CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

download CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

of 32

description

Materi LK 1 HMI

Transcript of CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    1/32

    KRISIS, UTANG, DAN

    KEMANDIRIAN EKONOMI

    Faisal Basri

    Desember 2002

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    2/32

    POLA PERKEMBANGAN EKONOMI

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    3/32

    Welfare

    disturbance

    actual disturbance

    B

    Normal pattern

    lack of institutions

    lack of institutions

    Tim1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005

    DISCONTINUUM PATTERN

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    4/32

    UTANG LUAR NEGERIMENGAPA

    DIBENCI? (1)

    Mendanai pembangunan yang dinakodai oleh rezim

    otoriter, sehingga melanggengkan rezim tersebut.

    Sebagian dananya dikorupsi oleh rezim dan kroni-

    kroninya.

    Tidak melibatkan rakyat, antara lai tercermin dari

    DPR yang tak pernah mengubah satu sen pun

    rancangan anggaran yang diajukan pemerintah. Mengusik kedaulatan.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    5/32

    UTANG LUAR NEGERIMENGAPA

    DIBENCI? (2)

    Terlalu mengedepankan aspek-aspek fisik di

    dalam pembangunan.

    Sebagian atau sebagian besar dana pinjamanjatuh kembali ke tangan negara-negara donor.

    Alasan lainnya: tak meperhatikan lingkungan,

    dll.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    6/32

    APA YANG SALAH DENGAN UTANG

    LUAR NEGERI INDONESIA?

    Lemahnya manajemen utang dan perencanaanproyek.

    Terlalu terlena dengan lezatnya utang luar negeri,

    sehingga memandulkan potensi dana dalam negeri(mentalitas).

    Pemerintah takut menggenjot pajak karenatingginya kesadaran pajak menumbuhkan demand

    terhadap demokrasi yang makin tinggi. Lemahnya birokrasi.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    7/32

    POSISI UTANG LUAR NEGERI

    SEBELUM KRISIS

    Stok utang sudah cenderung turun karena banyakyang sudah jatuh tempo sedangkan utang barucenderung turun pula.

    Beban bunga di dalam APBN juga turun. Porsi utang baru terhadap pembiayaan

    pembangunan turun pula.

    Utang lebih berperan sebagai penopang neracapembayaran ketimbang APBN.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    8/32

    Krisis yang berawal

    dari anjloknya

    Rupiah

    Bank

    IndonesiaPerbankan Korporasi

    BPPNPemerintah

    Aset

    (AMI)

    Saham

    (BRU)

    NPL, dll

    (AMC)

    Jual

    BLBI (158.99)

    Penjaminan (39.33)

    PMP Bank Exim (20)

    Kredit Program (9.97)

    228.29

    228.29SuratUtang

    Saham

    NPL, dllMSAA,

    MRNIA

    APU

    431.57

    Obligasi Rekap

    Kredit

    COST OF CRISIS

    Catatan: angka dalam triliun rupiah.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    9/32

    Jumlah Obligasiyang diterbitkan

    Pemerintah 258.32

    Program Kredit 9.97

    Rekapitalisasi:

    Bank Pemerintah 281.97

    Bank Swasta 29.68

    Bank Diambil Alih (BTO) 117.83Bank Pembangunan Daerah 1.23

    Jumlah 698.99

    BIAYA RESTRUKTURISASIPERBANKAN PER 25-01-02 (triliun Rp)

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    10/32

    PROFIL JATUH TEMPO POKOK

    OBLIGASI PEMERINTAH

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    11/32

    Skenario1 & 4

    Skenario

    2 & 5

    Skenario

    3 & 6

    SBI 3 bln 17 14 19

    Inflasi 10 8 12SIBOR 3 bln

    2002 1.00 1.00 1.00

    2003 1.75 1.75 1.75

    2004 2.25 2.25 2.25

    2005 2.35 2.35 2.35

    ASUMSI-ASUMSI BEBAN

    PEMBAYARAN OBLIGASI

    Catatan: Asumsi 1,2 dan 3 tanpa roll-over, Sedangkan 4, 5 dan 6 dengan roll-over.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    12/32

    SKENARIO PEMBAYARAN POKOK DAN

    HUTANG OBLIGASI PEMERINTAH TANPA

    PENUNDAAN PEMBAYARAN

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    13/32

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    14/32

    TOTAL POKOK DAN BUNGA DARI OBLIGASI

    PEMERINTAH YANG HARUS DIBAYAR

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    15/32

    PERBANDINGAN SKENARIO

    TANPA ROLL-OVER

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    16/32

    PERBANDINGAN SKENARIO

    DENGAN ROLL-OVER

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    17/32

    JUMLAH KESELURUHAN BUNGAYANG HARUS DIBAYAR DARIMASING-MASING SKENARIO

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    18/32

    16%

    12%4%

    15%

    28%

    Gaji dan Belanja

    Barang

    SubsidiLain-lain

    Dana Perimbangan

    Pembangunan

    8%

    17%

    KOMPOSISI BELANJA NEGARAPADA BVAPBN 2002

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    19/32

    58.6

    59.6

    55.3

    53.9

    67.3

    75.9

    49.0

    74.9

    62.8

    71.4

    63.4

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001

    Luar Negeri Dalam Negeri

    UTANG PEMERINTAH, 1994-2001

    (Milyar US$)

    NISBAH UTANG PEMERINTAH

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    20/32

    NISBAH UTANG PEMERINTAHTERHADAP GDP, 2000 (PERSEN)

    95

    53

    120

    106

    77

    59

    100

    62

    85

    107

    8086

    114

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    120%

    140%

    Indonesia

    Argentina

    Jepang

    Israel

    Thailand

    Filipina

    Jordania

    Mexico

    Nigeria

    Lebanon

    Pakistan

    Singapura

    Belgia

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    21/32

    PDB Obligasi(miliar US$) (miliar US$)

    1 Indonesia1) 1,401 659 47.0%

    2 Malaysia2) 341 107 31.3%

    3 Philippines 65 8 12.1%

    4 Thailand 113 10 8.6%

    5 Singapore3) 144 87 60.1%6 India 372 63 17.0%

    7 Rep. of Korea 321 178 55.6%

    8 Japan 3,787 3,701 97.7%

    9 UK 1,399 464 33.2%

    10 USA 8,511 8,002 94.0%

    No Negara % PDB

    3) Singapore, data akhir 1999 dalam miliar Sin$

    2) Malaysia, data akhir 2000 dalam miliar Ringgit

    Catatan:

    1) Indonesia, data akhir 2001 dalam triliun Rupiah

    NISBAH OBLIGASI PEMERINTAHTERHADAP PDB, 1999

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    22/32

    UTANG DN VS. LN (1)

    UTANG LUAR NEGERI

    Jatuh tempo: panjang/sangat

    panjang Suku bunga: rendah/sangat

    rendah

    Grace period: ada dan panjang

    Penjadwalan ulang: bisadiusahakan

    UTANG DALAM NEGERI

    Jatuh tempo: relatif (rata-rata)

    lebih pendek Suku bunga: relatif jauh lebih

    tinggi

    Grace period: lazimnya tak ada

    Penjadwalan ulang: tak lazim

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    23/32

    UTANG DN VS. LN (2)

    UTANG LUAR NEGERI

    Pemotongan/haircut/penghapusan: bisa

    Ada wujud fisiknya

    Didikte

    Diawasi asing

    Imperialisme baru Banyak persyaratan

    UTANG DALAM NEGERI

    Pemotongan/haircut/penghapusan: tak ada

    Tak ada wujud fisiknya

    Berdaulat

    Sesuka hati

    Nasionalisme Kita atur sendiri

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    24/32

    UTANG DN VS. LN (3)

    PILIHLAH YANG BEBANNYA PALING RINGAN

    BAGI RAKYAT.

    JANGAN MAU DIBODOHI, ARTINYA SEMUA

    BERPULANG PADA KITA SENDIRI.

    MAU TAK BERGANTUNG PADA

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    25/32

    MAU TAK BERGANTUNG PADA

    UTANG?

    Jangan boros: jangan berperilaku lebih besar pasak

    daripada tiang.

    Pacu produktivitas dan efisiensi (termasuk pangkasbirokrasi).

    Tingkatkan tabungan dan pajak.

    JADI SEMUA HARUS MAU BERUBAH,BERKORBAN, DAN KERJA KERAS

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    26/32

    GBHN 1999-2004

    1. Mempercepat rekapitalisasi perbankan danrestrukturisasi utang swasta secara transparan.

    2. Melaksanakan restrukturisasi aset negara secara

    transparan dan pelaksanaannya dikonsultasikandengan DPR.

    3. Pengelolaan aset negara diatur dengan undang-

    undang.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    27/32

    SASARAN PROGRAM RESTRUKTURISASI

    PERBANKAN UU NO.25/2000 (PROPENAS)

    Terlaksananya restrukturisasi sektor perbankandan restrukturisasi utang perusahaan secaraefektif.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    28/32

    CARANYA (1)

    1. Menuntaskan program rekapitalisasi perbankan,mengawasi dan membina secara profesional bank-bank yang direkapitalisasi itu.

    2. Mendorong terbentuknya struktur perbankan yangsehat dan berdaya saing lewat merger dan

    akuisisi.

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    29/32

    CARANYA (2)

    3. Penegakan hukum terhadap debitor dan pemilik bank yangharus memenuhi kewajibannya. Yang melanggar hukum harus diselesaikan sesuai dengan hukum

    yang berlaku.

    Langkah ini untuk menghindari moral hazarddan memenuhi rasakeadilan

    Keadilan: rekap dimaksudkan untuk menyelamatkan danamasyarakat, bukan pemilik bank atau debitor yang telah bertindaktidak hati-hati.

    4. Divestasi aset di bawah pengawasan pemerintah dilakukan: Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan memaksimalkan nilai penjualan

    aset tsb. Secara terbuka

    Dengan mengutamakan kepentingan nasional

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    30/32

    IMF BERAKHIR 2003?

    Indonesia tak butuh bantuan likuiditas dari IMF.

    Fungsinya sekarang sebagai MENKO.

    Kekuatan penekan: tak harus IMF; bisa yang lain,tapi kelihatannya tetap perlu dari luar.

    Kalau kita mau buat program sendiri dan disiplinmelaksanakannya, IMF tak perlu.

    EVALUASI KEBIJAKAN

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    31/32

    EVALUASI KEBIJAKAN

    MAKROEKONOMI: FISKAL

    Fiscal condition cukup menggembirakan dilihat dari segifiscal sustainability:

    Defisit (% PDB) turun terus, bahkan hampir selalu lebihrendah dari target.

    Stok utang (% PDB) juga turun cukup signifikan, lebihcepat dari yang tertera di Propenas.

    APBN tak punya ruang gerak yang memadai sebagaistimulan ekonomi

    EVALUASI KEBIJAKAN

  • 7/16/2019 CRISIS & KEMANDIRIAN-1002.PPT

    32/32

    EVALUASI KEBIJAKAN

    MAKROEKONOMI: MONETER

    Kebijakan makro cukup disiplin dengan bingkai LoIyang ketat.

    Independensi Bank Indonesia

    Nilai tukar, suku bunga, dan inflasi kian terkontrol(stabil)