D4 MIOMA TEORI

15
 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian 1. Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya. Sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya, dominan dan lunak sehingga otot rahimnya dominan ( Manuaba, 1998 : 409).  2. Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan  jaringan, ikat yang menumpangnya (Wiknjosastro, 2006 : 338). 2.2 Etiologi y Yang jelas belum pasti disangka dari sel otot yang belum matang y Wanita estrogen y K eturunan (Sastrawinata, 1981 : 157) 2.3 Patogenesis Moyer dan de snoo mengajukan teori cell nest atau teori genitoblast .  Percobaan lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci, percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromaltosa baik kepada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen .  Efek fibromatosa maupun ini dapat dicegah dengan pemberian preparat progesteron atau testosteron .  Puuka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapat dari pada miometrium normal (Wiknjosastro, 2006 : 338). 2.4 Diagnosis mioma uteri Secara sederhana bidan dapat memperkirakan kemungkinan mioma uteri dengan memperlihatkan gejala klinik . Pemeriksaan bimanual akan mengungkapk an t umor pada uterus yang u mumnya, t erle tak digaris tengah 1 

Transcript of D4 MIOMA TEORI

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 1/15

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

1. Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan

ikatnya. Sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya,

dominan dan lunak sehingga otot rahimnya dominan (Manuaba, 1998 :

409). 

2. Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan

 jaringan, ikat yang menumpangnya (Wiknjosastro, 2006 : 338). 

2.2 Etiologi

y  Yang jelas belum pasti disangka dari sel otot yang belum matang

y  Wanita estrogen

y  K eturunan (Sastrawinata, 1981 : 157) 

2.3  Patogenesis

Moyer dan de snoo mengajukan teori cell nest atau teori genitoblast. 

Percobaan lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci, percobaan

ternyata menimbulkan tumor fibromaltosa baik kepada permukaan

maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa maupun ini

dapat dicegah dengan pemberian preparat progesteron atau testosteron. 

Puuka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada

mioma lebih banyak didapat dari pada miometrium normal (Wiknjosastro,

2006 : 338). 

2.4  Diagnosis mioma uteri

Secara sederhana bidan dapat memperkirakan kemungkinan mioma uteri

dengan memperlihatkan gejala klinik . Pemeriksaan bimanual akan

mengungkapkan tumor pada uterus yang umumnya, terletak digaris tengah

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 2/15

 

  2 

ataupun agak ke samping. Sering teraba benjol-benjol mioma sub serosum

dan mioma tungkai yang berhubungan dengan uterus. Mioma intramural

menyebabkan kavum uterinya luas dan ditegakkan dengan sonde uterus. 

Mioma submukosa kadang kala dapat teraba dengan jari yang masuk 

kedalam kanalis servikalis dan terasanya benjolan pada permukaan kavum

uteri. 

USG abdominal dan transvagina dapat membantu menegakkan diagnosa

(Wiknjosastro, 2006 : 340). 

2.5  K omplikasi

Menurut Wiknjosastro (2006: 340), pada mioma uteri dapat terjadi

komplikasi

1.  Degenarasi ganas

Mioma uteri yang menjadi lelomiosarkoma, ditemukan hanya 0,32-

0,6% dari seluruh mioma. K erugian akan keganasan uterus bila mioma

uteri dapat membesar dan bila terjadi pembesaran. Jarang mioma,

dalam menopause. 

2.  Putaran tangkai (torsi) 

Sarang mioma sirkulasi bertangkai bisa torsi menyebabkan gangguan

sirkulasi akut menjadi nekrosis. Sarang mioma dapat mengalami

nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah. 

2.6  Tindakan

Menurut Wiknjosastro (2006: 345), penanganan mioma uteri adalah sebagai

 berikut:

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 3/15

 

  3

1.  Pengobatan

Tidak semua myoma uteri memerlukan pengobatan bedah 55% dari

semua myoma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam

 bentuk apapun, terutama apabila myoma uteri itu masih kecil dan tidak 

menimbulkan gangguan/keluhan. 

Dalam dakade terakhir ada usaha mengobati myoma uteri dengan

GnRHa. Hal ini didasarkan atas pemikiran Leioma bahwa pada myoma

uteri terdiri atas sel-sel otot yang diperkirakan dipengaruhi oleh

estrogen. Pemberian GnRHa selama 16 minggu pada myoma uteri

menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus kecil. 

2.  Pengobatan operatif 

Pengobatan operatif pada myoma uteri dilakukan bila myoma sebesar 

kehamilan 12-14, minggu, disertai pertumbuhan cepat. 

Pengobatan operatif dilakukan dengan :

1)  Myomektomi yaitu pengambilan sarang myoma saja tanpa,

  pengangkatan uterus. Apabila myomektomi ini dikerjakan

karena keinginan memproleh anak, maka kemungkinan akan

terjadi kehamilan 30-50%. 

2)  Histerectomi yaitu pengakatan uterus perlu didasari bahwa 25-

35% dari penderita tersebut akan masih perlu histerectomi. 

Akhir-akhir ini jarang dikerjakan karena uterus harus lebih kecil

dari telur angsa dan tidak ada perlekatan disekitarnya. 

3.  Radioterapi

Tindakan ini bertjuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga

mengalami menopause. Radioterapi hanya dilakukan kalau terdapat

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 4/15

 

  4

kontra indikasi untuk tindakan operatif . Radio terapi hendaknya, hanya

dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus. 

2.7 Pengkajian

1. Data subyektif 

a. Biodata

Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling

 banyak pada umur 35-45 tahun (Wiknjosastro, 2005 : 339). 

 b. K eluhan utama

Menurut Wiknjosastro, 2005 -  Perdarahan abnormal, yang terjadi umumnya adalah

hipermenorea, menoragia, dan dapat juga terjadi metroragia

-  Rasa nyeri akibat gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma

yang diertai nekrosis setempat dan peradangan. 

-  Gangguan BAK  (poliuri, retensio urine, disuria) akibat

 penekanan pada kandung kemih

Gangguan BAB (obstipasi dan tenesmia) akibat penekanan pada

rectum

-  Edema tungkai dan nyeri panggul akibat penekanan pada

 pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul

c.  Riwayat kesehatan

1.  Riwayat penyakit umum

Perlu ditanyakan apakah penderita pernah mengalami penyakit

  berat, atau penyakit tuberculosis, penyakit jantung, penyakit

gnjal, penyakit darah, penyakit diabetes mellitus, dan penyakit

  jiwa serta pengobatannya. Riwayat operasi nonginekologik 

  perlu juga diperhatikan, misalnya strumektomi, mammektomi,

appendektomi (Wiknjosastro, 2005 : 133). 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 5/15

 

  5 

2.  Riwayat penyakit sekarang

Mioma uteri sering ditemukan pada wanita yang sering

mengalami perdarahan yang lama dan terus menerus dan

kadang-kadang disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah dan

riwayat seksual berdarah serta dispareunia (Manuaba, 1998 :

410). 

Adanya perdarahan tidak normal berupa hipermenore saat

menstruasi sehingga akibatnya mengeluh anemia karena

kekurangan darah, pusing, cepat lelah dan mudah terjadi infeksi,

terasa berat di abdomen bagian bawah, sukar  BAB dan BAK  

serta nyeri karena tertekannya urat saraf . 

3.  Riwayat kesehatan keluarga

K eluarga pernah menderita kanker atau penyakit serupa, adakah

yang menderita penyakit TBC, penyakit jantung, penyakit

darah, DM dan penyakit jiwa (Wiknjosastro, 2005 : 133). 

d.  Riwayat kebidanan

1)  Haid

Perlu diketahui menarche, siklus haid teratur atau tidak,

  banyaknya darah yang keluar waktu haid, lama haid, disertai

rasa nyeri atau tidak dan menopause. Selalu ditanyakan tanggal

haid terakhir yang masih normal (Wiknjosastro, 2005 : 133). 

2)  K ehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Perlu diketahui riwayat tiap-tiap kehamilan sebelumnya, apakah

 berakhir dengan keguguran ataukah berakhir dengan persalinan

: apakah persalinannya normal, diselesaikan dengan tindakan

atau dengan operasi (seksio sesaria) dan bagaimana nasib

anaknya (Wiknjosastro, 2005 : 133). 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 6/15

 

  6

3)  Riwayat K B 

Penggunaan K B hormonal dengan kadar estrogen yang tinggi

merupakan factor pencetus timbulnya mioma karena estrogen

lebih tinggi kadarnya daripada wanita yang menggunakan K B 

nonhormonal (Wiknjosastro, 2005 : 345). 

e.  Pola kebiasaan sehari-hari

1)   Nutrisi

Pada mioma yang besar dapat terjadi nafsu makan turun, rasa

sesak dan lain-lain (Wiknjosastro, 2005 : 347). 

2)  Eliminasi

Miksi : retensio urin dijumpai pada mioma uteri besar yang

mengisi rongga panggul

Defekasi : adakah kesulitan defekasi (mungkin tumor menekan

rectum atau ada striktura rekti) (Wiknjosastro, 2005 : 136-137). 

3)  Aktivitas

Bila mioma masih kecil tidak menimbulkan gangguan atau

keluhan (Wiknjosastro, 2005 : 344). 

Jika mioma mengalami torsi terjadi sindrom abdomen akut

(Wiknjosastro, 2005 : 340). 

4)  Hubungan seksual

Pada penderita mioma uteri sering ditemukan riwayat seksual

 berdarah dan dispareunia (Manuaba, 1998 : 413). 

2. Data obyektif 

K eadaan umum baik sampai dengan buruk 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 7/15

 

  7 

Bentuk konstitusi tubuh mempunyai korelasi dengan keadaan jiwa

 penderita (Wiknjosastro, 2005 : 137). 

a.  Tanda-tanda vital

Pada pasien dengan perdarahan banyak dapat menyebabkan tekanan

darah turun, nadi kecil dan dalam. Pada klien dengan perasaan

cemas dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, freuensi denyut

nadi dan pernafasan. Suhu dapat normal atau subfebris (Carpenito,

1998 : 110). 

 b.  Pemeriksaan fisik 

1)  Muka

Pada pasien kasus ginekologi dengan perdarahan banyak 

conjunctiva tampak anemis, pasien tampak tegang respon

nonverbal kesakitan pasien terlihat menyeringai (Wiknjosastro,

2005 : 137). 

2)  Leher 

Perlu diperiksa kelenjar gondok (struma) dan peninggian vena

 jugularis (Wiknjosastro, 2005 : 137). 

3)  Dada

Perlu diperiksa pernafasan, bunyi jantung, payudara

(Wiknjosastro, 2005 : 137). 

4)  Abdomen

Inspeksi : Pembesaran perut ke depan dengan batas-batas jelas

menunjuk kearah kehamilan atas tumor (mioma uteri

atau kistoma ovarii) 

Palpasi : K onsistensi tumor biasanya tidak sulit untuk 

ditentukan, yaitu padat kenyal, padat lunak, padat

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 8/15

 

  8 

keras atau kistik . K istik lunak kadang sulit dibedakan

dari cairan bebas dalam rongga perut, terutama

apabila penderita gemuk . Tumor padat kenyal dan

  berbenjol-benjol biasanya mioma uteri dan tumor 

kistik biasanya kistoma ovarii (Wiknjosastro, 2005 :

141). 

Perkusi : Dengan periksa ketok dapat ditentukan apakah

 pembesaran disebabkan oleh tumor (mioma uteri dan

kistoma ovarii), ataukah oleh cairan bebas dalam

 perut. Pada tumor, ketokan perut pekak terdapat di

  bagian yang menonjol ke depan apabila penderita

tidur terlentang. Periksa ketok penting pula dalam

diagnostic ileus dan keadaan-keadaan lain apabila

usus-usus mengembung dan terisi banyak udara

(meteorisme) (Wiknjosastro, 2005 : 141). 

5)  Genetalia

Dilakukan inspeksi dan palpasi genetalia eksterna, kemudian

  perabaan vagina dan dasar panggul diperiksa apakah introitus

vagina dan vagina sempit atau luas; apakah dinding vagina licin

atau kasar bergaris-garis melintang (rugae vaginales); apakah

teraba polip; tumor, atau benda asing (Wiknjosastro, 2005 :

149). 

Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat

uterus, yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak ke

samping, seringkali teraba berbenjol-benjol (Wiknjosastro, 2005 

: 344). 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 9/15

 

  9 

6)  Ekstremitas

Edema tungkai sebagai akibat penekanan mioma pada

 pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul (Wikjosastro,

2005 : 342). 

c.  Pemeriksaan penunjang

1)  USG

USG abdominal dan transvaginal dapat membantu dan

menegakkan duagaan klinis (Wiknjosastro, 2005 : 344). 

2.8 Diagnosa K ebidanan

PAPIAH usia « tahun, ku baik/buruk dengan kemungkinan masalah:

1)  Anemia berhubungan dengan adanya perdarahan yang abnormal. 

(Manuaba,1998: 410) 

2)  Cemas berhubungan dengan penyakitnya/perawatan di RS.(Carpenito,

1992: 12) 

3)  Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penekanan urat

syaraf oleh mioma uteri (Manuaba, 1998: 410) 

4)  Gangguan pola eliminasi (BAK ) berhubungan dengan penekanan

mioma uteri pada kandung kencing

5)  Gangguan pola eliminasi (BAB) berhubungan dengan penekanan

mioma uteri pada rektum (Manuaba, 1998: 410) 

6)  Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sampai dengan mual/nafsu

makan menurun (Carpenito, 1998: 130) 

2.9 Perencanaan

1.  Diagnosa kondisi : PAPIAH dengan mioma uteri, ku baik/buruk 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 10/15

 

  10

Tujuan: Mioma uteri dapat teratasi

K riteria: - Mioma tidak bertambah besar 

- Tidak timbul komplikasi lain

- TTV dalam batas normal : TD :100/60-140/90 mmHg

 N :70-96X/menit

R :16-24X/menit

S :36,5-37,5ÛC 

Intervensi menurut Doenges (2001: 120):

a.  Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan penyakitnya

R/ Ibu akan mengerti dan kooperatif dengan tindakan yang akan

dilakukan. 

 b.  Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi

 penyakit ibu. 

R/ Agar ibu lebih tenang dalam menghadapi pengobatan yang

dilakukan. 

c. Minta persetujuan klien dan keluarga tentang tindakan yang akan

dilakukan. 

R/ Agar klien dan keluarga lebih kooperatif dengan tindakan yang

dilakukan. 

d. K olaborasi dengan tim medis dan dokter spesialis untuk 

 penatalaksanaan mioma uteri. 

R/ Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 

2. Masalah 1: Anemia berhubungan dengan adanya perdarahan abnormal

Tujuan : Anemia teratasi

K riteria : - K adar Hb normal 12-16 gr%

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 11/15

 

  11 

-  K epala tidak pusing

-  Muka tidak pucat

-  K onjungtiva palpabrae merah muda

Intervensi menurut Doenges (2001: 120) 

a.  Jelaskan kepada ibu tentang penyebab perdarahan yang dialami. 

R/ Dengan diberikan informasi, ibu akan lebih mengerti dan

kooperatif . 

 b.  Jelaskan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi. 

R/ Akan meningkatkan kadar Hb. 

c. O bservasi intake dan output cairan. 

R/ Agar tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan. 

d. O bservasi gejala cardinal dan keluhan penderita. 

R/ Pemantauan tanda-tanda syok hipovolemik 

e.  Anjurkan ibu melakukan diet TK TP. 

R/ Untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan kadar Hb. 

f .  K olaborasi dengan tim medis untuk pemberian infus dan transfusi. 

R/ Pencegahan syok hipovolemik dan peningkatan kadar Hb. 

3.  Masalah 2: Cemas berhubungan dengan penyakitnya/perawatan di RS

Tujuan : Cemas hilang/berkurang

K riteria : - TTV dalam batas normal

- K lien tampak tidak tegang dan tidak melamun

- K lien mengungkapkan cemas berkurang/hilang

Intervensi menurut Carpenito (1998: 136):

a. Berikan penjelasan tentang mioma uteri dan dampaknya. 

R/ Health education untuk menumbuhkan mekanisme koping yang

 positif . 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 12/15

 

  12 

 b. Berikan dukungan moril tentang perubahan fisiologis. 

R/ Rasa percaya diri akan timbul dalam diri klien, sehingga dapat

menumbuhkan sikap kooperatif . 

c. Berikan pengertian terhadap keluarga dan klien atas perubahan

fisik/psikologi. 

R/ Dukungan keluarga merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa

 percaya diri klien. 

d. Berikan ketenangan pada klien. 

R/ Pendekatan terapeutik dapat memberikan dukungan moril yang

 positif . 

e. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

 perasaannya. 

R/ Diharapkan klien dapat kooperatif dengan baik, sehingga

masalah yang dihadapi dapat teratasi. 

4. Masalah 3: Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan

 penekanan urat syaraf oleh mioma uteri. 

Tujuan : K lien merasa nyeri berkurang/hilang

K riteria : -  Nyeri berkurang/hilang

-  K lien tidak mengeluh menahan sakit

Intervensi menurut Carpenito (1998: 30) 

a.  Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri. 

R/ Dengan memberikan informasi penyebab nyeri, maka klien akan

mengerti dan kooperatif dengan tindakan yang dilakukan. 

 b.  Ajarkan pada ibu tentang strategi relaksasi dengan cara bernafas

 perlahan, teratur dan nafas dalam. 

R/ Dapat mengurangi rasa nyeri. 

c. Berikan analgesik bila klien mengalami nyeri yang sangat hebat. 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 13/15

 

  13

R/ O bat analgesik merangsang syaraf untuk menekan rasa nyeri

d. O bservasi TTV

R/  Nyeri hebat akan berpengaruh pada pengeluaran adrenalin yang

  berlebihan, sehingga berpengaruh pada kenaikan frekuensi denyut

nadi dan tekanan darah. 

5. Masalah 4: Gangguan pola eliminasi (BAK ) berhubungan dengan

 penekanan mioma uteri terhadap kandung kencing. 

Tujuan : K lien dapat BAK dengan lancar 

K riteria : - K lien dapat BAK dengan frekuensi normal

- Produksi urine normal 1-2 liter/hari

Intervensi menurut Carpenito (1998: 404) 

a. Berikan penjelasan kepada ibu tentang penyebab sulit BAK . 

R/ Pasien akan lebih mengerti dan lebih kooperatif . 

 b.  Anjurkan ibu untuk BAK setiap kali ada rangsangan untuk BAK . 

R/ Proses pengeluaran urine yang tidak lancar dapat segera teratasi,

sehingga tidak terjadi infeksi. 

c. O bservasi intake dan output cairan. 

R/ Mengetahui keseimbangan cairan dengan pantauan intake dan

output. 

6. Masalah 5: Gangguan pola BAB berhubungan dengan penekanan

mioma uteri pada rektum. 

Tujuan : K lien dapat BAB dengan frekuensi normal

K riteria : - K lien tidak terjadi obstipasi

- BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak 

Intervensi menurut Carpenito (1998: 24) 

a. Berikan penjelasan mengenai kesulitan BAB. 

R/ Pasien mengerti dan lebih kooperatif . 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 14/15

 

  14

 b.  Anjurkan ibu untuk BAB teratur dan agar tidak menahan BAB. 

R/ Menahan feses dapat menyebabkan feses keras dan semakin sukar 

BAB. 

c.  Anjurkan ibu untuk minum 2 liter air putih atau 8-10 gelas per hari. 

R/ Dengan masuknya air yang cukup maka akan mempermudah

 pengeluaran BAB. 

d.  Anjurkan klien untuk minum hangat 30 menit sebelum sarapan. 

R/ Air hangat dapat merangsang pengeluaran feses. 

e.  Anjurkan ibu untuk olahraga ringan. 

R/ Membantu memperlancar BAB. 

f .  K olaborasi dengan tim medis untuk proses penyembuhan. 

R/ Mempercepat proses penyenbuhan. 

7. Masalah 6: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan

adanya rasa mual/nafsu makan menurun. 

Tujuan : Nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan

K riteria : -  Nafsu makan meningkat

- Pasien tidak mual

- BB ideal

Intervensi menurut Carpenito (1998: 130):

a.  Berikan penyuluhan tentang porsi makan yang seimbang dalam porsi

kecil. 

R/ Porsi kecil akan memberi kesempatan agar lambung bekerja terlalu

 berat sehingga mengurangi mual. 

 b.  Hindari makanan berlemak dan merangsang lambung. 

R/ Makanan yang berlemak akan menyebabkan rasa enek sehingga

merangsang mual. 

5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 15/15

 

  15 

2.10  Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan merupakan realitas daripada rencana tindakan yang

telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Dalam melakukan ini, seorang

  bidan dapat melakukannya secara mandiri maupun kolaborasi. Selama

melakukan tindakan bidan mengawasi dan memonitor kemajuan

kesehatan klien. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu

yang singkat, efektif, efisien (Depkes RI, 1995 : 10). 

2.11 Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian langkah akhir dari proses manajemen

kebidanan, tindakan pengukuran antara keberhasilan dengan rencana dan

 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan

yang dilakukan (Depkes RI, 1995 : 11-12). 

Di dalam evaluasi digunakan teknik pendekatan SOAP diuraikan sebagai

 berikut :

S : Subyektif 

Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data melalui

diamnese. 

O : O byektif 

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik,

laboratorium test, diagnosa yang dirumuskan dalam data fokus untuk 

mendukung. 

A : Assesment

Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan data

obyektif dalam situasi identifikasi. 

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evaluasi

 berdasarkan assesment .