Cover Sella

8
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Uji Aktivitas Antijamur Fraksi Aktif Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Candida albicans secara In Vitro BIDANG KEGIATAN: PKM Penelitian Disusun oleh : Fatimah Shellya Shahab 04111001123 (Ketua/2011) Melinda Rachmadianty 04111001014 (Anggota/2011) Sandria 04121001068 (Anggota/2012) i

description

haha

Transcript of Cover Sella

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Uji Aktivitas Antijamur Fraksi Aktif Kulit Bawang Merah(Allium ascalonicum L.) terhadap Candida albicans secara In Vitro

BIDANG KEGIATAN:PKM Penelitian

Disusun oleh :Fatimah Shellya Shahab04111001123 (Ketua/2011)Melinda Rachmadianty04111001014 (Anggota/2011)Sandria 04121001068 (Anggota/2012)Christian Sianipar04121001103 (Anggota/2012)

UNIVERSITAS SRIWIJAYAPALEMBANG2015

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan: Uji Aktivitas Antijamur Fraksi Aktif Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Candida albicans secara In Vitro 2. Bidang Kegiatan: () PKM-P () PKM-K ( ) PKMKC ( ) PKM-T ( ) PKM-M3.Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Fatimah Shellyab. NIM : 04111001123c. Jurusan : Pendidikan Dokter Umumd. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sriwijayae. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. A Yani Yaktapena 1 Perumahan Kebun Palem No A3 Palembangf. Alamat email : [email protected] Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang6.Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar: dr. Rini Nindela b. NIDN: 0021078603c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Letnan Murod, Palembang /0812731222127. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 9.098.000,00b. Sumber lain : -8.Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulanPalembang, 12 september 2014

Menyetujui,Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana KegiatanFakultas Kedokteran UNSRI

dr. Theodorus,M.Med.sc Fatimah Shellya NIP. 196009151989031005 NIM. 04111001123

Pembantu Rektor III UNSRI Dosen Pembimbing

dr. Syarif Husin, MS dr. Rini Nindela NIP. 196112091992031003 NIDN. 0021078603DAFTAR ISI

ISI HalamanHalaman SampuliLembar PengesahaniiDaftar IsiiiiDaftar TabelivRingkasanvBAB I PENDAHULUANLatar Belakang1Perumusan Masalah2Tujuan Penelitian 2Luaran yang Diharapkan2Kegunaan2BAB II TINJAUAN PUSTAKACandida albicans 3Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 3BAB III METODE PENELITIANJenis Penelitian5Waktu dan Tempat Penelitian5Objek Penelitian5Sampel Penelitian5Variabel Penelitian53.6Alat dan Bahan Penelitian53.7Prosedur Penelitian63.8Rencana Cara Pengolahan dan Analisis Data6BAB IVHASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS4.1Rancangan Biaya74.2Jadwal Kegiatan Program7BAB IVPENUTUP (KESIMPULAN DAN SARAN)5.1Kesimpulan75.2Saran7DAFTAR PUSTAKA8LAMPIRAN11A. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing11B. Justifikasi Anggaran Kegiatan 19C. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas21D. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 22

DAFTAR TABEL

Tabel HalamanRingkasan Anggaran Biaya PKM-P 7Rancangan Jadwal Kegiatan Penelitian7

RINGKASAN

Latar Belakang: Candida albicans adalah spesies penyebab utama infeksi jamur pada manusia. Angka morbiditas dan mortalitas akibat infeksi jamur sangat tinggi karena ini merupakan penyakit yang kurang diperhatikan. Pilihan pengobatan untuk jamur masih terbatas dan jauh dari ideal, terutama jika dilihat dari resistensi, toksisitas, dan efek samping yang ditimbulkan. Maka dari itu perlu alternatif pengobatan baru yang dapat bermanfaat dalam mengobati infeksi jamur akibat Candida albicans. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan memiliki banyak tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Maka dari itu, banyak peneliti yang tertarik mempelajari khasiat tanaman sebagai bahan alami untuk dijadikan agen baru dalam pengobatan. Bawang merah adalah salah satu tanaman yang tingkat produksi dan konsumsinya sangat tinggi di Indonesia bahkan dunia. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya limbah bawang merah dan menimbulkan masalah lingkungan. Bawang merah sudah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional, namun kulitnya yang menjadi limbah ini masih belum disadari manfaatnya. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa kulit bawang merah mengandung fitokimia yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati infeksi jamur. Dari berbagai fitokimia tersebut, terdapat kuersetin yang memiliki daya hambat yang tinggi terhadap Candida albicans. Bawang merah merupakan salah satu sumber kuersetin yang paling banyak dan paling baik bioavailabilitasnya dibandingkan tanaman lain. Jumlah kuersetin pada kulit bawang merah 20 kali lebih banyak daripada umbinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan aktivitas antijamur dari fraksi aktif kulit bawang merah dan diharapkan kulit bawang merah yang menjadi limbah ini dapat diolah serta dimanfaatkan sebagai agen antijamur baru.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur fraksi aktif kulit bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Candida albicans secara in vitroMetode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian Posttest-only Control Group Design. Terdapat delapan perlakuan, yaitu kontrol positif flukonazol, kontrol negatif DMSO, dan enam gradien konsentrasi fraksi aktif kulit bawang merah (0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 4%, dan 8%). Masing-masing perlakuan diberi empat kali pengulangan. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut metanol. Selanjutnya fraksinasi dilakukan dengan metode FCC (Fraksi Cair-Cair) menggunakan tiga pelarut (n-heksan, etil asetat, dan metanol air) untuk menarik senyawa kimia sesuai tingkat kepolarannya. Kemudian dilakukan uji aktivitas antijamur dari fraksi-fraksi untuk mengetahui dalam fraksi mana senyawa aktif berada, lalu baru tentukan konsentrasi hambat minimum fraksi aktif tersebut dalam enam gradien konsentrasi. Uji bioautografi dilakukan untuk mengetahui nilai Rf senyawa aktif antijamur dan uji kesetaraan untuk menentukan jumlah konsentrasi fraksi aktif yang setara dengan flukonazol dalam suatu diameter zona hambat tertentu. Dilakukan uji ANOVA Satu Arah (One-way ANOVA test), kemudian uji Post-Hoc metode LSD (Least Significant Difference). Sedangkan data yang tidak memenuhi syarat One-way ANOVA dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Uji Pearson dilakukan jika data terdistribusi normal, sedangkan jika tidak, dilakukan uji Spearman. Diameter zona hambat KHM dimasukkan ke dalam persamaan garis regresi sehingga diperoleh nilai kesetaraan.

vi