Croup Disease

28
Ririe Fachrina Malisie Subbagian Pediatri Gawat Darurat Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUR / RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

description

cd

Transcript of Croup Disease

  • Ririe Fachrina MalisieSubbagian Pediatri Gawat DaruratBagian Ilmu Kesehatan AnakFKUR / RSUD Arifin AchmadPekanbaru

  • Definisi :

    Sindrom Croup atau laringotrakeobronkitis adalah infeksi viral akut yang ditandai dengan gejala obstruksi saluran napas atas (batuk kering yang menggonggong (barking cough), stridor inspirasi, dan respiratori distres dari ringan sampai berat lokasi daerah laring,subglotis, trakea dan bronkus

  • Epidemiologi:* Prevalensi lebih dari 15% kelainan respirasi pada anak.* Angka kejadian pada anak umur 6 bulan sampai 6 tahun* Laki : wanita = 3 : 2

  • Etiologi :# Human para influenza virus(HPIV)type 1 lebih dari 60%# HIVP 2, 3, 4, influenza virus A dan B, adeno virus, RSV, Coxsackievirus A dan B, Rhinovirus, enterovirus, echovirus.

  • Transmisi virus melalui jalan napas dari hidung ke nasofaring, terjadi replikasi virus ditandai timbulnya coryza. Dinding laryng menjadi erytematous dan edematous.

    Eksudat fibrin menyebabkan sumbatan trakea, lumen menyempit.

    Edema menyebabkan mobilitas pita suara terbatas sehingga suara menjadi serak.Patogenesis

  • Klinis :# Gejala prodromal berupa coryza, hidung tersumbat, dan batuk

    # Panas 38 39 C

    # Suara serak dan batuk menjadi menggonggong

    # Stridor inspiratorik

    Inkubasi : 1 sampai 6 hari Penularan : Transmisi viral dari penderita lainLama sakit : 7 sampai 14 hari tergantung derajat infeksi

  • Trakeogram posterioanterior memperlihatkan gambaran menara (steeple sign)Pemeriksaan Penunjang50% kasus

  • Dapat secara jelas menggambarkan obstruksi : terutama penderita dengan keadaan klinis yang lebih berat Adanya stridor sejak umur anak kurang dari enam bulan- stridor pada saat melakukan aktivitas- gambaran radiologis dicurigai adanya massa

  • -Gejala klinis yang mendadak biasanya tanpa didahului gejala prodromalCenderung untuk kambuh berulang Diduga karena reaksi antigen virus

  • Characteristic Viral croup Spasmodic croupAge Six months to six years Six months to six years Prodrome Common UncommonStridor, barking cough Common CommonFever Common UncommonWheezing Common CommonDuration Two to seven days Two to four hoursFamily history No YesPredisposition to asthma Common Uncommon

  • Acute laryngel fracture.Angioneurotic edema- Arnold Chiari deformity Bacterial tracheitis.Burns or thermal injuryDandy-Walker syndromeDiphtheriaEpiglotitis Extrinsic obstruction by a vascular ringForeign bodyLaryngeal papilomatosisLaryngomalaciaNeoplasma or hemangioma

  • Peritonsilar abscess Retropharyngeal abscess Smoke inhalation Subglotic stenosis Vocal cord paralysis Anesthesiol Clin North Am, 1998 : 16:853-68

  • Terapi uap/inhalasiEpineprinKortikosteroidKombinasi Oksigen dan HeliumAntibiotika

  • Dipakai sejak abad ke-19Bisa dipakai uap panas atau dingin Uap panas dapat menyebabkan kulit melepuh.Biasanya lebih disukai uap dingin -- melembabkan sal.napas, meringankan inflamasi, mengencerkan lendir.Hati hati untuk anak dengan bronkospasme yang disertai wheezing

  • Epineprin telah digunakan hampir 30 tahun terutama pada kasus yang berat.

    Dipakai :# Racemic epineprin ( campuran 1 : 1 d- dan l-isomer epineprin) dosis : 0,5 ml larutan 2,25% yang telah dilarutkan dengan NaCl ( bayi < 6 bulan 0,25 ml) diberikan via Nebulizer

    # L- epineprin larutan 1 : 1000 sebanyak 5 ml via nebulizer Efek terapi tercapai dalam 2 jam Kontra indikasi pada anak dengan gangguan jantung terutama takikardia

  • Mengurangi edema pada mukosa

    DexamethasoneDosis 0,6 mg per/kg oral atau im /sekali dapat diulang 6 sampai 24 jam Efek klinis 2 -3 jam

    Dosis 0,15 mg /kg/kali masih mempunyai efek klinis

  • Budesonide :Larutan 2mg dalam 2 ml via nebulizer.

    Lebih bermanfaat pada kasus kasus Muntah dan respiratory distress yang hebatTidak digunakan pada penderita croup dgn varicella dan tuberkulosisMeningkatkan infeksi Candida albicans

  • Dilakukan pada sindroma croup yang berat yang tidak responsif dengan terapi diatas Indikasi : Hiperkarbia dan adanya ancacaman gagal napasIntubasi dilakukan sampai tanda edema jalan napas berkurangUkuran tube : X = 16 + umur dlm tahun dibagi 4

  • Helium (Heliox) mempunyai densitas dan viscositas yang rendah- Meningkatkan aliran gas dan mengurangi spasme otot pernapasan sehingga oksigenisasi darah meningkat.Dengan pemberian kombinasi ini intubasi kadangkala dapat dihindarkan sehingga alangkah baiknya jika terapi Helium ini digalakkan

  • Tidak ada indikasi kecuali pada penderita yang dicurigai dengan infeksi bakterial

  • 15% kasusOtitis media- Dehidrasi- Pneumonia (Cor pulmonale)

  • Self limiting dengan prognosis yang baik

  • Peradangan akut epiglotis dan supraglotis yang hampir selalu disebabkan oleh Hemophilus influenza type B (HIB)Sejak tahun 1988 morbiditas penyakit ini menurun vaksinasi HIBPenyebab Lain : b-Sterept Hem.Group A, staphylokokus,pneumokokusKlebsiella, pseudomonas, candida dan virus.

  • GEJALA KLINIS :MENDADAK PANAS TINGGI , DISFONI DAN LIDAH TERJULUR, HIPERSALIVASI, DISERTAI KEGAWATAN PERNAPASAN SEDANG SAMPAI BERAT DENGAN STRIDOR INSPIRATORIK

    ANAK LEBIH BESAR DIDAHULUI NYERI TENGGOROKAN DAN DISFAGIA

    KEGAWATAN PERNAPASAN DAPAT TERJADI PADA MENIT ATAU JAM-JAM MULAI PENYAKIT

  • Apabila anak diduga menderita epiglotitis pemeriksaan menggunakan spatel lidah harus dihindarkan - laringospasme

  • INTUBASI / TRAKEOSTOMI

    ANTIBIOTIKA

    Catatan: STEROID dan EPINEFRIN tidak efektif

  • SUKAR DIRAMALKANKematian 6%

    ****************************