Degenerasi Makula (2)

7
Degenerasi Makula - Degenerasi macula adalah suatu keadaan dimana macula mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral. - Berdasarkan American Academy of Oftalmology penyebab utama penurunan penglihatan atau kebutaan di AS yaitu umur yang lebih dari 50 tahun. Data di Amerika Serikat menunjukkan, 15 persen penduduk usia 75 tahun ke atas mengalami degenerasi makula itu. Terdapat 2 jenis tipe dasar dari penyakit-penyakit tersebut yakni Standar Macular Degeneration dan Age Related Macular Degeneration(ARMD). Bentuk yang paling sering terjadi adalah ARMD. - Degenerasi makula terkait usia merupakan kondisi generatif pada makula atau pusat retina. Terdapat 2 macam degenarasi makula yaitu tipe kering (atrofik) dan tipe basah (eksudatif). Kedua jenis degenerasi tersebut biasanya mengenai kedua mata secara bersamaan. Degenerasi makula terjadi sebagai akibat dari kerusakan pada epitel pigmen retina. FAKTOR RISIKO a. Umur Meskipun degenerasi makula dapat terjadi pada orang muda, penelitian menunjukkan bahwa umur di atas 60 tahun beresiko lebih besar terjadi di banding dengan orang muda. 2% saja yang dapat menderita degenerasi makula pada

Transcript of Degenerasi Makula (2)

Page 1: Degenerasi Makula (2)

Degenerasi Makula

- Degenerasi macula adalah suatu keadaan dimana macula mengalami kemunduran

sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan

menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral.

- Berdasarkan American Academy of Oftalmology penyebab utama penurunan

penglihatan atau kebutaan di AS yaitu umur yang lebih dari 50 tahun. Data di

Amerika Serikat menunjukkan, 15 persen penduduk usia 75 tahun ke atas mengalami

degenerasi makula itu. Terdapat 2 jenis tipe dasar dari penyakit-penyakit tersebut

yakni Standar Macular Degeneration dan Age Related Macular

Degeneration(ARMD). Bentuk yang paling sering terjadi adalah ARMD.

- Degenerasi makula terkait usia merupakan kondisi generatif pada makula atau pusat

retina. Terdapat 2 macam degenarasi makula yaitu tipe kering (atrofik) dan tipe basah

(eksudatif). Kedua jenis degenerasi tersebut biasanya mengenai kedua mata secara

bersamaan. Degenerasi makula terjadi sebagai akibat dari kerusakan pada epitel

pigmen retina.

FAKTOR RISIKO

a. Umur

Meskipun degenerasi makula dapat terjadi pada orang muda, penelitian menunjukkan

bahwa umur di atas 60 tahun beresiko lebih besar terjadi di banding dengan orang

muda. 2% saja yang dapat menderita degenerasi makula pada orang muda, tapi resiko

ini meningkat 30% pada orang yang berusia di atas 70 tahun.

b. Genetik

Penyebab kerusakan makula adalah CFH, gen yang telah bermutasi atau faktor

komplemen H yang dapat dibawa oleh para keturunan penderita penyakit ini. CFH

terkait dengan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang meregulasi peradangan.

c. Merokok

Merokok dapat meningkatkan terjadinya degenrasi makula.

d. Ras

Ras kulit putih (kaukasia) adalah sangat rentan terjadinya degenerasi makula di

banding dengan orang Afrika atau yang berkulit hitam.

e. Riwayat keluarga

Page 2: Degenerasi Makula (2)

Resiko seumur hidup terhadap pertumbuhan degenerasi makula adalah 50% pada

orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga penderita dengan degenerasi

makula, dan hanya 12 % pada mereka yang tidak memiliki hubungan dengan

degenerasi makula.

f. Hipertensi dan diabetes

Degenerasi Makula menyerang para penderita penyakit diabetes, atau tekanan darah

tinggi gara-gara mudah pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil (trombosis) sekitar

retina. Trombosis mudah terjadi akibat penggumpalan sel-sel darah merah dan

penebalan pembuluh darah halus.

g. Paparan terhadap sinar Ultraviolet

h. Obesitas dan kadar kolesterol tinggi

KLASIFIKASI

a. Degenerasi Makula tipe non-eksudatif (tipe kering)

- Rata-rata 90% kasus degenerasi makula terkait usia adalah tipe kering.

- Kebanyakan kasus ini bisa memberikan efek berupa kehilangan penglihatan yang

sedang.

- Tipe ini bersifat multipel, kecil, bulat, bintik putih kekuningan yang di sebut drusen

dan merupakan kunci identifikasi untuk tipe kering. Bintik tersebut berlokasi di

belakang mata pada level retina bagian luar. Adapun lesi klasik yang bisa ditemukan

adanya atrofi geografik. Terdapat endapan pigmen di dalam retina tanpa disertai

pembentukan jaringan parut , darah atau perembesan cairan.

- Degenerasi makula terkait usia noneksudatif ditandai oleh atrofi dan degenerasi retina

bagian luar, epitel pigmen retina, membran Bruch, dan koriokapilaris dengan derajat

yang bervariasi. Dari perubahan-perubahan di epitel pigmen retina dan membran

Bruch yang dapat dilihat secara oftalmoskopis, drusen adalah yang paling khas.

- Drusen adalah endapan putih kuning, bulat, diskret, dengan ukuran bervariasi di

belakang epitel pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. Seiring

dengan waktu, drusen dapat membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi dan

meningkat jumlahnya.

- Secara histopatologis sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan lokal bahan

eosinifilik yang terletak di antara epitel pigmen dan membran Bruch; drusen

mencerminkan pelepasan fokal epitel pigmen. Drusen dapat di bagi berdasarkan

klinik dan histopatologi yakni drusen keras ( nodular), drusen diffus ( konfluent),

Page 3: Degenerasi Makula (2)

drusen halus ( granular ), dan drusen kalsifikasi . Selain drusen, dapat muncul secara

progresif gumpalan-gumpalan pigmen yang tersebar secara tidak merata di daerah-

daerah depigmentasi atrofi di seluruh makula.

b. Degenerasi Makula tipe eksudatif (tipe basah)

- Degenerasi makula tipe ini adalah jarang terjadi namun lebih berbahaya di

bandingkan dengan tipe kering.

- Kira kira didapatkan adanya 10% dari semua degenerasi makula terkait usia dan 90%

dapat menyebabkan kebutaan.

- Tipe ini ditandai dengan adanya neovaskularisasi subretina dengan tanda-tanda

degenerasi makula terkait usia yang mendada atau baru mengalami gangguan

penglihatan sentral termasuk penglihatan kabur, distorsi atau suatu skotoma baru.

- Pada pemeriksaan fundus, terlihat darah subretina, eksudat, lesi koroid hijau abu-abu

di makula. Neovaskularisasi koroid merupakan perkembangan abnormal dari

pembuluh darah pada epitel pigmen retina pada lapisan retina. Pembuluh darah ini

bisa mengalami perdarahan dan menyebabkan terjadinya scar yang dapat

menghasilkan kehilangan pusat penglihatan.

GEJALA KLINIS

- Distorsi penglihatan, obyek-obyek terlihat salah ukuran atau bentuk

- Garis-garis lurus mengalami distorsi (membengkok) terutama dibagian pusat

penglihatan

- Kehilangan kemampuan membedakan warna dengan jelas

- Ada daerah kosong atau gelap di pusat penglihatan

- Kesulitan membaca, kata-kata terlihat kabur atau berbayang

- Secara tiba-tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan fungsi penglihatan

tanpa rasa nyeri.

DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan hasil pemeriksaan

oftalmoskopi yang mencakup ruang lingkup pemeriksaan sebagai berikut:

1. Test Amsler Grid, dimana pasien diminta suatu halaman uji yang mirip dengan

kertas milimeter grafis untuk memeriksa luar titik yang terganggu fungsi

penglihatannya. Kemudian retina diteropong melalui lampu senter kecil dengan lensa

khusus.

Page 4: Degenerasi Makula (2)

2. Test penglihatan warna, untuk melihat apakah penderita masih dapat membedakan

warna, dan tes-tes lain untuk menemukan keadaan yang dapat menyebabkan

kerusakan pada makula.

3. Kadang-kadang dilakukan angiografi dengan zat warna fluoresein. Dokter spesialis

mata menyuntikan zat warna kontras ini ke lengan penderita yang kemudian akan

mengalir ke mata dan dilakukan pemotretan retina dan makula. Zat warna ini

memungkinkan melihat kelainan pembuluh darah dengan lebih jelas.

DIAGNOSIS BANDING

Degenerasi macula khususnya tipe eksudat dapat di diagnosis banding dengan:

1. Makroneurisme

2. Vaskulopati koroid polipoid

3. Khorioretinopati serous sentral

4. Kasus inflamasi

5. Tumor kecil seperti melanoma koroid

PENATALAKSANAAN

- Tidak ada terapi khusus untuk AMD noneksudatif Penglihatan dimaksimalkan dengan

alat bantu penglihatan termasuk alat pembesar dan teleskop. Pasien diyakinkan bahwa

meski penglihatan sentral menghilang, penyakit ini tidak menyebabkan hilangnya

penglihatan perifer. Ini penting karena banyak pasien takut mereka akan menjadi buta

total.

- Pada sebagian kecil pasien dengan AMD eksudatif yang pada angiogram fluorosen

memperlihatkan membrane neovaskular subretina yang terletak eksentrik (tidak

sepusat) terhadap fovea, mungkin dapat dilakukan obliterasi membrane tersebut

dengan terapi laser argon. Membrane vascular subfovea dapat diobliterasi dengan

terapi fotodinamik (PDT) karena laser argon konvensional akan merusak fotoreseptor

di atasnya.

PROGNOSIS

Bentuk degenerasi makula yang progresif dapat menyebakan kebutaan total sehingga

aktivitas dapat menurun. Prognosis dari degenerasi makula dengan tipe eksudat lebih

buruk di banding dengan degenerasi makula tipe non eksudat. Prognosis dapat

Page 5: Degenerasi Makula (2)

didasarkan pada terapi, tetapi belum ada terapi yang bernilai efektif sehingga

kemungkinan untuk sembuh total sangat kecil