Daftar Isi - banksampoerna.com · jiwa dalam bisnis keluarga Sampoerna selama 9 ... (dahulu PT Bank...

92
Tentang Simbol Identitas _______________________ 2 About Identity Symbol Visi dan Misi _________________________________ 3 Vision and Mission Pemberdayaan Yang Membangkitkan Kekuatan ___ 4 Empowering That Raises Strength Nilai Budaya Perusahaan _______________________ 6 Corporate Values Imperatif_____________________________________ 7 Essence Jejak Sejarah _________________________________ 8 History Komposisi Pemegang Saham __________________ 11 Shareholders Composition Tonggak Sejarah _____________________________ 14 Milestones Kegiatan Usaha ______________________________ 15 Scope of Business Produk dan Layanan __________________________ 16 Products and Services Peristiwa Penting ____________________________ 17 Important Events Ikhtisar Keuangan Penting __________________ 22218 Financial Highlights Kinerja Keuangan ____________________________ 19 Financial Performance Sambutan Dewan Komisaris ___________________ 20 Commissioner’s Message Laporan Direktur Utama_______________________ 24 President Director Report Struktur Organisasi ___________________________ 30 Organization Structure Profil Dewan Komisaris ________________________ 32 The Board of Commissioners Profile Profil Dewan Direksi __________________________ 34 Directors Profile Analisa dan Diskusi Manajemen ________________ 38 Analysis and Management Discussion Pembiayaan UMKM___________________________ 40 Micro & SME business Produk Konsumer dan Treasuri _________________ 41 Consumer Products and Treasury Kinerja Keuangan Bank _______________________ 42 Financial Performance Of The Bank Sumber Daya Manusia (SDM)___________________ 49 Human Resources Teknologi Informasi (TI) _______________________ 51 Information Technology Jaringan Kerja dan Mitra Usaha 54 Office Network and Business Partner Hal-hal Penting yang diperkirakan terjadi di 2012 56 Hal-hal Penting yang diperkirakan terjadi di 2012 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ____________ 58 Corporate Social Responsibility (CSR) Tata Kelola Yang Baik _________________________ 59 Good Corporate Governance Peristiwa Sesudah Tanggal Neraca _______________ _ 82 Subsequent Events Transaksi-Transaksi Penting 2011 83 Important Transaction 2011 Jaringan Kantor Pusat dan Cabang 86 Branch Network Daftar Isi Table of Content

Transcript of Daftar Isi - banksampoerna.com · jiwa dalam bisnis keluarga Sampoerna selama 9 ... (dahulu PT Bank...

Tentang Simbol Identitas _______________________ 2About Identity Symbol

Visi dan Misi _________________________________ 3Vision and Mission

Pemberdayaan Yang Membangkitkan Kekuatan ___ 4Empowering That Raises Strength

Nilai Budaya Perusahaan _______________________ 6Corporate Values

Imperatif_____________________________________ 7Essence

Jejak Sejarah _________________________________ 8History

Komposisi Pemegang Saham __________________ 11Shareholders Composition

Tonggak Sejarah _____________________________ 14Milestones

Kegiatan Usaha ______________________________ 15Scope of Business

Produk dan Layanan __________________________ 16Products and Services

Peristiwa Penting ____________________________ 17Important Events

Ikhtisar Keuangan Penting __________________ 22218Financial Highlights

Kinerja Keuangan ____________________________ 19Financial Performance

Sambutan Dewan Komisaris ___________________ 20Commissioner’s Message

Laporan Direktur Utama _______________________ 24President Director Report

Struktur Organisasi ___________________________ 30Organization Structure

Profil Dewan Komisaris ________________________ 32The Board of Commissioners Profile

Profil Dewan Direksi __________________________ 34Directors Profile

Analisa dan Diskusi Manajemen ________________ 38Analysis and Management Discussion

Pembiayaan UMKM ___________________________ 40Micro & SME business

Produk Konsumer dan Treasuri _________________ 41Consumer Products and Treasury

Kinerja Keuangan Bank _______________________ 42Financial Performance Of The Bank

Sumber Daya Manusia (SDM)___________________ 49Human Resources

Teknologi Informasi (TI) _______________________ 51Information Technology

Jaringan Kerja dan Mitra Usaha 54 Office Network and Business Partner

Hal-hal Penting yang diperkirakan terjadi di 2012 56Hal-hal Penting yang diperkirakan terjadi di 2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ____________ 58Corporate Social Responsibility (CSR)

Tata Kelola Yang Baik _________________________ 59Good Corporate Governance

Peristiwa Sesudah Tanggal Neraca _______________ _ 82Subsequent Events

Transaksi-Transaksi Penting 2011 83Important Transaction 2011

Jaringan Kantor Pusat dan Cabang 86Branch Network

Daftar IsiTable of Content

Simbol Tiga Tangan (“The Three Hands”)Simbol ini adalah representasi dari Bank Sahabat Sampoerna, Proses Transaksi, dan Nasabah (Konsumen) di industri keuangan mikro dan UKM. Apabila ketiga unsur ini telah mencapai tujuannya dan telah terpenuhi segala kebutuhannya, maka kehidupan sejahtera bersama dapat tercapai. Dalam industri keuangan, Bank Sahabat Sampoerna memiliki peran penting dalam mendukung, membantu dan mengayomi masyarakat (nasabah) dibidang keuangan demi mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur.

A Symbol of the Three HandsThis symbol is the representation of Bank Sahabat Sampoerna, Transaction Process and Customers in micro and SME financial industry. The living prosperity together can be achieved if these three elements reach the goals and meet all the needs. Bank Sahabat Sampoerna plays an important role in supporting and helping the customers in financial sector in order to create a fair and prosperous life.

Tentang Simbol IdentitasAbout Identity Symbol

Kami menggambarkan “jiwa” Bank Sahabat Sampoerna melalui Logo yang dengan jelas mengapresiasi sinergi untuk menciptakan kesejahteraan. “Jiwa” ini akan menggerakkan kesadaran dan menuntun tindakan kami pada tujuan memberdayakan dan mensejahterakan usahawan mikro dan UKM di Indonesia.

We describe the “spirit” of Bank Sahabat Sampoerna through an identity which clearly appreciates the synergy to build prosperity. This "spirit" will generate the awareness and actions towards goals of empowering and prospering the micro and SME entrepreneurs in Indonesia.

2

Kami menegaskan tekad dengan merubah visi dan misi menjadi lebih optimis serta fokus pada pencapaian target dan prestasi.

We are determined in reshaping the vision and mission to be more optimistic and focused to reach the goals and greater achievements.

Visi dan Misi Vision and Mission

Visi Vision Menjadi institusi keuangan pilihan masyarakat dengan fokus pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang memberikan pelayanan yang amanah dan profesional.

To become the customers' choice of financial institution with focus in the area of micro, small and medium business by providing dedicated and professional services.

Misi Mission Memberdayakan masyarakat dengan menyediakan kesempatan dan dukungan agar berhasil di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Empowering the society by providing opportunities and support in order to succeed in the area of micro, small and medium business.

3

Pemberdayaan Yang Membangkitkan KekuatanEmpowerment That Raises Strength

4

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah bentuk nyata sebuah gagasan pemberdayaan yang dirancang untuk memutus rantai ketidakberdayaan akibat keterbatasan finansial. Sebagai bagian dari aktivitas bisnis keuangan Grup Sampoerna, kami mensinergikan bisnis dengan persaudaraan dan komitmen kepedulian sebagai landasan untuk tumbuh maju.

Diawali dengan kegiatan pemberdayaan melalui Sahabat UKM pada tahun 2008, Grup Sampoerna melalui Sampoerna Financial Group telah merambah ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Diidukung oleh jaringan lebih dari 90 kantor yang tersebar di Jakarta, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, Grup Sampoerna telah membantu puluhan ribu nasabah mikro dan UKM di Indonesia. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan selain kepada para pengusaha mikro dan UKM, juga ke sektor pemberdayaan wanita prasejahtera atau KWANTREN (Kelompok Wanita Tanggung Renteng) serta pemberdayaan usahawan muda atau PROMUDA di wilayah Jawa Timur.

Untuk melengkapi pelayanan kepada usahawan di segmen tersebut, pada bulan Mei 2011 secara resmi Grup Sampoerna melalui PT Sampoerna Investama telah mengakuisisi 85% saham PT Bank Dipo Internasional, dengan PT Pahalamas Sejahtera sebagai pemegang saham pendiri tetap memiliki 15% saham bank, dan pada bulan Februari 2012 nama Bank telah dirubah menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna.

Dalam langkah pemberdayaan ini, kami membawa serta tradisi kesungguhan, kesempurnaan dan kemenangan yang telah menjadi jiwa dalam bisnis keluarga Sampoerna selama 9 (sembilan) dasawarsa kiprahnya. Sampoerna dengan warna semangat yang khas telah menorehkan sejarah dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan pertumbuhan Indonesia. Kini, kami dengan keteladanan nilai-nilai tersebut, mempersembahkan Bank Sahabat Sampoerna sebagai entitas bisnis keuangan berbasis pemberdayaan.

Mensinergikan dan memberdayakan jaringan kantor Bank di Jakarta, Medan dan Pekanbaru serta jaringan kantor Sahabat UKM, Sampoerna Financial Group siap memberikan pelayanan perbankan sedekat sahabat dan sehangat keluarga. Membenahi semua platform bisnis agar siap menjadi mitra pemberdayaan terbaik para stakeholders.

Menjadi Sahabat, bersama-sama mendistribusikan optimisme dan harapan, menjelajah dan menemukan potensi kemandirian yang belum tersentuh. Memberikan tempat dan kesempatan bagi setiap bakat besar untuk ikut berkontribusi mensejahterakan Indonesia.

Mari melangkah bersama, membuka pintu kesejahteraan Indonesia dan membuat hidup kita menjadi lebih baik, lebih mulia, bermartabat dan memberi manfaat bagi sesama.

PT Bank Sahabat Sampoerna is a real form of an empowering idea which designs to cut the powerless chain due to the lack of financial. As part of the financial business activities of Sampoerna Group, we synergize business with brotherhood and caring commitment as the foundation to move forward.

Started with empowering activities through Sahabat UKM in 2008, Sampoerna Group through Sampoerna Financial Group has spread all over Indonesia. Supported by the network of more than 90 offices spreading in Jakarta, Sumatera, Java, Kalimantan, and Sulawesi, Sampoerna Group has helped thousands of micro and SME customers in Indonesia. The empowerment not only applied to the micro entrepreneurs and SME, but also to the sector of low income women segment or KWANTREN (Kelompok Wanita Tanggung Renteng) and empowering the young entrepreneurs (PROMUDA) in East Java.

In order to complete the service to the entrepreneurs in the segment above, in May 2011 Sampoerna Group through PT Sampoerna Investama officially completed the acquisition of 85% PT Bank Dipo International shares, with PT Pahalamas Sejahtera as the founding shareholders still owned 15% of the bank shares, and in February 2012, the name of the bank has changed to Bank Sahabat Sampoerna.

In these empowerment steps, we take the tradition of determination, perfection, and victory that has become the spirit of Sampoerna's Family business for 9 decades. Sampoerna with its special spirit has written a history which is inseparatable with the growth of Indonesia. Now, with these value models, we present Bank Sahabat Sampoerna as the empowering based financial business entity.

By synergizing and empowering the network of the Bank offices in Jakarta, Medan and Pekanbaru, as well as Sahabat UKM, Sampoerna Financial Group is ready to provide banking services as close as a friend and as warm as a family. Improving the entire business platform in order to be ready as the best empowering partner of the stakeholders.

Becoming Sahabat, together in distributing optimism and hope, exploring and discovering the hidden potential of power. Providing place and opportunity for every big talent to contribute for the prosperity of Indonesia.

Let us move forward together, ensuring the prosperity of Indonesia, make our lives better and bring benefits to all mankind.

5

Nilai Budaya PerusahaanCorporate Values

Kami menjadikan nilai budaya perusahaan sebagai modal pertumbuhan berkelanjutan yang dapat menjadikan kami berbeda, unik dan mudah dikenali. Kami adalah cerminan nilai dalam sikap, karakter dan perilaku.

We make the values as the foundation for a sustainable growth as well as to make us different, unique and easy to be recognized. We are the mirror of values in attitude, character and behavior.

01

02

03

04

0506

07

08

Pertumbuhan berkelanjutan (Sustainable Growth)

Keuntungan (Profit)

Kerja Keras (Hardwork)

Kehati-hatian (Prudent)

Kualitas (Quality)

Integritas (Integrity)

Persaudaraan (Brotherhood)

Iman dan Taqwa (Faith & Self Alert)

PerilakuKami mudah dikenali karena kehadiran perilaku yang menjunjung tinggi keluhuran nilai pelayanan, penghargaan, spirit yang mengapresiasi potensi setiap individu, serta efektifitas dan produktifitas dalam berkarya

1. Ramah, Santun, Hangat, Tulus dan Jujur.2. Sikap Selalu Bisa dan Proaktif.3. Memberikan Solusi, bukan Mengeluh.4. Komunikasi Efektif, Jelas, Singkat dan Meyakinkan.

6

Kami percaya dan memegang teguh keyakinan bahwa kami mampu mewujudkan visi dengan membentuk sikap dan mental tangguh yang diwarnai seluruh esensi yang kami miliki dengan penuh

kesadaran dan rasa tanggungjawab.

We believe and hold on tightly to the faith that we can bring the vision to realization by establishing the attitude and tough mentality that colored by the entire essences that we

own with full awareness and responsibility.

ImperatifEssence

01

02

03

04

05

07

08

06

Keuntungan dan Investasi (Profit and Investment)

Pencapaian Bersama (Shared Key Indicator Performance)

Pertumbuhan (Growth)

Pengelolaan Risiko (Risk Management)

Operasi yang Berkualitas (Operational Excellence)

Kepatuhan dan Pengendalian (Compliance and Controllership)

Gotong Royong (Togetherness)

Niat dan Perbuatan yang baik (Sincere Will & Contribution)

BehaviorWe are easy to be recognized because of the presence of behavior that uphold the grandeur of servicing value, appreciation, spirit to appreciate the excellence of an individual, effectiveness and productivity in work.

1. Friendly, polite, warm, sincere and honest2. Willingness and proactive3. Solutions, not complaints4. Effective communication, clear, brief and convincing.

7

PT Bank Sahabat Sampoerna (dahulu PT Bank Dipo Internasional) didirikan tanggal 27 Septembar 1990 berdasarkan Akte Notaris Ny. Susana Zakaria, S.H., No. 95 dengan nama PT Dipo International Bank. Anggaran Dasar (AD) Bank telah disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 17 Desember 1990 melalui Surat Keputusan No.C2-6534.H.01.01 Th. 90 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 439, Tambahan No.13 tanggal 13 Pebruari 1991.

Bank beroperasi secara komersial tanggal 9 September 1991 sesuai izin usaha yang diberikan Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 668/KMK.013/1991 tanggal 1 Juli 1991.

Berdasarkan Akte Notaris Ricardus Nangkih Sinulingga, S.H., No.68 tanggal 5 Pebruari 1996 dan Akte Notaris Haji Muhammad Afdal Gazali S.H., No. 302 tanggal 16 Oktober 1997 dilakukan perubahan nama Bank menjadi PT Bank Dipo Internasional sekaligus penyesuaian anggaran dasar bank sesuai Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT). Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 17 Desember 1997 melalui Surat Keputusan No. C2-13320.HT.01.04. Th 97 dan diumumkan pada Ber i ta negara Republ ik Indonesia No. 5675,Tambahan No.80 tanggal 6 Oktober 1998.

Tanggal 5 Pebruari 2008, Suhanti Poniman, Suhanda Poniman, PT Pahalamas Sejahtera yang merupakan pemegang saham PT Bank Dipo Internasional menandatangani Perjanjian Pembelian dan Penjualan Saham Bersyarat (CSPA) dengan Grup Sampoerna terkait dengan pembelian 100 % saham PT Bank Dipo Internasional.

PT Bank Sahabat Sampoerna (previously PT Bank Dipo Internasional) was established on 27 September 1990 based on the Notary Deed of Mrs. Susana Zakaria, SH. No. 95 in the name of PT Dipo Internasional Bank. The Article of Association was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia dated 17 December 1990 through Letter of Decision No. C2-6534.HT.01.01 Th.90 and was announced in the State News of the Republic of Indonesia No. 439, Addition No. 13 dated 13 February 1991.

Based on the decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through a Letter of Decision No. 668/KMK.013/1991 dated 1 July 1991, the bank started operation as a commercial bank on 9 September 1991.

Based on the Notary Deed of Ricardus Nangkih Sinulingga, SH., No. 68 dated 5 February 1996 and the Notary Deed of Haji Muhammad Afdal Gazali SH., No. 302 dated 16 October 1997, the name of the Bank was changed to PT Dipo Internasional and the adjustment of the Article of Association in accordance with the Law No.1 Year 1995 regarding the Limited Company. The change was legalized by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia dated 17 December 1997 through a Letter of Decision No. C2-13320.HT.01.04. Th 97 and announced in the State News of the Republic of Indonesia No.5675, Addition No. 80 dated 6 October 1998

On 5 February 2008 the shareholders of PT Bank Dipo Internasional, Suhanti Poniman, Suhanda Poniman, PT Pahalamas Sejahtera; signed the Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) with Sampoerna Group to purchase 100% shares of PT Bank Dipo Internasional. Subsequently, the CSPA was amended few times,

Jejak Sejarah History

8

Kemudian perjanjian CSPA tersebut telah dilakukan amandemen beberapa kali. Amandemen terakhir pada tanggal 2 Juni 2010 terkait dengan perubahan pihak yang mengakuisisi saham bank dari Orient Distributors Network Pte.Ltd kepada PT Sampoerna Investama.

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) No. 65 tanggal 22 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Arikanti Natakusumah,SH., telah dilakukan perubahan modal dasar Bank menjadi Rp 400 miliar, sekaligus dilakukan penyesuaian anggaran dasar Bank sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU.31043.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 6 Juni 2008.

Dalam rangka untuk secara konsisten membantu para pengusaha UMKM, Grup Sampoerna berinisiatif untuk tetap membangun bisnis di bidang finansial dengan pondasi awal membantu pendirian Koperasi Mitra Sejati (Sahabat UKM) pada tahun 2009 sebagai pilot project yang dirancang untuk menjadi cikal bakal Sampoerna Financial Group. Pada periode tahun 2009 – 2011, Sahabat UKM telah memiliki lebih dari 90 jaringan kantor yang tersebar di Jakarta, Jawa Timur, Sumatera serta Kalimantan Timur dan Barat.

most recently dated 2 June 2010 regarding changes in acquisition party of the bank's shares from Orient Distributors Network Pte.Ltd to PT Sampoerna Investama.

Based on the Deed of the General Meeting of Shareholders No.65 dated 22 May 2008 which was made before the Notary of Arikanti Natakusumah,SH, there had been changed of the Bank’s authorized Capital to be Rp400 billion, as well as the adjustment of the Bank's Article of Association that in line with the Law No. 40 year 2007 regarding the Limited Company. The change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through a Letter of Decision No.AHU.31043.AH.01.02 Year 2008 dated 6 June 2008.

In order to consistently support the micro and SME entrepreneurs, Sampoerna Group initiated to keep building the business in the financial area with the starting foundation to support the establishment of Koperasi Mitra Sejati (Sahabat UKM) in 2009 as a pilot project designed to be the pioneer of Sampoerna Financial Group. During the period of 2009-2011, Sahabat UKM had more than 90 offices network spreading in Jakarta, East Java, Sumatera, East and West Kalimantan.

9

Perubahan Nama Bank dan Pemindahan Kantor PusatBerdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.52 tanggal 28 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Ratam, SH., MKn, menyetujui perubahan nama Perseroan yang semula bernama PT Bank Dipo Internasional berubah menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna.

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02080.AH.01.02, tanggal 13 Januari 2012 dan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/7/KEP.GBI/2012 tanggal 22 Februari 2012.

Kantor Pusat Bank dipindahkan dari Gedung Wisma Sejahtera, Slipi ke Gedung Sampoerna Strategic Square, Lantai Mezzanine Jl Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta, 12930 dan didukung oleh 3 (tiga) kantor cabang di Jakarta, Medan dan Pekanbaru serta 5 (lima) kantor cabang pembantu di Jakarta, yaitu kantor cabang Bandengan, Pecenongan, Kelapa Gading, Matraman dan Fatmawati.

Merintis Jalan PemberdayaanBulan Agustus tahun 2011, aktivitas Bank dan Koperasi disinergikan untuk mendukung pertumbuhan portofolio kredit Bank. Program Channeling antara Bank dan Koperasi ini membuktikan sikap konsisten dan kesungguhan Sampoerna Financial Group dalam mendukung pemberdayaan sektor UMKM di Indonesia.

Grup Sampoerna juga menyatakan komitmennya dalam mendukung Sampoerna Financial Group untuk tumbuh dan berkembang serta dapat bersaing di pasar yang memang ditekuni.

The Bank Name Changes and Moving of The Head OfficeBased on Deed of Statement of Decision on Outside General Meeting of Shareholders Extraordinary No.52 dated 28 December, 2011 of Notary Ashoya Ratam, SH.Mkn, approved the change of the Bank’s name from PT Bank Dipo Internasional to PT Bank Sahabat Sampoerna.

The Amendment to the Bank’s Article of Association has been approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0280.Ah.01.02 year 2012, dated 13 January 2012 and Decree of Governor of Bank Indonesia No.14/7/KEP.GBI/2012 dated 22 February 2012.

The Head Office of the Bank was moved from Wisma Sejahtera, Slipi to Sampoerna Strategic Square Building, Mezzanine Floor. Jl. Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta, 12930 and supported by 3 (three) Branch offices in Jakarta, Medan and Pekanbaru and there are 5 (five) Sub-Branch offices in Jakarta which are Bandengan, Pecenongan, Kelapa Gading, Matraman and Fatmawati.

Pioneering the Empowering RoadIn August 2011, the activities of the Bank and Cooperative were synergized to support the growth of the loan portfolio of the Bank. Channeling program between the Bank and Cooperative proved the consistency and determination of Sampoerna Financial Group in supporting the empowerment of micro and SME sector in Indonesia.

Sampoerna Group also stated the commitment to support Sampoerna Financial Group to grow and develop in order to be able to compete in the selected market.

10

Berdasarkan Akte Akuisisi No. 78, dari Notaris Sutjipto , S.H., MKn, tanggal 9 Mei 2011, saham Bank telah diakuisisi oleh PT Sampoerna Investama ( Group Sampoerna) sebesar 85% dan PT Pahalamas Sejahtera sebesar 15%. Berdasarkan Akte Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.52 tanggal 9 Juni 2011 dari Notaris Sutjipto , S.H., MKn, para pemegang saham menegaskan dan memutuskan sebagai berikut :

a. Susunan Pemegang Saham dan pemilik saham Bank setelah akuisisi adalah:(1) PT Sampoerna Investama sebanyak 102 juta saham dengan

nilai nominal Rp102 miliar;(2) PT Pahalamas Sejahtera sebanyak 18 juta saham dengan

nilai nominal Rp18 miliar.b. Menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar Bank sehubungan

dengan pelaksanaan akuisisi.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34453. Tahun 2011 tanggal 15 Desember 2011 serta persetujuan Bank Indonesia No.13/35/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 13 April 2011

Based on Acquisition Deed No. 78, dated 9 May 2011 from Notary Sutjipto , S.H., MKn, the Bank’s shares was acquired by PT Sampoerna Investama (Sampoerna Grup) for 85% and PT Pahalamas Sejahtera still owned 15% of the share. Based on the Deed of Shareholders’s Decision No.52 dated 9 June 2011 from Notary Sutjipto, S.H., MKn, the shareholders asserted and decided as follows:

a. The composition of shareholders and owners of shares of the Bank after the acquisition are : (1) PT Sampoerna Investama has 102 million shares with a

nominal value of Rp102 billion;(2) PT Pahalamas Sejahtera Kencana has 18 million shares

with a nominal value of Rp18 billionb. Approved to change the entire Article of Association of the

bank in connection with the implementation of the acqusition.

The amendment was approved by Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10.-34455 year 2011, dated 15 December 2011 and Bank Indonesia No. 13/35/GBI/DPIP/Rahasia dated 13 April 2011.

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

NoPemegang Saham /

Shareholder

Jumlah Lembar Saham /

SharesNilai Saham / Nominal (Rp)

Modal Ditempatkan & Disetor

Penuh / Issued & Fully Paid Up

(Rp)

1 PT Sampoerna Investama 102.000.000 1.000 102.000.000.000

2 PT Pahalamas Sejahtera 18.000.000 1.000 18.000.000.000

Total 120.000.000 1.000 120.000.000.000

15%

85%

PT Sampoerna Investama

PT Pahalamas Sejahtera

85%

15%

11

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 20 tanggal 15 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn, para pemegang saham menyetujui dan memutuskan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 100 juta saham dengan nilai nominal Rp100 miliar Dengan demikian modal semula sebanyak 120 juta saham dengan nilai nominal Rp120 miliar meningkat menjadi 220 juta saham dengan nilai nominal Rp220 miliar

Based on the Deed of Statement of Decision Outside Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 20 dated 15 December 2011 of Notary Ashoya Ratam, SH, Mkn, the sharehoders agreed and decided to increase its issued and paid up capital by 100 million shares with a nominal value of Rp100 billion. The Original shares consisted of 120 million shares with a nominal value of Rp120 billion increased to 220 million shares with a nominal value of Rp220 billion.

Dari komposisi kepemilikan saham tersebut di atas, tidak ada porsi saham yang dimiliki oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

Hubungan Kepemilikan Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham Dalam Kelompok Usaha Bank

Kepemilikan saham ex Bank Dipo Internasional telah berubah sejak tanggal 9 Mei 2011 dengan masuknya Grup Sampoerna melalui PT Sampoerna Investama, yang mengakuisisi 85% saham Bank.

Dewan Komisaris dan Direksi Bank merupakan tenaga profesional serta tidak terkait pertalian saudara hingga derajat kedua dengan para pemegang saham.

Per posisi Desember 2011, hubungan kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham pada perusahaan-perusahaan Kelompok usaha dapat dilihat pada tabel berikut :

No Pemegang Saham/ Shareholder Jumlah Lembar Saham / Shares Nilai Saham / Nominal (Rp)

Modal Ditempatkan &

Disetor Penuh / Issued &

Fully Paid Up (Rp)

1 PT Sampoerna Investama 187.000.000 1.000 187.000.000.000

2 PT Pahalamas Sejahtera 33.000.000 1.000 33.000.000.000

Total 220.000.000 1.000 220.000.000.000

In shareholder compotition, there is no shares that owned by directors and board of commissioner.

Directors, Commissioners and shareholder relationship in group holding.

Shares ownership of ex Bank Dipo Internasional has been changed since 9 May 2011 with the entering of Sampoerna Group through PT Sampoerna Investama, which has acquitition 85% Bank shares.

Board of Commissioners and Directors were professional and has no related with second degree of shareholders.

As December 2011, Directors, Board of Commissioners and shareholders relationship with group holdings described in table below :

12

Hubungan Kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Dalam Kelompok Usaha dan Ultimate Shareholders/Directors, Board of Commissioners and shareholders relationship with group holdings and Ultimate Shareholders

Per 31 Desember / As of 31 December 2011

No Nama / Name

Bank Sahabat Sampoerna PT Sampoerna Investama PT Pahalamas SejahteraPT Setia Kawan Pahala

MotorPT Dipo Star Finance

Jabatan /

Level

Kepemilikan/

Ownership

Relation

Jabatan /

Level

Kepemilikan/

Ownership

Relation

Jabatan /

Level

Kepemilikan/

Ownership

Relation

Jabatan /

Level

Kepemilikan/

Ownership

Relation

Jabatan /

Level

Kepemilikan/

Ownership

Relation

1 PT Sampoerna Investama PS 85% - - - - - - - -

2 PT Pahalamas Sejahtera PS 15% - - - - PS 98% PS 15%

3 Michael J Sampoerna *) - - PS 99.99% - - - - - -

4 Ekadharmajanto Kasih *) - - PS 0,01% - - - - - -

5 Suhanti Poniman *) - - - - PS & Dirut 90% Komut - - -

6 Suhanda Poniman *) - - - - PS & Dir 10% Wk Dirut - Komut -

7 Boediarto S Judo Kom Ind - - - - - - - - -

8 Yoen Amal Asnawi Kom - - - - - - - - -

9 Nyoman W Artha Dirut - - - - - - - - -

10 Sri Budjono Dir. Ops. - - - - - - - - -

11 Wardoyo Dir. Kep. - - - - - - - - -

Catatan / Notes : PS : Pemegang Saham / Shareholders Dirut : Direktur Utama / President Director Wk Dirut : Wakil Direktur Utama / Vice President DirectorKomut : Komisaris Utama / President Commissioner Dir : Direktur / DirectorKom : Komisaris / Commissioner Dir Kep : Direkur Kepatuhan / Compliance DirectorKom Ind : Komisaris Independen / Independent Commissioner Dir. Ops : Direktur Operasional / Operational Director

* ) Ultimate Shareholders

13

Tonggak Sejarah Milestone

September 1990Bank Dipo didirikan oleh PT Pahalamas Sejahtera dengan status sebagai bank non devisa.

September 1990Dipo Bank was established by PT Pahalamas Sejahtera with the status as a non-foreign exchange bank.

Mei 2011 Proses akuisisi 85% saham Bank Dipo Internasional oleh PT Sampoerna Investama, 15% sisanya masih tetap dimilki oleh PT Pahalamas Sejahtera.

May 2011The process of acquisition of 85% shares of Bank Dipo Internasional by PT Sampoerna Investama, while the rest of 15% remain being owned by PT Pahalamas Sejahtera.

Nopember 2011Usulan pergantian nama Bank menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna.

November 2011Proposed to change the name of the Bank to PT Bank Sahabat Sampoerna.

Februari 2012 Persetujuan Bank Indonesia atas Perubahan nama dan logo Bank menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna.

February 2012Approval of Bank Indonesia for changes the name and logo of the Bank to PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mei-Desember 2011Proses transisi dan integrasi Bank paska akuisi.

May-December 2011The process of transition and integration of the Bank post acquisition.

Maret 2012 Peluncuran perdana (soft launching)

penggunaan nama dan logo baru PT Bank Sahabat Sampoerna;

Peresmian Kantor Pusat Operasional PT Bank Sahabat Sampoerna di Gedung Sampoerna Strategic Square.

March 2012 Soft launching of the use of name

and new logo of PT Bank Sahabat Sampoerna;

Inaugurat ion of the new headquarters of PT Bank Sahabat Sampoerna at Sampoerna Strategic Square building.

Mei 2012 Peresmian dan peluncuran (grand launching) PT Bank Sahabat Sampoerna kepada publik.

May 2012The inauguration and the grand launching of PT Bank Sahabat Sampoerna to public.

Januari 2012 Perubahan manajemen Bank untuk pencapaian visi dan misi yang baru.

January 2012Changes the Bank Management in order to meet with the new vision and mission.

14

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan adalah berusaha dibidang perbankan dengan ruang lingkup kegiatan meliputi :

1. Menyediakan produk-produk dan pelayanan perbankan konvensional dan syariah, akan tetapi tidak terbatas pada usaha mikro,kecil dan menengah;

2. Bekerjasama dengan lembaga non keuangan lainnya, akan tetapi tidak terbatas pada aliansi strategis, kegiatan pembiayaan bersama, chanelling dan pengaturan pelaksanaan lainnya dengan koperasi dan bank perkreditan rakyat (BPR).

3. Memberikan akses teknis dan finansial kepada pengusaha mikro, kecil dan menengah.

4. Melakukan kegiatan perbankan lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 668/KMK.013/1991 tanggal 1 Juli 1991, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum.

Based on the article 3 of the Article of Association of the Bank, the purpose and the goal is to work in the banking sector that cover the following activities:

1. Providing products and banking services both conventional and Sharia, but not limited to micro, small and medium enterprises.

2. Joint cooperation with other non financial institution which will not be limited only to strategic alliances, joint financing activities, channeling, and organizing other implementation with cooperative and BPR.

3. Providing technical and financial access to the micro, small and medium entrepreneurs.

4. Conducting other banking activities in coherence with the applied rules and regulations.

Based on the Decree Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 668/KMK/013/1991 dated 1 July 1991, the bank started the operational activities as Commercial Bank.

Kegiatan UsahaScope of Business

15

Bank Sabahat Sampoerna memberikan produk dan Jasa perbankan unggulan untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.

1. Produk Pendanaan Giro Tabungan Deposito berjangka

2. Produk Jasa Inkaso Kiriman Uang Kliring

3. Produk Pinjaman Pinjaman Modal Kerja Pinjaman Investasi Pinjaman Konsumtif Bank Garansi

Bank Sahabat Sampoerna provides excellent products and banking services to meet the customers’ need.

1. Funding Products Current Account Saving Account Time Deposit

2. Services Payment Money Transfer Clearing

3. Financing Products Working Capital Investment Consumer Financing Bank’s Guarantee

Produk dan LayananProducts and Services

16

Mei/May 2011 Juli/July 2011

Maret/March 2012 Maret/March 2012

Mei/May 2012 Mei/May 2012

Agustus/August 2011

Februari/February 2012

Peristiwa PentingSignificant Events

Penandatangan perjanjian akuisisi pada tanggal 9 Mei 2011The signing of the acquisition agreement on May 9, 2011.

Press Conference dalam rangka peresmian PT Bank Sahabat Sampoerna.Press Conference on the inauguration of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Proses transisi dan integrasi PT Bank Sahabat Sampoerna dengan Grup Sampoerna.The process of transition and integration of PT Bank Sahabat Sampoerna with Sampoerna Group.

Peluncuran perdana (soft launching) PT Bank Sahabat Sampoerna dengan identitas baru.The Soft Launching of PT Bank Sahabat Sampoerna with a new identity.

Peresmian pembukaan Kantor Pusat Operasional PT Bank Sahabat Sampoerna di Gedung Sampoerna Strategic Square.Inauguration Opening of the Headquarter of PT Bank Sahabat Sampoerna at Sampoerna Strategic Square Building..

Buka puasa bersama anak yatim piatu.Break fasting with orphans.

Penyelenggaraan Nasional Leadership Conference Sampoerna Financial Grup.Upheld the national Leadership Conference Sampoerna Financial Group.

Peresmian peluncuran (Grand Launching)PT Bank Sahabat Sampoerna pada tanggal 9 Mei 2012.The Grand Launching of PT Bank Sahabat Sampoerna on 9 May 2012.

17

Financial HighlightsIkhtisar Keuangan Penting

(Rp Miliar/IDR Billion)

Indikator Kinerja Keuangan 2011 2010 2009 2008 2007 Financial Performance Indicator

Neraca Balanced SheetTotal Aset 1.078,7 797,8 679,6 650,2 685,7 Total AssetsKredit yang disalurkan 643,4 559,3 493,8 385,3 463,2 Loans Aktiva Produktif 775,7 690,9 706,6 681,6 705,0 Earning AssetDana Pihak Ketiga 811,4 621,6 522,4 506,5 552,5 Third Party Fundsa. Tabungan 22,7 25,1 19,76 19,2 16 a. Savings Accountb. Giro 163,6 158,8 147,2 187,6 173,7 b. Current Accountsc. Deposito 625,1 437,7 355,5 299,4 362,8 c. Time DepositsTotal Kewajiban 819,7 640,3 538,1 532 569,6 Total LiabilitiesEkuitas 259 157,5 141,5 127,2 116 Equity

Laba/Rugi Profit/LossPendapatan Bunga Bersih 42,9 43,9 40,7 38,0 41,5 Net Interest IncomePendapatan Operasional Lainnya 5,0 3,4 2,1 2,5 3,0 Other Operating incomeBeban Operasional lainnya 45,2 26,2 22,2 21,4 21,0 Other Operating ExpensesPendapatan/Beban Operasional Bersih 2,7 21,2 20,6 16,7 20,4 Net Operating Expenses / IncomePendapatan/Beban Non Operasi Bersih -0,3 1,1 0,2 0,8 1,3 Non Operating Income/Expenses NetLaba-Rugi sebelum Pajak Penghasilan 2,3 22,3 20,8 17,5 21,7 Income (Loss) before Taxes.Laba-Rugi setelah Pajak Penghasilan 1,5 15,9 14,2 11,2 13,8 Income (Loss) after Taxes.

Data Saham Share DataModal Saham 220 120 120 100 30 Share Capital

Nilai nominal Rp.1.000 per saham per 31 Desember 2011Modal Dasar - 400.000.000 lembar saham per 31 Desember 2011Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 220.000.000 lembar saham per 31 Desember 2011

Par Value Rp.1.000 per share as of 31 December 2011Authorized Capital - 400.000.000 shares as of 31 December 2011Issued and Fully Paid Up Capital - 220.000.000 shares as of 31 December 2011

Rasio Keuangan (%) Financial Ratio (%)CAR (risiko kredit, pasar dan operasional) 36,45 25,66 27,79 30,38 23,04 CAR (credit, market, operational risk) Imbal Hasil Aset (ROA) 0,25 2,98 3,29 2,5 3,31 Return On Assets (ROA)Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 0,89 10,99 10,96 9,48 13,09 Return on Equity (ROE)Margin Bunga Bersih (NIM) 4,88 5,61 6,57 5,33 6,27 Net Interest Margin (NIM)Kredit Bermasalah (NPL) - Kotor 5,47 1,95 2,67 3,52 3,33 Non-Performing Loan (NPL- Gross)Kredit Bermasalah (NPL) - Bersih 3,78 1,83 2,37 2,78 2,63 Non-Performing Loan (NPL - Net)Kredit/Dana Pihak Ketiga (LDR) 79,3 89,97 94,69 76,08 83,84 Loan to Deposit (LDR)

Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) 97,46 76,74 74,98 79,92 77,25 Operating Expenses/ Operating Income

Rasio Aset Produktif & Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif 4,90% 1,76% 2,52% n.a n.a

Non-Performing Productive Assets and Non Productive Assets to Total Productive Assets and Non Productive Assets.

Rasio Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 5,10% 1,37% 1,87% n.a n.a Non-Performing Productive Assets to

Total Productive Assets.

Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif 2,49% 0,88% 1,06% n.a n.a Allowance for Impairment Losses for

Financial Assets to Productive Assets.

Biaya Dana 6,06% 6,59% 5,81% 11,21% 9,95% Cost of fund

Kepatuhan CompliancePersentase Pelanggaran BMPK - - - - - Violation of the LLLPersentase Pelampauan BMPK - - - - - Lending in excess of the LLLGiro Wajib Minimum Rupiah 8,06% 8,08% 5,25% 5,11% 6,16% Statutory Reserves - RupiahGiro Wajib Minimum Valuta Asing - - - - - Statutory Reserves - Foreign CurrencyPosisi Devisa Netto - - - - - Net Open Position

18

Financial PerformanceKinerja Keuangan

35%Aset/Asset (Rp)

2011 1.078,7 miliar/billion2010 797,8 miliar/billion

31%Dana Masyarakat/ Third Party Fund (Rp)

2011 811,4 miliar/billion2010 621,6 miliar/billion

15%Total Kredit/ Total Loans (Rp)2011 643,4 miliar/billion2010 559,3 miliar/billion

Pendapatan Bunga Bersih/Net Interest Income

(Rp Miliar/IDR Billion)

Kewajiban/Liabilities (Rp Miliar/IDR Billion)

Ekuitas/Equity (Rp Miliar/IDR Billion)

Aset/Assets (Rp Miliar/IDR Billion)

Kredit/Loans (Rp Miliar/IDR Billion)

Dana Pihak Ketiga/Third Party Funds (Rp Miliar/IDR Billion)

19

Tahun 2011 ditandai dengan telah tuntasnya proses akuisisi. Pada fase ini manajemen dan seluruh karyawan Bank diharapkan dapat segera bekerja lebih fokus dalam mengimplementasikan program-program yang telah ditargetkan. Proses akuisisi tidak semata menyatukan 2 (dua) entitas bisnis dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda, bukan semata penyatuan aset-aset yang bisa ditentukan nilainya. Namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana menyatukan 2 (dua) sumber daya dan budaya untuk bersedia dan mampu bekerja bersama-sama dan menjadi lebih hebat dengan jalan bersinergi.

Sinergi selalu membutuhkan kesepahaman. Dalam kaitan tersebut Dewan Komisaris sangat mengapresiasi upaya tanpa kenal lelah untuk melekatkan kesadaran dan semangat bersama dengan membangun budaya baru yang mampu mengikat seluruh komponen untuk bergerak padu. Ditengah kepadatan agenda kerja paska akuisisi dan proses perubahan platform bisnis Perusahaan, kerjasama tim ini harus terus ditingkatkan intensitas dan kualitasnya. Jika pada suatu titik kita telah sukses menghimpun energi positif sambil menumbuhkan semangat dan mampu memandang masa depan dengan visi yang sama, pada saat itulah kita akan mampu menggerakkan aktifitas bisnis dengan lebih cepat namun tetap cermat dan penuh perhitungan. Dan sekarang kita sedang menuju kesana.

The year of 2011 has been marked by the completion of the Company’s acquisition process. At this phase, all the management and employees are expected to work in a better focus in implementing the programs that have been targeted. The acquisition process is not only the unification of 2 (two) business entities with different backgrounds and experiences, neither the unification of assets that can be valued. Yet, the most important thing is unification of the 2 (two) resources and culture so that they are willing and able to work together and be excellent by walking in synergizing together.

Synergy always requires the same understanding. In relation to that, the Board of Commissioners really appreciate the endless effort to build the awareness and spirit of togetherness by constructing the new culture that can tie up the whole components in the company to move in integrated manner. In the midst of big agenda of post acquisition and company's business platform changes, such efforts have to be increased in terms of intensity and quality. If at some point, we succeed to raise positive energy while building the spirit and be able to look at the future with the same vision that is when we will be able to move the business activities more quickly but remain careful and smart, and now we are heading in the right direction.

Sambutan Dewan KomisarisCommissioner’s Message

Bersinergi dan Menjadi Lebih Baik“Pada satu titik ketika kita sudah bisa memandang masa depan dengan cara yang sama, saat itulah jalan keberhasilan telah terbentang didepan kita”

Through Synergize and Be Excellent“At one point when we can see the future in the same point of view, at that time the road of success has been extended ahead of us.”

20

Kami mendukung sepenuhnya upaya pembenahan yang dilakukan manajemen untuk membawa Bank menuju era barunya. Bank yang mengembangkan gagasan sebagai sebuah institusi keuangan dengan pendekatan pemberdayaan yang berorientasi pada penyebaran kesejahteraan yang lebih luas jelas merupakan identitas yang unik. Semoga ide yang digerakkan tanggung jawab moral untuk ikut berkontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ini bisa menjadi alternatif solusi yang menginspirasi lahirnya gagasan-gagasan pemberdayaan yang lebih maju dimasa depan. Identitas unik ini tentu masih membutuhkan waktu dan dukungan agar dapat dikenal sebagai entitas bisnis yang disegani dan selalu dinantikan kehadirannya ditengah masyarakat. Kami, Dewan Komisaris, akan mengawal konsolidasi Bank melalui tugas-tugas pengawasan, pemberian nasehat dan saran, serta tugas-tugas lain yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Bank Indonesia terkait dengan tata kelola yang baik (good corporate governance). Dilain pihak keberadaan komite-komite yang beranggotakan kalangan profesional, ahli dan berpengalaman dibidangnya, tentu sangat membantu efektifitas tugas-tugas yang akan berdampak pada membaiknya tata kelola Bank. Kami sangat “concern” pada penerapan praktek tata kelola yang tidak semata akan meningkatkan nilai Bank dimata pemegang saham dan pemangku kepentingan, namun sekaligus mencerminkan jati diri dan kesungguhan itikad kita untuk memberikan keteladanan dan menjaga reputasi sebagai bagian dari kelompok bisnis dengan nama yang reputasinya telah dikenal lebih dari 9 (sembilan) dasawarsa, yaitu Grup Sampoerna.

Kami yakin, Bank Sahabat Sampoerna memiliki prioritas dan strategi yang tepat untuk terus tumbuh dan berkembang serta siap mengantisipasi persaingan di masa yang akan datang. Transformasi harus terus dilanjutkan secara konsisten dan komitmen tinggi serta memperhatikan tata kelola yang baik, sehingga pada akhirnya dapat memberikan nilai keunikan tersendiri bagi perusahaan dan tentunya para pemegang saham.

Pada kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, mitra dan pemangku kepentingan lainnya yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan penuh terhadap perkembangan bank selama ini. Apresiasi juga kami berikan kepada seluruh jajaran Direksi dan segenap karyawan atas dedikasi dan kontribusi yang diberikan di tahun 2011, sehingga kinerja bank tetap menunjukkan pertumbuhan yang sehat serta mulai berkiprah, merintis jalan pemberdayaan.

We fully support all improvement efforts that have been done to bring the Bank toward the new era. The Bank that develops the idea as financial institution by empowering approach whose orientation is for widely welfare distribution is indeed a unique identity. Hopefully, this brilliant idea which moved by moral responsibility to contribute in the effort to improve the welfare of the society can be the alternative solution to inspire the creation of new empowering ideas that will be more powerful in the future. This unique identity certainly needs time and support so that it can be acknowledged as a business entity whose presence is respected and expected by the society.

We, as the Board of Commissioner, will always supervise the Bank's consolidation process by performing the tasks of surveillance, providing advices and suggestions, as well as the other tasks that have been set up in the Article of Association and Bank Indonesia's regulation related to the good corporate governance. The presence of the committees whose members are experienced professionals and experts, definitely help the effectiveness of the performance that will give impact to the improvement of the governance of the Bank. We are very concerned on the implementation of the good governance that will improve the value of the Bank on the eyes of the shareholders and stakeholders as well as reflect the identity and our strong determination to provide role model and to maintain the reputation as a part of a business group whose reputation has been well known for more than 9 (nine) decades, which is Sampoerna Group.

We believe that Bank Sahabat Sampoerna has right priority and strategy to keep growing and developing as well as being ready to anticipate the competition in the future. The transformation has to be consistently carried on with high commitment and giving attention to the good corporate governance so, at the end, it can give unique value to the company and the shareholders.

In this opportunity, on behalf of the Board of Commisioners, we would like to thank the shareholders, strategic partners, and other stakeholders for their fully support and trust on the development of the Bank. Our appreciation is also delivered to all management and employees for their dedication and contribution in 2011, so that the bank performance keep showing a healthy growth and start to pioneer the empowering path.

Budi Setiawan HalimKomisaris Utama/President Commisioner

21

Dari Kiri ke kanan : Arsono Putranto, Boediarto Soetrisno Judo, Budi Setiawan Halim, Adiwarman Azwar Karim

Laporan Direktur UtamaPresident Director Report

Langit Adalah Batas“Kami mencermati setiap peluang seraya menelaah akan seberapa jauh kami mampu melukis dan memberikan warna bagi Indonesia.”

The Sky is the Limit“We look at every opportunity while examining how far

we are able to paint and to provide color to Indonesia.”

24

Tahun 2011 menjadi tahun konsolidasi dan integrasi. Setelah selesainya proses akuisisi PT Bank Dipo Internasional oleh PT Sampoerna Investama (Grup Sampoerna) pada 9 Mei 2011, fokus utama paska akuisisi adalah melakukan konsolidasi dan mengintegrasikan seluruh potensi serta memangkas kelemahan.

Di tahun 2011, kinerja keuangan Bank relatif tetap dapat dipertahankan dalam kondisi sehat, yang dicerminkan dari peningkatan total aset yang tumbuh dari Rp797,8 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp1.078,7 miliar di akhir Desember 2011. Bank juga tetap membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp2,3 miliar, walaupun pencatatan atas laba ini cenderung menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2010, utamanya sebagai implikasi dari strategi manajemen untuk meningkatkan daya saing bank dengan memperkuat infrastruktur teknologi informasi, jaringan distribusi dan kemampuan sumber daya manusia.

Walaupun dalam kondisi transisi paska akuisisi, dana masyarakat tetap dapat dijaga dan tumbuh sebesar 30,53% menjadi Rp811,4 miliar, yang mencerminkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat dan stakeholders tetap dapat dijaga dengan baik dan bahkan ditingkatkan. Hal ini tentunya tidak lepas dari dukungan para pemegang saham, khususnya controlling shareholder, Grup Sampoerna, yang telah mampu memberikan efek positif terhadap kinerja dan reputasi bank di tahun 2011. Rasio kecukupan modal (CAR) berada pada posisi 36,45%. Para Pemegang Saham telah memberikan komitmennya untuk melakukan penyetoran modal sebesar Rp100 miliar sampai dengan tahun 2015.

Rasio kredit bermasalah (NPL) net di tahun 2011 tercatat sebesar 3,78%, relatif dapat dipertahankan dibawah batas ambang ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Rasio NPL ini cenderung menurun dibandingkan tahun 2010 dikarenakan paska akuisisi terdapat beberapa debitur inti yang bergerak di bidang properti mengalami masalah dan kesulitan likuiditas, sehingga Bank harus melakukan restruktur dan membentuk tambahan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Di periode November sampai dengan Desember 2011, manajemen fokus dalam menertibkan dan memperbaiki rasio NPL ini agar tetap sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Dalam industri yang penuh dengan regulasi, peran intermediasi tetap dapat berjalan dengan baik, tercermin dari jumlah kredit yang disalurkan di tahun 2011 tumbuh sebesar 15,03% mencapai Rp643,4 miliar, khususnya melalui program channeling dan aliansi dengan Koperasi Mitra Sejati (Sahabat UKM), disamping juga kepada segmen UKM lainnya.

Dengan telah beralihnya kepemilikan mayoritas bank kepada Grup Sampoerna dan dalam rangka meningkatkan daya saing di industri perbankan, maka dalam jangka pendek dan menengah fokus utama kami adalah merubah budaya dan platform dengan melakukan pembenahan disemua lini serta melakukan perubahan logo dan nama bank menjadi Bank Sahabat Sampoerna. Kami akan

The year of 2011 had been the year of consolidation and integration. After the completion of the acquisition of PT Bank Dipo International by PT Sampoerna Investama (Sampoerna Group) on 9 May 2011, the main focus of post acquisition is to consolidate and integrate all the potential and trim the weaknesses.

In 2011, the bank’s financial performance relatively constant and can be maintained in healthy condition, as reflected in the increase of total asset which grew from Rp797,8 billion in 2010 to Rp1,078.7 billion at the end of December 2011. Banks also remain posted a profit before tax amounting to Rp2,3 billion, although the record of the profit is likely to decline compared to the same period in 2010, mainly as the implications of management strategies to improve the bank’s competitiveness by strengthening the information technology infrastructure, distribution network and capacity of the human resources.

Eventhough, under transition condition of post-acquisition, third party funds can still be maintained and grew by 30.53% to Rp811,4 billion, which reflected the level of public trust and stakeholder remain well maintained and even increased. This is certainly in the support of the shareholders, in particular controlling shareholders of Sampoerna Group, which has been able to give positive effect on performance and reputation of the bank in 2011. The Capital Adequacy Ratio (CAR) was stood at 36.45%. The shareholders have committed to inject capital of Rp100 billion until 2015.

The ratio of Non Performing Loans (NPLs) net in 2011 was recorded 3.78% which relatively can be maintained under the provisions of Bank Indonesia of 5%. NPL ratio is likely to decline than in 2010 due to the post acquisition, where there were some core debtors engage in the property facing difficulties and liquidity problems. So that the Bank should do rectructuring and to form additional provision for loan losses. In the period of November to December 2011, management focused on disciplne and improve the NPL ratio in accordance with the provisions of Bank Indonesia.

In an industry filled with the regulation, the role of intermediary can still be run well, which reflected in the amount of the loans distributed in 2011 grew by 15.03% to be Rp643,4 billion, especially through channeling program and alliance with Koperasi Mitra Sejati (Sahabat UKM), besides to other SME segment.

With the transfer of the Bank’s majority ownership to Sampoerna Group and in order to improve the competitiveness in the banking industry, then in the short to medium term our main focus is to change the culture and the platform to make correction in all lines and change the logo and the name of the bank to become Bank Sahabat Sampoerna. We will put all behind the monotonous

25

meninggalkan pertumbuhan yang monoton dan melepaskan belenggu kegagalan yang diciptakan pikiran sendiri. Kami bergerak pasti membawa Perusahaan dengan seluruh elemennya untuk berani melihat dunia yang terbuka luas. Langit adalah batas, mengeluh tidak pernah menyelesaikan masalah, mencari solusi jauh lebih bijak.

Untuk memulai proses ini, seluruh sumber daya dipetakan dan dipotret ulang. Sumber daya manusia (SDM), sistem dan infrastrukur mengalami perombakan. SDM sebagai aset terpenting mendapatkan penanganan khusus, disamping sistem teknologi informasi. Proses assesment kami lakukan untuk menemukan bakat-bakat yang berpotensi untuk dapat mendukung pertumbuhan bank ke depan.

Kami mendukung produktivitas dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi setiap individu dengan menyediakan sistem pengembangan karir, menciptakan iklim kerja yang kondusif, serta menetapkan key performance indikator (KPI) yang mampu mengukur efektifitas kinerja secara fair dan dapat dipertanggungjawabkan. Disisi lain kami juga menetapkan sistem kendali untuk menghindari otoritas tidak terbatas yang diterapkan menyeluruh dari jajaran top manajemen hingga staf tanpa kecuali. Dengan semua pembenahan ini, kami ingin Bank Sahabat Sampoerna segera akan menjadi rumah yang nyaman bagi potensi-potensi terbaik bangsa untuk mendedikasikan kompetensi dan integritasnya.

Kami juga telah menetapkan nilai-nilai unggul, perilaku dan esensi yang menjadikan kami berkarakter kuat, sehingga mampu tumbuh berkelanjutan. Perubahan budaya dan nilai ini tentu berimplikasi juga pada budaya kerja, pelayanan, pola bisnis dan investasi yang segera akan dirasakan dampaknya oleh nasabah, mitra dan masyarakat luas. Bank Sampoerna kami rancang sebagai bank pemberdayaan yang tidak berhenti pada hubungan-hubungan transaksional semata. Dilengkapi budaya, nilai, SDM, sistem dan infrastruktur, kami punya idealisme untuk membangun hubungan yang memberi dampak nyata pada gerakan pemberdayaan yang lebih luas.

Dari sisi bisnis, kami memperjelas fokus dengan memprioritaskan sektor-sektor yang kami yakini mampu memberikan keuntungan signifikan bagi Perusahaan serta meninggalkan sektor-sektor dengan gejolak risiko yang tinggi. Sektor-sektor yang sedang tumbuh pesat,seperti ;pertambangan, angkutan, perdagangan, agrikultural dan sektor-sektor prospektif lainnya kami prioritaskan tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian. Infrastruktur dan teknologi segera kami benahi untuk menjawab tuntutan pelayanan perbankan moderen.

Ditambah sentuhan pelayanan yang menjadikan setiap nasabah sebagai sahabat dan keluarga, kami akan mendampingi para stakeholders dengan pendekatan khas Sahabat Sampoerna. Kami patut bersyukur karena keseriusan langkah pembenahan internal juga berhasil memperbaharui dan meningkatkan level hubungan

growth and release the shackles created by the failure of his own mind. We certainly move to bring the company with all elements to be brave to see the wide open world. The sky is the limit, never complains, solve problems, find solution much more wisely,

To start this process, all the resources re-mapped and re-examined. Human resources system and infrastructure dealt with changes. Human resources as an important asset get special treatment, besides the system of Information Technology. We did assessment process to find potential talents to be able to support the Bank’s growth in the future

We support productivity by opening up greater opportunities for individuals to develop by providing career development system, creating a conducive work climate, as well as establishing key performance indicator (KPI) which will be able to measure the effectiveness of a fair and accountable. On the other hand, we also establish a system to avoid the unlimited authority which applied thoroughly from the top management to the staff without exception. With all these improvements, we would like to Bank Sahabat Sampoerna be a comfortable home for the best potential talents to dedicate the competence and integrity.

We also have set the corporate values, behaviors, and the essence of what makes us strong in character so they can grow sustainably. Cultural change and this value wiould have implications on the work culture, service, business and investment patterns that immediate impact will be felt by the customers, partners and the wider community. We have designed Bank Sampoerna as a Bank of Empowerment that does not stop at merely transactional relationships. Equipped with the culture, values, Human Resouces, system and infrastructure, we have ideals to build a real impact on the empowerment of a wider movement.

From a business side, we clarify the focus of the priority on sectors that we believe can provide significant benefits for the company and leave the sectors with a high risk of turmoil. The sectors that are growing rapidly, such as mining, transport, trade, agriculture and other prospective sectors we prioritize without leaving the principle of prudent banking. We immediately improve the infrastructure and technology to answer the demands of modern banking services.

With a touch of service that makes every customers as a best friend and family, we will help the stakeholders to the typical approach of Sahabat Sampoerna. We should be grateful because of the seriousness of the internal improvements steps also succeeded in renewing and improving the level of our relationship with

26

kami dengan pihak-pihak eksternal. Dukungan dari para pemegang saham dalam hal permodalan, brand value, knowledge dan skill akan membawa Bank Sahabat Sampoerna menjadi bank yang tumbuh secara berkesinambungan dan berkontribusi secara signifikan di sektor Mikro dan UKM.

Dalam waktu dekat kami harapkan seluruh proses besar yang kami sebut sebagai perombakan fundamental ini segera menampakkan hasil. Bank Sahabat Sampoerna dengan kiprahnya tidak ingin hanya dikenal, tapi juga dikagumi karena kegigihan menularkan semangat kejuangan, daya hidup dan harapan.

Akhir kata, kami atas nama Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Dewan Komisaris, seluruh karyawan, pemegang saham, mitra dan stakeholders lainnya, atas dukungan, kepercayaan dan kontribusi yang diberikan dalam proses transformasi perusahaan, khususnya proses akuisisi dan integrasi. Kami senantiasa akan terus meningkatkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diraih di tahun 2011 dan menjadikan Bank Sahabat Sampoerna menjadi bank pilihan usahawan mikro dan UKM di Indonesia.

Indra Wijaya SupriadiDirektur Utama/President Director

external parties. Support of the shareholders in term of capital, brand value, knowledge and skill bring the Bank Sahabat Sampoerna to be a Bank who grows up on on going basis and contributes significantly in the micro and SME sectors.

In the near future, we expect the whole process of what we call as a fundamental reforms take the effect immediately. Bank Sahabat Sampoerna a long with its action does not only wish to be known, but also admired for its tenacity to spread the fighting spirit, vitality and hope.

Finally, on behalf of the Board of Directors, we express our thank you and appreciation to the Board of Commissioner, all employees, shareholders, partners and other stakeholders, for the support, trust and contributions given in the process of transformation of the bank, especially the acquisition and integration process. We will always continue to improve the achievement of financial performance which has been achieved in the year 2011 and made Bank Sahabat Sampoerna become a bank of choice for micro and SME entreprises in Indonesia.

27

Dari Kiri ke kanan : Sri Budjono, Nyoman W. Artha, Indra Wijaya Supriadi, Agresius Robajanto Kadiaman

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Struktur organisasi Bank di tahun 2011 dirancang sesuai dengan kebutuhan bisnis Bank pada saat itu yang tidak terlalu agresif dalam bisnisnya. Oleh karena itu struktur tersebut lebih diarahkan untuk menjawab visi dan misi Bank.

Paska akuisisi dan kedepannya Bank Sahabat Sampoerna dipimpin para profesional berpengalaman dan berintegritas tinggi. Jajaran manajemen eksekutif didominasi kalangan muda yang cerdas dan energik siap menularkan spirit, optimisme dan harapan akan kepemimpinan dan pola pengelolaan yang lebih dinamis, lentur namun tetap prudent. Kolaborasi keahlian dan pengalaman dengan latar belakang yang saling melengkapi, diharapkan mampu menghadirkan energi baru bagi Perusahaan untuk tumbuh cepat, sehat dan membanggakan.

Perusahaan juga akan menyesuaikan struktur organisasinya menjadi lebih dinamis sehingga mampu mendorong kinerja yang lebih produktif, efektif dan efisien.

The structure of the Bank’s organization in 2011 was designed to meet the needs of the business of the Bank at the time which was not too aggressive. Therefore, this structure was more directed to reached the vision and mission of the Bank.

Post acquisition and in the future Bank Sahabat Sampoerna will be led by experience professional and high integrity. The executive management will be dominated by intelligent and energetic young people who are ready to transmit the spirit, optimism and expected leadership and management patterns which are more dynamic, flexible but still prudent. Collaboration of expertise and experience with complementary backgrounds are expected to provide new energy to the company to grow fast, healthy and proudly.

The company will adjust the organizational structure accordingly to be more dynamic in order to boost the performance to become more productive, effective and efficient.

Board of Commissioners

President Director

Committees Under Director's

Credit Committee

ALCO Committee

Risk Management Committee

Credit Policy Committee

IT CommitteeCommittees Under Board of Commissioners

Audit Committee

Risk Monitoring Committee

Remuneration & Nomination Committee

Operational Director Compliance DirectorGeneral Manager Marketing

Committees

System & ProcedureDepartment

ComplianceUnit

Legal & Credit ADM Department

TreasuryDepartment

Internal AuditUnit

Remedial Department

Marketing Department

Sub BranchesOutside Jakarta

Branches

DEPARTEMENPEMASARAN

DEPARTEMENREMEDIAL

Sub BranchesJakarta

Loan ADM Department

Accounting DepartmentGeneral & HR

DepartmentEDP

DepartmentCash & Service Department

Committees

Risk Management Unit

30

Struktur 2011/Structure 2011

Board of Commissioners

President Director

Committees Under Director's

Credit Committee

ALCO Committee

Risk Management Committee

Credit Policy Committee

IT CommitteeCommittees Under Board of Commissioners

Audit Committee

Risk Monitoring Committee

Remuneration & Nomination Committee

Operational Director Compliance DirectorGeneral Manager Marketing

Committees

System & ProcedureDepartment

ComplianceUnit

Legal & Credit ADM Department

TreasuryDepartment

Internal AuditUnit

Remedial Department

Marketing Department

Sub BranchesOutside Jakarta

Branches

DEPARTEMENPEMASARAN

DEPARTEMENREMEDIAL

Sub BranchesJakarta

Loan ADM Department

Accounting DepartmentGeneral & HR

DepartmentEDP

DepartmentCash & Service Department

Committees

Risk Management Unit

31

Profil Dewan KomisarisThe Board of Commissioners Profile

Bapak Putranto dilahirkan di Jakarta, 18 Juli 1966. Bachelor of Science, Electrical Engineering, University of Texas, (1989). Merintis karir sebagai asisten manajer technical sales support dan engineer of manufacturing & production di ESL Ltd. A Subsidiary of TRW Group, Sunnyvale, CA, USA (1991-1995.),Menduduki berbagai posisi penting diberbagai Perusahaan seperti : Artha Graha Group, PT Inti Prakarsa Media, PT Excelcomindo Pratama Jakarta hingga PT Alita Proses Inovasi. Menjabat Sebagai Corporate Affairs PT Sampoerna Strategic sejak 2010 hingga sekarang. Sejak Februari 2012 telah disetujui Bank Indonesia sebagai Komisaris PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Putranto was born in Jakarta, 18 July 1966. Bachelor of Science, Electrical Engineering, University of Texas, (1989). He started his career as an assistant manager of technical sales support and engineer of manufacturing & production in ESL Ltd. A Subsidiary of TRW Group, Sunnyvale, CA,USA (1991-1995). He held various important positions in various companies such as: Artha Graha Group, PT Inti Prakarsa Media, PT Excelcomindo Pratama Jakarta until PT Alita Proses Inovasi. He has served as Corporate Affairs of PT Sampoerna Strategic since 2010, until now. Since February 2012, he was approved by Bank Indonesia as Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Bapak Halim dilahirkan di Jakarta, 19 Januari 1971. Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Tarumanegara, Jakarta, tahun 1995. Merintis karir di Prasetio Utomo & Co sebagai Audit Supervisor (1992-1995). Bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk sebagai Head of Group Finance & Acounting (1996-2005). Sejak tahun 2006, menjabat sebagai Head of Finance & Accounting PT Sampoerna Strategic hingga saat ini. Sejak Februari 2012 telah disetujui Bank Indonesia sebagai Komisaris Utama PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Halim was born in Jakarta, 19 January 1971, Bachelor of Accounting Economy of Tarumanegara, Jakarta 1995. Started his career in Prasetio Utomo & Co as an Audit Supervisor (1992-1995). Joined PT HM Sampoerna Tbk as Head of Group Finance & Accounting (1996-2005). Since 2006, he has served as the Head of Finance & Accounting of PT Sampoerna Strategic. In February 2012, he was approved by Bank Indonesia as President Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Budi Setiawan HalimKomisaris Utama/ President Commissioner

Arsono Putranto Komisaris/ Commissioner

32

Bapak Judo dilahirkan di Solo, 17 Nopember 1946. Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Indonesia (UI 1967). Merintis karir di Bank Pacific sejak tahun 1976 hingga 1990. Sempat menduduki berbagai posisi penting dan bertugas dibeberapa daerah. Menjabat sebagai Direktur PT Bank Dipo Internasional sejak tahun 1991-2001. Sejak tahun 2010 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Judo was born in Solo, 17 November 1946. Bachelor of Management Economics Of Universitas Indonesia, (1967). Started his career at Bank Pacific from 1976 to 1990. He held various important position and worked in several areas. He has served as Director of PT Bank Dipo Internasional since 1991-2001. Since 2010 until now hold position as Independent Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Bapak Karim dilahirkan di Jakarta, 29 Juni 1963. Sarjana Ekonomi Agricultural IPB, Bogor (1986). Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (UI 1989), Master of Business Administration in General (MBA), European University, Belgium (1988), Master of Arts in Economic Policy (MAEP), Boston University, USA, (1992). Berkarir di lembaga perancang kebijakan publik perbankan, konsultan bisnis, serta research assistant Bappenas. Menduduki beberapa posisi penting di Bank Muamalat sejak tahun 1992 hingga menjabat Vice President Muamalat Institute (2000-2001), Direktur Utama KARIM Business Consulting (2001-2011). Sejak Pebruari 2012 telah disetujui Bank Indonesia sebagai Komisaris Independen Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Karim was born in Jakarta, 29 June 1963. Bachelor of IPB Agricultural Economics, Bogor (1986), and Economics of Universitas Indonesia,Jakarta (UI 1989), Master of Business Administration in General (MBA), European University, Belgium (1988), Master of Arts in Economic Policy (MAEP), Boston University, USA (1992). He started his career at the banking public policy formulation institution and business consultant, research assistant at Bappenas. He has held various important positions at bank Muamalat since 1992 until served as Vice President of Muamalat Institute (2000-2001). President Director of KARIM Business Consulting (2001-2011). Since February 2012 has been approved by Bank Indonesia as Independent Commissioner of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Boediarto Soetrisno Judo Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Adiwarman Azwar Karim Komisaris Independen/ Independent Commissioner

33

Mr. Indra was born in Jakarta, 12 March 1967. Bachelor of Development Study of Economics of Universitas Indonesia, 1990. He started his career and held the top position in various multifinance, companies and banks since 1990. World Bank (1990-1991), AVP, Senior Relationship Manager Citibank (199-1997), Director of Bank Tiara (1997-1998), Director of Business Development GE International Indonesia (1998-2000), Director of GE Finance Indonesia (2001-2008), Commissioner of PT Astra Sedaya Finance (AFS) or Astra Credit Company (ACC) (2005-2008), Chairman of Sahabat UKM-Sampoerna Microfinance (2008 – Januari 2012). Since 25 January 2012 he was appointed as the President Director of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Profil Dewan DireksiDirectors Profile

Bapak Agresius dilahirkan di Jakarta,13 Januari 1967. Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Indonesia (UI) serta bergelar Master Business Administration dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Berkarir dibeberapa bank, BPPN, serta menduduki poisisi puncak diberbagai Perusahaan. Citibank (1991-1997), Kepala Divisi Treasury & International Bank Danamon (1997-1999), Tim Pengelola Bank Bali (1999-2000), Kepala Divisi Restrukturisasi Bank BPPN (1999-2001), Kepala Divisi Risk Management BPPN (September 2001-Mei 2002), Advisor PT Trans Pacific Petrochemical (September–Februari 2004), Menjabat sebagai Direktur, Direktur & CFO , hingga Wakil Direktur Utama & CFO PT Trans Pacific Petrochemical Indotama/TPPI (Mei 2004-Agustus 2008), serta Bendahara/CFO Sahabat UKM-Sampoerna Microfinance (2008-Januari 2012). Sejak 25 Januari 2012 menjabat sebagai Direktur PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Agresius was born in Jakarta, 13 Januari 1967. Bachelor of Management Economics of Universitas Indonesia and Master Degree of Business Administration of Nanyang Technology University, Singapura. Started his career in various Bank, IBRA, and held various top position in some companies. Citibank (1991-1997), Head of Treasury Division & International Bank Danamon (1997-1999), Management Team of Bank Bali (1999-2000), Division Head of Bank Restructuring IBRA (1999-2001), Division Head Risk Management IBRA (September 2001-May 2002), Advisor of PT Trans Pacific Petrochemical (September 2001 –February 2004), Director & CFO , until Vice President Director & CFO PT Trans Pacific Petrochemical Indotama/TPPI (May 2004-August 2008), Treasurer/CFO of Sahabat UKM-Sampoerna Microfinance (2008- January 2012). Since 25 January 2012, he was appointed as Director of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Indra Wijaya Supriadi Direktur Utama/President Director

Agresius Robajanto Kadiaman Direktur/Director

Bapak Indra, dilahirkan di Jakarta, 12 Maret 1967. Sarjana Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Indonesia (UI) Jakarta tahun (1990). Berkarir dan menduduki jabatan puncak diberbagai lembaga keuangan dan perbankan sejak tahun 1990. World Bank (1990-1991), AVP, Senior Relationship Manager Citibank (1991-1997), Direktur Bank Tiara (1997-1998), Direktur Bisnis Development GE International Indonesia (1998-2000), Direktur GE Finance Indonesia (2001-2008), Komisaris PT Astra Sedaya Finance (AFS) atau Astra Credit Company (ACC) (2005-2008), Ketua Sahabat UKM-Sampoerna Microfinance (2008 – Januari 2012). Sejak 25 Januari 2012 menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Sahabat Sampoerna.

34

Bapak Budjono dilahirkan di Solo, 18 Nopember 1952. Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Pancasila, Jakarta, lulusan tahun 1993. Merintis karir sebagai Clerical Bills Dept Assistant Manager di Citibank (1982-1992), Kepala bagian Export Import dan Operasi Kantor Pusat Bank Subentra (1992-1995), serta Kepala Bagian Administrasi Pinjaman, Kepala Bagian Umum dan Personalia. Beliau menjabat sebagai Direktur di PT Bank Dipo Internasional sejak 1995 - 2011. Sejak 25 Januari 2012 menjabat sebagai Direktur PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Budjono was born in Solo, 18 November 1952. Bachelor of Management Economics of Pancasila University 1993. He started his career as Assistant Manager of Clerical Bills Dept in Citibank (1982-1992), Head of Export Import Division and Operations of Subentra Headquarter (1992-1995), Head of Loan Administration Division, Head of General Affair and Personnel. He served as Director of PT Bank Dipo Internasional since 1995-2011. He was appointed as the Director of PT Bank Sahabat Sampoerna on 25 January 2012.

Bapak Nyoman dilahirkan di Denpasar, Bali, tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan International Hotel School di Jakarta tahun 1972. Merintis karir di Citibank dengan berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President Department Head di Trade & Financial Institution Operation tahun 1995. Project Manager Persiapan Bank Devisa Bank Papan Sejahtera sampai akhir tahun 1995. Bergabung dengan Bank Dipo Internasional sejak tahun 1995 dan menjabat sebagai Direktur Utama sejak 16 Nopember 2006 - 1 Januari 2012. Sejak tanggal 25 Januari diangkat sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Sahabat Sampoerna.

Mr. Nyoman was born in Denpasar, Bali,1950. Completed his study at International Hotel School, Jakarta,1972. He started his career at Citibank with various position and his last post as an Assistant Vice President Department Head in Trade & financial Institution Operation in 1995. Project Manager of Foreign Exchange Bank Preparation of Bank Papan Sejahtera until the end of 1995. Joined Bank Dipo Internasional since1995 and served as President Director since 16 November 2006 - 9 January 2012. Since 25 January, he was appointed as Compliance Director of PT Bank Sahabat Sampoerna.

Sri BudjonoDirektur/Director

Nyoman W. ArthaDirektur Kepatuhan /Compliance Director

35

Susunan Pejabat Eksekutif dan Ringkasan Riwayat Hidup

Amir Halim, Pemimpin Kantor Cabang Medan sejak Agustus 1995 Bergabung dengan Bank sejak Agustus 1995 Sarjana Teknik Mesin Universitas HKBP Nomensen Sebelumnya bekerja di :

Asisten Dosen Universitas HKBP Nonmesen Capella Motor sebagai Technical & After Sales Service Manager

Amir Halim, Branch Manager of Medan since August 1995 Joined with the Bank since August 1995 Bachelor in Mechanical Engineering of University HKBP Nomensen Prior to joined the Bank, he worked for :

Assistant to the lecturer of University HKBP Nonmesen Capella Motor as Technical & After Sales Service Manager

Arif Wiryawan, Corporate Affairs sejak Juni 2011 Bergabung dengan Bank sejak Juni 2011 Menjabat sebagai Ketua Tim Integrasi Bank pada saat proses akuisisi Sarjana Teknik Planologi, Institut Teknologi Indonesia, Serpong Sebelumnya bekerja di :

Sahabat UKM – Sampoerna Microfinance Corporate Communication Head, PT Bank Bukopin Tbk Marketing Director, PT Indowarna Nusantara Advertising GM Corporate Communication, PT Bank Permata Tbk Group Head, Departemen Pengawasan Bank, Divisi Restrukturisasi

Bank, BPPN Manager Corporate Communication and Business Development,

PT PEFINDO

Chudori, Kepala Satuan Kerja Audit Intern sejak November 2006 Bergabung dengan Bank sejak Maret 2005 Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Gajah

Mada Sebelumnya bekerja di :

Staf Pemeriksa Bank (staf outsourcing) di Direktorat Pemeriksaaan Bank, Bank Indonesia

PT Bank Nusa Nasional PT Bank Nusa Internasional PT Asuransi Dayin Mitra

Dedy Darmawan, Kepala Satuan Kerja Kepatuhan sejak Juli 2006

Bergabung dengan Bank sejak April 2006 Sarjana Ekonomi Akutansi, Universitas Riau, Pekanbaru Sebelumnya bekerja di :

Wakil Kepala SKAI PT Bank Swadesi Tbk Manager Corporate Internal Control Arion Paramita Holding

Company Staf Pemeriksa Bank (staf outsourcing) di Direktorat Pemeriksaaan

Bank I dan II, Bank Indonesia Senior Auditor di PT Bank Tamara Tbk Junior Accountant di PT Caltex Pacific

Susunan Pejabat Eksekutif dan Ringkasan Riwayat Hidup Executive Officers Composition and Biography

Arif Wiryawan, Corporate Affairs since June 2011 Joined with the Bank since June 2011 As a coordinator of the Integration Team during the acquisition

process Bachelor in Urban Planning, Institut Teknologi Indonesia, Serpong Prior to joined the Bank, he worked for :

Sahabat UKM – Sampoerna Microfinance Corporate Communication Head PT Bank Bukopin Tbk Marketing Director PT Indowarna Nusantara Advertising GM Corporate Communication PT Bank Permata Tbk Group Head, Supervisory Department, Bank Restructuring

Unit, IBRA Manager Corporate Communication and Business

Development PT PEFINDO

Chudori, Head of Internal Audit Unit since November 2006 Joined with the Bank since March 2005 Bachelor in Economy and Development Study, Gajah Mada

University Prior to joined the Bank, he worked for :

The outsourcing staff of the Bank Examination Directorate of Bank Indonesia

PT Bank Nusa Nasional PT Bank Nusa Internasional PT Asuransi Dayin Mitra

Dedy Darmawan, Head of Compliance Unit since July 2006 Joined with the Bank since April 2006 Bachelor in Accounting, University of Riau, Pekanbaru Prior to joined the Bank, he worked for :

SKAI vice head PT Bank Swadesi Tbk Manager Corporate Internal Control Arion Paramita Holding

Company The outsourcing staff of The Bank Examination Directorate

I and II, Bank Indonesia Senior Auditor PT Bank Tamara Tbk Junior Accountant PT Caltex Pacific

The Composition of Senior Officers and Summary of Resume

36

Marzaini, Kepala Departemen Administrasi Kredit sejak Februari 2002

Bergabung dengan Bank sejak Februari 2002 Sarjana Hukum Universitas Andalas Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Ekasakti Magister Manajemen STIE IPWI Sebelumnya bekerja di :

Bank Anrico Bank Nasional Bank Bumi Putra BPR Mitra Bina BPR Mutiara Semesta

Mulyani Iskandar, Kepala Departemen Akunting sejak Juli 2006 Bergabung dengan Bank sejak November 2002 Menyelesaikan pendidikan di Akademi Akutansi Trisakti Sebelumnya bekerja di :

CV Bina Management PT Multi Artarona Semesta PT Betapenata Garmen PT Selular Prima Sukses Jaya

Robin Purnomo Indrajanoe, Kepala Departemen Administrasi Pinjaman sejak Desember 2009

Bergabung dengan Bank sejak Oktober 2003 sebagai Kepala Dept. Kas dan Jasa

Sarjana Ekonomi Akutansi STIE YAI MBA The Regents of Northern California Global University Sebelumnya bekerja di :

Citibank NA PT Hickling Indonesia

Suwandi Wijaya, Kepala Departemen EDP, sejak Januari 2002 Bergabung dengan Bank sejak 1995 PAT Informatika Komputer UPN Veteran

Ujat Sudrajat, Kepala Departemen Kas & Jasa sejak Desember 2009

Bergabung dengan Bank sejak Oktober 1993 Sarjana Ekonomi Manajemen STIE IBEK Jakarta Sebelumnya bekerja di :

PT Bank Royal Indonesia

Willy Saputra, Pemimpin Kantor Cabang Pekanbaru sejak Oktober 2010

Bergabung dengan Bank sejak Oktober 2010 Sebelumnya bekerja di :

Pimpinan Cabang Pembantu Pekanbaru PT Bank Mestika Staf Administrasi Kredit, Bank Buana Kantor Cabang Pekanbaru

Marzaini, Head of Credit Administration Department since February 2002

Joined with the Bank since February 2002 Bachelor in Legal, University Andalas Bachelor in Management, University of Ekasakti Magister Management, STIE IPWI Prior to joined the Bank, he worked for :

Bank Anrico Bank Nasional Bank Bumi Putra BPR Mitra Bina BPR Mutiara Semesta

Mulyani Iskandar, Head of Accounting Department, since July 2006

Joined with the Bank since November 2002 Accomplishment in Academy of Accountancy at Trisakti Prior to joined the Bank, he worked for :

CV Bina Management PT Multi Artarona Semesta PT Betapenata Garmen PT Selular Prima Sukses Jaya

Robin Purnomo Indrajanoe, Head of Loan Administration

Department since December 2009 Joined with the Bank since October 2003 as the Head of Cash

and services Bachelor in Accounting, STIE YAI MBA The Regents of Northern California Global University Prior to joined the Bank, he worked for :

Citibank NA PT Hickling Indonesia

Suwandi Wijaya, Head of EDP Department since January 2002 Joined with the Bank since 1995 Computer Informatics of UPN Veteran

Ujat Sudrajat, Head of Cash and Services Department since

December 2009 Joined the Bank since October 1993 Bachelor in Management of STIE IBEK Jakarta Prior to joined the Bank, he worked for :

PT Bank Royal Indonesia

Willy Saputra, Branch Manager of Pekanbaru since October 2010

Joined with the Bank since October 2010 Prior to joined the Bank, he worked for :

Sub Branch Manager of PT Bank Mestika Pekanbaru Credit Administration Staff of Bank Buana Pekanbaru Branch

37

KONDISI PEREKONOMIAN MAKROPerekonomian Indonesia tahun 2011 cukup kuat dengan tetap terjaganya stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan ditengah turbulensi ekonomi global. Perekonomian tumbuh 6,96% dengan tingkat inflasi yang menurun tajam dari 6,5% ditahun 2010, menjadi kisaran 3,79% ditahun 2011.

Membaiknya kondisi perekonomian nasional, juga didukung kondisi industri perbankan nasional yang sehat dan kuat yang tercermin dari tingginya rasio kecukupan modal (CAR) yang berada jauh diatas minimum 8% sementara NPL berada dibawah 5%. Catatan perolehan laba industri perbankan jelas menunjukkan bahwa iklim perekonomian dan perbankan yang sangat kondusif ditahun 2011 telah berhasil dimanfaatkan untuk mencetak momentum kinerja, prestasi dan perolehan laba yang sangat signifikan.

Bank Sahabat Sampoerna memanfaatkan momentum kondusifnya iklim bisnis tahun 2011 dengan meletakkan landasan pertumbuhan yang kokoh dengan membenahi berbagai platform bisnisnya, sehingga pada tahun 2012, Bank telah mampu beroperasi dengan baik dan siap berkiprah di Industri perbankan Indonesia yang masih menyimpan peluang yang sangat besar.

Dalam kondisi paska akuisisi dan integrasi ini, Bank mampu mempertahankan kondisi yang sehat.Total aset tumbuh dari Rp797,8 miliar menjadi Rp1.078,7 miliar, dana masyarakat tumbuh 30,53%, penyaluran dana tumbuh 15,03%, serta membaiknya rasio NPL menjadi 3,78%

KINERJA OPERASIONAL BANKKinerja Bank tahun 2011 diwarnai dengan penataan dan pengintegrasian institusi, perubahan platform dan perangkat organisasi lainnya sejalan dengan telah rampungnya proses akuisisi. Untuk mempercepat akselerasi bisnis, Pemegang Saham melalui Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) juga memutuskan merubah susunan Komisaris dan Direksi sehingga memberikan energi baru bagi Perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.

Pembentukan identitas Bank dilakukan bersamaan dengan penguatan brand awareness yang dilakukan secara selektif dan proporsional. Bank berada dalam konsentrasi penuh mempersiapkan landasan yang tepat dan kokoh bagi pengembangan SDM, teknologi informasi, pembukaan unit usaha syariah, peluncuran produk/aktivitas baru dan perluasan jaringan untuk mendukung pertumbuhan dimasa depan.

Analisa dan Diskusi ManajemenAnalysis and Management Discussion

MACRO ECONOMY CONDITIONSIndonesia’s economy in 2011 was strong enough to keep the stability of macro economy and financial system in the middle of global economic turbulence. The economy grew 6.96 % with the inflation rate declined sharply from 6.5 % in 2010 to 3.79% in 2011.

The national economy improvement was also supported by a healthy and strong conditions of national bank industry, as reflected by the high capital adequacy ratio (CAR) which is well above the minimum 8% while the NPL is below 5%. Record of the profit of the banking industry clearly indicated that the conducive economic and banking climate has been successfully leveraged to print the momentum of performance, achievement and significant profit.

Bank Sahabat Sampoerna used the momentum of the conducive business climate in 2011 as to lay solid foundation of growth to improve a variety of business platforms so that in 2012, the bank will be able to operate properly and ready to take parts in Indonesia’s banking industry that still saves a significant opportunity.

Under the condition of post acquisition and integration, the bank was able to maintain healthy condition. Total assets grew from Rp797.8 billion to Rp1,078.7 billion, third party funds grew by 30.53%, loans disbursed grew by 15.03%, and the NPL ratio improved to 3.78%.

BANK’S OPERATIONAL PERFORMANCE Bank performance in 2011 was marked by the arrangement and the integration of institution, changes in the platform and other organizational structures which have been in line with the completion of the acquisition process. To speed up the business acceleration, the controlling shareholders through the Decision Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholder also decided to change the composition of the Board of Commissioners and Directors as to provide new energy for the Company to run its business.

The formation of bank Identity is in conjuction with the strengthening brand awareness which will be done selectively and proportionally. Bank is in full concentration to prepare the proper and strong foundation for the development of human resources, information technology, opening sharia window, product launch/new activity and network expansion to support future growth.

38

Ditengah berbagai langkah pembenahan yang masih terus berlangsung, Bank menyusun berbagai strategi untuk mengantisipasi ketatnya persaingan diproduk pendanaan dengan mengembangkan sumber daya dan mengoptimalkan produk pendanaan yang dikhususkan pada segmen tertentu termasuk memanfaatkan customer base dari grup bisnis. Perusahaan juga mengkaji sumber pendanaan lain dalam jangka pendek dan panjang melalui instrumen-instrumen pasar pendanaan. Rencana perusahaan untuk menampung sumber-sumber pendanaan dari luar negeri dijawab dengan mematangkan rencana peningkatan status Bank menjadi Bank Devisa.

Bank telah menetapkan strata yang dipilih dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai bank yang fokus pada pembiayaan UMKM. Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, Bank berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan melalui penambahan tenaga profesional, memperluas jaringan dan merancang produk-produk yang sesuai dengan visi dan misi Bank.

Untuk meningkatkan kinerja penyaluran dana (lending), Bank melakukan aktifitas pemasaran dengan lebih agresif yang dimulai dengan menempatkan account officer (AO) di setiap Kantor Cabang. Pimpinan dan karyawan di garda depan pelayanan juga terus ditingkatkan pengetahuan dan keahliannya melalui berbagai pelatihan kepemimpinan, pemberdayaan dan pelayanan. Bank juga memperkuat bisnisnya dengan membangun aliansi strategis dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan lembaga-lembaga keuangan lainnya serta mengokohkan penetrasi pembiayaan di sektor UMKM melalui kerjasama berkesinambungan dengan Sahabat UKM.

Bank juga sedang menyiapkan perluasan wilayah pelayanan melalui pembukaan beberapa kantor baru, diantaranya Kantor Cabang di Wisma Sejahtera Jakarta serta persiapan pembukaan Kantor Cabang di Palembang, Surabaya, Bandung serta unit Syariah di Jakarta.

Amid the various reforms measures that are still on going, the bank compiles various strategies to anticipate the intense competition in the funding product by developing products and optimizing resources as well as optimizing the funding products devoted to financing certaint segments including other fund resources in short and middle term through financial market instrument. The company’s plan to accomadate other funding resources from abroad is answered by finalizing the plan to raise status of bank to a Foreign Exchange Bank.

The bank has set the selected strata in the Indonesian Banking Architecture (API) as the bank with the focus on SME financing. To improve the service to the customers, the bank committed to improve the quality of its service through the addition of professional staff, network expansion and design of products that fit with the vision and mission of the Bank.

To improve the performance of lending, the bank will conduct a more aggressive marketing activities which started by putting the account officer (AO) in each branch office. Management and employees at the front line also continue to increase knowledge and expertise trough a variety of leadership training, empowerment and service. Bank also strengthened its business by building strategic alliances with Bank Perkreditan Rakyat (BPR) and other financial institutions as well as affirming the penetration of financing in SMEs sector through continues cooperation with Sahabat UKM.

Bank is also preparing the expansion of it's service area by opening new offices, which are Branch Offices at Wisma Sejahtera Jakarta, in preparation for opening of Branch Offices in Palembang, Surabaya, Bandung, and Sharia Unit in Jakarta.

39

Bank mengelola segmen UMKM secara serius dengan merancang skema-skema pembiayaan unik yang berbasis pemberdayaan. Bank menggulirkan skema pembiayaan yang tidak hanya memberikan akses pembiayaan namun sekaligus membekali nasabah dengan modal intelektual yang membentuknya menjadi agen-agen pemberdayaan yang tangguh. Untuk membuka akses pengetahuan, Bank secara rutin telah menggelar berbagai pelatihan Pemberdayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter nasabahnya. Bank melalui inisiatif ini berharap bahwa kesuksesan setiap usahawan mikro dan UKM dapat memberikan dampak peningkatan kesejahteraan pada lingkungan di sekitarnya. Bisnis mikro dan UKM yang dikembangkan Bank tidak sekedar menyalurkan dana, namun lebih dari itu merupakan gagasan besar untuk menyebarluaskan kesejahteraan kepada lebih banyak orang dan komunitas yang akan berdampak pada kemakmuran bangsa.

Bank menerapkan risk-based pricing dengan memberikan suku bunga berdasarkan tingkat risiko masing-masing nasabah. Kebijakan ini dirumuskan agar Bank lebih fokus pada segmen tertentu sehingga dapat lebih paham terhadap nasabahnya. Bank juga akan berkonsentrasi menggarap segmen-segmen yang tumbuh pesat, seperti perdagangan, transportasi, pertambangan dan lainnya.

Bank senantiasa meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah usaha mikro sesuai yang direncanakan. Pada tahun 2011, realisasi kredit kepada usaha mikro sebesar Rp53,4 miliar atau sebesar 9,82% dari total kredit kepada UMKM. Bank juga senantiasa meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah usaha kecil melalui pembukuan produk channeling. Bank telah menyalurkan kredit kepada kelompok usaha kecil sebesar Rp107 miliar atau sebesar 19,69% dari total kredit UMKM. Sedangkan pemberian kredit kepada usaha kelompok usaha menengah sebesar Rp383 miliar atau sebesar 70,49% dari total kredit UMKM. Jadi total realisasi kredit Bank kepada kelompok UMKM ditahun 2011 adalah sebesar Rp543,4 miliar atau sebesar 84,46% dari total kredit. Kondisi ini mencerminkan kebijakan Bank yang senantiasa memprioritaskan upaya penyaluran kredit kepada nasabah UMKM, terutama yang mempunyai tingkat risiko usaha yang lebih rendah.

Bank managed micro and SME segment seriously by designing a unique financing schemes which is based on the empowerment. The bank launched financing scheme that not only provide access to financing, but at the same time equip them with the intellectual capital that will shape it into tough agents of empowerment. To opening the access to the knowledge, the bank on a regular basis has held a variety of empowerment training which adjusted to the needs and characters of its customers. Through this initiative, the bank hopes that the success of every small and micro entrepreneur can give impacts on improving the welfare of the surrounding environment. Micro and SME business developed by the bank, not only disburse funds, but more than that, is a great idea to spread prosperity to more people, wider community that will give impact on the prosperity of Indonesia.

Bank implemented risk-based pricing by providing interest based on the risk level of each customer. Bank policy is formulated in order to focus on certain segments so that the customers can be more understood. Bank will also concentrate on working on segments that grow rapidly such as trading transportation, mining and others.

Bank constantly improve the loan distribution to the micro-enterprise as planned. In 2011, the realization of micro-credit amounted Rp53.3 billion or 9.82% of total micro and SME loans. Bank also constantly increase the loan distribution to the small business customers through the bookkeeping of product channeling. The bank has disbursed loans to small groups Rp 107 billion or 19.69% of total micro and SME loans. Meanwhile, the loans given to the medium enterprise business group amounted Rp383 billion or 70.49% of total micro and SMEs loan. So the bank’s total loan disbursed to the micro and SMEs in the year 2011 amounted to Rp543.4 billion. This condition reflects the bank’s policy which is always prioritizing the effort to distribute loans to micro and SMEs, especially customers with low risk level business

Pembiayaan UMKMMicro & SME business

40

Produk KonsumerPada tahun 2011, Bank menghimpun dana pihak ketiga melalui Giro, Tabungan dan Deposito. Bank lebih banyak melayani Perusahan dan belum fokus menggarap bisnis konsumer/retail. Kegiatan usaha Bank dalam hal penghimpunan dana lebih banyak didukung oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam grup Bank, baik melalui produk giro maupun deposito. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun selama tahun 2011 mengalami peningkatan hingga 30,53% dari Rp621,6 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp811,4 miliar di tahun 2011. Peningkatan yang signifikan terjadi pada rekening Deposito yang tumbuh dari Rp437,7 miliar di tahun 2010 meningkat menjadi Rp625,1 miliar pada tahun 2011.

Pada tahun 2012, sejalan dengan perubahan platform bisnis Bank, maka akan dilakukan pembenahan dari sisi kinerja, SDM dan infastruktur pendukung, sehingga aktifitas marketing bisa dilakukan dengan lebih profesional, gencar dan terencana.

Dalam rangka meningkatkan daya saing dan memudahkan nasabah dalam bertransaksi, Bank juga berencana melengkapi layanannya dengan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking serta safe deposit box (SDB). Dengan penambahan berbagai fasilitas tersebut, diharapkan kinerja Bank dapat terus ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kontribusi bagi pertumbuhan sektor perbankan di Indonesia. TreasuriKegiatan treasuri Bank di tahun 2011 cenderung konservatif, tidak melakukan aktifitas yang agresif, namun lebih fokus menjaga likuiditas. Di tahun 2011, aktifitas bisnis lebih difokuskan pada upaya kerja sama penyaluran dana dengan institusi keuangan mikro dan kecil (Sahabat UKM). Jika Bank memiliki kelebihan likuiditas, maka dananya ditempatkan ke instrumen yang aman dan lebih menguntungkan seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), FASBI dan lainnya. Di masa yang akan datang aktivitas treasuri Bank akan lebih diefektifkan dengan masuk ke instrumen pasar uang secara terbatas

Consumer ProductsIn 2011, the bank collected fund from the third party through Current Accounts, Savings, and Deposit. Bank served more companies and not yet focus to work on the consumer’s business/retail. The business activities of the bank more widely supported by the existing companies within the group either through Current Accounts or Deposit. The amount of the third party funds that have been collected during the year 2011 increased by 30.53% from Rp621.6 billion in 2010 to Rp811.4 billion in the year 2011. Significant increase occurred on Deposit account which grew from Rp437.7 billion in 2010 increased to Rp625.1 billion in 2011.

In 2012, in line with changes in the bank’s business platform, some improvement will be done in terms of performance, human resources, supporting infractructure so that the marketing activity can be done more professionally, vigorously and well-planned.

In order to improve the competitiveness and to facilitate the customers in the transaction, the Bank also plans to complete the service with ATM facilities, internet banking and safe deposit box (SDB). With the addition of various facilities, it is expected the bank’s performance continue to improve so that it will be able to increase its contribution to the growth of the banking sector in Indonesia.

TreasuryIn 2011, the treasury activities of the bank tend to be concervative and did not engage in aggressive activities, but more focused to maintain the bank’s liquidity. In 2011, business activities are more focused on collaborative effort with the distribution of funds with micro and small finance institution (Sahabat UKM). If the bank has excess liquidity, the funds will be placed into safe instruments and more profitable such as Bank Indonesia Certificates, FASBI and others. In the future, the Bank treasury activities will be effected by entering the limited market instruments.

Produk Konsumer dan TreasuriConsumer Products and Treasury

41

Total AsetDi tahun 2011, kinerja keuangan Bank relatif tetap dapat dipertahankan dalam kondisi sehat. Hal itu tercermin dari peningkatan total aset yang tumbuh dari Rp797,8 miliar di tahun 2010 menjadi Rp1.078,7 miliar di tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan dana pihak ketiga yang meningkat sebesar 30,56 % atau sebesar Rp189,8 miliar dari Rp621,6 miliar di tahun 2010 menjadi Rp811,4 miliar di tahun 2011, dan juga dari tambahan setoran modal pemegang saham sebesar Rp100 miliar pada akhir tahun 2011.

Aset ProduktifAset produktif (diluar transaksi rekening administratif) di akhir tahun 2011 mencapai Rp690,6 miliar, naik sebesar 11,86% atau Rp73,2 miliar dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp617,4 miliar. Apabila dilihat dari komponen aktiva produktif, jumlah dana yang disalurkan pada akhir tahun 2011 masih didominasi oleh jumlah penyaluran dana Bank kepada masyarakat, hal tersebut menunjukkan keberhasilan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi keuangannya.

Dana Pihak KetigaTotal dana pihak ketiga mengalami peningkatan yang signifikan yakni dari Rp621,6 miliar menjadi Rp811,4 miliar atau meningkat sebesar 30,53%. Komposisi dana pihak ketiga masih didominasi oleh deposito dan giro masing-masing sebesar 77,04% dan 20,16%. Dibandingkan tahun 2010, jumlah dana deposito mengalami kenaikan sebesar Rp187,4 miliar atau 42,80% dari Rp437,7 miliar

Total AssetsIn the year 2011, the Bank's financial performance can be maintained relatively constant in healthy condition. This was reflected by an increase in total assets which grew from Rp797. 8 billion in 2010 to Rp1, 078.7 billion in 2011. The increase was primarily due to an increase in third party funds which grew by 30.56% or Rp189.8 billion from Rp621.6 billion in 2010 to Rp811.4 billion in 2011, and also from the additional paid up capital of the shareholders at the amount of Rp100 billion at the end of 2011.

Earning AssetsEarning Assets (excluding the administrative transactions) reached Rp690.6 billion, an increased of 11.86% or Rp73. 2 billion compared to the year 2010 which amounted Rp617.4 billion. When viewed from the component of Earning Assets, the amount of funds disbursed by the end of 2011 was dominated by the distribution of Bank funds to the community, which shows the success of banks in financial intermediation function.

Third Party FundsTotal third party funds showed a significant increase from Rp621.6 billion to Rp811.4 billion, an increased of 30.53%. The composition of deposits were dominated by time deposit and current accounts amounted to 77.04% and 20.16% respectively. Compared to the year 2010, the time deposit amount increased by Rp187.4 billion or 42.80% from Rp437.7 billion to Rp625.1 billion

Kinerja Keuangan BankFinancial Performance Of The Bank

42

pada tahun 2010 menjadi Rp625,1 miliar. Sedangkan jumlah dana giro mengalami kenaikan Rp4,8 miliar atau 3,00% dari Rp158,8 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp163,6 miliar pada tahun 2011. Sementara jumlah dana tabungan turun Rp2,4 miliar atau 9,38 % dari Rp25,1 miliar menjadi Rp22,7 miliar.

in 2011. While the current accounts increased from Rp4.8 billion or 3.00% of amounting to Rp158.8 billion in 2010 to be Rp163.6 billion in 2011. Meanwhile, the amount of savings decreased by Rp2.4 billion or 9.38% from Rp25.1 billion to be Rp22.7 billion.

Pertumbuhan Neraca/The Growth of Balanced Sheet 2007-2011

Komposisi Dana Pihak III / Third Parties’ Fund Composition

No Uraian 2011 2010 2009 2008 2007 Description

1 Aset 1.078,7 797,8 679,6 650,2 685,7 Asset

2Aset Produktif

(diluar transaksi rekening administratif)690,6 617,4 569,4 478,6 576,3

Earning Asset

(excluding administrative transaction)

3 Kredit Yang Diberikan 643,4 559,3 493,8 385,3 463,2 Loans-gross

4 Penempatan pada SBI 46,5 58,1 75,4 93,1 112,6 Placement With SBI

5 Giro pada Bank Lain 0,7 0,1 0,2 0,2 0,5 Current Accounts With Other Bank

6 Dana Pihak Ketiga 811,4 621,6 522,5 506,2 552,5 Third Parties Fund

7 Ekuitas 259,0 157,5 141,5 127,2 116,0 Equity

Jenis Rekening 2011 % 2010 % 2009 % 2008 % 2007 % Account Types

Giro 163,6 20,16 158,8 25,55 147,2 28,18 187,7 37,05 173,7 31,44 Current

Tabungan 22,7 2,8 25,1 4,03 19,64 3,76 19,3 3,82 16 2,89 Savings

Deposito 625,1 77,04 437,7 70,42 355,5 68,06 299,5 59,13 362,8 65,67 Time Deposits

Jumlah 811,4 100 621,6 100 522,4 100 506,5 100 552,5 100 Total

(Rp miliar/IDR billion)

(Rp miliar/IDR billion)

43

KreditTotal kredit yang diberikan juga mengalami peningkatan hingga 15,03% dari Rp559,3 miliar menjadi Rp643,4 miliar. Peningkatan volume kredit terjadi pada fasilitas Pinjaman Angsuran sebesar Rp126,2 miliar. Sementara untuk fasilitas Pinjaman Tetap dan Pinjaman Rekening Koran masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp26,3 miliar dan Rp15,8 miliar.

Sesuai visinya yang fokus pada bidang UMKM, di tahun 2011, Bank telah menyalurkan kredit kepada sektor UMKM sebesar Rp543,4 miliar atau 84,46% dari total kredit yang disalurkan Bank. Jumlah tersebut meningkat 22,22% jika dibandingkan tahun 2010 yang mencatat angka Rp444,6 miliar.

Bank juga menggarap sektor-sektor yang sedang tumbuh seperti transportasi, pertambangan dan industri kecil dan menengah untuk menggantikan sektor-sektor yang berisiko tinggi. Jika ditinjau dari sektor ekonomi, konsentrasi kredit yang disalurkan tahun 2011 didominasi oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai 30,26% disusul berturut-turut sektor jasa-jasa dunia usaha sebesar 21,77%, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 19,49% serta konstruksi sebesar 10,52%.

LoansTotal of loans disbursed increase by 15.03% from Rp559.3 billion to Rp643.4 billion. Increase in loan volume occurred on installment loan facilities amounting to Rp126.2 billion. While for the facility of fixed loans and overdraft loans decreased by Rp26.3 billion and Rp15.8 billion respectively.

In line with the vision to focus on micro and SMEs, in 2011, the Bank has distributed loans to micro and SME sector for Rp543.4 billion or 84.46% of total Bank loan distrbution. The amount was increased by 22.22% compared to the year 2010 amounted Rp444.6 billion.

Bank is also focused on sectors that are growing, such as transportation, mining as well as small and medium industries sector to replace the high-risk sectors. Viewed from the economic sector, the concentration of loan distribution in 2011 was dominated by the trade, restaurant and hotel which reached 30.26% followed by the sectors of business services for 21.77%, transportation, warehouses and communication for 19.49% and construction for 10.52%.

Komposisi Kredit UMKM / Loan Composititon of Micro and SME

No Keterangan2011 2010

DescriptionJumlah % Jumlah %

1 Kredit usaha mikro, kecil dan menengah

543,4 84,46 444,6 79,50 Micro and SME Loan

2 Bukan kredit usaha mikro, kecil dan menengah

100,0 15,54 114,7 20,50 Non Micro and SME Loan

Jumlah 643,4 100 559,3 100 Total

(Rp miliar/IDR billion)

Tingkat suku bunga 2011 2010 2009 2008 2007 Interest Rate

Kredit 13.68% 13.91% 14.95% 13.74% 15.53% Loans

DPK 4.47% s/d 8.13% 4.49% s/d 7.98% 4.79% s/d 8.23% 4.97% s/d 8.63% 4.97% s/d 8.79% Deposits

Tingkat Suku Bunga Rata-Rata / Average Interest Rate

44

Pertumbuhan Laba Rugi/Growth of Profit/Loss

Laba BersihBank juga membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp2,3 miliar, cenderung turun dibandingkan tahun 2010 sebagai implikasi strategi manajemen untuk meningkatkan daya saing Bank dengan memperkuat infrastruktur teknologi informasi, jaringan distribusi dan sumberdaya manusia.

Pendapatan (Beban) Operasional BankSementara itu Pendapatan Bunga Bank tahun 2011 sebesar Rp97,9 miliar mengalami peningkatan 11,9% dibandingkan tahun 2010 yang mencatat angka Rp87,4 miliar. Pendapatan operasional lain juga mengalami peningkatan yakni dari Rp3,4 miliar menjadi Rp5,0 miliar. Namun demikian peningkatan Pendapatan Operasional juga diikuti peningkatan Beban Operasional yakni dari Rp26,2 miliar di tahun 2010, meningkat menjadi Rp45,2 miliar di tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh penyisihan cadangan penurunan kerugian nilai (CKPN) aset keuangan dan non keuangan serta beban operasional lainnya sebagai konsekuensi peningkatan dan perluasan usaha Bank serta pembenahan platform bisnis Bank menjadi lebih baik.

RASIO-RASIO

Rasio Imbal Hasil Aset (ROA)ROA Bank mengalami penurunan yakni dari 2,98% menjadi 0,25%, hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan total aset yang jauh lebih besar daripada peningkatan laba sebelum pajak.

Rasio Imbal Hasil Equitas (ROE)ROE Bank mengalami penurunan yakni dari 10,99% menjadi 0,89% yang disebabkan penurunan laba bersih yang lebih rendah daripada pertumbuhan modal.

Net IncomeThe bank also posted a profit before tax of Rp2,3 billion, which was likely to fall compared to year 2010 as the implications of management strategies to improve Bank’s competitiveness by strengthening the Bank's information technology infrastructure, distribution network and human resources.

Operating Income (Expenses) of the BankThe Bank's interest income in 2011 amounted to Rp97.9 billion which increased by 11.9% compared to the year 2010, recorded the amount Rp87.4 billion. Other operating income also increased from Rp3.4 billion to Rp5.0 billion. However, an increase in operating income was also followed by the increase in operating expenses of Rp 26.2 billion in 2010, increased to Rp45.2 billion in 2011. This is due to the reserves of impairment loss (CKPN) of financial and non financial assets and other operating expenses as a consequence of the increase and expansion of the Bank’s business as well as the reformation of the bank's business platform for the better.

RATIOS

Return of Asset (ROA)ROA of the Bank has decreased from 2,98% to 0,25%, it was mainly caused by the increased of total asset which was higher than the increase of the profit before tax.

Return of Equity (ROE)ROE of the Bank has decreased from 10,99% to 0,89% due to the decrease of the net income which was lower than the growth of the capital.

Ringkasan Laba Rugi 2011 2010 2009 2008 2007 Summary Profit Loss

Pendapatan Bunga 97,9 87,4 80,0 80,4 84,2 Interest Income

Beban Bunga 55,0 44,6 39,3 42,4 42,7 Interest Expenses

Pendapatan Bunga Bersih 42,9 43,9 40,7 38,0 41,5 Net-Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya 5,0 3,4 2,1 2,5 3,0 Other Operating income

Beban Operasional lainnya 45,2 26,2 22,2 21,4 21,0 Other Operating Expenses

Pendapatan/Beban Operasional Bersih 2,7 21,2 20,6 16,7 20,4 Net Operating Expenses / Income

Pendapatan/Beban Non Operasi Bersih -0,3 1,1 0,2 0,8 1,3 Non Operating Income/Expenses Net

Laba-Rugi sebelum Pajak Penghasilan 2,3 22,3 20,8 17,5 21,7 Income (Loss) before Taxes.

Laba-Rugi setelah Pajak Penghasilan 1,5 15,9 14,2 11,2 13,8 Income (Loss) after Taxes.

(Rp miliar/IDR billion)

45

Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin (NIM) Bank mengalami penurunan, yakni dari 5,61% menjadi 4,88%. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan suku bunga kredit yang dilakukan oleh Bank sebagai akibat penyesuaian kebijakan penurunan BI rate yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2011.

Rasio Kredit bermasalah (NPL)-BersihNPL-Net Bank tercatat 3,78%, relatif dapat dipertahankan dibawah batas ambang ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Rasio NPL ini cenderung turun dibandingkan tahun 2010 yang disebabkan adanya beberapa debitur inti yang bergerak dibidang properti mengalami masalah dan kesulitan likuiditas sehingga Bank harus melakukan restruktur dan membentuk tambahan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Selama bulan Nopember sampai dengan Desember 2011, manajemen fokus memperbaiki NPL agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Rasio Kecukupan Modal (CAR)Rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir tahun 2011 adalah 36,45%, naik dibandingkan akhir tahun 2010 yang tercatat 25,66%. Peningkatan CAR pada tahun 2011 disebabkan adanya peningkatan modal Bank sebesar 71,33% atau Rp109,2 milliar, dari sebesar Rp153,1 miliar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp262,3 miliar. Peningkatan modal pada akhir tahun 2011 tersebut berasal dari setoran modal pemegang saham dan dari akumulasi keuntungan tahun 2011.

Net Interest Margin (NIM)Net Interest Margin (NIM) Bank has decreased, from 5.61% to 4.88%. The decrease was caused by a decrease in lending rates by the Bank as a result of reduction in the BI rate adjustment policies conducted by Bank Indonesia in 2011.

Non Performing Loans (NPL)-NetNet-NPL of the Bank listed 3.78%, it relatively can be maintained under the Bank Indonesia regulation of 5%. NPL ratio is likely to fall compared to year 2010 due to the existence of some core debtors who engaged in the property having liquidity problems and difficulties, so that the Bank should restructure and form additional reserves of productive asset deletion (PPAP). During the months of November to December 2011, the management focused on improving the NPL to meet with Bank Indonesia regulation.

Capital Adequacy Ratio (CAR)The capital adequacy ratio (CAR) reached 36.45%, an increased compared to last year. noted at 25.66%. Increase in CAR in 2011 due to an increase in bank capital amounting to 71.33% or Rp109, 2 billion, from Rp153,1 billion in 2011 to Rp262,3 billion. Capital increase by the end of 2011 was from the paid up capital of shareholder and from accumulated profits in 2011.

Rasio Keuangan / Financial Ratio 2007 - 2011

No Rasio Keuangan 2011 2010 2009 2008 2007 Financial Ratio

1 CAR (Risiko Kredit, Pasar dan Operasional)

36,45 25,66 27,79 30,38 23,04 Total of NPL

2 Imbal Hasil Aset (ROA) 0,25 2,98 3,29 2,5 3,31 Return on Asset (ROA)

3 Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 0,89 10,99 10,96 9,48 13,09 Return on Equity (ROE)

4 Margin Bunga Bersih (NIM) 4,88 5,61 6,57 5,33 6,27 Net Interest Margin (NIM)

5 Kredit Bermasalah (NPL)-Kotor 5,47 1,95 2,67 3,52 3,33 Non Performing Loan (NPL-Gross)

6 Kredit Bermasalah (NPL)-Bersih 3,78 1,83 2,37 2,78 2,63 Non Performing Loan (NPL-Nett0)

7 Kredit/Dana Pihak Ketiga (LDR) 79,3 89,97 94,69 76,08 83,84 Loan To Deposit (LDR)

8 Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO)

97.46 76,74 79,98 79,92 77,25 Operating Expenses/Operating Income

46

Penyediaan Kredit Kepada GroupPenyediaan kredit yang diberikan kepada Group usaha terkait telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, dan hingga saat ini Bank Sahabat Sampoerna tidak pernah melakukan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) baik pemberian kredit kepada debitur Group maupun kepada debitur Non Group. Penyediaan dana kredit kepada group usaha terkait per posisi Neraca 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp17,6 miliar. Penyediaan dana sebesar Rp17,6 miliar tersebut dijamin dengan agunan berupa deposito sebesar Rp15,1 miliar sehingga jumlah penyediaan dana yang diperhitungkan dalam perhitungan BMPK, hanya sebesar Rp2,5 miliar. Jumlah tersebut jauh dibawah toleransi BMPK sebesar Rp26,5 miliar.

Legal Lending Limit ( LLL) to GroupLoans disbursed to the Group (affiliated party) have been made in accordance with regulations, and Bank Sahabat Sampoerna has never violated the LLL whether the provision of loan to the Group debtor or the Non Group debtor. Loans disbursed to the group as of 2011 amounted to Rp17.6 billion and is secured by cash collateral in the form of deposit of Rp15.1 billion, so the fund required for LLL calculation will be only Rp2.5 billion. The amount is still far below the tolerance of the LLL of Rp26.5 billion

Kredit kepada Grup/Loan to Group

No Indikator NominalKeterangan/

RemarksIndicator

1 Total Kredit Diberikan 643,4 - Loan Disbursed

2 Toleransi BMPK 26,5 4,12% dari 1 LLL Tolerance

3 Plafond kredit ke-Grup 30,7 116% dari 2 Plafond to the Group

4 Baki debet Grup 17,6 2,73% dari 1 Outstanding

Klasifikasi Kredit/Loans Clasification

Klasifikasi Kredit2011 2010

Loans clasificationJumlah % Jumlah %

Lancar 588,7 91,5 486,1 86,92 Performing

Dalam perhatian khusus 19,5 3,03 62,3 11,14 In special attention

Kurang lancar 2,6 0,41 2,0 0,36 Less performing

Diragukan 7,8 1,21 1,1 0,2 Not sure

Macet 24,8 3,86 7,7 1,38 Not performing

Jumlah 643,4 100 559,3 100 Total

(Rp miliar/IDR billion)

(Rp miliar/IDR billion)

47

Kecukupan Modal MinimumUpaya untuk memperkuat struktur permodalan terus dilakukan melalui strategi internal growth yang dilaksanakan secara konsisten untuk mendukung pertumbuhan usaha di masa mendatang serta untuk memenuhi ketentuan permodalan dalam rangka Arsitektur Perbankan Indonesia.

Strategi ini didukung komitmen pemegang saham untuk melakukan penambahan modal pada saat diperlukan, seperti dalam mengcover risiko dari aset bermasalah atau untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.Strategi ini akan terus dipertahankan bahkan pemegang saham akan melakukan penyetoran modal secara bertahap untuk memperkuat struktur permodalan bank, sehingga dapat meningkatkan daya saing Bank di masa yang akan datang.

Jumlah modal (modal inti plus modal pelengkap) dibandingkan tahun 2010, mengalami peningkatan 71,33% atau sebesar Rp109,2 milliar. Peningkatan tersebut berasal dari setoran modal pemegang saham dan dari akumulasi keuntungan tahun 2011 sehingga jumlah modal Bank pada akhir tahun 2011 telah mencapai Rp262,3 milliar dan dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank menjadi sebesar 36,45%. Rasio CAR sebesar 36,45% ini jauh berada diatas rasio ketentuan CAR minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia, yaitu sebesar 8%.

Sesuai yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia dalam rangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Modal Inti Minimum yang wajib dipenuhi oleh Bank paling lambat akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp100 miliar. Jumlah tersebut telah dapat dipenuhi oleh Bank Dipo Internasional pada awal Triwulan I-2007.

I t e m 2011 2010 I t e m

Modal Inti 256,7 148,1 Core Capital

Modal Pelengkap 5,6 5,0 Supplementary Capital

Total Modal Tersedia 262,3 153,1 Total Capital Available

Total ATMR 719,7 596,7 Total ATMR

Rasio Kecukupan Modal 36,45 25,66 Capital Adequacy Ratio

Minimum Capital AdequacyThe Efforts to strengthen the structure of the capital continues to be carried out through internal growth strategy which done consistently to support the business in the future and to meet the capital requirement in the the Indonesia Banking Architecture.

This strategy is supported by the shareholders through injection capital whenever necessary such as to cover the risk from the troubled assets or to meet the applied requirement. The strategy will always be kept even the shareholders committed to inject capital gradually to strenghthen the bank’s capital structure, so that it can increase the bank’s competitiveness in the future.

Total capital (core capital plus supplementary capital) increased 71.33% or Rp109.2 billion compared to the year of 2010; the increase come from the shareholders’ paid up capital and the accumulated profit in 2011 so that the Bank’s capital at the end of 2011 reached Rp262.3 billion and the CAR of the Bank increased to 36.45%. CAR ratio of 36.45% was far above the minimum CAR ratio as required by Bank Indonesia, which is 8%.

As required by Bank Indonesia in the framework of Indonesian Banking Architecture, the Minimum Core Capital shall be met by the Bank no later than the end of 2010 amounted to Rp100 billion. This amount has been met by the Bank Dipo International at the beginning of Quarter I-2007

( Rp miliar / IDR billion )

48

Di Bank Sahabat Sampoerna, kami percaya bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting bagi Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan memberikan perhatian khusus dalam pengelolaan keseluruhan siklus Sumber Daya Manusia, mulai dari proses rekrutmen, pengelolaan kinerja, pengembangan kompetensi dan karir, hingga remunerasi. Sejalan dengan proses akuisisi yang dilakukan pada bulan Mei 2011, aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu faktor penentu untuk kesuksesan proses tranformasi Perusahaan dalam menjawab tuntutan pasar. Sumber Daya Manusia adalah roda penggerak utama dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan, sehingga Perusahaan melakukan berbagai inisiatif di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Langkah awal adalah memulai proses perbaikan fokus organisasi menjadi lebih terpusat pada bisnis dan pengembangan produk dan mendorong efisiensi komposisi karyawan. Hal ini dicapai dengan memastikan bahwa fungsi-fungsi tertentu yang tidak secara langsung berkorelasi dengan bisnis dikelola melalui kerjasama dengan pihak ketiga yang kompeten. Dengan demikian, Perusahaan dapat lebih optimal mengelola organisasi dan Sumber Daya Manusia di dalamnya sesuai dengan tujuan bisnis.

Perusahaan juga melakukan pengkajian atas profil kompetensi dan potensi karyawan, untuk memastikan bahwa posisi-posisi yang ada dalam Perusahaan telah diduduki oleh karyawan yang sesuai dengan tuntutan jabatan dan profil karyawan. Penugasan karyawan dengan profil kompetensi yang sesuai dengan tuntutan jabatan, memungkinkan kontribusi yang optimal terhadap target kerja, sedangkan profil potensi karyawan memastikan langkah pengembangan dan pendidikan yang lebih tepat guna.

In Bank Sahabat Sampoerna, we believe that human resources are the most important asset for the Company. Therefore the company will give a special attention in managing the whole cycle of human resources, from the recruitement process, performance management, carrier and competence and remunaration. In line with the acquisition process which accomplished on may 2011 the human resources management aspec has became one of the successful factor in the company transformation to respond the market demand. In order to achieve the company business target, the human resources is become the trigger factor so that company can conduct any initiatives in human resources management area.

The initial stages by conducting and improving the organization focused to concentrate in business and product development, and also to establish the employees composition efficiency. This can be achieved by assuring specific function which has no correlation with business are managed through colaboration with the competent external party. By doing so, the company can optimize in managing the organization and human resources to be in line with the business target.

The company also does the evaluation on the competency and capacity profile of the employee to ensure that all positions in the company are filled with the right employee according to level and profile of the employee. The staff assignment with the structure as stated above is expected to result an optimum contribution to the working target, while the staff capacity profile will ensure the development and education strategy are in the right track.

Sumber Daya Manusia (SDM)Human Resources

49

Untuk membentuk iklim kerja yang kondusif, Perusahaan melakukan perbaikan sistem pengelolaan kinerja menjadi lebih berorientasi pada pencapaian hasil secara spesifik dan terukur dengan ditunjang penilaian kompetensi masing-masing karyawan. Hal ini diharapkan dapat membangun kenyamanan kerja karyawan serta memberikan kejelasan terkait pembagian kerja dan target kerja.

Kompetensi dan karakter menjadi bekal utama Sumber Daya Manusia dalam mendukung pencapaian kinerja Perusahaan, sehingga bidang pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu kegiatan yang menjadi perhatian. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan telah menginvestasikan Rp. 1.018.190.808,- untuk biaya pengembangan SDM melalui training internal maupun eksternal dalam bidang analisa kredit, penjualan, operasional, manajemen resiko, kepatuhan, kepemimpinan dan kerjasama dalam team. Jumlah karyawan per Desember 2011 adalah 149 orang dengan komposisi sebagai berikut :

Pada diagram di atas terlihat bahwa berdasarkan jenjang kepangkatan, mayoritas karyawan (60%) masih berada pada jenjang Non Officer (clerical & non clerical), sementara jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, 52% karyawan memiliki tingkat pendidikan di bawah Sarjana. Perusahaan menyadari bahwa untuk menjawab tuntutan pengembangan bisnis dibutuhkan komposisi sumber daya manusia yang lebih seimbang, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitas karyawan ke depannya

To establish a conducive working environment, the Company improved the performance management systems to become more oriented towards achieving specific and measurable outcomes that supported by the competency assessment of each employee. By doing so, it is expected to build comfort and provide clarity of employment related to the work load and work targets.

Competence and character have been the main resources of Human Resources to support the achievement of company performance, so that the field of education and training become one of the activities that get the attention. During 2011, the company has invested Rp 1,018,190,808, - for the human resource development through internal and external training in the areas of credit analysis, sales, operations, risk management, compliance, leadership and team work.

Number of employees per December 2011 was 149 people with the following composition:

In the diagram above shows that based on ranks, the majority of employees (60%) are still at the level of Non Officer (clerical and non clerical), while if it is seen by education level, 52% of employees have education below degree level. The company realized that in order to cater to the demands for future development, it will require a balance HR compotition. For that purpose the company will take any necessary steps to develop and improve the competency and capabilty of the employee for future benefit.

Komposisi Karyawan / Employees CompotitionBerdasarkan Jenjang Kepangkatan / Based on Grading

Komposisi Karyawan / Employees CompotitionBerdasarkan Tingkat Pendidikan/ Based on level education

58%

40%

2%

Officer

Clerical

Non Clerical

45%

25%

27%

3%

Pasca Sarjana / Post Graduate

Sarjana/ Bacheloor

Diploma/ Non Degree

Dibawah Diploma/ Senior High

50

Perusahaan telah mengidentifikasi kebutuhan pengembangan TI sejalan dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan. Hasil identifikasi tersebut telah dituangkan dalam RSTSI (rencana strategi teknologi sistem informasi) yang memuat prinsip-prinsip utama yang akan menjadi landasan pengembangan sistem teknologi informasi Perusahaan.

Pengembangan meliputi penyediaan sarana dan prasarana seperti: hardware, sofware, brainware dan jaringan komunikasi data yang akan dikelola dengan mentaati prinsip tata kelola yang baik dan penerapan manajemen risiko. Implementasi atas berbagai kebutuhan TI yang telah diidentifikasi akan menjadikan Perusahaan makin kompetitif.

The company has identified the need of IT development is in line with the growth of the Bank. The results of identification has been poured in information technology strategic plan that contains the main principles for the foundation of information technology system development.

The development includes the provision of facilities and infrastructure such as: hardware, software, brainware and data communications network which will be managed in compliance with the principles of good governance and risk management implementation. The implementation over various IT needs which have been identified will make the company more competitive.

Teknologi Informasi (TI)Information Technology

Sistem TI Perusahaan yang disinergikan dengan kegiatan bisnis Perusahaan secara otomatis akan menjawab kebutuhan, memberikan kemudahan serta mengefisienkan proses dan layanan yang disediakan oleh Perusahaan. Rencana pengembangan TI yang bersinergi dengan pengembangan produk dan layanan Perusahaan meliputi :

IT system of the company which is synergized with the company’s business activities will automatically answer the needs, providing ease and be efficient in the process and services provided by the company. The plan of IT development in synergy with the development of products and services of the company covers:

51

Perusahaan juga telah melakukan proyeksi kebutuhan dukungan TI yang akan dikembangkan secara bertahap dari tahun 2012-2015 yang digambarkan sebagai berikut :

a) Upgrade Core Banking System Dibutuhkan penambahan fitur-fitur dan kemampuan di core

banking system agar dapat memenuhi kebutuhan business atas produk-produk baru serta memenuhi peraturan Bank Indonesia seperti LBU Basel

b) ATM System Untuk menghimpun dana pihak ketiga yang murah seperti

tabungan maka dibutuhkan sistem ATM sebagai bagian dari fitur basik layanan terhadap nasabah setiap saat

c) Internet Banking Implementasi Internet Banking bertujuan untuk memudahkan

nasabah akses dan melakukan transaksi pemindahbukuan, transfer via jaringan ATM, SKN/RTGS, informasi saldo dan mutasi rekening serta pembayaran listrik, telpon dan sebagainya.

d) Syariah Banking System Untuk menunjang pengembangan bisnis bank dalam segmen

syariah tentunya diperlukan dukungan dari system core banking syariah.

e) System Asset Buying/Channeling Untuk meningkatkan portfolio pinjaman maka Bank Sahabat

Sampoerna akan melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan untuk menyalurkan produk Asset Buying, Channeling & Joint Financing.

f) Pengembangan Otomasi RTGS dan SKN Untuk memitigasi resiko sekaligus mempercepat proses transaksi

transfer via RTGS atau SKN maka perlu otomasi pada kedua flow proses transfer.

The company also made projections of the IT support that need to be developed gradually from the year 2012-2015 as below:

a) Upgrade Core Banking Sistem Needed additional features and ability in its core banking

system in order to fulfill the needs of business on new products and meet the Bank Indonesia regulation concerning LBU Basel.

b) ATM System To raise low cost fund from third party such as Savings was

required ATM system as part of the basic features services to customer at any moment .

c) Internet Banking Internet Banking implementation aimed to ease customers to

access and transfer transaction, transfer via ATM, SKN/RTGS, balance inquiry, account transfer, electricity and phone payment others.

d) Syariah Banking System To support the development of Sharia Bussiness in the Sharia

segment is certainly needed the support of the syariah core banking system.

e) System Asset Buying/Channeling To increase the loan portfolio the Banks Sahabat Sampoerna

will do cooperation with financial institution to distribution asset buying products , channeling & joint financing.

f) Automation RTGS and SKN Development To mitigate the risk as well as to speed up the process of

transfer via RTGS or SKN needed automation on both flow transfer process.

Penghimpunan dana Collecting Fund

Peningkatan penghimpunan dana masyarakat melalui produk Tabungan, Giro dan Deposito.

Increasing the fund raising of the community through products of Savings Account, Current Account and Deposit

Penyaluran dana Fund Distribution

Peningkatan Penyaluran dana pada sektor UMKM. Increasing the fund distribution to the SME sector

Kerjasama dengan penyedia jasa atau pihak lainnya : Cooperation with service provider or other parties Pengembangan produk baru khususnya dalam penghimpunan

dana (Tabungan dan Deposito).

New product development, especially in collecting funds (savings and deposits)

Meningkatkan kerjasama dalam rangka layanan perbankan khususnya Delivery Channel.

Increasing the cooperation within the framework of banking services, particularly Delivery Channel

Perluasan jaringan kantor Expansion of branch office networks

Penambahan kantor cabang. Addition of new branch offices

Pengembangan sumberdaya manusia serta pengembangan layanan.

Development of human resources and services

Rekrutmen SDM yang sesuai. Proper recruitment of human resources

Pendidikan formal, seminar & training dan diskusi internal. Formal education, seminars and training and internal discussion

Pengembangan layanan Services Development

Pengembangan produk (internet bangking dan ATM) Development of products (internet banking and ATM)

Layanan berkualitas kepada nasabah. Quality service to t.he customers

52

g) RTGS Gen II / SSSS II Untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan transaksi

keuangan, Bank Indonesai akan menerapkan RTGS generasi II.h) Loan Origination System Untuk mempermudah proses analisa kelayakan calon debitur

diperlukan sistem scoring yang berbasis workflow.i) PSAK 50/55 Dalam rangka mematuhi dan melaksanakan regulasi dari Bank

Indonesia serta memelihara dan menjaga performa keuangan bank maka penerapan PSAK 50/55 wajib dilaksanakan.

j) Sistem Sumber Daya Manusia (SDM) Agar mempermudah SDM dalam memiliki database karyawan

seperti informasi keluarga, gaji, jabatan, kepangkatan, mutasi, struktur organisasi, serta infomasi lainnya diperlukan HR System.

k) Sistem Penagihan Diperlukan sistem untuk membantu tim penagihan dalam

melakukan monitoring dan penagihan seluruh kewajiban debitur yang telah dan akan jatuh tempo sehingga diharapkan dengan sistem ini dapat membantu bank dalam mengelola NPL.

l) Sistem Treasuri Untuk menunjang aktifitas transaksi treasuri diperlukan sistem

yang dapat melakukan pencatatan administrasi yang efektif, akurat dan aman.

m) Virtual Branch Dalam upaya mempermudah nasabah untuk melakukan

sebagian atau seluruh transaksi perbankan serta memperluas jariangan pelayanan transaksi perlu disiapkan sistem virtual branch.

n) Data Warehouse Untuk mendukung unit bisnis dalam melakukan analisa performa

dari masing-masing unit serta membantu dalam menentukan strategi bisnis yang akan diterapkan perlu sistem data warehouse yang memadai.

o) Document Management System Dokumen perbankan adalah bersifat rahasia sekaligus merupakan

bukti otentik dari setiap transaksi, oleh karena itu perlu dibuatkan sistem untuk mengelola dokumen-dokumen tersebut.

p) Signature Verification System Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap nasabah

khususnya nasabah antar cabang serta meminimalkan pemakaian kertas specimen tanda-tangan maka perlu disiapkan sistem ini.

q) Fixed Asset Management System Semakin cepat pertumbuhan aset bank maka semakin banyak

aset yang dikelola oleh bank tersebut. Dalam kondisi demikian tentu diperlukan sistem dalam mengelola aset-aset tersebut.

r) Bank Indonesia Reporting System Adalah sistem yang menyiapkan text file untuk pelaporan-

pelaporan ke Bank Indonesia, seperti LBU, LBBU, LHBU dsb.

g) RTGS Gen II / SSSS II To improve service and secure the financial transaction, Bank

Indonesia will apply RTGS II generation.h) Loan Origination Sistem To facilitate the process of feasibility analysis of the debtors,

it would require a scoring system based on workflow.i) PSAK 50/55 In order to comply with and implement the regulation of Bank

Indonesia as well as maintaining and keeping the bank's financial performance, the implementation of PSAK 50/55 was compulsory.

j) HR System HR system needed to build a database that will facilitate the

Division of HR in managing employee information such as family info, salary, title, line, mutation, organizational structure, as well as other information.

k) Collection System It takes the system to assist in conducting monitoring team

collection and billing the entire obligation of debtors that have and will due. This system is expected to help the bank in managing the NPL.

l) Treasury System To support the activities of the Treasury transactions it will

required a system that can perform recording of administration effectively, accurately and securely.

m) Virtual Branch Virtual Branch System is needed to ease customers in doing

part or all banking transactions as well as expand the network of transaction service.

n) Data Warehouse To support business units in doing analysis performance of

each unit and to help determine business strategy, it is required adequate warehouse data system.

o) Document Management System Banking documentation was treated as confidential and it is

also an authentic proof of any transaction, therefore adequate document management system is needed.

p) Signature Verification Sistem T his system is needed to improve the customer service

especially the customer cross the branches as well as minimizing the use of paper specimen signatures.

q) Fixed Asset Management Sistem Asset management system is needed in order to respond to

the growth of bank assets. r) Bank Indonesia Reporting System The system preparing text files for reporting to Bank Indonesia,

like LBU, LBBU, LHBU etc.

53

Dalam rangka untuk memberikan pelayanan kepada para nasabah pengguna jasa, Bank Sahabat Sampoerna secara konsisten terus melanjutkan kerjasama dengan bank-bank lain sebagai mitra usaha, khususnya dalam kiriman uang dan kegiatan inter bank money market.

Di tahun 2011, Bank tidak melakukan ekspansi jaringan kerja ataupun jaringan kantor. Direncanakan di tahun 2012 Bank akan melakukan perluasan jaringan kantor secara selektif. Adapun jaringan kantor yang dimiliki saat ini meliputi :

Kantor Pusat : Gedung Wisma Sejahtera, Jakarta

Kantor Cabang : Medan dan Pekanbaru

Kantor Cabang Pembantu : Jakarta (Bandengan, Pecenongan, Kelapa Gading, Matraman dan Fatmawati)

In order to serve its customers, Bank Sahabat Sampoerna has to consistently forge cooperations with other partnering banks, especially in conducting remittance and interbank money market transactions.

In 2011, the Bank did not expand the branch network. However, it wil perform selective network expansion in 2012. The Bank's current network includes :

Head Office : Gedung Wisma Sejahtera, Jakarta

Branches : Medan and Pekanbaru

Sub Branches : Jakarta (Bandengan, Pecenongan, Kelapa Gading, Matraman and Fatmawati)

Jaringan Kerja dan Mitra Usaha Office Network and Business Partner

54

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been left blank intentionally

55

Perekonomian Indonesia di tahun 2011 menunjukkan kondisi yang stabil, baik secara makro ekonomi maupun sistem keuangan ditengah turbulensi kondisi ekonomi global. Hal tersebut menjadi faktor positif yang mendorong terjaganya perkembangan industri perbankan yang cukup kondusif di tahun 2011.

Momentum yang kondusif ini dimanfaatkan oleh Bank Sahabat Sampoerna, dimana tahun 2011 merupakan tonggak proses transisi dan konsolidasi dalam meraih aspirasi yang diharapkan, khususnya menjaga agar Bank dapat tetap tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Sejalan dengan trend terus membaiknya kondisi makro ekonomi di di tahun 2011, maka kami optimis bahwa pada tahun 2012 ekonomi Indonesia akan tetap stabil dan kembali menunjukkan kinerja yang positif dan sektor perbankan Indonesia akan melanjutkan tren pertumbuhan positif pula. Membaiknya peringkat sovereign rating Indonesia menjadi investment grade oleh Fitch Ratings dan Moody’s , dibuatnya Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015 oleh Pemerintah, serta nilai tukar rupiah yang terus stabil di sepanjang tahun 2011 juga mendukung aliran modal asing akan masuk ke dalam negeri. Disamping itu Pemerintah dan Bank Indonesia tetap melanjutkan upaya stabilisasi moneter dan sistem keuangan dengan terus memastikan kecukupan likuiditas Rupiah dan valas di pasar, dan Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan momentum penurunan suku bunga untuk mengefektifkan stimulus pada perekonomian.

Kondisi perekonomian yang menjanjikan tersebut membuat Bank berencana untuk memfokuskan penyaluran dana pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) karena sektor ini mempunyai ketahanan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan usaha besar dan mempunyai potensi pasar yang tinggi mengingat harga produk yang dihasilkan relatif rendah sehingga terjangkau oleh semua kalangan.

Beberapa hal penting yang akan dilakukan oleh Bank Sahabat Sampoerna di tahun 2012 :a. Bank akan tetap fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pengembangan Sistem Teknologi Informasi (TI), pembukaan unit usaha syariah, peluncuran produk/aktivitas baru dan perluasan jaringan kantor sebagai pondasi dalam menopang pertumbuhan Bank ke depannya. b. Dalam bidang penghimpunan dana dan untuk mengantisipasi ketatnya persaingan di produk pendanaan serta untuk menciptakan struktur pendanaan yang lebih terdiversifikasi, Bank berencana mengembangkan sumber daya dan mengoptimalkan produk pendanaan yang dikhususkan untuk segmen tertentu termasuk pemanfaatan customer base yang berasal dari grup usaha.

In 2011, the Indonesian economy has exhibited a stable performance, both from a macroeconomic perspective as well as the ability of the overall financial system to weather the economic turbulence within the global economy. This has become a defining positive factor which safeguards the development of the banking industry in 2011.

Such a condusive momentum has been capitalized by Bank Sahabat Sampoerna in 2011, in which the Bank perfomed a transition and consolidation stage to achieve its expected strategic position, especially to ensure the Bank's stable and healthy growth.

Along with the continued positive trend of the Indonesian macroeconomy in 2011, we are optimistic that the year 2012 will see the Indonesian economy to continue its stable and positive performance, followed by similar performance in the banking industry. The marked improvement of Indonesia's sovereign ratings into investment grade affirmed by Fitch and Moody's, followed by the formulized Economic Master Plan for Indonesia's Economic Acceleration (MP3EI) 2011-2015 by the Government, backed by a stable performance of the Rupiah in 2011, have propelled the continued inflow of foreign capital. In addition, the Government and Bank Indonesia have continued to stabilize the monetary and fiscal policies within the financial system by ensuring adequate liquidity of the Rupiah and other currencies in the market. Bank Indonesia will also continue to optimize the interest rate position as a stimuli against the economy.

Such promising economic conditions have prompted the Bank to focus its lending activities to Micro, Small, and Medium Enterprises due to the sector's higher resilience relative to larger industries, high market potential yet untapped, also marked by the industry's characteristics in producing affordable products.

Some key action items Bank Sahabat Sampoerna expects to execute in 2012 include:a. Continued focus in increasing the quality of its Human Resouces, development of its IT infrastructure, opening of Shariah window, launchingof new products/initiatives, and expansion of the Bank's distribution network to ensure future growth.

b. On the funding front and to anticipate increase in competition in the overall funding market, the Bank will attempt to create and implement a more diversified lending structure by strategically tapping its available resources and optimize its funding products to penetrate certain strategic market segments, including customers from group companies.

Hal-hal Penting yang diperkirakan terjadi di 2012Key events anticipated in 2012

56

Untuk itu, Bank berencana memberikan bunga yang cukup bersaing, melakukan peningkatan kualitas pelayanan nasabah (Service Excellence), mengembangkan produk/aktivitas baru berbasis teknologi untuk memudahkan nasabah bertransaksi di Bank, seperti produk jasa Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Debit Card, Internet Banking, perluasan jaringan kantor serta produk simpanan syariah melalui unit usaha syariah.

Selain itu, Bank akan mengkaji sumber dana lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, melalui instrumen-instrumen pasar pendanaan, seperti surat berharga dan lainnya.

Selanjutnya dalam jangka menengah, untuk menampung sumber pendanaan Bank khususnya dari luar negeri, maka Bank berencana untuk meningkatkan status menjadi Bank Devisa.

Sesuai dengan PBI No. 9/13/PBI/2007 Tanggal 1 Nopember 2007 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar bahwa Bank Sahabat Sampoerna tidak memiliki risiko pasar yang disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing, baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga karena bank masih berstatus non devisa.

In line with BI Regulations No. 9/13/PBI/2007 dated 1 November 2007 regarding Convential Bank's Obligation to Maintain Minimum Capital Adequacy Ratio After Market Risk Charge, Bank Sahabat Sampoerna is not currently exposed to any market risks caused by foreign currency transactions, which may be caused by both foreign exchange and interest rates fluctuations due to the Bank's non-Foreign Exchange Bank status.

Pemberian Penyediaan Dana, Komitmen Maupun Fasilitas Lain Yang Berada Dalam Satu Kelompok Usaha Dengan Bank Kepada Debitur Yang Telah Memperoleh Penyediaan Dana Dari Bank pada tahun 2011

Langkah-langkah dan Rencana Dalam mengatasi risiko pasar transaksi mata uang asing

Steps and action plans in managing foreign currency transactions market risks

Credit, commitment or other facilities which is given to other member of the group holding.

No Nama Debitur/ Debitor Total Pinjaman/ Total Credit

1 PT. Setiakawan Pahala Motor Rp. 13.6 milyar

In achieving such goals, the Bank plans to offer competitive interest rates for its products, increase the quality of its Customer Service Excellence, develop new technology-driven products/initiatives to enhance customers' banking experience. These new offerings shall include Automated Teller Machine ("ATM"), Debit Card, Internet Banking, Shariah-based savings, and improving customer access to the Bank's distribution network.

Moreover, the Bank will also consider alternative source of funds, both short-term and long-terms options, byway of instruments available in the funds market such as marketable securities.

For the medium term, the Bank will attempt to access foreign sources of funds, prompting the Bank to acquire a Foreign Exchange Bank status.

57

Kepedulian Yang Memberdayakan.Ditengah kepadatan agenda paska akuisisi, Bank Sahabat Sampoerna menunjukkan kepedulian kepada masyarakat dan lingkungannya dengan memberikan sumbangan kepada panti asuhan serta membantu beberapa kegiatan masyarakat disekitar lokasi kegiatan bisnis Bank.

Di masa yang akan datang, sejalan dengan visi Bank yang mengusung semangat pemberdayaan, kegiatan CSR Bank yang didukung oleh Sampoerna Financial Grup akan difokuskan pada kegiatan pemberdayaan dan pengembangan komunitas (community development), sehingga terwujud keharmonisan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya tetap dilanjutkan dan akan disempurnakan skema dan bentuknya, sehingga tercipta program yang lebih terencana, berkulitas serta berkelanjutan yang selaras dengan pertumbuhan bisnis Bank.

Jenis program dan kegiatan CSR Bank di masa depan akan diarahkan pada :

a. Pemberdayaan terhadap kaum muda (youth empowerment) dengan menerapkan konsep bapak angkat (foseter model);

b. Pemberdayaan lain dalam kaitan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

c. Serving day dengan membantu nasabah di lokasi tempatnya bekerja.

Implementasi atas gagasan tersebut dapat berupa :Pemberian bantuan modal usaha, pengembangan/peningkatan kapasitas (capacity building), bantuan dana dan lainnya, serta menjalin kerjasama dengan pihak lain yang memiliki program yang sejalan

Caring that EmpoweringIn the middle of the density of post-acquisition agenda, the Bank Sahabat Sampoerna show its care to the community and the environment by giving donation to orphanages and helping the community surrounding the sites of the Bank's business activities.

In the future, in line with the Bank's vision that carries the spirit of empowerment, the CSR activities which are supported by Sampoerna Financial Group will be focused on empowerment and community development, so it will create the harmony with society and the environment. Programs and activities carried out earlier will be continued and improved in schemes and forms, so as to create more well-planned, qualities and sustainable programs that in line with the business growth of the Bank.

In the future, types of programs and activities of the Bank’s CSR will be directed to:

a. Empowerment of young people (youth empowerment) by applying the concept of foster father (foster model);

b. Other empowerment in terms of improving the welfare of society.

c. Serving day helping the customer of their work site.

Implementation of these ideas might be in the form of:Providing a working capital support, development enhancement of capacity building, and other financial assistances, as well as cooperation with other parties that have relevant programs.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)

58

Bank Sahabat Sampoerna menjalankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Implementasi prinsip transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi, serta kewajaran kami yakini sebagai sebuah keharusan yang akan meningkatkan nilai Perusahaan di mata pemegang saham dan pemangku kepentingan. Untuk menjamin pelaksanaan tata kelola yang baik kami telah melengkapi struktur tata kelola yang terdiri dari :

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2. Dewan Komisaris 3. Direksi 4. Komite-Komite 5. Corporate Affair RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan yang sekaligus merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting terkait kelangsungan operasional Perusahaan. Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yaitu pada tanggal 13 Juni 2011 serta 5 (lima) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu pada 9 Juni, 13 Desember dan 22 Desember 2011 (3 kali).

DEWAN KOMISARIS Susunan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Perusahaan tahun 2011 berjumlah 3 (tiga) orang, yang diketuai oleh Komisaris Utama, yang juga bertindak dan berfungsi sebagai Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan para profesional dengan keahlian dan pengalaman yang luas dibidang perbankan serta berdomisili di Indonesia. Pada tanggal 9 Nopember 2011, Komisaris Utama yang juga Komisaris Independen mengundurkan diri.

Tata Kelola Yang BaikGood Corporate Governance

Bank Sahabat Sampoerna applies the principle of Good Corporate Governance with full awareness and responsibility. Implementation of the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness is believed as a necessity that will enhance the value of the company in point of view of shareholders and stakeholders. To ensure the implementation of good corporate governance, we have completed the structure that consists of :

1. General Meeting of Shareholders 2. Board of Commissioners3. Directors4. Committees5. Corporate Affair

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERSGeneral Meeting of Shareholders is the highest authority holder in the Company which is also a forum for shareholders to take important decisions related to operational continuence of the Company. In 2011, the company has made 1 (one) Annual General Meeting of Sharehoders (AGMS) on June 13, 2011 and 5 (five) Extraordinary General Meeting of Sharehoders (EGMS) on 9 June, 13 December and 22 December, 2011 (3 times)

BOARD OF COMMISSIONERSComposition of Board of CommissionersMember of the Board of Commissioners Company consisted three (3) persons, chaired by the President Commissioner, who also acts and serves as an independent Commissioner. All members of the Board of Commissioners are professionals with expertise and extensive experience in the field of banking and domiciled in Indonesia. On the 9 of November 2011, President Commissioner who is also an independent Commissioner has resigned.

59

Berdasarkan Akta Pernyataan dan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No.53 tanggal 28 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Rata SH, MKn, susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut :

Komisaris Utama dan IndependenKomisaris Independen : Boediarto Soetrisno JudoKomisaris : Yoen Amal Asnawi

Sejalan dengan pengalihan kepemilikan Perusahaan, serta dalam upaya mempercepat akselerasi pertumbuhan sesuai dengan visi dan misi Perusahaan, Pemegang Saham sepakat untuk merubah susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan. dengan melakukan pergantian terhadap Komisaris Utama dan menambah 1 (satu) orang Komisaris Independen. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 53, tanggal 28 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Ratam, SH, MKn, maka susunan Dewan Komsaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Budi Setiawan HalimKomisaris : Arsono PutrantoKomisaris Independen : Adiwarman Azwar KarimKomisaris Independen : Boediarto Soetrisno Judo

Budi Setiawan Halim, Arsono Putranto dan Adiwarman Azwar Karim yang diangkat pada saat Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Desember 2011, masing-masing sebagai Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia pada bulan Januari 2012 dan pada saat ini masih dalam proses pencatatan dalam administrasi pengawasan BI.

Tugas dan TanggungjawabKomisaris Utama bersama-sama seluruh anggota Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi, memberikan nasehat dan masukan kepada Direksi serta melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan RUPS.

Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan meliputi :Pengendalian intern, kebijakan strategis, kebijakan investasi dan divestasi, tata nilai, target kinerja bank, kebijakan SDM, pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta Undang -Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (UU-TPPU). Kebijakan manajemen risiko serta pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dalam setiap kebijakan usaha bank.

Sesuai Pedoman Kebijakan Perusahaan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank kecuali dalam hal : penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah tertentu dan hal-hal lain yang

Based on Deed of Statement of Decision on Outside Extraordinary General Meeting of Shareholders No.53 dated 28 December 2011 from the Notary Ashoya Rata SH, MKn, the Board of Commissioners on December 31, 2011 are as follows :

President Commissioners and IndependentIndependent Commissioner : Boediarto Soetrisno JudoCommissioner : Yoen Amal Asnawi In line with the transfer of ownership, as well as in efforts to accelerate the growth that in line with the vision and mission of the Company, the shareholders agreed to change the composition of the Board of commissioners. Based on the Deed of Decision on Outside Extraordinary General Meeting of Shareholders no.53, dated 28 December 2011 from the Notary Ashoya Ratam, SH,.MKn, the Board of Commissioners’ composition are as follow:

President Commissioners : Budi Setiawan HalimCommissioner : Arsono PutrantoIndependent Commissioner : Adiwarman Azwar KarimIndependent Commisssioner : Boediarto Soetrisno Judo

Budi Setiawan Halim, Arsono Putranto and Adiwarman Azwar Karim appointed at the General Meeting of Shareholders dated 28 December 2011, and have been approved by Bank Indonesia (BI) on January 2012 and currently are still with process of being registered in the administration of BI's supervisory.

Duties and ResponsibilitiesPresident Commissioner together with all member of the Board of Commissioners are in charge to supervise the performance of duties and responsibilities of the Directors, providing advise and input to the directors, carry out tasks stipulated in the Article of Association and the General Meeting of Shareholders.

Board of Commissioners perform the tasks of monitoring that cover:Internal control, strategic policy, investment and divestment policies, values, Bank target performance, implementation of the principle of Know Your Customer (anti money laundering and terrorism financing prevention) and regulations on Money laundering (AML-Law). Risk management policies and the implementation of the principles of good corporate governance in each bank’s business policy.

According to the manual of company policy, Board of Commissioners are prohibited from engaging in operational decision making of the bank except for: the provision of funds to related parties and the provision of certain amount of funds and other matters which

60

ditetapkan dalam Anggaran Dasar bank dan atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas-tugasnya , Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite yakni Komite Audit, Pemantau Resiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

DIREKSISusunan DireksiDi tahun 2011, Direksi Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Setiap Direksi adalah para profesional dengan keahlian dan berpengalaman luas dibidang Perbankan dan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan Bank Indonesia. Seluruh Direksi Perusahaan berdomisili di Jakarta.

Berdasarkan Akte Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.12 tanggal 6 Nopember 2009 dari Notaris Arikanti Natakusuma SH dan persetujuan darii bank Indonesia sesuai dengan Surat BI No.11/136/GBI/DPIP/Rahasia, tanggal 8 Oktober 2009, susunan Direksi Bank adalah sebagai berikut :

Direktur Utama : Nyoman Wenten ArthaDirektur : Sri BudjonoDirektur Kepatuhan : Wardoyo

Sejalan dengan pengalihan kepemilikan Perusahaan, serta dalam upaya mempercepat akselarasi pertumbuhan sesuai dengan visi dan misi Perusahaan, pemegang saham sepakat untuk merubah susunan anggota Direksi Perusahaan menjadi 4 (empat) orang. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 53, tanggal 28 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Ratam, SH, MKn maka susunan Direksi Perusahaan saat ini adalah sebagai berikut :

DireksiDirektur Utama : Indra Wijaya SupriadiDirektur : Agresius Robajanto KadiamanDirektur : Sri BudjonoDirektur Kepatuhan : Nyoman Wenten Artha

Indra Wijaya Supriadi, Agresius Robajanto Kadiaman dan Nyoman Wenten Artha, masing-masing sebagai Direktur Utama, Direktur dan Direktur Kepatuhan diangkat pada saat Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Desember 2011 dan telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia berdasarkan surat No. 14/13/GBI/DPB3/TPB 3-3 tanggal 25 Januari 2012.

Untuk membantu efektifitas pelaksanaan tugas-tugasnya, Direksi telah membentuk Komite-Komite yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite Kredit, Komite Teknologi Informasi dan Komite ALCO.

have been set up in the Article of Association of the Bank and or applied regulations in order to carry out monitoring function.

To support the effective implementation of its duties, the Board of Commissioners have established 3 (three) committees, namely Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.

DIRECTORSBoard of DirectorsDirectors of the Company consisted of 3 (three) people who led by President Director. Each Director is professional with extensive expertise and experience in the banking industry and has passed the fit and proper test of Bank Indonesia. All Board of Directors of the Company is domiciled in Jakarta.

Based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.12 dated 6 November 2009 from the the Notarial Arikanti Natakusuma SH and approval in accordance with the letter from dari Bank Indonesia No.11 / 136/ GBI/DPIP/Rahasia , dated of 8 october 2009 , The Board of Directors Banks are as follows :

President Director : Nyoman Wenten ArthaOperational Director : Sri BudjonoCompliance Director : Wardoyo

In line with the transfer of ownership, as well as the effort to speed up the growth acceleration accordingly to meet the vision and mission of the Company, the shareholder agreed to change the composition of the Board of Directors to become 4 (four) people based on the Decision Deed on Outside Extraordianary General Meeting of Shareholders No.53, dated 28 December 2011 from Notary Ashoya Ratam, SH, MKn, so the current composition of the Company’s Board of Directors are as follow:

DirectorsPresident Director : Indra Wijaya SupriadiDirector : Agresius Robajanto KadiamanDirector : Sri BudjonoCompliance Director : Nyoman Wenten Artha

Indra Wijaya Supriadi, Agresius Robajanto Kadiaman and Nyoman Wenten Artha, each as a President Director, Director and Compliance Director who was appointed at the General Meeting of Shareholders dated 28 December 2011 and was approved by Bank Indonesia with the letter No. 14/13/GBI/DPB3/TPB 3-3 dated 25 January 2012.

To assist the effective implementation of its duties, the Board of Directors has established the committees as follows the Risk Management Committee, Loan Committee and Information Technology Committee and ALCO Committee.

61

Tugas dan TanggungjawabDireksi memegang kendali penuh atas terselenggaranya seluruh kegiatan operasional Perusahaan. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi bertanggungjawab mengelola kegiatan bisnis Perusahaan agar dapat mencapai visi dan misinya. Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya, Direksi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-tugasnya setiap tahun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

KOMITE-KOMITE

Komite yang bertanggungjawab kepada Komisaris Komite AuditKomite Audit Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan. Komite ini bertugas membantu Dewan Komisaris dengan memberikan pendapat profesional yang independen terkait perencanaan dan pelaksanaan tugas satuan kerja audit intern, audit ekstern, laporan-laporan yang dibuat Direksi, pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit intern dan ekstern,

Duties and ResponsibilitiesDirectors have full control over the implementation of all operational activities of the Company. In carrying out the duties, the Board of Directors is responsible for managing the Company’s business activities in order to achieve the vision and mission. To be held the accountable of the implementation of their duties, Directors are required to submit the report of accountability of the duties performance in the general meeting of Shareholders each year.

COMMITTEES

Committees responsible to Board of Commissioner Audit CommitteeAudit Committee consist of 3 (three) people, which are an Independent Commissioner, an independent who has expertise in finance or accounting, and an independent who has expertise in law or banking This committee assists the Commissioner to provide independent professional opinion related to the planning and implementation of the tasks internal audit unit, external audit, report made by the Directors, the implementation of follow-up by the Directors on the findings results of internal and external Audit, monitoring

62

hasil pengawasan Bank Indonesia, serta hal lain yang memerlukan perhatian khusus Dewan Komisaris. Komite juga bertugas memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan kepada RUPS.

Susunan Komite Audit di tahun 2011:1. Fritz Gunawan, Ketua (Komisaris Independen)*2. Jus Rustian, Anggota (Pihak Independen)3. Herwin Kurniawan, Anggota (Pihak Independen)

*) pada tanggal 9 Desember 2011 telah mengundurkan diri

Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan sebagai anggota dan seorang independen yang memiliki keahlian manajemen risiko sebagai anggota.

Komite ini bertugas membantu Komisaris mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajamen Risiko dan memberikan rekomendasi kepada Komisaris serta memberikan masukan dan saran terkait keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur.

Susunan Komite Pemantau Risiko di tahun 2011:1. Boediarto S.Judo, Ketua (Komisaris Independen)2. Jus Rustian, Anggota (Pihak Independen)3. Herwin Kurniawan, Anggota (Pihak Independen)

Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua merangkap sebagai anggota, seorang Komisaris Independen sebagai anggota dan Kepala Departemen SDM sebagai anggota.Dalam kaitan dengan remunerasi, komite ini bertugas membantu Komisaris melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan memberikan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi untuk Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan. Komite ini juga harus menjamin bahwa remunerasi telah sesuai dengan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer-grup serta strategi jangka panjang Perusahaan.

Sedangkan dalam kaitan nominasi, komite ini bertugas membantu Dewan Komisaris menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta pihak independen yang akan menjadi anggota Komite.

results from Bank Indonesia, as well as other things that need special attention from the Board of Commissioners. The Committee also provided recommendations on the appointment of Public Accountant and Public Accountant Office that will be submitted to the General Meeting Of Shareholders. Composition of Audit Committee in 2011:1. Fritz Gunawan, Chairman (Independent Commissioner)*2. Jus Rustian, Member (Independent Party)3. Herwin Kurniawan, Member (Independent Party)

*) As of 9 December 2011 has resigned.

Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee are 3 (three) people who consist of a Independent Commissioner as the Chairman, an Independent who has expertise in finance as member and an independent party who has expertise in risk management as member.

This committee assists the Commissioner to evaluate the alignment of risk management policies and their implementation, monitoring and evaluating the performance and duties of Risk Management Committee and Risk Management Unit and providing recommendations to the Board of Commissioners as well as providing input and advice related to business decisions that deviate from the procedure.

Composition of Risk Monitoring Committee in 2011:1. Boediarto S.Judo, Chairman (Independent Commissioner)2. Jus Rustian, Member (the independent)3. Herwin Kurniawan, Member (the independent)

The Remuneration and Nomination CommitteeThe remuneration and nomination committee are 3 (three) people who consist of a Independent Commissioner as a chairman and member, an Independent Commissioner as a member and Head of Human Resources Division as a member.In relation to remuneration, the committee is responsible for assisting the Board of Commissioner to evaluate the policy and provide recommendations on the remuneration policy for the Board of Commissioners, Directors, Executive Officers and employees. The Committee should also ensure that the renumeration is in accordance with financial performance, individual work achievement, the reasonableness of the peer-group as well as long-term strategy of the Company.

Meanwhile in terms of nominations, the committee is responsible for assisting the Board of Commissioner in compiling and giving recommendation concerning systems and procedures for the nomination of Board of Commissioners and/or Directors as well as independent party who will become the member of Committee

63

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi di tahun 2011:

1. Fritz Gunawan, Ketua (Komisaris Utama)2. Boediarto S. Judo, Anggota (Komisaris Independen).3. Pejabat Eksekutif SDM, Anggota.

*) pada tanggal 9 Desember 2011 telah mengundurkan diri

Komite-Komite yang bertanggungjawab kepada DireksiKomite Manajemen RisikoKomite ini bertugas membantu Direksi menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko serta perubahannya, termasuk perencanaan keadaan darurat untuk mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan usaha maupun kondisi eksternal, memperbaiki/menyempurnakan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala dan insidentil akibat perubahan kondisi eksternal dan internal bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko bank serta efektivitas terhadap penerapannya, memberikan pembenaran (justification) yang tepat atas hal-hal yang terkait keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal atau pengambilan posisi/ekposur risiko yang melampaui batas yang telah ditetapkan. Justifikasi disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Utama berdasarkan pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha tertentu.

Susunan Komite Manajemen Risiko di tahun 2011:1. Nyoman W.Artha, Ketua (Direktur Utama).2. Wardoyo, Sekretaris (Direktur Bidang Kepatuhan).3. Sri Budjono, Anggota (Direktur Bidang Operasional).4. Pimpinan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Anggota. 5. Para Pimpinan Departemen/Unit Kerja, Anggota Tidak Tetap.

Komite KreditKomite Kredit terdiri dari pejabat Eksekutif dan Direksi. Komite ini bertugas membantu Direksi untuk menyetujui permohonan kredit, restrukturisasi kredit maupun perbaikan atau penurunan kolektibilitas kredit sesuai limit kewenangan yang ditetapkan.

Susunan Anggota Komite Kredit :1. Nyoman W.Artha, Anggota (Direktur Utama)2. Sri Budjono, Anggota (Direktur Operasi)3. General Manajer Marketing, Anggota

Komite Teknologi InformasiKomite ini membantu Direksi dalam merumuskan rencana strategis pengembangan teknologi sistem informasi yang sesuai dengan rencana strategis Perusahaan, serta memastikan implementasinya dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berbagai aspek manajemen risiko.

Composition of Remuneration and Nomination Committee in 2011:1. Fritz Gunawan, Chairman (Independent Commissioner).2. Boediarto S. Judo, Member3. HR Executive, Member

*) As of 9 December 2011 has resigned.

Committees that are responsible to the DirectorsRisk Management CommitteeThis committee assists the Board of Directors to design the policies and risk management strategy including the changes as well as the stress scenario to anticipate any changes due to business development and external conditions, to improve/refine the application of risk management which are carried out periodically and incidentally as the results of the changes of internal and external conditions of the bank which affect the adequacy of the capital, the bank’s risk profile and the effectiveness of its application, giving justification on the matters related to business decisions that deviate from normal procedure or taking the position/risk exposure that exceed a determined limit. Justification is presented in the form of recommendations to the President Director based on the consideration of business and analysis results related to the transaction or certain business activities.

Risk Management Committee Members in 20111. Nyoman W.Artha, Chairman (President Director).2. Wardoyo, Secretary (Compliance Director).3. Sri Budjono, Member (Operational Director).4. Head of Internal Audit Task Force5. Head of Department/Working Unit as member.

Credit CommitteeAudit Committee consists of executive officers and Directors. This committee assist the Directors to approve the loan application, loan restructuring and improvement or decline in loan collectibility in accordance with the limit of authority that has been set.

Composition of the Credit Committee Member 1. Nyoman W.Artha, Member (President Director)2. SriBudjono, Member (Operational Director)3. General Manager of Marketing, Member

Information Technology CommitteeThis committee assist the directors in formulating the strategic plan of IT system development in accordance with the Company’s strategic plan by taking into account the principle of prudence and the various aspects of risk management.

64

Susunan Komite Teknologi Informasi :1. Sri Budjono, Ketua (Direktur Bidang Operasi)2. Wardoyo , Anggota (Direktur Bidang Kepatuhan)3. Kepala Departemen EDP, Anggota 4. Kepala Departemen Kas dan Jasa, Anggota5. Kepala Satuan Kerja Kepatuhan, Anggota

Komite ALCO Komite ini membantu Direksi dalam menetapkan kebijakan-kebijakan strategis dibidang pengelolaan Aktiva dan Pasiva agar lebih terarah dan optimal, yang mencakup antara lain penghimpunan dana, penyaluran dana,penetapan harga, pengendalian risiko, management likuiditas, manajemen dan GAP serta manajemen Investasi dan Pendapatan.

Susunan Komite ALCO :1. Nyoman W Artha, Ketua (Direktur Utama)2. Sri Budjono, Anggota (Direktur Operasi)3. Wardoyo, Anggota (Direktur Kepatuhan)4. General Manager Marketing.5. Officer Departemen Treasuri.

FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN EKSTERN.

Fungsi KepatuhanUntuk menjamin ketaatan pemenuhan peraturan perundangan yang berlaku, Perusahaan telah memiliki seorang Direktur Kepatuhan yang ditugaskan melakukan langkah-langkah untuk memastikan perusahaan telah memenuhi seluruh Peraturan bank Indonesia, serta memastikan telah dipatuhinya kebijakan dan prosedur internal setiap saat. Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan fungsi Direktur Kepatuhan, Perusahaan juga telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan setingkat Departemen.

Audit InternalPerusahaan telah memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai satuan kerja independen yang bertugas membantu manajemen melakukan pengawasan kegiatan operasional. Independensi SKAI dinyatakan manajemen dalam internal audit charter yang materinya terus disesuaikan agar memberi ruang penyesuaian atas pertumbuhan kebutuhan fungsi dan mampu mendukung proses kerja yang makin optimal.

Perusahaan juga menyediakan akses seluas-luasnya kepada SKAI untuk berkomunikasi secara langsung dengan Dewan Komisaris berkaitan penyampaian informasi yang berhubungan dengan hasil audit. SKAI juga diberikan kewenangan untuk menentukan metode, cara, teknik dan cara pendekatan audit yang dibutuhkan dalam proses pengawasan.

Composition of the Information Technology Committee 1. Sri Budjono, Chairman (Operational Director)2. Wardoyo , Member (Compliance Director)3. Head of EDP Department, Member 4. Head of Cash and Services Department, Member 5. Head of Internal Audit Task force, Member

Asset Liability CommitteeThis Committee assists the Board of Directors to determine strategic policies in management of Assets and Liability to be more directional and optimal, which includes, funding, distrubution loan, pricing, risk control management, management liquidity, management and GAP as well as the investment management and revenue.

Composition of Asset Liability Committee 1. Nyoman W Artha, Chairman (President Director)2. Sri Budjono, Member (Operational Director)3. Wardoyo, Member (Compliance Director)4. General Manager Marketing.5. Officer Departement Treasury.

FUNCTION OF COMPLIANCE, INTERNAL AND EXTERNAL AUDITCompliance FunctionTo ensure the compliance to the applied regulations, the Company has had a Compliance Director who assigned to take steps to guarantee the company has met all Bank Indonesia Regulations, and ensure the compliance to the internal policies and procedures all the time.

To improve the effectiveness of the implementation of the functions of Compliance Director, the Company has also established a task force of Compliance at the Department level. Internal AuditThe company has an internal audit unit as an independent unit that in charge of helping the management to monitor and supervise the operational activities. The independence of Internal Audit is stated by management in the internal audit charter which contents is constantly adjusted to give space for an adjustment over the growth of needs, functions and able to support a more optimal working processes.

The company also provides and open access for Internal Audit to communicate directly to the Board of Commissioners related to the delivery of information concerning to the audit result. Internal Audit is also given the authority to determine the methods, means, techniques and audit approach needed in the monitoring process.

65

SKAI dapat melakukan pemeriksaan secara on-site dan off-site, sambil memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif kepada semua tingkatan organisasi disamping melakukan tugas-tugas melakukan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektifitas struktur pengendalian intern,kepatuhan terhadap ketentuan, efektifitas penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. Bank juga telah mensinergikan SKAI dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Departemen Sistem Prosedur untuk mengembangkan metode audit berbasis resiko. Melalui metode ini, setiap penyimpangan/pelanggaran ketentuan disetiap unit kerja dikelompokkan dalam 2 (dua) komponen perhitungan risiko, yaitu : (1) Aspek risiko yang melekat pada aktifitas fungsional Bank (risiko inheren), dan (2) aspek kualitas penerapan manajemen risiko.

Resiko inheren menyangkut 8 (delapan) jenis risiko, yaitu :1. Kredit2. Pasar3. Likuiditas4. Operasional5. Hukum 6. Reputasi7. Strategik8. Kepatuhan.

Sedangkan risiko menyangkut komponen kualitas penerapan manajemen risiko meliputi 4 (empat) hal :

1. Tata kelola risiko2. Kerangka manajemen risiko3. Proses manajemen risiko, sistem informasi dan sumberdaya

manusia.4. Sistem pengendalian risiko.

Hasil penilaian risiko inheren dan aspek kualitas manajemen risiko ini menghasilkan tingkat risiko komposit perjenis risiko dan tingkat risiko keseluruhan yang dikelompokkan dalam kriteria : rendah, rendah menuju sedang, sedang, sedang menuju tinggi, tinggi. Metode ini telah dijalankan secara penuh pada tahun 2011, dengan mengintensifkan pada area-area yang berisiko tinggi Akuntan PublikPerusahaan bekerjasama dengan Akuntan Publik Independen untuk menjaga integritas Laporan Keuangan Tahunannya. Penunjukan dilakukan melalui RUPS dan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit. Untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto.

Internal Audit can conduct on-site and off-site examination, while providing suggestions for improvements and objective informations to all levels of the organization besides performing the task of conducting audit and evaluate the adequacy and effectiveness of internal controlling structure, compliance to the rules, effectiveness of risk management implementation and good corporate governance.

Bank also has synergized the Internal Audit with Risk management Unit, Compliance Unit and Department of Procedural System to develop the risk-based audit method. Through this method, any deviation/violation in each unit will be classified into 2 (two) components of risk calculations, namely: (1)Risk Aspect that attached on bank functional activity, and (2) the quality aspect of risk management implementation.

Inherent risks related to 8 (eight) types of risk, they are:1. Credit2. Market 3. Liquidity 4. Operational 5. Legal 6. Reputation 7. Strategic 8. Compliance

While the risk related of the quality of risk management implementation as follows

1. Risk governance 2. Risk management framework 3. Risk management process, information system and human

resources.4. Risk control system The results of the inherent risk and risk quality management aspect produced a composite risk level per type of risk and overall risk level which grouped into criteria: Low, Low to Moderate, Moderate, Moderete to High, High. This method has been fully operated in 2011, by intensifying to the high risk areas.

Public AccountantThe company cooperates with the independent public accountant to maintain the integrity of Annual Financial Report. Appointment will be conducted through the GMS and based on recommendations from Audit Committee. To conduct an audit of financial report for the year ended 31 December 2011, the Company has appointed the Public Accountant Office of Aryanto, Amir Jusuf, Mawar and Saptoto.

66

MANAJEMEN RISIKOPenerapan Manajemen Risiko Bank mengacu pada Kebijakan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang disusun berdasarkan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP/tanggal 29 September 2003 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank, serta Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal penerapan manajemen risiko bagi bank Umum.

Penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi kegiatan : identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko yang mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Tata kelola risiko2. Kerangka manajemen risiko3. Proses manajemen risiko, sistem informasi dan sumberdaya

manusia.4. Sistem pengendalian risiko.

Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup : pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.

Perusahaan secara terus menerus juga mengupayakan peningkatan kemampuan, penyempurnaan kebijakan dan prosedur, melakukan pengembangan teknologi pendukung, serta memperketat sistem pengendalian intern. Pembentukan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dilakukan agar pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja Bank.

Dengan kelengkapan sistem dan komitmen tinggi terhadap pengendalian risiko serta identifikasi yang ditindaklanjuti strategi antisipasi, diharapkan Bank mamu memberikan rasa aman kepada setiap nasabah karena jaminan keberlangsungan usaha.

Peringkat komposit Perusahaan posisi 31 Desember 2011 masuk dalam peringkat 2 (rendah menuju sedang). Pada tahun 2011, Bank melakukan beberapa upaya pengendalian risiko terhadap 8 (delapan) jenis risiko yang dikelola yang dijelaskan sebagai berikut:

Risiko KreditDalam pengelolaan risiko kredit Bank fokus pada beberapa unsur utama yang meliputi : sumber daya risiko yang sadar risiko, kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati-hatian, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, penyebaran risiko yang merata, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan untuk menjaga

RISK MANAGEMENTThe implementation of Bank’s Risk management refers to the Policy of Risk Management Implementation Guidelines which is based on PBI.5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 and the Letter of Bank Indonesia no.5/21/DPNP/dated 29 September 2003 concerning the Implementation of Risk Management for Commercial Bank, that has been changed with PBI No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July, 2009 concerning risk management implementation of the Bank, Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP concerning changes of Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP concerning Implementation of Risk Management of the Bank.

The Implementation of Company’s risk management activities cover the activities: identification, measurement, risk control and monitoring which include the followings:

1. Risk governance 2. Risk management framework 3. Risk management process, information system and human

resources.4. Risk control system

The application of risk management of the Bank also includes: risk management of products and new activities.

The company is also contantly working on improving skills, refining policies and procedures, developing supporting technology and tightening the internal control system. Establishment of the Risk Management Committee and Risk Management Unit that independent of the operational unit and the Internal Audit so that the overall risk management can be implemented in integrated, focused, coordinated and continuous manner to improve the Bank’s performance.

With the completion of system and high commitment to risk control and identification of anticipated follow up strategy, it is expected the bank will be able to give comfort to every customer as a guarantess of business continuity. The Company’s composite ranking position as of 31 December 2011 rated to the second rank (Low to Moderate). In 2011, the bank made some efforts to control 8 types of manageable risks that are described as follows:

Credit RiskIn the management of credit risk, the bank focus on some key elements covering: the risk resources who are aware of the risk,and policies and procedures of credit with the principle of prudence, transparent and ranked loan approval process by the Credit Committee, criteria, and a clear risk measuring tool, evenly risk spread, complete administration and documentation as well as sustainable credit monitoring to identify early potential credit risk

67

kualitas kredit. Bank juga melakukan pengawasan secara berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko kredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah-langkah penyelamatan maupun penyelesaian yang efektif dan efisien.

Risiko PasarBank melakukan pengukuran rasio suku bunga dengan metodelogi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari porfolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap bank. Selain itu penghimpunan dana bank selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya serta diupayakan tidak terjadi negative interest gap, sehingga net interest margin yang diperoleh selalu dalam kondisi positif dan risiko tingkat suku bunga dapat ditekan seminimal mungkin.

Risiko LikuiditasBank melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah penyimpan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, kebijakan penempatan dana pada instrumen yang aman dan likuid, kebijakan contingency funding plan dan pemantauan likuiditas secara harian serta evaluasi posisi likuiditas dilakukan melalui rapat Aset Liability Committee (ALCO), secara rutin.

Risiko OperasionalPeningkatan risiko antara lain disebabkan tingginya turnover karyawan akibat proses akuisisi yang berpotensi menyebabkan risiko yang bersifat material maupun human error akibat menumpuknya pekerjaan dan lambatnya layanan kepada nasabah. Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam melakukan proses transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi sesuai standar yang berlaku, memelihara arsip dengan tertib, mengamankan akses terhadap aset dan data. Fungsi Satuan Kerja Audit Intern yang melakukan pemeriksaan secara reguler melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional makin diefektifkan.

Risiko HukumPengelolaan risiko hukum dilakukan dengan mendokumentasikan, mengelola kelengkapan dan keabsahan dokumen, meminimalisir kerugian/biaya yang terkait dengan kasus hukum dan menghindari pelanggaran terhadap regulasi perbankan dan ketentuan hukum lainnya.

Risiko ReputasiRisiko inheren meningkat sebagai dampak belum optimalnya pelayanan nasabah yang disebabkan keterbatasan sumber daya. Bank merespon secara aktif dengan melakukan upaya perbaikan

that may appear so that it can perform steps for effective and efficient solutions.

Market RiskBank conduct the measurement of interest rate using the methodology that can identify the interest risk rates of the asset portfolio and sensitive liabilities to interest rates changes as well as determine the amount of risk to the bank. Besides that, the bank’s funds raising always associated with the distribution capabilities and strived not to let the negative interest gap happened, therefore the net interest margin earned will be always in positive condition and interest rate risk can be reduced to a minimum.

Liquidity RiskThe bank always improves the quality of service to the customers by maintaining stability and continuity of the deposi, funds placement policy in safe and liquid instruments, contingency funding plan policy and daily liquidity monitoring and evaluating liquidity position through the meeting of Asset Liability Committee (ALCO), on a regular basis.

Operational RiskThe increase of risk was partly due to the high turnover of employment as the result of acquisition process which potentially causes material risk and human error due to the accumulative work and slow service to the customers. To minimize the operational risk, the bank has increased the control function in the transaction processings which conducted among others by implementing the procedures to unsure timely completion of the transaction, adjustment the accounting method to the applied standards, maintain records in orderly, secure access to the asset and data. Function of the Internal Audit Unit who conduct regular checks to the operational activities is also adding value to the improvement needed.

Legal RiskLegal risk management is done by documenting, managing the completeness and validity of documents, minimalizing losses / costs associated with the legal case and avoid violations of banking regulations and other laws.

Reputation RiskInherent risk as the impact of un-optimal customer service due to limited resources. Bank responded actively to the improvement efforts through increased expertise and recruiting professionals.

68

baik melalui peningkatan keahlian maupun merekrut tenaga-tenaga profesional. Bank juga aktif merespon publikasi negatif yang berpotensi merugikan reputasi Bank.

Risiko StrategikPencapaian budget masih belum optimal khususnya terhadap pos laba bersih bank akibat adanya pos laba tahun berjalan yang diperuntukan untuk membentuk CPKN atas kredit yang bermasalah. Bank melakukan pengelolaan atas risiko ini dengan mengoptimalkan sumberdaya dan melakukan pengawasan terhadap realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melalukan penyesuaian kebijakan dan prosedur terhadap perubahan eksternal.

Risiko KepatuhanPengunduran diri Komisaris Utama di tahun 2011 telah mempengaruhi risiko kepatuhan Bank. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank telah mengirimkan ke Bank Indonesia daftar nama calon-calon Komisaris dan keanggotaan Komite yang dibutuhkan. Bank segera menindaklanjuti hasilnya, yang diharapkan segera memberikan perbaikan penilaian dari sisi penilaian kepatuhan Bank.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESARJumlah penyediaan dana kepada pihak terkait per posisi neraca 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp15.8 miliar

RENCANA STRATEGIS BANKSejalan dengan telah terlaksananya proses akuisisi yang merubah komposisi Pemegang Saham Bank, juga telah dilakukan pembenahan platform sekaligus perubahan arah kebijakan bisnis Bank agar performance dan kinerjanya menjadi lebih baik. Proses alignment rencana bisnis dengan kesiapan organisasi untuk mengimplementasikan rencana tersebut menjadi prioritas penanganan, mengingat keberhasilan proses ini akan sangat menentukan peningkatan akselerasi bisnis agar dapat bergerak lebih cepat menuju visinya.

Arah kebijakan umum Bank saat ini dirancang sejalan dengan misi pemegang saham mayoritas, yakni memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan tetap berpijak pada prinsip kehati-hatian yang mengacu pada prinsip pemberian kredit yang sehat. Pilihan kebijakan ini telah menetapkan Bank dalam strata Arsitektur Perbankan Indonesia (API), sebagai Bank dengan fokus pembiayaan pada UMKM.

Sesuai perubahan visi dan misi Bank, dalam jangka pendek, Bank tetap akan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan sistem teknologi informasi (TI), pembukaan unit usaha syariah, peluncuran produk/aktivitas baru, pembangunan brand awareness, serta perluasan jaringan kantor sebagai investasi jangka panjang. Meskipun disatu sisi rencana ini akan berdampak pada peningkatan biaya operasional, namun dalam jangka menengah dan panjang dengan peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur

Bank also actively responds to negative publicity that could potentially harm the reputation of the Bank.

Strategic RiskAchievement of the budget was not optimum yet, particularly in the net profit due to the post earnings of the current year that was intended to form provision over the non performing loans. Bank managed this risk by optimizing resources and conducting surveillance to the Bank Business Plan and adjusting some policies and procedures to external changes.

Compliance RiskThe resignation of the President Commissioner at 2011 has affected the Bank compliance risk. To anticipate that situation, Bank has sent to Bank Indonesia a list of candidates of commissioners and the Committees needed. Bank immediately follows up the results, which are expected to improve the assessment of the Bank's compliance.

PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND LARGE PROVISIONAmount of the provision of funds to related parties as of 31 December 2011 amounted to accomplishment Rp15.8 billion

BANK’S STRATEGIC PLANIn line with the acquisition process which changed the composition of the bank’s shareholders, the platform improvement was also carried as well as changes in policy direction of the Bank’s business performance. The process of alignment with the business plan and the readiness of organization to implement the plan to be the priority, considering the success of this process will determine the increase business acceleration in order to move rapidly towards its vision.

The direction of the general policy of the bank is currently designed accordingly to the mission of the majority shareholders, namely: to empower the micro and SME by in the principle of prudence which refers to the principle of healthy loan distribution. This policy has established the bank in the strata of Indonesia Banking Architecture, as a Bank with the focus on micro and SME.

According to the changes of vision and mission of the Bank, in the short term, the Bank remains focus on improving the quality of human resources, development of IT system, opening a sharia business unit, products/new services launch, brand awarenss building, and the expansion of the office network as a long term investment. Despite of the increasing operational cost as the impact of this plan, in the middle and long term with the increase of quality and infrastructure capacity owned and supported by

69

yang dimiliki dan dukungan Pemegang Saham Pengendali dalam hal permodalan Bank, diyakini kinerja Bank akan semakin membaik, berkembang terarah dan lebih cepat, sehingga akan mendongkrak daya saingnya di industri perbankan.

Untuk mendukung arah kebijakan tersebut, Bank telah menetapkan beberapa strategi diantaranya :

1. Melakukan perubahan susunan kepengurusan

2. Melakukan penyesuaian identitas Bank (nama dan logo Bank) sambil membangun brand awareness melalui kegiatan promosi korporasi maupun produk secara selektif dan proporsional

3. Fokus pada peningkatan kualitas SDM, pengembangan sistem teknologi informasi (TI), pembukaan unit usaha syariah, peluncuran produk/aktivitas baru dan perluasan jaringan kantor sebagai pondasi penopang pertumbuhan Bank.

4. Mengantisipasi ketatnya persaingan dalam penghimpunan dana serta untuk menciptakan struktur pendanaan yang lebih terdiversifikasi, Bank akan mengembangkan sumber daya dan mengoptimalkan produk pendanaan yang dikhususkan untuk segmen tertentu, termasuk pemanfaatan customer base yang berasal dari grup usaha. Untuk itu, Bank berencana memberikan bunga yang cukup bersaing, melakukan peningkatan kualitas pelayanan nasabah (service excellence), mengembangkan produk/aktivitas baru berbasis teknologi untuk memudahkan nasabah bertransaksi seperti : Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Debit Card, Internet Banking, e-wallet (dompet elektronik), perluasan jaringan kantor serta produk simpanan syariah melalui unit usaha syariah.Bank juga akan mengkaji sumber dana lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, melalui instrumen-instrumen pasar pendanaan, seperti surat berharga dan lainnya. Selanjutnya dalam jangka menengah, untuk menampung sumber pendanaan Bank khususnya dari luar negeri, maka Bank berencana meningkatkan status menjadi Bank Devisa. Reputasi pemegang saham baru yang cukup dikenal masyarakat diharapkan juga dapat meningkatkan reputasi Bank, sehingga berdampak pada peningkatkan kemampuan Bank dalam menghimpun dana masyarakat.

5. Dalam bidang penyaluran dana, Bank akan fokus pada aktivitas bisnis dengan segmentasi pasar UMKM dan melakukan kerja sama strategis untuk pelaksanaan program: channeling, joint financing, dan executing dengan berbagai pihak seperti : Koperasi, BPR, perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan mengacu pada mekanisme penyaluran dana yang sehat. Disamping itu, Bank juga akan menyalurkan dana dengan prinsip syariah melalui unit usaha syariah serta mengembangkan produk dan layanan untuk pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah pembiayaan di segmen UMKM.

the Controlling Shareholder, it is believed that Bank’s performance will be much better, faster and focus so that will boosts its competitiveness in the banking industry.

To support the policy, the bank has established several strategies including:

1. Changes the composition of the management

2. Adjustment to the identity of the bank (name and logo) while building brand awareness through corporation promotional activities and products selectively and proportionally

3. Focus on improving the quality of human resources, development of IT system, opening the business unit of sharia, launching of nproducts /new activities and expansion of office network as the foundation to support the growth of the bank.

4. Anticipating intense competition in fund raising as well as to create a more diversified funding structure, the Bank will develop and optimize the resources devoted to certain segment, including customer based utilization which comes from the business group. To that end, the bank plans to provide a sufficient rate to compete, to increase customer service quality (service excellent), develop new technology-based products/activites to facilitate customers transaction such as ATM, debit card, Internet Banking, e-wallet, expansion of the office network and Islamic deposit products through the business unit of Sharia. Bank will examine other funding sources, both in the short and long terms, through market instrument funding, and other securities. Furthermore, in the medium term, to accommodate funding sources, especially from overseas bank, the Bank plans to raise the status of a foreign exchange bank. Reputation of the new shareholders as well-known people is expected to increase the reputation of the bank so it will give impact on increasing the bank’s ability to raise funds in the community

5 In the area of fund distribution, the bank will focus on the business activities of micro and SME with market segmentation and strategic cooperation for the implementation of the program: channeling, joint financing, and executing the various parties such as Koperasi, BPR, finance companies and other financial institutions, by promoting the principle of prudence and refer to a healthy channeling mechanism. In addition, the bank will also channel funds to the principles of Islamic Sharia through the business units and developing financing products and services designed to customers financial needs in the SME segment.

70

TARGET JANGKA PENDEK DAN MENENGAHUntuk memandu implementasi kebijakan, Bank telah menentukan target-target jangka pendek dan menengah yang akan mengarahkan seluruh sumber daya Bank untuk bergerak sinergis mencapai visinya.

Target Jangka Pendeka. Pertumbuhan KreditPeningkatan pertumbuhan kredit (penyaluran dana) tetap diarahkan untuk mengembangkan sektor UMKM dan akan dilakukan dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat.

Strategi yang ditempuh, yaitu : Mengoptimalkan dan mengembangkan existing customer base,

termasuk supplier dan customer base dari grup usaha; Meningkatkan kinerja Cabang Pekanbaru dan mengoptimalkan

kinerja cabang Medan dalam melakukan penetrasi pasar; Menambah kantor cabang baru di Surabaya, Palembang, dan

Bandung untuk mendukung pertumbuhan kredit Bank diantaranya dapat dilakukan melalui pembelian aset dari institusi keuangan lain.

Meningkatkan kerjasama dengan Koperasi dalam rangka penyaluran kredit melalui program channeling, executing dan joint financing.

Melakukan kerja sama strategis dengan pihak–pihak lain, seperti BPR (linkage program), perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya melalui skema kredit channeling/joint financing/executing maupun kredit umum.

Melaksanakan kegiatan Unit Usaha Syariah melalui program kredit channeling/joint financing dengan lembaga keuangan berbasis syariah dan produk gadai dengan menerapkan konsep office channeling.

Penambahan tenaga marketing yang handal dan berkualitas.

Tingkat pertumbuhan dana pihak ketigaBank berupaya menciptakan struktur pendanaan yang lebih sehat dan terdiversifikasi dengan komposisi berimbang antara ritel dan institusi, serta jangka pendek dan jangka panjang. Hal tersebut akan dicapai melalui strategi :

Melakukan promosi secara selektif dan proporsional untuk meningkatkan brand awareness dan pemberian bunga yang cukup bersaing.

Mengoptimalkan customer base yang dimiliki Bank dengan mengembangkan layanan cash management untuk nasabah komersial serta pemanfaatan potensi customer base yang berasal dari grup usaha.

Menggali peluang pendanaan dari segmen tertentu terkait dengan pemberdayaan masyarakat mikro dan kecil.

Penambahan kantor cabang baru di Surabaya, Palembang dan Bandung, termasuk pembukaan kantor cabang syariah di Jakarta.

SHORT AND MEDIUM TERM GOALSTo guide the implementation of the policy, the bank has set targets for short and medium term that will direct all resources to move synergisticly in achieving its vision

Short term goalsa. Credit GrowthCredit growth is directed to develop the SME sector and will be carried out by referring ot the principle of prudence and a healthy credit.

Strategy taken are: Optimizing and developing the exisiting customer base,

including supplier and customer base of business group. Improving performance and optimizing the performance of

the branches in Pekanbaru and Medan to penetrate the market. Adding new branch offices in Surabaya, Palembang and

Bandung to support growth of credit of the bank which can be done through the purchase of asset from other financial institutions.

Increasing cooperation with Koperasi in order to channel the credit through channeling programs, executing and joint financing.

Conducting strategic cooperation with other parties, such as BPR (linkage program), finance companies and other financial institutions through credit schemes channeling/joint financing/executing and general credit.

Implementing sharia activities by channeling credit program/joint financing with financial institutions on the sharia basis and sharia mortgage products by applying the concept of office channeling.

The addition of a reliable and quality marketing personnel.

The third party funds growth Bank strives to create a more healthy funding structure and a balanced composition with diversification between retail and institutions customers, both short term and long term. This will be achieved through the strategy:

Conducting selective and proportional promotion to increase brand awareness and giving special interest.

Optimizing Bank's customer base which belonged to the bank by developing cash management service for commercial customer and the utilization of the customer base potential that comes from the business group .

Exploring funding opportunities from certain segments related to the empowerment of micro and small.

Addition of new branch offices in Surabaya and Bandung, Palembang, including the opening of a branch office of Sharia in Jakarta.

71

Mengembangkan produk pendanaan yang berbasis Syariah. Peningkatan kualitas pelayanan nasabah melalui peluncuran

produk/aktivitas baru berbasis teknologi untuk memudahkan nasabah bertransaksi di bank seperti produk jasa layanan ATM, Debit Card, Internet Banking, dan e-wallet (dompet elektronik).

Penambahan tenaga marketing yang handal dan berkualitas.

Peningkatan kompetensi dan keahlian SDM Peningkatan kompetensi dan keahlian SDM di tahun 2012 sejalan dengan perkembangan aktivitas Bank, dengan penekanan pada pemahaman atas nilai-nilai dan budaya Bank, kebijakan internal, standar operasional dan prosedur yang didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen risiko, serta peningkatan kompetensi teknis sesuai bidang tugas masing-masing. Peningkatan kompetensi dan keahlian SDM dilakukan melalui berbagai pelatihan sesuai bidang tugas masing-masing. Terkait peningkatan pemahaman terhadap ketentuan internal bank maupun regulasi perbankan, Bank juga akan melakukan sertifikasi internal terhadap beberapa SDM kunci di bidang-bidang tertentu.

Peningkatan Penerapan Manajemen Risiko Dalam penerapan manajemen risiko, Bank melakukan beberapa fase, yaitu : identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko. Dalam jangka pendek Bank akan melakukan penyempurnaan pada penerapan manajemen risiko secara menyeluruh dengan fokus melakukan peningkatan penerapan manajemen risiko di bidang teknologi dan informasi, khususnya terkait penerapan PSAK nomor 50 & 55, rencana peluncuran produk jasa layanan ATM, Debit Card, Internet Banking dan e-wallet (dompet elektronik) serta sistem jasa layanan perbankan Syariah.

Peningkatan kualitas Pengendalian Intern Peningkatan kualitas pengendalian intern (internal control) dilakukan antara lain melalui : perubahan dan peningkatan kualitas, kecukupan dan ketersediaan kebijakan dan prosedur kerja (termasuk prosedur kerja SKAI yang meliputi perbaikan terhadap prosedur pemeriksaan, kertas kerja pemeriksaan, internal audit charter dan sebagainya), revitalisasi struktur organisasi serta penambahan dan peningkatan kualitas SDM pada pelaksana transaksi, Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) maupun jenjang organisasi lain yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan kompleksitas Bank.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Penerapan GCG diarahkan untuk mendukung penerapan manajemen risiko yang berkualitas, peningkatan kinerja Bank (tingkat kesehatan), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penanaman nilai-nilai etika yang berlaku umum di sektor perbankan. Penilaian terhadap penerapan GCG secara self-assessment setiap tahun telah dilakukan paling kurang sebanyak dua kali,

Developing Sharia based funding products. Improving the service quality of the customers service through

the launch of a new products/technology-based activities to simplify customer transactions in the bank like products of ATM services, Debit cards, Internet Banking, and e-wallet.

The addition of reliable and qualified marketing personnel.

Enhancement of the competence and expertise of HR. The improvement of competence and skills of human resources in the year 2012 is in line with the development of the Bank's activities, with an emphasis on understanding of the values and culture of the Bank, internal policies, standards and operational procedures which is based on the principles of risk management, as well as the improvement of technical competence that is fit to each task field. The increase of the competence and skills of the human resources is done through a variety of trainings that appropriate to each task field. Related to the increase in understanding of the provisions of the bank's internal regulations and banking, the Bank will also conduct internal certification of some key people in certain area.

The improvement of the risk management implementationIn the application of risk management, the Bank conducted in several phases, namely: identification, measurement, control and monitoring of risks. In the short-term the Bank will make improvements on the risk management implementation thoroughly by focusing to the field of technology and information, in particular the application of PSAK No. 50 & 55, plan the launch of products ATM service, Debit cards, Internet Banking and e-wallet and Islamic banking services system.

Improvement the Quality of Internal Control Improvements in the quality of internal control is done among others through: changes and improvement of quality, adequacy and availability of employment policies and procedures (including Internal Audit working procedures which cover the improvements to the procedure examination, examination of the working paper, the internal audit charter and so on), revitalizing the organization structure as well as the addition and the increase in the quality of human resources in implementing transactions, Compliance Unit, Internal Audit Unit and the other unit within the organizations that will be adapted to the complexity of the bank development.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) GCG implementation is directed to support the implementation of quality risk management, improvements to Bank (health level), adherence to laws and regulations in force as well as the cultivation of the ethic values generally accepted in the banking sector. Each year the assessment of the application of the GCG in self-assessment was done at least twice, with a valuation of every 6 (six) months,

72

dengan waktu penilaian setiap 6 (enam )bulan sekali, yakni untuk periode sampai dengan akhir Juni dan akhir Desember tahun berjalan. Penilaian pelaksanaan self-assessment GCG tersebut dilakukan oleh Tim GCG. Hasilnya dijadikan rencana tindak lanjut untuk peningkatan kualitas, sedangkan kesimpulan umumnya disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk mendapat tanggapan dan persetujuan. Selanjutnya Dewan Komisaris akan memantau pelaksanaan penerapan GCG secara periodik. Sehubungan dengan rencana perubahan identitas dan susunan pengurus Bank, maka Bank akan melakukan pembaharuan Internal Audit Charter yang disetujui oleh Komisaris dan Direktur Utama yang baru, sehingga dapat menjamin tetap terlaksananya fungsi audit internal yang efektif dan independen.

Tingkat Non Performing Loan (NPL) berada di bawah 5% Untuk memperbaiki rasio tingkat NPL agar berada di bawah 5%, Bank mempunyai kebijakan dan strategi sebagai berikut :

Perbaikan proses underwriting untuk mengoptimalkan identifikasi debitur diikuti pengawasan secara intensif terhadap debitur inti.

Percepatan penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah dengan tetap memperhatikan faktor risiko hukum dan risiko reputasi.

Perbaikan kebijakan penanganan kredit bermasalah maupun kredit yang berpotensi bermasalah.

Menurunkan risiko konsentrasi kredit dengan melakukan peningkatan volume kredit dan perubahan fokus penyaluran kredit kepada debitur UMKM, khususnya kepada komunitas debitur kecil dan mikro.

Untuk mendukung penerapan pendekatan tersebut, Bank akan memperkuat sistem informasi pemantauan KYC yang disesuaikan dengan ketentuan dan kebutuhan yang ada. Diharapkan dengan penerapan pendekatan berbasis risiko tersebut, rating penerapan KYC Bank dapat dipertahankan pada rating 3 (Cukup Baik), namun dengan kualitas yang semakin meningkat.

Target Jangka Menengah a. Meningkatkan Jumlah Modal Inti Minimum. Jumlah Modal Inti

Minimum akan terus ditingkatkan melalui strategi rencana penambahan modal dalam rangka memenuhi komitmen permodalan kepada Bank Indonesia (BI) juga melalui strategi pertumbuhan organik (internal growth). Sampai dengan akhir tahun 2014 jumlah modal inti minimum Bank diperkirakan akan mencapai Rp566,2 miliar.

b. Sejalan dengan pencapaian jumlah Modal Inti Minimum tersebut, maka sesuai dengan strata API yang dipilih, Bank akan tetap fokus kegiatan usaha pada segmen tertentu, yaitu UMKM.

i.e. for the period up to the end of June and the end of December of the current year. Assessment of the implementation of the self-assessment is done by a team of GCG. The result was a follow-up plan for the improvement of the quality, whilst the conclusion is generally submitted to the President Director and the Board of Commissioners to obtain feedback and approval. The Board of Commissioners will monitor the implementation of good corporate governance practices on a periodic basis. With respect to the plan of arrangement and the identity change management of the Bank, The bank will update internal audit charter approved by commissioner and a new President Director to guarantee the implementation of an effective and independent function of internal audit.

Level of Non-Performing Loan (NPL) was under 5%To improve the level of the NPL ratio to be under 5%, bank has policies and strategies as follows:

Underwriting process improvement for optimal identification of debtors followed by an intensive monitoring toward the main debitor.

The handling acceleration and debt settlement by paying attention to legal risk factors and risk of reputation.

Policy improvement over the settlement of debt as well as the loan with potential problem.

Lowering loan concentration risk by increasing the credit volume and improving the focus of credit distribution to SME debitors, particularly to small and micro-debtor community.

To support the implementation of such approach, the Bank will strengthen monitoring information systems adapted to the conditions of the KYC and the needs that exist. It is expected by the implementation of risk-based approach, the Bank KYC can be maintained on the rating 3 (pretty good), but with improvement quality.

Medium Term Goals. a. Increasing the amount of the Minimum core capital. The

amount of the Minimum core capital will continue to be improved through a strategy of paid up capital plan in order to meet the commitment of capital to Bank Indonesia (BI) as well as through organic growth strategy (internal growth). Up to the end of 2014 the amount of minimum core capital of banks is expected to reach Rp566.2 billion.

b. In line with the achievement of the Minimum amount of core capital, then according to the API strata that chosen, the Bank will remain focus to the business activities on specific segments, namely SME.

73

c. Dalam upaya meningkatkan struktur pendanaan yang sehat, disamping tetap meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga, Bank akan mengupayakan diperolehnya alternatif sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti penerbitan surat berharga maupun pinjaman-pinjaman lunak lainnya.

d. Bank akan terus berupaya meningkatkan kualitas penerapan KYC, sehingga diharapkan dapat mencapai rating 2 (Baik).

e. Bank secara konsisten melakukan perluasan jaringan kantor dengan menambah Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan/atau Kantor Kas sesuai kebutuhan.

f. Bank akan terus memenuhi persyaratan penerapan GCG untuk mendapatkan predikat sebagai Bank Berkinerja Baik.

g. Dalam rangka memperluas sumber pendanaan bank khususnya dari luar negeri maka Bank berencana untuk meningkatkan status menjadi Bank Devisa.

KEPEMILIKAN SAHAM DAN HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALISeluruh anggota Komisaris dan Direksi berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali serta masing-masing tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris lainnya. Disamping itu masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Bank juga tidak mempunyai saham sebesar 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor pada Bank atau pada suatu Lembaga Keuangan bukan Bank, perusahaan atau Bank lainnya baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.

PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISeluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank mendapatkan kompensasi atas kinerja profesionalnya melakukan pengawasan dan pengelolaan Bank sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Pada tahun 2011, Bank telah memberikan kompensasi berupa remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura sebesar Rp2,8 miliar kepada Dewan Komisaris dan Rp2,3 miliar kepada Direksi.

c. In an attempt to increase the healty funding structure, as well as to increase third-party funds, the Bank will seek to get alternative funding sources, such as the issuance of securities or other soft loans.

d. The Bank will continue to seek to improve the quality of the KYC application, so it is expected to reach a rating of 2 (good).

e. Bank consistently engages on office network expansion by adding Branches, Sub-branch Offices and/or cash offices as needed.

f. The Bank will continue to meet the requirements of the implementation of GCG to get the predicate as the Well-Performed Bank.

g. In order to expand its sources of funding, especially from overseas, the Bank is planning to increase the status to be a foreign exchange Bank.

SHARES OWNERSHIP AND THE RELATIONSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, DIRECTORS AND CONTROLLING SHAREHOLDERS. All members of the Commissioners and Directors come from Parties that are independent of controlling shareholder and they have no family relationship up to the second degree of fellow members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners. Besides that, each Member of the Commissioner and the Board of Directors the Bank also does not have shares of 5% (five percent) or more than the paid up capital at the Bank or at a financial institution that is not a Bank, company or other banks both inside and outside the country.

PACKAGE OF REMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS All of the Board of Commissioners and Directors of the Bank get financial compensation for their professional performance in conducting surveillance and management of Bank compliance as specified in the Article of Association. In 2011, the Bank has provided financial compensation in the form of remuneration and other facilities in natura form amounting to Rp2.8 billion to the Board of Commissioners and Rp2.3 billion to directors.

74

NoJenis Remunerasi & Fasilitas

Lainnya

Dewan Komisaris/Board of Commissioner Direksi/Director

Remunation & Other FacilitiesOrang/Person

Miliar /BillionRupiah

Orang/Person

Miliar/ BillionRupiah

1 Remunerasi (gaji, bonus,tunjangan

rutin,fasilitas lain dalam bentuk non

natura)

3 2,8 3 2,3 Remuneration (salary, bonus, allowance, other

facilities on non natuna)

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura

(perumahan, transportasi, asuransi

kesehatan dan lain-lain)

Other Facilities on natura (Housing,

transportation, health insurance, ect)

a. Dapat dimiliki 3 0,02 3 0,04 -

b. Tidak dapat dimiliki - - - - -

TOTAL 3 2,8 3 2,3 TOTAL

NoJumlah remunerasi per-orang

dalam 1 tahun Jumlah Direksi/Directors

Jumlah Komisaris/

CommissionersTotal remuneration each/year

1 Diatas Rp2 miliar Above Rp2 bilion

2 Diatas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar 1 2 Above Rp1 until Rp2 bilion

3 Diatas Rp500 juta s.d. Rp1miliar 1 1 Above Rp500 milion until Rp1 bilion

4 Dibawah Rp500 juta kebawah 1 Less then Rp500 milion

KEBIJAKAN SHARE OPTIONSesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Rapat Umum Pemegang Saham, Bank tidak memberikan share option kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif maupun karyawan lainnya.

POLICY ON SHARE OPTION. According to the provision in the Article of Association of the company and the general meeting of shareholders, the bank did not give a share option to the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, executive officers and other employees.

75

RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAHGaji merupakan hak yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan atas pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukan. Gaji yang didalamnya termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya dibayarkan oleh perusahaan sesuai perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan. Berikut rasio gaji tertinggi dan terendah pegawai, Direksi dan Dewan Komisaris setiap bulannya dalam skala perbandingan :

Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah sebesar 15,99 kali.

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah sebesar 2,62 kali.

Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 2,14 kali.

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 2,26 kali.

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Dalam pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris telah ditetapkan bahwa Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan sekurangnya 4 (empat) kali dalam setahun dan paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Rapat tersebut wajib dihadiri oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris. Selama tahun 2011, Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 3 kali.

FREKUENSI RAPAT DIREKSISelama tahun 2011 Direksi melakukan rapat sebanyak 6 kali.

RATIO OF THE HIGHEST AND THE LOWEST SALARY Salary is received rights stated in the form of money in exchange for the work and/or services that have been performed. Salary including allowances for which employees and their families paid by the company according to the contract, agreement, or regulations. The following is the highest and the lowest ratio of salaries of the employees, Board of Directors and the Board of Commissioners of each month in the scale ratio:

Ratio of the highest and lowest salary employee is 15.99 times

Ratio of salaries of the Directors of the highest and lowest of 2.62 times.

Ratio of salaries of Commissioners of the highest and lowest 2.14 times.

Ratio of salaries of Directors and employees of the highest highest 2.26 times.

THE FREQUENCY OF MEETING OF THE BOARD OF COMMISSIONERSIt has been established in the Board of Commissioners guidelines and code of conduct that the Meeting of Board of Commissioner held a mandatory minimum of four (4) times a year and least 2 (two) times a year, that must be attended by all members of Board of Commissioners. During 2011, the Commissioner had organized meetings 3 times as many as:

THE FREQUENCY OF MEETING OF THE DIRECTORSDuring 2011, the Directors had organized 6 meeting.

No Nama/ NameTanggal Rapat/ Date of Meeting

28 Juni / June 28 30 September/ September 30 10 November/ November 10

1 Fritz Gunawan( Komisaris Utama/President Commissioner) √ √ √

2 Boediarto S. Judo (Komisaris / Commissioner) √ √ √

3 Yoen Amal Asnawi(Komisaris / Commissioner) √ √ √

Total 3 3 3

No Nama?NameTanggal Rapat/ Date of Meeting

2 MaretMarch 2

12 MeiMay 12

30 JuniJune 30

18 JuliJuly 18

26 SeptemberSeptember 26

13 Oktober October 13

1 Nyoman W. Artha (Direktur Utama/President Director) √ √ √ √ √ √

2 Sri Budjono (Direktur Bidang Operasi/ Operational Director) √ √ √ √ √ √

3 Wardoyo (Direktur Bidang Kepatuhan/Compliance Director)

√ √ √ √ √ √

Total 6 6 6 6 6 6

76

No Permasalahan HukumJumlah/Total

Legal IssuesPerdata Pidana

1 Telah selesai (telah mempunyai kekuatan

hukum tetap)

- - Have been completed (have permanet

legal force)

2 Dalam proses penyelesaian 4 1 In the process of settlement

Total 4 1 Total

INTERNAL FRAUDSelama tahun 2010 dan 2011 tidak terdapat kasus penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus dan karyawan yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara Signifikan.

PERMASALAHAN HUKUMPada tahun 2011, bank memiliki 5 permasalahan hukum, semuanya masih dalam proses penyelesaian.

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANSesuai kebijakan operasional Bank, seluruh kegiatan operasional wajib dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendali intern, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh melanggar/bertentangan dengan peraturan/ketentuan perundangan yang berlaku Pada tahun 2011 tidak terdapat perlakukan istimewa kepada pihak-pihak tertentu yang dijalankan diluar prosedur atau ketentuan yang berlaku.

BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANKSebagai perusahaan tertutup Bank tidak memiliki kebijakan buy back shares atau buy back obligasi.

HUBUNGAN KEPEMILIKAN DENGAN KEPENGURUSAN

Secara umum, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank seluruhnya adalah tenaga profesional yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham, kecuali Bapak Budi Setiawan Halim (Komisaris Utama) dan Bapak Arsono Putranto (Komisaris). Keduanya memiliki hubungan keterkaitan secara tidak langsung dengan kelompok usaha pemegang saham PT Sampoerna Investama dikarenakan keduanya masih menjabat sebagai pejabat eksekutif di salah satu perusahaan milik kelompok usaha PT SI.

HASIL SELF ASSESMENT PELAKSANAAN GCG

Memenuhi ketentuan peraturan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan tata kelola yang baik (GCG) bagi Bank Umum, pada tahun 2011 Bank telah melakukan self assessment implementasi GCG terhadap 11 (sebelas) aspek untuk periode Desember 2011. Hasil penilaian GCG yang dilakukan secara independen oleh Tim GCG Bank menempatkan Bank pada peringkat Baik dengan nilai (komposit) 2,65.

THE INTERNAL FRAUD During 2010 and 2011 there are no cases of irregularities/fraud perpetrated by the Executive Board and employees that can affect the Bank's financial condition significantly.

LEGAL ISSUES In the year of 2011, the bank has 5 legal issues, all of them are still in the process of completion.

TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICTS OF INTEREST In accordance with the Bank's operational policies, all operational activities carried out by observing the factors of internal control, on the basis of the principle of prudence and not infringe/contrary to regulations/provisions of the legislation in force. In 2011 there is no special treatment to certain parties that run outside of the procedures or rules in force.

BUY BACK SHARES AND BUY BACK BONDS TO THE BANK As a closed company, the Bank has no policy to buy back shares /or buy back bonds.

RELATIONSHIP OF OWNERSHIP TO BOARD OF GOVERNANCEMember of the Board of Commissioners and Directors of the Bank are all professionals who do not have afiliated relationship with the shareholders, except Mr. Budi Setiawan Halim (President Commissioner) and Mr. Arsono Putranto (Commissioner). Both of them have a indirect relationship with the shareholders of the business group PT SI, because both are still served as Executive Officer at one of the company's business group PT SI.

RESULT OF SELF ASSESSMENT RESULTS OF GCG APPLICATIONIn oerder to meet the provisions of Bank Indonesia regulations on the implementation of good corporation governance (GCG) to commercial banks, in 2011 the Bank has conducted a self assessment on the implementation of GCG to 11 (eleven) aspects for the period of December 2011. Results of the assessment of the GCG conducted independently by the Bank GCG Team placed the Bank at the Good ranking with a value of (composite) 2.65.

77

N0 ASPEK DINILAI PERINGKATRATING

NILAISCORE ASSESSMENT ASPECTS

1 Pelaksanaan tugas & tanggungjawab Dewan Komisaris. 3 0,3 The implementation of roles & responsibilities of Board

of Commissioners.

Keterangan:

Prinsip-prinsip GCG berjalan cukup efektif perlu penyesuaian

jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Komisaris

dikarenakan pada bulan Desember 2011 Komisaris Utama

Bank mengundurkan diri sehingga jumlah komposisi

Dewan Komisaris belum sesuai dengan ukuran dan

kompleksitas usaha Bank.

Explanation:

GCG principles runs quite effective but need adjustments

converning numbers, the composition, integrity and

competence of Commissioner due to the resignation of

the President Commissioner Bank in December 2011,

so that the composition of the Board of Commissioners

has not been in accordance to with the size and complexity

of the business Bank's.

2 Pelaksanaan tugas & tanggungjawab Direksi. 2 0,4 The implementation of roles & responsibilities of Board

of direction.

Keterangan:

Prinsip-prinsip GCG telah terpenuhi dan berjalan efektif

meskipun berdapat kelemahan minor.

Explanation:

Principles of Good Corporate Governance has been

fulfilled and runs effectively although there are some

minor flaws.

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4 0,4 Completeness and the implementation of the duty of

the committee

Keterangan:

Jumlah komposisi komite-komite kurang sesuai dibandingkan

dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank. Namun

rapat komite-komite telah sesuai dan terselenggara secara

cukup efektif dan efisien.

Explanation:

The number and composition of the committees need

to be adjusted to the size and complexity of the Bank's

business. Meetings of the Committees has ran accordingly

and was held quite effectively and efficiently.

4 Penanganan Benturan Kepentingan 3 0,3 The handling of a conflict of interest

Keterangan:

Bank mampu menghindari potensi benturan kepentingan

dengan enforcement yang cukup baik. Perlu dibentuk

kebijakan khusus untuk penanganan lebih komprehensif.

Explanation:

The Bank is able to avoid potential conflicts of interest

with good enough enforcement . There is a need to set

up specific policies for more comprehensice handling.

5 Penerapan Kepatuhan 2 0,1 The application of the compliance

Keterangan:

Kepatuhan cukup baik, pemenuhan komitmen kepada

Bank Indonesia (BI) hampir sepenuhnya diselesaikan sesuai

batas waktu yang ditetapkan. Dalam semester 2 tahun

2011 terjadi penurunan angka pelanggaran ketentuan

(internal/eksternal). Masih terjadi peningkatan risiko

kepatuhan akibat tidak terpenuhinya keanggotaan Komite

Audit dan Remunerasi dan Nominasi sebagai dampak

pengunduran diri Komut Bank. Bank telah mengajukan

calon Komisaris Baru ke BI untuk mengikuti fit & proper test.

Explanation:

Compliance is quite good, the fulfilment of commitments

to the Bank Indonesia (BI) has nearly completed within

a set time. In the 2nd semester of 2011, numbers violation

(internal/external) declined. An increase of compliance

risk still occured due to the membership of the Audit

Committee and Remuneration and nomination can not

be fulfilled as the impact of the resignation of the President

Commissioner of the Bank. The Bank has filed a new

Candidate of Commissioner to BI to take fit & proper test.

SELF ASSESMENT GCG

78

N0 ASPEK DINILAI PERINGKATRATING

NILAISCORE ASSESSMENT ASPECTS

6 Penerapan fungsi audit intern. 3 0,15 The application of the internal audit function

Keterangan:

Masih ditemukan kelemahan implementasi fungsi SKAI

seperti pemeriksaan belum menyentuh aspek penilaian

kualitas kinerja Kantor Cabang/Capem/Departemen/Satuan

Kerja sesuai realisasi rencana pelaksanaan kegiatan audit

SKAI juga belum sesuai jadwal yang direncanakan, karena

pengunduran diri 2 (dua) personilnya.

Explanation:

Some weaknesses on the implementation of SKAI function

are still found such as the audit have not covered the

aspects of performance quality assessment of the branch

offices/sub branch offices/departments/units accordingly

to the realization of audit activity implementation plan

also has yet done as scheduled due to the resignation

of 2 (two) personnels.

7 Pelaksanaan Fungsi Audit Ekstern. 2 0,1 Implementation of the external audit function

Keterangan:

Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik efektif sesuai

ketentuan. Audit dilakukan Akuntan Publik/KAP independen

yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Explanation:

Audit Execution by Public Accountants is effective in

accordance with the policy. Audit conducted by an

independent public accounting/independent KAP have

met the applied criteria.

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan pengendalian

intern.

3 0,225 The functions of the implementation of risk management

and internal control

Keterangan:

Pelaksanaan penerapan fungsi manajemen risiko dan

pengendalian intern telah berjalan secara cukup efektif.

Explanation:

Risk management implementation function and internal

control is quite effective.

9 Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan

dana besar (large exposur)

3 0,225 The provision of funds to the related party and large

exposure

Keterangan:

a. Tidak ada pelanggaaran BMPK.

Explanation:

a. There are no violations of the legal lending limit.

b. Diversifikasi penyediaan dana cukup merata/jumlah

penyediaan dana dari debitur inti dibandingkan total

penyediaan dana cukup signifikan.

b. Diversification of provision of funds is quite evenly

distributed/ the amount of provision of funds from

the main debitor compared to the total provision

of funding is quite significant.

c. Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana

dilakukan dengan independen.

c. Decision-making in the provision of funds is carried

out independently.

10 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank,

laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal

2 0,3 Transparency of financial and non financial conditions

of the Bank, report of the implementation of GCG and

internal reporting

Keterangan:

a. Penyampaian informasi keuangan dan non keuangan

kepada publik melalui homepage dan media

dilaksaksakan secara transparan dan sesuai ketentuan.

Explanation:

a. Financial and non financial Information to the public

through homepage and media is transparent enough

and in accordance with the policy.

b. Informasi produk dan jasa, serta penerapan pengelolaan

pengaduan nasabah berjalan efektif dan transparan.

Pemeliharaan data dan informasi pribadi nasabah

sudah memadai.

b. Information of products and services, as well as the

customer complains handling run effectively and

transparently. Maintenance of customer data and

personal information is already appropriate.

79

N0 ASPEK DINILAI PERINGKATRATING

NILAISCORE ASSESSMENT ASPECTS

c. Laporan pelaksanaan GCG lengkap, akurat, kini dan

utuh dan telah disampaikan kepada stakeholder sesuai

ketentuan.

c. Report on the implementation of GCG is complete,

accurate, updated and wholistic and have been

communicated to stakeholders accordingly.

d. Sistem informasi manajemen Bank mampu menyediakan

data dan informasi tepat waktu, akurat, lengkap dan

handal serta efektif untuk pengambilan keputusan

manajemen.

d. Management information systems of the Bank is

able to provide data and information on time, accurate,

complete and reliable as well as effective for

management decision making.

11 Rencana Strategis Bank 3 0,15

Keterangan:

a. Bank telah menyusun rencana bisnis yang lengkap

dan realistis dengan memperhatikan seluruh faktor

eksternal dan internal serta juga telah memperhatikan

prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat.

a. Bank has compiled a complete business plans and

realistic by abserving to all external and internal

factors as well as the principle of prudence and the

principle of healthy banking.

b. Realiasasi rencana bisnis tahun 2011 telah cukup

sesuai target.

b. Realization of Bank Business Plan 2011 has been

quite appropriate to the targets

c. Rating risiko strategis hasil penilaian internal Bank per

30 Desember 2011 ‘rendah menuju sedang’, dengan

nilai komposit risiko strategis per 31 Desember 2011,

69,11. Secara Umum realisasi RBB telah sesuai target

kecuali realisasi untuk pos laba tahun berjalan

dikarenakan Bank harus membentuk tambahan CKPN

terkait kredit bermasalah.

c. Rating of the strategic risk of internal bank assessment

result per 30 December 2011 % is Low to Moderate,

with a composite score of strategic risk per 31

December 2011 is 69.11. In general realization of

Bank Bussiness Plan has smoothly except realization

for the profit running years because banks must

adjusment CKPN related to non-performing-loan

(NPL)

30 2,65

80

CORPORATE AFFAIRUntuk melengkapi struktur tata kelola yang baik dan menjawab kompleksitas bisnis Bank, pada semester II tahun 2011, Bank telah membentuk divisi Corporate Affair. Divisi ini bertugas menyelenggarakan tata kelola komunikasi Bank dengan stakeholders eksternal dan internal agar senantiasa terjaga kesepahaman dan hubungan yang saling menguntungkan, sehingga terbentuk persepsi positif terhadap citra dan reputasi Bank.

Stakeholders eksternal meliputi lembaga/badan publik maupun individu yang memiliki kaitan dengan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung terhadap kebijakan Bank, termasuk dan tidak terbatas pada Pemegang Saham, Pemerintah, Media, Analis, Nasabah, Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Asosiasi Profesi, Rekanan maupun kompetitor. Sedangkan Stakeholders internal meliputi : Pegawai, Direksi dan Dewan Komisaris, Komite-komite.

Divisi ini akan menyelenggarakan, memenuhi dan mendistribusikan informasi Bank melalui berbagai media penyebarluasan informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholders.

KETERBUKAAN INFORMASIUntuk menjalankan fungsi komunikasi kepada para stakeholder, Bank menyediakan informasi yang mudah diakses melalui corporate website: www.banksampoerna.com. Bank juga telah mempublikasikan laporan keuangan melalui media massa (koran), serta membuat buku laporan tahunan yang memuat informasi mengenai Bank dan kinerjanya secara lengkap setiap tahun.

CORPORATE AFFAIRIn order to complete the structure of good corporate governance and answer the complexity of Bank’s Businesses in 2011, the Bank has established a division of Corporate Affair. This Division is in charge of managing the communication of the Bank with external and internal stakeholders in order to maintain the understanding and mutual relationship so that there will be a positive perception of the image and reputation of the Bank.

External stakeholders/institutions cover public institution or individual who is associated with the interests of either directly or indirectly against the policy of the Bank, including and not limited to shareholders, the government, the media, analysts, customers, communities, non-governmental organizations, professional associations, partners and competitors. Whereas the internal Stakeholders cover: employees, unions of the employees, Directors and Commissioners.

This Division will organise, meet and distribute Bank information through various media for dissemination of information in accordance with the needs of the stakeholders.

DISCLOSURE OF INFORMATION In order to perform the function of communication to its stakeholders, the Bank provides information that is easily accessed through: corporate website: www.banksampoerna.com.The Bank has also published the financial statements through the mass media (newspapers), as well as making the annual report book that providing full information concerning the bank and its performance in each year.

81

Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan DireksiBerdasarkan Akte Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa No.53 tanggal 28 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Ratam, SH,MKn, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 9 Januari 2012 adalah sebagai Berikut :

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Budi Setiawan HalimKomisaris: Arsono PutrantoKomisaris Independen : Adiwarman Azwar KarimKomisaris Independen : Boediarto Soetrisno Judo

DireksiDirektur Utama : Indra Wijaya SupriadiDirektur : Agresius Robajanto KadiamanDirektur Operasional : Sri BudjonoDirektur Kepatuhan : Nyoman Wenten Artha

Indra Wijaya Supriadi , Agresius Robajanto Kadiaman dan Nyoman Wenten Artha masing-masing sebagai Direktur Utama,Direktur dan Direktur Kepatuhan yang diangkat pada saat Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Desember 2011, telah mendapatkan persetujuan efektif dari Bank Indonesia berdasarkan surat No.14/13/GBI/DPB3/TPB 3-3 tanggal 25 Januari 2012.

Budi Setiawan Halim, Arsono Putranto dan Adiwarman Azwar Karim yang diangkat pada saat Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Desember 2011, masing-masing sebagai Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen dan sejak Februari 2012 telah disetujui oleh Bank Indonesia.

Perubahan Nama BankBerdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa No.52 tanggal 28 Desember 2011 dari Notaris Ashoya Ratam, SH, Mkn, menyetujui perubahan nama Perseroan yang semula PT Bank Dipo Internasional berubah menjadi PT Bank Sahabat Sampoerna.

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU-0280.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 13 januari 2012 dan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.14/7/KEP.GBI/2012 tanggal 22 Pebruari 2012.

Pemindahan Kantor Pusat BankPada tanggal 28 Maret 2012, Bank memindahkan lokasi Kantor Pusat dari Gedung Wisma Sejahtera, Jl. Letjend. S. Parman, Kavling 75, Slipi, Jakarta Barat ke Gedung Sampoerna Strategic Square, North Tower, Lantai Mezzanine, Jl. Jendral Sudirman Kav.45, Jakarta Selatan.

Peristiwa Sesudah Tanggal NeracaSubsequent Events

The Changes of Board of Commissioners and Directors.Based on Deed of Statement of Decision on Outside General Meeting of Shareholders Extraordinary No.53 dated 28 December 2011 from Notary Ashoya ratam, SH,Mkn, the Board of Commissioners and Board of Directors dated 9 January 2012 are as follows :

Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi Setiawan HalimCommissioner : Arsono PutrantoIndependent Commissioner : Adiwarman Azwar KarimIndependent Commissioner : Boediarto Soetrisno Judo

Board of DirectorsPresident Director : Indra Wijaya SupriadiDirector : Agresius Robajanto KadiamanOperational Director : Sri BudjonoCompliance Director : Nyoman Wenten Artha

Indra Wijaya Supriadi , Agresius Robajanto Kadiaman and Nyoman Wenten Artha as President Director, Director dan Compliance Director, respectively, whom were appointed at Shareholders’General Meeting dated 28 December 2011 received approval effectively from Bank Indonesia based on letter No. No.14/13/GBI/DPB3/TPB 3-3 dated 25 January 2012.

Budi Setiawan Halim, Arsono Putranto dan Adiwarman Azwar Karim whom were appointed at Shareholder’General Meeting on Desember28, 2011, as a President Commissioner, Commissioner and Independent Commissioner and since February 2012 has been approved by Bank Indonesia.

The Bank Name ChangesBased on Deed of Statement of Decision on Outside General Meeting of Shareholders Extraordinary No.52 dated 28 December 2011 from Notary Ashoya Ratam, SH MKn, approved the change the Bank’s name from PT Bank Dipo Internasional to PT Bank Sahabat Sampoerna.

The Bank Name Changes has been legalized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0280.AH.01.02 Tahun 2012 dated 13 Januari 2012 dan the Decree of Governor of Bank Indonesia No.14/7/KEP.GBI/2012 dated 22 February 2012.

Moving of Head OfficeOn 28 March 2012, the Bank transferred head office address from Gedung Wisma Sejahtera, Jl. Letjend. S. Parman, Kavling 75, Slipi, Jakarta Barat to Gedung Sampoerna Strategic Square, North Tower, Lantai Mezzanine, Jl. Jendral Sudirman Kav.45, Jakarta Selatan.

82

Transaksi-Transaksi Penting 2011Important Transaction 2011

Bank Indonesia menyetujui proses akuisisi 85% saham PT Bank Dipo Internasional oleh PT Sampoerna Investama pada bulan April 2011 dan penandatanganan akta akuisisi dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2011

Peningkatan modal disetor oleh pemegang saham sebanyak 100.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.100.000.000.000, sehingga modal disetor menjadi 220.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.220.000.000.000.

Penandatanganan kerjasama dengan Koperasi Mitra Sejati pada tanggal 27 Juli 2011 dalam melakukan Asset Buying, dengan jumlah aset koperasi yang dibeli sampai dengan akhir Desember 2011 mencapai Rp.112.7 milyar

Bank Indonesia has approved the acquitition process of 85% shares of PT Bank Dipo Internasional by PT Sampoerna Investama in April 2011 and the signing of acquitition deed has been health in 9 May 2011.

Additional issued and fully paid up capital by shareholder was 100.000.000 shares with nominal Rp.100.000.000.000, so issued and fully paid up capital became 220.000.000 shares with nominal Rp.220.000.000.000.

Sign cooperation with Koperasi Mitra Sejati in 27 July 2011 to do Asset Buying, with nominal asset until December 2011 has achieved Rp.112.7 billion.

83

84

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Budi Setiawan HalimKomisaris Utama/President Commnisioner

Arsono PutrantoKomisaris/Commissioner

Adiwarman Azwar KarimKomisaris Independen/Independent Commissoner

Boediarto Soetrisno JudoKomisaris Independen/Independent Commissioner

Direksi/Directors

Indra Wijaya SupriadiDirektur Utama/President Director

Agresius Robajanto KadiamanDirektur /Director

Nyoman Wenten ArthaDirektur Kepatuhan/Compliance Director

Sri BudjonoDirektur Operasional/Operational Director

85

Jakarta

Medan, Sumatera Utara

Pekanbaru, Riau

Kantor Pusat/Head OfficePT Bank Sahabat SampoernaSampoerna Strategic Square, North Tower, Mezzanine FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930Telp. 021. 5795 1234, 5795 1515Fax.021.5795 3795

Kantor Cabang/Branch Offices

Wisma SejahteraJl. S. Parman Kav.75 Lt 1 & 2, Jakarta BaratTelp. 021.530 6360Fax. 021. 530 6360

Medan, Sumatera UtaraJl. Dr. Sutomo No.27 D-ETelp. 061.45 65 666Fax. 061. 45 300 13

Pekanbaru, RiauJl. Tuanku Tambusan No.391, Pekanbaru, 28282Telp. 0761. 839 590/839589Fax .0761. 839 589

Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Office

PacenonganRed Top Square Blok A1-2Jl. Pacenongan No. 72 Lt.2,3 & 4, Jakarta PusatTelp.021. 350 0091-94Fax. 021. 350 13 38

Kelapa GadingJl. Boulevar Raya Blok CN 3 No.5, Jakarta Utara.Telp. 021. 451 4581-83Fax. 021. 451 45 80

BandenganJl. Bandengan Utara 36, Lt 1,2 & 3, Jakarta UtaraTelp. 021. 691 3092-94Fax. 021. 690 5425

FatmawatiJl. RS Fatmawati 43.C, Jakarta SelatanTelp. 021. 759 15611-12Fax. 021. 766 87 09

MatramanRukan Mitra MatramanJl. Matraman Raya No. 148 Lt 1-4, Jakarta TimurTelp. 021. 8591 80 30/851 47 76Fax.021. 8591 24 88

Jaringan Kantor Pusat dan CabangOffice Network and Branches

86