Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

36
NYAMUK CULEX 1. Definisi Culex adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vector penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis. Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 – 10 mm (0,16 – 0,4 inci). Genus Culex dikenali dengan struktur sketelumnya yang trilobus, ujung abdomen yang tumpul dan badannya yang penuh dengan sisik-sisik. Selain itu, struktur yang membedakan genus ini dengan genus yang lain adalah struktur yang disebut pulvilus yang berdekatan dengan kuku diujung kaki nyamuk (Setiawati, 2000). 2. Morfologi Nyamuk mempunyai beberapa ciri yaitu tubuhnya dibedakan atas kaput, toraks, abdomen dan mempunyai 3 pasang kaki dan sepasang antena. Satu pasang sayap dan halter menempatkan nyamuk dalam ordo Diptera. Sisik pada sayap dan adanya alat mulut yang panjang seperti jarum menempatkan nyamuk ke dalam familia Culicidae (Borror dkk., 1992). Genus Culex dicirikan dengan bentuk abdomen nyamuk betina yang tumpul pada bagian ujungnya. Ciri Secara Umum : 1

description

culex

Transcript of Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Page 1: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

NYAMUK CULEX

1. Definisi

Culex adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vector penyakit yang

penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis.

Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 – 10 mm (0,16 – 0,4 inci). Genus Culex dikenali

dengan struktur sketelumnya yang trilobus, ujung abdomen yang tumpul dan badannya

yang penuh dengan sisik-sisik. Selain itu, struktur yang membedakan genus ini dengan

genus yang lain adalah struktur yang disebut pulvilus yang berdekatan dengan kuku

diujung kaki nyamuk (Setiawati, 2000).

2. Morfologi

Nyamuk mempunyai beberapa ciri yaitu tubuhnya dibedakan atas kaput,

toraks, abdomen dan mempunyai 3 pasang kaki dan sepasang antena. Satu pasang

sayap dan halter menempatkan nyamuk dalam ordo Diptera. Sisik pada sayap dan

adanya alat mulut yang panjang seperti jarum menempatkan nyamuk ke dalam

familia Culicidae (Borror dkk., 1992). Genus Culex dicirikan dengan bentuk

abdomen nyamuk betina yang tumpul pada bagian ujungnya.

Ciri Secara Umum :

Telur : lonjong seperti peluru berwarna coklat, vertical pada permukaan air.

Larva : sifon panjang dan bulunya lebih dari satu pasang (siphonal tuft) dan

pekten, sisir atau comb dengan gigi- gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan

pelana tertutup dan tampak tergantung pada permukaan air.

Pupa : mempunyai tabung pernafasan yang bentuknya kelihatan sempit dan

panjang, digunakan untuk pengambilan oksigen.

Fase dewasa : abdomen bagian ujung tumpul, warna cokelat muda tanpa tanda

khas Palpus nyamuk betina lebih pendek dari proboscis, sedang nyamuk jantan

palpus dan proboscis sama panjang. Pada sayap mempunyai bulu yang simetris

dan tanpa costa. Sisik sayap membentuk kelompok sisik yang berwarna sehingga

tampak sisik sayap membentuk bercak- bercak pada sayap berwarna putih dan

kuning atau putih dan cokelat, juga putih dan hitam. Ujung perut selalu

menumpul

1

Page 2: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3. Struktur Anatomi

Gambar 3.1 Anatomy of a Culex larva

2

Page 3: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gambar 3.2 Anatomy of an adult mosquito

4. Klasifikasi

Klasifikasi nyamuk Culex menurut Romoser & Stoffolano (1998), adalah

sebagai berikut :

Phylum : Arthropoda

Classis : Insecta

Subclassis : Pterygota

Ordo : Diptera

Subordo : Nematocera

Familia : Culicidae

Subfamilia : Culicianae

Genus : Culex

Contoh spesies Culex

1. Culex Quinquefasciatus

Culex Quinquefasciatus (sebelumnya dikenal sebagai Culex fatigans), rumah

nyamuk selatan, adalah vektor filariasis limfatik disebabkan oleh Wuchereria

bancrofti nematoda di daerah tropis dan subtropis. Ini juga merupakan vektor

malaria burung pada unggas.

Spesies ini adalah vektor utama dari beberapa penyakit arboviral di Amerika

Serikat Selatan, paling terutama virus West Nile, dan filariasis di India. Ini

adalah spesies domestik yang kuat bersayap melihat seluruh India dalam dan

di sekitar tempat tinggal manusia. Daerah penyebaran Culex

Quinquefasciatus di Indonesia adalah di Jawa dan di KalimantanUrbanisasi

dan industrialisasi tanpa fasilitas drainase yang memadai bertanggung jawab

untuk penyebaran meningkat. Setelah munculnya, nyamuk dewasa lebih suka

mendapatkan darah dari burung, tetapi dengan bertambahnya usia mereka,

spesies ini sangat antropofilik (mereka lebih memilih darah manusia). Mereka

memasuki rumah-rumah di senja dan mencapai kepadatan maksimum pada

tengah malam. Waktu menggigit puncak pada tengah malam. Tempat istirahat

tetapnya didalam rumah atau diluar rumah (pada benda yang tergantung dan

berwarna gelap). Kaki, terutama di bawah lutut, adalah situs menggigit

disukai. Pada siang hari, mungkin akan terlihat beristirahat di dalam ruangan

di dinding, di bawah furnitur, tergantung kain di sudut-sudut gelap, atau di

3

Page 4: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

dalam lemari / lemari / lemari. Keturunan deras dalam koleksi air kotor,

termasuk saluran air stagnan, septik tank, septic tank dengan kebocoran,

lubang liang, dan hampir semua koleksi organik air yang tercemar. Dalam

suhu dan kelembaban optimum, siklus hidup akan selesai dalam tujuh hari,

melewati tahap telur, larva, pupa, dan dewasa.

Gambar 4.1 Culex quinquefasciatus

2. Culex annulirostris

Tempat perindukannya di sawah, daerah pantai dan rawa yang berair payau.

Menggigit dimalam hari. Tempat istirahat tetapnya di dalam dan luar rumah.

Daerah penyebaran Culex annulirostris di Indonesia adalah di Irian Jaya.

Culex annulirostris menjadi vector utama filariasis bancrofti didaerah

pedesaan

Gambar 4.2 Culex annulirostris

3. Culex tritaeniorhynchus

Merupakan vektror penyakit Japanese B.encephalitis. Tempat perindukannya

di rawa dan sawah dekat kandang ternak, seperti kandang kerbau, sapi, babi;

kecuali mengisap darah manusia juga mengisap darah binatang (kerbau, sapi,

babi, burung, bebek) dan pengisapan darah dilakukan pada malam hari, baik

didalam maupun diluar rumah.

4

Page 5: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gambar 4.3 Culex tritaeniorhynchus

5. Perbedaan

Tabel perbedaan antara nyamuk Anopheles, Aedes, Culex , Mansonia

Perbedaan Anopheles Aedes Culex Mansonia

Tempat

hidup/berke

mbang biak

Air payau dengan

kadar garam 1,2-

1,8%, genangan

air di jalan,

kubangan jalan

yang digenangi air

dengan banyak

tumbuhan.

Perairan yang

bersih, seperti bak

mandi, air

Genangan air

yang tenang

Genangan air yang

tenang, terutama

didekat tumbuhan-

tumbuhan air.

Waktu hisap

darah

Malam hari-dini

hari

2 waktu puncak,

yaitu setelah

matahri terbit dan

sebelum matahari

terbenam.

Pukul 01.00-

02.00

Siang dan

malam  hari

Umur hidup Jantan : 5 - 10 hari

Betina:4-5 minggu

10 hari 30 hari (musim

kemarau)

14 hari

Daur hidup Telur diletakkan

dipermukaan air

satu per satu atau

bergerombolan

tetapi saling lepas

dan mempunyai

Telur Aedes

diletakkan pada

bagian yang

berdekatan

dengan

permukaan air

Telur Culex

diletakkan di atas

permukaan air

dan saling

berlekatan

sehingga

Telur Mansonia

berkelompok dan

menempel pada

tanaman air

5

Page 6: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

alat pengapung atau menempel

pada permukaan

benda yang

terapung.

membentuk rakit

(raft).

Perbedaan Anopheles Aedes Culex Mansonia

Morfologi Pada saat hinggap

membentuk sudut 

90º

Pada saat

menghisap darah,

tubuh tidak

membentuk sudut

90º

Pada saat

menghisap darah,

tubuh hampir

membentuk 90o

Pada saat hinggap

tidak membentuk

sudut 90º

Bentuk tubuh

kecil dan pendek.

Tubuh kecil dan

dibagian abdomen

terdapat bintik-

bintik serta

berwarna hitam.

Tubuh lebih kecil

daripada

Anopheles.

Bentuk tubuh besar

dan panjang.

Antara palpi dan

proboscis sama

panjang.

Palpi lebih

pendek dari

proboscis.

Palpi lebih

pendek dari pada

probocis

Antara palpi dan

proboscis sama

panjang.

Warna tubunya

coklat kehitam,

ada bintik putih di

kakinya.

Warna tubuhnya

hitam dengan

bintik-bintik putih

di kakinya.

Warna tubuhnya

coklat kehitaman.

Warna tubuhnya

coklat kehitaman.

6. Perilaku dan Ciri Khas Culex

Nyamuk tertarik pada benda dan pakaian berwarna gelap, manusia serta hewan.

Hal ini disebabkan oleh rangsangan bau zat-zat yang dikeluarkan hewan, terutama CO 2

beberapa asam amino. Berbeda dengan nyamuk Anophele, nyamuk genus Culex

mempunyai kebiasan menghisap pada malam hari saja. Jarak terbang nyamuk Culex

ini sangat pendek hanya beberapa puluh meter saja.

Waktu keaktifan mencari darah dari masing – masing nyamuk berbeda – beda,.

Culex adalah salah satu nyamuk yang aktif menggigit atau mengisap darah pada malam

hari. Sesuai dengan pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor dari Depkes RI (2001)

bahwa nyamuk yang aktif menghisap darah pada malam hari umumnya mempunyai dua

6

Page 7: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

puncak aktivitas, yaitu puncak pertama terjadi sebelum tengah malam dan yang kedua

menjelang pagi hari, namun keadaan ini dapat berubah oleh pengaruh suhu dan

kelembaban udara (Rosa, 2009).

Perkembangbiakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat

berkembang biak (breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan atau darah

(feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe

breeding places yang berlainan seperti Culex dapat berkembang di sembarangan tempat

air, baik diair jernih dan air keruh.

Nyamuk Culex  mempunyai kebiasaan meletakan telurnya diatas permukaan air

secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung,

sedangkan jentiknya menggantung di air (Nurmaini, 2001). Telurnya yang berbentuk

lonjong seperti peluru dengan ujung tumpul. Larva Culex berbentuk sifon panjang dan

bulunya lebih dari satu pasang. Culex dewasa memiliki tubuh berwarna kecokelatan atau

coklat muda tanpa ada tanda khas, dapat berukuran 4 - 10 mm (0,16 – 0,4 inci)., kepala

Culex umumnya bulat atau sferik dan memiliki sepasang mata, sepasang antena

yang terdiri atas 15 segmen abdomen ujung tumpul, sepasang palpi yang terdiri atas

5 segmen dan 1 probosis, pada genus Culex tidak terdapat rambut pada spiracular

maupun pada post spiracular. Panjang palpus maxillaries nyamuk jantan sama dengan

proboscis, probosis berwarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi dengan sisik berwarna

lebih pucat pada bagian bawah, scutum berwarna kecoklatan dan terdapat warna emas

dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap Culex bersisik sempit panjang berwarna gelap,

dengan ujung runcing, kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih pucat, seluruh

kaki berwarna gelap kecuali pada bagian persendian.

Ciri lain dari nyamuk Culex adalah posisi yang sejajar dengan bidang

permukaan yang dihinggapi saat istirahat atau saat menusuk dengan kaki belakang

yang sedikit terangkat (Setiawati, 2000). Selain itu, struktur yang membedakan genus ini

dengan genus yang lain adalah struktur yang disebut pulvilus yang berdekatan dengan

kuku diujung kaki nyamuk (Setiawati, 2000).

7. Habitat

Seluruh siklus hidup Culex Quinquefasciatus mulai dari telur hingga dewasa

membutuhkan waktu sekitar 14 hari. Untuk bertelur, nyamuk betina akan mencari

tempat yang sesuai seperti genangan air yang lembab.

7

Page 8: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Nyamuk dewasa merupakan ukuran paling tepat untuk memprediksi potensi

penularan arbovirus. dapat di temukan dalam air yang mengandung tinggi pencemaran

organik dan dekat dengan tempat tinggal manusia. Betina siap memasuki rumah-rumah di

malam hari dan menggigit manusia dalam preferensi untuk mamalia lain.

Dalam perkembangannya nyamuk Culex selalu memerlukan 3 macam tempat

yaitu tempat berkembang biak (Breeding places),tempat untuk mendapatkan

umpan/darah (Feeding places) dan tempat untuk beristirahat (Resting places).

Pada umumnya genus Culex mempunyai habitat disembarang tempat dan air

kotor namun beberapa spesies Culex memiliki habitat yang berbeda-beda.

Pada Culex Quinquefasciatus berkembang biak di air comberan dengan air keruh

yang kotor dan dekat dengan rumah.

Culex Annlironstris berkembang biak dalam air yang cukup dengan sinar

matahari.

Culex Britaeniorrhynchus berkembang biak di tempat yang mengandung lumut,

dalam air tawar atau payau.

Culex memiliki tempat beristirahat yang sama seperti genus nyamuk yang lain

yaitu di bagian dalam rumah sedangkan di luar rumah seperti gua, lubang lembab,

tempat yang gelap dan lain-lain. Merupakan tempat yang di senangi nyamuk

untuk beristirahat.

Faktor fisik yang mempengaruhi nyamuk Culex antara lain:

1. Suhu

Faktor suhu sangat mempengaruhi nyamuk Culex sp dimana suhu yang tinggi

akan meningkatkan aktivitas nyamuk dan perkembangannya bisa menjadi lebih cepat

tetapi apabila suhu di atas 350C akan membatasi populasi nyamuk. Suhu optimum untuk

pertumbuhan nyamuk berkisar antara 200C – 300C. Suhu udara mempengaruhi

perkembangan virus dalam tubuh nyamuk.

2. Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara yang

dinyatakan dalam (%). Jika udara kekurangan uap airyang besar maka daya

penguapannya juga besar. Sistem pernafasan nyamuk menggunakan pipa udara (trachea)

dengan lubang-lubang pada dinding tubuh nyamuk (spiracle). Adanya spiracle yang

8

Page 9: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

terbuka lebar tanpa ada mekanisme pengaturannya. Pada saat kelembaban rendah

menyebabkan penguapan air dalam tubuh sehingga menyebabkan keringnya cairan

tubuh. Salah satu musuh nyamuk adalah penguapan, kelembaban mempengaruhi umur

nyamuk, jarak terbang, kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit, istirahat dan

lain-lain.

3. Pencahayaan

Pencahayaan ialah jumlah intensitas cahaya menuju ke permukaan per unit luas.

Merupakan pengukuran keamatan cahaya tuju yang diserap. Begitu juga dengan

kepancaran berkilau yaitu intensitas cahaya per unit luas yang dipancarkan dari pada

suatu permukaan. Dalam unit terbitan SI, kedua-duanya diukur dengan menggunakan

unit lux (lx) atau lumen per meter persegi (cd.sr.m-2). Bila dikaitkan antara intensitas

cahaya terhadap suhu dan kelembaban, hal ini sangat berpengaruh. Semakin tinggi atau

besar intensitas cahaya yang dipancarkan ke permukaan maka keadaan suhu lingkungan

juga akan semakin tinggi. Begitu juga dengan kelembaban, semakin tinggi atau besar

intensitas cahaya yang dipancarkan ke suatu permukaan maka kelembaban di suatu

lingkungan tersebut akan menjadi lebih rendah.

8. Siklus Hidup Nyamuk Culex

Gambar 8.1 Siklus hidup nyamuk Culex Quinquefasciatus Say.

(Sumber Metcalff, 1985)

Metamorfosis sempurna (holometabola) nyamuk Culex , adalah sebagai

berikut :

a. Telur

9

Page 10: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Nyamuk Culex meletakkan telur di atas permukaan air secara

bergerombol dan bersatu membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.

Sekali bertelur menghasilkan 100 telur dan biasanya dapat bertahan selama 6

bulan. Telur akan menjadi jentik setelah sekitar 2 hari.

Gambar 8.2. Telur Nyamuk Culex quinquefasciatus

(Sumber : Anonim, 2002)

Gambar 8.3 Telur culek (pembesara 10 x 40)

b. Larva

Salah satu ciri dari larva nyamuk Culex adalah memiliki siphon. Siphon

dengan beberapa kumpulan rambut membentuk sudut dengan permukaan air.

Nyamuk Culex mempunyai 4 tingkatan atau instar sesuai dengan pertumbuhan

larva tersebut, yaitu :

1. Larva instar I, berukuran paling kecil yaitu 1 – 2 mm atau 1 – 2 hari

10

Page 11: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

setelah menetas. Duri-duri (spinae) pada dada belum jelas dan corong

pernafasan pada siphon belum jelas.

2. Larva instar II, berukuran 2,5 – 3,5 mm atau 2 – 3 hari setelah telur

menetas.

Duri-duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.

3. Larva instar III, berukuran 4 – 5 mm atau 3 – 4 hari setelah telur

menetas.

Duri-duri dada mulai jelas dan corong pernafasan berwarna coklat

kehitaman.

4. Larva IV, berukuran paling besar yaitu 5 – 6 mm atau 4 – 6 hari setelah

telur menetas, dengan warna kepala.

Gambar 8.4 Larva nyamuk Culex quinquefasciatus

(Sumber Matsumura, 1985)

11

Page 12: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gambar 8.5 Larva culek (pembesara 10 x 40)

c. Pupa (kepompong)

Tubuh pupa berbentuk bengkok dan kepalanya besar. Pupa membutuhkan

waktu 2-5 hari. Pupa tidak makan apapun. Sebagian kecil tubuh pupa kontak dengan

permukaan air, berbentuk terompet panjang dan ramping, setelah 1 – 2 hari akan

menjadi nyamuk Culex (Kardinan, 2003).

Gambar 8.6 Pupa nyamuk Culex quinquefasciatus

(Sumber Matsumura, 1985)

Keterangan:

1. Antena

2. Kaki

3. Tabung pernapasan

d. Nyamuk Dewasa

Ciri-ciri nyamuk Culex dewasa adalah berwarna hitam belang-belang

putih, kepala berwarna hitam dengan putih pada ujungnya. Pada bagian thorak

terdapat 2 garis putih berbentuk kurva.

12

1

3

2

Page 13: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gambar 8.7 Nyamuk Culex Quinquefasciatus dewasa

(Sumber : Matsumura, 1985)

Keterangan :

1. Kaki belakang

2. Kepala

3. Palp

4. Palp kecil

5. Belalai

6. Torax

7. Kaki tengah

8. Abdomen

9. Sayap

10. Antenna

Gambar 8.8 Culex dewasa

13

Page 14: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

9. Peran Nyamuk Culex

1. Culex quinquefasciatus

Culex Quinquefasciatus adalah nyamuk yang dapat menularkan penyakit

kaki gajah ( filariasis ). Hal ini terjadi bila si Culex menghisap darah pengidap

filariasis sehingga larva cacing filariasis masuk dan berkembang biak ditubuhnya

lalu si Culex menularkan larva tersebut kepada manusia dengan cara

menggigitnya. Kasus penyakit kaki gajah banyak ditemukan dibeberapa daerah di

Indonesia seperi Malang Selatan dan Kediri.

Culex memiliki kebiasaan yang berbeda dengan saudaranya Aedes

Aegepty, bila Aedes Aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex menyukai air

yang kotor seperi genangan air, limbah pembuangan mandi, got ( selokan ) dan

sungai yang penuh sampah.

Culex , nyamuk yang memiliki ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu

berkembang biak disegala musim. Hanya saja jumlahnya menurun saat musim

hijan karena jentik-jentiknya terbawa arus. Culex melakukan kegiatannya

dimalam hari. Untuk memberantas keberadaannya kita perlu menjaga kebersihan

lingkungan dan jika perlu kita bisa melepaskan beberapa jenis ikan pada saluran

air untuk memakan jentik-jentiknya.

2. Culex annulirostris

Virus Murray Valey Encephalitis tersebar lewat gigitan namuk yang

terkena virus ini.

Tidak semua nyamuk mengidapnya.

Jenis yang paling biasa mengidap virus ini adalah Culex

annulirostris.

Cuma 1 di antara sekitar 1000 manusia akan mendapat penyakit ini setelah

terkena lewat gigitan nyamuk.

Virus ini dibawa oleh burung air dan nyamuknya terkena kalau menggigit

burung atau binatang lain yang membawanya. Penyebaran ke Australia

Tenggara diperkirakan terjadi karena burung air berpindah-pindah sesudah

lahan di pedalaman tergenang banyak air.

14

Page 15: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siapa yang paling menghadapi bahaya?

Penyakit ini bisa berakibat kematian pada sekitar 20% dari yang jatuh sakit, dan

25% lagi bisa mengakibatkan kerumitan besar dalam hal saraf dan kecerdikan.

Sekitar 40% dari kejadiannya bisa sembuh sempurna.

Gejalanya apa saja?

Penyakitnya memerlukan waktu 5-15 hari untuk berkembang setelah digigit

nyamuk yang terkena.

Kebanyakan orang yang terkena Murray Valey Encephalitis tidak menunjukkkan

gejala.

Kalaupun iya, gejalanya bisa mencakup:

sakit kepala parah

leher kaku

demam

gemetar

sawan, terutama pada anak kecil

bingung

muntah

mual

menceret

pusing

lelah dan mengantuk

koma kalau kejadiannya parah

Pencegahan

Belum tersedia pengobatan khusus atau vaksin untuk Murray Valey Encephalitis .

Perlindungan satu-satunya adalah menghindarkan gigitan nyamuk, terutama

sekali pada pengelana dan pengunjung daerah yang terkena Murray Valey

Encephalitis.

Melindungi diri terhadap nyamuk

Kalau bisa jangan di luar rumah saat nyamuk giat bekerja terutama di dini hari

dan sekitar matahari terbenam hingga petang hari.

Pakailah baju lengan panjang, celana panjang longgar berwarna muda dan kaus

kaki. Nyamuk mampu menggigit lewat pakaian ketat.

Kalau di luar rumah pakailah obat nyamuk dan ditambah bila perlu. Minyak dan

salep lebih baik dan tahan lebih lama daripada semprot.

Semua pintu dan pintu kasa agar dalam keadaan baik. Kalau berkemah, tidurlah

di dalam kelambu atau tenda ‘kedap nyamuk’.

15

Page 16: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pakai semprot serangga ‘pembidik’ sebelum masuk tidur untuk membunuh

nyamuk di dalam rumah.

3. Culex tritaeniorhynchus

Banyak jenis nyamuk yang dapat menularkan penyakit sebagai contoh

adalah nyamuk Culex tritaeniorhynchus Nyamuk berwarna kuning keperakan ini

dengan tutul putih di seluruh badannya pertama kali menyebarkan wabah virus

Japanese Encephalitis di jepang tahun 1924, 55% penderita radang otak karena

virus ini meninggal dunia. Lalu di Thailand, persentase kematian mencapai 35%.

Di Cina, virus ini pernah menginfeksi 122.995 orang. Penyakit ini disebabkan

oleh virus yang dikenal dengan flavivirus. Virus ini termasuk dalam famili

Togaviridae.

Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue sesudah tejadi gigitan

oleh nyamuk, replikasi awal virus ejadi pada noda lokal dan regional getah bening

(lympha). Virus ini dapat menginfeksi babi, anjing, kambing, domba dan

manusia.

Vektor utama virus Japanese Encephalitis di Asia Tenggara adalah Culex

tritaeniorhynchus, Cx. Gelidus, dan Cx. Vishnu. Nyamuk-nyamuk ini

berkembangbiak di sawah, tempat-tempat genangan air, dan tempat mandi. Jenis-

jenis Culicinae yang lain juga dapat menjadi vektor penyakit ini.

Penyakit Japanese Encephalitis ini mempunyai gejala awal: demam, sakit

kepala, meracau, ngantuk, sawan, lumpuh dan tidak sadarkan diri. Dalam waktu

1-2 minggu virus bisa masuk ke dalam otak lewat darah, dan setelah sampai di

pusat saraf virus hanya butuh 1-7 hari untuk berkembang biak hingga terjadinya

peradangan pada otak (encephalitis) atau radang selaput otak (meningitis) yang

serius.

Gejala awal pada anak-anak adalah kehilangan nafsu makan (anoreksia),

mual, dan sakit perut. Sekitar 25-30 % kasus Japanese Encephalitis adalah fatal

terutama anak-anak di bawah umur 10 tahun. Gejala lain yang dapat terjadi adalah

demam, dingin, kelelahan, sakit kepala, dan muntah-muntah. Konfusi dan agitasi

dapat terjadi pada tingkat awal. Penyakit ini dapat berembang menjadi infeksi

serius pada otak dan dapat mematikan. Diantara pasien yang sembuh sekitar 30%

mengalami kerusakan otak yang serius termasuk paralisis.

16

Page 17: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Saat ini ada tiga jenis vaksin Japanese Encephalitis, tetapi hanya yang

berasal dari otak tikus dan vaksin inaktivasi yang didasarkan pada strain

nagayama (beijing-1 strain) yang dijual dipasaran internasional. Adapun langkah

lain yang dilakukana untuk mengendalikan infeksi ini adalah dengan

engendalikan vektor nyamuk. Selain itu terdapat beberapa obat yang telah

digunakan di beberapa negara:

1. Penggunaan asam rosmarinic, dan arctigenin, telah terbukti efektif dalam

model mouse Japanese ensefalitis, namun ada belum ada bukti klinis untuk

mendukung penggunaannya.

2. Kurkumin telah ditunjukkan untuk memberikan pelindung saraf terhadap

infeksi Japanese Encephalitis di dalam studi in vitro. Kurkumin mungkin

bertindak dengan mengurangi tingkat seluler spesies oksigen reaktif, restorasi

integritas membran selular, penurunan pro-molekul sinyal apoptosis, dan

tingkat modulasi seluler yang terkait dengan stres protein.

3. Minocycline pada tikus mengakibatkan penurunan ditandai dalam beberapa

tingkatan tanda-tanda, titer virus, dan tingkat mediator pro-inflamasi dan juga

mencegah kerusakan otak darah hambatan.

9. Pengendalian vektor

1. Pengendalian Fisik

Pengendalian fisik dilakukan dengan cara memakai pakaian yang dapat

melindungi diri dari gigitan nyamuk, memasang jaring penghalang sehingga nyamuk

tidak dapat masuk, dan menata rumah beserta lingkungan sekitar sehingga tidak dapat

dijadikan sebagai tempat berlindung dan berkembangbiak bagi nyamuk (Jan. A.

Rozendaal, 1997:59-99).

Menurut Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana (2000:100-102), upaya-upaya

pengendalian nyamuk secara fisik adalah sebagai berikut:

a) Modifikasi Lingkungan

Modifikasi lingkungan yaitu mengubah fisik lingkungan secara permanen yang

bertujuan menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan nyamuk. Contoh dari

modifikasi lingkungan adalah kegiatan 3M (menguras, mengubur dan menutup).

17

Page 18: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

b) Modifikasi Perilaku Manusia

Modifikasi perilaku manusia adalah usaha merubah perilaku sehari-hari sehingga

tidak menguntungkan bagi nyamuk, seperti mengurangi tidur siang pada waktu

musim penghujan untuk mengurangi frekuensi kontak dengan nyamuk.

2. Pengendalian Hayati

Pengendalian hayati dilakukan dengan cara menyebarkan predator dan patogen

nyamuk di daerah endemis. Predator pemakan larva yang dapat digunakan untuk

mengendalikan nyamuk adalah ikan Poecilia reticulata, Gambussia affinis, ikan mas,

ikan lele dan larva nyamuk Toxorrhynchites. Pengendalian vektor menggunakan

patogen contohnya adalah pemanfaatan bakteri Bacillus thuringiensis. Bacillus

thuringiensis toksik terhadap larva nyamuk dan hasilnya sangat efektif serta tidak

menimbulkan kerugian pada manusia maupun hewan. Bacillus thuringiensis

memproduksi toksin yang menghancurkan sel-sel epitel inang sehingga inang mati

(Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana, 2000:102-103).

3. Pengendalian Kimiawi

a. Insektisida Sintetik

Insektisida sintetik yang digunakan dalam pengendalian nyamuk adalah

paration, malation dan diklorvos (Frank C. Lu, 1995:329).

b. Insektisida Nabati

Insektisida nabati adalah insektisida yang berasal dari tanaman. Tanaman

sumber insektisida nabati yang telah digunakan antara lain bunga Crhysantemum

cinerariafolium, yang mengandung senyawa piretroid. Piretroid telah digunakan

untuk membunuh serangga sejak tahun 1800-an (Sastrodihardjo, 1979:58-60).

Tanaman lainnya yang telah digunakan adalahbuah lerak (S. rarak), yang

mengandung senyawa saponin. Ekstrak buah lerak (S. rarak) tersebut efektif

digunakan sebagai insektisida pada nyamuk Ae. aegypti (Nunik Siti Aminah,

2001).

c. Insektisida anorganik

Insektisida anorganik adalah insektisida yang berasal dari bahan-bahan

anorganik. Insektisida anorganik yang telah digunakan adalah minyak bumi,

18

Page 19: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

HCN, kapur belerang dan minyak terpentin (Upik Kesumawati Hadi dan Susi

Soviana, 2000:105).

4. Pengendalian Genetik

Pengendalian genetik dilakukan dengan cara mensterilkan nyamuk jantan

kemudian melepasnya ke alam. Nyamuk betina hanya kawin sekali, oleh karena

itu nyamuk betina yang kawin dengan nyamuk jantan steril tidak akan

menghasilkan keturunan (Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana, 2000:115).

19

Page 20: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Daftar Pustaka

Prianto L.A Juni, Tjahaya P.U, Darwanto . 2006. Atlas Parasitologi Kedokteran.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Staf pengajar FKUI. 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai penerbit FKUI

Jakarta

http://bagasrasid89.blogspot.com/2012/12/makalah-nyamuk- Aedes -aegypti-

Anopheles .html

http://wisnutanaya2.blogspot.com/2013/07/ Culex -sp.html

http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/ Culex .pdf

e-journal.uajy.ac.id/626/3/2BL00973.pdf

http://kesmas-unsoed.info/2011/03/makalah-vektor-penyakit.html

http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=4&ch=infopop&id=298

http://fikricint.blogspot.com/2012/09/makalah-nyamuk-culex-vektor-sebagai.html

http://kesehatankeluarga.wordpress.com/2008/09/23/culex-quinquefasciatus-penyebar-

penyakit-kaki-gajah/

http://www.phsource.us/PH/ME/PH_Entomology/X_AFB_Mosquitoes.htm

http://www.impactpestsolutions.com.au/stopping-mosquito-breeding-is-everyones-

business/

20

Page 21: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

21

Page 22: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

1

Page 23: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

2

Page 24: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3

Page 25: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

4

Page 26: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

8

Page 27: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

9

Page 28: Culex Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

10