dasar teori.docx

5
Pendahuluan Pada Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta meditemukan adanya zona alterasi antara berbagai jenis mineral yang mengindikasikan bahwa di daerah tersebut dahulunya pernah terjadi proses intrusi batuan beku andesit yang yang termasuk kedalam Formasi Andesit Tua. Untuk mengidentifikasi intrusi batuan beku tersebut maka dilakukan beberapa survei geofisika khususnya yaitu metode magnetik. Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk survei pendahuluan pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral dan untuk keperluan pemantauan gunungapi. Data yang didapatkan di lapangan akan menghasilkan grafik dan peta medan magnet anomali. Pada umumnya peta medan magnetik bersifat lebih kompleks. Variasi medan magnet lebih tak menentu dan terlokalisir sebagai akibat dari medan magnetik dipole yang merupakan besaran vector. Peta anomali magnetik menunjukkan sejumlah besar anomali residu yang merupakan hasil variasi yang besar bagian mineral magnetik yang terkandung dalam batuan dekat permukaan. Akibatnya interpretasi dalam medan magnetik menjadi lebih sulit dibandingkan tahapan pengolahan datanya. DASAR TEORI Metode geomagnetik adalah metode pasif geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan batuan untuk mengetahui keadaan dibawah permukaan bumi. Parameter yang digunakan pada metode ini

Transcript of dasar teori.docx

PendahuluanPada Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta meditemukan adanya zona alterasi antara berbagai jenis mineral yang mengindikasikan bahwa di daerah tersebut dahulunya pernah terjadi proses intrusi batuan beku andesit yang yang termasuk kedalam Formasi Andesit Tua. Untuk mengidentifikasi intrusi batuan beku tersebut maka dilakukan beberapa survei geofisika khususnya yaitu metode magnetik. Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk survei pendahuluan pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral dan untuk keperluan pemantauan gunungapi. Data yang didapatkan di lapangan akan menghasilkan grafik dan peta medan magnet anomali. Pada umumnya peta medan magnetik bersifat lebih kompleks. Variasi medan magnet lebih tak menentu dan terlokalisir sebagai akibat dari medan magnetik dipole yang merupakan besaran vector. Peta anomali magnetik menunjukkan sejumlah besar anomali residu yang merupakan hasil variasi yang besar bagian mineral magnetik yang terkandung dalam batuan dekat permukaan. Akibatnya interpretasi dalam medan magnetik menjadi lebih sulit dibandingkan tahapan pengolahan datanya.

DASAR TEORIMetode geomagnetik adalah metode pasif geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan batuan untuk mengetahui keadaan dibawah permukaan bumi. Parameter yang digunakan pada metode ini yaitu suseptibiltas. Suseptibilitas adalah kemampuan benda untuk termagnetisasi.

a. Gaya MagnetikDasar dari metode magnetik adalah gaya Coulomb antara dua kutub magnetik m1 dan m2 (emu) yang berjarak r (cm) dalam bentuk:F= r (dyne)dengan adalah permeabilitas medium dalam ruang hampa, tidak berdimensi dan berharga satu (Telford, 1979).

b. Kuat Medan Magnetik Kuat medan magnet (H) pada suatu titik yang berjarak r dari m1 didefinisikan sebagai gaya persatuan kuat kutub magnet, dapat dituliskan sebagai:

dengan r adalah jarak titik pengukuran dari m. Kuat medan magnet mempunyai satuan A/m dalam SI sedangkan dalam cgs kuat medan magnet mempunyai satuan oersted.

c. Intensitas KemagnetanSejumlah benda-benda magnet dapat dipandang sebagai sekumpulan dari momen-momen magnetik. Apabila benda magnet tersebut diletakkan dalam medan luar, benda tersebut menjadi termagnetisasi karena induksi. Dengan demikian, intensitas kemagnetan dapat didefinisikan sebagai tingkat kemampuan menyearahkan momen-momen magnetik dalam medan magnetik luar dapat juga dinyatakan sebagai momen magnetik persatuan volume.I=M/Vdengan M adalah momen magnetik dan V adalah volume. Satuan magnetisasi dalam cgs adalah gauss atau emu. Cm-3 dan dalam SI adalah Am-1

d. Suseptibilitas KemagnetanDidefinisaan sebagai tingkat suatu benda magnetik untuk mampu dimagnetisasi yang disimbolkan dengan k. Dituliskan sebagai:I=k HNilai suseptibilitas tidak berdimensi dan merupakan parameter dasar yang digunakan dalam metode magnetik. Harga k pada batuan akan bernilai semakin besar apabila dalam batuan tersebut dijumpai mineral-mineral magnetik

e. Komponen Medan Magnet Bumi

Gambar 2 : Elemen Medan Magnet Bumi

Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen medan magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi :1. Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal yang dihitung dari utara menuju timur2. Inklinasi (I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.3. Intensitas Horizontal (BH), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal.4. Medan magnetik total (B), yaitu besar dari vektor

Medan magnet bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu:1. Medan utama (Main field)Pengaruh medan utama magnet bumi 99% dan variasinya terhadap waktu sangat lambat dan kecil2. Medan luar (external field)Pengaruh medan luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultravioler dari matahari.

3. Anomali medan magnetikVariasi medan magnetik yang terukur di permukaan merupakan target dari survey magnetik (anomaly magnetik). Besarnya anomaly medan magnetik berkisar ratusan hingga ribuan nano-tesla. Anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnet induksi. Anomali medan magnetik dapat dituliskan sebagi :HT=HM+HA dengan HT = medan magnet total bumiHM = medan magnetik utama bumiHA = medan anomaly magnetik

Daftar pustakaBuku panduan Geophysics Expedition 2015