Dasar Teori Mikrobiologi

10
Dasar Teori Teknik pengecatan Gram dikembangkan oleh Hans Christian Gram (dokter berke Denmark, 1884). Pengecatan Gram merpakan salah sat langkah a!al mengidenti"ikasi bakteri #ang memisahkan bakteri men$adi % kelompok #ait bakteri Gram po ng&bir) dan bakteri Gram negati" (ber!arna merah) Perbedaan % kelompok bakteri ini didasarkan pada kemampan sel menahan (mengikat) ! ng dari kristal 'iolet selama proses dekolorisasi oleh alkohol. akteri gram posi mengalami dekolorisasi karena tetap mengikat !arna ng kristal 'iolet dan pada tah pengecatan tidak ter!arnai sa"ranin. akteri gram negati" mengalami dekolorisasi ol dan pada tahap akhir pengecatan ter!arnai men$adi merah oleh sa"ranin. akteri gram negati" memiliki lapisan dinding sel. *apisan terlar #ait lipoposa kemngkinan tercci oleh alkohol, sehingga pada saat di!arnai dengan sa"ranin akan merah. akteri gram positi" memiliki selapis dinding sel berpa peptidogli +etelah pe!arnaan dengan kristal 'iolet, pori pori dinding sel men#empit akibat de oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan !arna bir. +el bakteri gram positi" mngkin akan tampak merah $ika !akt dekolorisasi terlal +edangkan bakteri gram negati" akan tampak ng bila !akt dekolorisasi terlal pen akteri adalah kelompok organisme #ang tidak memiliki membran inti sel,bakteri berkran sangat kecil dan memiliki peran besar dalam kehidpan dibmi. dikenal sebagai agen pen#ebab in"eksi dan pen#akit,sedangkan agen lainn#a memberikan man"aat misaln#a dalam bidang pangan,pengobatan,dan indstri. -dapn strktr dari bakteri,#ait a. /nti&ncles Dengan mikroso" electron tampak bah!a badan ata inti tidak mempn#ai dinding inti& inti. b. +trktr sitoplasma

description

dasar

Transcript of Dasar Teori Mikrobiologi

Dasar TeoriTeknik pengecatan Gram dikembangkan oleh Hans Christian Gram (dokter berkebangsaan Denmark, 1884). Pengecatan Gram merupakan salah satu langkah awal mengidentifikasi sel bakteri yang memisahkan bakteri menjadi 2 kelompok yaitu bakteri Gram positif (berwarna ungu/biru) dan bakteri Gram negatif (berwarna merah)Perbedaan 2 kelompok bakteri ini didasarkan pada kemampuan sel menahan (mengikat) warna ungu dari kristal violet selama proses dekolorisasi oleh alkohol. Bakteri gram positif tidak mengalami dekolorisasi karena tetap mengikat warna ungu kristal violet dan pada tahap akhir pengecatan tidak terwarnai safranin. Bakteri gram negatif mengalami dekolorisasi oleh alkohol dan pada tahap akhir pengecatan terwarnai menjadi merah oleh safranin. Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru.Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendekBakteri adalahkelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel,bakteri berukuran sangat kecil dan memiliki peran besar dalam kehidupan dibumi. Beberapa bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,sedangkan agen lainnya bakteri dapat memberikan manfaat misalnya dalam bidang pangan,pengobatan,dan industri.Adapun struktur dari bakteri,yaitu :a.Inti/nucleusDengan mikrosof electron tampak bahwa badan atau inti tidak mempunyai dinding inti/membran inti.b.Struktur sitoplasmaBahan sel yang dikandung didalam membran sitoplasma dibagi menjadi : Daerah sitoplasma,daerah kromatin,bagian zat cair.c.Membran sitoplasmaMembran sitoplasma disebut juga membrab sel yang komposisinya terdiri dari fosfolipid(20-30%).d.Dinding selDinding sel adalah suatu struktur yang kaku yang memberi bentuk pada sel.e.KapsulUkuran kapsul sangaat dipengaruhi oleh medium tempat ditumbuhkannya bakteri tersebut.f.FlagelFlagel adalah bagian yang berbentuk seperti benang/rambut yang teramat tipis mencuat menmbus dinding dibawah membran sel didalam sitoplasma.g.Piil = fimbriaeBeberapa bakteri gram negatif memiliki rambut pendekdan keras yang disebut pili,berukuran lebih kecil,lebih pendek dan lebih banyak dari pada flagella.h.SporaSpesies-spesies tertentu bakteri menghasilkan spora,diluar sel vegetatif (H.Herman,2012;9).Selian itu bakteri juga memiliki morfologi. Adapun bentuk bakteri bermacam-macam yaitu sebagai berikut :Bakteri berbentuk bulat ( bola )1.Bakteri bulat dinamakan juga kokus (coccus) dapat dibedakan atas :a.Monokokus : Bakteri yang berbentuk bola tunggal,misalnya neisseria gonorrhoeae,penyebab penyakit kencing nanah.b.Diplokokus : Bakteri berbentuk bola yang bergandengan duadua,misalnya diplococcus pneumoniae,penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.c.Sarkina : Bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat- empat,sehingga bentuknya mirip kubus.d.Sterpkokus : Bakteri bentuk bola yang berkelompok memenjang membentuk rantai.e.Stafilokokus : Bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur,sehingga bentuknya mirip dongkolan buah anggur.2.Bakteri berbentuk batangBakteri berbentuk batang dinamakan basilus (bacillus yang berarti batang). Bentuk basilus dapat pula dibedakan atas :a.Basil tunggal : Bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal misalnya salmonella typhi,penyebab penyakit tifus.b.Diplobasil : Bakteri berbentuk batang yang bergandengan duadua.c.Sterptobasil : Bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai misalnya bacillus anthracis,penyebab penyakit antraks.3.Bakteri berbentuk melilitBakteri berbentuk melilit,yang dinamakan spirillum atau spiral. Ada 3 macam bentuk spiral,yaitu sebagai berikut :a.Spiral:golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral,misalnya spirillum. Sel tubuhnya umumnya kaku.b.Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna,misalnya vibrio cholerae. Penyebab penyakit kolera.c.Spirochaeta:golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur pada saat bergerak,tubuhnyan dapat memenjang dan mengerut (Drs.Koes Irianto,2006;56).Karena bakteri merupakan jasad renik yang kecil,untuk melihat dengan jelastubuhnya perlu di isi dengan zat warna,pewarnaan ini disebut pengecetan bakteri.Pada umumnya,ada dua macam zat warna (bahan cat) yang sering dipakai,yaitu sebagai berikut :a.Zat warna yang bersifat asam: Komponen warnanya adalah anion,biasanya dalambentuk garam natrium.b.Zat warna yang bersifat alkalis,dengan komponen warna kation,biasanya dalam bentuk klorida(Drs.Koes Irianto,2006;59).Dalam pengecatan bakteri,ada dua cara pengecatan yang sering digunakan yaitu sebagai berikut :1.Pengecetan SederhanaPengecatan sederhana adalah pengecatan yang digunakan untuk memperlihatakan atau memperjelas kontras antara sel dan latar belakanganya sehingga dapat mempertajam bentuk dari selsel mikroba itu sendiri,dengan cara mewarnai sel mikroba dengan zat warna yang umumnya bersifat alkalin (kromatifnya yang bermuatan positif) misalnya methylen blue,safranin atau kristal ungu. Tujuan pengecatan ini ialah untuk membedakan bakteri dari benda benda mati lain yang bukan bakteri dan untuk melihat bentuk dan ukurannya.2.Pengecetan GramPewarnaan gram pertama kali diuraikan dan dipublikasikan olehh seorang ahli bakteriologi Denmark Hans Cristian Gram pada tahun 1884. Pewarnaan gram bertujuan untuk mengetahui bakteri-bekteri gram positif atau bakteri gram negatif yang memilki struktur yang berbeda terutama pada dinding selnya (Sinta sasika Novel,S.Si;69).Pengecatan Gram adalah suatu pewarnaan diferensial yang mengelompokkan bakteri menjadi gram positif dan gram negatif bergantung kepada kemampuan bakteri yang bersangkutan untuk menahan pewarna primer (ungu kristal) ketika mengalami perlakuan dengan bahan pengecat.Diantara macammacam bakteri yang dicat,ada yang dapat menahan zat warna ungu (metil violet,kristal violet,gentian violet) dalam tubuhnya meskipun telah didekolorisasi dengan alkohol atau aseton. Sebaliknya,bakteri yang tidak dapat menahan zat warna setelah dekolorisasi dengan alkohol akan kembali menjadi tidak berwarna dan bila diberikan pengecatan denganzat warna kontras,akan berwarna sesuai dengan zat warna kontras. Bakteri ini dinamakan bakteri gram negatif.Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan selnya . pewarnaan ini dapat menggunakan pewarnaan basa pasda umumnya antara lain kristal violet, metylen blue, karbol, fuchsin, dan safranin(Lay.1994).Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang ditujukan terhadap bakteri yang sulit diwarnai, dimana bakterinya tidak diwarnai melainkan latar belakangnya, metode pewarnaan negatif merupakan suatu metode perwarnaan umum, dimana digunakan larutan zat warna yang tidak meresap ke dalam sel-sel bakteri melainkan melatar belakangi sehingga kelihatan atau nampak sebagai bentuk-bentuk kosong tak berwarna(negatif) (Lay.1994).Pewarnaan gram pertama kali diuraikan dan dipublikasikan olehh seorang ahli bakteriologi Denmark Hans Cristian Gram pada tahun 1884.Pewarnaan gram bertujuan untuk mengetahui bakteri-bekteri gram positif atau bakteri gram negatif yang memilki struktur yang berbeda terutama pada dinding selnya (Sinta sasika Novel,S.Si.2010;69).Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna crystal violet dan akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat warna crystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna air fucsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Pewarna yang digunakan dalam pewarnaan gram antara lain : crystal violet, alkohol, safranin, dan iodine (Lay.1994).Cirri-ciri gram negative:a.Struktur dinding selnya tipis,sekitar 10-45mm,berlapis tiga atau multi layer.b.Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%),peptidoglikan terdapat dalam lapisan kaku,sebelah dalam dengan jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak mengandung asam laktat.c.Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.d.Tidak resisten terhadap gangguan fisik.Ciri-ciri bakteri gram positif:a.Struktur dindingnya tebal.b.Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal.c.Bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin.d.Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu Kristal.e.Komposisi yang dibutuhkan lebih rumit.f.Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

BAB VPEMBAHASANBakteri yang diwarnai dengan teknik pewarnaan Gram terbagi dua golongan, yaitu: Gram positif, bila warna zat pewarna pertama (karbol gentian violet) tetap bertahan, dengan demikian warna bakteri tampak ungu tua; dan Gram negatif, bila warna zat pewarna pertamatidak bertahan (luntur) kemudian tercat oleh zat pewarna tandingannya, misal: air fuchsin, safranin, dan oleh zat pewarna tandingan lainnya. (Razali, 1987).Dengan demikian tubuh bakteri itu tetap berwarna ungu meskipun disertai dengan pengecatan oleh zat warna kontras,warna ungu itu tetap dipertahankan. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini dianamakan bakteri garam positif.Dalam membuat sediaaanyangpertamadilakukanadalah:a.Membuat sediaan dari spesimen/perbenihan cairDengan sengklit yang telah disterilkan pada nyala api dan telah dingin. Spesimen perbenihan cair diambil,lalu dioleskan pada permukaan bagian tengah dari kaca objek yang steril dan kering,sehingga diperoleh sediaanyang agak tipis,rata dengan ukuran sekitar 3x2 cm,kemudian dikeringkanpada udara terbuka yang tidak langsung berhubungan dengan dsinar matahari.\b.Membuat sediaan dari perbenihan padatDengan osesteril dan dingin koloni/pertumbuhan diambil sedikit dengan menggunakan ose,yang selanjutnya dicampur sedemikian rupa pada saline NaCL,sehingga diperoleh sediaan yang agak tipis,rata-rata dengan ukuran 3x2 cm. Sediaan dikeringkan pada suhu kamar yang terhindar dari cahaya matahari langsung. Sediaan yang telah kering terlebih dahulu diviksasi diatas nyala api 3 kali dimana permukaan sediaan sebelah atas waktu viksasi.Presentasi kandungan lipid bakteri Gram negatif lebih tinggi daripada Gram positif. Kenyataannya dalam eksperimen pengecatan menunjukkan bahwa perlakuan dengan alkohol mengeskstrak lipid, yang menyebabkan poisitas atau permeabilitas di diding sel meningkat. Dengan demikian, kompleks karbol gentian violet dan lugol dapat disari keluar dan bakteri Gram negatif terwarnakan. Keterangan lain yang hampir sama juga mendasarkan pada perbedaan permeabilitas antara kedua golongan bakteri itu, yaitu pada bakteri Gram negatif kandungan peptidoglikan jauh lebih sedikit sehingga kerapatan jalinannya jauh lebih sedikit daripada baktri gram posiif. Pori-pori dalam peptidoglikan bakteri Gram negatif tetap masih cukup besar untuk dapat disari keluar kompleks karbol gentian violet dan lugol. Selanjutnya, bila sel-sel Gram psitif diperlakukan dngan lisozim untuk menyingkirkan dinding selnya, sisa strukturnya yang disebut protoplas atau sel tanpa dinding akan tercatat juga oleh kompleks karbol gentian violet dan lugol. Tetapi, sel ini mudah dihapuskan oleh alkohol. Kenyataan ini menunjukkan bahwa struktur dinding sel bakteri Gram positif itu yag menjadi tempat tertahannya zat pewarna pertama yaitu karbol gentian violet.Fuchsin carbon, merupakan campuaran fuchsin fenol dan dasar yang digunakan dalam prosedur pewarnaan bakteri. Hal ini umumnya digunakan dalam pewarnaan mikrobkateria karena memiliki ketertarikan untuk asam mycolic yang ditemukan di dinding sel mikroba, carbol fuchsin juga digunakan sebagai antiseptik tropikal (Lay,1994).Crystal violet atau ungu gentian adalah pewarna triarylmethane. Pewarna ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi bakteri. Crystal violet memiliki sifat sifat anti bakteri, jamur dan obat cacing,dan sebelumnya penting sebagai antiseptik topikal (Sutedjo,1991).Larutan yodium lugol digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, dan untuk desinfikasi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pasti di dalam laboratorium, pewarnaan dan tes medis (Dwidjoseputro.1998).Safranin dalah noda biologis yang digunakan dalam histologi dan sitologi. Safranin digunakan sebagai conterstain dalam beberapa protokol pewarnaan. Mewarnai seluruhinti sel darah merah. Ini adalah counterstain klasik dalam gram stain. Hal ini juga dapat digunakan untuk deteksi tulang rawan, musin dan butiran sel mast. Safranin biasanya memilki struktur kimia. Ada juga trimetil safranin kedua senyawa berperilaku dasarnya identik dan aplikasi pewarnaan biologi dan kebanyakan prosedur safranin tidak membedakan diantara keduanya. Persiapan safranin komersial sering mengandung campuran dari kedua jenis. Safranin juga digunakan sebagai indikator redok dalam kimia analitik (Sutedjo,1991).Fiksasi adalah suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak realistik dengan menggunakan grutaldehid dengan proses pemabakaran. Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan sel bakteri pada objek glass tanpa merusak struktur selnya (Lay,1994),memprmudah pengecetan,dan sediaan tahan untuk disimpan jika belum sempat dicat (Penuntun Bakteriologi Praktikum,2011;3).Devenisi koloni yaitu suatu organisasi hidup,baik uniseluler maupun multiseluler dapat berada sebagai individu terpisah sebagai agregat (kumpulan) yang bebas satu sama lain atau kumpulan bakteri yang sama dan sejenis.

aftar pustakaDwijoseputro, D. 1981.Dasar dasar mikrobiologi.Djambatan. Jakarta.

Eva. 2000.Sterilisasi secara kimiawi. Laboratorium mikrobiologi dasar, UNPAD. Bandung.

Saskia sinta dkk. 2010. Praktikum mikrobiologi dasar. Trans Info Media. Jakarta.

Irianto koes,D. 2006. Mikrobilogi Menguak dunia Mikroornisme.Yrama Widya. Bandung.

Silvia Y. 2009. Bakteri Intra Seluler Obligat. Erlangga. Jakarta.

Staf. 1993. Mikrobiologi kedoktern. Binapura Aksara. Jakarta.

Pewarnaan granula bakteri _ Ripani Musyaffa Ahdanlab Blog.htm

Fauziah.,2008,http://www.fkugm2008.com/wp-content/uploads/HSC/1-2x/6/Praktikum6.pdf. diakses pada tangan 04 April 2009, Makassar.

Laporan praktikum mikrobiologi kali ini adalah pewarnaan dan pengamatan morfologi pada bakteri. Pewarnaan Gram merupakan salah satu teknik pewarnaanyang dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk kepentingan identifikasi mikroorganisme.Morfologi mikroskopik mikroorganisme yang diperiksa dan sifatnya yang khas terhadap pewarnaan tertentu (pewarnaan gram) dapat digunakan untuk identifikasi awal.Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram negative, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristal violet.Proses sterilisasi sangat penting dibutuhkan sebelum memulai maupun mengakhiri sebuah pekerjaan di laboratorium dengan menggunakan teknik aseptik. Alkohol 70% yang disemprotkan pada tangan, kaca preparat dan meja, bahkan tangan pun sebelumnya harus dicuci dengan sabun terlebih dahulu. Hal tersebut berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang tak diinginkan agar mendapatkan pengukuran yang akurat.Pada proses pewarnaan gram, harus gelas obyek yang bersih. Pembersihan ini dilakukan supaya gelas obyek bebas lemak dan debu. Pembersihan biasanya menggunakan alkohol. Setelah di cuci kemudian di beri satu tetes aquades pada permukaan gelas obyek. Kultur bakteri murni diambil dan diratakan diatas kaca obyek. Pengambilan kultur bakteri tidak diambil terlalu banyak, karena jika terlalu banyak akan sulit diratakan dan apabila kultur bakteri tidak dapat diratakan tipis-tipis maka bakteri akan tertimbun hal ini akan mengakibatkan pemeriksaan bentuknya satu per satu menjadi tidak jelas.Apabila sudah kering, dilakukan fiksasi dengan cara melewatkan diatas nyala api. Proses fiksasi dilakukan supaya bakteri benar-benar melekat pada kaca obyek sehingga olesan bakteri tidak akan terhapus apabila dilakukan pencucian. Yang perlu diperhatikan dalam proses fiksasi adalah bidang yang mengandung bakteri dijaga agar tidak terkena nyala api.Setelah dilakukan fiksasi kemudian ditetesi dengan larutan gram A (methylene blue) sebanyak 1-2 tetes dan dibiarkan selama 1 menit. Kemudian dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan sampai kering dengan cara dianginkan dan menggunakan tissue untuk mengeringkan bagian bawah ojek gelas. Pencucian dengan air bertujuan untuk mengurangi kelebihan zat warna dari methylen blue.Kemudian ditambahkan larutan gram B yang merupakan iodium. Gram B merupakan larutan yang berfungsi untuk meningkatkan afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna oleh bakteri lebih kuat, memperjelas warna dari zat warna tersebut, mempersulit pelarutan zat warna. Pada pewarnaan gram, penambahan larutan mordan menyebabkan terbentuknya persenyawaan kompleks. Tanpa penambahan larutan mordan, zat warnamethylene blueakan larut saat penambahan larutanalkohol.Lalu dibiarkan selama 1 menit untuk dibilas kembali dengan aquades.Akibat pemberian cat Gram B, maka pengikatan warna oleh bakteri akan lebih baik (lebih kuat).Alkohol 95% ditambahkan atau diteteskan pada biakan bakteri untuk melakukan penetrasi ke dalam dinding sel dan melunturkan pewarnaan biru dari komplek methylen blue dan KI pada gram negatif, karena mengandung lipid sedangkan pada gram positif akan tetap mempertahankan warna biru karena mengandung peptidoglikan. Larutan ini juga berfungsiuntuk melarutkan lipida pada membrane bakteri gram negatifyang akan menyebabkan pori-pori sel membesar sehingga meningkatkan daya larut persenyawaanmethylene blue.Perlakuan ini dilakukan tidak membutuhkan waktu yang lama atau secepat mungkin untuk melakukan pembilasan dengan aquades. Kemudian dilakukan pengeringan.Pewarnaan selanjutnya dengan menggunakan safranin (gram D) sebanyak 2 tetes dan diamkan selama 30 detik. Safranin pada gram D tidak akan menyebabkan perubahan warna pada bakteri positif karena persenyawaan kompleksmethylene bluetetap terikat pada dinding sel. Pada bakteri gram negatif penambahan safranin akan menyebabkan warna bakteri berubah menjadi merah karena warnabiruyang dihasilkan olehmethylene bluetelah luntur dengan lisisnya membran sel sehingga safranin dapat terikat. Oleh sebab itu, gram D atau zat pewarna kedua berfungsi sebagai pembeda terhadap zat warna kristal violet (Lay, 1994).Kemudian cuci dengan air mengalir dan kering dianginkan,Cat ini berwarna merah. Cat ini merupakan cat sekunder atau kontras. Cat ini berfungsi untuk memberikan warna mikroorganisme non target. Cat sekunder mempunyai spektrum warna yang berbeda dari cat primer.Kemudian preparat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan lalu dilakukan pengamatan di bawah mikroskop.Pemberian methylen blue pada bakteri gram positif akan meninggalkan warna biru. Perbedaan respon terhadap mekanis pewarnaan gram pada bakteri adalah didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram positif mengandung protein dan gram negative mengandung lemak dalam persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Pemberian alkohol (etanol) pada praktikum pewarnaan bakteri, menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar permeabilitas dinding sel. Pewarnaan safranin masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alkohol, pori pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel berwarna biru.Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alkohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat warna terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, diidentifikasi bakteri jenisBacillussp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil), dan tergolong dalam bakteri gram positif.I.Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1.Pewarnaan gram merupakan pewarnaan difrensial karena dapat digunakan untuk membedakan antara bakteri gram negatif dan gram positif. Pewarnaan ini sering digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi bakteri. Komposisi dinding sel bakteri gram positif berbeda dengan bakteri gram negatif sehingga hasil pewarnaan gram akan berbeda.2.Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan warna methylene blue sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri ini mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal.3.Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna methylene blue sewaktu prose pewarnaan gram. Bakteri ini mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis.4.Berdasarkan hasil pengamatan dapat diidentifikasi bahwa bakteriBacillussp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil), dan tergolong dalam bakteri gram positif .J. Daftar PustakaCappuccino, J.,G.,& Natalie.,S,1983,Microbiology A Laboratory Manual,Addison-Wesley Publishing Company:New York.Dwidjoseputro. 1994. Mikrobiologi untuk Universitas. Ganesha Expect. Bandung.Gozali,Amir,2009,Pewarnaan Gram,http://www.gozali.blogspot.com/gram/pewarnaangram-prinsip.html . Diaksespadatanggal14 April 2012.Lay, B.W,1994,Analisis Mikroba di Laboratorium,PT Raja Grafindo Persada:Jakarta.Madigan, M.T,2003,Brock Biology of Microorganism,Pearson Education:inc.UnitedState of America.Pelczar, M. J., Chan, E.C.S,2007,Elements of Microbiology. Mc Graw Hill BookCompany:New York.Razali, U., 1987,Mikrobiologi Dasar,Jatinangor: FMIPA UNPAD.Suriawiria, U. 1999.Mikrobiologi. Jakarta : Universitas Terbuka.Sutedjo, M., 1991,MikrobiologiTanah, Rineka Cipta. Jakarta.Tracy,2005,GramStaining,www.tracy.k12.ca.us/thsadvbio/pdfs/gram%20stain.pdf,Diakses pada tanggal 18 April 2014.Umsl,2008,StainingBacteria,www.umsl.edu/~microbes/pdf/stainingbacteria.pdf,Diakses pada tanggal 18 April 2014.Volk & Wheeler,1993,Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga:JakartaWaluyo. 2004.Mikrobiologi Tanah. Jakarta : CV Rajawali.Waluyo, L. 2007.Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press.