DAFTAR PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112046_bab5.pdf · Naskah...
Transcript of DAFTAR PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0112046_bab5.pdf · Naskah...
DAFTAR PUSTAKA
Anantasari. 2006. Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Atar Semi, M. Prof.. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Padang.
Bertens, K. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia. Pustaka
Utama.
Clark, H.H dan E.V. Clark. 1997. Psychology and Language. London: Harcourt
Brace.
Creswell. 2010. Research Design : Pendekatan Kualitatif. Kuantitatif. dan Mixed.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Praayoza, Dede dan Dewi Surani. 2013. Dramaturgi Sandiwara : Potret Teater
popular dalam masyarakat poskolonial.Yogyakarta. Ombak.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Jogjakarta: Pustaka
Widyautama.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta :
MedPress.
Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta. Salemba
Humanika.
Hall, Calvin S dan Gardner Linzey. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).
Yogyakarya: Kanisius.
Hall, Calvin S and Gardner Linzey. 1957. Theories of Personality. United States
of America (USA): JOHN WILEY AND SONS. INC
Harymawan, RMA. 1993 . Dramaturgi. Bandung : Rosdakarya
Hurlock, Elizabeth B. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : Hanindita Graha
Widya.
Koswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung : Eresco
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.
Buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Minderop, Albertine. 2013. Psikologi Sastra. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Moelong, Lexy J. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Olson, Matthew H dan B.R. Hergenhahn. 2013. Pengantar Teori-Teori
Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori. Metode. dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dodiyanto, Rosyid. 2011. KONFLIK Internal dan Mekanisme Pertahanan
EgoTokoh Jade Sperry dalam Breath of Scandal : Tinjauan
Psikoanalisis Freud. Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara Vol 7
No 1.
Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pebdidikan. Jakarta : PT. Grafindo Perkasa
Rajawali.
Sutopo, H.B.. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif – Dasar Teori dan
Terapannya dalam Penelitian. Sebelas Maret University Press.
Surakarta.
Wahyudi, Andy Sri. 2014. Mak Ana Asu Mlebu Omah. Yogyakarta:
Garudhawaca.
Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta :
Hanindita Graha Widia
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Dram. Jakarta : Grasindo
Yusuf, Samsu LN dan Achmad Juntika Nurihsan. 2003. Teori Kepribadian.
Bandung: Sekolah Pascasasrjana Universitas Pendidikan Indonesia dan
PT Remaja Rosdakarya
Zaidan, A.R. dkk. 2004. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Balai Pustaka.
Lampiran I
Sinopsis
Naskah drama ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat yang hidup
disebuah perkampungan. Hidup bermasyarakat tidak akan luput dari konflik,
entah itu konflik pribadi maupun sosial. Naskah cerita ini menceritakan tentang
kehidupan berumah tangga, persahabatan dan perselisihan antar rekan kerja.
Diceritakan tokoh Tony dan Maya adalah pasangan suami istri yang roantis
meskipun sering terjadi perselisihan dan perbedaan pendapat yang sering kali
membuat perdebatan diantara mereka. Seringkali Tony dan Maya berdebat
mengenai hasrat Tony yang tinggi untuk bergumul dengan istri yang sangat ia
cintai. Mereka sudah menikah cukup lama tetapi belum juga dikaruniai
momongan. Perdebatanpun terjadi lagi karena keinginan Tony untuk segera
memiliki momongan tetapi masih ada perasaan ragu pada diri Maya. Finansial
juga merupakan salah satu alasan Maya untuk menunda kehamilannya. Maya
sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan.
Maya dan Tony memiliki keponakan bernama Adin. Adin adalah seorang
mahasiswa filsafat. Saat ini ia sedang mengerjakan skripsi. Adin adalah seseorang
yang modern dan memiliki semangat tinggi untuk mencari ilmu, sehingga ia
sangat rajin untuk mencari beasiswa demi keinginannya menempuh kuliah S2 di
Perancis. Berbeda halnya dengan sahabatnya dikampung, Satri. Satri adalah
sahabat Adin yang tidak menempuh kuliah. Tetapi Satri sangatlah kreatif. Apapun
yang Satri sentuh pasti dapat berubah menjadi barang yang berguna. Satri dan
Adin memiliki kesamaan sifat yakni kritis dan tak mau kalah satu sama lain.
Satri dan Adin sering memperdebatkan pengetahuan mereka yang berbeda,
tetapi itupun tak menjadikan mereka berselisih dan saling terdiam untuk waktu
yang lama. Dalam perdebatan mereka, seringkali kata-kata yang tak pantas. Tetapi
mereka terkesan biasa saja dengan ucapan-ucapan kasar satu sama lain. Mereka
terkasan mejatuhkan satu sama lain. Tetapi mereka tetap bersahabat dan saling
tolong menolong.
Adin memanglah pintar dan rajin. Hal itu yang membuat seorang wanita
yang bernama Mbak Susi tertarik padanya. Mbak Susi memiliki usia yang terpat
jauh lebih tua dari Adin. Mbak Susi adalah seorang pengusaha yang sukses dan
usahanya berkembang cukup luas di berbagai kota besar yang ada di Indonesia.
Mbak Susi sangat giat bekerja. Peran Mbak Susi di naskah drama ini terkesan
genit. Mbak susi sering kali merasa horny ketika dekat dengan Adin. Banyak yang
mempertanyakan bagaimana bisa Mbak Susi dekat dengan Adin. Salah satunya
adalah Gus Pam. Gus Pam adalah seorang pengamen jalanan yang tergila-gila
dengan kesenian. Tidak banyak cerita tentang Gus Pam.
Tokoh selanjutnya adalah Mas Ganang. Mas Ganang adalah mantan
preman yang kini sudah bertaubat. Mas Ganang yang dulunya seorang preman
dan hidup berantakan, kini ingin menjadi seseorang yang berguna dan
meninggalkan hal-hal buruknya masalalu. Mas Ganang adalah orang yang sangat
dipercaya oleh Mbah Leak (bos Mas Ganang sekaligus orang yang sangat kaya).
Mas Ganang dipercaya untuk menyimpan dan menggunakan seluruh harta warisan
Mbah Leak. Tak sedikit orang yang iri dengan apa yang Mas Ganang dapatkan.
Tak terkecuali teman-teman Mas Ganang masa lalu. Tetapi, dengan apa yang Mas
Ganang miliki, tak membuat Mas Ganang hidup mewah dan hidup seenaknya. Hal
itupun juga membuat Tony bertanya-tanya. Bagaimana bisa Mas Ganang hidup
sederhana dan tidak menggunakan harta yang sebenarnya Mas Ganang miliki.
Dan hal itupun terjawab pada Babak terakhir naskah drama Ora Isa Mati. Pada
akhir cerita, ketika Mas Ganang sudah tak sanggup dengan hidup dikejar-kejar
teman-temannya yang serakah dan memaksa Mas Ganang untuk bertarung, Mas
Ganang memutuskan untuk bunuh diri. Tetapi hal itu dapat dicegah oleh Mbak
Clara. Mbak Clara adalah mantan dari Mas Ganang. Mereka berpisah karena
keluarga Mbak Clara tidak setuju dengan hubungan mereka. tetapi, ketika Mbak
Clara dipisahkan dari Mas Ganang tersebut, Mbak Clara sebenarnya sudah
mengandung anak dari Mas Ganang. Dan waktu sudah berjalan 17 tahun. Anak
Mas Ganang dan Mbak Clara pun sudah beranjak dewasa. Ternyata selama ini,
anak dari Mbak Clara dan Mas Ganang itu adalah Nimas, dan ia kabur demi
menemui Mas Ganang. Setelah niat Mas Ganang untuk bunuh diri telah gagal, dan
Mas Ganang merasa harus bertanggung jawab dan masih sangat mencintai Clara
dan ingin hidup bahagia dengan Mbak Clara dan Nimas, Mas ganang pun
mengungkapkan semuanya kepada tetangganya yang ia anggap dapat dipercaya
dan hidup bijaksana. Mas Ganang berharap untuk dapat hidup dengan sederhana
dan tidak serakah. Mas Ganang befikir bahwa harta yang ia bawa, bukanlah harta
miliknya, melainkan harta milik bersama. Dan harta itu disumbangkan dan dibagi
rata untuk memajukan desa seperti pesan Mbah Leak sebelum kematiannya.
Lampiran II
Riwayat Hidup Pengarang
Pengarang naskah drama Ora Isa Mati adalah Andy Sri Wahyudi. lahir di
kampung Mijen, Minggiran, Kecamatan Mantrijeron, Jogjakarta. Lahir pada 13
Desember 1980. Anak bungsu dari 4 bersaudara. Ayah bekerja sebagai PNS
membuka usaha tambal ban. Ketiga saudara adalah seniman yang menggeluti seni
lukis, musik dan breakdance. Menurut pengarang pribadi, dirinya adalah satu-
satunya yang paling bodoh diantara saudara-saudaranya.
Andy Sri Wahyudi mulai bermain theater ketika duduk di bangku SMA
Sang Timur Jogjakarta. Hingga saat ini masih aktif didunia seni theater dan
pantomime. Tahun 2006, bersama Bapak Camat Mantrijeron dan teman-teman
kampungnya, mendirikan theater TeMMu (kini menjadi theater Teman-
temanMu). Selain itu juga aktif didunia seni Pantomim. Bersama kedua temannya
(Ari dan Asita) mendirikan bengkel MimeTheater tahun 2004.
Saat ini Andy Sri Wahyudi bekerja sebagai penulis lepas dan mengelola
Bengkel Mime Theater. Beliau menghasilkan beberapa karya sastra, di antaranya :
1) Karya sastra berupa naskah drama, yaitu :
a. Wanita Insomnia ( 2002-2003)
b. Lelakon (urip dilakoni kanthi waras lan trengginas) ( 2006)
c. Mak ana asu (2008)
d. Ora Isa Mati (iseh akeh wong jujur nangisor wit jambu air) (2010)
2) Karya sastra berupa naskah pantomim, yaitu :
a. Antara aku, nyamuk dan kekasihku (2001)
b. Sang veteran (2011)
3) Karya sastra berupa cerpen, yaitu :
a. Melodi memori (2012)
b. Galuh suka mencari bunga mawar (2007)
c. Arjuna di bawah hujan (2007)
d. Roda di atas bukit (2007)
e. Rose (2007)
4) Karya sastra yang berupa kumpulan puisi, yaitu :
a. Ibu aku minta dibelikan mushola (2012)
b. Ibliz imut
Lampiran III
Hasil Wawancara
1. Apa kesibukan bapak sekarang?
Sekarang berkarya saja. Mengurus theater Mime, menulis dan ber-pantomime.
2. Bapak dulu lulusan mana? Dan sejak kapan menggeluti dunia seni?
Saya lulusan UGM. Sebenarnya suka bermain-main dengan seni sejak SMA dulu
saya sudah menekuni bidang seni.
3. Sehubungan dengan objek skripsi saya yang berkaitan dengan hasil karya
bapak, bagaimana awal mula penulisan naskah-naskah yang sudah dibukukan
yang diberi judul “Mak, Ana Asu Mlebu nGomah!” khususnya naskah drama
yang berjudul Ora Isa Mati?
Naskah itu saya tulis sejak dulu, dan baru saya bukukan tahun 2014. Naskah Ora
Isa Mati itu terinspirasi dari kisah jaman dulu saya. Dulu saya tinggal
diperkampungan yang sangat sederhana dan masyarakatnya ya beragam. Dan
kisah Mbak Maya dan Mas Tony, Adin dan Satri dan Mas Ganang itu pun
sebenarnya gambaran dari tetangga-tetangga saya. Apa yang ada dibenak saya,
saya tuangkan kebentuk tulisan dan terciptalah naskah Ora Isa Mati. Saya
sebenarnya tidak terlalu faham dengan penulisan bahasa Jawa, tapi karena Bahasa
Jawa adalah bahasa keseharian saya, ya saya lebih suka menciptakan karya
dengan bahasa Jawa. Rasanya seperti melekat dan benar-benar mengungkapkan
perasaan saya saja. Maka dipenulisan naskah ini, saya banyak mendapat bantuan
dari rekan-rekan saya
4. Kenapa Naskah itu diberi judul Ora Isa Mati? Apa karena ceritanya memang
dibuat terpusat pada tokoh Mas Ganang? Atau ada alasan lain?
Yang saya maksudkan Ora Isa Mati dalam naskah itu adalah nilai-nilai kehidupan
yang tidak bisa mati begitu saja dalam kehidupan ini. Nilai-nilai leluhur yang
menyatakan keserakahan, iri, dengki dan lain sebagainya memang tidak akan
pernah mati dalam kehidupan kita. Sehingga saya menciptakan karakter-karakter
yang benar-benar sesuai dengan kehidupan kia.
5. Karena saya cukup kesulitan untuk menemukan tokoh utama dalam naskah
ini, sebenarnya siapa tokoh utama dalam naskah ini? Karena dalam naskah ini
saya menemukan 3 cerita yang berbeda satu sama lain.
Tokoh utama dalam naskah ini sebenarnya tidak ada atau bisa dibilang, semuanya
pun bisa jadi tokoh utama. Karena Naskah ini bersifat universal dan hampir semua
tokoh menjadi pusat cerita dalam naskah ini.
6. Apa yang sebenarnya ingin anda sampaikan lewat naskah ini?
Saya ingin sampaikan bahwa nilai-nilai keidpan itu tidak akan pernah mati.
Keserakahan yang dimiliki manusia tidak akan pernah ada habisnya. Tetapi
jangan pernah lupa, bahwa kejujuran juga akan tetap hidup. Sekarang banyak
orang yang berburu kesenangannya sendiri dengan menghalalkan banyak cara,
maka jangan heran jika suatu saat akan menumakan hal semacam itu. Tetap jujur
dan bersyukur dengan apa yang dipunya.
Lampiran IV