Definisi Seksio Sesarea

download Definisi Seksio Sesarea

of 7

Transcript of Definisi Seksio Sesarea

BAB IPendahuluan1.1 Latar BelakangPartus adalah pengeluaran mudigah dari intra uterus ke dunia luar yang melalui trans vaginal maupun trans abdominal yang diharapkan viabel. Partus terbagi atas partus biasa (normal) dan partus luar biasa (abnormal). Partus normal disebut juga partus spontan ialah proses lahirnya bayi pada dunia luar dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Sedangkan partus luar biasa (abnormal) ialah partus yang terjadi melalui pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi sesarea (Mochtar, 1993).

Istilah sesarea sendiri berasal dari bahasa Latin Caedere yang artinya memotong atau menyayat. Tindakan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk melahirkan bayi melalui tindakan pembedahan dengan membuka dinding perut dan dinding rahim. Menurut sejarah seksio sesarea, bayi terpaksa dilahirkan melalui cara ini apabila persalinan alami sudah dianggap tidak efektif (Kasdu, 2003). Seksio sesarea yang diputuskan mendadak, tanpa perawatan pre-operatif yang memadai, dan tanpa direncanakan sebelumnya disebut seksio sesarea emergensi (Hasiholan, 2007).

Tindakan operasi diputuskan oleh penolong persalinan, bertujuan untuk memperkecil terjadinya resiko yang membahayakan jiwa ibu atau bayinya. Namun, dalam kehamilan sehat, persalinan secara alami jauh lebih aman. Meskipun demikian kini banyak pasien yang dengan sengaja meminta persalinan dengan jalan operasi walaupun tanpa alasan medis yang tepat. Pada keadaan ini semuanya memang kembali pada etika profesi kedokteran. Pada umumnya dokter akan menilai dan mengambil keputusan yang terbaik dalam membantu suatu proses persalinan (Kasdu, 2003).

1.2 TujuanTujuan dari penulisan referat ini adalah agar mahasiswa memahami tentang seksio sesarea, dari definisi indikasi dan tindakan persalinan berikutnya setelah seksio sesarea.BAB IILandasan Teori

2.1 Definisi Seksio SesareaSeksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding depan perut atau vagina, atau suatu histerotomy untuk melahirkan janin dari dalam rahim (mochtar,1998). Suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (sarwono, 1991).2.2 Indikasi Seksio Sesarea1. Ibu : UsiaIbu yang melahirkan pertama kali diatas usia 35 tahun atau wanita usia 40 tahun ke atas. Pada usia ini seseorang memiliki penyakit yang beresiko misalnya hipertensi jantung, kencing manis dan eklamsia. Tulang PanggulCephalopelvic disproportion (CPD) adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin. Persalinan sebelumnya dengan operasi Faktor hambatan jalan lahirGangguan jalan lahir terjadi adanya tumor atau myoma. Keadaan ini menyebabkan persalinan terhambat atau tidak maju adalah distosia Ketuban pecah diniBerdasarkan penelitian yang dilakukan sekitar 60-70% bayi yang mengalami ketuban pecah dini akan lahir sendiri 224 jam. Apabila bayi tidak lahir lewat waktu, barulah dokter akan melakukan tindakan operasi seksio sesarea

2. Janin :

Bayi terlalu besarBerat bayi sekitar 4000 gram atau lebih, menyebabkan bayi sulit keluar dari jalan lahir Kelainan letak bayiAda dua kelainan letak janin dalam rahim yaitu letak sungsang dan lintang Ancaman gawat janin (Fetal Distres)Gangguan pada janin melalui tali pusat akibat ibu menderita hipertensi atau kejang rahim. Gangguan pada bayi juga diketahui adanya mekonium dalam air ketuban. Apabila proses persalinan sulit melalui vagina maka dilakukan operasi seksio sesarea. Janin abnormalJanin abnormal misalnya kerusakan genetic dan hidrosephalus Faktor plasentaAda beberapa kelainan plasenta yang menyebabkan keadaan gawat darurat pada ibu dan janin sehingga harus dilakukan persalinan dengan operasi bila itu plasenta previa dan solutio plasenta6) Kelainan tali pusatAda dua kelainan tali pusat yang bias terjadi yaitu prolaps tali pusat dan terlilit tali pusat. Multiple pregnancyTidak selamanya bayi kembar dilaksanakan secara operasi. Persalinan kembar memiliki resiko terjadinya komplikasi misalnya lahir premature sering terjadi preeklamsi pada ibu. Bayi kembar dapat juga terjadi sungsang atau letak lintang. Oleh karena itu pada persalinan kembar dianjurkan dirumah sakit, kemungkinan dilakukan tindakan operasi Seksio sesaria

2.3 Jenis-jenis Seksio Sesarea Beberapa jenis seksio sesarea : Seksio sesarea transperitonealis profunda dengan insisi di bawah segmen bawah uterus. Seksio sesarea klasik atau corporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri. Seksio sesarea ekstra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum perietalis, dengan demikian tidak membuka kavum abdominal.

Menurut jurusan sayatan pada rahim seksio sesarea dilakukan dengan sebagai berikut:1. Sayatan memanjang (longitudinal) menurut Kronig.2. Sayatan melintang (transversal) menurut Kerr.3. Sayatan huruf T (T-incision).

2.4 Komplikasi

1. Infeksi puerperal (nifas) Ringan : dengan kenaikan suhu beberapa hari saja. Sedang : dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung Berat : dengan peritonitis, sepsis dan ileus paralitik. Hal ini sering kita jumpai pada partus terlantar, dimana sebelumnya telah terjadi infeksi intrapartal karena ketuban yang telah pecah terlalu lama.2. Perdarahan, disebabkan karena : Banyak pembuluha darah yang terputus dan terbuka Atonia uteri Perdarahan pada placental bed.3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi.4. Kemungkinan ruptura uteri spontan pada kehamilan mendatang.

2.5 Penanganan pada kehamilan berikutnya

Cara bersalin berikutnya sangat berkaitan khusus dengan resiko ruptur uterus dengan 6% pada secsio klasik dan 1% pada seksio sesaria melintang pada segmen bawah. Pengulangan seksio sesaria diharuskan bila terdapat suatu parut klasik.

Komplikasi pada persalinan vaginam setelah seksio sesaria1. Terbukanya uterus (terlepasnya secara klinis jahitan insisi uterus sebelumnya).2. Ruptur uterus, gejala dan tanda: Onset akut bradikardia janin (70%), nyeri abdomen (10%) Perdarahan pervaginam (5%) Ketidakstabilan hemodinamik (5-10%)

Faktor resiko ruptur uterus pada persalinan pervagina meliputi:

Tipe insisi uterus sebelumnya dengan