Data Super A
-
Upload
fahrul-mohammad -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Data Super A
![Page 1: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
ASAL MULA BUDAYA ARSITEKTUR
Pemahaman masyarakat bahwa arsitektur bermula sebagai tempat bernaung,
akan tetapi tempat bernaung bukanlah satu –satunya fungsi, fungsi lain dari suatu
bangunan atau tempat tinggal ialah untuk perlindungan.
PEMBEDAAN RUANG
Hewan dapat membedakan ruangan , dan tempat yang membuat mereka
lebih nyaman, hewan juga menata lingkunganya dengan membuat abstraksi dan
menciptakan bagan – bagan, jika demikian kita sebagai manusia yang lebih
sempurna dari hewan, seharusnya dapat lebih baik dalam pembedaan ruang-ruang
dan tempat-tempat sejak zaman purbakala. Hubungan sosial tidak lah acak tetapi
teratur, sehingga manusia melukiskan-nya melalui bahasa dan menyatakan- nya
dalam bentuk bangunan.
PENATAAN LINGKUNGAN
Di atas kita mengetahui bahwa hewan menata rauang; mereka juga mengatur
waktu. Tujuan penyusunan ruang dan waktu adalah untuk mengatur serta
menyusun komunikasi. Merlalui prilaku yang suci dan berbagai cara menandai
wilayah kekuasaan, makna diberikan pada tempat dan prilaku. Makna dengan
demikian juga ditata
![Page 2: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/2.jpg)
Lingkungan dapat dianggap sebagai hubungan yang saling erat antara
manusia dan benda. Linkungan bukanlah suatu kumpualn benda acak. Hubungan
terutama ( tapi tidak hanya ) adalah mengenai ruang; obyek dan manusia di
hubungkan melalui berbagai tingkatan pemisahan dalam dan oleh ruang.
Pengaturan ruang itu sendiri mengekspresikan makna dan mempunyai sifat-
sifat komunikatif, makna sering terwujud dalam tanda, bahan, bentuk, ukuran,
perlengkapan perabot, dan sebagainya. Jadi, makna bisa saling berkaitan dengan
pengaturan ruang, dan biasanya memang demikianlah dalam kebanyakan rona
tradisional umumnya.
TUJUAN ARSITEKTUR
Tujuan arsitektur lebih dari sekedar fungsi tempat bernaung guna mengubah
cuaca. Arsitektur dapat memberikan rona bagi kegiatan-kegiatan tertentu;
mengingatkan orang tentang kegiatan-kegiatan apakah ini; menyatakan kekuasaan,
status, atau hal-hal pribadi; menampilkan dan mendukung keyakinan-keyakinan
kosmologis; menyampaikan informasi; membantu menetapkan identitas pribadi
atau kelompok; dan mengkiaskan sistem-sistem nilai. Arsitektur juga dapat
memisahkan wialyah misalnya: sini dan sana, pria dan wanita, depan dan belakang,
dan sebagainya. Arsitektur membuat perbedaan yang dapat terlihat di antara
tempat-tempat, menyampaikan informasi tentang sarana, ruang, sosial, waktu, dan
lain-lain dari penataan masyarakat. Ia menyampaikan hal-hal yang lebih disukai,
hirarki, gaya hidupo, dan sebagainya.
![Page 3: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/3.jpg)
PELAJARAN LINTAS-BUDAYA DAN PELAJARAN DARI SEJARAH
Sebenarnya, suatu pembahasan tentang asal mula arsitektur dalam masa
lampau yang suram dan jauh tampaknya menerangi beberapa perubahan wawasan
baru tentang apakah arsitektur itu, hubungan prilaku dengan lingkungan,proses
perancangan, dan hubungan kebudayaan dan bentuk.
![Page 4: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TEORI KRITIK DAN SEJARAH ARSITEKTUR
Teori dalam arsitektur membicarakan apakah arsitektur itu, apa yang harus
dilakukannya, dan bagaiman merancangnya. Sejarah yang berkaitan erat
dengannya membahas teori, peristiwa, metode perancangan, dan bangunan.
Berbeda dengan teori dan sejarah, kritik arsitektur tidak selalu menjadi subjek
pengkajian para arsitek.
TEORI
Teori adalah ungkapan umum tentang apakah arsitektur itu, apa yang harus
dicapai dengan arsitektur, bagaimana cara yang paling baik untuk merancang.
Teori berguna bagi para arsitek dalam proses perancangan dan dapat diterapkan
pada banyak tipe bangunan.
Berikut ini adalah beberapa analogi yang berulang-ulang di gunakan oleh
para ahli teori untuk menjelaskan arsitektur.
Analogi matematis. Beberapa ahli teori berpendapat bahwa ilmu hitung dan
geometri merupakan dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur.
Analogi Biologis. “Membangun adalah proses biologis, membagun
bukanlah proses estetis”, analogi ini mempunyai dua bentuk yaitu umum disebut
“organic” dan khusus disebut “biomorfik”
Analogi Romantik. Ciri pokok dari arsitektur romantik adalah ia bersifat
mengemban.
![Page 5: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/5.jpg)
Analogi Linguistik. Menganut pandangan bahwa bangunan dimaksudkan
untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat.
Analogi Mekanik. Menganggap bangunan seperti mesin, seyogyanya
hanya menyatakan apa sesungguhnya yang mereka dan apa yang mereka lakukan.
Analogi Pemecahan Masalah. “ Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih
banyak penalaran dari pada ilham, dan lebih banyak pengetahuan factual daripada
semangat.” Metode ini beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan
merupakan masalah yang dapat diselesaikan melalui analisis yang skema dan
prosedur-prosedur khusus di rumuskan untuk itu.
Analogi Adhocis. Adhocis di tujukan untuk menaggapi kebutuhan langsung
dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa mengacu
kepada suatu cita-cita.
Analogi Bahasa Pola. Menganggap bahwa hubungan-hubungan
lingkungan, prilaku dapat di pandang dalam pegertian satuan-satuan yang di
gabungkan oleh perancang untuk membuat sebuah bangunan atau suatu rona kota.
Analogi Dramaturgi. Kegiatan-kegiatan menusia sering dinyatakan sebagai
teater (“Seluruh dunia adalah pangung”), dan karena itu lingkungan buatan dapat
dianngap sebagai pentas panggung.
KRITIK
Kritik dalam arsitektur merupakan rekaman dari tanggapan terhadap
lingkungan buatan. Kritik pada hakikatya bermaksud menyaring dan melakukan
pemisahan.
![Page 6: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/6.jpg)
Kritik Normatif. Kritik normatif mempunyai dasar berupa suatu doktrin,
system, tipe, ukuran.
Kritik Penafsiran. Berbeda dengan kritik normatif, sifat kritik penafsiran
sangat pribadi. Kritikus adalah seorang penafsir yang pandangannya sendiri lebih
penting daripada pedoman buku dari luar apapun.
Kritik Deskriptif. Metode deskriptif berusaha mencirikan fakta-fakta yang
menyangkut perjumpaan seorang dengan suatu lingkungan tertentu.
SEJARAH
Sedikit banyak sejarah dapat disebut sebagai suatu subkategori dari kritik,
karena ia menggunakan teknik-teknik pelukisan dan penafsiran dalam
mengutarakan hasil-hasil dalam pencapaian-pencapaian sepanjang masa.
Isi penggarapan sejarah
Bahan mentah sejarah yang dituang para ahli sejarah dalam bentuk yang
dapat dipahami mencakup hal-hal mulai dari abstrak dalam bentuk teori, sampai
kepada yang sangat khusus, seperti ukuran-ukuran sebuah ruangan yang
disyaratkan.
Metode penggarapan sejarah
Penggarapan Panggambaran. Suatu penggarapan sejarah yang biasa
dikenal adalah berupa compendium fakta. Pendekatan ini menghindarkan
penafsiran-penafsiran.
![Page 7: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/7.jpg)
Penggarapan Pembelaan. Penggarapan pembelaan tentang bahan sejarah
menghendaki penonjolan suatu segi pandangan tertentu untuk menafsirkan
peristiwa-peristiwa.
Penggarapan Ekspresionis. Penggarapan ini memberikan kepada penulis
wahana untuk penghayalan dan keartistikan.
KESIMPULAN
Teori, kritik, dan sejarah arsitektur sangat penting bagi masyarakat yang
mengalami perubahan.
![Page 8: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB III
PENGKAJIAN LINGKUNGAN PERILAKU
Pengkajian lingkungan-prilaku dalam arsitektur meliputi penyelidikan
sistematis tentang hubungan-hubungan antara lingkungan dan perilaku manusia
dan penerapanya dalam proses perancangan.
TELAAH LINGKUNGAN-PeRILAKU DALAM PROSES PERANCANGAN
Ada sejumlah alasan mengapa fokus eksplisit tentang hubungan lingkugan-
perilaku menjadi bagian yang penting dalam arsitektur.
Untuk memperhatiakn telaah-telaah lingkungan-perlaku dalam arsitektur
kata harus memahami dua kerangka konsep berikut
1 Ruang lingkup informasi lingkungan-perilaku
Memuat tiga komponen pokok yaitu
A. Fenomena linkungan-perilaku . Masing-masing dari fenomena ini merupakan
aspek prilaku manusia yang berbeda bebeda dengan lingkungan fisik setiap
hari
B. Kelompok pemakai. Kelompok pemakai yang berbeda mempunyai
kebutuhan yang berbeda dan dipengaruhi dalam berbagai cara oleh sifat
lingkungan
C. Pelataran . Komponen terakhir dari model meliputi semua skala pelataran
dari skala kamar sampai agama, bangsa, dan dunia.
![Page 9: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/9.jpg)
2 Tempat informasi lingkungan-perilaku dalam proses perancangan
Tempat informasi lingkungan-perilaku dalam proses perancangan dapat
dalam dua bentuk yaitu Analogi pemecahan masalah dan analogi adhocis
LINGKUNGAN-PERILAKU: FENOMENA DAN RANCANGAN
Infomasi lingkungan-perilaku mencakup jajaran yang luas dari
antropometrik ke semiotik.
Antropometrik adalah proporsi dan dimensi tubuh manusia dan
karakteristik-karakteristik fisiologis lain-lainnya dan kesanggupan kesanggupan
relatif terhadap kegiatan manusia yang berbeda-beda dan mikrolingkungan.
Ekologi kelompok kecil adalah nama yang diberikan bagi pertimbangan-
pertimbangan tentang hubungan lingkungan-perilaku kritis dalam keadaan
kelompok kecil
Pengenalan Lingkungan. Orang tidak hanya melihat lingkungan fisik
bangunan dan bereaksi terhadap apa yang mereka lihat, tapi mereka juga memiliki
citra ingatan dari lingkungan.
Citra bangunan. Orang teringat akan bangunan pertama-tama dan terutama
dari segi pentingnya untuk digunakan, bukan karena kehususan arsitekturnya.
Makna dan simbolisme. Manusia bereaksi terhadap lingkungan melalui
makna lingkungan tersebut baginya.
![Page 10: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/10.jpg)
KELOMPOK PEMAKAI DAN RANCANGAN
Kebutuhan kelompok pemakai yang berbeda-beda dan kriteria perilaku
untuk rancangan tipe-tipe bangunan yang berbeda dapat dipikirkan dari segi jajaran
fenomena prilaku dan konsep konsep yang penting bagi kelompok itu.
![Page 11: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/11.jpg)
PENGANTAR ARSITEKTUR
Oleh :
Mohammad Fahrudin
F 221 11 006
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2010 / 2011
![Page 12: Data Super A](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/55cf9000550346703ba23550/html5/thumbnails/12.jpg)