Croup

3
Croup (Laringotrakeobronkitis Akut) a. Definisi Suatu group penyakit heterogen yang mengenai laring, infra/subglotis, trakea/bronkus. Croup (Laringotrakeobronkitis) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran pernafasan bagian atas (laring, trakea dan bronkus). Human parainfluenza virus tipe 1, HPIV 2,3 dan 4, adenovirus, RSV, virus campak. b. Faktor risiko 1) Usia 3 bulan hingga 5 tahun, puncak 2 tahun 2) Laki-laki 3) Riwayat keluarag dengan croup 4) Tidak mendapatkan ASI 5) Prematur 6) Menghirup asap rokok. c. Anamnesis 1) Identifikasi Umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan orang tua 2) Keluhan utama Demam, hidung berair, nyeri menelan, batuk nyaring, suara menjadi parau dna kasar 3) Riwayat perjalanan penyakit - Infeksi saluran napas bagian atas, rinorhea, faringitis, batuk ringan, demam yang tidak terlalu tinggi 1-3 hari sebelum tanda dan gejala timbul, suara serak, stridor inspirasi. - Agitasi dan menangis memperberat gejala - Croup biasanya diawali dengan gejala yang menyerupai flu. - Terjadi pembengkakan pada saluran pernafasan sehingga saluran udara menyempit dan penderita mengalami gangguan pernafasan. Gangguan pernafasan, batuk kering dan suara serak biasanya pertama kali muncul pada malam hari. - Gangguan pernafasan menyebabkan anak terbangun dari tidurnya. Pernafasannya menjadi cepat dan dalam, dan separuh penderita mengalami demam. - Keadaan anak akan membaik di pagi hari, tetapi

description

croup

Transcript of Croup

Page 1: Croup

Croup (Laringotrakeobronkitis Akut)

a. Definisi Suatu group penyakit heterogen yang mengenai laring, infra/subglotis, trakea/bronkus.

Croup (Laringotrakeobronkitis) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran pernafasan bagian atas (laring, trakea dan bronkus). Human parainfluenza virus tipe 1, HPIV 2,3 dan 4, adenovirus, RSV, virus campak.b. Faktor risiko

1) Usia 3 bulan hingga 5 tahun, puncak 2 tahun2) Laki-laki3) Riwayat keluarag dengan croup4) Tidak mendapatkan ASI5) Prematur6) Menghirup asap rokok.

c. Anamnesis 1) Identifikasi

Umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan orang tua2) Keluhan utama

Demam, hidung berair, nyeri menelan, batuk nyaring, suara menjadi parau dna kasar

3) Riwayat perjalanan penyakit - Infeksi saluran napas bagian atas, rinorhea, faringitis, batuk ringan, demam

yang tidak terlalu tinggi 1-3 hari sebelum tanda dan gejala timbul, suara serak, stridor inspirasi.

- Agitasi dan menangis memperberat gejala- Croup biasanya diawali dengan gejala yang menyerupai flu.- Terjadi pembengkakan pada saluran pernafasan sehingga saluran udara

menyempit dan penderita mengalami gangguan pernafasan. Gangguan pernafasan, batuk kering dan suara serak biasanya pertama kali muncul pada malam hari.

- Gangguan pernafasan menyebabkan anak terbangun dari tidurnya. Pernafasannya menjadi cepat dan dalam, dan separuh penderita mengalami demam.

- Keadaan anak akan membaik di pagi hari, tetapi kembali memburuk pada malam hari.

- Croup biasanya berlangsung selama 3-4 hari.- Croup yang sering kambuh disebut krup spasmodik, yang mungkin disebebkan

oleh alergi, tetapi biasanya diawali oleh infeksi virus.4) Riwayat penyakit keluarga5) Riwayat kehamilan6) Riwayat kelahiran : LBW7) Riwayat gizi8) Riwayat tumbuh kembang9) Riwayat sosioekonomi

Page 2: Croup

d. Pemerksaan fisik1) Keadaan umum2) Tanda vital3) Pemeriksaan fisik

- Terdengarnya suara batuk seperti anjing “barking”, suara sering kali parau- Variasi derajat dari stridor, terutama saat inspirasi Variasi derajat retraksi

dinding dada - Anak sering menjadi gelisah (agitasi) - Demam (sampai 40°C) - Takikardia (dengan gejala obstruksi yang lebih berat) - Takipnea - Jika daerah supraglotis dapat dilihat, tampak gambaran yang normal

e. Pemeriksaan penunjang- Pemeriksaan darah rutin- Radiologis rontgen servikal AP/Lateral

f. Terapi - Mengatasi obstruksi jalan napas- Terapi inhalasi (uang dingin) kadang ditambah dengan nebulisasi epinefrin- Kortikosteroid untuk mengurangi edema pada mukosa laring- Pemberian antibiotik jika terbukti disertai dengan infrksi bakteri

g. Prognosis Dubia ad bonam