DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

18
JURNAL TRANSPORTASI Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Lini er di Ruas Jalan Jati padang, Sumatra barat 1.Yogi Herianda Putra 1210015211018 Mahasiswa teknik sipil d an perencanaan universitas Bung Hatta Jl.sumatra Ulak karang p adang, 25133 telp (0751) 705167 8 -7052096 Yogiputra342@rocketmail. com 2.Edo Aristan Lyalzo 1210015211038 Mahasiswa teknik sipil dan perencanaan universitas Bung Hatta Jl.sumatra Ulak karang padang, 25133 telp (0751) 7051678- 7052096 [email protected] 4.Taufik Hidayat Usman 1210015211026 Mahasiswa teknik sipil d an perencanaan universitas Bung Hatta Jl.sumatra Ulak karang padang, 25133 telp (0751) 7051678- 7052096 3.Rizki Rinaldi 12100152110094 Mahasiswa teknik sipil Dan perencanaan universitas Bung Hatta Jl.sumatra Ulak ka rang padang, 25133 telp (0751) 7051678-7052096 1

Transcript of DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

Page 1: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

JURNAL TRANSPORTASI

Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier di Ruas

Jalan Jati padang, Sumatra barat

1.Yogi Herianda Putra

1210015211018

Mahasiswa teknik sipil dan

perencanaan universitas 

Bung Hatta

Jl.sumatra Ulak karang 

padang,

25133 telp (0751) 7051678

-7052096

[email protected]

m

2.Edo Aristan Lyalzo

1210015211038

Mahasiswa teknik sipil dan

perencanaan universitas 

Bung Hatta

Jl.sumatra Ulak karang 

padang, 25133

telp (0751) 7051678-

7052096

[email protected]

4.Taufik Hidayat Usman

1210015211026

Mahasiswa teknik sipil dan

perencanaan universitas 

Bung

 Hatta Jl.sumatra Ulak 

karang padang, 25133

telp (0751) 7051678-

7052096

3.Rizki Rinaldi

12100152110094

Mahasisw

a teknik sipil 

Dan perencanaan

universitas Bung

Hatta

Jl.sumatra Ulak karang 

padang,

25133 telp (0751) 

7051678-7052096

1

Page 2: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

ABSTRAK

Pertumbuhan jumlah kendaraan di kota padang seiring dengan pert

umbuhan

jumlah penduduk, dan sebagai salah satu kota yang memiliki kepadatan pend

uduk yang

cukup tinggi sekitar 3 juta jiwa, maka kepemilikan kendaraan juga cukup besar. 

Hal ini juga

ditunjang dengan pertumbuhan perekonomian yang cukup tinggi. Seiring denga

n itu pula

ruas jalan yang ada di kota padang membutuhkan peningkatan dan pengawasan y

ang besar,

karena dengan  jumlah volume  lalu  lintas yang tinggi, menuntut kapasitas dan k

apabilitas

dari ruas jalan yang tersedia, terutama jalan arteri yang rata-rata padat 

kendaraan.

Penelitian ini mengambil ruas jalan JATI di kota padang sebagai sampel, karena ru

as jalan ini

memiliki volume kendaraan yang cukup tinggi. Penelitian ini dimaksudkan 

hendak

menghitung nilai kapasitas dan indeks pelayananjalan dengan menggunakan 

metode

regresi linier, dan dari hasil perhitungan yang ada diperoleh nilai kapasitas jalan 

sebesar =

3696 smp/jam smp/jam dan indeks tingkat pelayanan (a) sebesar = 0,75. 

Dengan nilai ini

maka dapat dikatakan bahwa jalan jati padang memiliki tingkat kejenuhan y

ang cukup

tinggi, dimana MKJI mensyaratkan harga derajad kejenuhan maksimum adalah 

0,8.

Kata Kunci: Indeks Tingkat Pelayanan, Kapasitas Jalan, Volume lalu lintas

2

Page 3: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Padang merupakan salah satu kota terbesar

di Indonesia, dan sebagai kota yang besar

dengan ditandai jumlah penduduk sekitar 3

juta jiwa, padang merupakan kota yang

memiliki kehidupan perekonomian yang

baik, dan dengan aktifitas ekonomi yang

baik dan dengan ditunjang oleh adanya

sarana dan prasarana yang baik pula maka

distribusi  pergerakan  juga  mengalami

perkembangan  yang  cukup  signifikans

sejalan  dengan  pertumbuhan  jumlah

kendaraan. Dari beberapa observasi awal

yang  telah  dilakukan  terlihat  bahwa

pertumbuahn pergerakan akibat aktifitas

ekonomi di beberapa tempat tidak merata.

Ada suatu daerah yang memiliki jumlah

pergerakan yang rendah tetapi sebaliknya

ada daerah yang melebihi kapasitas dari

prasarana jalan yang sudah dibuat. Hal ini

dapat dimengerti karena pertumbuhan

ekonomi belum tersebar merata di semua

area di kota padang,  sehingga daerah yang

memiliki pusat konsentrasi ekonomi akan

memiliki jumlah pergerakan yang tinggi

pula, dengan kata lain akses menuju pusat

ekonomi meningkat. Ruas jalan yang

memiliki kelebihan beban akan

menimbulkan beberapa permasalahan yang

cukup serius, dimana dengan jumlah

pergerakan kendaraan yang meningkat akan

berakibat kemacetan, sering terjadi

kecelakaan serta adanya polusi udara yang

merugikan kesehatan. Ruas jalan akan

mengalami kemacetan apabila kapasitas

dari badan jalan tersebut tidak mencukup

untuk volume atau arus yang melalui ruas

jalan per  jamnya., dengan kata  lain volume

lalu lintas melebihi kapasitas jalan yang ada.

Ada penelitian ini hendak diteliti seberapa

besar nilai kapasitas dari ruas jalan 

di

Kertajaya  Indah kota Surabaya serta 

indeks

pelayanan jalan yang ada di ruas j

alan

tersebut.

1.2 Permasalahan

Dengan melihat kepada latar belak

ang

masalah yang ada maka dapat dipero

leh

permasalahan yang akan dicari

solusi

pemecahannya :

3

Page 4: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

a. Berapakah indeks tingkat pelayanan

jalan yang ada pada ruas jalan jati

padang, Sumatera barat ?

b. Berapakah nilai kapasitas jalan

JALAN JATI PADANG yang ada saat

ini ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : Menghitung

berapakah nilai indeks pelayanan jalan pada

ruas jalan raya jalan jati padang Mencari

nilai kapasitas C dari jalan jati padang.

1.4. Batasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi dengan mengambil

sample pengukuran hanya pada ruas jalan

arteri ruas jalan jati padang, Sumatera

barat, dengan waktu pengukuran pagi hari

jam 08.00 – 10.00 WIB. Kendaraan yang

diukur adalah kendaraan bermotor, dan

tidak menghitung hambatan samping yang

ada. Perhitungan kapasitas menggunakan

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai

kajian dasar mengenai studi kapasitas dan

pengukuran indeks pelayanan jalan, dan

dapat dilanjutkan untuk penelitian yang

lebih luas dalam rekayasa lalu lintas,

disamping itu juga memberikan masukan

kepada aparat yang berwenang sebagai

bahan acuan untuk mengambil keputusan

tentang kondisi jalan jati padang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Arus dan Komposisi

Lalu Lintas Arus atau volume lalu lintas pada

suatu jalan diukur berdasarkan jumlah

kendaraan yang melewati titik tertentu

selama waktu tetentu. Dalam beberapa hal

lalu lintas dinyatakan dengan ”lalu lintas

harian rata-rata per tahun” yang disebut

AADT (Average Annual Daily Traffic)

atau”lalu lintas harian rata-rata (LHR) bila

periode pengamatannya kurang dari 1

tahun. Arus lalu lintas pada suatu lokasi

tergantung pada beberapa faktor y

ang

berhubungan dengan kondisi

daerah

setempat. Besaran ini sangat bervar

iasi

pada tiap jam dalam sehari, pada tiap 

hari

dalam seminggu dan pada tiap bulan 

dalam

setahun. Nilai arus lalu lintas

(Q)

mencerminkan komposisi lalu lintas 

dengan

menyatakan arus dalam satuan m

obil

4

Page 5: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

penumpang (smp). Semua nilai arus lalu

lintas (per arah dan total) diubah menjadi

satuan mobil penumpang (smp) dengan

menggunakan ekivalensi, mobil penumpang

(smp) yang diturunkan secara empiris untuk

type kendaraan (Manual Kapasitas Jalan

Indonesia, Direktorat Jendral Bina Marga,

Febuari 1992) sebagai berikut :

1. Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil

penumpang, minibus, truck, pick up dan

jeep.

2. Kendaraan berat (HV) termasuk truck

dan bus.

3. Sepeda motor.

2.2. Arus Lalu Lintas Dinamis

Arus lalu lintas berinteraksi dengan sistem

jaringan transportasi. Jika arus lalu lintas

meningkat pada ruas jalan tertentu, waktu

tempuh pasti bertambah (karena kecepatan

menurun). Arus maksimum yang dapat

melewati suatu ruas jalan biasa disebut

kapasitas  ruas  jalan  tersebut.  Arus

maksimum yang dapat melewati suatu  titik

(biasanya  pada  persimpangan  dengan

lampu  lalu  lintas) biasa disebut arus  jenuh.

Kapasitas ruas jalan perkotaan biasanya

dinyatakan dengan kendaraan (atau dalam

Satuan Mobil Penumpang/SMP) per jam.

Hubungan antara arus Dengan waktu

tempuh (atau kecepatan) tidaklah linier.

Penembahan kendaraan tertentu pada saat

arus   rendah   akan   menyebabkan

penambahan waktu tempuh yang kecil jika

dibandingkan dengan penambahankendaraan paa saat erus tinngi.

5

Page 6: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

Terlihat

pada kurva mempunyai asimtot pada saat

arus mencapai kapasitas (atau nilai nisbah

Volume per Kapasitas/NVK mandekati satu).

Secara sederhana, kapasitas tak akan

pernah tercapai dan waktu tempuh akan

meningkat pesat pada saat arus lalu lintas

mendekati kapasitas. Secara realita,arus

tidak akan beroprasi denagn kondisi

sederhana ini. Oleh sebab itu, modifikasi

terhadap teori dasar harus dilakukan. Jika

arus lalu lintas mendekati kapasitas,

kemacetan mulai terjadi. Kemacetan

semakin meningkat apabila arus begitu

besarnya sehingga kendaraan sangat

berdekatan satu sama lain. Kemacetan total

terjadi apabila kendaraan harus berhenti

atau bergerak sangat lambat.

2.3. Hubungan Arus Lalu Lintas dengan

Waktu Tempuh Besarnya waktu tempuh

pada suatu ruas jalan sangat tergantung

dari besarnya arus

dan kapasitas ruas jalan tersebut. Hubungan

antara arus dengan waktu tempuh dapat

dinyatakan sebagai suatu fungsi dimana jika

arus bertambah maka waktu tempuh juga

akan bertambah. Menurut Davidson (1966),

hal ini sebenarnya merupakan konsep dsar

dalam teori antrian yang menyatakan

bahwa tundaan yang terjadi pada tingkat

kedatangan dan tingkat pelayanan yang

tersebar secara acak dapat dinyatakan

sebagai persamaan (1) berikut:

[    ] …………. (1)WQ = Tundaan per kendaraan

λ  = Tingkat kedatangan

μ = Tingkat pelayanan

Berdasarkan teori antrian stokastik untuk

satu tempat pelayanan dengan sebaran

pelayanan acak, besarnya waktu tunggu

yang dialami oleh setiap kendaraan dengan

sebaran kedatangan acak dapat dinyatakan

dengan persamaan (2) berikut:

[            ] …………..(2)

Karena

, maka sebenarnya pesamaan (2)  sama

dengan persamaan (1) Konsep antrian

dalam waktu pelayanan merujuk pada

waktu   minimum   yang   dibutuhkan

kendaraan untuk melalui suatu ruas jalan

sesuai dengan tingkat pelayanan jalan yang

ada.  Waktu  pelayanan  adalah  waktu

tempuh yang dibutuhkan ketika tidak ada

kendaraan  lain pada  jalan  tersebut  (kondisi

arus bebas), sehingga tundaan antriandapat dipertimbangkan

6

Page 7: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

sebagai

pertambahan waktu tempuh akibat adanya

kendaraan lain yang dapat dinyatakan

sebagai berikut.

Waktu tempuh = waktu pelayanan +

tundaan………….. (3)

Nilai nisbah tundaan antrian dengan waktu

pelayanan dapat diturunkan dengan urutan

persamaan (4) - (5) sebagai berikut:

⁄ [ ]……..(4)

⁄ [ ]……….(5)Jika waktu pelayanan adalah waktu tempuh

pada kondisi arus bebas (To) maka

persamaan (5) dapat dinyatakan dengan

bentuk lain seperti persamaan (6) - (7)

berikut.

Tundaan yang  terjadi disebabkan oleh  satu

rangkaian antrian sehingga variasi pada

waktu tempuh tergantung pada tundaan

antrian. Oleh karena itu, persamaan (7)

harus dimodifikasi dengan memasukkan

suatu faktor 'a' (indeks tingkat pelayanan)

yang besarnya tergantung dari karakteristik

ruas jalan dan tundaan akibat adanya

kendaraan lain pada ruas jalan tersebut

sehingga dihasilkan persamaan (8) berikut.

Selanjutnya,    dengan    memasukkan

persamaan (8) ke persamaan (3), maka

dihasilkan urutan persamaan (9) - (12)

berikut ini.

Dengan mengasumsikan          maka

persamaan (12) dapat ditulis kembali

sebagai persamaan (13)  berikut  yang

biasa disebut persamaan Davidson. Secara

matematis, ciri tersebut dapat dinyatakan

sebagai berikut:

TQ = Waktu tempuh pada saat arus = Q

(kondisi arus bebas)

Q = Arus lalu lintas C = Kapasitas

7

Page 8: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

a = indeks  tingkat pelayanan/ITP  (fungsi

dari faktor-faktor yang menyebabkan

keragaman dalam arus, seperti: parkir,

penyeberang jalan, gangguan samping,

lebar jalan, jumlah lajur, tipe perkerasan,

tanjakan, turunan, dan lain-lain).

Dalam banyak kajian transportasi, terdapat

beberapa pendekatan sederhana yang

digunakan untuk memperoleh nilai

‘a’(indeks tingkat pelayanaan) untuk suatu

ruas jalan.

2.4. Pendekatan Linear

Persamaan (2.13) dapat disederhanakan

dengan urutan penyederhanaan seperti

tertulis pada persamaan (14)-(16).

Dengan melakukan transformasi linear,

persamaan (16) dapat disederhanakan dan

ditulis kembali sebagai persamaan linier Yi

=A +I1 dengan mengasumsikan

dan Dengan mengetahui

beberapa set data     dan Qi  yang bisa

didapat dari survey waktu tempuh dan

volume arus lalu lintas, maka dengan

menggunakan  analisa  regresi  linear

(persamaan 17 dan 18), parameter A dan B

dapat dihitung dan dihasilkan beberapa nilai

berikut: A = To dan B = aTo sehingga nilai

indeks tingkat pelayanan (ITP) adalah a =

B/A.

2.5. Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan

Kapasitas  didefinisikan  sebagai  arus

maksimum melalui  suatu  titik di  jalan yang

dapat dipertahankan persatuan jam pada

kondisi tertentu, tetapi untuk jalan dua lajur

dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus

dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk

jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan

per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.

Kapasitas untuk kondisi sesungguhnya (C)

dapat ditentukan dengdn mengalikan faktor

- faktor yang sudah disesuaikan dengan

tabel yang ada dari buku Manual Kapasitas

Jalan Indonesia

adalah sebagai berikut : C = Co  xFC\v xFCSP  xFCspxFCcs  (smp/

8

Page 9: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

jam)

……………… (19)

Dimana :

C = Kapasitas (smp/jam).

Co = Kapasitas dasar (smp/jam).

FCW = Faktor koreksi kapasitas untuk lebar

jalan.

FCSP = Faktor koreksi kapasitas akibat

pembagian arah (tidak berlaku untuk jalan

satu arah ).

FCSF = Faktor koreksi kapasitas akibat

gangguan samping.

FCCS = Faktor koreksi kapasitas akibat

ukuran kota.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data-data yang

dikumpulkan adalah data lapangan di ruas

jalan Kertajaya Indah, dimana data tersebut

meliputi : Pengukuran kecepatan kendaraan

bermotor yang melintas Pengukuran

Volume kendaraan bermotor Mengukur

lebar jalan efektif Mencari nilai Co, FCw,

FCsp, FCsf, FCcs dari Tabel MKJI tahun 1977

untuk mendapatkan nilai kapasitas C.

3.2. Menghitung Kecepatan Kendaraan

Kecepatan kendaraan yang diukur adalah

kecepatan kendaraan bermotor dengan

cara mengambil 3 buah sampel kendaraan

selang waktu 10 menit dan kemudian

dilakukan perhitungan rata-rata kecepatan.

Alat ukur untuk menghitung kecepatan

kendaraan adalah stop watch digital merk

Alba.

3.3. Menghitung Volume Kendaraan

Volume kendaraan yang dihitung adalah

kendaraan bermotor yang melintas ruas

jalan jati padang selama 10 menit, untuk

kemudian    dilakukan    pengulangan

pengukuran selama kurun waktu 1 jam,

diperoleh 6 buah data masukan

3.4. Menghitung Waktu Tempuh

Waktu tempuh dari kendaraan dihitung

dengan cara sebagai berikut : Digunakan

rumus dasar : S = V x t (20) Dimana S adalah

jarak atau panjang ruas jalan Kertajaya

Indah, satuan dari S adalah meter V adalah

kecepatan rata-rata kendaraan yang sudah

dihitung, satuan V adalah km/jam yang

dikonversi ke dalam meter/detik t adalah

waktu tempuh kendaraan, satuan dari t

adalah detik3.5. Menghitung Nilai Kapasitas ( C )

Nilai kapasitas dihitung

9

Page 10: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

dengan

menggunakan rumus dari MKJI 1977

sebagai berikut

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (21)

Dimana :

C = kapasitas dalam satuan smp/jam

Co = kapasitas dasar dalam satuan

smp/jam

FCw = faktor penyesuaian kapasitas untuk

lebar jalur lalu lintas

FCsp = faktor penyesuaian kapasitas untuk

pemisahan arah atau distribusi arah

FCsf = faktor penyesuaian kapasitas untuk

hambatan samping

FCcs = faktor penyesuaian kapasitas untuk

ukuran kota

3.6. Menghitung Indeks Pelayanan Jalan

Indeks Pelayanan Jalan dihitung dengan

cara sebagai berikut :

 Menetapkan waktu tempuh yang

diperoleh sebelumnya dari data

lapang

 Melakukan konversi menit ke dalam

satuan jam

 Menetapkan nilai volume lalu lintas

Q dalam bentuk smp/jam

 Melakukan perhitungan selisih nilai

kapasitas C dengan nilai volume Q

 Melakukan perhitungan untuk Q/ (C

– Q ) dan diasumsikan sebagai nilai

X dalam perhitungan regresi linier

Untuk perhitungan nilai indeks pelayanan

( a ) dilakukan dengan regresi linier dengan

persamaan Y = AX + B , dimana nilai a dan b

diperoleh dengan rumusan sebagai berikut :

Jika A dan B sudah diperoleh maka bisa

dihitung nilai waktu tempuh kendaraan To

dan indeks a, dimana To adalah nilai

intersep dari regresi atau nilai B, sedangkan

indeks a adalah pembagian ( A/B) dari

fungsi regresi yang didapatkan.

10

Page 11: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

PanjangLintasanPengukuran(m)

WaktuTempuh(m/detik)

Kecepatan(m/detik)

Kecepatan(km

/jam

)

JenisKendaraan

PengukuranKe

HV(HeavyVehicle)

LV(Lightvehicle)

MC(Motorcycle)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Pengumpulan data

Tabel 4.1. Data kecepatan kendaraan

nama segmen jalan   :

Jln Jati Padang Sumatera Barat

lebar segmen jalan          :6m

tipe jalan                  : 2/2 – D

tingkat hambatan samping    : rendah

lebar bahu jalan             :1m

tanggal & waktu pengukuran  :

senin, 24 Desember 2012, 08.00-

10.00 WIB

menghitung kecepatan rata-rata kendaraan

S = 213,19 + 240,15 + 233,07

= 686,41 : 6

= 114.39 m/dtk

Menghitung waktu tempuh kendaraan

S=Vxt

50 m = 114,39 m/dtk x t

t = 50 m : 114,39 m/dtk

= 0,44 dtk

Menghitung nilai kapasitas ( C )

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

= 6600 x 0.56 x 1,00 x 0,94 x 1,00

= 3696 smp/jam

11

1 50 6,46 7,74 27,862 50 6,25 8,00 28,803 50 4,06 12,32 44,334 50 6,32 7,91 28,485 50 4,69 10,66 38,386 50 3,97 12,59 45,34

Jml : 213,19

1 50 4,44 11,26 40,542 50 5,56 8,99 32,373 50 3,94 12,69 45,694 50 3,75 13,33 48,005 50 4,10 12,20 43,906 50 6,07 8,24 29,65

Jml : 240, 15

1 50 3,87 12,92 46,512 50 6,81 7,34 26,433 50 5,15 9,71 34,954 50 3,72 13,44 48,395 50 4,78 10,46 37,666 50 4,60 10,87 39,13

Jml : 233,07

Page 12: DDRT - Indeks Tingkat Pelayanan Jalan Berbasis Model Linier Di Ruas Jalan Jati Padang

4.2. Menghitung Indeks pelayanan jalan

A= 0,0015 B = 0,02

Nilai waktu tempuh kendaraan

5. KESIMPULAN

Indeks tingkat Pelayanan jalan jati padang adalah :

a = A/B

= 0.0015 / 0.002

= 0.75

Sedangkan Volume di  jalan  jati padang pada saat  ini masih dapat ditampung dengan baik

pada Volume 11746.2 smp/jam dengan lebar jalan 6 m Dari hasil perhitungan didapatkan

kapasitas jalan jati padang adalah : 3696 smp/jam .

DAFTAR ACUAN = www.google.com/jurnaltekniktransportasi/

12