Daftar Penyakit Skills Lab

14
DAFTAR PENYAKIT SKILLS LAB BLOK HPK 236 Nama Penyakit Gejala klinis 1. Poliomyelitis - Malaise - Anoreksia - Mual - Muntah - Sefalgia - Nyeri tenggorokan - Konstipasi - Nyeri abdomen - Kelemahan otot Tanda rangsang meningeal : - Kaku kuduk - Nyeri Refleks : - Refleks tendon menurun Pemeriksaan penunjang : - LCS : sel meningkat 20-300 sel/ul, glukosa menurun, protein meningkat - Pemeriksaan serologik: peningkatan titer 4X antibodi complement atau neutralisasi - Isolasi virus: sampel diambil 10 hari awitan gejala neurologis dari feses 80-90 % positif virus polio Diagnosis banding : - Sindrom Guillan Barre - Mielitis transversa - Paralitik histerikal PF. Neuro : 2. Tension Headache - Usia rentan 20-50 thn

description

free

Transcript of Daftar Penyakit Skills Lab

Page 1: Daftar Penyakit Skills Lab

DAFTAR PENYAKIT SKILLS LAB

BLOK HPK 236

Nama Penyakit Gejala klinis1. Poliomyelitis - Malaise

- Anoreksia- Mual- Muntah- Sefalgia- Nyeri tenggorokan- Konstipasi- Nyeri abdomen- Kelemahan otot

Tanda rangsang meningeal :- Kaku kuduk- Nyeri

Refleks :- Refleks tendon menurun

Pemeriksaan penunjang :- LCS : sel meningkat 20-300 sel/ul, glukosa

menurun, protein meningkat- Pemeriksaan serologik: peningkatan titer

4X antibodi complement atau neutralisasi- Isolasi virus: sampel diambil 10 hari

awitan gejala neurologis dari feses 80-90 % positif virus polio

Diagnosis banding :- Sindrom Guillan Barre- Mielitis transversa- Paralitik histerikal

PF. Neuro :

2. Tension Headache - Usia rentan 20-50 thn- Nyeri kepala kumat-kumatan/bertahap- Kaku leher- Nyeri kepala seperti ditekan/ditindih- Bilateral- Mungkin disertai fotofobi/fonofobi

3. TIA (transient ischemic attack) - Amaurosis fugax- Sulit bicara( sulit menemukan kata-kata

yang tepat)- Hemiparesis

Page 2: Daftar Penyakit Skills Lab

- Baal atau kesemutan pada satu sisi tubuh- Ada gangguan keseimbangan/ koordinasi- Diplopia- Berlangsung hanya selama 2-30 menit.

Faktor resiko

- Ada riwayat penyakit jantung- Ada anggota keluarga yang pernah

mengalami stroke- Tekanan darah tidak normal- Kolesterol tinggi- Diabetes- Obesitas- Merokok

Pemeriksaan Penunjang :

- Pemeriksaan darah lengkap untuk faktor resiko : Kadar glukosa.

- USG carotid, CT scan- MRI - Angiografi untuk melihat kondisi

pembuluh darah arteri pasien.

4. Bell’s palsy - Wajah sebelah baal- Kelopak mata tidak bisa menutup- RPD (Herpes)- Sering kena kipas angin atau AC

Obat :- Dexametason- Vitamin B

5. Vertigo - Pusing seperti berputar- Mual- Muntah- Keringat dingin- Bisa timbul kapan saja- Serangan episodik

6. Demensia7. Parkinson - Tangan kanan dan kaki kanan bergetar,

mati rasa- Awal punggung nyeri- Menjalar ke leher dan pundak- Sedikit susah bicara (pelo)- Berat badan turun- Belum pernah mengalami trauma

Page 3: Daftar Penyakit Skills Lab

Diagnosis banding :- Spondilosis- Osteoartritis

8. Kejang - Kejang Tonik Klonik Diawali oleh hilangnya kesadaran

dengan cepat. Pasien bersuara menangis akibat

spasme thoraks Pasien kehilangan posisi berdirinya Mengalami gerakan tonik kemudian

klonik Inkontinensia urin atau alvi (atau

keduanya), disertai disfungsi autonom. Fase tonik, otot-otot berkontraksi dan

posisi tubuh mungkin berubah (beberapa detik).

Fase klonik otot bergantian berkontraksi dan melemas sehingga terjadi gerakan-gerakan menyentak.

Lidah mungkin tergigit Kejang berlangsung 3 sampai 5 menit

dan diikuti oleh periode tidak sadar Setelah sadar, pasien mungkin tampak

kebingungan, agak stupor atau bengong.

- Kejang Absensce Hilangnya kesadaran secara singkat Tiba-tiba menghentikan pembicaraan,

menatap kosong atau berkedip-kedip dengan cepat.

Tonus postural tidak hilang Mengalami satu atau dua kali kejang

sebulan atau beberapa kali sehari. - Kejang Mioklonik

Syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai, cenderung singkat.

Sentakan mioklonik terlihat dalam derajat yang lebih besar

Ditemukan 1 atau beberapa kedutan (jerks) lebih banyak bentuk fleksor

Barang yg sedang dipegang terjatuh atau terlempar

Kepala dan leher tiba2 jatuh ke depan - Kejang atonik

Kehilangan tonus postural mendadak. Hilangnya secara mendadak tonus otot

disertai lenyapnya postur tubuh (drop attacks).

Saat berdiri pasien dapat terjatuh tiba-

Page 4: Daftar Penyakit Skills Lab

tiba ke lantai dan dapat terluka. Saat duduk kepala dan tubuh mendadak

jatuh ke depan.- Kejang Klonik

Gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat dan tunggal atau multiple di lengan, tungkai.

- Kejang tonik Peningkatan mendadak tonus otot

(menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas; fleksi lengan dan ektensi tungkai.

Mata dan kepala berputar ke satu sisi Dapat menyebabkan henti napas.

- Kejang Demam Ada kejang disertai demam Tidak sadar Tidak ada gangguan kognitif

PF :- GCS : meningitis (apatis), ensefalitis (spoor,

koma)- Rangsang Meningeal : Meningitis (+),

Ensefalitis (-)

PP :- Fungsi Lumbal : Meningitis (keruh),

Ensefalitis (Jernih)- EEG

Pada pemeriksaan EEG di dapatkan gelombang abnormal berupa gelombang lambat fokal bervoltase tinggi, kenaikan aktivitas delta, relatif dengan gelombang tajam

9. Epilepsi - Terjadi bangkitan kejang 2 x atau lebih dalam waktu > 24 jam.

- Adanya gejala bangkitan parsial sederhana parestesia atau rasa baal

PF- Tak didapat defisit neurologik karena suatu

lesi di serebrum- Tak ada gangguan perkembangan mental

Pemeriksaan Penunjang :

- Elektro-ensefalo-grafi (EEG):Tak menunjukkan fokus pada rekaman, Bisa menunjukkan bangkitan paroksismal

Page 5: Daftar Penyakit Skills Lab

tanpa dimulai dari satu bagian otak tertentuPerlu diingat pada rekaman biasa/standard 20-30 % penderita epilepsi tak menunjukkan kelainan pada EEG.

-

10. Status epileptikus - Bangkitan epilepsi yang berlangsung terus menerus atau berulang dengan tanpa pemulihan kesadaran, selama periode > 30 menit.

- Ketika pertama kali terlihat, pasien dengan status epilepticus tidak responsif dan biasanya memiliki kejang klinis yang jelas, seperti tonik, klonik, tonik-klonik atau gerakan ekstremitas.

- Wajah berkedut- perubahan visual, - penginderaan / pemakaian dari bau yang

tidak menyenangkan, - sensasi epigastrium yang aneh, - sensasi rasa takut dan total keadaan

kebingungan

PFAnamnesis:

- Lama kejang, sifat kejang (fokal, umum, tonik/klonik)

- Tingkat kesadaran diantara kejang- Riwayat kejang sebelumnya, riwayat

kejang dalam keluarga- Panas, trauma kepala- Riwayat persalinan, tumbuh kembang- Penyakit yang sedang diderita dan RPD

Pemeriksaan fisik:pemeriksaan neurologi lengkap meliputi:

Tingkat kesadaran Pupil Refleks fisiologis dan patologi Ubun-ubun besar Tanda-tanda perdarahan Lateralisasi.

11. HNP - nyeri yang bersifat menusuk tajam seperti ‘nyeri gigi’ pada bagian bawah

Page 6: Daftar Penyakit Skills Lab

pinggang yang menjalar ke lipatan bokong- Parestesi- Nyeri pada sebelah kaki- kekakuan otot setelah nyeri- Gerakan pada arah tertentu menjadi sangat

terbatas- Paling sering pada segmen servikal dan

lumbal

PF :- adanya lordosis lumbal, skoliosis,

Faktor Resiko :

- Riwayat trauma- Sering mengangkat beban- Sikap tubuh yang salah- Keturunan- Sering menyetir dalam waktu lama- Obesitas

Pemeriksaan Penunjang

- Foto tulang belakang (spine x-ray), - CT scan- MRI

(penyempitan intervertebral, “spur formation” dan perkapuran dalam diskus)

12. Carpal Tuner Syndrom - Dapat muncul mendadak- Baal- Kesemutan pada jari tengah dan jari manis,

bengkak dan tebal- Banyak terasa pada malam hari- Tanda flick- Gangguan motorik : susah menggenggam

barang

Diagnosa banding :- Cervical radikulopati- De Qurvain’s Syndrom- Inatrotacic Outlet Syndrom - Pronator Teres Syndrom

13. Tarsal Tuner Syndrom - Nyeri- Kebas- Baal- Nyeri kaki pada malam hari

Diagnosa banding :

Page 7: Daftar Penyakit Skills Lab

- Artritis angkle joint- Radikulopati lumbal- Polineuropati DM

14. Guillain Barre Syndrom - Nyeri di kedua kaki saat berjalan - Kedua kaki terasa seperti baal dan menjalar- Merasa sakit setiap hari - Jantung sering berdebar kencang - Susah untuk bernafas- Susah untuk menelan- Sulit buang air kecil- Bila dibawa istirahat keluhan berkurang- RPD : Hipertensi- Ekstremitas kaki & tangan kehilangan

fungsi sensoris

Pemeriksaan penunjang :- MRI

Diagnosa banding :- Parkinson- Stroke

15. Miastenia Gravis - Otot lumpuh- Tidak ada gangguan sensoris- Tonus otot normal- Refleks fisiologis normal- Ganggguan pergerakan otot mata,

ophtalmoplegia- Ptosis- Sulit menggerakkan alis mata- Sulit menggerakkan bibir, bersiul- Sulit bicara & menelan makanan- Sulit mengunyah- Sulit mengangkat leher- Tangan sulit menyisir- Kaki tidak bisa naik tangga- Sangat lelah melakukan aktifitas

16. Neuralgia trigeminal - Kedutan yang menimbulkan nyeri ringan

• Perasaan seperti tusukan atau tembakan yang parah, hingga mungkin terasa seperti sengatan listrik

• Serangan nyeri yang parah atau serangan yang dipicu oleh hal-hal seperti menyentuh wajah,

Page 8: Daftar Penyakit Skills Lab

mengunyah, bicara, dan menyikat gigi

• berlangsung selama beberapa detik

• Serangan nyeri yang berlangsung hingga beberapa hari, minggu, bulan, atau bahkan lebih –beberapa orang memiliki periode tertentu dimana mereka tidak mengalami sakit

• Nyeri pada daerah yang disediakan oleh saraf trigeminal, termasuk pipi, rahang, gigi, gusi, bibir, mata dan dahi (cukup jarang terjadi)

• Nyeri yang mempengaruhi salah satu sisi wajah pada satu waktu

• Nyeri yang terfokus di satu tempat atau menyebar dalam pola yang lebih luas

- Serangan menjadi lebih sering dan intens dari waktu ke waktu

PF:

Serangan nyeri paroksismal yang bertahan selama beberapa detik sampai 2 menit, mengenai satu atau lebih daerah persarafan cabang saraf trigeminal.

Nyeri harus memenuhi satu dari dua kriteria berikut:

- Intensitas tinggi, tajam, terasa di permukaan, atau seperti ditusuk-tusuk.

- Berawal dari trigger zone atau karena sentuhan pemicu.

- Pola serangan sama terus.- Tidak ada defisit neurologis.- Tidak ada penyakit terkait lain yang dapat

ditemukan.

Neuralgia trigeminal hendaknya memenuhi seluruh kriteria tersebut; minimal kriteria 1, 2, dan 3.

Page 9: Daftar Penyakit Skills Lab

Pemeriksaan Penunjang :

Rontgen TMJ (temporomandibular joint) dan MRI otak (untuk menyingkirkan tumor otak dan multiple sclerosis)

17. Cluster Headache - Serangan tiba-tiba yang berdurasi 10 mnt – 3 jam setiap episode

- Frekuensi terjadinya bisa beberapa kali dalam sehari dalam 1-4 bulan (biasa terjadi nocturnal/malam hari)

- Unilateral facial, serangan selalu pada bagian wajah yang sama

- Rasa sakit unilateral di bagian retroorbital, periorbital, atau temporal. Sakit bisa menjalar sampai pipi, rahang, occipital, bagian kuduk

- Adanya ipsilateral lacrimation, conjunctival injection, rhinorrhea, eyelid edema, ptosis, dan miosis.

- Pada saat serangan pasien akan merasa gelisah dan pasien tidak suka duduk diam

Faktor Resiko :

- cuaca panas, - menonton televisi, - stress,- relaksasi, - temperature yang ekstrem, - silau,- rhinitis alergi- Rokok dan alkohol bisa mempercepat

serangan- Sering terjadi pada pria dibandingkan

wanita- Pria, >30 thn, mengkonsumsi alkohol,

pernah mengalami trauma kepala atau operasi

PF

- Parasympathetic overactivity

• ipsilateral lacrimation

Page 10: Daftar Penyakit Skills Lab

• conjunctival injection• rhinorrhea

- Occular sympahtetic paralysis atau gejala mild horner syndrome

• Miosis • Ptosis• Anhidrosis

- Takikardi- Pallor- Scalp dan facial terasa sakit- Pasien mengalami severe distress = Pasien

bisa datang dengan posisi menundukkan kepalanya sambil menekan bagian yang sakit, Pasien juga bisa datang dengan menangis atau berteriak

Pemeriksaan Penunjang :

CT- Scan dan MRI.