Definisi Harga Diri Rendah Kronik

21
I. Masalah Utama : Harga Diri Rendah Kronik II. Pengertian Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia (Budi Ana Keliat, 1998) Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial. III. Proses Terjadinya Masalah A. Faktor predisposisi Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah adalah pengalaman masa kanak-kanak merupakan suatu faktor yang dapat menyebabkan masalah atau gangguan konsep diri. Anak-anak sangat peka terhadap perlakuan dan respon orang tua, lingkungan, sosial serta budaya. Orang tua yang kasar, membenci dan tidak menerima akan mempunyai keraguan atau ketidakpastian diri, sehingga individu tersebut kurang mengerti akan arti dan tujuan kehidupan, gagal menerima tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tergantung pada orang lain serta gagal mengembangkan

description

hdr

Transcript of Definisi Harga Diri Rendah Kronik

Page 1: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

I. Masalah Utama : Harga Diri Rendah Kronik

II. Pengertian

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri

atau cita-cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia (Budi Ana

Keliat, 1998)

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif

terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal

mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang

diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik

diri secara sosial.

III. Proses Terjadinya Masalah

A. Faktor predisposisi

Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah adalah pengalaman masa kanak-

kanak merupakan suatu faktor yang dapat menyebabkan masalah atau gangguan

konsep diri. Anak-anak sangat peka terhadap perlakuan dan respon orang tua,

lingkungan, sosial serta budaya. Orang tua yang kasar, membenci dan tidak menerima

akan mempunyai keraguan atau ketidakpastian diri, sehingga individu tersebut kurang

mengerti akan arti dan tujuan kehidupan, gagal menerima tanggung jawab terhadap

dirinya sendiri, tergantung pada orang lain serta gagal mengembangkan kemampuan

diri. Sedangkan faktor biologis, anak dengan masalah biologis juga bisa menyebabkan

harga diri rendah. Misalnya anak lahir menilai dirinya rigatif. (Stuart & Sundeen,

1991)

B. faktor presipitasi

1. ketegangan peran ;

2. stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisi

3. konflik peran ;

4. ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan

5. peran yang tidak jelas

6. kurangnya pengetahuan individu tentang perang

7. peran yang berlebihan ;

8. menampilkan seperangkat peeran yang kompleks

Page 2: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

9. perkembangan transisi

10. perubahan norma dengan nilai yang tak sesuai dengan diri

11. situasi transisi peran ;

12. bertambah/nberkurangnya orang penting dalam kehidupan individu

13. transisi peran sehat sakit ;

14. kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, fungsi, penampilan, prosedur

pengobatan dan perawatan

C. karakteristik prilaku

perilaku (Stuart dan Sundeen, 1998) :

1. Mengkritik diri sendiri atau orang lain

2. Produktivitas menurun

3. Destruktif pada orang lain

4. Gangguan berhubungan

5. Merasa diri lebih penting

6. Merasa tidak layak

7. Rasa bersalah

8. Mudah marah dan tersinggung

9. Perasaan negatif terhadap diri sendiri

10. Pandangan hidup yang pesimis

11. Keluhan – keluhan fisik

12. Pandangan hidup terpolarisasi

13. Mengingkari kemampuan diri sendiri

14. Mengejek diri sendiri

15. Menciderai diri sendiri

16. Isolasi sosial

17. Penyalahgunaan zat

18. Menarik diri dari realitas

19. Khawatir

20. Ketegangan peran

D. Mekanisme koping

1. Mekanisme koping jangka pendek :

Page 3: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis, misalnya pemakaian

obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus menerus,. Kegiatan mengganti identitas

sementara, misalnya ikut kelompok sosial, keagamaan dan politik. Kegiatan yang

memberi dukungan sementara, seperti mengikuti suatu kompetisi atau kontes

popularitas. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara, seperti

penyalahgunaan obat-obatan.

2. Mekanisme jangka panjang :

Menutup identitas, dimana klien terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi

dari orang-orang yang berarti tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi

diri sendiri. Identitas negatif, dimana asumsi yang bertentangan dengan nilai dan

harapan masyarakat. Sedangkan mekanise pertahanan ego yang sering digunakan

adalah fantasi, regresi, disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik

pada diri sendiri dan orang lain.

E. Pohon masalah

Isolasi sosial: menarik diri

Berduka disfungsional

IV. Rencana tindakan

A. Tujuan

1. membina hubungan saling percaya

2. pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3. pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

4. pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan

5. pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

Harga Diri rendah

Page 4: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

6. pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal

B. Intervensi

1. Membina hubungan saling percaya dengan cara sebagai berikut ;

a. Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien

b. Perkenalkan diri dengan pasien, perkenalkan nama dan nama panggilan

yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan yang

disukai pasien

c. Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini

d. Buat kontrak asuhan ; apa yang akan perawat lakukan bersama pasien,

berapa lama akan dikerjakan dan dimana tempatnya

e. Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh

untuk kepentingan terapi

f. Tunjukan sikap empati terhadap pasien

g. Penuhi kebutuhan dasar pasien jika memungkinkan

2. Identifikasi kemampuan dsan aspek positif yang masih dimiliki pasien.

Untuk membantu pasien mengungkapkan kemampuan dan aspek positif

yang dimilikinya hal-hal yang dapat dilakukan perawat adalah ;

a. Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki pasien seperti kegiatan pasien dirumah sakit dan dirumah,

adanya keluarga dan lingkungan dekat pasien

b. Beri pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yang negatif

3. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara

sebagai berikut ;

a. Diskusikan dengan pasien mengenai kemampuannya yang masih dapat

digunakan saat ini

b. Bantu pasien menyebutkan dan beri penguat terhadap kemampuan diri

yang diungkapkan pasien

Page 5: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

c. Perlihatkan respon yang kondusif upayakan menjadi pendengar yang

aktif

4. Membantu pasien untuk memilih/ menempatkan kemampuan yang akan

dilatih dengan cara sebagai berikut ;

a. Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai kegiatan

yang akan dilakukan sehari-hari

b. Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan

dengan mandiri atau dengan bantuan minimal

5. Latih kegiatan yang telah dipilih pasien sesuai kemampuannya dan

menyusun rencana kegitan dengan cara sebagai berikut ;

a. Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan

b. Bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan

c. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat

dilakukan pasien

6. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

a. Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah

dilatihkan

b. Beri pujian atas kegiatan yang dilakukan pasien setiap hari

c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan

setiap kegiatan

d. Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

e. Berikan pasien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya setelah

pelaksanaaan kegiatan

Page 6: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

I. Masalah Utama : Isolasi Sosial

II. Pengertian

Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang

karena orang lain menyatakan sikap yang negative dan mengancam (Twondsend,

1998).

Isolasi sosial adalah suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami

penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain

Page 7: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

disekitarnya, pasien merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu

membina hubungan yang yang berarti dengan orang lain (Kelliat, 2006).

III. Proses Terjadinya Masalah

A. Faktor predisposisi

1. Faktor Tumbuh Kembang

Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan

yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.

2. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga

Ganguan komunikasi dimana seorang anggota keluarga menerima pesan

yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi

yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan dengan

lingkungan di luar krluarga.

3. Faktor Sosial Budaya

terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Hal ini di sebabkan oleh

norma-norma yang salah dianut oleh keluarga, diamana setiap anggota

keluarga yang tidak produktif seperti usia lanjut, berpenyakit kronis, dan

penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya.

4. Faktor Biologis

pada klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial

memiliki struktur yang abnormal pada otak seperti atropi otak, serta

perhubungan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbic dan daerah kortikal.

B. faktor presipitasi

terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat di timbulkan oleh faktor

internal dan eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat di

kelompokan sebagai berikut:

1. Faktor Eksternal

Contohnya adalah stressor soaial budaya, yaitu stree yang ditimbulkan

oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.

2. Faktor Internal

Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu sress terjadi akibat anxietas

atau kecemasan yang berkepanjangan dan terjadinya bersama dengan

keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya. Anxietas ini dapat

Page 8: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak

terpenuhinya kebutuhan individu.

C. karakteristik prilaku

perilaku (Stuart dan Sundeen, 1998) :

1.       Menarik diri :

kurang spontan, apatis, ekspresiiwajah kurang berseri, defisit perawatan

diri, komunikasi kurang, isolasi diri, aktivitas menurun, kurang berenergi,

rendah diri, postur tubuh sikap fetus.

2.      Curiga :

tidak percaya orang lain, bermusuhan, isolasi sosial, paranoiaisolasi

3.      Manipulasi :

kurang asertif, isolasi sosial, harga diri rendah, tergantung pd orang lain,

ekspresi perasaan tidak langsung pada tujuan.

D. Mekanisme koping

Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan yang

merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya.

Mekanisme koping yang sering digunakan pada menarik diri adalah proyeksi

dan represi :

1. Proyeksi adalah keinginan yang tidak dapat ditoleransi ,mencurahkan

emosi kepada oranglain, Karena kesalahan yang dilakukan sendiri.

2. Regresi adalah menghindari setres, kecemasan dengan menampilkan

prilaku kembali seperti pada perkembangan anak

3. Represi adalah menekan perasaan atau pengalaman yang menyakitkan

atau komflik atau ingatan dari kesadaran yang cendrung memperkuat

mekanisme ego lainya

E. Pohon masalah

Perubahan sensori persepsi : halusinasi

Isolasi sosial

Page 9: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

Harga diri rendah kronis

IV. Rencana tindakan

C. Tujuan

1. Membina hubungan saling percaya

2. Menyadari penyebab isolasi social

3. Berinteraksi dengan orang lain

D. Intervensi

Pasien

SP 1

1. mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien

2. berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain

3. berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang

lain

4. mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang

5. menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang - bincang

dengan orang lain dalam kegiatan harian

SP 2

1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan

dengan satu orang

3. membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang - bincang dengan orang

lain sebagai salah satu kegiatan harian

SP 3

1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2. memberikan kesempatan kepada klien berkenalan dengan dua orang atau

lebih

3. menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Page 10: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

I. Masalah Utama : Halusinasi

II. Pengertian

Halusinasi adalah persepsi sensorik tentang suatu objek, gambaran dan pikiran

yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua

sistem penginderaan (pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan atau

pengecapan) (Wilson, 1983)

Halusinasi adalah gangguan persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan

dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat

kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart dan Sundenn, 1998)

Page 11: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

III. Proses Terjadinya Masalah

A. Faktor predisposisi

Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:

1. Biologis

Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan

respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.

2. Psikologis

Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon

dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat

mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan

kekerasan dalam rentang hidup klien.

3. Sosial Budaya

Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:

kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan

kehidupan yang terisolasi disertai stress.

B. faktor presipitasi

Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi

adalah:

1. Biologis

Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur

proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam

otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif

menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.

2. Stress lingkungan

Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor

lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.

3. Sumber koping

Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi

stressor.

C. karakteristik prilaku

Page 12: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

Berikut ini merupakan gejala klinis berdasarkan halusinasi (Budi Anna Keliat,

1999) :

Tahap 1: halusinasi bersifat tidak menyenangkan

Gejala klinis:

1. Menyeriangai / tertawa tidak sesuai

2. Menggerakkan bibir tanpa bicara

3. Gerakan mata cepat

4. Bicara lambat

5.  Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan

Tahap 2: halusinasi bersifat menjijikkan

Gejala klinis:

1. Cemas

2. Konsentrasi menurun

3. Ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata

Tahap 3: halusinasi bersifat mengendalikan

Gejala klinis:

1. Cenderung mengikuti halusinasi

2. Kesulitan berhubungan dengan orang lain

3. Perhatian atau konsentrasi menurun dan cepat berubah

4. Kecemasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti

petunjuk).

Tahap 4: halusinasi bersifat menaklukkan

Gejala klinis:

1. Pasien mengikuti halusinasi

2. Tidak mampu mengendalikan diri

3. Tidak mamapu mengikuti perintah nyata

4. Beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

D. Mekanisme koping

Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang diarahkan pada pengendalian

stress, termasuk upaya penyelesaian masalah secara langsung dan mekanisme

pertahanan lain yang digunakan untuk melindungi diri.

Page 13: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

E. Pohon masalah

Risiko Perilaku Kekerasan

Isolasi Sosial

IV. Rencana tindakan

A. Tujuan

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Klien dapat mengenal halusinasinya

3. Klien dapat mengontrol halusinasi

B. Intervensi

SP I

1. Bantu pasien mengenal halusinasi (isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi

pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi.

2. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

3. Tahapan tindakannya meliputi :

a. Jelaskan cara menghardik halusinasi.

b. Peragakan cara menghardik

c. Minta pasien memperagakan ulang.

d. Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien

e. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasie

SP 2

1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)

2. Latih berbicara / bercakap dengan orang lain saat halusinasi  muncul

Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi

Page 14: Definisi Harga Diri Rendah Kronik

3. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

SP 3

1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2).Latih kegiatan agar halusinasi

tidak muncul.

2. Tahapannya :

a. Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi

b. Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien.

c. Latih pasien melakukan aktivitas.

d. Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah

dilatih (dari bangun pagi sampai tidur malam)

e. Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan terhadap

perilaku pasien yang (+)

SP 4

1.  Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1,2&3)

2. Tanyakan program pengobatan

3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa

4. Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program.

5. Jelaskan akibat bila putus obat

6.  Jelaskan cara mendapatkan obat/ berobat.

7. Jelaskan pengobatan (5B)

8. Latih pasien minum obat

9. Masukkan dalam jadwal harian pasien

Page 15: Definisi Harga Diri Rendah Kronik