Dasar Teori CA Laring

13
DASAR TEORI CA LARING AYU REZKI AMALIAH FITRIYANTO ISTIQOMAH MARIA KUMALA SARI NOOR BANIYAH NURHAWA RAHAYU RAHMAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR KEPERAWATAN SAMARINDA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN TAHUN AKADEMIK 2013

description

abc

Transcript of Dasar Teori CA Laring

Page 1: Dasar Teori CA Laring

DASAR TEORI CA LARING

AYU REZKI AMALIAHFITRIYANTOISTIQOMAH

MARIA KUMALA SARINOOR BANIYAH

NURHAWARAHAYU RAHMAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR KEPERAWATAN SAMARINDA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPANTAHUN AKADEMIK 2013

Page 2: Dasar Teori CA Laring

BAHASAN

DefinisiKlasifikasi

EtiologiPatofisiologi

PathwayManifestasi Klinis

Pemeriksaan PenunjangPenatalaksanaan

Page 3: Dasar Teori CA Laring

DEFINISI• Laring adalah organ suara yang terletak dibawah dan depan

pharynx, serta ujung procsimal trachea.• Carcinoma adalah pertumbuhan ganas yang berasal dari

sel epitel atau pertumbuhan jaringan yang abnormal (Kamus Keperawatan Edisi 17 Sre Itichlitt)

• Ca. laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor ganas dibidang THT dan lebih banyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa. (Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Hal : 136)

• Karsinoma laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara ( laring ) atau daerah lain di tenggorokan. (K.D Jayanto, 2008)

Page 4: Dasar Teori CA Laring

KLASIFIKASI (AJCC DAN UICC 1988)TUMOR PRIMER (T)

Supraglotik Tis karsinoma in situT1 tumor terdapat pada satu sisi suara/pita suara palsu (gerakan masih baik)T2 tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daerah supraglotis dan glottis masih bisa bergerak (tidak terfiksir)T3 tumor terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah krikoid bagian belakang, dinding medial dari sinus prirformis dan ke arah rongga pre epiglottis.T4 tumor sudah meluas ke luar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada leher atau merusak tulang rawan tiroid.

Page 5: Dasar Teori CA Laring

Glottis Tis karisnoma in situT1 tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior.T2 tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi (impaired mobility).T3 tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksasi.T4 tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari laring.

Subglotik Tis karsinoma in situT1 tumor terbatas pada daerah subglotisT2 tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi.T3 tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksasi.T4 tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau kedua- duanya.

Page 6: Dasar Teori CA Laring

Penjalaran ke kelenjar limfa (N)Nx kelenjar limfa tidak teraba

N0 secara klinis kelenjar tidak terabaN1 secara klinis tidak teraba satu kelenjar linfa dengan

ukuran diameter 3 cm homolateral.N2 teraba kelenjar limfe tunggal, ipsilateral dengan

ukuran diameter 3-6cmN2a satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter lebih dari 3

cm tapi tidak lebih dari 6 cm.N2b multiple kelenjar limfa ipsilateral, diameter tidak

lebih dari 6 cmN3 metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm.

Metastasis jauh (M)Mx tidak terdapat/terdeteksi.M0 tidak ada metastasis jauhM1 terdapat metastasis jauh.

Page 7: Dasar Teori CA Laring

ETIOLOGIBelum diketahui secara pasti, adapun faktor predisposisi yang dapat menyebabkan Ca. laring adalah :

· Rokok· Alkohol· Terpapar oleh sinar radioaktif· Infeksi kronis (Herves simpleks) Seseorang yang mengalami kanker dikepala dan

dileher sering kali adalah seseorang yang menggunakan alcohol dan tembakau sebelum pembedahan. ( Buku Ajar. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2 hal. 1015)

Page 8: Dasar Teori CA Laring

PATOFISIOLOGIKanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua

penyakit keganasan. Terutama neoplasma laringeal 95% adalah karsinoma sel skuamosa.

Bila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar dengan lambat. Pita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak terjadi metastase kearah kelenjar limfe. Bila kanker melibatkan epiglotis (ekstrinsik) metastase lebih umum terjadi.

Tumor supraglotis dan subglotis harus cukup besar, sebelum mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suara serak. Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita suara masih dapat digerakan

Page 9: Dasar Teori CA Laring

PATHWAY

Page 10: Dasar Teori CA Laring

MANIFESTASI KLINIS

• Nyeri tenggorok• Sulit menelan (odinofagia) dan

disfagia• Suara Serak• Hemoptisis dan batuk• Sesak nafas• Berat Badan turun

Page 11: Dasar Teori CA Laring

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. LaringoskopUntuk menilai lokasi tumor, penyebaran tumor.

2. Foto thoraks Untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya

proses spesifik dan metastasis di paru.3. CT-Scan Memperlihatkan keadaan tumor/penjalaran tumor

pada tulang rawan tiroid dan daerah pre-epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher.

4. Biopsi laring Untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil

patologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa

Page 12: Dasar Teori CA Laring

PENATALAKSANAAN  Stadium I dikirim untuk radiasi, stadium 2 dan 3 untuk operasi dan

stadium 4 operasi dengan rekonstruksi atau radiasi

1. Terapi Radiasi

Pada pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan mormalnya dapat digerakkan. Terapi radiasi juga dapat digunakan secara proferatif untuk mengurangi ukuran tumor.

2. Operasi : Laringektomi• Laringektomi Parsial: direkomendasikan pada kanker area glottis

tahap dini ketika hanya satu pita suara yang terkena.•  Leringektomi Supraglotis: digunakan untuk tumor supraglotis.• Laringektomi hemivertikal: dilakukan jika tumor meluas diluar pita

suara, tetapi perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis.

• Laringektomi Total : dilakukan ketika tumor meluas diluar pita suara.

Page 13: Dasar Teori CA Laring

CONTINUED…

3. Pemakaian Sitostatika belum memuaskan,biasanya jadwal pemberian sitostatika tidak sampai selesai karena keadaan umum memburuk.

4. Rehabilitasi khusus (voice rehabilitation), agar pasien dapat berbicara/ bersuara sehingga dapat berkomunikasi secara verbal.Rehabilitasi suara dapat dilakukan dengan pertolongan alat bantu suara yakni semacam vibrator yang ditempelkan di daerah sub mandibula, ataupun dengan suara yang dihasilkan dari esofagus (esophangeal speech) melalui proses belajar