Cover Konsep Perkembangan

17
MODEL-MODEL DAN ORGANISASI PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Dosen : Drs. Zainal Arifin, M. Pd oleh : Cece Suherlan 0902060 Galindra Perdana 0905820 Gina Riska Septiani 0905602 Handi Agus Hidayat 0908810 Hasan Nur Arifin 1002853 Neris Peri A. 0900689 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNLOGI DAN KEJURUAN

Transcript of Cover Konsep Perkembangan

Page 1: Cover Konsep Perkembangan

MODEL-MODEL DAN ORGANISASI PENGEMBANGAN

KURIKULUM

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen : Drs. Zainal Arifin, M. Pd

oleh :

Cece Suherlan 0902060

Galindra Perdana 0905820

Gina Riska Septiani 0905602

Handi Agus Hidayat 0908810

Hasan Nur Arifin 1002853

Neris Peri A. 0900689

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010

Page 2: Cover Konsep Perkembangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua

pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Rancangan ini disusun

dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam

proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan

oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses

pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata memperoduksi bahan

pelajaran melainkan lebih ditikberatkan untuk meningkatkan kualiats pendidikan.

Kegiatan pengembangan kurikulum sekolah memerlukan model yang

dijadikan lambing teroritis untuk melaksanakan suatu kegiatan. Model atau

konstruksi merupakan ulasan teroritis tentang suatu konsepsi dasar. Organisai

kurikulum merupakan pola susunan materi atau isi kurikulum agar tujuan dari

proses pembelajaran dapat dicapai secara efektif.

Dalam makalah ini akan dikemukakan beberapa model pengembangan

kurikulum, yang hendaknya bias diperguanakn untuk mengembangkan kurikulum

menuju proses belajar mengajara untuk mencapai dan meningkatkan kualitas

pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan model-model pengembangan kurikulum?

2. Apa saja macam-macam model-model pengembangan kurikulum dan

jelaskan?

3. Apa definisi dari organisasi kurikulum?

4. Bagaimana pembagian organisasi kurikulum berdasarkan mata

pelajarannya?

Page 3: Cover Konsep Perkembangan

C. Tujuan Makalah

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran,

2. Dapat mengetahui maksud dari model-model pengembangan

kurikulum,

3. Dapat menyebutkan dan menjelaskan model-model pengembangan

kurikulum,

4. Dapat mengetahui definisi organisasi kurikulum, dan

5. Dapat mengetahui pembagian organisasi kurikulum berdasarkan mata

pelajaran.

6. Dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari dua kategori

organisasi kurikulum.

D. Kegunaan Makalah

Secara teoritis, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

pembaca tentang model pengembangan kurikulum dan organisasi kurikulum.

Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman bagi

pembaca, khususnya penulis sendiri tentang mode pengembangan kurikulum dan

organisasi kurikulum khusnya kekurangan dan kelebihannya.

Page 4: Cover Konsep Perkembangan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Model-Model Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai

aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir, sistem nilai

(nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses

pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat

maupun arah program pendidikan.Model pengembangan

merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain

(designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi

(evaluation) suatukurikulum. Oleh karena itu, model

pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu

proses system perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi

berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan.

Setiap model pengembangan kurikulum tersebut memiliki

karakteristik pada pola desain, implementasi, evaluasi dan tindak

lanjut dalam pembelajaran.Oleh karena itu, pengembangan

kurikulum perlu dilakukan dengan berlandaskan pada teori yang

tepat agar kurikulum yang dihasilkan dapat efektif.

Model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau

prosedur sistematis dalam proses penyusunan suatu kurikulum.

Model-model pengembangan kurikulum yang akan dibahas yaitu

model Tyler, Administratif, Grassroot, Demonstrasi, Seller dan

Miller, Taba dan model Beauchamp.

1. Model Ralph Tyler

Menurut Tyler ada empat tahap yang harus dilakukan

dalam pengembangan kurikulum,yang meliputi:

a. Menentukan tujuan pendidikan

Page 5: Cover Konsep Perkembangan

Tujuan pendidikan merupakan arah atau sasaran akhir

yang harus dicapai dalam program pendidikan atau

pembelajaran. Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan

sebagai sumber dalam penentuan tujuan pendidikan

menurut Tyler, yaitu:

1)Hakikat peserta didik

2)Kehidupan masyarakat masa kini

3)Pandangan para ahli bidang studi

Ada lima faktor yang menjadi arah penentuan tujuan

pendidikan, yaitu: pengembangan kemampuan berpikir,

membantu memperoleh informasi, pengembangan sikap

kemasyarakatan, pengembangan minat peserta didik, dan

pengembangan sikap moral.

b. Menentukan Proses Pembelajaran

Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam

dalam penentuan proses pembelajaran adalah persepsi

dan latar belakang peserta didik. Pengalaman yang dimiliki

siswa harus menjadi bahan pertimbangan dalam

menentukan proses pembelajaran selanjutnya. Ketepatan

dalam pemilihan proses pembelajaran sangat menentukan

dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

c. Menentukan Organisasi Pengalaman Belajar

Bahan yang harus dipelajari peserta didik dan

pengalaman belajar apa yang harus dilakukan, diorganisasi

sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan dalam

pencapaian tujuan.

d. Menentukan Evaluasi Pembelajaran

Menentukan jenis evaluasi apa yang cocok

digunakan, merupakan kegiatan akhir dari model Tyler.

Jenis penilaian yang akan digunakan harus disesuaikan

Page 6: Cover Konsep Perkembangan

dengan jenis dan sifat dari tujuan pendidikan atau

pembelajaran, materi pembelajaran, dan proses belajar

yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Model Administratif

Pengembangan kurikulum model ini disebut juga dengan

istilah dari atas ke bawah (top down) atau staf lini (line staff

procedure), artinya pengembangan kurikulum ini ide awal dan

pelaksanaannya dimulai dari para pejabat tingkat atas pembuat

keputusan dan kebijaksanaan berkaitan dengan pengembangan

kurikulum. Tim ini sekaligus pengarah dalam pengembangan

kurikulum. Langkah kedua yaitu membentuk suatu tim panitia

pelaksana atau komisi untuk mengembangkan kurikulum.

Kurikulum ini bentuknya seragam dan sentralistik,

sehingga kurang sesuai jika diterapkan dalam dunia pendidikan

yang menganut asas desentralisasi. Perubahan pada kurikulum

ini cenderung lebih dilakukan berdasarkan pola piker pihak

atasan (birokrasi) pendidikan.

3. Model Grass Root

Pengembangan model ini kebalikan dari model

administratif. Model grass root merupakan model pengembangan

kurikulum yang dimulai dari arus bawah. Model Grass Root lebih

demokratis karena pengembangan dilakukan oleh para

pelaksana di lapangan, sehingga perbaikan dapat dilakukan dari

unit-unit terkecil dan spesifik menuju bagian yang lebih besar.

4. Model Demonstrasi

Menurut Smith, Stenley, dan Shores, ada dua bentuk model

pengembangan:

a. Sekelompok guru dari satu sekolah atau beberapa sekolah

yang diorganisasi dan ditunjuk untuk melaksanakan suatu

uji coba atau eksperimen suatu kurikulum.

Page 7: Cover Konsep Perkembangan

b. Beberapa orang guru yang merasa kurang puas tentang

kurikulum yang sudah ada kemudian mereka

mengadakan eksperimen serta uji coba dan mengadakan

pengembangan secara mandiri.

5. Model Seller Miller

Model pengembangan kurikulum Seller Miller merupakan

pengembangan kurikulum kombinasi dari model transmisi

(Gagne) dan model transaksi (Taba’s & Robinson), dengan tahap

pengembangan sebagai berikut:

a. Klarifikasi Orientasi Kurikulum

Menurut miller ada tiga jenis orientasi kurikulum

yaitu transmisi, transaksi, dan transformasi.

b. Pengembangan Tujuan

Tujuan umum pengembangan kurikulum yaitu

merefleksikan pandangan orang (image person) dan

pandangan (image) kemasyarakatan

c. Identifikasi Model Mengajar

Pada tahap ini pelaksana kurikulum harus

mengidentifikasi strategi mengajar yang akan digunakan

yang sesuai dengan orientasi dan kurikulum.

d. Implementasi

Implementas sebaiknya memperhatikan komponen-

komponen program studi, identifikasi sumber, peranan,

pengembangan professional, penetapan waktu,

komunikasi, dan sistem mentoring.

6. Model Taba (Inverted Model)

Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler.

Menurut Taba guru harus penuh aktif dalam pengembangan

kurikulum. Pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh guru

dan memposisiakan guru sebagai innovator dalam pengembang

Page 8: Cover Konsep Perkembangan

kurikulum merupakan karakteristik dalam model pengembangan

Taba. Model ini bersifat induktif. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

a. Mengadakan Unit-unit eksperimen bersama dengan guru-

guru

b. Menguji unit eksperimen

c. Mengadakan revisi dan konsolidasi

d. Pengembangan Keseluruhan Kerangka Kurikulum

(developing a framework)

e. Implementasi dan desiminasi

7. Model Beauchamp

Model ini dikembangkan oleh George A.Beaucamp, seorang

ahli kurikulum. Menurut Beaucamp, proses pengembangan

kurikulum meliputi lima tahap yaitu:

a. Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup oleh

kurikulum

b. Menetapkan personalia

c. Organisasi prosedur pengembangan kurikulum

d. Implementasi kurikulum

e. Evaluasi Kurikulum

Hal-hal penting yang harus dievaluasi yaitu: a)

Pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru, b) Desain kurikulumnya,

c) Hasil belajar siswa, d) Keseluruhan dari sistem kurikulum.

B. Organisasi Kurikulum

Organisai kurikulum merupakan pola susunan sajian isi

kurikulum yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam

mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam

melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif.

Page 9: Cover Konsep Perkembangan

Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan sehubungan

dengan organisasi kurikulum, yaitu: ruang lingkup atau cakupan

(scope), urutan bahan (sequence), kontinyuitas, keseimbangan,

dan keterpaduan (integrated).

Secara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum

yaitu:

1. Organisasi Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran

(Subject Curriculum)

Organisasi kurikulum berdasarkan mata pelajaran

dibedakan atas empat pola yaitu Separated Subject Curriculum,

Corellated Curriculum, Broadfield, dan Integrated Curicculum.

a. Mata Pelajaran Terpisah (Separated Subject Curriculum)

Organisasi bentuk ini sederhana dan mudah dilaksanakan.

Mata pelajaran yang terp-isah-pisah (Separated Subject

Curriculum)bertujuan agar generasi muda mengenal hasil-hasil

kebudayaan dan pengetahuan umat manusiayang telah

dikumpulkan secara berabad-abad, agar mereka tidak perlu

mencari dan menemukan kembali dengan apa yang telah

diperoleh dari generasi terdahulu (Nasution,1986). Secara

fungsional bentuk kurikulum ini mempunyai kekurangan dan

kelebihan.

b. Mata Pelajaran Terhubung (Corellated Curriculum)

Pola kurikulum korelasi yaitu pola organisasi isi kurikulum

yang menghubungkan pembahasan suatu mata pelajaran

dengan mata pelajaran lainnya, atau satu pokok bahasan dengan

pokok bahasan lainnya. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan

dalam pola kurikulum jenis ini.

Bahan pelajaran dalam organisasi kurikulum ini

memungkinkan substansi pembelajaran bias lebih bermakna dan

Page 10: Cover Konsep Perkembangan

mendalam dibandingkan dengan mata pelajaran yang terpisah-

pisah.

c. Fusi Mata Pelajaran

Fusi mata pelajaran atau dikenal dengan istilah broadfields

curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang

menghapuskan batas-batas mata pelajaran dan menyatukan

mata pelajaran yang memiliki hubungan erat dalam satu

kesatuan. Model ini memiliki keunggulan dan kelemahan.

2. Organisasi Kurikulum Berdasarkan Kurikulum Terpadu

(Integrated Curriculum)

Kurikulum ini memandang bahwa dalam suatu pokok

bahasan harus terpadu (integrated) secara menyeluruh.

Kurikulum ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar

kelompok maupun secara individu, lebih memberdayakan

masyarakat sebagai sumber belajar, memungkinkankah

pembelajaran bersifat individu terpenuhi, serta dapat melibatkan

siswa dalam mengembangkan program pembelajaran.

Bahan pelajaran yang dipelajari siswa dirumuskan dalam

pokok bahasan berupa topic atau pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang

diajukan. Proses belajarnya lebih fleksibel, disesuaikan dengan

kemampuan dan potensi siswa, sehingga tidak mengharapkan

hasil belajar yang sama dari semua siswa.Ada beberapa

kekurangan dan kelebihan dari kurikulum bentuk ini.

Beberapa bentuk organisasi kurikulum dalam kategori ini

diantaranya: kurikulum inti (Core Curriculum), Social Function

dan Persistent Situations serta Experience atau Activity

Curriculum :

a. Kurikulum inti (Core Curriculum)

Page 11: Cover Konsep Perkembangan

Kurikulum inti merupakan bagian dari kurikulum terpadu

(integrated curriculum). Beberapa karakteristik yang dapat dikaji

dalam kurikulum ini adalah:

1) Kurikulum ini direncanakan secara berkelanjutan

(continue), selalu berkaitan, dan direncanakan secara

terus-menerus.

2) Isi kurikulum yang dikembangkan merupakan

rangkaian dari pengalaman yang saling berkaitan.

3) Isi kurikulum selalu mengambil atas dasar masalah

maupun problema yang dihadapi secara actual.

4) Isi kurikulum mengambil mengambil atau mengangkat

substansi yang bersifat pribadi maupun social.

5) Isi kurikulum ini difokuskan beralku untuk semua

siswa.

Topik-topik yang dapat diangkat dalam kurikulum ini selalu

berkaitan dengan beberapa disiplin ilmu dan lingkungan.

b. Social Function dan Persistent Situations

Social Function merupakan bagian bagian dari kurikulum

terpadu. Kurikulum ini didasarkan atas analisis kegiatan-kegiatan

manusia dalam masyarakat. Kegiatan-kegiatan manusia di

masyarakat setiap saat akan berubah sesuai dengan

perkembangan jaman, sehingga substansi social function bersifat

dinamis.Secara umum ada 3 kelompok situasi yang akan

dihadapi manusia, diantaranya:

1) Situasi-situasi mengenai perkembangan individu

manusia.

2) Situasi untuk perkembangan partisifasi social.

3) Situasi-situasi untuk perkembangan kemampuan

menghadapi factor-faktor ekonomi dan daya-daya

lingkungan.

Page 12: Cover Konsep Perkembangan

c. Experience atau Activity Curriculum.

Experience curriculum sering disebut juga dengan activity

curriculum. Kurikulum ini cenderung mengutamakan kegiatan-

kegiatan atau pengalaman-pengalaman siswa dalam rangka

membentuk kemampuan terintegrasi dengan lingkungan

maupun dengan potensi siswa. Ada empat tipe pembelajaran

proyek yang dapat dikembangkan dalam Activity Curriculum,

diantaranya:

1) Construction on creative project.

2) Appreciation on enjoyment project.

3) The Problem project.

4) The drill or specific project.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau prosedur sistematis

dalam proses penyusunan suatu kurikulum. Beberapa model pengembangan

kurikulum yaitu model Tyler, Administratif, Grassroot, Demonstrasi, Seller dan

Miller, Taba dan model Beauchamp.

Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum yang

bertujuan untuk mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam

organisasi kurikulum, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan diantaranya

Page 13: Cover Konsep Perkembangan

prinsip ruang lingkup atau cakupan (scope), urutan bahan (sequence),

kontinyuitas, keseimbangan, dan keterpaduan (integrated).

B. Saran

Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan

atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya, serta kemungkinan pencapaian hasil

yang optimal tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem

pengelolaan pendidikan yang dianut serta model kosep pendidikan mana yang

digunakan.Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif mungkin, maka

diperlukan organisasi kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2009). Kurikulum dan

Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Sugiarto, Toni. (2010) Model-Model Pengembangan Kurikulum. [Online]. Tersedia : http://www.cybermq.com/soegiartho/model-model pengembangan kurikulum.html. [21 September 2010]