DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

103
DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir Rw: 09) BOJONGSARI KOTA DEPOK Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Jean Anggraini NIM: 109054000012 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULYTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H./2013 M.

Transcript of DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

Page 1: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN

LINGKUNGAN

(Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di Kelurahan

Pondok Petir Rw: 09)

BOJONGSARI KOTA DEPOK

Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

Jean Anggraini

NIM: 109054000012

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULYTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H./2013 M.

Page 2: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 3: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 4: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 5: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

i

ABSTRAK

JEAN ANGGRAINI

DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Bank Sampah

Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir Rw: 09) BOJONGSARI KOTA

DEPOK

Pengelolaan Bank Sampah Cempaka II berbasis masyarakat ini sangat di

terapkan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat karena sangat berbahaya bila

tidak di olah dan dikelola dengan baik.

Bank Sampah Cempaka II ini merupakan Program di bawah naungan PKK

yaitu program ibu-ibu di Kelurahan Pondok Petir Rw: 09 Bojongsari Kota Depok.

Namun penulis hanya melakukan penelitian di salah satu Rt, yang terletak di Rt:

02 Rw: 09, karena di Rw tersebut terdapat 2 (Dua) Bank sampah yaitu Bank

Sampah Cempaka I di Rt: 01 dan Cempaka II di Rt: 02.

Berawal atas keprihatinan masyarakat sekitar terhadap sampah-sampah di

sekitar Rt: 02 ini, dimana tingginya angka peningkatan penyakit diares, ampah-

sampah sebelumnya berserakan dimana-mana, sampahnya hanya dibakar saja

pada pembuangan akhir, dan tidak ada pengelolaan sampah di daerah tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan

masyarakat oleh Bank sampah melalui pengelolaan Bank sampah Cempaka II di

Kelurahan Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Kota Depok.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskripsif berupa tulisan atau lisan dari orang-

orang atau perilaku yang diamati. Tekhnik penulisan datanya dengan observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat

melalui pengelolaan sampah di Bank Sampah Cempaka II berbasis masyarakat

yang dilakukan oleh Bank Sampah Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir Rt: 02

Rw: 09 Bojongsari Kota Depok.

Dampak yang dirasakan masyarakat dari adanya pengelolaan sampah

tersebut lingkungan mereka lebih terlihat bersih dan rapih, warga lebih bersadar

diri atas sampah-sampah yang ada disekeliling mereka, dan hasil dari penjualan

sampah tersebut bisa membantu mereka dalam kebutuhan mereka walaupun tidak

seberapa dalam penghasilanya.

Page 6: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, dzat yang maha

berkehendak dan maha kuasa atas segala hal, yang telah memberikan nikmat dan

rahmat-Nya serta telah melimpahkan rahmat rahimnya serta hidayah dan inayah.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis

haturkan kepada junjungan agung pemberi syafaat yakni Rasulullah Muhammad

SAW, yang merupakan penyelamat dan tauladan bagi seluruh khalifah di muka

bumi ini.

Tujuan dibuatnya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk meraih

gelar Sarjana Sosial Islam Strata I (SI). Adapun skripsi ini penulis memberi judul

“Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Bank

Sampah Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09) Bojongsari Kota

Depok”

Penulis menyadari tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak, skripsi

ini tidak dapat terselesaikan, maka penulis haturkan terimaksih kepada:

1. DR. Arief Subhan selaku Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi.

2. Hj. Mona Eliza, M.A selaku Dosen Pembimbing.

3. Ibunda dan Ayahanda selaku Orang tua yang dengan penuh kasih

sayang dan ketulusan jiwanya telah memberi dukungan baik moril dan

materil yang tidak pernah putus.

4. Wati Nilamsari, M.Si selaku Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

5. M. Hudri, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam.

6. Seluruh Dosen Fakultas Dakawah dan Ilmu Komunikasi, khususnya

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang telah berbagi ilmu dan

Page 7: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

iii

pengetahuan serta pengalaman yang berharga kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan.

7. Pengurus Kelurahan Pondok Petir Bojongsari Kota Depok, khususnya

Ka Ion yang telah membantu penulis dalam melengkapi data-data.

8. Ibunda Nuratikah selaku Ketua Pelaksana Bank Sampah Cempaka II

yang telah membantu penulis dalam wawancara dan membantu penulis

dalam melengkapi data-data.

9. Seluruh warga Kelurahan Pondok petir Rt: 02 Rw: 09 yang telah

meluangkan waktunya untuk menjadi responden.

10. Sahabatku Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2009,

kalian adalah inspirasi ku, kebersamaan bersama kalian selama di

bangku perkuliahan.

11. Suami ku yang tersayang yang penuh kasih sayang dan ketulusan

jiwanya telah memberi dukungan.

Semoga kebaikan kalian akan dibalas denngan kebaikan yang

setimpal di akhirat kelak, amin. Penulis mohon maaf atas segala

kesalahan dan kekhilafan yang telah diperbuat, baik sengaja maupun

tidak disengaja.

Ciputat, 1 Oktober 2013

Penulis

Page 8: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 9

C. Perumusan Masalah ............................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................10

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 10

F. Metodologi Penelitian ........................................................................... 11

G. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 15

BAB II TINJAUAN TEORETIS

A. Pengertian Dampak ............................................................................... 18

B. Pengertian Sampah

1. Definisi Sampah .............................................................................. 18

2. Penggolongan Sampah .................................................................... 19

a. Pengertian Sampah Organik ..................................................... 20

b. Pengertian Sampah an-Organik ................................................ 20

c. Faktor Yang Mempengaruhi Sampah ....................................... 21

C. Definisi Bank Sampah .......................................................................... 22

D. Ruang Lingkup Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial .................................................... 23

2. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat ........................................... 25

3. Indikator Kesejahteraan ................................................................. 26

E. Pengertian Lingkungan ......................................................................... 30

F. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat .................................................... 32

Page 9: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

v

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Kelurahan Pondok Petir

1. Letak dan Batasan Wilayah ............................................................... 33

2. Struktur Organisasi Kelurahan .......................................................... 39

3. Visi Misi Kelurahan .......................................................................... 39

B. Profil Bank Sampah

1. Latar Belakang Bank Sampah Cempaka II ....................................... 42

2. Tujuan Bank Sampah Cempaka II .................................................... 44

3. Manfaat Bank Sampah Cempaka II .................................................. 44

4. Pembiyayaan Operasional ................................................................. 45

5. Struktur Kepengurusan Bank Sampah Cempaka II .......................... 45

6. Macam-macam Kegiatan Bank Sampah ........................................... 46

7. Ruang Lingkup Kegiatan Bank Sampah Cempaka II ....................... 46

8. Beberapa Indikator Keberhasilan Bank Sampah Cempaka II ........... 46

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Program Bank Sampah Cempaka II ................................... 48

B. Dampak Program Bank Sampah Cempaka II Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat .............................................................................................. 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 64

B. Saran-saran ............................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel I Jumlah Penduduk Rt : 02 ............................................................. 34

2. Tabel II Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia .......................................... 35

3. Tabel III Berdasarkan Usia Pekerjaan ...................................................... 36

4. Tabel IV Mobilitas Penduduk Tahun 2012 .............................................. 36

5. Tabel V Penduduk Brdasarkan Agama .................................................... 37

6. Tabel VI Data Penduduk Menurut Berdasarkan jenis kelamin di Rt: 002

Pondok Petir ............................................................................................. 42

7. Tabel VII Data Penduduk Menurut Status Ekonomi ............................... 42

8. Tabel VIII Daftar Harga Bank Sampah Cempaka II ............................... 54

9. Tabel IX Indikator Kesejahteraan ............................................................ 58

10. Tabel X Kuesioner ................................................................................... 60

Page 11: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Surat Menyurat

2. Lampiran 2 Pedoman Wawancara

3. Lampiran 3 foto Penelitian

Page 12: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah persoalan politik, ekonomi sosial yang dihadapi Indonesia,

persoalan lingkungan turut menjadi masalah yang sangat meresahkan bagi

masyarakat Indonesia. Indonesia ternyata telah menjadi salah satu wilayah

yang tidak aman untuk ditempati karena mengalami krisis ekologi yang

berkepanjangan. Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel, seorang

ahli ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini berasal dari

bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu.

Karena itu secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam

rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga

makhluk hidup.1

Fakta dari krisis ekologi di Indonesia misalnya: bencana alam yang

berkelanjutan mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, gagal panen, gagal

tanam, kebakaran hutan, polusi air sampai pencemaran udara. Kerusakan-

kerusakan tersebut menjadikan hilangnya hak-hak masyarakat akan lingkungan

hidup yang sehat serta hidup dan berpenghidupan yang lebih bermartabat.

Berkurangnya keseimbangan ekologis yang ditandai dengan datangnya

bencana alam yang bertubi-tubi, harusnya dapat menyadarkan kita, betapa

pentingnya menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari.

1 Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Yogyakarta:

Djambatan, 1994 ), Cet-6, h. 22

Page 13: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

2

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan

yang benar).” (Ar-rum: 41) 2

Jelas sekali arti dari ayat Al-Qur’an surat ar-rum ayat 41, menjelaskan

bahwa banyaknya bencana di bumi ini adalah karena perbuatan tangan manusia

itu sendiri, tidak semata-mata terjadi karena faktor alamiah. Dan tidak bisa

disangkal bahwa berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini,

baik pada lingkup global maupun nasional, sebagai besar bersumber dari

perilaku manusia. Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut,

hutan, atmosfer, air, tanah, dan seterusnya bersumber pada perilaku manusia

yang tidak bertanggung jawab, tidak perduli dan hanya mementingkan diri

sendiri. Manusia adalah penyebab utama dari kerusakan dan pencemaran

lingkungan hidup. Hal tersebut sudah dapat kita saksikan dan rasakan, dimana

alam sudah tidak lagi bersahabat karena kelalaian kita sebagai manusia yang

masih belum bertatakrama dengan alam, diantara ketidaktatakramaan manusia

terhadap alam adalah dengan pengundulan hutan yang dilakukan semena-

mena, pembuangan air limbah dan sampah yang setiap saat merajai sungai dan

tanah sehingga mencemari lingkungan sekitar kita.

2 Arif Fakhrudin, Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka,

(Tangerang Selatan: Kalim, 2010), h.409

Page 14: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

3

Sampah, bagi sebagian orang beranggapan bahwa sampah adalah hasil

limbah masyarakat yang tidak dapat digunakan lagi atau tidak ada manfaat

yang dapat diambil dari sampah tersebut. Namun bagi sebagian masyarakat,

sampah adalah sumber kehidupan, dan sebagaimana kita maklumi bahwa

munculnya sampah akan terus meningkat, tidak saja sejalan dengan

meningkatnya jumlah penduduk tetapi juga meningkat sejalan dengan pola

hidup masyarakat.

Sampah juga merupakan salah satu penyebab kerusakan alam dan

lingkungan yang menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Diantaranya

adalah berdampak terhadap kesehatan, dan lingkungan hidup. Timbunan

sampah di lahan-lahan kosong dapat menimbulkan bau busuk dan mengundang

lalat-lalat yang kemudian dapat menjadi faktor penyakit pencernaan. Terlebih

lagi apabila musim hujan, sampah yang di buang atau dihanyutkan ke sungai

dapat menghambat aliran air sungai sehingga bila musim hujan datang bisa

menyebabkan banjir. Resapan air dari kotoran, sampah juga berpengaruh

terhadap kualitas tanah, sehingga tanah disekitar tempat menumpukan sampah

dapat tercemar. Demikian pula sampah-sampah plastik yang tidak mudah

terurai oleh tanah, akan mengakibatkan pencemaran tanah.

Sementara itu ketersediaan lahan untuk tempat memproses pengelolaan

akhir sampah makin sulit karena daya dukung lahan khususnya di perkotaan

makin berkurang. Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi

masyarakat serta aktivitas lainya adalah bertambahnya pula buangan atau

limbah yang dihasilkan. Limbah atau buangan yang ditimbulkan dari aktivitas

dan konsumsi masyarakat yang lebih dikenal sebagai limbah domestik (Rumah

Page 15: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

4

Tangga) telah menjadi permasalahan lingkungan yang harus ditangani oleh

pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Banyak orang yang tidak akan

kebersihan, terutama dalam hal membuang sampah dan banyak pula orang

yang membuang sampah sembarangan dan jika hal ini terus terjadi

berkelanjutan akan berdampak efek negative yang sangat besar bagi

lingkungan, seperti merusak tatanan keindahan sebuah kota, belum lagi

penyakit yang akan dengan mudah menimpa masyarakat yang berada di sekitar

tumpukan sampah.

Pada dasarnya mengelola sampah secara baik adalah merupakan

tanggung jawab setiap individu manusia yang memproduksi sampah, mungkin

sudah sebagian dari kita mendengar bank sampah, bank sampah ini adalah

tempat mengelolaan sampah dimana didalamnya bisa mengatasi masalah

sampah sebaik mungkin, hal tersebut sudah disosialisasikan melalui media atau

poster dan spanduk yang dilakukan oleh berbagai pihak atau lembaga yang

perduli akan lingkungan maupun pemerintah, namun bank sampah tersebut

belum banyak dilakukan oleh masyarakat karena penulis melihat belum

memiliki kesadaran penuh serta tanggung jawab terhadap masalah sampah.

Oleh karena itu perlu adanya Responsible membangun kesadaran masyarakat

melaui pembinaan atau pemberdayaan, dimana masyarakat tidak hanya tahu

tapi memahami tentang masalah sampah dan dapat mengelolanya melaui bank

sampah.

Sebagaimana salah satu wilayah yang di Indonesia akan keperdulian

lingkungan turut berperan serta dalam menangani masalah sampah dengan

melibatkan masyarakat setempat sudah dilaksanakan di Desa Pondok Petir

Page 16: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

5

Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok. Sebenarnya di lokasi Rw: 09 ini terdapat Dua

Banks sampah, yaitu bank sampah cempaka I terletak di Rt: 01, dan Cempaka

II terletak di Rt: 02, namun penulis hanya melakukan penelitian di lokasi Bank

sampah Cempaka II, strategi pelaksanaan kegiatanya adalah menerapkan

penanganan sampah pada Bank sampah dan berbasis masyarakat. Dimana bank

sampah ini berperan sebagai fasilitator masyarakat dalam menangani masalah

sampah. Yang berdampak dapat mensejahterakan masyarakat dan

keberhasilanya dalam menangani permasalahan sampah berbasis masyarakat.

Program tersebut mulai dilakukan sejak tanggal 26 september 2010.

Sebelumnya sampah para warga berceceran di sekitar lingkungan warga,

bahkan sampah-sampah itu dibuang disekitar lahan kosong. Dan sampah

adalah menjadi salah satu permasalahan yang serius karena meningkatnya

angka penyakit diare di daerah tersebut. Berawal membuka rumah sampah,

karena rumah sampah ini kurang efektif dimana makin bertambahnya

penimbunan sampah maka akhirnya dibukanya Bank Sampah Cempaka II.

Hasil pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang sudah dilakukan oleh

warga di Desa Tersebut menurut penulis sudah cukup dikatakan berhasil

dengan membangun Bank Sampah yang merupakan tempat pembungan

sampah sementara yang dilakukan pula pemilahan serta pembuatan kompos

dengan prinsip dari masyarakat dan dikembalikan kepada masyarakat.

Mayoritas warga masyarakat sekitar menyambut baik program pengelolaan

sampah, walau pada awalnya hanya ada 5 orang saja warga yang menjadi

nasabahnya. Namun setelah program berjalan, dan tidak hanya disosialisasikan

dengan warga, mereka merasakan banyak manfaatnya yang mereka dapat dari

Page 17: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

6

pengelolaan sampah ini, yaitu lingkungan mereka terlihat rapi dan bersih,

terbantunya secara ekonomi keluarga, dan tidak adanya sampah lagi yang

berserakan dilingkungan mereka.

Keberhasilan mereka tidak dihasilkan dengan waktu yang singkat dan

proses yang mudah, namun dijalani dengan adanya proses berkesinambungan

di masyarakat tersebut. Maka masyarakat tersebut menjadi produsen utama

sampah harus mengetahui dan memahami bagaimana mengelola sampah,

karena ini akan berdampak panjang terhadap perilaku dan budaya masyarakat

dalam menyikapi sampah dengan baik.

Kesadaran masyarakat akan keberhasilannya sudah baik, dan itu di

tumbuhkan melalui keluarga terlebih dahulu yaitu mengajarkan anak

membuang sampah pada jenisnya masing-masing, lalu masyarakat sekitar,

secara rohani mereka diberikan gambaran dimana agamapun menyuruh kita

akan kebersihan lingkungan, bertambahnya wawasan, lingkungan yang baik

untuk anak-anak, dan peningkatan angka kesehatan masyarakat.

Hal tersebut menjadikan penulis tertarik untuk mengulas sebuah tema

“sampah” dimana sampah bagi penulis adalah merupakan barang yang sudah

tidak terpakai dan tidak memiliki nilai ekonomi kembali. Namun penulis juga

merasa prihatin ketika masih banyak diantara kita yang membuang sampah

disembarang tempat, baik di jalan, sungai, atau dimanapun yang bisa

masyarakat pergunakan untuk membuang sisa dari kegiatanya tersebut.

Dimana akan terjadinya penyumbatan sampah pada saluran air yang bisa

mengakibatkan banjir yang terjadi di ibu kota dan beberapa daerah di

Indonesia. Dan bank sampah cempaka II ini sudah membuktikan bahwa

Page 18: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

7

sampah tidak selamanya menjadi masalah masyarakat bahkan sampah dapat

menjadi pemersatu warga, bergerak bersama mengatasi masalah sampah

dimana pada akhirnya sampah dapat ditangani dengan baik oleh warga, dan

mendapatkan respon positif dari pemerintah kota depok, kelurahan Pondok

Petir, dan warga lain. Bahkan di lingkungan tersebut bisa dikatakan

kekurangan sampah pada akhir-akhir ini.

Sebagai mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam penulis ingin

menyampaikan bagaimana “sampah” yang kita pandang sebagai barang yang

tidak bernilai malah menjadi barang yang memiliki nilai, disanalah tercipta

sebuah “Pemberdayaan Masyarakat” sebagai tujuan yang akan dicapai dalam

pemberdayaan melalui “ perubahan” yakni perubahan ke arah yang lebih baik.

Dimana masyarakat mengerti dan memahami tentang sampah, baik dari sisi

masalah dan manfaat sehingga mereka dapat melakukan atau bersikap terhadap

sampah yang ada disekeliling mereka.

Undang-undang pengelolaan sampah Bab 1 Pasal 2 adalah Pengelolaan

sampah bertujuan untuk mengurangi dan menangani sampah yang berwawasan

lingkungan agar tercipta lingkungan hidup yang baik, bersih, dan sehat.3

Jelas sekali dalam Undang-undang pun membahas bagaiamana kita

akan mengelola sampah-sampah yang ada di muka bumi ini, dimana kita

sebagai manusia agar menjaga lingkungan sebagai manusia yang sadar akan

kebersihan yang akan dirasakan sendiri oleh kita, dari kita, untuk kita.

Kehadiran lingkungan bagi kehidupan makhluk hidup pada hakekatnya

merupakan suatu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup secara menyeluruh.

3 Rancangan Undang-undang Republik Indonesia, Tentang Pengelolaan

Sampah, (Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008), h. 2-3

Page 19: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

8

Jika kondisi lingkungannya menunjukkan keadaan yang baik berarti

lingkungan tersebut menunjang terhadap kelangsungan hidup bagi makhluk

hidup. Oleh karena itu kualitasnya atau mutu lingkungan adalah kondisi

lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Makin tinggi derajat mutu

hidup dalam suatu lingkungan tertentu makin tinggi pula derajat mutu

lingkungan tersebut dan sebaliknya.

Sejahtera adalah impian bagi setiap manusia, untuk mencapai impian

tersebut manusia melaksanakan berbagai cara dan upaya yang ditempuh untuk

memenuhi kebutuhannya masing-masing sebagai komponen utama

kesejahteraan. Disamping itu banyak faktor untuk mencari keinginan tersebut.

kesejahteraan diatas bahwa dimana terpenuhinya kebutuhan masyarakat secara

material, spritual, dan dapat hidup layak dimana mampu mengembangkan

dirinya sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Dan bank Sampah disini merupakan pembangunan strategis masyarakat

yang memberi peran dominan kepada masyarakat pada tingkat komunitas

untuk mengelola proses pembangunan, khususnya dalam mengontrol dan

mengelola sumber daya lokal. Dengan merubah paradigma mereka tentang

sampah. Dan dapat di uji tingkat keproduktivitasnya yang berbasis komunitas

terhadap berbagai upaya pemenuhan kebutuhan warga masyarakat maupun

kebutuhan kolektif dalam rangka peningkatan kesejahteraan, karena mereka

pun menginginkan kebersihan dan keindahan, sehingga kemudian sedikit demi

sedikit permasalahan sampah akan teratasi, hal ini penulis sangat tertarik untuk

mengambil penelitian ditempat ini karena:

Page 20: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

9

1. Adanya kesadaran warga khususnya ibu-ibu rumah tangga yang gencar

dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan indah.

2. Adanya motivasi warga dalam memberdayakan dirinya dengan cara

memanfaatkan sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat dan

berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian ini adalah:

“Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan

Lingkungan, Studi Kasus Bank Sampah Cempaka II di Desa

Pondok Petir, Rw: 09 Bojongsari Kota Depok.

B. Pembatasan Masalahs

Agar penetian ini tidak meluas, maka penulis membatasi penelitian pada

kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemeliharaan

lingkungan dalam melaksanakan program Bank sampah. Program Bank

sampah ini dilakukan dalam lingkup terkecil dahulu seperti lingkup kawasan

Desa Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok, yaitu dengan

membentuk kesadaran lingkungan masyarakat sekitar, dan partisipasi dalam

memelihara lingkungannya. Masyarakat memanfaatkan sumber daya lokal

yang bersedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan individu dan kebutuhan

kolektif dengan adanya kreativitas masyarakat.

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Pelaksaan bank sampah di Desa Pondok Petir Rt: 02

Bojongsari Depok?

Page 21: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

10

2. Bagaimana dampak program bank sampah Cempaka II terhadap

kesejahteraan masyarakat pada pelatihan bungkus kopi dan pengelolaan

bank sampah di Desa Pondok Petir Rt: 02?

D. Tujuan Penelitian

1. Agar mengetahui bagaimana pelaksanaan bank sampah Cempaka II di

Desa Pondok Petir Rt: 02 Bojongsari Depok.

2. Agar mengetahui bagaimana dampak kesejahteraan pada pelatihan

kerajinan bungkus kopi dan pengelolaan sampah yang dilakukan bank

sampah Cempaka II Di Desa Pondok Petir Rt: 02 Bojongsari Depok?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah :

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pemberdayaan ilmu sosial terutama pada Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam, tentang pembangunan lingkungan

melalui Bank sampah sebagai salah satu upaya pemberdayaan dan memberi

sumbangsih ilmiah dalam studi dalam mengatasi sampah terhadap

kesejahteraan masyarakat dan terciptanya lingkungan yang bersih, yang

dalam penelitian ini adalah cerminan untuk mewujudkan dan menciptakan

lingkungan yang bersih dan memanfaatkan limbah yang ada disekitar dalam

menciptakan lingkungan yang indah dan bersih.

Page 22: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

11

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan

tentang pengaruh yang bersifat positif maupun negatif dalam kegiatan

bank sampah serta memberikan penyadaran akan pentingnya peran

mereka dalam menyukseskan kegiatan ini.

F. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mengambil di Desa Pondok Petir, Rt: 02 Rw: 09

kecamatan bojongsari kota depok. Disana penulis melakukan penelitian

untuk mendapatkan informasi dari pengurus bank sampah dengan observasi

terlebih dahulu, wawancara langsung dan untuk mendapatkan data tertulis

seperti dokumen, dan data-data yang mendukung penelitian, untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan pengelolaan bank sampah serta untuk

mendapatkan bagaimana respon masyarakat setempat tentang pengelolaan

bank sampah tersebut, penulis dalam hal ini melakukan interview dengan

warga dan mencatat data yang ditemukan di lapangan dan mencocokan

dengan data yang di dapat dari ketua pelaksana Bank Sampah tersebut.

Alasan penulis memilih lokasi penelitian di Desa Pondok petir Rt: 02

Rw: 09 Bojongsari Depok karena penulis sudah sedikit mengetahui tentang

bank sampah, dimana pada semester 6 tahun 2012, kelas Pengembangan

Masyarakat Islam (PMI) penulis belajar mengadakan kunjungan ke PKK

kelurahan Pondok petir Rt: 02 Rw: 09 tentang pemberdayaan terhadap

masyarakat tentang tingkat kesadaran lingkungan dan lekat dengan

Page 23: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

12

keorganisasian kelembagaan lokal, dari sanalah penulis sudah merasa

tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang diterapkan pada

program bank sampah.

2. Pendekatan Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara

kuantitatif lainnya. Dan didasarkan pada upaya membangun pandangan

mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran

holistik dan rumit.4 Yaitu data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar,

perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik,

melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari

sekadar angka atau frekuensi.5

3. Objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang akurat serta mendapatkan data

yang valid maka objek penelitian dilakukan ditempatnya langsung. Yaitu

di Kelurahan Pondok Petir (Bank Sampah Cempaka II Rt: 02) Bojongsari

Kota Depok. Objek yang dimaksud adalah semua pemberitaan mengenai

kesejahteraan masyarakat dan lingkungannya melalui Bank Sampah.

4. Sumber Data

4 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 6 5 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 14

Page 24: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

13

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua

macam, yaitu data primer dan data sekunder ;

a. Data primer

Data primer sendiri terbagi menjadi 2 sumber data yaitu :

1) Utama, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian. Yaitu Program Bank Sampah dan beberapa staf dari

Bank sampah dalam hal ini bagimana pengelolaan di Desa

Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok.

2) Pendukung, yaitu data yang diperoleh dari masyarakat Desa

Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok , baik yang

terlibat maupun yang tidak terlibat langsung dalam

pengelolaan program bank sampah.

b. Data sekunder

Sekunder merupakan data yang penulis peroleh baik berupa

dokumen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya maupun

gambar atau benda yang berkaitan dengan penelitian. Data

sekunder penulis peroleh dari kantor Kelurahan Pondok Petir, dan

Bank sampah Cempaka II Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok, media

massa, jurnal, buku-buku dan lain-lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Penulisan melakukan pengumpulan data dengan melakukan

tahapan-tahapan sebagai berikut :

Page 25: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

14

a. Observasi

Observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang di tujukan paada

kegiatan secara akurat. Dan mengamati terhadap fenomena lingkungan

di Desa Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok.

b. Wawancara

Penulis juga melakukan wawancara dengan pihak yang

bersangkutan dengan Bank sampah, pengelola, kepengurusan, ibu-ibu

dan masyarakat sekitar Desa Pondok Petir, Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari

Depok.

6. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya pedoman

Yang diterbitkan oleh Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, dan Oman

Faturrahman, M. Dkk. CeQDA (Center For Quality Development and

Assurance ) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini, penulis melakukan kajian kepustakaan dengan tujuan

untuk memperoleh data dari beberapa sumber tertulis baik berupa buku-buku

bacaan ataupun sumber lainnya. Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi

pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, ada

beberapa skripsi yang fokusnya sama, yaitu tentang Pemberdayaan mengenai

sampah, namun belum ada satu pun yang mengambil objek penelitian seperti

dalam penelitian ini yaitu Bank Sampah.

Page 26: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

15

Maka setelah peneliti berusaha membaca, mempelajari dan mengkaji

tentang hasil karya ilmiah sebelumnya maka peneliti mengacu kepada karya

ilmiah yang tertulis oleh :

1. Siti Habibah, skripsinya berjudul “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Melalui Wirausaha Daur Ulang Sampah Kering Di Kelurahan Pasar

Minggu”. Skripsi mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (2009). Skripsi ini mengetahui

pemberdayaan masyarakat terutama perekonomian perempuan yang bisa

didaur ulang melalui sampah kering yang bisa menambahkan penghasilan

bagi masyarakat di kelurahan pasar minggu.

2. Nurapia, skripsinya berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Pengelolaan Sampah Terpadu 3R (Reduce, Reuse, dan Recyle)” Berbasis

Masyarakat Oleh Bina Ekonomi Sosial Terpadu (Best) Di Perumahan

Mustika Tigaraksa Tangerang.” Skripsi mahasiswi Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (2009).

Fokusa masalah pada dalam penelitian ini adalah tentang pemberdayaan

masyarakat melalui pengelolaan sampah dan mengetahui pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan Best melalui pengelolahan sampah terpadu 3R

di perumahan Mustika Tigaraksa Tangerang.

H. Sistemastis Penulisan

Page 27: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

16

Penyajian dalam skripsi ini dijabarkan atas lima bab, dimana antara bab

yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dengan masing-masing bab

terdiri dari sub-sub bab, untuk lebih jelas berikut adalah sistematikanya:

Bab I: Pendahuluan. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

Bab II: Tinjauan Teoritis. Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai

Pengertian Dampak, Ruang lingkup sampah: definisi sampah,

Penggolongan Sampah Pengertian sampah organik, sampah an-

organik, faktor yang mempengaruhi sampah. Definisi Bank sampah.

Ruang Lingkup kesejahteraan: pengertian Kesejahteraan sosial,

kesejahteraan Masyarakat, indikator kesejahteraan. Pengertian

Lingkungan. Dampak Pengelolaan sampah terhadap masyarakat dan

lingkungan. Tahap pemberdayaan masyarakat.

Bab III: Gambaran Umum. Pada bab ini terdapat dua sub yang akan Peneliti

paparkan. Sub pertama akan dipaparkan mengenai gambaran umum

kelurahan pondok petir: letak dan batasan wilayah kelurahan pondok

petir, struktur organisasi kelurahan Pondok Petir, dan Visi dan Misi

Kelurahan Pondok petir. Serta Profil Bank Sampah Cempaka II: Latar

Belakang Bank sampah, tujuan berdirinya bank sampah, manfaat bank

sampah, pembiayaan operasional, struktur kepengurusan program

bank sampah, macam-macam kegiatan bank sampah, ruang lingkup

Page 28: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

17

kegiatan bank sampah, dan beberapa indikator keberhasilan dari bank

sampah cempaka II.

Bab IV: Temuan dan Analisis. Bab ini berisikan tentang temuan dan analisis

mengenai dampak bank sampah dapat mensejahterakan Masyarakat

di lingkungan Desa Pondok Petir, Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok:

Proses Program Bank sampah Cemapaka II, Dampak program bank

sampah cempaka II terhadap kesejahteraan masyarakat, dan dampak

bank sampah cempaka II terhadap kesejahteraan Lingkungan.

Bab V: Penutup. Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 29: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Dampak

Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu

aktivitas. Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun

biologi. Di dalam AMDAL ada dua jenis batasan tentang dampak, yaitu :

1. Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara

kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan

akan ada setelah ada pembangunan.

2. Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara

kondisi lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya

pembangunan tersebut. 1

Menurut penulis pengertian dampak adalah perubahan yang terjadi dimana

suatu akibat dari apa yang dilakukan oleh sesuatu tersebut.

B. Sampah

1. Definisi Sampah

Sampah sudah merupakan bagian dari kehidupan kita sehingga

sampah bukan merupakan kata asing dalam kamus bahasa kita setiap

hari, namun sampah perlu diartikan sebagai upaya dasar kita mengenal,

dan mengerti apa yang harus dilakukan sehingga sampah bukan lagi

menjadi masalah dibumi ini. Berikut pengertian tentang sampah :

1 Otto Soemarwoto, “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2005), h.38

Page 30: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

19

Dalam Undang-undang tentang Pengelolaan Sampah Bab 1 Pasal 1

Ayat 1 Tahun 2008 adalah Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari

manusia dan atau dari proses alam yang berbentuk padat.2

Pengertian sampah menurut Azwar adalah benda atau hal yang

dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus

dibuang sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu

kelangsungan hidup.3

Departemen Kesehatan, mendefinisikan sampah adalah benda yang

tidak dapat dipakai, tidak diinginkan dan dibuang, yang berasal dari suatu

aktifitas dan bersifat padat, dan tidak termasuk buangan yang bersifat

biologis (human waste)4

Menurut pandangan penulis, sampah adalah benda yang tidak

dipergunakan lagi atau sudah tidak terpakai yang bisa menyebabkan

penumpukan barang yang tidak diinginkan, dan bisa merubah tatanan

keindahan dan kebersihan pandangan kita.

2. Penggolongan Sampah

Mengetahui jenis-jenis sampah adalah penting dalam penelitian studi

tentang sampah. Menurut jenisnya sampah dibagi menjadi dua yaitu

sampah basah (mudah membusuk/ organik) dan sampah kering (sampah

yang tidak dapat membusuk/ an-organik). Dan sampah ada yang

membaginya berdasarkan zat pembentuk atau komposisi kimia.5

2 Undang-undang Pengelolaan sampah, tahun 2008

3 Aswar, Azrul. Ilmu Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

1997)h. 53 4 Departemen Kesehatan, Pembuangan sampah, (Jakarta: Pusat Pendidikan

Tenaga Kesehatan. Depkes. 1997) h.2 5 Aswar, 1979.h.54

Page 31: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

20

a) Pengertian Sampah organik

Sampah ini berasal dari bahan penyusun tumbuhan dan hewan

yang diambil dari alam atau dihasilkan dari proses pertanian,

perikanan atau yang lain yang termasuk jenis sampah organik antara

lain sampah dapur yang berupa sisa sayuran, kulit buah, sampah

kebun yang berupa ranting, bunga, daun, rumput. Ciri sampah ini

adalah mudah diuraikan dalam proses alami.

b) Sampah an-organik

Sampah ini berasal dari sumber daya tak terbaharui (mineral,

minyak bumi) dan sampah industri, yang termasuk jenis sampah

kering antara lain adalah plastik, alumunium, kaca, kaleng, logam,

dan lain-lain. Ciri sampah ini lambat terurai secara alami atau

bahkan tidak terurai sama sekali.

Adapun pembagiannya atas dasar sifatnya, yaitu:

1. Sampah yang secara alami mudah terurai (degradable waste) atau

sampah yang mudah membusuk.

2. Sampah yang sukar terurai atau yang tidak mudah membusuk

(non-degradable waste).

3. Sampah yang mudah terbakar (combustible) dan

4. Dan sampah yang sulit atau tidak mudah terbakar (non-

cobustible).6

Dengan melihat definisi diatas mengenai sampah kering dan sampah

basah, maka yang ada dibenak kita adalah setumpukan sampah yang tidak

6 Aswar, 1997,h.55

Page 32: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

21

dapat dikendalikan oleh manusia itu sendiri, khususnya biasanya kita bisa

melihat langsung di rumah kita terlihat kotor, kumuh, dan menjijikan

dimana merusak tatanan keindahan rumah kita. Dengan melihat realita yang

ada mengenai sampah ini manusia itu sendiri yang menadapatkan kerugian

dari sampah-sampah tersebut, yang dapat mengganggu kesehatan kita.

Tentu saja semua ini tidak akan terjadi jika perilaku manusia itu

sendiri kita yang merubahnya dengan perilaku “sadar”, karena sampah

tersebut akan berdampak negatif jika tidak diperlakukan dengan baik, begitu

juga dengan lingkungannya.

“Sadar” disini bukan hanya sekedar sadar dalam artian dia mengingat

diri, akan tetapi sadar disini adalah dimana bahwasanya manusia itu

sendirilah penyebab akan kerusakan yang ada dibumi ini yang indah dan

nyaman. Karena tidak ada akibat dari suatu perbuatan tanpa ada sebab yang

jelas.

c) Faktor Yang Mempengaruhi Sampah

Sampah, baik kuantitas maupun kualitasnya sangat

dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat.

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi sampah, yaitu:

1. Jumlah penduduk dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin

banyak penduduk, semakin banyak pula sampahnya. Pengelolaan

sampah inipun berpacu dengan laju pertambahan penduduk.

2. Keadaan sosial ekonomi.

Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin

banyak pula jumlah perkapita sampah yang dibuang tiap harinya.

Page 33: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

22

Kualitas sampahnya pun semakin banyak yang bersifat non organik

atau tidak membusuk. Perubahan kualitas sampah ini, tergantung

pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta kesadaran

masyarakat akan persoalan persampahan. Peningkatan

kesejahteraan inipun akan meningkat kegiatan kontruksi dan

pembaharuan terhadap bangunan-banagunan, transportasipun

bertambah dengan konsekuensi, bertambahnya volume dan jenis

sampah.

3. Kemajuan tekhnologi akan menambah jumlah mapun kualitas

sampah, karena pemakaian bahwa baku yang semakin beragam,

cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam

dapat mempengaruhi jumlah dan jenis sampahnya.7

C. Definisi Bank sampah

Bank sampah adalah suatu institusi yang di dirikan dengan tujuan

mengurangi jumlah sampah yang masih memiliki jumlah ekonomi sehingga

menghasilkan ekonomi. Bank sampah ini juga mendaur ulang sampah yang

mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah

menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali, dan dijual ke pengepul

dimana bisa bermanfaat penambahan ekonomi warga. Dan dengan proses

daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat

untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya

7 Juli Soemirat slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2008) h.154

Page 34: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

23

adalah menghemat energi, mengurangi kerusakan lahan, dan emisis gas

rumah kaca dari pada proses pembuatan barang baru.8

D. Ruang Lingkup Kesejahteraan.

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan

mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya.9

Dalam pengertian kesejahteraan sosial diatas bahwa dimana

terpenuhinya kebutuhan masyarakat secara material, spritual, dan dan

dapat hidup layak dimana mampu mengembangkan dirinya sehingga

dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Kesejahteraan sosial (social welfare) adalah arena atau domain

dimana pekerjaan sosial berkiprah. Kesejahteraan sosial disini diartikan

sebagai sistem atau institusi perawatan sosial (social care) yang terdiri

dari kebijakan, program dan pelayanan sosial yang bertujuan untuk

memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan manusia, terutama

kelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged

groups).10

Arti dari pengertian diatas adalah suatu sistem atau institusi yang

berjalan dalam menjalankan kebijakan program atau pelayanan sosial

8 http://banksampahgreenhouse.com. Data ini diakses pada hari rabu, tanggal 26

juni 2013. 9 Kementerian Sosial R.I Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan,

kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Lembaga Kesejahteraan Sosial, 2011, h.5 10

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Badan Pendidikan

dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia 2006, h.3

Page 35: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

24

bertujuan guna memberikan perlindungan dan penenuhan kebutuhan

manusia, terutama sekelompokan masyarakat yang kurang beruntung.

Istilah kesejaheraan sosial bukanlah hal baru, baik dalam wacana

global maupun nasional. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), misalnya

telah lama mengatur masalah ini sebagai salah satu bidang kegiatan

masyarakat internasional. PBB memberi batasan kesejahteraan sosial

sebagai kegiatan-kegiatan terorganisasi yang bertujuan membantu

individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya

dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga

dan masyarakat. Definisi ini menekankan bahwa kesejahteraan sosial

adalah suatu institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas

terorganisir yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga

pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi

atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial, dan

peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat.

Secara umum, istilah kesejahteraan sosial sering diartikan sebagai

kondisi sejahtera, yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk

kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan,

pakaian, perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.11

Untuk mensejahterakan sosial yang ada dibumi, maka manusia

sebaiknya pedoman pada petunjuk dari Allah, sebagaimana firman Allah

dalam surat Al-baqarah (2) ayat 2 yang artinya adalah :

“ Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu (Hai Adam,

setelah engkau berada di dunia, maka ikutilah). Maka barang siapa

Page 36: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

25

yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tiada ketakutan menimpa

mereka dan tiada pula kesedihan.” (Al-Baqarah:2)11

Jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 2 adalah dimana jika manusia

dalam menjalankan sesuatu yang ada di bumi ini dengan mengikuti

petunjuk Allah maka tidak ada ketakutan dan kesedihan dalam

menjalankan perintah-Nya. Sebagaimana kita dalam memelihara dan

menjaga lingkungan yang bersih. Dimana memang ulang manusia itu

sendiri dalam melakukan semua yang ada di bumi ini menjadi rusak.

Dan kondisi kesejahteraan sosial diciptakan atas kompromi tiga elemen :

1. Sejauh mana masalah-masalah sosial ini diatur.

2. Sejauh mana kebutuhan-kebutuhan dipenuhi.

3. Sejauh mana kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dapat

disediakan.12

2. Kesejahteraan Masyarakat

Dilihat dari unsur kata yang terkandung di dalamnya konsep

kesejahteraan masyarakat terdiri atas dua kata “Kesejateraan” dan

“Masyarakat”. Menurut kamus bahasa Indonesia, kata “Kesejahteraan”

berasal dari kata sejahtera yang memiliki ciri aman, sentosa dan makmur;

selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran).13

Kata

masyarakat sendiri memiliki makna komunitas yang terdiri dari

kumpulan orang-orang yang tinggal pada suatu wilayah tertentu dengan

11

Arif Fakhrudin, M.Ag, Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode

Angka, (Tangerang Selatan: Kalim, 2010), h. 572 12

James Midgle, Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam

Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam),h.21 13

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (jakarta: PN Balai

Pustaka, 1985), h.521

Page 37: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

26

berbagai ragam variasinya (dapat beragam suku, agama, profesi, status

sosial, status ekonomi, kemampuan, visi hidup, tingkat kecerdasan dan

keberagaman lainnya). Maka dengan demikian kesejahteraan masyarakat

adalah keadaan suatu komunitas atau kumpulan orang-orang pada suatu

wilayah yang telah memiliki kehidupan yang layak atau makmur secara

jasmani dan rohani. Dan Pembangunan sosial dipandang sebagai sebuah

pendekatan untuk mengangkat kesejahteraan rakyat atau juga

kesejahteraan sosial.

3. Indikator Kesejahteraan

Dalam usaha mendeskripsikan tingkat kesejahteraan itu, tidak bisa

dilepaskan dari penggolongan keluarga sejahtera. Sejahtera perlu

dikembangkan menjadi wahana pembangunan anggotanya yang utama

dan pertama. Untuk mendapatkan gambaran tentang klasifikasi

kesejahteraan perlu diketahui tingkatan keluarga sejahtera.

Dalam buku modul keluarga sejahtera diuraikan:

a. Keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga itu belum dapat memenuhi

kebutuhan dasar minimumnya.

b. Keluarga sejahtera I, yaitu keluarga yang sudah dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat menerima

kebutuhan sosial psikologinya.

c. Keluarga sejahtera II, yaitu keluarga yang selain dapat memenuhi

kebutuhan dasar minimumnya, dapat pula kebutuhan sosial psikologinya,

tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan keluarga.

Page 38: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

27

d. Keluarga sejahtera III, yaitu keluarga selain dapat memenuhi kebutuhan

sadar minimum, kebutuhan sosial pengembannya, tetapi belum aktif

menyumbang dan belum giat dalam usaha kemasyarakatan dalam

lingkungan desa atau wilayahnya.

e. Keluarga sejahtera III plus, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi

kebutuhan dasar minimum, kebutuhan sosial psikologis, kebutuhan

pengembangan, dan sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam

kegiatan sosial dan aktif pula mengikuti gerakan semacam itu.

Dalam tingkatan masing-masing terdapat indikator yang dijadikan

tolak ukur kesejahteraan dengan rincian sebagai berikut:

a.) Keluarga pra sejahtera

Indikator yang dipergunakan adalah keluarga tersebut tidak dapat atau

belum dapat memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh masing-masing

anggota keluaarga.

2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali atau

lebih.

3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

aktifitas di rumah, bekerja, sekolah, dan bepergian.

4. Lantai rumah terluas bukan lantai tanah.

5. Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin KB dibawa ke

sarana kesehatan.

Page 39: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

28

b.) Keluarga sejahtera I

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya.

Pada keluarga sejahtera I kebutuhan dasar I sampai dengan 5 telah

terpenuhi namun kebutuhan sosial psikologisnya belum terpenuhi yaitu:

1. anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.

2. Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyediakan daging/

ikan/ telur.

3. Seluruh anggota keluarga memperoleh kurang satu stel pakaian

baru setahun.

4. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap

penghuni rumah.

5. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan

sehat.

6. Paling kurang satu anggota keluarga 15 tahun keatas

berpenghasilan tetap.

7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis

huruf latin.

8. Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini.

9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia

subur memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil).

c.) Keluarga sejahtera II

1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.

Page 40: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

29

2. Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan

keluarga.

3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan

kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antara

anggota keluarga.

4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat

tinggalnya.

5. Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1x / 6

bulan.

6. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/ radio/ majalah/ TV.

7. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transfortasi sesuai

kondisi daerah.

d.) Keluarga sejahtera III

Pada keluarga sejahtera III, kebutuhan fisik, sosial psikologis dan

pengembangan telah terpenuhi (1 s/d 21 terpenuhi), namun

keperdulian sosial belum terpenuhi, yaitu:

Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela

memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam

bentuk materiil. Kepala keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/

yayasan/ institusi/ masyarakat.

e.) Keluarga sejahtera III Plus

Keluarga sejahtera III Plus, yaitu keluarga-keluarga yang telah

dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan telah

Page 41: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

30

terpenuhi serta memiliki keperdulian sosial yang tinggi (1 s/d 23

terpenuhi).

Berdasarkan penjelasan di atas, tingkatan kesejahteraan itu

mempunyai lima kategori dalam susunan keluarga. Dengan rincian, pra

sejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, sejahtera III plus.14

E. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik berupa

benda hidup atau mati, benda nyata atau abstarak, termasuk manusia itu

sendiri, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi sesama

makhluk hidup lainya di alam tersebut.

Dalam Undang-undang R.I. No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan

Lingkungan hidup pasal 1 ayat (1) menyebutkan:

“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

mahluk hidup lainnya”.15

Dari pengertian di atas terlihat bahwa lingkungan hidup sangat berperan

dalam mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta mahluk hidup lainnya.

Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses

yang wajar dan terlaksana sejak manusia dilahirkan sampai ia meninggal

dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung

14

Setiadi, Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008), h.18-21 15

Dr. M. Bahri Ghazali, M.A, Lingkungan Hidup Dalam Pemahaman Islam,

(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.11, cet.1

Page 42: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

31

unsur-unsur lingkungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan,

dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungan hidupnya.

Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan yang ada

didalamnya sering di istilahkan dengan daya dukung lingkungan, daya

toleransi dan daya tenggang, yang dalam istilah asing disebut carying

capatic. Lingkungan tidak dapat mendukung jumlah kehidupan tanpa

batas. Apabila daya dukung lingkungan itu terlampaui maka manusia akan

mengalami berbagai kesulitan.16

Mengingat pengelolaan lingkungan tujuan akhirnya adalah untuk

kepentingan masyarakatnya itu sendiri, maka unsur masyarakatnya lah

yang menjadi tolak ukur dan menjadi peran atau tokoh yang harus

mendapatkan perhatian utama dalam setiap kebijakan dalam kebijaksanaan

dalam pengelolaan lingkungan, khususnya manusia itu sendiri.

Manusia merupakan salah satu unsur di dalam lingkungan hidup ini.

Secara biologis manusia tergolong Homo sapiens. Ia merupakan makhluk

hidup yang paling canggih, namun demikian, ia tetap merupakan salah satu

unsur alam. Kecanggihan ini terjadi oleh manusia, karena ia dilengkapi

dengan bentuk fisik, fungsi tubuh serta karakteristik perkembangan

tubuhnya yang berbeda dengan hewan-hewan lainnya. Budayanya ini pula

yang menyebabkan ia dapat mengubah kualitas lingkungan hidupnya

dengan segala konsekuensinya. Oleh karena pula manusia dapat ditinjau

dari segi fisik maupun dari segi budayanya.17

16

Ricki M. Mulia, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), cet.

Pertama, h. 6 17

Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (yogyakarta: Gadjah Mada

Universiry Press, 2009), cet. Kedelapan, h.21

Page 43: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

32

F. Tahapan Pemberdayaaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses intervensi (perubahan

sosial yang terencana). Oleh karena itu, dalam perkembangan pemikiran

mengenai partisipasi masyarakat dalam upaya pengembangan suatu

komunitas, maka keterlibatan masyarakat tidak saja dilihat pada tahap

perencanaan saja tetapi sudah meluas hingga tahap assessment dan evaluasi.

Sehingga tahap dimana keikutsertaan masyarakat diharapkan mulai terlihat

dalam suatu pendekatan non-direktif, dapat dijelaskan dalam beberapa tahap,

terdiri dari a. Tahap assessment b. Tahap perencanaan alternatif program atau

kegiatan c. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan d.

Tahap evaluasi dan hasil. 18

Terkait dengan hal di atas Pemberdayaan masyarakat juga membutuhkan

partisipasi masyarakatnya juga. Karena partisipasi masyarakat menjadi

elemen yang penting dalam pengembangan masyarakat desa. Partisipasi

memiliki pengertian bahwa setiap program bukan hanya yang merancang dari

orang lain lain, lsm, atau instansi manapun yang kemudian masyarakat

diminta ikut melaksanakannya, tetapi program tersebut bisa dirancang oleh

masyarakatnya itu sendiri dan yang menfasilitasi masyarakat itu sendiri.

Sebagaimana diketahui, partisipasi masyarakat yang semakin meningkat,

merupakan salah perwujudan dari perubahan sikap dan perilaku tersebut.

18

Isbandi Rukminto Adi, pemberdayaan, pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas, (jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2001).h.208

Page 44: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

33

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Gambaran Umum Kelurahan Pondok Petir

1). Letak Dan Batasan Wilayah

Kelurahan pondok petir merupakan salah satu kelurahan yang berada pada

wilayah Kecamatan Bojongsari Kota Depok dengan luas wilayah 291 ha yang

batas-batasnya sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Kota Tangerang Selatan

- Sebelah Timur : Kelurahan Utara

- Sebelah Selatan : Kelurahan Curug

- Sebelah Barat : Kabupaten Bogor

Pemanfataan dan Penggunaan lahan di Kelurahan Pondok Petir adalah

sebagai berikut:

- Perumahan, Pemukiman : 208 Ha

- Perusahaan : 4000 M2

- Pertanian : 8 Ha

- Sarana Olah Raga : 11 Buah

- Sarana Ibadah : 34 Buah

- Sarana Umum / Jalan : 4,7 Buah

- Lainnya : ....... Ha

Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Kelurahan Pondok Petir yaitu:

- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) : 1

- Tim Penggerak PKK Masyarakat : 1

Page 45: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

34

- Badan Keswadayaan Masyarakat : -

- Karang Taruna Kelurahan : 1

- POKDAR Kamtibmas : 1

- UPZ Kelurahan : 1

- UPS Kelurahan : 1

- Satgas Kelurahan Siaga : 1

- Satgas RW Siaga : 16

- Satgas Kota Sehat : 1

Keadaan Demografi, Sosial dan Ekonomi Kelurahan Pondok Petir sebagai

berikut, dan bisa kita lihat dari Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis kelamin, baik

laki-laki dan perempuan di Kelurahan Pondok Petir sampai akhir Bulan

Desember 2012 tercacat 22.147 Jiwa, hal ini dibuktikan dengan adanya tabel 1

dibawah ini :

Tabel I

Jumlah Penduduk

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

1 Laki-laki 11.150 50,35%

2 Perempuan 10.997 49,65%

Total 22.147 100,00%

Sumber: berdasarkan data dari Kelurahan Pondok Petir

Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk menurut

jenis kelamin baik laki-laki dan perempuan yang paling tertinggi adalah jenis

kelamin laki-laki berjumlah 50,35%, sedang jumlah penduduk perempuan adalah

49,65%. Dalam tabel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan angka

Page 46: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

35

berjenis laki-laki di penduduk desa pondok petir di Rt: 02 ini, dan kecilnya angka

penduduk perempuan di desa pondok petir.

Tabel II

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Pesentase %

1 0-5 Tahun 1.874 8,46%

2 6-10 Tahun 2.431 10,98%

3 11-15 Tahun 2.286 10,32%

4 16-20 Tahun 1.985 8,96%

5 21-25 Tahun 2.142 9,67%

6 26-30 Tahun 1.896 8,56%

7 31-35 Tahun 1.947 8,79%

8 36-40 Tahun 1.432 6,47%

9 41-45 Tahun 1.772 8,00%

10 46-50 Tahun 1.594 7,20%

11 51-55 Tahun 962 4,34%

12 56-60 Tahun 945 4,27%

13 >60 Tahun 881 3,98%

Total 22.147 100,00%

Sumber: berdasarkan data dari Kelurahan Pondok Petir

Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk berdasarkan

usia, baik yang usia paling rendah yaitu lebih dari 60 tahun 3,98%, sampai usia

paling tinggi 6-10 tahun 10,98%, Dalam tabel diatas menunjukkan bahwa adanya

peningkatan jumlah angka penduduk diusia 6-10 tahun di desa pondok petir,

Kelurahan Pondok Petir. Tabel selanjutnya adalah tabel usia pekerjaan yang ada

di Pondok Petir sesuai dengan data Keluarahan Pondok Petir, sebagai berikut:

Page 47: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

36

Tabel III

Berdasarkan Usia Pekerjaan

No Usia Jumlah Persentase %

1 19-25 Tahun 2.707 31,51%

2 26-45 Tahun 3.256 37,90%

3 46-59 Tahun 2.628 30,59%

Total

8.591 100,00%

Sumber: berdasarkan data dari Kelurahan Pondok Petir

Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk berdasarkan

usia dalam pekerjaan, baik yang usia paling rendah yaitu 46-59 tahun 30,59%,

sampai usia paling tinggi 26-45 tahun 37,90%, Dalam tabel diatas menunjukkan

bahwa adanya penurunan jumlah penduduk diusia senja yang masih bekerja

dikarenakan faktor umur yang lanjut usia, dan semangatnya bekerja usia 26-45

tahun. Selanjutnya tabel yang menunjukan bahwa adanya peningkatan atau tidak

penduduk di desa pondok petir, sebagai berikut:

Tabel IV

Mobilitas Penduduk Tahun 2012 :

No Mobilitas Jumlah Persentase %

1 Lahir 62 10,73%

2 Meninggal 65 11,25%

3 Datang 237 41,00%

4 Pindah 214 37,02%

Total

578 100,00%

Sumber: berdasarkan data dari Kelurahan Pondok Petir

Page 48: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

37

Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk

berdasarkan mobilitas penduduk, baik yang paling rendah yaitu angka

kelahiran 10,73%, dan angka kematian adalah 11,25%. Dalam tabel diatas

menunjukkan bahwa berjalanya program KB yang diadakan di puskesmas

dari pemerintah berjalan dengan baik, yaitu rendahnya angka kelahiran di

kelurahan pondok petir. Selanjutnya tabel yang menunjukan bahwa

jumlah penduduk menurut agama atau Kepercayaan mayoritas penduduk

Pondok Petir adakah Agama Islam, hal ini dibuktikan dalam tabel V

sebagai berikut:

Tabel V

Penduduk Brdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase %

1 Islam 10.224 66,23%

2 Katholik 1.756 11,38%

3 Protestan 2.792 18,09%

4 Hindu 184 1,19%

5 Budha 480 3,11%

Total 15.436 100,00%

Sumber: berdasarkan data dari Kelurahan Pondok Petir

Data dalam tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk menurut

agama yang tertinggi adalah agama Islam sebesar 66,23%, sedangkan jumlah

penduduk menurut agama yang paling terendah adalah agama Hindu 1,19%.1

Adapun pelayanan umat beragama sebagai berikut:

a. Jumlah Masjid : 10 Unit

b. Jumlah Musholla : 15 Unit

1 Data berikut berdasarkan laporan Tahunan Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan

Bojongsari Tahun 2012

Page 49: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

38

c. Jumlah Gereja Katholik : 1 Unit

d. Jumlah Gereja Protestan : - Unit

e. Jumlah Wihara : - Unit

f. Jumlah Kelenteng : - Unit

g. Jumlah Rekomendasi Pendirian Tempat

Ibadah : - Lembar

2). Struktur Organisasi Dan Perlengkapan

Berdasarkan Perda Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Organisasi Perangat Daerah, Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah

dibantu oleh 1 orang Sekretaris dan 3 Kepala Seksi. Di Kelurahan Pondok

Petir dari 3 Jabatan Kepala Seksi baru Kepala Seksi yang terisi yaitu

Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban, sedangkan 2

formasi Kasi sampai saat ini belum terisi.

Sampai akhir Tahun 2012 Kelurahan Pondok Petir dipimpin oleh

seorang Lurah dibantu oleh 1 Sekretaris, 1 orang Sekretaris, 1 orang

Kepala Seksi dan 8 orang pelaksana dari 6 orang PNS dan 3 orang

Sukwan. Secara struktural dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Sekretaris Lurah

2. Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban.

3. Kepala Seksi Pembangunan dan Perekonomian (Kosong)

4. Kepala Seksi Kemasyarakatan (Kosong), dan

5. Pelaksana :

a. 6 Orang PNS

Page 50: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

39

b. 3 Orang Sukwan

2.) struktur Organisasi Keluarahan Pondok Petir

Gambar 3 struktur organisasi Pondok petir

Sumber: Laporan Tahunan Kerja Kelurahan Pondok Petir 2012

3). Visi dan Misi Kelurahan Pondok Petir

a. Visi

Visi adalah cita-cita atau keinginan organisasi untuk mencapai seluruh

potensi yang dideskripsikan secara jelas dan singkat yang dapat dicapai dalam

kurun waktu tertentu melalui implementasi rencana strategis yang telah

ditetapkan. Kelurhan Pondok Petir mempunyai Visi “ Meningkatkan Mutu

Pelayanan Menuju Masyarakat Sejahtera 2014 ”, dari visi tersebut ada

prinsip-pr nsip yang menjadi landasan dalam menetapkan visi tersebut yaitu

“Meningkatkan Mutu Pelayanan”, yaitu suatu tekad untuk

Lurah

kel. fungsional

kasi pemb. dan trantib

kasi pemb. dan perekonomian

sekretaris Kelurahan

kasi Kemasyarakatan

Page 51: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

40

mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat merasa puas,

hal ini sejalan dengan Visi Kota Depok “ Terwujudnya Kota Depok Yang

Maju Dan Sejahtera ”. untuk meningkatkan mutu pelayanan ini perlu

didukung oleh SDM, Sarana, dan Prasarana serta kerjasama yang baik antara

LPM, Rw, Rt, dan segenap Unsur Masyarakat. Oleh karena itu untuk

mencapai Visi yang sudah ditetapkan perlu adanya tahapan berupa Misi yang

harus dilaksanakan.

b. Misi

Misi Kelurahan Pondok Petir adalah :

1. Meningkatkan Kualitas SDM / Pegawai :

SDM / Pegawai merupakan salah satu pendukung yang sangat vital

untuk keberhasilan tugas suatu organisasi, apabila ingin mencapai visi

meningkatkan mutu pelayanan, kemampuan SDM Kelurahan Pondok

Petir harus ditingkatkan kualitasnya agar memenuhi standar yang

dipersyaratkan baik kualitasnya maupun kuantitas.

2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pelayanan :

Kelurahan merupakan ujung tombak dalam menyelenggarakan urusan

Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan, sarana dan

prasarana mutlak diperlukan untuk menunjang pelaksana kegiatan

yang bertujuan untuk menyediakan yang optimal.

3. Memelihara Dan Meningkatkan Kerjasama dengan LPM, RW, dan RT

Untuk meningkatkan mutu pelayanan, kerjasama antara lembaga

Pemberdayaan Masyarakat, RW, dan RT dan semua insan masyarakat

merupakan prasyarat yang harus tetap terpelihara bahkan ditingkatkan

Page 52: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

41

lagi agar tercipta rasa tanggung jawab untuk memuaskan masyarakat

dalam pelayanan.

B. Profil Bank sampah Cempaka II Rt : 02 Rw: 09

Wilayah Rw 09 pondok petir adalah suatu wilayah yang unik, karena

wilayahnya terbelah oleh komplek reni perumahan reni jaya karena itu wajar

bila komunikasi dan segala bentuk kegiatan terhambat. Apalagi persepsi

budaya antar penduduk asli dan pendatang sangat kentara.

Hal itu lah yang mengacu semangat perkumpulan ibu-ibu yang perduli

lingkungan untuk melakukan perubahan. Karena kebutuhan untuk bersatu

mengejar ketertinggalan itulah yang menjadi pencetus wadah resmi yang bisa

mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk maju, mandiri, sehat sejahtera

jasmani dan rohani. Kendala yang terpisah adalah malah menjadi berkah,

karena masyarakat saling bertalisilaturahmi, berinteraksi dengan intensif

sehingga segala masalah bisa dimusyawarahkan bersama perbedaan antara

pribumi dan pendatang sudah tidak lagi yang sekarang adalah jalinan

kekeluargaan yang sangat erat dan indah.

Ada salah satu lokasi Bank Sampah Cempaka II adalah Jln. Swadaya Rt:

02 Rw: 09 Pondok Petir, Bojongsari Kota Depok. Kondisi di RW 09 ini

didominasi oleh rumah-rumah yang bebejeran yang masih agak luas dari

lahan tanah kosong. Kelurahan Pondok Petir adalah salah satu dari Kota

Depok dimana wilayah Kelurahan yang ada di Kota Depok yang saat ini

dipimpin oleh Bapak Endang Hidayat, sebagai salah satu wilayah yang

berada dalam Lingkungan kota layak anak, Rukun Warga dan Rukun

Tetangga, serta mayoritas beragama islam.

Page 53: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

42

Tabel VI

Data Penduduk Menurut Berdasarkan jenis kelamin di Rt: 02 Pondok Petir

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

1 Laki-laki 138 50,18%

2 Perempuan 137 49,82%

Total

275 100,00%

Sumber: Laporan Kegiatan Dan Program Kerja PKK 2013

Jumlah penduduk Rt: 02 Kelurahan Pondok Petir sebanyak 275 jiwa,

50,18% berjenis kelamin laki-laki dan jumlah penduduk yang berjenis perempuan

berjumlah 49,82%, dengan artian jumlah laki-laki lebih besar ketimbang jumlah

perempuan yang ada di wilayah Rt: 02 tersebut.

Tabel VII

Data Penduduk Menurut Status Ekonomi

No Kategori Jumlah Persentase %

1 GAKIN 10 13,51%

2 NON GAKIN 64 86,49%

Total

74 100,00%

Sumber: Laporan Kegiatan dan Program Kerja 2013

Menurut Data Laporan Kegiatan Dan Program Kerja 2013, data diatas

adalah menunjukkan bahwa rendahnya Jumlah angka Gakin (Keluarga Miskin)

adalah 13,51% dan Keluarga tidak Miskin adalah 86,49% itu artinya bisa

dikatakan terbantunya dengan adanya bank sampah di desa tersebut.

a. Latar belakang bank sampah cempaka II

Lingkungan yang bersih adalah impian setiap manusia dimana dia bisa

mewujudkan impian hidupnya bersama keluarga dan masyarakat lain dalam

Page 54: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

43

suatu irama yang nyaman dan ideal. Akan tetapi impian itu akan sangat sulit

terwujud jika masing-masing individu itu hanya mementingkan hidupnya tanpa

peduli dengan yang lainnya. Agar orang ingin hidup di lingkungan yang sehat

tapi kurang adanya upaya untuk mengubah perilaku untuk hidup sehat. Allah

menciptakan suatu penuh dengan keindahan dan kesucian, tapi manusia lalai

untuk menjaga karunia itu untuk tetap indah. Dengan alasan ekonomi dan

tekhnologi yang dangkal, semua berubah tanpa kendali. Wilayah RW 09

dulunya adalah suatu kawasan hijau yang asri, dengan berjalannya waktu

perlahan kawasan ini menjadi lingkungan yang penuh hunian dan padat.

Karena letaknya di kelililingi oleh komplek perumahan reni jaya maka mata

pencahariannya banyak yang bersumber dari komplek itu. Salah satunya adalah

sebagai pengangkut sampah. Akan tetapi letak TPA yang lumayan jauh maka

banyak sampah yang dibuang sembarangan oleh para pengangkut itu ke

wilayah RW 09, ditambah dengan perilaku penduduk yang juga suka

membuang sampah di kebun kosong di sekitar pemukiman. Alhasil di tahun

2009 tumpukan sampah menggunung dimana-mana, dengan aktifnya ibu-ibu

yang tergabung dalam gerakan PKK dan RW SIAGA di sosialisasikan hidup

bersih dan sehat secara kongkrit.

Awalnya dengan gerakan minggu bersih dan PSN. Pengelolaan sampah

hanya dengan dibakar, kemudian di ikuti dengan terbentuknya Bank Sampah

Cempaka II, walau nasabah pada awalnya hanya dengan lima nasabah.

Kemudian lama kelamaan semakin bertambah nasabahnya hingga pada

akhirnya semua keluarga di RT 02 menjadi nasabah Bank Sampah Cempaka II.

Page 55: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

44

b. Tujuan Bank Sampah Cempaka II

Berikut ini tujuan dan sasaran bank sampah Cempaka II:

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kecerdasan bangsa menuju masayarakat mandiri,

berbudi pekerti dan ramah lingkungan .

b. Tujuan khusus

1.) Menciptakan kehidupan berkualitas bagi lingkungan sekitar

menuju kehidupan yang lebih baik.

2.) Mengedukasikan masyarakat sekitar agar merubah budaya atau

kebiasaan dalam membuang sampah.

3.) Mengedukasikan dan pendampingan bagi masyarakat dalam

memilah-milah sampah sebagai sumber mata pencaharian.

4.) Menciptakan masyarakat yang mandiri.

5.) Menciptakan insan yang handal melalui keterampilan tepat

guna dan berhasil guna.

c. Manfaat Bank Sampah Cempaka II:

1. Sebagai kegiatan pegelolaan sampah yang berkesinambungan bermanfaat

bagi masyarakat di sekitar Pondok Petir.

2. Meningkatkan reputasi dan citra kota Depok desa Pondok Petir dalam

mengatasi sampah dan kesadaran kebersihan lingkungan.

3. Mengukir nama desa pondok petir rw 09 sebagai wilayah layak anak.

Page 56: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

45

d. Pembiayaan operasional

mencapai visi dan misi yang dijalankan oleh bank sampah cempaka II

sawangan bojongsari depok, diperlukan daya dukung yang penuh dari

masyarakat itu sendiri untuk menjalankan.

e. Struktur kepengurusan program bank sampah cempaka II di Pondok

Petir

Sumber: Laporan Kegiatan dan Program Kerja Rw: 09 Pondok Petir 2013

Jumlah anggota : 60 orang

Lokasi : Rt 002 Rw 09

Tanggal Berdiri : 23 September 2011

Sistim : Tanpa Rumah Sampah

Jumlah aset sampai bulan maret 2013 : Rp. 4.250.850

Waktu buka : setiap minggu ke 2 dan 4

Jam : 08.00 -10.00 WIB

Penggunaan dana : Tabungan dan Pinjaman Bergulir

ketua: Nuratikah

Eddy

Hj. estinova armen

Neneng W. Erwan

Page 57: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

46

f. Macam-macam kegiatan bank sampah cempaka II

1. Sosialisasi terus menerus.

2. Pelatihan pemanfaatan sampah organik dengan biopori dan komposter

3. Pelatihan ketrampilan dengan bahan limbah

4. Mengikuti berbagai pameran produk daur ulang

5. Mengikuti berbagai pelatihan yang di selenggrakan oleh pemerintahan,

LSM, maupun perguruan tinggi

6. Menyelangarakan pelatihan dengan mengundang narasumber dengan tema

lingkungan hidup

7. Memasukan isu pelestarian lingkungan dalam materi belajar, baik di paud,

pengajian anak, maupun taklim dengan mengupas ayat-ayat Al-qur’an

yang berhubungan dengan pemeliharaan alam sekitar.

8. Memberikan pelatihan kepada kader dari wilayah lain, LSM, Mahasiswa

maupun Instansi yang punya keperdulian terhadap lingkungan.

9. Memproduksi jenis-jenis produk kerajinan daur ulang untuk kemudian

dijual kepada instansi-instansi yang memesan.

g. Ruang Lingkup kegiatan Bank sampah cempaka II

Lingkungan kegiatan pendampingan pengolaan sampah cempaka II

diantaranya adalah :

1. Mengembangkan kelembagaan dan kegiatan yang ada.

2. Pelaksanakan pendakatan dialog terhadap masyarakat.

3. Meningkatkan kopetensi pengelolaan sampah.

4. Merubah perilaku dalam memilah-milih sampah.

Page 58: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

47

5. Mendorong terbentuknya pemasukan (income generating) dari kegiatan

pengolaan sampah.

6. Mendorong lahirnya penerus pengolaan sampah.

Selain masyarakat Rt: 02 Rw: 09 yang melakukan kegiatan ini, bank

sampah juga membuka jaringan dengan pemulung atau pengepul guna

melakukan langkah cinta dan keperdulian terhadap lingkungan serta daur

ulang.

.

Page 59: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

48

BAB IV

ANALISIS MENGENAI BANK SAMPAH CEMPAKA II

A. Pelaksanaan Bank Sampah Cempaka II

Sesuai dengan hasil observasi dan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada pengurus Bank Sampah Cempaka II, beberapa pengurus atau

staf Program Bank Sampah Cempaka II bahkan penulis merasakan turut

merasakan kebersihan lingkunganya, masyarakat dan ibu-ibu rumah tangga

yang turut merasakan kebersihan akan lingkungannya maka dapat dianalisa

pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui program bank

sampah yang berfungsi mengembangkan potensi dan kemampuan para ibu-

ibu yang melakukan pendauran ulang sampah, dengan penekanan pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan sikap agar

tumbuh kembang secara wajar dan siap mandiri untuk memperoleh masa

depan yang cerah, berguna bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.

Bahkan kegiatan daur ulang sampah organik dan an-organik ini menjadi

salah satu menjadi eksistensi baik dari kota depok dan mereka telah mendapat

kunjungan dari instansi lain: seperti Universitas Islam Negeri Jakarta,

Universitas Indonesia, dan penelitian lainnya.

Bank sampah Cempaka II, merupakan salah satu program di bawah

naungan ibu-ibu yang bergerak dalam bidang mensejahteraan masyarakatnya

dalam menambahkan dan meningkatkan ekonomi keluarga dan lingkungan.

Dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, tidak langsung terbentuk atau

terjadi secara langsung maupun tiba-tiba. Dalam hal ini peneliti akan

Page 60: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

49

menjelaskan beberapa tahapan dari perencaan dan pelaksaan, dan melalui

beberapa proses, yaitu 1.) tahap assessment (2) tahap Perencanaan

Alternatif program atau Kegiatan (3) tahap Pelaksanaan (implementasi)

Program atau Kegiatan (4) tahap Evaluasi.

Secara umum, dalam upaya mengembangkan masyarakat di tingkat lokal,

baik organisasi pemerintah maupun non pemerintah, biasanya dibantu oleh

kader (indigenous worker). Kader diharapkan dapat menggantikan peranan

tugas pembangunan desa dalam melanjutkan kegiatan-kegiatan pembangunan

desa. Kader adalah orang-orang yang berasal dari masyarakat setempat yang

dengan sukarela bersedia ikut serta dalam pelaksanaan berbagai kegiatan

dalam pembangunan desa. Seperti contoh yang dilakukan dalam kegiatan

oleh masyarakat yaitu bank sampah dalam naungan PKK yang merupakan

program pendampingan pengelolaan sampah yang berbasis kesejahteraan

masyarakat dan lingkungan. Dalam program bank sampah masyarakat diberi

ruang untuk menjadikan dan menciptakan kehidupan yang lebih berkualitas

baik dalam kehidupannya maupun dalam lingkungan pada umumnya. Dalam

hal ini peneliti akan menjelaskan beberapa tahapan dalam pelaksanaan

program bank sampah.

1. Tahap Assessment

Proses assessment yang dilakukan disini dilakukan dengan

mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan = felt needs) dan

juga sumber daya yang di miliki oleh masyarakat.

Mengingat latar belakang masalah bank sampah cempaka II

dimana yang dahulunya lingkungan di Rt: 02 ini permasalahan utamanya

Page 61: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

50

adalah sampah, tingginya peningkatan penyakit diare, dan banyaknya

orang yang membuang sampah sembarangan yaitu di lingkungan Rt: 02

Rw: 09, sampah-sampah itu menumpuk, berserakan dimana-mana dan lalu

hanya pembakaran saja.

“Berawal melihat kondisi di lingkungan yang dulunya

banyak sampah, dan sampah itu bukan hanya dari warga sekitar

namun dari warga lain yang membuang sampah di wilayah kita.

Dan itu sangat mengganggu tatanan keindahan pemandangan

lingkungan. Awalnya saya bergerak untuk keluarga saya sediri

dimana saya menanamkan kepada keluarga khususnya anak sendiri

untuk membuang sampah dan memilah-milah sampah, lalu saya

tanamkan ke warga sekitar dan mengajak mereka akan

keperduliannya terhadap lingkungan yaitu kerja bakti, dan

membangun kesadaran mereka akan lingkungan. Dari sana

terbentuknya rumah sampah namun karena tidak efektif hingga

akhirnya terlahirlah bank sampah cempaka II ini, awalnya memang

hanya sekitar 5 orang saja, namun lama-kelamaan banyak juga

nasabahnya, karena mereka tau hasil dari sampah itu akan

membantu nilai ekonomian mereka.”1

Dari wawancara diatas terlihat jelas bahwasanya permasalahan dari desa

tersebut adalah sampah, maka dari itu masayarakat disana berinisiatif

membuat bank sampah, agar sampah-sampah tersebut dapat dikelola

dengan baik, dan bisa bermnafaat bagi masyarakat.

2. Tahap Perencanaan Alternatif program atau kegiatan

Pada tahap ini secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk

berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara

mengatasinya. Dan melibatkan masyarakat secara partisipatif menangani

masalah yang mereka hadapi. Dalam penanganannya melalui strategi

perencanaan, kader-kader mengajak warga untuk kebersihan

lingkungannya, yaitu:

1 Wawancara ibu ketua pelaksana bank sampah Nuratika Eddy, 16 maret 2013

Page 62: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

51

a. Kepemimpinan. Strategi dalam memimpin bank sampah ini dengan

membangun kesadaran setiap kader-kadernya. Berawal

disosialisakikan rencana program ketika ada pengumpulan kegiatan

atau kader-kader. Lalu mengajak masyarakatnya.

“Bahwa apapun kegiatannya tidak akan berjalan sempurna jika

tidak memulainya dari kesadaran didalam diri. Untuk

menumbuhkan kesadaran itu harus memulainya dari diri sendiri,

ditularkan kepada suami dan anak-anak sehingga dari keluarga

yang telah sadar itulah menular kepada keluarga-keluarga yang

lainnya.”2

b. Setelah tumbuh kesadaran itu maka yang terjadi adalah kekompakan

dalam bekerja sama. Kompak atau yang kita sebut dengan solid ini

adalah sebuah bentuk kepemimpinan yang di bangun oleh ibu Atika

dalam memimpin para anggotanya.

c. Jika sudah kompak maka yang tumbuh kemudian adalah hubungan yang

harmonis, di sebut sebagai hubungan silaturrahim yang baik dan

produktif.

d. Berdialog dengan masyarakat dalam memecahkan setiap persoalan yang

tengah dihadapai oleh masyarakat. Sehingga dengan demikian bisa

ditemukan akar dari masalahnya dan dengan mudah mencari solusinya.

“Memang awalnya sulit neng, mengajak ibu-ibu untuk

kebersihan. Akhirnya kita mengajak anak-anak kecil mengelili

lingkungan dan kita suruh pilih-pilih jenisnya, dengan peralatan

seadanya make kantong plastik gede. Yang paling banyak dapet dia

yang hadiah”.3

2 Wawancara pribadi dengan ibu Nuratikah selaku Ketua Pelaksana Bank

Sampah Cempaka II, pada tanggal 29 juni 2013 3 Wawancara dengan kader Bank sampah cempaka II Ibu Masitoh, 1 juni 2013,

pukul 10.45 di kediaman rumah beliau

Page 63: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

52

3. Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial

(penting) dalam proses pengembangan masyarakat, dari sinilah

terbentuknya bank sampah cempaka II yang dilakukan oleh warga sekitar,

dan sesuatu yang sudah di rencanakan dengan baik akan dapat melenceng

dalam pelaksanaan di lapangan. Namun karena ketua pelaksana bank

sampah sangat empati sekali dengan lingkungan, maka bank sampah itu

berjalan dengan baik. Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh

bank sampah cempaka II :

Kegiatan pertama yaitu pada tanggal 26 september 2011, disini

masyarakat membuka rumah sampah terlebih dahulu, karena sampah-

sampahnya malah makin bertambah dan itu dilakukan di rumah ketua

pelaksana bank sampah yaitu ibu nuratikah, dan kurangnya efektif maka

dari sana terbukalah ide untuk membuka bank sampah, dimana pelaksana

bank sampah bekerja sama dengan pengepul dan pendampingan

masyarakatnya melalui kader-kader bank sampah untuk menjalankan lagi

apa yang akan dicapai, yaitu kebersihan lingkungan dan kesejahteraan

masayarakatnya. Tujuan dilakukannya sosialisasi ini untuk lebih terbuka

lagi masyarakatnya dalam menangani masalah sampah. Adapun tahapan

pelaksanaan bank sampah ini yang dilakukan oleh masyarakat sebagai

berikut:

a. Pelaksanaan kerja bakti

Pelaksanaan kerja bakti ini adalah sebelum melakukan pelaksanaan

dalam penimbangan yang di lakukan oleh masyarakat. Kerja bakti ini

Page 64: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

53

dilakukan oleh warga Rt: 02 Rw: 09 guna untuk lebih menjaga

kebersihan lingkungan dan menjaga tata kenyamanan di desa tersebut.

Menurut penulis, kerja bakti disini sudah cukup efektif karena dimana

warga melakukan kerja bakti membersihkan musholla, menyapu

wilayah sekitar Rt: 02, mencuci karpet musholla, dan bergotong

royong membersihkan kebun yang banyak sampahnya walaupun

bukan kebun sendiri. Setelah adanya kerja bakti sebelum penimbangan

disana juga diadakan penyumbangan bergulir untuk kebutuhan

masyarakat, seperti membelikan super pel, membeli makanan untuk

warga setelah membersihkan lingkungan, detergen, dan lain-lain.

b. Pelaksanaan Penimbangan

Pelaksanaan kegiatan bank sampah ini yang dilakukan oleh warga Rt:

02 Rw: 09 Desa Pondok Petir ini adalah setiap dua minggu sekali

dalam sebulan, yaitu minggu ke-dua dan ke-empat yang dilakukan

pukul jam 08.00-10.00, lokasinya di depan rumah ketua Bank sampah.

Jumlah anggota yang mengikuti bank sampah sampai saat ini sudah

mencapai 60 orang, dengan tanpa sistem rumah sampah. Jumlah aset

sampai bulan maret 2013 mencapai Rp. 4.250.850, Penggunaan dana

bank sampah cempaka II ini adalah Tabungan dan Pinjaman Bergulir

untuk masyarakat yang memutuhkan.

“Sejauh ini saya tahu dengan adanya bank sampah yang

dilakukan oleh warga disini, dan alhamdulillah terbantulah dari

adanya bank sampah disini, masyarakat jadi tahu manfaat dan

kegunaan sampah dari bank sampah tersebut, dan memilah-milah

sampah, dan anak-anak juga nyaman buat bermain, jadi sebagai

Page 65: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

54

para ibu tidak terlalu khawatir, dan sampah juga bisa nambahin

kebutuhan keluarga walau ga’ seberapa besar setiap ngiloinnya”.4

Berikut tabel daftar harga untuk penjualan penimbangan bank

sampah cempaka II sesuai dengan jenisnya.

Tabel VIII

Daftar Harga Bank Sampah Cempaka II

Kode Jenis Harga / Kg

1. Plastik Bersih Rp. 4.000

2. Plastik campuran Rp. 1.800

3. Besi Rp. 3.500

4. Alumunium Rp. 9.000 – 10.000

5. Kaleng Rp. 2.500

6. Kertas Rp. 1.200

7. Aki Rp. 6.000 – 7.000

NB: Harga dapat berubah sewaktu-waktu sesui kondisi dan harga pasar

4 Wawancara pribadi dengan Ibu Nansih selaku Ibu Rt: 02, pada tanggal 1 juni

2013, pukul 09.00 di kediaman rumah beliau

Page 66: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

55

c. Tahapan pengelolaan bank sampah cempaka II

Sumber: Hasil wawancara Ibu Nuratikah (ketua Pelaksana), tanggal,

25 Juni 2013

S

4. Tahap evaluasi

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari ketua pelaksana bank

sampah, kader-kader masyarakat dan warga terhadap program yang sedang

berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga diharapkan akan terbentuk

suatu sistem dalam komunitas untuk melakukan pengawasan secara

internal.

B. Dampak Program Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dengan adanya program

Bank Sampah adalah adanya perubahan pada masyarakat dan lingkungan,

sampah dibuang pada tempatnya, lingkungan menjadi bersih dan sudah

terjadwal untuk menjalankan semua itu. Berdampak pada kebersihan

sampah Warga

bank sampah

buku besar buku

tabungan perindividu

buku akhir saldo bank

sampah

Page 67: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

56

lingkungan serta tidak adanya sampah yang berserakan, serta adanya kerja

bakti yang selalu dilakukan tiap minggunya di Rt: 02, dan membangun akan

kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya. Warga yang sebelumnya

tidak menyadari akan dampaknya sampah jika menumpuk di desanya, ketika

program bank sampah sudah berjalan masyarakat dan lingkungannya pun ikut

berdampak pada lingkungan yang indah dan tidak berserakan dengan adanya

sampah seperti di kota-kota.

Adapun pendapat dari beberapa warga dampak kesejahteraan dari program

bank sampah ini menghasilkan dampak yang positif bagi masyarakat.

“Dulu lumayan bala desa ini, tapi semenjak ada kader

sekarang alhamdulillah terbantu, lingkungan juga enak dilihatnya

bersih, sampah juga bisa di daur ulangin, kaya tas, bros dari sisa

jaitan. Terus juga uang bank sampahnya juga bisa pinjem. Ya buat

apa aja. Orang sakitlah, bayaran lah buat anak-anak sekolah.

Pokoknya kader sekarang tanggung jawab bener”.5

Dengan melihat keterangan diatas dan melihat keadaan lingkungannya

sekarang. Adanya perbaikan lingkungan yang jauh lebih baik dan bersih dan

memberikan input yang baik untuk kesejahteraan masyarakatnya dan

lingkungannya. Di bawah ini dampak kesejahteraan yang dirasakan oleh

masyarakat melalui kerajinan plastik (bungkus kopi) yang dihasilkan dari

bank sampah cempaka II.

a. Dampak Kesejahteraan dari pelatihan kerajinan plastik (bungkus kopi).

Pelatihan kerajinan bungkus kopi memberikan motivasi untuk

memanfaatkan sampah dirumah tangga yang berbasis sampah yang

terbuat dari plastik serta bisa bermanfaat dan menjadi karya atau

kerjaninan pada ibu-ibu Rt: 02 di Pondok Petir Bojongsari Depok.

5 Wawancara dengan masyarakat ibu marsenih, 1 juni 2013

Page 68: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

57

Tujuan dari pelatihan kerajaninan sampah bungkus kopi di Rt: 02

Pondok Petir Bojongsari Depok sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Rt: 02 Pondok

Petir tentang proses pembuatan kerajinan plastik.

2. Agar masyarakat Rt: 02 setelah pelatihan ini melakukan

pemilahan sampah di rumah.

Adapun peserta yang terlibat dalam melakukan pelatihan kerajinan

plastik adalah semua masyarakat dalam Rt: 02, kegiatan ini diadakan

dirumah masing-masing, sekitar pukul 16.00 sampai selesai.

b. Dampak kesejahteraan dari pengolaan bank sampah cempaka II

Adapun dari program ini adanya memilah-milah sampah yang ada di Desa

Pondok Petir Rt: 02, berdasarkan penelitian peneliti dengan adanya bank

sampah ini adanya masyarakat yang mengumpulkan sampahnya setiap

minggu ke-2 dan ke-4, awalnya di timbang terlebih dahulu, di jual ke

pengepul dan pemasukan buku tabungannya masing-masing dari

pemilahan sampah ini walau tidak besar.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu masyarakat

mengenai keterlibatannya dan uang pendapatannya dari pengumpulan

sampah yang dijual dari masyarakat ke pengelolaan bank sampah.

“Ya lumayanlah uangnya, walaupun ga besar tapi bisa

ngebantu buat bayaran anak sekolah saya. Kan ditabungin dulu

baru nanti pas kita butuhin kita bisa mengambilnya di ibu atik.” 6

6 Wawancara pribadi dengan ibu Sri Mulyati, 1 juni 2013

Page 69: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

58

Berdasarkan pembahasan diatas masyarakat Rt: 02 sudah bisa

dikatakan sejahtera tapi belum maksimal, jika di bandingkan penghasilan

keseluruhan Bank Sampah Cempaka II per 60 orang sebesar Rp. 4.250.850.

Dan jika kita lihat dalam indikator sejahtera, ada beberapa indikator

sejahtera, kita bisa melihatnya dalam tabel sebagai berikut:

Tabel IX

Indikator Kesejahteraan

Jenis Indikator Sejahtera Tolak Ukur Indikator

Kesejahteraan

Pra Sejahtera: Keluarga yang

belum dapat memenuhi dasar

minimumnya.

1. Melaksanakan ibadah menurut

agama masing-masing anggota

keluarganya.

2. Makan 2x atau lebih

3. Memiliki pakaian yang berbeda

antara di rumah, kantor,

sekolah dan bepergian.

4. Lantai rumah, bukan lantai

tanah.

5. Bila anak sakit atau KB dibawa

kesarana Kesehatan.

Keluarga Sejahtera I: Keluarga

yang sudah dapat memenuhi

kebutuhan dasar, tetapi belum

dapat menerima kebutuhan sosial.

1. Ibadah secara teratur.

2. Paling kurang sekali seminggu,

menyediakan daging, ikan, dan

telur.

3. Seluruh keluarga memperoleh

Kurang satu stel pakaian baru

setahun.

4. Luas lantai paling kurang 8m

Page 70: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

59

persegi.

5. Keluarga dalam 3 bulan dalam

keadaan sehat.

6. 15 tahun keatas berpenghasilan

tetap.

7. Keluarga berumur 10-60 tahun

bisa baca tulis huruf latin.

8. Seluruh anak berusia 5-15

bersekolah sampai saat ini.

9. Mempunyai anak 2 atau lebih,

menggunakan KB.

Keluarga Sejahtera II: Keluarga

yang sudah mendapatkan pra

sejahtera dan sejahtera II tetapi

belum dapat memenuhi kebutuhan

pengembangan keluarga.

1. Upaya peningkatan

pengetahuan agama.

2. Sebagian hasil dapat disisihkan

untuk tabungan keluarga.

3. Makan bersama dalam sehari

sekali dan mempunyai

kesempatan berkomunikasi

antara anggota keluarga.

4. Ikut serta dalam kegiatan

masyarakat lingkungan

setempat.

5. Mengadakan rekreasi bersama

diluar rumah paling kurang 1x

per 6 bulan.

6. Memperoleh berita dari surat

kabar, radio, majalah, dan Tv.

7. Mampu menggunakan sarana

transfortasi sesuai kondisi

daerah.

Keluarga Sejahtera III:

Keluarga yang sudah

1. Terpenuhinya kebutuhan fisik,

sosial Psikologis dan

Page 71: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

60

mendapatkan Pra Sejahtera dan

Sejahtera I, tetapi belum aktif

menyumbang serta giat dalam

usaha kemasyarakatan dalam

lingkungan desa atau wilayah.

pengembangan terpenuhi (1 s/d

21), namun keperdulian sosial

belum, yakni pada waktu

tertentu dengan sukarela

memberikan sumbangsih bagi

kegiatan sosial dalam materiil.

Keluarga Sejahtera III Plus:

Keluarga yang sudah memenuhi

dasar kebutuhan Pra Sejahtera,

Sejahtera I, II, dan III.

1. Terpenuhinya keluarga seluruh

kebutuhan dasar, sosial

psikologis dan memiliki

keperdulian sosial yang tinggi

(1-23 terpenuhi)

Dapat kita lihat dari tabel diatas yakni tolak ukur dari indikator kesejahteraan

dalam menangani sejauh mana desa pondok petir Rt: 02 sudah mendapatkan

kesejahteaan. Selanjutnya akan kita bahas kesejahteraan masyarakat desa pondok

petir Rt: 02 bojongsari kota depok. Apakah sudah memenuhi salah satu dari

indikator kesejahteraan tersebut apa belum. Dan dapat kita lihat tabel selanjutnya

mengenai suara-suara masyarakat langsung. Sebagaimana Kesejahteraan

masyarakat dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi kehidupan individu dan

masyarakat yang sesuai dengan standar kelayakan hidup yang dipersepsi

masyarakat.

Tabel X

Kuesioner

Jenis Indikator Kesejahteraan Nama Dan Jawaban

1. Pra Sejahtera.

S: apakah sudah terpenuhinya

kebutuhan dasar minimumnya

a. Alhamdulillah Sudah, karena dari

program tersebut kita dapat meminjam

uangnya untuk keperluan lain terutama

Page 72: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

61

keluarga dari program bank

sampah, seperti bila anak sakit

dibawa ke sarana kesehatan?

dalam hal pendidikan anak, atau

kesehatan lainya (ibu Nuratikah, selaku

ketua kepengurusan bank sampah

cempaka II).

b. Ya cukup gak cukup nenk harus

dicukupin, tapi dari program tersebut

semuanya terbantu lah. Sampah-sampah

yang udah gak bisa digunain lagi bisa

dijual dan bisa menambahkan

penghasilan (ibu Masitoh, kader).

2. Sejahtera 1.

S: Apakah mencukupi dengan

penghasilan dari Bank sampah

yang tidak terlalu besar?

a. Cukup-cukup aja sih, mau gimana lagi

emang keadaanya begini, yang penting

bisa bantu-bantu kebutuhan keluarga.

(Ibu Marsenih)

b. Ya gak cukup klo dilihat dari hasilnya

dan lihat dari kebutuhan kita, tapi

Alhamdulillah terbantu dari program

bank sampah itu. (Ibu Marsiyah)

3. Sejahtera II

S: Apakah hasil dari bank

sampah dapat digunakan untuk

keperluan keluarga, contohnya

mengadakan rekreasi bersama?

a. Iya, soalnya uang yang dari bank sampah

ditabungin dulu, disisihkan kadang buat

tabungan buat jalan-jalan sama arisan.

(Ibu Marsenih)

b. Iya, tapi saya belum begitu aktif ngikutin

bank sampah, tapi saya pernah

mendapatkan pinjaman dari bank

sampah buat biaya rumah sakit. (Sri

Mulyati)

4. Kegiatan apakah yang dilakukan

oleh pengurus bank sampah

selain penimbangan?

a. Kerja bakti sebelum melakukan

penimbangan, contohnya bersih-bersih

dengan mengajak anak-anak, membuat

kerajinan bungkus kopi buat tas.

(Masitoh)

Page 73: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

62

b. Kita mengadakan kerja bakti 2 minggu

sekali, semua diikut sertakan untuk

membersihkan. Setelah itu ada yang

yang nyumbang super pel, gula, teh, dll

terserah warganya semampunya. (Ibu

Atik)

5. Sejahtera III Plus

S: Apakah ibu di ikut sertakan oleh

pengurus bank sampah?

a. Iyah, kadang kita diajak sama

pengurusnya / kader kalo lagi ada acara di

depok.(Marsenih)

b. Iya, kita diajak klo lagi ada acara kaya di

walikota, jadi kadang tidak hanya

kadernya aja tapi kitanya diajak.

(Marsiyah)

Dari tabel diatas jelas bahwasanya dijelaskan semua pertanyaanya

mengenai kebutuhan mereka tercukupi, dan jika kita lihat dalam indikator

kesejahteraan desa tersebut sudah termasuk dalam golongan sejahtera III Plus,

karena dimana sejahtera III Plus disini adalah keluarga yang telah dapat

memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial Psikologi dan telah terpenuhi serta

memiliki keperdulian sosial yang tinggi (1 s/d 23 terpenuhi).

Pengelolaan sampah disuatu daerah akan membawa pengaruh bagi

masyarakat maupun lingkungan daerah itu sendiri. Menurut peneliti dengan

adanya bank sampah ini terdapat pengaruh atau dampak tentu saja ada yang

positif dan ada pula yang bersifat negatif, dibawah ini akan diuraikan dampak

sampah dari segi positif dan negatif:

a.) pengaruh Positif

1. Sampah dapat dimanfaatkan menjadi nilai penambahan ekonomi bagi

warga.

Page 74: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

63

2. Sampah dapat dimanfatkan menjadi pupuk.

3. Menambahkan nilai estetika lingkungan yang bersih bagi warga.

4. Terpenuhinya kebutuhan kelangsungan hidup masyarakat dari adanya

program bank sampah cempaka II.

b.) Pengaruh negatif:

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan berkembang

biaknya serangga.

2. Estetika lingkungan akan menjadikan tidak indah dipandang oleh mata

kita.

3. menyebabkan aliran air terganggu, dimana jika musim hujan datang akan

bisa menyebabkan kebanjiran karena penumpukan sampah yang

berserakan dimana-mana.

Adapun dampak kesejahteraan masyarakat di Desa Pondok Petir Rt: 02

yang dilakukan oleh bank sampah cempaka II sudah dirasakan oleh warga

sekitar tetapi belum maksimal secara ekonomi namun terbantu secara batiniyah

dan lahiriyah, serta adanya dampak kesejahteraan lingkungan dengan adanya

bank sampah ini.

Page 75: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

64

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka

dapat penulis simpulkan mengenai hasil penelitian yang dilakukan di Desa

Pondok Petir berkaitan dengan Dampak yang dilakakukan Bank sampah terhadap

kesejahteraan masyarakat dan lingkungan: Study kasus “Bank sampah Cempaka

II di Kelurahan Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok”

A. Kesimpulan

Jika kita satukan pengertian pengembangan masyarakat adalah suatu

proses atau upaya dalam memperbaiki kehidupannya baik dari segi ekonomi,

pendidikan, kesehatan maupun dalam segi sosial dan budaya. Dan tentu saja

kegiatan ini tidak akan berhasil dengan sempurna jika tidak adaanya

intervensi dari pihak eksternal yaitu semangat atau dorongan dari

masyarakatnya yang tergabung dalam suatu komunitas tertentu. Dan

hubungan antara pengembangan masyarakat dengan bank sampah adalah

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik dari segi kepuasan

batiniyah atau lahiriyah (peningkatan pendapatan). Yaitu dari yang belum

sejahtera menjadi sejahtera.

Ukuran seseorang dikatakan sejahtera atau tidaknya tergantung dari orang

yang menjalaninya tersebut karena pada dasarnya tidak ada ukuran yang

pasti mengenai kesejahteraan tersebut.

1. Pelaksana Bank sampah Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok

dalam tekhnis pelaksanaannya dalam beberapa tahapan yaitu: tahap

Page 76: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

65

assessment, tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan, dan tahap

evaluasi, dimana di setiap pelaksanaan tahap tersebut selalu melibatkan

masyarakat.

2. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat sangatlah terbantu, dan cukup

baik dirasakan oleh warga oleh adanya bank sampah, dimana untuk

membantu biaya pendidikan anak-anak mereka, walaupun hasilnya tidak

terlalu besar. Dan keadaan lingkungan menambahkan nilai estetika yang

bersih bagi masyarakat.

B. Saran

1. Pemberdayaan yang dilakukan oleh Bank sampah terhadap masyarakat

sudah cukup baik dengan terlibatnya warga setiap kegiatan dan sudah

dalam tahap terminasi hingga hasil yang di capai cukup membanggakan

karena nama desa Pondok Petir menjadi harum terkenal dan menjadi

contoh dalam penanganan sampah.

2. Kesadaran yang muncul dari dalam diri merupakan pendukung utama

dalam proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Maka pendekatan

tim yang terlibat dalam pemberdayaan kepada masyarakat harus terus

ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan yang bertemakan lingkungan harus tetap

berjalan dan lebih baik lagi. Sehingga diharapkan kepedulian masyarakat

terhadap lingkungan semakin meningkat.

3. Tingkatkan lagi potensi dan sumber daya masyarakat dalam

mengupayakan peningkatan kesejahteraan. Baik di bidang pendidikan,

kesehatan sosial ekonominya, sehingga dapat meningkatkan lagi

Page 77: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

66

kedudukan masyarakat, peran, kemampuan, dan kemandirian masyarakat

guna mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia.

4. Untuk masyarakat luas agar senantiasa berperan serta mendukung setiap

kegiatan yang bersangkutan dengan lingkungan terutama masalah

sampah. Karena sampah yang kita hasilkan saat ini akan sangat

berpengaruh terhadap kehidupan generasi kita selanjutnya.

Page 78: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

67

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto.Pemberdayaan, pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2001.

Azrul, Azwar. Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya,

1997.

Departemen Kesehatan. Pembuangan Sampah. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga

Kesehatan. Depkes. 1997.

Fakhrudin, Arif. Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka.

Tangerang Selatan, 2010.

Ghazali, Bahri. Lingkungan Hidup Dalam Pemahaman Islam. Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1996.

Kementerian sosial RI, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan

Penanggulangan Kemiskinan, Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan

Kelembagaan, Kebijakan, dan strategi Pemberdayaan Lembaga

Kesejahteraan Sosial. 2011.

Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Midgle, James. Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam.

Mulia, Ricki M. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

PN Balai Pustaka. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan

Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Poerwadarimta W.J.S. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung: Mizan, 1996.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Badan Pendidikan dan

Penelitian Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia,

Informasi Kajian permasalahan sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial,

2006.

Rancangan Undang-undang Republik Indonesia. Tentang Pengelolaan Sampah.

Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008.

Soemarwoto Otto. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. yogyakarta:

Djambatan, 1994.

Page 79: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

68

Soemarwoto Otto. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2005.

Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2009.

Setiadi. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008.

www:/// Banksampahgreenhouse.com. Data ini diakses pada hari rabu, tanggal 26

juni 2013.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006.

Page 80: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 81: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 82: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 83: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 84: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 85: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 86: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

PEDOMAN WAWANCARA

I. Identifikasi Informan

1. Nama

2. Jenis Kelamin

3. Pekerjaan

4. Hari/ Tanggal

II. Pengurus Bank Sampah, Kelurahan, dan Ketua Setempat

1. Apa yang dimaksud dengan Bank sampah?

2. Bagaimana latar belakang berdirinya bank sampah?

3. Kenapa diadakan bank sampah?

4. Apa tujuan untuk bank sampah, secara umum dan khusus?

5. Bagaimana cara melakukan pendekatan untuk masyarakat agar mau membaur dengan

program bank sampah?

6. Kegiatan apa saja yang sudah dilakukan dengan bank sampah dalam menaggulangi

masalah sampah di lingkungan desa Pondok Petir Rt: 02/09?

7. Siapa saja sasaran bank sampah?

8. Kapan saja melakukan kegiatan bank sampah?

9. Bagaimana metode bank sampah?

10. Bagaimana cara kerja bank sampah?

11. Apakah ada pelatihan yang diberikan oleh bank sampah untuk masyarakat?

12. Adakah perubahan sesudah dan sebelumnya bagi masyarakat dengan adanya bank

sampah?

13. Adakah dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar?

14. Adakah faktor pendukung terelisasinya program pengelolaan bank sampah?

15. Hambatan-hambatan apa saja yang ditemui bank sampah dalam melakukan kegiatan

tersebut?

16. Adakah evaluasi program yang dilakukan oleh bank sampah terhadap masyarakat?

Page 87: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

III. Masyarakat

01. Apakah Ibu/ Bapak mengetahui Program bank sampah?

02. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai kegiatan program bank sampah di desa

Pondok Petir Rt: 02/09?

03. Apakah masyarakat dilibatkan oleh bank sampah?

04. Bagaimana pendapat masyarakat dengan adanya program bank sampah?

05. Apa saja yang sudah diberikan oleh bank sampah?

06. Pelatihan apa saja yang sudah diberikan oleh bank sampah terhadapa masyarakat?

07. Bagaimana pelaksanaan program bank sampah di masyarakat?

08. Sejauh mana masyarakat dilibatkan dalam program bank sampah?

09. Apakah dampak yang masyarakat rasakan setelah dan sebelumnya adanya bank

sampah di masyarakat?

10. Apakah harapan masyarakat terhadap program bank sampah?

Page 88: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

Catatan lapangan: No 1

Wawancara

Hari/ Tanggal : Minggu, 29 Juni 2013

Waktu : 09.00

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat : di tempat penimbangan Bank sampah

Nara Sumber : Ibu Nuratika Edy (Ketua Pelaksana Program Bank Sampah)

(tempat penimbangan bank sampah dan Sosialisasikan Program Bank Sampah

Cempaka II)

Tempat penimbangan Bank sampah Cempaka II terletak di halaman dekat

rumah warga. Disana terdapat alat penimbang sampah, buku catatan untuk

penimbangan dan buku tabungan masyarakat yang digunakan untuk mencatat

perindividu setelah menimbang. Lokasi penimbangan bisa dikatakan kurang memadai

karena bertempat di pekarangan salah satu rumah warga, bahkan ketika matahari

sudah terbit warga panas-panasan dalam mengikuti program tersebut. Ketika peneliti

mengikuti kegiatan penimbangan bank sampah suasananya sangat ramai dengan

masyarakat yang sedang melakukan kegiatan rutinitasnya yaitu kegiatan bersih-

bersih, ada ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak turut mengikuti kegiatan tersebut.

Ketua pelaksana menyambut peneliti dengan ramah dan senyum agar peneliti bisa

mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebelum melaksanakan

penimbangan yang dilakukan oleh bank sampah cempaka II. Ketika peneliti melihat

kondisi desa tersebut sangat kagum, karena desa tersebut sangat indah dipandang dan

bersih, bahkan bisa diakatakan sangat nyaman untuk anak kecil bermain bahkan

belajar. Di tempat bak sampah sampah peneliti melihat adanya kumpulan bungkusan

kopi yang sudah di bentuk menjadi kreativitas warga yaitu bros, tas, alat untuk

menjahit, sisa bahan-bahan untuk mempercantik tas, dan ada tiga buku dimana

dipergunakan untuk mencatat kegiatan bank sampah tersebut, antara lain: buku besar

untuk mencacat semua warga yang menimbang ketika penimbangan, buku sedang

untuk mencacat pemasukan warga dan hasil akhir dari penimbangan, dan buku

tabungan perindividu dimana sekretaris bank sampah mencacat pemasukan

penimbangan perindividu. Ketika peneliti mengikuti kegiatan tersebut, ketua

pelaksana sambil menyampaikan tentang bagaimana awal mula proses pemberdayaan

masyarakat dalam melaksanakan program bank sampah di desa tersebut. Dalam

proses wawancara tersebut terkesan sangat perduli antara pengurus dan

masyarakatnya, tanpa di minta ketua pelaksana peneliti menulis buku-buku cacatan

Page 89: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

untuk mencatat pemasukan untuk bank sampah Cempaka II. “kegiatan ini dilakukan

2x dalam sebulan, masyarakatnya sudah tidak disuruh-suruh lagi, dimana masyarakat

langsung bergegas melakukan bersih-bersih sekitar lingkungan desa Pondok Petir Rt:

02/ 09 sebelum melakukan penimbangan bank sampah, masyarakat gotong royong

membersihkan lingkungan sekitar setelah masyarakat bersih-bersih langsung menuju

musholla, dimana disana sudah disiapkan makanan dan minuman yang dilakukan

bergiliran untuk melancarkan proses gotong royong. Setelah melakukan bersih-bersih

masyarakat langsung bergegas ke rumah masing-masing untuk mengambil barang-

barang yang akan di timbang, tanpa disuruh-suruh lagi oleh pelaksana bank sampah.

karena sudah tau apa manfaat dari kegiatan bank sampah ini.

Tanggapan Peneliti :

Dalam proses bank sampah ini sudah tidak disuruh-suruh lagi dalam

pengumpulan barang-barang yang akan di timbang. Karena kegiatan ini sudah

menjadi rutinitas tiap 2x dalam sebulan, masyarakatnya juga sudah tau apa manfaat

dari program tersebut, dan dilakukan pada pagi hari.

Cacatan lapangan: No 2

Pengamatan

Hari/ Tanggal : minggu, 26 mei 2013

Waktu : 10.45

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tempat : Rumah Ibu Masitoh

Nara Sumber : Ibu Masitoh (kader/ pengurus Bank sampah Cempaka II)

(Rumah Kediaman Kader Bank Sampah)

Memasuki area lingkungan Pondok Petir Rt: 02/09, peneliti mengamati

lingkungan tersebut dimana suasananya sunyi, sepi, terlihat dari jauh anak-anak

banyak yang bermain dihalaman desa tersebut, bersih, indah dipandang, dan sangat

asri dengan pohon-pohon yang masih sejuk. Ada beberapa orang atau ibu-ibu yang

berkumpul di pos. Ketika saya sedang mengamati lingkungan tersebut saya melihat

seorang ibu-ibu yang sedang berbicara dengan laki-laki di depan halaman rumahnya.

Saya mencoba untuk mendekati ibu tersebut dan mencoba untuk membuka

percakapan tentang bank sampah karena ibu tersebut salah satu kader desa dan

pengurus bank sampah. “awalnya sich emang susah neng untuk mengawali semua ini,

apalagi yang berbau sampah. Tapi kita tetep usaha untuk mengawali yang baik, masa

kita mau berbuat baik aja gak boleh. Pertama-tama kita mengawali semua mengambil

Page 90: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

sampah dan kita ajak adalah anak-anak kecil, dan yang banyak ngambil sampah diberi

hadiah agar anak-anak semangat.”

Tanggapan Peneliti:

Desa pondok petir Rt: 02/09 adalah salah satu wilayah yang ada di Pondok

Petir, dimana bank sampah ini baru berawal pada tahun 2011 dan berjalan sampai saat

ini dan menjadi rutinitas kegiatan bagi masyarakat. Dan suasanya yang sangat asri

dengan pepohonan dan bersih. Warga merasa terbantu dengan keberadaan bank

sampah Cempaka II.

Catatan lapangan: No 3

Wawancara

Hari/ Tanggal : Minggu, 26 Mei 2013

Waktu : 10.15

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tempat : Pos Ronda

Nara Sumber : Marsenih (Masyarakat)

Dari tempat penimbangan bank sampah Cempaka II, lokasi pos ini dimana

ibu-ibu pada ngumpul, dan lingkungannya masih bersih walaupun sudah siang. Ketika

peneliti sedang mengamati lingkungan tersebut peneliti menghampiri ibu-ibu yang

sedang berbincang-bincang. Dan menanyakan bagaimana berjalanya program bank

sampah tersebut. “dulu mah sampah-sampah masih berserakan dimana-mana, ya

sekarang mah terbantu lingkungan ini dengan ada bank sampah di desa ini.

alhamdulillah neng semenjak ada bank sampah saya terbantu banget buat bayaran

anak, apalagi sekarang kader-kadernya tidak seperti dulu, yang sekarang mah peeduli

banget sama masyarakat, kalo ada yang sakit dibawa ke rumah sakit, ga ada duitnya

dipinjemin dulu, saya juga ikut nimbang di bank sampah. Uangnya ya lumayan lah

bisa bantu-bantu keluarga klo lagi butuh. Pokoknya terbantu banget.”.

Tanggapan Peneliti:

Desa ini dulunya memang masih banyak sampah, dimana tingginya penyakit

diare. Apalagi jika kita lihat dengan lokasi desa ini dimana disana masih asri dengan

lahan yang kosong. Dan banyaknya warga lain yang membuang sampah pada kebun

kosong.

Page 91: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

Catatan lapangan: No 4

Wawancara

Hari/ Tanggal : Minggu, 26 Mei 2013

Waktu : 10.30

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tempat : Pos Ronda

Nara Sumber : Sri Mulyati (Masyarakat)

Dimana lokasinya disini sama yaitu pos ronda. Dan ketika penulis wawancara salah

satu warga, disini warga malah berkumpul dipos tersebut. Penulis langsung bergegas

mewawancarai ibu mulyati, kondisi lingkungan tersebut masih sepi, dimana orang-

orang tersebut masih di dalam rumah masing-masing karena aktifitas yang bersama-

sama sudah selesai. “ya saya sich tahu ada bank sampah di desa ini walaupun saya

kurang aktif mengikuti kegiatan ini, dan saya cuma ibu rumah tangga ngurusin anak-

anak dengan adanya bank sampah saya terbantu lah. Kemarin juga saya abis minjem

uang dari bank sampah, dan bayar nya juga klo saya lagi punya uang, klo lagi ga

punya ya udah saya ngomong sama ibu atik saya belum punya uangnya. Apalagi desa

ini makin bersih, jadi aman buat anak saya klo pada maen. Apalagi disini dekat

komplek reni, dan pasar. Jadi amanlah disini kebersihanya terjaga. Apalagi kita

nimbang sampah-sampah yang bisa didaur ulang bisa dijual ke pengepul.”

Tanggapan Peneliti:

Desa ini tergolong desa, dan berdekatan dengan komplek reni. Dan suasanya

masih sepi, terkadang ramai jika ibu-ibu sedang mengadakan kegiatan atau pengajian.

Dan warga terbantunya dengan bank sampah ini, secara ekonomi, kesehatan, dan

pendidikan anak.

Catatan lapangan: No 5

Wawancara

Hari/ Tanggal : Minggu, 01 Mei 2013

Waktu : 10.15

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tempat : Pos Ronda

Nara Sumber : Marsiyah (Masyarakat)

Ketika peneliti datang kembali ke desa ini, suasanya masih sama dimana

masih asri dengan ciri khas desa yaitu sejuknya udara, dan banyaknya pepohonan.

Page 92: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

Dan masih terlihatnya barang-barang yang akan dijual ke pengepul untuk

pengambilan barang-barang yang sudah dijual. Masih terlihatnya ketua pelaksana

masih mencacat keuangan warga. Dan yang gak kalah penting adalah dimana selalu

bersihnya lokasi desa tersebut. Tidak adanya sampah yang berserakan dimana-mana.

Kalau pun ada sampah peneliti melihatnya langsung di ambil oleh salah satu warga

langsung dibuang ke tempat sampah. Banyaknya anak-anak kecil yang bermain. “saya

tahu di kampung sini ada bank sampah, dan klo mengenai tanggapan saya ya sangat

bagus dengan adanya program ini, karena desa saya makin bersih dan nyaman untuk

tempat tinggal, begitu pula dengan keterlibatan, mereka juga melibatkan kita dengan

prpgram tersebut. Kadang kita diajak klo lagi ada acara kaya walikota. Jadi tidak

hanya kadernya aja yang mengikuti kegiatan yang diadakan dari depok tapi kitanya

juga di ikut sertakan.”

Tanggapan Peneliti:

Menurut penglihatan dan pengamatan peneliti, desa tersebut sudah dibilang

sangat bagus. Karena dimana jika ada kegiatan masyarakat sangat dilibatkan. Karena

yang membutuhkan kegiatan itu tidak hanya pengurusnya namun masyarakatnya juga

penting. Dan daerah disini juga tingkat keperdulian dan solidaritasnya sangat kuat.

Tidak perkelompok dan semua warga merasa sangat saling membutuhkan satu sama

lain.

Catatan lapangan: No 6

Wawancara

Hari/ Tanggal : Minggu, 01 Mei 2013

Waktu : 09.00

Pekerjaan : swasta / ibu rumah tangga

Tempat : di rumah kediaman

Nara Sumber : Ibu Nansih (istri dari ketua Rt)

Ketika peneliti menelusuri desa ini, peneliti mencari-cari rumah yang ada

tulisanya Ketua Rt. Namun karena tidak ditemukan, peneliti akhirnya ke ketua

pelaksana bank sampah yaitu ibu atik. Dan saya menanyakan kepada beliau dimana

rumah pak rt. Berhubung disana ada salah warga yang sedang berbincang-bincang,

beliau menawarkan kepada peneliti untuk di antarkan ke rumah pak Rt. Ketika

peneliti menuju rumah Pak Rt, peneliti melihat ada beberapa lubang biopori di sekitar

Page 93: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

depan rumah warga. Disana lah di timbunya sampah basah yang tidak bisa digunakan

lagi. Dan tanah kosong lah yang dijadikan tempat pembuatan biopori tersebut. Ketika

penelit sudah sampai di rumah pak Rt. Peneliti dipersilahkan untuk masuk ke rumah

beliau, dan saya mencoba untuk berbincang-bincang melainkan istri dari pak Rt,

karena pak Rt sedang di tugaskan di luar kota. Menurut istri Rt, walaupun bapak

jarang ada dirumah tapi saya yang slalu mengontrol keadaan masyarakat klo ada

kegiatan apa-apa termasuk program bank sampah. Menurut saya warga disini sangat

bagus melakukan hal tersebut, dan besarnya tingkat kesadaran mereka akan

kebutuhan lingkungan yang sangat aman dan bersih.

Tanggapan Peneliti:

Menurut penulis, walaupun dengan tidak adanya pak Rt masyarakat masih

adanya antusias dengan apa yang seharusnya mereka lakukan demi kebersamaan

mereka. Dan itu dilakukan dengan adanya kesadaran masing-masing.

Catatan lapangan: No 7

Wawancara

Hari/ Tanggal : Minggu, 01 Mei 2013

Waktu : 10.00

Pekerjaan : Ketua Kelurahan Pondok Petir

Tempat : di kantor kelurahan

Nara Sumber : Bapak Endang Hidayat (Ketua Kelurahan Pondok Petir)

(Kantor Kelurahan Pondok Petir)

Memasuki kantor kelurahan pondok petir sangat ramai, karena berhubungan

dengan adanya kegiatan salah satu program kelurahan yaitu qori. Dan peneliti diikut

sertakan menjadi panitia acara tersebut. Di selang istirahatnya dari kegiatan tersebut

peneliti mencoba berbincang dengan salah satu anggota kelurahan, peneliti meminta

izin untuk bertemu dengan ketua kelurahan. Ketika peneliti sudah bertemu peneliti

mencoba untuk memperkenalkan diri dimana identitas saya. Lalu saya memberikan

KTP, KTM, surat izin penelitian baik dari kelurahan atau dari kantor Kesbang Kota

Depok. Setelah itu saya berbincang-bincang, karena lurah sekarang baru, maka dari

itu saya membuka pembicaraan apakah beliau mengetahui adanya program bank

sampah yang di adakan di desa pondok petir Rt: 02/ 09?. “iya saya mengetahui

adanya program tersebut, dan patuh untuk kita contohkan ke warga yang lain. Karena

Page 94: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …

desa tersebut mendapatkan penghargaan dari kota depok sebagai kota layak anak. Dan

kita harus memberikan semangat kepada mereka agar program tersebut tetap bertahan

dan berkesinambungan untuk masyarakatnya.”

Tanggapan Peneliti:

Perlu adanya dari pihak instasi atasan yaitu seperti kelurahan harus terjun

langsung ke lokasi. Karena masyarakat juga harus adanya kebersamaan antara pihak

atasan dan masyarakat. Agar tidak adanya kesalah fahaman.walaupun masyarakatnya

sudah adanya tingkat kesadaran dan solidaritas yang tinggi untuk kemajuan desanya,

namun pihak atas harus mengetahui lebih dalam lagi bagaimana masyarakatnya.

Page 95: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 96: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 97: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 98: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 99: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 100: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 101: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 102: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …
Page 103: DAMPAK BANK SAMPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN …