D4 MIOMA TEORI
-
Upload
nininanggani3933 -
Category
Documents
-
view
76 -
download
0
Transcript of D4 MIOMA TEORI
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 1/15
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
1. Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan
ikatnya. Sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya,
dominan dan lunak sehingga otot rahimnya dominan (Manuaba, 1998 :
409).
2. Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan, ikat yang menumpangnya (Wiknjosastro, 2006 : 338).
2.2 Etiologi
y Yang jelas belum pasti disangka dari sel otot yang belum matang
y Wanita estrogen
y K eturunan (Sastrawinata, 1981 : 157)
2.3 Patogenesis
Moyer dan de snoo mengajukan teori cell nest atau teori genitoblast.
Percobaan lipschutz yang memberikan estrogen kepada kelinci, percobaan
ternyata menimbulkan tumor fibromaltosa baik kepada permukaan
maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa maupun ini
dapat dicegah dengan pemberian preparat progesteron atau testosteron.
Puuka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada
mioma lebih banyak didapat dari pada miometrium normal (Wiknjosastro,
2006 : 338).
2.4 Diagnosis mioma uteri
Secara sederhana bidan dapat memperkirakan kemungkinan mioma uteri
dengan memperlihatkan gejala klinik . Pemeriksaan bimanual akan
mengungkapkan tumor pada uterus yang umumnya, terletak digaris tengah
1
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 2/15
2
ataupun agak ke samping. Sering teraba benjol-benjol mioma sub serosum
dan mioma tungkai yang berhubungan dengan uterus. Mioma intramural
menyebabkan kavum uterinya luas dan ditegakkan dengan sonde uterus.
Mioma submukosa kadang kala dapat teraba dengan jari yang masuk
kedalam kanalis servikalis dan terasanya benjolan pada permukaan kavum
uteri.
USG abdominal dan transvagina dapat membantu menegakkan diagnosa
(Wiknjosastro, 2006 : 340).
2.5 K omplikasi
Menurut Wiknjosastro (2006: 340), pada mioma uteri dapat terjadi
komplikasi
1. Degenarasi ganas
Mioma uteri yang menjadi lelomiosarkoma, ditemukan hanya 0,32-
0,6% dari seluruh mioma. K erugian akan keganasan uterus bila mioma
uteri dapat membesar dan bila terjadi pembesaran. Jarang mioma,
dalam menopause.
2. Putaran tangkai (torsi)
Sarang mioma sirkulasi bertangkai bisa torsi menyebabkan gangguan
sirkulasi akut menjadi nekrosis. Sarang mioma dapat mengalami
nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah.
2.6 Tindakan
Menurut Wiknjosastro (2006: 345), penanganan mioma uteri adalah sebagai
berikut:
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 3/15
3
1. Pengobatan
Tidak semua myoma uteri memerlukan pengobatan bedah 55% dari
semua myoma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam
bentuk apapun, terutama apabila myoma uteri itu masih kecil dan tidak
menimbulkan gangguan/keluhan.
Dalam dakade terakhir ada usaha mengobati myoma uteri dengan
GnRHa. Hal ini didasarkan atas pemikiran Leioma bahwa pada myoma
uteri terdiri atas sel-sel otot yang diperkirakan dipengaruhi oleh
estrogen. Pemberian GnRHa selama 16 minggu pada myoma uteri
menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus kecil.
2. Pengobatan operatif
Pengobatan operatif pada myoma uteri dilakukan bila myoma sebesar
kehamilan 12-14, minggu, disertai pertumbuhan cepat.
Pengobatan operatif dilakukan dengan :
1) Myomektomi yaitu pengambilan sarang myoma saja tanpa,
pengangkatan uterus. Apabila myomektomi ini dikerjakan
karena keinginan memproleh anak, maka kemungkinan akan
terjadi kehamilan 30-50%.
2) Histerectomi yaitu pengakatan uterus perlu didasari bahwa 25-
35% dari penderita tersebut akan masih perlu histerectomi.
Akhir-akhir ini jarang dikerjakan karena uterus harus lebih kecil
dari telur angsa dan tidak ada perlekatan disekitarnya.
3. Radioterapi
Tindakan ini bertjuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga
mengalami menopause. Radioterapi hanya dilakukan kalau terdapat
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 4/15
4
kontra indikasi untuk tindakan operatif . Radio terapi hendaknya, hanya
dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus.
2.7 Pengkajian
1. Data subyektif
a. Biodata
Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling
banyak pada umur 35-45 tahun (Wiknjosastro, 2005 : 339).
b. K eluhan utama
Menurut Wiknjosastro, 2005 - Perdarahan abnormal, yang terjadi umumnya adalah
hipermenorea, menoragia, dan dapat juga terjadi metroragia
- Rasa nyeri akibat gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma
yang diertai nekrosis setempat dan peradangan.
- Gangguan BAK (poliuri, retensio urine, disuria) akibat
penekanan pada kandung kemih
-
Gangguan BAB (obstipasi dan tenesmia) akibat penekanan pada
rectum
- Edema tungkai dan nyeri panggul akibat penekanan pada
pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat penyakit umum
Perlu ditanyakan apakah penderita pernah mengalami penyakit
berat, atau penyakit tuberculosis, penyakit jantung, penyakit
gnjal, penyakit darah, penyakit diabetes mellitus, dan penyakit
jiwa serta pengobatannya. Riwayat operasi nonginekologik
perlu juga diperhatikan, misalnya strumektomi, mammektomi,
appendektomi (Wiknjosastro, 2005 : 133).
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 5/15
5
2. Riwayat penyakit sekarang
Mioma uteri sering ditemukan pada wanita yang sering
mengalami perdarahan yang lama dan terus menerus dan
kadang-kadang disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah dan
riwayat seksual berdarah serta dispareunia (Manuaba, 1998 :
410).
Adanya perdarahan tidak normal berupa hipermenore saat
menstruasi sehingga akibatnya mengeluh anemia karena
kekurangan darah, pusing, cepat lelah dan mudah terjadi infeksi,
terasa berat di abdomen bagian bawah, sukar BAB dan BAK
serta nyeri karena tertekannya urat saraf .
3. Riwayat kesehatan keluarga
K eluarga pernah menderita kanker atau penyakit serupa, adakah
yang menderita penyakit TBC, penyakit jantung, penyakit
darah, DM dan penyakit jiwa (Wiknjosastro, 2005 : 133).
d. Riwayat kebidanan
1) Haid
Perlu diketahui menarche, siklus haid teratur atau tidak,
banyaknya darah yang keluar waktu haid, lama haid, disertai
rasa nyeri atau tidak dan menopause. Selalu ditanyakan tanggal
haid terakhir yang masih normal (Wiknjosastro, 2005 : 133).
2) K ehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Perlu diketahui riwayat tiap-tiap kehamilan sebelumnya, apakah
berakhir dengan keguguran ataukah berakhir dengan persalinan
: apakah persalinannya normal, diselesaikan dengan tindakan
atau dengan operasi (seksio sesaria) dan bagaimana nasib
anaknya (Wiknjosastro, 2005 : 133).
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 6/15
6
3) Riwayat K B
Penggunaan K B hormonal dengan kadar estrogen yang tinggi
merupakan factor pencetus timbulnya mioma karena estrogen
lebih tinggi kadarnya daripada wanita yang menggunakan K B
nonhormonal (Wiknjosastro, 2005 : 345).
e. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Pada mioma yang besar dapat terjadi nafsu makan turun, rasa
sesak dan lain-lain (Wiknjosastro, 2005 : 347).
2) Eliminasi
Miksi : retensio urin dijumpai pada mioma uteri besar yang
mengisi rongga panggul
Defekasi : adakah kesulitan defekasi (mungkin tumor menekan
rectum atau ada striktura rekti) (Wiknjosastro, 2005 : 136-137).
3) Aktivitas
Bila mioma masih kecil tidak menimbulkan gangguan atau
keluhan (Wiknjosastro, 2005 : 344).
Jika mioma mengalami torsi terjadi sindrom abdomen akut
(Wiknjosastro, 2005 : 340).
4) Hubungan seksual
Pada penderita mioma uteri sering ditemukan riwayat seksual
berdarah dan dispareunia (Manuaba, 1998 : 413).
2. Data obyektif
K eadaan umum baik sampai dengan buruk
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 7/15
7
Bentuk konstitusi tubuh mempunyai korelasi dengan keadaan jiwa
penderita (Wiknjosastro, 2005 : 137).
a. Tanda-tanda vital
Pada pasien dengan perdarahan banyak dapat menyebabkan tekanan
darah turun, nadi kecil dan dalam. Pada klien dengan perasaan
cemas dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, freuensi denyut
nadi dan pernafasan. Suhu dapat normal atau subfebris (Carpenito,
1998 : 110).
b. Pemeriksaan fisik
1) Muka
Pada pasien kasus ginekologi dengan perdarahan banyak
conjunctiva tampak anemis, pasien tampak tegang respon
nonverbal kesakitan pasien terlihat menyeringai (Wiknjosastro,
2005 : 137).
2) Leher
Perlu diperiksa kelenjar gondok (struma) dan peninggian vena
jugularis (Wiknjosastro, 2005 : 137).
3) Dada
Perlu diperiksa pernafasan, bunyi jantung, payudara
(Wiknjosastro, 2005 : 137).
4) Abdomen
Inspeksi : Pembesaran perut ke depan dengan batas-batas jelas
menunjuk kearah kehamilan atas tumor (mioma uteri
atau kistoma ovarii)
Palpasi : K onsistensi tumor biasanya tidak sulit untuk
ditentukan, yaitu padat kenyal, padat lunak, padat
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 8/15
8
keras atau kistik . K istik lunak kadang sulit dibedakan
dari cairan bebas dalam rongga perut, terutama
apabila penderita gemuk . Tumor padat kenyal dan
berbenjol-benjol biasanya mioma uteri dan tumor
kistik biasanya kistoma ovarii (Wiknjosastro, 2005 :
141).
Perkusi : Dengan periksa ketok dapat ditentukan apakah
pembesaran disebabkan oleh tumor (mioma uteri dan
kistoma ovarii), ataukah oleh cairan bebas dalam
perut. Pada tumor, ketokan perut pekak terdapat di
bagian yang menonjol ke depan apabila penderita
tidur terlentang. Periksa ketok penting pula dalam
diagnostic ileus dan keadaan-keadaan lain apabila
usus-usus mengembung dan terisi banyak udara
(meteorisme) (Wiknjosastro, 2005 : 141).
5) Genetalia
Dilakukan inspeksi dan palpasi genetalia eksterna, kemudian
perabaan vagina dan dasar panggul diperiksa apakah introitus
vagina dan vagina sempit atau luas; apakah dinding vagina licin
atau kasar bergaris-garis melintang (rugae vaginales); apakah
teraba polip; tumor, atau benda asing (Wiknjosastro, 2005 :
149).
Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat
uterus, yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak ke
samping, seringkali teraba berbenjol-benjol (Wiknjosastro, 2005
: 344).
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 9/15
9
6) Ekstremitas
Edema tungkai sebagai akibat penekanan mioma pada
pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul (Wikjosastro,
2005 : 342).
c. Pemeriksaan penunjang
1) USG
USG abdominal dan transvaginal dapat membantu dan
menegakkan duagaan klinis (Wiknjosastro, 2005 : 344).
2.8 Diagnosa K ebidanan
PAPIAH usia « tahun, ku baik/buruk dengan kemungkinan masalah:
1) Anemia berhubungan dengan adanya perdarahan yang abnormal.
(Manuaba,1998: 410)
2) Cemas berhubungan dengan penyakitnya/perawatan di RS.(Carpenito,
1992: 12)
3) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penekanan urat
syaraf oleh mioma uteri (Manuaba, 1998: 410)
4) Gangguan pola eliminasi (BAK ) berhubungan dengan penekanan
mioma uteri pada kandung kencing
5) Gangguan pola eliminasi (BAB) berhubungan dengan penekanan
mioma uteri pada rektum (Manuaba, 1998: 410)
6) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sampai dengan mual/nafsu
makan menurun (Carpenito, 1998: 130)
2.9 Perencanaan
1. Diagnosa kondisi : PAPIAH dengan mioma uteri, ku baik/buruk
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 10/15
10
Tujuan: Mioma uteri dapat teratasi
K riteria: - Mioma tidak bertambah besar
- Tidak timbul komplikasi lain
- TTV dalam batas normal : TD :100/60-140/90 mmHg
N :70-96X/menit
R :16-24X/menit
S :36,5-37,5ÛC
Intervensi menurut Doenges (2001: 120):
a. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan penyakitnya
R/ Ibu akan mengerti dan kooperatif dengan tindakan yang akan
dilakukan.
b. Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
penyakit ibu.
R/ Agar ibu lebih tenang dalam menghadapi pengobatan yang
dilakukan.
c. Minta persetujuan klien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
R/ Agar klien dan keluarga lebih kooperatif dengan tindakan yang
dilakukan.
d. K olaborasi dengan tim medis dan dokter spesialis untuk
penatalaksanaan mioma uteri.
R/ Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
2. Masalah 1: Anemia berhubungan dengan adanya perdarahan abnormal
Tujuan : Anemia teratasi
K riteria : - K adar Hb normal 12-16 gr%
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 11/15
11
- K epala tidak pusing
- Muka tidak pucat
- K onjungtiva palpabrae merah muda
Intervensi menurut Doenges (2001: 120)
a. Jelaskan kepada ibu tentang penyebab perdarahan yang dialami.
R/ Dengan diberikan informasi, ibu akan lebih mengerti dan
kooperatif .
b. Jelaskan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi.
R/ Akan meningkatkan kadar Hb.
c. O bservasi intake dan output cairan.
R/ Agar tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan.
d. O bservasi gejala cardinal dan keluhan penderita.
R/ Pemantauan tanda-tanda syok hipovolemik
e. Anjurkan ibu melakukan diet TK TP.
R/ Untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan kadar Hb.
f . K olaborasi dengan tim medis untuk pemberian infus dan transfusi.
R/ Pencegahan syok hipovolemik dan peningkatan kadar Hb.
3. Masalah 2: Cemas berhubungan dengan penyakitnya/perawatan di RS
Tujuan : Cemas hilang/berkurang
K riteria : - TTV dalam batas normal
- K lien tampak tidak tegang dan tidak melamun
- K lien mengungkapkan cemas berkurang/hilang
Intervensi menurut Carpenito (1998: 136):
a. Berikan penjelasan tentang mioma uteri dan dampaknya.
R/ Health education untuk menumbuhkan mekanisme koping yang
positif .
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 12/15
12
b. Berikan dukungan moril tentang perubahan fisiologis.
R/ Rasa percaya diri akan timbul dalam diri klien, sehingga dapat
menumbuhkan sikap kooperatif .
c. Berikan pengertian terhadap keluarga dan klien atas perubahan
fisik/psikologi.
R/ Dukungan keluarga merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa
percaya diri klien.
d. Berikan ketenangan pada klien.
R/ Pendekatan terapeutik dapat memberikan dukungan moril yang
positif .
e. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya.
R/ Diharapkan klien dapat kooperatif dengan baik, sehingga
masalah yang dihadapi dapat teratasi.
4. Masalah 3: Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
penekanan urat syaraf oleh mioma uteri.
Tujuan : K lien merasa nyeri berkurang/hilang
K riteria : - Nyeri berkurang/hilang
- K lien tidak mengeluh menahan sakit
Intervensi menurut Carpenito (1998: 30)
a. Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri.
R/ Dengan memberikan informasi penyebab nyeri, maka klien akan
mengerti dan kooperatif dengan tindakan yang dilakukan.
b. Ajarkan pada ibu tentang strategi relaksasi dengan cara bernafas
perlahan, teratur dan nafas dalam.
R/ Dapat mengurangi rasa nyeri.
c. Berikan analgesik bila klien mengalami nyeri yang sangat hebat.
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 13/15
13
R/ O bat analgesik merangsang syaraf untuk menekan rasa nyeri
d. O bservasi TTV
R/ Nyeri hebat akan berpengaruh pada pengeluaran adrenalin yang
berlebihan, sehingga berpengaruh pada kenaikan frekuensi denyut
nadi dan tekanan darah.
5. Masalah 4: Gangguan pola eliminasi (BAK ) berhubungan dengan
penekanan mioma uteri terhadap kandung kencing.
Tujuan : K lien dapat BAK dengan lancar
K riteria : - K lien dapat BAK dengan frekuensi normal
- Produksi urine normal 1-2 liter/hari
Intervensi menurut Carpenito (1998: 404)
a. Berikan penjelasan kepada ibu tentang penyebab sulit BAK .
R/ Pasien akan lebih mengerti dan lebih kooperatif .
b. Anjurkan ibu untuk BAK setiap kali ada rangsangan untuk BAK .
R/ Proses pengeluaran urine yang tidak lancar dapat segera teratasi,
sehingga tidak terjadi infeksi.
c. O bservasi intake dan output cairan.
R/ Mengetahui keseimbangan cairan dengan pantauan intake dan
output.
6. Masalah 5: Gangguan pola BAB berhubungan dengan penekanan
mioma uteri pada rektum.
Tujuan : K lien dapat BAB dengan frekuensi normal
K riteria : - K lien tidak terjadi obstipasi
- BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak
Intervensi menurut Carpenito (1998: 24)
a. Berikan penjelasan mengenai kesulitan BAB.
R/ Pasien mengerti dan lebih kooperatif .
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 14/15
14
b. Anjurkan ibu untuk BAB teratur dan agar tidak menahan BAB.
R/ Menahan feses dapat menyebabkan feses keras dan semakin sukar
BAB.
c. Anjurkan ibu untuk minum 2 liter air putih atau 8-10 gelas per hari.
R/ Dengan masuknya air yang cukup maka akan mempermudah
pengeluaran BAB.
d. Anjurkan klien untuk minum hangat 30 menit sebelum sarapan.
R/ Air hangat dapat merangsang pengeluaran feses.
e. Anjurkan ibu untuk olahraga ringan.
R/ Membantu memperlancar BAB.
f . K olaborasi dengan tim medis untuk proses penyembuhan.
R/ Mempercepat proses penyenbuhan.
7. Masalah 6: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
adanya rasa mual/nafsu makan menurun.
Tujuan : Nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan
K riteria : - Nafsu makan meningkat
- Pasien tidak mual
- BB ideal
Intervensi menurut Carpenito (1998: 130):
a. Berikan penyuluhan tentang porsi makan yang seimbang dalam porsi
kecil.
R/ Porsi kecil akan memberi kesempatan agar lambung bekerja terlalu
berat sehingga mengurangi mual.
b. Hindari makanan berlemak dan merangsang lambung.
R/ Makanan yang berlemak akan menyebabkan rasa enek sehingga
merangsang mual.
5/12/2018 D4 MIOMA TEORI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/d4-mioma-teori 15/15
15
2.10 Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan realitas daripada rencana tindakan yang
telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Dalam melakukan ini, seorang
bidan dapat melakukannya secara mandiri maupun kolaborasi. Selama
melakukan tindakan bidan mengawasi dan memonitor kemajuan
kesehatan klien. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu
yang singkat, efektif, efisien (Depkes RI, 1995 : 10).
2.11 Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian langkah akhir dari proses manajemen
kebidanan, tindakan pengukuran antara keberhasilan dengan rencana dan
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan
yang dilakukan (Depkes RI, 1995 : 11-12).
Di dalam evaluasi digunakan teknik pendekatan SOAP diuraikan sebagai
berikut :
S : Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data melalui
diamnese.
O : O byektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium test, diagnosa yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung.
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan data
obyektif dalam situasi identifikasi.
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evaluasi
berdasarkan assesment .