Creator inc vol 01
-
Upload
moneyi-magazine -
Category
Documents
-
view
268 -
download
18
description
Transcript of Creator inc vol 01
1Vol. 71 | Jan-Feb 2016
creator.INC
CORPORATE NEWS I Villa DianaOase Di Jantung Legian 64 EVENT I Innovation Bali, Perkuat Wirausaha Muda Bali 66EDITORS CHOICE I Film, CD dan Buku Yang Terbaik Di Tahun 2015 68
Ratna Dewi Katarina Panudiana Kuhn
Tampil Berani Usung Merek Sendiri
THE ROOKIE
Diantara tumpukan kain di pabrik garmen milik
keluarganya, Ratna Dewi Katarina Panudiana Kuhn
bersama kakaknya, Surya Ayu Paulina Panudiana
Kuhn melahirkan sebuah lini fashion wanita terkini.
S a a t n y a y a n G m u d a b e r k a r y a • V O L u M e 0 1 J A N - F E B 2 0 1 6
Ratna Dewi Katarina Panudiana Kuhn
Tampil Berani Usung Merek Sendiri
Diantara tumpukan kain di pabrik garmen milik
keluarganya, Ratna Dewi Katarina Panudiana Kuhn
bersama kakaknya, Surya Ayu Paulina Panudiana
Kuhn melahirkan sebuah lini fashion wanita terkini.
Ratna Dewi Katarina Panudiana Kuhn
Tampil Berani Usung Merek Sendiri
Diantara tumpukan kain di pabrik garmen milik
keluarganya, Ratna Dewi Katarina Panudiana Kuhn
bersama kakaknya, Surya Ayu Paulina Panudiana
Kuhn melahirkan sebuah lini fashion wanita terkini.
2 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
Adalah Paulina Katarina, gabungan dari nama tengah dua putri pengusaha garmen
ternama di Indonesia, Panudiana Kuhn yang terangkai menjadi sebuah nama local
brand fashion berkelas Internasional. Semenjak diluncurkan pada tahun 2012,
Ratna bersama saudarinya Surya Ayu percaya diri memperkenalkan produk
fashion wanita berlabel Paulina Katarina di tengah gempuran merek fashion
asing raksasa.
Kehadiran Paulina Katarina sekaligus menjadi inovasi segar yang disuntikan Ratna dan
Surya Ayu untuk mendukung usaha garmen keluarganya berbendera PT. Dianatina Ayu. Ya,
keduanya memang diberi kepercayaan penuh untuk meneruskan usaha garmen rintisan
orang tuanya sejak tahun 1983 tersebut. PT. Dianatina Ayu sendiri berkembang menjadi
salah satu eksportir garmen terbesar di Nusantara. Selama 31 tahun, Panudiana Kuhn
membawa perusahaan tersebut menembus pasar-pasar dunia seperti Eropa, Amerika,
Australia hingga Jepang.
Melihat segala pencapaian yang telah diukir oleh perusahaan orang tuanya selama
bertahun-tahun tersebut, Ratna dan Surya Ayu bertekad untuk terus melebarkan
eksistensi dari perusahaan yang dulunya berawal dari sebuah toko pakaian jadi
kecil di bilangan Kuta dengan nama Diana Butik Galeri pada tahun 1982. Sebagai
generasi kedua, Ratna dan Surya Ayu ingin PT. Dianatina Ayu tidak sebatas hanya
menjadi eksportir garmen, tetapi juga mampu memproduksi lini pakaian dengan
merek sendiri. Selain merilis label pertama, sepanjang satu dekade menahkodai
perusahaan orang tuanya tersebut, keduanya juga sukses mengantarkan PT.
Dianatina Ayu Garment untuk meraih penghargaan Primaniyarta 2012 Kategori
UKM Ekspor.
Merek Paulina Katarina sendiri bermain di pangsa pasar premium fashion
wanita, di mana produknya tersebar di 11 butik di seputaran Oberoi, Kuta,
Seminyak, Nusa Dua, Canggu dan Ubud. Tak hanya di dalam negeri,
brand ini juga diekspor ke SIngapura dan Australia. Sistem bisnisnya pun
dirancang secara konsinyasi dan wholelesale (beli putus). Selain bergerilya
dari satu butik ke butik lain, Paulina Katarina juga bergerak di ranah online
e-commerce.
Money & I Magazine berkesempatan mewawancarai Ratna Dewi Katarina
Panudiana Kuhn di sela kesibukannya dalam mengontrol pabrik garmen
serta workshop brand Paulina Katarina. Bertempat di kantornya di Griya
Anyar Kuta, perempuan kelahiran 18 April 1988 ini pun berbagi tentang
pengalamannya dalam pengembangan brand usahanya dan garmen
keluarganya ke tingkat yang lebih lanjut. Berikut petikan panjangnya!
THE ROOKIE
Teks : Putera Adnyana I Photo : IB Bagus Baruna
3Vol. 71 | Jan-Feb 2016
4 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
“ Sekarang dengan teknologi kan jadi semakin gampang ya, ada email dan website. Walaupun kita belum punya toko sendiri, orang pas liat brand-nya langsung googling sendiri, juga terutama lewat Instagram sih.”
sudah semakin kecil ya kalau hanya
mengandalkan ekspor. Perusahaan garmen
kita itu awalnya seratus persen ekspor
ke Amerika, Australia dan Eropa (Jerman
dan Norwegia). Tapi, juga karena UMK
semakin tinggi dan Bali fokusnya lebih di
industri pariwisata, membuat biaya kita
juga semakin meningkat. Kebanyakan klien
kita itu produksinya bukan di Indonesia
saja, dia juga produksi ditempat lain seperti
Cina, Vietnam, Pakistan atau Bangladesh.
Jadi kalau misalnya ada kenaikan harga di
Indonesia, dia gampang lepas dan pindah
ke negara lain.
APAKAh ITu BeRARTI suLIT MeneMuKAn KLIen unTuK gARMen DAn MeMBuAT BRAnD BARu ITu sOLusInYA?
Sebenarnya klien masih banyak kita
dapatkan, tapi saat kita ketemu, pasti harga
yang dijadikan masalah. Katanya harga
terlalu tinggi. Belum lagi biaya listrik dan
upah yang naik setiap tahun, jadi memang
biaya produksi kita jadi ikutan tinggi. Dan
apabila bukan harga, pilihan varietas kain
juga sering dipermasalahkan oleh customer
kami. Cina memang lebih inovatif dalam
memproduksi kain, pilihannya begitu
beragam. Untuk customer kami yang
memang juga sudah banyak produksi di
Cina, lebih masuk akal untuk langsung
produksi disana dibandingkan import kain
ke Indonesia, mana biaya dan mengurus
bea cukai juga lumayan ribetkan di
Indonesia.
Maka dari itu, saya dan kakak sebagai
generasi kedua lantas berpikir bagaimana
caranya supaya bisa bertahan dan
berkembang. Akhirnya kita putuskan untuk
bikin brand sendiri. Di awal kami hanya
coba-coba saja, kita tidak mempunyai
rencana bisnis yang jelas, kami coba
menjalankan saja dan mulai berkembang
secara organik. Rencana awal fokus jual ke
buyer diluar negeri saja, dan tidak terlalu
memikirkan potensi di dalam negeri.
BeRARTI seBeLuMnYA DIAnATInA AYu BeLuM MeMPRODuKsI BRAnD FAshIOn senDIRI?
Ya, Dianatina Ayu sebelumnya hanya
memproduksi brand orang lain. Kita belum
punya brand sendiri dan kita cuma produksi
saja. Klien yang kasih desainnya, terus tim
kami yang buat sampelnya dan langsung
produksi. Kita sama sekali enggak ada
input untuk segi kreativitasnya. Mungkin
karena saya juga dari kecil sering main-
main di garmen, bolehlah bisa dibilang
kreatif. Sudah bisa bikin baju sendiri dan
diberikan ke teman-teman waktu itu.
Dari dulu ketertarikan terhadap fashion
sudah sangat tinggi. Saya juga memang
masih ingin melanjutkan bisnis orangtua.
Mereka juga dulu berpesan jikalau kita
anak-anaknya tidak mau lanjutin, akan
tutup saja bisnis garmennya ini. Tapi kita
berdua berkomitmen untuk lanjutin dan
berpikir bagaimana caranya agar terus bisa
tetap eksis. Kalau kita cuma rely terhadap
ekspor dan produksi untuk brand orang
lain, sepertinya sudah susah. Jadi, karena
ketertarikan kita di fashion dan sudah
berpengalaman lama disini, dan sudah
bantu dari kecil, ya kita coba-coba saja
dulu. Kalau kita enggak coba, bagaimana
kita bisa tahu, karena kita sebelumnya kan
belum pernah bikin brand fashion sendiri.
Pada awalnya di tahun 2012 kita nitip-
nitip saja dulu di toko-toko teman yang
di Seminyak dan Oberoi. Lalu kita dapat
tawaran dari toko di Singapura, karena
ternyata buyer-nya menemukan brand kami
di salah satu toko di seminyak. Sampai
sekarang setiap season mereka pasti order
kekita.
APA YAng MeMBuAT AnDA TeRTARIK unTuK MeMBAngun BRAnD FAshIOn BARu DI LuAR DARI usAhA gARMen KeLuARgA AnDA?
Memang, untuk garmen-nya sendiri sudah
lama. Ini awalnya usaha orang tua yang
didirikan sejak 30 tahun lalu. Kebetulan,
saya dari kecil tumbuh bersama lingkungan
garmen ini dan sering bantu-bantu di sini.
Kalau lagi liburan sekolah, pasti saya dan
kakak selalu menyempatkan diri untuk
bantu bisnis garmen orang tua. Waktu dulu,
pabrik garmennya juga sebelahan sama
rumah kami, jadi sudah biasa buat kami
main-main ke sana. Lalu saat kakak saya
selesai kuliah lebih dulu, ia memutuskan
pindah ke Bali dan full time di garmen. Dia
sudah 7-8 tahunan fokus di sini.
Kalau saya sendiri waktu selesai kuliah
S-1, langsung kerja di kargo dan diberi
tanggung jawab untuk jadi direkturnya
di sana. Namun saya harus balik lagi ke
Melbourne untuk lanjut S-2. Usai dari
kuliah S-2 dan kembali ke Bali, saya
dan kakak punya ide untuk membuat
brand sendiri, karena margin usaha kan
THE ROOKIE
5Vol. 71 | Jan-Feb 2016
Ditambah lagi saat ini, dengan teknologi
kan jadi semakin gampang ya, ada email
dan website. Walaupun kita belum punya
toko sendiri, orang pas lihat brand-nya
langsung bisa googling sendiri, juga
terutama lewat Instagram sih. Setelah
itu pelan-pelan kami bangun brand ini.
Memang masih terpecah dengan fokus di
garmen. Hanya saja satu setengah tahun
belakangan ini, kita lihat perkembangan
di Indonesia ternyata pembelinya sudah
semakin banyak dan semakin besar lokal.
KenAPA AWALnYA MeMuTusKAn MengAMBIL PAsAR InTeRnAsIOnAL?
Karena pengalaman kita sebenarnya
kebanyakan di sana kan. Kita enggak
pernah jualan di Indonesia. Kita enggak
pernah jualan retail. Jadi selama ini kan
seratus persennya ekspor dan networking
kita kebanyakan di luar. Beda dengan
sekarang yang beberapa tahun terakhir
ini Indonesia sudah makin berkembang,
middle class meningkat dan spending
power-nya juga meningkat banget. Jadi
kita benar-benar melihat di Asia itulah
perkembangannya semakin pesat. Sekitar
satu setengah tahun terakhir, kami benar
benar merasakan adanya peningkatan
dalam penjualan online kami. Terutama
dari kota-kota besar seperti Jakarta dan
Surabaya, dan banyak juga mengirim
sampai ke Pekanbaru, Medan, Makassar,
Manado, hingga ke Sorong.
PAuLInA KATARInA senDIRI suDAh MeMILIKI OuTLeT Khusus?
Belum. Kebanyakan masih nitip di butik-
butik rekanan dan juga lewat online. Saat ini
kita ada showroom di Griya Anyar, dimana
garmen juga berlokasi dan biasanya banyak
klien kita yang dari Denpasar, Ubud atau
Seminyak datang ke sini dan langsung
pesan di sini, karena disini kita paling
THE ROOKIE
lengkap sebenarnya punya sampel dari
seluruh koleksi dan juga banyak stock-nya.
seJAuh InI unTuK PenJuALAn MAnAKAh YAng LeBIh KuAT, VIA OnLIne ATAu OFFLIne?
Porsi online lebih kuat. Bahkan banyak
yang pesan hanya lewat WhatsApp. Kalau
dulu kita mungkin sebulan sekali, ya dapat
satu atau dua order. Kalau sekarang bisa
ratusan dalam sebulan, hanya dari online
saja.
BeRAPA BAnYAK MODeL DesAIn YAng PAuLInA KATARInA KeLuARKAn DI AWAL KeMunCuLAnnYA?
Per koleksi kita lumayan banyak sih
bikinnya, sekarang bisa sampai 100 model
di berbagai macam print dan warna. Dari
awal memang koleksi yang kita keluarkan
6 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
THE ROOKIE
relatif besar. Awalnya memulai clothing
line sendiri, kami ingin membuat berbagai
macam model dan style yang fun, easy to
wear dan cocok dengan lifestyle kami. Dan
yang dapat membuat wanita merasa happy,
percaya diri dan terlihat chic menggunakan
Paulina Katarina.
Per tahun sekarang keluar 2-3 koleksi.
Kalau misalnya ada klien kita dari
Singapura yang memberi tahu ternyata
koleksi kita yang tahun lalu masih laku di
sana sampai sekarang, kita masih akan
produksi model itu untuk mereka. Bisa
dibilang kita beruntung juga karena punya
garmen sendiri, jadi memudahkan kita
untuk mengembangkan brand. Kita lebih
dimudahkan untuk produksi. Beberapa
brand lain yang tidak punya garmen sendiri
kan harus nitip produksi di garmen lain.
Harus ngantri lagi, kalau garmennya lagi
sibuk. Kalau di sini kan masih bisa kita yang
aturlah.
BAgAIMAnA CARA MeMBAgI KOnsenTRAsI AnTARA gARMen DAn BRAnD BARunYA?
Di garmen sendiri, kami sekarang
memproduksi kira-kira 10 brand klien.
Paulina Katarina kami masukan dan
perlakukan layaknya brand klien kami
tersebut. Jadi sudah kami jatahkan setiap
bulan berapa yang akan diproduksi untuk
Paulina Katarina. Brand klien kami biasanya
produksi itu kan untuk seasonal ya. Mereka
biasanya produksi hanya dua tahun sekali,
untuk keperluan winter dan spring summer.
Benar-benar ngikutin jadwal. Jadi, kita bisa
tahu bulan-bulan tertentu seperti sekarang
dari bulan September sampai Januari, kita
pasti full produksi untuk customer kita yang
di luar negeri. Kadangkala di beberapa
bulan ada bolong-bolongnya. Ini yang
bikin biaya tinggi di garmen, karena tidak
setiap bulan itu ada produksi. Pasti akan
ada bulan yang sepi, karena bukan jadwal
delivery. Nah, dari sini juga kita awalnya
mikir, mungkin dengan adanya brand
sendiri di bulan-bulan yang bolong itu, akan
ada pemasukan tambahan. Adanya brand
Paulina Katarina ini memang ditujukan
untuk mendukung bisnis garmen kita.
BIsA CeRITAKAn KOnseP FAshIOn YAng DIusung OLeh PAuLInA KATARInA?
Paulina Katarina adalah sebuah label
womenswear yang lahir dan berbasis di
Bali. Desain Paulina Katarina; eclectic,
feminine with a sophisticated undertone
di berbagai macam siluet. Dari model chic
easy wear, resort wear, model-model klasik
yang timeless sampai cocktail dan evening
dresses.
Ada sedikit perbedaan di jenis bahan dan
style yang kami jual dan yang laku di Bali
dengan yang di kota-kota besar. Hal ini
kami pelajari dari feedback pelanggan dan
data yang kami dapat dari rekap penjualan,
ternyata selera mereka ada perbedaan.
Kami selalu berusaha cepat merespon
kemauan pasar, mungkin dari situ bisa
terlihat dari koleksi awal sampai sekarang
pilihan model yang mengarah ke style
resort wear sudah jauh berkurang.
Intinya filosofi kami adalah customer-
based, selalu berusaha untuk memuaskan
Karya-karya lewat brand Paulina Katarina mulai dikenal luas bukan hanya di pasar nasional, namun juga luar negeri
7Vol. 71 | Jan-Feb 2016
THE ROOKIE
customer kami dan supaya mereka
merasa dan terlihat chic dan percaya diri
menggunakan desain kami. Kita mendesain
dan memproduksi semuanya in-house,
maka kualitas kita pertahankan dengan
standar ekspor internasional.
APA KeunIKAn DARI BRAnD PAuLInA KATARInA InI?
Jenis desain kita bermacam-macam.
Biasanya kalau brand lain hanya fokus di
resort wear atau evening gown, tapi kalau
kita lumayan bervariasi dari segi style. Jadi
kalau wanita mau cari baju untuk sehari-
hari, kantoran atau kondangan, mereka
semua bisa cari di kita. Dan semua print
yang kita pakai itu didesain sendiri, jadi
kita enggak beli kain yang sudah jadi.
Semuanya itu benar-benar kita desain
sendiri print-nya. Semuanya dilakukan
secara in house.
BAgAIMAnA DengAn KOMPeTITOR, TeRLeBIh MeReK-MeReK AsIng YAng BAnYAK DI sInI?
Kalau kita bicara kompetitor bukan hanya
brand asing, banyak brand lokal sekarang
yang tidak kalah dengan brand asing.
Kompetisi pasti ada ya, apalagi kita main
di Jakarta dan itu lebih banyak lagi brand
kompetitornya. Tapi kita selalu berpegang
pada brand value yang kita punya. Kita
sekarang juga sudah jauh lebih fokus
mempelajari pasar dan mempelajari lebih
dalam karakter dan keinginan customer
kita. Mengingat apa yang kita tawarkan
beda dengan yang lain, dan membuat
customer tertarik membeli. Kita selalu
berusaha dan bekerja keras untuk
menjadi lebih baik lagi. Memelihara serta
meningkatkan brand value juga penting,
konsisten pada varietas dan kualitas yang
kita tawarkan. Lalu networking juga tidak
bisa dilupakan untuk menambah koneksi
dan customer base kami.
Kami senang sekali tahun ini kami diundang
menggelar koleksi kami di ajang panggung
Jakarta Fashion Week 2016 di Jakarta. To
have our first runway show, memang impian
dan target kami di tahun 2015 dan begitu
bahagia dapat tercapai.
MAnA YAng LeBIh PenTIng DI MATA CusTOMeR, BRAnD ATAu KuALITAs PRODuK?
Kedua-duanya penting. Karena semakin
terkenalnya brand, maka orang akan lebih
senang memakai produknya. Dulu memang
banyak yang beranggapan bahwa penting
kalau brand itu datang dari luar negeri,
maksudnya orang Indonesia kan dulu
mikir brand lokal sendiri kurang bonafit.
Tapi justru beberapa tahun belakangan ini
stigma seperti itu sudah berubah. Orang
Indonesia itu sudah proud menggunakan
produk dalam negeri. Local brand itu
benar-benar di-support. Kita benar-benar
merasakan itu.
8 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
APA KesuLITAn TeRBesAR DALAM MeMBAngun BRAnD PAuLInA KATARInA InI?
Membangun brand itu susah ya, enggak
gampang. Ada berbagai macam aspek
yang harus dipikir matang-matang.
Karena memang tidak punya pengalaman
sebelumnya dalam membangun sebuah
brand, semuanya kami harus mulai nol.
Bagaimana cara meningkatkan polularitas
brand misalnya, dan bukan hanya asal
bekerjasama dengan selebritis saja, tapi
juga memastikan pilihan selebriti ataupun
blogger yang kita ajak berkolaborasi sesuai
dengan aesthetic brand kami dan dapat
membantu meningkatkan brand value kami.
Bagaimana caranya membangun relasi
dengan media fashion di Bali dan terutama
di Jakarta juga awalnya membingungkan,
tetapi kami tahu itu penting apabila ingin
eksis di industri fashion Indonesia.
APA ADA PeRBeDAAn YAng sIgnIFIKAn DARI PengALAMAn MengeLOLA gARMen DIBAnDIngKAn MeRInTIs seBuAh BRAnD FAshIOn BARu?
Beda banget. Kalau di garmen kan kita
hanya fokus di produk saja. Masalah
penjualan produk kan itu urusan customer
kami. Kita bahkan enggak punya marketing,
karena kebanyakan klien kami sekarang
adalah klien tetap kami dari dulu. Mereka
juga cukup lihat dari website. Cukup
dengan keyword tertentu di google, pasti
mereka akan menemukan kita, karena
enggak bisa dipungkiri banyak brand luar
yang mempercayakan produksinya di
Bali. Jadi, selalu saja kita dapatkan klien
yang tertarik. Tapi sekali lagi, kendalanya
selalu di harga. Kerja di garmen itu enggak
gampang. Kerja dari pagi dan mesti lembur
produksi. Dan reject pasti akan selalu ada,
THE ROOKIE
karena ini kerjaan tangan bukan mesin,
pasti enggak akan seratus persen perfect.
Nah itu hanya satu hal, sekarang yang kami
pikirkan bagaimana selain mengerjakan
garmen ini, kita juga bisa mengembangkan
brand. Untuk, kita juga harus memikirkan
pemasaran dan sudah harus masuk ke
bidang bisnis retail kan, mau enggak mau.
Kalau konsinyasi tinggal titip saja, tapi
sekarang sudah punya online shop. Jadi,
lebih susah lagi bagaimana memaksimalkan
pemasarannya. Dengan sistem baru dan
berbagai kendala baru yang kita hadapi,
kita juga jadi belajar banyak untuk itu.
APA KALIAn MeMAng DIDOROng OLeh AYAh unTuK MeneRusKAn BIsnIs gARMen InI?
Seperti yang saya sampaikan tadi. Bapak
dan Mama memang fokus di garmen,
kebetulan rumah kami sebelahan sama
garmen. Jadi biasanya kalau ketemu sama
mereka ya otomatis kalau enggak di rumah,
ya di garmen. Secara tidak langsung saya
dan kakak jadi ikutan bantu-bantu di sana.
Saya masih ingat pekerjaan pertama kita
saat itu jadi resepsionis yang ngangkat-
ngangkat telepon. Waktu itu saya masih
SD. Terus pindah bantu ke divisi yang lain.
Sambilan aja sih, enggak ada paksaan
pas itu. Saya sama kakak sering main-
main kain di garmen, bahkan main petak
umpet. Garmen sudah jadi playground
kita waktu itu. Terus semakin kita dewasa,
hasrat untuk membantu itu semakin besar
dan ini juga family business jadi kita saling
bergantung. Keduanya masih involve kok
di bisnis ini, hanya saja enggak kantoran
kayak dulu lagi.
APAKAh TeRJADI PeMBAgIAn TugAs AnTARA AnDA DAn KAKAK DALAM MengeLOLA gARMen seRTA BRAnD PAuLInA KATARInA?
Brand Paulina Katarina mendapat undangan untuk berpartisipasi di Jakarta Fashion Week 2016.
9Vol. 71 | Jan-Feb 2016
THE ROOKIE
Kita sama-sama saling membantu dimana
diperlukan dan mencoba memanfaatkan
skill masing-masing. Surya lebih
menguasai seluk beluk produksi karena
pengalamannya lebih lama juga digarmen,
jadi lebih banyak memegang itu, dan saya
lebih kreatif jadi in charge di bagian desain
dan sampling untuk brand kami. Branding
dan digital content saya yang pegang
melainkan pemasaran dan sales di handle
oleh kakak saya. Tapi segala hal yang
kita lakukan dan implementasikan pasti
mendapat persetujuan dari kami berdua
untuk mencegah adanya kejutan yang tidak
diinginkan.
hAL APA YAng AnDA PeTIK ATAu JADIKAn InsPIRAsI DARI eTOs KeRJA BAPAK seLAMA MeMBAngun usAhA gARMen TeRseBuT?
Dari kecil saya sudah lihat bahwa kerja
di garmen ini berat, capek. Kami berdua
lihat bagaimana kedua orang tua kami
sangat kerja keras dan ulet di usaha ini dari
dulu. Makanya bapak juga dulu sempat
wanti-wanti, apa benar kami mau terjun
ke dunia garmen, karena kerja di bidang
ini sangat melelahkan. Tapi lantaran kita
sudah terbiasa dari kecil, sehingga kita mau
untuk terlibat di sini. Dan sayang apabila
perusahaan harus ditutup karena tidak ada
yang mau melanjutkan.
Kita belajar banyak dari orang tua, mulai
dari sistem-sistem yang kita gunakan
sekarang. Kalau bisnis hotel mungkin bisa
dipelajari di sekolah khusus perhotelan, tapi
kalau garmen kan enggak ada ya sekolah
khususnya. Jadi itu memang jerih payah
Bapak dan Mama membangun ini semua
dari dulu sampai eksis sekarang, sementara
kita tinggal melanjutkan saja. Tetapi banyak
sistem dan cara kerja yang juga kami rubah
mengikuti jaman dan waktu.
PunYA RenCAnA-RenCAnA LAIn Ke DePAn unTuK usAhA gARMen DAn BRAnD FAshIOn YAng TengAh AnDA DAn KAKAK RInTIs?
Untuk garmen, menjaga standard kualitas
barang dan servis untuk mempertahankan
customer yang sudah kami punya.
Meminimalkan reject produksi dan
memastikan jadwal pengiriman on-time
sesuai janji ke tamu, itu yang harus selalu
dipantau. Beberapa tahun terakhir ini kami
juga melalukan beberapa inisiatif di garmen
untuk meningkatkan produktifitas dan
menekan biaya. Hal yang sama akan kami
lakukan, dan syukur order bisa bertambah,
paling enggak tidak turun deh.
Kalau untuk Paulina Katarina, kami
berencana untuk mengembangkan
showroom dan juga ingin punya flagship
store sendiri. Kita rencananya mau renovasi
showroom ini sedikit, agar lebih kelihatan
seperti toko. Karena ini kan sebenarnya
bukan toko, cuma showroom saja. Tapi
banyak yang belanja ke sini, bahkan
sampai ngantri.
Sebenarnya tempat ini kami tujukan
untuk private appointment awalnya, tapi
lantaran informasi dari mulut ke mulut,
jadi banyak yang mau datang kemari. Ini
juga sebenarnya ruang meeting, tetapi
mendadak kita ubah jadi showroom.
Mungkin ke depannya, kita juga berniat
untuk membuat distribution centre atau
semacam kantor cabang di Jakarta, melihat
peningkatan penjualan kami sudah naik
disana dan kota-kota besar lainnya, dengan
berada di ibukota, mungkin dapat lebih
membantu growth kami. inc
“...semakin kita dewasa, hasrat untuk membantu itu semakin besar dan ini juga family business jadi kita saling bergantung....”
10 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
SAM WALTON
Kejayaan Ritel Wal-Mart
Jika Anda bertanya apa nama salah satu toko
swalayan atau minimart favorit masyarakat Amerika
Serikat, maka tanpa diragukan lagi Wal-Mart adalah
jawabannya.Ya, Wal-Mart merupakan perusahaan
ritel raksasa di Amerika Serikat, di mana jaringan department
store-nya mengular di mana-mana. Menariknya lagi, Wal-Mart
membangun toko-tokonya di daerah minim persaingan. Pada
tahun 2009, jaringannya mampu menghasilkan sebanyak 51%
dari penjualan USD 258 di bisnis grosir. Bahkan di tahun 1990,
Wal-Mart mampu mengalahkan penjualan pesaingnya, K-Mart
dan juga Sears pada tahun 1991.
Wal-Mart yang berkantor pusat di Bentonville, Arkansas ini
juga memiliki 10,800 toko di 27 negara, dengan di bawah 69
nama yang berbeda serta masuk ke ranah e-commerce di
10 negara. Sebut saja di Britania Raya, Wal-Mart beroperasi
dengan nama ASDA, sementara di Jepang dengan nama Seiyu
Dan Walmex untuk brand ritelnya di Kanada serta Meksiko. Wal-
Mart juga pernah membuka toko di Jerman, namun akhirnya
tutup lantaran merugi. Bahkan juga pernah berdiri di Indonesia
dengan brand Supermal Karawaci, di mana nasibnya juga
sama, yakni gulung tikar pada tahun 1990. Meski begitu, Wal-
Mart tetap menjadi yang terdepan di Amerika Serikat.
Adalah Sam Walton, sosok penting di balik kejayaan Wal-Mart
Stores, Inc. Pria kelahiran 29 Maret 1918 ini mendirikan Wal-
FRONT OF MIND
Mart pertama kalinya pada tahun 1962. Siapa sangka orang
yang mendirikan raksasa retail tersebut awalnya hanyalah
seorang pemerah susu sapi sekaligus mengantarkannya
ke rumah-rumah. Samuel Moore Walton lahir di daerah
pedesaan di Kingfisher, Oklahom dan merupakan anak
pertama dari pasangan Thomas Walton (seorang banker) dan
Nancy Lee. Walton dibesarkan di Missouri dan mengenyam
pendidikan di sana. Ia lulus dari Hickman High School di
Columbia, Missouri pada 1936 silam dan melanjutkan ke
jenjang perkuliahan di University of Missouri di Columbia
dengan mengambil jurusan ekonomi.
Sam Walton muda sudah tidak asing dengan lingkungan
pekerja keras. Bahkan saat masih bocah, ia rela memerah
susu sapi dan mengemasnya ke dalam botol hingga
mengantarkannya ke rumah-rumah demi mendapatkan uang
saku tambahan. Pun ketika kuliah, ia juga pernah mengambil
pekerjaan paruh waktu sebagai penjaga pantai, pelayan, dan
bahkan pengantar koran dengan rute pengiriman ke seratus
enam puluh pelanggan. Setelah menamatkan
kuliahnya, Walton melamar pekerjaan
di JC Penney Company, sebuah
perusahaan bidang eceran
tingkat kecil.
11Vol. 71 | Jan-Feb 2016
12 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
Walton hanya berkarir beberapa tahun di perusahaan tersebut
lantaran ia harus masuk militer untuk Angkatan Darat Amerika
Serikat.
Usai Perang Dunia ke-II, Walton kembali ke kehidupannya sebagai
seorang sipil. Ia bersama adiknya berwirausaha dengan mendirikan
sebuah toko waralaba bernama ben Franklin di Newport, Arkansas.
Modal awalnya berupa pinjaman sebesar $25.000 yang didapatkan
Walton dari ayah mertuanya. Mereka sukses memperbanyak
jaringan toko waralaba tersebut hingga menjadi 15 cabang.
Sayangnya itu belum cukup bagi Walton, karena usahanya
masih belum mampu menembus pasar di pedesaan. Itu yang
membuatnya terpacu untuk membangun usaha lainnya sendiri.
Akhirnya pada tahun 1962, Walton mendirikan toko Wal-Mart
pertamanya di Rogers, Arkansas. Dalam kurun waktu lima tahun,
Walton memperluas jaringannya hingga 24 toko di seluruh
Arkansas dan meraup USD 12.6 juta dalam penghasilannya. Pada
tahun 1968, Walton membuka toko pertamanya di luar Arkansas,
tepatnya di kawasan Sikeston, Missouri
dan Claremore, Oklahoma. Bisnis Wal-
Mart pertamanya itu begitu cepat meraih
kesuksesan. Siapa yang menduga 14
tahun kemudian, Wal-Mart bertransformasi
menjadi perusahaan publik dengan nilai
saham mencapai USD $176 juta. Di awal
tahun 1990 saja, nilai saham Wal-mart
melonjak ke angka USD 45 miliar. Ketika
negara berada dalam cengkraman resesi,
usaha Wal-Mart justru mampu bertahan
dan bahkan mampu meningkatkan
penjualan hingga lebih dari 40 persen.
Secara teknologi, Wal-Mart juga terbilang
maju di awal tahun 1980, karena telah
menggunakan Universal Product Code
(barcode) untuk mengotomasi stok mereka.
Bahkan pada tahun 1983, Wal-Mart
13Vol. 71 | Jan-Feb 2016
FRONT OF MIND
mengembangkan sistem satelit pribadi
yang mampu melacak truk pengiriman,
akselerasi transaksi kartu kredit, pengiriman
sinyal audio dan video, sekaligus data
penjualan.
Visi Walton untuk membuat sebuah toko
ritel diskon di daerah pedesaan berhasil
diwujudkannya. Meskipun secara universal,
Walton dikritik karena bisnisnya membunuh
bisnis milik pengecer-pengecer kecil di
dunia. Meski begitu, ia dan Wal-Mart
juga berjasa dengan membuka lapangan
pekerjaan untuk lebih dari 1,3 juta
orang. Walton fokus terhadap penjualan
produk dengan harga rendah untuk
mendapatkan hasil penjualan yang lebih
tinggi dengan margin laba lebih rendah.
Ia mengilustrasikan hal tersebut sebagai
pengorbanan bagi konsumen.
Ya, Ia memang lantas mengalami
kemunduran, dikarenakan tekanan harga
sewa dan beli outlet-nya yang sangat
tinggi. Meski begitu, ia mampu menemukan
suplier yang memberikan harga rendah
ketimbang yang digunakan oleh toko-toko
lain. Walton mengumumkan pengunduran
dirinya sebagai CEO Wal-Mart pada
tahun 1988. Meski begitu, ia tetap aktif di
perusahaan yang memiliki slogan “Save
money, live better” itu hingga wafat pada
tahun 1992 lantaran komplikasi penyakit
leukemia dan kanker tulang sumsum yang
dideritanya. Sebulan sebelum kematiannya,
Walton mendapatkan penghargaan dari
Presiden Amerika Serikat kala itu, George
H.W Bush berupa Presidential Medal of
Freedom. inc
14 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
Ilust
rasi
: w
ww
.free
pik.
com
HEALTHY LIVING
Cara Hilangkan Efek 6
Bayangkan atasan kantor atau klien memergoki kantung mata kamu layaknya lingkar mata panda. Tentu akan
jadi hal yang kurang menyenangkan. Efek mata panda tersebut akan berimbas pada penampilan dan performa
kerja kamu nantinya. Orang-orang akan mengira kamu sedang kelelahan, banyak pikiran, stres, dan segala hal
yang menyangkut kondisi kurang baik. Kantung mata umumnya memang terjadi akibat dari mata yang lelah.
Biasanya karena kurang tidur atau terlalu lama berhadapan dengan layar komputer maupun televisi. Kantung mata itu
sendiri merupakan efek dari pembengkakan ringan pada area sekeliling mata, terutama pada bagian mata bawah, di mana
juga membuat kulit kendor serta berwarna hitam pucat. Berikut tip yang diperkirakan mampu mengatasi efek mata panda
tersebut. Check it out!
Mata Panda
15Vol. 71 | Jan-Feb 2016
HEALTHY LIVING
1
3
4
6
5
2Ternyata teh celup kantong bekas bisa kamu gunakan untuk
mengatasi mata panda lho! Itu lantaran teh punya kandungan
tanin yang mampu mencegah penuaan dini, pigmentasi
kulit oleh sinar matahari dan mencegah timbulnya jerawat
pada wajah. Zat tanin ini juga akan membantu penyempitan
pembuluh darah dan mengencangkan kulit. Ini juga yang
akan memperlancar aliran darah pada pembuluh, sehingga
turut mengurangi pembengkakan di sekitar mata. Kamu bisa
memanfaatkan teh celup kantong bekas maupun ampas
langsung dari teh hijau atau teh hitam. Kantong teh tersebut
terlebih dahulu disimpan di lemari pendingin atau boleh
direndam dengan air dingin saja, baru kemudian dikompreskan
di area di bawah mata setiap pagi maupun saat menjelang tidur
selama 10-15 menit saja. Atau bisa menggunakan ampas teh
sebagai masker yang dioleskan secara merata di wajah. Umumnya efek mata panda disebabkan karena kurang tidur
atau malah kebanyakan tidur. Maka dari itu, sangat penting
untuk bisa mendapatkan kualitas tidur yang ideal dengan
proporsi waktu yang tepat. Jika kamu punya problem dengan
waktu tidur, cobalah untuk mengaturnya mulai dari sekarang.
Hindari aktivitas begadang atau pun terlalu lama tidur. Jumlah
waktu tidur yang direkomendasikan para ahli adalah 8 jam
per harinya, tidak kurang maupun lebih. Dengan begitu, tubuh
menjadi lebih segar dan kinerja organ di dalamnya pun jadi
lebih optimal dan berkualitas.
Mentimun bisa membantu untuk menghilangkan lingkar hitam
pada kedua mata, lantaran fungsinya sebagai astringent
yang mampu memperlancar aliran darah. Manfaatkan irisan
mentimun yang sebelumnya telah disimpan di dalam lemari
es, lalu kamu bisa meletakkan irisan tersebut di kedua mata
layaknya sebuah kompres, saat menjelang tidur. Konon cara
tradisional ini sangat efektif. Selain menggunakan irisannya,
kamu juga bisa membuatnya sebagai jus. Namun jus tersebut
tidak diminum, melainkan dioleskan pada area di bawah mata.
Ini bisa membantu mengurangi bengkak dan lingkar hitam
mata.
Kamu bisa gunakan krim mata untuk membantu menyamarkan efek lingkar hitam pada mata. Tidak hanya menyamarkan, tetapi
juga mampu menghilangkan efek mata panda tersebut secara permanen, asalkan rutin digunakan setiap hari. Krim mata biasanya
mengandung kafein atau zat pencerah lainnya yang membantu melancarkan peredaran darah di sekitar kulit serta mencerahkan kulit.
Selain krim mata biasa, kamu juga bisa manfaatkan krim dengan kandungan kolagen, di mana retinol dan vitamin C yang dimilikinya
mampu mempercepat regenerasi, mengencangkan dan mencerahkan kulit.
Bengkoang yang kaya akan vitamin B1 dan C sangat efektif
untuk mengurangi efek mata panda. Kandungan air dan
nutrisnya mampu menyegarkan kulit. Kamu bisa mulai
menempelkan parutan bengkoang langsung pada lingkar
mata yang hitam. Membuatnya sebagai masker selama 10 –
15 menit pada kedua matamu. Lakukan cara alami ini secara
rutin, niscaya efek mata panda akan hilang dengan cepat.
Ini cara yang paling mudah untuk menghilangkan efek mata
panda dan bisa kamu lakukan di rumah. Bisa gunakan kain
lap yang telah dicelupkan air dingin untuk mengompres
kedua mata. Agar lebih efektif dan maksimal, lakukan
pengompresan tersebut kurang lebih 10 menit secara rutin
sebelum tidur. Ketika keesokan harinya bangun, kamu akan
mendapati kedua mata jadi lebih rileks dan terasa makin
segar.
Kompres Dengan Ampas Teh
Perbaiki Jam Tidur
Irisan atau Jus Mentimun
Bantuan Krim
Pakai Parutan Bengkoang
Kompres Mata Dengan Es Batu
16 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
Ingin menikmati Kuta jauh dari hiruk pikuk jalanannya serta keramaian turismenya? Ingin menghabiskan
liburan Bali di sebuah akomodasi yang tenang dengan jaminan privasi serta eksklusivitas tinggi? Villa Diana
bisa jadi jawabannya.
Oase di Jantung LegianVilla Diana
CORPORATE NEWS
Layaknya sebuah oase di
tengah-tengah kepenatan
kota urban, Villa Diana
menawarkan pengalaman
retreat yang bersinergi dengan alam
dan kemewahan fasilitas. Memasuki
area villa, Anda akan dibawa ke dalam
atmosfer modern kontemporer yang
begitu tenang. Hijau taman tropis
seolah melebur dengan gaya arsitektur
Villa Diana yang menggabungkan
nuansa modern minimalis dengan detail
tradisional Bali. Ini yang membuat Anda
tidak hanya akan menemukan sensasi
17Vol. 71 | Jan-Feb 2016
CORPORATE NEWS
modern urban di dalamnya, tetapi juga bisa
merasakan sensasi rumah Bali yang hangat
dan unik.
Tekstur material kayu pada arsitektur
dan furnitur juga mampu memberikan
magnet tersendiri. Beberapa bangunan
menggunakan atap alang-alang serta
pengadaan gazebo ala bale khas Bali
memberikan sentuhan maksimal terhadap
pengalaman retreat Anda. Villa yang
dibangun diatas lahan seluas 30 are ini
menyediakan 25 kamar yang terdiri dari
16 guest rooms dan 3 private villas yang
masing-masing memiliki 3 kamar tidur. Tak
heran jika Villa Diana sangat ideal untuk
liburan keluarga, grup korporasi, maupun
berbulan madu ria.
Menariknya lagi, khusus untuk ke-enam
belas guest rooms dikelilingi oleh kolam
renang yang luas serta taman tropis yang
teduh. Guest rooms juga dibagi ke dalam
tiga tipe, yakni deluxe room, suite room,
dan standard room. Tiga kamar tidur dalam
private villa dirancang begitu eksklusif
yang menekankan kemewahan, privasi
dan kenyamanan. Masing-masing private
villa juga difasilitasi kamar mandi mewah
dengan tambahan outdoor tropical shower,
dapur modern, ruang santai dan ruang
makan yang berhadapan langsung dengan
kolam renang dan taman.
Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas lainnya
juga akan memanjakan liburan Anda,
seperti Free WiFi, parkir luas, restoran dan
bar, TV dengan saluran dunia, dan lain-
lain. Dengan mengusung konsep luxury
living, Villa Diana menekankan eksklusivitas
dan kemewahan tidak hanya pada desain
arsitektur dan interiornya, melainkan juga
pada pelayanan hospitality dari para staf
terbaik mereka.
“Kami juga menyediakan tur bekerjasama
dengan travel agen, jikalau memang ada
dari tamu yang meminta untuk tur,” tambah
Panudiana Kuhn, selaku owner Villa Diana.
Untuk booking kamar, Panudiana Kuhn
juga mengatakan bahwa Villa Diana dapat
diakses dengan mudah di sejumlah online
travel agent yang bertebaran di dunia maya,
sehingga membuat rencana liburan Anda
kian praktis. inc
18 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
EVENT
Iklim kewirausahaan muda tengah
menggeliat di seluruh penjuru Bali.
Kalangan muda beramai-ramai
mendirikan startup dengan ragam
inovasi serta perencanaan bisnis strategis.
Ini yang menginspirasi sebuah gelaran
bertajuk Innovation Bali digelar 7 November
2015 lalu di Rumah Sanur, sebuah creative
hub berlokasi di bilangan Danau Poso.
Event yang diorganisir untuk pertama
kalinya oleh Kumpul Co-working Space
ini dihadiri langsung oleh Charles Rivkin,
selaku perwakilan US Ambassador
American Assistant Secretary of State for
Business and Economic Affairs. Dalam
gelaran tahunan tersebut, Rivkin berbagi
insights di hadapan 100 entrepreneur dan
mahasiswa di Bali serta sekaligus me-
launching program The Eastern Indonesian
Angel Network (EIAN).
Para partisipan pun mendapatkan
kesempatan untuk berdialog langsung
dengan Rivkin dalam sebuah panel diskusi
yang mendalam. Tiga wirausahawan
yang terpilih berdasarkan passion mereka
masing-masing terhadap bisnis diberikan
kesempatan untuk berdiskusi seputar ide-
ide mereka kepada Rivkin.
Innovation Bali sejatinya digelar untuk
memberikan sebuah ruang yang konstruktif
bagi para peserta dalam merumuskan
ide-ide mereka serta mengembangkan
skill mereka dan sekaligus menempatkan
ide-ide mereka ke dalam satu tindakan
Innovation Bali Perkuat Wirausaha Muda Bali
19Vol. 71 | Jan-Feb 2016
EVENT
nyata. Acara ini memang dirancang
dalam bentuk serangkaian sesi diskusi
interaktif demi memacu kreativitas dan
pemikiran berani kalangan wirausahawan
muda, sehingga mampu mencapai
perubahan nyata. Gelaran ini juga punya
misi untuk memilih secara kolektif satu
rancangan proyek sebagai ide yang paling
layak untuk menerima bimbingan serta
segala dukungan yang dibutukan untuk
merealisasikan bisnis tersebut.
Aaron Mashano, seorang business coach
internasional dari Leaders of Tomorrow
juga didaulat untuk memberikan speech
dan personal coaching untuk para peserta.
Untuk pemenang kompetisi Social
Innovation tahun ini diraih oleh delapan
mahasiswa STMIK Primakara, di mana lima
dari mereka berhak mendapatkan beasiswa
untuk berpartisipasi dalam kompetisi
Startup Weekend Bali. Gagasan mereka
yang bertemakan seputar perubahan
lingkungan tersebut berupa sebuah
platform untuk pengelolaan sampah secara
crowdsourcing dengan memiliki hubungan
yang lebih dekat antara daerah pemukiman
dan layanan pengangkutan limbah.
Sementara itu, para pendiri Rumah
Sanur memang selalu memiliki perhatian
penuh terhadap komunitas kreatif dan
kewirausahaan di Bali. Sejatinya, konsep
“creative hub” yang diusung Rumah Sanur
juga merupakan sebuah rumah untuk
beberapa startup lokal, di mana mereka
semua berbagi nilai-nilai dan misi yang
sama untuk memberdayakan individu
dan startups dan memperkuat ekonomi
lokal. Kumpul Co-working space yang
juga merupakan salah satu startup yang
tergabung dalam Rumah Sanur juga telah
berhasil dalam rentang waktu kurang dari
setahun menyatukan komunitas-komunitas
profesional maupun freelancer serta
mengorganisir sejumlah event dalam skala
besar.
“Kami melihat ini sebagai perkembangan
yang alami dari kegiatan kami. Dengan
Kumpul Co-working Space, kita memiliki
platform serta kapasitas untuk akhirnya
membangun ekosistem inovasi dan bisnis
kreatif yang berkelanjutan” terang Faye,
selaku co-founder dari Kumpul Co-working
Space. inc
20 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
EDITORS CHOISE
T ahun 2015 akhirnya berlalu, namun bukan berarti sejumlah karya hebat yang
hadir ditahun tersebut harus dilewatkan begitu saja. Ada begitu banyak film,
karya musik dan buku-buku menarik yang hadir menemani hidup kita. Dan
seperti tahun lalu, kami menghadirkan kembali rubrik Editors Choice pada
edisi kali ini, dengan merangkum sejumlah karya terbaik yang mungkin saja
terlewat oleh Anda. Tentu saja ini adalah versi kami. Untuk buku, kami menghitungnya
berdasar tahun edar di tanah air. Inilah daftar film, album dan buku terbaik tahun 2015.
21Vol. 71 | Jan-Feb 2016
10TopFilms
10# Tangerine
Siapa sangka kisah para karakter transgender dalam film ini
divisualisasikan hanya dengan bermodalkan tiga ponsel pintar
iPhone 5s. Terlebih didukung sebuah aplikasi, gambar-gambar
cantik terbalut efek saturasi warna jingga kekuningan pun dapat
dihasilkan. Sang sutradara, Sean S Baker tidak hanya sukses
bereksperimentasi terhadap teknologi sinema, tetapi juga mampu
membungkus kisah jenaka para transgender dengan pendekatan
riil. Kamera iPhone 5S seolah menelusuri kehidupan transgender
dari sisi yang sangat komikal.
Sebagai retrospeksi 2015, kami rangkumkan 10 Film
Terbaik sepanjang tahun 2015, di mana masing-masing
memiliki karakter tematik yang kuat. Menariknya
lagi, daftar ini mampu menyatukan film-film dari berbagai
latarbelakang dan jenis genre. Berikut, Editor’s Choice M&I
Magazine untuk kategori Film. Take a look!
of 2015
9# Spy
Sepertinya hanya perlu memasukkan seorang Melissa
McCarthy untuk menggemparkan sebuah film tentang agen
mata-mata. Tak ada adegan-adegan super serius layaknya
Agen 007. Spy justru muncul dengan letupan-letupan jenaka
yang siap mengocok perut. Film yang disutradarai Paul
Feig ini seolah meruntuhkan persepsi bahwa seorang hero
dalam film agen mata-mata tidak melulu berparas cantik dan
tampan, jago bela diri, atau pun bertubuh seksi. Malah Susan
Cooper dengan tubuh berisi dan gaya konyolnya mampu
menumpas seluruh musuh dalam Spy.
Tom Hanks yang terdampar begitu lama di pulau
terpencil dalam Cast Away saja telah membuat hati
kita meringis. Apalagi seorang Matt Damon yang
terdampar sendirian di Planet Mars, di mana jutaan kali
lebih terpencil dari pulau yang disinggahi Tom Hanks.
Terlebih dengan medan yang begitu kontras dengan
Bumi, otomatis membuat tingkat kesulitan lebih tinggi
untuk menyelamatkan diri. Ridley Scott mengaduk
emosi kita tentang kisah survival seorang astronot yang
diadaptasi dari novel karya Andy Weir. The Martian
seolah menjadi tutorial instan tentang bagaimana cara
bertahan hidup di Mars sebagai seorang survival.
8# The Martian
EDITORS CHOISE
22 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
EDITORS CHOISE
7# Bridge of Spies
Bridge of Spies menjadi salah satu film adaptasi kisah
sejarah terbaik yang disutradarai Steven Spielberg. Ia tak
salah mempercayakan karakter sentral untuk Tom Hanks
dalam film ini. Bridge of Spies pun tidak hanya bertaburan
intrik dan politik, tetapi juga menyodorkan banyak elemen
humanis. Sinematografi dan begitu detailnya production
design yang dimiliki, kian mempertajam keindahan
visualisasi dalam tubuh film Bridge of Spies.
6# The Little Prince
Inilah adaptasi pertama dari novel ikonik karya Antoine de
Saint-Exupery yang mengisahkan tentang seorang pilot yang
terdampar di gurun pasir Sahara dan bertemu dengan seorang
bocah yang mengaku adalah sang pangeran yang tinggal
di sebuah asterorid. Kisah yang sejatinya sebuah memori
Exupery tersebut tidak serta merta diadaptasi penuh oleh Mark
Osborne. Sang penulis naskah, Irena Brignull menangkap sari
pati dari kisah The Little Prince kemudian dituangkan bersama
elemen-elemen baru penceritaan dalam satu-kesatuan plot
yang mengharu biru. Lewat film inilah, Anda akan bernostalgia
dengan dunia masa kecil yang polos dan penuh mimpi.
5# Love & Mercy
Brian Wilson yang lebih dikenal sebagai salah satu pendiri band
legendaris The Beach Boys pernah melewati fase hidup yang kelam
lantaran penyakit paranoid akutnya. Love & Mercy pun menjadi
biopic Brian Wilson yang membahas bagian rapuhnya itu. Di
sisi lain, kisahnya juga mengajak kita untuk masuk ke dalam
dapur proses kreatif penciptaan lagu-lagunya. Wilson
dikenal sebagai musisi yang jenius dengan karya-karya
musik eksploratif terpuji. Tidak hanya itu, biopik ini
juga menyibak pertemuan Wilson dengan Melinda
Ledbetter, sosok wanita yang mengeluarkan Wilson
dari masa-masa kelam dan sekaligus menjadi cinta
sejatinya.
4# Ex-Machina
Alex Garland menyodorkan sebuah kisah science fiction yang
eksentrik dan sekaligus penuh keingintahuan. Cerita tentang
robot dengan Artificial Intelligence yang mampu menampilkan sisi
humanis secara tulus adalah pelatuk dari Ex-Machina yang siap
meletupkan emosi Anda. Sinematografi terangkai begitu misteri
dengan visualisasi yang kian dingin membuat drama thriller Ex-
Machina menjadi sajian yang kompleks, namun sarat pujian.
23Vol. 71 | Jan-Feb 2016
3# Amy
Empat tahun berlalu usai kematian seorang Amy
Winehouse, namun karya-karya sekaligus suaranya
yang ikonik itu selalu dirindukan. Asif Kapadia
mencoba kembali membuat kita ingat tentang sosok
jazz penuh talenta dalam film dokumenter Amy.
Berbekal sejumlah foto, footage video, serta rekaman
Amy yang langka dan belum pernah diedarkan ke
publik, Kapadia merangkainya demi memperkuat
tutur kisah Amy tentang petualangan bermusiknya,
kecintaan terhadap Jazz, dan sekaligus sisi kelam yang
berujung pada keruntuhan dirinya sebagai seorang
manusia. Dalam dokumenter ini, Amy digambarkan
sebagai sosok jenius berjiwa rapuh yang kian hancur
oleh cinta, ego, dan sorotan popularitas.
EDITORS CHOISE
2# Inside Out
Film animasi Pixar yang paling mengetuk hati kita berkali-kali sepanjang
tahun 2015 ini. Sang sutradara, Pete Docter memperkenalkan kita
pada dunia emosi yang mengontrol dan menentukan segala perasaan
kita dalam berinteraksi dengan dunia luar. Lucunya, setiap emosi yang
kita hasilkan tersebut diilustrasikan dalam sejumlah wujud karakter
animasi, antara lain Joy, Sadness, Anger, Disgust, dan Fear. Cara kerja
mereka dalam menentukan reaksi emosi yang akan manusia luapkan
pun sangat jenaka dan penuh petualangan. Layaknya sebuah pabrik
produksi emosi beroperasi dalam otak kita.
1# Mad Max: Furry Road
Sambut film terbaik tahun ini menempatkan kita di sebuah
negeri antah berantah dengan segala keeksentrikannya. Dalam
seting dunia yang penuh padang pasir, di mana sekumpulan
manusia unik dengan motor gede futuristik serta paras penuh dengan
riasan punk rock yang mencekam. Mad max: Furry Road membawa
kita dalam sebuah arena pertarungan yang menggila lewat pacuan
adrenalinnya. Serangkaian pertanyaan pun membingkai rasa penasaran terhadap segala keabsurban plot dan
karakter yang ditulis oleh George Miller. Film ini tak sekadar perang berlumuran darah, tapi juga cerminan heroic
dan feminisme tingkat tinggi. Charlize Theron adalah bintangnya di sini.
24 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
10TopAlbumof 2015
Redaksi M&I Magazine memilih sepuluh album musik terbaik sepanjang
2015 yang tidak sekadar diukur dari tingkat kesuksesan secara
komersialitasnya, tetapi juga lebih cenderung mengacu pada kualitas
album, eksplorasi artistik bermusik sang musisi, serta kebaruan materi yang
dipresentasikan. Berikut sepuluh karya album terbaik yang tidak hanya datang
dari musisi internasional, tetapi juga musisi dalam negeri. Check it out!
Skrillex dan Diplo membentuk sebuah kolaborasi yang patut
diantisipasi tahun ini. Tidak bisa jika tidak menyebutnya
sebagai proyek kolaborasi terbaik tahun ini. Apa yang
dipersembahkannya dalam alterego Jack Ü sungguh
meledakan kedua indra pendengar kita dengan serangkaian
misil EDM yang begitu adiktif. Album yang bertajuk “Skrillex
8# SKRILLEX AND DIPLO PRESENT JACK Ü
and Diplo Present Jack Ü” tersebut menampilkan racikan EDM yang
eksploratif dan sulit terprediksi. “Where Are U Know” yang didaulat
sebagai single pamungkas mampu menaikan kualitas Justin Bieber
sebagai kolaborator lainnya ke tingkat yang begitu mengejutkan.
Sebuah album yang membuat Anda berteriak di lantai dansa.
9# VULNICURABjork
Musisi eksentrik Bjork tak pernah mengecewakan dalam setiap
rilisan album terbarunya. Tak terkecuali Vulnicura yang masih
membawa karakter penyanyi Islandia ini berpesta dengan
racikan eksploratif folk, elektronika dan pop yang begitu unik.
Seperti album-albumnya terdahulu, Vulnicura juga dikemas
layaknya sebuah antologi puisi yang dimusikalisasikan dengan
begitu eksotis dan magis. Dengarkan “Stonemilker” yang
begitu artistik dan kontemplatif dalam album ini. Begitu pula
“Lionsong” yang berputar dengan keajaibannya sendiri.
6# CARRIE & LOWELL Sufjan Stevens
Rasanya sangat lama menantikan kembali seorang indie maestro
seperti Sufjan Stevens merilis album terbarunya. Beruntunglah
di tahun 2015, setelah lima tahun hiatus, Sufjan mengeluarkan
sekumpulan karya teranyarnya yang lagi-lagi tak mengecewakan.
Beda dengan dua album terakhirnya, Carrie & Lowell justru
mengeksplorasi permainan instrumental yang lebih kalem dan
juga gloomy. Seolah kemeriahan dan kegemerlapan dalam album
ini bersifat kontemplatif. Album ini juga banyak terinspirasi dari
kehidupan pribadinya, bersama Ibu dan Ayah tirinya yang memberi
warna dan nyala.
10# BEAUTY BEHIND THE MADNESSThe Weekend
Tembang sensual Earned It yang mengiringi film kontroversial
Fifty Shades of Grey menjadi pelatuk The Weekend di awal
tahun 2015. Sebuah hits dicetak hingga merajai sejumlah
tangga lagu pop dunia, terutama Billboard Hot 100. “Beauty
Behind The Madness” sendiri menjadi racikan The Weekend
yang begitu ramah untuk pasa mainstream. Serangkaian
gimmick pop R&B menghiasi nomor-nomor penting dalam
album ini, sebut saja Can’t Feel My Face dan The Hills.
Harmonisasi soulful yang meluncur dari vokalitasnya juga
menjadi kunci magis dari album keduanya ini.
7# TAIFUN Barasuara
Sangat mengembirakan mendapati sebuah album musik karya anak
bangsa yang tidak hanya kuat dari segi musikalitas, tetapi juga
menawarkan nuansa baru yang terdengar eksentrik dalam indra
pendengar. Barasuara yang dinahkodai Iga Massardi bergelinjang
dengang spirit pop rock nan sensual dan eksotis yang bisa jadi
jarang ditemukan pada permainan musik band-band Indonesia
lainnya. Album debutnya “Taifun” dipenuhi oleh lirik-lirik layaknya
kumpulan puisi yang didendangkan dengan irama menghentak,
tanpa mengizinkan pendengarnya larut dalam kontemplasi yang
terlampau menyayat. Sebuah eksplorasi musik Indonesia mutakhir
telah tiba.
Jack Ü
EDITORS CHOISE
25Vol. 71 | Jan-Feb 2016
1# TO PIMP A BUTTERFLY Kendrick Lamar
Kendrick Lamar mempersembahkan Album of The Year yang
penuh daya ledak di skena Rap dan Hip-Hop. Tidak ada sesuatu
yang biasa-biasa saja dalam racikannya. Lamar seakan tahu
pasti bagaimana merancang blue print untuk musiknya. To Pimp
a Butterfly mengumpulkan rap, jazz, funk, soul, dan spoken word
dalam satu paket album yang begitu fantastis. Banyak sound
bersenyawa jazz dan soul yang berpadu dalam akrobatik kata-kata
Rap-nya. Dengarkan bagaimana “For Free” begitu menghantam
lewat kombinasi jazz dan rap. Begitu pula These Walls yang
mengingatkan kita pada gimmick rap di awal 2000-an. Nikmati pula
“Momma”, “king Kunta”, dan “How Much a Dollar Cost”. Anda
akan tahu pasti mengapa album dengan sampul provokatif ini
sangat mencuri perhatian di sepanjang 2015.
5# CURRENTS Tame Impala
Setelah dua album terpuji sebelumnya, Tame Impala kembali
menunjukan tajinya lewat racikan psychedelic rock yang
eksploratif di “Currents”. Sebuah album yang menarik Anda
untuk berenang-renang dalam atmosfer kontemplasi serta imaji.
Album yang terdengar begitu personal tentang pencarian jati
diri, kebangkitan diri, sekaligus keruntuhan diri itu sendiri. Lewat
sejumlah single-nya, semacam “Let It Happen”, “Cause I’m a
Man”, serta “Eventually”, Tame Impala benar-benar mengajak kita
berdiskusi tentang persoalan cinta dan hidup yang semestinya tak
harus berujung tragedi.
4# EMOTION Carly Rae Jepsen
Sepertinya layak untuk memberikan predikat terbaik pada album
ketiga Carly Rae Jepsen. Bisa dibilang Carly menjadi satu-
satunya musisi yang secara sempurna meramu nuansa 80’s ke
dalam musiknya tahun ini. Ketimbang menawarkan pop yang
klise, justru eksplorasi Carly terhadap musik 80’s begitu intim dan
megah. “Emotion” dengan jenius membawa Anda berpetualang
ke dalam atmosfer nostalgia 80’s yang akrab dengang dentuman
lantai dansa dan balad kontemplatif. Sebut saja “Runaway
With Me” yang mampu membius telinga Anda dengan musik
bertempo medium yang klasik. Atau “All That” yang penuh daya
kontemplatif dan artistik tak biasa.
3# 25 Adele
Tak ada yang lebih menghipnotis dari sosok Adele dalam
satu dekade pop musik belakangan ini. Album keduanya “21”
menorehkah sejarah baru sebagai album terpenting yang
mampu membangkitkan penjualan album rekaman fisik dalam
industri musik terkini. Jika “21” menjadi album patah hati yang
menggetarkan dada, “25” justru menasbihkan dirinya sebagai
album “move on” yang begitu melegakan. Album ini membawa
sosok Adele yang tidak sekadar bersuara soulful, tapi juga brilian
dalam meramu kisah pribadinya ke dalam lirik-lirik syahdu nan
tulus. Album “25” menjadi album penutup termanis dari trilogi
album usia Adele yang penuh percaya diri membawa kualitas tak
tertandingi.
2# HOW BIG, HOW BLUE, HOW BEAUTIFULFlorence + The Machine
Sama halnya dengan dua album Florence terdahulu, “How Big,
How Blue, How Beautiful” juga bekerja dengan keunikannya
tersendiri. Masih kental dengan nuansa pop khas Florence,
album ini juga tak luput dari ornamen melankolis, surealis, dan
orkestrasi yang megah. Terlebih dengan menggaet nama produser
Markus Dravs dan Paul Epworth, Florence + The Machine masih
mempertahankan musikalitas khasnya di jalur baroque pop, namun
bereksplorasi dengan pendekatan yang lebih baru. What Kind
of Men didaulat sebagai single pertama yang bekerja dengan
senyawa rock dan soul kental. Ship to Wreck, single keduanya juga
membius dengan hentakan beat dan atmosfer old-school.
EDITORS CHOISE
26 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
Top 5Book of 2015
4# “Dari Sepatu Membangun Dunia”Blake Mycoskie
Kejenuhan membawa Blake Mycoskie berpetualang di Amerika Selatan pada
tahun 2006. Dalam perjalanannya, ia patah hati menyaksikan anak-anak di
Argentina yang kerap bertelanjang kaki ke mana-mana. Blake lalu tergerak
merintis model bisnis unik, yang bisa kelak bisa menopang kebutuhan
sepatu anak-anak di negara dunia ketiga secara berkelanjutan. Kisah tadi
menjadi cikal bakal TOMS Shoes atau Tomorrow’s Shoes. Bersamanya,
Blake menciptakan pula prinsip memberi sepasang sepatu dari keuntungan
tiap pasang sepatu yang ia jual. One for one, sesederhana itu tanpa formula
macam-macam. Uniknya, saat bisnis retail sejenis berjibaku untuk sekadar
bertahan dari krisis, TOMS malah bergerak menuju puncak, dan menjual
lebih banyak sepatu daripada merk seperti Nike sekalipun! Inilah salah satu
fenomena mengenai usaha kecil yang berkembang dengan pencapaian
fantastis. Dan, semuanya berawal dari semangat untuk memulai sesuatu yang
bermanfaat, bermakna, lebih dari sekadar bisnis.
Dalam daftar ini,M&I Magazine merangkum 5 buku terbaik
sepanjang 2015 dari beragam genre dan topik yang sayang
Anda lewatkan. Terutama bagi para penikmat kisah inspiratif,
kontemplatif dan kaya letupan strategi. Berikut kelima buku
tersebut!
5# “Money Master The Game”Antony Robbins
Versi aslinya, telah hadir sejak tahun 2014. Namun di Indonesia, buku ini baru
beredar secara luas diakhir tahun 2015 lalu. Namun demikian, buku ini langsung
menyodok ke peringkat 5 sebagai buku terbaik versi Money&I. Dengan lebih dari
800 halaman, buku terakhir dari Antony Robbins ini bercerita secara rinci 7 langkah
menjadi kaya dalam kondisi sulit. Menariknya, penyajian buku ini dilengkapi dengan
berbagai kisah yang begitu rinci dan detail soal investasi dan keuangan dari sejumlah
tokoh-tokoh hebat dunia.
EDITORS CHOISE
27Vol. 71 | Jan-Feb 2016
2# “ #Sharing2 “Handry Satriago
Ini buku kedua yang ditulis Handry Satriago yang berawal
dari celotehannya di media sosial Twitter sejak tahun 2011.
Dalam seri keduanya, Satriago membahas perihal dua hal,
yakni pembelajaran yang didapatnya dari perjalanan hidupnya
yang penuh liku-liku, dan praktik-praktik kepemimpinan dan
manajemen yang dipelajarinya selama lebih dari 20 tahun bekerja,
termasuk 5 tahun terakhir sebagai CEO perusahaan multinasional
di Indonesia. Sebagaimana ia harus bangkit dan melawan
keterbatasan dalam hidupnya. Babak-babak dalam buku ini
seolah menunjukan kehidupan Santriago layaknya sebuah prisma
yang kaya warna. Inilah buku paling inspiratif tahun ini.
3# “Andy Noya, Kisah Hidupku”Robert Adhi KSP
Empat tahun lamanya Andy F. Noya dibujuk untuk mengungkapkan kisah
kehidupannya dibalik layar televisi. Jika selama ini dia selalu mengangkat kisah
hidup orang lain, yang menginspirasi jutaan penonton Kick Andy, lalu mengapa
dia sendiri menghindar mengungkapkan kehidupan pribadinya? Setelah melalui
diskusi panjang, akhirnya pria berdarah Ambon-Belanda-Jawa-Portugis ini
bersedia terbuka menceritakan masa kecilnya yang kelam, masa-masa sulit di
Surabaya, perpisahan ayah-ibunya, masa remajanya di Papua, kuliah yang tidak
tuntas, kisah percintaan yang jenaka, dan perjuangannya menapak karir sebagai
jurnalis. Membaca kisah perjalanan hidup pembawa acara Kick Andy ini, kita
akan banyak menemukan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Banyak cerita di
buku ini yang belum pernah terungkap ke publik. Dengan gaya penuturan ‘aku’,
Anda serasa bukan sedang membaca sebuah biografi, tetapi kisah hidup yang
membuat Anda yakin setiap orang - termasuk Anda - berhak atas kehidupan yang
lebih baik.
Naskah ini sejatinya ditulis pada pertengahan 1950-an,
bahkan pernah diajukan Harper Lee ke penerbit sebelum buku
fenomenalnya “To Kill a Mockingbird” itu. Naskah “Go Set a
Watchman” sempat dianggap hilang, namun akhirnya ditemukan
kembali di akhir 2014 lalu. “Go Set a Watchman” mengisahkan
kehidupan para tokoh di “To Kill A Mockingbird” dua puluh tahun
kemudian. Jean Louise Finch atau Scout kembali ke Maycomb,
Alabama untuk mengunjungi, Atticus, ayahnya yang sudah
uzur. Namun, kota kelahirannya tak lagi seperti dulu, begitu pun
sang ayah. Scout harus berjuang mengatasi masalah-masalah
pribadi dan politis tentang sang ayah dan kota kecil yang dulu
membentuk siapa dirinya. “Go Set a Watchman” menyodorkan
sudut pandangan baru tentang kisah klasik Lee yang tidak hanya
menggugah dan lucu, namun juga menggebrak tatanan sosial
masyarakat Amerika saat itu.
1# “Go Set a Watchman” Harper Lee
EDITORS CHOISE
28 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
GALLERY
DEADPOOLDirected by : Tim Miller
Cast : Ryan Reynolds, Morena Baccarin, Gina Carano, Ed Skrein, T.J.
Miller, Jay Baruchel, Stephen Lang
Release : Februari 2016
MOVIE
Proyek Deadpool, karakter superhero dari komik Marvel ini
sudah tercium sejak awal 2015. Beragam foto sneak-peek dan
teaser posternya pun telah dikeluarkan. Film Deadpool ini
sendiri sejatinya digadang sebagai spin-off dari “X-Men Origins:
Wolverine”. Keistimewaan dari karakter Deadpool ini adalah kemampuan
untuk menyembuhkan diri sendiri secara cepat. Film ini pun berfokus
pada riwayat hidupnya yang bernama asli Wade Wilson, seorang pria
yang berprofesi sebagai tentara bayaran. Wade yang tengah sekarat
lantaran penyakit kanker tersebut mendapatkan sebuah tawaran untuk
menjadi percobaan dalam sebuah proyek perubahan genetik. Dari proyek
eksperimental itulah Wade mendadak berubah menjadi seorang superhero
dengan kemampuan penyembuhan diri istimewa tersebut. Karakter
Deadpool sendiri diperankan oleh Ryan Reynolds dan didukung oleh
bintang-bintang, seperti Morena Baccarin, Gina Carano, Ed Skrein, T.J.
Miller, Jay Baruchel, Stephen Lang. Film ini disutradarai oleh Tim Miller.
29Vol. 71 | Jan-Feb 2016
GALLERY
MUSIC“25” Adele
GADGET
MUSIC
Apple punya solusi bagi para
pengguna iPhone 6s dan
iPhone 6 yang merasa kurang
puas dengan kapasitas baterai
di dalam perangkat ponsel pintarnya
tersebut. Beberapa bulan lalu, Apple telah
merilis sebuah powerbank yang didesain
dalam bentuk casing silicon bernama
Smart Battery Case. Bentuknya hampir
mirip dengan powerbank keluaran Mophie,
di mana baterai yang terintegrasi dimuat
dalam bagian belakang casing yang
menonjol layaknya punuk. Smart Battery
Case ini dibuat dari mikrofiber lembut,
sehingga mampu melindungi iPhone 6s
saat terbentur atau terjatuh. Smart Battery
Case ini diklaim mampu memperpanjang
masa pakai iPhone 6 dan iPhone 6s hampir
dua kali lebih lama. Dalam sekali isi ulang
menggunakan Smart Battery Case, iPhone
6s/6 akan memiliki tenaga tambahan untuk
18 jam selancar internet di jaringan 4G
LTE, 20 jam buat pemutaran video HD, dan
waktu bicara naik dari 14 jam menjadi 25
jam. Uniknya lagi, Smart Battery Case ini
hanya bisa di-charge dengan menggunakan
konektor bentuk lightning. Selain itu, status
jumlah kapasitas baterai tersisa pada
Smart Battery Case akan diketahui lewat
notifikasi yang langsung muncul pada lock
screen dan notification center di iPhone
6s/6. Smart Battery Case yang dirilis baru
diperuntukan untuk iPhone 6 dan iPhone
6s, di mana tersedia dalam warna putih dan
charcoal gray. Harganya pun dibanderol
sebesar USD 99 atau Rp 1,4 juta.
Setelah menjadikan “21” sebagai
album monster hits dengan rekor
penjualan terbaik di seluruh
dunia dan masuk sebagai salah
satu album terpenting yang mempengaruhi
industri musik dunia, Adele kembali dengan
album teranyarnya “25” yang tak kalah
cemerlangnya.
Album ketiganya ini menjadi album penutup
dari trilogi album usia Adele. Ya, penamaan
album ketiga ini mengikuti dua album
sebelumnya, di mana disesuaikan dengan
usia adele saat mulai menulis materi-
materi di setiap albumnya tersebut. Adele
menyebut “21” sebagai album patah hatinya,
sementara “25” lebih berbicara tentang
dirinya yang telah “move on” dari masa lalu.
Album ini masih didominasi dengan
semangat pop-soul serta nuansa balad yang
pekat. Hello sebagai single pertamanya,
di mana video klipnya disutradarai oleh
sutradara muda Xavier Dolan menjadi hits di
berbagai puncak tangga lagu dunia. Lagu-
lagu lirih semacam “All I Ask”, “Love In
The Dark”, dan “Water Under The Bridge”
akan mengingatkan kita pada “Someone
Like you” maupun “Don’t You Remember”
di “21”. Single keduanya “When We Were
Young” juga ditulisnya dengan musisi muda
yang menjanjikan, Tobias Jesso, Jr. Kurang
dari tiga minggu pertama perilisannya, “25”
telah terjual hingga 5 juta kopi.
Menariknya lagi, Adele hanya menjualnya
dalam bentuk CD dan digital download,
tidak memasukannya untuk online
streaming. Sebuah pencapaian yang
fantastis.
Smart Battery Case Untuk iPhone 6s/6
30 Vol. 71 | Jan-Feb 2016
31Vol. 71 | Jan-Feb 2016
issuu.com/mnimagazinewww.the-mni.com
Read M&I Magazine On Your Tablet or Mobile Phone
issuu.com/mnimagazinewww.the-mni.com
32 Vol. 71 | Jan-Feb 2016