COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

44
Pujian untuk TIMOTHY KELLER & COUNTERFEIT GODS “Buku ini menawarkan banyak pemahaman untuk menggembala- kan gereja-gereja lokal. Keller berpendapat bahwa orang-orang Kristen tidak bisa mengerti diri atau budaya mereka sebelum mereka mengerti allah-allah palsu yang ada di dalamnya.” —Christianity Today “Tim Keller tahu bagaimana menceritakan kisah dalam Alkitab. Seperti buku dia sebelumnya … Counterfeit Gods memiliki ket- erkaitan dengan buku-bukunya yang lain. Dan setiap kali saya membaca kisah-kisah tersebut, saya merasa seperti baru pertama kali mendengarnya…. Counterfeit Gods adalah salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini.“ —Tim Challies “Menghancurkan arogansi yang menyimpulkan bahwa perintah pertama hanyalah pelanggaran di masa silam. Menggabungkan teologi biblika dengan pengalaman menggembalakan selama ber- tahun-tahun di kota Manhattan yang modern . . . diagnosis hati dari Keller pasti membuat kita tergerak.” —David B. Garner “Pelayanan Tim Keller di kota New York adalah pelayanan yang memimpin sebuah generasi orang-orang yang mencari iman dan skeptis. Saya bersyukur kepada Allah karena dia.” —Billy Graham “Hikmat dan pemahaman Alkitab Keller yang diungkapkan melalui tulisan yang jelas dan menarik bisa menolong orang Kristen mau- pun non Kristen.” —World magazine

description

Kesuksesan, uang, cinta sejati, dan kehidupan yang selalu Anda rindukan. . Sesungguhnya kita telah membuat hal-hal yang baik menjadi allah-allah kecil kita – allah-allah yang tidak bisa memberi apa yang sebenarnya kita butuhkan. Hanya ada satu Allah yang bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan kita – dan sekarang adalah waktu yang paling baik untuk bertemu dengan Dia kembali, atau mungkin untuk pertama kalinya.

Transcript of COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Page 1: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Pujian untuk TIMOTHY KELLER & COUNTERFEIT GODS

“Buku ini menawarkan banyak pemahaman untuk menggembala-kan gereja-gereja lokal. Keller berpendapat bahwa orang-orang Kristen tidak bisa mengerti diri atau budaya mereka sebelum mereka mengerti allah-allah palsu yang ada di dalamnya.”

—Christianity Today

“Tim Keller tahu bagaimana menceritakan kisah dalam Alkitab. Seperti buku dia sebelumnya … Counterfeit Gods memiliki ket-erkaitan dengan buku-bukunya yang lain. Dan setiap kali saya membaca kisah-kisah tersebut, saya merasa seperti baru pertama kali mendengarnya…. Counterfeit Gods adalah salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini.“

—Tim Challies

“Menghancurkan arogansi yang menyimpulkan bahwa perintah pertama hanyalah pelanggaran di masa silam. Menggabungkan teologi biblika dengan pengalaman menggembalakan selama ber-tahun-tahun di kota Manhattan yang modern . . . diagnosis hati dari Keller pasti membuat kita tergerak.”

—David B. Garner

“Pelayanan Tim Keller di kota New York adalah pelayanan yang memimpin sebuah generasi orang-orang yang mencari iman dan skeptis. Saya bersyukur kepada Allah karena dia.”

—Billy Graham

“Hikmat dan pemahaman Alkitab Keller yang diungkapkan melalui tulisan yang jelas dan menarik bisa menolong orang Kristen mau-pun non Kristen.”

—World magazine

Page 2: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Seri Timothy Keller

Info lengkapnya kunjungi: www.literaturperkantas.com

Counterfeit Gods (Allah-Allah Palsu)

Janji-Janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan serta Harapan yang Terpenting

Prayer(Doa)

Mengalami Kekaguman dan Keintiman Bersama Allah

Apakah Pekerjaan Anda Bagian Dari Pekerjaan Allah?

Menghubungkan Pekerjaan Anda Dengan Rencana Allah Bagi Dunia

Page 3: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Literatur Perkantas Jawa timur

Page 4: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Counterfeit Gods(Allah-Allah Palsu)

Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaanserta Harapan yang Terpenting

oleh Timothy Keller

Originally published in English under the title:Counterfeit Gods

Copyright © 2009 by Timothy KellerPublished by Penguin Group (USA) Inc.

375 Hudson Street, New York, New York 10014, USAAll Right Reserved Under International Copyright Law

Alih Bahasa: Tim Literatur Perkantas Jatim

Editor: James Yanuar

Penata Letak: Milhan K. Santoso

Desain Sampul: Vici Arif Wicaksono

Hak cipta terjemahan Indonesia:Literatur Perkantas Jawa Timur

Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292Telp. (031) 8413047, 8435582; Faks. (031) 8418639

E-mail: [email protected]

Literatur Perkantas Jatim adalah sebuah divisi pelayanan literatur di bawah naungan Persekutuan

Kristen Antar Universitas (Perkantas) Jawa Timur. Perkantas Jawa Timur adalah sebuah kegerakan

yang melayani siswa, mahasiswa, dan alumni di sekolah dan universitas di Jawa Timur.

Perkantas Jatim adalah bagian dari Perkantas Indonesia. Perkantas sendiri adalah anggota dari perger-

akan International Fellowship of Evangelical Students (IFES). Untuk informasi lebih lanjut mengenai

kegiatan yang ada secara lokal maupun regional di Jawa Timur dapat menghubungi melalui

e-mail: [email protected], atau mengunjungi Website Perkantas Jatim di www.perkantasjatim.org

ISBN: 978-602-1302-25-5

Cetakan Pertama: Maret 2016

Hak cipta di tangan penerbit. Seluruh atau sebagian dari isi buku ini tidak boleh diperbanyak, disimpan dalam bentuk yang dapat dikutip, atau ditransmisi dalam bentuk apa pun seperti elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dlsb. tanpa izin dari penerbit.

Page 5: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Kepada anak-anak saya,David, Michael, dan Jonathan

yang bisa mendeteksi kepalsuan

Page 6: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan
Page 7: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Daftar IsI

Kata Pengantar: Pabrik Berhala 9

SATU

Keinginan Utama Anda 23

DUA

Cinta Bukan Kebutuhan Utama Anda 41

TIGA

Uang Mengubah Segala Sesuatu 63

EMPAT

Godaan Kesuksesan 83

LIMA

Kuasa dan Kemuliaan 105

ENAM

Berhala Tersembunyi di Hidup Kita 129

TUJUH

Akhir dari Allah-Allah Palsu 155

Epilog: Menemukan dan Mengganti Berhala-Berhala Anda 165

Catatan-catatan 177

Bibliografi 201

Ucapan Terima Kasih 203

Page 8: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan
Page 9: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Kata PengantarPABRIK BERHALA

Ada lebih banyak berhala dalam dunia dibanding kenyataan.

−Friedrich Nietzsche, Twilight of the Idols

Kesedihan yang Aneh

Setelah krisis ekonomi yang melanda seluruh dunia di per-tengahan tahun 2008, terjadi serangkaian tragedi tindakan

bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang yang dulunya kaya dan berpengaruh. Kepala keuangan Freddie Mac, yaitu perusahaan pemberi pinjaman untuk perumahan di Ameri-ka, gantung diri di ruang bawah tanah rumahnya. Pimpinan Sheldon Good, firma pelelangan rumah terkemuka Amerika, menembak kepalanya sendiri di belakang kemudi mobil Jagu-ar merahnya. Seorang manajer keuangan dari Perancis yang menginvestasikan kekayaan dari banyak keluarga elit dan ter-pandang Eropa, memotong nadi tangannya sendiri dan mati di kantornya di wilayah Madison Avenue karena kehilangan uang sebesar 1,4 juta dolar akibat ditipu oleh Bernard Ma-doff. Seorang eksekutif senior HSBC berkebangsaan Den-mark menggantung dirinya dalam kamar gantinya di aparte-men Knightsbridge, London yang bernilai 500 Poundsterling semalam. Ketika seorang eksekutif Bear Stearns mengetahui

Page 10: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

10 COUNTER FEIT GODS

bahwa dia tidak akan dipekerjakan oleh JP Morgan Chase yang baru saja membeli perusahaannya yang telah bangkrut, dia mi-num obat sampai overdosis dan melompat dari kantornya di lantai dua puluh sembilan. Seorang temannya berkata, “Ma-salah pekerjaannya ini … telah menghancurkan jiwanya.”1 Ini mengingatkan pada tindakan-tindakan bunuh diri yang terjadi pada waktu pasar saham anjlok di tahun 1929.

Pada tahun 1830-an, ketika Alexis de Tocqueville menuliskan pengamatannya yang terkenal terhadap Amerika, dia berkata “ter-dapat kesedihan yang aneh yang menghantui penghuninya … di tengah kelimpahan.”2 Orang Amerika percaya bahwa kemak-muran bisa memuaskan keinginan mereka akan kebahagiaan, teta-pi harapan seperti itu menyesatkan karena menurut de Tocque-ville, “sukacita di dunia ini tidaklah lengkap dan tidak akan pernah memuaskan hati manusia.”3 Kesedihan aneh ini mewujudkan di-rinya dalam berbagai cara, tetapi selalu mengarah pada keputusasaan yang sama karena tidak menemukan apa yang dicari.

Ada perbedaan antara kesedihan dan keputusasaan. Kesedihan adalah penderitaan yang memiliki sumber-sumber penghiburan. Kesedihan datang karena kehilangan sesuatu yang baik sehingga ketika mengalami kehancuran dalam karier, Anda bisa mencari penghiburan dalam keluarga Anda untuk melewatinya. Namun, keputusasaan tidak bisa dihibur karena kehilangan sesuatu yang utama. Ketika Anda kehilangan sumber utama dari makna atau harapan, maka tidak tersedia sumber alternatif. Itu akan meng-hancurkan jiwa Anda.

Apa penyebab “kesedihan yang aneh” yang melanda ma-syarakat Amerika selama masa kelimpahan yang kemudian ber-ubah menjadi keputusasaan ketika kelimpahan itu hilang? De Tocqueville mengatakan penyebabnya adalah mengambil “su-kacita dunia yang tidak lengkap ini” dan membangun seluruh hidup Anda di atasnya. Itulah definisi dari pemberhalaan.

Page 11: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

11K ATA PENGANTAR

Budaya yang Dipenuhi dengan Berhala

Bagi orang-orang pada masa kini istilah berhala memuncul-kan gambaran orang-orang primitif sedang menyembah pa-tung. Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru berisi gambaran yang jelas tentang budaya yang ada dalam dunia Yunani-Romawi. Setiap kota menyembah dewa favoritnya dan membangun mezbah-mezbah di sekitar patung-patung untuk disembah. Ketika Paulus pergi ke Athena, dia meli-hat kota itu dipenuhi dengan patung-patung dewa dan mez-bah-mezbah (Kis. 17:16). Kuil Parthenon di Athena menjadi patokan utama dan dewa-dewa lain memiliki perwakilannya sendiri di setiap sudut kota. Ada Afrodite, dewa kecantikan; Ares, dewa perang; Artemis, dewa kesuburan dan kekayaan; Hephaestus, dewa keterampilan.

Masyarakat kita sekarang ini pada dasarnya tidak ber-beda dari masyarakat kuno. Setiap budaya didominasi oleh serangkaian ilah mereka. Setiap budaya memiliki “kuil-kuil”, patung, dan ritualnya masing-masing. Setiap budaya memili-ki mezbah-mezbah–apakah itu gedung kantor, spa dan gym, studio, atau stadion–tempat korban dipersembahkan untuk mendapat berkat kehidupan yang baik dan mengusir ben-cana. Bukankah dewa-dewa kecantikan, kekuasaan, uang, dan keberhasilan merupakan dewa-dewa yang sama yang te-lah menjadi bagian dalam kehidupan pribadi dan masyarakat kita? Kita mungkin tidak secara fisik sujud di hadapan patung Afrodite, tetapi banyak wanita muda hari ini mengalami de-presi dan gangguan makan karena terlalu memikirkan bentuk tubuh mereka. Kita mungkin tidak membakar dupa kepada Artemis, tetapi ketika uang dan karier begitu ditinggikan, ki-ta sama saja sedang mengadakan upacara pemberian korban anak, keluarga, dan komunitas agar bisa mendapat keduduk-

Page 12: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

12 COUNTER FEIT GODS

an yang lebih tinggi dalam bisnis serta mendapat kekayaan dan martabat yang lebih besar.

Setelah gubernur New York, Eliot Spitzer, menghancur-kan kariernya karena terlibat dalam jaringan pelacuran tingkat tinggi, David Brooks mencatat betapa budaya kita telah meng-hasilkan sekelompok orang yang memiliki pencapaian karier yang tinggi tetapi memiliki ketidakseimbangan dalam hubung-an. Mereka memiliki keahlian sosial dalam hubungan secara vertikal dengan atasan atau bos mereka untuk meningkatkan kedudukan, tetapi tidak memiliki hubungan yang nyata se-cara horizontal dengan pasangan hidup, teman, dan keluarga. “Tidak terbilang banyaknya calon presiden yang mengatakan mereka ingin jadi presiden mewakili keluarga mereka, meski-pun seluruh hidup mereka dihabiskan untuk bisa berkampa-nye, jauh dari keluarga.” Setelah tahun-tahun berlalu mereka secara menyakitkan menyadari bahwa “keagungan yang mere-ka dapatkan tidaklah cukup dan mereka kesepian.”4 Banyak dari anak dan pasangan mereka menjauhkan diri dari mere-ka. Mereka berusaha memulihkan luka itu. Mereka kemudian menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan atau mengambil cara lain yang buruk untuk mengobati kekosongan batinnya. Sesudah itu terjadilah kehancuran keluarga atau skandal atau keduanya sekaligus.

Mereka telah mengorbankan segala sesuatu bagi dewa ke-suksesan. Tapi itu tidaklah cukup. Di zaman kuno, dewa-de-wanya haus darah dan sulit untuk dipuaskan. Sampai seka-rang pun masih sama.

Ilah-ilah dalam Hati Kita

Sulit mempertahankan argumentasi di atas dalam era kejayaan perusahaan online dan real estate atau tingginya nilai saham

Page 13: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

13K ATA PENGANTAR

dalam kurun dua puluh tahun terakhir. Namun keruntuhan ekonomi di tahun 2008-2009 telah menunjukkan dengan jelas apa yang sekarang disebut dengan “budaya keserakahan.” Di masa lalu, Rasul Paulus menulis bahwa keserakahan bukan sekadar perilaku yang buruk. Dia mengatakan “Keserakahan adalah serupa dengan menyembah berhala” (Kol. 3:5 BIS). Bagi dia, uang bisa menjadi ilah kita dan hubungan kita de-ngan uang bisa menyerupai pemujaan dan penyembahan.

Uang bisa menjadi candu rohani, dan seperti jenis kecan-duan lainnya, proporsi yang benar tidak lagi dipahami oleh korbannya. Kita mengambil risiko yang semakin besar untuk mendapatkan kepuasan yang tidak akan pernah terpuaskan dari sesuatu yang kita inginkan, sampai akhirnya kehancuran terjadi. Ketika kita mulai sadar, kita berkata, “Apa yang saya pikirkan? Mengapa saya bisa begitu buta?” Kita terbangun bagaikan orang yang sadar dari mabuk yang tidak ingat apa yang terjadi pada malam sebelumnya. Mengapa? Mengapa kita bertindak begitu tidak rasional? Mengapa kita sama seka-li lupa akan apa yang benar?

Jawaban Alkitab adalah hati manusia serupa “gudang ber-hala.”5

Ketika kita berpikir tentang “berhala-berhala” biasanya kita membayangkan tentang patung–atau penyanyi idola baru yang diorbitkan oleh Simon Cowell (salah satu juri acara Ameri-can Idol yang menjelaskan permainan kata idol dalam bahasa Inggris). Ketika berhala secara tradisi masih muncul di banyak tempat di dunia, berhala secara internal, dalam hati, terdapat di segala tempat. Dalam Yehezkiel 14:3, Allah bicara tentang tua-tua Israel, “Orang-orang ini menjunjung berhala-berha-la mereka dalam hatinya.” Sama seperti kita, tua-tua tersebut pasti menjawab, “Berhala? Berhala apa? Saya tidak melihat ada berhala?” Allah sebenarnya ingin mengatakan bahwa hati

Page 14: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

14 COUNTER FEIT GODS

manusia telah meninggikan hal-hal seperti karier, cinta, harta benda, bahkan keluarga menjadi sama seperti Dia. Hati kita memperilah hal-hal tersebut, menjadikan mereka pusat hidup kita, karena menurut kita semua itu bisa memberi keamanan, makna, dan kepuasan, jika kita mendapatkannya.6

Sarana yang dipakai sebagai plot utama dari buku The Lord of the Rings adalah Cincin Kekuasaannya Sauron, sang penguasa kegelapan. Cincin itu merusak setiap orang yang berusaha menggunakannya, meskipun maksud mereka baik. Menurut Profesor Tom Shippey cincin itu adalah semacam “penguat batin” yang memperkuat keinginan hati terda-lam menjadi berhala.7 Beberapa tokoh dalam buku ini ingin membebaskan budak, atau mempertahankan wilayah rakyat-nya, atau menghukum orang-orang jahat. Semuanya bertu-juan baik. Tetapi Cincin itu membuat mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut, apa pun dihalal-kan. Cincin itu membuat hal yang baik menjadi hal tertinggi sehingga segala nilai atau kesetiaan yang lain harus tunduk kepadanya. Sang pemakai Cincin itu menjadi semakin diper-budak dan kecanduan, karena kita tidak bisa hidup tanpa apa yang kita berhalakan. Kita harus mendapatkannya, oleh karena itu kita didorong untuk melanggar peraturan yang dulunya kita hormati, melukai orang lain bahkan diri sendi-ri untuk bisa mendapatkannya. Di dalam novel Tolkien itu, berhala-berhala adalah kecanduan rohani yang menghasilkan kejahatan besar.

Segala Sesuatu Bisa Menjadi Berhala

Situasi budaya seperti yang kita alami sekarang ini memberikan kita kesempatan. Sekarang ini banyak orang lebih sadar akan peringatan Alkitab bahwa uang bisa menjadi lebih dari seka-

Page 15: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

15K ATA PENGANTAR

dar uang. Uang bisa menjadi ilah yang mengubah kehidupan dan membentuk budaya, berhala yang mengecewakan para penyembahnya. Kabar buruknya adalah kita begitu terfokus pada masalah keserakahan dengan kecenderungan meli-hat “orang-orang kaya di sana,” tanpa menyadari kebenaran dasarnya. Segala sesuatu bisa menjadi berhala, dan segala se-suatu pernah jadi berhala.

Aturan moral paling terkenal di dunia ini adalah 10 Hu-kum Tuhan. Perintah pertamanya adalah “Akulah TUHAN, Allahmu…. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku” (Kel. 20:3). Ini menghasilkan pertanyaan–“Apa maksudnya ‘allah lain’?” Jawabannya ada di kalimat selanjutnya. “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah

kepadanya atau beribadah kepadanya …” (Kel. 20:4-5). Itu artinya segala sesuatu di dunia ini! Orang umumnya tahu dia bisa membuat uang jadi allah lain. Kita umumnya tahu seks bisa jadi allah lain. Namun, segala sesuatu dalam hidup bisa menjadi berhala, allah lain, ilah palsu.

Baru-baru ini saya mendengar cerita tentang seorang pelatih tentara yang begitu ketatnya melatih fisik dan disiplin militer bawahannya sehingga berdampak negatif pada moral mereka. Dampak negatif ini menghasilkan kegagalan komu-nikasi selama perang sehingga jatuh korban. Saya mengenal seorang wanita yang pernah mengalami kemiskinan semasa kecilnya. Ketika dewasa dia begitu berfokus pada keamanan finansial sehingga mengabaikan relasi yang baik dengan pria lain demi bisa menikah dengan pria kaya yang sebenarnya tidak dicintainya. Ini menghasilkan perceraian dini dan pergumulan dalam keuangan yang sejak awal ditakutinya. Ada beberapa pemain bisbol di liga utama yang karena bukan hanya ingin

Page 16: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

16 COUNTER FEIT GODS

bermain baik saja tetapi ingin jadi legenda, minum steroid dan obat-obatan lainnya. Hasilnya, tubuh mereka menjadi rusak dan reputasi mereka lebih parah dibanding ketika mereka ingin bermain baik bukannya jadi legenda. Hal-hal yang menjadi dasar kebahagiaan mereka hancur berantakan di tangan sendi-ri karena mereka membangun semua kebahagiaan mereka di atasnya. Umumnya, hal-hal baik dijadikan yang tertinggi se-hingga menguasai nilai-nilai lainnya.8 Namun ilah-ilah palsu selalu mengecewakan, dan seringkali merusak.

Apakah salah menginginkan pasukan yang disiplin, atau keamanan finansial, atau kedigjayaan atletis? Sama seka-li tidak. Namun kisah-kisah di atas menunjukkan kesalahan umum yang dibuat orang ketika mereka mendengar konsep Alkitab tentang berhala. Kita pikir berhala berasal dari hal-hal yang buruk, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Sema-kin besar kebaikannya, semakin besar kemungkinannya kita mengharapkan hal itu memuaskan kebutuhan dan harapan terdalam kita. Segala sesuatu bisa menjadi ilah palsu, teruta-ma hal terbaik dalam hidup.

Cara Membuat Sebuah Ilah

Apa itu berhala? Berhala adalah segala sesuatu yang Anda anggap lebih penting dari Allah, segala sesuatu yang menarik hati dan pemikiran Anda lebih dari Allah, segala sesuatu yang Anda cari untuk memuaskan diri Anda sedangkan itu hanya bisa dipuaskan oleh Allah.9

Ilah palsu adalah segala sesuatu yang begitu penting dan esensial bagi hidup Anda, sehingga, ketika Anda kehilangan hal tersebut, hidup terasa tidak layak dihidupi. Berhala memi-liki kedudukan yang mengontrol hati sehingga Anda bisa menghabiskan hasrat, tenaga, emosi, dan sumber daya keuangan

Page 17: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

17K ATA PENGANTAR

Anda, padanya tanpa berpikir dua kali. Berhala bisa berupa keluarga dan anak-anak, karier, dan mencari uang, atau penca-paian dan pengakuan dari kritikus, atau menyelamatkan “mu-ka” dan status sosial. Berhala bisa berupa hubungan romantis, penerimaan dari sesama, kompetensi dan keahlian, keamanan dan keadaan yang nyaman, kecantikan atau kepintaran An-da, tujuan politik atau sosial, moralitas dan nilai-nilai Anda, atau bahkan keberhasilan dalam pelayanan Kristen. Ketika makna hidup Anda terpaku pada hidup orang lain, kita bisa menyebutkan dengan hubungan “ketergantungan” tetapi itu sebenarnya adalah berhala. Berhala adalah apa pun yang Anda perhatikan dan katakan dalam hati Anda, “Jika saya memiliki itu, maka hidup saya memiliki arti, dan saya bisa tahu kalau saya memiliki nilai, sehingga saya merasa berarti dan aman.” Ada banyak cara menggambarkan hubungan seperti itu, tetapi mungkin istilah yang paling tepat adalah pemujaan.

Orang kafir di zaman dulu secara terus terang mende-wakan segala sesuatu. Mereka memiliki dewa seks, dewa pekerjaan, dewa perang, dewa uang, dewa bangsa−ini fakta bahwa segala sesuatu memang bisa didewakan dan mengatur serta menguasai hati seseorang atau kehidupannya. Contohnya, keindahan fisik adalah hal yang menyenangkan, tetapi jika Anda “mendewakan”nya, jika Anda membuat hal tersebut sebagai hal yang paling penting dalam kehidupan atau bu-daya seseorang, maka Anda menghasilkan Afrodite, bukan sekadar keindahan. Anda akan menghasilkan orang-orang atau seluruh budaya terus menerus berfokus pada penampil-an, menghabiskan waktu dan uang terhadap hal ini secara tidak wajar dan dengan bodohnya menilai karakter berdasar-kan hal ini. Jika ada hal apa pun yang menjadi lebih penting dari Allah bagi kebahagiaan, makna hidup, dan identitas An-da maka hal itu telah menjadi berhala.

Page 18: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

18 COUNTER FEIT GODS

Konsep Alkitab terhadap berhala sangatlah canggih. Konsep Alkitab memperhitungkan intelektual, psikologi, sosial, budaya, dan spiritualitas. Ada berhala pribadi, seperti romantisme dan keluarga; atau uang, kekuasaan, dan pencapaian; atau akses menuju lingkaran sosial tertentu; atau ketergantungan emo-sional kepada orang lain dalam diri; atau kesehatan, kebugaran, dan kecantikan fisik. Banyak orang bergantung pada semua hal tersebut untuk mendapatkan harapan, makna, dan kepuasan yang sebenarnya hanya bisa dipuaskan oleh Allah.

Ada juga berhala budaya, seperti kekuatan militer, perkem-bangan teknologi, dan kemakmuran ekonomi. Berhala dari masyarakat tradisional biasanya keluarga, kerja keras, tanggung jawab, dan nilai-nilai moral, sedangkan untuk budaya di Barat biasanya kebebasan individu, penemuan diri, kekayaan pribadi, dan kepuasan. Semua hal baik di atas bisa dan memang memiliki pengaruh dan kuasa yang tidak wajar dalam sebuah masyarakat. Semua hal tersebut menjanjikan keamanan, kedamaian, dan ke-bahagiaan bagi kita jika kita mendasarkan hidup kita di atasnya.

Ada juga berhala intelektual, biasanya disebut dengan ideolo-gy. Contohnya, kaum intelektual Eropa di akhir abad 19 dan awal abad 20 umumnya meyakini pandangan Rousseau akan natur manusia yang pada dasarnya baik, dan semua masalah sosial kita adalah hasil dari pendidikan dan pergaulan yang bu-ruk. Perang Dunia II menghancurkan ilusi ini. Beatrice Webb, yang bagi banyak orang dianggap sebagai arsitek dari program jaring kesejahteraan sosial Inggris modern, menulis:

Dalam diari saya–mungkin sekitar tahun 1890, saya tidak ingat secara pasti–saya pernah menulis “Saya mempertaruhkan sega-la sesuatunya di atas keyakinan akan natur manusia yang pada dasarnya baik….” [Sekarang 30 tahun kemudian saya menyadari] betapa permanennya dorongan dan keinginan jahat dalam diri manusia–betapa kecil harapan Anda untuk mengubah sebagian

Page 19: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

19K ATA PENGANTAR

dari hal tersebut–contohnya kecenderungan untuk mendapat-kan kekayaan dan kekuasaan−melalui perubahan dalam sarana sosial…. Pengetahuan atau sains apa pun tidak akan ada gu-nanya jika kita tidak bisa mengatasi dorongan dan keinginan jahat tersebut.10

Pada tahun 1920, dalam bukunya Outline of History, H. G. Wells sangat meyakini perkembangan manusia. Tahun 1933, dalam bukunya The Shape of Things to Come, dia terperangah melihat keegoisan dan kekerasaan dari bangsa-bangsa di Ero-pa. Dia percaya, satu-satunya harapan bagi orang intelektual adalah dengan menguasai dan mengatur program pendidikan wajib yang menekankan kedamaian, keadilan, dan kewajaran. Tahun 1945, dalam bukunya A Mind at the End of Its Tether, dia menulis, “Homo sapiens, dia senang menyebut dirinya de-ngan sebutan ini, … sudah hancur.” Apa yang terjadi dengan Wells dan Webb? Mereka telah meyakini separuh kebenaran dan menjadikannya sebagai kebenaran utama, dimana segala sesuatu bisa dijelaskan dan dibangun melaluinya. “Memper-taruhkan segala sesuatu” pada kebaikan manusia sama de-ngan menempatkannya di posisi Tuhan.

Ada juga berhala di setiap ranah pekerjaan, berupa nilai-nilai absolut yang tidak bisa ditawar-tawar. Di dunia bisnis, kebebasan berekspresi bisa ditekan demi nilai yang tertinggi yaitu laba. Namun di dunia seni terjadi yang sebaliknya. Se-gala sesuatu dikorbankan demi ekspresi diri, dan dilakukan atas nama kemerdekaan. Artinya, itu dianggap sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia di atas semua yang lain. Berhala ada di mana-mana.

Kasih, Percaya, dan Taat

Alkitab menggunakan tiga metafora dasar untuk menjelaskan

Page 20: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

20 COUNTER FEIT GODS

cara manusia berhubungan dengan berhala hatinya. Mereka mengasihi berhala, memercayai berhala, dan menaati berhala.11

Alkitab pernah bicara tentang berhala dengan menggu-nakan metafora pernikahan. Allah haruslah menjadi Suami kita yang sejati, tetapi ketika kita menginginkan dan menyu-kai segala sesuatu yang lain lebih dari Allah maka kita sedang melakukan perzinahan rohani.12 Romantika atau keberhasilan bisa menjadi “kekasih palsu” yang menjanjikan kita perasaan dikasihi dan bernilai. Berhala menawan imajinasi kita, dan kita bisa menemukannya dengan memerhatikan mimpi kita. Apa yang suka kita bayangkan? Apa yang suka kita mimpikan? Kita mencari berhala agar kita mendapat kasih, memberi rasa bernilai, berharga, dan bermakna.

Alkitab sering bicara tentang berhala dengan menggu-nakan metafora agama. Allah haruslah menjadi Juruselamat sejati kita, tetapi kita mencari keberhasilan pribadi atau ke-makmuran secara finansial untuk mendapat kedamaian dan keamanan yang kita butuhkan.13 Berhala memberi kita perasaan tenang, dan kita bisa menemukannya dengan meli-hat mimpi buruk kita. Apa yang paling kita takuti? Apa yang, jika hilang, membuat hidup kita tidak berarti lagi? Maka kita mempersembahkan “korban-korban” untuk menyenangkan ilah-ilah kita, yang kita percaya bisa melindungi kita. Kita bergantung pada para dewa kita untuk memberi kita perasaan aman dan tenang.

Alkitab juga bicara tentang berhala dengan menggunakan metafora politik. Allah haruslah menjadi Tuan dan Penguasa kita satu-satunya, tetapi apa pun yang kita kasihi dan percayai itulah yang kita layani. Apa pun yang menjadi lebih penting dari Allah dan tidak bisa diganggu gugat bagi kita, telah menjadi berhala yang memperbudak kita.14 Dalam paradigma ini, ki-ta bisa menemukan berhala ini dengan melihat emosi-emosi

Page 21: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

21K ATA PENGANTAR

yang terus ada dalam diri kita. Apa yang membuat kita ma-rah, khawatir, atau putus asa secara tak terkontrol? Apa yang membebani kita dengan rasa bersalah yang tidak bisa hilang? Berhala mengontrol kita, sejak kita merasa harus memilikinya atau hidup menjadi tidak berarti.

Apa pun yang mengontrol kita adalah tuan kita. Orang yang mencari kekuasaan dikontrol oleh kekuasaan. Orang yang mencari penerimaan dikontrol oleh orang yang ingin dia su-kai. Kita tidak mengontrol diri sendiri. Kita dikontrol oleh penguasa hidup kita.15

Apa yang umumnya orang lihat sebagai “masalah psikolo-gis” sebenarnya adalah masalah berhala. Perfeksionisme, gila kerja, tidak bisa mengambil keputusan, keinginan mengontrol hidup orang lain–semua ini bersumber dari membuat hal-hal yang baik sebagai berhala yang memperbudak kita sehingga kita harus menyenangkan mereka. Berhala menguasai hidup kita.

Kesempatan untuk Dikecewakan

Seperti yang telah kita lihat, ada perbedaan besar antara kese-dihan dan keputusasaan, karena keputusasaan adalah kesedihan yang tidak terhiburkan. Umumnya, perbedaan antara keduanya adalah berhala. Seorang pengusaha Korea bunuh diri setelah ke-hilangan investasi sebesar 370 juta dolar. “Ketika indeks bursa saham negara itu jatuh di bawah 1.000, dia berhenti makan dan selama berhari-hari mabuk-mabukan, dan akhirnya dia memu-tuskan bunuh diri,” tutur istrinya kepada polisi.16 Di tengah krisis finansial yang besar di tahun 2008-2009 saya mendengar seorang bernama Bill bercerita tentang tiga tahun sebelum dia menjadi Kristen dan rasa aman utamanya bergeser dari uang ke-pada hubungannya dengan Allah melalui Kristus.17 “Jika kehan-

Page 22: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

22 COUNTER FEIT GODS

curan ekonomi ini terjadi lebih dari tiga tahun yang lalu, saya tidak tahu bagaimana menghadapinya, bagaimana saya harus melanjutkan hidup. Namun hari ini saya bisa memberitahu An-da secara jujur, saya tidak pernah lebih bahagia dari sebelumnya dalam hidup saya.”

Walaupun kita pikir kita sedang hidup dalam dunia yang sekuler, namun berhala-berhala, ilah-ilah zaman kita meme-gang peranan yang menentukan dalam hati kita. Bersamaan dengan ekonomi dunia yang sedang hancur, banyak dari ber-hala yang kita puja selama bertahun-tahun, juga ikut hancur di sekitar kita. Ini adalah kesempatan yang sangat baik. Kita saat ini untuk sementara waktu terlepas dari “sihir.” Dalam cerita-cerita kuno, peristiwa seperti itu terjadi ketika sihir yang dilepaskan penyihir jahat lenyap dan muncul kesempatan untuk melarikan diri. Masa seperti itu terjadi secara pribadi kepada kita ketika perusahaan, tujuan, atau orang yang kita percaya dan yang menjadi dasar dari harapan kita gagal me-menuhi apa yang dijanjikan. Ini jarang terjadi secara serentak pada keseluruhan masyarakat.

Jalan keluar dari keputusasaan ini adalah dengan mengenali berhala atau ilah hati dan budaya kita. Tetapi tidak cukup seperti itu. Satu-satunya cara untuk membebaskan kita dari pengaruh merusak ilah-ilah palsu adalah dengan berbalik kepada Ilah yang asli. Allah yang hidup, yang menyatakan diri-Nya sendiri di Gunung Sinai dan di atas Salib, adalah satu-satunya Tuan yang jika Anda temukan, bisa sepenuhnya memuaskan diri Anda, dan jika Anda mengecewakan Dia, Dia bisa sepenuhnya mengampuni Anda.

Page 23: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

S A T UqQ

Keinginan Utama anda

Hal Terburuk yang Bisa Terjadi

Orang umumnya menjalani hidup dengan berusaha mewu-judkan keinginan hati mereka. Bukankah hidup memang

seperti itu, “mengejar kebahagiaan”? Kita terus mencari cara mendapatkan segala hal yang kita inginkan, dan rela mengor-bankan banyak hal untuk mencapainya. Kita tidak pernah mem-bayangkan kalau mendapatkan keinginan terdalam hati kita bisa jadi merupakan hal terburuk yang bisa terjadi pada kita.

Istri saya dan saya pernah mengenal seorang wanita lajang bernama Anna. Dia sangat ingin mendapatkan anak. Akhirnya dia menikah, dan berlawanan dengan prediksi dokternya, dia bisa melahirkan dua anak sehat meskipun sulit karena usianya. Tetapi harapan dia tidak terwujud. Keinginan yang begitu kuat untuk memberikan hidup yang sempurna bagi anak-anaknya membuat dia tidak mungkin menikmati kehadiran anak-anak-nya. Sikapnya yang terlalu melindungi, ketakutan, dan kekha-watirannya, serta kemauannya untuk mengontrol setiap de-tail kehidupan anak-anaknya membuat keluarga itu sengsara. Anak tertua Anna buruk prestasinya di sekolah dan bermasalah

Page 24: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

24 COUNTER FEIT GODS

dengan emosinya. Anak termudanya dipenuhi kemarahan he-bat. Besar kemungkinan keinginan dia untuk memberi hidup yang baik pada anak-anaknya telah menghancurkan mereka. Mendapatkan keinginan hatinya bisa menjadi hal terburuk yang terjadi pada dirinya.

Pada akhir tahun 1980, Cynthia Heimel pernah menulis, “Ketika seseorang menjadi selebriti, pada saat itu juga dia menjadi monster,” sesudah itu dia menyebut tiga nama bin-tang Hollywood ternama yang sudah dikenalnya sebelum mereka jadi bintang. Orang-orang ini “dulunya adalah manu-sia yang baik … sekarang mereka telah menjadi manusia yang sombong dan kemarahan mereka mengerikan.” Dia menga-takan bahwa di bawah tekanan ketenaran dan kemasyuran, semua cacat dan kekurangan dari karaktermu menjadi dua kali lebih buruk dari sebelumnya.18 Anda mungkin penasaran siapa ketiga bintang tahun 1980an itu, tapi Anda tidak perlu tahu. Sekarang ini saja ada banyak bintang yang menjalani pola sama yang kemudian terpampang di halaman depan su-rat kabar. Nama-namanya berubah tetapi polanya permanen.

Berhala adalah Sesuatu yang Tidak Terhindarkan

Mengapa mendapatkan keinginan hati Anda seringkali memba-wa bencana? Dalam kitab Roma, Rasul Paulus menulis bahwa salah satu hal terburuk yang Allah bisa lakukan kepada sese-orang adalah “menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka” (Rm. 1:24). Mengapa hukuman terbesarnya adalah mengizinkan seseorang mendapatkan keinginan hati mereka yang utama? Itu karena hati kita telah membentuk keinginan ini menjadi berhala. Dalam pasal yang sama Paulus meringkas sejarah umat manusia dalam satu kalimat: “Mereka meng-gantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya” (Rm.

Page 25: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

25KEINGINAN UTA MA ANDA

1:25). Setiap manusia harus hidup untuk sesuatu. Sesuatu itu harus menawan imajinasi, harapan, dan kesetiaan hati kita yang paling dalam. Dan Alkitab berkata, tanpa campur ta-ngan Roh Kudus, sesuatu itu tidak pernah menjadi diri Allah.

Jika kita melihat pada suatu benda ciptaan untuk memberi ki-ta makna, harapan, dan kebahagiaan yang hanya bisa dipuaskan oleh Allah sendiri, maka ciptaan itu pasti akan gagal memuaskan kita dan menyakiti hati kita. Anna yang telah menghancurkan hidup anak-anaknya bukannya “terlalu mengasihi anak-anak-nya,” tetapi kurang mengasihi Allah saat berhubungan dengan anak-anaknya. Hasilnya, anak-anak yang telah menjadi berhalanya ini, rusak ditekan oleh keinginan hatinya sendiri.

Dua filsuf Yahudi yang sangat mengenal Kitab Suci menyim-pulkan: “Prinsip … utama dari Alkitab adalah penolakan terha-dap berhala.”19 Maka itu Alkitab dipenuhi dengan kisah demi kisah yang menggambarkan berbagai bentuk dan dampak merusak dari berhala. Setiap allah palsu yang dipilih oleh ha-ti kita–apakah itu kasih, uang, keberhasilan, atau kekuasaan–memiliki kisahnya dalam Alkitab yang menjelaskan bagaimana berhala tersebut terwujud dalam hidup kita.

Salah satu tokoh utama Alkitab adalah Abraham. Sama seperti kebanyakan pria di zaman itu, dia menginginkan anak laki-laki sebagai pewarisnya, yang bisa meneruskan namanya. Namun dalam kasus Abraham, keinginan hati itu telah men-jadi keinginan hatinya yang terutama. Yang akhirnya, akibat keinginan tersebut, seorang anak laki-laki dilahirkan baginya. Sekarang dia mendapat apa yang diinginkannya. Tapi Allah kemudian meminta dia melepaskannya.

Panggilan Abraham

Menurut Alkitab, Allah datang kepada Abraham dan mem-beri janji yang luar biasa kepadanya. Jika dia setia menaati-Nya,

Page 26: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

26 COUNTER FEIT GODS

maka Allah akan memberkati segala bangsa di bumi melalui dia dan keturunannya. Namun, agar semua itu bisa terja-di, Abraham harus pergi. “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kej. 12:1). Allah memanggil Abraham untuk meninggalkan semua yang dikenalnya–sa-habat, sebagian besar keluarganya, dan segala sesuatu yang menjadi keamanan, kekayaan, dan kenyamanannya–dan pergi ke padang belantara tanpa mengetahui secara pasti tujuan-nya. Demi Allah, dia diminta untuk menyerahkan hampir seluruh hal dan keinginan yang dirindukan manusia.

Dan dia melakukannya. Abraham dipanggil untuk “pergi” dan dia berangkat, “dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui” (Ibr. 11:8).

Meskipun panggilan Allah ini menuntut dia menyerahkan keinginannya yang lain, namun panggilan ini memberi dia harapan baru. Nubuatannya adalah segala bangsa di bumi akan diberkati melalui keluarganya, “keturunanmu” (Kej. 12:7). Artinya dia pasti akan memiliki anak. Sara, istri Abra-ham, tidak bisa memiliki anak. Secara biologis, mendapatkan anak sudah mustahil. Tetapi Allah berjanji kalau Abraham akan mendapatkan seorang anak laki-laki.

Namun, dengan berjalannya waktu, janji Allah ini sema-kin lama semakin sulit dipercaya. Akhirnya, setelah Abraham berumur lebih dari seratus tahun, dan Sara lebih dari 90 ta-hun (Kej. 17:17, 21:5), dia melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ishak. Ini jelas merupakan campur tangan ilahi, dan nama Ishak berarti “tertawa”, merujuk pada sukacita kedua orangtuannya dan sulitnya mereka untuk percaya bah-wa Allah akan mewujudkan apa yang dijanjikan-Nya.

Tahun-tahun penantian telah melemahkan mereka, se-suatu yang wajar dialami oleh setiap pasangan yang man-

Page 27: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

27KEINGINAN UTA MA ANDA

dul. Penundaan yang sepertinya tidak ada akhirnya telah memurnikan iman Abraham, ini sesuatu yang sangat pen-ting. Namun, masa penantian itu juga memiliki dampak lain. Tidak ada pria yang menantikan seorang anak laki-laki lebih dari Abraham. Dia telah meninggalkan segala sesuatu yang lain untuk menantikan janji ini. Bagi dia, jika anak laki-lakinya lahir, orang-orang pada akhirnya bisa melihat kalau dia bu-kan orang bodoh yang telah meninggalkan segala sesuatu karena percaya pada perkataan Allah. Saat itu dia akhirnya bisa mendapatkan pewaris, anak laki-lakinya sendiri, hal uta-ma yang diinginkan oleh setiap ayah di Timur Tengah kuno. Dia telah menanti dan berkorban, pada akhirnya istrinya bisa melahirkan dan anak itu laki-laki!

Tapi pertanyaannya sekarang adalah–apakah yang dia nan-tikan dan korbankan adalah bagi Allah, atau demi seorang anak laki-laki? Apakah Allah hanyalah alat untuk mencapai tujuan? Sebenarnya hati Abraham diberikan kepada siapa? Apakah Abraham memiliki rasa damai, sikap rendah hati, keberanian, dan ketenangan yang dimiliki oleh mereka yang percaya pada Allah bukan pada keadaan, pendapat publik, atau kemampuan sendiri? Apakah dia telah belajar untuk per-caya pada Allah semata, mengasihi Allah semata, bukan ha-nya pada apa yang Allah berikan padanya? Belum.

Panggilan Kedua Abraham

Ketika Anna, teman kami yang merindukan anak pada akhirnya bisa hamil, dia mengira bisa hidup “bahagia selamanya.” Sayang-nya itu tidak terjadi, dan jarang terjadi. Banyak pasangan yang menginginkan anak percaya bahwa dengan memiliki anak ma-salah mereka bisa diselesaikan, tetapi itu tidak pernah terjadi. Orang-orang yang membaca Kejadian pasal 12-21 kemungkinan

Page 28: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

28 COUNTER FEIT GODS

juga menganggap kelahiran Ishak adalah klimaks dan akhir dari bagian kehidupan Abraham. Imannya sudah menang. Sekarang dia bisa mati sebagai manusia yang bahagia. Panggilan Allah agar dia keluar dari tempat tinggalnya dan menunggu lahirnya se-orang anak laki-laki sudah terpenuhi. Tapi kita kemudian dike-jutkan oleh panggilan Allah berikutnya kepada Abraham. Dan panggilan itu sangat mengejutkan.

Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yak-ni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu. (Kej. 22:2)

Ini adalah ujian utamanya. Ishak adalah segalanya bagi Abraham. Panggilan Allah memperjelas hal ini. Allah tidak menyebut anak laki-laki itu dengan “Ishak”, tetapi “anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi”. Rasa sayang Abraham telah menjadi pemujaan. Sebelumnya, tujuan hidup Abraham bergantung pada perkataan firman Allah. Sekarang tujuan hidupnya bergantung pada keberadaan dan cintanya pada Ishak. Pusat hidup Abraham sudah bergeser. Allah bukannya tidak ingin Anda mengasihi anak laki-laki Anda, tetapi Anda tidak boleh membuat seseorang yang Anda kasihi sebagai allah pal-su. Jika ada orang yang menempatkan anaknya menggantikan Allah yang sejati, maka dia sedang menyembah berhala cinta yang kemudian akan mengekang anak itu dan “mencekik” hubungan dengan anaknya.

Perintah yang Menakutkan

Banyak orang yang telah membaca kisah ini biasanya berespons memberi penolakan yang memang dapat dipahami. Mereka menafsirkan pesan “moral” dari kisah ini bahwa berbuat kejam

Page 29: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

29KEINGINAN UTA MA ANDA

dan jahat itu baik, sejauh Anda percaya itu kehendak Allah. Ti-dak ada orang yang bicara tentang hal ini lebih jelas dari Soren Kierkegaard. Bukunya Fear and Trembling didasarkan pada kisah Abraham dan Ishak. Kierkegaard pada akhirnya menyim-pulkan bahwa iman itu irasional dan absurd. Bagi Abraham perintah ini sama sekali tidak masuk akal dan bertentangan dengan segala sesuatu yang pernah Allah katakan, tetapi dia tetap menaati perintah itu.

Apakah perintah ini sepenuhnya irasional bagi Abraham? Penafsiran Kierkegaard terhadap kisah ini tidak memper-timbangkan makna seorang anak laki-laki sulung dalam pe-mikiran dan budaya orang Yahudi. Jon Levenson, seorang ahli Yahudi yang mengajar di Harvard pernah menulis buku The Death and Resurrection of the Beloved Son. Dalam buku ini dia mengingatkan kita bahwa budaya-budaya kuno tidak-lah seindividualistis seperti kita. Harapan dan mimpi orang-orang di zaman itu tidak pernah ditujukan bagi keberhasilan, kemakmuran, atau keunggulan pribadi. Karena setiap orang adalah bagian dari sebuah keluarga, dan tidak bisa hidup di luar keluarga maka semua hal tersebut diusahakan demi keseluruhan kaum kerabatnya. Kita juga perlu mengingat aturan kuno ten-tang kesulungan. Anak paling sulung mendapat warisan ter-besar agar keluarga itu tidak kehilangan kedudukannya dalam masyarakat.20

Dalam budaya kita yang individualistis, identitas dan nilai dari seseorang yang sudah dewasa seringkali terkait dengan kemampuan dan pencapaian. Tetapi di zaman kuno, seluruh harapan dan mimpi seorang laki-laki dan keluarganya terletak pada anak sulung laki-laki.21 Panggilan untuk menyerahkan anak laki-laki sulungnya sama seperti meminta seorang ahli bedah menyerahkan kedua tangannya, atau seorang pelukis kehilangan kedua matanya.

Page 30: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

30 COUNTER FEIT GODS

Levenson berpendapat kita hanya bisa memahami perin-tah Allah kepada Abraham ini dengan melihat latar belakang budayanya. Alkitab berulang kali mengatakan bahwa, kare-na keberdosaan Israel maka mereka kehilangan anak sulung mereka, meskipun bisa mereka tebus melalui persembahan korban secara teratur (Kel. 22:29, 34:20) atau melalui pe-layanan kaum Lewi di kemah suci (Bil. 3:40-41) atau melalui pemberian tebusan ke kemah suci dan para imam (Bil. 3:46-48). Ketika Allah memberi hukuman kepada Mesir karena memperbudak Israel, hukuman terakhirnya adalah mem-bunuh anak sulung mereka. Hidup anak sulung mereka diambil karena dosa keluarga dan bangsa itu. Mengapa? Anak sulung adalah wakil keluarga. Maka ketika Allah mengatakan kepada orang Israel bahwa hidup anak sulung adalah milik Dia kecuali ditebus, itu artinya Allah ingin mengatakan se-cara jelas dalam budaya itu bahwa setiap keluarga di bumi berhutang hukuman kekal–hutang dosa.

Semua ini penting untuk menafsirkan perintah Allah ke-pada Abraham. Jika Abraham mendengar suara Allah berka-ta, “Bangunlah dan bunuhlah Sara,” maka dia mungkin tidak akan melakukannya. Abraham mungkin akan berasumsi dia sedang berhalusinasi, karena Allah tidak mungkin memintanya melakukan sesuatu yang sangat berlawanan dengan semua yang pernah Dia katakan tentang keadilan dan kebenaran. Tetapi ketika Allah berkata bahwa hidup anak sulungnya akan diambil, bagi dia itu bukan pernyataan yang irasional dan berkontradiksi. Perhatikan, Allah tidak meminta dia un-tuk menghampiri tenda Ishak dan langsung membunuhnya. Allah memerintahkan Abraham untuk menjadikan anaknya sebagai korban bakaran. Allah sedang mengingatkan akan hutang Abraham. Anaknya akan mati bagi dosa keluarganya.

Page 31: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

31KEINGINAN UTA MA ANDA

Perjalanan Menaiki Gunung

Meskipun perintah yang diberikan bisa dipahami, itu tidak membuatnya kengeriannya jadi berkurang. Abraham diha-dapkan dengan pertanyaan utama: “Allah itu kudus. Dosa kami mengakibatkan hidup Ishak diambil. Namun Allah juga Allah kasih karunia. Dia pernah mengatakan ingin member-kati dunia melalui Ishak. Bagaimana Allah bisa kudus, adil tetapi tetap berkasih karunia dalam memenuhi janji kesela-matan-Nya?” Abraham tidak mengerti. Tetapi dia taat. Dia bertindak seperti tokoh Perjanjian Lama lainnya, Ayub, yang diberikan berbagai penderitaan tanpa penjelasan. Namun perkataan Ayub tentang Allah adalah “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayb. 23:10).22

Bagaimana Abraham bisa mendorong dirinya untuk me-naiki gunung itu demi ketaatan pada panggilan Allah? Cerita Ibrani ini memberi kita petunjuk menarik. Dia menyuruh pe-layannya “sesudah itu kami kembali kepadamu” (Kej. 22:5). Di sini dia jelas tidak tahu apa yang akan Allah lakukan. Dia juga tidak naik gunung dengan berkata, “Aku bisa melaku-kannya,” penuh dengan semangat dan kekuatan. Namun, dia naik gunung dengan perkataan, “Allah akan melakukannya … tetapi tidak tahu bagaimana caranya.” Melakukan apa? Allah akan melunasi hutang anak sulung itu dan tetap me-menuhi janji anugerah-Nya.

Abraham tidak menunjukkan “iman yang buta.” Dia tidak berkata, “Ini gila, ini pembunuhan, tetapi aku tetap melaku-kannya.” Sebaliknya berkata, “Aku tahu Allah itu kudus dan murah hati. Aku tidak tahu bagaimana Dia bisa kedua-duanya–tapi aku tahu Dia bisa.” Jika Abraham tidak percaya bahwa dia berhutang pada Allah yang kudus, maka dia akan terlalu

Page 32: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

32 COUNTER FEIT GODS

marah untuk melakukannya. Dan jika Abraham tidak percaya bahwa Allah adalah Allah yang beranugerah, maka dia akan terlalu putus asa untuk melakukannya. Dia bisa saja menye-rah dan mati. Hanya karena tahu bahwa Allah itu kudus dan juga kasih maka Abraham mampu melangkahkan kakinya menaiki gunung itu.

Akhirnya Abraham dan anaknya sampai di tempat persem-bahan korban.

Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengu-lurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. (Ke. 22:9-10)

Tetapi pada saat itu juga, suara Allah terdengar dari sorga, “Abraham! Abraham!”

“Ya, Tuhan,” sahutnya.“Jangan bunuh anak itu … sebab telah Kuketahui seka-

rang, bahwa engkau takut akan Allah dan engkau tidak se-gan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepa-da-Ku” (ay. 12). Pada saat itu Abraham melihat seekor domba jantan tersangkut tanduknya di belukar. Abraham melepaskan ikatan Ishak dan mempersembahkan domba itu sebagai ganti anaknya.

Bahaya dari Hal-hal Terbaik dalam Dunia

Kisah ini ingin bicara tentang apa? Ingin bicara tentang dua hal, yaitu hal yang bisa dipahami dengan baik oleh Abraham dan hal yang tidak bisa dia pahami dengan jelas.

Apa yang bisa Abraham pahami adalah ujian ini terkait

Page 33: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

33KEINGINAN UTA MA ANDA

dengan apakah kasihnya kepada Allah adalah yang terutama. Pada akhirnya Allah berkata kepadanya, “sebab telah Kuketa-hui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah.” Di dalam Al-kitab, kata “takut” akan Allah ini juga berarti berkomitmen sepenuhnya kepada Dia. Contohnya, Mazmur 130:4, di si-ni kita melihat “takut akan Allah” semakin diperbesar oleh anugerah dan pengampunan Allah. Takut akan Allah digam-barkan sebagai kekaguman dan ketakjuban dalam kasih dan sukacita terhadap kebesaran Allah. Tuhan berkata, “sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah.” Itulah arti dari “takut akan Allah.”

Peristiwa di atas bukan berarti Allah sedang berusaha mencari tahu apakah Abraham memang mengasihi Dia. Al-lah yang mahatahu mengetahui setiap hati. Di situ Allah se-dang memurnikan Abraham sehingga kasihnya kepada Allah bisa “semurni emas.” Maka kita bisa mengerti mengapa Allah menggunakan Ishak sebagai alat untuk pemurnian ini. Jika Allah tidak bertindak, Abraham pasti akan mengasihi anak-nya lebih dari segalanya di dunia. Mungkin saat itu Abraham sudah seperti itu. Itu adalah berhala dan semua berhala sifatnya merusak.

Dari sudut pandang ini kita melihat bahwa perlakuan eks-trim Allah terhadap Abraham sebenarnya suatu tindakan be-las kasih. Ishak adalah pemberian yang indah bagi Abraham, tetapi belum menjadi milik dia sepenuhnya jika Abraham ti-dak meletakkan Allah sebagai yang terutama. Selama Abra-ham tidak pernah dipaksa untuk memilih antara anaknya atau ketaatan pada Allah, dia tidak bisa melihat bahwa kasihnya itu telah menjadi suatu berhala. Sama seperti itu, kita mungkin tidak sadar betapa karier kita sudah menjadi semacam berhala kita, sampai kita diperhadapkan dengan situasi yang menyadar-kan kita atau keharusan untuk bertindak dengan integritas

Page 34: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

34 COUNTER FEIT GODS

akan menghancurkan kemajuan profesi kita. Jika tidak mau mengorbankan karier kita demi menjalankan kehendak Allah, pekerjaan akan menjadi ilah palsu bagi kita.

Bagaimana, Anna, wanita di bab sebelumnya bisa berlaku seperti Abraham kepada Allah? Konselor bisa menasihati dia untuk berhenti memaksa anaknya melakukan kegiatan dan proyek yang tidak termasuk dalam bakatnya. Dia harus ber-henti menghukum mereka secara emosi kalau mendapat nilai yang jelek. Dia perlu memberi mereka kebebasan untuk ga-gal. Semua nasihat itu benar, tetapi ada satu masalah dasar yang perlu dibenahi. Dia harus mampu berkata dalam hatinya, “Keinginan kuat saya untuk memberikan keberhasilan dan kebahagiaan pada anak saya itu sebenarnya suatu keegoisan. Itu sebenarnya berasal dari kebutuhan saya untuk bisa merasa bernilai dan berharga. Jika saya memang mengenal kasih Al-lah maka saya bisa menerima anak-anak yang memang tidak sempurna dan tidak menghancurkan mereka. Jika kasih Allah lebih bernilai bagi saya daripada anak-anak saya, maka saya bisa mengasihi anak-anak saya secara tidak egois dan lebih benar.” Anna harus mempersembahkan “Ishak” ke mezbah korban dan meletakkan Allah di pusat hidupnya.

Sikapnya yang terlalu mengontrol anak-anaknya bukan sa-ja suatu ketidakrelaan untuk menjadikan Allah sebagai Allah dalam hidupnya, tetapi juga dalam hidup mereka. Anna tidak bisa membayangkan bahwa Allah memang memiliki rencana yang lebih bijak dari rencana dia terhadap hidup anak-anak-nya. Dia sudah merencanakan suatu kehidupan yang sempur-na, tanpa kegagalan, atau kekecewaan. Tetapi dibanding ge-lombang hidup yang Allah izinkan dalam hidup kita, rencana itu adalah suatu rencana yang cacat. Orang yang tidak pernah menderita dalam hidup kurang memiliki empati terhadap orang lain, kurang mengerti tentang kekurangan dan keterbatasan

Page 35: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

35KEINGINAN UTA MA ANDA

mereka, kurang memiliki daya tahan menghadapi kesulitan, dan memiliki harapan hidup yang tidak realistis. Seperti kitab Ibrani dalam Perjanjian Baru katakan pada kita, semua orang yang Allah kasihi pernah mengalami kesulitan (Ibr. 12:1-8).

Kesuksesan dan kasih anak-anak Anna telah menjadi lebih penting bagi penilaian dirinya daripada kemuliaan dan kasih Allah. Walaupun dia percaya kepada Allah dalam pikirannya, namun kepuasan utamanya terpenuhi ketika anaknya berka-ta, “Mama, aku berhutang segalanya padamu!” Tragisnya, dia mungkin tidak akan pernah mendengar perkataan yang dirindu-kannya itu karena kebutuhannya untuk terus dibutuhkan akan menjauhkannya dari orang-orang yang paling dia kasihi. Dia ha-rus mau meletakkan Allah di pusat, memercayakan anak-anak-nya kepada Tuhan dengan mengizinkan mereka gagal, dan me-nemukan kedamaian dalam kasih dan kehendak-Nya. Dia perlu mengikuti ketaatan Abraham untuk naik ke gunung.

Abraham taat naik ke gunung, hanya dengan ketaatan itu-lah Abraham bisa mengasihi Ishak dengan benar dan bijak. Jika Ishak merupakan harapan dan sukacita utama dalam hi-dup Abraham, maka Abraham akan mendisiplin dia secara berlebihan (karena dia ingin anaknya “sempurna”) atau ku-rang mendisiplin dia (karena dia tidak tahan melihat anaknya menderita) atau keduanya. Abraham akan terlalu memanja-kan Ishak, tetapi ketika Ishak mengecewakan dia maka dia bi-sa marah dan kejam, bahkan kasar secara berlebihan. Mengapa? Berhala memperbudak. Kasih dan keberhasilan Ishak men-jadi satu-satunya identitas dan sukacita Abraham. Dia akan menjadi marah, khawatir, dan tertekan secara berlebihan ji-ka Ishak gagal menaati dan mengasihi dia. Dan kegagalan akan menjadi miliknya, karena tidak ada anak yang mampu bersikap seperti Allah. Harapan Abraham akan menjauhkan, merusak, dan membuat cacat jiwa anaknya.

Page 36: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

36 COUNTER FEIT GODS

Perjalanan Abraham yang sulit ketika menaiki gunung itu merupakan tahap akhir dari perjalanan panjang Allah dalam mengubahnya dari manusia biasa menjadi salah satu tokoh terbesar dalam sejarah. Tiga agama monoteis besar dunia hari ini, Yudaisme, Islam, dan Kristen, menyebut Abraham sebagai pendirinya. Lebih dari setengah dari umat manusia melihat dia sebagai bapa rohani mereka. Itu tidak akan per-nah terjadi kalau Allah tidak membereskan lebih dulu berhala hati Abraham.

Pengganti

Kisah terkenal ini juga bicara tentang bagaimana Abraham bisa mengerti atau tidak mengerti dengan baik pada waktu itu. Mengapa Ishak tidak dikorbankan? Dosa Abraham dan keluarganya masih ada. Bagaimana Allah yang kudus dan adil bisa mengabaikan dosa-dosa tersebut? Ada penggantinya, seekor domba jantan. Namun, apakah darah domba jantan itu yang menghapus hutang anak sulung? Tidak.

Bertahun-tahun kemudian, di gunung yang sama23 anak sulung yang lain dipaku di atas salib dan dibunuh. Tetapi di Kalvari, ketika anak Allah berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, meng-apa Engkau meninggalkan Aku?” tidak ada suara dari sorga menyelamatkan-Nya. Sebaliknya, dengan diam, Allah Bapa membayar hutang itu. Mengapa? Pengganti yang sejati bagi anak Abraham adalah Anak Tunggal Allah, Yesus, yang telah mati menanggung hukuman kita. “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Al-lah” (1 Ptr. 3:18). Paulus memahami arti yang sebenarnya dari kisah Ishak ketika dia dengan sengaja memakai perkataan yang sama kepada Yesus: “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-

Page 37: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

37KEINGINAN UTA MA ANDA

Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Rm. 8:32).

Inilah jawaban praktis bagi berhala kita, “Ishak-Ishak” dalam hidup kita, yang secara rohani tidak aman untuk di-miliki dan disimpan. Kita perlu menyerahkannya. Kita perlu mencari cara untuk tidak bergantung pada mereka, sehingga diperbudak oleh mereka. Kita tidak bisa melakukannya de-ngan hanya berkata bahwa Allah itu besar. Kita harus tahu, harus yakin, bahwa Allah mengasihi, senang, dan bersuka da-lam kita sehingga kita bisa memercayakan hati kita kepada Dia untuk mendapatkan nilai, keamanan, dan kepastian da-lam apa pun yang terjadi di hidup.

Bagaimana caranya?Allah melihat korban Abraham dan berkata, “sebab telah

Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Apalagi ketika kita melihat korban Kris-tus di atas Salib. Kita bisa berkata pada Allah, “Sekarang kami tahu bahwa Engkau mengasihi kami. Engkau tidak segan-se-gan menyerahkan anak-Mu, anak tunggal-Mu yang Engkau kasihi bagi kita.” Kalau kita sudah menyadari betapa besarnya pengorbanan Dia bagi kita, barulah kita bisa memercayakan hati kita kepada Dia bukan pada hal yang lainnya.

Kisah ini hanya bisa dipahami melalui Kristus. Satu-satu-nya jalan Allah bisa bersikap “adil” (menuntut bayaran atas hutang dosa kita) dan “membela”24 (menyediakan kesela-matan dan anugerah) hanya karena beberapa abad kemudian Bapa yang lain menaiki “gunung” lain yang disebut Kalvari bersama Anak Sulung-Nya dan mempersembahkan Dia bagi kita semua. Anda tidak akan pernah bisa tenang dan percaya dalam Allah, seberani Abraham dengan usaha sendiri, teta-

Page 38: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

38 COUNTER FEIT GODS

pi hanya dengan percaya kepada Juruselamat yang menjadi wujud dari peristiwa ini. Hanya melalui hidup dan kematian Yesus bagi kita Anda bisa memiliki kasih dan kekudusan Al-lah yang tidak terbatas. Sesudah itu barulah Anda bisa secara teguh meyakini Dia memang mengasihi Anda.

Perjalanan Anda Sendiri Menaiki Gunung-Gunung

Coba pikirkan mengenai segala macam kekecewaan dan ma-salah yang pernah menimpa kita. Coba perhatikan lebih dekat, maka Anda bisa melihat bahwa peristiwa yang paling menya-kitkan pasti terkait dengan “Ishak-ishak” kita sendiri. Di dalam hidup ini kita selalu memiliki sesuatu yang kita fokuskan un-tuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan yang hanya bisa diberikan oleh Allah. Masa-masa paling menyakitkan dalam hidup kita adalah masa-masa dimana Ishak-ishak, berhala-ber-hala kita sedang terancam atau tersingkirkan. Ketika itu terja-di kita bisa menanggapinya dengan dua cara. Kita bisa memi-lih kepahitan dan keputusasaan. Kita merasa berhak untuk bersedih, “Saya sudah bekerja seumur hidup untuk menca-pai karier ini dan sekarang semua lenyap!” atau “Saya sudah menyerahkan seluruh hidup ini agar gadis itu memiliki hidup yang baik, tetapi inikah balasannya!” Kita mungkin merasa berhak untuk berbohong, berbuat curang, membalas den-dam, atau membuang prinsip kita untuk mendapat sedikit kelegaan. Atau kita memilih untuk hidup dalam keputusasaan yang permanen.

Atau, seperti Abraham, Anda bisa taat menaiki gunung itu. Anda bisa berkata, “Saya mengerti Engkau mungkin se-dang memanggil saya menjalani hidup tanpa sesuatu yang bagi saya tidak mungkin hidup tanpanya. Tetapi jika saya memiliki Engkau, saya memiliki kekayaan, kesehatan, kasih,

Page 39: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

39KEINGINAN UTA MA ANDA

kehormatan, dan keamanan yang sebenarnya saya butuhkan dan tidak bisa hilang.” Seperti yang telah dialami dan dipela-jari oleh banyak orang lainnya, Anda tidak menyadari bahwa Yesus adalah segalanya yang Anda butuhkan sampai Yesus menjadi satu-satu-nya yang Anda miliki.

Sebagian besar, bahkan hampir semua dari ilah palsu bisa tetap ada dalam hidup kita meskipun kita telah “menurun-kan” mereka di bawah Allah. Saat itu mereka tidak lagi mengontrol atau menjahati kita dengan kekhawatiran, ke-sombongan, kemarahan, dan sikap bersaing yang tidak be-nar. Namun kita tidak boleh salah mengerti kisah ini dengan menganggap yang harus kita lakukan hanyalah mau berpisah dengan berhala-berhala kita bukannya secara aktual mening-galkan mereka. Jika Abraham menaiki gunung itu dengan berpikir, “Yang harus saya lakukan adalah meletakkan Ishak di altar tetapi tidak mempersembahkannya”–maka dia pas-ti gagal dalam ujian itu! Hidup kita baru benar-benar aman ketika berhala secara aktual sudah berhenti jadi berhala kita. Itu hanya bisa terjadi ketika kita benar-benar hidup tanpanya, ketika kita bisa berkata dari hati: “Karena saya memiliki Allah, saya bisa hidup tanpamu.”

Terkadang Allah terlihat seperti membunuh kita walau-pun sebenarnya Dia sedang menyelamatkan kita. Di sini Dia sedang mengubah Abraham menjadi manusia yang agung–tetapi sepertinya Allah sedang berbuat kejam. Mengikuti Al-lah dalam keadaan seperti itu kelihatannya memiliki “iman yang buta,” tetapi sebenarnya itu adalah iman yang kuat dan hidup. Alkitab dipenuhi dengan kisah dan tokoh seperti Yu-suf, Musa, dan Daud, yang melalui kisah-kisah mereka ini Al-lah terlihat seperti meninggalkan mereka, tetapi selanjutnya ditunjukkan bahwa mereka sedang berurusan dengan berhala yang merusak hidup mereka dan hanya bisa diatasi melalui

Page 40: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

40 COUNTER FEIT GODS

kesulitan yang sedang mereka hadapi saat itu.Seperti Abraham, Yesus sangat bergumul dengan panggilan

Allah. Di taman Getsemani, dia meminta Bapa kalau bisa mengambil jalan lain, tetapi pada akhirnya Dia taat menaiki bukit Kalvari ke atas salib. Kita tidak bisa mengetahui semua alasan mengapa Bapa mengizinkan hal-hal buruk terjadi pada kita, tetapi seperti yang Yesus lakukan, kita bisa memercayai Dia dalam situasi-situasi yang sulit itu. Ketika kita meman-dang Dia dan bersuka akan apa yang telah Dia perbuat bagi kita, maka kita akan memiliki sukacita dan pengharapan yang dibutuhkan–serta dibebaskan dari ilah-ilah palsu–untuk me-naati panggilan Allah di situasi yang paling sulit dan gelap.

Page 41: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Same-Sex Attraction and the Church

Homoseksualitas, Gereja, dan Alkitab

Ed Shaw

Ketika ada orang Kristen yang memiliki ketertarikan pada sesama jenis, bagaima-na gereja seharusnya meresponsnya?

Pendeta Ed Shaw adalah seorang Kristen sejati, berpegang teguh pada Alkitab dan mempertahankan kesetiaan pada pengajaran tradisional gereja tentang etika seksualitas. Dalam buku yang jujur ini, dia mem-bagikan pergumulannya sebagai seorang Kristen sejati yang memiliki ketertarikan pada sesama jenis.

Dia menunjukkan bahwa ajaran Alkitab terlihat tidak mungkin dilakukan bukan karena kesulitannya, tapi karena berbagai kesalahan yang dilakukan gereja terkait

pemahamannya tentang kehidupan Kristen dan seksualitas yang sehat. Kita te-lah dibentuk oleh dunia di sekitar kita dan perlu menilai ulang nilai-nilai yang memengaruhi pemuridan kita. Hanya dengan menjalaninya sesuai dengan Alkitab barulah kita bisa melihat panggilan Allah bagi mereka yang memiliki ketertarikan pada sesama jenis sebagai sesuatu yang masuk akal atau mungkin dilakukan dalam mengikut Yesus untuk menjalani hidup secara penuh.

"Kesetiaan pada kebenaran dan kasih yang berhikmat dalam buku ini merupakan hal yang sangat kita butuhkan hari ini." —Michael Horton

Info lengkapnya kunjungi: www.literaturperkantas.com

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.perkantasjatim.org

Page 42: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

The End of Me(Akhir dari Ke-AKU-an)

Hidup yang Dijungkirbalikkan Saat Mengikut Yesus

Kyle Idleman

Akhir dari Ke-AKU-an Anda barulah sebuah permulaan...

Apakah Anda terkadang bingung dengan ajaran Yesus yang di luar kebiasaan?

Apakah Anda benar-benar mengerti apa yang Yesus inginkan sebenarnya?

Penulis buku laris, Kyle Idleman mengung-kapkan bahwa kunci kepada hidup berkelimpahan yang Yesus janjikan ber-ada pada hidup yang mengalir dari da-lam-keluar seperti yang Yesus hidupi.

Kyle membedah Khotbah Yesus di Bukit dan membongkar banyak kebenaran yang

berlawanan dengan prinsip dunia di sepanjang Alkitab, seperti dihancurkan supaya dijadikan utuh, berduka cita adalah jalan menuju kebahagiaan, dan ke-kosongan dibutuhkan untuk mengalami kepenuhan sejati. Ketika Anda mulai menjalani prinsip-prinsip yang paradoks dan radikal ini, Anda akan menemu-kan bagaimana Yesus mulai mentransformasi hidup Anda pada akhirnya.

Hanya ketika Anda sampai pada akhir dari ke-AKU-an Anda dan mati terh-adap diri sendiri, Anda akan mengalami kehidupan yang utuh, diberkati, dan menerima seluruh kelimpahan hidup yang Yesus janjikan.

Info lengkapnya kunjungi: www.literaturperkantas.com

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.perkantasjatim.org

Page 43: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan

Soul Keeping(Menjaga Jiwa)

Merawat Bagian Terpenting dari Hidup Anda

John Ortberg

Kapan terakhir kali Anda berpikir tentang keadaan jiwa Anda?

Kesehatan jiwa Anda bukan hanya soal Anda sudah diselamatkan atau belum. Ini adalah poros yang mana seluruh kehidupan Anda bergantung di sana. Inilah yang men-jadi kunci perbedaan antara spiritualitas yang mendalam dan penuh kepuasan dengan iman yang tidak bergairah dan resah.

Di zaman materialisme dan konsumerisme yang mencoba untuk membeli berbagai cara menuju kebahagiaan, banyak jiwa yang kelaparan dan tidak sehat, tidak terpuaskan oleh janji-janji palsu dari status dan kekaya-an. Kita telah mengabaikan bagian yang

kekal dari diri kita, dengan terus berfokus hal-hal yang sementara di dunia ini

Penulis buku laris, John Ortberg menyajikan hikmat penting yang akan mem-bantu Anda menemukan jiwa Anda, suatu jalur koneksi paling penting yang terhubung langsung ke Allah, dan menemukan jalan keluar dari spiritualitas yang dangkal menuju kedalaman ilahi yang sejati. Melalui berbagai wawasan menarik dan kisah hidup nyata, John Ortberg menyajikannya dengan praktis dan relevan untuk memberikan pencerahan bagi salah satu topik yang paling misterius dan diabaikan oleh kekristenan masa kini.

Info lengkapnya kunjungi: www.literaturperkantas.com

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.perkantasjatim.org

Page 44: COUNTERFEIT GODS (Allah-Allah Palsu) Janji-janji Kosong dari Uang, Seks, dan Kekuasaan