CP 1 Katarak Matur

17
BAB I PENDAHULUAN Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa. Penuaan merupakan penyebab katarak yang terbanyak dan merupakan penyebab umum gangguan penglihatan. Pada tahun 2002, World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa terdapat lebih dari 161 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan, dimana 47, 8% diantaranya disebabkan oleh katarak.

description

r

Transcript of CP 1 Katarak Matur

Page 1: CP 1 Katarak Matur

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa

di dalam kapsul lensa. Penuaan merupakan penyebab katarak yang terbanyak dan merupakan

penyebab umum gangguan penglihatan. Pada tahun 2002, World Health Organization (WHO)

memperkirakan bahwa terdapat lebih dari 161 juta orang di dunia mengalami gangguan

penglihatan, dimana 47, 8% diantaranya disebabkan oleh katarak.

Page 2: CP 1 Katarak Matur

BAB II

LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Ny. “S”

Usia : 60 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Praya, Lombok Tengah

Pekerjaan : -

Tanggal Pemeriksaan: 16 Juli 2012

II. Anamnesis

1. Keluhan Utama: penglihatan kabur pada mata kanan sejak ±5 tahun yang lalu.

2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kanan sejak ±5 tahun yang

lalu. Pasien mengaku awalnya penglihatan kabur yang dirasakan seperti melihat asap dan

embun. Terutama mengganggu penglihatan jauh dan semakin lama dirasakan makin

berat., dan sekarang pasien sudah sangat kesulitan melihat dengan mata kanan. Selain itu

pasien juga mengeluhkan matanya sering terasa berair dan sakit kepala. Pasien tidak

mengeluhkan nyeri pada mata. Pasien mengaku menggunakan kaca mata baca. Menurut

pasien, keluhan-keluhan yang dialami tidak/sedikit menggangu aktivitas sehari-hari.

Riwayat trauma atau iritasi pada mata disangkal.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien mengaku tidak pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya. Riwayat hipertensi disangkal. Riwayat DM (+), sejak 2 tahun lalu, kontrol teratur tiap bulan. Riwayat sakit mata sebelumnya disangkal.

4. Riwayat Penyakit Keluarga & Riwayat Sosial:

Pasien mengaku tidak terdapat anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang

sama dengannya.

5. Riwayat Pengobatan:

Page 3: CP 1 Katarak Matur

Sebelum datang ke poliklinik mata, pasien berobat ke Puskesmas dan dokter spesialis

mata untuk mengobati matanya lalu dirujuk ke poli Mata RSUP NTB.

Page 4: CP 1 Katarak Matur

6. Riwayat Alergi:

Pasien mengaku tidak memiliki alergi obat-obatan atau makanan tertentu.

III. Pemeriksaan Fisik

1. Status Generalis

o KU: Baik

o Kesadaran: CM

o Kesan Status Gizi: cukup

o Tanda Vital

TD: 110/80 mmHg

N: 84 x/menit

RR: 18 x/menit

T: 36.5oC

2. Status Lokalis Mata

OD OSVisus Visus naturalis 1/300 6/9

Pinhole - 6/9Lapang Pandang(Tes Konfrontasi) Normal di segala arah Normal di segala arah

Kedudukan Bola Mata

Tes Hirschberg Simetris di kedua mata

Simetris di kedua mata

Tes Cover-Uncover

Tidak ada pergerakan bola mata

Tidak ada pergerakan bola mata

Gerak Bola Mata Gerakan Normal ke segala arah Normal ke segala arahNyeri Saat Pergerakan

(-) (-)

Palpebra Superior dbn dbnPalpebra Inferior dbn Dbn

Konjungtiva Palpebra

dbn dbn

Konjungtiva Bulbi dbn dbn

Kornea Permukaan cembung, licin cembung, licin

Kejernihan Jernih Jernih

Infiltrat (-) (-)

Page 5: CP 1 Katarak Matur

COA kedalaman Kesan dalam Kesan dalamHifema (-) (-)

Hipopion (-) (-)Iris Bentuk Normal, regular Normal, regular

Warna Coklat Coklat

Sinekia (-) (-)

Edema (-) (-)

Pupil bentuk Bentuk bulat, reguler Bentuk bulat, regulerRefleks langsung (+) (+)

Reflex taklangsung

(+) (+)

Lensa Kejernihan Keruh JernihIris Shadow (+) (-)

TIO Palpasi Kesan normal Kesan normalTonometri 20 mmHg 20 mmHg

Funduskopi Refleks fundus

Sde, karena kekeruhan pada lensa

(+)

Papil nervus optikus

dbn (tidak ada edema)

Makula dbn

Retina dbn, vaskularisasi baik

Lampiran: Gambar Keadaan Mata Pasien

a) Oculi dextra & sinistra

Gambar Okuli dextra

Page 6: CP 1 Katarak Matur

Gambar Okuli Sinistra

IV. Diagnosis

Katarak senil matur OD

V. Diagnosis Banding

- Katarak senil imatur OD

VI. Usulan Pemeriksaan

- USG

- Pemeriksaan Labolatorium

VII. Rencana Terapi

Untuk penanganan katarak pada mata kanan pasien dapat dilakukan ekstraksi katarak

dengan/tanpa pemasangan lensa intraokuler. Dapat dilakukan dengan teknik teknik ECCE

konvensional atau ICCE.

Page 7: CP 1 Katarak Matur

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Dari hasil anamnesis, pasien mengeluhkan penglihatannya kabur pada mata kanan yang

dirasakan sejak ±5 tahun yang lalu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan visus naturalis didapakan hasil VOD = 1/300 dan VOS =

6/9, yang tidak membaik dengan pin hole. Pada pemeriksaan lensa, didapatkan tampakan

lensa keruh, dan iris shadow (+) pada mata kanan.

Masalah-masalah yang ditemukan pada pasien antara lain:

1. Pandangan kabur pada mata sebelah kanan

2. VOD = 1/300 dan VOS = 6/9, yang tidak membaik dengan pin hole.

3. Lensa keruh dan iris shadow (+) pada mata kanan

Page 8: CP 1 Katarak Matur

BAB IV

ANALISA KASUS

1. Subjective

a. Pasien mengeluhkan pandangan bertambah kabur perlahan-lahan. Keluhan ini

merupakan gejala yang khas pada pasien yang menderita katarak. Penglihatan yang

kabur terjadi akibat adanya kekeruhan lensa. Sehingga mengakibatkan terganggunya

perjalanan sinar menuju retina. Penurunan penglihatan secara perlahan-lahan dapat

juga ditemukan pada glaukoma dan retinopati. Tetapi kedua diagnosis tersebut dapat

disingkirkan karena pada pasien sudah terlihat gambaran khas katarak, yaitu warna

putih seperti mutiara pada mata kanan.

b. Mata berair yang dikeluhkan pasien merupakan gejala yang sering dikeluhkan oleh

pasien dengan usia lanjut. Gejala ini seringkali dipengaruhi oleh keadaan lingkungan

sekitar yang dingin atau panas, dan dapat juga dipicu oleh keadaan emosi. Penyebab

mata berair juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit pada mata, seperti erosi

kornea, radang pada kornea, iris, konjungtiva, dan glaukoma, namun tanda-tanda

adanya penyakit tersebut tidak didapatkan pada pasien.

2. Objective

a. Pada pemeriksaan visus naturalis didapakan hasil VOD = 1/300 dan VOS = 6/9, yang

keduanya tidak membaik dengan pin hole. Tidak adanya perbaikan tajam penglihatan

pada uji Pin Hole menunjukan kelainan pada pasien bukan merupakan kelainan

Refraksi. Ditemukannya kekeruhan pada lensanya menunjukan kelainan pada pasien

merupakan kelainan media. Sehingga perbaikan refraksi dengan kacamata tidak akan

banyak membantu.

b. Pada pemeriksaan lensa, didapatkan lensa yang keruh menyeluruh dengan iris shadow

(+) pada mata kanan. Pada pasien katarak, kekeruhan lensa ini dapat terlihat melalui

pupil, berupa bercak putih yang biasa disebut leukokoria. Sedangkan tampakan iris

shadow (+) biasanya ditemukan pada katarak stadium imatur dan jarang ditemukan

pada katarak stadium matur.

Page 9: CP 1 Katarak Matur

3. Assessment

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien pada laporan kasus ini

didiagnosis mengalami katarak senile mature OD.

Pasien didiagnosis dengan katarak senile mature OD didasarkan atas hasil anamnesis

dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapat keluhan penglihatan kabur yang makin

lama makin parah. Pada pemeriksaan visus naturalis didapakan hasil VOD = 1/300 dan

VOS = 6/9, yang keduanya tidak membaik dengan pin hole, yang menunjukan kelainan

terletak pada media. Didapat pula tampakan lensa yang keruh secara menyeluruh dengan

iris Shadow (+) pada mata kanan. Meskipun kekeruhan lensa sudah penuh yang

menandapat katarak matur, tetapi ditemukan iris shadow (+) yang jarang didapat pada

katarak matur. Hal ini kemungkinan disebabkan perjalanan penyakit yang lambat pada

pasien ini sehingga proses disintergasi dan pengeluaran air yang mulai terjadi pada fase

matur berjalan lambat. Sehingga kembalinya lensa keukuran semula pun berlangsung

perlahan ditandai dengan iris shadow yang semakin lama akan semakin mengecil hingga

akhirnya menghilang. Iris shadow juga dapat ditemukan pada stadium hipermatur. Tetapi

gejala lain fase hipermatur tidak ditemukan pada pasien ini, seperti iris tremulans, COA

dalam, sudut bilik mata terbuka dan sering disertai komplikasi uveitis dan glaukoma.

Kekaburan yang terutama diawali pada pandangan jauh pasien kemungkinan dapat

mengindikasikan tipe katarak pada pasien. Tipe katarak yang terutama mengganngu

padangan jauh adalah tipe nuklear dan kortikal. Kedua tipe ini juga memiliki progresifitas

lambat yang sesuai dengan pasien. Tetapi yang biasanya sering ditemukan pada pasien

DM adalah tipe kortikal. Selain itu, tipe nuklear juga memberikan gambaran lensa

berwarna kekuningan-coklat yang tidak ditemukan pada pasien.

4. Planning/Prognosis

Untuk penanganan katarak pada mata kanan, ekstraksi katarak yang disertai dengan

pemasangan lensa intraokuler merupakan tindakan yang dapat dilakukan, baik dengan

menggunakan teknik ECCE konvensional maupun dengan phaco-emulsifikasi. Tindakan

bedah dilakukan karena sudah ada indikasi bedah pada pasien, yaitu indikasi medis

dimana katarak sudah termasuk kataran matur. Indikasi lain untuk pembedahan pada

katarak senile anatara lain: (1) indikasi optic, dimana pasien mengeluh gangguan

penglihatan yang mengganggu kegiatan sehari-hari, (2) indikasi medis, yaitu katarak

matur dan hipermatur, disertai komplikasi seperti glukoma, uveitis, dislokasi/subluksasi

Page 10: CP 1 Katarak Matur

lensa, retinopati diabetikum, ablasio retina atau patologi segmen posterior lain, dan

terakhir adalah (3) indikasi kosmetik, dimana pasien sangat terganggu dengan kondisi

leukokorea meskipun operasi katarak tidak akan memberikan perbaikan karena sudah

terdapat gangguan saraf.

Prognosis operasi pada katarak matur cukup baik dimana 90% pasien yang menjalani

operasi akab menunjukan perbaikan penglihatan pasca operasi. Sisanya, 10% kasus

mungkin sudah mengalami kerusakan retina atau komplikasi berat lainnya. Waktu terbaik

untuk menjalani operasi adalah pada fase katarak matur karena katarak imatur prosedur

ekstraksi lensa dirasakan lebih sulit bila dibandingkan dengan katarak matur dan juga

akan menimbulkan kemungkinan komplikasi yang lebih besar bila dibandingkan dengan

katarak matur. Sedang pada katarak hipermatur sering sudah mengalami komplikasi yang

juga dapat memperburuk prognosis pasien.

Page 11: CP 1 Katarak Matur

BAB V

RINGKASAN AKHIR

Seorang pasien wanita berusia 60 tahun, datang ke Poliklinik Mata RSUP NTB, pada

tanggal 16 Juli 2012. Pasien datang dengan keluhan penglihatan kabur perlahan-lahan pada

mata kanan yang dirasakan sejak 5 tahun lalu. Pada pemeriksaan visus naturalis didapakan

hasil VOD = 1/300 dan VOS = 6/9, yang keduanya tidak membaik dengan pin hole. Selain

itu pada pemeriksaan lensa, didapatkan tampakan lensa yang keruh dengan iris Shadow (+)

pada mata kanan. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, Pasien

pada kasus ini kemungkinan besar menderita katarak senile imatur OD. Hal ini didasarkan

dari gejala dan tanda yang terdapat pada pasien yang mengarah kepada diagnosa tersebut.

Prinsip penanganan katarak pada pasien ini adalah dengan ekstraksi katarak yang disertai

dengan pemasangan lensa intraokuler, baik dengan menggunakan teknik ECCE konvensional

maupun dengan phaco-emulsifikasi.

Page 12: CP 1 Katarak Matur

CASE PRESENTATION I

KATARAK SENILE MATURE OD

Oleh:

Nisia Putri Rinayu

(H1A 007 046)

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT MATA

RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

2012