daftar obat antihistamin

6
ANTIHISTAMIN Terdapat beberapa jenis antihistamin, yang dikelompokkan berdasarkan sasaran kerjanya terhadap reseptor histamin. Antagonis Reseptor Histamin H1 untuk mengobati alergi Diphenhydramine Merk Dagang : Allerin. Komposisi : Per 5 mL Glceryl guaiacolate 50 mg, Na citrate 180 mg, Diphenhydramine HCL 12,5 mg, Phenypropanolamine HCL 12,5 mg, alcohol 5%. Indikasi : Batuk berdahak karena iritasi, alergi dan batuk spasmodic. Kontra Indikasi : hipertiroidisme, hipertensi, PJK. Jangan dipakai bersama MAOI selama 2 minggu. Dosis : Dewasa = 1 1 / 2 – 2 sdt 3-4x/hari Anak 7-12 tahun = 1 – 1 1 / 2 sdt 3-4x/hari Anak = 2 – 6 tahun = 1 / 2 – 1 sdt 3-4 x/hari Bayi = 1 / 4 - 1 / 2 sdt 3-4 x/hari. Peringatan : penyakit jantung, DM, glaucoma, hamil. Jangan mengendarai kendaraan bermotor dan mengoperasikan mesin. Interaksi Obat : meningkatkan efek depresan SSP lainnya. Masa kerja diperpanjang dengan MAOI. Efek Samping : mengantuk, pusing, mulut kering, kejang epileptiform (dosis tinggi). Loratadine Merk Dagang : Allohex Komposisi : Loratadine Sediaan : Loratadine 10 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), Loratadine 5 mg / 5 ml sirup dalam botol 60 mL. Indikasi : Rinitis alergi seperti bersin, rhinorea, gatal ; bola mata terasa gatal dan panas. Urtikaria kronik dan alergi dermatologi lain. Kontra Indikasi : hipersensitif, wanita yang sedang menyusui (karena Loratadine diekskresi di dalam ASI). Dosis : Dewasa & Anak > 12 tahun = 10 mg/hari

description

daftar obat

Transcript of daftar obat antihistamin

ANTIHISTAMINTerdapat beberapa jenis antihistamin, yang dikelompokkan berdasarkan sasaran kerjanya terhadap reseptor histamin.

Antagonis Reseptor Histamin H1 ( untuk mengobati alergi Diphenhydramine

Merk Dagang : Allerin. Komposisi : Per 5 mL Glceryl guaiacolate 50 mg, Na citrate 180 mg, Diphenhydramine HCL 12,5 mg, Phenypropanolamine HCL 12,5 mg, alcohol 5%. Indikasi : Batuk berdahak karena iritasi, alergi dan batuk spasmodic.

Kontra Indikasi : hipertiroidisme, hipertensi, PJK. Jangan dipakai bersama MAOI selama 2 minggu.

Dosis : Dewasa = 11/2 2 sdt 3-4x/hari

Anak 7-12 tahun = 1 11/2 sdt 3-4x/hari

Anak = 2 6 tahun = 1/2 1 sdt 3-4 x/hari

Bayi = 1/4 - 1/2 sdt 3-4 x/hari. Peringatan : penyakit jantung, DM, glaucoma, hamil. Jangan mengendarai kendaraan bermotor dan mengoperasikan mesin.

Interaksi Obat : meningkatkan efek depresan SSP lainnya. Masa kerja diperpanjang dengan MAOI.

Efek Samping : mengantuk, pusing, mulut kering, kejang epileptiform (dosis tinggi).

Loratadine

Merk Dagang : Allohex

Komposisi : Loratadine

Sediaan : Loratadine 10 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), Loratadine 5 mg / 5 ml sirup dalam botol 60 mL. Indikasi : Rinitis alergi seperti bersin, rhinorea, gatal ; bola mata terasa gatal dan panas. Urtikaria kronik dan alergi dermatologi lain.

Kontra Indikasi : hipersensitif, wanita yang sedang menyusui (karena Loratadine diekskresi di dalam ASI).

Dosis : Dewasa & Anak > 12 tahun = 10 mg/hari

Anak usia 2-12 tahun = BB > 30 kg = 10 mg/hari

BB < 30 kg = 5 mg/hari

Peringatan : kerusakan hati berat dosis dimulai dari yang kecil. Tidak dianjurkan untuk hamil dan laktasi & anak < 6 tahun.

Interaksi Obat : meningkat dengan ; ketokonazol, eritromisin, simetidin. Pemberian antihistamin harus dihentikan < 48 jam sebelum prosedur uji kulit.

Efek Samping : rasa lelah, sakit kepala, somnolen, mulut kering, gangguan GI (mual, gastritis).

Desloratadine Merk Dagang : Aerius Komposisi : Desloratadine Indikasi : meringankan gejala nasal & non-nasal rhinitis alergi (musiman & parenia). Terapi simptomatik pruritus, mengurangi jumlah & besarnya lesi pada pasien urtikaria idiopatik. Dosis : Dewasa & Anak > 12 tahun 5 mg 1 x/hari. Anak 6-11 tahun 1 sdt (2,5 mg) 1 x/hari. Anak 1-5 tahun 1/2 sdt (1,25 mg) 1x/hari. Peringatan : hamil, laktasi. Efek Samping : faringitis, mulut kering, myalgia,somnolen, dismenore. Promethazine

Merk Dagang : Prome Komposisi : Per 5 mL Promethazine HCL 5 mg, ekstr ipecac 0.1 mL, K-sulfoguaiacolate 44 mg, Na citrate 197 mg, menthol 1 mg. Indikasi : batuk, bronchitis, batuk rejan. Kontra Indikasi : bayi premature atau neonates. Dosis : Dewasa 5-10 mL 3-4 x/hari. Anak 5 mL 1-4 x/hari. Peringatan : galaukoma sudut sempit, retensi urin, hipertrofi prostat, mengganggu kemampuan menjalankan kendaraan bermotor atau bermesin. Efek Samping : gangguan GI, anoreksia, peningkatan nafsu makan, mengantuk, penglihatan kabur, sulit kencing, mulut kering, dada sesak, hipotensi, lemah otot, tinnitus, sakit kepala, serangan epilepsy, foto sensitivitas. Antagonis Reseptor Histamin H2 ( untuk meningkatkan sekresi asam lambung ( digunakkan untuk mengurangi sekresi asam lambung, serta dapat pula dimanfaatkan untuk menangani peptic ulcer dan penyakit refluks gastroesofagus.

Cimetidine

Merk Dagang : Sanmetidin

Indikasi : tukak lambung & usus 12 jari. Sindroma Zollinger-Ellison. Hipersekresi lambung.

Dosis : Dewasa dengan ulkus duodenum 1-2 tab 3-4 x/hari (minimal 4 minggu). Sindroma Zollinger-Ellison & Hipersekresi lambung 1 tab 4x/hari. Maks : 2400 mg/hari. Esofagitis 2 tab 4 x/hari selama 4-8 minggu. Anak menghambat sekresi lambung 20-40 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi. Peringatan : keganasan lambung, gagal ginjal, hamil, menyusui.

Efek Samping : diare, pusing, letih, ruam, ginekomastia, bingung, impotensi. Jarang reaksi alergi, atralgia, myalgia; gangguan darah; nefritis interstisial ; sakit kepala; hepatotoksik; pankreatitis.

Interaksi Obat : meningkatkan konsentrasi darah lignokain, fenitoin, teofilin, warfarin, antiaritmia, benzodiazepine, beta-bloker, vasodilator.

Famotidine

Merk dagang : Famocid Indikasi : lihat pada dosis.

Kontra Indikasi : hipersensitivitas.

Dosis : ulkus duodenum terapi akut 40 mg 1 x/hari sebelum tidur atau 20 mg 2x/hari selama 4-8 minggu. Terapi pemeliharaan 20 mg 1 x/hari sebelum tidur. Hipersekresi patologis 20 mg/6 jam. Peringatan : hamil, laktasi, anak, insufisiensi ginjal berat.

Efek Samping : kadang demam, edema orbita karena reaksi hipersensitif, sesak, perdarahan atau memar, palpitasi, asthenia, sakit kepala konstipasi, diare, trombositopenia & atralgia.

Ranitidine Merk Dagang : aciblock, acran, anitid, chopintac/chopintac forte, contanin, fordin, gastridin, hexer, radin, rancus, ranicare, ranin, ranivell, ranoxin, rantin, rattan, ratinal, renatac, titan, tyran, wiacid, xeradin, zantc, zantadin, zantifar, zanti 150. Sediaan : ranitidine 25 mg/mL injeksi (1 box berisi 10 ampul @ 2 mL). dan ranitidine 150 mg tablet ( 1 box berisi 10 strip @ 10 tablet). Indikasi : pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esophagitis. Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis ( mis: sindroma Zollinger Ellison dan Mastositosis sistemik ). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di RS dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi ranitide lagi. Kontra Indikasi : hipesensitif terharap ranitidine. Dosis :Ranitidine Injeksi Injeksi i.m : 50 mg ( tanpa pengenceran) tiap 6-8 jam. Injeksi i.v : intermitten intermitten bebas : 50 mg ( 2 ml) tiap 6-8 jam. Encerkan 50 mg dalam larutan NaCL 0,9% atau larutan injeksi i.v lain yang dikocok sampai diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/ml (total vol 20 ml). kecepatan injeksi tidak lebih dari 4 ml/menit (dengan waktu 5 menit). Intermitten infusion : 50 mg (2 ml) tiap 6 -8 jam . encerkan injeksi 50 mg dalam larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tida lebih besar dari 0,5 mg/ml (total vol 100 mL) Kecepatan infus tidak lebih dari 5-7 mL/menit (dengan waktu 15-20 menit). Infus kontinyu : 150 mg ranitidine diencerkan dalam 250 mL dekstrosa atau larutan i.v lain yang cocok dan diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger Ellison atau hipersekretori lain, ranitidine injeksi harus diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v lain yang cocok sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL. kecepatan infus dimulai 1 mg/kgBB/jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita.Ranitidine Oral 150 mg 2x/hari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4-8 minggu.

Tukak lambung aktif 150 mg 2 x/hari (pagi dan malam) selama 2 minggu.

Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung dewasa : 150 mg, malam hari sebelum tidur. Keadaan hipersekresi patologis ( Zollinger Ellison mastositosis sistemik) dewasa : 150 mg, 2 x/hari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g/hari dapat diberikan pada penyakit yang berat.

Refluks gastrofagitis dewasa : 150 mg, 2x/hari

Esophagitis erosive dewasa : 150 mg, 4x/hari.

Pemeliharaan dan penyembuhan esophagitis erosive dewasa : 150 mg, 2 x/hari.

Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal bila bersihan kreatinin < 50mL/menit : 150 mg/24jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.

Hemodialysis menurunkan kadar ranitidine yang terdistribusi.

Efek Samping : sakit kepala, SSP (malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi), CVS (aritmia), GI (konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut), musculoskeletal, hematologic (leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia), hematologic.

Peringatan : penderita gangguan fungsi hati, penderita riwayat prfiria akut, wanita menyusui, anak-anak, wanita hamil, pada gangguan fungsi ginjal dosis harus disesuaikan. Interaksi Obat : ranitidine tidak menghambat kerja dari sitokrom p450 dalam hati. Pemberian bersamaan warafin dapat meningkatkan atau menurunkan protrombin.

Antagonis Reseptor Histamin H3 ( sebagai stimulant dan memperkuat kemampuan kognitif. Penggunaan sedang diteliti untuk penyakit Alzheimers dan Schizophrenia. Contoh obat : Ciproxifan, Clobenpropit. Antagonis Reseptor Histamin H4 ( untuk imunomodulator sedang diteliti khasiat sebagai anti inflamasi dan analgesik. Contoh obat : Tioperamida.