Dahlan - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/51597/13/PROSIDING Dr.SHERMAN 2.pdf ·...

6

Transcript of Dahlan - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/51597/13/PROSIDING Dr.SHERMAN 2.pdf ·...

14. Pentingnya panduan preparasi Gigi Perryangga pada pembuatan Telescopic DoubleCrown dengan Friction Element

Anind ita Apsari dan Harry Laksono 147- 112

15. Gigi Tiruan Tetap Teleskop sebagai terlapi untuk gigi-gigi penyangga yang tidaksejajar

Antonius Edwin Sutikno dan Nike Hendrijantini 113-116

i6. Modifikasi teknik pencetakan Fisiologis Kasus Edentulus Seluruhnya denganJarirrgan Flabby pada Anterior Rahang Atas

Ariyanidan Syafrinani 111-124

17. OverCenture Modif ikasi Stud-Attachment dengan Gasket debagai terapi utamaKehilangan Sebagian Gigi Rahang Atas

Bud iati Suryaningsih K. dan Agus Dahlan 1 25-'130

18. Removabte Bridgepada pasien pasca traumaCory Sridjaja dan Sukaedi 131-134

19. Attachment Retained Removable Partial Denture sebagai Terapi Kasus Klas llKennedy Rahang Atas dan Rahang Bawah

Desy Rizkiani Primalia 135 -138

20. lmmediate DentureOengan retensi DoCel Bardan BallAttachmentDebby Saputera, Rostiny dan Harry Laksono 139-142

21. Porcelain Laminate Veneers untuk estetis pada kasus multiple diastemas anteriorDev.ri Farida Nurl itasari 1 43-1 48

,u 22. Conformative Technique untuk penyusunan Gigi,Anterior"Rahang Atas pada kasuslmmediate Denture

Elisabet dan Sherrnan Salim

23. Peranan Trimming-Dre dalamJembatan

149-152

menuniang keberhasilan perawatan Gigi tiruan

16',t -164

Mask dalam upaya

181-188

1 89-1 92

Emerson Lim dan Syafrinani 153-160

24. Modifikasi pencetakanBuccalShelf Area pada Kasus LingirTajam Rahang Bawah

- Laporan Kasus

Evan Gunawan Tunggal dan Mohammad Dharmautama

25. Kombinasi Gigi Tiruan Kerangka Logam dengan Gingivalmeningkatkan estetis pada Kasus Klas I Kennedy

Putri Welda Utami Ritonga dan Syafrinani 165-172

26. Modifikasi disain gingival facade dengan plat palatal penuh: Kasus long free-end

Sopan Sinamo dan Haslinda Z Tamin 1 73-1 80

27. Teknik Pencetakan Modif ikasi dan Desain Basis GigiTiruan Penuh Rahang Bawahpada Kasus Linggir Datar

Suryanto Purba dan Syafrinani

28. Pentatalaksanaan Overdenture dengan Retensi Magnet pada penderita penganpenyakit periodontal

Susilo Ahmad Widodo dan Soekobagiono

29. Penggunaan pasta pembersih gigi tiruan Bunga Rosel (Hibiscus sabdariffa L.)

dalam menghambat pertumbuhan Bakteri dan Candida Albacans pada gigitiruanAbdullah Mugan Maruapey, Moh.Dharmautama dan.Edy Machmud

vt1 93-200

Case Report

Corrfornrulive TechnirJrrz Untuk Penl'usunan Cigi Anterior Rahang Atas Pada KasusInmtediate Denlure

Elisabet,r Shennan Salinr,2 Wahjuni,2 [{arry Laksono2I mahasiswa PPDCS Prostodonsia2 Staf Dosen Departement ProstodonsiaFakultas Kedokteran Gigi, Universitas' AirlanggaSurabaya - Indonesia

ABSTRAKLatar belakang'. Immediate Denture adalah gigi tiruan lepasan yang segera dipasangkan setelah

dilakukan Pencabutan gigi. Immediale Denlure memiliki keuntungan seperti pasien merasa tetap percaya diriwalaupun telah kehilangan gigi anteriornya, estetik optimal seperti gigi asli. Conformalive lechnique adalahpembuatan restorasi yang selaras dengan hubungan rahang yang telah ada, sehingga keadaan kontak oklusal gigimasih tetap /tidak berubah. Teknik ini sering digunakan pada pembuatan gigi tiruan tetap dengan kehilangangigi posterior dan masih nremiliki oklusi yang stabil. Namun belum ada laporan klinis yang menyebutkanpemakaian teknik tersebut pada pembuatan immediate denture. Tujuan : Tujuan dari laporan kasus ini adalahmemberikan informasi tentang pemakaian conlormalive technique untuk penyusunan gigi pada pembuatanimmediate denture. Kasus: Wanita usia 45 tahun dengan keadaan gigi 12,11,21,22 (gigi tiruan tetap) goyangderajat 3. Pasien datang ke rumah sakit gigi dan rnulut ingin membuatkan gigi tiruan yang dipasang segerasetelah pencabutan gigi yang sudah goyang, agar tidak terlihat ompong. Tata laksana kasus : Pasien dicetaksebeium pencabutan gigi sebanyak dua kali. Cetakan model kerja dipakai untuk menyusun gigi denganconj-ormative technique. Setelah gigi tiruan selesai, dilakukan pencabutan gigi dan segera dipasang immediatedenture nya.Kesimpulan: Conformative technique dapat dipakai untuk menyusun gigi anterior pada pembuatanimmedia{e denture, pada pasien yang masih mempunyai oklusi stabil.

Kata kunci '.lmmediote denture, conformative lechnique

PENDAFIULUAN

Immediate Denture adalah gigitiruan lepasan yang segera dipasangkansetelah dilakukan pencabutan gigi.Menurut Seals, et al (1996) bahwaimmediate denture selalu digunakansetelah dilakukan pencabutan gigi anteriorrahang atas.l Immediate denture memilikikeuntungan sepe(i pasien merasa tetappercaya diri walaupun telah kehilangangigi anteriornya, estetik optimal sepertigigi asli, vertikal dimensi tetap terjagawalaupun terdapat sedikit perubahan pada

otot wajah, fungsi bicara tetap baik,penyembuhan luka lebih cepat karenaimmediate denture melindungi luka danmencegah terlepasnya ' bekuan darah,mengurangi perdarahan dan nyeri pascapencabutan gigi, memperlambat resorbsitulang alveolar dan bentuk ridge lebihbaik serta pasien lebih mudah dan cepatberadaptasi.

Conformative technique adalahpembuatan restorasi yang selaras denganhubungan rahang yang telah ada, sehinggakeadaan kontak oklusal gigi masih tetap/tidak berubah. Teknik ini disukai bukankarena caranya paling mudah tetapi karenapaling aman dan kemungkinan terjadinyamasalah pada gi"gi, periodonsium, otot,sendi t_emporomandibular menjadiberkurang.' Teknik ini sering digunakankarena kebanyakan pasien merasa nyaman,estetik dan fungsional baik sertamemberikan perawatan dengan hubunganenvelope occlusiotl yang statis dandinamis.r Teknik ini biasanya dilakukanuntuk gigi tiruan tetap dengan kehilangangigi posterior dan masih memiliki oklusi.Prinsip dari codormative technique adalah

E.D.E.C.2E - Examine the pre-operative occlusionD- Desain RestorasionE - Execute that DesignC - Check the restoration adds to

PRosrDrNG tPsM ur o 149

Prinsip E.D.lr.C dapat digunakan untullcl i r e c t r e s t o r al i o n dan i n tl i r e ct r e s t rL r at io rt.

Pada kasus immediitlc dentLtre dapatmenggunakan prinsip E.D.E.C indirectrestorat ion, sebagai berikut:2Examine : Pemeriksaan oklusi yang sudahada dilakukan dengan cara oklusi statisdan oklusi dinamis. Pemeriksaan oklusistatik dalam oklusi sentrik. Hal yangterpenting adalah memberikan informasitentang hubungan oklusai rahang atas danrahang bawah dengan memakai catatangigit kepada teknisi gigi.Desain : Memerlukan kerjasama antarapasien, dokter gigi dan teknisilaboratorium.Execute: Pembuatan duplikasi oklusipasien dan dipertahankan selamapembuatan restorasi di laboratorium gigi.Check : Melakukan pemeriksaan kontakoklusi sebelum dan setelah pemasangangigi tiruan. Keadaan kontak oklusi harussama dengan sebelum dilakukan restorasi

Pada laporan kasus ini, conformalivetechnique dipakai sebagai panduan untukmen)rusun gigi anterior pada pembuatanimntediate denture.

KASUS

Wanita, 45 tahun, pekerjaan karyawansurasta. Pasien datang ke bagianprostodonsia FKG Unair ingin dibuatkangigi tiruan yang baru. Pasien telahmemakai GTSL (RA&RB) dan GTT RAsejak l0 yang lalu. Dua minggu yang lalu(i2 Juli 2013) GTSL RB tertelan sewaktuminum obat, untuk mengeluarkannya perludilakukan operasi Bronkoskopi. Padawaktu dilakukan operasi tersebut, GTTRA terkena alat bronkoskopi yangmengakibatkan GTT RA goyang .Pasieningin dibuatkan gigi tiruan yang dipasangsegera setelah pencabutan gigi yang sudahgoyang, agar tidak terlihat ompong.Diagnosis: Gigi hilang pada gigi17,l 6,13,21,22,26,3 5,3 6,44,46;Periodontitis Marginalis Kronis disertaikegoyangan gigi derajat 3 pada gigi 11 ;

Periodontitis Apikalis kronis pada gigi 12;

Pada model kerja, gigi yang akan jdilakukan immediate denture, diberi tanda ibatas servikal gigi sebelum gigi-giginya !diradir (gambar.la). Pada gigi insisive ,

pertama diberi tanda batas insisiai kedua.

Nekrosis dengan keiainangranuloma pada gigi 23;Irreversible pada gigi 14, 27;dengan fraktur bifurkasi pada gigi

TATA LAKSANA

Tujuannya adalah agar pada waktumenyusun anasir gigi, tinggi insisalinsisive kedua suuna seperti giginyasebelum di radir (gambar 1b). Pada modelkerja gigi insisive kedua diradir sampaibatas gambar servikal gigi dan kemudiananasir gigi disusun sampai batas insisalyang telah ditandai pada gigi insisivepertama. Dalam rnenyusun anasir gigitersebut tidak hanya memperhatikan batasinsisal sampai batas yang telah ditandaiteiapi jugu memperhatikan susunangiginya disesuaikan dengan lengkung gigitetangganya (gambar lc). Setelah itu gigiinsisive pertama diradir sampai batasgambar servikal gigi (gambar ld). Gigianasir insisive pertama disusun denganpanduan gigi tetangganya (gambar le).

PRosrDrNG tPsM ur o 150

Gambar 3a. Sebelum perawatan

Gambar la Gambai lb

Gambar 3b. Sesudah perawatan

Gambar lc Gambar 1d

Gambar leGambar la. Gambar batas servikal gigi pada

modeI kerja.Gambar lb. Memberikan tanda batas insisal12pada gigi l2 dan Meraiirgigi 12.

Gambar lc. Menyusun gigi l2 dengan tinggiinsisal l2 sampai tanda batas.Gambar ld. Meradir gigi I l.Gambar le. Menyusun gigi I l, posisi giginyasama dengan gigi yang lama.

ffiffiffiGambar 2a Gambar 2b Gembar 2c

Gambar 2a Susunan gigi mengunakanconformative lech nique.Gambar 2b Model kerja tampak sampingsebelum dilakukan perawatanGambar 2c. Susunan gigi pada model kerjatampak samping mengunakan conformative

Gambar 4. Profil penderita sebelum dan sesudahp€rawatan

DISKUSIPemakaian codormative technique

pada kasus ini dilakukan dengan carapemasangan anasir gigi akrilik satu persatu setelah gigi pada model kerja diradirsatu per satu dan gigi tetangga dipakaisebagai panduan untuk menentukan bentukdan anatorni gigi, panjang insisal,emergence profile dari gigi anterior (gambar 1 dan 2).

Hal ini penting karena gigi anteriorberfungsi antara lain untuk penyanggabibir, berbicara dan estetik. Denganconformative technique ini, pasien akanmerasa lebih nyaman, estetik, fungsi bicaradan anterior guidance tidak terganggukarena pembuatannya meniru keadaan gigiyang telah ada sebelumnya (gambar 3 dan4).

Hal ini tampak pada saat kontrol,pasien menyatakan keadaan gigi tiruantersebut dapat diterima dengan baikmiiskipun langsung dipasang setelahpencabutan. Pada kasus ini, conformativetechnique dapat dipakai kareira pasienmasih mempunyai oklusi yang masih baik.

PRosrDrNG rPsM ur o 151

Hal ini scsuai dcngan konsep )'angdikemukakan oleh Davics (2001).

KESTI\{PULANConforntative technique dapat

dipakai untuk menyusun gigi anterior pada

pernbuatan immediate denture, pada pasien

yang masih mempunyai oklusi stabil.

g

H=4

s4

Ei

DAFTAR PUSTAKA i,.,1

t. Seats RR Jr, Kuebker WA, Stervart (1 !Immediate coniplete dentures. Dent Clin iNorth Am. 1996 Jan;a0(1):151-67 I

2. Davies, SJ, Gray,RMJ, Smith,PW. CooO iOcclusal Practice In Simple Restorative iDentistry. British Dental Journal j200 l: 19 l:365-38 I j

3. Davies, SJ, Gray,RMJ, Smith,Whitehead, i

SA. Good Occlusal Practicc In Advance j

Restorative Dentistry. British Dentat ]

Joumal 200I : l9 1 .421-434

t

PRosrDtNG tPsM lr o 152