mengupas kode dalam permainan tebakhari
Transcript of mengupas kode dalam permainan tebakhari
1
Mengupas Kode dalam Permainan Tebak Hari
Setiap harinya seseorang pasti
mengalami suatu peristiwa atau suatu
kejadian. Dan ia cenderung akan
mengingat tanggal, bulan dan tahun
peristiwa yang dianggap sangat
mempengaruhi kehidupannya,
hingga beberapa tahun kedepan ia
akan tetap mengingat peristiwa itu,
namun ia tidak akan mengingat
peristiwa tersebut jatuh pada hari
apa.
Seseorang tidak mungkin mengingat
dan menghafalkan secara rinci
mengenai tanggal, bulan dan tahun
berapa akan jatuh pada hari
apa.Hanya dengan menggunakan
perhitungan dasar matematika, dapat
dengan mudah mengetahui tanggal,
bulan dan tahun tersebut jatuh pada
hari apa. Jadi tidaklah perlu untuk
menghafal hari dalam kalender setiap
tahunnya.
Berikut cara mudah dalam menebak
hari :
Sebelum menebak tanggal, bulan dan
tahun tesebut jatuh pada hari apa,
yang sangat diperlukan sebenarnya
adalah kemampuan untuk mengingat
kode bulan dan kode tahun dibawah
ini :
*Kode Bulan
Januari : 3
Februari : 6
Maret : 6
April : 2
Mei : 4
Juni : 0
Juli : 2
Agustus : 5
September : 1
Oktober : 3
November : 6
Desember : 1
*Kode Tahun
1700-an : 2
1800-an : 0
1900-an : 5
2000-an : 4
2100-an : 2
Teknik Permainan:
1. Tentukan tanggal, bulan dan
tahun yang dinginkan.
2. Jumlahkan nilai tanggal, kode
bulan, kode tahun, dan dua
digit terakhir dari tahun.
2
3. Dua digit terakhir dari tahun
dibagi 4 (sisa diabaikan).
4. Jumlahkan hasil perhitungan
dari poin 2 dan 3.
5. Hasilnya dibagi dengan 7,
ambil sisanya.
6. Sisa pembagian tersebutlah
yang menentukan harinya.
Catatan :
*Mulai menghitung hari dari hari
Minggu.
*Jika kejadiannya pada bulan Januari
dan Februari dalam tahun kabisat,
maka hari yang dicari adalah
mundur satu hari dari ketentuan di
atas.
Contoh :
Misalkan kita akan menebak hari
pada tanggal 17 Agustus 1945.
17+5+5+45=72
454
=11 sisa1(sisadiabaikan)
72+11=83
837
=11sisa6 (ambil sisanya )
Karena sisanya 6 maka tanggal 17
Agustus 1945 jatuh pada hari Jum’at.
Mengasyikkan bukan? Hanya dengan
mengingat kode bulan dan kode
tahun serta dengan perhitungan yang
mudah anda dapat menebak hari
pada tanggal, bulan dan tahun yang
diinginkan.
Mungkin anda bertanya bagaimana
menentukan kode bulan dan
tahunnya?
Maka dari itu saya melakukan
observasi untuk mengetahui
darimana kode-kode tersebut dengan
mewawancarai Bapak Hamim,
seorang matematikawan Tasikmalaya
yang merupakan pembuat kalender
abadi.
“Bapak mengacu pada jumlah hari setiap bulannya, dibagi dengan tujuh dan ambil sisanya, untuk menentukan nilai kode dasarnya menurut perhitungan bapak yaitu: Jika ingin memproses bulan Januari maka semua angka sisa pada bulan sebelumnya dijumlahkan. Sedangkan untuk bulan Januari, bulan sebelumnya tidak ada maka kita dapat menentukan kode dasarnya adalah 0, begitupula dengan bulan-bulan seterusnya,” Jelas Pak Hamim.
Dijelaskan, nilai kode dasar yang
lebih dari atau sama dengan 7 harus
dibagi dengan 7 (ambil sisanya).
Sedangkan nilai kode di atas
ditentukan dengan cara
menjumlahkan kode dasar setiap
bulannya dengan 3, maka akan
didapat kode untuk bulan Januari
3
adalah 3. Sebenarnya angka
penambahan tersebut dapat
menggunakan angka lain. Misalnya
saja dalam buku Ruseffendi.E.T.
yang berjudul Dasar-dasar
Matematika Modern dan Komputer
untuk Guru, menjumlahkan kode
dasar setiap bulannya dengan 1.
Agar lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Bulan JH SP KD KB
Januari 31 3 0 3
Februari 28 0 3 6
Maret 31 3 3 6
April 10 2 6 2
Mei 31 3 1 4
Juni 30 2 4 0
Juli 31 3 6 2
Agustus 31 3 2 5
September 30 2 5 1
Oktober 31 3 0 3
November 30 2 3 6
Desember 31 3 5 1
Ket : JH : Jumlah Hari
SP : Sisa Pembagian
KD : Kode Dasar
KB : Kode Bulan
Sedangkan untuk nilai kode tahun
perhitungannya sebagai berikut :
Sebelum menghitung kode tahun,
yang harus diketahui terlebih dahulu
adalah ciri tahun kabisat, karena
dalam perhitungannya sangat
tergantung pada jumlah tahun kabisat
dalam 100 tahun. Berikut ciri yang
menentukan tahun kabisat atau
bukan:
1. Jika angka tahun itu habis dibagi
400, maka tahun itu merupakan
tahun kabisat.
2. Jika angka tahun itu tidak habis
dibagi 400 tetapi habis dibagi
100, maka tahun itu bukan
merupakan tahun kabisat.
3. Jika angka tahun itu tidak habis
dibagi 400, tidak habis dibagi
100 akan tetapi habis dibagi 4,
maka tahun itu merupakan tahun
kabisat.
4. Jika angka tahun itu tidak habis
dibagi 400, tidak habis dibagi
100 dan tidak habis dibagi 4,
maka tahun itu bukan
merupakan tahun kabisat.
“Pada Kode tahun 1800-an bernilai 0 maka tahun tersebut jadi titik tolak dalam perhitungan nilai kode tahun selanjatnya maupun kode tahun sebelumnya,” Ujar Bapak Hamim.
Dijelaskan, untuk menghitung kode
tahun 1700-an yaitu jarak dari tahun
4
1800 ketahun 1700 adalah 100 tahun,
dan karena tahun 1700 termasuk ciri
pada poin 2, maka 1700 bukan tahun
kabisat, jadi untuk menentukan
jumlah tahun kabisat yaitu: 964
=24.
Jumlahkanlah jarak dari tahun 1800
ketahun 1700 dengan jumlah tahun
kabisat kemudian dibagi tujuh (ambil
sisanya), yaitu :
100+24=124÷7 sisa5 , sisa tersebut
menjadi pengurang kode tahun
sesudahnya, yaitu : Dalam kasus ini
tahun sesudahnya adalah tahun 1800.
Kode tahun 1800-an adalah 0=7,
karena 7÷7 sisa0, maka
perhitungannya sebagai berikut :
7−5=2. jadi nilai kode tahun 1700-
an adalah 2.
Sedangkan untuk menghitung kode
tahun 1900-an yaitu jarak dari tahun
1800 ketahun 1900 adalah 100 tahun,
dan karena tahun 1900 termasuk ciri
pada poin 2, maka 1900 bukan tahun
kabisat, jadi untuk menentukan
jumlah tahun kabisat yaitu : 964
=24.
Jumlahkanlah jarak dari tahun 1800
ketahun 1900 dengan jumlah tahun
kabisat kemudian dibagi tujuh (ambil
sisanya), yaitu :
100+24=124÷7 sisa5 , sisa tersebut
dijumlahkan dengan kode tahun
sebelumnya, yaitu: 5+0=5. jadi nilai
kode tahun 1900-an adalah 5.
Untuk menghitung kode tahun 2000-
an yaitu jarak dari tahun 1900
ketahun 2000 adalah 100 tahun, dan
karena tahun 2000 termasuk ciri pada
poin 1, maka 2000 merupakan tahun
kabisat, jadi untuk menentukan
jumlah tahun kabisat yaitu : 100
4=25
. Jumlahkanlah jarak dari tahun 1900
ketahun 2000 dengan jumlah tahun
kabisat kemudian dibagi tujuh (ambil
sisanya), yaitu :
100+25=125÷7 sisa6 , sisa tersebut
dijumlahkan dengan kode tahun
sebelumnya, jika hasilnya lebih dari
atau sama dengan 7, maka hasilnya
dibagi 7 (ambil sisanya), yaitu :
6+5=11÷7 sisa 4 . jadi nilai kode
tahun 2000-an adalah 4.
Untuk menghitung kode tahun 2100-
an langkahnya sama dengan
menghitung dalam menentukan kode
tahun 1900-an, hanya saja dalam
menghitung kode tahun 2100 kode
tahun sebelumnya adalah 4, maka
didapat 5+4=9÷7 sisa2. Jika
hasilnya lebih dari atau samadengan
5
7, maka hasilnya dibagi 7 (ambil
sisanya). jadi nilai kode tahun 2100-
an adalah 2.
Agar lebih mudah lihat gambar di
bawah ini :
g
Tahun Sisa Kode Tahun
1700-an 5 2
1800-an 0 0
1900-an 5 5
2000-an 6 4
2100-an 5 2
Laporan Observasi
Pada awalnya penulis menemukan
permainan tebak hari dari internet,
setelah diuji coba sistem perhitungan
tersebut dapat menebak hari dengan
benar, maka penulis sangat tertarik
pada permainan ini. Namun, disini
Penulis ingin mengungkap fenomena
dalam menentukan kode bulan dan
kode tahun.
Pada proses mengungkap cara untuk
menentukan kode bulan dan kode
tahun tersebut penulis merasa
kesulitan karena tidak menemukan
referensi tentang cara menentukan
kode bulan dan kode tahun baik dari
buku maupun internet.
Maka dari itu, penulis mencari
informasisiapa orang yang dapat
menjelaskan asal mula penentuan
kode bulan dan kode tahun, setelah
mencari berbagai informasi penulis
mendapatkan alamat rumah Bapak
Hamim dari dosen matematika yang
bernama Ibu Hetty Patmawati, M.Pd
1700100 th
964
100
24+¿
1247sisa5
1800 0=7
1900
100 th 100
964
24+¿
1247sisa5
2000
100 th
1004
100
25+¿
1257sisa6
2100
100 th
964
100
24
1247sisa5
+¿
6
ketua Lab alat praga matematika
Universitas Siliwangi. Mereka telah
saling mengenal dengan baik dan
bekerja sama mengembangkan alat
praga matematika.
Pada akhirnya penulis dapat bertemu
dan mewawancarai Bapak Hamim
seorang matematikawan Tasikmalaya
yang membuat kalender abadi.
Setibanya disana penulis langsung
disambut hangat oleh beliau dan
penulis langsung memperkenalkan
dirinya serta menyampaikaan
maksud dan tujuan kedatangnya.
Setelah itu beliau menjelaskan
kepada penulis dengan sangat rinci
sehingga mudah dipahami, dan
penulis mengetahui dan memahami
cara menentukan kode bulan dan
kode tahun tersebut. Selang beberapa
hari penulis berkonsultasi dengan
dosen yang memberikan tugas artikel
Teori Bilangan yaitu Bapak Eko
Yulianto, M.Pd.
Biografi Bapak Hamim
Gambar 1. Bapak H. Hamim
H. Hamim dikenal sebagai orang
yang membuat kalender abadi, beliau
dilahirkan di Kabubaten Ciamis pada
tahun 1941, tepatnya pada tanggal 19
Oktober. Beliau menempuh
pendidikan Sekolah Rakyat (SR)
pada tahun 1949-1955 di SR Sindang
Herang 2 Kecamatan Panumbangan,
lalu beliau melanjutkan sekolah
kejenjang lebih tinggi di Sekolah
Guru B (SGB) 1 Ciamis pada tahun
1955-1958, dan melanjutkan ke
Sekolah Guru A (SGA) pada tahun
1958-1961.
Setelah lulus dari SGA beliau
diangkat menjadi guru pada tahun
1962 dan mengajar di SD Taraju 3
sampai tahun 1965. Pada tahun 1965-
1971 mengajar di SMP Taraju, pada
waktu mengajar di SMP Taraju
tepatnya pada tahun 1968 beliau
melanjutkan studinya ke Pendidikan
Guru Sekolah Lanjutan Pertama
(PGSLP) dan lulus pada tahun 1969,
lalu pada tahun 1971 beliau dipindah
tugaskan ke SMP 2 Tasikmalaya dari
tahun 1971-2001.
Beliau mulai tertarik untuk membuat
kalender abadi diawali dengan rasa
7
penasaran terhadap majalah sunda
mangle yang dapat menebak tanggal,
bulan dan tahun sekian jatuh pada
hari apa maka dari situlah beliau
mulai berpikir cara untuk
menentukannya, dan setelah 3 tahun
mempelajarinya maka didapatkan
dalam menentukan perhitungan
kalender abadi namun hanya
menentukan hari saja belum dengan
menentukan pasarannya, kalender
abadi buatan beliau digunakan
pertama kali untuk menentukan
jadwal pertemuan guru di sekolah
tempat beliau mengajar.
Pada tahun 1993 beliau
menjadikannya sebuah karya tulis
ilmiah yang dilombakaan di LIPI
Jakarta dan beliau menjadi juara ke 3
pada waktu itu. Pada tahun 1994
beliau mengikuti lomba lagi di LIPI
Jakarta dengan karya tulisnya yang
berjudul “Menggunakan KPK, Garis
Bilangan dan Bilangan Jam dalam
Menentukan Hari dan Pasaran
Masyarakat Di Jawa”, dan beliau
meraih juara pertama. Sejak tahun
2001 beliau pensiun dari
mengajarnya, dan beliau
memanfaatkan waktu dengan
membuat alat peraga metematika.
Manfaat yang dapat diambil dari
proses untuk mengetahui cara
menentukan kode bulan dan kode
tahun tersebut diantaranya :
1. Dalam menghadapi suatu
masalah jangan mudah berputus
asa.
2. Berusahalah dengan sungguh-
sungguh dalam melakukan
sesuatu karena kita akan
mendapatkan hasil sesuai
dengan usaha yang telah
dilakukan.
3. Tetap ikhlas dan semangat
dalam menghadapi tangtangan.
Kesimpulan
Ilmu matematika dapat diaplikasikan
dalam berbagai hal, salah satunya
dalam permainan tebak hari. Dalam
permainan tebak hari sangatlah
mudah hanya dengan menggunakan
perhitungan dasar matematika.
Sedangkan dalam menentukan kode
bulan dan tahun hanya menggunakan
prinsip modulo 7, dan
memperhatikan tahun kabisat pada
kode tahun saat menghitungnya.
Beberapa manfaat dari esai ini adalah
sebagai berikut :
8
1. Kita dapat dengan mudah
dalam menentuan tanggal,
bulan, dan tahun akan jatuh
pada hari apa.
2. Mendapatkan ilmu dalam
menentukan kode bulan dan
kode tahun, sehingga kita
dapat mengamalkan ilmu
tersebut.
3. Membantu kita dalam melatih
berhitung tanpa
menggunakan kalkulator.
DAFTAR PUSTAKA
Dyan.(2014).Tebak Hari.[Online].Tersedia: http://www.sulapdyan.com/sulap.php?id=143.(17 Mei 2015).
Anonim,(2014).TahunKabisat. [Online].Tersedia: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Tahun_Kabisat.(28 Mei 2015).
9
Lampiran
Gambar 2. Bapa H. Hamim-Pembuat
kalender abadi.
Gambar 3. Piala penghargaan
pembuatan kalender abadi dari LIPI
Jakarta.
Gambar 4. Kalender abadi.
Gambar 5. Karya tulis ilmiah Pak
Hamim.
(a)
(b)
(c)