Data Super A

16
BAB I ASAL MULA BUDAYA ARSITEKTUR Pemahaman masyarakat bahwa arsitektur bermula sebagai tempat bernaung, akan tetapi tempat bernaung bukanlah satu –satunya fungsi, fungsi lain dari suatu bangunan atau tempat tinggal ialah untuk perlindungan. PEMBEDAAN RUANG Hewan dapat membedakan ruangan , dan tempat yang membuat mereka lebih nyaman, hewan juga menata lingkunganya dengan membuat abstraksi dan menciptakan bagan – bagan, jika demikian kita sebagai manusia yang lebih sempurna dari hewan, seharusnya dapat lebih baik dalam pembedaan ruang-ruang dan tempat-tempat sejak zaman purbakala. Hubungan sosial tidak lah acak tetapi teratur, sehingga manusia melukiskan-nya melalui bahasa dan menyatakan- nya dalam bentuk bangunan.

description

Pemahaman masyarakat bahwa arsitektur bermula sebagai tempat bernaung, akan tetapi tempat bernaung bukanlah satu –satunya fungsi, fungsi lain dari suatu bangunan atau tempat tinggal ialah untuk perlindungan.

Transcript of Data Super A

Page 1: Data Super A

BAB I

ASAL MULA BUDAYA ARSITEKTUR

Pemahaman masyarakat bahwa arsitektur bermula sebagai tempat bernaung,

akan tetapi tempat bernaung bukanlah satu –satunya fungsi, fungsi lain dari suatu

bangunan atau tempat tinggal ialah untuk perlindungan.

PEMBEDAAN RUANG

Hewan dapat membedakan ruangan , dan tempat yang membuat mereka

lebih nyaman, hewan juga menata lingkunganya dengan membuat abstraksi dan

menciptakan bagan – bagan, jika demikian kita sebagai manusia yang lebih

sempurna dari hewan, seharusnya dapat lebih baik dalam pembedaan ruang-ruang

dan tempat-tempat sejak zaman purbakala. Hubungan sosial tidak lah acak tetapi

teratur, sehingga manusia melukiskan-nya melalui bahasa dan menyatakan- nya

dalam bentuk bangunan.

PENATAAN LINGKUNGAN

Di atas kita mengetahui bahwa hewan menata rauang; mereka juga mengatur

waktu. Tujuan penyusunan ruang dan waktu adalah untuk mengatur serta

menyusun komunikasi. Merlalui prilaku yang suci dan berbagai cara menandai

wilayah kekuasaan, makna diberikan pada tempat dan prilaku. Makna dengan

demikian juga ditata

Page 2: Data Super A

Lingkungan dapat dianggap sebagai hubungan yang saling erat antara

manusia dan benda. Linkungan bukanlah suatu kumpualn benda acak. Hubungan

terutama ( tapi tidak hanya ) adalah mengenai ruang; obyek dan manusia di

hubungkan melalui berbagai tingkatan pemisahan dalam dan oleh ruang.

Pengaturan ruang itu sendiri mengekspresikan makna dan mempunyai sifat-

sifat komunikatif, makna sering terwujud dalam tanda, bahan, bentuk, ukuran,

perlengkapan perabot, dan sebagainya. Jadi, makna bisa saling berkaitan dengan

pengaturan ruang, dan biasanya memang demikianlah dalam kebanyakan rona

tradisional umumnya.

TUJUAN ARSITEKTUR

Tujuan arsitektur lebih dari sekedar fungsi tempat bernaung guna mengubah

cuaca. Arsitektur dapat memberikan rona bagi kegiatan-kegiatan tertentu;

mengingatkan orang tentang kegiatan-kegiatan apakah ini; menyatakan kekuasaan,

status, atau hal-hal pribadi; menampilkan dan mendukung keyakinan-keyakinan

kosmologis; menyampaikan informasi; membantu menetapkan identitas pribadi

atau kelompok; dan mengkiaskan sistem-sistem nilai. Arsitektur juga dapat

memisahkan wialyah misalnya: sini dan sana, pria dan wanita, depan dan belakang,

dan sebagainya. Arsitektur membuat perbedaan yang dapat terlihat di antara

tempat-tempat, menyampaikan informasi tentang sarana, ruang, sosial, waktu, dan

lain-lain dari penataan masyarakat. Ia menyampaikan hal-hal yang lebih disukai,

hirarki, gaya hidupo, dan sebagainya.

Page 3: Data Super A

PELAJARAN LINTAS-BUDAYA DAN PELAJARAN DARI SEJARAH

Sebenarnya, suatu pembahasan tentang asal mula arsitektur dalam masa

lampau yang suram dan jauh tampaknya menerangi beberapa perubahan wawasan

baru tentang apakah arsitektur itu, hubungan prilaku dengan lingkungan,proses

perancangan, dan hubungan kebudayaan dan bentuk.

Page 4: Data Super A

BAB II

TEORI KRITIK DAN SEJARAH ARSITEKTUR

Teori dalam arsitektur membicarakan apakah arsitektur itu, apa yang harus

dilakukannya, dan bagaiman merancangnya. Sejarah yang berkaitan erat

dengannya membahas teori, peristiwa, metode perancangan, dan bangunan.

Berbeda dengan teori dan sejarah, kritik arsitektur tidak selalu menjadi subjek

pengkajian para arsitek.

TEORI

Teori adalah ungkapan umum tentang apakah arsitektur itu, apa yang harus

dicapai dengan arsitektur, bagaimana cara yang paling baik untuk merancang.

Teori berguna bagi para arsitek dalam proses perancangan dan dapat diterapkan

pada banyak tipe bangunan.

Berikut ini adalah beberapa analogi yang berulang-ulang di gunakan oleh

para ahli teori untuk menjelaskan arsitektur.

Analogi matematis. Beberapa ahli teori berpendapat bahwa ilmu hitung dan

geometri merupakan dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur.

Analogi Biologis. “Membangun adalah proses biologis, membagun

bukanlah proses estetis”, analogi ini mempunyai dua bentuk yaitu umum disebut

“organic” dan khusus disebut “biomorfik”

Analogi Romantik. Ciri pokok dari arsitektur romantik adalah ia bersifat

mengemban.

Page 5: Data Super A

Analogi Linguistik. Menganut pandangan bahwa bangunan dimaksudkan

untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat.

Analogi Mekanik. Menganggap bangunan seperti mesin, seyogyanya

hanya menyatakan apa sesungguhnya yang mereka dan apa yang mereka lakukan.

Analogi Pemecahan Masalah. “ Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih

banyak penalaran dari pada ilham, dan lebih banyak pengetahuan factual daripada

semangat.” Metode ini beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan

merupakan masalah yang dapat diselesaikan melalui analisis yang skema dan

prosedur-prosedur khusus di rumuskan untuk itu.

Analogi Adhocis. Adhocis di tujukan untuk menaggapi kebutuhan langsung

dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa mengacu

kepada suatu cita-cita.

Analogi Bahasa Pola. Menganggap bahwa hubungan-hubungan

lingkungan, prilaku dapat di pandang dalam pegertian satuan-satuan yang di

gabungkan oleh perancang untuk membuat sebuah bangunan atau suatu rona kota.

Analogi Dramaturgi. Kegiatan-kegiatan menusia sering dinyatakan sebagai

teater (“Seluruh dunia adalah pangung”), dan karena itu lingkungan buatan dapat

dianngap sebagai pentas panggung.

KRITIK

Kritik dalam arsitektur merupakan rekaman dari tanggapan terhadap

lingkungan buatan. Kritik pada hakikatya bermaksud menyaring dan melakukan

pemisahan.

Page 6: Data Super A

Kritik Normatif. Kritik normatif mempunyai dasar berupa suatu doktrin,

system, tipe, ukuran.

Kritik Penafsiran. Berbeda dengan kritik normatif, sifat kritik penafsiran

sangat pribadi. Kritikus adalah seorang penafsir yang pandangannya sendiri lebih

penting daripada pedoman buku dari luar apapun.

Kritik Deskriptif. Metode deskriptif berusaha mencirikan fakta-fakta yang

menyangkut perjumpaan seorang dengan suatu lingkungan tertentu.

SEJARAH

Sedikit banyak sejarah dapat disebut sebagai suatu subkategori dari kritik,

karena ia menggunakan teknik-teknik pelukisan dan penafsiran dalam

mengutarakan hasil-hasil dalam pencapaian-pencapaian sepanjang masa.

Isi penggarapan sejarah

Bahan mentah sejarah yang dituang para ahli sejarah dalam bentuk yang

dapat dipahami mencakup hal-hal mulai dari abstrak dalam bentuk teori, sampai

kepada yang sangat khusus, seperti ukuran-ukuran sebuah ruangan yang

disyaratkan.

Metode penggarapan sejarah

Penggarapan Panggambaran. Suatu penggarapan sejarah yang biasa

dikenal adalah berupa compendium fakta. Pendekatan ini menghindarkan

penafsiran-penafsiran.

Page 7: Data Super A

Penggarapan Pembelaan. Penggarapan pembelaan tentang bahan sejarah

menghendaki penonjolan suatu segi pandangan tertentu untuk menafsirkan

peristiwa-peristiwa.

Penggarapan Ekspresionis. Penggarapan ini memberikan kepada penulis

wahana untuk penghayalan dan keartistikan.

KESIMPULAN

Teori, kritik, dan sejarah arsitektur sangat penting bagi masyarakat yang

mengalami perubahan.

Page 8: Data Super A

BAB III

PENGKAJIAN LINGKUNGAN PERILAKU

Pengkajian lingkungan-prilaku dalam arsitektur meliputi penyelidikan

sistematis tentang hubungan-hubungan antara lingkungan dan perilaku manusia

dan penerapanya dalam proses perancangan.

TELAAH LINGKUNGAN-PeRILAKU DALAM PROSES PERANCANGAN

Ada sejumlah alasan mengapa fokus eksplisit tentang hubungan lingkugan-

perilaku menjadi bagian yang penting dalam arsitektur.

Untuk memperhatiakn telaah-telaah lingkungan-perlaku dalam arsitektur

kata harus memahami dua kerangka konsep berikut

1 Ruang lingkup informasi lingkungan-perilaku

Memuat tiga komponen pokok yaitu

A. Fenomena linkungan-perilaku . Masing-masing dari fenomena ini merupakan

aspek prilaku manusia yang berbeda bebeda dengan lingkungan fisik setiap

hari

B. Kelompok pemakai. Kelompok pemakai yang berbeda mempunyai

kebutuhan yang berbeda dan dipengaruhi dalam berbagai cara oleh sifat

lingkungan

C. Pelataran . Komponen terakhir dari model meliputi semua skala pelataran

dari skala kamar sampai agama, bangsa, dan dunia.

Page 9: Data Super A

2 Tempat informasi lingkungan-perilaku dalam proses perancangan

Tempat informasi lingkungan-perilaku dalam proses perancangan dapat

dalam dua bentuk yaitu Analogi pemecahan masalah dan analogi adhocis

LINGKUNGAN-PERILAKU: FENOMENA DAN RANCANGAN

Infomasi lingkungan-perilaku mencakup jajaran yang luas dari

antropometrik ke semiotik.

Antropometrik adalah proporsi dan dimensi tubuh manusia dan

karakteristik-karakteristik fisiologis lain-lainnya dan kesanggupan kesanggupan

relatif terhadap kegiatan manusia yang berbeda-beda dan mikrolingkungan.

Ekologi kelompok kecil adalah nama yang diberikan bagi pertimbangan-

pertimbangan tentang hubungan lingkungan-perilaku kritis dalam keadaan

kelompok kecil

Pengenalan Lingkungan. Orang tidak hanya melihat lingkungan fisik

bangunan dan bereaksi terhadap apa yang mereka lihat, tapi mereka juga memiliki

citra ingatan dari lingkungan.

Citra bangunan. Orang teringat akan bangunan pertama-tama dan terutama

dari segi pentingnya untuk digunakan, bukan karena kehususan arsitekturnya.

Makna dan simbolisme. Manusia bereaksi terhadap lingkungan melalui

makna lingkungan tersebut baginya.

Page 10: Data Super A

KELOMPOK PEMAKAI DAN RANCANGAN

Kebutuhan kelompok pemakai yang berbeda-beda dan kriteria perilaku

untuk rancangan tipe-tipe bangunan yang berbeda dapat dipikirkan dari segi jajaran

fenomena prilaku dan konsep konsep yang penting bagi kelompok itu.

Page 11: Data Super A

PENGANTAR ARSITEKTUR

Oleh :

Mohammad Fahrudin

F 221 11 006

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2010 / 2011

Page 12: Data Super A