Antropometri Skills Lab

23
KETERAMPILAN PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Mahasiswa mampu melakukan penilaian status gizi secara antropometri pada orang dewasa dan anak-anak secara benar TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Mahasiswa mampu : 1. Melakukan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan pada anak dan orang dewasa 2. Melakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan badan pada anak , bayi dan dewasa secara benar 3. Melakukan pengukuran lingkaran lengan atas dengan pita pengukur secara benar 4. Melakukan pengukuran lipatan kulit di daerah triseps, suprailiaka, abdomen, paha dan dengan menggunakan kaliper secara benar 5. Melakukan menilai hasil pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit yang dibaca pada nilai baku standar secara benar 6. Melakukan pengukuran lingkar perut (abdominal circuference), lingkar pinggang (waist circumference) dan lingkar panggul (hip circumference) dengan benar serta menentukan rasio lingkar perut dan lingkar panggul 20

description

Skill lab smstr 1

Transcript of Antropometri Skills Lab

Page 1: Antropometri Skills Lab

KETERAMPILAN PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:

Mahasiswa mampu melakukan penilaian status gizi secara antropometri pada orang dewasa dan

anak-anak secara benar

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:

Mahasiswa mampu :

1. Melakukan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan

pada anak dan orang dewasa

2. Melakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan badan pada anak, bayi dan

dewasa secara benar

3. Melakukan pengukuran lingkaran lengan atas dengan pita pengukur secara benar

4. Melakukan pengukuran lipatan kulit di daerah triseps, suprailiaka, abdomen, paha dan

dengan menggunakan kaliper secara benar

5. Melakukan menilai hasil pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan

tebal lipatan kulit yang dibaca pada nilai baku standar secara benar

6. Melakukan pengukuran lingkar perut (abdominal circuference), lingkar pinggang (waist

circumference) dan lingkar panggul (hip circumference) dengan benar serta menentukan

rasio lingkar perut dan lingkar panggul

7. Melakukan penghitungan status gizi dengan menggunakan rumus indeks massa tubuh

(IMT)

20

Page 2: Antropometri Skills Lab

PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI

PENDAHULUAN

Penilaian status gizi pada anak dan dewasa dapat diukur dan ditentukan dengan berbagai

kriteria, antara lain dengan menentukan perbandingan berat badan terhadap umur, berat badan

terhadap tinggi badan, tebalnya lipatan kulit dan lingkaran bagian tubuh tertentu misalnya

lengan atas, dada. Lalu dibandingkan dengan nilai baku berdasarkan tinggi badan dan jenis

kelamin. Penilaian status gizi seperti yang telah disebutkan diatas adalah pengukuran secara

anthropometri. Kriteria anthropometrik mungkin mempunyai kelemahan-kelemahan, namun

sampai saat ini merupakan cara paling mudah dan praktis untuk dilakukan, karena siapa saja

dapat melakukannya dengan terlebih dahulu mendapat latihan.

Langkah menentukan status gizi dengan anthropometri adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Pengukuran (berat badan, panjang / tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar

kepala, lingkar dada, tebal lipatan kulit, lingkar pinggang dan lingkar perut)

2. Menentukan status gizi dengan:

- Menggunakan rumus tertentu

- Membandingkan dengan nilai baku

BERAT BADAN

Berat badan paling sering digunakan untuk menentukan status gizi. Alat timbangan yang

dianjurkan ialah timbangan geseran, untuk timbangan orang dewasa digunakan timbangan geser

(Balance Scale) yang berkapasitas lebih dari 100 Kg (biasanya 140 Kg). Untuk menimbang anak

dianjurkan penggunaan “dacing”

CARA PENIMBANGAN

1. Anak

Pakaian seringan mungkin, atau tanpa pakaian

Untuk anak yang sulit ditimbang (menangis, rewel) dapat dilakukan penimbangan

sebagai berikut;

o mula-mula ditimbang ibu sambil menggendong anak tersebut

o kemudian ditimbang ibu saja.

21

Page 3: Antropometri Skills Lab

o selisih kedua penimbangan tersebut adalah berat badan anak.

2. Remaja dan Orang dewasa

1. Pakaian yang dipakai waktu ditimbang agar seminimal mungkin

2. Pakaian biasa tanpa sepatu atau sandal dan semua isi kantong dikeluarkan

Gambar 1. Cara mengukur berat badan anak dan dewasa

PANJANG BADAN / TINGGI BADAN

Merupakan penjumlahan 4 komponen: tungkai, pelvis, tulang belakang dan kepala karena itulah

mengukur panjang atau tinggi badan dengan benar sulit dilaksanakan.

1. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan bagi anak-anak yang sudah biasa berdiri dan orang dewasa adalah

“Microtoise” atau stadiometer , sedangkan bayi dan anak-anak yang belum dapat berdiri

dipergunakan alat pengukur bayi yang terbuat dari kayu atau aluminium.

2. Cara mengukur panjang bayi

Alat pengukur diletakkan diatas meja yang rata

Anak ditidurkan terlentang dalam alat pengukur

Kepala anak diletakkan sedemikian rupa, sehingga bagian atas kepala sampai pada kaki

batas atas alat pengukur

22

Page 4: Antropometri Skills Lab

Kaki dalam keadaan lurus dan alat pengukur yang dapat digeser sampai menyentuh

permukaan telapak kaki bayi

Panjang badan bayi dapat dibaca pada ukuran cm yang tertera.

3. Cara pengukuran anak-anak, remaja dan orang dewasa

Microtoise diletakkan dilantai, pita ditarik sampai menunjukkan titik nol tepat pada garis

merah pada alat tersebut, ujung pita dipakukan pada dinding/ tiang yang rata dan pita

dalam keadaan tegang.

Alas kaki dilepas

Berdiri tegak, kaki sejajar dengan alat pengukur, dengan tumit, bokong dan kepala bagian

belakang menempel ke dinding/tiang dalam sikap tegak, muka memandang lurus

kedepan. Turunkan microtoise sampai rata pada kepala bagian atas.

Kemudian tinggi badan dapat dibaca pada angka skala yang tepat pada tanda garis

merah, dengan ketelitian 0,1 cm

Gambar 2. Mengukur tinggi badan menggunakan stadiometer dan mikrotoise

LINGKAR LENGAN ATAS

Alat yang digunakan, yaitu pita yang dibuat dari seluloid filem atau pita dari kertas

dilapisi plastik (laminated) yang panjangnya 33 cm

23

Page 5: Antropometri Skills Lab

Cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LLA):

1. Pita dilingkarkan di bagian tengah lengan atas kiri, tangan dalam keadaan lurus kebawah

dan tergantung bebas.

2. Ujung lancip masuk lubang garis O

3. Pita ditarik sehingga pas melingkari lengan, tidak longgar dan tidak ketat

4. Pembacaan pita tepat dibawah tanda panah

5. Ketelitian 0,1 cm

LINGKAR KEPALA

Pengukuran lingkar kepala biasanya berguna untuk mendeteksi kelainan seperti

hidrosefalus atau mikrosefali. Lingkar kepala terutama berhubungan dengan ukuran otak dan

hanya sebagian kecil bergantung kepada tebal tulang tengkorak dan kulit kepala. Ukuran otak

meningkat pesat pada tahun pertama, sehingga saat itu lingkar kepala lebih menggambarkan usia

dari pada status gizi. Rasio lingkar dada dan lingkar kepala dapat dipakai untuk mendeteksi

Kekurangan Kalori Protein (KKP) pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Pada anak dengan status

gizi baik, sampai usia 6 bulan lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Pada anak KKP dada

tidak tumbuh dengan baik, mungkin karena pertumbuhan otot dada kurang baik, sehingga lingkar

kepala lebih besar dari lingkar dada walupun anak berusia lebih dari 6 bulan (ratio lingkar

kepala/ lingkar dada > 1).

Alat dan teknik pemeriksaan

Alat ukur haruslah berupa pita yang mudah tertarik/ misalnya pita fiberglass atau logam

yang tidak berubah panjangnya, lebar pita kurang lebih 1 cm, dan mudah ditekuk.

Pita dilingkarkan melalui bagian atas penonjolan supraorbita sejajar mengelilingi kepala

melalui protuberntia occipitalis externa di bagian belakang kepala.

Pengukuran dikerjakan dengan ketelitian 0,1 cm

24

Page 6: Antropometri Skills Lab

Gambar 3. Mengukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala

LINGKAR DADA

Kegunaan lingkar dada sebagai alat untuk menentukan status gizi terutama setelah anak berusia 6

bulan (lihat atas)

Alat dan teknik pemeriksaan

Alat yang dipakai sama dengan untuk mengukur lingkar kepala.

Pita dilingkarkan melalui puting susu, lebih baik pada saat inspirasi.

Masalah yang timbul biasanya bila anak rewel/ menangis sehingga mempersulit pengukuran

Pengukuran dikerjakan dengan ketelitian 0,1 cm

TEBAL LIPATAN KULIT

Pengukuran tebal lipatan kulit atau jaringan lemak dapat dikerjakan dengan berbagai

macam cara ( laboratorium atau radiologi), namun antropometri dianggap sebagai cara yang

praktis untuk mengukur jaringan lemak.

Alat dan teknik pemeriksaan

Dengan menggunakan kaliper, misalnya kaliper Lange atau kaliper Harpenden.

Lipat kulit yang diukur terdiri atas dua lapisan jaringan kulit dan lemak.

25

Page 7: Antropometri Skills Lab

Tempat pengukuran tergantung pada tujuan penelitian, usia dan jenis kelamin.

Pengukuran hendaknya pada sisi kiri tubuh.

Kulit dicubit dan diangkat pelan (tidak terlalu kuat) diantara jari telunjuk dan ibu jari tangan

kiri tanpa menyertakan jaringan otot dibawahnya.

Dilakukan tiga kali pangukuran di setiap tempat pengukuran dan kemudian diambil nilai rata-

ratanya.

Dilakukan pengukuran pada daerah yang berbeda (daerah triceps, subscapula dan

suprailiaca).

Gambar 4. Cara menjepit tebal lipatan kulit dan Harpenden Caliper

Kesulitan mendapatkan hasil yang tepat diantaranya disebabkan adanya edema subklinis dan

lemak yang lebih lunak pada bayi dibandingkan dengan dewasa

TEBAL LIPAT KULIT TRICEPS

Tempat pengukuran harus tepat pada titik pertengahan antara acromion dan olecranon,

karena tebal lemak di lengan atas tidak sama. Lengan harus tergantung bebas.

26

Page 8: Antropometri Skills Lab

TEBAL LIPAT KULIT SUBSKAPULA

Tempat pengukuran adalah tepat dibawah agak ke medial dari angulus inferior scapula

sinistra (kiri). Lipatan yang diukur membuat sudut 45 derajat terhadap tulang belakang sesuai

dengan arah garis lipat kulit.

Suprailiac Abdomen Paha

Suprailiaca Abdomen Paha

Triceps Dada

27

Page 9: Antropometri Skills Lab

Gambar 5. Lokasi pengukuran tebal lipatan kulit

BAKU STANDAR TEBAL LIPAT KULIT

Baku tebal lipat kulit triceps untuk umur 20-40 tahun untuk pria adalah 12 mm,

sedangkan untuk wanita 16,5 mm. Malnutrisi sedang bila nilai 40-60% baku, sedangkan

malnutrisi berat nilainya < 40% nilai baku

Baku tebal kulit ditentukan menurut umur dan jenis kelamin. Pada obesitas nilainya

adalah di atas persentil ke –85. Pengukuran tebal lipat kulit biasanya dilakukan di otot triceps

pada lengan yang tidak dominan.

LINGKAR PERUT / LINGKAR PANGGUL

Komposisi tubuh manusia sebagian besar adalah cairan tubuh dan lemak. Bertambahnya

usia maka jumlah cairan tubuh akan berkurang akibat berkurangnya massa otot. Sebaliknya,

akan terjadi peningkatan komposisi lemak tubuh. Pada usia lanjut prosentase lemak meningkat

menjadi 33 % pada laki-laki dan 40-50 % pada perempuan.

Timbunan lemak di dalam rongga perut disebut sebagai obesitas sentral (viceral) yang

sering dihubungkan dengan komplikasi metabolik dan kardiovaskuler. Dr.Xavier Jouven dkk,

28

Page 10: Antropometri Skills Lab

peneliti dari Prancis, melakukan penelitian terhadap 7000 polisi Prancis yang meninggal antara

tahun 1967 – 1984 dengan sebab serangan jantung, melaporkan bahwa ternyata orang-orang

dengan IMT yang tinggi tidak berisiko meninggal akibat serangan jantung kecuali mereka yang

memiliki lingkar pinggang besar. Tampaknya pengukuran rasio LPG / LPL lebih memberi arti

dibandingkan IMT.

Pengukuran lingkar pinggang (waist circumference) dilakukan melalui titik pertengahan

dari jarak antara bagian atas crista iliaca dan bagian bawah dari iga terakhir (12) di dalam

bidang horisontal. Lingkar perut (abdominal circumference) digambarkan sebagai lingkaran

maksimal horisontal sejajar dengan umbilicus. Adakalanya abdominal circumference dan waist

circumference ada pada level yang sama. Obesitas abdominal dinyatakan apabila lingkar perut ≥

90 cm pada laki-laki dan ≥ 80 cm pada wanita.

Pengukuran lingkar panggul (hip circumference), diambil pada margo superior simpisis pubis

dan ke dua trochanter major.

WHR (waist circumference/ hip circumference):

0,9 tipe ginoid (pear)

< 0,9 tipe android (apple)

Gambar 6. a (cara pengukuran) dan b (tipe tubuh)

29

Page 11: Antropometri Skills Lab

Gambar 7. Pengukuran rasio perut / panggul

MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN RUMUS

Para klinisi sering menggunakan klasifikasi status gizi seseorang berdasarkan

perhitungan indeks masa tubuh (IMT) atau (Body Mass Index = BMI), yaitu membagi berat

badan (BB) dalam kg dengan tinggi badan (TB) dalam meter kuadrat (m2).

Rumus IMT :

IMT digunakan untuk menentukan status gizi orang dewasa diatas 18 tahun. Untuk klasifikasi

dipakai batas ambang sebagai berikut:

Tabel. Batas IMT orang Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat

Kekurangan berat badan tingkat ringan

< 17,0

17,0-18,5

Normal 18,5-25,0

30

Berat Badan (BB) (Kg)

{Tinggi Badan (TB ) (m)}2

Page 12: Antropometri Skills Lab

Gemuk Orang Asia (Indonesia) IMT >23

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan

Kelebihan berat badan tingkat berat

25,0-27,0

> 27,0

31

Page 13: Antropometri Skills Lab

PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN NAMA :FAKULTAS KEDOKTERAN NPM :UNIVERSITAS YARSI TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN DAN LINGKAR LENGAN ATAS

NO

ASPEK YANG DINILAI NILAI0 1 2

1 Memulai dengan basmallah dan mengucapkan salam Islami2 Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan pemeriksaan3 Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik4 Penimbangan berat badan pada orang dewasa

Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu)

5 Meminta kepada pasien untuk melepaskan alas kaki, mengunakan pakaian seminimal mungkin, misal melepas jaket

6 Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar saat diperiksa7 Mengamati dan membaca hasil pemeriksaan dengan benar8 Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada penguji9 Pengukuran tinggi badan pada orang dewasa

Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu)

10 Menjelaskan dan Memastikan bahwa sikap dan posisi pasien sudah benar(pasien berdiri tegak, kaki sejajar alat ukur, dengan tumit, bokong dan kepala bagian belakang menempel pada dinding /tiang dalam sikap tegak, muka memandang lurus ke depan)

11 Menurunkan microtoise sampai pada kepala bagian atas12 Membaca hasil pemeriksan dengan benar13 Pengukuran lingkar lengan atas

Memastikan alat ukur dalam keadaan baik14 Melingkarkan pita ukur dibagian tengah lengan kiri (diantara siku dan

pangkal lengan bagian atas), tangan pasien dalam keadaan lurus dan tergantung bebas

15 Membaca pita ukur tepat diatas tanda panah16 Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan dengan benar kepada

penguji17 Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik18 Mengakhiri dengan bacaaan hamdalah dan mengucapkan salam Islami

JUMLAH

Keterangan:0 : Tidak dilakukan sama sekali1 : Dilakukan tapi kurang sempurna2 : Dilakukan dengan sempurna

Nilai = Jumlah X 100 % = % 36

32

Page 14: Antropometri Skills Lab

Semester I 2012-2013

PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN NAMA :FAKULTAS KEDOKTERAN NPM :UNIVERSITAS YARSI TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN PENGUKURAN TEBAL LEMAK KULIT

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI0 1 2

1 Memulai dengan basmallah dan mengucapkan salam Islami

2 Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan pemeriksaan

3 Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik

4 Pengukuran tebal lemak kulit pada orang dewasaMemastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu)

5 Menjelaskan kepada pasien pemeriksaan yang akan dilakukan6 Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian seminimal

mungkin, agar bagian yang diukur jelas7 Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar saat diperiksa8 Menyebutkan sisi badan yang akan diukur serta lokasi tebal lemak9 Tebal lemak biseps: pengukuran di bagian biseps pada pertengahan

jarak antara acromion dan ujung siku searah panjang lengan atas10 Tebal lemak triceps: pengukuran di triceps tepat setengah jarak

acromion ke siku. Letak kulit berjalan paralel dengan sumbu panjang dari lengan.

11 Tebal lemak subskapular: pengukuran di medial dari angulus inferior scapula

12 Tebal lemak suprailiaca: pengukuran 3-5 cm diatas spina ilaca anterior suprerior bagian kanan pada linea axillaris medialis.

13 Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan dengan benar kepada penguji

14 Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik

15 Mengakhiri dengan bacaaan hamdalah dan mengucapkan salam Islami

JUMLAHKeterangan:

0 : Tidak dilakukan sama sekali1 : Dilakukan tapi kurang sempurna2 : Dilakukan dengan sempurna

Nilai = Jumlah X 100 % = % 30

33

Page 15: Antropometri Skills Lab

Semester I 2012-2013

PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN NAMA :FAKULTAS KEDOKTERAN NPM :UNIVERSITAS YARSI TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG DAN LINGKAR PANGGUL

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI0 1 2

1 Memulai dengan basmallah dan mengucapkan salam Islami2 Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan pemeriksaan3 Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik4 Pengukuran lingkar pinggang

Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu)

5 Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian seminimal mungkin6 Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar7 Lingkar pinggang (waist circumference) melalui titik pertengahan dari

jarak antara bagian atas crista iliaca dan bagian bawah dari costa 12 (terakhir) di dalam bidang horizontal

8 Mengamati dan membaca hasil pemeriksaan dengan benar9 Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada penguji10 Pengukuran lingkar panggul

Memastikan alat ukur yang akan dipakai dalam keadaan baik (dikalibrasi dulu)

11 Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian seminimal mungkin12 Memastikan bahwa sikap pasien sudah benar13 Lingkar panggul (hip circumference) melalui margo superior simphisis

pubis(ramus superior ossis pubis) melingkar kedua trochanter major14 Membaca hasil pemeriksaan dengan benar13 Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada penguji14 Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik15 Mengakhiri dengan bacaaan hamdalah dan mengucapkan salam Islami

JUMLAH

Keterangan:0 : Tidak dilakukan sama sekali1 : Dilakukan tapi kurang sempurna2 : Dilakukan dengan sempurna

Nilai = Jumlah X 100 % = % 30

Semester I 2012-2013

34

Page 16: Antropometri Skills Lab

35