Laporan Resmi Skills Lab

30
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM “KOMUNIKASI PADA PEMERIKSAAN VITAL SIGN” NAMA : Angela Rosalia Mete NIM : 41120072 HAR/TANGGAL : 23 Oktober 2012 INSTRUKTUR : dr. Godeliva Maria Silvia Merry

Transcript of Laporan Resmi Skills Lab

Page 1: Laporan Resmi Skills Lab

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

“KOMUNIKASI PADA PEMERIKSAAN VITAL SIGN”

NAMA : Angela Rosalia Mete

NIM : 41120072

HAR/TANGGAL : 23 Oktober 2012

INSTRUKTUR : dr. Godeliva Maria Silvia Merry

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan Resmi Skills Lab

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“Vital Sign” atau tanda vital adalah pengukuran tanda-tanda fungsi tubuh yang paling

dasar yang merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan fisik pasien yang dilakukan

oleh dokter dan profesi medik lainnya. Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi

pemeriksaan tekanan darah/tensi, denyut nadi, respirasi(pernapasan), dan suhu tubuh,

yang berguna dalam mendeteksi atau pemantauan masalah medis yang berkaitan

dengan masalah kesehatan pasien. Sebagian orang mungkin sudah terbiasa diperiksa

vital signnya, namun bagi sebagian yang lain mungkin belum pernah. Supaya proses

pemeriksaan vital sign bisa berjalan dengan baik maka jika kita melakukan pemeriksaan

vital sign, kita perlu melakukan komunikasi kepada orang yang diperiksa.

Komunikasi yang kita lakukan berguna untuk mempelancar proses pemeriksaan

terhadap pasien dan mengingat bahwa sekarang pasien pun mempunyai hak untuk

mengetahui proses dan tindakan apa saja yang akan dilakukan selama proses

pemeriksaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan keterampilan berkomunikasi dalam hal

ini dengan pasien serta anggota keluarganya yaitu meliputi: menggali identitas,mampu

membina sambung rasa dan membangun suasana nyaman, menghargai orang lain, dan

menempatkannya sebagai pribadi yang sederajat (bukan sebagai objek pemeriksaan),

menjelaskan proses pemeriksaan, dan menjelaskan hasil pemeriksaan, baik suhu,

tekanan darah, denyut nadi, maupun respirasi.

Dalam skills lab ini kita diharapkan untuk mampu dan terampil berkomunikasi pada

saat melakukan pemeriksaan vital sign atau tanda vital yang telah dipelajari pada blok

sebelumnya, sehingga nantinya dapat berguna bagi kita sebagai calon dokter dan dapat

berguna juga bagi masyarakat.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi pada saat pemeriksaan vital signs.

2. Mahasiswa terampil dalam melakukan pemeriksaan vital signs.

1

Page 3: Laporan Resmi Skills Lab

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemeriksaan Tanda Vital (Vital Sign)

Yaitu : pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang paling dasar. Empat tanda-tanda

vital utama tubuh  adalah :

Tekanan darah/ tensi

Denyut nadi

Respirasi/ pernapasan

Suhu tubuh

2.1.1Tekanan darah

Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding

arteri,  Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan

ukuran serta fleksibilitas dari arteri,  diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan

stetoskop.Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu,

makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.

Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah. Angka  yang lebih tinggi,

adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung

berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Angka yang lebih rendah, adalah

tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat

dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg”

(milimeter air raksa). Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi kolom air raksa

diangkat oleh tekanan darah.Tekanan darah tinggi atau hipertensi, langsung

meningkatkan resiko penyakit jantung koroner (serangan jantung) dan stroke

(serangan otak). Dengan tekanan darah tinggi, arteri dapat mengalami peningkatan

resistensi terhadap aliran darah, menyebabkan jantung memompa lebih keras untuk

mengedarkan darah.

2

Page 4: Laporan Resmi Skills Lab

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dari National Institute of Health (NIH)

Tekanan darah tinggi atau Hipertensi bagi orang dewasa didefinisikan sebagai:

tekanan sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi dan tekanan diastolik 90 mm Hg

atau lebih tinggi.

Dalam Pembaruan NHLBI pedoman untuk hipertensi pada tahun 2003, sebuah

kategori tekanan darah baru ini ditambahkan disebut Prehipertensi yaitu tekanan

sistolik 120mmHg – 139mmHg dan tekanan diastoliknya 80mmhg-89mmhg.

Panduan NHLBI baru sekarang mendefinisikan tekanan darah Normal sebagai

berikut:

tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm

Hg.

Namun angka-angka ini harus digunakan sebagai pedoman saja. Sebuah

pengukuran tekanan darah tinggi tidak selalu merupakan indikasi dari suatu

masalah. Membuat diagnosis Hipertensi(tekanan darah tinggi) tidak hanya dari

pengukuran sekali saja namun perlu  melihat beberapa pengukuran tekanan darah

selama beberapa hari atau minggu sebelumnya.

2.1.2 Denyut Nadi

Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak

per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung,

tetapi juga mengkaji : 1. Irama Jantung

2. Kekuatan denyut jantung

Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit.

Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita

suatu penyakit, cedera, dan emosi.

2.1.3 Suhu Tubuh

Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis

kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan

organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical

Association, dapat berkisar

3

Page 5: Laporan Resmi Skills Lab

antara 97,8 derajat  Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99

nheit atau 37,2 derajat Celcius. Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui :

Oral

Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik

atau yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe

elektronik untuk mengukur suhu tubuh.

Rektal

Suhu diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer

digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika diambil oleh

mulut.

Aksilaris

Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer.

Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4 derajat lebih rendah

daripada suhu yang diambil oleh mulut.

Telinga

Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu gendang telinga, yang

mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-organ internal).

Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu tinggi) atau hipotermia

(suhu rendah). Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37 derajat

Celsius secara oral  atau 37,7 derajat Celsius melalui dubur, menurut

American Medical Association. Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan

suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius.

2.1.4 Respirasi

Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas

per menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi

diam dan hanya melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit

4

Page 6: Laporan Resmi Skills Lab

dengan menghitung berapa kali dada meningkat. Respirasi dapat meningkat

pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah

penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan

bernapas.Respirasi  normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-20 kali

permenit.

2.2 Area Komunikasi efektif

2.2.1 Kompetisi Inti

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan

pasien pada semua usia, anggota keluarga , masyarakat, kolega dan profesi lain.

2.2.2 Lulusan Dokter Mampu

2.2.2.1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya

2.2.2.1.1 Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

Memberikan salam

Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien

Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya

Mendengarkan dengan aktif ( penuh perhatian dan

memberi waktu yang cukup pada pasien untuk

menyampaikan keluhannya dan menggali permasalahan

pasien )

Menyimpulkan kembali masalah pasien,

kekhawatiranmaupun harapannya

Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang

bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien sepanjang

waktu

Memperlakukan pasien sebagai mitra dan meminta

persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan

tindakan.

5

Page 7: Laporan Resmi Skills Lab

2.2.2.1.2 Mengumpulkan Informasi

Mampu menggunakan open-ended maupun closed

guestion dalam menggali informasi (move from open to

closed question properly)

Meminta penjelasan pada pasien pada pernyataan yang

kurang dimengerti

Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian

riwayat penyakit pasien sekarang riwayat keluarga, atau

riwayat kesehatan masa lalu

Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang

prematur saat masihmengumpulkan data.

2.2.2.1.3 Memahami Perspektif Pasien

Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu

yang menyangkut penyakit

Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,

kekhawatirannya, dan harapannya

Melakukan fasilitas secara profesional terhadap

ungkapan emosi

pasien( marah,takut,malu,sedih,bingung,eforia,maupun

pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-

tuli,gangguan psikis)

Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal

dari pasien secara profesional

Memperhatikan faktor biopsikososiobudayadan norma-

norma setempat untuk menetapkan dan memertahankan

terapi paripurna dan hubungan dokter pasien yang

profesional.

Menggunakan bahasayang santun dan dapat dimengerti

oleh pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai

dengan umur, tingkat pndidikan ketika menyampaikan

pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil

6

Page 8: Laporan Resmi Skills Lab

diagnosis, pilihan penanganan serta prognosis.

2.2.2.1.4 Memberikan Penjelasan dan Informasi

Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari

rasa takut dan stres sebelum melakukan pemeriksan

fisik

Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman

yang mungkin timbul selama pemeriksaan fisik atau

tindakannya

Memberi penjelasan dengan benar, jelas lengkap, dan

jujur tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko

prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi,

operasi, prognosis, rujukan) sebelum dikerjakan

Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultsi

atau menganjurkan rujukan untuk permasalahan yangb

sulit

Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada

pasien maupun keluargannya

Memastikan mengkonfirmasikanbahwa informasi dan

pilihan-pilihan tindakan telahdipahami oleh pasien

Memberikan waktu yang cukup kepada pasien untuk

merenungkan kembali serta berkonsultasi

sebelummembuat persetujuan

Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan

menjunjung tinggi etika kedokteran

Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah

dibuat dan disepakati.

Sumber: Buku SKDI hal17,18 dan 19.

7

Page 9: Laporan Resmi Skills Lab

BAB III

METODOLOGI

3.1 Peralatan yang digunakan

Sphygmomanometer air raksa

Stetoscope

Termometer

Antiseptic

3.2 Cara Kerja

Memperkenalkan diri kepada pasien yang mau di periksa Menanyakan identitas pasien Mengemukakan maksud dan tujuan Membina sambung rasa dan membina suasana nyaman Menjelaskan proses pemeriksaan

3.2.1.Tekanan darah

Meminta pasien membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis

Menempatkan pasien pada posisi yang nyaman dengan lengan bagian volar di atas.

Mencari arteri brachiali.

Memaasang manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan, dengan bagian bawah manset 2-3 cm di atas fossa cubiti dan bagian balon karet yang menekan tepat di atas arteri brachialis (Menggunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien).

Meraba denyut arteri radialis kemudian pompa manset sampai denyut arteri radialis tersebut tidak terasa (nilai saat denyut menghilang + 30 mm Hg merupakan patokan memompa manset yang berikutnya). 8

Page 10: Laporan Resmi Skills Lab

Memastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga, letakkan bagian bel mikroskop di arteri brachialis, pompa manset sampai pada batas pemompaan, lepaskan katup

pengontrol secara pelan-pelan sehingga jarum tensimeter bergerak dengan kecepatan 2-3 mm Hg / detik atau 1 skala per detik.

Memastikan nilai yang ditunjukkan jarum saat terdengar detakan pertama arteri brachialis (Korotkoff I) yang merupakan tekanan sistolik.

Memastikan nilai yang ditunjukkan jarum saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah (Korotkoff V) yang merupakan tekanan diastolik.

Melepaskan stetoskop dari telinga dan manset dari lengan pasien.

Mencatat hasil pemeriksaan. Jika ingin mengulang kembali tunggu dahulu selama 5 menit.

3.2.2 Denyut nadi

Meminta pasien menyingsingkan baju yang menutupi lengan bawah, jika bajunya menutupi lengan bawah

Menempatkan pasien pada posisi duduk, deengan tangan diletakkan pada paha danlengan ekstensi. Jika pada posisi tidur terlentang, kedua

lengan ekstensi dqn menghadap atas

Melakukan palpasi ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telujuk dan jari tengah, melakukan palpasi sepanjang lekuk radialis pada pergelangan tangan

Merasakan denyut arteri radialis dan irama yang teratur

Menghitungdenyut tersebut selama satu menit 9

Page 11: Laporan Resmi Skills Lab

Menginformasikan kepada pasien dan mencatat hasil pemeriksaan

Suhu tubuh

Memegang termometer pada bagian ujung yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua, menurunkan tingkat air raksa sampai di bawah 36OC.

Membuka lengan pasien

Menempelkan termometer ke ketiak, turunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien ke atas dada, sedangkan pada anak pegang tangannya dengan lembut.

Membiarkan selama ± 5 menit.

Mengangkat termometer dan bersihkan dengn soft tissue/ lap bersih dengan gerakan rotasi

Membacalah tingkat air raksa sejajar dengan mata.

Menurunkan tingkat air raksa termometer dibawah 36OC.

Mengembalikan termometer ke tempat penyimpanan

Mencatat hasil pemerisaan.

10

Page 12: Laporan Resmi Skills Lab

Respirasi

Menempatkan satu telapak tangan di atas dada pasien atau dapat dilakukan

dengan cara melihat gerakan napasnya. Gerakan naik disebut inhalasi dan

gerakan turun disebut ekhalasi

Menghitung frekuensi nafas selama satu menit

Menginformasikan hasil pemeriksaan dan menctat hasilnya

11

Page 13: Laporan Resmi Skills Lab

BAB IV

ANALISIS

4.1 Deskripsi Lokasi

Pemeriksaan terhadap 5 orang pertama dilakukan di sekitar pesisir Jl. Kusbini

Pemeriksaan terhadap 5 berikutnya di rumah keluarga.

4.2 Deskripsi Situasi

Pemeriksaan terhadap 5 orang pertama dilakukan pada jam skills lab yaitu pada hari

selasa jam 07.30-09.30, dimana semua warga pada sibuk dengan aktivitasnya

masing-masing.

Pemeriksaan terhadap 5 orang berikutnya dilakukan di rumah keluarga yaitu pada

jam 08.15-09.00, dimana warga dalam kondisi santai dan tidak disibukan dengan

pekerjaan atau aktivitas.

4.3 Deskripsi Karakteristik

Watak dan sikap orang yang diperiksa semuanya tergolong sabar, tenang,

dan ramah. Dengan senang hati mau diperiksa dan ingin sekali mengetahui kondisi

kesehatan diri mereka. sembilan dari sepuluh orang mengakui sudah pernah

diperiksaan vital sign di puskesmas terdekat, sedangkan dua orang hanya satu orang

yang mengakui belum pernah diperiksa vital signnya.

12

Page 14: Laporan Resmi Skills Lab

4.4 Tabel Hasil Pemeriksaan

No Nama Umur Pekerjaan Tekanan

darah

Sistol/diastol

Denyut

nadi/

menit

Suhu

tubuh

Respirasi

permenit

1 Bapak Prio 47

tahun

Pedagang 140/90 80 35,5 12

2 Bapak Muhadi 45

tahun

Tukang

becak

120/70 78 36,4 18

3 Bapak

Hartoyo

50

tahun

Tukang

becak

100/55 64 36,2 15

4 Saudara Tino 22

tahun

Mahasisw

a

Univ

Taman

Siswa

120/95 75 36,1 18

5 Ibu Sarpini 60

tahun

Ibu rumah

tangga

100/70 60 35,6 14

6 Ibu Suryadi 55

tahun

Ibu rumah

tangga

110/70 65 35,3 17

7 Ibu Yuliana

Algatien

tahun Ibu rumah

tangga

100/70 60 36,9 16

8 Bapak Anton tahun Polisi

Brimob

100/60 50 35,5 17

9 Ibu Yosefina tahun Ibu rumah

tangga

120/90 76 36,9 15

10 Saudari Viany tahun Siswa SMA 140/90 82 35,2 14

Berdasarkan isi tabel di atas diketahui bahwa:

Untuk Tekanan darah

Page 15: Laporan Resmi Skills Lab

Yang tensinya hipertensi dua orang yaitu Bapak Prio dengan tekanan sistoliknya140,

diastoliknya dan saudari Viany dengan tekanan sistolik 140 dan diastoliknya 90.

13

Yang tensinya Prehipertensi dua orang yaitu saudara Tino dengan tekanan sistolik 120,

diastoliknya 95 dan Ibu Yosefina dengan tekanan sistolnya 120, diastolnya 90.

Sedangkan yang lainya memiliki tensi normal. Rata-rata tensi dengan tekanan sistolik 100

dan diastolik 55,60 atau 70 dan dengan sistoliknya 110 , diastoliknya 70. Seorang probandus

memiliki tekanan darahnya 120/70, dikategorikan normal karena tekanan diastoliknya

kurang bdari 80. Jika seandainya tekanan diastoliknya 80, atau lebih dari 80 maka dapat

dikategorikan tekanan darahnya prehipertensi.

Denyut Nadi

Rata-rata semua probandus yang diperiksa memiliki denyut nadi yang normal yaitu berkisar

dari 60-100 kali per menit. Salah satu probandus yaitu Bapak Antonius yang mempunyai

jumblah denyut nadi 50 kali dalam semenit, dikategorikan normal karena diolihat dari

pekerjaan dan aktivitas yang setiap hari dilakukan oleh Bapak Anton,yaitu sebagai seorang

anggota brimob.

Suhu Tubuh

Rata –rata probandus yang diperiksa memiliki suhu ubuh yang normal yaitu berkisar dari

suhu 35,2-36,9.

Respirasi

Rata-rata probandus yang diperiksa memiliki respirasi yang normal sesuai takaran respirasi

normal orang dewasa yaitu dari 12-18 kali permenit, sehingga tidak ada yang masuk

golongan Takhipnea (pernapasan lebih dari 24kali dalam semenit), Bradipnea(pernapasan

kurang dari 10kali dalam semenit) dan Apnea( tidak bernapas).

4.5 Hambatan

Hambatan yang saya alami saat melakukan pemeriksaan vital sign yaitu saya merasa

gugup karena pertama kalinya saya berhadapan dan memeriksa orang yang belum sama

Page 16: Laporan Resmi Skills Lab

sekali saya kenal. Yang kedua yaitu ada orang- orang tertentu yang sangat sulit ditemukan

arteri brakialis sehingga perlu beberapa dan berulang kali untuk melakukan papalsi dan

mencari letak arteri brakialis. 14

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Komunikasi sangat penting diperlukan bagi profesi dokter untuk dapat

menggali identitas, mebina sambung rasa dengan pasien dan membangun

suasana nyaman dan menjelaskan proses pemeriksaan vital sign kepada

pasien agar pasien benar- benar mengerti dan menerima tindakan apa yang

akan kita lakukan dalam proses pemeriksaan vital sign supaya proses

pemeriksaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Page 17: Laporan Resmi Skills Lab

17

Daftar Pustaka

Konsil Kedokteran Indonesia.2006. “ Standar Kompetensi Dokter”. Jakarta, hal

17,18, dan 19.

http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealth/adult_cardiac/vital.cfm

Buku Skiils Lab Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana,edisi

keempat, hal 19 dan 20.

Page 18: Laporan Resmi Skills Lab

18

Daftar Isi

Halaman Judul...........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................................

1

Bab II Tinjauan Pustaka.............................................................................................................2

2.1 Pemeriksaan Tanda Vital (Vital sign).........................................................................2

2.1.1Tekanan darah.................................................................................................2

2.1.2Denyut

nadi......................................................................................................3

2.1.3Suhu

tubuh.......................................................................................................3

2.1.4Respirasi..........................................................................................................4

2.2 Area Komunikasi Efektif............................................................................................5

2.2.1 Kompetisi Inti..................................................................................................5

2.2.2 LuLusan Dokter Mampu.................................................................................5

2.2.2.1 Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya..................5

2.2.2.1.1 Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya.......................5

Page 19: Laporan Resmi Skills Lab

2.2.2.1.2 mengumpulkan Informasi.............................................................6

2.2.2.1.3 Memahami Perspektif pasien.......................................................6

2.2.2.1.4 Memberikan Penjelasan dan

informasi........................................7

Bab III Metodologi....................................................................................................................8

3.1 Peralatan yang digunakan.........................................................................................8

3.2 Cara Kerja..................................................................................................................8

3.2.1 Tekanan darah.....................................................................................................8

3.2.2 Denyut nadi.........................................................................................................9

3.2.3 Suhu tubuh........................................................................................................10

3.2.4 Respirasi............................................................................................................11

Bab IV Analisis.........................................................................................................................12

4.1 Deskripsi Lokasi.......................................................................................................12

4.2 Deskripsi Situasi.......................................................................................................12

4.3 Deskripsi Karakteristik.............................................................................................12

4.4 Tabel Hasil pengamatan dan

pembahasan..............................................................13

4.5 Hambatan................................................................................................................14

4.6 Percakapan yang baik dan yang buruk....................................................................15

Bab V

Penutup.........................................................................................................................17

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................17

Daftar Pustaka.........................................................................................................................18

Page 20: Laporan Resmi Skills Lab

4.6 Percakapan yang baik dan buruk

Percakapan yang baik:

Ella : Selamat pagi, Bapak. Saya Ella Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKDW. Boleh saya

tahu nama Bapak siapa?

Bapak : Iya Mbak, boleh. Nama saya Pak Muhadi.

Ella : Maaf Pak, saya sudah mengganggu pekerjaan Bapak. Begini Pak, saya mendapat

tugas dari kampus untuk melakukan pemeriksaan tanda Vital atau vital sign.

Bapak: Itu apa ya Mbak?

Ella : Tanda Vital atau vital sign itu adalah pemeriksaan terhadap tanda-tanda fungsi tubuh

Seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dan suhu tubuh.

Bapak : oh...... begitu ya mbak

Ella : Apakah Bapak mau dan bersedia diperiksa, pak?

Bapak: oh... ya mari...... silahkan mbak..

Ella : Bapak, pertama, saya akan memeriksa suhu tubuh Bapak dengan menggunakan alat ini

Yang disebut termometer. Alat ini, silahkan Bapak gepitkan pada ketiak Bapak dengan

Posisi seperti ini, dan usahakan ujung alat ini ada di tengah-tengah ya Pak.

Page 21: Laporan Resmi Skills Lab

Bapak : oh... iya mbak

Ella : berikutnya