Daftar Isi 2 - publikasi.mipastkipllg.compublikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Artikel...

11
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN Lubuklinggau, 21-22 November 2015 Pemanfaatan dan Inovasi Sumber Belajar dalam Meningkatkan Kualitas PembelajaranDiselenggarkan oleh: Program Studi Pendidkan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau Diterbitkan oleh: STKIP PGRI Lubuklinggau SERI II ISBN 987-602-73991-0-5 ISBN 987-602-73991-2-9

Transcript of Daftar Isi 2 - publikasi.mipastkipllg.compublikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/Artikel...

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL DAN LOMBA MEDIA

PEMBELAJARANLubuklinggau, 21-22 November 2015

“Pemanfaatan dan Inovasi Sumber Belajar

dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”

Diselenggarkan oleh:

Program Studi Pendidkan Matematika STKIP PGRI LubuklinggauHimpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau

Diterbitkan oleh:

STKIP PGRI Lubuklinggau

SERI IIISBN 987-602-73991-0-5ISBN 987-602-73991-2-9

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

133 ISBN 978-602-73991-2-9

KONTRIBUSI INTERAKSI DOSEN-MAHASISWA DALAM PROSESPEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH

PERSAMAAN DIFFERENSIAL

DRAJAT FRIANSAHSTKIP PGRI Lubuklinggau

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kontribusi interaksi dosen-mahasiswadalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar matakuliah persamaan differensialmahasiswaprogram studi pendidikan matematika STKIP PGRI Lubuklinggau. Penelitianini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan hubungan/korelasi(correlational research).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yangmengambil matakuliah persamaan diferensial sebanyak 100 mahasiswa dengansampel 30 mahasiswa pada semester IV tahun akademik 2014/2015. Teknikpengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling yang diundi secaraacak. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik angketdigunakan untuk memperoleh data interaksi dosen-mahasiswa dalam prosespembelajaran. Angket yang digunakan dalam penelitian telah diujicobakan untukmengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik dokumentasi digunakan untukmemperoleh data hasil belajar matakuliah persamaan differensial. Teknik analisis datamenggunakan analisis korelasi dengan uji prasyarat hipotesis meliputi uji normalitas,uji linearitas, dan uji homogenitas. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapatdisimpulkan bahwa ada kontribusi interaksi dosen-mahasiswa dalam prosespembelajaran terhadap hasil belajar matakuliah persamaan differensial, dengan nilai Fsebesar 2,24 dan koefisien determinasi r2 sebesar 0,074 (7,4%).

Kata kunci : kontribusi, interaksi, persamaan differensial.

PENDAHULUAN

Pencapaian hasil belajar yang optimal salah satunya tergantung kepada kemampuandosen, terutama dalam mengarahkan aktivitas belajar sesuai dengan rencanapembelajaran yang telah dirancang. Namun seringkali kemampuan tersebut belumdimiliki oleh dosen sehingga dapat menjadi penyebab lambatnya pencapaian tujuanbelajar mahasiswa. Selain itu, kurangnya tegasnya dosen dalam mengarahkan aktivitasbelajar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang dan kuranglengkapnya peralatan belajar untuk dijadikan media dalam sebuah pembelajaran yangdilaksanakan dosen di kelas juga mengendorkan semangat mahasiswa untuk giatbelajar.

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

134ISBN 978-602-73991-2-9

Faktor lain yang cukup penting dan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarmahasiswa adalah keterampilan belajar yang dimiliki oleh mahasiswa. Seringkaliditemui mahasiswa yang sebenarnya mampunyai kemampuan dan kecerdasan yangcukup memadai tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal karena kurangdikuasainya berbagai keterampilan dalam belajar baik itu keterampilan pokok maupunketerampilan pendukung dalam belajar. Kurangnya keterampilan belajar mahasiswatersebut seringkali juga menyebabkan mahasiswa mengalami banyak masalahterutama yang berkenaan dengan penguasaan materi kuliah yang berujung kepadarendahnya hasil belajar yang dicapai mahaiswa.

Selain faktor-faktor tersebut, masih banyak lagi faktor yang menyebabkan berhasilnyamahasiswa dalam mengikuti pembelajaran yang bila tidak diperhatikan secara optimalmaka mahasiswa akan berhadapan dengan kegagalan yang pada akhirnya tercermindari rendahnya nilai-nilai mereka, termasuk lengkapnya sarana dan prasaranapendukung pembelajaran di perguruan tinggi. Di samping itu, bila dikaji lebih lanjutrendahnya hasil belajar mahasiswa bisa disebabkan karena rendahnya minat bacamahasiswa terhadap buku-buku referensi hingga mereka jarang menghabiskan waktuluangnya di dalam perpustakaan kampus.

Persamaan Diferensial (PD) merupakan satu diantara beberapa mata kuliah wajib diProgram Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau. Hasil belajar seorangmahasiswa yang mengambil mata kuliah PD tergantung pada apa yang telahdiketahuinya. Di samping itu, cerminan hasil belajar juga akan sangat berkaitan dengankonsep-konsep serta tujuan dan motivasi yang mempengaruhi interaksi mahasiswadengan bahan yang dipelajarinya. Masalahnya dari sejumlah mahasiswa yangmengambil mata kuliah PD pada semester IV adalah hasil belajar yang mereka perolehbelum memperlihatkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat terlihat jelas dari jabarannilai-nilai yang mereka peroleh pada tiga tahun terakhir, sebagaimana yang tergambarpada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1Rekapitulasi Nilai Mata Kuliah Persamaan DiferensialTiga Tahun Terakhir

TahunAkademik

Nilai Mahasiswa

A % B % C % D % E %

2013/2014 20 20 24 24 36 36 16 16 4 4

2012/2013 50 35 31 21 28 19 24 17 11 8

2011/2012 47 25 50 26 55 29 31 16 8 4

Sumber: Staf Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau

Melihat hasil belajar mahasiswa pada matakuliah PD yang rendah tersebut, makapeneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apakah selama ini interaksi dosen-mahasiswa dalam proses pembelajaran benar-benar berkontribusi terhadap hasilbelajar mahasiswa. Sejauh ini belum ada kajian lebih lanjut mengenai masalahtersebut. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti masalah yang berkaitandengan interaksi dosen-mahasiswa dalam proses pembelajaran di Program StudiPendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau pada mata kuliah PD.

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

135 ISBN 978-602-73991-2-9

DASAR TEORI

Belajar merupakan pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang baruketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan belajardiarahkan oleh guru dan mencakup fasilitas fisik, suasana akademik dan emosional,serta teknologi pembelajajaran (Smaldino dkk, 2011:11). Menurut Gagne yang dikutifoleh Gredler (2009:141), belajar adalah kemampuan seseorang, penghargaan, danalasan mempunyai kesamaan dalam aspirasi, sikap, dan nilai yang terdapat padaseseorang untuk mengembangkan dirinya. Artinya belajar merupakan suatuperubahan dari kemampuan manusia yang berlangsung selama satu masa waktutertentu atau lebih, yang tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan.

Definisi belajar juga diungkapkan Schunk (2012:3), belajar adalah perubahan perilakuatau dalam kapasitas untuk berperilaku dengan cara tertentu, yang hasil dari praktekatau bentuk lain dari pengalaman. Selanjutnya Eggen dan Kauchak (1997:236),mendefinisikan belajar dalam perspektif kognitif, yaitu belajar merupakan perubahanstruktur mental individu yang memberikan kapasitas untuk menunjukan perubahanperilaku. Selain itu Fosnot (1996:ix) juga mendefinisikan belajar dalam perspektifkontruktivis, yaitu belajar merupakan suatu proses pengaturan dalam diri seseorangyang berjuang dengan konflik antara model pribadi yang telah ada dan hasilpemahaman yang baru tentang dunia ini sebagai hasil kontruksinya, manusiamerupakan makhluk yang membuat makna melalui aktivitas sosial, dialog, dan diskusi.

Berdasarkan uraian mengenai definisi belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajarmerupakan proses perubahan pada diri seseorang untuk menjadi lebih baik danbermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain. Dengan demikian belajar merupakanupaya seseorang untuk mendapatkan pengalaman dan latihan dalam kurun waktutertentu serta kondisi tertentu, sehingga didapat pengetahuan, pemahaman,keterampilan, nilai, dan sikap yang baru.

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya sala satuaspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2013:7). Menurut Dimyati dan Mudjiono(2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindakmengajar. Sedangkan menurut Hamalik (2001:30), hasil belajar adalah terjadinyaperubahan tingkah laku pada seseorang, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dandari tidak mengerti menjadi mengerti.

Menurut Reigeluth (2009:14), ada tiga komponen utama yang harus diperhatikandalam pembelajaran, yaitu: a) kondisi pembelajaran; b) metode pembelajaran; dan c)hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran mencakup karakteristik pembelajaranberupa tujuan/hambatan pembelajaran dan karakteristik siswa. Metode pembelajaranmeliputi bagaimana pengorganisasian bahan pelajaran, strategi penyampaian danpengelolaan kegiatan. Hasil pembelajaran meliputi efektivitas, efisiensi dan daya tarikpelajaran bagi siswa.

Berdasarkan uraian mengenai hasil belajar dari beberapa pendapat yang telahdipaparkan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkahlaku seseorang setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukan dari

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

136ISBN 978-602-73991-2-9

seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti,sehingga dapat menambah pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan orangtersebut.

Upaya untuk mencapai keberhasilan pembelajaran di perguruan tinggi ditunjang olehbanyak faktor. Salah satunya adalah hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa.Dalam mencapai tujuan belajar, dosen dan mahasiswa saling bekerjasama untukmelaksanakan tahap-tahap pembelajaran dari satu unit materi kepada pembahasanmateri lainnya. Hubungan tersebut terfokus pada interaksi pada ruang lingkuppembelajaran.

Berasal dari kata inter atau antar, interaksi adalah hubungan timbal balik atau dengnkata lain suatu hubungan yang saling mempengaruhi, saling menarik antar perorangan,saling meminta dan saling memberi. Dalam suatu interaksi sosial dikatakannya bahwainteraksi merupakan suatu hubungan yang dinamis antara orang perorangan. Interaksitimbal balik tidak hanya terjadi di antara manusia dengan manusia atau antaramanusia dan lingkungannya, tetapi juga di antara lapangan kegiatan manusia. Interaksiyang demikian terlihat jelas dalam hubungan komunikasi antara dosen dan mahasiswadalam pendidikan dimana ia diterapkan saat dosen melaksanakan aktivitaspembelajaran diperguruan tinggi.

Sardiman (2000) menyatakan bahwa hubungan atau interaksi yang tercipta antaradosen-mahasiswa merupakan faktor yang sangat menentukan. Betapapun baiknyapembelajaran yang dilakukan, jika hubungan mereka tidak harmonis, tentu akanmenciptakan hasil belajar yang kurang baik pula. Dengan demikian diduga bahwasemakin baik hubungan yang tercipta antara dosen-mahasiswa, tentu akanberkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa. Untukmenumbuhkan dan mengukuhkan hubungan antara dosen-mahasiswa tersebut,menurut Rahmad (1996) dapat dilakukan berbagai hal, yaitu: dapat dilakukan dengancara menumbuhkan sikap percaya, suportif, dan keterbukaan antar komponen yangada. Sebuah hubungan dapat dikatakan berkualitas, jika memiliki beberapakarakteristik, antara lain yang dikemukakan oleh Devito yang dikutip oleh Thoha (1992)yang mengatakan bahwa di dalam sebuah hubungan harus ada sikap keterbukaan,empati, dukungan, dan sikap positif, serta kesamaan dari mereka yang terlibat.

Interaksi dosen dan mahasiswa artinya dosen menjalin suatu hubungan timbal baliksaat berlangsungnya proses pembelajaran. Khusus untuk mahasiswa Program StudiPendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau, hingga saat ini belum diketahuiberapa sesungguhnya kontribusi dari interaksi semacam ini terhadap hasil belajarnya.Begitu pula dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen itu sendiri.Begitu juga dengan peran keduanya terhadap hasil belajar. Gabungan dari banyakinteraksi akan membawa kepada suatu hubungan dimana terjalinya komunikasi antarasatu individu dengan individu lain. Interaksi yang terjadi sangat dipengaruhi olehkonteks dimana ia dilakukan, artinya interaksi di suatu tempat akan berbeda denganinteraksi di tempat lain. Misalnya saja bila terdapat suatu interaksi di sebuah pasar, disekolah atau di swalayan. Ini akan sangat berbeda dengan interaksi yang dilaksanakandi perguruan tinggi. Dengan demikian, sehubungan dengan interaksi yang dibahas

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

137 ISBN 978-602-73991-2-9

pada penelitian ini, bagaimana gambaran interaksi antara dosen-siswa dalam prosespembelajaran.

METODE PENELITIAN

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang menggambil matakuliahPersamaan Diferensial pada semester IV tahun akademik 2014/2015, yangterdiri daritiga kelasdan pengambilan sampel dengan menggunakan cluster proportional randomsampling. Tujuan ditariknya sampel dengan strategi seperti ini adalah agar semuaanggota yang telah dikelompokkan ke dalam beberapa bagian dan jenis kelaminmemiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian yangrepresentatif. Syarat utama yang ingin dipenuhi dalam penarikan sampel dengan caracluster proportional random sampling ini adalah (a) Confidence interval atau tarafkepercayaan terhadap sampel sebesar 95% untuk keterwakilan populasi, (b) Samplingerror atau tingkat kekeliruan penentuan sampel atas populasi yang ada sebesar 20%.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas berupaInteraksi Dosen-Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran (X1) dan variabel terikatberupa Hasil Belajar matakuliah Persamaan Diferensial di semester genap tahunakademik 2014/2015 (Y).Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Hal inidikarenakan dalam penelitian ini digunakan pendekatan hubungan/korelasi(correlational reseacrh). Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknyahubungan antara variabel bebas yang ada dan mengetahui kontribusinya terhadapvariabel terikat. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) diprediksi besar kontribusivariabel bebas tersebut terhadap variabel terikat. Sementara untuk menganalisis datadigunakan teknik korelasi dan regresi.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada respondenpenelitian dan studi dokumentasi. Angket yang disebarkan berisikan tentang interaksidosen-mahasiswa dalam proses pembelajaran. Angket tersebut tidak diperkenankanuntuk dibawa pulang. Tujuannya adalah agar data dapat diterima dari tangan pertamauntuk menjaga keakuratan serta keabsahan data. Sedangkan studi dokumentasimenggunakan hasil belajar mahasiswa berupa nilai ujian akhir semester (UAS)matakuliah Persamaan Diferensial.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi. Untukuji persyaratan dan uji hipotesis digunakan program Excel dan SPSS (Statistical Packagefor Social Science) Versi 16.00. Beberapa tahap yang dilakukan dalam teknik analisisdata ini, antara lain:1. Pengujian Persyaratan Analisis

Persyaratan analisis data ditempuh dengan cara pengujian:a. Pengujian instrumen berupa uji validitas dan reliabilitas angket

Uji coba angket interaksi dosen-mahasiswa dalam proses pembelajaran padakelas matakuliah matematika diskrit semester VI. Perhitungan uji cobadilakukan dengan uji korelasi Pearson menggunakan SPSS 16. Hasil uji validitasangket interaksi dosen-mahasiswa dalam pembelajaran, dari 35 butir dalam

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

138ISBN 978-602-73991-2-9

angket yang diujicoba, diperoleh 24 butir valid dan 11 butir tidak valid. Berikutrekapitulasi hasil uji validitas pada angket interaksi dosen-mahasiswa padatabel 1.2.

Tabel 1.2Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Interaksi Dosen-Mahasiswa

Angket Kriteria Jumlah No Butir

InteraksiDosen-

Mahasiswa

Valid 24 1,5,9,12,15,17 - 35

Tidak Valid 11 2,3,4,6,7,8,10,11,13,14,16

Sedangkan hasil Uji Reliabilitas angket Interaksi Dosen-Mahasiswa(perhitungan menggunakan SPSS 16), dengan uji Cronbach’s Alpha diperoleh nilaialpha 0,751 (tingkat reliabilitas tinggi).b. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Kolmogorov

Smirnov.c. Uji hubungan linieritas antar variabel dihitung dengan menggunakan teknik

regresi sederhana berupa uji Anova dan keberartian diuji dengan uji F.d. Uji homogenitas populasi dengan menggunakan teknik levene test.

2. Pengujian HipotesisPengujian hipotesis ini menggunakan teknik korelasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data deskriptif interaksi dosen-mahasiswa dalam proses pembelajaran berdasarkan

indikator-indikatornya disajikan pada tabel 1.3.

Tabel 1.3. Deskriptif Persentase Tiap Indikator Interaksi Dosen-Mahasiswa

Sedangkan data deskriptif hasil belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah

Persamaan Diferensial seperti pada tabel 1.4.

Tabel 1.4. Hasil Belajar Mahasiswa Secara Deskriptif

Rata-rata nilai Standar Deviasi Kategori

75,35 13,87 Memuaskan

No Indikator Persentase Kategori

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah

1. Terjadinya hubungan dinamis 20% 11,3% 1,2% -

2. Saling mempengaruhi 10% 8% 1,1% -

3. Saling menarik perhatian 13,3% 12% 1,1% -

4. Saling meminta dan memberi 10% 12% 1% -

Total 53,3% 43,3% 3,4% -

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

139 ISBN 978-602-73991-2-9

Berdasarkan tabel 1.4 terlihat bahwa sebaran nilai mata kuliah Persamaan Diferensial

mahasiswa berada diantara 61,48 sampai dengan 89,22 atau berada diantara rentang

nilai huruf C sampai dengan A.

Adapun rincian hasil belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Persamaan

Diferensial diuraikan berdasarkan kategori seperti pada tabel 1.5.

Tabel 1.5 Rincian Kategori Hasil Belajar

No Kategori Hasil Belajar Persentase

1 Sangat Baik 36,7

2 Baik 43,3

3 Cukup 16,7

4 Kurang 3,3

Uji Normalitas dilakukan sebelum uji regresi linier, hal ini dilakukan untuk mengetahuiapakah tiap-tiap variabel dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak berdistribusinormal. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov denganSPSS 16 diperoleh seperti pada tabel 1.6.

Tabel 1.6. Hasil Uji Normalitas Data Angket Interaksi Dosen-Mahasiswa dan Hasil

Belajar

Interaksi Hasil Belajar

N 30 30

Normal Parametersa Mean 75.8893 75.3533

Std. Deviation 7.21165 13.87515

Most Extreme Differences Absolute .091 .097

Positive .091 .076

Negative -.088 -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .498 .530

Asymp. Sig. (2-tailed) .965 .941

Berdasarkan tabel 1.6 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada variabel interaksi(0,965) dan variabel hasil belajar (0,941), jika diambil ߙ = 0,05 kemudianmembandingkan dengan Asymp. Sig. (2-tailed) maka diperoleh 0,965 > 0,05; 0,941 >0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel dalam penelitian iniberdistribusi normal.

Hubungan linieritas variabel interaksi dosen-mahasiswa terhadap hasil belajar matakuliah persamaan diferensial, berdasarkan perhitungan analisis regresi linier sederhanamenggunakan SPSS 16 diperoleh hubungan linieritas antara variabel interaksi dosenmahasiswa dengan hasil belajar mata kuliah persamaan diferensial seperti pada tabel1.7.

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

140ISBN 978-602-73991-2-9

Tabel 1.7. Hasil Analisis Anova

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Hasil_Belajar

* Interaksi

Between

Groups

(Combined) 4456.141 18 247.563 2.416 .069

Linearity 413.962 1 413.962 4.041 .070

Deviation

from

Linearity

4042.179 17 237.775 2.321 .079

Within Groups 1126.933 11 102.448

Total 5583.075 29

Berdasarkan tabel 1.7 diperoleh nilai sig. = 0,079 > nilai ߙ = 0,05, dengan demikianterdapat hubungan linear antara variabel interaksi Dosen-Mahasiswa dengan variabelHasil Belajar, untuk melihat keberartian (signifikansi) dapat dilihat dari nilai Fhitung =2,321 sedangkan Ftabel = 2,65 pada ߙ) = 0,05) dan df 17.11, karena nilai Fhitung< Ftabel

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier yang signifikan antaravariabel Interaksi Dosen-Mahasiswa dengan Hasil Belajar.

Hasil uji Homogenitas populasi dengan menggunakan teknik levene test menggunakanSPSS 16 terlihat pada tabel 1.8.

Tabel 1.8. Hasil Uji Homogenitas Populasi

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

5.958 1 58 .018

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1.8 terlihat bahwa nilai Sig. (0,018)ߙ)> = 0,05)maka data diambil dari sampel yang tidak homogen, namun berdasarkanpendapat Cohen & Cohen (1975) analisis korelasi tetap bisa dilanjutkan walaupunsyarat homogenitas tidak terpenuhi, karena hanya mengakibatkan eror inferensi yangkecil.

Berdasarkan perhitungan uji korelasi Pearson menggunakan SPSS 16 diperoleh nilaikoefisien korelasi Interaksi Dosen-Mahasiswa terhadap Hasil Belajar sebesar 0,272seperti terlihat pada tabel 1.9

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

141 ISBN 978-602-73991-2-9

Tabel 1.9. Hasil Uji Korelasi Pearson

Interaksi Hasil Belajar

Interaksi Pearson Correlation 1 .272

Sig. (2-tailed) .145

N 30 30

Hasil Belajar Pearson Correlation .272 1

Sig. (2-tailed) .145

N 30 30

Pada tabel 1.9 di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi Interaksi Dosen-Mahasiswaterhadap Hasil Belajar Matematika sebesar 0,272, namun nilai Sig. (2-tailed)>ߙ = 0,05dengan demikian nilai korelasi tersebut tidak signifikan.

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel Interaksi Dosen-Mahasiswa dihitungdengan rumus r2 x 100% = 7,4 %, hal ini berarti bahwa Interaksi Dosen-Mahasiswamemberikan kontribusi terhadap Hasil belajar sebesar 7,4 %.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, secara deskriptif (tabel 1.3)selama proses pembelajaran mata kuliah Persamaan Diferensial telah terjadi interaksiantara Dosen-Mahasiswa, hal ini terlihat dari hasil angket yang dijabarkan perindikatorsebanyak empat indikator dengan persentase kategori sangat tinggi (53,3%), tinggi(43,3%), dan sedang (3,4%). Bila melihat data tersebut artinya dalam pandanganmahasiswa, bahwa dosen sudah berupaya melakukan interaksi dalam prosespembelajaran pada mata kuliah Persamaan Diferensial.

Rincian per kategori hasil belajar mata kuliah Persamaan Diferensial pun menunjukkanhal positif (tabel 1.5), persentase hasil belajar per kategori sangat baik (36,7%), baik(43,3%), cukup (16,7%), dan kurang (3,3%). Adapun sebaran nilai mata kuliahmahasiswa berada diantara 61,48 sampai dengan 89,22 atau berada diantara rentangnilai huruf C sampai dengan A.

Jadi secara deskriptif ada hubungan yang positif antara interaksi dosen-mahasiswadalam proses pembelajaran dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliahPersamaan Diferensial.

Berdasarkan hasil analisis data angket interaksi dosen-mahasiswa selama prosespembelajaran dan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Persamaan diferensialmenggunakan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi (Sig.) sebesar 0,272, biladibandingkan dengan ߙ = 0,05, maka Sig. ,ߙ< dengan demikian nilai korelasi tersebuttidak signifikan. Interaksi dosen-mahasiswa berkontribusi terhadap hasil belajarsebesar 7,4 %, sementara 92,6 % merupakan kontribusi dari variabel-variabel yangtidak diamati dalam penelitian ini.

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

142ISBN 978-602-73991-2-9

Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian Simanjuntak (2013) mengenai KontribusiKemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar dan Sitepu(2015) berkaitan dengan Kontribusi Lembaga Pendidikan Terhadap Hasil Belajar.Keduanya menyipulkan bahwa Kontribusi lembaga pendidikan (termasuk di dalamnyatenaga pendidik dan model/metode pembelajaran) terhadap hasil belajar paling besar10 %.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa ada kontribusiinteraksi dosen-mahasiswa dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajarmatakuliah persamaan differensial, dengan nilai F sebesar 2,24 dan koefisiendeterminasi/kontribusi r2 sebesar 0,074 (7,4%), sedangkan 92,6% merupakankontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Renika Cipta.Eggen, Paul dan Don Kauchak. 1997. Education Psychology Windows on Classroom.

USA: Prentice Hall Inc.Fosnot (Ed), Catherine Twoney. 1996. Contruktivism Theory, Perspektive, and Practice.

New York: Teachers College Columbia University.Gredler, Margaret E. 2009. Learning and Instruction: Theory into Practice. New Jersey:

Pearson Education, Inc.Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.Reigeluth, Charles M. (Ed).2009. Instructional Design, Theory and Models: An Overview

of Their Current Status. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.Sardiman. 2000. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar-dasar dan Teknik-teknik

Metodologi Pengajaran. Bandung: TarsitoSchunk, Dale H. 2012. Learning Theory An Education Perspective. Boston: Pearson

Education. Inc.Simanjuntak, Haholongan. 2013. Kontribusi Kemampuan Guru Melaksanakan

Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Persamaan Kuadrat Pada Siswa SMANegeri 1 Pangkal Pinang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 19, Nomor 1,Maret 2013.

Smaldino, Sharon E. Deborah L. Lowther, dan James D. Russel. 2011. InstructionalTechnology and Media for Learning, diterjemahkan Arif Rahman. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Thoha, Miftah. 1992. Prilaku Organisas., Bandung: Rajawali Press