konsep dasar pajak
Transcript of konsep dasar pajak
ADMINISTRASI PAJAK
Yanuardi
Konsep Dasar Pajak
Wajib Pajak
Surat Pemberitahuan Tahunan
Surat Setoran Pajak4
1
2
3
Semester 1
Surat Ketetapan Pajak5
Konsep Dasar PPh
Harga Perolehan dan Harga Jual
Perhitungan PPh
1
2
3
Semester 2
KONSEP DASAR PAJAK
Kedudukan hukum pajak4
Definisi Pajak1
Tujuan Pembelajaran
Jenis-Jenis Pajak5
Tata Cara Pungutan Pajak6
Fungsi Pajak3
Pungutan lain selain pajak2
Tarif Pajak7
Perhatikan Video Berikut Ini !
Diskusikan dalam Kelompok !1. Pajak ?2. Kenapa harus bayar Pajak ?3. Manfaat Pajak bagi Warga Negara ?4. Pajak apa saja yang ada ketahui ?5. Berikan contoh kasus pengelapan pajak !
Dan Bagaimana Tanggapan Anda terhadap Kasus Tersebut
Apa sih pajak itu ?Kenapa sih harus
bayar pajak ?
PENGERTIAN PAJAKMenurut UU No. 28 Tahun 2007
adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
• Kontribusi Wajib Warga Negarasetiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Terpenuhi syarat Subjektif dan Objektif
• Pajak Bersifat Memaksajika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif maupun syarat objektif, maka Anda wajib untuk membayar pajak Anda.• Tidak mendapat Imbalan secara
Langsungketika Anda membayar pajak dalam jumlah tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat dari pajak yang Anda bayar.• Berdasarkan Undang -
Undangpajak diatur dalam undang-undang negara. Ada 6 undang-undang yang mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak
Wajib
Mem
aksa
No Imbalan
UU
Unsur pajak
Wajib pajak
Tarif pajak
Objek pajak
Pungutan resmi lainnya
Retribusi: pungutan yang dikenakan atas pemakaian suatu jasa
atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan
nyata. Contoh: retribusi jalan tol, retribusi pasar, retribusi listrik.
Cukai: iuran rakyat atas pemakaian barang-
barang tertentu. Contoh minyak tanah, bensin,
rokok.
Bea masuk: pungutan yang dikenakan terhadap barang-
barang yang masuk ke daerah pabean.
Bea keluar: pungutan yang dikenakan
terhadap barang-barang yang keluar dari daerah
pabean
Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
Pajak Pungutan Resmi
1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang
2. Pemungutan pajak bersifat memaksa3. Pajak tidak mendapat balas jasa
secara langsung4. Berlaku untuk seluruh rakyat
tanpa terkecuali
1. Pungutan resmi berdasarkan peraturan pemerintah
2. Pungutan resmi bersifat kebijakan3. Pungutan resmi mendapat balas
jasa secara langsung4. Pengenaan terbatas pada orang-
orang tertentu
Apa yang saya peroleh dari Negara sebagai
imbalan (kontraprestasi) atas pajak yang telah saya
bayar?
Sejak kecil kita telah menikmati pajakContoh : Imunisasi
Sejak SD kita telah menikmati pajak yang telah terkumpul sehingga biaya sekolah dapat terjangkau
sampai ke perguruan tinggi
Transportasi umum disediakan untuk memudahkan kitadalam mencapai tujuan (sekolah, tempat kerja). Hal ini pun disubsidi pemerintah
Keamanan dan ketertiban dapat terjaga sehingga kita merasa aman berpergian
Biaya berobat di RS menjadi terjangkau karenabiaya kesehatan dibiayai pemerintah dari pajak
Fasilitas dan infrastruktur umum dibangun untuk kenyamanan kita. Seperti jalan, jembatan,
taman, kebersihan, pasar, dll
Fungsi pajak
Mengatur(Regulerend)StabilitasRedistribusi pendapatan
Anggaran (Budgetair)
Fungsi budgetairPajak berfungsi sebagai sumber dana untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
Fungsi Mengatur / Regulasi
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
Fungsi Stabilitaspemerintah dapat mendorong pertumbuhan industri baru dengan cara menurunkan atau membesarkan pajak bagi industri-industri yang langka, tetapi banyak dibutuhkan masyarakat, sehingga dapat menjaga stabilitas ekonomi.
Fungsi RedistribusiPendapatan
Menurut fungsi redistribusi, dalam menentukan tarif pajak pemerintah menggunakan system progresif artinya kepada golongan yang lebih dikenakan tarif yang lebih tinggi. Pajak yang sudah dipungut oleh negara ini akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
Kedudukan Hukum Pajakmengatur hubungan antara satu individu
dengan individu lainnya
HUKUM PUBLIK
HUKUM PIDANA
mengatur hubungan antara pemerintah dengan
rakyatnya
HUKUM PAJAK Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak
Jenis pajak berdasarkan Pemungut
PROVINSI• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBN KB)• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor• Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Permukaan• Pajak RokokKABUPATEN/KOTA• Pajak Hotel• Pajak Restoran• Pajak Hiburan• Pajak Reklame• Pajak Penerangan Jalan• Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Permukaan• Pajak Sarang Burung Walet• BPHTB
PEMERINTAH PUSAT(Direktorat Jenderal Pajak)
Pajak Penghasilan (PPh)Pajak Pertambahan Nilai (PPN)Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPn BM)Bea Meterai
Pajak Bumi dan/atau Bangunan (PBB)
PEMERINTAH DAERAH
Jenis Pajak:
Sifatnya
Pajak Subyektif
pajak yang pemungutannya berdasarkandiri wajib pajak, misalnya pajak penghasilan
(PPh)
Pajak Obyektif
pajak yang pemungutannya berdasarkanobjek atau tidak memerhatikan keadaan wajib
pajak. Misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM).
Jenis Pajak:
Pihak yang menanggung
Pajak Langsungpajak yang harus ditanggung
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada
orang lain.
PPh, PBB, PKB
Pajak Tidak Langsung
pajak yang harus dibayar pihaktertentu, tetapi dapat dilimpahkan kepada
orang lain.
PPN, PPn, Bea Impor, Cukai tembakau, Pita Rokok, Cukai minumnan Keras
DASAR PEMUNGUTAN PAJAK :UUD 1945 pasal 23 ayat (2) menyebutkan bahwa “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang”Berikut ini dasar-dasar dalam pemungutan pajak.1. UU RI No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan 2. Penjelasan UU RI No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan3. UU RI No. 20 Tahun 2000 Tentang bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan4. UU RI No. 42 Tahun 2009 Tentang Pajak Pertambahan Nilai5. UU RI No. 13 Tahun 1985 Tentang bea Materai6. UU RI No. 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan7. UU RI No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan8. UU RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat
Paksa
Tata cara pemungutan pajak• Stelsel Nyata ( Riel) pemungutan di
akhir tahun• Stelsel Anggapan (fictieve)
Pemungutan di awal tahun dgn berdasar nilai pajak tahun sebelumnya.
• Stelsel campuran Pemungutan di awal tahun dan disesuaikan kembali di akhir tahun.
Asas Pemungutan Pajak
(1) Asas Domisili (tempat tinggal)
(2) Asas sumber
(3) Asas Kebangsaan
Sistem Pemungutan Pajak:
•pemungutan dan perhitungan besarnya pajak ditentukan oleh aparatur pemerintah.
Official assessment system
• pemungutan dan perhitungan besarnya pajak ditentukan sendiri oleh wajib pajak
Self assessment system
• pemungutan dan perhitungan besarnya pajak ditentukan pihak ketiga
With holding system
Prinsip Pemungutan Pajak:Equity• Pemungutan pajak dikenakan secara umum dan sesuai dengan
kemampuan wajib pajak atau sebanding dengan tingkat penghasilannya
Certainty• Pemungutan pajak harus dilakukan dengan tegas, jelas, dan ada
kepastian hukum.
Convience•Pajak yang dipungut hendaknya tidak memberatkan wajib pajak. membayar pajak
Economy• Pada saat menetapkan dan memungut pajak harus
mempertimbangkan biaya pemungutan pajak.
Tarif pajak• Proporsional (sebanding)• Konstan (tetap)• Degresif (menurun)• Progresif (naik)
Objek pajak Konstan (Tetap) Proporsional
Degresif Progresif
Rp 20.000.000 Rp 2.000.000 10% 25% 15%
Rp 30.000.000 Rp 2.000.000 10% 20% 20%
Rp 40.000.000 Rp 2.000.000 10% 15% 25%
Progresif proporsional
Degresif
1.Tarif sebanding / proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap
berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak
Contoh: Untuk penyerahan Barang Kena Pajak di
dalam daerah pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
Tarif Pajak
2.Tarif tetap Tarif berupa jumlah yang tetap (sama)
terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetapContoh :Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp 3.000
Tarif Pajak
3.Tarif progresif Persentase tarif yang digunakan semakin besar
bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar
Menurut kenaikan persentase tarifnya, tarif progresif dibagi:
a. Tarif progresif progresif: kenaikan persentase semakin besar
b. Tarif progresif tetap: kenaikan persentase tetapc. Tarif progresif degresif: kenaikan persentase
semakin kecil
Tarif Pajak
4.Tarif degresifPersentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar
Tarif Pajak
Thank You!
BANGGA ITUMuda Berpenghasilan
Sudah Bayar Pajak