DALAM PERSPEKTIF SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46424/1/INES N… ·...
Transcript of DALAM PERSPEKTIF SYARIAHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46424/1/INES N… ·...
PROSES BISNIS MUSLIMARKET.COM
DALAM PERSPEKTIF SYARIAH
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Disusun oleh
Ines Nur Afifah Islami
11140460000132
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019
PROSES BISNIS MUSLIMARKET.COM DALAM PERSPEKTIF
SYARIAH
SKRIPSI
Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum (S.H)
Oleh:
Ines Nur Afifah Islami
11140460000132
Pembimbing
Fathudin, S.HI., S.H., M.A.Hum., M.H.
NIP. 19850610 201903 1007
HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAT)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440H
ii
ABSTRAK
Ines Nur Afifah, NIM 11140460000132. PROSES BISNIS
MUSLIMARKET.COM DALAM PERSPEKTIF SYARIAH. Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 1440H/2019M.
Pada dasarnya sistem penjualan dengan melalui Perusahaan Marketplace
adalah termasuk penjualan secara online atau yang disebut dengan e-commerce.
Marketplace adalah merupakan media online berbasis web based tempat
melakukan kegiatan transaksi antara penjual dan pembeli. Model bisnis yang
mana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang
dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Realitas
sekarang semakin jelas bahwa pasar online banyak diminati oleh masyarakat
Indonesia. Tetapi kurangnya perusahaan Marketplace yang mendasari jual beli
sesuai dengan ajaran Rasulullah maka dengan begitu muncullah Perusahaan
Marketplace Syariah.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian Marketplace
syariah pada Muslimarket.com dalam proses bisnisnya apakah sesuai dengan
fatwa DSN MUI No. 62/DSN-MUI/XII/2007 tentang akad Jualah dimana akad ini
dipakai antara penjual dengan perusahaan marketplace tersebut dan fatwa DSN
MUI No 5/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad Salam dimana akad ini di pakai
antara konsumen dengan penjual. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian
hukum normative empiris dan teknik pengumpulan data yang digunakan,
penelitian lapangan, kepustakaan dan studi dokumentasi.
Adapun hasil dalam penelitian ini adalah kesesuaian Marketplace Syariah
pada Perusahaan Muslimarket.com sudah sesuai dengan fatwa DSN MUI No.
62/DSN-MUI/XII/2007 akad Jualah karena Muslimarket.com akan mendapatkan
imbalan ketika si penjual mendapatkan hasil dari iklan Muslimarket.com. Sesuai
dengan Fatwa DSN MUI No 5/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad Salam dimana
akad tersebut dipakai antara penjual dan konsumen.
Kata kunci: Marketplace, Marketplace syariah, Mekanisme Proses Penjualan
Pembimbing : Fathuddin, S.H.I., S.H., M.A.
Daftar Pustaka : 1991 s.d 2018
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat yang telah berkorban mengantarkan ummat dari
zaman jahiliyah ke masa yang diterangi dengan kecanggihan dan kecerdasan.
Tiada yang sempurna di dunia ini, begitu juga dalam hal penulisan skripsi
ini yang mungkin tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, tetapi harapan
penulis, setidaknya skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk siapapun yang
membacanya, atau menjadi sumber inspirasi untuk penelitian-penelitian
berikutnya.
Rintangan dan hambatan silih berganti, Alhamdulillah penulis bisa
melewati dan pada akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini. Penulis haturkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun
materiil, terutama kepada:
1. Bapak Dr.H Ahmad Tholabi Kharlie., SH.,MA.,M.H. Selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas bimbingan dan pelayanan yang
diberikan kepada saya. Semoga bapak menjadi pemimpin yang diberkahi
Allah, Aamiin.
2. Bapak A.M Hasan Ali MA. Selaku Ketua Program Studi Muamalat dan
Bapak Abdurrauf Lc. MA. Selaku Sekretaris Program Studi Muamalat
yang telah membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan
skripsi ini.
3. Terima kasih yang begitu besar kepada Bapak Fathuddin, S.H.I., S.H.,
M.A selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya demi
memberikan bimbingan berupa ilmu, masukan-masukan dan pengarahan
dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis, semoga ilmu yang telah Bapak dan
Ibu berikan akan selalu bermanfaat bagi penulis.
5. Ungkapan terima kasih yang begitu besar dan penghargaan yang paling
tinggi untuk ayahanda tercinta Bapak Urip Setiono dan Ibu Markhumah
yang telah memberikan dukungan baik secara moril, materiil, semangat
dan doa yang selalu dipanjatkan sehingga penulis diberi kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Terima kasih untuk kaka saya M. Arif Hidayatullah, M.Arif
Rahmatullah, Adinda Putri Istiqomah yang selalu menjadi motivasi saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Terima kasih untuk Bayu Reza Fauzi yang selalu membantu,
mensupport, memotivasi dan menghibur hingga dapat terselesainya
skripsi ini.
8. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku tercinta atau yang biasa kita sebut
dengan Geng Princess, Ulfatun Mardiyah, Venny Andrianingtyas, Iffah
Karimah, Nabilla Yudia Putri, Yuanita Nindya, dan Musyarofah yang
sudah menemani dari semester awal hingga sekarang. Canda, tawa,
bahagia, sedih, senang, kita lalui bersama selama 4 tahun dan selalu
memberikan semangat kepada penulis selama masa mengerjakan skripsi.
9. Kepada sahabat-sahabat rumah Risma Marta, Dewi Farah, Hawa
Muharrama, Amimah Azhariyah, Sarah Fadhillah, Eka Unfa yang selalu
memberikan motivasi agar cepat terselesainya skripsi ini.
10. Kepada teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syariah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2014 khususnya Native C, Terima kasih
atas dukungan dan waktu-waktu indah selama 4 tahun ini. Cinta, kassih,
dukungan, doa dan waktu yang sudah kita lewati, keep solid seperti
native selama ini.
11. Terima kasih untuk teman-teman KKN 140 (JUPITER), atas
kebersamaan, kenangan dan pengalaman yang sangat berkesan.
v
Semua pihak yang telah memberikan dukungan spiritual, moril, dan
materiil. Hingga selesainya penelitian ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-
persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikkan kalian berupa pahala
yang berlipat ganda. Dengan segala kelemahan dan kekurangan penulis,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Semoga Allah
SWT selalu senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Aamiin.
Jakarta, 21 Januari 2019
Ines Nur Afifah Islami
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 9
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah : .................................................... 11
Manfaat Penelitian: ........................................................................................ 11
F. Kerangka Teori.............................................................................................. 11
G. Metodologi Penelitian ................................................................................... 13
1. Jenis Penelitian........................................................................................ 13
2. Jenis data dan sumber data penelitian ..................................................... 13
3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 14
4. Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 15
H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 15
BAB II JUAL BELI MENURUT PERSPEKTIF SYARIAH .......................... 18
A. Jual Beli dalam Hukum Islam ....................................................................... 18
1. Pengertian Jual Beli ................................................................................ 18
2. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................................... 20
3. Macam-Macam Jual Beli ........................................................................ 24
4. Rukun dan Syarat Jual Beli ..................................................................... 25
B. Pengertian dan Prinsip Jual Beli Online........................................................ 26
1. Pengertian Jual Beli Online .................................................................... 26
2. Dasar Hukum Jual Beli Online ............................................................... 27
vii
3. Subjek dan Objek Jual Beli Online ......................................................... 29
4. Tempat Jual Beli Online ......................................................................... 30
C. Prinsip dan Pengertian Marketplace ............................................................. 31
1. Pengertian Marketplace .......................................................................... 31
2. Dasar Hukum Marketplace ..................................................................... 33
3. Kelebihan dan Kekurangan Jual beli di Perusahaan Marketplace .......... 36
D. Pengertian dan Prinsip Marketplace Syariah ................................................ 39
1. Pengertian Marketplace Syariah ............................................................. 39
2. Perbedaan Muslimarket.com dengan Marketplace Konvensional .......... 41
E. Review Studi Terdahulu ................................................................................ 42
BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN
MUSIMARKET.COM............................................................................ 45
A. Gambaran Umum Mengenai Perusahaan Muslimarket ................................ 45
1. Sekilas Sejarah ........................................................................................ 45
2. Kemudahan Berbelanja Gaya Hidup Muslim di Muslimarket ............... 46
3. Profil Perusahaan .................................................................................... 47
4. Susunan Organisasi Perusahaan Muslimarket.com ................................ 49
5. Motto ....................................................................................................... 49
6. Visi dan Misi ........................................................................................... 50
7. Produk-produk Muslimarket ................................................................... 50
8. Alamat Perusahaan.................................................................................. 51
9. Akad – Akad di dalam Muslimarket.com ............................................... 51
10. Jenis Transaksi yang Dipakai Muslimarket.com ................................ 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61
A. Mekanisme Kesesuaian Proses Transaksi Muslimarket.com dengan Fatwa
DSN No 05/DSN-MUI/IV/2000 ................................................................... 61
1. Dewan Pengawas Syariah (DPS) ............................................................ 63
2. Legalitas Perusahaan Muslimarket.Com ................................................ 63
B. Aspek Khusus Muslimarket.com .................................................................. 64
C. Tentang Proses Bisnis Muslimarket.Com ..................................................... 66
1. Prosedur Mendaftar Sebagai Pengguna Muslimarket.com ..................... 66
viii
2. Persyaratan Penggunaan ......................................................................... 67
3. Prosedur Melakukan Pembayaran ........................................................... 70
4. Konsep Muslimarket.com ....................................................................... 70
5. Alur Kerja Muslimarket.Com ................................................................. 71
6. Analisis Apabila Terjadi Wanprestasi dalam Marketplace Online
Muslimarket.Com .......................................................................................... 71
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 75
A. Kesimpulan ................................................................................................... 75
B. Saran - saran .................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Fatwa DSN MUI No. 05/DSN-MUI/IV/2000
Lampiran 2 : Legalitas Perusahaan Muslimarket.com
Lampiran 3 : Daftar Pertanyaan Wawancara Perusahaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat menimbulkan
adanya suatu gaya baru dalam system perdagangan. Beberapa tahun terakhir
perdagangan melalui media internet dan berbagai macam aplikasi semakin
marak terjadi di Indonesia. Bahkan jual beli di media internet menggunakan
facebook, instagram, atau aplikasi lainnya atau dengan menggunakan
handphone sebagai alat pemasarannya. Dengan perdagangan lewat internet ini
berkembang pula sistem bisnis virtual, seperti virtual store atau virtual
company di mana pelaku bisnis menjalankan bisnis dan perdagangannya
melalui media internet dan tidak lagi mengandalkan bisnis perusahaan
konvensional yang nyata. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar
menjadi pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut. Banyaknya perusahaan ini menciptakan
adanya suatu persaingan bisnis, perusahaan dapat menjadi pemenang dalam
persaingan bisnisnya apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan
sebanyak-banyaknya tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh
keuntungan yang besar pula. Dengan memberikan kepuasan pada konsumen
maka akan dapat membangun kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta
hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan, menurut konsep
pemasaran, perusahaan yang bisa bertahan dan memenangkan persaingan di
pasar modal adalah perusahaan yang mampu menawarkan nilai lebih dan
sesuai dengan keinginan pelanggan.1
Pada hakekatnya konsumen merupakan faktor penting bagi
berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah
pintar dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun jasa,
yang nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa memuaskannya.
1Philips Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,2009), h.45.
2
Persingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan agar
mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik
minat konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Perusahaan sudah
semestinya lebih terfokus pada konsumen agar dapat memenangkan
persaingan. Dengan memberikan kepuasan pada konsumen maka akan dapat
membangun kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta hubungan yang
erat antara konsumen dan perusahaan. Menurut konsep pemasaran,
perusahaan yang bisa bertahan dan memenangkan persaingan di pasar global
adalah perusahaan yang mampu menawarkan nilai lebih dan sesuai dengan
keinginan pelanggan.2Oleh karena itu untuk mencapai kesuksesan perusahaan
harus memenuhi syarat yang harus dipenuhi agar dapat mencapai sukses
dalam persaingan. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap
perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa
yang di inginkan konsumen dengan harga yang sesuai. Dengan demikian,
setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar
sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai
organisasi yang berusahan memenuhi kebutuhan dan keinginan para
konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya.3Perilaku konsumen
harus diketahui perusahaan sebagai strategi dalam menarik pasar. Strategi
pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. strategi pemasaran
memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti
segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran
pemasaran dan biaya bauran pemasaran.4 Apalagi di era globalisasi seperti
2 Philips Kotler dan Keller, Marketing Management Edisi 14, Global Edition. (New Jersey:
Pearson Prentice Hall, 2012), h. 45.
3 Fandy Tjiptono, Manajemen dan Strategi Merek, (Yogyakarta: Penerbit C.V.ANDI
OFFSET, 2011), h. 19.
4 Fandy Tjiptono, Manajemen dan Strategi Merek, (Yogyakarta: Penerbit C.V.ANDI
OFFSET, 2011), h. 101.
3
saat ini, tingkat kemajuan teknologi baik secara sadar maupun tidak, telah
memberikan kemudahan bagi manusia dalam berbagai bidang, salah satunya
dalam bidang perniagaan jual beli. Dalam melangsungkan kehidupannya,
manusia tidak akan pernah lepas dari perihal jual beli, bahkan jauh hari ketika
jaman dahulu para pendahulu pun telah mengajarkan untuk melakukan
kegiatan perniagaan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan bantuan
teknologi, seluruh kemudahan bagi umat manusia dapat diwujudkan.
Teknologi adalah “a design for instrumental action that reduces the
uncertainty in cause-effect relationships involve in achieving a desired
outcome” .Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas
kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan
sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan.5
Dengan adanya teknologi tidak di sia-siakan oleh beberapa pengguna
aktifnya. Bahkan sudah merambak menjadi suatu lahan bisnis. Lahan bisnis
yang dimaksud merupakan suatu cara seseorang untuk mempromosikan dan
menjual produk atau barang kepada pengguna teknologi lainnya bisa melalui
media sosial atau dibantu oleh melalui aplikasi perusahaan e-commerce
lainnya seperti lazada, shopee, bukalapak dll dan ini disebut sebagai
Perusahaan Marketplace. Tetapi pada perkembangan saat ini sudah banyak
perusahaan marketplace yang berbasis syariah atau sudah bersertifikat
syariah.
Pada tahun 1994 online shop sudah diperkenalkan kepada khalayak,
awal mula sistem penjualan online shop dikenal dengan istilah “e-commerce”
kepanjangan dari electronic commerce. E-commerce adalah pembelian dan
penjualan, pemasaran dan pelayanan serta pengiriman dan pembayaran
produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan lainnya, antara perusahaan
berjaringan dengan pelanggan, pemasok dan mitra bisnisnya.6 Sedangkan
masih banyak definisi e-commerce dari para ilmuwan seperti menurut David
5 Agoeng Neogroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010)h.2.
6 Bambang H, “Internet and E-commerce”, artikel diakses pada 24 september 2014 dari
http;//bambanghermawan.ilearning.me/2014.07/01/89/
4
Baum, e-commerce merupakan satu set teknologi dinamis, aplikasi dan proses
bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen serta komunitas tertentu
melalui transaksi elektronik berupa perdagangan jasa maupun informasi yang
dilakukan secara elektronik.7 Sedangkan menurut Amir Hatman, E-commerce
ialah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan
diri pada transaksi bisnis bebasis individu dengan menggunakan internet
sebagai media pertukaran barang dan jasa8. Sistem e-commerce pertama kali
digunakan oleh perusahaan di bidang makanan yaitu Pizza Hut. E-commerce
menggunakan fasilitas internet untuk bertransaksi. E-commerce inilah
kemudian berkembang jual beli secara online.
Media dan fitur belanja online lainnya sedikit banyak membawa
pengaruh bagaimana khalayak melihat sebuah peristiwa, informasi maupun
sebuah produk yang diiklankan didalamnya. Efek samping yang tidak
direncanakan dan telah diterima sebagai suatu hal yang wajar adalah
sosialisasi kebiasaan konsumtif.9 Perilaku konsumtif ini dilakukan hanya
untuk mencapai kepuasan maksimal serta meningkatkan gengsi demi
memperlihatkan status sosial semata. Seperti dalam berbelanja, yang biasanya
seseorang hanya membeli barang yang memang diperlukan dan dibutuhkan
saja, akan tetapi saat ini cenderung membeli barang yang diinginkan bahkan
bisa dikatakan tidak dibutuhkan.Pada dasarnya perilaku konsumen
merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.10
7 Onno W.Purba dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal E-commerce, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2000), h.13
8 Adi Nugroho, E-commerce Memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet I (Bandung:
Informatika, 2006)h,9.
9 Denis Mc.Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar,(Jakarta: Erlangga. 1991), cet
ke-2, h. 264
10 James F.Engal, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen Oleh F.X.
Budiyanto, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994)h. 3
5
Kemunculan perdagangan melalui internet ini, membawa implikasi baru
yang berbeda. Bagi kepentingan ekonomi kehadiran teknologi komputer dan
internet telah mendorong kepada tindakan efisiensi yang sesungguhnya,
sedangkan bagi dunia hukum, kemajuan teknologi komputer dan internet ini
telah membawa implikasi pada munculnya fenomena hukum yang baru.
Sehingga memunculkan persoalan-persoalan hukum yang baru.Perdagangan
seperti ini tidak lagi merupakan paper based economy, akan tetapi berubah
menjadi digital electronic economy. Pemakaian benda tidak berwujud
semakin tumbuh dan mungkin secara relatif akan mengalahkan penggunaan
benda yang berwujud11
.
Indonesia merupakan Negara yang menempati peringkat ke 6 pengguna
aktif internet sebesar 123 juta pengguna dan bertambah pada setiap tahunnya
maka dari itu pengguna aktif internet begitu besar melihat peluang dan pasar
e-commerce dapat menjadi tambang emas bagi sebagian orang yang akan
menggeluti dunia bisnis onlineshop. Berikut gambar bahwa setiap tahunnya
pengguna internet bertambah dengan pesat dari tahun 2014-2018 kedepan:12
Gambar1.1 peningkatan pengguna internet
11
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, (Jakarta: PT. Gravindo Persada, 2000),
h.29.
12https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enam
dunia/0/sorotan_media
6
Teknologi ternyata telah memobilisasi banyak perubahan di masyarakat
dan ekonomi global. Tidak ketinggalan geliat bisnis teknologi keuangan atau
financial technology (Fintech) telah mengubah sistem keuangan, mulai dari
pembayaran, peminjaman, urusan perbankan, manajemen asset, deteksi fraud
hingga di tahapan regulasi. Fintech yang selama ini masuk kedalam sistem
keuangan konvensional, perlahan-lahan masuk ke sistem keuangan syariah.
Terdapat 5 model bisnis e-commerce di Indonesia, yaitu Iklan Baris,
Marketplace C2C, Shopping mall, Toko online B2C, Toko online sosial
media. Salah satu model bisnise-commerce yang banyak digunakan adalah
Marketplace B2C. Hal ini dikarenakan pada model Marketplace B2C
kegiatan jual beli harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti
layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan
transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang
diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan disimpan
direkening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan
dikembalikan ke tangan pembeli. Fasilitas ini memberikan kenyamanan
bertransaksi bagi penjual dan pembeli. Dari pengertian diatas maka
Marketplace adalah jasa lapak jual beli online, dimana ijab qabul dalam suatu
transaksi jual beli dilakukan oleh produsen atau penjual barang dengan
konsumen secara langsung dan proses transaksi tersebut berlangsung melalui
website marketplace. Kemudian marketplace ada yang menyediakan jasa
rekber di lapak tersebut ada juga yang tidak.
Semakin menjamurnya pasar online atau yang disebut dengan e-
commerce membuat perusahaanE-Marketplace banyak diminati masyarakat.
Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat
melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pola
transaksi elektronik atau hubungan hukum yang digunakan adalah business to
customer.13
Beberapa aplikasi business to customer antara lain: pertama,
13
Muhammad Syaiffudin, Hukum Kontrak, Memahami Kontrak dalam Perspektif Filsafat,
Teori, Dogmatig, dan Praktik Hukum (Seri Pengayaan Hukum Perikatan)
7
Perdagangan e-commerce, kedua Toko Elektronik (Elektronik Srorefont),
ketiga Mall Elektronik (Elektronik Mall).
Di Indonesia yang mayoritas beragama Islam sudah semakin paham
akan tentang bisnis syariah, buktinya pada masa kini Financial Teknologi
sudah banyak perlahan-lahan masuk ke sistem keuangan syariah. Dari sisi
akad, Fintech tidak bertentangan dengan syariah sepanjang mengikuti prinsip-
prinsip sahnya suatu akad, serta memenuhi syarat dan rukun serta hukum
yang berlaku. Pada dasarnya Fintech harus merujuk kepada salah satu prinsip
muamalah yaitu „an taradhin atau asas kerelaan para pihak yang melakukan
akad. Asas ini menekankan adanya kesempatan yang sama bagi para pihak
untuk menyatakan prosese ijab dan qabul.
Syarat yang harus dipenuhi adalah harus ada objek („aqid),subjek
(mu‟qud‟alaihi), dan keinginan untuk melakukan akad (sighat), dan rukun
yang harus wujud adalah adanya upah/gaji serta manfaat. Hukum juga harus
mengiringi, misalnya berbentuk undang-undang, fatwa dan sertifikat
kesyariahan perusahaan tersebut.
Dalam KUH Perdata, asas kerelaan juga dinyatakan dalam pasal 1320.
Dalam menjalankan bisnis Fintech, pasal ini juga mengikat. Perkembangan
dari sisi hukum syariah dapat dilihat dari dikeluarkannya sertifikat syariah
pada perusahaan Marketplace Muslimarket.com. Dimana Muslimarket.com
hadir sebagai e-commerce dengan konsep berbeda. Mendukung designer
lokal, produsen, dan pedagang muslim dengan membangun wadah online
retail yang membagikan sebagian pendapatannya kepada yayasan muslim
untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan.Ini adalah Salah satu dari
banyaknya Marketplace di Indonesia yang sudah mengantongi sertifikat
syariah yaitu muslimarket.com. Muslimarket.com hadir menambah daftar e-
commerce di tanah air pada pertengahan juni tahun 2015. Kental dengan
nuansa Islami, Muslimarket.com ingin menggarap pasar penduduk Muslim
Indonesia dengan lebih serius dan luas, salah satunya mengaitkan pengalaman
berbelanja dengan ibadah dan ikatan emosional.
8
Kebutuhan yang berkembang saat ini adalah perlengkapan busana
muslim, sebagai salah satu barang fashion, salah satu perusahaan/toko online
menjadi suatu yang sangat penting dalam penjualan suatu produk dan salah
satu toko online yang menyediakan perlengkapan busana muslim adalah
perusahaan marketplace muslimarket.com. Muslimarket.com adalah suatu
perusahaan marketplace yang menjual berbagai perlengkapan busana muslim
bagi pria dan wanita. Produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik
dan mampu menghadap persaingan. Muslimarket adalah salah satu e-
commercemuslim pertama di Indonesia yang memadukan aktivitas belanja
dengan pemberdayaan komunitas muslim di Indonesia. Sebagai e-commerce
Serba Muslim Serba Ada . Muslimarket berinisiatif membuat muslim pop up
marketpertama di Jakarta yang dinamakan SOUQ. SOUQ berasal dari bahasa
Arab yang memiliki arti pasar. Sesuai dengan namanya, tujuan diadakan
acara ini adalah untuk mengekspos designer muslim untuk membangun
komunitas muslim dengan gaya yang lebih modern dan tentu saja
memberdayakan ekonomi muslim yang baru. Selain itu, Muslimarket.com
sangat mendukung komunitas-komunitas muslim di Indonesia, sehingga
nantinya juga akan menghadirkan beberapa komunitas muslim untuk bisa
berbagi pengalamannya dan cerita kepada komunitas lainnya serta berbagi
informasi dengan pengunjung di SOUQ Class14
.
Semua perusahaan termasuk Muslimarket.com memiliki tujuan untuk
meningkatkan penjualan, maka harapan bagi perusahaan adalah adanya
keputusan pembelian dari konsumennya, yang dimaksud dengan keputusan
pembelian adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh penjual15
.
14
http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
15 Philips Kotler dan Keller, Marketing Management Edisi 14, Global Edition. (New Jersey:
Pearson Prentice Hall,2012),h, 192.
9
Menurut Riel “Kami ingin meningkatkan hubungan emosional dengan
sentuhan islami saat berbelanja, bukan sekedar sisi fashion saja.
Muslimarket.com memastikan segala produk yang dijual adalah 100 persen
halal, dan sebagian keuntungan akan kita kembalikan untuk pemberdayaan
umat juga,” ujar pemimpin muslimarket.com tersebut. Selain memiliki
sertifikat syariah dri DSN, Muslimarket.com menerapkan konsep berbelanja
sembari berinfaq untuk para konsumen. Setiap melakukan pembelian,
konsumen diberi pilihan untuk berinfaq dengan jumlah sesuai dengan
keinginan mereka. Nantinya, dana yang mereka infaqkan akan disalurkan ke
yayasan Islam untuk membantu pemberdayaan produsen Muslim. “jadi kami
bukan semata-mata portal untuk berbelanja, tapi juga untuk ibadah”. 16
Dengan adanya perusahaan marketplace yang sudah
bersertifikat syariah seperti muslimarket.com maka menimbulkan adanya
perbedaan atau suatu konsep yang berbeda dengan perusahaan marketplace
lainnya yang belom bersertifikat syariah, seperti pada akadnya, atau prinsip
dan konsep kerjanya. Didalam perusahaan muslimarket memakai akad jual
beli salam yang tertulis didalam fatwa DSN MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000
yang menjelaskan bahwa konsumen terlebih dahulu menyelesaikan
pembayaran diawal dengan syarat-syarat tertentu. Didalam muslimarket.com
disini penulis akan meneliti bagaimana konsep muslimarket.com apakah
sudah sesuai dengan fatwa DSN MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000 dan apakah
yang membuat muslimarket bisa bersertifikat syariah dan masih adakah
keraguan dalam kesyariahannya muslimarket tersebut. Maka penulis
melakukan penelitian dengan judul:“Proses Bisnis Muslimarket.com Dalam
Perspektif Syariah”.
B. Identifikasi Masalah
Muslimarket.com sebagai perusahaan Marketplace berusaha
memberikan layanan yang terbaik demi kepuasan para pelanggannya. Dengan
16
http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
10
maraknya dunia bisnis dan persaingan pasar ekonomi yang ada maka banyak
perusahaan perusahaan yang meberikan inovasi-inovasi baru agar penjual dan
pembeli dapat bertransaksi secara aman dan nyaman. Tetapi dengan adanya
sistem pasar online mengundang berbagai pendapat menurut prinsip syariah
yang sesuai dengan Fatwa DSN MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000. Di dalam
dunia bisnis perusahaan marketplace sudah banyak yang bersertifikat syariah
yang memiliki pembeda dengan perusahaan marketplace lainnya yang belum
memiliki sertifikat syariah. Tetapi masalah yang timbul adalah tentang
kesyariahan perusahaan muslimarket.com apakah sudah sesuai dengan prinsip
syariah dan fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional), dan apa saja akad yang
terdapat didalam muslimarket.com tersebut, apakah ada yang beda dengan
perusahaan marketplace lainnya. Karena masalah ini akan menimbulkan pro
kontra dari berbagai macam kalangan jika kesyariahannya tidak dapat
terealisasikan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada kajian seputar proses bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan Muslimarket.com yang ditinjau dari perspektif
prinsip syariah yang mana perusahaan ini adalah salah satu perusahaan
marketplace yang sudah berdiri dari april tahun 2015 dan sudah mendapatkan
sertifikat syariah bagi perusahaannya. Muslimarket.com adalah perusahaan
marketplace yang bekerja dibidang perdagangan sama seperti perusahaan
marketplace lainnya tetapi yang membedakan adalah didalam muslimarket
kita bisa berbelanja sekaligus infaq bagi orang yang membutuhkan karena
muslimarket membuat opsi untuk para konsumen dapat berinfaq sesuka
mereka.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana akad penerapan yang dijalankan oleh bisnis Marketplace
Muslimarket.com ?
2. Bagaimana kesesuaian proses bisnis Marketplace Muslimarket.com
dengan Fatwa DSNMUI No 05/DSN-MUI/IV/2000 ?
11
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja akad syariah yang dipakai dan penerapannya
di dalam Perusahaan Marketplace Muslimarket.Com.
2. Untuk mengetahui kesesuaian proses bisnis Muslimarket.Com dengan
Fatwa MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000.
Manfaat Penelitian:
1. Secara teoritis: bagi penulis dan pembaca penelitian ini dapat menambah
wawasan keilmuan dalam pembahasan e-commerce, marketplace atau
sistem penjualan perusahaan Muslimarket.com yang sesuai dengan
prinsip syariah dan fatwa DSN MUI.
2. Secara Praktis: penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya atau sebagai landasan apabila terjadi sebuah permasalahan
dalam sistem kerja dan keraguan tentang kesyariahannya perusahaan
marketplace yang sudah bersertifikat syariah ini seperti
Muslimarket.Com
F. Kerangka Teori
Keberadaan kerangka teori dalam sebuah penelitian merupakan hal
yang sangat penting sebagai suatu konsep rangkaian seluruh kegiatan yang
akan diteliti mulai dari tahap awal sampai akhir yang menciptakan satu
kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-
jawaban ilmiah terhadap masalah yang diteliti. Kerangka teori penulisan ini
adalah Proses bisnis Muslimarket.com dalam perspektif kesyariahannya
menurut fatwa MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000. Perusahaan Muslimarket.com
yang sudah berbasis syariah ditinjau dari aspek pengertian, dasar hukum,
ketentuan-ketentuan syariah, dan aplikasi pemasaran pada perusahaan
Marketplace, serta akad-akad apa saja yang dipakai, dan masih adakah
keraguan dalam kesyariahannya. Penelitian ini berpedoman pada fatwa-fatwa
DSN, peraturan perundang-undangan dan buku-buku lainnya yang
mendukung.
12
Marketplace itu sendiri adalah Sebuah Pasar Elektronik yang
melakukan kegiatan menjual dan membeli suatu barang ataupun jasa yang
meliputi 3 aspek (b2b, b2c dan c2c) b2c (bussines to customer), c2c (cutomer
to costomer), b2b (bussines to bussines) dan b2b mendominasi sampai 75%
di Marketplace. Marketplace pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas
untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerarahkan barang dan jasa
kepada konsumen dari perusahaan. Marketplace dapat diartikan juga sebagai
sebuah lokasi jual beli produk dimana seller dan juga konsumen bertemu di
suatu tempat. Seller akan menjual barangnya di lapak yang sudah disediakan
oleh e-commerce dengan konsep marketplace. Barang yang dijual di
marketplace tersebut kemudian diiklankan oleh pihak e-commerce untuk
mendapatkan konsumen yang potensial potensial. Kesuksesan e-commerce
dengan konsep marketplace ini ditentukan oleh banyaknya jumlah seller dan
juga konsumen yang bergabung di website e-commerce tersebut17
Marketplace Syariah adalah sistem pemasaran dengan sistem peer to
peer yang dimaksud peer to peer adalah suatu teknologi sharing (pemakaian
bersama) resource dan service antara satu komputer dengan komputer lain.
Pengertian yang lebih tepat mengenai peer to peer (p2p) adalah sistem
terkomputerisasi Client-Server dimana suatu komputer berfungsi sebagai
client sekaligus sebagai server, sehingga memungkinkan komunikasi dan
pertukaran resource antara dua komputer secara langsung (rel time).
Marketplace Syariah juga merupakan perusahaan yang sudah mendaftarkan
diri ke DPS dan mendapatkan sertifikat syariah. Marketplace syariah merek
melakukan pemasaran dan jual beli barang menurut syariat islam yang
dirancang dengan berbasis syariah. Menjauhkan riba, menjauhkan
pengambilan keuntungan sebesar-besarnya, menjauhkan transaksi jual beli
yang diharamkan oleh Agama Islam dan semua produk sudah berlebel halal
MUI. E-Commerce adalah merupakan bentuk perdagangan yang mempunyai
karakteristik tersendiri yaitu perdagangan yang melintasi batas negara dan
17
Kurniawan, E-Marketing Sebagai Alat Bantu Memperluas Segmen Pasar,
(Jakarta:Erlangga)2000, hal,12
13
tidak bertemunya penjual dan pembeli dan media yang digunakan adalah
internet18
.
G. Metodologi Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu
adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan
adanya keraguan-keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan
pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
telah ada.19
Untuk mendapatkan data yang dianggap tepat, maka data yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini diperoleh dengan cara-cara
melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung terselesaikannya.
1. Jenis Penelitian
Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah, penelitian hukum
normatif empiris. Penelitian Hukum Normatif Empiris ini pada dasarnya
merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan
adanya penambahan sebagai unsur empiris. Metode penelitian normative
empiris mengenai implementasi ketentuan hukum normative (undang-
undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi
dalam suatu masyarakat.20
2. Jenis data dan sumber data penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder, berikut ini adalah penjelasannya:
18
Abdul halim barkatuh dan teguh prasetyo, “Bisnis E-Commerce”,(Yogyakarta:Pustaka
Belajar)2005, hal,5
19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Penerbit
Alfabeta,2010), h. 3.
20https://idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/
14
a. Data Primer
Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya
Fatwa MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000 baik melalui wawancara,
observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang
kemudian diolah oleh peneliti, data ini langsung dari pihak
Perusahaan Muslimarket dengan teknik wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari luar objek
yang diteliti, akan tetapi memiliki hubungan dengan data yang telah
dikumpulkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Data
sekunder digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran
tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun. Data sekunder sumber atau sumber
sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dengan cara
membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang
bersumber dari literature, buku-buku, serta dokumen perusahaan21
.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian
ini yaitu:
a. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan adalah data lapangan yang diperlukan
sebagai data peninjau diperoleh melalui informasi dan pendapat-
pendapat dari responden, yang ditentukan secara
purposivesampling(ditentukan oleh peneliti berdasarkan
kemauannya).
21
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Edisi V, (Bandung, CV IKAPI, 2010)h. 137.
15
b. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaanyaitu data kepustakaan yang diperoleh
melalui penelitian kepustakaan yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan, ketetapan fatwa, buku-buku, dokumen resmi,
publikasi, dan hasil penelitian.22
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan
yang didapat dilapangan dan laporan lainnya yang berkaitan dengan
penelitian23
. Penulis mengambil data-data terkait dengan melakukan
studi dokumentasi pada Perusahaan Muslimarket.
4. Teknik Pengolahan Data
Data mentah harus diubah menjadi data yang dapat terbaca dengan
baik. Pengolahan data harus didasarkan pada kebutuhan data yang akan
disajikan dalam skripsi. Data hasil wawancara harus ditranskip atau
diubah dari format audio menjadi visual dalam wujud teks. Untuk data
kualitatif, teknik pengolahan data dengan melakukan pengkodean data
pemotongan data dilakukan sesuai kebutuhan, seperti menyeleksi
fragmen hasil wawancara atau data kepustakaan yang akan diikuti dalam
penulisan skripsi.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan alur dari penelitian yang akan diteliti.
Skripsi ini disusun dalam beberapa bab dengan tujuan untuk mempermudah
penulisan dan memperjelas pembacanya, untuk pembahsan yang lebih terarah
dan permudahkan pemahaman, maka penulis membagi ke lima bab. Pada
tiap-tiap bab terdapat sub-bab mempunyai pembahasan masing-masing yang
saling berkaitan dengan lainnya. Penulis membuat sistematika penulisan
sebagai berikut.
22
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009) h. 106-107
23 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002) Cet.ke 12 h.32
16
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka teori dan konseptual, metode penelitian,
teknik penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI
Dalam bab ini menerangkan kajian teori-teori serta berbagai
konsep yang relevan dengan tema penelitian, teori-teori dan konsep
tersebut diperoleh dari berbagai literature dan berisi tentang prinsip
dan pengertian jual beli menurut perspektif syariah, dasar hukum
jual beli, prinsip dan pengertian Markeplace,dasar hukum
Marketplace, kekurangan dan kelebihan jual beli melalui
perusahaan Marketplace, pengertian Marketplace syariah, dan
review studi terdahulu.
BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN
MARKETPLACE MUSLIMARKET.COM
Dalam bab ini menerangkan tentang sekilas sejarah, susunan
organisasi perusahaan Muslimarket.com, profil perusahaan, alamat
perusahaan, visi dan misi Muslimarket.com, produk-produk
perusahaan dan akad yang dipakai oleh perusahaan.
BAB IV ANALISIS MEKANISME KESYARIAHAN
MUSLIMARKET.COM DENGAN FATWA MUI NO 05/DSN-
MUI/IV/2000
Dalam bab ini berisis analisis data penemuan, dan menjawab dari
masalah penelitian. Yang terdiri atas mekanisme kesyariahan
Muslimarket.com, kesesuaian proses bisnis Muslimarket dengan
prinsip syariah dan Fatwa MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000 dan
pembahasan tentang interprestasi hasil penelitian yang digunakan
untuk menjawab permasalahan dalam pendahuluan berdasarkan
17
teori yang ada dan aspek khusus didalam Muslimarket.com,
Indikator kesyariahan dalam Muslimarket.com, akad didalam
Muslimarket.com, proses dan akad penerapannya di dalam bisnis
Muslimarket.com.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan disampaikan uraian tentang kesimpulan dan
rekomendasi yang merupakan pernyataan singkat yang diambil dari
pembahasan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
BAB II
JUAL BELI MENURUT PERSPEKTIF SYARIAH
A. Jual Beli dalam Hukum Islam
1. Pengertian Jual Beli
Jual beli atau perdagangan dalam bahasa Arab, yaitu al-bay‟ berarti
menjual, mengganti, dan menukar (sesuatu dengan sebuah yang lain).
Kata al-Bay‟ dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian
lawannya, yakni kata asy-Syira‟ (beli). Dengan demikian, maka kata al-
Bay‟ berarti “jual”, tetapi sekaligus juga berarti “beli”. Persoalan jual beli
dalam fikih Islam dibahas secara luas oleh ulama fikih, sehingga dalam
berbagai literature ditemukan pembahasan dengan topik kitab al-Bay‟
(kitab jual beli).24
Dalam buku Fiqih Muamalah karya Prof. Dr. H. Hendi Suhendi,
perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-Bai‟, al-Tijarah dan
al-Mubadalah, sebagaimana Allah swt, berfirman QS Fathir 35:29.
“Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan
rugi”25
Adapun jual beli menurut menurut terminologi, para ulama berbeda
pendapat dalam mendefinisikannya, antara lain:26
24
Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid 3 (Cet I; Jakarta: PT. Ichtiar
Baru Van Hoeve, 1996), h. 827.
25 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Jakarta:
CV.Kathoda, 2005)h. 620.
26 Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah (Cet I: Makasar: Alauddin University Press, 2013),
h. 49-50.
19
Menurut Ulama Hanafiyah:
م ياكا ال ش يخصص, فان ج ال عهى ال به يبادنتان قذا راحا ا
“Jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta menurut cara
yang khusus, harta mengcakup zat (barang) dan uang”
Menurut Imam Nawawi:
بال حهكا يقابهت يال
“Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikkan”27
Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mugni:
يبادنت انال بانال حهك حهكا
“Pertukaran harta dengan harta, untuk saling menjadikkan milik”28
Definisi lain dikemukakan ulama mazhab Maliki, Syafi‟i, dan
Hambali. Menurut mereka jual beli adalah saling menukar harta dengan
harta dalam bentuk pemindahan milik dan pemilikkan. Dalam hal ini
mereka melakukan penekanan pada kata “milik dan pemilikkan” karena
ada juga tukar menukar harta tersebut yang sifatnya bukan pemilikkan,
seperti sewa menyewa (Ijarah)29
.
Dari beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa inti jual beli
adalah suatu perjanjian tukar menukar benda yang bernilai secara
sukarela diantara kedua belah pihak yang satu mnerima benda-benda dan
pihak lainnya menerima sesuai perjanjian atau ketentuan yang telah
dibenarkan syara‟ dan disepakati.
Pada masyarakat primitif, jual beli dilangsunkan dengan cara saling
menukarkan harta dengan harta, tidak dengan uang sebagaiman berlaku
di zaman ini, karena masyarakat primitif belum mengenal adanya alat
tukar seperti uang. Cara penentuan apakah antara barang yang saling
27
Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah (Cet I: Makasar: Alauddin University Press, 2013),
h. 49-50.
28 Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah (Cet I: Makasar: Alauddin University Press, 2013),
h. 49-50.
29 Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid 3 (Cet I; Jakarta: PT. Ichtiar
Baru Van Hoeve, 1996), h.827
20
ditukar itu memiliki nilai yang sebanding tergantung kepada kebiasaan
masyarakat tersebut.
2. Dasar Hukum Jual Beli
Islam mengatur prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya,
yaitu dalam kegiatan bisnis yang membawa kemashlahatan. Berdasarkan
hal itu, Islam telah menawarkan beberapa aturan dasar dalam tansaksi,
perjanjian, atau mencari kekayaan sebagai berikut:
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(QS.Al-Baqarah 2:275)30
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan
jalan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa 4:29)31
Dalam ayat ini telah terdapat larangan bagi orang-orang yang
beriman dari memakan harta sesamanya secara batil, dan dijelaskan
bentuk keuntungan yang halal dalam pemutaran harta, yaitu perdagangan
yang dilakukan suka sama suka. Perniagaan merupakan jalan tengah
yang bermanfaat antara produsen dan konsumen yang dilakukan dengan
memasarkan barang. Dengan demikian, terdapat usaha untuk
memperbaiki produk dan memudahkan perolehannya sekaligus. Jadi
perniagaan ini berarti pelayanan antara kedua belah pihak saling
mendapatkan manfaat selalui perniagaan. Perolehan perniagaan pada
30
Suqiyah Musafa‟ah, Hadits Hukum Ekonomi Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2014),
h.66.
31Al-Fatih, Mushaf al-Quran Tafsir Per Kata disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir(Jakarta: PT
Insan Media Pustaka, 2012), h.47.
21
kemahiran dan kerja keras, tetapi pada waktu yang sama dapat
memperoleh keuntungan dan kerugian.32
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah SWT
melarang hamba-hambaNya yang mukmin memakan harta sesamanya
dengan cara yang batil dan cara-cara mencari keuntungan yang tidak sah
dan melanggar syariat seperti riba, perjudian, dan yang serupa dengan itu
dari macam-macam tipu daya yang tampak seakan-akan sesuai dengan
hukum syariat Islam. Allah swt mengecualikan dari larangan ini
pencucian harta dengan jalan perniagaan yang dilakukan atas dasar suka
sama suka oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.33
Dalam tafsir al-Maragi dikatakan bahwa dasar perniagaan adalah
saling meridhai. Dimana dalam ayat ini terdapat isyarat adanya beberapa
faedah, yaitu:34
a. Dasar halalnya perniagaan adalah saling meridhai antara pembeli
dan penjual. Penipuan, pendustaan dan pemalsuan adalah hal-hal
yang diharamkan.
b. Segala yang ada di dunia berupa perniagaan dan apa yang tersimpan
di dalam maknanya seperti kebatilan, yang tidak kekal dan tidak
tetap, hendaknya tidak melalaikan orang berakal untuk
mempersiapkan diri demi kehidupan akhirat yang lebih baik dan
kekal.
c. Mengisyaratkan bahwa sebagian besar jenis perniagaan mengandung
makna memakan harta dengan batil. Sebab pembatasan nilai sesuatu
dan menjadikan harganya sesuai dengan ukurannya berdasarkan
neraca yang lurus hamper-hampir merupakan sesuatu yang mustahil.
32
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, jilid 2, terj. As‟ad Yasin, Andul Azis Salim
Basyarakil, Muchtob Hamzah, Tafsur Fi Zhilalil Quran: Dibawah Nungan Al-Qur‟an, jilid 2
(Jakarta: Gema Insani, 2001)h. 341-342.
33 Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, terj. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, (Cet, I; Kuala
Lumpur: Victory Agencie, 1998),h. 361.
34 Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, terj. Bahrun Abu Bakar, Hery Noer Aly,
(Cet, II; Semarang: PT. Karya Toha Semarang, 1993),h. 27
22
Oleh sebab itu, disini berlaku toleransi jika salah satu diantara dua
benda pengganti lebih besar dari pada yang lainnya atau yang
menjadi penyebab tambahnya harga itu adalah kepandaian pedagang
dalam menghiasi barang dagangannya dan melariskannya dengan
perkataan yang indah tanpa pemalsuan dan penipuan. Sering orang
membeli sesuatu sedangkan dia mengetahui bahwa mungkin dia
membelinya ditempat lain dengan harga yang lebih murah. Hal ini
lahir karena kepandaian pedagang di dalam berdagang. Ia termasuk
kebatilan perniagaan yang dihasilkan karena saling meridhai, maka
hukumnya halal.
Hikmah dari pembolehan seperti ini adalah anjuran supaya
menyenangi perniagaan karena manusia sangat membutuhkannya dan
peringatan agar menggunakan kepandaian dan kecerdikkan dalam
memilih barang serta teliti didalam transaksi, demi memelihara harta
sehingga tidak sedikitpun daripadanya keluar dengan kebatilan atau tanpa
manfaat.
Demikian juga dikatakan oleh M. Quraish Shihab dalam tafsirnya
mengenai ayat ini bahwa kelemahan manusia tercermin antara lain pada
gairahnya yang melampui batas untuk mendapatkangemerlapan duniawi
berupa wanita, harta, dan tahta. Melalui ayat ini, Allah swt,
mengingatkan orang-orang yang beriman untuk tidak memperoleh harta
yang merupakan sarana kehidupan manusia dengan cara yang batil, yaitu
tidak sesuai dengan tuntutan syariat, hendaknya memperoleh harta itu
dengan jalan perniagaan atas dasar kerelaan yang tidak melanggar
ketentuan agama. 35
Kata (انبع) merupakan masdar dari kata بعج artinya memiliki dan
membeli karena masing-masing dua orang yang melakukan akad
meneruskan mengambil dan memberikan sesuatu. Menurut peneliti kata
ini berbicara masalah tujuan dari suatu kegiatan jual beli sehingga tidak
35
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an (Cet.
VIII: Jakarta: Lentera Hati, 2007)h. 497
23
mengatur masalah teknis bagaimana jual beli dilaksanakan yang
substansinya bahwa terjadinya perjanjian tukar menukar barang atau
benda yang mempunyai nilai secara ridha antara dua belah pihak sesuai
dengan ketentuan syariah yang disepakati. Zaman sebelumnya jual beli
berlangsung dengan cara barter yakni menukar barang dengan barang
atau benda dengan benda antara dua belah pihak, sekarang jual beli
umunya masyarakat menukar barang dengan uang. Dahulu juga ketika
belum berkembang internet jual beli dengan surat menyurat dibolehkan.
Oleh sebab itu, sekarang ini dengan perkembangan teknologi dalil
pengqiyasan tersebut yang membolehkan transaksi secara jual beli
online. Sehingga meskipun tidak ditemukan transaksi jual beli online
namun di qiyaskan dengan surat menyurat. Dalam hal ini dalil yang
digunakan oleh ulama yang membolehkannya adalah akad salam.
Melihat mekanisme jual beli online yakni dari segi majelis
memungkinkan terjadinya proses jual beli dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan maka jual beli seperti ini digolongkan dengan akad salam.
Adapun dalil yang dijadikan landasan hukum dalam
mendelegalisasi akad salam yakni QS. Al-Baqarah 2:282. Hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dari ibnu abbas. Serta ijma‟ ulama yang
dikutip dari pernyataan ibnu mundszir yang mengatakan bahwa, semua
ahli ilmu (ulama) telah sepakat bahwa jual beli salam diperbolehkan,
karena terdapat didalamnya kebutuhan dan keperluan untuk memudahkan
urusan manusia.
ذ. حذرا عبذ حذرا انعباط اب يح اب ا , حذرا يش ذ انذيشق ن ان
عج قال: ع أب , ع ذ صا نح ان د اب دا ذ, ع يح ض اب انعض
ل هللا ص.و ))إ ل: قال سع ذ انخزسي ق حشاض(( أباعع ع ع اانب
))سا اب ياج
“Telah meriwayatkan kepada kami al-Abbas bin al-Walid al-
Dimasyi telah meriwayatkan kepada kami Marwan bin Muhammad telah
meriwayatkan kepada kami Abdul al-Aziz bin Muhammad dari Dawud
bin Shalih al-Madini dari ayahandanya berkata, saya telah mendengar
24
Abu Sa‟id al-Khudri berkata, telah bersabda Rasululah Saw,
sesungguhnya jual beli itu atas dasar suka sama suka”.36
Hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Maimun bin Muhran
bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
حشاض انخاس بعذ انصفقت ال حم نغهى أ ضش يغها )سا انبع ع
اب جشش(
“jual beli hendaklah berlaku dengan rela dan suka sama suka dan
pilihan sesudah tercapai persetujuan. Dan tidaklah halal bagi seorang
muslim menipu sesame muslimnya”37
Dalam fikih muamalah, hukum asal sesuatu itu diperbolehkan
selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Pada dasarnya dalam hal-
hal yang sifatnya bermanfaat bagi manusia hukumnya adalah boleh
dimanfaatkan.
األصم ف األشاء اإلباحت حخى ذل انذنم عهى انخحشى
“Hukum asal segala sesuatu itu adalah kebolehan sampai ada dalil
yang menunjukkan keharamannya”.38
3. Macam-Macam Jual Beli
Jual beli secara umum berdasarkan pertukarannya, dibagi menjadi
4 macam, yaitu:39
a. Jual beli Salam (pesanan), yaitu jual beli melalui pesanan dengan
menyerahkan terlebih dahulu uang muka, kemudian barangnya
diantar belakangan.
36
Syaikh salim bin „Ied al-Hilali, Mausuu‟ah Manaahisy Syat‟iyyah fii Shahiih , Sunnah
an-Nabawiyyah, Jilid 2, terj. Abu Hasan Al-Atsari, Ensiklopedia Larangan Menurut Al-Qur‟an
dan As-Sunnah, jilid 2, h. 248.
37 Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2 (Cet. I: Kuala Lumpur: Victory Agencia, 1998)h.
362
38 A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan
Masalah-masalah yang Praktis (Cet III; Jakarta: Kencana, 2010)h. 51
39 Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah (Cet I: Makasar: Alauddin University Press, 2013),
h.57-58.
25
b. Jual beli Muqayyadhah (barter), yaitu jual beli dengan cara menukar
barang dengan barang, seperti menukar baju dengan sepatu.
c. Jual beli Mutlaq, yaitu jual beli barang dengan sesuatu yang telah
disepakati sebagai alat penukaran, seperti uang.
d. Jual beli alat penukar dengan alat penukar, yaitu jual beli barang
yang biasa dipakai sebagai alat penukar dengan alat penukar lainnya,
seperti uang perak dan uang kertas.
Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi. Jika ditinjau dari segi
hukumnya, jual beli ada dua macam, jual beli yang sah menurut hukum
dan batal menurut hukum, dari segi jual beli dan pelaku jual beli.
Ditinjau dari segi benda yang dijadikan objek jual beli dapat
dikemukakan pendapat Imam Taqiyuddin bahwa jual beli dibagi menjadi
tiga bentuk40
. Jual beli itu ada tiga macam jual beli benda yang
kelihatan, jual beli yang disebutkan sigat-sifatnya dalam janji, dan jual
beli benda yang tidak ada. Jual beli benda yang kelihatan adalah pada
waktu melakukan jual beli benda atau barang yang diperjual belikan ada
didepan penjual dan pembeli. Hal ini lazim dilakukan masyarakat banyak
dan boleh dilakukan, seperti membeli beras dipasar.
4. Rukun dan Syarat Jual Beli
Suatu jual dapat dikatakan sah apabila telah memenuhi rukun dan
syarat yang telah ditentukan oleh syara‟. Mengenai rukun dan syarat jual
beli, para ulama berbeda pebdapat. Dalam menentukan rukun jual beli ini
terdapat perbedaan pendapat ulama madzhab Hanafi dan jumhur ulama.
Rukun jual beli menurut ulama madzhab Hanafi hanya satu, yaitu
ijab dan qabul. Menurut merek, yang menjadi rukun dalam jual beli itu
hanyalah kerelaan (keridhaan) kedua belah pihak untuk berjual beli.
Namun karena unsure kerelaan itu merupakan unsure hati yang sering
tidak kelihatan, maka diperlukan indicator yang menunjukkan kerelaan
40
H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Cet. VI: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010),
h. 75
26
tersebut dari kedua belah pihak. Indicator ini bisa tergambar dalam ijab
qabul, atau melalui cara saling memberikan barang dan harga barang.41
Hal ini berbeda dengan pendapat jumhur ulama yang menyatakan
bahwa rukun jual beli itu ada empat, yaitu:42
a. Orang yang berakad (penjual dan pembeli).
b. Sighat (lafal ijab dan qabul).
c. Ada barang yang dibeli.
d. Ada nilai tukar pengganti barang.
B. Pengertian dan Prinsip Jual Beli Online
1. Pengertian Jual Beli Online
Kegiatan jual beli online saat ini semakin marak, apalagi situs yang
digunakan untuk melakukan transaksi jual beli online ini semakin baik
dan beragam. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa dalam dalam
sistem jual beli online produk yang ditawarkan hanya berupa penjelasan
spesifikasi barang dan gambar yang tidak bisa dijamin kebenarannya.
Untuk itu sebagai pembeli, maka sangat penting untuk mencari tahu
kebenaran apakah yang akan dibeli itu sudah sesuai atau tidak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jual beli adalah
persetujuan saling mengikat antara penjual, yakni pihak yang
menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga
barang yang dijual.43
Kata online terdiri dari dua kata, yaitu On (Inggris)
yang berarti hidup atau didalam, dan Line (Inggris) yang berarti garis,
lintasan, saluran atau jaringan.44
Secara bahasa online bisa diartikan
“didalam jaringan” atau dalam koneksi. Online adalah keadaan
41
Abdul Azis Dahlan, ed.,Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid 3, h.828.
42 Abdul Azis Dahlan, ed.,Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid 3, h.828.
43 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi
IV (Cet. I: Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008)h. 589.
44 “Sederet.com”, Online Indonesian English Dictionary. http://mobile.sederet.com/ (5
Februari 2015)
27
terkoneksi dengan jaringan internet. Dalam keadaan online, kita dapat
melakukan kegiatan secara aktif sehingga dapat menjalin komunikasi,
baik komunikasi satu arah seperti membaca berita dan artikel dalam
website maupun komunikasi dua arah seperti chatting dan saling berkirim
email. Online bisa diartikan sebagai keadaan dimana sedang
menggunakan jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya saling
terhubung sehingga dapat saling berkomunikasi.
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa jual beli online adalah persetujuan saling mengikat melalui
internet anatara penjual sebagai pihak yang menjual barang dan pembeli
sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. Jual beli secara
online menerapkan sistem jual beli di internet. Tidak ada kontak secara
langsung antara penjual dan pembeli. Jual beli dilakukan melalui suatau
jaringan yang terkoneksi dengan menggunakan handphone, komputer,
tablet, dan lain-lain.
2. Dasar Hukum Jual Beli Online
Selain dalam Hukum Islam, dasar hukum transaksi elektronik juga
diatur dalam hukum positif, yaitu:
a. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Menurut pasal 1 ayat 2 UU ITE, transaksi elektronik,
yaitu:Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan
dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media
elektronik lainnya.45
Dalam pasal 3 UU ITE disebutkan bahwa:46
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik
dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-
hatian, itikad baik, dan kebebasan memilih teknologi atau netral
teknologi. Pada pasal 4 UU ITE tujuan pemanfaatan teknologi dan
45
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Bab I, Pasal 1, angka 2.
46 Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Bab II, Pasal 3.
28
informasi elektronik, yaitu:47
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari
masyarakatinformasi dunia.
2. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Transaksi elektronik dapat dilakukan dalam lingkup public
ataupun privat sesuai dengan pasal 17 ayat (1) UU ITE.
Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat dilakukan dalam
lingkup public maupun privat.48
Transaksi elektronik juga diatur
dalam KUHPerdata yang menganut asas kebebasan berkontrak.
b. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
Jual beli adalah perjanjian yang berarti perjanjian sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1313 KUHPerdata, yaitu:49
“Suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih”
Menurut Gunawan Wijaya, jual beli adalah suatu bentuk
perjanjian yang melahirkan kewajiban atau perikatan untuk
memberikan sesuatu, yang dalam hal ini terwujud dalam bentuk
penyerahan kebendaan yang dijual oleh penjual dan penyerahan
uang dari pembeli ke penjual.50
Dalam buku III KUHPerdata diatur
mengenai perikatan yang menganut asas terbuka atau kebebasan
berkontrak, maksudnya memberikan kebebasan kepada pihak-pihak
dalam membuat perjanjian asalkan ada kata sepakat, cakap bertindak
47
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Bab II, Pasal 4.
48 Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Bab V, Pasal 17.
49 Republik Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1313.
50 Gunawan Wijaja dan Kartini Muljadi, Seri Hukum Perikatan (Cet. I: Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2003), h. 7
29
hukum, suatu hal tertentu dan suatu sebab tertentu, dan suatu sebab
yang halal. Begitupun juga transaksi elektronik yang diatur dalam
KUHPerdata yang menganut asas kebebasan berkontrak.
Sifat terbuka dari KUHPerdata ini tercermin dalam pasal 1338
ayat (1) KUHPerdata yang mengandung asas kebebasan berkontrak
yaitu:51
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Maksudnya ialah
setiap orang bebas untuk menentukan bentuk, macam dan isi
perjanjian asalkan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, kesusilaan dan ketertiban umum, serta selalu
memperhatikan syarat sahnya perjanjian sebagaimana termuat dalam
pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:52
Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.
3. Suatu hal tertentu.
4. Suatu sebab yang halal.
3. Subjek dan Objek Jual Beli Online
Dalam transaksi jual beli online, penjual dan pembeli tidak bertemu
langsung dalam satu tempat melainkan melalui dunia maya. Adapun
yang menjadi subjek jual beli online tidak berbeda dengan jual beli
secara konvensional, yaitu pelaku usaha selaku penjual yang menjual
barangnya dan pembeli sebagai konsumen yang membayar harga barang.
Penjualan dan pembelian online terkadang hanya dilandasi oleh
kepercayaan, artinya pelaku jual beli online kadang tidak jelas sehingga
rentan terjadinya penipuan.
51
Republik Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1338.
52 Republik Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1320
30
Adapun yang menjadi objek jual beli online, yaitu barang atau jasa
yang dibeli oleh konsumen, namun barang atau jasa tidak dilihat
langsung oleh pembeli selaku subjek jual beli online. Sangat berbeda
dengan jual beli secara langsung, sehingga memungkinkan pembeli
mendapatkan kepastian terkait dengan kualitas barang yang ingin
dibelinya, sehingga sangat minim terjadi tindakan penipuan.
4. Tempat Jual Beli Online
Ada beberapa tempat yang bisa ditempati oleh pelaku usaha untuk
berjualan online, yaitu:53
a. Marketplace
Pelaku usaha menjajakan produk yang dijual dengan
mengunggah foto produk dan deskripsi produk yang dijual di
marketplace. Marketplace tersebut telah menyediakan sistem yang
tertata sehingga pelaku usaha hanya perlu menunggu notifikasi jika
ada konsumen yang melakukan pembelian. Contoh dari marketplace
adalah Muslimarket.com, Bukalapak.com dan Tokopedia.com.
b. Website
Seorang pelaku usaha online dapat membuat situs yang
ditujukan khusus untuk berbisnis online. Situs tersebut memiliki
alamat atau nama domain yang sesuai dengan nama toko onlinenya.
Untuk membuat situs dengan nama yang sesuai seperti itu, pelaku
usaha harus membayar biaya hosting. Beberapa penyedia web
menawarkan paket-paket situs dengan harga yang berbeda-beda. Ada
yang termasuk template atau desain dari situs tersebut, atau ada pula
yang terpisah. Ini tergantung paket apa yang dipilih oleh seorang
pelaku usaha. Contohnya ialah OLX.com.
c. Webblog
Pelaku usaha yang memilik budgetyang terbatas bisa
mengandalkan webblog gratis seperti blogspot atau wordpress.
53
Marketing,”Lima Tempat Jualan Online”.Blog Marketing.
http//Marketing.blogspot.com/2013/04/22/lima-tempat-jualan-online.html (1 Mei 2015).
31
Dengan format blog, pelaku usaha dapat mengatur desain atau foto-
foto produk yang ia jual. Contohnya ialah,
www.bajumuslimtermurah.blogspot.comdan
http://morinabusana.blogspot.com.
d. Forum
Salah satu tempat berjualan secara online yang paling banyak
digunakan adalah forum yang digunakan sebagai tempat jual beli.
Biasanya, forum ini disediakan oleh situs-situs yang berbasis
komunitas dan masyarakat. Dari forum ini, seseorang dapat
menemukan apa yang ia cari dan apa yang sebaliknya ia jual. Untuk
mengakses dan membuat posting disebuah forum, pelaku usaha
diharuskan untuk sign un up terlebih dahulu untuk menjadi member
dari situs tersebut. Contohnya ialah, Kaskus.co.od dan Paseban.com
e. Media Sosial
Salah satu sarana yang cukup efektif yang berbisnis online,
adalah media-media yang menyentuh masyarakat secara personal,
yaitu media sosial. Contohnya ialah, Facebook, twitter, instagram,
dan lain-lain.
Pada saat zaman sekarang ini bisnis online terus berkembang dan
makin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Saat ini perusahaan
bisnis online yang semakin berkembang adalah perusahaan Marketplace.
Karena Perusahaan Marketplace sangat memudahkan pedagang untuk
berjualan dan memudahkan konsumen untuk berbelanja.
C. Prinsip dan Pengertian Marketplace
1. Pengertian Marketplace
Secara umum, segala jenis kegiatan usaha dalam perspektif syariah,
termasuk ke dalam kategori muamalah yang hukum asalnya mubah
(boleh dilakukan) asalkan tidak melanggar beberapa prinsip pokok dalam
syariat Islam.
32
Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem ekonomi pun
semakin berkembang. Dari sistem barter barang dengan barang sampai
pada akhirnya muncul lah sistem perdagangan atau jual beli.
Setelah masyarakat mengenal sistem transaksi secara Online, maka
tingkat penggunaan layanan jual beli online semakin meningkat. Hal
tersebut yang membuat segmen bisnis online kini meningkat drastis.
Transaksi jual beli online melalui Marketplace menjadi suatu layanan
yang sangat diminati.
Marketplace merupakan media Online berbasis internet (web
based) tempat melakukan kegiatan transaksi antara pembeli dan penjual.
Model bisnis yang mana website yang bersangkutan tidak hanya
membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga
memfasilitasi transaksi uang secara online. Pembeli dapat mencari
supplier (penjual) sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan,
sehingga memperoleh sesuai harga pasar. Sedangkan bagi supplier
(penjual) dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
produk atau jasa mereka. Aktifitas bisnis menjadi lebih efisien dan luas
dalam memperkenalkan bisnis atau usaha ke banyak Client (pelanggan)
secara global tanpa ada batasa jarak dan Regional (tempat). Marketplace
merupakan sebuah pasar virtual (nyata) dimana pasar tersebut menjadi
tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi.
Marketplace mempunyai fungsi yang sama dengan sebuah pasar
tradisional, hanya saja Marketplace ini lebih ter-komputerisasi dengan
menggunakan bantuan sebuah jaringan dalam mendukung sebuah pasar
agar dapat dilakukan secara efisien dalam menyediakan update informasi
dan layanan jasa untuk penjual dan pembeli yang berbeda-beda.
Pada sistem belanja online ini, sebuah website menyediakan lahan
atau tempat bagi para penjual untuk menjual produk-produknya. Di
website inilah kita akan menemukan produk dari penjual yang berbeda,
ada juga beberapa penjual dari online shop. Setiap produk yang terdapat
dalam website tersebut telah diberikan spesifikasi dan penjelasan kondisi
33
produknya, sehingga pembeli dapat langsung mengklik tombol “beli”
kemudian melakukan transfer sejumlah harga yang tercantum. Pada
sistem belanja ini, penjual tidak melakukan tanya jawab kepada pembeli
dan tidak ada diskon ataupun tawar menawar seperti pada online shop.
Perusahaan Marketplace saat ini sudah sangat menjamur di Indonesia dan
sangat diminati oleh banyak masyarakat. Pola transaksi elektronik yang
dilakukan atau hubungan hukum yang digunakan adalah business to
customer. Contoh dari perusahaan marketplace adalah diantaranya
seperti Muslimarket.com, Tokopedia.com, olx.co.id, bukalapak.com,
dll54
.
2. Dasar Hukum Marketplace
Dalam Islam, hukum asal segala transaksi adalah dibolehkan,
selama tidak ada dalil al-Qur‟an atau as-Sunnah yang
mengharamkannya. Dengan demikian, apabila ada bentuk baru transaksi
bisnis, perlu dikaji apakah ada dalil al-Qur‟an atau as-Sunnah yang
mengharamkannya atau tidak. Setiap muslim yang berbisnis harus
memperhatikan aturan Hukum Islam ketika melakukan aktivitas bisnis
jika bisnis online.55
Di Indonesia, berbagai ketentuan yang berkaitan dengan bisnis
syariah telah dirumuskan dalam fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Fatwa-
fatwa tersebut berisi aturan dan ketentuan Hukum yang berkaitan dengan
berbagai bentuk bisnis kontemporer ditinjau dari Perspektif Islam atau
Syariah. Fatwa-fatwa ini dijadikan pedoman bagi para pihak yang ingin
berbisnis sesuai dengan aturan dan ketentuan syariah. Seperti halnya jual
beli melalui online yang menggunakan akad salam telah diatur dalam
Fatwa Dewan Syariah Nasional No 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Jual
Beli Salam.
54
Muhammad Syaiffudin, Hukum Kontrak, Memahami Kontrak dalam Perspektif Filsafat,
Teori, Dogmatig, danPraktik Hukum (Seri Pengayaan Hukum Perikatan)
55 Al-Fatih, Mushaf al-Quran Tafsir Per Kata disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir(Jakarta: PT
Insan Media Pustaka, 2012), h.83.
34
Dasar hukum jual-beli telah diatur dalam Al-Qur‟an dan Hadits, di
antaranya adalah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan
jalan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa 4:29)56
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(Al-Baqarah 2:275)57
عت ف ب عخ ب عهى ع ع أب ششة قال : ى سعل هللا صهى هللا عه
“Hadits riwayat Abu Hurairah r.a ia berkata: “Rasulullah melarang
dua jual beli dalam satu jual beli (baca : dua jual beli dalam satu
akad/transaksi)”.58
األصم ف انعقد انعايالث انصحت حخى قو دنم عهى انبطال انخحشى
“Hukum asal dalam berbagai perjanjian dan muamalat adalah sah
sampai adanya dalil yang menunjukkan kebatilan dan keharamannya”.
Di dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa jual-beli dihalalkan
selama tidak mengandung unsure riba, dalil yang mengharamkannya dan
gharar yang dimaksud gharar menurut istilah kajian dalam Hukum Islam
adalah yang berarti keraguan, tipuan, atau tindakan yang bertujuan untuk
merugikan orang lain. Gharar bisa diartikan juga kedua belah pihak
56
Al-Fatih, Mushaf al-Quran Tafsir Per Kata disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir(Jakarta: PT
Insan Media Pustaka, 2012), h.47.
57 Suqiyah Musafa‟ah, Hadits Hukum Ekonomi Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2014),
h.66.
58 Adiwarman Karim, Riba Gharar dan Kaidah-Kaidah Ekonomi Syariah Analisis Fikih &
Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 77.
35
dalam transaksi terkait kualitas, kuantitas, harga dan waktu penyerahan
barang sehingga pihak kedua dirugikan.59
Sedangkan riba adalah
penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang
dibebankan kepada peminjam.
Sedangkan di dalam konsep penjualan perusahaan Marketplace
menggunakan akad salam atau biasa yang disebut dengan jual-beli
pesanan. Salam diperbolehkan oleh Rasulullah Saw. Dengan beberapa
syarat yang harus dipenuhi. Tujuan utama dari jual beli salam adalah
untuk memenuhi kebutuhan para petani kecil yang memerlukan modal
untuk memulai masa tanam dan untuk menghidupi keluarganya sampai
panen tiba. Transaksi salam sangat popular pada zaman Imam Abu
Hanifah.
Jual beli salam semacam ini disyariatkan dalam Islam berdasarkan
firman Allah. Surat al-Baqarah: 2 ayat 282 yang berbunyi:
“hai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang
piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”
(al-Baqarah:282)60
Ibnu Abbas berkata: “saya bersaksi bahwa akad salaf (salam) yang
ditanggung hingga tempo tertentu telah dihalalkan dan dibolehkan oleh
Allah dalam kitab-Nya”.Lalu ia membaca ayat di atas.61
Ibnu Abbas,
menyatakan bahwa ayat ini mengandung hukum jual beli pesanan yang
ketentuan waktunya harus jelas. Alasan lainnya adalah sabda Rasulullah
saw yang berbunyi:
59
Adiwarman Karim, Riba Gharar dan Kaidah-Kaidah Ekonomi Syariah Analisis Fikih &
Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h.77.
60 Abu Azam Al Hadi, Fiqh Muamalah Kontemporer (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,
2014), h.205.
61 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu h. 239.
36
صهى هللا عه عهى عباط سض هللا عا قم : قذو انب ذ اب حذ
انزال د خ شانغ با نخ ى غهف ت ذ ء ف ‟ان ش اعهف ف قا ل : ي
و.)اخشج انبخا س ي ف: و انى اجم يعه يعه ص و م يعه ك فف
)باب انغهى ف ص يعهو (٢’ )( كخاب انغهى٥٣)
“Diriwayatkan dari Ibnu „Abbas r.a., ia berkata: “Nabi saw datang ke
Madinah dan mereka (penduduk Madinah) biasa mengutangkan kurma
selama dua tahun tiga bulan. Lalu Nabi saw berkata: “Siapa saja yang
mau mengutangkan sesuatu, maka harus dengan takaran yang jelas,
timbangan yang jelas, dan jangka waktu yang jelas.” (Diriwayatkan oleh
al-Bukhari pada kitab ke-35 Kitab as-salam).
Sabda Rasulullah ini muncul ketika beliau pertama kali hijrah ke
Madinah, di mana penduduk Madinah telah melakukan jual beli pesanan
ini. Oleh Rasulullah saw jual beli pesanan ini. Oleh Rasulullah saw jual
beli seperti ini diakui asal jelas akad, jelas ciri-ciri yang dipesan dan di
tentukan waktunya.62
Salam diperbolehkan dalam Islam. Ulama sepakat perihal syarat
yang harus ada dalam transaksi Salam ini sebagaimana syarat dalam jual
beli lainnya dengan menyerahkan modal pokok saat terjadinya akad.
Hanya saja Imam Malik memperbolehkan pembayarannya ditunda sehari
atau dua hari, dan barang yang dijual belikan dengan cara seperti ini
harus dapat ditentukan dengan salah satu ukuran (takaran/ukuran),
sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits.63
3. Kelebihan dan Kekurangan Jual beli di Perusahaan Marketplace
Dalam melakukan transaksi elektronik dalam hal jual beli online,
ada kelebihan dan kekurangan yang didapatkan oleh pelaku usaha dan
konsumen. adapun kelebihan dan kekurangn bagi pelaku konsumen
62
Nasrun Harun, Fiqih Muamalah, h.148.
63 Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan‟ani, Subulus Salam Syarah Bulughul Maram
jilid 2 (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2015), h.428.
37
dalam melakukan transaksi jual beli online melalui sistem Marketplace,
yaitu:
a. Kelebihannya pagi pelaku usaha:64
1) Dapat digunakan sebagai lahan untuk menciptakan pendapatan
yang sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional,
seperti memasarkan langsung produk atau jasa, menjual
informasi, iklan dan sebagainya jadi pelaku usaha tidak lagi
repot-repot memasarkan barang. jualan secara langsung, tetapi
cukup melakukan pemasaran barang jualan melalui media
online.
2) Jual beli dapat dilakukan tanpa terikat pada tempat dan waktu
tertentu. jual beli melalui perusahaan Marketplace dapat
dilakukan kapanpun dan dimanapun, selama tersedia fasilitas
untuk mengakses internet.
3) Modal awal yang ditentukan relatif kecil. Modal yang
diperlukan adalah fasilitas akses internet dan kemampuan
mengoperasikannya.
4) Jual beli online dapat berjalan secara otomatis. Pelaku usaha
hanya melakukan bisnis jual beli ini beberapa jam saja setiap
harinya sesuai dengan kebutuhan. Selebihnya dapat digunakan
untuk melakukan aktivitas yang lain.
5) Akses pasar yang lebih luas. Dengan adanya akses pasar yang
lebih luas, potensi untuk mendapatkan pelanggan baru yang
banyak semakin besar.
6) Pelanggan (konsumen) lebih mudah mendapatkan informasi
yang diperlukan dengan online. Komunikasi antara pelaku usaha
dan konsumen akan menjadi lebih mudah, praktis, dan lebih
hemat waktu serta biaya.
64
Arip Purkon, Bisnis Online Syariah: Meraup Harta Berkah dan Berlimpah Via Internet,
h. 19
38
7) Meningkatkan efisiensi waktu, terutama jarak dan waktu dalam
memberikan layanan kepada konsumen selaku pembeli.
8) Pelayanan ke konsumen lebih baik. Melalui internet pelanggan
bisa menyampaikan kebutuhan maupun keluhan secara langsung
sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan pelayanan.
b. Kekurangannya bagi pelaku usaha:65
1) Masih minimnya kepercayaan masyarakat pada bentuk transaksi
online.
2) Masih minimnya pengetahuan tentang teknologi informasi,
khususnya dalam pemanfaatan untuk bisnis sehingga
menimbulkan banyak kekhawatiran.
3) Adanya peluang pengguna akses oleh pihak yang tidak berhak,
khususnya yang bermaksud tidak baik, misalnya pembobolan
data oleh para hacker yang tidak bertanggung jawab.
4) Adanya gangguan teknis, misalnya kesalahan dalam penggunaan
perangkat komputer dan kesalahan dalam pengisian data.
5) Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan
(server). Hal ini dapat terjadi ketika pesanan sedang ramai,
tetapi internet tidak dapat diakses karena masalah teknis,
sehingga kesempatan terlewat begitu saja.
6) Penyebaran reputasi didunia maya dapat dilakukan dengan
cepat, baik reputasi baik, maupun buruk.
c. Kelebihannya bagi konsumen:66
1) Home Shopping, Pembeli dapat melakukan transaksi dari rumah
sehingga dapat menghemat waktu, terhindar dari kemacetan, dan
menjangkau toko-toko yang jauh dari lokasi.
65
Arip Purkon, Bisnis Online Syariah: Meraup Harta Berkah dan Berlimpah Via Internet,
h. 20
66 Rif‟ah Rohanah, Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Elektronik (E-Commerce),
h.112.
39
2) Mudah melakukannya dan tidak perlu pelatihan khusus untuk
bisa belanja atau melakukan transaksi melalui internet.
3) Pembeli memiliki pilihan yang sangat luas dan dapat
membandingkan produk maupun jasa yang ingin dibelinya.
4) Tidak dibatasi oleh waktu. Pembeli dapat melakukan transaksi
kapan saja 24 jam per hari.
5) Pembeli dapat mencari produk yang tidak tersedia atau sulit
diperoleh di outlet atau pasar tradisional.
d. Kekurangannya bagi konsumen:67
1) Konsumen tidak dapat langsung mengidentifikasi, melihat, atau
menyentuh barang yang akan dipesan.
2) Ketidakjelasan informasi tentang barang yang ditawarkan.
3) Tidak jelasnya status subjek hukum dari si pelaku usaha.
4) Tidak ada jaminan keamanan bertransaksi dan privasi, serta
penjelasan terhadap resiko-resiko yang berkenan dengan sistem
yang digunakan.
5) Pembebanan resiko yang tidak berimbang, karena umunya
terhadap jual beli diinternet, pembayaran telah lunas dilakukan
dimuka oleh konsumen, sedangkan barang belum tentu diterima
atau akan menyusul kemudian karena jaminan yang ada adalah
jaminan pengiriman.
D. Pengertian dan Prinsip Marketplace Syariah
1. Pengertian Marketplace Syariah
Islam mengenal istilah muamalat yang berarti tukar menukar
barang, jasa atau sesuatu yang member manfaat dengan cara jual beli,
sewa menyewa dan hutang piutang. Secara etimologi jual beli adalah
proses tukar menukar barang dengan barang. Termasuk di dalamnya
menukar dengan jasa atau menggunakan uang sebagai alat tukar.
67
Rif‟ah Rohanah, Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Elektronik (E-Commerce),
h.113.
40
Dalam islam salah satu jual beli yang memiliki kesamaan dengan
jual beli Online atau Marketplace adalah jual beli Salam. Jual beli salam
adalah jual beli dimana uang harga barang dibayar secara tunai.
Sedangkan barang yang dibelikan belum ada, hanya sifat-sifat, jenis dan
ukurannya sudah disebutkan pada waktu perjanjian.
Dengan menjamurnya pasar online atau perusahaan Marketplace di
Indonesia yang mayoritasnya umat muslim yang semakin paham tentang
bisnis syariah. Sekarang sudah banyak perusahaan Marketplace syariah.
Contohnya seperti perusahaan Muslimarket.com. Marketplace syariah
adalah perusahaan Marketplace yang sudah bersertifikatkan syariah
dengan mendaftarkan perusahaannya kepada DPS untuk meminta tanda
tangan sertifikat syariah. Marketplace syariah melakukan pemasaran dan
jual beli barang menurut syariat islam yang dirancang dengan berbasis
syariah. Salah satu Marketplace syariah adalah Muslimarket.com yang
sudah beroperasi pada awal tahun 2015 lalu. Muslimarket.com
merupakan sebuah aplikasi mobile, aplikasi ini merupakan wadah belanja
online yang lebih fokus pada Platform mobile sehingga orang-orang lebih
mudah mencari, berbelanja dan berjualan langsung di ponselnya saja.
Platform ini menawarkan berbagai macam produk, dilengkapi dengan
metode pembayaran yang aman, layanan pengiriman yang terintegrasi
dan fitur sosial yang inovatif untuk menjadikan jual-beli menjadi lebih
menyenangkan, aman, dan praktis. Muslimarket.com ini sudah berbasis
syariah yang bersistem penjualan dengan Menjauhkan riba, menjauhkan
pengambilan keuntungan sebesar-besarnya, menjauhkan transaksi jual
beli yang diharamkan oleh agama Islam dan semua produk sudah
berlebel halal MUI dan membagikan sebagian hasil penjualannya kepada
umat muslim yang membutuhkan jadi pembeli tidak hanya berbelanja
tetapi juga bisa menginfaqkan sebagian hartanya untuk umat islam yang
membutuhkan.
Muslimarket.com mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri
bagi para penggnanya. Kelebihannya adalah kemudahan dalam
41
menginput gambar produk yang akan dipasarkan. Muslimarket.com juga
menyediakan fitur chat sehingga pembeli bisa berinteraksi langsung
dengan penjual, tanpa harus melakukan komunikasi melalui aplikasi chat
lain seperti BBM, Line. Muslimarket.com juga suka membuat event dan
promo promo dalam penjualannya.
Sedangkan kekurangannya adalah Muslimarket.com menggunakan
rekekning bersama dalam semua transaksinya. Sehingga pencairan dana
ke rekening penjual terhitung lama setelah proses transaksi, dan penjual
harus hati-hati saat melakukan pengisian data agar tidak terjadi kesalahan
atau pengisian data.
Dimana terdapat pembeda dengan perusahaan Marketplace lainnya,
Marketplace Syariah hanya menyediakan perlengkapan dan bahan
makanan atau kosmetik yang bersertifikat Halal MUI dan kental
bernuansa islami. Perusahaan Marketplace Syariah seperti Muslimarket
ini memadukan aktivitas belanja dengan pemberdayaan komunitas
muslim di Indonesia yang dimana sebagian persen hasil penjualannya
disumbangkan kepada yayasan muslim seperti BAZNAS, dompet dhuafa
dan yayasan muslim lainnya.
2. Perbedaan Muslimarket.com dengan Marketplace Konvensional
Dalam proses transaksi jual beli melalui Muslimarket.com
sebenarnya tidak ada pembeda dengan perusahaan Marketplace
konvensional karena sistem penjualannya sama yaitu menggunakan
sistem rekening bersama yang dimana saat pembeli melakukan
pembayaran, pembeli menstransferkan uangnya kepada pihak
Muslimarket, sedangkan penjual harus menunggu beberapa waktu
sampai uang tersebut bisa dicairkan, hal ini merupakan ketentuan
sekaligus fasilitas yang diberikan Muslimarket kepada penggunanya,
rekening bersama diberikan sebagai garansi muslimarket, untuk
menjamin keamanan saat transaksi dengan cara menahan uang
pembayaran sampai pembeli mengkonfirmasi bahwa barang yang
dipesan sudah diterima. Perbedaan perusahaan Muslimarket dengan
42
Perusahaan Marketplace konvensional lainnya adalah barang-barang
yang dijual belikan dimana dalam Muslimarket hanya menjual dan semua
produk sudah berlebel halal MUI dan membagikan sebagian hasil
penjualannya kepada umat muslim yang membutuhkan jadi pembeli
tidak hanya berbelanja tetapi juga bisa menginfaqkan sebagian hartanya
untuk umat islam yang membutuhkan.
Dimana terdapat pembeda dengan perusahaan Marketplace lainnya,
Marketplace Syariah hanya menyediakan perlengkapan dan bahan
makanan atau kosmetik yang bersertifikat Halal MUI dan kental
bernuansa islami. Perusahaan Marketplace Syariah seperti Muslimarket
ini memadukan aktivitas belanja dengan pemberdayaan komunitas
muslim di Indonesia yang dimana sebagian persen hasil penjualannya
disumbangkan kepada yayasan muslim seperti BAZNAS, dompet dhuafa
dan yayasan muslim lainnya. Sedangkan didalam perusahaan
Marketplace Konvensional semua penjual bisa berjualan di web tersebut
baik barang, kosmetik atau bahan makanan yang non halal dan belum
bersertifikat halal MUI. Untuk keuntungannya hanya untuk perusahaan.68
E. Review Studi Terdahulu
Literatur review atau studi terdahulu merupakan bagian penting dalam
proses penelitian. Proses ini dimulai dengan menggali sumber data penelitian
sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Selanjutnya peneliti ini akan menganalisa mengenai perbedaan dan
persamaan dari penelitian yang sudah ada dengan tujuan agar tidak ada
pembahasan yang sama yang saling bertentangan. Literature review atau
kajian pustaka dapat diambil dari berbagai jenis penelitian sebelumnya yang
sudah pernah diteliti seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, artikel,
laporan hasil penelitian, makalah dan lain sebagainya. Oleh, Karena itu di
bawah ini merupakan literatur review yang dapat peneliti simpulkan beserta
aspek pembeda dengan penelitian sebelumnya. Diantaranya yaitu:
68
http://id.techinasia.com/muslimarket-pasar-online-baru-bagi-kaum-muslim-indonesia
43
Nurul Nasihah (2009) Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang jual
beli online melalui media internet atau dikenal dengan sebutan e-commerce,
sesuai dengan tata cara yang berlaku dan juga langkah-langkah dalam
melakukan dalam melakukan jual-beli online tersebut. transaksi e-commerce
ini kemudian dipandang sesuai dengan hukum islam dan berdasarkan
pendapat para madzhab.69
Putra Kalbuadi (2015)Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang
bagaiman sistem penjualan dengan cara dropshipping sesuai dengan akad jual
beli islam apakah sah dan dibolehkan atau tidak. Skripsi ini menjelaskan
tentang jual beli online melalui sistem dropshipping menurut Hukum Islam
dan akad yang dipakai oleh sistem penjualan dropshipping . Sistem
dropshipping adalah bentuk muamalah yang diperbolehkan.70
Ades Astika (2014) Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang
pemasaran berbasis syariah atau yang disebut dengan marketing syariah di
dalam pasar. Sistem penjualan sesuai dengan sistem pemasaran berbasis
syariah atau yang disebut dengan pasar syariah ini penjualan secara langsung
atau face to face bukan dengan cara d2d. Penelitian ini dilakukan untuk
menunjukkan apakah sistem marketing syariah diminati oleh masyarakat atau
tidak.71
Disa Nusia Nisrina (2015)Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang
tinjauan hukum islam terhadap jual beli online dan relevansinya terhadap
undang-undang perlindungan konsumen, jadi disini menjelaskan tentang jual
beli menurut hukum islam dan menurut pendapat para ulama tentan
perdagangan secara online.72
69
Nurul Nasihah, Transaksi Jual Beli Melalui Media Internet (E-Commerce) (Studi
Komparatif Empat Madzhab); Fakultas Syariah dan Hukum, Jakarta: 2009.
70 Putra Kalbuadi, Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Menurut
Sudut Pandang Akad JualBeli Islam; Fakultas Syariah dan Hukum, Jakarta: 2015
71 Ades Astika, Pengaruh Strategi Pemasaran Berbasis Syariah Terhadap Minat Konsumen
Untuk Membeli ProdukPada Zoya Palembang; Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Palembang: 2017
72 Dina Nusia Nisrina, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online Dan Relevansinya
Terhadap Undang-UndangPerlindungan Konsumen; Fakultas Syariah dan Hukum, Makassar:
2015.
44
Diyah Ayu Minuriha (2018)Dalam skripsi tersebut menjelaskan
tinjauan hukum islam terhadap jual beli dalam marketplace online shopee di
kalangan mahasiswa UNISA Surabaya. Disini menjelaskan bagaimana sistem
kerja perusahaan Marketplace Shopee dan bagaimana menurut pandangan
hukum islam tentang perusahaan marketplace shopee dan seberapa besar
minatnya dikalangan mahasiswa UNISA Surabaya.73
Ashabul Fadhil (2016)Dalam jurnal tersebut menjelaskan tinjauan
Hukum Islam terhadap penerapan akad as-salam dalam transaksi e-
commerce. Jadi jurnal ini menjelaskan bahwa perusahaan e-commerce pasti
menggunakan akad salam atau yang disebut dengan jual beli pesanan dan
jurnal ini menjelaskan pula bagaimana hukumnya jual beli salam menurut
Hukum Islam sah atau tidak, diperbolehkan atau dilarang.74
Nur Fathoni (2013) Dalam jurnal tersebut menjelaskan konsep jual
beli dalam fatwa DSN MUI, menjelaskan berbagai macam akad jual beli baik
akad tradisional atau akad modern pada saat ini. Menjelaskan akad apa saja
yang diperbolehkan dalam Islam dan problematika dalam akad jual beli.
Menjelaskan pula rukun, syarat, dan jenis-jenis jual beli. 75
73
Diyah Ayu Minuriha, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Dalam Marketplace
Online Shopee Di KalanganMahasiswa UNISA Surabaya; Fakultas Syariah dan Hukum, Surabaya:
2018.
74 Ashabul Fadhil, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Akan As-Salam: Jakarta,
2016.
75 Nur Fathoni, Konsep Jual Beli Dalam Fatwa DSN-MUI, IAIN Walisongo: Semarang,
2013.
45
BAB III
GAMBARAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN
MUSIMARKET.COM
A. Gambaran Umum Mengenai Perusahaan Muslimarket
1. Sekilas Sejarah
Indonesia dikenal sebagai pemeluk agama Islam salah satu terbesar
di dunia, 80% penduduk adalah seorang muslim. Banyak pemeluk Islam
membuat permintaan akan perlengkapan muslim meningkat tinggi,
seperti peralatan sholat, perlengkapan ibadah haji, jilbab, baju muslim,
gamis. Untuk itu, Muslimarket.com sebagai situ belanja online muslim
terlengkap menyediakan berbagai kebutuhan seorang muslim serba ada
dan tentu serba muslim terbaik di Indonesia. Berbelanja di
Muslimarket.com memudahkan anda karena hanya perlu kunjungi
muslimarket.com dan pilih dress muslim, kerudung bergo, dan segala
kebutuhan anda sebagai muslim. Semua yang dipesan bebas ongkos
kirim jadi tidak perlu khawatir dimanapun berada akan kami antar barang
yang disorder dengan aman dan memuaskan ke tangan anda. Tunggu
apalagi! Belanja sekarang!.76
Muslimarket.com hadir sebagai e-commerce dengan konsep
berbeda. Muslimarket.com adalah perusahaan e-commerce muslim
pertama di Indonesia yang memadukan antara aktivitas belanja dengan
membantu pemberdayaan komunitas muslim. Mendukung designer
lokal, produsen, dan pedagang muslim dengan membangun wadah online
retail yang membagikan sebagian pendapatnya kepada yayasan muslim
untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan. Memiliki koleksi muslim
terkini dari fresh dengan pilihan produk muslim pria dan wanita mulai
dari hijab, koko, sepatu, accessories, dan produk kecantikan yang
bersertifikat halal, sesuai dengan slogan kami “Serba Muslim Serba
Ada”.77
76
http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
77http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
46
Muslimarket.com pertama beroperasi sejak awal februari 2015
silam resmi diperkenalkan pada publik. Umat muslim banyak tersebar di
berbagai belahan di dunia78
. Islam sebagai agama yang memiliki umat
terbanyak di dunia. Sudah sepatutnya sebagai seorang muslim yang taat
dengan agama, menjalankan kehidupan seperti gaya hidup muslim seperti
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad atau dengan kata lain memiliki
gaya hidup dengan mengikuti teladan Rasul. Beragam perlengkapan
ibadah yang menarik dan tidak ketinggalan jaman membuat gaya hidup
anda tetap mengikuti ajaran Rasul dan tetap terlihat stylish. Selain
perlengkapan untuk beribadah, umat muslim juga harus mengetahui
seperti apa sejarah muslim sampai bisa seperti sekarang.
Muslimarket.com sebagai pasar halal yang terlengkap menyediakan
berbagai macam kebutuhan gaya hidup muslim seperti peralatan ibadah,
beragam koleksi buku sejarah Islam, koleksi cerita Islami, sampai kisah
nabi, lalu ada pula tasbih digital, Al-Quran, dan beragam kebutuhan
muslim lainnya. Muslimarket Muslimarket juga telah menjalin kerjasama
dengan Dompet Dhuafa dan Baznas, selaku penyalur pemberian bantuan
demi pemberdayaan produsen.79
2. Kemudahan Berbelanja Gaya Hidup Muslim di Muslimarket
Berbelanja kebutuhan gaya hidup muslim di Muslimarket.com
adalah suatu pilihan yang tepat, dan tentu saja akan memberikan
pengalaman baru anda. Muslimarket.com menjual berbagai perlengkapan
muslim terlengkap, terbaik dan tentu saja memiiki kualitas yang terjamin,
pelayanan dan juga keamanan bagi anda dalam berbelanja.
Muslimarket.com juga memberikan layanan gratis ongkos kirim ke
seluruh wilayah Indonesia. Untuk sistem pembayarannya, selain
melakukan transfer, anda juga bisa melakukan COD (Cash On Delivery)
yang menjadi salah satu sistem pembayaran Muslimarket.com.80
78
Interview pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari 2019
79http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
80http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
47
Setiap produk di Muslimarket.com tersedia sepanjang produk tidak
hilang dari website. Kami selalu memastikan agar sistem kami dapat
bekerja dengan baik demi memberikan pelayanan terbaik kepada anda.
Jika tanpa sengaja anda memesan sebuah produk yang stoknya tidak
tersedia maka pesanan tersebut akan dibatalkan secara otomatis dan anda
akan memperoleh informasi melalui email dan telepon. Jikan pesanan
anda telah dibatalkan namun anda sudah membayar, anda akan diberikan
pilihan untuk membeli/mengganti dengan produk lain atau meminta
kembali.81
Mencari berbagai perlengkapan muslim yang terlengkap tidak
mudah ditemukan, anda hanya bisa menemukannya di Muslimarket, situ
belanja online muslim terlengkap di Indonesia. Kami menjual semua
perlengkapan untuk seorang muslim terlengkap, terbaik, dan tentu
dengan kualitas terjamin. Produk yang kami tawarkan dari berbagai merk
seperti Mozza, Bia by Zaskia Mecca, Wardah, dan masih banyak lagi.
Merek merek tersebut sudah terkenal dengan kualitas yang baik jadi tidak
usah khawatir dengan produk yang kami jual. Tidak hanya itu,
Muslimarket member keuntungan untuk anda karena tidak perlu
membayar ongkos kirim kami, kami memberikan secara gratis. Langsung
beli di website kami www.muslimarket.com.82
3. Profil Perusahaan
Indonesia merupakan Negara dengan pemeluk agama Islam
terbanyak di dunia. Potensi pasar Muslim di Negara ini bisa dibilang
sangat amat besar. Dan dengan semakin berkembangnya sector e-
commerce tanah air, rasanya jika banyak pelaku bisnis yang meluncurkan
situs e-commerce yang menargetkan kaum Muslim, misalnya saja e-
commerce seperti Perusahaan Muslimarket.com.
81
http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
82http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar, diakses pada
tanggal 18 juli 2018
48
Muncul pada tahun-tahun baru ini salah satu pemain baru e-
commerce yang menyasar ranah muslim di Indonesia, yaitu Muslimarket.
Sesuai dengan tagline-nya, “Serba Muslim Serba Ada”, situs ini
menyediakan berbagai kebutuhan kaum Muslim seperti produk fashion,
kosmetik, accesoris, hingga perlengkapan ibadah. Hingga saat ini, situs
yang sudah mulai beroperasi pada April 2015 dan mulai berkembang
dengan menyediakan sekitar 2.000 varian produk halal yang berasal dari
65 vendor di platformnya.
Muslimarket.com sendiri didukung oleh beberapa figure ternama
seperti Hadi Wenas (CEO MatahariMall), Steve Christian dan Ben
Soebiakto (KapanLagi Network) dan Andrian Suherman (CEO e-
commerce Indonesia) yang bertindak sebagai angel investor.
Muslimarket.com menerapkan konsep berbelanja sembari
berdonasi. Setiap melakukan pembelian, konsumen diberi pilihan untuk
berdonasi dengan jumlah sesuai dengan keinginan mereka. Nantinya,
dana yang mereka donasikan disalurkan ke yayasan bernuansa Islami
untuk membantu pemberdayaan produsen Muslim. Startup ini telah
bekerja sama dengan dua yayasan yakni Dompet Dhuafa dan Baznas.
Kedua yayasan tersebut mempunyai program pemberdayaan UKM
Muslim yang diharapkan akan berkembang dengan adanya bantuan dana
dari konsep pemberdayaan muslimarket ini.83
Nantinnya, setelah berkembang, UKM-UKM tersebut diharapkan
bisa menjual produknya di Muslimarket.com. Founder dan CEO
Muslimarket.com, Pramadita Tasmaya, mengatakan: “Bagi kami,
pemberdayaan adalah sebuah unsure penting yang dapat membantu
memajukan bisnis dan komunitas. Selain itu, pemberian bantuan untuk
memberdayakan sebuah komunitas dapat membuat bantuan tersebut lebih
berkesinambungan.
83
Interview pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari 2019
49
Selain bantuan dana dari konsumen, sebagian keuntungan
Muslimarket.com nantinya juga akan disalurkan ke dua yayasan tersebut.
Muslimarket sendiri juga mendorong pedagang dan designer lokal untuk
menjual produk di platform ini.
Untuk saat ini, Muslimarket sendiri menargetkan muslim kelas
menengah dengan tidak hanya menyasar wanita, tapi juga pria. Pramidita
mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan jika nantinya transaksi
Muslimarket.com sudah besar dan berkembang, situs ini juga akan
merambah kelas atas.
Terkait competitor, selain harus bersaing dengan e-commerce yang
khusus menyediakan produk islami, Muslimarket juga harus bersaing
dengan e-commerce umum yang menjual berbagai macam kebutuhan
seperti Lazada, Zalora, dan masih banyak lagi.84
4. Susunan Organisasi Perusahaan Muslimarket.com
Gambar 3.1. Susunan Organisasi
5. Motto
“Kami Percaya Jika Kami Banyak Membantu Pemberdayaan
Komunitas Islam, Maka Kami Akan Semakin Kuat dalam Hubungan
dengan Komunitas Islam”85
84
http://id.techinasia.com/muslimarket-pasar-online-baru-bagi-kaum-muslim-indonesia
85 Interview pribadi dengan Bapak Dodo, Marketing Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari
2019
50
6. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadikan Toko Online pertama dengan konsep Syariah E-
Commerce dengan menjauhkan riba dan gharar.
b. Misi
1) Menjadi perusahaan marketplace yang sudah bersertifikat
syariah
2) Mendukung dan membantu designer lokal, produsen dan
pedagang muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal
3) Membangun wadah online retail yang sebagian pendapatannya
dibagikan ke yayasan muslim
4) Menjauhkan sistem perdagangan riba dan unsur yang
mengandung gharar86
7. Produk-produk Muslimarket
Muslimarket.com hadir sebagai e-commerce dengan konsep
berbeda. Mendukung designer lokal, produsen, dan pedagang muslim
dengan membangun wadah online retail yang membagikan sebagian
pendapatannya kepada yayasan muslim untuk mengangkat harkat sosial
kemanusiaan. Memiliki koleksi muslim terkini dan fresh dengan pilihan
produk muslim pria dan wanita antara lain seperti: fashion wanita (dress
muslimah, tunic muslimah, hijab), fashion pria (baju koko
panjang/pendek, peci, sarung), perlengkapan shalat, perlengkapan ibadah
haji, macam-macam kosmetik wanita, Bahkan di Muslimarket.com ini
kita juga melayani pembelian hewan qurba atau aqiqah. Setelah
konsumen membeli hewan qurban kepada perusahaan Muslimarket.com
lalu setelah pemotongan hewan qurba akan di salurkan kepada lembaga
pengurusan hewan qurban.87
86
Interview pribadi dengan Bapak Dodo, Marketing Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari
2019
87 Interview pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari 2019
51
8. Alamat Perusahaan
Gedung Berrybenka lantai 3 Jl. K.H. Mas Mansyur No.19 RT
10/RW 6 Karet Tengsin. Tanah Abang. Kota Jakarta Pusat. Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10251. No telepon: 021-3510020. E-mail:
9. Akad – Akad di dalam Muslimarket.com
Akad perjanjian yang digunakan dalam Muslimarket.com memiliki
dua akad yaitu:
a. Akad Jualah, bahwa akad jualah ini adalah satu bentuk pelayanan jasa,
baik dalam sektor keuangan, bisnis maupun sector lainnya, yang
menjadikan kebutuhan masyarakat adalah pelayanan jasa yang
pembayaran imbalannya (reward/ „iwadh/‟ju‟l) bergantung pada
pencapaian hasil (natijah) yang telah ditentukkan. Dalam praktek jual
beli melalui Marketplace terjadi ketika penjual bergabung dalam
aplikasi Muslimarket, pada saat itu penjual telah dianggap sebagai
pihak penyewa, dan Muslimarket sebagai pihak yang menyewakan
toko Online. Praktek akad ju‟alah antara penjual dengan
Muslimarket.com dengan imbalan yang sudah disepakati.
Definisi harfiah Jualah adalah “janji atau komitmen (iltizam) untuk
memberikan imbalan atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari
suatu pekerjaan.
Ja‟il adalah pihak yang berjanji akan memberikan imbalan tertentu
atas pecapaian hasil pekerjaan (natijah) yang ditentukan. Maj‟ul adalah
pihak yang melaksanakan Ju‟alah.
Sedangkan aplikasi online shop sendiri dalam Hukum Islam disebut
dengan istilah Samsaroh (makelar). Simsaroh adalah seseorang
menjualkan barang milik orang lain dan dia mendapat fee (upah) atas jasa
menjualkannya. Simsaroh adalah penengah di antara penjual dan
88
http://id.techinasia.com/muslimarket-pasar-online-baru-bagi-kaum-muslim-indonesia
52
pembeli, yakni pihak ketiga atau lebih dikenal dengan istilah makelar.89
Tetapi sistem samsaroh seperti ini dipakai ketika akad jual beli dengan
cara dropship. Makelar (Simsaroh) menjalin kesepakatan kerjasama
dengan supplier. Atas kerjasama ini pemilik situs mendapat wewenang
untuk turut memasangkan barang dagangannya, statusnya dalam
pandangan syariat adalah sebagai wakil yang hukumnya dengan pemilik
barang.90
Akad Ju‟alah boleh dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan jasa sebagaimana dimaksud dalam konsideran di atas dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Pihak Ja‟il harus memiliki kecakapan hukum dan kewenangan untuk
melakukan akad.
2. Objek Ju‟alah harus berupa pekerjaan yang tidak dilarang oleh
syari‟ah.
3. Hasil pekerjaan sebagaimana yang dimaksud harus jelas dan
diketahui oleh para pihak pada saat penawaran.
4. Imbalan Ju‟alah harus ditentukan besarannya oleh Ja‟il dan diketahui
oleh para pihak pada saat penawaran.
5. Tidak boleh ada syarat imbalan diberikan di muka (sebelum
pelaksanaan objek Ju‟alah).
b. Akad bai‟ Salam, dalam ketentuan bisnis Islam, bisnis virtual atau
Marketplace Online termasuk kategori bisnis pemesanan (salam).
Menurut Ascarya, salam merupakan bentuk jual beli di muka dan
penyerahan barang di kemudian hari (advanced payment atau forward
buying atau future sales) dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas,
tanggal dan tempat penyerahan yang jelas, serta disepakati
89
Wahbah Az-Zuhaili. Al-Wajiz fi Al-Fiqh Al-Islami (Damaskus: Dar Al-Fikr, 2006), h.22.
90 Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer (Bogor: Berkat Mulia Insani,
2016), h.269.
53
sebelumnya dalam perjanjian.91
Beberapa ketentuan salamdi
antaranya penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya
dengan kualitas dan jumlah yang disepakati. Bai‟ as-salama yang
biasa disebut dengan jual beli pesanan ini merujuk kepada substansi
Fatwa nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli salam.
Menurut fatwa DSN-MUI, Salam adalah jual beli barang dengan
cara pemesanan dan pembayaran harga terlebih dahulu dengan syarat-
syarat tertentu.92
Menurut UU No.21 tahun 2018 tentang Perbankan
Syariah, Salam adalah akad pembiayaan suatu barang dengan cara
pemesanan dan pembiayaan harga yang dilakukan terlebih dahulu dengan
syarat tertentu yang disepakati.93
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah, Salam adalah jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli
yang pembiayaannya dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang.94
Jual beli pesanan dalam fiqih Islam disebut As-Salam menurut bahasa
penduduk hijaz, sedangkan bahasa penduduk Iraq disebut As-Salaf.
Kedua kata ini mempunyai makna yang sama, sebagaimana dua kata
tersebut digunakan oleh Nabi, sebagaimana diriwayatkan bahwa
Rasululah ketika membicarakan akad bay‟Salam, beliau menggunakan
kata as-Salaf disamping As-Salam, sehingga dua kata tersebut merupakan
kata yang sinonim.
Konsep dasar Salam menurut para ahli adalah sebagai berikut:
menurut pendapat Al-Jazairi ia mengemukakan bahwa jual beli dengan
sistem inden Salam ialah jual beli sesuatu dengan ciri-ciri tertentu yang
akan diserahkan pada waktu tertentu. pendapat lain dikemukakan oleh
Zuhaily jual beli sistem pesanan (ba‟i as-salam) transaksi jual beli barang
pesanan diantara pembeli (musalam) dengan penjual (musalam ilaih).
91
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pres, 2007), h.90
92 Fatwa DSN-MUI No. 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Salam.
93 Penjelasan Pasal 19 huruf d UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
94 Pasal 20 ayat (34) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
54
Spesifikasi dan harga pesanan harus sudah disepakati di awal transaksi.
Sedangkan pembayarannya dilakukan di muka secara penuh.95
Selanjutnya Zuhaily mengemukakan pendapat ulama‟ Safiyah dan
Hanabalah Salam sebagai akad atas sesuatu yang dijelaskan sifatnya
dalam tanggungan mendatangkan dengan imbalan harga yang diserahkan
dalam majelis akad. Sedangkan para ulama Malikiyah mendefinisikannya
sebagai sebuah transaksi jual beli dimana modal diserahkan terlebih
dahulu, sedangkan barang yang dibeli diserahkan setelah tenggang waktu
tertentu.96
Ulama Syafi‟iyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan:
عقذ عهى يصف بزيت يؤجم بز يقبض بجهظ عقذ
“Salam adalah suatu akad atas barang yang diserahkan sifatnya dalam
perjanjian dengan penyerahan tempo dengan harga yang diserahkan di
majelis akad”97
Ulama Malikiyah mendefinisikannya dengan:
بأ بع خقذو ف سأط انال خأخش انز ألجم
“Salam adalah jual beli di mana modal (harga) dibayar dimuka,
sedangkan barangnya diserahkan di belakang”98
Jual beli salam adalah suatu benda yang disebutkan sifatnya dalam
tanggungan atau member uang di depan secara tunai, barangnya
diserahkan kemudian, untuk waktu yang ditentukan.99
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh Ulama madzhab
tersebut dapat diambil intisari bahwa Salam adalah salah satu jual beli di
95
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu (Jakarta: Gema Insani, 2011)h. 240.
96 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu (Jakarta: Gema Insani, 2011)h. 240.
97 Wahbah Az-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adilatuh, Jilid 4, (Beirut: Dar al-Fikr,
1989)h. 598.
98 Wahbah Az-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adilatuh, Jilid 4, (Beirut: Dar al-Fikr,
1989)h. 599.
99 Muhammad Yazid, Hukum Ekonomi Islam (Fikih Muamalah), (Surabaya: UIN SA Press,
2014), h.50
55
mana uang harga barang dibayarkan secara tunai, sedangkan barang yang
dibeli belum ada, hanya sifat-sifat, jenis, dan ukurannya sudah
disebutkan pada waktu perjanjian dibuat. Spesifikasi dan harga barang
pesanan di sepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad. Ketentuan
harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktu akad.100
Bai‟ as-Salam secara etimologi dipahami sebagai al a‟du yaitu
perikatan, perjanjian dan pemufakatan. Pertalian ijab (pernyataan
melakukan ikatan) dan qabul (pernyataan penerimaan ikatan), sesuai
dengan kehendak syariat yang akan sangat berpengaruh pada objek
perikatan.101
Bai‟ as-Salam secara terminologi adalah jual beli suatu
barang atau benda yang tidak ada di tempat terjadinya akad, dimana
pembeliannya dilakukan dengan cara memesan barangnya terlebih
dahulu dengan mengetahui kriteria-kriteria barang yang inin dibeli.
Jual beli as-salam atau jual beli as-salaf diartikan dengan jual beli
dimana harga dibayarkan dimuka sedangkan barang dengan kriteria
tertentu akan diserahkan pada waktu tertentu yang disepakati.102
Dalam
perjanjian as-salam, pembeli barang disebut muslam, al-muslam
ilayhdisebut penjual, dan barang yang dijadikan objek perjanjian adalah
al-muslam fih (barang yang akan diserahkan), serta harga yang
diserahkan kepada penjual diistilahkan dengan ra‟su mal li al-salam
(modal as-salam).103
Salah satu implementasi dari jul beli as-salam
tersebut adalah pada Perusahaan Muslimarket. Disana tersedia berbagai
macam produk seperti tas, sanda, sepatu, pakaian, aksesoris,
perlengkapan rumah tangga, perlengkapan ibada, hewan qurban dan
100
Siti Mujiatun, Jual Beli dalam Perspektif Islam: Salam dan Istisna, Jurnal Riset
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 13 No. 2 (September, 2013), h.207.
101 M.Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fikih Muamalah) (Jakarta:
PT.Grafindo Persada, 2004)h. 101
102 Gufron A. Mas‟adi, FIQH Muamalah Konstektual, Ed. 1, Cet. 1, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), h.143.
103 FathurrahmanDjamil, Penerapan Hukum Perjanjian, h. 133.
56
aqiqah dan lain-lain serta bermacam brand dan merek produksi Indonesia
terkenal.
Salam diperbolehkan oleh Rasulullah Saw. Dengan beberapa syarat
yang harus dipenuhi. Tujuan utama dari jual beli Salam adalah untuk
memenuhi kebutuhan para petani kecil yang memerlukan modal untuk
memulai masa tanam dan untuk menghidupi keluarganya sampai waktu
panen tiba. Setelah pelanggaran riba, mereka tidak dapat lagi mengambil
pinjaman ribawi untuk keperluan ini sehingga diperbolehkan bagi mereka
menjual produk pertaniannya di muka.
Pada prinsipnya, bisnis pemesanan harus dilakukan oleh pihak
yang mengerti tentang produk dan penggunanya (mutlaq al-tasarruf). Jika
di antara kedua belah pihak ada yang tidak mengetahui produk, seperti
anak kecil, orang gila, atau orang dungu, maka bisnis pemesanan menjadi
tidak sah. Ciri dari bisnis pemesanan adalah adanya tempo yang
diberikan pemesan kepada penerima pesanan. Jika tempo tidak
diberlakukan, maka bentuk bisnis bukan lagi pemesanan, melainkan jual
beli. Tempo ini disepakati oleh kedua belah pihak. Pelanggaran atas
kesepakatan ini dapat merusak bisnis yang dibangun.104
Jual beli as-salam memuat enam ketentuan:
Pertama, ketentuan tentang pembayaran:
a. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang,
barang atau manfaat.
b. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.
c. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan utang.
Kedua, ketentuan barang:
a. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai utang.
b. Harus dapat dijelaskan spefikasinya.
c. Penyerahannya dilakukan kemudian
d. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan.
104
Bambang Subandi, Etika Bisnis Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2014), h.152
57
e. Pembeli tidak boleh menjual barang
f. Tidak boleh menukar barang, kecuali barang sejenis sesuai
kesepakatan.
Ketiga, Ketentuan tentang salam paralel. Dibolehkan melakukan
salam paralel dengan syarat, akad kedua terpisah dari, dan tidak berkaitan
dengan akad pertama.
Keempat, penyerahan barang sebelum atau pada waktunya:
a. Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan
kualitas dan jumlah yang disepakati.
b. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi,
penjual tidak boleh meminta tambahan harga.
c. jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah,
dan pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut
pengurangan harga (diskon).
d. Penjual dapat menyerahkan barang, lebih cepat dari waktu yang
disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barang, sesuai dengan
kesepakatan, ia tidak boleh menuntut tambahan harga.
e. Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu
penyerahan, atau kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela
menerimanya, maka ia memiliki dua pilihan, Pertama, membatalkan
kontrak dan meminta uang kembali. Kedua, menunggy sampai
barang tersedia.
Kelima, pembatalan kontrak. Pada dasarnya pembatalan salam
boleh dilakukan selama tidak merugikan kedua belah pihak.
Keenam, perselisihan. Jika terjadi perselisihan diantara kedua belah
pihak, maka persoalannya diselesaikan melalui badan arbitrase syari‟ah
setelah tidak tercapai kesepakatan105
Jual beli pesanan disyariatkan dalam Islam berdasarkan firman
Allah. Berikut dasar hukum bai Salam:
105
Himpunan Fatwa Dewan Syari;ah Nasional, 2006, Jakarta, Dewan Syari‟ah Nasional-
Majelis Ulama‟ Indonesia dan Bank Indonesia, h.29-34
58
a. al-Quran
surat al-Baqarah: 2 ayat 282 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang
piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya”
b. Hadits
Ibnu Abbas berkata: “saya bersaksi bahw akad salaf (salam)
yang ditanggung hingga tempo tertentu telah dihalalkan dan
dibolehkan oleh Allah dan kitab-Nya”.106
Sabda Rasulullah berbunyi:
عب ذ اب ت حذ ذ صهى هللا عه عهى ان اط سض هللا عا قم : قذو انب
انزال د خ شانغ با نخ ى غهف م ‟ ك ء فف ش اعهف ف فقا ل : ي
و.)اخشج و انى اجم يعه يعه ص و ( كخاب ٥٣انبخا س ي ف: )يعه
)باب انغهى ف ص يعهو (٢’ )انغهى
“Diriwayatkan dari Ibnu Abba r.a, ia berkata: “Nabi SAW
datang ke Madinah. Dan mereka (penduduk Madinah) biasa
mengutangkan kurma selama dua tahun tiga bulan. Lalu Nabi saw
berkata: “Siapa saja yang mau mengutangkan sesuatu, maka harus
dengan takaran yang jelas, timbangan yang jelas, dan jangka waktu
yang jelas”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari pada kitab ke-35 Kitab
as-Salam)
c. Ijma‟
Adapun Ijma‟, maka Ibnu Mundzir berkata, “para ulama yang
kami ketahui berijma bahwa akad Salam adalah boleh karena
masyarakat memerlukannya. Para pemilik tanama, buah-buahan dan
barang dagangan membutuhkan nafkah untuk keperluan mereka atau
106
Wahbah Az-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adilatuh, Jilid 4, (Beirut: Dar al-Fikr,
1989)h. 239.
59
untuk tanamannya dan sejenisnya hingga tanaman itu matang,
sehingga akad Salam ini dibolehkan bagi mereka guna memenuhi
kebutuhan tersebut”. Akad Salam ini sebagai keringanan (rukhshah)
bagi masyarakat dan untuk memudahkan mereka.107
Tetapi akad di dalam perusahaan Marketplace seperti ini juga dapat
memakai akad jual beli Istishna‟ jika didalamnya terdapat pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan dan penjual. Menurut UU No.21 tahun 2018
tentang Perbankan Syariah, Istishna‟ adalah akad pembiayaan suatu
barang dengan cara pemesanan dan pembiayaan harga yang dilakukan
terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati. Menurut
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Istishna‟ adalah jasa pembiayaan
yang berkaitan dengan jual beli yang pembiayaannya dilakukan
bersamaan dengan pemesanan barang. Jual beli pesanan dalam fiqih
Islam disebut Istishna‟ menurut bahasa penduduk hijaz. Akan tetapi
masyarakat terkadang masih bingung membedakan antara jual beli salam
dan istishna‟. Tetapi ada beberapa pendapat mengemukakan bahwa jual
beli metode Markeplace menggunakan istishna karena jika salam
konsumen harus memberikan uang tranferan pembeliannya langsung
kepada penjual tidak ke perusahaan.
10. Jenis Transaksi yang Dipakai Muslimarket.com
Perusahaan Muslimarket.com ini menggunakan jenis transaksi
rekening bersama atau yang disebut dengan istilah escrow. Cara
pembayaran ini mempunyai perbedaan dengan proses pembayaran
melalui transfer bank. Jika dalam transfer bank pihak ketiganya adalah
bank, sedangkan dengan sistem rekening bersama yang menjadi pihak
ketiga adalah lembaga pembayaran yang telah dipercaya baik oleh pihak
107
Wahbah Az-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamiy wa Adilatuh, Jilid 4, (Beirut: Dar al-Fikr,
1989)h. 240.
60
pelaku usaha maupun konsumen. Jadi yang dimaksud disini pihak
ketiganya adalah rekening Muslimarket.com.
Prosesnya, yaitu pertama konsumen mentranfer dana ke pihak
lembaga rekening bersama. Setelah dana dikonfirmasi masuk, lalu pihak
rekening bersama meminta pelaku usaha mengirim barang yang sudah
disepakati. Jika barang sudah sampai, baru dana tersebut diberikan pada
si pelaku usaha. Dengan sistem ini dana yang diberikan oleh pembeli bisa
lebih terjamin keamanannya karena dananya hanya akan dilepas jika
barang benar-benar sudah samoai ditangan konsumen. jia terjadi masalah
pun dana bisa ditarik oleh sang konsumen.
Sedangkan kekurangan dari menggunkan rekening bersama adalah
pencairan dana ke rekening penjual terhitung lama setelah proses
transaksi dan penjual harus berhati-hati saat melakukan pengisisan data
agar tidak terjadi kesalahan saat pengisian data.108
108
Interview pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari 2019
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Kesesuaian Proses Transaksi Muslimarket.com dengan
Fatwa DSN No 05/DSN-MUI/IV/2000
Proses transaksi atau sistem penjualan perusahaan Muslimarket.com
tidaklah berbeda dengan perusahaan Marketplace lainnya. Proses transaksi
atau manajemen pemasaran di dalam perusahaan sangatlah penting
keberadaannya, karena dengan adanya manajemen perusahaan yang baik
maka penjualan pun akan berjalan dengan baik. Manajemen memiliki arti
kosa kata yang berasal dari Prancis kuno, yaitu management yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah elemen-elemen dasar yang
akan selalu ada di dalam proses manajemen yang akan menjadi acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.109
Manajemen
pemasaran atau pengiklanan di dalam perusahaan Muslimarket.com ini belum
menjalar dengan luas baru hanya melalui news letter dan e-mail.110
Manajemen pemasaran merupakan fungsi pokok bagi perusahaan.
Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada saat ini kegiatan pemasaran
mempunyai peranan yang penting dalam dunia usaha.111
Pada Perusahaan
Muslimarket.com tentu memiliki pula manajemen pemasaran, sistem
manajemen pemasaran pada perusahaan Muslimarket.com ini ialah melalui
media teknologi yang disebut dengan website mereka memasarkannya
melalui website dan konsumen bisa membeli barang melalui website
Muslimarket.com. Pada dasarnya proses transaksi Muslimarket.com ini dalam
praktiknya sama saja dengan perusahaan Marketplace pada umumnya ada
109
I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudhiartha Utama, Sumber Daya
Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 4.
110Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
111Bashu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Liberti, 2010), h. 178
62
Perusahaan sebagai perantara antara supplyer dengan konsumen dan prosedur
penjualan dan syarat-syarat ingin menjadi salah satu pedagang yang
bergabung ke dalam website Muslimarket.com ini.
Adapun Prosedur penjualan di Muslimarket.com penjual wajib
mendaftarkan dirinya ke Perusahaan Muslimarket.com dengan cara mengisi
formulir pendaftaran lalu mengirimnya melalui e-mail setelah dibalas dari
pihak perusahaan maka dari pihak penjual akan diundang ke kantor untuk
menandatangani kontrak kerja, untuk pembagian komisi antara penjual dan
perusahaan adalah dengan kesepakatan bersama bahwa dari harga satu barang
perusahaan akan mendapatkan 25 % dan penjual akan mendapatkan 75%.
Waktu untuk pembagian komisi yaitu perusahaan akan menyimpan dana
penjulan si supplyer ke dalam rekening perusahaan terlebih dahulu dan akan
membagikan komisi penjualan kepada supplyer sebulan sekali. Untuk
konsumen yang akan membeli barang kepada supplyer wajib mengirim
uangnya terlebih dahulu ke rekening Muslimarket.com setelah itu dari penjual
akan mengirimkan barangnya kepada konsumen.112
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan
fatwa DSN No 05/DSN-MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut terdapat
Ketentuan Hukum tentang praktik jual beli salam atau yang biasa disebut jual
beli pesanan yang telah ditetapkan pada 4 April 2000. Namun regulasi yang
berbentuk UU atau peraturan lain tentang Marketplace Syariah secara khusus
memang belum ada. Fatwa DSN MUI menyebutkan bahwa jual beli barang
dengan cara pemesanan dan pembayaran diawal diperbolehkan asalkan
memenuhi syarat-syarat akad salam dan sesuai dengan ajaran Islam, tidak
mengandung riba dan gharar.113
112
Interview Pribadi dengan Fanny, Divisi bagian Marchindise dan Buyer, pada Tanggal 14
Januari 2019, Pukul 17:00 WIB
113Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
63
1. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
DPS berperan penting sebagai pengawas dari lembaga keuangan
non bank seperti perusahaan Marketplace syariah atau dalam
Muslimarket.com disebut Halal Networking. DPS bertugas mengawasi
dan melihat secara dekat aktivitas lembaga keuangan syariah agar
lembaga senantiasa mengikuti aturan dan prinsip-prinsip syariah. DPS
dalam perusahaan Muslimarket.com ini memiliki peranan penting dalam
meminimalisir dan menghindari adanya kemungknan penyimpangan
terhadap kepatuhan syariah. Melalui pengawasan tersebut, maka DPS
dapat membantu mengevaluasi dan mendeteksi sejauh mana pelaksanaan
implementasi kepatuhan syariah ditetapkan dan sejauh mana
penyimpangan yang terjadi dalam mengevaluasi kepatuhan syariah oleh
industri keuangan syariah atau prinsip-prisnip syariah. DPS menjadi
garda utama dalam menjaga Muslimarket.com secara keseluruhan, agar
tetap berada dalam bingkai syariah dan Dakwah islam.
2. Legalitas Perusahaan Muslimarket.Com
Salah satu terpenting dalam sebuah bisnis adalah izin legalitas
perusahaan yang lengkap sesuai kategori bisnis dan untuk menjadi
sebuah perusahaan yang besar dan dapat di lindungi oleh Negara maka
Muslimarket.com haruslah taat kepada peraturan hukum yang berlaku di
Indonesia, termasuk juga aturan mendirikn sebuah perusahaan yang
bersifat legal dan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini menjadi sangat
penting, karena Muslimarket.com merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang e-commerce sehingga kelegalitasan yang dimiliki perusahaan
merupakan nilai yang berharga untuk mitra usaha dapat percaya. Negara
Indonesia adalah negara Hukum maka hal-hal normative yang terkait
dengan eksistensi perusahaan secara legal harus terpenuhi. Adapun
legalitas yang sudah berhasil dimiliki oleh Muslimarket.com diantaranya
yaitu :114
114
Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
64
a. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Nomor surat izin
tersebut berdasarkan atas per produk.
b. SIUP (Surat Izin Penjualan) surat izin tersebut selama 3 tahun dari
awal berjalannya Muslimarket.com pada awal tahun 2015.
c. LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan Panganan Obat-obattan dan
Kosmetik) MUI. Produk-produk yang dijual oleh Muslimarket.com
yaitu produk-produk yang jelas kehalalannya karena inilah salah satu
menjadi landasan untuk menilai apakah produk tersebut sudah sesuai
dengan syariah atau belum. Maka dari itu Muslimarket.com sangat
memilah memilih bagi para penjual yang akan berdagang alat
kecantikkan.
d. Sertifikat Penjualan Berjenjang Syariah Muslimaket.com.
e. TDP ( Tanda Daftar Perusahaan)
Dari hasil wawancara, peneliti menarik kesimpulan tentang
legalitas Muslimarket.com yaitu semua izin sudah di kantongi oleh
perusahaan. Muslimarket.com tidak hanya tunduk terhadap ketetapan
fatwa akan tetapi Muslimarket.com harus tunduk terhadap peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
B. Aspek Khusus Muslimarket.com
Muslimarket.com memiliki aspek khusus yang membedakan dengan
perusahaan Marketplace lainnya yaitu pembedanya adalah perusahaan
Muslimarket.com ini sudah memiliki sertifikat syariah dan barang yang
diperjual belikan di dalam Perusahaan Muslimarket.com hanya berupa
fashion untuk muslim muslimah, kosmetik halal BPOM, pakaian haji jadi
perusahaan benar-benar menyaring supplyer agar tidak ada supplyer yang
menjual belikan barang barang diluar aspek ke Islaman dan non halal.
Muslimarket.com adalah sebagai sebagai e-commerce besar yang memiliki
konsep berbeda dengan perusahaan Marketplace lainnya muslimarket.com
perusahaan e-commerce pertama di Indonesia dengan memadukan antara
aktivitas belanja dengan membantu pemberdayaan komunitas muslim.
65
Mendukung designer lokal, produsen dan pedagang muslim dengan
membangun wadah online retail yang membagikan sebagian pendapatannya
kepada yayasan muslim untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan.115
Muslimarket.com hanya memiliki dan memperdagangkan koleksi baju
muslim, pelengkapan haji, dan kosmetik halal. Muslimarket.com juga
menyediakan jual beli hewan qurban dan aqiqah jadi para konsumen tidak
perlu susah atau repot untuk berqurban karena Muslimarket.com akan
membantu dan konsumen hanya perlu mentranfer uangnya dan perusahaan
akan membelikan hewan qurban lalu membagikannya kepada lembaga-
lembaga kepengurusan hewan qurban.116
Perusahaan Muslimarket.com memiliki motivasi tersendiri mengapa
ingin menjadikan perusahaan e-commerce serba muslim karena di Indonesia
mayoritas penduduknya adalah umat Islam dan pada saat ini trend baju
muslim sangatlah melonjak pesat dan banyak sekali diminati. Apalagi
perusahaan e-commerce saat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat
Indonesia. Muslimarket.com juga memiliki motivasi tersendiri mengapa
ingin mendaftarkan perusahaannya kepada DPS agar menjadikan
perusahaannya sebagai perusahaan yang memiliki sertifikat syariah karena
Muslimarket.com ingin sistem perdagangannya sesuai dengan jual beli yang
diajarkan oleh Rasulullah Saw yaitu dengan menjauhkan riba dan
menjauhkan dari gharar atau ketidak pastian atau yang menimbulkan
keraguan-keraguan karena yang sudah kita ketahui bahwa jual beli yang
mengandung unsur riba dan gharar adalah haram hukumnya dan sangat di
larang oleh Allah SWT.
Muslimarket.com menerapkan konsep berbelanja sambil berdonasi, jadi
setiap melakukan pembelian konsumen diberi pilihan untuk berdonasi dengan
jumlah sesuai keinginan konsumen itu tersendiri. Jadi harga barang belum
115
Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
116Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
66
termasuk ke dalam uang donasi, setelah itu perusahaan akan menyalurkannya
ke dalam lembaga-lembaga Islami seperti BAZNAS, Dompet Dhuafa dan
yayasan Islam lainnya. Yayasan yang akan mendapatkan donasi dari
Muslimarket.com mereka harus memiliki program pemberdayaan UKM
Muslim yang diharapkan akan berkembang dengan adanya bantuan dana dari
konsep pemberdayaan muslimarket.com ini. Nantinya UKM-UKM tersebut
dapat menjual produknya di dalam website Muslimarket.com.
C. Tentang Proses Bisnis Muslimarket.Com
Muslimarket.com merupakan perusahaan perusahaan e-commerce yang
mulai beroperasi pada awal februari tahun 2015. Sejak peluncurannya,
Muslimarket.com mengalami perkembangan yang sangat pesan, bahkan
hingga sekarang sudah banyak ratusan supplyer yang bekerjasama dan
berjualan di website Muslimarket.com. Didalam perusahaan
Muslimarket.com ini menggunakan dua akad yaitu akad Ijarah (sewa-
menyewa) dan akad Salam (pesanan). Akad Sewa menyewa di dalam
perusahaan Muslimarket.com ini terjadi ketika calon penjual memulai untuk
mendaftarkan diri sebagai pengguna Muslimarket.com, ketika calon penjual
sudah mendaftrarkan diri sebagai pengguna maka calon penjual sudah
memiliki hak untuk berjualan dalam marketplace online Muslimarket.com.
Para calon penjual hanya perlu menjalankan prosedur dan ketentuan yang
sudah diberikan oleh Muslimarket.com.117
1. Prosedur Mendaftar Sebagai Pengguna Muslimarket.com
Jadi awal proses bisnis Muslimarket.com ini pertama tanda tangan
MOU atau kontrak kerja sama dari kedua belah pihak perusahaan dan
supplyer (penjual). Berikut langkah-langkahnya:
a. Dahulu Muslimarket.com ini menjalankan sistem penjualan
consignment tetapi sudah ditutup akhirnya berubah menjadi sistem
marketplace. Cara pertama mendaftar sebagai pengguna
Muslimarket.com adalah mengisi formulir pendaftaran.
117
Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
67
b. Setelah mengisi formulir pendaftaran sebagai supplyer maka langkah
selanjutnya supplyer mengirim formulir pendaftaran ke email
Muslimarket.com.
c. Setelah itu Muslimarket.com mengecek formulir dan mengundang
supplyer untuk datang ke kantor karena untuk menandatangani surat
MOU atau surat kontrak kerjasama antara kedua belah pihak dengan
kesepakatan yang diberikan oleh Muslimarket.com dengan
pembagian komisi 25 % untuk Muslimarket.com dan 75% untuk
supplyer per harga produk.
d. Setelah penandatangan surat kontrak kerjasama perusahaan
Muslimarket.com akan memberika akun sale center kepada supplyer
dan di akun sale center itu supplyer dikasih wewenang penuh untuk
mengupload barang dagangannya, mengupload kuantiti dan update
diskon lainnya.118
2. Persyaratan Penggunaan
a. Izin untuk menggunakan situs dan layanan ini berlaku sampai
diakhir. Izin ini akan berakhir sebagaimana diatur dalam syarat
layanan ini atau jika anda gagal mematuhi persyaratan atau
ketentuan apapun dari syarat layanan ini. Dalam hal ini demikian,
Muslimarket.com dapat melakukan pengakhiran tersebut dengan
memanggil supplyer tersebut terlebih dahulu jika dipihak supplyer
tidak ada perubahan maka dari Muslimarket.com akan memberika
sanksi penalty dan mengakhiri kontrak kerjasama.119
b. Anda setuju untuk tidak:
1) Mengunggah, memposting, mengirimkan atau menyediakan
Konten yang melanggar hukum, melanggar syariat Islam,
berbahaya, mengancam, kasar, melecehkan, mengkhawatirkan,
118
Interview Pribadi dengan Fanny, Divisi bagian Marchindise dan Buyer, pada Tanggal 14
Januari 2019, Pukul 17:00 WIB
119Interview Pribadi dengan Fanny, Divisi bagian Marchindise dan Buyer, pada Tanggal 14
Januari 2019, Pukul 17:00 WIB
68
meresahkan, berliku-liku, memfitnah, vulgar, cabul,
mencemarkan, invasive terhadap privasi pihak lain, penuh
kebencian, atau mengandung unsure SARA atau lainnya.
2) Melanggar undang-undang, termasuk dengan tidak terbatas pada
undang-undang dan peraturan sehubungan dengan batasan
ekspor dan impor, hak pihak ketiga atau kebijakan barang yang
dilarang dan dibatasi kami.
3) Menggunakan layanan untuk merugikan anak dibawah umur
dengan cara apapun.
4) Menggunakan layanan untuk menyamar sebagai orang atau
identitas lain.
5) Memalsukan kop atau kalau tidak memanipulasi
pengidentifikasi guna menyamarkan asal konten apapun yang
dikirimkan melalui layanan.
6) Menghapus pemberitahuan mengenai hak kepemilikkan dari
situs.
7) Menyebabkan, mengizinkan atau memberikan wewenang untuk
modifikasi, pembuatan karya turunan, atau penerjemahan
layanan tanpa izin yang jelas dari Muslimarket.com.
8) Menggunakan layanan untuk manfaat pihak ketiga atau dengan
cara yang tidak diizinkan oleh izin yang diberikan dari
perusahaan.
9) Memanipulassi harga barang apapun atau mengganggu daftar
pengguna lain.
10) Membawa nama perusahaan Muslimarket.com untuk
kepentingan diri sendiri dan negatif.
11) Memungut atau mengumpulkan informasi apapun tentang atau
mengenai pemegang akun lain.
12) Mengunggah, mengirim email, memposting, mengirimkan atau
menyediakan Konten apapun yang tidak berhak untuk anda
sediakan berdasarkan hukum atau ikatan kontrak atau fidusia
69
(seperti informasi orang dalam, informasi eksklusif dan rahasia
yang dipelajari atau diungkapkan sebagai bagian dari hubungan
kerja atau di bawah perjanjian non pengungkapan).
13) Mengunggah, mengirim email, memposting, mengirimkan atau
menyediakan konten apapun yang melanggar hak paten, merek
dagang, rahasia dagang, hak cipta atau hak kepemilikkan
lainnya dari pihak manapun.
14) Mengunggah, mengirim email, memposting, mengirimkan atau
menyediakan iklan, materi promosi yang tidak diinginkan atau
tanpa sepengetahuan perusahaan.
15) Mengunggah barang dagangan yang diluar perjanjian dan tidak
masuk kedalam kategori fashion Islami.
c. Anda memahami bahwa semua konten, baik yang diposting untuk
umum atau dikirimkan secara pribadi, merupakan tanggung jawab
tunggal orang dari mana Konten itu berassal. Ini berarti anda, dan
bukan Muslimarket.com yang bertanggung jawab penuh untuk
semua konten yang anda unggah, posting, kirim melalui email,
kirimkan atau sediakan melalui situs.
d. Anda mengakui bahwa Muslimarket.com dan pihak yang ditunjuk
olehnya memiliki hak (tetapi bukan kewajiban) atau kebijakan
mereka sendiri untuk melakukan penyaringan awal, menolak,
menghapus atau memindahkan konten, termasuk dengan tidak
terbatas pada setiap konten atau informasi yang diposting oleh anda,
yang tersedia di situs. Tanpa membatasi ketentuan di atas,
Muslimarket.com berhak menghapus konten yang melanggar.
e. Anda mengakui, mengizinkan dan setuju bahwa Muslimarket.com
dapat mengakses, menyimpan dan mengungkapkan informasi akun
dan konten anda jika diharuskan untuk melakukannya oleh hukum
atau berdasarkan perintah pengadilan atau otoritas pemerintah atau
pengatur yang memiliki yurisdiksi atas Muslimarket.com atau
dengan itikad baik bahwa akses, penyimpanan atau pengungkapan
70
tersebut memang wajar diperlukan untuk mematuhi proses hukum,
menegakkan syarat layanan, menanggapi klaim dsb.120
3. Prosedur Melakukan Pembayaran
Dalam proses transaksi jual beli melalui Marketplace Online
Muslimarket.com menggunakan sistem rekening bersama, saat pembeli
melakukan pembayaran, pembeli mentranfer uangnya kepada perusahaan
Muslimarket.com, sedangkan penjual harus menunggu selama sebulan
sekali agar uang dapat dicairkan. Jadi uang penjualan akan disimpan di
dalam perusahaan terlebih dahulu lalu ketika sudah batas waktu sebulan
makan uang hasil penjualan akan perusahaan cairkan dan sudah
dikurangkan dengan magin 25% untuk perusahaan. Hal ini merupakan
ketentuan dan sekaligus fasilitas yang diberikan oleh Muslimarket.com
kepada penggunanya. Rekening bersama diberikan sebagai garansi
Muslimarket.com untuk menjamin keamanan saat transaksi dengan cara
menahan uang pembayarn sampai pembeli mengkonfirmasi bahwa
barang yang dipesan sudah diterima.121
4. Konsep Muslimarket.com
Muslimarket.com adalah perusahaan pertama yang memiliki
konsep syariah e-commerce dengan dekan yang dapat dipercaya.
Penghasilan dari perusahaan Muslimarket.com juga dimanfaatkan untuk
pemberdayaan komunitas Islam atau membantu UKM UKM agar dapat
berkembang. Muslimarket.com bekerjasana dengan Dompet Dhuafa
dan Baznas sebagai NGO yang berfokus pada program pemberdayaan.
Kami percaya jika kami banyak membantu pemberdayaan komunitas,
kami akan semakin kuat dalam hubungan dengan komunitas.122
120
Interview Pribadi dengan Fanny, Divisi bagian Marchindise dan Buyer, pada Tanggal 14
Januari 2019, Pukul 17:00 WIB
121Interview Pribadi dengan Fanny, Divisi bagian Marchindise dan Buyer, pada Tanggal 14
Januari 2019, Pukul 17:00 WIB
122 Interview Pribadi dengan Bapak Dodo, Marketing Muslimarket.com, pada Tanggal 14
Januari 2019
71
Gambar 4.1. Konsep Muslimarket.com
5. Alur Kerja Muslimarket.Com
Gambar 4.2. Alur Kerja
6. Analisis Apabila Terjadi Wanprestasi dalam Marketplace Online
Muslimarket.Com
Wanprestasi merupakan kegiatan ingkar janji yang dimana
seseorang tidak dapat memenuhi kewajibannya entah itu disengaja atau
tidak di sengaja. Wanprestasi ini dapat dipidanakan dengan penipuan
apabila yang bersangkutan merasa dirugikan dan pihak wanprestasi tidak
ada itikad baik terhadapnya dan memilih jalur pidana maka wanprestasi
ini dapat dipidanakan dengan tidak melupakan unsur-unsur yang
terkandung serta alat bukti yang dapat dikatakan ke dalam penipuan.
72
Suatu perjanjian dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak
telah memenuhi prestasinya masing-masing seperti yang telah
diperjanjikan tanpa ada pihak yang dirugikan. tetapi adakalanya
perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena adanya
wanprestasinya diilakukan oleh salah satu pihak atau debitur.
Wanprestasi ini pada dasarnya dapat terjadi karena 4 hal :
1. Melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan berdasarkan
perjanjian.
2. Terlambat memenuhi kewajiban.
3. Melakukan kewajiban (misalnya pembayaran) namun masih kurang
atau baru sebagian.
4. Tidak memenuhi kewajiban sama sekali.
Dalam Undang-undang, sanksi pidana untuk kasus penipuan yang
terjadi oleh transaksi online telah diatur oleh Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (UU Nomor
72014) di aturan ini, pelaku e-commerce dapat dipidana 12 tahun penjara
atau denga Rp 12 milyar bila terbukti melakukan penipuan. Ini termasuk
pelaku usaha electronic yang diwajibkan untuk mencantmkan data atau
informasi secara lengkap karena bila tidak akan dikenakan sanksi
administrative berupa pencabutan izin usaha. Ini cuplikan pasa 115 yang
secara khusus mengatur hal ini :
“Setiap pelaku usaha yang memperdagangkan barang dan jasa
dengan menggunakan elektronik yang tidak sesuai dengan data atau
informasi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp 12.000.000.000,00 (dua belas milya rupiah)”.
Sedangkan untuk data atau informasi yang dimaksud terdapat
dalam pasal 65 ayat 1: setiap pelaku usaha yang memperdagangkan
barang dan jasa dengan menggunakan sistem elektronik wajib
menyediakan data atau informasi secara lengkap dan benar, mencakup
identitas dan legalitas pelaku usaha sebagai produsen atau pelaku usaha
distribusi.
73
Di dalam perusahaan Muslimarket.com sendiri sudah di jelaskan
mengenai segala macam atauran yang harus di patuhi oleh pengguna
Muslimarket.com, aturan ini di buat untuk menghindari adanya
wanprestasi dari kedua belah pihak, penjual dan pembeli yang
menjadikan Muslimarket.com sebagai perantara di antara mereka.
Muslimarket.com hanya sebagai penengah yang memberikan fasilitas
guna terwujudnya keamanan dan kenyaman para pengguna
Muslimarket.com.
Muslimarket.com atas kebijakannya, apabila meyakini bahwa ada
aktivitas atau transaksi yang berpotensi sebagai penipuan atau
mencurigakan, Muslimarket.com dapat melakukan berbagai tindakan
untuk melindungi pembeli atau penjual lainnya, pihak ketiga lainnya.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak Muslimarket.com adalah:
1. Muslimarket.com dapat menutup, menangguhkan, atau membatasi
akses anda ke kun atau layanan, atau menangguhkan pemrosesan
transaksi.
2. Muslimarket.com dapat menangguhkan kelayakan anda untuk
Garansi Muslimarket.com.
3. Muslimarket.com dapat menyimpan, menerapkan atau mentranfer
dana di akun anda sebagaimana disyaratkan oleh putusan dan
perintah yang mempengaruhi anda atau akun anda, termasuk putusan
dan perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan di Indonesia atau
tempat lain dan ditujukan oleh Muslimarket.com.
4. Muslimarket.com mungkin menolak memberikan layanan kepada
anda untuk sekarang dan di masa depan.
5. Muslimarket.com dapat menahan dana anda untuk jangka waktu
yang wajar yang diperlukan untuk melindungi Muslimarket.com atau
pihak ketiga dari risiko pertanggung jawaban, atau jika
Muslimarket.com meyakini bahwa anda mungkin terlibat dalam
aktivitas atau transaksi yang berpotensi sebagai penipuan atau
mencurigakan.
74
“Klaim” berarti keberatan terhadap suatu pembayaran yang
diajukan oleh pembeli atau penjual secara langsung kepada
Muslimarket.com.
“Pembalikan” berarti pembalikan suatu pembayaran oleh
Muslimarket.com karena (a) dibatalkan oleh bank pihak pengirim, (b)
dikirimkan kepada anda karena kesalahan Muslimarket.com, (c) pengirim
pembayaran tidak memiliki otoritasi untuk melakukan pembayaran, (d)
anda menerima pembayaran atas aktivitas yang melanggar syarat layanan
ini atau setiap kebijakan Muslimarket.com, atau (e) Muslimarket.com
memutuskan sebuah klaim terhadap anda.
Apabila konsumen memberikan complain kepada perusahaan maka
customer service perusahaan akan menawarkan product baru / refund /
voucher belanja yang dapat dipakai lagi di Muslimarket.com.123
Sehingga pihak Muslimarket.com telah dianggap melakukan
upayah perlindungan konsumen dengan memberikan Garansi
Muslimarket.com berupa rekening bersama guna untuk menghindari
adanya wanprestasi dan penipuan jual beli online, namun apabila masih
terdapat kecurangan yang tidak bisa di deteksi oleh Muslimarket.com,
pihak Muslimarket.com tidak turut serta untuk memberikan ganti rugi,
para pengguna web Muslimarket.com bisa menyelesaikan permasalahan
hukum yang mereka alami dan mengajukan tuntutannya kepada pihak
yang berwenang. Tapi 3 tahun selama Muslimarket.com beroperasi
belum pernah adanya terjadi wanprestasi hanya saja kesalahan kesalahan
kecil supplier seperti mengirimkan barang ke konsumen tidak sesuai size,
warna atau ukurannya tetapi permasalahan kecil seperti itu dapat dengan
mudah terselesaikan dengan cara retur barang mengembalikan barang ke
ware house atau gudang Muslimarket.com lalu penjual mengirimkan
kembali barang yang benar kepada konsumen.124
123
Interview pribadi dengan Bapak Dodo, Marketing Muslimarket.com, Jakarta, 14 januari
2019
124Interview Pribadi dengan Bapak Asep, HRD Muslimarket.com, pada Tanggal 14 Januari
2019, Pukul 16:00 WIB
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai
analisis proses bisnis Muslimarket.com dalam perspektif Syariah menurut
ketentuan fatwa DSN MUI No 05/DSN-MUI/IV/2000, Maka peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mekanisme akad yang dipakai di dalam proses bisnis Muslimarket.com
adalah dengan menggunakan akad Ijarah dan akad Salam. Yang
menggunakan akad Ijarah adalah pihak penjual dan pihak
Muslimarket.com karena terdapat upah atau imbalan melalui peminjaman
lahan atau wadah website Muslimarket.com sebagai tempat penjualan
para supplier untuk mempromosikan barang dagangannya.
2. Jual beli dalam sistem Marketplace Online Muslimarket.com ini di
Indonesia di rasa sangat memudahkan masyarakat untuk berbelanja
kebutuhan fashion muslim yang fresh dan trend masa kini. Jadi
konsumen dengan sangat mudah mencari brand muslim di dalam website
Muslimarket.com ini. Menguntungkan juga bagi penjual karena dapat
memudahkan berjualan tanpa perlu mengeluarkan tenaga yang banyak
tetapi sedikit kurang menguntungkan karena uang hasil penjualan harus
menunggu selama sebulan baru dapat dicairkan.
3. Mekanisme kesesuaian proses transaksi Muslimarket.com menurt fatwa
DSN MUI No 05 DSN-MUI/IV/2000, bahwasannya Muslimarket.com
sudah sesuai dengan fatwa DSN MUI dan sesuai dengan perspektif
prinsip syariah. Karena di dalam proses bisnis Muslimarket.com tidak
mengandung unsure riba atau gharar (keraguan-keraguan). Di dalam
fatwa DSN MUI No 05 DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli pesanan
atau e-commerce boleh dilakukan asalkan syarat-syarat terpenuhi dan
76
kesepakatan akad diawal oleh kedua belah pihak. Maka disini
Muslimarket.com sudah memenuhi syarat-syarat akad salam.
B. Saran - saran
1. Pihak Muslimarket.com sebaiknya mencantumkan di dalam website-nya
bahwa perusahaan tersebut sudah bersertifikatkan syariah dan
menjelaskan mengapa sudah bersertifikat syariah agar para konsumen
dan supplier paham dan mengerti mengapa perusahaan Muslimarket.com
ingin menjadikan perusahaannya berbasis syariah.
2. Untuk para penjual di Muslimarket.com lebih baik menjual barang yang
sudah ready agar proses transaksi lebih cepat, apabila transaksi cepat
maka barang yang dikirim ke tangan pembeli akan lebih cepat sampai.
Agar report penghasilan si penjual bisa langsung di list oleh perusahaan.
3. Para pengguna website Muslimarket.com harus lebih teliti dalam
membaca segala syarat, ketentuan layanan yang diberikan
Muslimarket.com dan bagi para konsumen lebih teliti dalam membaca
kuantiti atau size dan warna barang yang akan dibeli agar terhindar
masalah retur barang karena akan mempersulit penjual dan perusahaan
juga.
4. Untuk strategi pemasaran Muslimarket.com sebaiknya memulai
mengiklankan perusahaan melalui media-media, seperti media cetak,
iklan, baliho dan lainnya agar dapate bersaing dengan perusahaan
Marketplace konvensional yang sudah besar dan menjalar sampai ke
manca negara.
5. Sebaiknya Muslimarket.com juga membuat applikasi tidak hanya website
agar pengguna bisa langsung mendownload aplikasi dan membukanya
tanpa harus mensearch googling terlebih dahulu.
77
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fatih. Mushaf Al-Qur‟an Tafsir Per Kata disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir,
Jakarta : PT Insan Media Pustaka, 2012
Al-Hadi, Abu Azam. Fiqh Muamalah Kontemporer, Surabaya : UIN Sunan
Ampel Press, 2014
Al-Hilali Syaikh Salim bin „Ied. Mausuu‟ah Manaahisy Syat‟iyyah fii Shahiih,
Sunnah an-Nabawiyah, Jakarta : Lentera Hati, 2007
Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Sinar Grafika, 2009
Al-Maragi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maragi, Semarang : PT. Karya Toha
Semarang, 1993
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta, 2000
Ash-Shan‟ani, Muhammad bin Ismail. Subulus Salam Syarah Bulughul Maram
Jilid 2, Jakarta : Darus Sunnah Press, 2015
Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jakarta : PT Raja Grafindo,
2015
Barkatuh, Abdul Halim dan Teguh Prasetyo. Bisnis E-Commerce, Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2005
Cahyani, Andi Intan. Fiqh Muamalah, Makassar : Alauddin University Press,
2013
Dahlan, Abdul Aziz. Ed Ensiklopedia Hukum Islam, jilid 3, Jakarta : CV.
Kathoda, 2005
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 2008
Djazuli, A. Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam
Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis, Jakarta : Kencana, 2010
Engal, James F, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. Perilaku Konsumen
Oleh F.X. Budiyanto, Jakarta : Binarupa Aksara, 1994
Fatwa DSN-MUI No. 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Salam
Ghazaly, Abdul Rahman. Fiqh Muamalat, Jakarta : Kencana, 2010
H, Bambang. Internet and E-Commerce, Artikel diakses pada 24 september, 2014
78
Harun, Nasrun. Fiqih Muamalah, Jakarta : PT Raja Grafindo, 2015
Hasan, M.Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fikih Muamalah),
Jakarta : PT.Grafindo Persada, 2004
http://id.techinisia.com/muslimarket-pasar-online-baru-bagi-kaum-muslim-
indonesia
http://idtesis.com/metode-penelitian-hukum-empiris-dan-normatif/
http://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-
enam-dunia/0/sorota_media
http://www.muslimarket.com/blog/souq-muslim-pop-up-market-terbesar,diakses
pada tanggal 18 juli 2018
Kalbuadi, Putra. Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping
Menurut Sudut Pandang Akad Jual Beli Islam, Skripsi, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta, Jakarta : 2015
Karim, Adiwarman. Riba Gharar dan Kaidah-kaidah Ekonomi Syariah Analisis
Fikih & Ekonomi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2015
Katsir, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir, Kuala Lumpur : Victory Agencie, 1998
Kotler, Philips dan Keller. Manajemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 2009
Kurniawan. E-Marketing Sebagai Alat Bantu Memperluas Segmen Pasar, Jakarta
: Erlangga, 2000
Makarim, Edmon. Kompilasi Hukum Telematika, Jakarta : PT. Gravindo Persada,
2000
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta : Kencana, 2013
Marketing,”LimaTempatJualanOnline”.BlogMarketing.http//Marketing.blogspot.c
om/2013/04/22/lima-tempat-jualan-online.html
Mujiatun, Siti. Jual Beli dalam Perspektif Islam: Salam dan Istishna, Jurnal Riset
Akuntansi dan Bisnis, 2013
Musafa‟ah, Suqiyah. Hadits Hukum Ekonomis Islam, Surabaya : UIN SA Press,
2014
Nasihah, Nurul. Transaki Jual Beli Melalui Media Internet (E-Commerce) (Studi
Komparatif Empat Madzhab) Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Jakarta, 2015
Neogroho, Agung. Teknologi Komunikasi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010
79
Nugroho, Adi. E-Commerce Memahami Perdagangan Dunia Maya, Bandung :
Informatika, 2006
Purba, Onno W dan Aang Arif Wahyudi. Mengenal E-Commerce, Jakarta : Elex
Media Komputindo, 2000
Purkon, Arip. Bisnis Online Syariah: Meraup Harta Berkah dan Berlimpah, Via
Internet
Quail, Dennis Mc. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga,
1991
Quthb, Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, jilid 2, Terj, Jakarta : Gema Insani, 2001
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik
Republik Indonesia. Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Rohana Rif‟ah. Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Elektronik (E-
Commerce), Jakarta : Elex Media Komputindo, 2000
Sabiq, Sayid. Fiqh Sunnah, Beirut : Dar Kitab Al-Arabi, 1971
Sederet.com, Online Indonesia English Dictionary, http://mobile.sederet.com/
Shihab, M.Quraish. Tafsir A-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran,
Jakarta : Lentera Hati, 2007
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Penerbit
Alfabeta, 2010
Suhendi, Hendi.H. Fiqh Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2010
Syafe‟I, Rahmat. Fiqih Muamalah, Bandung : Pustaka Setia, 2000
Syaiffudin, Muhammad. Hukum Kontrak, MemahamiKontrak dalam Perspektif
Filsafat, Teori, Dogmatig, dan Praktik Hukum, Jakarta : PT. Gravindo
Persada, 2000
Tjiptono, Fandy. Manajemen dan Strategi Merek, Yogyakarta : Penerbit
C.V.ANDI OFFSET, 2011
Wijaja, Gunawan, Kartini Muljadi. Seri Hukum Perikatan, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2003
Yazid, Muhammad. Hukum Ekonomi Islam (Fikih Muamalah), Surabaya : UIN
SA Press, 2014
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Fatwa DSN MUI No. 05/DSN-MUI/IV/2000
Lampiran 2 : Legalitas Perusahaan Muslimarket.com
Lampiran 3 : Daftar Pertanyaan Wawancara Perusahaan
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL
NO: 05/DSN-MUI/IV/2000
Tentang
JUAL BELI SALAM
بسم اهللا الرحمن الرحيم
Dewan Syari’ah Nasional setelah
Menimbang : a. bahwa jual beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu, disebut dengan salam, kini telah melibatkan pihak perbankan;
b. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang salam untuk dijadikan pedoman oleh lembaga keuangan syari’ah.
Mengingat : 1. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 282:
هوبى فاكتمسل من إلى أجيبد متنايدا إذا تونآم نا الذيهآ أيي ...
"Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis...".
2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:
…ياأيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود “Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….”
3. Hadis Nabi saw.:
عن أبي سعيد الخدري رضي اهللا عنه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه رواه البيهقي وابن ماجـه (إنما البيع عن تراض، : لوآله وسلم قا
)وصححه ابن حبان “Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,
‘Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, serta dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).
4. Hadis riwayat Bukhari dari Ibn 'Abbas, Nabi bersabda:
.من أسلف في شيء ففي كيل معلوم ووزن معلوم إلى أجل معلوم
05 Jual Beli Salam
Dewan Syariah Nasional MUI
2
"Barang siapa melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas, untuk jangka waktu yang diketahui" (HR. Bukhari, Sahih al-Bukhari [Beirut: Dar al-Fikr, 1955], jilid 2, h. 36).
5. Hadis Nabi riwayat jama’ah:
ظلم نيطل الغم… “Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang
mampu adalah suatu kezaliman…”
6. Hadis Nabi riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ibu Majah, dan Ahmad:
هتبقوعو هضحل عراجد يالو لي. “Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang
mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya.”
7. Hadis Nabi riwayat Tirmizi:
الصلح جائز بين المسلمني إال صلحا حرم حالال أو أحل حرامـا والمسلمون على شروطهم إال شرطا حرم حالال أو أحل حرامـا
.)رواه الترمذي عن عمرو بن عوف( “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram” (Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf).
8. Ijma. Menurut Ibnul Munzir, ulama sepakat (ijma’) atas kebolehan jual beli dengan cara salam. Di samping itu, cara tersebut juga diperlukan oleh masyarakat (Wahbah, 4/598).
9. Kaidah fiqh:
.األصل فى المعامالت اإلباحة إال أن يدل دليل على تحريمها “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
Memperhatikan : Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada hari Selasa, tanggal 29 Dzulhijjah 1420 H./4 April 2000.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI SALAM
Pertama : Ketentuan tentang Pembayaran:
05 Jual Beli Salam
Dewan Syariah Nasional MUI
3
1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat.
2. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.
3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.
Kedua : Ketentuan tentang Barang:
1. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang.
2. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.
3. Penyerahannya dilakukan kemudian.
4. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
5. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
6. Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan.
Ketiga : Ketentuan tentang Salam Paralel (السلم املوازي): Dibolehkan melakukan salam paralel dengan syarat, akad kedua terpisah dari, dan tidak berkaitan dengan akad pertama.
Keempat : Penyerahan Barang Sebelum atau pada Waktunya:
1. Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati.
2. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual tidak boleh meminta tambahan harga.
3. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga (diskon).
4. Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga.
5. Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua pilihan:
a. membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya,
b. menunggu sampai barang tersedia.
Kelima : Pembatalan Kontrak:
Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah pihak.
Keenam : Perselisihan:
Jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka persoalannya diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
05 Jual Beli Salam
Dewan Syariah Nasional MUI
4
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 29 Dzulhijjah 1420 H. 4 April 2000 M
DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
Prof. KH. Ali Yafie Drs. H.A. Nazri Adlani
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PERUSAHAAN
Daftar pertanyaan wawancara ini dibuat untuk menjawab permasalahan
yang ada pada rumusan masalah dalam penelitian ini yang berjudul “PROSES
BISNIS MUSLIMARKET.COM DALAM PERSPEKTIF SYARIAH” berikut
daftar pertanyaan wawancara :
1. Bagaimana sejarah berdirinya Muslimarket.com ?
2. Akad apa saja yang dipakai di dalam Muslimarket.com ?
3. Adakah aspek khusus yang membedakan Muslimarket.com dengan
perusahaan Marketplace konvensional ?
4. Indikator Kesyariahannya, mengapa atau adakah motivasi khusus
menjadikan perusahaan ini bersertifikat atau berbasis syariah ?
5. Bagaimana mekanisme proses bisnis di dalam Muslimarket.com ?
6. Apakah visi dan misi perusahaan Muslimarket.com ?
7. Bagaimana susunan organisasi perusahaan Muslimarket.com ?
8. Surat izin legalitas apa saja yang dimiliki perusahaan ?
9. Adakan garansi khusus jika terjadi complain dari customer ?
10. Apakah pernah terjadi perselisihan antara perusahaan dengan penjual atau
perusahaan dengan konsumen ? dan bagaimana cara penyelesaiannya ?
11. Bagaimanakah peran DPS ?