Dasar dasar Pajak

33
Pengantar Perpajakan 1 Taxation = robbery ? USTaxation without representation is robbery UKNo taxation without representation Mereka menuntut bukti manfaat nyata, jika tidak ingin dikatakan bahwa pelaksanaan & keberadaan pajak = perampokan Mereka berpikir, apa bedanya jika negara menyelenggarakan pajak tanpa representation (perwakilan), dg perbuatan perampok yg kebetulan cara penarikannya juga dg paksaan

Transcript of Dasar dasar Pajak

Page 1: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 1

Taxation = robbery ? USTaxation without representation is robbery UKNo taxation without representation Mereka menuntut bukti manfaat nyata, jika tidak

ingin dikatakan bahwa pelaksanaan & keberadaan pajak = perampokan

Mereka berpikir, apa bedanya jika negara menyelenggarakan pajak tanpa representation (perwakilan), dg perbuatan perampok yg kebetulan cara penarikannya juga dg paksaan

Page 2: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 2

Pendekatan dari segi Hukum

Pelajari hal terkait legalitas, aturan, ketentuan, dasar hukum, implikasi hukum aparat & pembayar pajak.

Titik beratmengatur hak & kewajiban fiskus & WP, prosedur pemenuhan kewajibannya, saat timbul & hapusnya hutang pajak, sanksi adm & pidana yang mencakup masalah:

Page 3: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 3

Pendekatan dari segi Hukum

1. Siapa yg punya otoritas memungut pajak;

2. Kewajiban & hak pemungut pajak;3. Siapa yg wajib memenuhi kewajiban

pajak;4. Kewajiban & hak WP;5. Saat terhutang pajak;6. Saat hapusnya utang pajak;

Page 4: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 4

7. Tatacara pelunasan pajak terhutang;8. Sanksi administrasi & pidana;9. Daluwarsa dg pencegahan & penundaannya;10. Surat keberatan & banding ke pengadilan

pajak;11. Pencatatan, pembukuan, pemeriksanaan &

penyidikan;12. Tarif & dasar pengenaan pajak.

Page 5: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 5

Pendekatan dari segi Ekonomi

1. Pengalihan sumber dana dari sektor swasta ke sektor pemerintah;

2. Pendistribusian beban pemerintah secara adil dlm kelas2 penghasilan (vertical equity) & secara merata bagi masyarakat yg berpenghasilan sama (horizontal equity);

3. Mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga & perluasan kesempatan kerja.

Page 6: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 6

Definisi Pajak

Leroy Beaulieu, dalam Traite de la Science des Finances (1906): Kontribusi langsung maupun tak langsung, yg pelaksanaannya dapat dipaksakan

o/kekuasaan publik, baik thd masyarakat maupun atas barang, u/pembiayaan belanja negara

Page 7: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 7

Mr. Dr. NJ Feldmann, dalam De overheidsmiddelen van Indonesia (1949): Utang – prestasi – kepada pemerintah yang dapat

dipaksakan berdasar norma2 umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan digunakan u/menutupi pengeluaran pemerintah

Prof. Dr. MJH Smeets, dlm De Economische Betekenis der Belastingen (1951) memberi definisi yg mirip dg Feldmann

Page 8: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 8

Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan (1944): Iuran rakyat kepada kas negara, berdasar UU (yg dapat dipaksakan) tidak mendapat jasa timbal balik

(kontraprestasi) yg langsung dapat ditunjukkan &

yg digunakan u/membayar pengeluaran umum

Page 9: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 9

Definisi UU No.28/2007 & 16/2009 KUP

kontribusi wajib kepada negara; yg terutang o/OP atau badan;yg bersifat memaksa berdasar UU;dg tidak mendapat imbalan scr langsung;digunakan u/keperluan negara bagi

sebesar2nya kemakmuran rakyat.

Page 10: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 10

Resume Definisi

1. Pemungutan pajak memang dapat dipaksa berdasar UU

2. Dipunggut dari semua rakyat yg menurut UU wajib membayar pajak

3. Dimaksudkan u/mengisi kas negara (APBN)

4. Tak mendapat balas jasa langsung saat membayar pajak

Page 11: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 11

Lanjutan …

5. Pendapat masyarakat US & UK tentang pajak identik perampokan cukup beralasan

6. Agar pajak & perampokan beda, dlm pelaksanaan pemungutannya harus memperhatikan masalah representation (perwakilan), khususnya dlm pengawasan penggunaannya.

7. Digunakan u/pengeluaran umum tidak terbatas pd sebagian orang saja, tapi menyeluruh, baik yg membayar maupun yg belum membayar pajak

Page 12: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 12

Fungsi Pajak

a. Fungsi Pendanaan (budgetair): berfungsi sebagai sumber dana bagi pembiayaan

pengeluaran2 pemerintah. Contoh: masuknya pajak dlm APBN

b. Fungsi Mengatur (regulair): berfungsi sebagai alat u/ mengatur/melaksanakan

kebijakan di bidang sosial & ekonomi. Contoh: PPnBM, pajak ekspor 0%, dll

Page 13: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 13

Beda dengan pungutan lain

Retribusi: jenis pungutan yg punya kontraprestasi langsung & dapat dipaksakan

retribusi pasar, parkir dll Sumbangan: jenis pungutan sukarela

(tidak dapat kontraprestasi & tidak dapat dipaksakan)

Page 14: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 14

Lanjutan …

Keterangan Pajak Retribusi SumbanganKontraprestasi Tak Langsung Langsung Tak ada

Tata cara pemungutan

Dpt dilakukan scr kolektif

Tdk dpt diborongkan

Suka rela

Penagihan Dpt dipaksakan Dpt dipaksakan Tdk dipaksa

Denda jika terlambat/lalai

Tergantung jenis pajaknya

Tergantung jenis retribusi

Tdk ada

Page 15: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 15

Perlawanan terhadap Pajak

Pasifhambatan dlm pembayaran pajak dg cara mempersulit pemungutan pajak.Dilakukan karena kepandaian WP dlm memanfaatkan peraturan pajak.

Aktif perlawanan dengan tujuan menghindari pajak

Page 16: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 16

Jenis perlawanan aktif:

Tax Avoidance usaha meringankan beban pajak dg cara tertentu tanpa melanggar UU pajak yang berlaku

Tax Evasion usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar UU pajak, misalnya: penggelapan pajak

Page 17: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 17

Asas2 Pemungutan Pajak Asas Falsafah Hukumdipungut berdasar

hukum (keadilan), dimana keadilan ini sbg asas pemungutan.

1. Teori Asuransi disamakan dg pembayaran premi, yg tidak mendapat kontraprestasi langsung

2. Teori Kepentingan pembebanan pajak berdasar kepentingan masyarakat thd keamanan yg diberikan negara atas harta kekayaan

Page 18: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 18

3. Teori Gaya Pikul masyarakat akan membayar pajak berdasar pemanfaatan jasa yg diberikan negara

4. Teori Bakti pembayaran pajak sbg kewajiban untuk menunjukkan bakti kepada negara

5. Teori Daya Beli pembayaran pajak tergantung daya beli masyarakat, shg titik beratnya pada fungsi pajak sbg “pengatur”

Page 19: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 19

Asas Yuridis dilandasi oleh hukum pemungutan pajak, yaitu pasal 23, ayat (2) UUD 1945

Asas Ekonomis selalu diupayakan u/tidak menghambat kegiatan ekonomi, baik masyarakat secara individu maupun ekonomi secara keseluruhan

Page 20: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 20

Hukum Pajak Material & Formal

HP Materialmemuat norma yg menerangkan: Keadaan2, Perbuatan2, Peristiwa2 hukum yang dikenakan pajak.

Umumnya mempermasalahkan: objek, subjek, tarif, DPP

o Contoh: UU PPh, PPN, PBB, BM, PDRD, PNBK & BPHTB

Page 21: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 21

HP Formalmemuat tata cara u/mewujudkan hukum material. Umumnya mangatur:

Hak & kewajiban WP-fiskus; Prosedur & sanksi Tata cara penetapan utang pajak;

Contoh : KUP, PP dg SP, PP

Page 22: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 22

Penggolongan Jenis Pajak

A. Menurut golongan : Pajak Langsung langsung ditanggung oleh

WP (tidak dilimpahkan ke pihak lain). Contoh: PPh

Pajak tidak Langsung dapat dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: PPN, PPnBM

Page 23: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 23

B. Menurut Sifat Pajak Subjektifpemungutannya

memperhatikan subjek pajak (WP secara subjektif).

Contoh: PPh

Pajak Objektifpemungutannya memperhatikan objek pajak saja, tanpa memperhatikan subjek pajak.

Contoh: PPN, PPnBM

Page 24: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 24

C. Menurut Pemungutnya Pajak Pusatdipungut oleh pemerintah pusat

dan digunakan untuk membiayai RTN. Contoh: PPh, PPN, dan BM

Pajak Daerahdipungut pemda dan digunakan untuk membiayai RTD.

Contoh: PDRD (Reklame, hiburan, Hotel-Restoran)

Page 25: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 25

Cara Pemungutan Pajak

A. Stelsel Pajak Stelsel Nyatapengenaan berdasar

penghasilan nyata, shg pemungutannya dilakukan akhir tahun/bagian th pajak.Kelebihan: pajak yg dikenakan lebih nyataKelemahan: pajak baru dikenakan pada akhir tahun, setelah penghitungan riilCth: PPh 21

Page 26: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 26

Stelsel Anggapanpengenaan berdasar anggapan bahwa Ph suatu tahun dianggap sama dg tahun sebelumnya, shg pada awal tahun pajak dpt ditetapkan besarnya pajak terutang u/tahun berjalan.Kelebihan: pjk dpt dibayar selama thn berjalan

Kelemahan: pjk yg dibayar tidak berdasar Ph riilCth: PPh 25

Page 27: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 27

Stelsel Campurankombinasi antara keduanya: awal tahun pajak dihitung berdasar anggapan, pada akhir tahun pajak dihitung berdasar penghasilan riil.Efeknya: pada akhir tahun akan terjadi lebih bayar (jika anggapan lebih besar dari riil) atau kurang bayarCth: PPh Badan

Page 28: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 28

B. Sistem Pemungutan Pajak Official Assesment SystemPemerintah

(fiskus) berwenang atas penentuan besarnya pajak (menghitung dan menagih).

Self Assesment SystemWP diberi wewenang penuh untuk hitung, bayar & lapor

Withholding Systemmemberi wewenang pihak lain memotong & memungut besarnya pajak yg terutang oleh WP

Page 29: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 29

C. Dasar Pemungutan Pajak Asas tempat tinggalmemberi hak pada

negara pungut pjk atas Ph WP berdasar tempat tinggal (baik DN maupun LN)

Asas Kebangsaanpungutan berdasar hubungan kebangsaan WP dg pemungut pajak

bagi WNA yg tinggal & berPh di suatu negara Asas Sumberpungutan pajak atas Ph yg

berdasar sumber Ph dari suatu negara. WP terima Ph dari IDN kena pajak di IDN tanpa

melihat WP tsb tinggal di IDN atau tidak

Page 30: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 30

Tarif Pajak

Besarnya pajaktarif pajak: angka tertentu yg digunakan sbg DPP. Ada 4 macam tarif pajak:

1. Proporsional/sebandingtarif dg % tetap terhadap jumlah berapapun DPP.

Cth: PPN (10%)2. Progresif% pajak semakin besar jika DPPnya besar.

Cth: PPh 213. Degresif% pajak semakin kecil seiring dengan

kenaikan DPPnya4. Tetap% pajak tetap berapapun jumlah DPPnya.

Cth: Bea Meterai

Page 31: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 31

Timbulnya Utang Pajak

Ajaran formalkarena adanya SKP yg ditetapkan pada official assesment system.

Ajaran materialkarena UU yang berlaku atau penerapan self assesment system.

Page 32: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 32

Hapusnya Utang Pajak1. Pembayarankegiatan pembayaran yg dilakukan

WP ke kas negara2. Kompensasiterjadi jika WP punya kelebihan

pembayaran pajak, dimana kelebihan tsb dapat dikompensasikan pada pajak2 terutang lainnya

3. Daluwarsajk wkt setelah 10 tahun sejak saat terutangnya pajak/daluwarsa penagihan

4. Pembebasanpembebasan sanksi administrasi (tidak diberikan thd pokok pajak)

5. Penghapusanterjadi jika WP dinyatakan pailit

Page 33: Dasar dasar Pajak

Pengantar Perpajakan 33

Sengketa Pajak

Perbedaan pendapat WP vs fiskus. Hak-hak WP difasilitasi Jalur/tahapan:

Keberatan atas penetapan; Banding ke Pengadilan Pajak (Psl 27 UU KUP Peninjauan Kembali (PK);