Dampak Dari Kondisi Cuaca Pada Migrain Sakit Kepala Di Timurlaut Nigeria

5/14/2018 Dampak Dari Kondisi Cuaca Pada Migrain Sakit Kepala Di Timurlaut Nigeria - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-dari-kondisi-cuaca-pada-migrain-sakit-kepala-di-timurlaut-nigeria 1/5

DAMPAK DARI KONDISI CUACA PADA MIGRAIN SAKIT KEPALA DI TIMURLAUT NIGERIA

Migrain adalah suatu kondisi yang tajam menonaktifkan dan diberikan beban

signifikan pada penderita dari segi rasa sakit, penderitaan dan gangguan kualitas

hidup.

Studi ini bertujuan untuk menilai dampak perubahan cuaca dalam serangan migrain.

Seratus berturut-turut migraineurs dewasa yang menghadiri klinik Neurology

Departemen Kedokteran, Universitas Maiduguri mengajar Hospital dari Mei 2008 ke

Desember 2009 dan memenuhi kriteria Inklusi dievaluasi dengan menggunakan

kuesioner terstruktur. Delapan puluh empat persen (84%) dan 16% dari migraineurs

belajar biasanya ditemukan kering periode (November Mei) dan tidak‐

menguntungkan basah periode (Juni Oktober) masing-masing.‐

Empat puluh enam mendapatkan mereka migrain yang dipicu selama bulan-bulan

hangat (Februari Mei), sedangkan 38 tersisa kebanyakan mengalami serangan‐

migrain selama musim kering harmattan (November Januari). Periode cuaca basah‐

(kelembaban yang tinggi ditambah suhu tinggi atau rendah) ditemukan untuk

memicu migrain serangan di 16% dari pasien dipelajari migrain. Ada perbedaan yang

signifikan statistik dalam sakit kepala migrain karena untuk periode basah dan kering

(p < 0,05). Oleh karena itu, cuaca perubahan terutama selama harmattan dan panas

periode ditemukan untuk memicu migrain serangan secara signifikan lebih tinggi

daripada selama musim hujan (p < 0,05). Tinggi angin kelembaban dan harmattan

biasanya mengalami selama musim kering mungkin bertanggung jawab atas

peningkatan ion positif atau gas di udara yang memicu migrain sakit kepala

INTRODUCTION

Migrain adalah umum, kronis, incapacitating neurovaskular gangguan, yang dicirikan

oleh serangan moderat untuk sakit kepala parah, disfungsi sistem saraf otonom dan

pada beberapa pasien aura melibatkan neorologis gejala 1, 2. Gangguan juga dapat

digambarkan sebagai kepala vaskular yang terkait dengan perubahan dalam ukuran

arteri dalam dan di luar otak 3. Migrain dapat dipicu oleh banyak faktor-faktor seperti

perilaku, lingkungan, menular, diet, kimia atau hormon yang mengarah pada

pengembangan serangan akut migrain 4. Migrain dapat menjadi kompleks untuk

menghindari, tetapi menjaga akurat migrain buku harian dan membuat perubahan

gaya hidup yang cocok dapat memiliki efek positif pada kualitas hidup penderita.

Beberapa faktor memicu hampir tidak mungkin untuk menghindari (cuaca, emosi),

tapi dengan membatasi faktor-faktor pemicu dihindari, yang tidak dapat dihindari

mungkin berdampak pada penderita 5.

Beberapa studi telah terkait serangan migrain akut dengan perubahan cuaca 6 9.‐

Beberapa penelitian juga menyarankan bahwa perubahan cuaca dapat menyebabkan

beban yang cukup dalam istilah kematian, terutama pada orang tua dan orang-orang

yang terkena penyakit pernapasan atau kardiovaskular kronis 10 16. Tidak adanya‐

sastra laporan efek dari perubahan cuaca pada migrain di region sub North Eastern‐



Nigeria / Chad Basin menetapkan pentingnya pekerjaan ini. Memulai atas untuk

menilai dampak perubahan cuaca di migraineurs menghadiri Neurology klinik, rumah

sakit pendidikan universitas Maiduguri Maiduguri, Nigeria.

METODOLOGI

Dari Mei 2008 ke Desember 2009, satu ratus (100) berturut-turut dewasa (18 tahun

dan di atas) migrain pasien yang menghadiri klinik Neurology Departemen

Kedokteran, rumah sakit pendidikan universitas Maiduguri (UMTH), Maiduguri

prospectively dipelajari dengan persetujuan mereka. Protokol studi yang telah

disetujui oleh Komite etika UMTH human research. Wanita hamil, pasien dengan bukti

klinis penyakit organik yang diketahui menyebabkan migrain dan orang-orang yang

memiliki faktor sosial ekonomi (budaya dan kemiskinan) dikeluarkan. Wawancara

pribadi menggunakan kuesioner terstruktur dilakukan secara individual dengan 100

pasien. Profil socio demographic setiap pasien, klinis presentasi, memperparah /‐

menghilangkan faktor, sejarah penggunaan narkoba (dalam satu tahun) dan efek dari

perubahan cuaca yang diperoleh.

Migrain cacat penilaian skala (MIDAS) kuesioner 17 juga diatur untuk migraineurs

individu. Pasien yang tidak memenuhi kriteria Inklusi diberi analgesik dan tidak

terdaftar untuk studi. Tujuh puluh (70) dan tiga puluh (30) pasien yang terdaftar

dalam studi ini diberi sumatriptan dan cafergotR (dihydroergotamine kafein) tablet

masing-masing yang diikuti dengan obat profilaksis yang tepat setelah dua minggu.

Responses to akut migrain terapi termasuk perbaikan umum well being (kembali ke‐

fungsi normal), produktivitas dan kepuasan migrain pasien untuk terapi serta efek

pemicu migrain mencatat dan merekam setelah drug administration menggunakan

instrumen umum kualitas hidup dan sakit khusus kuesioner.

Statistical analysis

Data dianalisis menggunakan perangkat lunak analisis statistik (SAS) versi sistem 16.

Chi Square dan Fisher's Exact Test yang digunakan untuk menentukan pentingnya‐

hubungan antara variabel kategoris.

P nilai-nilai kurang dari 0,05 dianggap signifikan, kurang daripada 0,01 sangat

penting dan kurang dari 0.001 sangat signifikan

RESULTS AND DISCUSSION

Dalam studi ini 28% dari populasi mempelajari laki-laki dan 72% perempuan. Usia

rata-rata untuk pria dan wanita yang 32.50 9.89 dan 31.79 ± 10.13 tahun masing-

masing (tabel 1). Banyaknya betina atas laki-laki yang diamati dalam studi ini setuju

dengan laporan tentang beberapa lain studi 18 20 di mana wanita yang menderita‐

lebih dengan penyakit. Perubahan di tingkat estrogen perempuan pelajaran selama

haid, ovulasi dan kehamilan mungkin menyebabkan menggarisbawahi. Sangat

penting bahwa sekitar tiga perempat dari pasien (74%) berada di berusia 20-an dan



30-an yang sesuai dengan segmen besar dari usia produktif; sementara lain 11%

dalam 40-an mereka (tabel 1). Data menunjukkan bahwa beberapa migraineurs di 50-

an mereka (4%) dan 60-an (4%) yang sesuai dengan studi lain yang migrain

cenderung menurun dengan usia 18, 21. Tidak adanya pasien berusia 70 dan di atas

mungkin merupakan cerminan dari distribusi usia dalam populasi umum. Rata-rata

rentang kehidupan di Nigeria adalah jarak 46.9 tahun (tahun 46.16 dan 47.76 untuklaki-laki dan perempuan masing-masing) 6.

Ada beberapa pasien yang merokok rokok (18%) atau minum alkohol (20%) diamati

dalam studi ini

GAMBAR

Studi ini menunjukkan bahwa merokok rokok dan minum alkohol tidak mungkin

predisposisi signifikan faktor migrain sakit kepala di antara subjek studi (p < 0,05).

Dengan demikian, sulit untuk mengasosiasikan kebiasaan ini sosial dengan migrain

(tabel 2). Observasi ini adalah sesuai dengan laporan dari Priya dan Seema 22 dalamalkohol yang ditemukan tidak harus migraine provoking kimia, meskipun tiramina‐

dan histamin yang terkandung dalam banyak anggur merah dan bir mungkin

memprovokasi sakit kepala migrain pada individu yang rentan.

Namun, Panconesi 23 dan Dyson 24 telah terlibat alkohol sebagai pemicu migrain

potensial. Pengaruh agama dan budaya mungkin telah berkontribusi terhadap rendah

asupan alkohol dan tembakau di antara subjek studi, terutama perempuan. Sixty‐

Four pasien (64%) dari migraineurs belajar dilaporkan sejarah keluarga yang positif

terhadap kondisi mereka pada kali pertama mereka berkunjung

GAMBAR

Ada perbedaan yang signifikan statistik antara migraineurs tersebut memiliki ciri-ciri

penyakit dengan orang-orang yang tidak memiliki ciri-ciri (p< 0,05). Ini setuju dengan

sebagian besar literatur laporan bahwa orang dengan migrain biasanya memiliki

keluarga yang kuat Riwayat yang mungkin berbeda di frekuensi, intensitas, durasi,

pola gejala terkait dan tingkat kecacatan 25 27. data dari studi ini mengungkapkan‐

bahwa sakit kepala migrain terbalik berhubungan dengan sosial ekonomi status.

banyaknya pasien dengan pendapatan yang lebih tinggi (62%) atas orang-orang di

media (18%) dan pendapatan yang lebih rendah (20%) braket dalam studi ini bisa

menjadi sebagai akibat dari mereka meningkatkan akses ke perawatan medis

terutama di lembaga-lembaga kesehatan tersier di mana studi ini dilaksanakan.Namun, ada tidak ada-statistik perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan

perempuan migraineurs dengan rendah, menengah dan tinggi socio economic‐

status (p mengatakan 0,05). Ini tidak setuju dengan hasil dari beberapa penelitian

terbaru population based yang mengaitkan migrain dengan pendapatan rendah dan‐

pendidikan 28, 19, 29. Stewart et al 19 dikaitkan lebih tinggi prevalensi migrain di

antara kelompok-kelompok low income dengan durasi yang lebih lama dari‐

gangguan karena untuk kemiskinan, stres dan diet. Kelompok-kelompok pendapatan



tinggi cenderung memiliki akses lebih luas ke perawatan medis dan juga cenderung

untuk mencari konsultasi medis lebih mudah daripada individu dalam kelompok-

kelompok pendapatan yang lebih rendah.

Tenaga fisik (p mengatakan 0,05), stres emosional (p mengatakan 0,05), dan

hypoglycaemia (p < 0,05) faktor menjengkelkan sering diamati di antara migraineursdipelajari dengan baik umum atau klasik migrain (tabel 3). Diet, obat-obatan/bahan

kimia dan obat herbal memperburuk sakit kepala migrain dengan tidak ada

perbedaan yang signifikan statistik (p mengatakan 0,05) di antara berbagai jenis

migrain.

Hasil dari temuan ini setuju dengan laporan Dyson 24 di mana hampir semua faktor

risiko di atas terlibat sebagai potensi pemicu migrain dengan pengecualian dari

herbal remedies.

Keragaman dalam diet rakyat bisa berkontribusi untuk perbedaan yang signifikan

amati di antara migrain kelaparan (hypoglycaemia) yang diinduksi di antara pasiendengan migraine umum dan klasik (p < 0,05)

GAMBAR

Beberapa faktor memicu adalah dosis yang tergantung di alam terutama dalam

individu rentan. Selain itu, terkena lebih dari satu faktor pemicu secara bersamaan

akan lebih cenderung menyebabkan migrain daripada memicu satu faktor dalam

isolasi 5.

Beristirahat, biasa tidur, kehadiran makanan dalam lumen pencernaan, efek

obat/bahan kimia dan obat herbal lega Gejala migrain dalam kedua kelompok pasien

dengan baik umum atau klasik migrain, meskipun hal ini tidak signifikan secara

statistik (p mengatakan 0,05).

Ini juga setuju dengan laporan dari Jung 30 bahwa dalam lain untuk menghindari

pemicu migrain, orang perlu untuk menonton apa yang dia makan dan minum,

makanan biasa, latihan teratur, tidur biasa dan mengurangi stres.

Latihan tidak menghilangkan sakit kepala migrain di antara pasien dipelajari (Tabel

4).

Delapan puluh empat persen (84%) ditemukan masa kering tidak menguntungkan

sementara (16% migraineurs belajar biasanya ditemukan periode basah tidakmenguntungkan. Empat puluh enam mendapatkan mereka migrain yang dipicu

selama bulan-bulan hangat (February May), sedangkan 38 tersisa kebanyakan‐

mengalami serangan migrain selama musim kering harmattan (November Januari).‐

Periode tabel 5 menunjukkan basah (kelembaban yang tinggi ditambah suhu tinggi

atau rendah) yang biasanya mengalami antara bulan Juni hingga Oktober, memicu

migrain serangan di 16% dari pasien dipelajari migrain. Ada perbedaan signifikan

statistik migrain sakit kepala karena untuk periode basah dan kering (p < 0,05).



Persentase yang lebih tinggi migrain pasien memiliki mereka sakit kepala migrain

yang dipicu selama cuaca panas (≥ 42OC) diamati dalam studi ini bisa disebabkan

oleh panas kelelahan (berlimpah berkeringat, kelesuan dan penurunan fungsi mental)

dan stroke panas (suhu tinggi tubuh, kebingungan dan cepat pulsa)

Hasil dari studi ini juga setuju dengan laporan Maria 6 yang berkelanjutan suhu yanglebih rendah selama harmattan (periode dingin) mungkin mengarah pada

perkembangan frostbite yang mungkin memprovokasi sakit kepala migrain. Sekali

lagi, kehadiran ion positif, carbonmonoxide, ozon, sulphodioxide dan nitrogen

dioksida di udara 11 dapat mengubah arteri otak untuk memprovokasi migrain

serangan. Tinggi angin kelembaban dan harmattan biasanya mengalami selama

musim kering mungkin bertanggung jawab atas peningkatan ion positif di udara yang

memicu migrain sakit kepala di antara 84% dari migraineurs diamati dalam studi ini.

Beberapa studi telah terkait serangan migrain akut dengan perubahan cuaca.

Beberapa penelitian juga terlibat perubahan cuaca sebagai pemicu migrain potensial

dalam penyakit pernapasan dan kardiovaskular kronis

GAMBAR

KONKLUSION

Sakit kepala migrain ditemukan dipicu oleh tenaga fisik, stres emosional,

hypoglycaemia, diet, beberapa obat, obat herbal dan perubahan cuaca di antara

migraineurs belajar.

Perubahan cuaca khususnya selama periode harmattan dan panas ditemukan untuk

memicu migrain serangan secara signifikan lebih tinggi daripada selama musim hujan

(p < 0,05). Tinggi angin kelembaban dan harmattan biasanya mengalami selamamusim kering mungkin bertanggung jawab atas peningkatan ion positif atau gas di

udara yang memicu migrain antara migraineurs belajar.

ACKNOWLEDGEMENT

Penulis sungguh-sungguh berterima kasih kepada staf Neurology klinik, rumah sakit

pendidikan universitas Maiduguri untuk mereka bantuan teknis.

Dampak Dari Kondisi Cuaca Pada Migrain Sakit Kepala Di Timurlaut Nigeria

Documents

Transcript of Dampak Dari Kondisi Cuaca Pada Migrain Sakit Kepala Di Timurlaut Nigeria