Degreening pada pisang (Musa Sp.)

6
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan a. Data rekapan b. 2. Pembahasan Upaya menghilangkan warna hijau melalui dekomposisi pigmen dikenal sebagai degreening. Penguningan merupakan proses perombakan pigmen hijau (klorofil) pada kulit buah secara kimiawi dan sekaligus membentuk warna kuning jingga (karotenoid) pada kulit buah. Buah-buah yang biasa diatur warnanya adalah pisang, mangga, dan jeruk. Proses degreening dilakukan dalam ruangan khusus yang suhu dan kelembabannya dikendalikan. Prinsipnya, gas etilen dengan dosis tefientu dimasukkan ke dalam suatu ruangan yang tertutup rapat bersirkulasi berisi buah yang mau dikuningkan dengan mengatur suhu dan kelembaban optimum agar proses penguningan dapat berjalan lancar (Dhillon 2011). Buah klimaterik mempunyai peningkatan atau kenaikan laju respirasi sebelum pemasakan, sedangkan buah non klimaterik tidak menunjukan adanya kenaikan laju respirasi. Contohnya meliputi pisang, mangga, pepaya, alpukat, tomat, sawo, apel ,dan sebagainya. Buah non-klimaterik

description

penguningan pada buah pisang dengan menggunakan karbit 1 gr

Transcript of Degreening pada pisang (Musa Sp.)

Page 1: Degreening pada pisang (Musa Sp.)

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

a. Data rekapan

b.

2. Pembahasan

Upaya menghilangkan warna hijau melalui dekomposisi pigmen

dikenal sebagai degreening. Penguningan merupakan proses perombakan

pigmen hijau (klorofil) pada kulit buah secara kimiawi dan sekaligus

membentuk warna kuning jingga (karotenoid) pada kulit buah. Buah-buah

yang biasa diatur warnanya adalah pisang, mangga, dan jeruk. Proses

degreening dilakukan dalam ruangan khusus yang suhu dan

kelembabannya dikendalikan. Prinsipnya, gas etilen dengan dosis tefientu

dimasukkan ke dalam suatu ruangan yang tertutup rapat bersirkulasi berisi

buah yang mau dikuningkan dengan mengatur suhu dan kelembaban

optimum agar proses penguningan dapat berjalan lancar (Dhillon 2011).

Buah klimaterik mempunyai peningkatan atau kenaikan laju

respirasi sebelum pemasakan, sedangkan buah non klimaterik tidak

menunjukan adanya kenaikan laju respirasi.  Contohnya  meliputi pisang,

mangga, pepaya, alpukat, tomat, sawo, apel ,dan sebagainya.  Buah non-

klimaterik menghasilkan sedikit etilen dan tidak memberikan respon

terhadap etilen kecuali dalam hal degreening (penurunan kadar klorofil)

pada jeruk dan nanas. Contohnya semangka, jeruk, nenas, anggur,

ketimun, dan sebagainya.Buah klimaterik menghasilkan lebih banyak

etilen pada saat matang dan mempercepat serta lebih seragam tingkat

kematangannya pada saat pemberian etilen. 

Pisang merupakan salah satu dari berbagai jenis buah-buahan tropis

yang berada dan banyak di kembangkan di Indonesia. Sistem perakaran

yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari

bongo (corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan

tidak memiliki akar tunggang. Batang psaing dibedakan menjadi dua

macam yaitu batang asli yang disebut bongo dan batang semu atau juga

Page 2: Degreening pada pisang (Musa Sp.)

batang palsu. Bentuk daun pisang pada umumnya panjang, lonjong,

dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung daun tumpul, dan tepinya

tersusun rata. Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung

pisang keluar dari ujung batang. Buah pisang tersusun dalam tandan tiap

tandan terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang

tergantung varietasnya (Rahmat 2013).

Tanaman jeruk (Citrus sp) merupakan ordo Rutales dan famili

Rutaceae. Bakal buah menumpang, bentuknya bulat, bulat pendek atau

elips. Buah jeruk tergolong buah sejati tunggal dan berdaging, oleh karena

itu buah yang masak tidak pecah, satu bunga menjadi satu bakal buah

saja. Dinding buah tebal dengan lapisan kulit luar yang kaku, bau

menyengat dan banyak mengandung minyak atsiri (Ballve 2007).

Praktikum acara ini dilakukan penguningan buah klimakterik dan

non-klimakterik dengan menggunakan karbit pada konsentrasi yang

berbeda-beda, yaitu 0%, 1%, 2%, dan 3%. Berdasarkan Tabel 4

Kematangan Pisang (Musa Sp.) Dan Jeruk (Citrus Sp.) Pada Berbagai

Perlakuan Karbit terlihat bahwa perlakuan penggunaan karbit sebanyak 3

gr pada pisang memberikan hasil paling maksimal proses penguningan

(degreening) daripada perlakuan lain yaitu membutuhkan waktu 11 hari

dan memiliki rasa yang manis. Hal tersebut menyebabkan umur

simpannya lebih pendek yaitu 8 hari. Pada perlakuan penggunaan karbit

sebanyak 2 gr pada jeruk memberikan hasil maksimal terhadap

degreening yaitu 10 hari dan memiliki rasa agak manis. Hal tersebut

menyebabkan umur simpannya lebih pendek rata-rata 10 hari.

Pada pengamatan tekstur disemua perlakuan buah pisang

mengalami perubahan tekstur, yang semula bertekstur keras menjadi

bertekstur lunak setelah diberi karbit. Pada pengamatan warna buah

pisang disemua perlakuan buah pisang mengalami perubahan warna, yang

semula hijau menjadi kuning 100%. Setelah umur simpan berakhir

pengamatan rasa dilakukan dan diperoleh data bahwa rata-rata buah jeruk

Page 3: Degreening pada pisang (Musa Sp.)

setelah disimpan mempunyai rasa agak manis sampai terlalu manis tetapi

ada beberapa yang berasa agak sepat.

Perlakuan penggunaan 1 gr karbit pada pisang (B1K1) terjadi

perubahan tekstur yang semula bertekstur keras menjadi bertekstur lunak

setelah diberi karbit dimulai pada hari ke-7 dengan tekstur yang agak

lunak. Warna mulai menguning 100% pada hari ke-11 dan memiliki rasa

yang manis. Perlakuan ini memiliki umur simpan dan lama penyimpanan

yang lebih pendek dibandingkan dengan kontrol yaitu rata-rata 12 hari.

Page 4: Degreening pada pisang (Musa Sp.)

DAFTAR PUSTAKA

Dhillon WS dan Mahajan 2011. Ethylene and ethephon induced fruit ripening in pear. Stored Products and Postharvest Res. Vol 2 (3) :45-51.

Ballve, Rosa ML, HP Medina, dan R Bordignan 2007. Identification of Reciprocal Hybrids in Citrus by The Broadness of The Leaf Petiole Wing. Braz. J. Genet. Vol 20 (4) : 697-702

Efendi, R. 2010. Pengaruh dosis dan lama pemeraman dengan karbit (kalsium karbida) dalam proses degreening jeruk bangkinang. J. Pasca Panen. Vol 4 (2) : 22-27.

Rahmat 2013. Karakteristik dan Morfologi Pisang (Musa Sp.). http://www.anakagronomy.com. Diakses tanggal 6 Mei 2014.