Definisi Dan Patofisiologi

download Definisi Dan Patofisiologi

of 26

Transcript of Definisi Dan Patofisiologi

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    1/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    BAB I

    DEFINISI & PATOFISIOLOGI

    1.1 Definisi

    PUD ( peptic Ulcer Disease) merupakan salah satu kelainan ulceratif padasaluran cerna bagian atas yang membutuhkan asam dan pepsin untuk 

     pembentukannya1.PUD kronis berbeda dari erosi dan gastritis dimana PUD kronis merusak ke

    mukosa lebih dalam sampai ke mukosa muskularis2. Hal ini terjadi karena faktor agresif (asam lambung pepsin dan infeksi H.  pylori) lebih dominan dari padafaktor independen pelindung mukosa (prostaglandin gastric mucus bikarbonat danaliran darah mukosa).!

    "iga penyebab umum dari PUD yaitu  Helycobacter pylori (1##$menyebabkan Duodenal Ulcer  dan %#$ menyebabkan Gastric Ulcer 4) obat antiinflamasi non steroid (&'D) dan 'tres ulcer yaitu sters yang berhubungandengan kerusakan mukosa (Stresss-releted mucosal damage* '+,D).1

    'truktur anatomi dan lokasi yang umum terjadi tukak  pada gastric dan duodenal1

    PUD dibagi menjadi 2 berdasarkan letak ulcer-

    a. Gastric ulcer  -"ukak yang terjadi pada lambung.%#$ kasus berhubungan dengan infeksi  H. pylori dan penggunaan

     &'Ds. Pada pasien dengan gastric ulcer biasanya sekresi asamnormal atau berkurang.!

     b.  Duodenal ulcer  -"ukak yang terjadi pada usus halus1##$ kasus berhubungan dengan infeksi bakteri  H. Pylori.emungkinan infeksi H. pylori menyebabkan .meningkatnya sekresiasam yang diamati pada pasien dengan duodenal ulcer  .!

    1.2 Etiologi dan Faktor resiko

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 1

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    2/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    ebanyakan PUD terjadi karena hipersekresi asam dan pepsin yang dapat

    dipicu &'D H. pylori dan faktor lainnya (kerudsakan mukosa yang disebabkankarena stress* '+,D)sehingga dapat merusak pertahanan mukosa normal danmekanisme pertahanan diri.1

    Penyebab lain yang jarang terjadi dapat dikarenakan hipersekresi asamlambung (contohnya  Zollinger-Ellison’s syndrome) infeksi /irus (contohnyacytomegalovirus) isufisiensi pada /askuler (crac cocaine associated ) radiasikemoterapi (contohnya  !epatic artery in"usions)  #are genetic subtypes  danidiopatik. 1

    0eberapa faktor yang dapat menyebabkan resiko tinggi PUD adalah12

    a. H. pylori

    nfeksi H.  pylori  menyebabkan gastritis kronis PUD kanker lambung dan ," (mucosa-associated lym"!oid tissue). Hanya 2#$ dariyang terinfeksi H. pylori berkembang menjadi gejala PUD.

     b. &'D0anyak bukti penelitian baha pemakaian kronis &'D non

    selektif dapat menyebabkan luka pada saluran cerna. (sehingga dapatdiartikan baha &'D berkontribusi dalam terjadinya peptic ulcer). 134

    5#$ dari pengguna &'D non selektif menyebabkan PUD(Gastrodeudenal ulcer ).

    c. ,erokok.,erokok dapat menyebabkan tertunda pengosongan lambung

    menghambat sekresi bikarbonat dari pankreas dan pemicu darideudenogastric re"lu$. ,erokok dapat menyebabkan sekresi asam lambungtetapi efek tersebut tidak konsisten.

    d. 6aktor psikologi (stres).6aktor psikologi merupakan faktor penting dalam pathogenesis

    PUD. "etapi masih kontrofersi (masih sedikit penelitiannya).  Emosional  stress meningkatkan resiko kebiasaan seperti merokok penggunaan &'Drespon inflamasi atau resisten terhadap infeksi H. pylori.

    e. 6aktor makanan dan minuman.,akanan dan minuman yang mengandung kafein susu alkohol

    makanan pedas dapat menyebabkan dyspepsia tetapi tidak meningkatkanresiko dari PUD. ,eskipun kaffein dapat menstimulasi asam lambung kopiatau teh yang dihilangkan kandungan kaffeinnya (dekaffeinasi) minumanyang bebas dari karbonat dan kaffein seperti ine bir juga dapatmeningkatkan asam lambung. 'ehingga tidak ada data yang menunjang

    informasi ini. Pada konsentrasi tinggi alcohol menyebabkan kerusakan

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 2

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    3/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    mukosa lambung akut dan pendarahan 7 (saluran cerna bagian atas) tetapimasih belum ada bukti yang cukup yang dapat menyatakan baha alcohol

    dapat menyebabkan PUD.

    f. Penyakit yang berhubungan dengan PUD"erdapat bukti epidemologi Ulkus deudenum berhubungan dengan

     penyakit kronis tertentu. "etapi mekanisme patofisiologi belum jelas.Penyakit yang memiliki kaitan erat dengan Ulkus deudenum antara lainsystemic mastocytosis multiple endocrine neoplasia type 1 chronic

     pulmonary diseases chronic renal failure kidney stones hepatic cirrhosis814antitrypsin deficiency. 'edangkan penyakit lainnya yang kemungkinanmemiliki hubungan dengan Ulkus deudenum yaitu cystic fibrosis chronic

     pancreatitis 9rohn:s disease dan coronary artery disease polycythemia

    /era dan hyperparathyroidism.

    1. Patofisiologi

    Pada indi/idu yang sehat terdapat keseimbangan fisiologi antara sekresiasam lambung dan pertahanan mukosa saluran cerna. 'ebaliknya pada PUDterdapat ganguan keseimbangan antara faktor agresif (asam lambung pepsin garamempedu H. pylori dan &'D) dan mekanisme defensif mukosa (aliran darahmukosa mukus sekresi bikarbonat mukosa sel mukosa restitusi dan pembaruansel epitel). 12

    a. sam lambung dan Pepsin• Pada Gastric ulcer 

    0ahan iritan akan menimbulkan defek mukosa barier dan terjadidifusi balik ion H; Histamin terangsang untuk lebih banyak mengeluarkan sam lambung timbul dilatasi dan peningkatan

     permeabilitas pembuluh kapiler kerusakan mukosa lambung gastritisakut*kronik dan tukak gaster.3

    Plasma membran sel epitel epitel lambung terdiri dari lapisan4lapisan lipid bersifat pendukung mukosa barier. Dalam faktor asamlambung termasuk faktor genetik yaitu seseorang mempunyai massa sel

     parietal yang besar. "ukak gaster yang letaknya dekat pylorus ataudijumpai bersama dengan tukak duodeni biasanya disertai hipersekresiasam sedangkan bila lokasinya pada tempat lain dilambung biasanyadisertai hiposekresi asam.3

    • Pada Deodenum ulcer 

    Pada tukak duodenum terjadi peningkatan produksi dan pelepasan gastrinsensiti/itas mukosa lambung terhadap rangsangan gastric meningkatsecara berlebihanjumlah sel parietal pepsinogen khususnya pepsinogen

     juga meningkat. 'ekresi bikarbonat dalam duodenum.3

     b. H. pylori

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 3

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    4/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

     Helicobacter pylori merupakan bakteri berbentuk spiral gramnegatifsensitif terhadap pH bakteri miroaerop!ilic  berada diantara lapisan

    mucus dan permukaan lapisan sel epitel di lambung atau lokasi lain dimanaterdapat sel epitel tipe gastric.1

    Patofisiologi nfeksi akibat H.pylori tidak diketahui dengan pasti tapididuga karena H. pylori menghasilkan sitotoksin yang mengakibatkanhancurnya mukosa lambung sekresi interleukin4% dan terjadi adherence darisel epitel lambung karena meningkatnya sekresi asam lambung. H.pylori dapatmemproduksi urease dalam jumlah yang besar dimana urease mengkatalishidrolisis urea menjadi ammonia. Peningkatan jumlah amonia akanmempengaruhi ketahanan mukosa lambung sehingga terjadi ulkus.Peningkatan basal dan stimulasi sekresi asam terjadi pada indi/idu yangterinfeksi H.pylori.2

    c.  &'D &'D dapat menyebabkan PUD dengan cara menghambat 9

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    5/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    DIAGNOSIS

    2.1 Clinical Assessmet of Dyspepsia>

    Diagnosa P!D

    2.2 Ge"ala dan Tanda Pe#ti$ !l$er

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page !

    ?,emenuhi  %larm signs  antara lain- pendarahan saluran cerna yang kronis (hematemesismelena anemia defisiensi besi) penurunan berat badan tanpa disengaja @1#$ kesulitan menelanyang progresif muntah yang menetap abdominal s&elling  dan jika pasien berusia @ 33 tahundengan gejala dyspepsia tanpa sebab yang jelas dan menetap.

    ?? ,eninjau pengobatan yang mungkin menjadi penyebab dyspepsia  antara lain- kalsiumantagonis nitrat teofilin bifosfonat steroid dan &'Ds.

    Diagnosa PUD

    "emuan linis aboratorium +adiologi Andoscopy "es H. pilory

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    6/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    7ejala Peptic Ulcer 

    • 7ejala PUD yang paling sering terjadi adalah rasa sakit pada bagian perut(sering pada bagian epigastric) dan terasa seperti terbakar tapi bisa berupaketidak nyamanan yang tidak jelas perut terasa penuh atau kram.

    • +asa sakit yang khas pada aktu malam yang dapat membangunkan pasien saat

    tidur khususnya pada jam 12 malam sampai pukul 5 dini hari

    • eparahan dari rasa sakit akibat tukak ber/ariasi pada masing4masing pasien

    dan bisa terjadi musiman untuk jangka aktu tertentu.

    • Perubahan karakter nyeri dapat menunjukan adanya komplikasi

    • +asa sakit dapat disertai dengan mulas kembung dan bersendaa.

    • ,ual muntah dan anoreBia lebih umum terjadi pada pasien dengan 7U dari

     pada DU tetapi bisa juga tanda4tanda ulkus terkait komplikasi.1

    "anda Peptic Ulcer 

    • Penurunan berat badan berkaitan dengan mualmuntah dan anoreBia.• omplikasi termasuk perdarahan pada ulkus perforasi penetrasi atau

    obstruksi. 1

    2. Tes La%oratori'

    • 'ekresi asam lambung

    • onsentrasi serum gastrin pada saat puasa yang digunakan pada pasien yang

    tidak ada perbaikan terapi atau diduga hipersekresi• Hematokrit dan hemoglobin yang rendah (terkait pendarahan) dan  stool 

    !emoccult  test  menunjukan positif 

    • "est terhadap H. pylori 1

    2.( )adiologi

    +adiologi sering digunakan sebagai diagnosis aal untuk peptic ulcer karena terkait dengan harga lebih murah dari pada endoscopy dan banyak tersedia.Pemeriksaan radiologi biasanya menggunakan kontras gandakarena dengan kontrasganda dapat mendeteksi sampai C#4%#$ adanya ulkus sedangkan jika digunakan

    single contras (barium sulfat) hanya dapat mendeteksi 5#$ adanya ulkus.1

    Endosko#i

     'iberoptic upper endoscopy  (esop!agogastroduodenoscopy  A7DE)merupakan  gold standart   dapat mendeteksi sampai lebih dari F#$  peptic ulcer dengan cara melihat secara langsung biopsy dapat melihat daerah yang mengalamierosi superficial dan daerah yang mengalami pendarahan. Andoscopy digunakan

     jika sudah diduga adanya komplikasi dan jika dibutuhkan diagnosis yang lebihakurat. Gika pada saat test radiologi ditemukan adanya keganasan peptic ulcer  makadiperlukan adanya pemeriksaan endoscopy dan histologinya.1

    Test ntk 'endeteksi *. pylori 

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page "

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    7/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    "es yang digunakan untuk mendeteksi H. Pylori dapat dibedakan menjadi 2

    yaitu endoskopi dan non endoskopi

    (. Endoscopy

    •   #apid Urease )est 

    "es ini sensitif lebih dari F#$ dan spesifik lebih dari F3$ terhadapH. pylori.'ebelum dilakukan pengujian pasien tidak boleh mengkonsumsi-

    H2+s and PPs selama 142 minggu dan

    ntibiotik dan garam bismuth selama ! minggu

      Hal ini bertujuan untuk menghindari resiko negatif palsu.

    danya urease H.pylori urea dimetabolisme menjadi amonia dan bikarbonat yang menyebabkan peningkatan pH yang merubah arnakuning menjadi merah dari indikator pH4sensitif. Hasil test lebih cepat(dalam 2! jam) lebih murah dari pada histoligi dan kulture dan testini untuk infeksi H.Pylori aktif.2 

    •   Histologi

    H. pylori dapat dideteksi secara histology pada bagian mukosalambung secara endoskopi.C. "est ini mempunyai sensitifitas lebih dari

    F3$ bdan spesifik sampai lebih dari F#$ untuk medeteksi adanyainfeksi H.  Pylori  (test standart). Dapat digunakan juga untuk menganalisa dan menge/aluasi lebih lanjut jaringan yang terinfeksi(gastritis ulkus adenokarsinoma) untuk test infeksi H. pylori aktif.1

    Pada metode ini mempunyai kelemahan yaitua. didapatkan hasil yang tidak langsung

     b. "idak dianjurkan untuk diagnose aalc. ebih mahal dari pada #apid Urease )est .1

    •  *ulture12C

    "es ini sensitif untuk menetukan pilihan antibiotik danresistensinya. 'ensitifitas bisa sampai 1## $.

    0isanya digunakan secara terbatas pada pasien yang gagal pada

    terapi eradikasi H.pylori. Untuk tes infeksi H. pylori aktif. Hasilnya tidak langsung tak dianjurkan untuk diagnosa aal

     biayanya lebih mahal dari pada #apid Urease )est .

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page #

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    8/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    ,etabolisme urea dari H. pylory dan test yang digunakan untuk deteksiH. pylori C 

    +. ,onendoscopy dilauan nonendoscopy  jika pada pemeriksaan tidak membutuhkan biopsy mukosa lambung.

    •  Urea reat! )est 12C

      ,emiliki sensiti/itas dan spesifisitas @ F3 $ untuk infeksi H.

     pylori. Penderita diberikan  #adiolabeled urea  915  (sotop non radioaktif)

    dan 91!  (sotof radioaktif) secara oral radiolabeled urea  tersebut

    dihidrolisa menjadi amonia dan  radiolabeled bicarbonate  olehurease H.  Pylori.  #adiolabeled bicarbonate  diabsobsi ke dalam

     pembuluh darah dan diekskresikan melalui pernafasan. Untuk mendeteksi 915  menggunakan spektrometer masa dan 91!  dengan

     scintillation counter . Untuk menghindari negatif palsu penderita tidak dianjurkan

    mengkonsumsi H2+ dan PP selama 1 sampai 2 minggu sebelumtest serta garam bismut dan antibiotik selama ! minggu sebelumtest.

    Untuk mendeteksi H.  pylori  sebelum pengobatan dan untuk 

    eradikasi paska pengobatan. Hasil biasanya membutuhkan aktu sekitar 2 hari biayanya lebih

    murah dari pada tes yang menggunakan biopsi mukosa lambungtetapi lebih mahal daripada tes serologis. 

    Serologi$ Anti%od+ Tests ,SAT-12C

    '" merupakan tes yang banyak tersedia dan murah.

    '" memiliki sensitifitas %3 $ dan memiliki spesifisitas >F $.

    '" digunakan untuk mendeteksi antibodi g7 terhadap H. pylori 

    dalam serum darah dan urine.

    '" tidak dianjurkan untuk konfirmasi terapi eradikasi H. Pylori.C

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page $

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    9/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    Didapatkan hasil yang cepat ( 13 menit ) namun kurang akurat jika

    di banding tes laboratorium dengan A'.1

    Hasil tidak terpengaruh oleh H2+s PP antibiotik atau bismuth.2

    •  Fecal Antigen Test ,FAT-12C

    "es ini lebih sensiti/itas (F>C $) dan spesifik (FC $)

    dibandingkan dengan "es U0" pada diagnosis aal. Hal ini berguna dalam diagnosis infeksi H.  pylori dan untuk pemantauankemanjuran terapi eradikasi.C

    Disamping itu tes ini juga lebih murah dan mudah dari pada U0".2

    0isa digunakan untuk tes pada anak4anak 1

    "es ini kurang akurat untuk mendeteksi H. pylori  pada eradikasi

    setelah pengobatan.1

    0ila Pasien minum obat H2+ PP dan ntibiotik dapat

    menyebabkan hasil negatif palsu.2

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page %

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    10/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    BAB III

    PENATALASANAAN

    .1 T"an Tera#i

    "erapi PUD bertujuan untuk menghilangkan gejala ulkus menyembuhkanmencegah kekambuhan mencegah komplikasi berhubungan dengan ulkusmemilih regimen obat yang paling efektif dan efisien biaya.1C  eradikasi H.Pylorimenurunkan morbiditas. 13

    .1 Tera#i non Far'akologi12

    • ,enghindari stress psikis merokok dan penggunaan &'D (terutama 9

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    11/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    1. Pada pasien yang menggunakan &'D dengan diagnosa  Duodenal Ulcer  penggunaan &'D harus dihentikan (rekomendasi 0)  > pertimbangan

    mengurangi dosis atau disarankan substitusi dengan paracetamol gunakanalternati/e analgesic dosis rendah atau ibuprofen dosis rendah (12g*hari).(+ekomendasi 9). Pada pasien resiko tinggi (yang sebelumnya pernah tukak) danmemerkukan terapi lanjutan &'D maka substitusi ke &'D selektif (9

     b. 0ila "est H. pylori negatifPengobatan dengan PP dosis penuh selama 1 atau 2 bulan setelah itu

    dilakukan pemeriksaan endoscopy (ketika C4% minggu setelah pengobatan).

    eadaan pasien membaik atau sembuh maka pasien diberikan PP dosisrendah dengan pemantauan secara berkala kemudian dilanjutkan dengan

     sel" care.  eadaan pasien tidak membaik atau tidak sembuh maka pasien dirujuk ke

    spesialis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. >

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 11

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    12/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    Ske'a /anage'ent Duodenal Ulcer 

    (Diadaptasi dari Dyspepsia/ managing dyspepsia in adults in primary care )>

    1. Pada pasien yang menggunakan &'D dengan diagnosa  Duodenal Ulcer 

     penggunaan &'D harus dihentikan (rekomendasi 0)  >

    pertimbangan mengurangidosis atau disarankan substitusi dengan paracetamol gunakan alternati/e analgesicdosis rendah atau ibuprofen dosis rendah (12g*hari). (+ekomendasi 9). Pada pasienresiko tinggi (yang sebelumnya pernah tukak) dan memerkukan terapi lanjutan

     &'D maka substitusi ke &'D selektif (9

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    13/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    2. "est H. pylori dilakukan dengan menggunakan 9arbon415 U0" stool antigen test  testserologi.

    a. Hasil test positif  Ulcer berhubungan dengan penggunaan &'D

    Dilakukan pengobatan PP dengan dosis penuh selama 2 bulan dilanjutkandengan terapi eradikasi. Untuk mengetahui ada tidaknya respon eradikasi makadilakukan pengulangan test H.  Pylori dengan menggunakan 9arbon415 U0".0ila dari hasil test H. Pylori tersebut positif dilakukan kembali terapi eradikasikemudian dilanjutkan terapi sel" care.>

    Ulcer  tidak berhubungan dengan penggunaan &'D

    Dilakukan terapi eradikasi kemudian untuk mengetahui ada tidaknya responeradikasi maka dilakukan pengulangan test H.  Pylori  dengan menggunakan9arbon415 U0".0ila dari hasil test H. Pylori tersebut positif dilakukan kembaliterapi eradikasi kemudian dilanjutkan terapi sel" care. .>

     b. Hasil test negatif Diberikan pengobatan PP dengan dosis penuh selama1 atau 2 bulan "idak ada respon

    Dilakukan pemeriksaan penyebab lain dari DU melalui pemeriksaanulang.

    "erdapat respon

    Dilakukan terapi PP dosis rendah namun bila tidak terdapat respon

    maka dilakukan pemeriksaan penyebab lain dari DU dengan pemeriksaan ulang. Gika terdapat respon tetap dilakukan pemeriksaanulang kemudian diteruskan dengan terapi sel" care.>

    Dosis PP yang digunakan untuk terapi PUD11

     &ama

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    14/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    Pada pasien yang menggunakan &'D yang sebelumya diketahui menderita

    PUD . terapi eradikasi H.pylori menurunkan angka kekambuhan PUD. Pada penelitiantunggal selama C bulan angka kekambuhan menurun dari 1%$ menjadi 1#$ (rekomendasi0).>

    "erapi eradikasi H.pylori menurunkan kekambuhan gastrik ulcer pada pasien yang positif H.pylori. setelah 5412 bulan !3$ pasien tanpa ulcer yang yang menerima terapisuppresi asam jangka pendek eradikasi meningkat sebesar 52$. &&" untuk satu pasienyang mendapatkan benefit dari 5 pasien yang menerima terapi eradikasi. Dari penelitianmenunjukkan adanya manfaat yang positif dari eradikasi H.pylori akan tetapi besarnya efek tidak konsisten (rekomendasi ).>

    "erapi eradikasi H.pylori merupakan terapi yang cost4effecti/e untuk pasien yang positif H.pylori dengan PUD. "erapi eradikasi memberikan tambahan aktu bebas dari

    dyspepsia pada acceptable cost pada model yang konser/atif dan lebih banyak cost4sa/ings pada model optimistic (rekomendasi ).>

    +egimen Pengobatan nfeksi H. pylori1#

    Treat'ent ,1 to 1( da+s of tera#+

    re$o''ended-

    3ost 3on4enien$e

    fa$tor

    Tolera%ilit+

    Tri#le tera#+

    1. O'e#ra5ole ,Prilose$-6 2 'g t7oti'es dail+ I2C# (9J) "ice4dailydosing 6eer significant side effects but more abnormal taste/ersus other regimens

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    15/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    Plus

    9larithromycin (0iaBin) 3## mg totimes daily

    1FF (

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    16/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    separatelyE plusH2+J)

    Plus

    "etracycline 3## mg four times daily

    Plus

    H2+ for 2% days

    (. Bis't s%sali$+late6 929 'g for

    ti'es dail+:2 ta%lets for ti'es dail+

    2#C (0," plus PP) 1% pills daily ncreased nausea

    Plus

    ,etronidaole 23# mg four times daily

    Plus

    "etracycline 3## mg four times daily 135 (0,"separatelyE plus PP)

    Plus

    PP for 1! days

    9 N lansopraole amoBicillin clarithromycinM

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    17/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    ulkus bertahan N #CC F3$ confidence inter/al (9) #3%4#>C) dan pengobatan tidak ada ( dua percobaan 2#> pasien ++ #5> F3$ 9

    #2C4#35). Dalam penyembuhan 7U tidak ada perbedaan signifikan yang

    terdeteksi antara terapi eradikasi dan UHD (13 percobaan 1F>! pasien++ 125 F3$ 9 #F#41C%).

    Dalam mencegah kekambuhan DU tidak ada perbedaan yang signifikan

    antara terapi eradikasi dan terapi pemeliharaan dengan UHD (empat percobaan 51F pasien ulkus berulang ++ #>5 F3$ 9 #!24123)tetapi terapi eradikasi lebih efektif daripada tidak ada pengobatan (2>

     percobaan 23#F pasien ++ #2# F3$ 9 #134#2C).Dari penelitian diatas peneliti menyimpulkan baha terapi eradikasi efektif dalam aktu 142 minggu untuk pengobatan PUD yang disebabkan dariH. pylori.15

    Dosis H2+ yang digunakan untuk terapi PUD-11

    DU 7U

    9imetidine !## mg saat bedtime 5##4C## mg seiap C jam

    6amotidine 2# mg*hari saat bedtime !# mg*hari saat bedtime

     &iatidine 5## mg saat bedtime  atau 13#mg 2 kali sehari

    13# mg 2B sehari atau 5##mgsaat bedtime

    +anitidine 13# mg 1 B sehari saat bedtime 13# mg 1 B sehari saat bedtime

    Pada Sistematic revie& terdapat 53 studi memenuhi kriteria seleksi- 1F uji

    misoprostol (P) F dari dosis standar H2+ 5 dosis ganda H2+ dan PP

    3. Dosis standar H2+ dibandingkan dengan plasebo lebih efektif untuk  pengobatan ulkus duodenum.1C

    BAB I;

    /EANIS/E E)

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    18/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    (Diambil dari- *olor %tlas o" P!armacology 12)

    2. 3larito'+$in

    Afek bakteriostatik oleh *larit!romycin  melalui ikatan reversible*larit!romicin dengan ribosom subunit 3#' yang menyebabkan hambatan padareaksi transpeptidase translokasi inhibisi pada sintesis protein dan inhibisi

     pertumbuhan sel sehingga menghambat perkembangbiakan sel. 111%

    . /etronida5ole

    etika masuk ke dalam mikroorganisme metronidaole berinteraksi

    dengan D& mikroorganisme tersebut sehingga menyebabkan hilangnya struktur 

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 1$

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    19/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    D& heliB dan kerusakkan yang menyebabkan penghambatan sintesis protein dankematian sel.11

    (Diambil dari- *olor %tlas o" P!armacology 12

    )

    (. Tetrasiklin

    "etrasiklin menghambat sintesis protein melalui ikatan dengan ribosomsubunit 5#' sehingga menghambat ikatan t4+& dengan asam amino dalam prosessintesis protein bakteri.

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 1%

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    20/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    (Diambil dari- *olor %tlas o" P!armacology 12)

    9. PPI

    ,enekan asam lambung dan merangsang sekresi asam dengan menghambatsel parietal H;   ; Pompa "P yang akan memecah H "P. Dalam hal ini

     pemecahan H "P akan menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanakuli sel parietal ke dalam lumen lambung. 311

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 2&

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    21/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    ,ekanisme erja Proton Pump 1n!ibitor  (PP)(Diambil dari- *olor %tlas o" P!armacology 12)

    >. /iso#rostol

    Derifat prostaglandin semisintetik yang mempunyai stabilitas yang lebih besar dari pada prostaglandin alami sehingga memungkinkan untuk memberiansecara oral seperti merilis prostaglandin lokal meningkatkan produksi lender danmenghambat sekresi asam.12 ,enghambat produksi asam dengan cara  berikatandengan reseptor AP5 pada sel4sel parietal. katan prostaglandin dengan reseptor menyebabkan penghambatan adenilil siklase dan penurunan kadar ,P siklik intrasel. P7A juga dapat mencegah terjadinya luka lambung berkat efek sitoprotektifnya yang meliputi stimulasi sekresi musin dan bikarbonat serta

     peningkatan aliran dara mukosa.1>

    ,isoprostol 2## mcg ! kali sehari secara peroral dapat mereduksi resiko7U dan DU karena induksi &'D dan komplikasi pendarahan 7 tetapi untuk 

     pasien yang menderita diare dank ram perut harus dibatasi penggunaannya1  Pada clinical trial  secara luas member keuntungan untuk pasien +ematoid

    atritis bukti yang kuat menyatakan baha misoprostol dapat mereduksiresiko serius pada komplikasi 7 bagian atas pada pasien resiko tinggi1

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 21

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    22/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    ,ekanisme erja ,isoprostol(Diambil dari- *olor %tlas o" P!armacology 1

     

    Pada 9ochrane diidentifikasi dari % trial dengan jangka aktu 5 sampai 2!

     bulan membandingkan misoprostol dengan placebo. ,isoprostol efektif dalam menurunkan resiko dari 7U (++- #.2%

    F3$ 9l- #.1>4#.!>MO- pN#.##13Msie- pN#.>C). Dosis tinggi misoprostol (%## g* hari) dapat memberikan e""icacy

    yang besar tetapi juga memberikan efek samping yang besar dan&it!dra&al   dari pada dosis yang rendah (!## g* hari). "idak seperti H2+ dan PP misoprostol secara signifikan berhubungandengan terjadinay diare nauseadan nyeri perut. eseluruhan 2>$

     pasien pada penelitian eksperimen yang besar satu atau lebih terjadiefek samping.>

    +9" dari %.%!5 pasien misoprostol %##mcg*hari dapat mengurangi

    komplikasi serius dari gastrointestinal 13$ *tahun dapat direduksi !#$dari angka kejadian tersebut penurunan resiko absolute #.5%$ (F3$9l-#.3>$ 4 #.F3$)>

    Pada sistematic re/ie dinyatakan 53 studi memenuhi kriteria seleksi- 1F

    uji misoprostol (P) F dari standar dosis H2+ 5 dosis ganda H2+ danPP 3. ,isoprostol dan PP mengurangi tukak lambung dan duodenum lebih

     baik dibandingkan plasebo.1C

    ?. *2)A

    H2  reseptor antagonis bekerja dengan cara menghambat sekresi dari asamlambung. Histamin dilepaskan dari sel mast terikat pada reseptor H2  danmengakti/asi adenilat siklase dan juga meningkatkan c,P (cyclic adenosinmonop!ospate) intrasel. Peningkatan dari c,P mengakti/asi proton pump sel

     parietal untuk mensekresi ion hidrogen melaan gradien konsentrasi untuk bertukar dengan ion  ;. H2 reseptor antagonis menginhibisi secara kompetitif dan selektif kerja dari histamin di reseptor H2 pada sel parietal sehingga menurunkan basal dan

    stimulasi dari sekresi asam lambung. 212

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 22

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    23/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    ,ekanisme kerja H + #eceptor %ntagonist  (H++)(Diambil dari- *olor %tlas o" P!armacology 12)

    Afek antagonis reseptor4H2 yang paling menonjol adalah sekresi asam basalselain itu adalah supresi produksi asam yang distimulasi (oleh makanan gastrinhipoglikemia atau stimulasi /agus) yang alau efeknya tidak begitu besar tetapitetap signifikan. H+ reseptor antagonis dapat diberikan jika pasien tidak memberikan respon terhadapterapi PP. Hal ini didasarkan karena beberapa pasien secara indi/idual lebihmemberikan respon terhadap H+ reseptor antagonis dibandingkan PP(+ekomendasi 0).5

    ! percobaan 5412 bulan dengan menggunakan "ull dose H2 reseptor 

    antagonis (ranitidine 13#mg*hari) dengan placebo dalam mereduksikejadian ulcer  yang dideteksi oleh endoscopy. Dosis tersebut dapatmereduksi resiko 7U (++- #.>! 9lF3$ #.3!41.#1MO- pN#.CFsie-n*a).laju DU pada kontrol sebesar C$ dan H 2+ dapat mereduksi sebesar 5.F$ (9F3$- 4#.C$4%!$M O- pN#.#3sie-n*a)

    >

    5 percobaan 5412 bulan dengan menggunakan H2 reseptor  antagonis

    dosis ganda dengan placebo dalam mereduksi resiko 7U (++-#.!!9F3$- #.2C4#.>5OM pN#.F>sie-n*a) laju DU pada kontrol sebesar 1!$ dan H2+ dapat mereduksi sebesar 5.F$ (9F3$- 4#.C$4%!$MO- pN#.#3sie-n*a)>

    0. Antasida

    Produk antasida mengandung baik sodium bikarbonat aluminiumhidroksida magnesium hidroksida kalsium karbonat aluminium fosfat ataukombinasi dari agen4agen ini. ntasida meredakan nyeri epigastrik dan

    menyembuhkan ulkus peptik dengan cara memberikan efek sitoprotektif

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 23

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    24/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    menetralisir asam lambung dan menstimulasi ketahanan mukosa lambung. efek sitoprotektif dari antasida mungkin berhubungan dengan efek stimulasi

     prostaglandin yang ikut dalam meningkatkan ketahanan mukosa lambung.2l yang terkandung dalam antasida dapat menekan H. pylori dan merubah

    defense mukosa. Afek samping 7 yang secara umum tegantung pada besarnyadosis. ,g dapat menyebabkan diare osmotik dan l menyebabkan konstipasi.1

    ,g seharusnya tidak boleh diberikan pada pasien dengan 9cr Q 5#ml*menit terkait dengan gangguan sekresinyaa sehingga terjasi toksisitas.1

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 2

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    25/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    DAFTA) P!STAA

    1. Dipiro G" "albert + Ree 79 ,atke 7+ Sells 07 Posey ,.  P!armacot!erapy/a patop!ysiologic approac!. >th ed. &e Rork- ,c7ra4HillM 2##%

    2. oda4imble , Roung R radjan S 7uglielmo 0G lldredge 0 9orelli+et al. %pplied t!erapeutics/ )!e *linical Used o" Drug . Fth ed.ippincotsM SilliamT Silkins.

    5.  &orth of Angland Dyspepsia 7uideline De/elopment 7roup. Dyspepsia- managingdyspepsia in adults in primary care. &ecastle Upon "yne- 9ronM 2##!.

    !. asper D 0raunald A 6auci ' Hauser ' longo D Gameson G.  Harrison’smanual o" medicine 1Cth ed. &e Rork- ,c7ra4HillM 2##3.

    3. Perhimpunan 'pesialis Penyakit Dalam ndonesia. uu %2ar 1lmu penyait Dalam 2ilid 

     11 edisi etiga. Gakarta- 0alai Penerbit 6U. 2##1C. umar P 9lark ,. *linical 3edicine. >th ed. Philadelphia- Alse/ier imitedM 2##F>.  &ational nstitute for 9linical ABcellence.  Dyspepsia/ management o" dyspepsia in

    adults in primary care. ondon- &ational nstitute for Health and 9linical ABcellenceM2##! 

    %. Huang GO 'ridhar ' Hunt +H. #ole o" Helicobacter pylori in"ection and non-steroidal anti-in"lammatory drugs in peptic-ulcer disease/ a meta-analysis. Hamiton lancetabstract E 9anada- Di/ision of 7astroenterology Department of ,edicine ,c,aster Uni/ersity ,edical 9enterM 2##2 cited 2#11 &o/ 2#E Gan 3M53F(F5##)-1!422. /ailablefrom- U+-http-**.ncbi.nlm.nih.go/*pubmed*11%#F1%1

    F. Huang GO 'ridhar ' Hunt +H. #ole o" Helicobacter pylori in"ection and non-steroidal anti-in"lammatory drugs in peptic-ulcer disease/ a meta-analysis . ancet 2##2M53F-1! 22. http-**.ncbi.nlm.nih.go/*pubmed*11%#F1%1

    1#. ,eurer & 0oer DG  %merican 'amily P!isician. ,edical 9ollege of Sisconsin,ilaukee Sisconsin 2##2 cited 2#11 &o/ 2#E pr 1MC3(>)-152>4155>. /ailablefrom- U+- http-**.aafp.org*afp*2##2*#!#1*p152>.html 

    11. acy 96 mstrong 7oldman ,P ance . Drug in"ormation !andboo. 2#th ed. &e Rork- e/i49ompM 2#1142#12.

    12. ullmann H Viegler ,ohr 0ieger D. *olor atlas o" p!armacology.  &eRork-"hiemeM2###

    15. 7isbert G.P. and Pajares G.,. Systematic revie& and meta-analysis/ is (-&ee proton pump in!ibitor-based triple t!erapy su""icient to !eal peptic ulcer   %limentary P!armacology 5 )!erapeutics. 2##3M21(>)->F34%#!. cited 2#11 &o/1%EM /ailableflom- U+-http-**onlinelibrary.iley.com*doi*1#.1##2*1!C31%3%.9D##5%!#.pub!*abstract

    1!. eontiadis 7 'rredharan Dorard ' 0arton P Delaney 0 Hoden 9S et al.Systematic revie&s o" t!e clinical e""ectiveness and cost-e""ectiveness o" proton pump

    in!ibitors in acute upper gastrointestinal bleeding/  abstractE. 2##> Dec cited 2#11 &o/ 1%EM 11(31)-iii4i/141C!. /ailable from- U+-http-**.ncbi.nlm.nih.go/*pubmed*1%#213>%

    13. nand 0'.  Peptic Ulcer Disease 3edication. ,5dscape reference Drug Disease T

    Procedures. Updated- Gun 2# 2#11 cited 2#11 &o/ 1%EM /ailable from- U+-

    Magister Farmasi Klinis Universitas Ubaya Angkatan XII Page 2!

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11809181http://www.aafp.org/afp/2002/0401/p1327.htmlhttp://www.aafp.org/afp/2002/0401/p1327.htmlhttp://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003840.pub4/abstracthttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18021578http://www.aafp.org/afp/2002/0401/p1327.htmlhttp://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003840.pub4/abstracthttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18021578http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11809181

  • 8/18/2019 Definisi Dan Patofisiologi

    26/26

    GastroIntestinal-Peptic Ulcer

    http-**emedicine.medscape.com*article*1%1>354medication(6. +ostom . )!erapeutics #evie&/ misoprostol double dose H+ receptor antagonists and 

     proton pump in!ibitors reduce G1 ulcers in long term ,S%1D use. '+777) *oc!rane Database Syst #ev +777894:/*D77++;6. 9latest version +( %ug +777: cited 2#11 &o/1%EM /ailable from- U+- http-**ebm.bmj.com*content*C*5*%%.full

    1>. Goel 7.H ee A. editor. Goodman dan Gilman.  Dasar 'armaologi )erapi.

    1%. 'eetman '9.  3artindale/ t!e complete drug re"erence. 5Cth ed. ondon-Pharmaceutical PressM 2##F

    http://emedicine.medscape.com/article/181753-medicationhttp://ebm.bmj.com/content/6/3/88.fullhttp://ebm.bmj.com/content/6/3/88.fullhttp://emedicine.medscape.com/article/181753-medicationhttp://ebm.bmj.com/content/6/3/88.full