PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN...

109
PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK ((Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati di Kabupaten Demak Tahun 2015) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Cendhy Vicky Vigana 1112112000005 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440/2019

Transcript of PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN...

Page 1: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK

((Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung

Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati

di Kabupaten Demak Tahun 2015)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Cendhy Vicky Vigana

1112112000005

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440/2019

Page 2: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK

(Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung

Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati

di Kabupaten Demak Tahun 2015)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

kemudian menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 20 Mei 2019

Cendhy Vicky Vigana

Page 3: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Cendhy Vicky Vigana

NIM : 1112112000005

Program Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen

Koalisi Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung Pasangan Calon Bupati

dan Calon Wakil Bupati di Kabupaten Demak Tahun 2015)

Telah diuji pada tanggal 20 Mei 2019

Ciputat, 20 Mei 2019

Menyetujui,

Pembimbing,

Dr. A. Bakir Ihsan, M.Si

NIP: 19720412 200312 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Dr. Iding Rosyidin, M.Si

NIP: 19701013 200501 1 003

Page 4: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK

(Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung

Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati

di Kabupaten Demak Tahun 2015)

Oleh

Cendhy Vicky Vigana

1112112000005

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Mei

2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 20 Mei 2019

Ketua,

Dr. Iding Rosyidin, M.Si

NIP: 19701013 200501 1 003

Sekretaris,

Suryani, M.Si

NIP: 19770424 200710 2 003

Penguji II,

Adi Prayitno, M.I.P

Penguji I,

Dr. Sirojuddin Aly, M.A

NIP: 19540605 200112 1 001

Ketua Program Studi Ilmu Politik,

FISIP UIN Jakarta

Dr. Iding Rosyidin, M.Si

NIP: 19701013 200501 1 003

Page 5: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

v

ABSTRAK

Skripsi ini memusatkan analisis perhatian pada rekrutmen kandidat politik

pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yang diusung oleh koalisi partai

Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pilkada

Kabupaten Demak tahun 2015. Selain itu pasangan calon tersebut yang diusung

Partai Golkar dan PPP adalah pasangan calon yang bukan berasal dari kader partai

(non kader). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa mekanisme

perekrutan kandidat kepala daerah Kabupaten Demak tahun 2015 yang diusung

oleh partai Golkar dan PPP.

Studi ini menarik dan penting dilakukan mengingat kurangnya kajian

terhadap rekrutmen kandidat politik pada konstelasi politik dalam monemtum

perebutan jabatan politik, di tingkat lokal, khususnya pada Pilkada Serentak tahun

2015.

Untuk menjawab penelitian ini digunakan metode kualitatif, dengan analisis

deskriptif dan penelitian lapangan serta melalui serangkaian studi pustaka yang

mendalam terhadap literatur dan dokumen yang relevan. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan dua hal: pertama, apa yang membuat Partai Golkar

dan PPP mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Demak

yang bukan dari kader partai sendiri; kedua, apa faktor yang membuat Partai

Golkar berkoalisi dengan PPP di Kabupaten Demak pada pilkada tahun 2015.

Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori partai politik, teori

koalisi, teori rekrutmen politik dan partisipasi politik.

Hasil temuannya adalah terlepas dari semua kendala, hambatan dan

tantangan yang dihadapi masing-masing partai (baik partai Golkar dan PPP), baik

internal dan eksternal, kedua partai dengan jelas tidak berkomitmen secara serius

untuk mengusung kader internal sebagai calon kandidat yang layak untuk diusung

pada kontestasi pilkada tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa partai Golkar

dan PPP tidak berkomitmen secara serius untuk mengusung kadernya sebagai

kandidat yang akan diusung dalam kontestasi pilkada Kabupaten Demak tahun

2015.

Kata Kunci : Partai Politik, Koalisi, Rekrutmen Politik, Partai Golkar, PPP, H.

M. Natsir, dan Joko Sutanto.

Page 6: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir.

Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya dari awal hingga akhir zaman nanti.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan di dalamnya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak. Penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Syarif Hidayatullah Jakarta sebelumnya, Prof. Dede Rosyada, M.A,

beserta seluruh staff dan jajarannya.

2. Rektor Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini, Prof. Dr. Amany Burhanudin

Umar Lubis, Lc, M.A, beserta seluruh staff dan jajarannya

3. Prof. Dr. Zulkifli, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

UIN Syarif Hidayatullah sebelumnya, beserta seluruh staff dan jajarannya

4. Ali Munhanif, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah saat ini, beserta seluruh staf dan jajarannya.

5. Dr. Iding Rasyidin, M.Si selaku Kepala Program Studi Ilmu Politik, dan

dosen marketing politik, yang dari kelas tersebut penulis banyak belajar soal

ekonomi-politik.

Page 7: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

vii

6. Suryani, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik, dan dosen

filsafat politik yang penulis kagumi.

7. Dr. A. Bakir Ihsan, M.Si selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan

banyak waktu, tenaga, dan pikiran, masukan dan kritikan agar penulisan

skripsi ini dapat terwujud dengan baik. Semoga kesabarannya

dilipatgandakan oleh Yang Maha Kuasa.

8. Dr. Idris Thaha, M.Si selaku dosen pembimbing proposal skripsi. Terima

kasih telah membimbing, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di tengah

kesibukannya sehingga proses penyempurnaan untuk menjadi skripsi ini

dapat terpenuhi.

9. Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Politik yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat bagi penulis. Dan tak pernah terlupakan.

10. Pak Jajang, yang telah banyak membantu moral dan administrasi selama

sama kuliah, khususnya sampai saya dapat lulus. Semoga kebaikannya dapat

dirasakan juga kepada angkatan selanjutnya.

11. Untuk kedua orang tua saya, Ayahanda Sutikno dan Ibunda Sri

Hardiyantiningsih. Terima kasih atas segala do’a dan jasa yang selama ini

engkau berikan. Tanpa do’a dan jasamu, saya tak mungkin dapat kuliah.

12. Kakak penulis, Moudhy Monica, yang terus mendorong agar skripsi ini cepat

selesai. Semoga hidayah Allah selalu menyertai.

13. Kepada teman hidup (insya Allah selamanya) Erika Sita Prasasti yang telah

memberikan dorongan dan masukan agar skripsi ini dapat selesai dengan

cepat. Semoga kebaikan kamu dibalas berkali lipat oleh Allah SWT.

Page 8: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

viii

14. Segenap rekan-rekan Forum Mahasiswa Ciputat, tempat menimba ilmu dan

gerbang pengetahuan diluar kampus. Siswo, Erwin, Rafsan, Nana, Abda, Iir,

Fed, Maulana, Aldo, Roy, Didi, Dodi, Faisal, Emha, Ihya, Hodari, Saepul, dll.

Serta menjadi rumah kedua bagi penulis.

15. Segenap keluarga besar PT. Konsep Indo Riset Strategi, yang telah

memberikan pengalaman yang luar biasa kepada penulis. Dan memberikan

penulis tempat untuk belajar mengenai politik yang lebih praktis dilapangan.

Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Kak Very Muchlis sebagai

pimpinan, yang dengan sangat sabar membimbing penulis. Semoga

kebaikannya dilipatgandakan oleh Allah SWT. Serta PT. Konsep Indo Riset

Strategi makin berjaya dibidangnya.

16. Segenap rekan-rekan Ilmu Politik A angkatan 2012. Alfia, Kartika, Azizi,

Nisa, Alice, Devi, Mabrur, Ruhul, Abrar, Rozi, Hata, Sambung, Rizky,

Fahrul, Yusuf, Ojan, Amin, Dipo, Rahmat, Cak Ipul, Faqih, Fery dan Helmi.

17. Keluarga KKN Serabi: Rizky, Mabrur, Dwi, Fajar, Nida, Tuti, Nanda, Ulul,

Dhia, Elsa, Maz, Abas, Jannah, Rahmah dan Rahmat.

18. Dan terakhir kepada semua pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

Sulit untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan

saran dari berbagai pihak. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya

dan membalas kebaikan mereka atas bantuan yang telah diberikan.

Ciputat, 10 Mei 2019

Page 9: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .........................................................I

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................II

ABSTRAK ...........................................................................................................III

KATA PENGANTAR ........................................................................................IV

DAFTAR ISI ......................................................................................................VII

DAFTAR TABEL................................................................................................IX

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................XI

DAFTAR SINGKATAN....................................................................................XII

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah...................................................................1

B. Pertanyaan Penelitian ...............................................................7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................7

D. Tinjauan Pustaka.......................................................................8

E. Metode Penelitian....................................................................14

F. Sistematika Penulisan .............................................................17

BAB II KERANGKA TEORI

A. Teori dan Fungsi Partai Politik ..............................................19

A.1. Teori Partai Politik .........................................................19

A.2. Peran dan Fungsi Partai Politik ......................................22

B. Teori dan Bentuk Koalisi .......................................................25

B.1. Teori Koalisi ...................................................................25

B.2. Bentuk Koalisi ................................................................27

C. Teori Rekrutmen Politik .........................................................31

C.1. Model Rekrutmen Politik ................................................32

D. Teori Partisipasi Politik ..........................................................35

BAB III GAMBARAN UMUM PROFIL H. M. NATSIR DAN JOKO

SUTANTO PADA PILKADA KABUPATEN DEMAK

TAHUN 2015 SERTA DINAMIKA DUALISME KONFLIK

PARTAI GOLKAR DAN PPP

Page 10: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

x

A. Profil Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Demak…..37

A.1. Profil Calon Bupati H. M. Natsir.....................................37

A.2. Profil Calon Wakil Bupati Joko Sutanto.........................40

B. Visi dan Misi ..........................................................................41

C. Dinamika Dualisme Partai Pengusung ...................................44

C.1. Partai Golkar ...................................................................44

C.2. Partai PPP .......................................................................49

BAB IV ANALISIS REKRUTMEN POLITIK DAN KOALISI PARTAI

GOLKAR DAN PPP DALAM MENGUSUNG PASANGAN

CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PADA

PILKADA KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015

A. Pra Proses Penentuan Calon dari Partai Golkar……………52

A.1. Proses Penentuan Bakal Calon dari Partai Golkar........55

B. Pra Proses Penentuan Calon dari PPP …………………......64

B.1. Proses Penentuan Bakal Calon dari PPP……………...66

C. Kesepakatan Penentuan Kandidat Calon Bupati dan Calon

Wakil Bupati yang Diusung oleh partai Golkar dan

PPP………............................................................................74

D. Koalisi Partai Golongan Karya dan PPP Dalam Mengusung

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati H. M. Natsir dan

Joko Sutanto…....................…………..……………………76

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan………………………………………………...85

B. Saran…………………………………….………………....86

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................88

Page 11: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. A. 1. Periodisasi Pemilihan Kepala Daerah..................................2

Tabel I. A. 2. Informasi Peserta Pilkada Kabupaten Demak 2015 dan

Hasil Pemilihan....................................................................3

Tabel I. A. 3. Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah

Kursi Legislatif Kabupaten Demak tahun 2015..................4

Tabel I. A. 4. Partai Politik dan Perolehan Kursi Legislatif 2014-2019 di

Kabupaten Demak................................................................5

Tabel I. A. 5. Pengalaman Organinasi dari H. M. Natsir...........................5

Tabel I. A. 6. Pengalaman Organinasi dari Joko Sutanto..........................6

Tabel II. B. 2. b. 1. Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah

Kursi Legislatif Kabupaten Demak....................................29

Tabel II. B. 2. b. 2. Partai Politik dan Perolehan Kursi Legislatif 2014-2019 di

Kabupaten Demak..............................................................29

Tabel III. A. 1. a. Pengalaman Pekerjaan dari H. M. Natsir...........................39

Tabel III. A. 1. b. Pengalaman Organinasi dari H. M. Natsir.........................39

Tabel III. A. 2. a. Pengalaman Pekerjaan Joko Sutanto..................................40

Tabel III. A. 2. b. Pengalaman Organinasi dari Joko Sutanto.........................41

Tabel III. C. 1 Perkembangan Dinamika Konflik Partai Golkar Pada Saat

Dualisme............................................................................46

Tabel IV. A. 1. Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah

Kursi Legislatif Kabupaten Demak....................................53

Tabel IV. B. 1. a. Pengalaman Organisasi H. M. Natsir.................................71

Page 12: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

xii

Tabel IV. D. 1. Total Harta Kekayaan Masing-Masing Calon Kepala

Daerah yang Maju pada Pilkada Kabupaten Demak Tahun

2015....................................................................................79

Tabel IV. D. 2. Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah

Kursi Legislatif Kabupaten Demak tahun 2015.................79

Tabel IV. D. 3. Partai Politik dan Perolehan Kursi Legislatif 2014-2019 di

Kabupaten Demak..............................................................80

Page 13: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

xiii

DAFTAR GAMBAR

Bagan II. C. 1. A Alur Rekrutmen Model Seligman dan Jacob....................33

Page 14: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AD Anggaran Dasar

ART Anggaran Rumah Tangga

Cabub Calon Bupati

Caleg Calon Legislatif

Cawabub Calon Wakil Bupati

DPC Dewan Pimpinan Cabang

DPD Dewan Pimpinan Daerah

DPP Dewan Pimpinan Pusat

DPR RI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Gerindra Gerakan Indonesia Raya

Golkar Golongan Karya

IPNU Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama

Jateng Jawa Tengah

KMP Koalisi Merah Putih

KPU Komisi Pemilihan Umum

KPUD Komisi Pemilihan Umum Daerah

Munas Musyawarah Nasional

NasDem Nasional Demokrat

NU Nahdlatul Ulama

PAN Partai Amanat Nasional

PBB Partai Bulan Bintang

PDI-P Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Pemilu Pemilihan Umum

PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia

Pilkada Pemilihan Kepala Daerah

PKB Partai Kebangkitan Bangsa

PKS Partai Kebangkitan Sejahtera

PPP Partai Persatuan Pembangunan

Sekjen Sekretaris Jenderal

UU Undang-Undang

UUD Undang-Undang Dasar

Page 15: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung sebagai bentuk amanat

normatif atas pemilihan gubernur, bupati, dan walikota secara demokratis dan

partisipatif, telah diamanatkan sejak Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah yang sejatinya merupakan kerangka dasar otonomi

daerah. Undang-Undang yang merupakan wujud penyempurnaan dari Undang-

Undang Nomor 22 tahun 1999 tersebut juga telah menandakan berkobarnya api

demokrasi pasca reformasi otoritarianisme orde baru.

Melalui undang-undang tersebut, selanjutnya menjadi dasar pelaksanaan

pilkada pertama tahun 2005 juga telah diwarnai dengan keberadaan bendera partai

politik yang berbeda-beda. Pelaksanaan pilkada langsung di tahun 2005, berlanjut

hingga 9 Desember, tahun 2015. Indonesia telah menapakkan kaki pada sejarah

baru perjalanan demokrasi nusantara melalui pelaksanaan pilkada serentak.

Meskipun peraturan mengenai pemilihan secara langsung di tingkal lokal

telah ditetapkan pada tahun 2004, yaitu berdasarkan pada hukum UU No 32

Tahun 2004. Tetapi implementasinya pertama kali baru dilaksanakan pada tahun

2005. Melalui proses pemilihan yang cukup panjang akhirnya sejarah mencatat

pertama kali dilaksanakan pemilihan kepala daerah Kutai Kartanegara. Pada

pemililihan tersebut dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut 3 yakni,

Page 16: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

2

Syaukani HR dan Syamsuri Aspar, dengan perolehan suara sebanyak 159.303

(60.85%).1

Tabel I. A. 1.

Periodisasi Pemilihan Kepala Daerah Periode Sistem Pemilihan Kepala

Daerah

Dasar Hukum

Pertama Periode

Penunjukan

Periode Penunjukan Gubernur

oleh Presiden atas pengusulan

beberapa calon oleh DPRD

Provinsi, sedangkan Bupati

Ditunjuk oleh menteri melalui

pengusulan DPRD

Kabupaten/Kota

- UU Nomor 1 Tahun

1945

- UU Nomor 22

Tahun 1948

- UU Nomor 1 Tahun

1957 Tentang

Pokok-Pokok

Pemerintahan

Daerah

- UU Nomor 18

Tahun 1965

- UU Nomor 5 Tahun

1974 Kedua Periode

Pemilihan

Perwakilan

Pemilihan

Gubernur/Bupati/Walikota/

melaui pemilihan di DPRD

Provinsi Kabupaten/Kota

- UU Nomor 22

Tahun 1999

Ketiga Periode

Pemilihan

Langsung

Pemilihan

Gubernur/Bupati/Walikota

secara langsung

- UU Nomor 32

Tahun 2004

- UU Nomor 1 Tahun

2015

- UU Nomor 8 Tahun

2015 Sumber: Rahmat Hollyson dan Sri Sundari, Pilkada:Penuh Euforia, Miskin Makna.

Mengenai pilkada serentak ini, sebagaimana telah terlampir pada tabel di

atas, bahwa pemilihan secara langsung berpedoman pada Undang-Undang Nomor

8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015

tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-

undang yang berbunyi: ―Pemungutan suara serentak dalam Pemilihan Gubernur

1 Rahmat Hollyson dan Sri Sundari, Pilkada:Penuh Euforia, Miskin Makna (Jakarta:

Penerbit Bestari, 2015), h. 32.

Page 17: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

3

dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil

Walikota yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2015 dan bulan Januari

sampai dengan bulan Juni tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal dan bulan yang

sama pada bulan Desember tahun 2015.‖

Dari 34 provinsi dan 413 kabupaten serta 98 kota2 yang terdapat di

Indonesia, terdapat sekitar 53 persen atau 269 daerah, dengan rincian 9 provinsi,

36 kota, dan 224 kabupaten yang serentak menjalani pemilihan kepala daerah

yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) tahun 2015 dan semester pertama

tahun 2016.

Adapun data terkait mengenai daftar kota dan kabupaten yang

melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak Gelombang I pada 9 Desember

tahun 20153 adalah sebagai berikut: dari 260 pilkada serentak di tingkat lokal

4

hanya terdapat satu wilayah atau kabupaten, dimana Partai Golkar hanya

berkoalisi dengan PPP dengan mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati

non-kadernya, dan berhasil mengalahkan pasangan lainnya yang berlatar belakang

petahana dalam konstelasi politik. Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Demak.5

2 Rahmat Hollyson dan Sri Sundari, Pilkada:Penuh Euforia, Miskin Makna (Jakarta:

Penerbit Bestari, 2015), h. 102. 3 ―Daftar Provinsi dan Kabupaten Kota yang Pilkada Gelombang I Pemungutan Suara 9

Desember tahun 2015‖. http://www.rumahpemilu.org, Senin 17 Oktober 2016. Data terkait juga

dapat ditemukan di situs lain. Seperti, ―Jadwal lengkap Pilkada 2015‖. http://www.republika.co.id

pada 12 Oktober tahun 2016. 4 Dengan rincian 224 daerah di tingkat kabupaten dan 36 daerah di tingkat kota.

5 Diolah dari berbagai dokumen profil pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten

Demak pada pilkada tahun 2015. Berdasarkan dokumen Model BB.1 KWK. KPUD Kabupaten

Demak. Dan untuk memvalidasi data, dapat melihat,―Informasi Penetapan Peserta‖ diakses dari

situs sitapkpu melalui http://infopilkada.kpu.go.id, pada Jumat 18/11/2016.

Page 18: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

4

Tabel I. A. 2

Informasi Peserta Pilkada dan Hasil Pemilihan

Kabupaten Demak Tahun 2015

No

Urut

Nama

Paslon

Profesi Nama Wakil

Paslon

Profesi Partai

Pengusung

Suara Sah6

1 H. M. Natsir Pensiunan

PNS

Joko Sutanto Pensiun

an PNS

Partai Golkar

dan PPP

309.251

(menang)

2 H. Moh.

Dachirin

Said

Bupati

Demak

H. Edi Sayudi Wirasw

asta

PKB dan

Partai

NasDem

163.530

(kalah)

3 Harwanto Wakil

Bupati

H. Maskuri Wakil

Ketua

DPRD

Partai

Gerindra,

PAN, dan

Partai

Demokrat

97.104

(kalah)

Sumber: Semua data diperoleh dari KPUD Kabupaten Demak7

Tabel I. A. 3. menggambarkan bahwa koalisi yang dilakukan oleh Partai

Golkar dan PPP dalam mengusung pasangan H. M. Natsir dan Joko Sutanto,

bukanlah koalisi gemuk atau yang biasa disebut catch all party. Tetapi tipologi

yang cocok adalah koalisi pas terbatas.

Tabel I. A. 3.

Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah Kursi

Legislatif

No Pasangan Calon Partai Pengusung Jumlah Perolehan

Kursi

1 H. M. Natsir dan Joko Sutanto Partai Golkar dan

PPP

14 (28% dari jumlah

keseluruhan kursi)

2 H. Moh. Dachirin Said dan H. Edi

Sayudi

PKB dan Partai

NasDem

12 (24% dari jumlah

keseluruhan kursi)

3 Harwanto dan H. Maskuri

Partai Gerindra, PAN,

dan Partai Demokrat

11 (22% dari jumlah

keseluruhan kursi)

Sumber: Semua data diperoleh dari KPUD Kabupaten Demak

Artinya ketiga pasangan calon mempunyai modal kursi legislatif yang

relatif sama tanpa ada perbedaan yang signifikan, yaitu sekitar lebih dari dua

puluh persen. Dan tidak ada satu pasangan calon pun yang memperoleh dukungan

diatas tiga puluh persen dari total keseluruhan jumlah kursi legislatif. (lihat Tabel

I. A. 3 dan I. A. 4).

6 ―Hasil Pemilihan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah‖ diakses dari situs sitapkpu

melalui http://infopilkada.kpu.go.id, Jumat 18/11/2016. 7 Dapat juga melihat keterangan lainnya terkait ―Informasi Penetapan Peserta‖. Dari situs

sitapkpu melalui http://infopilkada.kpu.go.id.

Page 19: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

5

Tabel I. A. 4.

Partai Politik dan Perolehan Kursi Legislatif 2014-2019

di Kabupaten Demak

No Partai Politik Jumlah Kursi Legislatif

1 PAN 2

2 Partai Demokrat 2

3 Partai Gerindra 7

4 Partai Golkar 9

5 Partai NasDem 3

6 PDI-P 8

7 PKB 9

8 PKS 4

9 PPP 5

# Total 49 Kursi Sumber: Diperoleh dari KPUD Kabupaten Demak.

Terlepas dari kemenangan tersebut, persoalan yang paling penting (dalam

penelitian ini) adalah bahwa Partai Golkar dan PPP bukan mencalonkan pasangan

calon bupati dan cawabub bukan dari kader partai sendiri baik itu kader partai

Golkar maupun partai PPP dalam mengusung pasangan calon H. M. Natsir dan

Joko Sutanto.8 Artinya terdapat permasalahan yang membuat pengusungan kader

tidak terjadi, sehingga distribusi kader untuk dicalonkan sebagai kepala daerah

tidak dimungkinkan dalam rekrutmen politik internal Partai Golkar dan PPP.

Tabel I. A. 5.

Pengalaman Organinasi dari H. M. Natsir

No Jabatan Institusi Tahun

1 Sekretaris IPNU NU 1980-1985

2 Ketua Kwarcab Pramuka 2013

3 Ketua PGRI PGRI Kab Demak 2015-sekarang

Sumber: KPUD Kabupaten Demak9

8 Diolah dari berbagai dokumen profil pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten

Demak pada pilkada tahun 2015 yang diusung oleh partai Golkar dan PPP. Berdasarkan dokumen

Model BB.1 KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 9 Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten Demak,

dari dokumen BB 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 20: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

6

Tabel I. A. 6.

Pengalaman Organinasi dari Joko Sutanto10

No Jabatan Institusi Tahun

1 Pembantu Komisariat DPD Golkar Demak 1982-1992 Sumber: KPUD Kabupaten Demak

11

Dari gambaran di atas, penulis melihat adanya masalah atau hambatan

pada pengusungan, dalam konteks rekrutmen politik yang dilakukan oleh partai

Golkar dan PPP. Adapun masalahnya, yaitu Partai Golkar dan PPP di Kabupaten

Demak, tidak mendukung dan mengusung calon kepala daerah yang berasal

kadernya. Disinilah rasanya kemenangan tersebut ada yang kurang. Karena PPP

dan partai Golkar mempunyai kekuatan legislatif dan basis masa yang potensial.

Sehingga seharusnya mempunyai kekuatan yang cukup untuk memilih dan

mengusung kader partainya sendiri. (lihat tabel I. A. 5. dan I. A. 6). Selain itu

padahal, salah satu fungsi partai politik, yang membuat eksistensi partai politik

menjadi penting adalah sebagai rekrutmen penyaring calon pemimpin yang

kredibel, berkapasitas dan berkapabilitas sehingga amat dibutuhkan masyarakat,

yang berasal dari anggota, kader, termasuk fungsionaris partai itu sendiri.

Sebab dari itu, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai pembentukan rekrutmen kandidat politik pada koalisi partai

politik tersebut, dalam bentuk skripsi dengan judul ―Studi Atas Rekrutmen Koalisi

10

Berdasarkan Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Demak, dalam kolom keterangan pengalaman organisasi, tidak dapat dikatakan bahwa

Joko Sutanto adalah kader partai Golkar pada saat mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati

Kabupaten Demak pada Pilkada tahun 2015. Karena pada saat beliau tercatat sebagai pengurus

partai Golkar adalah masa Orde Baru. Dimana setiap birokrat secara langsung dianggap bagian

dari partai Golkar. Artinya beliau sama sekali tidak dalam status sebagai anggota partai politik.

Terlebih, beliau karir beliau tercatat, sebagai pensiunan PNS. 11

Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 21: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

7

Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung Pasangan Calon Bupati dan Calon

Wakil Bupati di Kabupaten Demak Tahun 2015‖.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka penulis membatasi masalah dengan beberapa pertanyaan.

1. Apa yang mendasari Partai Golkar dan PPP mengusung calon bupati dan

wakil bupati Kabupaten Demak tahun 2015, yang bukan berasal dari

kadernya?

2. Bagaimana sikap Partai Golkar dan PPP dalam mengusung calon

pemimpin daerah yang bukan berasal dari kader internalnya sendiri?

3. Apa yang mendasari Partai Golkar berkoalisi dengan PPP Kabupaten

Demak?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk menggambarkan dan melihat:

A. Melihat gaktor apa yang mendasari Partai Golkar dan PPP mengusung

calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Demak tahun 2015, yang

bukan berasal dari kadernya;

B. Melihat sikap Partai Golkar dan PPP yang mengusung calon pemimpin

daerah yang bukan berasal dari kader internalnya sendiri,

C. Serta untuk menyempurnakan penelitian, diperlukan juga gambaran

alasan berkoalisinya Partai Golkar dengan PPP.

Page 22: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

8

2. Manfaat Penelitian

2. a. Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah sebagai perbendaharaan

tambahan khasanah ilmu politik khususnya dalam melihat dinamika rekrutmen

politik. Dalam hal perkembangan konsep dan faktor koalisi partai politik yang

berbeda secara ideologi serta rekrutmen politik partai politik di tingkat lokal, yaitu

kota dan/atau kabupaten.

2. b. Manfaat Teknis

Manfaat teknis dari penelitian ini adalah semoga penelitian ini dapat

memberikan deskripsi umum kepada para pembaca mengenai konsep dan faktor

koalisi partai politik yang berbeda secara ideologi serta rekrutmen partai politik di

tingkat lokal, yaitu kota dan/atau kabupaten.

D. Tinjauan Pustaka

Diskursus tentang rekrutmen politik di Indonesia bukan hal baru. Oleh

karena itu, penulis akan memaparkan beberapa penelitian tentang rekrutmen

politik yang pernah dilakukan sebelumnya untuk keperluan tinjauan pustaka. Di

samping itu, untuk menonjolkan aspek yang berbeda dari penelitian penulis dalam

skripsi ini. Demi melengkapi referensi, peneliti mengangkat beberapa kajian

pustaka yang mendukung.

Pertama, penelitian Fanina Fanindita.12

Fanina memfokuskan penelitian

pada rekrutmen politik terhadap perempuan di DPRD Sumatra Utara periode

2004-2009. Permasalahannya adalah, meskipun perempuan telah diberikan kouta

12

Fanina Fanindita, ―Rekrutmen Politik Terhadap Perempuan Dalam Partai Politik Dan

Parlemen (Suatu Studi Terhadap DPRD Tingkat I Periode 2004-2009 di Sumatra Utara).‖

Departemen Ilmu Politik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara

(Medan). 2009.

Page 23: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

9

30% di parlemen/legislatif, kenyataannya sejak 1999-2004 terdapat 3 perempuan

dan 2004-2009 terdapat 6 perempuan yang duduk di kursi legislatif DPRD

Sumatra Utara. Ini menunjukan bahwa kouta 30% tidak meningkatkan partisipasi

dan keterwakilan perempuan secara signifikan di DPRD Sumatra Utara.

Meskipun demikian, mereka juga tidak menduduki posisi strategis sebagai

pengambil keputusan. Fanina berkesimpulan, bahwa penyebab mimimnya

keterwakilan perempuan di DPRD Sumatra Utara periode 2004-2009 adalah

miminnya pemberdayaan perempuan untuk menjadi kader partai di internal partai

politik itu sendiri. Sehingga secara kuantitas, rekrutmen perempuan di partai

politik minim. Selain itu, pendidikan politik di partai politik juga bermasalah,

karena partai politik tidak mempunyai standar atau mekanisme dalam

pengkaderan dan rekrutmen, khususnya perempuan. Maka dari itu kaderisasi

perempuan di internal partai politik kurang berjalan maksimal.

Kedua, penelitian Wengky Saputra.13

Hasil penelitian Wengky melihat

adanya pertimbangan yang diambil oleh DPC partai Demokrat untuk menetapkan

Caleg berdasarkan mekanisme penjaringan Caleg. Perihal ini partai Demokrat

memberikan kebebasan yang sama kepada semua warga negara untuk menjadi

Caleg. Artinya pola rekrutmen yang dilihat dalam penelitian ini bersifar terbuka.

Ketiga, penelitian Doni Septian.14

Pertimbangan yang mendasari

penelitian ini karena rekrutmen politik yang dilakukan Partai Golkar Kota

13

Wengky Saputra, ―Pola Rekrutmen Partai Politik (Studi Dewan Pimpinan Cabang (DPC)

Partai Demokrat Dalam Menetapkan Caleg Pemilu Legislatif 2009 di Kabupaten Agam).‖ Jurusan

Ilmu Politik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas Padang. 2012. 14

Doni Septian, ―Rekrutmen Politik Dalam Penetapan Calon Legislatif 2014-2019 (Studi

Kasus: DPD Partai Golongan Karya Kota Tanjungpinang).‖ Jurusan Ilmu Pemerintahan. Fakuktas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang. 2014.

Page 24: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

10

Tanjung Pinang tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan dan AD/ART Partai

Golkar yang membahas mengenai penetapan calon anggota legislatif yang tidak

objektif. Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa Partai Golkar tidak menjalankan

proses rekrutmen berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan dan AD/ART Partai Golkar,

diantaranya bahwa Partai Golkar tidak bisa memberdayakan kader internal partai,

tetapi lebih mengutamakan kader dari eksternal partai, sehingga beberapa orang

kader internal yang loncat ke partai lain. Kesimpulan penelitian ini adalah Partai

Golkar Kota Tanjung Pinang hanya memikirkan kemenangan sebagai indikator

utama dan rekrutmen untuk menjadikan kader itu nomor 2 (dua), kandidat yang

dinominasikan hanya berdasarkan kedekatan emosional (subjektif).

Keempat, penelitian Kaswan Try Poetra.15

Hasil dari penelitian ini

menunjukan pola rekrutmen PDI Perjuangan dan Partai Demokrat terhadap caleg

DPRD pemilu tahun 2014 di Kab. Polewali Mandar mempunyai pola yang sama.

Yaitu pola rekrutmen yang diterapkan kedua partai ini dimulai dari pendaftaran

bakal calon legislatif, Seleksi tahap I (Seleksi Berkas) dan Seleksi tahap II yang

dilakukan oleh DPP masing-masing partai. Dalam merekrut caleg, PDI

Perjuangan dan Partai Demokrat juga lebih memperioritaskan kader internal

partainya namun tidak menutup kemungkinan PDI-Perjuangan dan Partai

Demokrat untuk merekrut caleg dari pihak eksternal partai.

15

Kaswan Try Poetra, ―Perbandingan Rekrutmen PDI Perjuangan dan Partai Demokrat

Terhadap Caleg DPRD Pemilu Tahun 2014 di Kabupaten Polewali Mandar.‖ Program Studi Ilmu

Politik. Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Hasanuddin (Makasar). 2013.

Page 25: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

11

Kelima, penelitian Ihyauddin.16

Hasil penelitian dari Ihyauddin

menemukan bahwa terdapat mekanisme yang sama antara Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat perihal proses perekruten calon anggota

DPRD Provinsi Banten. Penelitian ini menunjukan bahwa PKS dan Partai

Demokrat, cenderung menggunakan tipe rekrutmen partisan, immadiate survival

dan civil service reform. Ketiga tipe ini acapkali digunakan secara dominan pada

mekanisme perekrutan calon anggota DPRD.

Keenam, jurnal yang ditulis oleh Ahmad Riyadh U. B dan Hendra

Sukmana.17

Dalam penelitian ini Ahmad dan Hendra menggambarkan bahwa

terdapat faktor rekrutmen yang berbeda-beda pada setiap partai politik di

Kabupaten Sidoarjo.

Misalnya, di partai Golkar mengedepankan internal partai; PKB

menekankan pendekatan agama dan kultural terutama ketokohannya; PDI-P,

berasal dari internal partai yang bersifat bottom up; Partai Demokrat,

mengutamakan berasal dari kader internal tetapi juga menekankan segi finansial

untuk biaya politik; Partai Nasdem, lebih memprioritaskan caleg yang sudah

memiliki pengalaman di partai politik lain secara matang, dan lebih

memprioritaskan ketokohan, kematangan visi dan finansial serta se-ideologi

dengan partai; PKS, pendekatan dari partai ini mengutamakan figur yang

memiliki basis suara yang banyak; PPP, memberikan syarat tertentu untuk bakal

16

Ihyauddin, ―Proses Rekrutmen Calon Angota DPRD Provinsi Banten Periode 2009-2014

(Studi Kasus Partai Keadilan Sejahtera [PKS] dan Partai Demokrat).‖ Jurusan Ilmu Administrasi

Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Serang). 2012. 17

Ahmad Riyadh U.B dan Hendra Sukmana (Program Studi Ilmu Administrasi Negara –

FISIP – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo), Model Rekrutmen Politik Calon Anggota Legislatif

oleh Partai Politik di Kabupaten Sidoarjo, (JKMP [ISSN. 2338-445X], Vol. 3, No. 2, September

2015).

Page 26: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

12

caleg, dengan kesempatan yang terbuka untuk semua pihak; PBB dan PAN, kedua

partai ini lebih mengedepankan kader internal partai; Partai Gerindra, penetapan

bakal calon anggota legislatif untuk menjadi calon anggota legislatif mewakili

partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo adalah dengan kriteria-kriteria: ketokohan,

modal finansial, posisi di struktural partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo dll.

Ketujuh, jurnal yang ditulis oleh Hendra Sukmana dan Arsiyah.18

Penelitian ini berangkat dari fakta menurunnya jumlah kader DPD Partai Golkar

ditingkat DPRD di Kabupaten Sidoarjo, sejak 2004-2009 (6 kader) dan 2009-2014

(4 kader). Hal inilah yang membuat Partai Golkar harus mencari strategi baru

untuk meraih kursi lebih banyak di pilkada selanjutnya. Sejak penurunan jumlah

kursi terjadi, Hendra dan Arsiyah mencoba menganalisa pola rekrutmen caleg

DPD Partai Golkar di Kabupaten Demak. Temuannya adalah model rekrutmen

calon anggota legislatif DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan

model rekrutmen politik Seligman dan Jacob, yaitu dimulai dengan sosialisasi

pendaftaran, setelah itu dilanjutkan dengan pendaftaran diri para calon anggota

legislatif. Sehingga mode seperti ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada

mekanisme yang lebih ketat pada penjaringan caleg di internal DPD Partai

Golkar.

Kedelapan, karya ilmiah dari Monika Novita Alanos.19

Dalam

penelitiannya Monika berfokus kepada pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia

18

Hendra Sukmana dan Arsiyah, Model Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Oleh Partai

Politik Di DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo, (JKMP [ISSN. 2338-445X], Vol. 1, No. 2,

September 2013). 19

Monika Novita Alanos, Persepsi Masyarakat Pada Pelaksanaan Rekrutmen Calon

Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Kabupaten Sangihe, (tanpa tempat,

institusi, dan tahun).

Page 27: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

13

Perjuangan (PDI-P), Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Sangihe (tepatnya di

Kota Tahuna), dalam merekrut masyarakat untuk diusung oleh PDI-P pada

momen politik. Temuannya adalah bahwa PDI-P menekankan pada sistem

rekrutmen terbuka. Dengan syarat memiliki latar belakang kehidupan sosial dan

pendidikan yang baik, pengalaman di sebuah organisasi atau Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), jujur, inspiratif, tidak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),

inovatif, serta memperjuangkan kesejahterahan di bidang infrastruktur,

pembangunan, dan pemerataan ekonomi.

Kesembilan, jurnal yang ditulis oleh Teguh Adi Prasojo.20

Penelitian

Teguh berfokus pada rekrutmen caleg Partai Golkar untuk DPRD Jateng periode

2014-2019. Temuan penelitiannya adalah Partai Golkar mempunyai mekanisme

rekrutmen yang ketat berdasarkan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai

Golkar Nomor: KEP-227/DPP/GOLKAR/I/2013 tentang Pedoman Penyusunan

Daftar Calon anggota DPR-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

Partai Golkar. Dari fakta diatas, maka kesimpulannya adalah rekrutmen Caleg

untuk DPRD Propinsi Jateng DPD Partai Golkar Jateng menggunakan pola

rekrutmen secara terbuka dan pola rekrutmen Caleg DPRD Jateng DPD Partai

Golkar Jateng bersifat campuran antara top-down dan bottom-up.

Kesepuluh, karya ilmiah dari Ir. Rully Chairul Azwar, M. Si.21

Lewat

karya ilmiah ini Ir. Rully Chairul Azwar, M. Si ingin menggambarkan bahwa saat

20

Teguh Adi Prasojo, Pola Rekrutmen Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dari Partai

Golkar Untuk DPRD Jateng Periode 2014-2019, (POLITIKA, Vol. 4, No. 2, Oktober 2013) 21

Ir. Rully Chairul Azwar, M. Si, Pengembangan SDM Partai Politik: Rekrutmen dan

Kaderisasi di Partai Golkar, (Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan

Indonesia dan ditampilkan di www.parlemen.net.) Penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal DPP

Partai Golkar. Alumni Program Magister Manajemen Komunikasi Politik, Pasca Sarjana

Page 28: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

14

ini (2008) Partai Golkar bukanlah partai politik dengan rekrutmen model merit.

Meskipun Partai Golkar pernah memperbaiki sistem kaderisasi dan rekrutmen

pada 1983, namun mulai sejak kepemimpinan Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla

(reformasi 1998) Partai Golkar berubah menjadi partai yang berorientasi pasar

(market oriented). Sehingga meskipun Partai Golkar mempunyai surat keputusan

(yang berkekuatan hukum) mengenai tata cara perekrutan kader, namun fakta

dilapangan belum tentu selaras. Ada kalanya peraturan tersebut tidak dijalankan

karena beberapa faktor. Artinya, meskipun pola perekrutan sudah mempunyai

aturan berdasarkan aturan partai, tetap saja aturan itu belum tentu dijalankan

secara optimal dan maksimal.

E. Metode Penelitian

E. 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif, yaitu metode yang

meneliti subjek penelitian atau informan dalam lingkup kesehariannya.22

Sementaa metode kualitatif menggunakan sumber berupa narasi, penuturan

informan, dokumen-dokumen, bukan data berupa angka-angka yang dilakukan

pada penelitian kuantitatif.23

E. 2. Teknik Pengumpulan Data

E. 2. a. Studi Literatur dan Dokumentasi

Studi literatur dan dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang berkaitan

dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini melalui literatur buku, surat

Komurukasi FISIP UI tahun 2008. Paper ini disampaikan pada seminar nasional "Pembaharuan

Partai Politik" yang diselenggarakan oleh Puskapol FISIP UI, Jakarta, 18 September 2008. 22

Usaman dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan Aplikasi,

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 6.

23

Usaman dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan Aplikasi, h.

11.

Page 29: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

15

kabar, jurnal ilmiah, serta artikel dan berita yang berasal dari media internet.

Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui dokumentasi, untuk

memperoleh data sekunder atau infomasi tambahan.

Adapun dokumentasi yang digunakan ialah buku-buku, data-data, dan

dokumen lainnya yang terkait dengan judul penelitian penulis, yaitu ―Partai

Politik dan Rekrutmen Politik: Studi Kasus Rekrutmen Kandidat Politik Koalisi

Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung Pasangan Calon Bupati H. M. Natsir

dan Calon Wakil Bupati Joko Sutanto di Kabupaten Demak pada Pilkada Serentak

Tahun 2015‖.

E. 2. b. Wawancara

Wawancara adalah interaksi antara peneliti dengan narasumber. Teknik

pengumpulan data ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh

pewawancara kepada narasumber, dan jawaban-jawaban narasumber yang

berkompeten dengan masalah dalam penelitian ini dicatat atau direkam dengan

alat perekam.24

Adapun pihak-pihak yang dijadikan narasumber dalam penelitian ini, yang

berkaitan dengan penelitian lapangan adalah: Pertama dari PPP adalah bapak

Sudarto selaku Wakil Sekretaris Jendral DPP PPP dan Ketua Koordinator

Pemenangan Wilayah Jawa Tengah Pilkada Serentak 2015; Pak Nurul Fuqron, SE

sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak.

Kedua dari partai Golkar DR. Marlinda Irwanti, SE, Msi, Anggota DPR

RI Jateng X, Wakil Sekjen DPP PG, dan Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu

24

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),

h. 67.

Page 30: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

16

Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah Pilkada Serentak 2015; Sunari Muslim selaku

Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Demak.

Ketiga, wartawan dan jurnalis lokal. Pak Muin selaku Pimpinan Redaksi

Warta Demak, Pemimpin Umum dan Redaksi Kabar Seputar Muria (kabupaten

Demak).

Keempat dari kalangan akademisi dan pengamat politik yang berkaitan

dengan penulisan skripsi ini. Dr. David Reeve selaku akademisi dan pengamat

Golkar; Prof. R. William Liddle selaku akademisi dan pengamat demokrasi dan

partai politik di Indonesia; Prof. Syamsuddin Haris selaku akademisi; Dr. Thomas

Pepinsky, Ph. D, sebagai indonesianis dan pengamat politik Indonesia; dan

pengamat politik Indonesia.

Teknik yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu mengumpulkan

sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang

didasarkan pada tujuan penelitian.25

E. 3. Sumber dan Jenis Data

Data dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber yang ada. Yaitu dari

buku-buku yang terkait dengan masalah penelitian, jurnal ilmiah, artikel baik dari

media cetak maupun media internet, dan berita yang ada di media menjadi salah

satu sumber data yang penting untuk mendapatkan data penelitian. Data primer

didapatkan dari wawancara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan

masalah dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder adalah bahan-bahan beupa

infomasi yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang

25

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi , Metode Penelitian Survei, (Jakarta : LP3ES,

1983) h. 122.

Page 31: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

17

telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.26

Sedangkan sumber sekunder itu

sendiri adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, ataupun catatan-catatan

yang bukan diambil dari sumber orisinil.

E. 4. Analisis Data Penelitian

Untuk keperluan analisis data penelitian, penulis menggunakan teknik

analisis deskriptif. Melalui teknik ini, penulis berharap dapat melakukan

interpretasi terhadap data-data yang telah terkumpul untuk menguatkan penelitian

dan temuannya. Teknik penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif

diarahkan untuk memberikan penjelasan terhadap gejala-gejala, fakta-fakta atau

kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat dengan sifat-sifat tertentu.27

Secara

literal, metode deskriptif digunakan untuk membuat gambaran mengenai situasi

atau kejadian, sehingga metode ini bermaksud sebagai akumulasi dan analisis dari

data dasar yang dipotret dalam penelitian ini. Selain itu, melalui metode deskriptif

masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam

masyarakat serta situasi-situasi tertentu juga dapat dipelajari, termasuk tentang

kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang

sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.28

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan tulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima

bab, sebagai berikut:

26

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), h. 291. 27

Prof. H. Pupuh Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2011), h. 47. 28

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 54-55.

Page 32: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

18

Bab 1: pada bab ini peneliti menjelaskan masalah secara umum tentang

rekrutmen kandidat politik dari partai Golkar dan PPP dalam mengusung

pasangan calon H. M. Natsir dan Joko Sutanto di Kabupaten Demak tahun 2015.

Bab II: pada bab ini dijelaskan mengenai definisi partai dan fungsi partai

politik, beserta teori terbentuknya partai politik. Selanjutnya, dalam bab ini juga

menjelaskan tentang pengertian dari koalisi secara keseluruhan, mulai dengan

pengertian koalisi, bentuk koalisi, penjelasan teori rekrutmen politik dan teori

partisipasi politik.

Bab III: sedangkan dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang profil H. M.

Natsir dan Joko Sutanto, serta visi-misi dalam pilkada Kabupaten Demak 2015.

Dan menjelaskan dinamika dualisme yang terjadi dalam tubuh partai Golkar dan

PPP, khususnya di tingkat pusat.

Bab IV: adapun di bab ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang

mendasari pengusungan calon Bupati dan calon Wakil Bupati yaitu, H. M. Natsir

dan Joko Sutanto, di Kabupaten Demak tahun 2015 yang diusung oleh partai

Golkar dan PPP. Selain itu, digambarkan juga faktor yang melatarbelakangi

koalisi Partai Golkar dan PPP dalam mengusung pasangan calon tersebut.

Bab V: isi dalam bab ini ialah hasil temuan dan kesimpulan, sekaligus

menjadi penutup pada pokok masalah menganai rekrutmen politik H. M. Natsir

dan Joko Sutanto, sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati, yang diusung oleh

partai Golkar dan PPP.

Page 33: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

19

BAB II

KERANGKA TEORI

Bab ini membahas mengenai beberapa teori yang digunakan untuk

membantu menganalisa rekrutmen kandidat politik koalisi Partai Golkar dan PPP

yang mengusung pasangan Calon Bupati H. M. Natsir dan Calon Wakil Bupati

Joko Sutanto di Kabupaten Demak pada pilkada tahun 2015‖. Kerangka yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi teori partai politik, teori koalisi partai

politik, teori rekrutmen politik, serta untuk memperkuat analisis diperlukan juga

teori partisipasi politik. Berikut penjelasannya.

A. Teori dan Fungsi Partai Politik

A. 1. Teori Partai Politik

Di negara demokrasi peran partai politik sebagai sebuah organisasi sangat

penting dan mutlak dibutuhkan, karena di negara demokrasi partai berperan

sebagai penguhubung antara pemerintah dan rakyat. Dalam UU No. 2 Tahun 2008

tentang Partai Politik, yang dimaksud partai politik adalah organisasi yang bersifat

nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela

atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela

kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.29

Menurut Miriam Budiardjo, partai politik diartikan sebagai kelompok

yang terorganisir dengan anggota yang memiliki nilai, orientasi, dan cita-cita yang

29

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

Page 34: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

20

sama dan bertujuan untuk memperoleh kekuasaan dan kedudukan politik untuk

melaksanakan programnya.30

Hal serupa juga dikemukakan oleh Samuel P.

Huntington yang mengatakan bahwa ―organisasi adalah jalan menuju kekuasaan

politik‖.31

Selain itu juga menurut Antony Down, partai politik adalah sistem yang

terbuka, berorientasi pada partisipasi, dapat dilakukan bagi bekerjanya partai

untuk melaksanakan tanggung jawab pemilu yang adil dan terbuka yang membuat

demokrasi terlaksana, tanpa partai yang demikian demokrasi tidak mungkin ada.32

Pendapat mengenai partai politik tersebut juga sejalan dengan praktek

koalisinya Partai Golkar dan PPP yang mengusung pasangan calon Bupati H. M.

Natsir dan Joko Sutanto di kabupaten Demak pada pilkada tahun 2015.

Terkait hal tersebut, Partai Golkar dan PPP, sebagai bagian dari pilar

demokrasi ikut serta di Kabupaten Demak pilkada tahun 2015 untuk mengusung

dan memenangkan pasangan calon H. M. Natsir dan Calon Wakil Bupati Joko

Sutanto.

Meskipun pada tahun 2015 Partai Golkar dan PPP mengalami dualisme33

yang berlangsung dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, ternyata kedua partai

tersebut masih solid mengusung pasangan calon bupati H. M. Natsir dan Joko

Sutanto. Bahkan hingga memenangkan pilkada di kabupaten Demak. Ini terbukti

30

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia, 2008) Edisi Revisi

Cet Ke-III, h. 406. 31

Samuel P. Huntington, Tertib Politik Di Dalam Masyarakat Yang Sedang Berubah.

Penerjemah Sahat Simamora (Jakarta: CV. Rajawali, 1983), h. 713. 32

Richard S Katz dan Willliam Crotty, ed., Handbook of Party Politic (London: Sage

Publications Ltd, 2006), h. 1. 33

Pada tahun 2015, Partai Golkar dan PPP mengalami dualisme partai (terpecah menjadi

dua kubu). Partai Golkar terpecah antara kubu Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono.Sedangkan

PPP terpecah antara kubu Djan Farid dan Romahurmuzy.

Page 35: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

21

dari surat rekomendasi pengusungan kedua partai tersebut, yang ditandatangani

oleh kedua pengurus dari dua kubu di partai masing-masing. Ini menandakan,

meski terpecah, kedua partai tersebut tetap solid dan terorganisir.

Selain itu, sejalan dengan Miriam Budiarjo mengenai pengertian partai

politik, pengusungan terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati, H. M.

Natsir dan Joko Sutanto, oleh partai Golkar dan PPP adalah salah satu tujuan

untuk memperoleh kekuasaan.

Sementara itu, La Palombara dan Weiner, seperti yang dikutip Firmanzah,

menjelaskan tentang beberapa unsur organisasi partai politik yang memiliki

perbedaan dengan organisasi lainnya, yaitu. Pertama, organisasi jangka panjang.

Partai politik harus memiliki sarana untuk dapat terus eksis di masyarakat melalui

adanya mekanisme penambahan anggota atau munculnya individu-individu baru

yang menduduki jabatan struktural di organisasi partai. Hal ini membuat partai

tidak tergantung pada tokoh pendiri partai, sehingga partai mampu bertahan untuk

mencapai tujuannya.34

Kedua, struktur organisasi. Partai politik yang memiliki kepengurusan dari

tingkat pusat hingga cabang, harus melakukan koordinasi antara kepengurusan di

tingkat pusat dan di tingkat cabang tersebut secara sistematis. Ketiga, tujuan

berkuasa. Salah satu ciri khusus organisasi partai politik yang tidak dimiliki oleh

organisasi lain ialah adanya keinginan untuk memperoleh kekuasaan.35

34

Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di

Era Demokrasi, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), h. 68. Ia mengutip La

Palombara dan Weiner mengenai beberapa aspek dari organisasi partai politik. 35

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 17-19.

Page 36: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

22

Keempat, dukungan publik luas. Untuk mendapat legitimasi berkuasa,

partai politik membutuhkan dukungan suara masyarakat, hal ini membuat partai

berupaya melibatkan semua lapisan masyarakat untuk menjadi pendukungnya.

Kesuksesan mendapat suara yang besar menunjukkan bahwa partai memiliki

kemampuan untuk memperoleh kekuasaan dengan legitimasi dari rakyat.

A. 2. Peran dan Fungsi Partai Politik

Menurut Stefano Bartolini dan Peter Mair, partai politik dapat memberikan

banyak fungsi.36

Mereka diperlukan untuk membuat dan mengumpulkan

dukungan di antara organisasi-organisasi warga negara dan kelompok-kelompok

kepentingan yang luas; untuk mengintegrasikan berbagai tuntutan yang saling

bertentangan menjadi program-program kebijakan yang koheren.

Serta juga untuk memilih dan melatih kandidat legislatif dan pemimpin

politik; untuk memberi bagi para pemilih sebuah pilihan di antara kelompok dan

kebijakan pemerintah; dan, jika terpilih untuk menjabat, untuk mengatur proses

pemerintahan dan bertanggung jawab secara kolektif atas tindakan mereka di

kontes-kontes berikutnya. 37

Demokrasi representatif tidak dimungkinkan tanpa persaingan multipartai.

Partai-partai politik secara unik berfungsi dengan khasnya dan merupakan

landasan masyarakat demokratis. Daftar panjang fungsi potensial mereka dapat

diringkas di bawah lima judul utama: pertama, integrasi dan mobilisasi warga;

kedua, artikulasi dan agregasi kepentingan; ketiga, perumusan kebijakan publik;

36

Stefano Bartolini dan Peter Mair, Challenges to Contemporary Political Parties, dalam

Larry Diamond dan Richard Gunther, Political Parties and Democracy, (Baltimore: Johns

Hopkins University Press, 2001), h. 13. 37

Stefano Bartolini dan Peter Mair, Challenges to Contemporary Political Parties, dalam

Larry Diamond dan Richard Gunther, Political Parties and Democracy, h. 14.

Page 37: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

23

kempat, rekrutmen pemimpin politik; dan kelima, organisasi legislatif dan

pemerintah.38

Hampir serupa dengan pendapat di atas, dalam bukunya, In Political

Science: An Introduction, Michael G. Roskin memberikan ringkasan mengenai

fungsi operasi partai politik:39

pertama, mereka bertindak sebagai jembatan antara

rakyat dan pemerintah serta membantu mengintegrasikan warga negara ke sistem

politik dengan sedemikian rupa, sehingga platform pemerintahan dari dan untuk

rakyat dapat dibentuk.

Kedua, mereka memberikan informasi kepada setiap warga negara tentang

politik melalui sosialisasi dan mobilisasi pemilih untuk memastikan bahwa

keputusan memang benar-benar dibuat oleh rakyat. Ketiga mereka memiliki

kapasitas (termasuk sejumlah besar talenta politik, sumber daya intelektual, dan

hubungan lintas-sektor) untuk mengatur pemerintah dan membantu menetapkan

kebijakan sehingga dapat bekerja untuk kualitas hidup masyarakat.

Semua fungsi penting tersebut sesuai dengan prinsip inti masyarakat

demokratis, bahwa harus ada pemerintahan, oleh dan untuk rakyat. Logika yang

sama berlaku untuk semua cabang legislatif di suatu negara demokratis.40

Sementara itu, di samping harus memiliki program, menurut Wilhelm

Hofmeister dan Karsten Grabow, partai politik memiliki fungsi lainnya. Pertama,

function of political opinion-making, yaitu fungsi partai politik sebagai pembuat

38

Stefano Bartolini dan Peter Mair, Challenges to Contemporary Political Parties, dalam

Larry Diamond dan Richard Gunther,‖Political Parties and Democracy, h. 15. 39

Michael G Roskin, Political Science: An Introduction, (London: Pearson Education,

2008), h.195-201. 40

Michael G Roskin. Political Science: An Introduction, (London: Pearson Education,

2008), h.195-201.

Page 38: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

24

opini publik. Kedua, partai politik sebagai rekrutmen politik.41

Fungsi yang kedua

ini, jelas partai Golkar dan PPP melakukan mekanisme penjaringan kandidat

politik untuk diusung dalam pilkada di kabupaten Demak pada tahun 2015. Dan

yang lebih menarik adalah, kedua pasangan calon yang diusung oleh partai Golkar

dan PPP bukanlah berasal dari kader mereka. Hal tersebut menunjukan bahwa

proses penjaringan kandidat tidak bersifat tertutup,42

dan membuka ruang

partisipasi politik bagi masyarakat luas serta diluar fungsionaris partai tersebut.

Ketiga, function of integration atau partai politik sebagai pembuat program

beradasarkan pada kepentingan masyarakat. Keempat, partai politik sebagai

organisasi sosial yang melakukan sosialisasi dan partisipasi politik (function of

socialization and participation). Kelima, partai politik sebagai organisasi yang

ikut pemilihan umum43

untuk memperoleh jabatan publik (function of exercising

political power). Keenam, partai politik sebagai organisasi yang melegitimasi

sistem politik (function of legitimating).

Adapun fungsi partai politik berdasarkan undang-undang partai politik di

Indonesia itu tertuang dalam Undang -Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai

Politik Pasal 11 ayat 1 menyatakan bahwa partai politik adalah sebagai sarana:44

Pertama, pendidikan politik, bagi anggotanya dan masyarakat luas agar

menjadi warga Negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya di

41

Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow, Political Parties: Functions and Organisation

in Democratic Societies (Singapore: Konrad Adenauer Stiftung, 2011), h. 16. 42

Pengertian mekanisme rekrutmen kandidat politik, tidak hanya berlaku untuk kader dan

anggota mereka sendiri. Tetapi juga terbuka untuk masyarakat luas, yang bersedia masuk dan

mengikuti proses seleksi dan penjaringan calon kandidat. 43

Terkait konteks ini, PPP dan Partai Golkar turut serta sebagai lokomotif dalam meraih

kekuasaan eksekutif, yaitu bupati dan wakil bupati, di pemilihan kepala daerah di kabupaten

Demak. Artinya kompetisi politik yang dikuti partai tersebut tidak harus bersifat nasional seperti

pemilu, tapi juga bersifat lokal atau daerah. 44

Undang -Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

Page 39: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

25

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kedua, penciptaan iklim

yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk

mensejahterakan masyarakat.

Ketiga, penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat

secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara.

Keempat, partisipasi politik warga negara Indonesia. Kelima, rekrutmen politik

sebagai proses pengisisan jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan

memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

Dengan melekatnya beberapa fungsi partai politik di atas, secara ringkas

partai politik dapat dikatakan sebagai penghubung antara warga negara dengan

pemerintahnya. Selain itu partai juga melakukan fungsi- fungsi seperti komunikasi

politik, sosialisasi politik, rekrutmen politik, pengatur konflik politik, pendidikan

politik, pemersatu kebangsaan untuk mensejahterakan masyarakat, dan partisipasi

politik. Pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dapat menjadi instrumen untuk

mengukur keberhasilan atau kegagalan partai politik dalam menjalankan

tugasnya.

B. Teori dan Bentuk Koalisi

B. 1. Teori Koalisi

Berkaitan dengan koalisi, menurut Shively, koalisi adalah gabungan

beberapa kelompok politik untuk mengendalikan dan menghimpun kekuasaan

sehingga kepentingan mereka dapat terakomodasi.45

Koalisi juga berarti sebuah

persetujuan formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik

45

W. Philips Shively, Power and Choice: An Introduction to Political Science, (New York:

Mc Graw, 2015), h. 428.

Page 40: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

26

atau lebih yang dilakukan untuk menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar suara

mayoritas dalam mempertahankan stabilitas jalannya pemerintahan.46

Hal serupa juga dikatakan oleh A. Bakir Ihsan, yang mengatakan koalisi

menjadi cara untuk menjembatani beragam kepentingan partai politik untuk

bersama-sama membangun dan menjalankan pemerintahan.47

Selanjutnya menurut Lawrence C. Dodd, partai politik yang terdapat dalam

sistem multipartai harus masuk ke dalam koalisi bersama dengan partai politik

lain untuk memperoleh kekuasaan dan kontrol atas pemerintahan. Untuk

mencapainya, partai politik yang berkoalisi harus meninggalkan ideologi atau asas

awal demi tercapainya kebersamaan di dalam koalisi.48

Pendapat Lawrence di

atas, sangat tepat dengan kasus koalisinya partai Golkar dan PPP di kabupaten

Demak tahun 2015. Bahwa kedua partai tersebut secara asas—yang dapat dilihat

dari ad/art-nya—berbeda.49

Dalam isi ad/art PPP bab II (dua), tentang asas, sifat dan prinsip perjuangan,

pasal dua ditegaskan bahwa PPP berasaskan Islam.50

Sementara partai Golkar

dalam ad/art-nya, bab III, tentang Asas dan Sifat, Pasal 5 (lima), berbunyi: partai

Golkar berasaskan Pancasila.51

46

Andrew Heywood, Politik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 288. 47

A. Bakir Ihsan, ―Rekonstruksi dan Revitalisasi Koalisi dalam Sistem Quasi

Presidensial,‖ Jurnal Penelitian Politik LIPI: Menggugat Politik Parlemen, Vol. 8, No.1, (2011), h.

31. 48

Lawrence C. Dodd, Coalitions In Parliamentary Government, (New York: Princeton

University Press, 1976), h. 35. 49

Berdasarkan AD/ART antara partai Golkar dan PPP dalam asas partainya berbeda. Partai

Golkar berasaskan nasionalis dan PPP berasaskan Islam sebagai ideologi partainya masing-

masing. 50

AD/ART PPP Ketetapan Muktamar VIII No: 07/TAP/MUKTAMAR VIII/PPP/2016, bab

II (dua), tentang Asas, Sifat dan Prinsip Perjuangan, Pasal II (dua), h. 59. 51

AD/ART Partai Golkar, Bab III, tentang Asas dan Sifat, pasal 5 (lima). h. 9.

Page 41: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

27

Meskipun asas atau ideologi partai adalah hal yang penting, akan tetapi

perihal koalisi kedua partai tersebut tidak banyak mempersoalkan. Ini adalah

contoh konkret bahwa kedua partai tersebut sama-sama menanggalkan asas partai

mereka demi terciptanya kebersamaan dalam koalisi dan proses pengusungan

calon kandidat kepala daerah, yang dalam konteks ini adalah bupati dan wakil

bupati.

B. 2. Bentuk Koalisi

Pada prakteknya koalisi memiliki beberapa bentuk atau tipe yang dapat

dibedakan secara kuantitas (jumlah) dari partai politik atau kursi di legislatif yang

tergabung ke dalam koalisi tersebut. Untuk melihat tipe dan bentuk koalisi yang

dilakukan oleh partai Golkar dan PPP di pilkada Kabupaten Demak tahun 2015,

penulis merujuk pada pendapat Arend Lijphart dalam Pattern of Democracy, yang

dikutip oleh Syamsuddin Haris, mengenai bentuk atau tipe koalisi, yaitu koalisi

besar atau gemuk, koalisi pas terbatas, dan koalisi kecil, berikut uraiannya:52

B. 2. a. Koalisi Besar atau Gemuk

Koalisi besar atau gemuk pada pembentukkannya mengikutsertakan hampir

semua partai politik ke dalam koalisi. Sehingga di koalisi tersebut terdapat jumlah

partai politik yang melebihi secara kuantitas dari yang diperlukan53

untuk

mencapai dukungan mayoritas dari legislatif.54

52

Arend Lijphart, Pattern of Democracy: Government Forms and Performance in Thirty-

Six Countries, dalam Syamsuddin Haris, Masalah-Masalah Demokrasi dan Kebangsaan Era

Reformasi, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h. 100. 53

Pada umumnya, koalisi besar atau gemuk melampaui perhitungan minimal dari jumlah

kursi partai politik di parlemen atau legislatif dan melebihi atau melampaui perhitungan 50% + 1

kursi di legislatif. Biasanya mencapai angka 60%. Ini yang membuat koalisi tersebut disebut

koalisi mayoritas. 54

Denny Indrayana, Negara Antara Ada dan Tiada: Reformasi Hukum Ketatanegaraan,

(Jakarta: Kompas, 2008), h. 221.

Page 42: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

28

Dengan begitu, apabila koalisi tersebut memenangkan pemilu atau pilkada

maka pemerintahan yang berjalan akan mendapat dukungan mayoritas mutlak dari

partai politik pendukung (koalisi) di legislatif.55

Namun tidak menutup

kemungkinan tipe koalisi ini tentu kemudian menyebabkan adanya tawar-

menawar kepentingan, negosiasi yang alot, dan sulit untuk diselaraskan pada

proses pembahasan kebijakan, karena terlalu banyak partai politik yang tergabung

dalam koalisi tersebut. Sehingga kemungkinan untuk tercapainya konsensus

bersama perihal pembuatan kebijakan sukar terlaksana secara cepat.

B. 2. b. Koalisi Pas Terbatas

Koalisi pas terbatas dibentuk hanya untuk mencapai dukungan sederhana di

parlemen atau legislatif tanpa mengikutsertakan partai politik yang tidak

diperlukan untuk mencapai dukungan mayoritas dari legislatif.56

Artinya koalisi

ini dibentuk untuk memenuhi syarat minimal pencalonan atau pengusungan

kandidat dari jumlah kursi legislatif. Bukan mayoritas dukungan, dari legislatif.

Pada pilkada di kabupaten Demak tahun 2015 syarat jumlah kursi minimal

untuk mengusung calon adalah 20% dari jumlah total 49 kursi legislatif

(DPRD).57

Artinya jumlah minimal kusrsi legislatif, untuk dapat berkoalisi dan

mengusung pasangan calon adalah sepuluh kursi. Dari syarat minimal

pengusungan calon berdasarkan kursi legislatif kabupaten Demak, dapat ditelusuri

berdasarkan informasi mengenai pasangan calon, partai pengusung dan jumlah

perolehan kursi dari partai pengusung (dapat dilihat pada tabel II. B. 2. b. 1).

55

Haris, Masalah-Masalah Demokrasi dan Kebangsaan Era Reformasi, h. 100. 56

Arend Lijphart, Pattern of Democracy: Government Forms and Performance in Thirty-

Six Countries, edisi kedua, (New Heaven and London: Yale University Press, 2012), h. 80. 57

Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 43: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

29

Tabel II. B. 2. b. 1.

Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah Kursi

Legislatif Kabupaten Demak

No Pasangan Calon Partai Pengusung Jumlah Perolehan

Kursi

1 H. M. Natsir dan Joko Sutanto Partai Golkar dan PPP 14 (28% dari jumlah

keseluruhan kursi)

2 H. Moh. Dachirin Said dan H.

Edi Sayudi

PKB dan Partai

NasDem 12 (24% dari jumlah

keseluruhan kursi)

3 Harwanto dan H. Maskuri

Partai Gerindra, PAN,

dan Partai Demokrat 11 (22% dari jumlah

keseluruhan kursi) Sumber: KPUD Kabupaten Demak

Dengan jumlah syarat minimal tersebut,58

maka partai Golkar dan PPP tentu

dapat melakukan koalisi untuk mengusung pasangan H. M. Natsir dan Joko

Sutanto dan dengan jumlah total perolehan kursi legislatif kursi 28%. Untuk dapat

melihat persebaran jumlah kursi dari masing-masing partai politik yang terdapat

di DPRD kabupaten Demak (maka dapat melihat tabel II. B. 2. b. 2).

Tabel II. B. 2. b. 2.

Partai Politik dan Perolehan Kursi Legislatif 2014-2019 di Kabupaten

Demak

No Partai Politik Jumlah Kursi Legislatif

1 PAN 2

2 Partai Demokrat 2

3 Partai Gerindra 7

4 Partai Golkar 9

5 Partai NasDem 3

6 PDI-P 8

7 PKB 9

8 PKS 4

9 PPP 5

# Total 49 Kursi Sumber: KPUD Kabupaten Demak

Dengan begitu, partai politik yang tergabung ke dalam koalisi dari masing-

masing partai pengusung, jumlahnya terbatas hanya untuk mencapai kekuatan

58

Untuk dapat berkoalisi dan mengusung pasangan calon di pilkada kabupaten Demak

tahun 2015, membutuhkan kurang lebih, minimal sepuluh (10) kursi.

Page 44: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

30

politik yang disyaratkan secara minimal. Tanpa jaminan dukungan mayoritas

mutlak di legislatif. Kecuali jika ada partai politik lain yang ikut bergabung ke

dalam koalisi, pasca pemilihan dilakukan.59

Sehingga koalisi pas terbatas ini menjadi bentuk koalisi yang cukup ideal,

dan dapat menjadi alternatif bagi partai politik, karena dukungan mayoritas

sederhana di legislatif selain dapat mengusung calon tersendiri, juga tentu dapat

membantu jalannya pemerintahan dan dapat menciptakan interaksi yang

konstruktif antara kepala daerah (bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil

walikota) dan legislatif (DPRD).

B. 2. c. Koalisi Kecil

Koalisi kecil merupakan koalisi yang tidak mendapatkan dukungan

mayoritas dan mayoritas sederhana di legislatif, sehingga dapat menciptakan

pemerintahan terbelah (ketika eksekutif dan legislatif dipimpin oleh kekuatan

partai politik yang berbeda) dan membuat pemerintahan yang berjalan menjadi

tidak efektif bahkan dapat terjadi pemakzulan terhadap presiden atau kepala

pemerintahan di daerah.60

Kasus koalisi kecil sendiri secara umum jarang terjadi. Adapun kasus yang

berkaitan dengan bentuk koalisi seperti ini adalah pada masa-masa awal

pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, setidaknya sampai tahun 2016. Namun dalam

segi presidensialisme-multipartai, jalannya pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla

59

Dalam hal ini pada dasarnya tidak menutup kemungkinan koalisi mayoritas mutlak dapat

tergabung. Hanya saja konteks tipe koalisi pas terbatas, kondisi koalisi mayoritas mutlak

dimungkinan pasca terpilihnya kepada daerah baru. Sehingga koalisi pendukung pemerintah di

legislatif semakin kuat. Karena adanya tambahan kekuatan dukungan partai politik di legislatif. 60

Denny Indrayana, Negara Antara Ada dan Tiada: Reformasi Hukum Ketatanegaraan,

(Jakarta: Kompas, 2008), h. 221.

Page 45: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

31

tidak sampai terjadi deadlock, apalagi shutdown dan breakdown. Tidak

sebagaimana yang pernah terjadi di Amerika Serikat pada masa presiden Obama,

pada periode keduanya, dimana terjadi shutdown dan di beberapa negara Amerika

Latin.61

Artinya pada bentuk koalisi kecil, eksekutif juga dapat menjalankan

pemerintahannya dengan cukup baik.

C. Teori Rekrutmen Politik

Salah satu fungsi dari partai politik adalah sebagai sarana rekrutmen

politik yaitu untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif

dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment).62

Salah satu

ahli yang pernah memberikan perhatian mengenai rekrutmen politik adalah

Ramlan Surbakti. Menurut Ramlan, rekrutmen politik merupakan cara untuk

menyeleksi, memilih, dan mengangkat seseorang atau sekelompok orang untuk

melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan

pemerintah pada khususnya.63

Berkaitan dengan rekrutmen politik, banyak ahli

yang mempunyai konsep dan model rekrutmennya masing-masing. Dari

banyaknya model rekrutmen, penulis hanya memaparkan beberapa model, yang

berkaitan dengan penelitian ini. Berikut model-model rekrutmen dari para ahli

tersebut.

61

Studi mengenai presidensialime juga banyak menyororti beberapa negara Amerika Latin.

Salah satu yang menjadi rujukan adalah Bery Ames, The Deadlock of Democracy in Brazil

(Michigan: University of Michigan Press, 2001). Serta Jose Antonio Cheibub,‖ Minority

Presidents, Deadlock and The Survival of Presidential Democracy‖. 62

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia, 2008) Edisi Revisi

Cet Ke-III, h. 408. 63

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1992). h. 118.

Page 46: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

32

C. 1. Model Rekrutmen Politik

Dalam prakteknya rekrutmen politik memiliki beberapa bentuk atau tipe

yang dibedakan menurut beberapa ahli. Untuk melihat tipe atau bentuk rekrutmen

politik yang dilakukan oleh partai Golkar dan PPP dalam pilkada tahun 2015 di

kabupaten Demak.

C. 1. a. Model Seligman

Model yang paling sederhana dan paling awal untuk studi perekrutan politik

ditegaskan oleh Seligman rekrutmen yang terdiri dari: pertama, penyaringan dan

penyaluran politik yang harus memenuhi syarat bagi pencalonan. Kedua,

pencalonan yang mana merupakan proses dua tahap, yaitu inisiatif dan penguatan.

Terakhir, pemilihan.64

Jacob telah mengembangkan model Seligman tersebut dengan

menambahkan sifat kepribadian dan posisi relevan perekrutan. Perekrutan awal

adalah suatu proses di mana individu memiliki sifat kepribadian tertentu dan

menempati posisi sosial yang dikhususkan dalam masyarakat yang disaring oleh

institusi politik selama pemilihan jabatan. Proses rekrutmen menurut Jacob dapat

dilakukan secara ―tertutup‖, yakni dengan menempatkan organisasi partai politik

pada posisi yang kuat untuk mengontrol pada pemilihan kandidat yang disaring

secara ―terbuka‖.65

64

Soetomo, Perilaku Organisasi dan Rekrutmen Politik (Jakarta: Prenada, 2007). h. 49. 65

Soetomo, Perilaku Organisasi dan Rekrutmen Politik , h. 51.

Page 47: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

33

Gambar II. C. 1. A66

Alur Rekrutmen Model Seligman dan Jacob

C. 1. b. Model Rush dan Althoff

Menurut Michael Rush dan Philip Althoff, model perekrutan politik

meliputi lima proses kegiatan, yaitu: penyediaan dan permintaan, agensi, kriteria,

kontrol, dan tuntutan. Daya penyediaan dan permintaan dipengaruhi oleh berbagai

lembaga yang berfungsi sebagai agensi perekrutan politik, kriteria yang mungkin

digunakan, dan oleh kadar sejauh mana proses itu dapat dikontrol.67

Agensi perekrutan politik menetapkan beraneka ragam kriteria, meliputi

keterampilan yang mereka anggap layak dan harus dikuasai oleh calon pejabat

yang bersangkutan. Kriteria ini tentu mencerminkan permintaan yang merupakan

representatif atas tuntutan dan harapan masyarakat, tetapi mereka juga akan

mempengaruhi sistem pembukaan, sehingga proses kontrol akan semakin baik dan

kompetitif.68

Selain itu terdapat lima model sistem perekrutan menurut Rush dan

Althoff. Pertama adalah seleksi melalui ujian atau latihan. Model pertama sistem

perekrutan ini banyak terjadi di negara modern dengan dengan melihat kualitas

66

Model rekrutmen Seligman dan Jacob pada gambar, sengaja penulis buat dalam rangka

menyelaraskan dengan penelitian ini. 67

Michael Rush dan Philip Althoff, Sosiologi Politik (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1997), h. 38. 68

Michael Rush dan Philip Althoff, Sosiologi Politik, h. 39.

Page 48: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

34

dan kapabilitas dari calon kandidat melalui hasil ujian. Contoh yang paling cocok

dengan sistem ini adalah tahap pajajakan fit and proper test. Kedua sistem ―pilih

kasih‖, yaitu sistem perekrutan bergilir. Sebagai contoh adalah presiden yang

tidak dapat dilih kembali setelah menjabat dua periode berturut-turut. Ketiga

adalah sistem perebutan kekuasaan langsung. Sistem ini banyak terjadi pada

kondisis suatu wilayah sedang mengalami konflik. Sehingga perebutan posisi atau

kedudukan hanyak dimungkinkan melalui jalur kekerasan.

Keempat sistem patronase. Sistem perekrutan model ini banyak terjadi di

negara-negara berkembang. Model perekrutan ini mengutamakan hubungan

patronase, sehingga kental dengan sifat nepotis dan koruptif. Kelima (yang

terakhir), adalah sistem pemimpin ―alamiah‖. Kebanyakan kasus pada model ini

adalah ketika kondisi suatu pemerintahan sedang bergejolak. Sehingga dibutuhkan

pemimpin atau figur kharismatik, yang ―seolah-olah‖ dapat menjadi problem

solver dalam suatu masyakatat. Celakanya banyak hasil dari gaya kepemimpinan

model ini menjadi diktator.69

Selanjutnya, berkaitan masih dengan sifat proses rekrutmen politik

menurut Sahid Gatara, yaitu: pertama, bersifat dari atas ke bawah (top-down).

Artinya, proses rekrutmen politik yang berasal dari atas atau orang-orang yang

sedang menjabat. Contoh dari sifat ini adalah penunjukkan pribadi dan seleksi

pengangkatan.70

69

Michael Rush dan Philip Althoff, Sosiologi Politik, h. 189-190. 70

Sahid Gatara, Sosiologi Politik: Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian

(Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), h. 17.

Page 49: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

35

Kedua bersifat dari bawah ke atas (bottom-up). Artinya, proses rekrutmen

politik berasal dari masyarakat bawah seperti proses mendaftarkan diri dari

individu-individu untuk menduduki jabatan. Contoh sifat ini adalah individu-

individu mengajukan diri pada partai politik untuk maju sebagai kandidat anggota

legislatif maupun calon kepala daerah.71

Ketiga bersifat campuran. Artinya, proses seleksi yang memadukan antara

model top-down dan bottom-up. Contoh sifat ini adalah pada proses pemilihan

umum baik pemilihan umum legislatif maupun eksekutif.72

D. Partisipasi Politik

Penjelasan paling umum dalam partisipasi politik berasal dari teori

modernisasi yang dikemukakan oleh Daniel Bell, Ronald Inglehart dan Russell

Dalton, antara lain, menunjukkan bahwa tren sosial secara umum seperti

meningkatnya standar hidup, pertumbuhan sektor jasa, dan luasnya peluang

pendidikan telah mengerakkan masyarakat pasca industri untuk berkontribusi

terhadap politik gaya baru warganya di negara demokrasi Barat.73

Proses ini diyakini telah meningkatkan tuntutan untuk partisipasi publik

yang lebih aktif lagi dalam proses pembuatan kebijakan melalui aksi langsung,

gerakan sosial baru, dan kelompok-kelompok protes, dan pada saat yang sama

melemahkan loyalitas dan dukungan yang berbeda terhadap organisasi dan

71

Sahid Gatara, Sosiologi Politik: Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian, h. 19. 72

Sahid Gatara, Sosiologi Politik: Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian, h. 21. 73

Pippa Norris, Democratic Phoenix: Political Activism Wordwide (New York: John F.

Kennedy School of Government Harvard University, tahun tidak diketahui), h. 10.

Page 50: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

36

otoritas hirarki tradisional seperti pihak gereja dan kelompok kepentingan

tradisional.74

Adapun menurut L.W. Milbrath, partisipasi politik berarti melibatkan

elemen dari masyarakat dalam setiap dimensi kehidupan, budaya atau ekonomi,

sistem pendidikan, sistem politik, serta proses pengambilan keputusan.75

Sedangkan menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson, seperti yang dikutip

oleh, L.W. Milbrath, partisipasi politik lebih didasarkan pada wujud nyata

kegiatan politik tersebut. Menurut mereka, partisipasi politik dibagi menjadi

beberapa bentuk.76

Pertama, kegiatan pemilih, yaitu kegiatan pemberian suara dalam pemilihan

umum, mencari dana partai, menjadi tim sukses, mencari dukungan bagi calon

legislatif atau eksekutif, atau tindakan lain yang berusaha mempengaruhi hasil

pemilu.

Kedua, lobi. Yaitu, upaya perorangan atau suatu kelompok yang melalui

seorang pemimpin politik dengan maksud mempengaruhi keputusan mereka

tentang suatu isu. Ketiga, kegiatan organisasi, yaitu partisipasi individu kedalam

organisasi, baik selaku anggota maupun pimpinannya guna mempengaruhi

pengambilan keputusan oleh pemerintah. Keempat, koneksi, yaitu upaya individu

atau kelompok dalam membangun jaringan atau hubungan dengan pejabat-pejabat

pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka.

74

Pippa Norris, Democratic Phoenix: Political Activism Wordwide, h. 13. 75

L.W.Milbrath, Political Participation (Chicago: RandMcNally, 1997), h. 2. 76

L.W.Milbrath, Political Participation, h. 16.

Page 51: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

37

BAB III

GAMBARAN UMUM PROFIL H. M. NATSIR DAN JOKO SUTANTO

PADA PILKADA KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015 SERTA

DINAMIKA DUALISME KONFLIK PARTAI GOLKAR DAN PPP

Bab ini membahas mengenai profil, rekam jejak, serta visi misi

pencalonan dari pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yaitu, H. M. Natsir

dan Joko Sutanto, yang diusung oleh partai Golkar dan PPP pada pilkada serentak

di Kabupaten Demak tahun 2015. Selain itu, akan digambarkan mengenai

bagaimana dinamika dualisme konflik partai Golkar dan PPP pada tahun 2015

yang menyebabkan partai tersebut menjadi terpecah.

Penjelasan bab ini akan membantu mengambarkan alasan mengapa H. M.

Natsir dan Joko Sutanto pada akhirnya ditetapkan untuk disusung oleh kedua

partai tersebut (dan selanjutnya akan lebih detail dibahas pada bab selanjutnya).

A. Profil Calon Bupati H. M. Natsir dan Joko Sutanto Wakil Bupati

Kabupaten Demak

A. 1. Profil Calon Bupati H. M. Natsir

H. M. Natsir lahir di Demak pada tanggal 24 Desember 195877

, beliau

tinggal di Desa Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Beliau merupakan seorang birokrat jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga (Dikpora) Kabupaten Demak, hingga 2015 menjabat sebagai Ketua

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), kabupaten Demak.78

77

Saat maju sebagai calon bupati kabupaten Demak (yang berpasangan dengan Joko

Sutanto) pada Pilkada 2015, H. M. Natsir berusia 56 tahun. 78

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 1-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 52: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

38

Pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Pramuka Cabang Demak di tahun

2013. Sempat menjadi pembimbing terhadap calon jamaah haji di daerahnya.

Selain mempunyai hobi membaca dan motto hidup ‗Bekerja keras‘, pendidikan

dasar dia selesaikan pada tahun 1970 di SDN Dukun, Karang Tengah, Kabupaten

Demak. Sedangkan jenjang sekolah menengah dan atasnya dia tempuh di PGA

NU Demak pada tahun 1976 dan 1978, kemudian dia melanjutkannya di

perguruan tinggi IAIN Walisongo.79

Berdasarkan profil pribadi, yang diperoleh dari KPUD kabupaten Demak

H. M. Natsir tidak atau belum pernah menjadi kader partai manapun.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, aktivitas kesehariannya lebih dihabiskan di

lingkungan pendidikan dengan menjabat sebagai guru, pengawas, dan kepala di

beberapa sekolah. Tercatat, dia pernah menjadi pengajar mata pelajaran Agama

Islam di SDN Mrisen, Wonosari, Kabupaten Demak, pada tahun 1983.80

Adapun jabatan kepala sekolah dia alami pada tahun 2000 di SDN Getas

1, Wonosalam, Kabupaten Demak. Dari menjadi staf pengajar dan kepala sekolah

inilah kemudian yang membawa dirinya diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara

(ASN) pada Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) dari tahun 2005 sampai

2015, dengan ditugasi mulai dari sebagai Pengawas di TK/SD Kecamatan Demak,

Kepala UPTD Kecamatan Karanganyar, Kepala Bidang PNF Dindikporan

79

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 1-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 80

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 1-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 53: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

39

Kabupaten Demak, hingga Kepala Bidang TK/SD Dindikpora Kabupaten

Demak.81

Tabel III. A. 1. a.

Pengalaman Pekerjaan dari H. M. Natsir

No Jabatan Institusi Tahun

1 Guru Agama Islam SDN Mrisen 2 Wonosalam

Demak

1983

2 Kepala SD SDN Getas 1 Wonosalam Demak 2000

3 Pengawas TK/SD Dindikpora kec Demak 2005

4 Kepala UPTD Dindikpora kec Karanganyar 2007

5 Kepala Bidang PNF Dindikpora Kab Demak 2013

6 Kepala Bidang TK/SD Dindikpora Kab Demak 2015 Sumber: KPUD Kabupaten Demak

82

Selain itu, suami dari seorang istri bernama Suntari dan bapak dari dua

orang anak ini cukup berpengalaman dalam persoalan organisasi dan masyarakat.

Antara lain, di samping ikut organisasi PGRI dan Kwartir Pramuka, dia juga

sempat menjadi Sekretaris IPNU Kabupaten Demak pada tahun 1980 sampai

1985. Semua pengalaman ini menandakan beliau telah bergelut sebagai aktivis

semenjak masih berstatus mahasiswa.83

Tabel III. A. 1. b.

Pengalaman Organinasi dari H. M. Natsir

No Jabatan Institusi Tahun

1 Sekretaris IPNU NU 1980-1985

2 Ketua Kwarcab Pramuka 2013

3 Ketua PGRI PGRI Kab Demak 2015-sekarang84

Sumber: KPUD Kabupaten Demak85

81

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 1-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 82

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 1-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 83

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 84

H. M. Natsir, sepengetahuan penulis, masih menjabat sebagai ketua PGRI Kabuapten

Demak, sampai penulis mendapatkan data tersebut. Sampai tahun 2017. 85

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 54: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

40

A. 2. Profil Calon Wakil Bupati Joko Sutanto

Joko Sutanto lahir di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 05

Februari 195586

, dan lulus pendidikan dasar di SDN Kategan, Bantul, pada tahun

1967, SMPN 1 Bantul di tahun 1970, dan SMA 52 Yogyakarta pada tahun 1974.

Sementara kesarjananya ia raih di perguruan tinggi Universitas Terbuka

Administrasi Negara dengan gelar Doktorandus pada tahun 1991. Setelah masa

pendidikannya tersebut, ia tercatat pernah memiliki pengalaman kerja

pemerintahan untuk tingkat kecamatan di Kabupaten Demak.87

Yaitu, ia sempat menjadi Kaur Bangdes di Kecamatan Guntur, Kabupaten

Demak (1981-1986), Kaur Bang Kecamatan Sayung (1986-1991), Pjs. Kades

Loireng Kecamatan Sayung (1988-1989), Pjs. Kades Surodadi Kecamatan Sayung

(1989), Kaur Bang Kecamatan Bonang (1991-1998), Kasubsie. Teknologi Tepat

Guna di Kantor PMD (1998-1999), Kasie. PMD Kecamatan Mranggen (1999-

2000), Kasubbag. Pelaporan di Bagian Pembangunan Serda (2001-2006), Kabag.

Pembangunan di Bagian Pembangunan Serda (2006-2011), dan pelaksana tugas

di kabag tersebut pada 2011. Serta Staf Ahli Bupati Demak (2011-2013).88

Tabel III. A. 2. a.

Pengalaman Pekerjaan Joko Sutanto

No Jabatan Institusi Tahun

1 Kaur Bangdes Kec Guntur 1981-1986

2 Kaur Bang Kec Sayung 1986-1991

3 Pjs Kades Loireng Kec Sayung 1988-1989

4 Pjs Kades Surodadi Kec Sayung 1989-1989

5 Kaur Bang Kec Bonang 1991-1998

86

Saat maju sebagai calon wakil bupati kabupaten Demak (yang berpasangan dengan H.

M. Natsir) pada Pilkada 2015, Joko Sutanto berusia 60 tahun. 87

Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 88

Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 55: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

41

6 Kasubsie. Teknologi Tepat Guna Kantor PMD 1998-1999

7 Kasie PMD Kec Mranggen 1999-2000

8 Kasubag. Pelaporan Bagian Pembangunan Setda 2001-2006

9 Kabag Pembangunan Bagian Pembanginan Setda 2006-2011

10 Plt. Kabag Pembangunan Bagian Pembanginan Setda 2011-2013

11 Staf Ahli Bupati Demak Kantor Bupati Demak 2011-2013 Sumber: KPUD Kabupaten Demak

Meskipun Joko Sutanto justru pernah aktif di wilayah politik dengan

masuk partai Golkar dan sempat menjadi pengurus partai Gokar Pembantu

Komisariat DPD Partai Golkar Demak pada tahun 1982 hingga 1992.89

Tapi,

sudah sewajarnya pada masa Orde Baru saat itu, para pejabat birokrat wajib

masuk partai Golkar. Sehingga pasca reformasi hingga tahun 2015, tidak ada satu

keterangan yang berbunyi bahwa Joko Sutanto adalah kader partai Golkar.90

Tabel Tabel III. A. 2. b.

Pengalaman Organinasi dari Joko Sutanto

No Jabatan Institusi Tahun

1 Pembantu Komisariat DPD Golkar Demak 1982-1992 Sumber: KPUD Kabupaten Demak

91

B. Visi dan Misi H. M. Natsir dan Joko Sutanto

Visi : ‗Terwujudnya masyarakat Demak Yang Agamis lebih sejahterah, mandiri,

Maju, kompetitif, kondusif, berkepribadian dan demokratis.‖92

Penjelasan Visi:

1. Mandiri; mewujudkan masyarakat yang mampu mengembangkan potensi

diri, mampu mencukupi kebutuhannya sendiri secara layak dengan

89

Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 90

Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 91

Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati

Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 92

Dokumen Visi-Misi H. M. Natsir dan Joko Suntanto. Sumber KPUD Kabupaten

Demak.

Page 56: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

42

mengoptimalkan berbagai keunggulan dan peluang yang dimiliki guna

mencapai kesejahteraan.

2. Sejahtera; artinya makmur, aman, nyaman dan sentosa serta terlepas dari

segala macam gangguan, baik material maupun spiritual pada aspek

ekonomi, sosial, budaya, hukum dan HAM. Sejahtera ditandai

meningkatnya indikator IPM

3. Maju; Layanan pemerintahan yang diselenggarakan secara modern, antara

lain ditandai dengan Penguasaan dan pemanfaatan teknologi canggih dalam

penyelenggaraan layanannya. Dikelola dengan manajemen modern yang

handal dan efisien, memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup,

memiliki daya saing tinggi, dan mampu menghasilkan output dan outcome

yang berkualitas prima

4. Kondusif; Pembangunan yang mengedapankan keselarasan kehidupan

sosial politik masyarakat yang berkeadilan dengan menjamin kepastian

hukum, kesamaan hak dan kewajiban dalam berbagai bidang serta

memperhatikan aspek lingkungan dan pembangunan berkelanjutan

lingkungan aman nyaman dan tentram dapat meningkatkan kinerja

pemerintahan untuk melayani kebutuhan masyarakat baik berupa barang

atau jasa. Peningkatan lingkungan yang aman, nyaman dan tentram dapat

dilakukan dengan upaya meningkatnya kesadaran.

Mengenai hal di atas, baik H. M. Natsir maupun Joko Susanto

menjelaskan, keempat hal utama tersebut (Mandiri, Sejahtera, Maju dan

Kondusif) akan menjadi sangat bermakna karena dibingkai dalam lingkungan

sosial budaya yang agamis, berkepribadian dan demokratis. Bingkai agamis dan

demokratis ini akan memperkokoh kemajuan yang diharapkan Kabupaten Demak.

Selanjutnya, penjabaran visi tersebut di atas diikuti dengan misi sebagai

berikut:93

93

Dokumen Visi-Misi H. M. Natsir dan Joko Sutanto. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 57: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

43

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, efisien,

dan akuntabel.

2. Meningkatkan Pelayanan dasar masyarakat yang berbasis standarisasi.

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi potensi

berbasis pertanian, kelautan, perikananan, UMKM dan pariwisata.

4. Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis, pembangunan

kewilayahan dan menyerasikan pembangunan antar wilayah dan desa.

5. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan tentram.

Adapun strategi pembangunan dari turunan visi-misi pasangan calon tersebut

adalah:

1. Mewujudkan Tata kelola dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih

dan akuntabel (Good Government).

2. Mewujudkan Peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui layanan

pendidikan dan kesehatan.

3. Mewujudkan Peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat melalui sektor

pertanian, kelautan, perikanan, pariwisata dan pengembangan dunia usaha

serta investasi.

4. Mewujudkan Percepatan pembangunan perkotaan dan infrastruktur

pedesaan.

5. Mewujudkan lingkungan masyarakat yang aman, tentram, dan penuh

tenggang rasa.

Adapun program unggulan adalah:94

1. Program pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan

pemerintahan yang aspiratif, partisipasif dan transparan.

2. Program Pendidikan 12 Tahun yang berkualitas ,terjangkau, dan berbasis

standar.

3. Program Beasiswa Pascasarjana bagi 500 Pendidik dan Tenaga Pendidikan.

4. Program Pembangunan RSUD baru di Wilayah selatan Demak.

94

Dokumen Visi-Misi H. M. Natsir dan Joko Sutanto. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 58: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

44

5. Peningkatan Jumlah dan Kualitas Dokter di Seluruh Puskesmas.

6. Program Percepatan Peningkatan Infrastruktur yang Memadai dan

Berkualitas.

7. Program Penguatan Pedesaan menuju Desa Mandiri dan Sejahtera.

8. Program Peningkatan tata kelola dan sarana prasarana Pasar Tradisional.

9. Program Peningkatan daya saing komoditi unggulan pertanian, kelautan dan

peternakan.

10. Program Demak Smart City (Kota Pintar berbasis IT)

11. Program Peningkatan kesejahteraan tenaga honorer dan Guru Madin.

12. Program Pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) di setiap Kecamatan.

13. Program Pemasangan CCTV di titik strategis dan ruang publik.

14. Program Pendampingan penyelanggaran pemerintahan desa menuju desa

mandiri di bidang pembangunan fisik dan non fisik.

C. Dinamika Dualisme Partai Pengusung

C. 1. Partai Golkar

Berdasarkan data dari KPU Kabupaten Demak, tercatat ada tiga pasangan

Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Demak yang saat itu resmi

mendaftarkan diri. Ketiga pasangan itu, pertama, adalah Harwanto dan Maskuri

yang diusung oleh partai Gerindra, PAN dan Demokrat. Kedua, Dachirin Said dan

Edi Sayudi yang diusung oleh PKB dan Nasdem. Sejatinya, pasangan ini

mendaftar melalui dukungan tiga partai yakni PKB, Nasdem dan PKS. Hanya

saja, karena PKS tidak mensertakan rekomendasi dari DPP maka KPUD

kabupaten Demak hanya menerima dukungan PKB dan Nasdem saja.95

Sementara

yang ketiga, sebagaimana yang menjadi fokus utama dari penelitian ini, adalah H.

M. Natsir dan Joko Susanto yang diusung oleh dua partai, yaitu partai Golkar dan

95

―Ada Tiga Pasang Cabub dan Cawabub di Kabupaten Demak‖, diakses dari

http://jateng.tribunnews.com, pada Rabu 03/01/2017.

Page 59: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

45

PPP. Namun demikian, yang menarik dari kedua partai pengusung pasangan H.

M. Natsir dan Joko Susanto (Natsir-Jos) ini pada saat itu tengah menghadapi

masalah konflik internal di masing-masing pihak, baik di tingkatan atas sampai

akar rumut. Misalnya, konflik Partai Golkar yang terjadi pada beberapa tahun

belakangan ini, adalah, konflik yang bermula perselisihan pada tubuh Partai

Golkar ini diakibatkan adanya dualisme kepengurusan yang diawali perdebatan

tentang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas). Kubu pertama (yakni kubu

H.R. Agung Laksono) ingin melaksanakan Musyawarah Nasional tanggal 6-8

Oktober 2014, ternyata pada Rakernas tidak disepakati.96

Keputusan itu ditengarai karena kubu H. R Agung Laksono ingin segera

kepengurusan terbentuk dan berputar haluan mendukung pemerintahan Joko

Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Karena

sebelumnya Partai Golkar di bawah pimpinan Abu Rizal Bakrie secara terbuka

mendukung Prabowo dan Hatta Rajasa untuk maju sebagai calon presiden dan

wakil presiden.

Kubu H. R Agung Laksono ini berasumsi selama sejarah partai, Partai

Golkar tidak pernah berada pada partai oposisi dan selalu mendukung

pemerintahan.97

Penyebabnya adalah persoalan posisi Partai Golkar untuk tetap di

Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai partai oposisi atau keluar dari koalisi, yakni

ikut bergabung ke dalam pemerintahan.98

96

―Dualisme Pemimpin Golkar‖, diakses dari https://www.rappler.com, pada Rabu

03/01/2017. 97

―Awal Mula Penyebab Konflik Internal Golkar‖, diakses dari

www.nasional.kompas.com, pada Rabu 03/01/2017. 98

―Penyebab Dualisme Kepeminpinan partai Golkar dan Dampaknya terhadap Kinerja

DPR RI‖, diakses dari www.viva.co.id, pada Rabu 03/01/2017.

Page 60: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

46

Berdasarkan konteks perselisihan tersebut, mencuat nama Abu Rizal

Bakrie (ARB) sebagai kubu kedua, di mana pada Musyawarah Nasional (Munas)

dan mengikuti AD/ART telah menyepakati bahwa Rapat Konsultasi Nasional,

Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Nasional, hingga pada Musyawarah Nasional akan

diselenggarakan tanggal 30 November 2014 sampai 14 Desember 2014.

Tabel III. C. 1.

Perkembangan Dinamika Konflik Partai Golkar Pada Saat Dualisme

No. Waktu Konflik

1. 19 November 2014

Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar membuat keputusan

mempercepat Musyawarah Nasional 30 November 2014 yang semula terjadwal Januari 2015

2. 25 November 2014

Kubu Agung Laksono (AL) menolak keputusan Rapimnas

dan membentuk Tim Penyelamat Partai Golkar yang di

ketuai Agung Laksono dan anggota Prio Budi Santoso,

Hajriyanto Y Thohari, Zainuddin

Amali, Agus Gumiwang, Lauren Siburian, Yoris Raweyai,

Agun Gunandjar, dan Ibnu Munzir

3. 3 Desember 2014 ARB kembali terpilih menjadi Ketum Partai Golkar pada

Munas yang digelar di Bali. ARB terpilih secara aklamasi.

Pada Munas itu juga diumumkan pemecatan semua kader

yang terlibat dalam pembentukan presidum penyelamat

partai, yakni Agung Laksono dan kawan-kawan karena

dinilai telah melanggar AD/ART partai

4. 8 Desember 2014 Agung Laksono terpilih dalam Munas tandingan yang

digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Selain terpilihnya

Agung, Munas yang digagas Presidium Penyelamat Partai

itu memutuskan Golkar keluar dari koalisi KMP dan

mendukung pemerintahan Jokowi selain itu penetapan

pencalonan Pilpres partai Golkar melalui konvensi

5. 16 Desember 2014 Penolakan Mentri Hukum dan Ham (Menkumham) atas

pengesahan kedua Pengurusan masing-masing baik kubu

ARB maupun kubu AL dan mengembalikan konflik kepengurusan kepada Mahkamah Partai.

6. 11 Februari 2015 Mahkamah partai bersidang untuk menyelesaikan konflik. Kubu ARB tidak hadir dalam sidang tersebut

Page 61: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

47

Sumber: Diolah dari berbagai sumber media

7. 10 Maret 2015 Mentri Hukum dan Ham Yasonna Laoly memutuskan Partai Golkar versi Munas Ancol Jakarta atau yang diketuai oleh Agung Laksono sebagai kepengurusan partai yang sah. Keputusan Yasonna ini diklaim sudah sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai Golkar.

8. 23 Maret 2015 Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, mengeluarkan Surat Keputusan (SK), pengesahan kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol. Kubu Munas Bali langsung mendaftarkan gugatannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

9. 18 Mei 2015 Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menangkan Kubu ARB. Surat Keputusan Menkumham dibatalkan. Menkumham mengajukan banding atas putusan PTUN Jakarta ini

10. 10 Juli 2015 Pengadilan Tinggi Tata Usaha Jakarta menganulir vonis tingkat pertama di kasus sengketa kepengurusan Partai Golkar. Alhasil kepengurusan sah Golkar adalah pimpinan Agung Laksono.

11. 11 Juli 2015 Tokoh senior Golkar yang juga Wapres Jusuf Kalla pertemukan AL dan ARB dalam kesepakatan Islah dimana Golkar terancam tak bisa mengikuti Pilkada serentak.

12. 24 Juli 2015 Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara memutuskan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono tidak sah

13. 20 Oktober 2015 Mahkamah Agung batalkan putusan PTUN (Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara) dan kembali ke putusan PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) dimana Surat Keputusan Menkumham yang mensahkan kepengurusan Agung dibatalkan

14. 2 November 2015 Golkar kubu AL ajukan kasasi atas putusan PT Jakarta yang menguatkan putusan PN Jakarta.

15. 24 Januari 2015 BJ. Habibie dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly menghadiri Rapimnas Golkar. Dalam Rapimnas ini disepakati akan dilaksanakan Munalub sebagai solusi untuk mengakhiri konflik

16. 2 Maret 2015 MA sahkan menangkan gugatan ARB dan menolak kasai kubu Agung. Namun keputusan ini tak mempengaruhi keputusan Rapimnas yang akan tetap menggelar Munaslub

17 7 April 2015 Rapat pleno putuskan Munaslub akan dilaksanakan 7 Mei

2016. Theo L Sambuaga ditunjuk sebagai Ketua

Penyelenggara Munaslub. Sedangkan Wakil Ketua

Penyelenggara yakni Fadel Muhammad dan Yorrys Raweyai.

Untuk Ketua Steering Committee ditunjuk Nurdin Halid dan

Agun Gunandjar Sudarsa sebagai Sekretaris SC. Adapun

Zainudin Amali ditunjuk sebagai Organizing Committee dan

Erwin Aksa sebagai Sekretaris SC.

Page 62: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

48

Keputusan dari ARB tersebut, kubu H. R. Agung Laksono mengadakan

rapat terbatas dengan beberapa peserta Rapat Pleno yang masih berada di dalam

ruangan Rapimnas tersebut untuk berinisiatif melanjutkan Rapat Pleno DPP.

Setelah Rapat Pleno Partai Golkar tanggal 25 November 2014, agendanya adalah

melaksanakan hasil Rapimnas dan membentuk Tim Penyelamat Partai Golkar

(TPPG) serta menginginkan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dilaksanakan

pada tahun 2015.

Adanya situasi dan kondisi partai yang semakin berkonflik, akhirnya

Munas Kubu H.R. Agung Laksono diselenggarakan di Hotel Mercure, Jakarta

Utara, pada tanggal 6 sampai 8 Desember 2014.99

Menurut banyak pengamat

bahwa subtansi dari konflik adalah untuk menentukan arah partai Golkar.

mendukung pemerintah atau oposisi terhadap pemerintah.

Konflik masih terus berlanjut ketika kedua belah pihak saling menggugat

satu sama lain. Namun, akhirnya pada 2 maret 2016 Mahkamah Agung (MA)

memenangkan gugatan ARB dan mengesahkan kepengurusan Aburizal Bakrie

sebagai pengurus yang sah untuk memimpin Partai Golkar.100

Karena panjangnya

runtutan konflik yang terjadi di internal Partai Golkar, peneliti membuat tabel

kronologi konflik di internal Partai Golkar sebagai berikut:

Konflik di Partai Golkar yang cukup panjang, berbuntut pada

kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Partai (DPD) Golkar di beberapa wilayah.

Adapun dampak yang paling terlihat jelas ialah turunnya elektabilitas partai

99

―Sekjen Golkar Beberkan Awal Mula Manuver Agung‖, diakses dari www.viva.co.id,

pada Rabu 03/01/2017. 100

―Golkar Ical dan Agung Laksono‖, diakses dari www.rappler.com, pada Rabu

03/01/2017.

Page 63: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

49

Golkar saat Pilkada tahun 2014. Sebagai hasilnya, Golkar sebagai salah satu partai

papan atas pada Pemilu 2014 tidak mampu mempertahankan kepala daerah di

sejumlah daerah yang pernah dimenangkan dalam pilkada sebelumnya. Calon-

calon yang diusung Golkar gagal menggapai kemenangan lantaran dukungan dari

DPP tidak solid.

Sebanyak 264 daerah otonom, yang terdiri dari tujuh provinsi dan 257

kabupaten/kota yang ikut pilkada tahun 2015, hanya 57 daerah yang berhasil

dimenangi oleh Golkar dan tidak ada satupun di tingkat provinsi. Selain itu

kemenangan partai Golkar di kabupaten Demak (bersama PPP) pada pilkada

2015, adalah hasil dari mengusung calon-calon diluar kader partai.101

C. 2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa PPP adalah salah satu

partai yang ikut mengusung pasangan calon bupati dan wakilnya, yakni Natsir-

Jos. Seperti partai Golkar, PPP pun mengalami konflik dan dualisme di tubuh

internal partai pada tingkat pusat hingga bawah, satu tahun menjelang pilkada

2015 berlangsung.

Konfik ini bermula pada masa kampanye pemilihan presiden 2014, yaitu

ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Agama

Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait penyelenggaran

haji di kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. Oleh karena itu, Rapat

Pengurus Harian (RPH) DPP PPP pada Rabu (10/9/2014), memutuskan memecat

101

―Konflik Golkar dan PPP menghambat Kinerja DPR‖, diakses dari

http://news.okezone.com, pada Kamis 04/01/2017.

Page 64: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

50

Suryadharma Ali dari Jabatan ketua umum. Sikap pemecatan ini dilakukan karena

Suryadharma Ali tidak segera mundur meski menjadi tersangka kasus dugaan

korupsi haji.102

Dalam AD/ART PPP ketua umum dapat diberhentikan pada saat

muktamar berlangsung, melainkan bukan disaat rapat-rapat harian dan dengan

tanpa adanya paksaan. Dinilai telah meruntuhkan citra partai, Suryadharma Ali

pun ―diusir‖ paksa dari kursinya. Tidak terima, Suryadharma Ali bermanuver

balik dengan memecat tiga pengurus PPP, yakni Sekretaris Jenderal DPP PPP M.

Romahurmuziy, Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa dan Emron

Pangkapi.

Sebab dari itu, PPP terbagi menjadi dua kubu yang mendukung keputusan

Suryadharma Ali untuk menjalin koalisi dengan Prabowo dan kubu

Romahurmuziy yang menjalin koalisi dengan Jokowi. Internal PPP menganggap

bahwa Suryadharma Ali telah bertindak otoriter dengan memecat kader tanpa

melalui proses yang jelas dan membuat arah koalisi tanpa melalui proses

rapimnas. Wakil ketua umum PPP Emron Pangkapi menjelaskan sebuah partai

yang memiliki aturan dan konstitusinya sendiri. Menurutnya, tidak ada seorang

pun di dalam partai yang bisa menempatkan dirinya di atas aturan dan konstitusi

tersebut.103

Dualisme kepemimpinan yang merundung PPP dipastikan bakal

berdampak besar terhadap agenda politik partai menjelang pemilihan kepala

daerah (pilkada) yang digelar akhir tahun 2015. Selain itu, menurut Direktur

102

―Korupsi Dana Haji di Kementerian Agama‖, diakses dari diakses dari

http://news.okezone.com, pada Kamis 04/01/2017. 103

―Dualisme Kepemimpinan PPP‖, diakses dari www.viva.co.id, pada Rabu 03/01/2017.

Page 65: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

51

Riset PolMark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro, konflik yang merundung

PPP akan memberikan keuntungan bagi partai lain yang tidak berpolemik.104

Di

sisi lain, dalam banyak hal juga akan mendapat sorotan negatif dari publik. Oleh

karenanya, semua partai membutuhkan situasi kondusif untuk mengembalikan

kepercayaan masyarakat, termasuk PPP itu sendiri.105

104

―Dualisme PPP Menurunkan Elektabilitas di Pilkada‖, diakses dari

www.cnnindonesia.com, pada Kamis 04/01/2017. 105

―Dualisme di Tubuh Partai Pengaruhi Elektabilitas Pilkada‖, diakses dari

www.cnnindonesia.com, pada Kamis 04/01/2017.

Page 66: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

52

BAB IV

ANALISIS REKRUTMEN POLITIK DAN KOALISI PARTAI GOLKAR

DAN PPP DALAM MENGUSUNG PASANGAN CALON BUPATI DAN

CALON WAKIL BUPATI PADA PILKADA KABUPATEN DEMAK

TAHUN 2015

Bab ini merupakan inti dari penelitian dan membahas mengenai rekrutmen

politik dan koalisi partai Golkar dan PPP dalam mengusung pasangan calon

bupati dan wakil bupati, H. M. Natsir dan Joko Sutanto, di Kabupaten Demak

tahun 2015. Selain itu juga dibahas mengenai mekanisme rekrutmen calon

kandidat dari masing-masing partai hingga ditetapkannya nama-nama calon

tersebut. Mekanisme pengusungan pasangan calon tersebut dipisahkan secara

pembahasan, karena berdasarkan temuan lapangan masing-masing partai memiliki

mekanisme perekrutan sendiri, yang menghasilkan nama calon untuk diusung dari

partai tersebut. Pembahasan selanjutnya adalah komitmen berkoalisinya partai

Golkar dan PPP dalam mengusung pasangan calon tersebut. Penjelasan di dalam

bab ini dimulai dengan proses rekrutmen calon dari partai Golkar.

A. Pra Proses Rekrutmen Calon dari Partai Golkar

Sebelum membahas bagaimana proses penentuan calon dari partai Golkar

lebih detail, perlu disinggung kembali bahwa pada pilkada kabupaten Demak

sebelumnya,106

partai Golkar adalah salah satu partai yang mendukung bupati dan

wakil bupati sebelumnya, yaitu H. Moh. Dachirin Said dan Harwanto. Namun

untuk pilkada 2015 kali ini, bupati kabupaten Demak (H. Moh. Dachirin Said) dan

106

Pilkada Kabupaten Demak sebelumnya adalah tahun 2010.

Page 67: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

53

wakil bupati kabupaten Demak (Harwanto), kembali maju dengan pasangan dan

partai pengusung yang berbeda. Untuk melihat peta pasangan calon bupati dan

wakil bupati yang maju dalam pilkada kabupaten Demak pada kontestasi tahun

2015, dapat melihat tabel IV. A. 1.

Tabel IV. A. 1.

Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah Kursi

Legislatif Kabupaten Demak

No Pasangan Calon Partai Pengusung Jumlah Perolehan

Kursi

1 H. M. Natsir dan Joko Sutanto Partai Golkar dan

PPP

14 (28% dari jumlah

keseluruhan kursi)

2 H. Moh. Dachirin Said dan H. Edi

Sayudi

PKB dan Partai

NasDem

12 (24% dari jumlah

keseluruhan kursi)

3 Harwanto dan H. Maskuri

Partai Gerindra, PAN,

dan Partai Demokrat

11 (22% dari jumlah

keseluruhan kursi)

Sumber: Semua data diperoleh dari KPUD Kabupaten Demak

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa bupati kabupaten Demak

sebelumnya (H. Moh. Dachirin Said) dari pasangan nomor urut 2 berpasangan

dengan H. Edi Sayudi. Sedangkan untuk wakil bupati kabupaten Demak

sebelumnya (Harwanto) berpasangan dengan Maskuri.

Pada tahun 2015 partai Golkar yang sedang mengalami perpecahan

diinternal, tentu mengalami hambatan dalam mekanisme kompromi, komunikasi,

dan penentuan jalannya misi partai di pilkada tersebut. Terkait mengapa tidaknya

mengusung kembali salah satu calon petahana (baik bupati atau wakil bupati),

yang pernah diusung pada pilkada sebelumnya, internal partai Golkar memiliki

dua alasan. Pertama alasan internal dan kedua alasan eksternal. Alasan internalnya

adalah karena partai Golkar kabupaten Demak menilai kinerja pemerintahan

daerah sebelumnya kurang maksimal dan kurang optimal, sehingga enggan

kembali mengusung pasangan calon tersebut, khusunya bupati petahana

Page 68: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

54

sebelumnya, yaitu H. Moh. Dachirin Said, sebagaimana di katakan oleh pak

Sunari:107

―....Penilaian ini bukan hanya berangkat dari partai sendiri. Tapi dari

masyarakat Demak. Bukan berarti tidak bagus pak Dachirin-nya. Tapi

pak Dachirin itu kan seperti pak Joko atau pak Natsir juga yaa

dulunya. Mereka berangkat dari pemerintahan (sebagai biroktat). Jadi

mereka punya pengalaman dan modal yang baik. Baik secara kualitas

dan kapabilitas. Tapi dengan modal yang pak Dachirin punya,

sepertinya kurang maksimal. Jadi bukan berarti tidak bagus yaa.

Bagus cuma kurang maksimal. Untuk itu akhirnya kita (partai Golkar)

memutuskan untuk tidak mendukung lagi.‖

Pandangan senada dari pendapat pak Sunari (diatas), mengenai kinerja

bupati sebelumnya yang kurang maksimal diperkuat dengan pandangan pak

Muin,108

berikut tanggapannya:

―Memang seharusnya seperti itu jika dilihat dari pengalaman. Tapi

kan masyarakat mempunyai penilaian sendiri. Saya melihat adanya

ketidakpuasan dari masyarakat terhadap pemimpin sebelumnya, yang

paling utama adalah masalah ekonomi. Banyak masyarakat yang

kecewa dengan kinerja pak Dachirin dan Herwanto. Sehingga

masyarakat mempunyai penilaian sendiri terhadap calon yang mau

didukung.‖

Dari alasan tersebut, partai Golkar kabupaten Demak memutuskan untuk

tidak mendukung petahana dan melakukan rekrutmen calon, dari mekanisme

internalnya terlebih dahulu. Ini yang membuat akhirnya, partai tersebut sampai

selesainya pilkada kabupaten Demak, tidak mengusung calon-calon petahana

yang pernah diusung pada pilkada sebelumnya.

107

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017. 108

Wawancara dengan pak Muin sebagai Pimpinan Redaksi Warta Demak, Pemimpin

Umum dan Redaksi Kabar Seputar Muria, melalui chat Whatsup pada 30 Mei 2017.

Page 69: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

55

Setelah keputusan internal partai yang tidak mendukung calon-calon

petahana dengan pertimbangan tertentu, akhirnya partai ini membuka mekanisme

rekrutmen atau pencalonan internal, yang akan dibahas selanjutnya.

A.1. Proses Penentuan Bakal Calon dari Partai Golkar

Dalam konteks rekrutmen kandidat baik di level nasional atau level

daerah, partai Golkar membuka pintu pencalonan dari berbagai kalangan

masyarakat. Baik itu kader partai atau non kader yang sekiranya mau

mengabdikan dirinya kepada masyarakat lewat partai Golkar. Pendapat di atas

dikuatkan sebagaimana dikatakan oleh Wakil Ketua Bapilu Wilayah Jawa Tengah

pada pilkada 2015, Marlinda Irwanti:109

―Jadi misalnya terdapat pemilihan bupati atau walikota di suatu

daerah, nanti DPD Partai Golkar membuat rekrutmen, untuk siapa saja

yang ingin mendaftar; cv, wawancara, dan lain sebagainya. Nah pada

tahap ini pendaftaran tidak hanya untuk kader partai. Tetapi juga

untuk diluar (non) kader. Bisa dari pns, swasta, atau dari latar

belakang profesi yang lain; yang jelas pada dasarnya mereka yang ikut

dalam rekrutmen adalah mereka yang memenuhi syarat untuk

mencalonkan sesuai undang-undang‖

Dengan pendapat dari tingkat pusat dan oleh pengurus badan pemenangan

pemilu partai Golkar kabupaten Demak, bahwa dalam pembukaan pendaftaran

calon kepala daerah terbuka bagi semua kalangan masyarakat. Baik itu kader

maupun non kader, artinya partai Golkar tidaklah kaku dan model rekrutmennya

bersifat terbuka.

Hal senada juga dikatakan oleh Sekretaris partai Golkar kabupaten Demak,

bahwa Partai Golkar di Kabupaten Demak menerapkan hal yang sama, bahwa

109

Wawancara dengan Marlinda Irwanti, sebagai Wakil Ketua Bapilu Pilkada Serentak

2015 Wilayah Jawa Tengah, Jakarta pada 27 April 2017.

Page 70: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

56

pendaftaran terbuka baik untuk kader maupun non kader, sebagaimana dikatakan

oleh Sunari Muslim:110

―Betul, kita terbuka untuk semua pihak yang mau maju lewat Golkar,

baik itu kader atau non kader. Tetapi nanti internal partai akan melihat

rekam jejak dari nama-nama yang masuk. Dari rekam jejak itu kita

seleksi dengan pertimbangan terbaik dari internal partai.‖

Gambaran tanggapan Wakil Ketua Bapilu Jawa Tengah partai Golkar (Ibu

Marlinda) dan Sekretaris DPD kabupaten Demak (pak Sunari) menunjukan bahwa

dalam proses penjaringan kandidat dari partai Golkar, bersifat terbuka. Dan

membuka peluang bagi individu-individu di luar partai untuk ikut dan masuk

dalam proses penjaringan.

Hal tersebut relevan dengan tanggapan umum mengenai partai politik dari

ilmuan politik Antony Down, yang mengatakan partai politik mempunyai sifat

sistem yang terbuka dan berorientasi pada partisipasi.111

Selain itu salah satu

fungsi yang tidak kalah penting dari partai politik dalam pembahan ini adalah

partai politik memiliki fungsi rekrutmen (hal ini ditegaskan oleh Wilhelm

Hofmeister dan Karsten Grabow).112

Selanjutnya, dalam rangka mencari kandidat-

kandidat terbaik, partai Golkar mempunyai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk

teknis mengenai tahapan-tahapan rekrutmen calon. Baik itu calon legislatif atau

eksekutif. Adapun gambaran tahapan-tahapannya sebagai berikut:113

1) Tahap pendaftaran bakal calon

110

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017. 111

Richard S Katz dan Willliam Crotty, ed., Handbook of Party Politic, h. 1. 112

Dalam fungsi partai politik yang kedua menurut Wilhelm Hofmeister dan Karsten

Grabow adalah rekrutmen politik. Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow, Political Parties:

Functions and Organisation in Democratic Societies, h. 16. 113

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017.

Page 71: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

57

2) Tahap seleksi bakal calon

3) Tahap verifikasi bakal calon

4) Tahap penetapan nominasi bakal calon

5) Tahap pemilihan dan penetapan calon terpilih

6) Tahap pengesahan pasangan calon

7) Dan terakhir, adalah tahapan pemenangan pasangan calon

Dari tujuh tahapan penjakakan diatas, setidaknya yang berkaitan secara

langsung dalam penelitian ini adalah tahapan satu sampai enam. Sedangkan

tahapan ketujuh adalah tahapan akhir dimana partai pengusung dan kandidat yang

dicalonkan akan membentuk tim pemenangan dan membuat konsep serta strategi

pemenangannya masing-masing.

Selain itu rangkaian tahapan rekrutmen kandidat (khususnya poin satu

sampai enam) sebagaimana sudah dikatakan oleh pak Sunari, sangat cocok

dengan model rekrutmen yang dikonsepkan oleh Seligman. Seligman mengatakan

setidaknya terdapat tiga mekanisme dalam rekrutmen politik. Pertama

penyaringan. Kedua pencalonan. Ketiga pemilihan.114

Pada tahap penyaringan menurut Seligman, ini sesuai dengan tahap pertama

dan ketiga dari mekanisme rekrutmen partai Golkar kabupaten Demak, yaitu tahap

pendaftaran bakal calon; kedua seleksi bakal calon dan ketiga verifikasi bakal

calon. Kedua tahap pencalonan sesuai dengan tahap keempat dari rekrutmen partai

Golkar, yaitu tahap penetapan nominasi bakal calon. Dan tahapan akhir menurut

Seligman adalah pemilihan. Pada tahap pemilihan ini mekanisme yang terdapat di

partai Golkar adalah pemilihan dan pengesahan calon.

114

Soetomo, Perilaku Organisasi dan Rekrutmen Politik (Jakarta: Prenada, 2007). h. 49.

Page 72: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

58

Dalam pajajakan kandidat setidaknya terdapat tiga kriteria yang menjadi

ukuran untuk melihat calon. Pertama adalah elektabilitas calon. Kedua melihat

apakah calon tersebut dinilai bersih. Dan yang ketiga adalah figur dari calon

tersebut. Inilah pendapat pak Sunari mengenai kriteria tersebut:115

―...Sudah jelas pertama yaitu elektabilitas. Apakah orang tersebut

cukup dikenal oleh masyarakat dan dikenal baik. Kedua, tentu

orangnya bersih. Kita tidak mau mencalonkan orang yang mempunyai

masa lalu buruk. Dan punya kasus hukum. Ini dapat mencoreng nama

baik partai. Terakhir, ya figur...‖

Kriteria figur yang menjadi salah satu poin penting dalam melihat calon

kandidat, membuka ruang kepada banyak pihak atau calon dari luar kader internal

yang mempunyai aspek ketokohan lebih baik dari kader partai, untuk diplih dan

terpilih. Artinya aspek pengkaderan partai menjadi poin yang dapat

dinomorduakan apabila terdapat calon yang lebih baik. Pendapat ini rasanya tidak

berlebihan jika mengacu terhadap jawaban ibu Marlinda mengenai pengusungan

non kader dari partai Golkar, berikut tanggapannya:116

―...Menurut saya untuk kasus Jawa Tengah, faktor yang menentukan

adalah figur calon tersebut. Karena jika kita memaksakan figur

tersebut harus kader partai, yang tidak memiliki elektabislitas yang

cukup maka sama saja hasilnya. Misalnya kandidat tersebut adalah

ketua golkar di daerah, apabila pada saat penjaringan, kandidat

tersebut tidak mempunyai elektabilitas yang cukup, dari pada kandidat

yang lain/non kader maka ketua tersebut harus mundur. Jadi figur

calon amat kita perhatikan...‖

Selanjutnya dari tahapan prosedural di atas, ketika dihadapkan pada kondisi

dilapangan tidak selalu berjalan mulus. Mengingat partai Golkar saat itu sedang

115

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017. 116 Wawancara dengan Marlinda Irwanti, sebagai Wakil Ketua Bapilu Pilkada Serentak

2015 Wilayah Jawa Tengah, Jakarta pada 27 April 2017.

Page 73: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

59

mengalami dualisme, yang membuat adanya dua kubu partai Golkar, yang

menyeluruh baik dari tingkat nasional sampai level daerah.117

Dalam rekrutmen kandidat partai Golkar kabupaten Demak tahun 2015,

hambatan itu mulai terlihat setelah tahap pendaftaran bakal calon yang diusung

oleh partai Golkar. Seperti dikatakan oleh pak Sunari, bahwa awalnya terdapat

beberapa nama calon yang masuk. Berikut pendapat pak Sunari terkait nama calon

yang sudah masuk:

―...Waktu nama pak Joko belum masuk, sudah ada beberapa nama

yang masuk. Namun karna ada beberapa kendala internal, akhirnya

kita sepakat untuk mengusung yang lain...‖

Namun karena kondisi dimana masing-masing pihak yang berkonflik tidak

ada yang ingin dirugikan, karena akan dipilih satu calon dari partai untuk diusung.

Maka dari itu setelah rapat internal partai, untuk mencari jalan keluar yang lebih

baik, dipilih jalan alternatif yaitu mencari calon lain, diluar dari kader masing-

masing pihak. Sehingga nama-nama calon yang sudah masuk, harus gugur demi

kepentingan partai yang lebih besar. Seperti yang dikatakan pak Sanuri, berikut

kutipannya:118

―...Hal itu dilakukan untuk meminimalisir konflik dan lebih mencari

jalan keluar yang baik. Karena kedua pihak sama-sama mau orangnya

maju dan diusung dalam pilkada. Alhamdulillah beberapa rekan-rekan

Golkar mengusulkan ide untuk mencoba mencari calon alternatif lain

Diluar dari kedua pihak, dan disepakati bersama.‖

117

Diolah dari beberapa sumber media. ―Penyebab Dualisme Kepeminpinan partai Golkar

dan Dampaknya terhadap Kinerja DPR RI‖, diakses dari www.viva.co.id, pada Rabu 03/01/2017.

Berita terkait dapat mengakses ―Dualisme Pemimpin Golkar‖, diakses dari

https://www.rappler.com. pada Rabu 03/01/2017. Juga ―Awal Mula Penyebab Konflik Internal

Golkar‖, diakses dari www.nasional.kompas.com, pada Rabu 03/01/2017. 118

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017.

Page 74: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

60

Selanjutnya beberapa pengurus partai Golkar melakukan penjajakan calon

alternatif lain tersebut. Sampai pada akhirnya, pengurus Golkar menemukan nama

yang cocok dan layak secara kualiatas dan kapabilitas. Yaitu pak Joko Sutanto.

Keluarnya nama pak Joko Sutanto tidaklah serta-merta karena keinginan pribadi.

Tetapi karena ditawarkan oleh pengurus Golkar untuk dicalonkan menjadi kadidat

yang diusung oleh Golkar. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sekretaris DPD

Golkar kabupaten Demak:119

―...Solusinya kita mengusung orang lain yang bukan dari orang-orang

kita (dari masing-masing kubu). Setelah cari-cari (kandidat) yang

cocok, lalu ada usulan dari tim juga, bahwa ada nama pak Joko. Lalu

tim segera komunikasi ke pak Joko. Untuk mau diusung dari kita

(partai Golkar), dari komunikasi itu alhamdulillah pak Joko mau...‖

Dengan adanya komunikasi politik dari internal partai Golkar kepada pak

Joko untuk diusung oleh partai Golkar, artinya sifat dari komunikasi politik dan

rekrutmen politik tidaklah kaku dan bersifat campuran.120

Karena tidak ditemukan

jawaban bahwa pak Joko mendaftarkan diri secara pribadi. Juga tidak atas format

dipenunjukan yang bersifat secara langsung. Artinya sikap yang dilakukan rekan-

rekan Golkar untuk berkomunikasi dengan pak Joko bukanlah atas instruksi

secara formal dari partai tersebut. Tetapi aspirasi dan rekomendasi dari rekan-

rekan Golkar. Itupun tentu dengan catatan secara konteks komunikasi dan

negosiasi politik, bahwa pak Joko punya hak dan kesempatan untuk menolak

tawaran dari Golkar.

119

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017. 120

Menurut Sahid Gatara, sifat dari rekrutmen campuran adalah rekrutmen yang dilakukan

dengan komunikasi dari atas dan bawah. Atas adalah pihak yang melakukan penjajakan dan bawah

adalah kandidat yang akan di prospek menjadi calon pemimpin. Sahid Gatara, Sosiologi Politik:

Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian, h. 21.

Page 75: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

61

Artinya dengan sikap pak Joko yang bersedia diusung oleh partai Golkar, ini

menandakan bahwa partisipasi politik masyarakat, khususnya diluar internal dan

kader partai sangat jelas terlihat. Tanpa partisipasi politik calon kandidat terhadap

partai tentu pengusung tidak mungkin terjadi.

Setelah pak Joko akhirnya memutuskan untuk ikut menjadi calon yang

diusung partai Golkar, maka internal partai Golkar melakukan penjajakan untuk

melihat kualitas dan kapabilitasnya. Hasilnya partai sepakat bahwa pak Joko

adalah calon yang tepat dan baik. Selain untuk meminimalisir konflik dan sesuai

dengan ketentuan yang sudah disepakati, pak Joko juga memiliki rekam jejak di

pemerintahan yang cukup lama.121

Serta pak Joko juga dekat dengan partai

Golkar, dan tercatat pernah menjadi pengurus.122

Tanggapan mengenai sosok pak

Joko dari internal partai sebagai berikut:123

―...pak Joko memiliki modal yang baik. Hal ini bisa dikonfirmasi

dengan rekam jejak pak Joko yang sudah lama berada di

pemerintahan. Dan pernah ditempatkan dalam berbagai bidang...‖

Berkaitan dengan pendapat diatas, seperti yang sudah disinggung oleh ibu

Marlinda, dalam konteks penjaringan atau rekrutmen kandidat di wilayah Jawa

Tengah, bahwa penilaian yang cukup dominan sebagai pertimbangan internal

partai, khususnya Golkar, adalah pertimbangan rekam jejak dan figur atau

121

Melihat dokumen pribadi Joko Sutanto, dalam riwayat pengalaman pekerjaan, banyak

tercantum pengalaman pekerjaan di pemerintahan. Dari staf di beberapa kecamatan kabupaten

Demak, dinas, hingga staf dari bupati sebelumnya. 122

Melihat dokumen pribadi Joko Sutanto, dalam riwayat pengalaman organinasi, hanya

tercantum bahwa pernah menjabat sebagai pembantu Komisariat, DPD partai Golkar Demak dari

1982-1992. Artinya ketika mencalonkan diri sebagai wakil bupati Kabupaten Demak, Pak Joko

tercatat secara resmi bukanlah kader dari partai Golkar. Dokumen Profil pribadi Joko Sutanto,

Surat Pernyataan Calon Wakil Bupati Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber

KPUD Kabupaten Demak. 123

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017.

Page 76: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

62

ketokohan. Padahal dari kacamata sosiologi-politik (yang paling kontemporer

yaitu konsep dari Pierre Bourdieu) bahwa tidak hanya ketokohan (modal

simbolik) dan pengalaman atau rekam jejak (modal sosial) yang penting, tetapi

keuangan kandidat atau calon (modal ekonomi) juga tidak dapat dilepaskan.124

Mengingat laporan harta kekayaan Joko Sutanto, adalah yang paling rendah dari

semua calon yang ikut maju dalam pilkada kabupaten Demak.

Sehingga internal partai Golkar sepertinya harus puas dari hasil musyawarah

bersama untuk mengusung pak Joko hanya melihat dari aspek tersebut. Karena

modal lainnya, yaitu modal ekonomi yang dimiliki pak Joko jika mengacu kepada

laporan harta kekayaannya tidaklah begitu besar.125

Apalagi jika dibandingkan

dengan pasangan calon lainnya yang ikut dalam kontestasi politik pilkada

Kabupaten Demak tahun 2015.126

Meskipun partai Golkar kabupaten Demak

akhirnya menemukan kandidat yang cocok untuk diusung. Patut diingat bahwa

walau dualisme partai Golkar terjadi dari tingkat pusat lalu menjalar ke bawah

atau lokal, dan partai di daerah harus menerima kondisi tersebut yang membuat

kegiatan partai menjadi terhambat. Tetapi yang tidak kalah penting adalah, konflik

yang terjadi di partai Golkar, dalam proses penentuan kandidat harus

mengorbankan kader partai yang sudah dipersiapkan dengan berbagai tahapan

124

Menurut kacamata Pierre Bourdieu, aktor (dalam politik) atau ―agen‖ (dalam sosiologi)

yang ideal dalam suatu ―arena atau ranah‖ (politik) adalah memiliki tiga aspek: yaitu modal

sosial, modal simbolik, dan modal ekonomi. Untuk dapat mengkaji lebih jauh dapat melihat,

Pierre Bourdieu,‖Outline Of A Theory of Practice‖ (Cambridge: Cambridge University Press,

2013). 125

Dari semua pasangan calon kandidat kepala deerah yang maju pada pilkada kabupaten

Demak tahun 2015, baik calon Bupati dan calon Wakil Bupati, Joko Sutanto adalah urutan

pertama dengan jumlah harta kekayaan terkecil. Yaitu Rp. 397.352.549. Lihat Tabel IV. C. 1. 126

Lihat Tabel IV. C. 1. Total Harta Kekayaan Masing-Masing Calon Kepala Daerah yang

Maju pada Pilkada Kabupaten Demak Tahun 2015. Dokumen LHKPN bersumber dari KPUD

Kabupaten Demak.

Page 77: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

63

pengkaderan, demi sebuah jalan keluar yang bersifat pragmatis yang disepakati

oleh masing-masing pihak dari partai Golkar.127

Kerugian yang lebih jelas dialami partai Golkar karena tidak dapat

mengusung calon kandidat dari kader internalnya sendiri adalah, ketika melihat

jumlah kursi legislatif DPRD kabupaten Demak periode 2014-2019 yang

didapatkan berjumlah sembilan (9) kursi.128

Perolehan sembilan kursi legislatif

adalah yang terbanyak di kabupaten tersebut.129

Dengan mempunyai jumlah kursi

yang paling banyak, seharusnya partai Golkar mempunyai peluang dan daya tawar

lebih besar untuk mencalonkan kader internalnya. Namun dengan potensi kursi

legislatif yang ada rupanya kurang dimanfaatkan dengan maksimal oleh partai

Golkar, untuk menjadi daya tawar dalam negosiasi politik untuk mengusung

secara serius kader partainya. Pasalnya masing-masing pihak yang berseteru

sudah membuat komitmen untuk tidak mengusung calon kandidat dari internal

partai, sebagai jalan keluar alternatif.

Sehingga terlepas faktor dualisme partai Golkar pada saat itu, kader partai

Golkar yang sudah masuk tahapan-tahapan penjaringan dan sudah melawati

127

Pada banyak kasus rekrutmen kadidat politik yang diusung oleh kepala daerah, banyak

menemui kendala. Dari beberapa tinjauan pustaka yang telah digambarkan di bab 1, secara umum

banyak kader partai yang kurang memenuhi kriteria atau syarat pencalonan. Faktor lainnya adalah

hubungan patron-klien dengan para pejabat atau pengurus partai dan calon kandidat, yang

membuat proses rekrutmen menjadi kurang sehat dan tidak demokratis. Meskipun pada proses

pendaftaran kandidat, terbuka untuk umum. Faktor selanjutnya adalah, banyak partai politik yang

tidak melakukan rekrutmen kader secara berkala dan displin, sehingga banyak kader partai hanya

terlibat sebagai mesin politik dan tidak menjadi calon pemimpin yang di prospek secara baik.

Ilmuan politik, Syamsudin Haris, juga menilai bahwa proses pengkaderan memiliki biaya yang

banyak. Sehingga partai di tingkat lokal yang tidak mempunyai dana, harus mengorbankan jenjang

kaderisasi partai. Wawancara dengan Prof. Syamsuddin Haris, sebagai Profesor bidang Ilmu

Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), melalui email [email protected] pada

Rabu 20 Juni 2017. 128

Berdasarkan data jumlah kursi legislatif DPRD Kabupaten Demak periode 2014-2019.

Sumber KPUD Kabupaten Demak. 129

Jumlah Kursi Legislatif DPRD Kabupaten Demak Periode 2014-2019 terbanyak, di raih

partai Golkar dan PKB dengan 9 kursi.

Page 78: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

64

beberapa mekanisme serta prosedur rekrutmen harus menjadi korban dari konflik

politik tersebut. Dapat dikatakan pragmatisnya sifat partai politik apabila

mempunyai kader yang telah ikut dan masuk dalam tahap penjaringan, tetapi

harus dikesampingkan demi tujuan partai yang lebih luas, tampaknya tidak terlalu

berlebihan juga. Pendapat ini dikuatkan dengan tanggapan Thomas Pepinsky yang

mengatakan bahwa:130

―...Parties may be pragmatic, or they may be hopelessly weak and

corrupt, if they support figures outside of their own party...‖

―...partai mungkin bersifat pragmatis, lemah, dan korup, jika mereka

mendukung figur atau calon dari luar partainya...‖131

Dengan demikian pembahasan mengenai rekrutmen calon kandidat dari

partai Golkar cenderung pragmatis. Meskipun nama pak Joko disepakati oleh

partai Golkar dari kedua belah pihak dan karena konflik yang terjadi pada tubuh

partai, akhirnya harus mengorbankan kader partai untuk tidak dicalonkan dan

didukung secara penuh oleh partai ini.

Sejak disepakatinya dan ditetapkannya pak Joko dari partai Golkar secara

musyawarah dari masing-masing pihak, untuk diusung oleh partai Golkar,

selanjutnya partai melakukan komunikasi dengan dengan partai lain, untuk tujuan

membahas pengenai pengusungan dan koalisi pada pilkada tersebut.

B. Pra Proses Penentuan Calon dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Sebelum membahas mengenai perekruten dari internal PPP kabupaten

Demak, pada umumnya adalah hal lumrah jika suatu partai mendukung calon

130

Wawancara dengan Dr. Thomas Pepinsky, Ph. D sebagai indonesianis dan pengamat

politik Indonesia (juga sebagai Assosiate Professor Goverment Studies dan Direktur Cornell

Modern Indonesia Project, Cornel University, (USA), melalui email [email protected] pada Rabu

1 Juli 2017. 131

Terjemahan penulis.

Page 79: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

65

kandidat yang mempunyai modal politik mumpuni. Hasilnya banyak partai politik

yang ikut mengusung dan berkoalisi untuk mendukung kandidat yang potensial

memenangkan suatu kontestasi politik. Sehingga akhirnya pendistribusian kader

dari partai politik yang demikian tidak terlaksana.

Pada kasus pilkada kabupaten Demak tahun 2015, seperti yang sudah

disinggung sebelumnya bahwa pasangan bupati dan wakil bupati kabupaten

Demak kembali maju pada pilkada kali ini. Ketika petahana kembali maju pada

periode politik berikutnya, trennya adalah bahwa petahana mempunyai peluang

menang lebih besar dibandingkan pesaingnya. Hal yang memungkinkan

kemenangan cenderung dimenangkan petahana adalah karena diusung oleh koalisi

mayoritas partai politik.132

Namun PPP kabupaten Demak tidak ikut mengusung kembali salah satu

petahana yang kembali maju tersebut, meskipun salah satu petahana memiliki

kedekatan dengan PPP. Alasan tidak mengusung petahana, seperti yang

disampaikan oleh Nurul Fuqron:133

―....Ya beberapa kader PPP juga ada yang punya pendapat seperti itu,

tapi kan tidak semudah gambaran itu. Namun dari sejak dari awal,

tidak ada komunikasi yang serius dengan PPP. Hal ini yang membuat

PPP akhirnya melakukan komunikasi dengan partai lainnya dan

menyaring sendiri.‖

Alasan lainnya yang membuat PPP Demak enggan untuk mengusung

petahana (yang secara umum memiliki peluang menang lebih besar) adalah karena

132

Petahana yang maju kembali adalah H. Moh. Dachirin Said (yang berpasangan dengan

H. Edi Sayudi dari nomor urut 2) dan Harwanto (yang berpasangan dengan H. Maskuri, dari

nomor urut 3). 133

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017.

Page 80: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

66

tidak adanya komunikasi yang serius terkait hubungan koalisi dan pengusungan.

Terkait hal ini Nurul Fuqron mengatakan:134

―...Iya memang, hanya kita dari PPP sudah memutuskan untuk tidak

mendukung kedua calon tersebut, karena tidak sejalan dengan

perjuangan PPP. Dan Golkar yang pada saat itu mengusung pak

Dachirin dan pak Herwanto pada pemilihan sebelumnya juga

mempunyai sikap yang sama...‖

Selain itu PPP Demak juga menilai bahwa kinerja pemerintahan

sebelumnya kurang maksimal. Menurut Nurul Fuqron, PPP mendengar aspirasi

masyarakat bahwa sebenarnya ada yang kurang maksimal pada masa

pemerintahan mereka. Dari itu kita coba menilai bahwa rasanya Demak

membutuhkan pemimpin baru.135

Dari sikap politik inilah PPP kabupaten Demak

memutuskan untuk menyiapkan proses penjaringan atau rekrutmen kandidat dari

internal partai.

B. 1. Proses Penentuan Bakal Calon dari PPP

Dalam konteks rekrutmen kandidat baik di level nasional atau level daerah,

berbeda dari partai Golkar yang membuka pintu pencalonan dari berbagai

kalangan masyarakat. Baik itu kader partai atau non kader yang sekiranya mau

mencalonkan diri lewat partai Golkar.136

Golkar yang terbuka, berbeda tanggapan

dari DPP PPP. Mengenai rekrutmen PPP, Sudarto selaku Wakil Sekjen DPP PPP

134

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017. 135

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017. 136

Sikap partai Golkar yang begitu cair dalam proses rekrutmen kadidat politik, sehingga

terbuka bagi siapapun yang mau mancalonkan diri dari partai Golkar, baik kader atau non kader,

sudah terkonfirmasi dari proses wawancara dengan wakil bapilu Jawa Tengah, ibu Marlinda dan

Sekretaris Golkar pak Sunari. Mengenai sikap partai Golkar tersebut dapat melihat sub judul

sebelumnya.

Page 81: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

67

dan Ketua Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Tengah Pilkada Serentak

tahun 2015 mengatakan:137

―..PPP memang selalu di dalam menentukan pasangan calon pilkada

baik dalam gubenur, walikota, atau bupati, yang pertama masuk

kriteria untuk diusung adalah kader. Kader adalah yang pertama dan

yang utama. Jadi kalau ada kader yang mempunyai kemampuan dan

dia punya potensi untuk dicalonkan maka akan kita utamakan kader

dulu. Karena bagaimanapun juga salah satu fungsi partai politik

adalah mencetak kader-kader pemimpin bangsa. Partai politik menjadi

laboraturium pemimpin. Oleh karena itu setiap kader partai harus kita

bekali dengan berbagai macam ilmu; baik itu ilmu pemerintahan, ilmu

politik, ilmu menjerial birokasi, dll; yang menunjang program-

program yang digagas atau dicanangkan PPP. Kenapa kader? Karena

kaderlah yang dapat menafsirkan, menerjemahkan, dan

mengimplementasikan tujuan PPP yang sudah digariskan nilai-nilai

perjuanganya.‖

Tanggapan dari Sudarto sebagai perwakilan PPP pusat cukup menarik.

Meskipun seolah-olah PPP memprioritaskan kader untuk diusung, disisi yang lain

ternyata PPP (pusat mempunyai mekanisme alternatif) yaitu juga menyiapkan

cara perekrutan jika terdapat kasus dimana tidak ada kader yang layak untuk

diusung dalam kompetisi politik. Adapun cara yang dilakukan untuk menyaring

calon kandidat yang bukan berasal dari kader internal, Sudarto menjelaskan:138

―Kita adakan fit and proper test. Terdapat tahapan yang harus

dilakukan lagi. Kita juga mendasarkan pada penjajakan internal yang

diselenggarakan oleh partai. Apa yang kita bahas? Kita melihat

popularitas dan elektabilitas dari bakal calon. Lalu kemudian PPP juga

melakukan rekam jejak calon. Misalnya ini baik atau tidak. Ada

norma-norma yang dilanggar atau tidak dalam berperilaku sehari-hari.

Baik itu secara moral, kehidupan keagamaan, maupun dalam

137 Wawancara Sudarto sebagai Wakil Sekretaris PPP dan Wakil Sekretaris Jendral DPP

PPP dan Ketua Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Tengah Pilkada Serentak 2015, Selasa 4

April 2017. 138

Wawancara Sudarto sebagai Wakil Sekretaris PPP dan Wakil Sekretaris Jendral DPP

PPP dan Ketua Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Tengah Pilkada Serentak 2015, Selasa 4

April 2017.

Page 82: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

68

kehidupan sosial kemasyarakatan. Kemudian yang selanjutnya kita

juga melakukan kajian dan pemetaan terhadap potensi calon.‖

Dari pendapat tersebut dapat ditarik gambaran besar bahwa partai politik,

khususnya PPP, tidak memiliki hal yang baku, bahwa kandidat harus berasal dari

kader dan internal partai. Bahkan tingkat pusat menyerahkan sepenuhnya

dinamika pengusungan di tingkat daerah kepada daerah dan cabang dari PPP

sesuai tingkatannya masing-masing. Hal inilah yang membuat dinamika

pengusungan dari penelitian ini bersifat sangat cair, yang bergantung pada

dinamina dan keputusan partai ditingkat daerah. Serupa dengan aturan PPP pusat,

PPP kabupaten Demak juga melakukan proses pendaftaran calon kandidat,

sebagai mekanisme awal, yang terbuka bagi siapapun dan bersedia maju lewat

PPP. Baik dari internal partai atau dari luar partai. Mengenai hal ini Nurul Fuqron

mengatakan:139

―...Kita terbuka buat siapa saja. Baik fungsionaris partai begitu ya,

atau, bahkan dari luar partai.... PPP tidak pernah membatasi niat

seseorang untuk membangun Demak agar semakin baik dan

berkualitas. Bagus kalau ada diluar partai yang mau mencalonkan diri

lewat PPP, itu bagus. Karena masyarakat percaya dengan PPP sebagai

saluran politiknya.‖

Dengan terbukanya model rekrutmen politik partai ini (serupa dengan

partai Golkar Demak), dapat dikatakan bahwa model perekrutannya bersifat

campuran. Artinya selain partai membuka saluran politik untuk melakukan

rekrutmen, selain itu dibutuhkan partisipasi politik dari individu yang bersedia

maju dari luar partai. Sehingga secara analisis teori hubungan komunikasi politik

139

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017.

Page 83: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

69

partai dan rekrutmen politik calon kandidat bersifat campuran antara top-down

dan bottom-up.140

Mengingat pada 2015 partai ini juga sedang mengalami turbulensi politik,

dimana sedang dalam kondisi dualisme, sehingga PPP Demak juga terpecah.

Yaitu antara kubu Djan Farid dan Romahurmuzy. Sebelum pada akhirnya kubu

Romahurmuzy ditetapkan secara sah yang menjalankan roda partai, pada pilkada

kabuparten Demak 2015, posisi masih dipegang oleh PPP kubu Djan Farid.

Dalam konteks yang dualisme seperti ini, akhirnya masing-masing pihak dari PPP

melakukan mekanisme penjaringannya masing-masing. Selanjutnya partai

melakukan musyawarah dan rapat internal untuk melihat kualitas dan kapabilitas

calon. Adapun aspek dan kriteria yang paling dipertimbangkan adalah soal figur,

yang di bahas dan pembahasan tersebut. Gambaran tersebut dapat kita lihat dari

pendapat pak Nurul, yaitu:141

―saya dan tim menilai banyak aspek dari calon. Kami menilai bahwa

rekam jejak calon tidak cukup hanya jika mengandalkan keanggotaan

di PPP. Tapi juga Figur menjadi penting. Aspek apa yang mau kita

tonjolkan untuk calon yang kita usung melawan calon-calon yang

dinilai akan kembali maju (petahana) di pilkada 2015 ini.‖

Mengingat dalam persaingan politik pilkada kabupaten Demak terdapat

sosok petahana yang mencalonkan diri kembali, pertimbangan yang begitu disorot

adalah ketokohan dari calon. Sehingga jika hanya mengandalkan keanggotaaan

(kader) dari calon yang diusung, tentu modal politiknya masih begitu kurang.

Pertimbangan yang demikian dalam konteks politik lokal sangat umum terjadi.

140

Berkaitan dengan sidat dari rekrutmen politik dapat melihat, Sahid Gatara, Sosiologi

Politik: Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian, h. 21. 141

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017.

Page 84: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

70

Bahkan dari pihak Golkar sendiri juga mengatakan bahwa untuk kasus di Jawa

Tengah sosok ketokohan atau figur dari calon kental menjadi pertimbangan untuk

memenangkan kontestasi. Diluar dari pertimbangan mesin partai. Pendapat ini

dikatakan langsung oleh Marlinda, selaku Wakil Ketua Pemenangan partai Golkar

untuk wilayah Jawa Tengah pada pilkada tahun 2015. Begini tanggapannya:142

―Menurut saya untuk kasus Jawa Tengah, faktor yang menentukan

adalah figur calon tersebut. Karena jika kita memaksakan figur

tersebut harus kader partai, yang tidak memiliki elektabislitas yang

cukup maka sama saja hasilnya. Misalnya kandidat tersebut adalah

ketua golkar di daerah, apabila pada saat penjaringan, kandidat

tersebut tidak mempunyai elektabilitas yang cukup, dari pada kandidat

yang lain/non kader maka ketua tersebut harus mundur. Jadi figur

calon amat kita perhatikan.‖

Selanjutnya karena internal partai harus mengeluarkan satu nama untuk

diusung dan harus disepakati bersama oleh kedua pihak, maka perlu melakukan

rapat dan pembahasan internal mengenai siapa yang pantas untuk diusung. Hasil

rapat dan musyawarah tersebut, diputuskan untuk mengusung pak Natsir.

Pertimbangan keputusan internal partai untuk mendukung penuh pak Natsir

karena melihat aspek rekam jejak dan ketokohan. Berikut gambaran dari salah

satu tim penilai, Nurul Fuqron:143

―...Saat itu kita menilai bahwa ada beberapa aspek yang

penting...Bahwa rekam jejak sebagai birokrat di daerah masih cukup

dipercaya untuk dapat menjalankan roda pemerintahan.

Popularitasnya pak Natsir yang lebih baik karena pernah menjabat

dibidang pendidikan dan sebagai ketua PGRI Demak. Juga aktif di

NU. Itu bisa jadi modal yang baik...‖

142

Wawancara dengan Marlinda Irwanti sebagai Wakil Ketua Bapilu Pilkada Serentak

2015 Wilayah Jawa Tengah, Jakarta pada 27 April 2017. 143

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017.

Page 85: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

71

Tidak berlebihan jika pak Natsir dipilih sebagai calon yang akan diusung

oleh PPP. Karena memang selain rekam jejak atau pengalamannya yang cukup,

jaringan organisasinya pun cukup baik (lihat tabel IV. B. 1. a.). Setidaknya jika

hanya dibandingkan dengan pasangannya yaitu Joko Sutanto. Peluang inilah yang

bahkan menurut internal PPP, pak Natsir lebih baik dibandingkan dengan nama

calon dari kader internal yang masuk penjaringan calon, sebagaimana menurut

pak Nurul.

Tabel IV. B. 1. a.

Pengalaman Organinasi dari H. M. Natsir

No Jabatan Institusi Tahun

1 Sekretaris IPNU NU 1980-1985

2 Ketua Kwarcab Pramuka 2013

3 Ketua PGRI PGRI Kab Demak 2015-

sekarang144

Sumber: KPUD Kabupaten Demak

145

Selain itu, kiranya cukup masuk akal, bahwa PPP kabupaten Demak

(terpaksa) harus memilih sosok atau figur diluar kader. Karena terdapat beberapa

faktor yang menjadi hambatan bagi rekrutmen pengusungan. Pertama, yang sudah

jelas sekali adalah dualisme partai yang sedikit banyak memberi hambatan. Hal

ini dibuktikan dengan masing-masing kubu diberikan kesempatan untuk

melakukan mekanisme rekrutmen. Kedua adalah faktor dimana jumlah kursi

legislatif PPP di DPRD kabupaten Demak periode 2014-2019, hanya memperoleh

lima (5) kursi. Maka dengan mencari sosok non kader, tentu akan menjadi

keuntungan sendiri, karena dalam konteks mencari kemenangan, segmentasi

pemilih pak Natsir cukup luas. Tentu dengan jumlah kursi yang tidak cukup

144

H. M. Natsir, sepengetahuan penulis, masih menjabat sebagai ketua PGRI Kabuapten

Demak, sampai penulis mendapatkan data tersebut tahun 2017. 145

Dokumen Profil pribadi H. M. Natsir Surat Pernyataan Calon Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 86: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

72

banyak akan mengurangi daya tawar dan negosiasi politik. Dan partai tidak akan

bekerja sendirian. Ketiga adalah modal ekonomi dari H. M. Natsir yang lebih baik

(setidaknya jika dibandingankan dengan pasangannya Joko Sutanto).146

Selain itu,

meskipun tidak ditemukan fakta dilapangan bahwa PPP kabupaten Demak,

melakukan politik transaksional dalam rangka jual-beli jabatan atau yang

berkaitan dengan mahar politik, setidaknya modal ekonomi dari calon yang cukup

akan menambah poin pertimbangan untuk dicalonkan. Itulah realitas politik yang

menjadi sorotan banyak pengamat politik, bahwa partai, khususnya di tingkat

daerah cenderung lebih pragmatis.

Setelah keputusan bersama internal tersebut. Maka nama pak Natsir terus

diperjuangkan oleh PPP hingga adanya koalisi bersama dengan partai Golkar di

pilkada kabupaten Demak tahun 2015. Meskipun PPP sedang menghadapi

dualisme partai, sebagaimana halnya partai Golkar, berdasarkan pengamatan

dilapangan, dualisme konflik dalam rangka pengusungan calon di partai ini

tidaklah begitu sepanas, khususnya jika dibandingkan dengan partai Golkar.

Tetapi karena penelitian ini fokus terhadap mekanisme pengusungan, dapat

dilihat bersama bahwa PPP kabupaten Demak akhirnya memilih pengusung calon

non kader. Berdasarkan pertimbangan aspek rekam jejak dan ketokohan. Karena

itu nama calon kandidat dari kader PPP harus tersingkir. Dengan tersingkirnya

nama kader PPP ini, dapat dikatakan bahwa partai tidak memiliki kemampuan

yang mumpuni dalam menejemen kadernya dan kurang memiliki komitmen yang

serius dalam menghasilkan kader yang baik. Sehingga kader yang seharusnya

146

Berdasarkan LHKPN, H. M. Natsir mempunyai total harta kekayaan berjumlah Rp

1.825.540.000.

Page 87: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

73

dipilih dan diusung oleh partai, terpaksa dinomorduakan demi kepentingan partai

yang lebih jauh.

Sebagaimana pengamat politik yang fokus kepada partai politik, Thomas

Pepinsky, mengatakan bahwa partai yang mendukung kandidat dari luar partai

dapat dikatakan cenderung pragmatis.147

Serupa dengan pendapat Thomas, Prof.

Syamsudin Haris juga melihat tidak adanya komitmen yang serius dari partai

politik untuk menjadikan kader sebagai calon-calon pamimpin yang baik.

Mengenai hal tersebut, Prof. Syamsuddin Haris memiliki beberapa alasan:148

―Pada umumnya pimpinan parpol tidak memiliki kemauan politik

untuk melembagakan sistem rekrutmen yang terbuka, demokratis, dan

akuntabel. Meskipun sistem rekrutmen yang terbuka dan demokratis

adalah amanat UU Pemilu, mereka cenderung berpikir instant, yakni

mencari kandidat yang sudah tersedia dalam masyarakat. Yang

penting kandidat tersebut populer dan memiliki sumber dana/finansial

yang memadai. 3. Sebagian pimpinan parpol "memperdagangkan"

peluang menjadi kepala daerah/wakil kepala daerah, dengan cara

memungut bayaran dari kandidat yang ingin diusung oleh parpol

menjadi pasangan calon dalam pilkada. 4. Kepemimpinan parpol di

Indonesia sebagian besar bersifat oligarkis, sehingga apabila parpol

membangun sistem rekrutmen yang terbuka, demokratis, dan

akuntabel, maka yang pertama-tama terancam kedudukannya adalah

para pimpinan parpol itu sendiri. Dengan kata lain, sebagian besar

pimpinan parpol tidak mau kehilangan kekuasaan mereka dalam

menentukan siapa yang menjadi kandidat kepala daerah, baik di

provinsi maupun kab/kota.‖

Senada dengan akhir analisis rekrutmen partai Golkar sebelumnya, bahwa

dalam konteks rekrutmen politik yang dilakukan oleh partai PPP, terlepas dari

hambatan yang terdapat dalam tubuh internal partai, PPP kabupaten Demak

147

Wawancara dengan Dr. Thomas Pepinsky, Ph. D sebagai indonesianis dan pengamat

politik Indonesia (juga sebagai Assosiate Professor Goverment Studies dan Direktur Cornell

Modern Indonesia Project, Cornel University, (USA), melalui email [email protected] pada Rabu

1 Juli 2017. 148

Wawancara dengan Prof. Syamsuddin Haris, sebagai Profesor bidang Ilmu Politik,

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), melalui email [email protected] pada Rabu 20

Juni 2017.

Page 88: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

74

dengan jelas tidak memperjuangkan secara serius kader internal untuk diusung.

Sebagaimana yang sudah diprediksi dengan cermat oleh Prof. Syamsuddin Haris,

PPP cenderung mencari kandidat untuk diusung secara instan, terlepas dari

hambatan yang sedang terjadi, sehingga kader partai harus menjadi korban dari

kepentingan partai yang lebih luas.

C. Kesepakatan Penentuan Kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati

yang Diusung oleh partai Golkar dan PPP

Setelah keluarnya nama-nama calon pasti yang akan diusung oleh partai

Golkar dan PPP, selanjutnya kedua partai tersebut melakukan komunikasi ke

tahap berikutnya untuk menentukan siapa kandidat yang akan menjadi calon

Bupati dan calon wakil Bupati. Berdasarkan data lapangan dari hasil wawancara,

sepertinya proses penentuan posisi tersebut tidaklah begitu rumit dan alot.

Masing-masing partai (antara partai Golkar dan PPP) sudah saling mengetahui

kekurangan dan kelebihan dari calon yang diusung oleh partai koalisinya. Dari

nama H. M. Natsir dan Joko Sutanto, selanjutnya partai Golkar dan PPP bersama-

sama, melakukan musyawarah. Dari hasil musyawarah tersebut disepakati bahwa

H. M. Natsir ditetapkan sebagai calon bupati dan Joko Sutanto ditetapkan sebagai

calon wakil bupati. Pada proses rapat internal tersebut alasan disepakatinya H. M.

Natsir sebagai calon bupati didasari pada beberapa alasan.

Alasan pertama adalah melihat pengalaman organisasi yang mumpuni. H.

M. Natsir dinilai mampu menjadi pembeda dari pasangan calon lainnya

(khususnya dibandingkan dengan Joko Sutanto), karena banyak aktif di dunia

pendidikan. Selain tercatat sebagai ketua PGRI kabupaten Demak, beliau juga

Page 89: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

75

aktif di dunia pramuka dan yang tidak kalah penting adalah H. M. Natsir dilihat

sebagai salah satu tokoh NU yang dihormati. Sebagaimana yang dikatakan oleh

pak Nurul dalam memberikan penjelasan mengapa pak Natsir lebih diunggulkan.

Berikut kutipannya:149

―...waktu kita rapat beberapa hari untuk membahas siapa yang akan

menjadi Demak satu dan Demak dua, dari kita (PPP) dan Golkar,

akhirnya sepakat untuk menentukan pak Natsir sebagai Demak satu.

Dan pak Joko Demak dua....Pertimbangannya karena pak Natsir

mempunyai (jangkauan) basis pemilih yang lebih besar. Beliau dekat

dengan dunia pendidikan. Juga aktif di NU. Demak kan NU-nya

cukup kuat. Sedangkan pak Joko kurang dalam melihat pemilihnya

siapa. Dari situ kita yakin memilih pak Natsir....‖

Dengan melihat tanggapan dari pak Nurul, pertimbangan memilih pak

Natsir dapat dianalisis bahwa dalam proses penentuan posisi Demak satu dan

Demak dua, yang lebih dominan menjadi penilaian adalah modal sosial (jaringan)

dari calon kandidat. Sehingga penilaian figur atau ketokohan kurang melihat

rekam jejak karir dari calon kandidat. Tidak sebagaimana proses pertimbangan

pada saat penjaringan di internal partai, yang juga cukup mempertimbangkan

rekam jejak karir. Padahal jika melihat rekam jejak karir dari kedua calon

kandidat tersebut, nama Joko Sutanto(lah) yang cukup lebih menyakinkan.150

Apalagi mengingat pak Joko juga pernah menjadi staf ahli bupati aktif pada saat

itu, yaitu H. Moh. Dachirin Said. Sehingga pada proses musyawarah penentuan

posisi dari kandidat yang sudah dipersiapkan, cenderung melihat segmentasi

pemilih yang lebih besar, dan dapat menarik simpati masyarakat yang lebih besar.

149

Wawancara dengan Nurul Fuqron sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017. 150

Karena Pak Joko mempunyai pengalam kerja sebagai pegawai pemerintah yang lebih

variatif dibandingkan dengan H. M. Natsir. Untuk lebih jelas mengenai profil rekan jejak karir dan

organisasi dari kedua pasangan calon tersebut, dapat melihat BAB III.

Page 90: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

76

Dengan pertimbangan segmentasi pemilih tersebutlah, menjadi masuk akal bahwa

nama pak Natsir ditetapkan menjadi calon bupati yang akan diusung.

Namun bukan hanya jaringan (latar belakang sosial atau organisasi) dan

modal sosial(lah) yang menjadi faktor utama terpilihnya H. M. Natsir faktor

lainnya yang dipertimbangkan adalah usia. Usia dari H. M. Natsir lebih muda

empat tahun dari Joko Sutanto.151

Hal ini ditegaskan oleh pendapat pak Sunari,

yang mengatakan:152

―...faktor usia juga kita bahas di rapat itu. Kita tidak mau mengambil

resiko untuk memaksakan pak Joko jadi calon bupatinya. Karena pak

Dachirin (petahana) juga sudah tua.153

Jika kita mencalonkan yang tua

juga, berarti tidak ada bedanya. Makanya yang muda kita lebih

prioritaskan, selain itu juga, pak Natsir mempunyai basis NU. Disitu

juga perbedaan beliau (pak Natsir)...‖

D. Koalisi Partai Golkar dan PPP dalam Mengusung Pasangan Calon Bupati

dan Wakil Bupati, H. M. Natsir dan Joko Sutanto

Sebagai salah satu sikap partai politik dan dengan tujuan merebut

kekuasaan, partai politik tentu dapat melakukan koalisi. Berkoalisinya partai

politik merupakan syarat penting untuk menambah kekuatan politik dalam suatu

agenda politik. Berkaitan dengan koalisi, menurut Shively, koalisi adalah

gabungan beberapa kelompok politik untuk mengendalikan dan menghimpun

151

Saat mencalonkan diri pada pilkada Kabupaten Demak 2015, tercatat usia dari H. M.

Natrir adalah 56 tahun. Dan Joko Sutanto 60 tahun. Berdasarkan Dokumen Profil pribadi H. M.

Natsir dan Joko Sutanto, Surat Pernyataan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten

Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten Demak. 152

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017. 153

Berdasarkan Dokumen Profil pribadi H. Moh. Dachirin Said saat mencalonkan diri

kembali sebagai petahana, usia beliau menginjak 63 tahun. Surat Pernyataan Calon Bupati dan

Calon Wakil Bupati Kabupaten Demak, dari dokumen BB. 2-KWK. Sumber KPUD Kabupaten

Demak.

Page 91: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

77

kekuasaan sehingga kepentingan mereka dapat terakomodasi.154

Hal senada juga

dikatakan oleh A. Bakir Ihsan, yang mengatakan koalisi menjadi cara untuk

menjembatani beragam kepentingan partai politik untuk bersama-sama

membangun dan menjalankan pemerintahan.155

Terkait dengan pengertian koalisi tersebut, dalam penelitian ini,

berkoalisinya antara partai Golkar dan partai PPP adalah bentuk komitmen konkrit

dalam rangka mengusung pasangan calon kepala daerah yang telah ditetapkan

oleh partai masing-masing, yaitu H. M. Natsir sebagai calon bupati dan Joko

Sutanto sebagai calon wakil bupati (kabupaten Demak pada pilkada tahun 2015).

Beberapa waktu sebelum masa penentuan calon kandidat dari masing-

masing partai, komunikasi politik partai Golkar dan PPP sudah mulai terjalin pada

saat proses penjaringan calon sedang berjalan. Memang masing-masing partai

(antara partai Golkar dan PPP) juga melakukan komunikasi politik dengan partai

lainnya. Tetapi intensitas dan keseriusan dari kedua partai tersebut begitu berbeda

dibandingkan komunikasi dengan partai politik lainnya. Hal ini diperkuat dengan

pendapat pak Sunari yang mengatakan:156

―...Ya komunikasi jelas sudah. Dengan partai lain juga melakukan

komunikasi. Tapi intensitasnya berbeda dengan partai PPP. Menjelang

masa pencalonan Golkar dan PPP sudah mencoba serius untuk

melakukan komunikasi lebih intens, khususnya terkait koalisi.

Sehingga pada akhirnya ini sudah keputusan yang bulat dari kedua

belah pihak. Sampai dengan peresmian pengusungan nama Pak Natsir

dan pak Joko sebagai calon bupati dan wakil bupati...‖

154

W. Philips Shively, Power and Choice: An Introduction to Political Science, h. 428. 155

A. Bakir Ihsan, ―Rekonstruksi dan Revitalisasi Koalisi dalam Sistem Quasi Presidensial,

h. 31. 156

Wawancara dengan pak Sunari Muslim sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar

Kabupaten Demak, pada 13 Juni 2017.

Page 92: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

78

Selanjutnya, setelah ada keseriusan antara dua partai tersebut, salah satu

alasan yang membuat antara partai Golkar dan PPP harus melakukan koalisi,

karena mereka akan melawan calon-calon petahana yang sudah lebih awal

mendeklarasikan (belum resmi diusung) untuk maju dalam pilkada kabupaten

Demak 2015, khususnya pasangan H. Moh. Dachirin Said dan H. Edi Sayudi yang

diusung oleh PKB dan NasDem. Informasi kembali majunya petahana dalam

pilkada, cukup memberi ke khawatiran dan tantangan bagi kedua partai tersebut.

Dalam kontestasi politik gambaran tantangan ini dapat kita cermati dari pendapat

pak Nurul:157

―Jadi pada waktu itu ketika pilkada, PPP dan Golkar sudah ada

komunikasi politik untuk berjalan bersama di pilkada. Tapi ada hal

yang menyulitkan, yaitu jika kita mengusung pasangan calon dari satu

partai. Meskipun partai Golkar mempunyai mesin poitik yang cukup

kuat. Tetapi pada saat itu sedang ada dualisme. Dan kita melawan dua

kandidat petahana, pak Dachirin dan pak Herwanto.‖

Namun tidak hanya karena faktor petahana(lah) yang membuat partai

Golkar dan PPP harus memutar otak untuk memenangkan pilkada. Karena kedua

pasangan calon yang diusung oleh partai tersebut, dapat dikatakan mempunyai

modal ekonomi-politik yang terbilang sedikit dan kecil, jika melihat harta

kekayaan dari harta kekayaan dari H. M. Natsir dan Joko Sutanto. Sehingga

kepastian untuk mengusung calon dari partai mereka haruslah benar-benar matang

dan terencana. Mengenai total harta kekayaan dari masing-masing calon yang

berkontestasi dapat melihat tabel berikut.

157 Wawancara dengan Nurul Fuqron, sebagai Sekretaris DPD PPP Kabupaten Demak, 22

Mei 2017.

Page 93: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

79

Tabel IV. D. 1.

Total Harta Kekayaan Masing-Masing Calon Kepala Daerah yang Maju

pada Pilkada Kabupaten Demak Tahun 2015

No Nama Calon Kandidat Total Harta

Kekayaan

Waktu Pelaporan

LHKPN

1 H. M. Natsir Calon Bupati 1.825.540.000 9 Juli 2015

2 Joko Sutanto Calon Wakil Bupati 397.352.549 8 Juli 2015

3 H. M. Dachirin Said Calon Bupati 735.917.974 29 Juni 2015

4 Edi Sayudi Calon Wakil Bupati 17.946.630.722 30 Juni 2015

5 Harwanto Calon Bupati 2.405.480.136 6 Juli 2015

6 H. Maskuri Calon Wakil Bupati 7.893.998.730 3 September 2015 Sumber: KPUD Kabupaten Demak

Dari tabel diatas, dapat dilihat meskipun H. M. Natsir, mempunyai modal

yang lebih banyak dibandingkan dengan Joko Sutanto, tetapi jika melihat

kompetisi politik dari segi pasangan calon, tentu kedua pasangan calon yang

diusung oleh partai Golkar dan PPP ini, mempunyai modal ekonomi yang relatif

sangat jauh dengan pasangan calon yang lain. Itulah mengapa, kekhawatiran

melawan petahana cukup memakan perhatian dari kedua partai tersebut.

Sebagaimana tanggapan dari pak Nurul dan pak Sunari yang sudah dibahas

sebelumnya. Selanjutnya pembahasan mengenai koalisi antara partai Golkar dan

PPP, sudah dikomunikasikan cukup intens oleh masing-masing partai. Terjadinya

komitmen bersama untuk berkoalisi, tidak terlepas dari cukupnya ambang batas

dua puluh persen (20%) pengusungan calon bupati dan wakil bupati yang merujuk

pada jumlah kursi legislatif di kabupaten Demak.158

Tabel IV. D. 2.

Informasi Pasangan Calon, Partai pengusung, dan Jumlah Kursi

Legislatif Kabupaten Demak tahun 2015

No Pasangan Calon Partai Pengusung Jumlah Perolehan

Kursi

1 H. M. Natsir dan Joko Sutanto Partai Golkar dan

PPP

14 (28% dari jumlah

keseluruhan kursi)

158

Sumber informasi dari KPUD Kabupaten Demak.

Page 94: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

80

2 H. Moh. Dachirin Said dan H. Edi

Sayudi

PKB dan Partai

NasDem

12 (24% dari jumlah

keseluruhan kursi)

3 Harwanto dan H. Maskuri

Partai Gerindra, PAN,

dan Partai Demokrat

11 (22% dari jumlah

keseluruhan kursi)

Sumber: Semua data diperoleh dari KPUD Kabupaten Demak

Melihat peta pengusungan partai politik pada tahun 2015 di kabupaten

Demak dengan jumlah kursi koalisi yang relatif sama pada masing-masing

pengusungan pasangan calon (tabel diatas), dapat dipastikan jalannya kompetisi

politik sangatlah sengit. Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati mempunyai

presentase yang kurang lebih sama yaitu masih diangka 20 persen. Artinya tidak

ada koalisi partai politik yang sangat dominan yang hampir menguasai separuh

kursi legislatif. Namun perlu diketahui bahwa terdapat dua partai politik yang

tidak ikut mengusung159

pada pilkada kabupaten Demak 2015, yaitu: PDI-P dan

PKS (lihat tabel IV. C. 2. dan IV. C. 3.).

Tabel IV. D. 3.

Partai Politik dan Perolehan Kursi Legislatif 2014-2019 di Kabupaten

Demak

No Partai Politik Jumlah Kursi Legislatif

1 PAN 2

2 Partai Demokrat 2

3 Partai Gerindra 7

4 Partai Golkar 9

5 Partai NasDem 3

6 PDI-P 8

7 PKB 9

8 PKS 4

9 PPP 5

# Total 49 Kursi Sumber: Diperoleh dari KPUD Kabupaten Demak.

159

PDI-P dan PKS tidak tercantum ikut mengusung ketiga pasangan calon yang ikut

berkompetisi pada pilkada kabupaten Demak 2015. Berdasarkan dokumen pada kandidat pasangan

calon yang berkompetisi dan pengesahan partai pendukung. Sumber KPUD Kabupaten Demak.

Page 95: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

81

Dengan cukupnya ambang batas minimal pengusungan calon kepala

daerah di kabupaten Demak tahun 2015 yang dilakukan oleh partai Golkar dan

PPP, maka tipe koalisi dari kedua partai ini adalah tipe koalisi pas terbatas.

Karena partai politik yang tergabung ke dalam koalisi ini, jumlahnya terbatas

hanya untuk mencapai kekuatan politik yang disyaratkan secara minimal. Tanpa

dukungan mayoritas mutlak di legislatif. Sehingga koalisi pas terbatas ini menjadi

bentuk koalisi yang cukup mudah, dan dapat menjadi alternatif bagi partai politik

dalam kondisi konstelasi politik yang cukup sengit.

Selain itu PPP yang berasaskan partai Islam dan partai Golkar yang secara

asas partai nasionalis, justru tidak menghambat mekanisme koalisi. Karena asas

partai menurut Sudarto hanya berlaku untuk internal PPP, dan tidak menyentuh

persoalan lainnya (diluar partai), seperti koalisi. Sudarto mengatakan:160

―.. PPP adalah partai yang berasakan Islam. Rumah bagi semua umat

Islam. Tapi asas tersebut justru adalah implementasi/aplikasi sehari-

hari bagi kader-kader PPP. Jadi lebih ke internal PPP sendiri. PPP

memang partai Islam, Islam Indonesia. Itu yang membedakan kita

dengan partai lain. Ini yang menjadi ciri khas PPP. Dalam konteks

koalisi kita terbuka dengan partai manapun. Asalkan sejalan dengan

visi politik kita. Jika kita koalisi dengan partai yang nasionalis juga

tidak apa-apa, malah jauh lebih baik karena kita jadi punya kekuatan

dan ciri khas partai masing-masing. Dan lebih indonesia sama

pancasila. Jadi jangan tertutup. Kalo tertutup ya ke China saja yang

dikuasi oleh partai komunis...‖

Selain itu koalisinya partai Islam dan nasionalis ini memberikan

keuntungan lain. Menurut Marlinda Irwanti dengan koalisinya PPP dan partai

Golkar akan semakin kuat. Karena PPP dan partai Golkar memiliki segmentasi

160 Wawancara Sudarto, sebagai Wakil Sekretaris PPP dan Wakil Sekretaris Jendral DPP

PPP dan Ketua Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Tengah Pilkada Serentak 2015, Selasa 4

April 2017.

Page 96: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

82

pemilih dari latar belakang yang berbeda. Sebagaimana tanggapan dari Wakil

Ketua Bapilu Partai Golkar untuk wilayah Jawa Tengah itu adalah:161

―...Beruntung pada kasus Demak, partai Golkar berkoalisi dengan

PPP. Keuntungan ini dapat dilihat, Golkar sebagai penyaring suara

kelompok nasionalis dan PPP menyaring suara kelompok

tradisionalis...‖

Dengan demikian berkoalisinya PPP dan partai Golkar dapat kita lihat

bersifat sangat terbuka dan tidak mempersoalkan masalah asas partai, sesuai

dengan pendapat pimpinan pusat partai masing-masing. Sifat koalisi pada kasus

ini sangat sesuai dengan pengertian koalisi menurut Lawrence C. Dodd yang

mengatakan partai politik yang terdapat dalam sistem multipartai harus masuk ke

dalam koalisi bersama dengan partai politik lain untuk memperoleh kekuasaan

dan kontrol atas pemerintahan. Untuk mencapainya, partai politik yang berkoalisi

harus meninggalkan ideologi atau asas awal demi tercapainya kebersamaan di

dalam koalisi.162

Meskipun asas atau ideologi partai politik dalam banyak aspek menjadi

penting,163

tetapi pada kasus koalisinya partai Golkar dan PPP sepertinya tidak

ada kendala dan hambatan yang berarti. Karena kedua partai hanya melihat

kemenangan sebagai tujuan sehingga persoalan pengusungan calon kandidat non

161

Wawancara dengan Marlinda Irwanti, sebagai Wakil Ketua Bapilu Pilkada Serentak

2015 Wilayah Jawa Tengah, Jakarta pada 27 April 2017. 162

Lawrence C. Dodd, Coalitions In Parliamentary Government, h. 35. 163

Karena asas atau ideologi politik dapat menunjukan karakter dan identitas partai politik

tertentu, yang membedakan dengan partai politik lainnya. Selain itu identitas partai yang berbeda

juga akan membedakan kader partai tertentu dengan kader partai lainnya. Mengingat partai ID

adalah hal yang pokok dalam tubuh partai politik. Dengan lunturnya identitas, asas, atau ideologi

partai, maka arah dan tujuan partai akan dengan cepat hilang jika dihadapkan dengan kepentingan

politik seperti dalam kasus lobi-lobi politik atau negosiasi politik, juga tidak terlepas pada

persoalan koalisi.

Page 97: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

83

kader dan masalah asas partai tidak terlalu berarti.164

Tanggapan ini rasanya tidak

terlalu berlebihan jika kita mengacu kepada tanggapan ibu Marlinda selaku Wakil

Bapilu partai Golkar wilayah Jawa Tengah:165

―...Karena partai ingin menang. Tidak ada partai yang ikut bertarung

punya tujuan kalah... karena Partai Golkar adalah partai yang modern

siapa saja dapat masuk, mencalonkan dan dicalonkan, serta diusung

oleh partai golkar. Ini yang membedakan partai Golkar dan partai lain,

dimana partai Golkar fleksibel...‖

Berkaitan dengan pendapat ibu Marlinda diatas, soal bagaimana sifat dan

tindakan partai dalam pengusungan calon kandidat dan koalisi partai di penelitian

ini, khususnya partai Golkar, sudah dapat diprediksi oleh David Reeve dengan

baik. Reeve mengatakan:166

―...Golkar mempunyai political machine terbaik rupanya,

dibandingkan dengan yang lain. Tetapi, seperti digambarkan oleh Dirk

Tomza, Golkar adalah political machine yang diciptakan untuk

menang dalam pemilu, jadi tujuan utamanya adalah menang karena

ideologi tidak begitu kuat, jadi akan selalu cenderung mencari

kandidat yang mempunyai harapan besar dalam kompetisi pemilu.

Sejak pemilu 1971 Golkar selalu mencari kandidat lokal yang

mempunyai following dan pengaruh, dan pola yang sudah lama itu

tetap dipegang....bukan Golkar saja yang sering aktif dalam permainan

politik yang pragmatis. Dengan komentar saya di atas sudah jelas

bahwa Golkar selalu cenderung pragmatis, karena kemanangan adalah

nomor satu.‖

Pengamat politik Indonesia lainnya, R. William Lidlle, juga mengatakan

hal serupa (dengan pendapat Reeve), sewaktu diminta tanggapannya mengenai

164

Sebaliknya, masalah yang cukup dominan yang di temukan di lapangan adalah masalah

dualisme partai yang menghabat proses kegiatan partai. Baik dari PPP dan partai Golkar. 165

Wawancara dengan Marlinda Irwanti, sebagai Wakil Ketua Bapilu Pilkada Serentak

2015 Wilayah Jawa Tengah, Jakarta pada 27 April 2017. 166

Wawancara dengan David Reeve sebagai pengamat Golkar dan Assosiate Profesor

University of Sidney, di Bentara Budaya Kompas, Jakarta pada Rabu 29 Juni 2017. David Reeve

juga menulis buku khusus tentang Golkar berjudul,‖Golkar-Sejarah yang Hilang: Akar Pemikiran

dan Dinamika‖ yang diterbitkan oleh Komunitas Bambu (Kobam) pada 2013.

Page 98: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

84

gambaran penelitian ini, khususnya pada konteks hubungan koalisi partai Golkar

terhadap PPP. Liddle mengatakan:167

―...Tentang sifat-sifat khas Golkar, partai itu memang pragmatis

sekali, dari jaman Suharto pun. Pada masa transisi, beberapa

pemimpin Golkar, mungkin terutama Akbar Tandjung, sengaja

merekrut orang-orang lokal sebab memang akar lokalnya kuat di

banyak daerah (khususnya di luar Jawa) pada waktu itu. Anda tentu

tahu bahwa hanya Golkar yang pada masa Orde Baru berhak

mendirikan cabang-cabang sampai ke tingkat kecamatan. Partai itu

sampai sekarang siap membentuk koalisi dengan partai apapun untuk

memenangkan pemilu di tingkat kabupaten, kota, dan propinsi.‖

Cairnya hubungan koalisi partai Golkar dan PPP di kabupaten Demak

pada pilkada 2015, menjadi suatu bukti yang memperkuat bahwa ideologi atau

asas partai tidak lagi menjadi faktor penentu dalam komunikasi dan negosiasi

politik antar partai, bahkan sampai pada tingkat lokal. Selain itu koalisi yang

direkam dalam penelitian ini berguna sebagai penambah khazanah kajian

hilangnya identitas partai sebagai faktor pembeda dengan partai lainnya, di tingkat

lokal. Khususnya pada momentum politik pilkada serentak tahun 2015. Karena

literatur atau studi mengenai lunturnya identitas partai politik pada umumnya

banyak membahas pada persoalan koalisi tingkat nasional.168

167

Wawancara dengan Prof. R. William Liddle sebagai pengamat politik Indonesia dari

Professor Bidang Politik, Ohio State University, (USA), melalui email [email protected]

pada11 Juli 2017. 168

Banyak studi yang fokus terhadap ideologi atau asas partai dalam konteks hilangnya

ideologi partai politik. Namun studi yang paling mutakhir dari Indonesia mengenai hal tersebut

adalah riset dari Kuskrisdho Ambardi, Mengungkap Politik Kartel: Studi Kepartaian di Indonesia

Era Reformasi (Jakarta: KPG, 2009). Salah satu tesis penting dari buku ini adalah ideologi tidak

penting dalam menentukan perilaku partai. Dan partai longgar dalam membentuk koalisi.

Page 99: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

85

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini menemukan bahwa fakta yang menarik dalam penetapan

rekrutmen calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Kabupaten Demak 2015,

yang diusung oleh partai Golkar dan PPP, yang berasal dari luar kader partai.

Dalam konteks partai Golkar perekrutan tetaplah dilakukan sesuai dengan

prosedur pada umumnya. Namun mengingat partai Golkar pada saat itu sedang

menghadapi dualisme partai. Akhirnya terdapat kesepakatan sebagai jalan keluar

bahwa partai Golkar dari masing-masing kubu harus menggugurkan nama-nama

yang sudah masuk dan mencari serta memilih kandidat baru. Artinya konflik yang

terjadi pada tubuh partai Golkar di kabupaten Demak harus mengorbankan

kadernya untuk diusung dan dicalonkan sebagai kandidat kepala daerah. Selain itu

mengingat pada kontestasi 2015 terdapat petahana yang kembali maju dalam

pilkada, partai Golkar harus memilih kandidat yang memiliki rekam jejak, figur,

dan elektabilitas yang baik. Artinya jika hanya mengandalkan rekam jejak dari

keanggotaan di partai, jelas bukan modal yang cukup.

Selanjutnya meskipun dalam konteks PPP kabupaten Demak konflik

dualisme yang terjadi tidak sepanas partai Golkar. Tetapi partai ini juga akhirnya

memilih dan menetapkan calon untuk diusung dari luar kadernya, yaitu H. M.

Natsir. Serupa dengan pertimbangan partai Golkar kabupaten Demak, kader yang

ikut dalam proses rekrutmen, memiliki modal rekam jejak dan ketokohan yang

kurang, dibandingan dengan calon kandidat dari luar partai. Selain itu

Page 100: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

86

pertimbangan lainya adalah jika PPP kabupaten Demak tidak mengusung yang

cukup mampu untuk melawan petahana, dikhawatirkan akan kurang mampu

dalam persaingan politik pada pilkada kabupaten Demak 2015.

Kesimpulan secara umumnya, terlepas dari semua kendala, hambatan dan

tantangan yang dihadapi masing-masing partai, baik internal dan eksternal, kedua

partai dengan jelas tidak memperjuangakan masing-masing kadernya secara serius

untuk diusung. Sehingga dapat dikatakan bahwa partai Golkar dan PPP gagal

untuk mengusung kadernya sebagai kandidat yang akan diusung dalam kontestasi

pilkada kabupaten Demak tahun 2015.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran peneliti adalah sebagai berikut:

1. Akademis

Penelitian akademis selanjutnya diharapkan dapat lebih mendalami

mengenai pola rekrutmen politik yang diterapkan bersama dengan bentuk

koalisi di Indonesia. Melakukan perbandingan pola rekrutmen dengan partai

lain dan pada kondisi yang lain pada suatu tingkat tertentu dan waktu

tertentu.

2. Praktis

Secara praktis agar partai politik lebih meningkatkan kapasitas kadernya,

untuk menjadi calon-calon wakil rakyat baik di eksekutif maupun legislatif

dengan kualitas yang mumpuni. Sekaligus pada saat yang bersamaan,

membuka peluang seluas-luasnya kepada masyarakat luas untuk ikut terjun

mengabdi kepada masyarakat lewat partai politik tanpa adanya batasan.

Page 101: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

87

Dengan begitu tentu memberikan pengaruh pada jalannya pemerintahan

yang lebih baik.

Page 102: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

88

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Lijphart, Arend. Pattern of Democracy: Government Forms and Performance in

Thirty-Six Countries. New Heaven and London: Yale University Press,

2012.

Budiardjo, Prof. Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia

Jakarta, 2000.

Indrayana, Denny. Negara Antara Ada dan Tiada: Reformasi Hukum

Ketatanegaraan. Jakarta: Kompas, 2008.

Diamond, Larry. dan Richard Gunther. Political Parties and Democracy.

Baltimore: Johns Hopkins University Press, 2001.

Fathurahman, Prof. H. Pupuh. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV

Pustaka Setia, 2011.

Firmanzah. Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi

Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011.

Heywood, Andrew. Politics. New York: Palgrave Macmillan, 2007.

Dodd, Lawrence C. Coalitions In Parliamentary Government. New York:

Princeton University Press, 1996.

Lapalombara, Joseph. dan Myron Weiner. Political Parties and Political

Development. Princeton UP: Princeton, 1996.

Milbrath, L.W. 1997. Political Participation. Chicago: RandMcNally.

Huntington, Samuel P. Tertib Politik Di Dalam Masyarakat Yang Sedang

Berubah. Penerjemah Sahat Simamora. Jakarta: CV. Rajawali, 1983.

Page 103: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

89

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES, 1983.

Soetomo. 2007. Perilaku Organisasi dan Rekrutmen Politik. Jakarta: Prenada.

Gatara, Sahid. Sosiologi Politik: Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian.

Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.

Rush, Michael dan Phillip Althoff. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Norris, Pippa. Democratic Phoenix: Political Activism Wordwide. New York:

John F. Kennedy School of Government Harvard University, (tahun tidak

diketahui).

Hollyson, Rahmat dan Sri Sundari. Pilkada:Penuh Euforia, Miskin Makna.

Jakarta: Penerbit Bestari, 2015.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1992.

Katz, Richard S. dan Willliam Crotty, ed. Handbook of Party Politic. London:

Sage Publications Ltd, 2006.

Roskin, Michael G. Political Science: An Introduction. London: Pearson

Education, 2008.

Shively, W. Philips. Power and Choice: An Introduction to Political Science.

New York: McGraw. 2015.

Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, 2015.

Page 104: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

90

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2008.

Haris, Syamsuddin. Masalah-Masalah Demokrasi dan Kebangsaan Era

Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.

Usaman dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan

Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2008

Hofmeister, Wilhelm dan Karsten Grabow. Political Parties: Functions and

Organisation in Democratic Societies. Singapore: Konrad Adenauer

Stiftung, 2011.

B. Jurnal

Ihsan, A. Bakir. ―Rekonstruksi dan Revitalisasi Koalisi dalam Sistem Quasi

Presidensial.‖ Jurnal Penelitian Politik, Vol. 8, No 1, 2011.

C. Karya Ilmiah

Septian, Doni. ―Rekrutmen Politik Dalam Penetapan Calon Legislatif 2014-2019

(Studi Kasus: DPD Partai Golkar Kota Tanjungpinang).‖ Jurusan Ilmu

Pemerintahan. Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjung Pinang, 2014.

Fanindita, Fanina. ―Rekrutmen Politik Terhadap Perempuan Dalam Partai Politik

Dan Parlemen (Suatu Studi Terhadap DPRD Tingkat I Periode 2004-2009

di Sumatra Utara).‖ Departemen Ilmu Politik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sumatra Utara (Medan), 2009.

Ihyauddin. ―Proses Rekrutmen Calon Angota DPRD Provinsi Banten Periode

2009-2014 (Studi Kasus Partai Keadilan Sejahtera [PKS] dan Partai

Page 105: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

91

Demokrat).‖ Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Serang), 2012.

Poetra, Kaswan Try. ―Perbandingan Rekrutmen PDI Perjuangan dan Partai

Demokrat Terhadap Caleg DPRD Pemilu Tahun 2014 di Kabupaten

Polewali Mandar.‖ Program Studi Ilmu Politik. Jurusan Ilmu Politik dan

Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Hasanuddin (Makasar), 2013.

Saputra, Wengky. ―Pola Rekrutmen Partai Politik (Studi Dewan Pimpinan Cabang

(DPC) Partai Demokrat Dalam Menetapkan Caleg Pemilu Legislatif 2009 di

Kabupaten Agam).‖ Jurusan Ilmu Politik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Andalas Padang, 2012.

D. Dokumen

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, data ini

diunduh dari http://partaigolkar.or.id/ad-art pada Kamis 10 November

2016.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Keadilan

Sejahtera (PKS)

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Partai Persatuan

Pembangunan (PPP)

Dokumen Jumlah Kursi Legislatif DPRD Kabupaten Demak periode 2014-2019.

KPUD Kabupaten Demak.

Dokumen pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kabupaten

Demak tahun 2015, Model BB.1 KWK. KPUD Kabupaten Demak.

Page 106: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

92

Ketetapan Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan No:

07/TAP/MUKTAMAR VIII/PPP/2016 di Jakarta pada 10 April 2016.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

E. Situs Berita Internet

Republika.co.id, Ira Sasmita dan Indah Wulandari ―Ini Jadwal Lengkap Pilakda

2015.‖ Diakses pada 12 Oktober 2016 melalui

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/24/nk9bsp-ini-

jadwal-lengkap-pilkada-2015.

Website resmi DPRD Kabupaten Demak, ‖Tanpa Judul.‖ Diakses pada Jum‘at 11

November 2016 melalui http://dprd.demakkab.go.id/?page_id=490.

Website resmi Kabupaten Demak ―Profil Kabupaten Demak.‖ Diakses pada kamis

10 November 2016 melalui http://demakkab.go.id/profil/geografi-dan-

kependudukan/.

Website resmi KPU, ―Informasi Penetapan Peserta‖ diakses pada Jumat

18/11/2016 dari situs sitapkpu melalui http://infopilkada.kpu.go.id/sitap-

2015/index.php?r=Dashboard/paslon&tahap=3.

Website resmi KPU, ―Hasil Pemilihan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah‖

diakses pada Jumat 18/11/2016 dari situs sitapkpu melalui

http://infopilkada.kpu.go.id/sitap-

2015/index.php?r=Hasilpemilihan%2Fadminex&jeniswilayahp=33&wilaya

hkab=40477&yt0=.

Website resmi Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa II, ―DPP

Partai Golkar Masa Bakti 2014-2019 Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah

Page 107: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

93

Jawa II (Jateng dan DIY).‖ Diakses pada Kamis 10 November 2016 pukul

16.10 WIB melalui http://partaigolkar.or.id/bidang_kegiatan/45/bidang-

pemenangan-pemilu-wilayah-jawa-ii-jateng-dan-diy-.

Website resmi Partai Golkar DPD 1 Provinsi Jawa Tengah, ―Pengurus Harian

Partai Golkar DPD 1 Provinsi Jawa Tengah.‖ Diakses pada Kamis 10

November 2016 pukul 16. 20 WIB melalui

http://jateng.partaigolkar.or.id/pengurus_harian_dpd.

Website resmi Partai Golkar, ―AD/ART Partai Golkar‖, diakses pada Kamis 10

November 2016 http://partaigolkar.or.id/ad-art.

Website resmi Partai Golkar, ―Susunan Pengurus: Profile Pengurus DPP Golkar.‖

Diakses pada 10 November 2016 pukul 16.40 WIB melalui http://partai-

golkar-indonesia.blogspot.co.id/

Website resmi Perludem (rumahpemilu.org), ‖Daftar Provinsi dan Kabupaten yg

Gelar Pilkada Gelombang I Pemungutan Suara 9 Desember‖, Diakses pada

Senin 17 Oktober 2016 melalui

http://www.rumahpemilu.org/in/read/8817/Daftar-Provinsi-dan-

KabupatenKota-yang-Pilkada-Gelombang-I-Pemungutan-Suara-9-

Desember-2015.

Website Tribun News Jateng, ―Ada Tiga Pasang Cabub dan Cawabub di

Kabupaten Demak‖, diakses dari http://jateng.tribunnews.com, pada Rabu

03/01/2017.

Website berita online, ―Dualisme Pemimpin Golkar‖, diakses dari

https://www.rappler.com, pada Rabu 03/01/2017.

Page 108: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

94

Website Kompas, ―Awal Mula Penyebab Konflik Internal Golkar‖, diakses dari

www.nasional.kompas.com, pada Rabu 03/01/2017.

Website Viva News, ―Penyebab Dualisme Kepeminpinan partai Golkar dan

Dampaknya terhadap Kinerja DPR RI‖, diakses dari www.viva.co.id, pada

Rabu 03/01/2017.

Website Viva News, ―Sekjen Golkar Beberkan Awal Mula Manuver Agung‖,

diakses dari www.viva.co.id, pada Rabu 03/01/2017.

Website Oke Zone, ―Konflik Golkar dan PPP menghambat Kinerja DPR‖, diakses

dari http://news.okezone.com, pada Kamis 04/01/2017.

Website Oke Zone, ―Korupsi Dana Haji di Kementerian Agama‖, diakses dari

diakses dari http://news.okezone.com, pada Kamis 04/01/2017.

Website Viva, ―Dualisme Kepemimpinan PPP‖, diakses dari www.viva.co.id,

pada Rabu 03/01/2017.

Website CNN, ―Dualisme PPP Menurunkan Elektabilitas di Pilkada‖, diakses dari

www.cnnindonesia.com, pada Kamis 04/01/2017.

Website CNN, ―Dualisme di Tubuh Partai Pengaruhi Elektabilitas Pilkada‖,

diakses dari www.cnnindonesia.com, pada Kamis 04/01/2017.

F. Wawancara

Wawancara dengan, David Reeve (Assosiate Profesor Universty of Sidney),

pengamat partai Golkar, 29 Juni 2017.

Wawancara dengan, Dr. Thomas Pepinsky, Ph. D (Assosiate Professor Goverment

Studies dan Direktur Cornell Modern Indonesia Project, Cornel University,

Page 109: PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49176/1/CENDH… · PARTAI POLITIK DAN REKRUTMEN POLITIK (Studi Atas Rekrutmen Koalisi Partai

95

USA), sebagai indonesian studies khususnya politik, melalui email

([email protected]), 1 Juli 2017.

Wawancara dengan, Prof. Syamsuddin Haris (Profesor bidang Ilmu Politik LIPI),

melalui email ([email protected]), 20 Juni 2017 .

Wawancara dengan, Drs. Sudarto Sm, MM (Wakil Sekretaris Jendral DPP PPP

dan Ketua Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Tengah Pilkada

Serentak 2015), Selasa 4 April 2017.

Wawancara dengan, Dr. Marlinda Irwanti, SE, Msi (Wakil Ketua Bapilu Pilkada

Serentak 2015 Wilayah Jawa Tengah, Wakil Sekjen DPP PG, Anggota DPR

RI Jateng Dapil X), 27 April 2017.

Wawancara dengan, Prof. R. William Liddle (Professor Bidang Politik, Ohio

State University, USA), pengamat politik Indonesia, melalui Email

([email protected]), 11 Juli 2017.

Wawancara dengan, Pak Muin (Pimpinan Redaksi Warta Demak, Pemimpin

Umum dan Redaksi Kabar Seputar Muria), Melalui Chat Whatsup di nomor

08564162xxxx, 30 Mei 2017.

Wawancara dengan, H. Nurul Furqan (Sekretaris PPP Kabupaten Demak 2015),

22 Mei 2017.

Wawancara dengan, Sunari Muslim (Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten

Demak), 13 Juni 2017.