Dasar Perilaku Kelompok

17
Rangkuman Materi Kuliah (RMK) BAB 9 DASAR – DASAR PERILAKU KELOMPOK Oleh : Kelompok 3 Kelas CA Nafi Kurnia Putri (115020300111003) Muhammad Marzuki Ridwan (135020304111008) Perilaku Keorganisasian Jurusan Akuntansi

description

dasar perilaku organisasi

Transcript of Dasar Perilaku Kelompok

Rangkuman Materi Kuliah (RMK)BAB 9DASAR DASAR PERILAKU KELOMPOK

Oleh :Kelompok 3 Kelas CANafi Kurnia Putri (115020300111003)Muhammad Marzuki Ridwan (135020304111008)Perilaku Keorganisasian

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Brawijaya2014BAGIAN 1DEFINISI DAN KLASIFIKASI KELOMPOK1.1 Definisi dan Klasifikasi KelompokKelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraktif dan saling bergantung bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Berdasarkan tujuan dan proses terbentuknya, kelompok terbagi beberapa jenis yaitu :a. Kelompok FormalKelompok formal adalah kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan. Perilaku-perilaku yang harus ditunjukan di dalam kelompok ini ditentukan dan diarahkan ke sasaran organisasi.b. Kelompok InformalKelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh organisasi, dan terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial. Kelebihannya adalah kelompok ini bisa memenuhi kebutuhan sosial anggotanya yang dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja anggotanya itu.c. Kelompok KomandoKelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.d. Kelompok TugasKelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.e. Kelompok KepentinganKelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian masing-masing orang.f. Kelompok PersahabatanKelompok persahabatan adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

1.2 Tahap-tahap Perkembangan Kelompok1.2.1 Model Lima TahapLima tahap dan model laternatif bagi kelompok-kelompok temporer dengan tenggat waktu. Model pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok sebagai melewati lima tahap yang jelas, yaitu:a. Tahap pembentukan (forming)Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok.b. Tahap keributan (storming)Tahap keributan adalah tahap komplik di dalam kelompok (intragrup). Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan oleh kelompok-kelompok individualitas.c. Tahap penormaan (norming)Tahap penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.d. Tahap Pelaksanaan (performing)Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi pelaksana tugas yang ada.e. Tahap Peristirahatan (adjourning)Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.

1.2.2 Model Alternatif Model ini untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat. Kelompok ini memiliki urutan tindakan (atau bukan tindakan) mereka sendiri yang unik, seperti:a. Menentukan arah kelompok.b. Fase inersia (lemas tanpa energi).c.Fase transisi (peralihan).d. Transisi mengawali perubahan besar.e. Fase inersia kedua mengikuti masa transisi.f. Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh kegiatan yang sangat terpicu.

BAGIAN 2HAL-HAL MENGENAI KELOMPOK2.1 Hal-Hal yang Membentuk Perilaku Kelompok KerjaKelompok kerja bukanlah gerombolan yang tidak terorganisasi. Mereka mempunyai struktur yang membentuk perilaku anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan dan meramalkan sebagian besar perilaku individu di dalam kelompok maupun kinerja kelompok itu sendiri.1. Kepemimpinan Formal, orang ini umumnya mempunyai jabatan seperti misalnya manajer unit, manajer bagian, penyelia, mandor, pimpinan proyek, kepala satuan tugas, ataupun ketua komite. Pemimpin ini dapat memainkan peranan penting dalam keberhasilan kelompok.2. Peran,adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu. Pemahaman perilaku peran secara dramatis akan disederhanakan jika masing-masing dari kita memilih satu peran dan memainkannya secara teratur dan konsisten. Identitas peran. Ada sikap dan perilaku aktual tertentu yang konsisten dengan peran dan menciptakan identitas peran. Orang mempunyai kemampuan untuk dengan cepat beralih peran bila mereka menyadari bahwa situasi dan tuntutannya jelas-jelas membutuhkan perubahan besar. Persepsi Peran. Pandangan seseorang mengenai bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu disebut persepsi peran. Berdasarkan penafsiran atas bagaimana kita meyakini bagaimana seharusnya perilaku kita, kita terlibat ke dalam tipe-tipe perilaku tertentu. Pengharapan Peran. Pengharapan peran didefinisikan sebagai bagaimana orang lain meyakini apa seharusnya tindakan anda dalam situasi tertentu. Bagaimana anda berperilaku, sebagian besar ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks tindakan anda. Konflik peran. Bila individu dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan, akibatnya adalah konflik peran. Konflik ini muncul bila individu menemukan bahwa patuh pada tuntutan satu peran menyebabkan dirinya kesulitan mematuhi tuntutan peran lain. Dalam keadaaan ekstrem, itu akan mencakup situasi di mana dua atau lebih pengharapan peran saling berlawanan.3. Norma, semua kelompok telah menegakkan norma, yaitu standar perilaku yang dapat diterima yang digunakan bersama oleh anggota kelompok. Norma ini memberitahu para anggota apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan pada situasi dan kondisi tertentu. Dari titik pandang individu, norma itu mengatakan apa yang diharapkan dari anda dalam situasi tertentu. Bila disepakati dan diterima oleh kelompok, norma bertindak sebagai alat untuk mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan pengawasan eksternal yang minimal. Norma berbada di antara kelompok-kelompok, komunitas dan masyarakat, tetapi semuanya mempunyai norma.4. Status, yaitu posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan ke kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain. Status dan Norma. Telah ditunjukkan bahwa status mempunyai beberapa pengaruh yang menarik terhadap kekuatan norma dan tekanan untuk penyesuaian. Orang-orang berstatus-tinggi juga lebih mampu bertahan terhadap tekanan konformitas dari rekan sekerja mereka dibandingkan dengan status lebih-rendah. Individu yang dinilai tinggi oleh kelompok kerja tetapi tidak banyak memerlukan atau mempedulikan imbalan sosial yang diberikan oleh kelompok secara khusus akan mampu memperhatikan secara minimal norma-norma konformitas. Kesetaraan Status. Penting bagi anggota kelompok untuk meyakini bahwa hierarki status itu setara. Jika dipersepsikan adanya kesetaraan, terciptalah ketidakseimbangan yang terjadi dalam berbagai jenis perilaku korektif. Status dan Budaya.Pentingnya status bervariasi di antara berbagai budaya. Prancis misalnya, sangat sadar status. Selain itu, negara-negara berlainan mengenai kriteria yang menciptakan status. 5. Ukuran, apakah ukuran kelompok mempengaruhi perilaku keseluruhan kelompok itu? Jawaban atas pertanyaan itu adalah Ya definitif, tetapi efeknya bergantung pada variabel bergantung mana yang anda perhatikan. Bukti-bukti misalnya menunjukkan, misalnya, bahwa kelompok kecil lebih cepat menyelesaikan tugas daripada kelompok besar. Tetapi jika kelompok itu bekerja dalam pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik daripada kelompok yang kecil.6. Komposisi, kebanyakan kegiatan kelompok menuntut aneka ragam keterampilan dan pengetahuan. Dengan adanya tuntutan ini, bisa disimpulkan bahwa kelompok heterogen-kelompok yang terbentuk dari individu-individu yang tidak mirip-akan lebih besar kemungkinannya untuk mempunyai kemampuan dari informasi yang beraneka dan seharusnya lebih efektif.7. Kepaduan, kelompok kelompok itu berbeda menurut kepaduan [cohesiveness] mereka, yakni sejauh mana para anggota tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap di dalam kelompok. Studu-studi secara konsisten memperlihatkan bahwa hubungan kepaduan dan produktivitas tergantung pada norma-norma yang berkaitan dengan kinerja yang dibangun oleh kelompok.

BAGIAN 3PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK3.1 PendahuluanProses pengambilan keputusan dalam organisasi adalah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan kepurusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, yaitu : kewenangan tampa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).

3.2 Kelompok Versus Individual3.2.1 Keunggulan Pengambilan Keputusan KelompokKelompok dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Dengan menjumlahkan sumber-sumber daya dari beberapa individu, kelompok membawa lebih banyak masukan ke dalam proses pengambilan keputusan. Selain masukan yang lebih banyak, kelompok dapat membawa heterogenitas ke dalam proses pengambilan keputusan. Mereka menawarkan semakin meningkatkannya keragaman pandangan. Hal ini membuka kesempatan terhadap lebih banyak pendekatan dan alternatif untuk dipertimbangkan. Akhirnya kelompok meningkatkan penerimaan atas sebuah solusi.3.2.2 Kelemahan Pengambilan Keputusan KelompokKeputusan kelompok lebih memakan waktu karena kelompok-kelompok biasanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencapai sebuah solusi dibandingkan dengan bila seorang individu yang mengambil keputusan tersebut. Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam kelompok. Keinginan para anggota kelompok untuk diteruma dan dianggap sebagai aset di dalam kelompok tersebut dapat berakibat menghentikan perbedaan pendapat yang ada. Diskusi-diskusi kelompok dapat didominasi oleh satu atau sedikit anggota. Jika koalisi dominan ini terdiri atas anggota-anggota dengan kemampuan rendah dan menengah, efektivitas keseluruhan kelompok tersebut akan lumpuh. Akhirnya, keputusan kelpmpok menderita dengan adanya tanggung jawab ambigu.3.2.3 Efektivitas dan EfisiensiPada intinya, masing-masing cara memiliki keuntungan tersendiri yang mana individu lebih cenderung pada efisiensi, sendangkan kelompok lebih cenderung pada efektivitas. Yang menjadi masalah adalah mana yang harus digunakan oleh perusahaan untuk menentukan sebuah kebijakan.3.3 Pemikiran Kelompok dan Pergeseran KelompokDua produk sampingan dari pengambilan keputusan kelompok telah mendapatkan banyak perhatian dari para peneliti dalam perilaku organisasi. Seperti yang akan kami perlihatkan, kedua fenomena ini mempunyai potensi untuk mempengaruhi kemampuan kelompok dalam menilai alternatif-alternatif secara objektif dan mencapai solusi yang berkualitas.3.3.1 Pemikiran KelompokPemikiran Kelompok berhubungan dengan norma. Hal ini mendeskripsikan situasi-situasi di mana tekanan-tekanan kelompok untuk konformitas menghalangi kelompok tersebut untuk sexara kritis menilai pandangan-pandangan yang tidak biasa, minoritas, atau yang tidak populer. Pemikiran kelompok adalah sebuah penyakit yang menyerang banyak kelompok dan dapat secara dramatis mengganggu kinerja mereka.3.3.2 Pergeseran KelompokHal ini mengindikasikan bahwa dalam mendiskusikan serangkaian alternatif dan sampai di sebuah solusi, para anggota kelompok cenderung melebih-lebihkan posisi awal yang mereka pertahankan. Dalam beberapa situasi, kehati-hatian mendominasi, dan terdapat sebuah pergeseran konservatif. Tetapi, bukti yang ada sering mengindikasikan bahwa kelompok cenderung menuju sebuah pergeseran yang beresiko.

3.4 Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan KelompokAda beberapa tenknik dalam pengambilan keputusan kelompok, yaitu:1. Kelompok yang BerinteraksiDalam kelompok ini, para anggota bertemu secara tatap muka dan mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal untuk dapat saling berkomunikasi. Tetapi seperti yang ditampilkan pada diskusi mengenai pemikiran kelompok, kelompok yang berinteraksi seringkali melakukan sensor terhadap diri mereka sendiri dan menekan anggota-anggota individual menuju konformitas pendapat.2. Tukar PikiranTukar pikiran dimaksudkan untuk mengatasi tekanan pada konformitas dalam kelompok yang berinteraksi yang memperlambat perkembangan alternatif-alternatif kreatif. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apa pun sambil menahan kritik atas alternatif-alternatif tersbut.3. Teknik Nominal KelompokTeknik nominal kelompok melarang diskusi atau kounikasi antarpersonal selam proses pengambilan keputusan, hal itulah yang dimaksud dengan nominal. Para anggota semuanya hadir, seperti di sebuah pertemuan komisi tradisional, tetapi para anggota beroperasi secara independen.4. Pertemuan dengan Media ElektronikKonsepnya sederhana. Setelah alat teknologinya disiapkan, 50 orang atau kurang duduk mengitari sebuah meja berbentuk tapal kuda, yang bersih tanpa apa pun kecuali adanya serangkaian terminal komputer. Persoalan-Persoalan dihadirkan kepada para peserta dan mereka mengetikkan tanggapan-tanggapan mereka ke dalam layar komputer mereka. Komentar individual, juga suara agregat, ditampilkan di sebuah layar proyeksi. Keuntungan yang ditawarkan dari pertemuan dengan media elektronik adlah anonimitas, kejujuran, dan kecepatan.

DAFTAR PERTANYAAN1. Kelompok adalah?a. Dua individu atau lebih yang berintekrasi yang bergabung untuk mencapai sasaran.b. Bidang studi yang menpelajari tentang prilaku individuc. Satuan social yang di kordinasi secara sadar uyang tersusun dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersamad. Suatu sitem kerja yang berlandaskan suatu jaringan tata hubungan kerjasama sesuai dengan tataaturan dan prosedur yang ditentukan2. Berikut ini bukan merupakan tahap pengembangan kelompok ialah a. Pembetukan kelompok b. Penghargaan c. Konflikd. Penormalan3. Manakah yang merupakan pengertian dari kelompok informal?a. adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang melapor langsung kepada manajer tertentu.b. kelompok kerja bentukan yang didefinisikan oleh struktur oraganisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan.c. adalah persekutuan sosial yang sering dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang samad. kelompok yang tidak terstruktur formal dan tidak ditentukan oleh organisasi, dan terjadi karena respons terhadap kebutuhan akan hubungan sosial.4. Model pengembangan kelompok lima tahap mensifati kelompok sebagai melewati lima tahap yang jelas,berikut yang bukan termasuk adalah a. Tahap penghancuran (destruction).b. Tahap konflik (storming).c. Tahap penormalan (norming).d. Tahap pelaksanaan (performing).

5. Apa sebab yang tepat timbulnya organisasi informal?a. Karena adanya kebutuhan kebutuhan penting yang bersifat manusiawi ( human needs ) yang harus dipenuhi dan ternyata tidak dapat dipenuhi oleh organisasi formal.b. Karena ingin mencapai tujuan secara praktis dan cepat tanpa melalui jalur nya.c. Karena merasa organisasi formal tidak efektif dalam menjalan kan kegiatan nya d. Adanya kepentingan individual dalam organisasi.Jawaban :1. A2. B3. D4. A5. A

DAFTAR REFRENSIStephen P. Robbins; Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi Edisi 12. Penerbit Salemba Empat.http://tamtamboyz08.blogspot.com/2012/07/dasar-dasar-perilaku-kelompok.htmlhttp://fajarhidayat14.blogspot.com/2013/01/perilaku-organisasi-dasar-dasar.htmlhttp://sekedarcoretanbermakna.wordpress.com/2013/04/05/dasar-dasar-perilaku-kelompok/http://jarkasihishaq.blogspot.com/2009/05/dasar-dasar-perilaku-kelompok-1.html