Cover Depan .

6
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI OLEH : RADIKA ALFA PRASAJA 111.120.064 LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

description

klklklklkljkjkjkkklllll kklkkjljlknklnkknn bnnklnlknn lknn,nmnn,nknmjn,njkb.kkkjjbjgbhjhjbjbjhvjbkjhljbjgbhjbbvkjbjkkbkbkkbkjkkjbkbkbkjbbkjbkjnkn.kjbkkjbkjbkjjbkjbkjbjkbkkhhkkhjnhhiuhhhkhhkjbnbjhbjbbbbbjnkhhihbjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh II.1 Genesa Pembentukan LimestoneCebakan mineral alochton dibentuk oleh kumpulan mineral berat melalui proses sedimentasi, secara alamiah terpisah karena gravitasi dan dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan konsentrasi mineral-mineral berat tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari sumber, berat jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisma. Dengan nilai ekonomi yang dimilikinya para ahli geologi menyebut endapan alochton tersebut sebagai cebakan placer. Jadi yang dimaksud placer adalah endapan bahan galian atau batuan yang telah mengalami proses pelapukan dan transportasi kemudian terendapkan ditempat yang lebih rendah.Jenis cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi, tetapi kebanyakan pada umur Tersier dan masa kini, sebagian besar merupakan cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat karena tererosi. Kebanyakan cebakan berkadar rendah tetapi dapat ditambang karena berupa partikel bebas, mudah dikerjakan dengan tanpa penghancuran; dimana pemisahannya dapat menggunakan alat semi-mobile dan relatif murah. Penambangannya biasanya dengan cara pengerukan, yang merupakan metoda penambangan termurah. Penggunaan istilah endapan placer colluvial tidak begitu populer,beberapa penulis menyebut endapan ini sama dengan endapan talus,umumnya terbentuk didasar suatu tebing (cliff). Endapan placer eluvial umumnya terbentuk pada daerah yang memiliki morfologi bergelombang. Mineral-mineral berat akan terkonsentrasi dilereng-lereng dekat batuan sumber. Endapan placer alluvial terbentuk karena adanya aliran air,baik oleh pergerakan air sungai maupun air laut. Endapan ini merupakan endapan placer yang paling penting didunia, mulai jaman primitive sampai sekarang. Konsentrasi mekanik Pemisahan gaya berat secara alamiah terhadap mineral-mineral berat dari mineral ringan oleh pergerakan air atau udara dimana mineral - mineral berat terkonsentrasikan membentuk endapan. Syarat pembentukan: Berat jenis tinggi (3,5 – 19,4), Tahan terhadap pelapukan kimia dan Mekanis, Mempunyai daya tahan (durabillity, malleability), Kekerasan (toughness, hardness

Transcript of Cover Depan .

Page 1: Cover Depan .

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI

OLEH :

RADIKA ALFA PRASAJA111.120.064

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITRAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Cover Depan .

HALAMAN PENGESAHAN

Disusun ini diajukan sebagai syarat mengikuti responsi tulis pada semester V

tahun ajaran 2014/2015, Program Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN

“Veteran” Yogyakarta.

Disusun oleh:

RADIKA ALFA PRASAJA111.120.064

Disahkan oleh:

ASSISTEN MIKROPALEONTOLOGI

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITRAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2014

Page 3: Cover Depan .

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Mikropaleontologi

I.2. Kegunaan Fosil Foraminifera

I.3. Makna dan Tata Cara Penamaan Fosil

I.4. Teknik Penyajian Fosil

I.4.1 Pengambilan Fosil

I.4.2 Penguraian / Penyucian

I.4.3 Pemisahan Fosil

BAB II FORAMINIFERA PLANKTON

II.1. Dasar Teori

II.1.1 Bentuk Test dan Kamar Foraminifera

II.2.2 Septa dan Suture

II.2.3 Aperture

II.2.4 Hiasan Foraminifera

II.2.5 Komposisi Test Foraminifera

II.2.6 Lampiran

BAB III FORAMINIFERA BENTHOS

III.1. Dasar Teori

III.1.1 Bentuk Test dan Kamar Foraminifera

III.1.2 Aperture

BAB IV FORAMINIFERA BESAR

IV.1. Dasar Teori

IV.2 Lampiran

BAB V LAPORAN LAPANGAN PROFIL

BAB VI KESIMPULAN

KRITIK DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Cover Depan .

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas karunia dan hidayah

Nya sehingga lsaya dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktunya

Pada kesempatan ini saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan dorongan kepada

1. Dosen Mikropaleontologi

2. Para Asisten Mikropaleontologi

3. Rekan-rekan Paraktikan

Atas keterbatasan kemampuan praktikan dalam menyusun laporan ini tentulah masih

banyak terdapat kekurangan. Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

praktikan pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amien

Yogyakarta, 10 Desember 2014

Radika Alfa Prasaja

Page 5: Cover Depan .

BAB VI

KESIMPULAN

Mikropaleontologi merupakan cabang ilmu paleontologi yg mempelajari tentang

sisa sisa makhluk hidup yang telah menjadi fosil

Kegunaan fosil

Untuk menentukan umur relatif batuan yg mengandungnya

Untuk menentukan lingkungan pengendapan atau fasies

Bahan penyusun Biostratigrafi

Membantu dalam studi lingkungan pengendapan