Daftar Nama Partai Politik

39
TUGAS PKN Partai Politik Indonesia Oleh: *Bony Wijaya (01) *Cahyoadi (02) *Dimas Wardana (12) *Erlando Malkia P (19)

Transcript of Daftar Nama Partai Politik

Page 1: Daftar Nama Partai Politik

TUGAS PKN

Partai Politik Indonesia

Oleh:

*Bony Wijaya (01)

*Cahyoadi (02)

*Dimas Wardana (12)

*Erlando Malkia P (19)

*Fibi Arius W (25

Page 2: Daftar Nama Partai Politik

Daftar Nama Partai Politik (PARPOL) peserta PEMILU 2009   Indonesia.

9 07 2008

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabtu (31/5) dini hari mengeluarkan daftar 34 partai politik yang lolos verifikasi administrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Dari jumlah ini, 16 partai politik BARU dipastikan lolos karena telah memiliki kursi di DPR. Terdapat juga 11 parpol yang tidak lolos verifikasi administrasi dan dua parpol tidak diproses karena tidak terdaftar.

Partai politik yang lolos verifikasi administrasi tersebut yaitu:

1.Partai Barisan Nasional2.Partai Demokrasi Pembaruan3.Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)4.Partai Hanura5.Partai Indonesia Sejahtera6.Partai Karya Perjuangan7.Partai Kasih Demokrasi Indonesia8.Partai Kebangkitan Nasional Ulama9.Partai Kedaulatan10.Partai Matahari Bangsa11.Partai Nasional Benteng Kerakyatan12.Partai Patriot13.Partai Peduli Rakyat Nasional14.Partai Pemuda Indonesia15.Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

16.Partai Perjuangan Indonesia Baru17.Partai Persatuan Daerah18.Partai Republik Nusantara

19. Partai Amanat Nasional (PAN)20 Partai Bintang Reformasi (PBR)21. Partai Bulan Bintang (PBB)22. Partai Damai Sejahtera (PDS)23. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)24. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)25. Partai Demokrat26. Partai Golongan Karya (Partai Golkar)27. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)28. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)29. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)30. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)31. Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme32. Partai Pelopor33. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)34. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Page 3: Daftar Nama Partai Politik

BERIKUT DAFTAR GAMBAR PARTAI POLITIK

PESERTA PEMILU 2009

01 Partai Hati Nurani

Rakyat(Hanura)

02 Partai Karya

Peduli Bangsa(PKPB)

03 Partai Pengusaha

dan Pekerja Indonesia

(PPPI)

04 Partai Peduli

Rakyat Nasional(PPRN)

05 Partai Gerakan Indonesia Raya(GERINDRA)

06 Partai Barisan

Nasional(BARNAS)

07 Partai Keadilan dan Persatuan

Indonesia(PKPI)

08 Partai Keadilan

Sejahtera(PKS)

09 Partai Amanat

Nasional(PAN)

10 Partai Perjuangan Indonesia Baru

(PPIB)

11 Partai Kedaulatan

(Partai Kedaulatan)

12 Partai Persatuan

Daerah(PPD)

13 Partai Kebangkitan

Bangsa(PKB)

14 Partai Pemuda

Indonesia(PPI)

15 Partai Nasional

Indonesia Marhaenisme

(PNI Marhaenisme)

16 Partai Demokrasi

17 Partai Karya

18 Partai Matahari

19 Partai Penegak

20 Partai Demokrasi

Page 4: Daftar Nama Partai Politik

Pembaruan(PDP)

Perjuangan(PKP)

Bangsa(PMB)

Demokrasi Indonesia

(PPDI)

Kebangsaan(PDK)

21 Partai Republika

Nusantara(PRN)

22 Partai Pelopor

(Partai Pelopor)

23 Partai Golongan

Karya(Partai GOLKAR)

24 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

25 Partai Damai

Sejahtera(PDS)

26 Partai Nasional

Banteng Kemerdekaan

Indonesia(PNBK)

27 Partai Bulan

Bintang(PBB)

28 Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan

(PDI-P)

29 Partai Bintang

Reformasi(PBR)

30 Partai Patriot

(Partai Patriot)

31 Partai Demokrat

(PD)

32 Partai Kasih Demokrasi Indonesia(PKDI)

33 Partai Indonesia

Sejahtera(PIS)

34 Partai

Kebangkitan Nasional Ulama

(PKNU)

41 Partai Merdeka

(PM)

42 Partai Persatuan

Nahdlatul Ummah Indonesia(PPNUI)

43 Partai Sarikat

Indonesia(PSI)

44 Partai Buruh

(Partai Buruh)

Page 5: Daftar Nama Partai Politik

PARTAI HANURA

Partai Hanura dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13 November-2006. Para tokoh tersebut adalah:

Jend. TNI (Purn) Wiranto Yus Usman Sumanegara

Dr. Fuad Bawazier

Dr. Tuti Alawiyah AS

Jend. TNI (Purn) Fachrul Razi

Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh

Prof. Dr. Achmad Sutarmadi

Prof. Dr. Max Wullur

Prof. Dr. Azzam Sam Yasin

Jend. TNI (Purn) Subagyo HS

Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail

Samuel Koto

LetJen. TNI (Purn) Suaidi Marasabessy

Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso

Djafar Badjeber

Uga Usman Wiranto

Letjen. TNI (Purn) Ary Mardjono

Elza Syarief

Nicolaus Daryanto

Anwar Fuadi

Dr. Teguh Samudra

Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009

Partai Hanura mendapat 17 kursi (3,03%) di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 3.922.870 suara (3,8%).

Page 6: Daftar Nama Partai Politik

Partai Karya Peduli Bangsa

Partai Karya Peduli Bangsa atau PKPB adalah partai politik peserta Pemilu 2004 yang didirikan pada tanggal 9 September 2002 di Jakarta, Indonesia. Partai ini berasal dari Organisasi Masyarakat Karya Peduli Bangsa yang mendeklarasikan diri menjadi partai politik. PKPB dipimpin oleh R. Hartono, mantan KSAD dan mantan menteri dalam negeri pada Kabinet Pembangunan VII.

Menjelang hujung tahun 2003, setelah diluluskan sebagai partai peserta pemilu 2004, PKPB mendeklarasikan putri sulung Mantan Presiden Soeharto, Hj. Siti Hardijanti Rukmana yang akrab disapa Mbak Tutut sebagai calon presiden dari PKPB. Namun niat mengusung Mbak Tutut akhirnya urung dilaksanakan setelah pada hasil Pemilu 2004, PKPB yang bernomor urut 14 hanya memperoleh 2,11% suara secara nasional dan 2 kursi di DPR RI.

Pada tahun 2008, untuk berpartisi kembali dalam pemilu 2009, PKPB sempat mengubah namanya menjadi Partai Karya Pembangunan Bangsa dengan lambang partai baru yang tidak jauh berbeda. Namun, setelah UU Pemilu yang baru mengizinkan partai peserta pemilu 2004 berkompetisi kembali pada pemilu 2009, PKPB menggunakan kembali nama lama, yakni Partai Karya Peduli Bangsa, namun tetap mempertahankan lambang yang baru.

Page 7: Daftar Nama Partai Politik

Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 2.

Partai Peduli Rakyat Nasional

Partai Peduli Rakyat Nasional adalah partai politik di Indonesia dengan basis pendukung nasionalis didirikan pada Tanggal 20 Januari 2006 dengan pendiri utama adalah Raja Sutan D.L. Sstorus dengan 28 kepengurusan di tingkat propinsi dan 16 di tingkat kabupaten atau kota. Tokoh utama dari partai ini adalah Sutan Raja DL Sitorus, dengan jabatan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat. Ketua Umum Brigjend. TARIDA SINAMBELA dan Sekjend ANTON SIHOTANG kemudian kerena alasan organisasi Sekjend kemudian digantikan oleh H.M. Baryadi. selanjutnya karena melihat perkembangan partai yang stagnan serta tidak stabilnya kepengurusan DPP yang ditandai dengan banyaknya versi AD/ART yang beredar maka seluruh Ketua DPW PPRN se-Indonesia sepakat mengadakan rapat umum pada tanggal 27 November 2007 di Hotel Niagara Parapat Sumatera Utara yang dihadiri oleh 33 DPW seluruh Indonesia.

Pada forum rapat tersebut disepakati beberapa hal antara lain :

1. Merubah seluruh AD/ART Partai, sehingga hanya ada satu versi AD/ART saja2. Menambah beberapa orang unsur pendiri partai.

3. merubah susunan pengurus DPP PArtai Peduli Rakyat Nasional

Page 8: Daftar Nama Partai Politik

Berdasarkan rapat tersebut maka diadakan pemilihan Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional yang pada akhirnya dimenangkan oleh Sdri. Amelia Achmad Yani putri dari Pahlawan Nasional Jendral Achmad Yani yang sebelumnya beliau adalah Ketua DPW Partai Peduli Rakyat Nasional Propinsi Jawa Tengah. dan DR. H.V.T. Albert Simanjuntak sebagai Sekjend dan HOTMAN SITORUS, SH sebagai Bendahara Umum.

Partai Gerakan Indonesia Raya

Prabowo Soebianto

Pada awalnya, partai ini tidak mencantumkan Prabowo Soebianto sebagai pengurusnya. Prabowo resmi keluar dari Partai Golkar dan bergabung dengan Gerindra pada 12 Juli 2008 sebagai anggota. Ia kemudian diangkat menjadi Ketua Dewan Pembina. Pembentukan partai ini adalah atas inisiatif Prabowo dan menjadi kendaraan politik Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI.

Saat ini Prabowo Subianto juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan Indonesia (HKTI), ia juga aktif untuk menguatkan peran pasar tradisional melalui Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. Dalam bidang olahraga, ia menjabat sebagai Ketua Umum PB IPSI( Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia )

Kepengurusan

Page 9: Daftar Nama Partai Politik

Terdapat nama-nama yang cukup populer yang menjadi pengurus pusat partai ini, di antaranya Fadli Zon sebagai wakil ketua partai[1] , Muchdi Pr dan Halida Hatta, ketiganya sebagai Wakil Ketua Umum. Keberadaan Muchdi Pr pada kepengurusan menyebabkan partai dalam keadaan sulit karena kemudian Muchdi Pr menjadi tertuduh pada kasus pembunuhan Munir.

Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009

Partai Gerindra menempati 30 kursi (5,4%) di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah meraih 4.646.406 suara (4,5%).

Partai Barisan Nasional

Partai Barisan Nasional (Barnas) adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 6.

Secara resmi Partai Barisan Nasional atau Barnas dideklarasikan pada 1 Oktober 2007. Barnas pada awalnya adalah sebuah organisasi massa bernama Barisan Nasional Demokrat atau BND yang diketuai Vence Rumangkang. Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Barnas, Vence dikenal sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat.

Page 10: Daftar Nama Partai Politik

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), sebelumnya bernama Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini dideklarasikan di Jakarta tanggal 15 Januari 1999. PKPI pertama kali ikut serta dalam Pemilu 1999. PKPI bermula dengan dibentuknya Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa (GKPB) pada tahun 1998 yang dikoordinasikan oleh Ir. Siswono Yudhohusodo, Ir. Sarwono Kusumaatmadja, David Napitupulu dan Tatto S. Pradjamanggala, SH..

Partai Perjuangan Indonesia Baru

Partai Perjuangan Indonesia Baru, sebelumnya bernama Partai Perhimpunan Indonesia Baru, adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 10.

Partai ini didirikan oleh Dr. Sjahrir dan berhaluan sosialis.

Partai Perjuangan Indonesia Baru

Page 11: Daftar Nama Partai Politik

Partai Keadilan SejahteraPartai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002 (atau tanggal 9 Jumadil 'Ula 1423 H untuk tahun hijriah) dan merupakan kelanjutan dari Partai Keadilan (PK) yang didirikan di Jakarta pada 20 Juli 1998 (atau 26 Rabi'ul Awwal 1419 H) [1].

Sejarah

Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) [2] dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il.

Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945.

Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikut sertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus merubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2 Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM (Depkehham) di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Propinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten/Kota). Sehari kemudian, PK bergabung dengan PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk

Page 12: Daftar Nama Partai Politik

anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka PK (Partai Keadilan) resmi berubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Setelah Pemilu 2004, Hidayat Nur Wahid (Presiden PKS yang sedang menjabat) kemudian terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004-2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro I PKS pada 26 - 29 Mei 2005 di Jakarta, Tifatul Sembiring terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2005-2010.

Partai AMANAT INDONESIA

Page 13: Daftar Nama Partai Politik

Partai Amanat NasionalPartai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" (AD Bab II, Pasal 3 [2]). PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998 berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tgl. 27 Agustus 2003. Ketua Umum saat ini adalah Hatta Rajasa[1]. Ketua Majelis Pertimbangan Partai dijabat oleh Amien Rais.

Sejarah

Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh Majelis Amanat Rakyat (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto, PPSK Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet.

PAN dideklarasasikan di Jakarta pada 23 Agustus, 1998 oleh 50 tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, mantan Ketua umum Muhammadiyah, Goenawan Mohammad, Abdillah Toha, Dr. Rizal Ramli, Dr. Albert Hasibuan, Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, Drs. Faisal Basri MA, A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao dan lainnya.

Sebelumnya pada pertemuan tanggal 5-6 Agustus 1998 di Bogor, mereka sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN) ( Selengkapnya di Sejarah Partai Amanat Nasional )

PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya PAN menganut prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia baru, PAN pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa ( Selengkapnya di Platform Partai Amanat Nasional)

Pada Pemilu 2004, PAN mencalonkan pasangan Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo sebagai calon presiden untuk dipilih secara langsung. Pasangan ini meraih hampir 15% suara nasional.

Partai NASIONAL INDONESIA MARHAENISME

Page 14: Daftar Nama Partai Politik

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme), sebelumnya bernama Partai Nasional Indonesia - Supeni (PNI Supeni), adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 15.

Sejarah

PNI pertama kali dibentuk oleh Soekarno dkk pada bulan Juli 1927 di Bandung. Tahun 1998, PNI dihidupkan kembali dan mengikuti Pemilu 1999 dengan nama PNI Soepeni. Memperoleh 0,36 persen suara nasional.Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai nama baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) dan mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Partai Kedaulatan

Partai Kedaulatan adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini

Page 15: Daftar Nama Partai Politik

Sejarah

Partai Kedaulatan didirikan oleh Ibrahim Basrah tanggal 4 Oktober 2006. Ibrahim Basrah adalah sosok politikus yang berpengalaman. Di awal reformasi, ia berhasil menjadi anggota DPRD Maluku Utara dari PPP. Menjelang Pemilu 2004, Basrah menjadi tokoh yang mempelopori keberadaan Partai Demokrat di Maluku Utara. Dan menghadapi Pemilu 2009 ini, Basrah sudah mendirikan partainya sendiri, Partai Kedaulatan (PK).

Menurut Basrah, pendirian PK ditujukan untuk mewujudkan negara dan rakyat Indonesia yang berdaulat, berwawasan religius dan nasional, kuat, aman, adil, makmur sejahtera, serta eksistensi negara yang setara dalam dunia internasional. Tak heran, slogan yang diusungnya pun tegas, “Saatnya Rakyat yang Berdaulat.”

Partai Persatuan Daerah

Partai Persatuan Daerah (PPD) adalah sebuah partai politik di Indonesia yang lahir dan dibidani oleh sebagian tokoh-tokoh politik yang bernaung dalam wadah Fraksi Utusan Daerah MPR RI masa bhakti 1999-2004. Mereka bersepakat untuk berjuang melanjutkan cita-cita FUD dengan membangun dan melahirkan sebuah partai yang diberi nama Partai Persatuan Daerah. Dengan dimotori oleh DR. Oesman Sapta, Raharjo Rahimin, Abdul Salam, Karim Syarif pada tanggal 18 November 2002 didirikan Partai Persatuan Daerah dengan Akte Notaris Herlina Pakpahan, SH. No. 8.

Ide dan konsepsi dasar yang berorientasi pada kepentingan daerah yang selama ini diperjuangkan Fraksi Utusan Daerah (FUD) perlu dilanjutkan melalui wadah Partai Persatuan Daerah (PPD).

Konsep perpolitikan nasional dengan system bicameral ke depan menurut pandangan para tokoh politik Penggagas lahirnya PPD belum mampu memperjuangkan aspirasi dan kepentingan daerah. Disamping itu, idealisme dan semangat untuk mensejahterakan masyarakat melalui pengembangan dan penggalian potensi daerah akan dapat dicapai apabila diperjuangkan dalam satu wadah Partai Politik.

Alasan lain yang mendasari pembentukan PPD adalah berkurangnya perhatian dan keadilan dari pemerintah pusat terhadap aspirasi daerah. Meskipun munculnya lembaga baru. Dewan Perwakilan Daerah tetapi para tokoh tersebut tetap ragu karena belum adanya jaminan lembaga

Page 16: Daftar Nama Partai Politik

itu dapat melaksanakan fungsinya secara maksimal dalam menampung aspirasi. PPD adalah partainya orang daerah tetapi bukan bertujuan untuk menonjolkan sifat kedaerahan.

Partai Persatuan Daerah lahir berdasarkan UU Nomor 2 tahun 1999 tentang Partai Politik. Dinamika lahirnya PPD dilandasi dengan semangat yang tak mengenal lelah para tokoh penggagas mampu menghadapi arus dan gelombang yang begitu dahsyat untuk membawa perahu yang bermuatan ide dan konsep sebagai bayi yang baru lahir sampai kepada satu tujuan yakni diakui dan disahkannya partai PPD sebagai peserta Pemilu 2004.

Amandemen Undang Undang Dasar 1945 membawa perubahan yang mendasar bagi sistem Legislatif. Perubahan ini tercermin dalam pelaksanaan sistim bicameral atau sistem dua kamar yang disebut Soft Becameralism yang terdiri dari DPR dan DPD. Kedua lembaga ini sejak Pemilu 2004 dipilih langsung oleh rakyat.

Aturan main dalam UU yang mengatur bahwa anggota DPD yang dipilih rakyat setiap Propinsi diwakili 4 (empat) orang atau anggota DPD hasil Pemilu 2004 tidak lebih dari sepertiga (1/3) jumlah anggota DPR.

Partai Kebangkitan Bangsa

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Juli 1998 (29 Rabi'ul Awal 1419 Hijriyah) yang dideklarasikan oleh para kiai-kiai Nahdlatul Ulama, seperti Munasir Ali, Ilyas Ruchiyat, Abdurrahman Wahid, A. Mustofa Bisri, dan A. Muhith Muzadi).

Kronologi pendirian

Kisah pendirian PKB dimulai pada 11 Mei 1998. Ketika para kyai sesepuh di Langitan mengadakan pertemuan. Mereka membicarakan situasi terakhir yang menuntut perlu diadakan perubahan untuk menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran. Saat itu para kyai membuat surat resmi kepada Pak Harto yang isinya meminta agar beliau turun atau lengser dari jabatan presiden. Pertemuan itu mengutus Kyai Mu’hid Mujadid dari Jember dan Gus Yusuf Muhammad menghadap Pak Harto untuk menyampaikan surat itu. Mereka berangkat ke Jakarta, meminta waktu tetapi belum dapat jadwal. Sehingga sebelum surat itu diterima, Pak Harto sudah mengundurkan diri terlebih dahulu, tanggal 23 Mei 1998.

Page 17: Daftar Nama Partai Politik

Setelah itu, pada tanggal 30 Mei 1998, diadakan istiqosah akbar di Jawa Timur. Lalu semua kyai berkumpul di kantor PBNU Jatim. Para kyai itu mendesak KH Cholil Bisri supaya menggagas dan membidani pendirian partai bagi wadah aspirasi politik NU. “Tapi saya mengatakan, jangan saya,” kata KH Cholil Bisri. Sebab ia merasa sudah capek jadi orang politik. Ia merasa lebih baik di pesantren saja. Tetapi para kyai terus mendorongnya karena dinilai lebih berpengalaman dalam hal politik. Ketika itu Gus Dur belum ikut. Makanya ia terus dipaksa.

Kemudian, tanggal 6 Juni 1998, ia mengundang 20 kyai untuk membicarakan hal tersebut. Undangan hanya lewat telepon. Tetapi pada hari H-nya yang datang lebih 200 kyai. Sehingga rumahnya di Rembang sebagai tempat pertemuan penuh. Dalam pertemuan itu terbentuklah sebuah panitia yang disebut dengan Tim “Lajenah” karena terdiri dari 11 orang. Ia sendiri menjadi ketua. Sekretarisnya Gus Yus. Panitia ini bekerja secara maraton untuk menyusun platform dan komponen-komponen partai termasuk logo (yang sampai saat ini menjadi lambang resmi partai) yang pembuatannya diserahkan kepada KH.A. Mustofa Bisri. Selain itu terbentuk juga Tim Asistensi Lajenah terdiri dari 14 orang yang diketuai oleh Matori Abdul Djalil dan sekretarisnya Asnan Mulatif.

Pada tanggal 18 Juni 1998, panitia mengadakan pertemuan dengan PBNU. Dilanjutkan audiensi dengan tokoh-tokoh politik (NU) yang ada di Golkar, PDI dan PPP. Panitia menawarkan untuk bergabung, tanpa paksaan. PBNU sendiri menolak pendirian partai. Setelah itu, pada tanggal 4 Juli 1998, Tim ‘Lajenah’ beserta Tim dari NU mengadakan semacam konfrensi besar di Bandung dengan mengundang seluruh PW NU se-Indonesia. 27 perwakilan datang semua.

Hari itu diputuskan nama partai. Usulan nama adalah Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Kebangitan Ummat dan Partai Nahdlatul Ummat. Akhirnya hasil musyawarah memilih nama PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Lalu ditentukan siapa-siapa yang menjadi deklarator partai. Disepakati 72 deklarator, sesuai dengan usia NU ketika itu. Jumlah itu terdiri dari Tim Lajenah (11), Tim Asistensi Lajenah (14), Tim NU (5), Tim Asistensi NU (7), Perwakilan Wilayah (27 x 2), Ketua–ketua Event Organisasi NU, tokoh-tokoh Pesantren dan tokoh-tokoh masyarakat. Semua deklarator membubuhkan tandatangan dilengkapi naskah deklarasi. Lalu diserahkan ke PBNU untuk mencari “kapten” partai ini.

Ketika masuk ke PBNU, dinyatakan bahwa yang menjadi deklaratornya 5 orang saja, bukan 72 orang. Kelima orang itu yakni Kyai Munasir Allahilham, Kyai Eliyas Ruhyat, Kyai Muhid Mujadid dan KH. A. Mustofa Bisri dan ditambah Abddurahman Wahid sebagai ketua PBNU. Nama 72 deklarator dari Tim Lajenah itu dicoreti semua oleh PBNU. “Ya terima saja. Sebab saya berpikir untuk dapat berjuang bukanlah harus ada di dalam struktur,” ujar KH Cholil Bisri, ketika Wartawan Tokoh Indonesia mengonfirmasi hal ini dalam percakapan dengannya di ruang kerjanya di Gedung MPR-RI (22/10/02).

Dalam menyikapi usulan yang masuk dari masyarakat Nahdliyin, PBNU menanggapinya secara hati-hati. Hal ini didasarkan pada adanya kenyataan bahwa hasil Muktamar NU ke-27 di Situbondo yang menetapkan bahwa secara organisatoris NU tidak terkait dengan partai politik manapun dan tidak melakukan kegiatan politik praktis. Namun demikian, sikap yang ditunjukan PBNU belum memuaskan keinginan warga NU. Banyak pihak dan kalangan NU dengan tidak sabar bahkan langsung menyatakan berdirinya parpol untuk mewadahi aspirasi politik warga NU

Page 18: Daftar Nama Partai Politik

setempat. Diantara yang sudah mendeklarasikan sebuar parpol adalah Partai Bintang Sembilan di Purwokerto dan Partai Kebangkitan Umat (Perkanu) di Cirebon.

Akhirnya, PBNU mengadakan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 3 Juni 1998 yang menghasilkan keputusan untuk membentuk Tim Lima yang diberi tugas untuk memenuhi aspirasi warga NU. Tim Lima diketuai oleh KH Ma'ruf Amin (Rais Suriyah/Koordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Dr KH Said Aqil Siradj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU), H M. Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU). Untuk mengatasi hambatan organisatoris, Tim Lima itu dibekali Surat Keputusan PBNU. Tim lima ini adalah tim NU,

Selanjutnya, untuk memperkuat posisi dan kemampuan kerja Tim Lima seiring semakin derasnya usulan warga NU untuk menginginkan partai politik, maka pada Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 20 Juni 1998 memberi Surat Tugas kepada Tim Lima, selain itu juga dibentuk Tim Asistensi NU yang diketuai oleh Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma'ruf, Lc., Drs. H Abdul Aziz, M.A., Drs. H Andi Muarli Sunrawa, H.M. Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Drs. Amin Said Husni dan Muhaimin Iskandar. Tim Asistensi NU bertugas membantu Tim NU dalam mengiventarisasi dan merangkum usulan pembetukan parpol.

Pada tanggal 22 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan rapat untuk mendefinisikan dan mengelaborasikan tugas-tugasnya. Tanggal 26 - 28 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan konsinyering di Villa La Citra Cipanas untuk membahas usulan pendirian PKB dari para Kiai yang telah berkumpul di Rembang. Pertemuan ini menghasilkan lima rancangan:

Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik, Mabda' Siyasiy, Hubungan Partai Politik dengan NU, ADART dan Naskah Deklarasi.

Partai Penegak Demokrasi Indonesia

Page 19: Daftar Nama Partai Politik

Partai Penegak Demokrasi Indonesia, sebelumnya bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI), adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 19.

Pemilu 2004

Dalam pemilu 2004, kembali PPDI tidak memperoleh suara signifikan, sehingga kembali terkena aturan electoral threshold.

Pemilu 2009

Dalam menghadapi pemilu 2009, PPDI dalam Musyawarah Nasional Luar biasa (Munaslub) PPDI di Kupang, 16-18 Nopember 2007 sempat akan beralih nama kembali menjadi Partai Demokrasi Indonesia. PDI "baru" ini akan menggunakan lambang yang sama dengan PDI lama. Akan tetapi, karena aturan electoral threshold dibatalkan oleh MK, PPDI tetap dapat mengikuti Pemilu 2009 tanpa berganti nama menjadi PDI. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No:686K/Pdt.Sus/2008 tanggal 15 Oktober 2008 yang Amar Putusannya Mengabulkan Permohonan Kasasi Menteri Hukum dan Ham RI dalam perkara Menteri Hukum dan Ham RI (Pemohon Kasasi) melawan Drs. H. Endung Sutrisno, MBA dan Drs. V. Joes Prananto (Termohon Kasasi) dengan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No:756/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel tanggal 1 Agustus 2008. Sehingga Munaslub PPDI di Kupang, 16-18 November 2007 dinyatakan illegal dan tidak sah.

Pada tanggal 28-29 Juli 2008 telah dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUnaslub) PPDI di Surabaya. Hasil Keputusan Munaslub PPDI di Surabaya telah ditetapkan di dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Ham RI No:M.HH-76.AH.11.01 Tahun 2008 tanggal 26 November 2008 tentang Pengesahan Susunan Pengurus DPP PPDI Masa Bhakti 2005-2010 dan Surat KPU No:3411/15/XII/2008 Tanggal 2 Desember 2008 Tentang Keputusan Menteri Hukum dan Ham RI tentang Kepengurusan DPP PPDI yang ditujukan ke KPU Provinsi se-Indonesia dengan Ketua Umum, H. Mentik Budiwiyono dan Sekretaris Jenderal, Joseph Williem Lea Wea.

Partai Matahari Bangsa

Page 20: Daftar Nama Partai Politik

Partai Matahari Bangsa, atau PMB, adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan pada 16 Desember 2006 oleh kader muda Muhammadiyah dengan azas Islam. Meskipun begitu, partai ini bukan merupakan bagian dari Muhammadiyah.[1] Partai ini telah lolos verifikasi administrasi sekaligus verifikasi faktual di Komisi Pemilihan Umum untuk mengikuti Pemilu 2009 dan mendapat nomer urut 18. Saat ini Ketua Umumnya dijabat oleh Imam Addaruqutni ( Mantan Ketum Pemuda Muhammadiyah ) sedang Sekretaris Jendralnya adalah Ahmad Rofik ( Mantan Ketum IMM ).

Partai Demokrasi Pembaruan

Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dengan nomor urut 16 pada pemilu 2009 adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 16. Partai ini didirikan tahun 2005 oleh beberapa mantan anggota Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P) yang pernah dekat dengan Megawati Soekarnoputri.

Pada kongres PDI-P tahun 2005 terjadi perbedaan tajam dalam penentuan metode demokratis yang berlaku di partai. Gerakan Pembaruan yang bergulir secara nasional mengambil pandangan bahwa walaupun PDI-P adalah partai politik yang modern namun masih menggunakan metode lama otoriter, seperti memberikan hak istimewa mutlak kepada ketua partai dan hanya memiliki satu kandidat untuk posisi-posisi senior. Kelompok ini kemudian mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang mengambil sistem kepemimpinan kolektif dengan 35 orang dalam pimpinan kolektif nasional.

Page 21: Daftar Nama Partai Politik

Partai Demokrasi Kebangsaan

Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), sebelumnya bernama Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK), adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 20.

PPDK didirikan pada 23 Juli 2002 oleh dua orang pengamat politik, Ryaas Rasyid dan Andi Mallarangeng.

Pemilu 2004

PPDK berhasil meraih 1,16% suara dalam pemilu legislatif 2004 dan memperoleh lima kursi. Dalam pemilu presiden 2004, partai ini mencalonkan Wiranto sebagai presiden. Akibat pencalonan ini, Mallarangeng yang tidak menyetujui pilihan ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Mengenai hal ini, ia berkata "...Bagi saya pribadi, Jenderal Wiranto adalah bagian dari masa lalu Indonesia... Kita harus berpikir ke depan dan mencari serta mendukung pemimpin yang mampu menjawab tantangan masa depan; Bukan seorang pemimpin yang akan terlalu banyak disibukkan untuk memberi justifikasi pada masa lalu yang kelam."[1]

Pemilu 2009

Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan dalam Pemilu tahun 2009 akan berubah nama menjadi PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN (PDK) berikut gambar logo Partai, Keputusan ini disepakati oleh utusan Dewan Pengurus Provinsi Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan seluruh Indonesia pada acara Rapimnas tanggal 26-28 Oktober 2007 di Hotel Mercure-Ancol Jakarta. Dengan adanya perubahan tersebut menjadikan Partai Demokrasi Kebangsaan semakin mantap melaju berperan dalam kancah dunia perpolitikan di Indonesia dengan tanpa berfusi dengan Partai lainya.

Page 22: Daftar Nama Partai Politik

Partai Damai Sejahtera

Partai Damai Sejahtera (PDS) adalah partai politik di Indonesia yang berasaskan Pancasila dan nilai-nilai Kristen. Partai ini berdiri pada tanggal 1 Oktober 2001.

Partai ini telah ikut dalam Pemilu 2004 dengan meraih suara sebanyak 2,13% (2.414.254) dari jumlah suara total dan mendapatkan kursi sebanyak 12 di DPR. Pada Pemilu Legislatif 2009, partai ini tidak mendapat kursi di DPR RI karena perolehan suara nasionalnya, sebanyak 1,4% suara, tidak melebihi parliamentary threshold 2,5%

Kisruh Internal Partai

Menilik hasil pemilu 2009 yang tidak mencapai ambang batas parlemen 2,5%, sejumlah kader partai bermanuver dengan pindah ke partai politik yang lain. Sejumlah kader lainnya, bahkan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) partai berdasarkan Anggaran Dasar (AD) menurut keyakinannya. Selain Anggaran Dasar (AD) tahun 2001, ada tiga Anggaran Dasar (AD) lainnya, yaitu AD tahun 2004 bersampul warna ungu, AD tahun 2005 bersampul warna merah-putih, dan AD tahun 2007 buatan tim ad-hoc yang bersampul gambar burung rajawali.

Keputusan untuk menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Damai Sejahtera (PDS) di Manado (Sulawesi Utara) pada 6-8 Mei 2010 didasarkan pada Anggaran Dasar (AD) yang diyakini peserta Munaslub tersebut. Pada Munaslub itu, secara aklamasi, Dr.ML.Denny Tewu, SE,MM terpilih sebagai ketua umum dan Sahat Sinaga, S.H.,M.Kn. sebagai sekretaris jenderal.

Menurut Anggaran Dasar (AD) Partai Damai Sejahtera (DPS) tahun 2001, Deperpu adalah Dewan Pertimbangan Pusat. Fungsi Deperpu adalah mengawasi, mengarahkan, dan menjatuhkan sangsi atas pelanggaran Anggaran Dasar (AD) dan peraturan-peraturan partai lainnya. Semula anggota Deperpu terdiri dari 18 orang. Meninggalnya 2 (dua) orang dan 1 (satu) orang yang mengundurkan diri turut mengurangi jumlah anggota Deperpu, sehingga kemudian anggota Deperpu berjumlah 15 orang.

Sidang-sidang Deperpu yang diadakan pada Agustus 2009 dan April 2010 dihadiri 5 (lima) orang anggota dan 4 (empat) orang anggota memberikan mandat penuh kepada Ben VB Sitompul sebagai Ketua Deperpu dan Pdt Christman Hutabarat sebagai Sekretaris Deperpu.

Page 23: Daftar Nama Partai Politik

Sidang-sidang Deperpu kemudian memutuskan memberhentikan Ruyandi Hutasoit dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDS dan mengangkat Dewan Pimpinan Pusat Sementara (Caretaker) yang diketuai oleh Harry Wattimury (Pjs) dan Markus Hutasoit sebagai Pejabat sementara Sekretaris Jenderal DPP-PDS.

Kisruh internal antar anggota partai kemudian bergulir ke meja hijau (persidangan) dengan dimasukkannya sidang perkara perdata No. 326/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Bar antara Ben Victor Barita Sitompul selaku Penggugat melawan Ruyandi Mustika Hutasiot selaku Tertugat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Pada setiap sidang, penggugat selalu tampil seorang diri sebagai penuntut umum sedang pihak tergugat diwakili oleh penasehat hukum yang ditunjuk. Sidang ketiga tanggal 15 Juli 2010, penggugat menghadirkan 2 (dua) orang saksi ahli. Sidang keempat tanggal 19 Juli 2010, pengugat menghadirkan 2 (dua) orang saksi. Sidang kelima tanggal 22 Juli 2010, penggugat menghadirkan 2 (dua) orang saksi. Sidang keenam tanggal 26 Juli 2010, tergugat menghadirkan 1 (satu) orang saksi ahli yaitu seorang pegawai Depkum-HAM dan 1 (satu) orang saksi. Sidang ketujuh tanggal 29 Juli 2010 berlangsung singkat, karena hanya mengagendakan penyerahan berkas kesimpulan hasil-hasil sidang yang telah digelar. Putusan hakim akan digelar pada persidangan berikutnya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), I Gusti Putu Arta menyatakan, KPU tidak akan menerima seluruh aktivitas politik Denny Tewu yang mengatasnamakan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) walaupun telah ditetapkan lewat Munaslub PDS di Manado pada 6-8 Mei 2010. "Yang ada pada kami, ketua umum (PDS) bukan Denny Tewu. Jadi, kalau ada aktivitas politik dia, termasuk untuk pilkada, jelas kami tolak. Kalau ditemukan KPU daerah memberikan legalitas politik terhadap Denny Tewu sebagai ketua umum PDS, laporkan ke kami," kata Putu Arta seperti dirilis Harian Rakyat Merdeka pada Selasa, 29 Juni 2010.

Page 24: Daftar Nama Partai Politik

Partai Golongan Karya

Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber GOLKAR di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh Angkatan Darat untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam perkembangannya, Sekber GOLKAR berubah wujud menjadi Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta Pemilu.

Dalam Pemilu 1971 (Pemilu pertama dalam pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto), salah satu pesertanya adalah Golongan Karya dan mereka tampil sebagai pemenang. Kemenangan ini diulangi pada Pemilu-Pemilu pemerintahan Orde Baru lainnya, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kejadian ini dapat dimungkinkan, karena pemerintahan Soeharto membuat kebijakan-kebijakan yang sangat mendukung kemenangan GOLKAR, seperti peraturan monoloyalitas PNS, dan sebagainya.

Setelah pemerintahan Soeharto selesai dan reformasi bergulir, GOLKAR berubah wujud menjadi Partai GOLKAR, dan untuk pertama kalinya mengikuti Pemilu tanpa ada bantuan kebijakan-kebijakan yang berarti seperti sebelumnya di masa pemerintahan Soeharto. Pada Pemilu 1999 yang diselenggarakan Presiden Habibie, perolehan suara Partai GOLKAR turun menjadi peringkat kedua setelah PDI-P.

Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu sebab para pemilih di Pemilu legislatif 2004 untuk kembali memilih Partai GOLKAR, selain partai-partai lainnya seperti Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan lain-lain. Partai GOLKAR menjadi pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pada tahun 2004 dengan meraih 24.480.757 suara atau 21,58% dari keseluruhan suara sah.

Kemenangan tersebut merupakan prestasi tersendiri bagi Partai GOLKAR karena pada Pemilu Legislatif 1999, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mendominasi perolehan suara. Dalam Pemilu 1999, Partai GOLKAR menduduki peringkat kedua dengan perolehan 23.741.758 suara atau 22,44% dari suara sah. Sekilas Partai GOLKAR mendapat peningkatan 738.999 suara, tapi dari prosentase turun sebanyak 0,86%.

Saat ini, Partai Golkar dipimpin oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Sebelumnya jabatan ini dipegang oleh Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia 2004–2009.

Page 25: Daftar Nama Partai Politik

Partai Persatuan Pembangunan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebuah partai politik di Indonesia.

Pada saat pendeklarasiannya pada tanggal 5 Januari 1973 partai ini merupakan hasil gabungan dari empat partai keagamaan yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Perti dan Parmusi. Ketua sementara saat itu adalah H.M.S Mintaredja SH. Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi Pemilihan Umum pertama pada masa Orde Baru tahun 1973.

Ketua Umum

Jabatan ketua umum pada awalnya berbentuk presidium yang terdiri dari KH Idham Chalid sebagai Presiden Partai serta Mintaredja, Th M Gobel, Rusli Halil, dan Masykur sebagai wakil presiden partai.

1. M. Syafaat Mintaredja (5 Januari 1973-1978).2. H. Djailani Naro (1978-1984 yang menggantikan Mintaredja) dan (1984-1989).

3. Ismail Hassan Metareum (1989-1994) dan (1994-1998).

4. Hamzah Haz (1998-2003) dan (2003-2007). Pada 2001, Hamzah terpilih sebagai wakil presiden lewat suara majelis di Sidang Istimewa MPR tahun 2001. Dalam Pemilu Presiden 2004, PPP mencalonkan Hamzah Haz sebagai calon presiden, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden. Perolehan suara pasangan ini, sampai saat-saat terakhir penghitungan suara, hanya mencapai sekitar 3 persen.

5. Suryadharma Ali (2007-2012).

Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009

PPP mendapat 39 kursi (7,0%) di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 5.533.214 suara (5,3%).

Page 26: Daftar Nama Partai Politik

Partai Bulan Bintang

Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai penerus Masyumi yang pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli 1998.

Partai ini telah ikut pemilu selama dua kali yaitu pada Pemilu tahun 1999 dan 2004. Partai pada pemilu 2004 memenangkan suara sebesar 2.970.487 pemilih (2,62%) dan mendapatkan 11 kursi di DPR.

Partai ini sebelumnya diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra, tokoh yang pernah menjabat Menteri Sekretaris Kabinet di massa Presiden SBY, Tokoh ini mempunyai tahilalat / kutil besar di wajahnya. Berikutnya MS Kaban dipilih sebagai ketua umum pada 1 Mei 2005. MS Kaban sendiri adalah Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu.

Dalam Pemilihan Umum Anggota Legislatif 2009, partai ini tidak mampu meraih perolehan suara melebihi parliamentary threshold 2,5% sehingga harus terdepak dari DPR RI.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996. Hasil dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri di kancah perpolitikan nasional. Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dan anggota Komisi I DPR, namun setelah peristiwa inilah, namanya dikenal diseluruh Indonesia.

Page 27: Daftar Nama Partai Politik

Setelah dibukanya kehidupan kepartaian politik oleh Presiden Habibie, untuk menyongsong Pemilu 1999, PDI-P didirikan. Dalam Pemilu ini, PDI-P memperoleh peringkat pertama untuk suara DPR dengan memperoleh 151 kursi. Walaupun demikian, PDI-P gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan, karena kalah voting dalam Sidang Umum MPR 1999 dari Abdurrahman Wahid, dan oleh karenanya Megawati menduduki kursi wakil presiden. Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden pada tahun 2001, PDI-P berhasil menempatkan Megawati ke kursi presiden.

Dalam Pemilu Legislatif 2004, perolehan suara PDI-P turun ke peringkat kedua, dengan 109 kursi. Untuk Pemilu Presiden 2004, PDI-P kembali mencalonkan Megawati sebagai calon presiden, berpasangan dengan KH Hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden.

Kongres I PDI-P berlangsung di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2000.

Partai Bintang Reformasi

Partai Bintang Reformasi (PBR) adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 29.

Partai Bintang Reformasi merupakan nama baru dari Partai Persatuan Pembangunan Reformasi (PPP Reformasi) yang dideklarasikan pada tgl 20 Januari 2002, sebagai hasil penggabungan dari Partai Indonesia Baru, Partai Ummat Muslimin Indonesia, Partai Kebangkitan Muslim Indonesia, dan Partai Republik.

Selain itu PBR juga didukung oleh puluhan LSM, ormas, para Ulama dan Cendekiawan, pedagang, mahasiswa , buruh dan petani. PBR mempunyai tujuan untuk memperbaiki kepemimpinan nasional, pemerataan ekonomi dan penegakan hukum yang selaras dengan cita-cita partai untuk mewuju

dkan masyarakat madani yang sejahtera lahir dan batin, adil, mandiri dan demokratis yang diridhoi Allah SWT.

Pada Pemilu 2004, partai ini sempat berniat mengajukan Ketua Umumnya, KH Zainuddin MZ yang dikenal dengan sebutan Da'i Sejuta Ummat, sebagai calon presiden.

Page 28: Daftar Nama Partai Politik

Partai DemokratPartai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian partai ini erat kaitannya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati, menjadi presiden. Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur Yudhoyono.

Ketua Umum

Subur Budhisantoso (2001–2005) Hadi Utomo (2005–23 Mei 2010)

Anas Urbaningrum (23 Mei 2010-sekarang)

Pemilu Anggota Legislatif 2004

Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah eks-Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.

Pemilu Anggota Legislatif 2009

Dari hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 148 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Partai Kebangkitan Nasional Ulama

Partai Kebangkitan Nasional Ulama adalah salah satu partai politik di Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 34.

Sejarah

Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), yang didirikan pada tanggal 21 November 2006 di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, bisa diartikan sebagai alat politik para ulama untuk memperjuangkan kebangkitan nasional sebagai perwujudan rasa cinta tanah air.

Page 29: Daftar Nama Partai Politik

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

Pemilu 1999

Pada Pemilu 1999, Partai Nahdlatul Ummat mendapatkan nomor urut 25.

Pemilu 2004

Ketika Pemilu 2004, Partai Nahdlatul Ummat harus mengganti nama dan lambang apabila ingin berpartisipasi kembali, karena tidak memenuhi electoral threshold. Maka Partai Nahdlatul Ummat berganti nama menjadi Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia dan mendapatkan nomor urut 12.

Pemilu 2009

Pada Pemilu 2009, PPNUI sebelumnya tidak lulus verifikasi, tetapi dengan adanya gugatan 4 partai gurem pada Pemilu 2004 kepada Mahkamah Konstitusi, akhirnya 4 partai politik gurem ini disahkan juga menjadi Parpol perserta Pemilu, yang mana salah satunya ada PPNUI. Selanjutnya pada Pemilu 2009 PPNUI mendapat nomor urut 42.

Page 30: Daftar Nama Partai Politik

Partai Sarikat Indonesia

Partai Sarikat Indonesia (PSI) adalah sebuah partai politik di Indonesia. PSI telah berpartisipasi pada Pemilu 2004, dengan nomor urut 22.

Pada Pemilu 2009, PSI sebelumnya tidak lulus verifikasi. Tetapi dengan adanya gugatan 4 partai gurem pada Pemilu 2004 kepada Mahkamah Konstitusi, akhirnya 4 Partai politik gurem ini disahkan juga menjadi parpol peserta Pemilu, yang mana salah satunya ada PSI. Selanjutnya pada Pemilu 2009, PSI mendapat nomor urut 43.

Partai Buruh (Indonesia)

Partai Buruh adalah sebuah partai yang pernah mengikuti Pemilu 1999 dan Pemilu 2004. Partai tersebut ikut dalam Pemilu 2009 sebagai peserta pemilu.

Partai Buruh menggunakan 3 nama berbeda, yaitu Partai Buruh Nasional (1999), Partai Buruh Sosial Demokrat (2004) dan Partai Buruh (2009)

Sejarah

Pada Pemilu 1999, partai ini memakai nama Partai Buruh Nasional, dengan nomor urut 37. Lalu pada Pemilu 2004 partai ini menggunakan nama Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD), dengan nomor urut 2. Lalu pada Pemilu 2009, Partai Buruh sebelumnya tidak lulus verifikasi, tetapi dengan adanya gugatan 4 partai gurem pada Pemilu 2004 kepada Majelis Konstitusi, akhirnya 4 Partai politik gurem ini disahkan juga menjadi Parpol peserta pemilu; salah satunya ada Partai Buruh. Selanjutnya pada Pemilu 2009, Partai Buruh mendapat nomor urut 44.