BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB...

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca L) adalah tanaman buah berupa herba yang dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan dan dapat dijadikan sebagai obat. Di kalangan masyarakat Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tanaman pisang telah lama dimanfaatkan, terutama tunas dan pelepahnya dapat dijadikan sebagai sayur. Morfologi tanaman buah pisang di dukung oleh komponen utamanya yaitu : akar, daun, batang, bunga, dan buah sehingga pertumbuhanya bisa optimal (Mudjajanto, 2002). Berdasarkan taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi Spermatophyta Sub Divisi Angiospermae Kelas Monocotyledonae Keluarga Musaceae Genus Musa Spesies Musa spp. Nama binomial Musa paradisiaca L Kesner (2008), mengatakan untuk menurunkan tekanan darah tidak hanya dengan mengurangi makanan yang mengandung natrium, tetapi juga Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pisang Sebagai Terapi

Buah Pisang (Musa paradisiaca L) adalah tanaman buah berupa herba

yang dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan dan dapat dijadikan

sebagai obat. Di kalangan masyarakat Asia Tenggara (termasuk Indonesia)

tanaman pisang telah lama dimanfaatkan, terutama tunas dan pelepahnya

dapat dijadikan sebagai sayur. Morfologi tanaman buah pisang di dukung oleh

komponen utamanya yaitu : akar, daun, batang, bunga, dan buah sehingga

pertumbuhanya bisa optimal (Mudjajanto, 2002).

Berdasarkan taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai

berikut :

Divisi Spermatophyta

Sub Divisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Keluarga Musaceae

Genus Musa

Spesies Musa spp.

Nama binomial Musa paradisiaca L

Kesner (2008), mengatakan untuk menurunkan tekanan darah tidak

hanya dengan mengurangi makanan yang mengandung natrium, tetapi juga

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

harus meningkatkan asupan kalium karena akan mempercepat ekskresi

natrium tubuh. Pisang ambon khususnya merupakan salah satu buah yang

populer dan mengandung kalium tinggi.

Pisang berasal dari daerah tropik Asia Tenggara di sekitar kawasan

Malaysia dan Indonesia dan merupakan tanaman dataran rendah sampai

pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang dapat tumbuh baik pada tanah liat

dan tanah yang banyak mengandung humus. Pisang terdiri dari tiga jenis yaitu

pisang serat, pisang hias dan pisang buah (Suyanti, 2008).

Pisang yang sering ditemukan dipasaran diantaranya pisang ambon

,barangan, badak, raja bulu, tanduk, susu, pisang nagka, dan pisang kapok.

Kulit buah berwarna kuning bila matang. Daging buah tebal, lunak berwarna

putih dan rasanya manis. Kandungan zat gizi dan fitronutrien dari pisang

adalah karbohidrat dalam bentuk pati dan gula (Hartini, 2002).

Menurut Cordoba (2009), buah pisang memiliki sifat rasanya manis,

sifatnya dingin, astrigen. Pisang bermanfaat untuk melumas (lubricate) usus,

penawar racun, penurun panas (antipiretik), antiradang, peluruh kencing

(diuretik), tekanan darah tinggi (hipertensi)

Bagi penderita hipertensi, selain mengkonsumsi obat-obatan dan

berolahraga, pengaturan pola makan meliputi, pengurangan asupan kalori

terutama bagi penderita yang mengalami kegemukan, membatasi asupan

garam, serta memperbanyak asumsi buah dan sayuran (Wirakusumah, 2002).

Lois et al. (2006), buah pisang memiliki banyak kandungan gizi,

mengandung banyak mineral seperti kalium , magnesium, besi , fosfor dan

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

kalsium, mengandung vitamin A(betakaroten), vitamin B (tiamin, riboflavin,

niasin dan vitamin B6) dan C vitamin serta mengandung serotonin. Setiap

100 gr buah pisang matang mengandung kalori 99 kal, lemak 0,2 gram,

protein 1,2 gram, kerbohidrat 25,8 gram, serat 0,7 gram, besi 0,5 gram, fosfor

28 gram, kalsium 8mg, vitamin C 3 mg, vitamin B 0,08 mg, vitamin A 44 RE

dan air 72 gr.

Menurut Damasceno et al (2010), buah pisang yang berukuran sedang

mengandung 425 mg potasium sehingga dapat meningkatkan asupan kalium

yang tinggi. Peningkatan kalium berguna untuk mencegah penyakit

kardiovaskuler.

B. Tekanan Darah

Secara umum ada 2 komponen tekanan darah yaitu tekanan sistolik (

angka atas ) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung

sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar dan tekanan

distolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada dinding

pembuluh darah saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat

jantung dalam keadaan mengembang (saat beristirahat) sehingga tekanan

darah akan berkurang. Tekanan darah normal (normotensif) sangat di

butuhkan untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh yaitu untuk mengangkut

oksigen dan zat – zat gizi. Darah mengalir melalui pembuluh darah dan

memiliki kekuatan untuk menekan dinding pembuluh darah tersebut, inilah

yang disebut sebagai tekanan darah. Tekanan darah terendah ada di pembuluh

darah, sedangkan tekanan darah tertinggi ada dalam arteri terbesar. Detak

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

jantung yang kita rasakan , berkisar 60 -70 kali permenit dalam keadaan

istirahat, menunjukan bahwa jantung sedang memompa darah kita melewati

pembuluh darah. Dinding pembuluh darah bersifat elastis dan memiliki

ketahanan kuat sehingga muncul tekanan setiap kali jantung berdenyut

(Martuti, 2009).

Menurut Woods et al (2004), tekanan darah adalah tekanan yang

diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding pembuluh darah. Ini adalah

variabel yang kompleks yang melibatkan mekanisme fisiologis yang

mempengaruhi volume darah yang dipompa oleh jantung setiap menit (curah

jantung) dan derajat dilatasi atau penyempitan arteri (Breen, 2008).

Secara umum tekanan darah yang ideal adalah 120 / 80 mmHg.

International society of hypertension working group (ISHWG) dan WHO telah

mengklasifikasikan tekanan darah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK Normal Ringan Sedang Berat

< 130 140 - 159 160 – 179 >180

< 85 90 – 99 100 – 109 >110

C. Hipertensi

Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan sistoliknya diatas 140

mmHg (milimeter air raksa) dan juga disertai tekanan diastoliknya diatas 90

mmHg pada dua atau tiga kali pemeriksaan (Price & Wilson, 2005).

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

Hipertensi adalah tekanan darah atau istilah kedokteran menjelaskan

hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme

pengaturan tekanan darah (Mansjoer, 2000).

Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolikmelebih dari 140

mmHg atau tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini

dapat dipastikan dengan mengukur rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang

terpisah (FKUI, 2001).

Beberapa gejala yang sering terdapat pada penderita hipertensi

meskipun secara tidak sengaja muncul secara bersamaan antara lain : sakit

kepala, muka merah, keluar darah dari hidung secara tiba – tiba , cepat merasa

lelah dan tengkuk terasa pegal (Ridwan, 2009).

Jika hipertensinya berat dan atau menahun dan tidak di obati bisa

menimbulkan gejala seperti : sakit kepala, kelelahan , mual, muntah, sesak

napas, napas pendek, ( terengah – engah ), gelisah, pandangan mata kabur dan

berkunang – kunang, emosional, telinga berdengung, sulit tidur, tengkuk

terasa berat, nyeri kepala bagian belakang dan di dada, otot lemah, terjadi

pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki, keringat berlebih, kulit tampak

pucat atau kemerahan, denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur,

impotensi, perdarahan di urin, bahkan mimisan ( meskipun ini sangat jarang

terjadi ). Melakukan kontrol rutin bagi yang berusia di atas 40 tahun atau usia

20 – 30 bagi mereka yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi,

membantugejala penyakit hipertensi ini lebeh awal (Martuti, 2009).

Menurut Lany (2004), menyebutkan juga bahwa gejala – gejala

hipertensi antara lain sakit kepala, sering buang air kecil terutama di malam

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

hari, telinga berdering ( tinnitus ), penglihatan kabur, dan sulit bernafas setelah

bekerja keras atau mengangkat beban yang berat.

Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi dua golongan

(Ridwan, 2009) yaitu:

1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui

penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95%

kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, stres

lingkungan, hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang

tua serta pelebaran pembuluh darah, hiperaktifitas susunan saraf simpatik,

sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca

interselular dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko seperti : obesitas,

alkohol, merokok, serta polisitemia.

2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Dari sisa 5 sampai 10% pasien

hipertensi arterial, bisa diidentifikasikan suatu sebab yang dapat dikenali

atau penyakit yang dikenal. Orang ini dikatakan menderita bentuk

sekunder dari hipertensi, berbeda dengan pasien yang menderita apa yang

dinamai hipertensi esensial atau primer (Chung, 1995).

Banyak faktor yang berperan terjadinya hipertensi meliputi faktor yang

tidak dapat di ubah seperti :

1. Keturunan ( Herediter )

Apabila riwayat hipertensi di temukan pada kedua orang tua maka

dugaan hipertensi esensial akan sangat besar. Demikian pula dengan

kembar monozigot ( satu sel telur ) apabila salah satunya adalah penderita

hipertensi maka dugaan bahwa kembarannya juga mengalami hipertensi.

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

2. Jenis Kelamin

Laki – laki mempunyai peluang yang lebih besar terserang

hipertensi dari pada perempuan. Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini

dapat pula di pengaruhi oleh faktor psikologis. Pada wanita sering kali di

picu oleh perilaku yang tidak sehat seperti konsumsi garam yang berlebih

dan kelebihan berat badan. Sedangkan pada laki – laki lebih berhubungan

dengan pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikis yang kuat.

3. Usia

Tekanan darah seseorang akan meningkat seiring bertambahnya

usia, semakin tua usianya semakin besar resiko terkena hipertensi.

Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan

diastolikterus naik sampai usia 55 – 60 tahun kemudian secara perlahan

akan menurun.

Sedangkan faktor yang dapat di ubah (Martuti, 2009) seperti:

1. Obesitas

Obesitas atau kegemukan merupakan ciri dari populasi penderita

hipertensi. Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi

yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak obesitas.

Pada obesitas tahanan perifer pembuluh darah berkurang atau normal,

sedangkan aktivitas saraf simpatis meninggi dengan aktivitas renin plasma

yang rendah.

2. Stress

Seseorang yang berada di lingkungan dengan kondisi stessor tinggi

akan mudah terkena hipertensi. Stress akan berakibat pada penurunan

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

permukaan filtrasi, aktivitas saraf simpatis yang berlebih serta produksi

berlebih renin angiotensin. Aktivitas saraf simpatis yang berlebih

mengakibatkan peningkatan kontraktilitas sehingga dapat meningkatkan

tekanan darah. Produksi renin angiotensin yang berlebih mengakibatkan

konstriksifungsionil dan hipertrofi structural sehingga tekanan darah dapat

meningkat.

3. Gaya Hidup.

Gaya hidup seperti merokok, minum- minuman yang beralkohol

dan kurang olah raga dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah.

Gaya hidup yang kurang baik juga memicu hipertensi seperti kebiasaan

mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan dengan

kandungan garam yang tinggi (Kristanti, 2009).

Akibat yang di timbulkan dari penyakit hipertensi adalah penyakit

gagal jantung, serangan jantung, arteri coroner, pembesaran ventrikel kiri

jantung, penyakit ginjal kronis dan serangan stroke (Martuti, 2009).

Menurut Beevers (2001), akibat dari penyakit hipertensi antara lain

penyempitan arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak, hal ini

disebabkan karena jaringan otak kekurangan oksigen akibat pecahnya

pembuluh darah dan mengakibatkan kematian pada otak yang kemudian

menimbulkan stroke. Komplikasi lain yaitu kerusakan pada ginjal dan

pada organ mata yang dapat mengakibatkan kebutaan.

Kebutuhan klien hipertensi dalam menstabilkan tekanan darahnya

membutuhkan bantuan dan tindakan perawat. Pemberian buah pisang

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

ambon pada klien hipertensi dipantau, yang bertujuan agar tidak

menyebabkan hipotensi (Kozier et al., 2002)

Pemanfaatan teori perawatan diri sebagai dasar teoritis untuk

pengabaian diri menyebutkan bahwa pemahaman konsep keperawatan

khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem

membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari: udara, air,

makanan, pembuangan, istirahat dan aktivitas, kemandirian dan interaksi

sosial (Lauder, 2002)

Istirahat dan aktifitas merupakan kebutuhan dasar pada klien

hipertensi. Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat harus dijaga, bagi

klien hipertensi karena jika seseorang yang terkena hipertensi kurang

istirahat atau tidur maka mengakibatkan tekanan darah seseorang itu naik.

Kemandirian dan interaksi sosial. Pemeliharaan keseimbangan antara

kemandirian dan interaksi sosial, dimaksudkan untuk dapat mengendalikan

tekanan darah agar tidak naik dan menstabilan tekanan darah kembali ke

tekanan darah yang normal. Dalam penelitian ini interaksi sosialnya adalah

dilakukan di komunitas dan berinteraksi langsung dengan masyarakat

(Lauder, 2002)

Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan

ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan

keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya (Benzel-

Lindley, 2005). Dalam konsep praktik keperawatan Orem (2001)

mengembangkan tiga bentuk teori Self care, di antaranya:

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

a. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)

Self care adalah aktivitas dan inisiatif dari individu serta

dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta

mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. Kondisi

klien yang dapat mempengaruhi self care berasal dari faktor internal

dan eksternal, faktor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan,

budaya atau suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan

pekerjaan. Sedangkan faktor eksternal meliputi dukungan keluarga dan

budaya masyarakat dimana klien tinggal. Untuk menstabilkan tekanan

darah, klien hipertensi harus mengatur istirahat dan aktifitasnya. Selain

itu juga mengetahui alternatif penurun tekanan darah seperti daun

seledri dan buah pisang (Potter & Perry, 2005).

Self care agency adalah suatu kemampuan individu dalam

melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia,

perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. Faktor resiko

klien hipertensi yaitu: Umur, jenis kelamin, keturunan, obesitas, stres,

gaya hidup (Ridwan, 2009). Tekanan darah sistolik akan terus

meningkat sampai pada umur 80 tahun, dimana kemampuan dalam

perawatan diri sendiri berkurang, sehingga peran perawat dalam teori

merupakan sebagai agen yang mampu membantu klien dalam

mengembalikan perannya untuk mengembalikan kemampuan

perawatan diri sendiri.

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

Therapeutic self care demand adalah tuntutan atau permintaan

dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang

dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan

menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat (Potter &

Perry, 2005)

Self care requisites adalah suatu tindakan yang ditujukan pada

penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan

berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya

mepertahankan fungsi tubuh. Self care requisites terdiri dari beberapa

jenis, yaitu: universal self care requisites (kebutuhan universal

manusia yang merupakan kebutuhan dasar), developmental self care

requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu),

health deviation requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari

kondisi klien).

b. Self Care Defisit

Self care defisit adalah perawatan secara umum di mana segala

perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.

Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau

terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care

defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan

yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan

kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self

care. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses

tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain,

membimbing orang lain, memberi support, meningkatkan

pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta

mengajarkan atau mendidik pada orang lain (Yoshioka et al., 2012)

c. Teori Sistem Keperawatan

Teori Sistem Keperawatan merupakan teori yang menguraikan

secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri klien terpenuhi oleh

perawat atau klien sendiri. Dalam pandangan sistem ini, Orem

memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan

diantaranya:

1) Sistem bantuan secara penuh (wholly copensatory system).

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan

bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan

pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang

memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan

ambulansi serta adanya manipulasi gerakan.

2) Sistem bantuan sebagian (partially compensatory system).

Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara

sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan

bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada klien hipertensi

dimana klien tidak mengetahui alternatif penurun hipertensi.

Dalam penelitian ini peneliti berperan di dalam sistem bantuan

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

sebagian karena peneliti memberikan bantuan secara minimal yaitu

memberikan terapi buah pisang ambon.

3) Sistem supportif dan edukatif. Merupakan sistem bantuan yang

diberikan pada klien yang membutuhkan dukungan pendidikan

dengan harapan klien mampu memerlukan perawatan secara

mandiri. Sistem ini dilakukan agar klien mampu melakukan

tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian

sistem ini dapat dilakukan pada klien yang memerlukan informasi.

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan pendidikan tentang

hipertensi dan alternatif penurun tekanan darah yang berupa

pemberian atau terapi buah pisang ambon.

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

D. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka teori intervensi perawat pada pada klien hipertensi,

adaptasi dari modifikasi (Orem, 2001 ; Ridwan, 2009)

Sistem kompensasi penuh: Tindakan perawat: • Membantu klien melakukan self-care. • Mengkompensasi ketidakmampuan

pasien dalam melakukan self-care. • Mendukung dan melindungi klien.

Sistem kompensasi sebagian: Tindakan perawat: • Melakukan pengkajian kebutuhan

perawatan diri klien. • Membantu keterbatasan perawatan

diri pasien. • Membantu pasien sesuai

kebutuhan. Tindakan pasien • Menerima asuhan dan bantuan

perawat. Sistem suportif dan edukatif: Tindakan perawat: • Mangatur latihan danagensi.

Tindakan pasien: • Mendapat bantuan perawatan diri

Pemberian (terapi) buah pisang ambon

Perubahan tekanan darah

Klien Hipertensi

Faktor penyebab (dapat diubah):

a.Obesitas

b.Stres

c. Gaya hidup

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapirepository.ump.ac.id/7486/3/IGA NURCAHYANI BAB II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Sebagai Terapi Buah Pisang (Musa paradisiaca)

E. Kerangka Konsep

Perlakuan

Gambar 2.2 Pengaruh buah pisang ambon ( Musa paradisiaca L) terhadap

perubahan tekanan darah pada klien hipertensi.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh buah pisang ambon

terhadap perubahan tekanan darah pada klien hipertensi.

Pemberian buah pisang ambon

Perubahan tekanan darah (sistolik dan diastolik)

Pengaruh Buah Pisang..., IGA NURCAHYANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012