d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi...

34
1 I. Country Profile Belanda A. Perkembangan GDP Belanda adalah salah satu Negara anggota UE pertama yang telah memenuhi persyaratan Economic and Monetary Union (EMU). Oleh karena itu, kebijakan keuangannya menitikberatkan pada keseimbangan antara reduksi yang berkesinambungan dalam perbelanjaan sektor publik dan penurunan pajak serta kontribusi social security. Setelah terjadi penurunan ekonomi secara tajam pada tahun 2003 yang menyebabkan melonjaknya defisit nominal lebih dari batasan 3% dari GDP yang ditentukan oleh EMU's Growth and Stability Pact. Pemerintahan koalisi di Belanda menyetujui paket pemotongan perbelanjaan yang menolong menurunkan defisit budget menjadi 1,8% dari GDP pada tahun 2004, dan 0,3% dari GDP pada tahun 2005, sedangkan pada tahun 2006 terdapat surplus budget sebesar 0,4% dari GDP. Secara keseluruhan ekonomi Belanda meningkat dari 1,7% pada tahun 2004; menjadi 1,1% pada tahun 2005 dan meningkat menjadi 2,7% pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonominya mencapai 2,8%. Sebagai salah satu negara maju baik di kawasan Uni Eropa maupun dunia, Belanda menerapkan sistem ekonomi yang terbuka dimana pertumbuhan ekonominya sangat menggantungkan diri pada perdagangan luar negeri. Ekonomi Belanda terkenal kuat secara luas karena hubungan industri yang stabil, tingkat inflasi dan pengangguran yang rendah, surplus neraca pembayaran yang besar dan memainkan peranan yang penting sebagai pusat transportasi di Eropa. Kegiatan industri didominasi oleh industri makanan olahan, kimia, penyaringan minyak, dan mesin listrik. Mekanisasi sektor pertanian yang sangat tinggi mempekerjakan tidak lebih dari 3% dari total angkatan kerja, tetapi memberikan surplus yang besar untuk industri makanan olahan dan eskpor.

Transcript of d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi...

Page 1: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

1

I. Country Profile Belanda

A. Perkembangan GDP

Belanda adalah salah satu Negara anggota UE pertama yang telah

memenuhi persyaratan Economic and Monetary Union (EMU). Oleh

karena itu, kebijakan keuangannya menitikberatkan pada

keseimbangan antara reduksi yang berkesinambungan dalam

perbelanjaan sektor publik dan penurunan pajak serta kontribusi

social security. Setelah terjadi penurunan ekonomi secara tajam pada

tahun 2003 yang menyebabkan melonjaknya defisit nominal lebih dari

batasan 3% dari GDP yang ditentukan oleh EMU's Growth and

Stability Pact. Pemerintahan koalisi di Belanda menyetujui paket

pemotongan perbelanjaan yang menolong menurunkan defisit budget

menjadi 1,8% dari GDP pada tahun 2004, dan 0,3% dari GDP pada

tahun 2005, sedangkan pada tahun 2006 terdapat surplus budget

sebesar 0,4% dari GDP. Secara keseluruhan ekonomi Belanda

meningkat dari 1,7% pada tahun 2004; menjadi 1,1% pada tahun

2005 dan meningkat menjadi 2,7% pada tahun 2006 dan pada tahun

2007 pertumbuhan ekonominya mencapai 2,8%.

Sebagai salah satu negara maju baik di kawasan Uni Eropa maupun

dunia, Belanda menerapkan sistem ekonomi yang terbuka dimana

pertumbuhan ekonominya sangat menggantungkan diri pada

perdagangan luar negeri. Ekonomi Belanda terkenal kuat secara luas

karena hubungan industri yang stabil, tingkat inflasi dan

pengangguran yang rendah, surplus neraca pembayaran yang besar

dan memainkan peranan yang penting sebagai pusat transportasi di

Eropa. Kegiatan industri didominasi oleh industri makanan olahan,

kimia, penyaringan minyak, dan mesin listrik. Mekanisasi sektor

pertanian yang sangat tinggi mempekerjakan tidak lebih dari 3% dari

total angkatan kerja, tetapi memberikan surplus yang besar untuk

industri makanan olahan dan eskpor.

Page 2: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

2

Kebijakan ekonomi Pemerintah Belanda pada umumnya difokuskan pada

3 (tiga) hal utama yaitu:

• Mengatasi pengangguran dengan jalan penciptaan lapangan kerja;

• Mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN);

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan jalan merangsang

dunia usaha swasta serta perbaikan prasarana sosial.

Prospek perekonomian Belanda pada tahun 2008 tentu akan

dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan perdagangan baik di

kawasan Uni Eropa maupun dunia, tetapi secara umum diproyeksikan

akan lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Hal ini didasarkan pada

beberapa indikator ekonomi Belanda dalam dua tahun terakhir (2006-

2007) yang menunjukkan perbaikan/peningkatan, antara lain

pertumbuhan ekonomi, total GDP, tingkat inflasi dan pengangguran.

B. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Belanda pada tahun 2005 hanya tumbuh

sebesar 1,10%. Hal serupa juga terjadi di sebagian besar negara-

negara anggota Uni Eropa. Namun pada tahun 2006 pertumbuhan

ekonomi kembali meningkat menjadi 2,70 % dan pada tahun 2007

pertumbuhannya meningkat sedikit menjadi 2,80%. Pada tahun 2007

total GDP mencapai US$ 638,9 milyar atau meningkat 4,28%

dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar $ 612,7 milyar.

Peningkatan total GDP pada tahun 2007 tersebut memberikan

implikasi positif terhadap peningkatan GDP per kapita yang pada

tahun 2007 meningkat 3,21% yaitu dari US$ 37.400 pada tahun 2006

naik menjadi US$ 38.600 pada tahun 2007. Urutan kontribusi masing-

masing sektor terhadap total GDP tahun 2007 adalah sektor jasa

sebesar 73,8 %, sektor industri sebesar 24,0 % dan sektor pertanian

sebesar 2,2 %.

Page 3: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

3

Adapun rincian kontribusi masing-masing sektor terhadap total GDP

sebagai berkiut :

• Pertanian (2,2% dari GDP): Jenis-jenis komoditi yang tercakup

dalam sektor pertanian antara lain : susu dan produk susu,

peternakan ayam, daging, biji bunga, bunga potong, sayuran dan

buahan, gula bit, kentang, gandum.

• Industri (24,0% dari GDP): Jenis-jenis komoditi yang tercakup

dalam sector industri antara lain : produk industri pertanian, baja

dan aluminium, metal dan produk mesin, mesin dan peralatan

listrik, bahan kimia, gas alam, produk migas, peralatan transpor,

micro electronika.

• Jasa (73.8% dari GDP): Jenis-jenis jasa yang termasuk ke dalam

sector ini adalah : perdagangan, hotel, restoran, transportasi,

gudang and telekomunikasi, keuangan (bank dan asuransi) dan

usaha jasa, kesehatan dan lain-lainnya.

C. Tingkat Inflasi

Dengan semakin membaiknya perekonomian Belanda, maka

Pemerintah berhasil juga mengendalikan laju pertumbuhan inflasi. Hal

ini tercermin dari besarnya angka inflasi yang selama 3 tahun (2005-

2007) terakhir rata-rata masih berada dibawah 2% per tahun yaitu

sebesar 1,7 % pada tahun 2005: turun menjadi 1,3 % pada tahun

2006 dan sedikit meningkat menjadi 1,8% pada tahun 2007. Satu hal

yang perlu dicatat adalah bahwa pemerintah Belanda berhasil

mengendalikan laju tingkat inflasi pada kisaran dibawah 2% per

tahunnya walaupun beberapa komoditi harganya meningkat di pasar

dunia. Dengan terkendalinya tingkat inlasi tersebut maka tingkat

pertumbuhan GDP yang tidak lebih dari 4% pun sangat berarti bagi

kesejahteraan dan kemakmuran bangsanya karena dapat

meningkatkan pendapatan per kapitanya.

Page 4: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

4

D. Tingkat Suku Bunga

Sebagaimana diketahui bahwa tingkat suku bunga bank di Belanda

ditentukan oleh ECB (Europese Central Bank) untuk wilayah Eropa.

Dalam 5 tahun terakhir (2002-2006) perkembangannya dari tahun ke

tahun menunjukkan angka yang berfluktuatif. Pada 3 tahun pertama

(2002, 2003 dan 2004) terlihat suku bunga bank menurun dari 3,29%

pada tahun 2002 menjadi 2,32% pada tahun 2003 dan 2,05% pada

tahun 2004. Kemudian mulai tahun 2005, tingkat suku bunga bank

mulai meningkat lagi menjadi 2,09% dan terus meningkat menjadi

2,83% pada tahun 2006. Peningkatan ini dipicu oleh semakin

membaiknya perekonomian Belanda. Pertumbuhan ekonomi yang baik

tersebut karena adanya aktivitas perdagangan dan investasi mulai

bergairah kembali setelah didera stagnasi beberapa tahun sebelumnya

sebagaimana juga dialami beberapa Negara anggota UE lainnya.

E. Tingkat Pengangguran

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dalam

tiga tahun terakhir (2005-2007), maka tingkat pengangguran di

Belanda pada periode tersebut juga menunjukkan trend yang

membaik yang ditandai dengan dapat ditekannya tingkat

pengangguran dari 6,5% pada tahun 2005 turun menjadi 4,5% tahun

2007. Total angkatan kerja pada tahun 2007 tercatat sebesar 7,5 juta

yang tersebar keberbagai sektor dengan rincian sebagai berikut :

pertanian sebesar 3,0%; industri sebesar 24,0 %; dan jasa sebesar

74%.

F. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Belanda pada tahun 2007 mencapai 16.570.613 jiwa

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,47%. Adapun rata-rata

pertumbuhan penduduk dalam periode 2000-2006 sebesar 0,5%.

Dengan luas wilayah daratan 33.873 km2 maka pada tahun 2007

tingkat kepadatannya cukup tinggi yaitu tiap 1 km2 dihuni oleh 489

jiwa. Rata-rata harapan lamanya orang hidup di Belanda untuk pria

Page 5: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

5

mencapai 76,52 tahun, sedangkan untuk wanita mencapai 81,82

tahun. Dari jumlah penduduk tahun 2007 tersebut, komposisi

terbesar adalah penduduk dengan usia antara 15-64 tahun sebesar

67,8%. Sisanya penduduk dengan usia sampai dengan 14 tahun

sebesar 17,8% dan penduduk yang berusia 65 tahun ke atas 14,4%.

G. Investasi

Berdasarkan data dari BKPM, realisasi nilai investasi Belanda di

Indonesia pada 2007 mencapai US$ 147,2 juta yang mencakup

sebanyak 36 proyek. Dengan nilai investasi tersebut maka pangsanya

adalah 1,4% dari total nilai investasi asing di Indonesia sebesar US$

10.349,6 juta. Realisasi nilai investasi Belanda di Indonesia masuk

dalam 20 besar investor dunia dan saat ini menempati peringkat ke-12

setelah Hongkong dan sebelum Amerika Serikat. Dari kawasan Uni

Eropa, realisasi nilai investasi Belanda di Indonesia menduduki

peringkat kedua setelah Inggris dengan nilai investasi sebesar US$

1.685,8 juta yang mencakup 63 proyek. Dibandingkan dengan

realisasi nilai investasi tahun 2006 yang hanya mencapai US$ 35,2

juta dan mencakup 24 proyek, maka realisasi nilai investasi Belanda

di Indonesia pada tahun 2007 meningkat sangat signifikan sebesar

318,2%. Peningkatan realisasi nilai investasi ini tentu saja ada

kaitannya dengan semakin kondusifnya iklim investasi di Indonesia

terutama sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor. 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal yang memberikan ruang gerak lebih

luas kepada para investor asing dan adanya prinsip”equal treatment ”

terhadap investor baik asing maupun domestik.

Untuk meningkatkan investasi perusahaan asing di Belanda,

Pemerintah Belanda menugasi sebuah Direktorat Perusahaan dan

Inovasi di bawah Direktorat Jenderal Kementerian Ekonomi Belanda,

yang disebut The Netherlands Foreign Investment Agency (NFIA).

Direktorat ini menangani secara khusus investasi dengan beberapa

tugas utama antara lain :

Page 6: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

6

1. Menarik aktivitas yang mengarah pada ilmu pengetahuan misalnya

menari investor asing untuk membuka sentra R&D

2. Menstimulir perluasan investasi : mendorong investor asing untuk

memperluas aktivitasnya

3. Menangani investasi secara lebih pro aktip : memperlihatkan sektor

sektor ekonomi Belanda yang kuat bagi investor asing

4. Mempropagandakan image Belanda yang baik dan hebat di luar

negeri

5. Membuka perwakilan NFIA baru di China dan India. Menyelidiki

kemungkinan di Malaysia, Singapura dan Timur Tengah

Dengan fokus kegiatan tersebut, NFIA telah menunjukan kinerja yang

cukup mengesankan dalam menarik investor asing untuk

menanamkan modalnya di Belanda. Hal ini terbukti dengan semakin

meningkatnya nilai investasi asing di Belanda dari tahun ke tahun

berikutnya.

Perkembangan rata-rata nilai tukar Euro terhadap US Dollar dalam

periode 5 tahun (2003-2007) terakhir menunjukkan kecenderungan

yang semakin menguat. Hal ini tentu mempunyai implikasi baik yang

bersifat negatif maupun positif terhadap perekonomian Belanda. Sisi

negatifnya adalah dengan semakin menguatnya nilai tukar Euro

tersebut akan mengakibatkan barang-barang hasil buatan Belanda

menjadi semakin mahal di pasar global jika dibandingkan dengan

harga produk sejenis dari negara lain. Secara berturut-turut rata-rata

nilai tukar Euro terhadap US Dollar dalam 5 tahun terakhir sebagai

berikut : 0,8860 (2003); 0,8054 (2004); 0,8041 (2005); 0,7964

(2006) dan 0,7345 (2007). Segi positifnya adalah dengan

perkembangan nilai tukar Euro terhadap mata uang US Dollar

tersebut oleh beberapa pengamat keuangan dinilai sebagai suatu

prestasi yang cukup baik karena Euro yang pada tahun-tahun

sebelumnya masih lemah terhadap dolar AS, tetapi kini justru berbalik

Page 7: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

7

menjadi kuat terhadap dolar AS dan juga terhadap beberapa mata

uang asing lainnya. Tidak tertutup kemungkinan suatu saat nanti

transaksi resmi perdagangan internasional tidak lagi menggunakan

US Dollar tetapi akan menggunakan Euro sebagai alternatif

penggantinya.

II. Peluang Impor Kelompok Produk

Peluang impor kelompok produk mesin dan peralatan yang

berteknologi tinggi seperti kapal dan turbojets dari Belanda sangat

besar mengingat kelompok produk impor tersebut belum mampu di

produksi di dalam negeri. Melakukan importasi dari Belanda dirasakan

lebih menguntungkan jika dibandingkan impor dari negara lain untuk

porduk sejenis karena kualitas dan harganya yang lebih kompetitif

disertai dengan pelayanan purna jual yang memuaskan. Belanda,

disamping mensuplai kelompok produk tersebut ke Indonesia juga

menjualnya ke beberapa Negara di Asia Tenggara lainnya seperti

Philipina. Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kambodia. Adapun

kelompok komoditi lain yang banyak diminati dan diimpor oleh

Indonesia adalah waste and scrap paper, electrical apparatus for line

telephone and telegraph, food preparations, milk and cream dan

beaty and make-up preparations . Kelompok produk ini masih diimpor

oleh Indonesia karena belum sepenuhnya tersedia secara mencukupi

didalam negeri sehingga harus dilakukan importasi untuk menjamin

kelangsungan pembuatan produk akhir baik untuk tujuan pasar dalam

negeri maupun ekspor.

III. Peraturan dan Kebijakan

Peraturan dan kebijakan perdagangan senantiasa mengacu pada

regulasi/ketentuan Uni Eropa, WTO dan Kebijakan Pemerintah

Belanda sendiri. Kebijakan tersebut tidak saling bertabrakan dan

tumpang tindih tetapi justru saling melengkapi dan mendukung satu

Page 8: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

8

sama liannya. Kebijakan Perdagangan Belanda secara jelas tertuang

dan tercakup dalam Kebijakan Hubungan Ekonomi Internasional

Belanda yang mencakup beberapa hal antara lain :

a. Memelihara hubungan diplomatik ekonomi yang baik dengan

negara-negara yang memiliki pasar yang relevan bagi Belanda.

Untuk meningkatkan hubungan diplomatik ekonomi Pemerintah

Belanda senantiasa mengadakan komunikasi/kontak secara rutin

dengan pihak-pihak instansi Pemerintah terkait baik di dalam

maupun di luar negeri, menciptakan persyaratan-persyaratan

dasar yang saling menguntungkan dalam bersaing di bidang

perdagangan internasional dan berusaha mencari jalan keluar

terhadap hambatan yang dihadapi oleh dunia usaha.

Dalam melaksanakan kegiatan ini instrumen yang diperlukan

adalah :

• Intervensi dari pejabat yang berwenang, staf pejabat

tinggi dan jaringan perwakilan;

• Membangun dan memelihara jaringan dengan pihak

publik melalui hubungan bilateral dan multilateral;

• Menangani hambatan yang dihadapi oleh perusahaan

Belanda di dalam dan luar Eropa secara proaktif dan

struktural dengan jalan “Crash Team”;

Adapun sasaran yang diharapkan dari kebijakan ini adalah

pemerintahan dan pembentukan opini internasional serta

perusahaan-perusahaan Belanda.

b. Melanjutkan kelancaran hubungan perdagangan internasional

dan investasi serta memperkuat tatanan hukum ekonomi

internasional.

Alasan dasar Belanda mengadopsi kebijakan ini adalah untuk

memperbaiki cara kerja pasar internasional sehingga pengusaha

Page 9: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

9

dan konsumen dapat memanfaatkan potensi perkembangan

ekonomi secara optimal. Menteri Ekonomi bertanggung jawab atas

kebijaksanaan ekonomi luar negeri termasuk kebijaksanaan

perdagangan baik dalam kaitannya dengan UE maupun dengan

WTO.

Instrumen yang digunakan untuk mewujudkannya adalah melalui :

• Perundingan baik dalam kerangka UE maupun WTO.

• Perjanjian Perlindungan Investasi (IBO = Investerings

Beschermings Overeenkomsten);

• Pemeriksaan terhadap arus perdagangan barang-barang

strategis.

Kelompok sasaran yang diinginkan adalah pemerintahan di UE,

OECD, Negara-negara anggota WTO, badan-badan/instansi yang

relevan, perusahaan Belanda yang beroperasi secara international

dan NGO.

c. Memajukan business Internasionaal

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi dan daya

saing perusahaan Belanda baik yang sudah maupun yang akan

didirikan.

Instrumen yang biasa ditempuh adalah melalui :

Pengiriman misi-misi perusahaan-perusahaan dari dan

ke luar negeri.

Pembuatan paket basis untuk pengusaha yang

mencakup :

• Penerangan umum, penerusan pengetahuan dan

promosi melalui The Agency for International

Business and Cooperation (EVD = Export

Voorlichting Dienst);

• Jasa ekonomi kepada pengusaha-pengusaha di

luar negeri melalui jaringan perwakilan

Page 10: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

10

internasional Belanda (Kedutaan Besar, Konsulat

Jenderal dan Nederlands Business Support

Offices) yang kesemuanya dibawah arahan dari

kantor pusat Kementerian Perekonomian.

• Saran yang memadai untuk keperluan

pembentukan strategi internasional dan studi

kelayakan;

• Komponen Internasional dalam pengaturan pasar

kapital yang baru akan dikembangka.

Program pasar-pasar baru dengan thema ”Berdagang

Internasional” yaitu dengan memberikan bantuan

pendanaan investasi awal.

Instrument pendanaan lainnya melalui Program

Pengiriman Manager (PUM = Programma Uitzending

Managers); Asuransi dari Transaksi Ekspor ke

Timur Tengah dan Eropa Timur (SENO = Verzekering

van exporttransacties naar Midden- en Oost-Europa) +

Garansi Fasilitas Pasar Baru (GOM = Garantiefaciliteit

Opkomende Markten).

Kelompok sasaran dari kebijakan ini adalah kalangan dunia

usaha Belanda.

d. Memajukan investasi perusahaan asing.

Latar belakang pemberlakuan kebijakan ini adalah untuk

memberikan sumbangan kepada perkembangan ekonomi

Belanda dan perkembangan produktivitas, kesempatan

bekerja dan daya inovasi.

Instrumen yang dipakai untuk menunjang kebijakan ini

adalah :

• Supplementary-instrumen pengetahuan dan Infrastruktur;

Page 11: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

11

• Jaringan Komisariat Penanaman Modal Asing di Belanda

(CBIN = Commissariat Buitenlandse Investeringen in

Nederland);

• Penelitian permanen terhadap posisi klimaks investasi

Belanda;

• Jaringan relasi (partner regional, Netherlands Distribution

Land (NDL = Nederland Distributieland), Departemen

lainnya, antara lain Dinas Imigrasi dan Naturalisasi serta

Kementerian Keuangan).

Kelompok sasaran yang diharapkan dari kebijakan ini adalah

perusahaan-perusahaan asing yang berminat untuk menetap

di North West Europe, dimana Belanda menjadi salah satu

pilihannya.

IV. Tata Cara Impor dan Hukum Bisnis

Sebagai salah satu negara dagang yang maju didaratan Eropa, tata

cara dan mekainsme berniaga dengan Belanda hampir sama dengan

cara berdagangan dengan negara anggota Uni Eropa lainnya.

Transaksi perdagangan (ekspor dan impor) dapat dilakukan secara

langsung”face to face” empat mata antara eksportir dan importir

sehingga cara ini sangat pendek. Tetapi transaksi dagang dapat juga

dilakukan melalui perantara (mediator) atau broker sehingga

menambah mata rantai. Keuntungannya dengan cara ini pihak

eksportir/importir tidak bersusah payah melakukan pendekatan tau

korespondensi secara intensif karena semuanya dilakukan oleh

perantara, namun tentu saja karena mata rantai tambah panjang

akan menambah juga biaya atau meningkatkan harga barang yang

diperdagangkan tersebut. Belanda selama ini dikenal sebagai negara

yang patuh kepada hukum dan sangat memegang prinsip dagang

yang jujur, konsisten dan konskuen terhadap hukum dan persetujuan

Page 12: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

12

yang telah ditandatangani dan disepakati bersama oleh kedua belah

pihak (penjual/eksportir dan pembeli/importir). Oleh karena itu

adalah suatu hal yang sangat prinsip bagi para pengusaha Belanda

apabila telah menyetujui kontrak dagang. Pengusaha/importir Belanda

akan patuh dan konsisten terhadap persetujuan tersebut sehingga

jika penjual/eksportir tidak dapat memenuhi butir-butir kesepakatan

yang telah mereka tandatangani, maka tidak segan-segan mereka

akan mengajukan klaim/gugutan atas ketidakkonsistenan yang

dilakukan oleh penjual/eksportir karena dianggap tidak jujur dan

merugikan pembeli/importir. Misalnya pihak eksportir Indonesia dan

importir Belanda telah menyepakati dan menandatangani kontrak

dagang bahwa importir Belanda ingin membeli CPO dari Indonesia

sebesar 100.000 mbu untuk penyerahan per 15 Nopember 2008.

Namun sampai pada tanggal jatuh temponya produk yang dipesan

tersebut belum tiba dan ternyata datangnya produk tersebut

terlambat beberapa minggu. Atas kejadian ini dapat dipastikan pihak

pembeli akan mengajukan klaim terhadap keterlambatan

pemyampaian produk tersebut kepada penjual secara perdata. Jadi

hukum bisnis di Belanda sangat ketat, namun sepanjang segala

sesuatunya dapat diantisipasi secara cermat keketatan hukum bisnis

tersebut sebenarnya merupakan sebuah pembelajaran yang sangat

berharga dan bermanfaat bagi para pengusaha Indonesia yang ingin

sukses melakukan bisnis dengan partnernya di Belanda. Adapun tata

cara impor produk dari Belanda tidaklah sulit karena Belanda

menganut perdagangan terbuka dan bebas. Negara manapun bebas

mengimpor berbagai macam produk dari Belanda dengan prosedur

dan tata cara impor yang lazim sesuai dengan ketentuan WTO.

Berikut ini beberapa contoh kasus sengketa dagang sebagai akibat

kurang pahamnya para pengusaha Indonesia terhadap hukum bisnis

di Belanda, antara lain :

Selama tahun 2007, terdapat (dua) kasus sengketa dagang antara

perusahaan dan pelaku usaha warga negara Indonesia dengan

Page 13: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

13

perusahaan dan pelaku usaha warga negara Belanda yang telah

melakukan transaksi dagang sejak beberapa tahun yang lalu, namun

kemudian timbul masalah karena masing-masing pihak mengingkari

janji sebagaimana tercantum dalam kontrak dagang yang telah

ditandatangani bersama. Kedua kasus sengketa dagang tersebut

adalah kasus sengketa dagang produk furniture antara CV. Istana Jati

Perkasa, Indonesia dengan Van Cranenbroek BV, Belanda serta kasus

sengketa dagang produk coconut powder antara PT. Segar Sari

Husada, Indonesia dengan Stolp International BV, Belanda. Kami

berpendapat bahwa kedua kasus tersebut harus segera ditangani dan

diselesaikan secara tuntas untuk menghindari adanya „bad image“

tentang Indonesia di mata pengusaha dari negara mitra dagang.

a. Kasus Sengketa Dagang antara Cv. Istana Jati Perkasa, Jepara-

Jateng, Indonesia dengan VanCranenbroek ELC BV, Budel,

Belanda.

Kasus sengketa dagang ini mengemuka sebagai akibat produk

yang dikirimkan oleh eksportir Indonesia yaitu CV. Istana Jati

Perkasa yang beralamat di Jalan Bangsri Raya, Jepara, Jawa

Tengah kepada importir Belanda yaitu Van Cranenbroek CLC BV,

Belanda tidak sesuai dengan kulitas produk ya ng telah disepakati

dalam kontrak dagang. Walaupun alasan ketidaksesuaian kualitas

tersebut telah disampaikan kepada pihak importir yaitu karena

ketiadaan bahan baku yang prima sebagaimana yang terdahulu

dan alasan tersebut telah diterima oleh pihak importir, namun

pada kenyataannya pihak importir tetap tidak mau

membayar/melunasi outstanding payment sebesar Rp

920.000.000,- atas pengapalan barang yang telah dilakukan

sebelumnya.

Setelah diadakan pembicaraan secara intensif dan pendekatan

secara persuasif baik oleh pihak eksportir maupun KBRI Den Haag,

Page 14: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

14

akhirnya diperoleh jawaban bahwa pihak importir memberikan

sinyal untuk menyelesaikan outstanding pembayaran yang belum

dilunasi. Setelah ditunggu beberapa waktu ternyata sinyal positif

tersebut tidak menjadi kenyataan bahkan pada saat dihubungi

yang bersangkutan tidak mengangkat dering telponnya. Namun hal

tersebut tidak membuat kita putus asa karena dengan sabarnya

kita selalu berusaha menghubungi setiap saat dan alhasil akhirnya

tilpon diangkat dan kita bisa berkomunikasi secara baik untuk

menanyakan kesediaan van Cranebroek melunasi sisa

pembayarannya.

Setelah bicara panjang lebar akhirnya disepakati bahwa pihak

importir akan segera melunasi apabila dia memperoleh bukti

pengapalan barang berupa 3 (tiga) invoice terlebih dahulu. Setelah

permintaan van Cranebroek dipenuhi, melalui e-mailnya yang

bersangkutan menyatakan bahwa dia tidak dapat melunasi sisanya

pembayaran karena ternyata barang (wooden furniture) tersebut

masih berada dalam stock dan belum laku terjual. Selanjutnya

apabila pihak CV. Istana Jati Perkasa memaksa untuk meminta

sisa pembayaran pada saat itu juga, maka pihak Van Cranebroek

bersedia membayarnya tetapi tidak sebesar jumlah tagihan karena

masih harus dikurangi dengan biaya ganti rugi dan garansi. Tetapi

pihak eksportir pada saat itu masih ngotot untuk memperoleh sisa

pembayaran secara penuh, namun pihak importir tetap hanya

bersedia membayar setelah dipotong ganti rugi dan garansi.

Karena kedua belah pihak masih belum sepakat tentang besarnya

jumlah sisa pembayaran sampai batas waktu tertentu, akhirnya

pihak importir tidak lagi memberikan kesanggupan untuk

membayar bahkan pada saat dihubungipun tidak ada jawaban

sama sekali dan sampai saat ini kasus tersebut masih terus

diusahakan jalan keluarnya.

Page 15: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

15

b. Kasus Sengketa dagang antara PT. Sari Segar Husada (PT. SSH)

Jakarta, Indonesia dengan Stolp International BV,Bunschoten,

Belanda.

Sebagai pelaku usaha dibidang produksi coconut powder, PT Sari

Segar Husada telah lama merintis usahanya dengan melakukan

ekspor ke Belanda. Hal ini telah berlangsung cukup lama dan

sebagai mitra daganganya adalah Stolp International BV,

Bunschoten, Belanda dan selama kurun waktu itu pula tidak

pernah ada masalah apapun.

Namun satu kasus mulai muncul pada saat PT.SSH belum

menerima sisa pembayaran dari pengapalan/pengiriman barang

yang telah dilakukan, sementara pihak Stolp International tidak

bersedia melunasinya apabila order untuk termin berikutnya belum

dia terima sebagai kompensasi atas keterlambatan pengiriman

barang order sebelumnya. Walaupun telah dijelaskan alasan

keterlambatan karena faktor alam yaitu adanya musim kemarau

yang berkepanjangan sehingga pihak PT.SSH mengalami kesulitan

dalam memperoleh bahan baku dan kedua belah pihak telah saling

mensupport satu sama lain termasuk adjusting price ke dalam

sales contract karena harga kelapa terus mengalami peningkatan

sebesar 40%, tetapi belakangan diketahui bahwa pihak importir

tidak menepati kesepakatan sebagaimana tertera dalam kontrak

baru sehingga tetap saja menahan outstanding debt note sejak

pembayaran terakhir pada bulan Mei 2007 yang lalu.

Setelah dilakukan komunikasi secara intensif dan pendekatan

secara persuasif baik oleh eksportir sendiri maupun bantuan dari

KBRI Den Haag akhirnya pihak importir dapat menyetujui untuk

melunasi sisa pembayaran tetapi dengan persyaratan bahwa

pihaknya harus terlebih dahulu mendapatkan bukti berupa copy

invoice atas pengiriman barang yang telah dilakukan oleh eksportir

Page 16: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

16

(PT.SSH). Namun dengn telah dipenuhi persyaratan tersebutpun

pembayaran tak kunjung dilunasi juga bahkan pihak importir

menyatakan bahwa pihaknya akan melunasi sisa pembayarannya

apabila sudah menerima pengiriman barang atas order tahap

berikutnya dengan sistem pembayaran CAD on Vessel Arrival with

presentations of documents langsung dialamatkan kepada Stolp

International BV. Sementara itu pihak PT. SSH merasa keberatan

untuk memenuhi peryaratan tersebut mengingat outstanding debt

note atas order yang lalu saja belum dilunasi kini malah minta

pengiriman barang atas order tahap berikutnya sehingga pihaknya

merasa dirugikan dua kali. Hal-hal inilah yang menjadikan

sengketa dagang antara kedua belah pihak belum menemui titik

temu yang saling menguntungkan (win win solution).

V. Data dan Trend Perdagangan

Total nilai perdagangan Indonesia-Belanda selama 5 tahun terakhir

(2003-2007) sebesar US$ 14,53 milyar dengan trend positif sebesar

11,08%. Dari total nilai perdagangan tersebut, Indonesia mampu

melakukan ekspor ke Belanda sebesar US$ 11,61 milyar sedangkan nilai

impornya hanya sebesar US$ 2,91 milyar. Dengan demikian neraca

perdagangan Indonesia-Belanda selama periode yang sama (2003-2007)

senantiasa menunjukkan surplus perdagangan bagi Indonesia yaitu

sebesar US$ 8,70 milyar atau rata-rata surplus perdagangan per

tahunnya sebesar US$ 1,74 milyar.

Khusus nilai perdagangan bilateral Belanda dengan Indonesia untuk

periode Januari-Desember 2007 mencapai US$ 3.819,20 juta atau naik

19,84% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2005 sebesar

US$ 3.186,89 juta. Peningkatan total nilai perdagangan Indonesia

dengan Belanda ini disebabkan oleh adanya peningkatan transaksi

perdagangan baik di sisi ekspor maupun sisi impornya.

Page 17: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

17

Disisi ekspor, selama periode 5 tahun tersebut trend eskpor Indonesia ke

Belanda menunjukkan angka yang positif sebesar 9,92%. Dan pada

tahun 2007 Indonesia mampu melakukan eksportasi ke Belanda sebesar

US$ 2.845,16 juta atau naik 8,30% jika dibandingkan dengan periode

yang sama tahun 2006 sebesar US$ 2.627,22 juta.

Berdasarkan realisasi nilai ekspor tahun 2007, maka terdapat 10

(sepuluh) jenis produk ekspor utama Indonesia ke Belanda yaitu :

1. Palm oil and its fractions not chemically modified senilai US$ 267,28

juta atau naik 2,53 % dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar US$

260,68 juta. Dengan demikian pada thun 2007 Indonesia menduduki

peringkat terbesar ke-dua dengan pangsa pasar sebesar 36,92%.

Posisi tersebut persis berada dibawah Malaysia sebagai negara

pengekpor terbesar pertama dengan nilai ekspor sebesar US$ 380,05

juta dengan pangsa sebesar 52,49%. Sedangkan negara pengekspor

utama lainnya yang menduduki peringkat terbesar ke-tiga sampai

dengan ke-lima sebagai pemasok pasar Belanda secara berturut-turut

adalah Jerman senilai US$ 13,61 juta (1,88%); Papua Nugini senilai

US$ 12,02 juta (1,66%); dan Thailand senilai US$ 5,81 juta (0,80%).

2. Authomatic data-processing machines and units thereof senilai US$

208,55 juta atau turun 15,39% dibandingkan tahun sebelumnya

sebesar US$ 246,47 juta. Penurunan nilai ekspor tersebut terutama

disebabkan oleh semakin gencarnya promosi eskpor disertai dengan

berbagai kemudahan dari pemerintah negara-negara pesaing utama

Indonesia seperti China, Malaysia, Taiwan dan Thailand. Karena

penurunan tersebut, maka Indonesia hanya menduduki peringkat

terbesar ke-16 dengan pangsa pasar sebesar 1,09%. Posisi tersebut

berada jauh dibawah Thailand dengan nilai ekspor US$ 1.081,83 juta

(5,67%) dan Singapura dengan nilai US$ 659,77 juta (3,46%).

Page 18: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

18

Adapun negara pengekpor utama ke Belanda yang menempati

peringkat terbesar pertama sampai ke-lima secara berturut-turut

diduduki oleh China senilai US$8.805,11 juta (46,17%); Inggris

senilai US$ 1.080,58 juta (5,67%); Amerika Serikat senilai US$

1.057,41 juta (5,54%); Malaysia senilai US$ 478,33 juta (2,51%);

dan Taiwan senilai US$ 416,66 juta (2,18%).

3. Coal senilai US$ 152,50 juta, turun cukup signifikan sebesar 35,85%

dibandingkan tahun 2006 yang mencapai US$ 237,72%. Penurunan in

disebabkan oleh adanya produksi dan ekspor secara besar-besaran

oleh beberapa negara produsen utama batubara seperti Taiwan,

Amerika Serikat dan China, Malaysia dan Inggris. Dengan demikian

Indonesia hanya menduduki peringkat terbesar ke-enam dengan

pangsa pasar sebesar 4,42%. Adapun negara pengekpor utama yang

menempati peringkat terbesar pertama sampai ke-lima secara

berturut-turut adalah Taiwan senilai US$767,56 juta (22,27%);

Amerika Serikat senilai US$ 724,22 juta (21,01%); China senilai US$

557,21 juta (16,17%); Malaysia senilai US$ 427,64 juta (12,41%);

dan Inggris senilai US$ 253,40 juta (7,35%).

4. Furniture and parts thereof senilai US$ 127,72 juta atau meningkat

sebesar 21,42% dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar US$

105,19 juta. Dengan nilai ekspor 2007 sebesar itu, maka Indonesia

menduduki peringkat terbesar ke-empat dengan pangsa pasar

sebesar 6,86%. Dengan posisi ini, maka untuk kawasan ASEAN

Indonesia menempati urutan pertama disusul Vietnam dengan nilai

ekspor sebesar US$ 44,98 juta (2,42%). Adapun negara pengekspor

utama lainnya yang menempati peringkat terbesar pertama sampai

dengan ke-tiga secara berturut-turut adalah Jerman senilai US$

580,73 juta (31,21%); Belgia senilai US$ 360,47 juta (19,37%); dan

China senilai US$ 295,81 juta (15,90%).

Page 19: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

19

5. Coconut ”copra” senilai US$ 174,51 juta atau meningkat secara

signifikan sebesar 68,77% dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar

US$ 103,40 juta. Dengan prestasi tersebut, maka Indonesia

menempati peringkat terbesar pertama dengan pangsa pasar sebesar

47,09%. Secara berturut-turut negara pengekspor utama lainnya

yang menempati peringkat terbesar ke-dua sampai dengan ke-lima

adalah : Philipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 131,69 juta

(35,53%); Malaysia senilai US$ 26,28 juta (7,09%); Thailand senilai

US$ 7,97 juta (2,15%); dan Papua Nugini senilai US$ 7,33 juta

(1,98%).

6. Flat-rolled products of iron or non-alloy steel senilai US$ 75,73 juta

atau turun sebesar 23,71%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh

semakin ketatnya persaingan dari beberapa negara maju seperti

Jerman, Belgia dan Inggris yang mampu memproduksi dengan

kualitas yang prima dan harga yang kompetitif. Namun demikian

Indonesia masih mampu menempati peringkat terbesar ke-empat

dengan pangsa pasar sebesar 5,08% yang berarti berada satu tingkat

diatas Perancis yang berada pada peringkat terbesar ke-lima dengan

nilai ekspor sebesar US$ 46,66 juta dan pangsa pasar sebesar 3,13%.

Adapun negara pengekspor utama lainnya yang menempati peringkat

terbesar pertama sampai ke-tiga secara berturut-turut adalah :

Jerman senilai US$ 497,62 juta (33,37%); Belgia senilai US$ 343,51

juta (23,70%); dan Inggris senilai US$ 131,73 juta (8,83%).

7. Printing Machinery used for printing by means of the printing type

senilai US$ 116,43 juta atau meningkat secara fantastis sebesar

265.845,46% dibandingkan dengan tahun 2006 yang hanya mencapai

US$ 45 ribu. Namun demikian pangsa pasarnya masih relatif rendah

yaitu hanya 1,09% sehingga di pasar Belanda hanya menempati

peringkat ke-enambelas setelah Singapura (urutan ke-6), Malaysia

(urutan ke-9), dan Thailand (urutan ke-120). Negara-negara lain

yang menduduki peringkat terbesar pertama sampai dengan ke-lima

Page 20: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

20

secara berurutan adalah : China senilai US$ 2.656,66 juta (24,31%);

Jepang senilai US$ 2.368,54 juta (21,68%); Jerman senilai US$

1.080,78 juta (9,89%); Perancis senilai US$ 728,15 juta (6,66%);

dan Amerika Serikat senilai US$ 691,28 juta (6,33%).

8. Transmission Apparatus for Radio-Telephony or Radio-Telegraphy

mencapai nilai US$ 86.78 juta atau meningkat 39,25% dibandingkan

dengan tahun 2006 sebesar US$ 62,32 juta. Dengan nilai eskpor

tersebut, maka pada tahun 2007 peringkat Indonesia menempati

urutan terbesar ke-tujuh walaupun prosentase peningkatannya paling

tinggi, namun dua negara anggota ASEAN masing-masing Thailand se

nilai US$ 266,44 juta (urutan terbesar ke-tiga) dan Malaysia senilai

US$ 107,29 juta (urutan terbesar ke-lima) berada diatas peringkat

Indonesia. Tiga negara pengekspor terbesar lainnya adalah China

senilai US$ 963,97 juta pada urutan terbesar pertama disusul oleh

Jepang dengan nilai US$ 723,04 juta pada urutan terbesar kedua dan

Inggris dengan nilai US$ 126,49 juta berada pada peringkat terbesar

ke-empat di pasar Belanda.

9. Unwrought tin senilai US$ 243,75 juta atau naik secara signifikan

sebesar 154,57% dibandingkan tahun 2006 sebesar US$ 95,75 juta.

Dengan nilai eskpor tahun 2007 tersebut, maka pantaslah Indonesia

menempati peringkat terbesar pertama dengan pangsa pasar sebesar

48,33%. Adapun negara pengekspor utama lainnya yang menempati

urutan terbesar berikutnya dari ke-dua sampai dengan ke-lima

masing-masing adalah : Peru senilai US$ 86,87 juta (17,22%);

Inggris senilai US$38,77 juta (7,69%); Thailand senilai US$ 24,53

juta (4,86%); dan Singapura senilai US$ 13,63 juta (2,70%).

10. Wood senilai US$ 83,40 juta atau turun sebesar 8,86%

dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar US$91,50 juta. Penurunan

ini disebabkab oleh beberapa faktor antara lain semakin terbatasnya

Page 21: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

21

kapasitas produksi dalam negeri dan semakin ketatnya persyaratan

lingkungan terhadap kayu dari daerah tropis. Walaupun nilai ekspor

tahun 2007 turun tetapi Indonesia masih menempati peringkat

terbesar pertama dengan pangsa pasar sebesar 30,65%. Adapun

negara pengekspor utama lainnya yang menempati peringkat terbesar

ke-dua sampai dengan ke-lima secara berturut-turut adalah : Brazil

senilai US$ 64,28 juta (23,63%); Malaysia senilai US$ 30,01 juta

(11,03%); China senilai US$ 18,99 juta (6,98%); dan Belgia senilai

US$ 18,72 juta (6,88%).

Sedangkan 10 jenis produk ekspor potensial Indonesia ke Belanda

pada tahun 2007 adalah :

1. Footwear with outer soles of rubber mencapai nilai US$ 61,53 juta

atau menurun 15,00% dibandingkan dengan tahun 2006 yang

mencapai nilai sebesar US$ 72,39 juta.

2. Builder’s joinery and carpentry senilai US$ 67,06 juta atau turun

6,88% dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencapai nilai

ekspor sebesar US$ 72,02 juta.

3. Seats, whether or not convertible into beds and parts thereof

mencapai nilai US$ 55,76 juta atau meningkat 21,29 dibandingkan

dengan tahun 2006 sebesar US$ 45,97 juta.

4. Oxygen-function amino-compounds mencapai nilai US$ 49,04 juta,

meurun cukup signifikan sebesar 23,02% dibandingkan dengan

niali ekspor tahun sebelumnya sebesar US$ 63,71 juta.

5. Oil cake and other solid residues, whether or not ground, nilai

ekspornya meningkat secara mengesankan sebesar 48,82% yaitu

dari US$ 32,53 juta pada tahun 2006 menjadi US$ 48,41 juta pada

tahun 2007.

Page 22: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

22

6. Sebaliknya nilai ekspor dari Video recording or reproducing

apparatus mengalami penurunan yang cukup drastis sebesar

36,90% yaitu dari US$ 69,71 juta pada tahun 2006 menjadi hanya

US$ 43,98 juta.

7. Begitu juga dengan nilai ekspor untuk Industrial monocarbocylic,

acid oils from refinery mengalami penurunan sebesar 33,81%

yaitu dari US$ 53,98 juta pada tahun 2006 menjadi hanya US$

35,73 juta saja pada tahun 2007.

8. Untuk produk ekspor Television receivers, including video monitors

and video projectors menunjukkan sedikit peningkatan sebesar

4,79% yaitu dari US$ 29,69 juta pada tahun 2006 naik menjadi

US$ 31,12 juta pada tahun 2007.

9. Jerseys, pullovers, cardigans, waistcoats and similar articles, nilai

ekspornya turun secara drastis sebesar 41,07% yaitu dari sebesar

US$ 52,02 juta pada tahun 2006 menjadi hanya sebesar US$30,66

juta pada tahun 2007.

10.Chemical wood pulp, soda or sulphate (excluding dissolving

grades), menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar

35,58% yaitu dari hanya US$ 21,75 juta pada tahun 2006 naik

menjadi US$ 29,49 juta pada tahun 2007.

Faktor-faktor penyebab naiknya nilai ekspor beberapa produk ekspor

utama seperti unwrought tin, coconut ”copra” , furniture, printing

machinery dan transmission apparatus terutama karena meningkatnya

permintaan pasar dan semakin kompetitifya harga produk ekspor

tersebut dibandingkan dengan harga produk-produk sejenis dari negara

lain serta semakin meroketnya harga beberapa produk primer di pasar

internasional dimana Indonesia menjadi salah satu pengekspor

utamanya seperti : unwrought tin, coconut ”copra” dan nutmeg.

Sedangkan untuk produk potensial yang mengalami kenaikan nilai

Page 23: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

23

ekspornya seperti: seats, oil cake dan chemical wood pulp terutama

disebabkan oleh semakin membaiknya kualitas produk ekspor tersebut

dan harganya sangat kompetitif sehingga pasar lebih memilih impor dari

Indonesia dari pada mengimpor dari negara lain yang dirasakan lebih

mahal dengan mutu yang lebih rendah.

Sedangkan dari sisi impor, diketahui bahwa nilai Indonesia dari Belanda

selama periode 5 tahun menunjukkan kecenderungan yang positif

sebesar 14,79%. Dan pada tahun 2007 nilainya mencapai US$ 974,05

juta yang berarti menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan

sebesar 74,04% dibandingkan dengan nilai impor tahun 2006 sebesar

US$ 559,66 juta.

Namun demikian, peningkatan nilai impor Indonesia dari Belanda

tersebut sebenarnya tidak serta merta menunjukkan sesuatu yang

negatif, tetapi peningkatan impor tersebut justru menunjukkan sesuatu

yang positif karena sebagian besar tersebut berupa impor mesin-mesin

dan bahan baku yang sangat dibutuhkan dan digunakan oleh industri

dalam negeri yang menghasilkan produk-produk untuk tujuan ekspor.

Jadi komposisi impornya sebagain besar masih berupa bahan baku dan

barang modal yang memang belum dapat diproduksi di dalam negeri.

Dan yang lebih penting adalah bahwa kenaikan impor tersebut

berkaiatan erat dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian

nasional yang ditandai dengan menggeliatnya sektor riil, semakin

meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi lainnya. Dengan demikian

kenaikan impor tersebut tidak perlu terlalu dirisaukan mengingat gejala

ini juga berlaku umum di beberapa negara pesaing karena permintaan

yang meningkat dari industri dalam negerinya.

Belanda dijadikan sebagai pintu gerbang utama bagi Indonesia untuk

memasarkan berbagai macam produk non migas ekspor terutama dalam

memasuki pasar Uni Eropa. Dari berbagai jenis produk ekspor utama

Indonesia yang dieskpor ke Belanda tersebut, Crude Palm Oil (CPO)

Page 24: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

24

merupakan salah satu produk impor yang paling favourite karena

nilainya yang besar. Bagi Indonesia ekspor CPO ke Belanda menempati

peringkat pertama dalam perolehan devisa dari sector ekspor non migas

selama 3 tahun terakhir (2005-2007). Pada tahun 2007, nilai ekspor CPO

ke Belanda sebesar US$ 267,28 juta atau meningkat 2,53%

dibandingkan tahun 2006 sebesar US$ 260,68 juta. Walaupun beberapa

bulan terakhir harga CPO di pasar dunia menunjukkan kecenderungan

yang menurun sejalan dengan menurunnya harga minyak dunia, namun

nampak jelas bahwa nilai ekspor CPO Indonesia ke Belanda pada

semester I (Januari-Juni) 2008 masih tetap tinggi yaitu mencapai US$

144,64 juta atau naik 35,07% dibandingkan periode yang sama tahun

2007 sebesar US$ 107,09 juta. Dengan demikian peluang ekspor CPO

dan kelompok produk lainnya dari Indonesia ke Belanda masih sangat

besar mengingat CPO tersebut hanya diproduksi dan dipasok oleh

beberapa Negara saja. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya

permintaan yang meningkat karena kebutuhan CPO di Belanda dan

beberapa Negara anggota Uni Eropa lainnya juga semakin meningkat.

Dengan kondisi seperti ini maka diprediksi bahwa baik nilai maupun

volume eskpor CPO ke Belanda akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan jumlah permintaannya.

VI. Selera Konsumen

Sebagaimana masyarakat Eropa pada umumnya, selera masyarakat

Belanda sangat tinggi dalam artian mereka sangat menyukai jenis

produk yang memiliki kriteria kombinasi antara dinamis, praktis dan

ekonomis tetapi ramah lingkungan. Begitu juga dengan desain

produk, konsumen Belanda sangat menyenangi desain produk yang

mengandung unsur atraktif dan modis dengan tujuan agar mereka

bisa selalu mengikuti perkembangan jaman (up to date).

Sedangkan di bidang packaging dan warna, konsumen Belanda sangat

menyukai packaging yang aman, kuat dan tahan lama sehingga

Page 25: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

25

produk yang dikemas tidak rusak sampai di tempat tujuan akhir.

Masyarakat Belanda sangat menyenagi warna-warna yang cerah

seperti orange, biru, merah dan putih. Hal ini barangkali didasari

bahwa orang Belanda sebenarnya termasuk orang yang melankolis

dan mesra dalam pergaulannya sehingga sangat apresiatif apabila

pada momen tertentu mereka menerima ucapan selamat dan

menerima setangakai bunga sebagai tanda/ungkapan cinta kasih atau

persahabatan yang sejati.

VII. Peluang dan Tantangan bagi Indonesia

Pangsa pasar produk ekspor non migas Indonesia di Belanda masih

dibawah 1% yaitu hanya 0,63%. Jika dibandingkan dengan pangsa

pasar beberapa Negara pesaing dari Asia di Belanda seperti RRC

sebesar 8,86%, Malaysia sebesar 1,75%, Thailand sebesar0,85% dan

Philipina yang mencapai 0,66%, maka pangsa pasar Indonesia di

Belanda masih sangat kecil dan sangat mungkin untuk ditingkatkan.

Dengan melakukan perbaikan di segala bidang baik yang menyangkut

konsistensi kualitas, ketepatan waktu penyerahan maupun kontinuitas

pemasokan produk kepada para pelanggannya di luar negeri

termasuk Belanda, maka dapat dikatakan bahwa peluang ekspor

produk non migas Indonesia masih besar dan sangat mungkin untuk

ditingkatkan secara optimal. Apalagi untuk ekspor CPO ke Belanda

pada tahun 2007, pangsa pasarnya menempati peringkat terbesar

kedua (39,92%) setelah Malaysia (52,49%) sangatlah mungkin suatu

saat pangsa pasar ekspor CPO Indonesia ke Belanda akan menggeser

Malaysia di tempat teratas dengan syarat Indonesia mampu

meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit baik

melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi perkebunan kelapa sawit

karena memang masih tersedia lahan perkebunan yang luas,

sementara Malaysia saat ini sudah sangat terbatas areal perkebunan

kelapa sawitnya.

Page 26: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

26

Walaupun peluang ekspor non migas Indonesia sangat besar, namun

tantangan yang dihadapi juga tidak ringan mengingat negara-negara

aggota Uni Eropa termasuk Belanda akhir-akhir ini sangat gencar

memberlakukan ketentuan yang ketat terhadap produk-produk impor

dari negara lain terutama yang berupa hambatan-hambatan non tarif

(non tariff bariers) yang dikaitkan dengan isu lingkungan hidup,

mempekerjakan anak dibawah umur, isu kesehatan, keamanan dan

keselamatan apabila produk tersebut di konsumsi oleh penduduknya.

Berikut ini beberapa contoh regulasi yang ditertibkan oleh Uni Eropa

yang secara otomatis berlaku juga di Belanda, yaitu :

• Commission Regulation (EC) No. 1881/2006 dated 19th December

2006.

Komisi Eropa pada tanggal Desember 2006 telah menerbitkan

Commission Regulation (EC) No. 1881/2006 tentang penetapan

batas maksimum jumlah kandungan tertentu pada produk makanan

(setting maximum levels for certain contaminants pn foodstuffs).

Peraturan ini mengamandemen ketentuan sebelumnya yaitu

Commission Regulation (EC) No. 461/2001 tertanggal 8 Maret 2001.

Peraturan baru tersebut berlaku efektif sejak diterbitkan di seluruh

Negara anggota Uni Eropa termasuk Belanda. Dengan pertauran

baru di bidang produk makanan ini diharapkan dapat segera

disebarluaskan kepada para pelaku usaha dan lembaga penguji

mutu keamanan produk makanan. Hal ini menjadi penting sekali

karena ketentuan kesehatan, keamanan dan keselematan serta

lingkungan terhadap produk makanan menjadi sangat ketat di

kawasan Uni Eropa.

Dengan demikian apabila produk makanan asal Indonesia yang

selama ini kurang memperhatikan ketentuan, maka diharapkan

sejak diterapkannya peraturan baru tersebut mulai melakukan

penyesuaian-penyesuaian agar produk makanan Indonesia yang

akan di ekspor ke Uni Eropa tidak mengalami kesulitan baik berupa

penahanan maupun penolakan. Karena apabila hal ini terjadi dan

Page 27: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

27

menimpa komoditi ekspor kita, maka yang rugi tidak hanya para

pelaku usaha/eksportir tetapi juga image Indonesia di mata

internasional akan menjadi tidak baik. Oleh karena itu seleksi

internal perlu dilakukan secara lebih ketat baik oleh eksportir

produsen maupun lembaga pengujian mutu dan keamanan produk

makanan dalam negeri.

• Rapid Alert System for Food and Feed-Uni Eropa (RASFF-UE).

Selama tahun 2008, KBRI Den Haag Belanda telah menerima

beberapa copy notifikasi tentang Rapid Alert System for Food and

Feed (RASFF-UE) yang melibatkan eksportir Indonesia dan importir

Belanda karena terkait dengan kasus kandungan histamine pada

produk-produk perikanan dan kasus diisodecylphthalate (DIDP)

pada produk red curry paste Bali kitchen yang disinyalir sangat

berbahaya bagi kesehatan masyarakat apabila mereka

mengkonsumsinya.

a. Notifikasi RASFF-UE terkait dengan kasus histamine pada produk

“FrozenTuna Steaks (Thunnus Albacares)” asal Indonesia.

Notifikasi tersebut menginformasikan bahwa produk frozen steaks

yang diproduksi dan diekspor oleh PT. Dharma Fishing Industries

Tbk, Sulawesi Tenggara yang memiliki approval number. 254.23.B

dan diimpor oleh Sletten Norge AS (Norwegia) telah terbuki

mengandung histamine melebihi batas maksimum yang ditentukan

oleh Komisi Eropa (KE) yaitu 100 mg/kg.

Berdasarkan temuan yang diperoleh dari market control yang

dilakukan oleh pihak otoritas diketahui bahwa terdapat 9 orang

yang mengalami keracunan histamine (histamine poisoning) yang

dicuriagi karena mereka telah mengkonsumsi frozen tuna steaks

yang mereka beli dari supermarket. Dari 23 samples yang diuji

dengan metoda 243 decision of histamine (labNett AS) dan ELISA

Page 28: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

28

Histamine 204:85 (Analycen) ditemukan ada 6 samples produk

tuna steaks yang mengandung histamine masing-masing diatas

500 mg/kg. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di UE dengan

adanya temuan tersebut, maka seluruh produk tuna steaks

dilarang dijual dan dipasarkan serta terhadap produk tuna steaks

yang telah terlanjur beredar harus ditarik dari peredarannya

(banned from market). Adapun besarnya jumlah produk tuna

steaks asal Indonesia tersebut sebanyak 1.510 kantong atau

setara 11.762,8 kg.

Mengingat saat ini produk ekspor perikanan asal Indonesia sedang

menjadi perhatian serius dari pihak KE karena tyerkait kasus

tersebut, maka diharapkan adanya pembenahan di dalam negeri

baik terhadap laboratorium penguji mutu dan kesehatan maupun

pelaku usaha agar benar-benar mencermati peraturan KE tersebut

sehingga tidak mengganggu kinerja ekspor produk perikanan

Indonesia di masa mendatang.

b. Notifikasi RASFF-UE terkait dengan kasus histamine pada produk

”Canned Tuna In Oil” asal Indonesia.

Notifikasi ini menginformasikan bahwa produk canned tuna in oil

yang diproduksi dan diekspor oleh PT. Aneka Tuna Indonesia,

Pasuruan, Jawa Timur yang memiliki approval number. 138.13.B/C

dan diimpor oleh Linda Lebensmittel Handels GmbH (Jerman) telah

terbukti mengandung histamine yang melebihi ambang batas

maksimum yang ditentukan oleh KE yaitu sebesar 100mg/kg.

Berdasarkan temuan yang diperoleh dari border control dan

pengujian yang dilakukan oleh Institur fur Hygiene und Umwlt

hamburg terhadap 9 samples diketahui bahwa 4 diantaranya

mengandung histamine masing-masing sebesar 385 mg/kg, 382

mg/kg, 382 mg/kg dan 367 mg/kg.

Page 29: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

29

Dengan hasil temuan tersebut, maka seluruh produk canned tunai

in oil dilarang untuk dijual dan dipasarkan dan ditarik dari

peredaran terhadap produk yang telah terlanjur beredar.

Adapun jumlah impor asal Indonesia tersebut sebesar 1.595 karton

atau setara 16.317 kg. Selain Indonesia, negara lain yang

mendapatkan notifikasi yang sama untuk produk perikanan adalah

Spanyol, tetapi tidak terhadap negara pesaing utama Indonesia

seperti Tailand, Philipina dan Vietnam.

Berdasarkan fakta tersebut diatas perlu kiranya upaya yang konkrit

untuk menangani masalah ini secara tuntas, karena sesama

negara penghasil dan pengekspor produk perikanan yang menjadi

kompetitor utama kita telah membenahinya secara serius terbukti

semakin berkurangnya kasus serupa di negara-negara tersebut.

c. Notifikasi RASFF-UE terkait dengan kasus Diisodecylphthalate

(DIDP) pada produk ”Red Curry Paste Bali Kitchen” asal Indonesia.

Notifikasi ini menginformasikan produk red curry paste Bali kitchen

yang diproduksi dan diekspor oleh PT. Boga Karunia Dwitunggal,

Kompleks Duta Mas Plaza Blok F No.5 Tangerang, Indonesia yang

diimpor oleh Scanesia AS, nornevelen 6, 1349 Rykkin terbukti

mengandung Diisodecylphthalate (DIDP) melebihi batas maksimum

yang ditetapkan oleh KE melalui regulasi nomor EC 1935/2005.

Temuan tersebut diperoleh melalui market control dan pengujian

yang dilakukan oleh Kantonales Labor Zurich dimana diketemukan

adanya kandungan DIDP sebanyak 305 mg/kg pada setiap

gelasnya. Atas dasar temuan tersebut, maka seluruh produk

dilarang dijual dan dipasarkan serta produk yang telah terlanjur

dipasarkan harus ditarik dari peredarannya (banned from market).

Informasi tentang penarikan produk tersebut dari peredarannya

dapat dilakukan melalui internet. Adapun besarnya kiriman yang

Page 30: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

30

berasal dari Indonesia tersebut adalah sebanyak 25 karton dimana

masing-masing karton berisi 24 gelas.

Kasus ini memang merupakan kasus yang pertama bagi PT. Boga

Karunia Dwitunggal, namun bukan berarti tidak akan terjadi lagi di

masa yang akan datang apabila secara dini tidak segera dilakukan

langkah-langkah antisipasi mengingat ketentuan KE di bidang

pengawasan mutu dan kesehatan panmgan semakin ketat seiring

dengan tuntungan masyarakat setempat yang semakin

mengutamakan kesehatan dan keamanan.

VIII. Upaya yang dilakukan oleh Negara Pesaing

Melihat potensi pasar Belanda yang sangat besar dan terus

berkembang, maka tidaklah mengherankan apabila beberapa

negara pesaing utama Indonesia dari kawasan Asia seperti China,

Korea Selatan, India, Taiwan, Malaysia dan Thailand sangat

agresif dalam menerobos pasar Belanda terutama untuk

memasarkan produk-produk mereka yang masih baru diluar CPO

ke pasar Belanda. Strategi yang sering mereka terapkan adalah

selalu mengikuti secara aktif pada setiap pameran dagang yang

digelar oleh Belanda baik yang berskala kecil, menengah maupun

besar sekalipun dengan menampilkan atau memperkenalkan

produk-produk baru dan dengan kemasan yang sangat atraktif. Di

samping itu strategi lain yang sering mereka sering juga terapkan

adalah dengan menitipkan produk yang baru tersebut disertai

penjelasan yang sangat informaif atas produk tersebut di beberapa

yang banyak dikunjugi orang antara lain : hotel, super market dan

toko-toko.

Para pesaing Indonesia selalu menyediakan contoh-contoh barang

dalam jumlah yang mencukupi dan untuk dapat dicoba secara

gratis oleh para pengunjung atau pelanggan yang datang ke

Page 31: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

31

tempat tersebut. Dengan cara demikian akan tercipta opini yang

sangat impresif di hati para pengunjung sehingga dapt

menstimulasi mereka untuk mencoba dan mencoba lagi dan

akhirnya memutuskan untuk membeli dan menjadi pelanggan

tetapnya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila mereka

mengumumkan untuk mengedarkan produk yang baru, maka

dalam waktu yang tidak terlalu lama produk baru tersebut sudah

dikenal dan langsung diserbu oleh para pelanggannya.

IX. Upaya dan Kiat Penetrasi dan Perluasan Pasar Ekspor

Beberapa upaya dan kiat yang telah ditempuh untuk meningkatkan

penerobosan dan perluasan pasar produk eskpor Indonesiaantara lain

melalui beberapa kegiatan antara lain : misi dagang, partisipasi dalam

pameran dagang (Festival Tong Tong, International Horti Fair, Pasar

Malam Istimewa dsb), penyampaian inquiries (baik ”offer to sell”

maupun ”offer to buy”) kepada pengusaha yang tepat, business

meeting, kerjasama dengan instansi terkait (kadin dan asosiasi)

dalam hal pertukaran informasi dan peluang perdagangan, dan

mengusahakan untuk mendapatkan bantuan peningkatan ”Capacity

Building” bagi para pelaku usaha dan pegawai pemerintah yang

bertugas dibidang perdagangan (telah disetujui oleh Pemerintah

Belanda grant dalam bentuk beasiswa melalui program S2 dan S3

sebanyak 33 bagi karyawan Departemen Perdagangan dibeberapa

universitas di Belanda) serta bantuan program pendidikan dan

pelatihan dibidang praktisi eskpor dan impor, manajemen pemasaran

dan promosi perdagangan dari CBI.

Dalam tahun 2007, kegiatan misi dagang baik yang dilakukan oleh

pemerintah maupun pengusaha Indonesia atau Belanda secara

khusus belum ada karena kedua belah pihak barangkali menganggap

bahwa para pengusaha dari kedua negara telah saling mengenal satu

sama lain. Kegiatan perdagangan antara kedua negarapun telah

Page 32: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

32

berjalan ratusan tahun sehingga yang sering terjadi adalah one on

one meeting secara individu antara pengusaha Indonesia dan Belanda

secara informal. Namun demikian pada bulan Oktober 2007, delegasi

Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Asosiasi Bunga Indonesia

(Asbindo) melakukan kunjungan ke Belanda dalam rangka menghadiri

International Horti Fair di Amsterdam RAI dan melalukan Business

Meeting dengan para pengusaha bunga dari Belanda. Hasil yang

diperoleh antara lain telah disepakati dan ditandatangani 2 (dua)

Memorandum of Understanding (MOU) dalam pengadaan pembibitan

dan pemasaran bunga antara PT. Monfori Nusantara dari Indonesia

dan Schreurs BV dari Belanda serta antara PT. Monfori Nusantara dari

Indonesia dan Plant Marketing International Ltd dari Belanda.

Kemudian pada bulan Nopember 2007 Ibu Menteri Perdagangan

memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan bilateral dalam rangka

The 19th Mix Commission di Den Haag, Belanda bersama –sama

dengan delegasi bergabung 15 pengusaha Indonesia di bidang

kerajinan tangan, aksesoris, kayu dan produk kayu, furnitur, coklat,

karet, bunga dan pengelolaan pelabuhan untuk melakukan pertemuan

dengan mitranya dari Belanda. Pada kesempatan tersebut dilakukan

juga company visit yaitu ke Sorbo Stores yang mendistribusikan

barang-barang keperluan rumah tangga keseluruh Belanda dan

negara tetangga terdekat. Dari kunjungan tersebut diperoleh hasil

bahwa pihak Sorbo menyatakan kesediaannya untuk menerima

produk-produk sejenis dari Indonesia sepanjang produk-produk

dimaksud memenuhi persyaratan mutu, harga, delivery dan

kontinuitas pasokan sehingga dapat menjam,in ketersediaan barang

sewaktu-waktu dibutuhkan oleh para pelanggan.

X. Isu-isu Terkini

Isu-isu terkini yang tengah menjadi berita hangat di kalangan

masyarakat Belanda dan masyarakat Uni Eropa (UE) antara lain :

Page 33: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

33

Demonstrasi penolakan masuknya CPO ke daratan Eropa oleh kalangan

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Green Peace dan LSM

lainnya. Penolakan tersebut dilakukan dengan alasan bahwa peningkatan

impor CPO oleh UE menyebabkan malapetaka besar bagi eksistensi

dengan segala isinya. Menurut pendapat LSM, peningkatan permintaan

CPO akan menyebabkan perluasan secara besar-besaran penanaman

kelapa sawit yang berarti pembabatan/pembakaran hutan secara

berlebihan. Akibatnya banyak satwa hutan yang kehilangan habitatnya

bahkan menemui ajalnya sehingga ekosistem hutan tidak seimbang lagi.

Selanjutnya fungsi hutan tropis sebagai paru-paru dunia, penahan air

hujan penyaring udara yang tekena polusi menjadi rusak dan musnah.

Apabila areal hutan tropis sudah semakin berkurang dan menyempit,

maka tinggal menunggu datangnya malapetaka baik berupa banjir,

tanah longsor atau bencana lain. Barangkali tidak semua hipotesa LSM

benar dan justru bisa dikategorikan sebagai salah satu ”Black Campaign”

karena dalam kenyataannya, Indonesia dalam mengembangkan

perkebunan kelapa sawit senantiasa keseimbangan ekosistem dan tanpa

harus menyebabkan kerusakan/pemusnahan binatang/satwa yang ada

didalamnya. Pengembangan penanaman kelapa sawit memanfaatkan

hutan tanaman industri yang selama kurang produktif serta

memberdayakan masyarakat sekitarnya dalam pengelolaan perkebunan

kelapa sawit tersebut. Indonesiapun tidak berniat untuk melakukan

perluasan perkebunan kelapa sawit di areal hutan lindung yang jelas-

jelas dilindungi oleh negara berdasarkan undang-undang sebagaimana

yang diberitakan di mass media.

Kebijakan tentang Biofuels Pemerintah Belanda tertuang dalam

Transport Biofuels Act 2007. Kebijakan ini mengacu pada Guideline

2003/30/EG (Biofuels Guideline) yang meminta negara anggota UE

berusaha secara memadai untuk meyakinkan bahwa biofuels secara

tersedia secara komersial untuk memenuhi sektor transportasi dengan

tujuan untuk mengurangi pembuangan gas emisi yang dapat

menyebabkan pencemaran udara. Disebutkan bahwa secara gradual

Page 34: d1701faf992a4c61f74bc4ae2f16b8a1Kerinci1-Atdag Den Haag CPO Narasi - Country Profile Dan Kondisi Pasar Belanda

34

penggunaan biofuels harus mencapai prosentase tertentu sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan oleh masing-masing negara. Di Belanda

pada tahun 2007 penggunaan biofuels harus mencapai 2%, dan pada

tahun 2010 penggunaannya sudah harus meningkat menjadi 5,75%.

Gejolak harga minyak di pasar dunia yang menunjukkan kecenderungan

menurun dan ditambah dengan krisis keuangan global yang melanda

Amerika Serikat dan berimplikasi negatif terhadap bursa-bursa saham

utama dunia ikut mempengaruhi fluktuasi harga CPO di pasar dunia.

Walaupun demikian permintaan CPO Belanda dari Indonesia pada

semester I (Januari-Juni) 2008 tetap menunjukkan peningkatan sebesar

35,07 % yaitu dari senilai US$ 107,09 juta pada semester I 2007 naik

menjadi US$ 144,64 juta pada periode yang sama tahun 2008.