Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

30
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tulisan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga tulisan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan penulis semoga tulisan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi tulisan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Tulisan ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tulisan ini. Serang, Maret 2014 Penulis

description

Dasar dariilmu menajemen

Transcript of Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Page 1: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tulisan ini dalam bentuk maupun isinya

yang sangat sederhana. Semoga tulisan ini dapat dipergunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan penulis semoga tulisan ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis

dapat memperbaiki bentuk maupun isi tulisan ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Tulisan ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis mengharapkan

kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.

Serang, Maret 2014

Penulis

Page 2: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I DASAR-DASAR MANAJEMEN

A. Pengantar

B. Definisi Manajemen

C. Manajemen dan Administrasi sebagai Istilah yang Ekuivalen

D. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

E. Fungsi-Fungsi Manajeme

F. Tingkatan Manajemen

G. Beberapa Tinjauan Manajemen

H. Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources)

BAB II MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian ManajemenPendidikan

B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

C. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan

D.Perencanaan Pendidikan

E. Macam Perencanaan Pendekatan Pendidikan

F. Model Perencanaan Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

Page 3: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

DASAR-DASAR MANAJEMEN

A. Pengantar

Ilmu manajemen bila dicermati sama usianya dengan kehidupan

manusia. Manusia sebagai makluk sosial ada kecenderungan untuk

berorganisasi dan bekerja sama. Dalam kehidupan sehari-hari

manusia adalah anggota suatu organisasi , misalnya organisasi agama,

olah raga, seni, usaha dan orgnaisasi lainnya. Masing-masing orgnaisasi

berbeda satu dengan lainnya, ada yang formal dan tidak formal.

Namun organisasi-organisasi tersebut mempunyai unsur-unsur yang

sama, yaitu ada kelompok orang, ada tujuan yang hendak dicapai, ada

rencana cara pencapaian tujuan, ada pemimpin (manajer) yang

bertanggung jawab atas keberhasil pencapaian tujuan. Dengan kata lain

para manajer diberi tanggung jawab untuk menentukan kegiatan

yang memungkinkan setiap individu dapat memberikan sumbangan

yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

B. Definisi Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata

kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti

khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu

orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.

Untuk mengartikan dan mendefisikan manajemen dari berbagai

literartur dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu :

1. Manajemen sebagai suatu proses

George R.Terry

Manajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah

ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan orang lain.

Haiman

Manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui

orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk

mencapai tujuan.

James A.F. Stoner

Page 4: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi

usaha-usaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber

organisasi lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Mary Parker Follet

Mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni untuk melakukan

sesuatu melalui orang lain.

Menurut Ricky W. Griffin

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber

daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.

Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan

perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada

dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Menurut Drs. Oey Liang Lee

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya

manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Menurut Renville Siagian

Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam

bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih

serta berpengalaman

Menurut Prof. Eiji Ogawa

Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan

Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan

barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih

dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat

disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah

Menurut Federick Winslow Taylor

Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk

menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan

Page 5: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama

manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan

menggunakan alat-alat perumusan

Menurut Henry Fayol

Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu,

merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan

mengendalikan

Lyndak F. Urwick

Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing

(perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan),

Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan)

Horold Koontz dan Cyril O’donnel

Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu

melalui kegiatan orang lain.

Menurut William H. Newman

Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh

hasil tertentu melalui orang lain.

Lawrence A. Appley

Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui

usaha orang lain

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

Yaitu merupakan suatu kumpulan orang-orang yang bekerja

sama untuk untuk mencapai tujuan bersama. Kumpulan orang-

orang disini menunjukan adanya tingkatan kepemimpinan

(pimpinan atas, menengah dan bawah). Pendapat ini dikemukakan

oleh Henry Fayol.

3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni

Manajemen sebagai ilmu

Page 6: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Manajemen sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak

lama dan menjelaskan tentang gejala-gejala, gejala-gejala

diteliti dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu

menggunakan bantuan disiplin ilmu lainnya seperti ilmu sosial,

filsafat, matematik dan statistic dan lain sebagainya.

Dalam praktek, istilah manajemen dipakai dalam organisasi yang

lebih besar dan berdiri sendiri dan dapat dibedakan dengan jelas

dari organisasi lain.

Menurut Terry (dalam Sugiyono, 2013:12) ilmu manajemen adalah

“ a body of systematic knowlwdge accumulated and accepted with

reference to understanding of general truth concerning

management”.

Suatu pengetahuan akan menjadi suatu ilmu jika mempunyai 3

pilar yaitu

1.Ontologis adalah objek ilmu atau yang menjadi bidang garapan

ilmu. Manajemen telah menjadi ilmu karena telah memiliki objek

atau bidang garapan yaitu mengatur, kerja sama antar orang

untuk mencapai tujuan.

2.Epistomologis adalah metode yang digunakan untuk

mengembangkan ilmu. Metode yang digunakan untuk

mengembangkan ilmu manajemen antara lain dengan metode

penelitian baik metode kuantitatif, metode kualitatif mau pun

kombinasi.

3. Aksiologis terkait dengan manfaat ilmu, dalam hal ini ilmu

manajemen. Ilmu manajemen bermanfaat untuk mengelola

berbagai jenis dan tingkatan organisasi secara efektif dan

efisien.

Dengan demikian manajemen telah menjadi ilmu karena telah

memiliki objek atau bidang garapan, memiliki metode untuk

mengembangkan ilmu manajemen, dan manajemen telah

dimanfaatkan untuk mengelola berbagai jenis organisasi untuk

Page 7: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

mencapai tujuan. Teori manajemen selalu diuji dalam praktik

sehingga sebagai ilmu terus berkembang.

Manajemen sebagai seni

Sebelum revolusi industri pada abad 19, dan sebelum muncul aliran

manajemen ilmiah (1870 – 1930) pengelolaan organisasi dan

kegiatan – kegiatannya lebih banyak menggunakan seni (art) dari

pada ilmu. Pembuatan Candi Borobudur, Candi Mendut dan lain –

lain merupakan karya besar nenek moyang kita dengan

manajemen yang masih bersifat seni. Belum ditemukan dokumen

pasti bagaimana pembuatan proyek yang sangat besar itu dikelola,

mulai dari memilih tempat untuk bangunan, desain candi,

mengangkat batu yang besar – besar dan cara mengkonstruksinya.

Menurut Terry, seni manajemen diartikan sebagai “personal

creative power plus skill in performance”. Seni adalah kekuatan

kreativitas pribadi ditambah keterampilan dalam melaksanakan

pekerjaan. Seni dalam mengelola organisasi seseorang dapat

dipelajari namun sulit diterapkan untuk orang lain.

Seorang manajer dalam memberikan instruksi, memotivasi

pegawai, memimpin rapat, melakukan komunikasi, pengawasan

dan pengendalian yang terkait dengan orang akan lebih banyak

menggunakan seni.

4. Manajemen sebagai Profesi

Tidak semua pekerjaan adalah profesi. Pekerjaan yang bisa dilakukan

oleh semua orang adalah pekerjaan bukan pekerjaan profesi. Suatu

pekerjaan menjadi profesi jika pekerjaan tersebut menuntut keahlian

khusus bagi yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Elemen utama

dari suatu profesi adalah:

a. Memiliki batang tubuh teori yang sistematis.

b. Memiliki otoritas atas dasar keahlian yang dimiliki dan telah diakui

oleh client atau pelanggannya.

Page 8: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

c. Terdapat sanksi sosial dari masyarakat yang luas bila para

profesional salah dalam melaksanakan fungsi profesinya.

d. Memiliki organisasi profesi dan memiliki kode etik dalam

melaksanakan pekerjaannya.

e. Terdapat kultur / budaya yang spesifik dalam setiap organisasi

profesi.

Berdasarkan elemen – elemen tersebut, maka manajemen dapat

dikatakan sebagai profesi. Hani Handoko (2005) menyatakan bahwa

manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin

profesional melalui perkembangan yang mencolok program –

program pelatihan manajemen di universitas – universitas mau pun

lembaga – lembaga manajemen swasta dan melalui pengembangan

para eksekutif organisasi.

C. Manajemen dan Administrasi sebagai Istilah yang Ekuivalen

Secara etimologi, administrasi berasal dari kata ad + ministrare. Ad

berarti intensif, sedangkah ministrare adalah melayani, membantu, dan

memenuhi, sehingga administrasi dapat diartikan dengan melayani

secara intensif.

Secara sempit, Administrasi adalah pekerjaan yang berhubungan dengan

ketatausahaan. Sedangkan menurut beberapa ahli Administrasi dapat

diartikan sebagai berikut :

Ilmu/seni mengelola sumberdaya 7M + 1I (man, money, material,

machine, methods, marketing, minutes + information (Usman,

2009).

Segenap proses penyelenggaraan dlm setiap usaha kerjasama

sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu (The Liang

Gie).

Page 9: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915) merupakan tokoh dari Amerika

Serikat yang mempelopori manajemen sebagai suatu disiplin ilmu.

Adapun Henry Fayol merupakan tokoh manajemen yang berasal dari

Perancis lebih sering menggunakan kata administrasi daripada

manajemen dan menganggap keduanya memiliki makna yang sama.

Menurut Panglaykim dan Tanzil (1986 : 34), jika manajemen menetapkan

kebijaksanan yang harus dituruti, maka administrasi

menyelenggarakannya.

Tidak semua orang menganggap istilah manajemen dan administrasi

memiliki makna yang sama. Umumnya, pada lembaga pemerintahan

istilah yang dipergunakan adalah administrasi, sedangkan pada lembaga

komersil istilah manajemen lebih banyak digunakan. Namun hal tersebut

tentu saja tidak selamanya berlaku, istilah manajemen mempunyai

makna yang lebih marketable dan bergengsi dan mereka menggunakan

istilah “Bos” pada pemimpinnya. Sedangkan istilah administrasi

khususnya dalam dunia pendidikan hanya diartikan sebagai pekerjaan

tulis – menulis, kearsipan / pembukuan, dan lain sebagainya yang

berkaitan dengan ketatausahaan dan menggunakan istilah pemimpin

bukan bos.

D. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Di dalam ilmu manajemen dikenal tiga aliran yang masing-masing

berusaha membantu para manajer untuk memahami dan memimpin

perusahaannya serta mengatasi masalah-masalah di dalam

perusahaan. Tiga aliran tersebut adalah :

1. Aliran Klasik (Classical School)

Aliran ini dipelopori oleh Robert Owen ((1771-1858) dan Charles

Babbage (1792-1871). Robert Owen berpendapat bahwa dengan

dipenuhinya kebutuhan dan peningkatan kondisi pekerja

(perumahan, jam kerja, koperasi, dan sebagainya) dapat

meningkatkan hasil produksi dan laba perusahaan. Unsur pekerja

merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses produksi

Page 10: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

(vital machines=mesin utama)

Charles Babbage berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip

ilmiah dalam proses kerja dapat meningkatkan produktivitas dan

dapat menekan biaya menjadi lebih rendah, yaitu dengan dialtih

suatu keterampilan tertentu dan harus bertanggung jawab terhadap

bagian yang dikerjakannya dengan keterampilan tersebut.

2. Aliran Perilaku (Behaviaoral school)

Aliran perilaku berkembang sebab aliran klasik dipandang tidak

benar -benar pembantu pencapaian efisiensi produksi dan

keserasian tempat keja. Oleh karena itu dicari upaya untuk

membantu manajer mengatasi masalah melalui sisi perilaku

karyawan.

3. Aliran Ilmu Manajemen

Aliran ini mengembangkan prosedur penelitian operasional

(operasional research+OR) dalam menghadapi masalah

organisasi. Prosedur yang dignauakan dimulai dari analisis

masalah sampai dengan usulan kegiatan untuk mengatasi masalah

tersebut.

Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah

dikembangkan pula dua bentuk pendekatan yang berusaha untuk

menggabungkan ketiga aliran di atas, pendekatan itu adalah :

1 Pendekatan Sistem (Sistem Approach)

Pendekatan system memandang organisasi sebagai suatu kesatuan

yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama

lain.Dalam pendekatan ini manajer diajak untuk memandang

organisasi sebagai suatu kesatuan yang merupakan bagian dari

lingkungan ekternal yang lebih luas. Dalam sistem ini dijelaskan

bahwa kegiatan setiap bagian dari organisasi akan mempengaruhi

kegiatan bagian lainnya.

Page 11: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

2 Pendekatan Kontingensi (Conting ency approach)

Pendekatan ini menggunakan metode-metode yang efektif untuk

mengatasi masalah - masalah dalam situasi tertentu yang tidak

dapat diterapkan dalam situasi lain. Tugas manajer adalah

mengidentifikasi teknik mana yang digunakan dalam situasi dan

waktu yang tepat dalam membantu pencapaian tujuan. Suatu

langkah yang paling tepat untuk mengatasi masalah dalam

pendekatan kontingensi adalah bergantung pada situasi yang

dihadapi oleh manajemen, karena adalah suatu kenyataan bahwa

situasi, aksi dan hasil adalah faktor yang saling mempengaruhi dan

saling tergantung satu sama lainnya.

E. Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah proses dari langkah-langkah mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan pengawasan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

Banyak pandangan-pandangan yang berbeda dari para ahli mengenai

rumusan- rumusan fungsi-fungsi manajemen, di sini penulis mengambil

pandangan dari seorang ahli bernama George R. Terry. Dalam bukunya

“ Principles of management” George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi

manajemen dengan singkatan POAC, yaitu :

Planning,

Organizing

Actuating

Controlling

Adapun fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli yang lain adalah

sebagai berikut:

Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles

and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :

1. Perencanaan (Planning).

2. Pengorganisasian (Organizing).

3. Pengawasan (Controlling).

Page 12: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991

Koontz dan O’Donnel berpendapat bahwa manajemen adalah sebuah

proses yang terdiri dari fungsi planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja), directing

(pemberian bimbingan), dan controlling (pengawasan)

Henry Fayol

Fayol menyatakan fungsi administrasi dan manajemen adalah

planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding

(pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian), dan

controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan

akronim POCCC.

Luther Gullick

Gullick mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama administrasi dan

manajemen adalah planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja), directing

(pemberian bimbingan), coordinating (pengkoordinasian), reporting

(pelaporan), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi dari

Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC

GULLICK & URWICK

Gullick dan Urwick mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama

administrasi dan manajemen adalah planning (perencanaan),

organizing (pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja),

directing (pemberian bimbingan), coordinating (pengkoordinasian),

reporting (pelaporan), dan budgeting (penganggaran)

ERNEST DALE

Dale menyatakan fungsi manajemen terdiri dari planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (pengadaan

tenaga kerja), directing (pemberian bimbingan), innovation (inovasi)

dan representing (perwakilan) dan controlling (pengawasan)

Page 13: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

OEY LIANG LIE

Oey Liang Lee menyatakan fungsi manajemen sebagai planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pemberian

bimbingan), coordinating (pengkoordinasian) dan controlling

(pengawasan).

WILLIAM NEWMAN

William Herbart Newman menyatakan fungsi manajemen sebagai

planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), assembling

of resources (pengumpulan sumber daya), directing (pemberian

bimbingan), dan controlling (pengawasan)

NEWMAN & SUMMER

William Herbart Newman dan Charles E Summer menyatakan dalam

bukunya The Process of Management bahwa fungsi manajemen

terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),

leading (kepemimpinan), serta measuring and controlling

(pengukuran dan pengendalian)

AMES STONER

James Stoner berpendapat bahwa fungsi manajemen adalah planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), leading

(kepemimpinan), dan controlling (pengendalian

SEARS

Menurut Jess B.Sears fungsi manajemen adalah planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pemberian

bimbingan), coordinating (pengkoordinasian) dan controlling

(pengawasan).

ASSA

Persatuan administrator sekolah amerika serikat (American

Association of School Administration) pada tahun 1955

Page 14: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

memperkenalkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, allocating

resouces, stimulating, coordinating, and evaluating (PASCE)

GREGG

Gregg mengemukakan bahwa fungsi pokok manajemen itu meliputi

Decision making (pembuat keputusan), planning (perencanaan),

organizing (pengorganisasian), communicating (pengkomunikasian),

influencing (proses mempengaruhi), coordinating (pengkoordinasian),

evaluating (pengendalian)

CAMPBEL

Pendapat Campbell dalam bukunya yang ditulis bersama Gregg dan

Litchfield menyatakan fungsi manajemen terdiri dari decision making

(pembuat keputusan), programming (pemrograman), simulating

(peniruan), coordinating (pengkoordinasian) dan appraising

(penilaian)

JOHSON

Johson, et.al mengatakan fungsi manajemen terdiri dari planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), communicating

(pengkomunikasian), dan controlling (pengawasan)

JOHN F. MEE

Mee mengatakan fungsi manajemen terdiri dari planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), motivating (pemberian

motivasi), dan controlling (pengawasan).

Gb. Bagan Fungsi Manajemen

Page 15: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

F. Tingkatan Manajemen

Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi tiga tingkatan,

yaitu:

1. Manajemen Puncak (Top Management)

2. Manajemen Tengah (Middle Management)

3. Manajemen Bawah (Low Management)

4. Beberapa Contoh :

Pada suatu departemen, maka tingkatan manajemennya adalah :

Manajemen Puncak adalah : Menteri

Manajemen Tengah adalah : para Direktur Jenderal

Manajemen Bawah adalah : para kepala bagian/bidang,

subbagian/sub bidang.

Pada suatu Kantor Balai Besar/Eselon II, maka tingkatan

manajemennya adalah :

Manajemen Puncak adalah : Kepala Balai Besar

Manajemen Tengah adalah : para Kepala Bagian/Kepala Bidang

Manajemen Bawah adalah : para Kepala Sub Bagian/Bidang.

Page 16: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Pada suatu UPT/Eselon III, maka tingkatan manajemennya adalah :

Manajemen Puncak adalah : Kepala UPT, Direktur

Manajemen Tengah adalah : para Kepala Sub Bagian

Manajemen Bawah adalah : para Kepala Urusan.

G. Beberapa Tinjauan Manajemen

1 Segi Sifat Kerja. Dari sifat kerja manajemen dapat digolongkan

menjadi tiga golongan, yaitu :

Manajemen Administratif (MA)

Manajemen Operatif (MO)

Manajemen Administratif dan Manajemen Operatif (MA/MO)

2 Segi Luasnya

Dilihat dari segi luasnya atau ruang lingkupnya, manajemen

dapat di bagi menjadi :

Makro manajemen

Mikro manajemen mikro manajemen

F. Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources)

Tujuan pokok manajemen adalah untuk memperoleh dayaguna (efisiensi)

dalam kerja. Untuk mendapatkan metode/teknik yang bagaimana

yang sebaik-baiknya dilakukan harus menggunakan sumber-sumber

(alat-alat/tool) yang ada dalam organisasi.

Dr. R. Markharita, ekspert PBB yang diperbantukan pada Lembaga

Administrasi Negara (LAN/1977-1980) memberikan rincian bahwa

sumber-sumber manajemen terdiri atas :

1. Man : tenaga kerja manusia

2. Money : Uang, untuk biaya keseluruhan kegiatan

3. Materials : bahan-bahan yang diperlukan.

4. Metode : teknik/cara/sistem yang digunakan

5. Machines : mesin-mesin yang digunakan

6. Waktu : penjadwalan kegiatan

7. Prasarana : lahan/tanah, gedung, alat angkut, listrik dan air, dan

sebagainya

Page 17: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

G. Unsur-Unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana

(tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang

ditetapkan.Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money,

materials, machines, method, dan markets.

1. Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.

Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan

proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses

kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

2. Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar-kecilnya hasil

kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam

perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting

untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan

secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang

harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang

dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari

suatu organisasi.

3. Materials (bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan

jadi.Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain

manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan

bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan

manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai

hasil yang dikehendaki.

4. Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan

mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan

yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

5. Methods (metode)

Page 18: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata

cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah

metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja

suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-

pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan

penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat

meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak

mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan

memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen

tetap manusianya sendiri.

6. Market (pasar)

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila

barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan

berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,

penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan

faktor menentukan dalam perusahaan.Agar pasar dapat dikuasai maka

kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan

daya beli (kemampuan) konsumen.

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena

sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan

perusahaan.

Page 19: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

BAB 2

MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian ManajemenPendidikan

Istilah yang akrab dengan pengelolaan pendidikan sebelumnya adalah

Administrasi Pendidikan, namun saat ini istilah tersebut seolah

menyempit, hal ini seakan – akan merupakan kegiatan ketatausahaan

sekolah semata. Untuk merevitalisasi makna yang terkandung pada

Administrasi Pendidikan, trend terakhir di Indonesia kini lebih banyak

menggunakan istilah Manajemen Pendidikan.

Batasan manajemen pendidikan dapat diambil berdasarkan 3

pendekatan. Pendekatan pertama menganggap manajemen pendidikan

sebagai cabang ilmu manajemen, sehingga batasannnya adalah seni dan

ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirnya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Adapun secara proses, manajemen pendidikan didefinisikan

sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan secara efektif dan efisien. Bila dikaji dengan pendekatan

struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan diartikan sebagai

manajemen peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik, dan kependidikan,

keuangan, fasilitas, hubungan lembaga dengan masyarakat,

pengorganisasian, ketatalaksanaan, dan supervise pendidikan (Husaini

Usma, 2004 : 12).

B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Ruang lingkup manajemen pendidikan meliputi :

1.   Manajemen Peserta Didik

Page 20: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Peserta didik selaku input dalam lembaga pendidikan merupakna pusat

dari seluruh kegiatan dalam manajemen pendidikan. Oleh karenanya

peserta didik hendaknya menjadi prioritas utama dalam pengambilan

kebijakan di bidang pendidikan. Kegiatan yang termasuk dalam bidang

ini adalah pencatatan peserta didik mulai dari saat penerimaan sampai

dengan keluarnya dari sekolah.

2.    Manajemen Tenaga Kependidikan

Dalam prosesnya lembaga penyelenggara dan pengelola pendidikan

pastilah harus dikelola oleh tenaga – tenaga, sehingga mereka pun

sangat perlu dikelola. Manejemen tenaga kependidikan adalah segenap

proses penataan pegawai yang meliputi semua proses atau cara

memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaan dan

pembinaan, evaluasi, sampai pada pemutusan hubungan kerja.

3.   Manajemen Kurikulum

Apa yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada peserta didiknya

disajikan dalam bentuk kurikulum. Manajemen kurikulum adalah segenap

proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan

pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas

interaksi pbm.

4.    Manajemen Fasilitas Pendidikan

Agar pbm berjalan dan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan

efisien, maka diperlukan sarana atau fasiiltas guna memperlancar proses

pendidikan itu sendiri. Manajemen fasilitas pendidikan adalah segenap

proses penataan yang bersangkut paut denagn pengadaan,

pendagunaan, dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan

yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien

5.   Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan tentunya memerlukan dana, untuk itu

pengelolaan pendanaan atau pembiayaan pendidikan agar efektif dan

efisien sangatlah penting guna menunjang ketercapaian tujuan

pendidikan. Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan

Page 21: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

pengelolaan yang meliputi penataan sumber, penggunaan, dan

pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga

pendidikan pada umumnya

6.   Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan

Masyarakat

Masyarakat merupakan laboratorium pendidikan yang tidak ternilai

harganya. Masyarakat juga merupakan stakeholder pendidikan, dimana

keberlangsungan proses pendidikan juga bergantung pada masyarakat.

Untuk itu, lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung. Manajemen hubungan lembaga

pendidikan dengan masyarakat merupakan kegiatan penataan yang

berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat untuk

menunjang pbm di sekolah

7.      Manajemen Organisasi Lembaga Pendidikan

Dalam setiap organisasi pastilah terdapat struktur tugas dan berbagai

macam konsekuensi akibat adanya pembidangan tugas tersebut. Hal

inilah yang menjadi garapan manajemen organisasi lembaga pendidikan,

yaitu segenap kegiatan mengorganisasikan lembaga pendidikan yang

termasuk diantaranya adalah pengelolaan fungsi kepemimpinan

8.   Manajemen Ketatalaksanaan dan Sistem Informasi Lembaga

Pendidikan

Kegiatan pencatatan berakibat pada perlunya penataan data atau

informasi, agar pada saaat informasi tersebut diperlukan dapat diperoleh

dengan mudah, cepat, dan tepat. Manajemen ketatalaksanaan dan

Sistem informasi Lembaga Pendidikan berupaya untuk mencapai hal

tersebut, dengan kegiatan yang meliputi pencatatan, pengolahan,

penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan semua bahan atau

informasi yang temasuk dalam data lembaga pendidikan

9.   Supervisi Pendidikan

Page 22: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Kehadiran supervisi pendidikan diharapkan membantu tercapainya

tujuan pendidikan secara efisien, khususnya melalui pembinaan

profesionalitas guru. Namun trend pendidikan terakhir tidak selalu

mengartikan supervisi pendidikan memiliki sasaran satu – satunya

berupa guru, melainkan juga melibatkan tenaga – tenaga kependidikan

lainnya. Batasan supervisi pendidikan yang selama ini akrab adalah

suatu usaha untuk memberikan bantuan kepada guru dalam

memperbaiki situasi belajar mengajar dan pada kenyataannya

kelancaran pbm tidak semata bergantung pada guru melainkan pula

tenaga kependidikan lainnya.

C. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan

1. Terwujudnya PBM yang PAKEMB (bermakna)

2. Peserta didik yang aktif mengembangkan dirinya

3. Memiliki kompetensi manajerial

4. Tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien

5. Teratasinya masalah mutu pendidikan

6. Perencanaan pendidikan merata, bermutu, relevan, dan akuntabel

7. Meningkatnya citra positif pendidikan

D. Perencanaan Pendidikan

1 Pengertian Perencanaan Pendidikan

Pengertian Perencanaan Pendidikan menurut Suryosubroto adalah

Mengarahkan proses kegiatan pada tujuan yg hendak dicapai.

Sedangkan secara umum Perencanaan Pendidikan dapat diartikan

sebagai pedoman proses kegiatan pendididkan agar sesuai dengan

tujuan yang ditetapkan.

2 Tujuan Perencanaan Pendidikan

o Standar Pengawasan : Mengetahui kapan akan memulai

pelaksanaan dan selesai serta mengetahui siapa saja yang

terlibat.

o Sistematis biaya dan kualitas kegiatan : Hemat biaya, waktu,

tenaga. Memberi gambaran komprehensif.

Page 23: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

o Memadukan beberapa subkegiatan. Mendeteksi hambatan.

Mengarahkan pencapaian tujuan

3 Manfaat Perencanaan Pendidikan

o Standar Pelaksanaan & Pengawasan

o Pemilihan berbagai alternatif terbaik

o Penyusunan skala prioritas

o Hemat pemanfaatan resources

o Penyesuaian terhadap lingkungan

o Memudahkan koordinasi dengan pihak terkait

o Meminimalisir pekerjaan yang tidak pasti

4 Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan

o Waktu : Jangka Panjang, Menengah, Pendek

o Spasial       : Nasional, Regional, Tata Ruang

E.     Macam Perencanaan Pendekatan Pendidikan

1.   Efektifitas Biaya (Cost Effectiveness appr)  : dana diambil dari pos-

pos dana masing-masing dan perhitungan pengambilan dana

disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi pemborosan

biaya.

2.  Optimalisasi Pemanfaatannya (Cost & Benefit Approach) : dana yang

didapatkan dioptimalkan pemanfaatannya untuk kemajuan

pendidikan.

3.  Pemberdayaan Tenaga Kerja (Manpower Approach)

4.  Keperluan Masyarakat (Social Demand Approach)

F.    Model Perencanaan Pendidikan

1.   Komprehensif  : Menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem

pendidikan secara menyeluruh

2.   Keefektifan Biaya  : Menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan

efektivitas

Page 24: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

3.   PPBS : Planning, Programming, Budgeting system.  Banyak digunakan

di pendidikan tinggi negeri

4.  Target Setting : Untuk memproyeksi tingkat perkembangan dalam

kurun waktu tertentu

.

DAFTAR PUSTAKA

www.pamuncar.blogspot.com

www.drjirawat.com

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-pengantar-manajemen-definisi.html

http://syukai.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-fungsi-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen/

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Etimologi,.

http://gettingupman.wordpress.com/2013/01/07/beberapa-teori-menurut-para-ahli-tentang-

manajemen/,

Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.

Page 25: Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi

Usman Husaini. 2013. Manajemen:Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, edisi 4. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Kamus Besar bahasa Indonesia (1995),Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.