Definisi Dan Fungsi sistem STOMATOGNATI

5
SISTEM STOMATOGNATI Menurut Glossary of Prosthodontic Terms 1 Sistem stomatognati adalah kombinasi dari beberapa struktur yang terlibat dalam berbicara, penerimaan, mastikasi, penelanan, dan fungsi parafungsional. Sedangkan menurut Marzouk dan Simonton (1985) sistem stomatognatik merupakan kesatuan organ yang memiliki fungsi berkaitan satu sama lain. Organ-organ tersebut terdiri dari mandibula, maxilla, TMJ, struktur gigi, dan struktur pendukung lain seperti otot mastikasi, otot wajah, serta otot kepala dan leher. Stomatognatik merupakan pendekatan pada praktik kedokteran gigi yang mempertimbangkan tentang keadaan yang saling berhubungan antara bentuk dan fungsi gigi, hubungan antar rahang, TMJ, bentuk kraniofasial, dan oklusi dental. Menurut Shillingburg 2 (1981) fungsi utama sistem stomatognatik adalah oklusi namun selain itu sistem stomatognatik juga berperan dalam: 1. Fungsi mastikasi 3 Pengunyahan adalah suatu proses penghancuran partikel makanan di dalam mulut dengan bantuan dari saliva untuk mengubah ukuran dan konsistensi makanan yang pada akhirnya akan membentuk bolus sehingga mudah ditelan. Sturuktur yang berperan antara lain gigi geligi, lidah glandula saliva, palatum. Ketika mengigit makanan, seseorang akan membuka mulutnya dengan nyaman dan memajukan sedikit mandibulanya sampai makanan tergigit dengan gigi anterior bertemu hampir dalam kondisi edge to edge. Kemudian bolus

description

definisi dan fungsi sistem stomatognati

Transcript of Definisi Dan Fungsi sistem STOMATOGNATI

Page 1: Definisi Dan Fungsi sistem STOMATOGNATI

SISTEM STOMATOGNATI

Menurut Glossary of Prosthodontic Terms1 Sistem stomatognati adalah

kombinasi dari beberapa struktur yang terlibat dalam berbicara, penerimaan,

mastikasi, penelanan, dan fungsi parafungsional. Sedangkan menurut Marzouk dan

Simonton (1985) sistem stomatognatik merupakan kesatuan organ yang memiliki

fungsi berkaitan satu sama lain. Organ-organ tersebut terdiri dari mandibula, maxilla,

TMJ, struktur gigi, dan struktur pendukung lain seperti otot mastikasi, otot wajah,

serta otot kepala dan leher.

Stomatognatik merupakan pendekatan pada praktik kedokteran gigi yang

mempertimbangkan tentang keadaan yang saling berhubungan antara bentuk dan

fungsi gigi, hubungan antar rahang, TMJ, bentuk kraniofasial, dan oklusi dental.

Menurut Shillingburg2 (1981) fungsi utama sistem stomatognatik adalah oklusi namun

selain itu sistem stomatognatik juga berperan dalam:

1. Fungsi mastikasi3

Pengunyahan adalah suatu proses penghancuran partikel makanan di dalam

mulut dengan bantuan dari saliva untuk mengubah ukuran dan konsistensi

makanan yang pada akhirnya akan membentuk bolus sehingga mudah ditelan.

Sturuktur yang berperan antara lain gigi geligi, lidah glandula saliva, palatum.

Ketika mengigit makanan, seseorang akan membuka mulutnya dengan

nyaman dan memajukan sedikit mandibulanya sampai makanan tergigit

dengan gigi anterior bertemu hampir dalam kondisi edge to edge. Kemudian

bolus makanan ditransportasikan ke tengah-tengah mulut sembari mandibula

kembali ke posisi awal dan posisi incisal edge menyusuri bagian lingual dari

gigi anterior maksila. Lalu mulut terbuka sedikit dan lidah mendorong

makanan ke arah oklusal. Setelah itu, mandibula menutup hingga gigi

berkontak. Siklus berakhir ketika mandibula kembali ke posisi awal. Siklus ini

diulang hingga partikel makanan menjadi cukup kecil untuk ditelan.

2. Fungsi menelan / deglutisi

Proses menelan adalah aktivitas terkoordinasi yang melibatkan beberapa

macam otot dalam mulut, otot palatum lunak, otot faring, dan otot laring.

Holinshead, loogmore (1985) menyatakan bahwa peristiwa menelan adalah

peristiwa yang terjadi setelah proses pengunyahan selesai di dalam mulut,

kemudian mulut menutup.

3. Fungsi bicara

Page 2: Definisi Dan Fungsi sistem STOMATOGNATI

Menurut Kamus Kedokeran Dorlan4 (1998) adalah ekspresi pikiran dan ide

yang dikeluarkan melalui suara. Kemampiuan berbicara bergantung pada

perkembangan fungsi normal daerah motorik pada cortex cerebri dan

pemanfaatan mekanisme otot-otot kompleks pada laryns, pharynx, dan cavum

oris. Berbicara melibatkan rongga mulut, seperti saluran nafas, laring, faring,

gigi, palatum, lidah, paru-paru, dan otot-otot. Berikut adalah beberapa proses

yang berikaitan dengan proses bicara yaitu,

Respirasi merupakan proses inhalasi dan ekshalasi.

Phonasi suara yang dihasilkan dari aliran udara yang melalui laring

Artikulasi proses penghasilan suara dalam berbicara oleh

pergerakan bibir, mandibula, lidah, dan mekanisme palatopharingeal

dalam koordinasi dengan respirasi dan phonasi. Organ yang terlibat

antara lain bibi, pipi, palatum, gigi, lidah, dan dinding posterior laring

Resonansi proses suara teramplifikasi atau terintensifikasi dan

memberikan kualitas karakteristik pada bunyi gelombang suara yang

ditimbulkan pita suara.

Ketika berbicara, gigi biasanya tidak berkontak walaupun gigi anterior hampir

berkontak saat mengeluarkan bunyi “c”, “ch”, “s”, dan “z” dengan pelan.3

speaking space adalah ruangan yang muncul diantara permukaan incisal dan

atau oklusal pada gigi maksila dan mandibula ketika berbicara.

4. Fungsi pernafasan / respirasi

Proses ventilasi atau pertukaran oksigen dengan karbondioksida.

Analisis fungsi pergerakan stomatognatik

Pergerakan parafungsional mandibula didefinisikan sebagai kegiatan terus

menerus yang terjadi melebihi fungsi normal mastikasi, penelanan, dan berbicara.

Beberapa contohnya adalah bruxism, clenching, mengigit kuku, dll. Akibatnya terjadi

tekanan oklusal berlebih dan waktu oklusi yang lebih lama. Setelah waktu lama, hal

ini bisa mengakibatkan keausan gigi berlebihan, pelebaran ligamen periodontal,

kegoyangan, migrasi, atau fraktur gigi. Gangguan pada otot seperti myositis,

myospasme, atau myalgia juga bisa terjadi. Bentuk pergerakan parafungsional yang

paling umum adalah bruxism dan clenching

a. Bruxism

Page 3: Definisi Dan Fungsi sistem STOMATOGNATI

Bruxism adalah kebiasaan oral yang berupa menggeretakkan gigi secara ritmik

atau spasmodic/tidak teratur dan involunter, selain dari gerakan mengunyah

normal yang bisa menyebabkan trauma oklusi. Bruxism ini bisa terjadi secara

diurnal, nokturnal, atau keduanya.

Penyebab bruxism sering tidak jelas. Bisa terjadi karena maloklusi, gangguan

neuromuskuler, stress, atau kombinasi faktor-faktor tersebut. Akibat yang

dihasilkan adalah adanya atrisi yang dimulai dari gigi anterior dan bila

bertambah parah akan lanjut ke daerah gigi posterior.

b. Clenching

Adalah kebiasaan menekan gigi dan rahang. Tekanan yang dihasilkan bisa

berlangsung lama diselingi periode relaksasi yang singkat.

Penyebabnya bisa dikaitkan dengan stres, kelelahan fisik, atau konsentrasi

berlebihan pada suatu tugas. Akibat yang dihasilkan sering berupa abfraksi.

Selain itu pasien bisa juga mengalami kerusakan periodontal, gangguan TMJ

dan otot mastikasi.

Reference:

1. Glossary of Prosthodontic terms. [Internet]. 2015 [cited 8 September

1995];94(1). Available from:

http://www.academyofprosthodontics.org/_Library/ap_articles_download/

GPT8.pdf

2. Shillingburg et al. Fundamental of Fixed Prosthodontics 3rd ed. Quintesscene:

Chicago. 1997

3. Rosenstiel SF, Land MF. Contemporary Fixed Prosthodontics 3rd edition.

St.Louis: Mosby.

4. Dorland,2002,Kamus Saku Kedokteran .Jakarta :EGC. Smeltzer C. Suzanne,

Brunner & Suddarth. 2002