Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

download Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

of 50

Transcript of Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    1/50

    Conversations With Hitler Inside You

    1

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    2/50

    Conversations With Hitler Inside You

    2

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    3/50

    Conversations With Hitler Inside You

    3

    Peringatan Keras :

    1. Buku ini bisa membuat anda sakit kepala, jadipastikan anda tidak membacanya sambil beraktifitas

    2. Buku ini mengandung konten dewasa, jadi pastikansifat kekanak-kanakan anda diletakan dahulu sebelum

    membacanya

    3. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala efektransformatif yang terjadi saat anda membaca Buku

    ini

    4.

    Semua tokoh, kejadian dan percakapan dalam bukuini hanya fiktif, namun BUKAN kebetulan jika semua

    itu ada dalam diri anda semua

    5. Bukan salah penulis jika anda tidak mendapatkanmanfaat dari buku ini setelah membacanya, jika sikap

    skeptis belum diletakkan di luar diri anda,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    4/50

    Conversations With Hitler Inside You

    4

    Sebelum anda menjadi orang yang membenci

    kegelapan, pastikan dahulu kegelapan dalam diri

    anda telah sepenuhnya disinari

    (Putu Yudiantara)

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    5/50

    Conversations With Hitler Inside You

    5

    Bagian Pertama

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    6/50

    Conversations With Hitler Inside You

    6

    Percakapan Aneh Itu Dimulai Sekarang....

    Suatu hari di surga, seorang korban perang dunia kedua,

    tersesat di taman surga. Dia tersesat di taman surga yang

    demikian megahnya.

    Betapa takutnya dia saat dia melihat salah seorang

    penghuni yang ada di sudut tergelap surga itu. Sosok

    yang bahkan semenjak dia di dunia pun teramat sangat

    dia takuti. Seseorang yang bahkan seluruh dunia takut

    padanya di masanya.

    ka...kauu??? tanya si korban perang dunia kedua itu

    dengan takut dan terheran-heran.

    Sosok pria yang dikenal sebagian besar penghuni dunia

    itu hanya menoleh, menoleh pada sang pemuda dan

    terdiam menunggu pemuda itu melanjutkan kata-

    katanya.

    bagaimana bisa? kata si pemuda kini agak marah,

    bagaimana bisa kau ada di surga?

    Sosok di kegelapan itu hanya tersenyum.

    hei! Aku bicara padamu! si pemuda itu melanjutkan

    dengan setengah membentak.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    7/50

    Conversations With Hitler Inside You

    7

    Sosok dalam kegelapan itu tertawa dengan senyum

    setengah mencemoh, dan tanpa si pemuda sadari, datangseorang lagi, seorang dari sudut terang taman surga

    tempat sang pemuda tersesat.

    ah, di sini kau rupanya anakku? sapa pria tua berambut

    putih, jubah putih dan membawa tongkat yang

    membantunya berjalan,

    sudah aku duga kau pasti tersesat ke sini. Sangat mudah

    menemukanmu.

    bagaimana bisa? si pemuda menunjuk sosok di

    kegelapan itu dengan tangan dan suara yang gemetaran,

    bagaimana bisa Hitler ada di surga?!

    Orang tua itu hanya tersenyum, tidak menjawab.

    tidak adakah diantara kalian yang bisa bicara?

    Kau! Kau adalah penasehat surga, kau adalah sang maha

    bijaksana! Jelaskan padaku kenapa ada Hitler di Surga?!

    Orang tua itu menghampiri dan duduk di samping sosok

    dalam sisi gelap taman surga yang indah, yang ternyata

    adalah Hitler itu.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    8/50

    Conversations With Hitler Inside You

    8

    dia akan mulai menjawab pertanyaanmu, nak kata

    orang tua yang bijaksana setelah duduk di sampingHitler.

    Hitler, kini mengarahkan pandanganya pada sang

    pemuda, dan duduk dengan penuh wibawa. Sang

    pemuda malah memalingkan wajahnya, ketakutan

    dengan pandangan sang diktator maha kejam itu.

    menurutmu, Hitler mulai bicara, kemana harusnya

    aku pergi?

    Si pemuda masih belum berani menatap sang raja

    kegelapan, dan dengan mengalihkan pandangan dia

    menjawab,

    neraka! Iblis sepertimu seharusnya ada di neraka!

    Dengan senyum sinis, pria yang mati bunuh diri itu

    kemudian berkata,

    dan, dimanakah neraka itu?

    Si pemuda terkaget-kaget shock dengan pertanyaan pria

    kegelapan itu. Dia ingin menjawab, namun dia sama

    sekali tidak tahu jawabanya. Dia sama sekali tidak tahu

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    9/50

    Conversations With Hitler Inside You

    9

    dimana neraka itu. Dia hanya membuka mulut

    menganga, namun tidak mampu menjawab.

    dan sekarang akulah yang akan bertanya padamu,

    penghuni surga kata Hitler dengan gaya bicara masih

    sama persis seperti gaya pidato sewaktu dia berpidato di

    pilar kebesaran Nazi sewaktu dia diagungkan sebagai

    Fluer,

    apakah kau menikmati surgamu ini?

    Si pemuda kini menjawab dengan penuh keyakinan,

    menjawab penuh energi, energi ganda yang tadi

    tersendat dengan pertanyaan Hitler sebelumnya, yang

    tak mampu dia jawab,

    dasar gila! Tentu saja aku sangat menikmatinya! Dan

    kau, kau sama sekali tidak layak dengan kenikmatan

    surga ini!

    kenapa sahut Hitler lagi sambil menoleh sang pria

    berjubah putih, seolah mencari dukungan, sementara

    pria tua yang tadi dikatakan penasehat surga itu hanya

    tersenyum penuh makna,

    kenapa aku tak layak?

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    10/50

    Conversations With Hitler Inside You

    10

    bukankah aku? Aku yang telah memberimu kenikmatan

    surga ini? Aku yang memberimu kenikmatan surga inidan sekarang kau katakan aku tak layak menikmatinya?

    Sang pemuda makin ternganga dengan argumentasi

    Hitler yang didengarnya seolah halilintar yang

    menyambar-nyambar.

    bagaimana manusia gila ini bisa ada di surga? sambil

    menunjuk marah pada Hitler, pemuda itu melihat seolah

    protes pada orang tua bijaksana tadi.

    yah, begitulah kau menilaiku sekarang, gila, sahut

    Hitler.

    pertama, akan aku jelaskan kenapa kau harus

    berterimakasih padaku,

    Hitler berdiri dan berjalan mendekati sang pemuda tadi.

    kemudian, akan aku jelaskan arti kata gila yang baru

    saja kau pakai untuk menunjukku.

    Melihat Hitler berdiri dan berhadap-hadapan denganya,

    si pemuda semakin ketakutan, bahkan bergetar semakin

    keras, berdiri kaku, namun melirik ke sana sini karena

    tidak berani melirik wajah sang Fuhrer.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    11/50

    Conversations With Hitler Inside You

    11

    Jelaskan padanya, kenapa dia masuk surga, Uber Ich!

    Hitler menyuruh Sang Bijaksana yang ternyata bernamaUber Ich itu.

    Das Ich, kau masuk surga karena kau melakukan

    tugasmu sebagai tentara yang agagh berani, membela

    negaramu dengan sikap kepahlawanan dan keberanian

    yang luar biasa.

    surga ini bisa kau nikmati karena peperanganmu dulu

    dan sikap kesatriamu.

    Pada saat peperangan yang kau hadapi, kemudian kau

    menjadi penuh iman, kau selalu mengingat Tuhan, selalu

    menjadikan dirimu sedekat mungkin dengan Tuhan.

    Kau adalah seorang penakut, dan pada saat peperangan

    berlangsung, saat itu kau memaksa dirimu menjadi

    seorang pemberani, kau menggali jauh ke dalam dirimu,

    sampai kau bisa menemukan bahwa kau adalah seorang

    manusia yang penuh keberanian, yang percaya dengankuasa dan kekuatan dalam dirimu.

    Setelah Uber Ich berbicara demikian, maka Hitler pun

    berkata,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    12/50

    Conversations With Hitler Inside You

    12

    dan sekarang inilah alasanmu harus berterimakasih

    padaku.

    pertama, kau bisa berperang dengan sikap ksatria

    karena ada medan perang dimana kau bisa membela

    tanahmu sebagai prajurit dan membunuh musuh-

    musuhmu, dan akulah yang telah menciptakan

    peperangan itu.

    berterimakasihlah padaku!

    peperangan itu membuatmu begitu dekat dengan

    Tuhan, dan menjadikanmu senantiasa mengingat

    Tuhan, kata Uber Ich tadi.

    seandainya kau tidak pernah mengalami peperangan

    yang aku ciptakan, pernahkah kau sedekat itu dengan

    Tuhan?

    Das Ich, pemuda yang adalah ksatria perang itu

    membenarkan semua yang dikatakan oleh Uber Ich, dan

    hal itu juga yang menjadikanya begitu sulit menolak

    semua yang dikatakan Hitler padanya, selain dia juga

    memang takut menyanggah Hitler yang berkata-kata

    dengan berapi-api itu.

    Kemudian, lanjut Hitler,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    13/50

    Conversations With Hitler Inside You

    13

    tahukah kau bahwa dalam dirimu ada kuasa yang begitu

    besar?

    kau tahu, aku yang kau benci ini telah membuktikan

    kuasa agung dalam diri manusia, dan kau pasti iri

    dengan kuasa yang aku miliki meski kau membenciku,

    bahkan, mungkin kau mau saja menjadi aku,

    tahukah kau bahwa dalam dirimu ada keberanian yang

    begitu besar yang kau timbun jauh-jauh dalam

    kenyamanan hidup dan stabilitas emosional?

    kau tidak pernah tahu kualitas terpendam dalam

    dirimu, sebab kau tidak pernah mengijinkan kehidupan

    mengujinya!

    lalu muncullah aku, Hitler Sang Diktator Kejam, seperti

    kau sebut,

    aku muncul dengan perang, baku tembak, penderitaan

    dan menyebarkan kepedihan!

    dalam semua kepedihan, penderitaan dan kekerasan

    yang aku ciptakan itu kemudian kau mendapatkan

    kesempatan bahwa kau memiliki kualitas-kualitas mulia

    dalam dirimu!

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    14/50

    Conversations With Hitler Inside You

    14

    Kau punya kesempatan memunculkan keberanian,

    memunculkan keyakinan diri, dan memunculkankesempatan membela apa yang kau yakini sebagai

    kemuliaan.

    kau membunuh dalam peperangan, namun saat kau

    membunuh kau kemudian sadar bahwa kau, kau

    memiliki kasih sayang tak bersyarat dalam dirimu,

    bahwa membunuh dan menumpahkan darah adalah hal

    yang kejam untuk kau lakukan.

    kau menyadari cinta kasih yang begitu besar dalam

    dirimu, yang tidak kau sadari sebelumnya saat kau kau

    hanya mengenal kasih sayang antara kau dan istrimu

    serta anggota keluargamu saja.

    dari siapa muncul semua kesempatan untuk mengolah

    diri itu? Dari aku dan penderitaan yang aku ciptakan!

    Kemudian kau masuk surga dan tidak berterimakasih

    padaku?

    Hitler berbicara dengan menunjuk-nunjuk, dan dengan

    semangat bicara yang meluap ditambah isi pembicaraan

    yang tidak bisa disalahkan, Das Ich hanya terdiam,

    menunjuk makin rendah.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    15/50

    Conversations With Hitler Inside You

    15

    Lalu kau sebut aku adalah kegilaan? Ternyata Hitler

    masih memiliki kata untuk diucapkan.

    adalah kegilaan saat aku masuk surga, dan adalah

    kewajaran saat kau masuk ke taman nirwana yang indah

    ini.

    tempatku adalah neraka, dan di sana aku senantiasa

    disiksa, demikian katamu?

    Hitler mulai merendahkan nada bicaranya.

    aku yang menjadi alasan kau masuk surga, sedangkan

    tempat yang layak bagiku adalah neraka, tidakkah itu

    juga adalah kekejaman?

    tidakkah itu adalah bentuksikap diskriminatif?

    saat aku membunuh Bangsa Yahudi dan memuliakan

    Bangsa Arya kau menyebutku diskriminatif kejam?

    namun saat kau menganggap dirimu layak di surga dan

    aku layak di neraka, itu bukan diskriminasi namun

    kelayakan?

    saat aku membunuh bangsa lain demi bangsaku itu

    adalah kelakuan iblis, sementara saat kau mengagungkan

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    16/50

    Conversations With Hitler Inside You

    16

    kelompokmu dan mencerca kelompok lain dengan

    sembunyi-sembunyi, kau sebut dirimu liberal?

    bukankah aku lebih baik dari dirimu?

    sebab aku membunuh dengan kejujuran, sementara kau

    bersikap diskriminatifdalampersemunyianmu?

    Hitler semakin mendekat, dan Das Ich menjadi semakingentar, semakin ketakutan.

    kau bahkan bersikap diskriminatif terhadap istrimu!

    kau mengangungkan pemikiranmu dan selalu

    memandang dirimu lebih tinggi dari orang lain, dari

    pemikiran lain, dan itu bukan diskriminatif?

    kau selalu menempatkan dirimu sebagai pihak yang

    benaratau pihak yang menjadi korban, sementara orang

    lain selalu salah, selalu tidak lebih benar dari dirimu

    sendiri!

    aku telah membunuh manusia, dan kau... kau telah

    membunuh bagian lain dari dirimu serta bersikap sangat

    diskriminatif pada bagian dirimu yang lain!

    apakah kau menempatkan sisi gelap dalam dirimu sama

    tingginya dengan sisi terang dirimu?

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    17/50

    Conversations With Hitler Inside You

    17

    saat kau bersikap baik, kau agungkan dirimu seperti

    dewa, dan saat kau melakukan kesalahan, kau mengutukdirimu seolah kau adalah sampah!

    Tidakkah kau bersikap diskriminatifpada dirimu?!

    Das Ich akhirnya memberanikan dirinya menyahut dan

    bertatap muka dengan Hitler,

    Oh, dan aku harus memuja diriku saat aku membunuh

    jutaan manusia seperti yang kau lakukan?!

    Hitler sentak tersenyum, dan dengan setengah tertawa

    dia menjawab,

    dan menurutmu harus kau kutuk serta hukum dirimu

    saat kau membunuh, begitu?

    saat kau membunuh dalam perang karena membela

    kebenaran, kau jadikan itu hal yang benar.

    Saat aku membunuh atas nama kebenaranku, itu

    menjadi salah?

    pembunuhan yang kau lakukan dalam otakmu,

    demikian juga pembunuhan yang aku lakukan benar

    dalam otakku, dan saat kau menyalahkanku membunuh

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    18/50

    Conversations With Hitler Inside You

    18

    kelompokmu, aku pun menyalahkan dirimu karena

    membunuh kelompokku.

    lalu kenapa kau layak masuk surga untukkebenaranku

    sementara aku tidak layak masuk surga karena membela

    kebenaranku?

    Si pemuda membuka mulutnya dan bersiap menyela,

    namun Hitler bicara dengan nada yang makin meninggi,

    Kau!

    kau anggap kebenaranmu benar dan kebenaranku tidak,

    lalu hanya aku yang bersikap diskriminatif?

    ah...bagaimana kau akan belajar dari kebenaranku yang

    kau anggap salah, jika dari kebenaran dirimu yang kau

    anggap salah pun kau tidak bisa belajar!

    Das Ich kemudian melirik Uber Ich, namun dia hanya

    tersenyum dan menolak terlibat pembicaraan yang

    hanya didominasi Hitler itu.

    Akhirnya Hitler melanjutkan lagi,

    kau hanya menilai benar salah dalam bingkai nyaman

    dan tidak nyaman saja,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    19/50

    Conversations With Hitler Inside You

    19

    pemikiran dan perbuatan yang membuatmu nyaman

    kau anggap benar, yang tidak memberimu rasa nyamankau anggap salah!

    kau ini mahluk aneh, tidak konsisten bahkan pada

    prinsip-prinsipmu sendiri, lalu aku yang kau sebut gila!

    emosi dan perasaan pun kau nilai berdasar nada

    nyaman dan tidak nyaman semata.

    saat kau merasakan cinta, kau merasa nyaman

    denganya, dan kau jadikan emosi itu emosi yang benar,

    kemudian kau ikatkan dirimu pada emosi itu,

    kau jadikan emosi yang menyamankan sebagai

    pengikatmu, yang akan kau pertahankan dengan segala

    cara.

    saat kau kehilangan orang yang kau cintai dan merasa

    sedih,

    kau tidak nyaman dengan rasa sedih dalam dirimu, lalumenilai kesedihan adalah emosi yang salah untuk kau

    rasakan,

    kau pun mencari segala macam cara untuk

    mengusirnya!

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    20/50

    Conversations With Hitler Inside You

    20

    kau mencari bantuan, kau mencari hiburan, kau bahkan

    berlari pada pelacuran untuk menghibur dirimu danmengusir kesedihanmu!

    kau hanya menginginginkan kesenangan dan

    membunuh semua emosi dan perasaan yang tidak

    menyamankan, lalu hanya akulah yang bersikap

    diskriminatif?

    pernahkah sekali saja kau lihat ke dalam ketidak

    nyamanan yang kau rasakan, pernahkah kau sekali saja

    menatap perasaan tidak nyaman dalam dirimu itu dan

    mendengarkan pesan apa yang berusaha dibawanya demi

    kebaikan dalam hidupmu?

    kau, seorang pembunuh kejam dan sekarang kau

    berbicara tentang kebijaksanaan?! sanggah si pemuda

    setelah mengumpulkan sisa-sisa keberanianya.

    aku pembunuh kejam dan aku tak layak berbicara

    tentang kebijaksanaan!

    kenapa tidak kau coba hayati kebijaksanaan dalam

    kekejamanku dan menggunakanya untuk kebijaksanaan

    dalam welas asihmu?!

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    21/50

    Conversations With Hitler Inside You

    21

    Keduanya diam sejenak, sementara Uber Ich tersenyum

    makin lebar, seolah melihat kebaikan sedang terjadi.

    kau hanya mau belajar dari satu sisi, dan kau hanya

    menerima dirimu dalam satu sisi, lalu hanya akulah

    orang yang diskriminatifyang layak masuk neraka kata

    Hitler dengan nada yang menunjukan penyesalan.

    saat seseorang meghiasi dan mendandani dirinya

    seperti Uber Ich, berpakaian santun, serba putih, murah

    senyum dan penuh etika, maka setiap kata yang keluar

    dari mulutnya kau agungkan sebagai kebijaksanaan.

    namun saat seorang sepertiku yang berbicara, maka

    setiap kata seolah berubah menjadi sampah.

    kau mementingkan kulit dan melupakan isi.

    ingat, kekejaman yang aku lakukan pada duniamu bisa

    jadi tidak sebanding dengan kekejaman yang kau

    lakukan pada dirimu.

    jadi berhentilah menganggap hanya dirimu yang pantas

    masuk surga

    Dengan kening mengkerut dan emosi yang bercampur

    baur, Das Ich menyahut dengan nada datar namun

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    22/50

    Conversations With Hitler Inside You

    22

    gemetar menahan muatan emosinya, bahkan setelah di

    surga pun otakmu masih saja rusak, ya?

    Hitler tersenyum sinis dan menatap mata Das Ich dalam-

    dalam, dan keberanian Das Ich kembali meleleh, dia

    kembali menunduk ketakutan.

    tahukah kau kenapa kau tidak berani menatapku?

    Tanya Hitler dengan nada mencibir,

    karena kau tidak berani menatap aku dalam dirimu!

    Das Ich menoleh, menoleh dengan tatapan bingung, dan

    menginginkan penjelasan lebih panjang untuk

    mengakhiri kebingunganya.

    aku, sebagaimana kau mengenalku dengan pikiranmu.

    Aku, sebagaimana kau melihatku dengan batasan

    bingkai kaca matamu adalah manusia kejam, penuh

    ambisi, haus kuasa, gila hormat, dan tidak berperasaan.

    sekali lagi, itu hanya penilaian yang kau berikan padakudengan batasan-batasan isi otakmu saja,

    lihatlah dalam dirimu, apakah tidak ada semua perasaan

    yang aku sebutkan tadi itu?

    tidakkah sifat-sifat iblis itu juga ada dalam dirimu?

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    23/50

    Conversations With Hitler Inside You

    23

    tidakkah kau juga begitu ingin menjadi orang yang

    paling dihormati dalam satu ruangan?

    tidakkah kau juga haus dengan pujian dan

    penghormatan?

    kau menghinaku dengan sebutan tak berperasaan, saat

    para pengusahamu membangun kerajaan bisnis dengan

    mengorbankan rakyat pinggiran dan merusak alam, kau

    sebut baik hati karena kau diberi pekerjaan?

    aku kejam karena aku membunuh banyak orang, lalu

    mereka yang terdiam melihat peperangan adalah orang

    baik?

    aku ini kejam karena kejahatan yang aku lakukan, lalu

    mereka yang diam dan membiarkan kejahatan terjadi di

    depan mata mereka hanya agar nyawa mereka aman

    adalah orang-orang mulia?

    aku tidak berperasaan karena aku menjadi terlalu

    berkuasa,

    dan mari kita lihat apakah aku masih menjadi kejam

    jika kau memiliki kekuasaan yang sama besarnya

    denganku, jika kau dibelai kebanggaan, kehormatan dan

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    24/50

    Conversations With Hitler Inside You

    24

    kekayaan sebesar yang aku miliki, apakah aku masih

    menjadi kejam?

    jika kau sama berkuasanya denganku, kau tidak akan

    lagi menganggapku kejam!

    jika otakmu masih jalan, kau akan melihat aku ada

    dalam dirimu, hanya saja sama seperti aku yang kau lihat

    di luar, demikian pula aku dalam dirimu akan terus

    mati-matian kau sangkal dan nistakan,

    jangankan berani melihat kebijaksanaan yang aku

    hadirkan dengan bungkus kekejaman, melihat mataku

    pun kau tidak akan berani.

    Das Ich terdiam, menunduk makin rendah, dia

    sepertinya terpengaruh oleh kata-kata Hitler yang

    demikian kuat memberinya pengaruh, sepertinya dia

    sadar, ada sosok Hitler dalam dirinya yang berusaha dia

    sangkal, berusaha dia usir, namun tetap bersama dirinya.

    wah, jika demikian besar jasamu tuan, mungkin saja

    kau adalah Nabi akhirnya Sang Pemuda itu menyahut

    dengan nada dan kata yang sangat jelas ditunjukan

    untuk mencibir.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    25/50

    Conversations With Hitler Inside You

    25

    seberat itukah kau mengakui bahwa dalam dirimu ada

    sosok iblis, sehingga kau selalu mencitrakan ke-iblis-anada di luar dirimu?

    kau ciptakan sosok setan yang menggodamu, sosok iblis

    yang membujukmu berbuat buruk,

    kau memang selalu menyangkal kejahatan dalam

    dirimu dan selalu mencitrakanya di luar dirimu agar kau

    menjadi nyaman dan tenang dengan memodohi dirimu

    sendiri, dengan menipu dirimu dengan kesucian.

    jika kau terus menerus sibuk mencari citra kejahatan

    dan mencari orang, kejadian atau hal lain untuk

    disalahkan atas kejahatan, hal-hal yang ada dalamdirimu, maka kau tidak akan pernah menyadari sisi gelap

    dalam dirimu,

    dan jika setelah masanya tiba, sisi gelap dalam dirimu

    itu terpaksa muncul, kau akan kaget sendiri, karena kau

    bisa saja menjadi jauh lebih kejam dari sosok setan yangkau ciptakan,

    Hei orang tua! Das Ich yang sudah sangat tidak tahan

    dengan ocehan Hitler, dan makin panas karena melihat

    orang tua bijak penasehat surga tertidur, kemudian

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    26/50

    Conversations With Hitler Inside You

    26

    membentak orang tua itu, seolah ocehan Hitler

    disebabkan karena orang tua itu,

    sampai kapan kau akan memiarkan iblis gila ini ngoceh

    terus?!

    Dengan mata yang masih belum sepenuhnya terbuka,

    orang tua itu kemudian bicara,

    aku memang akan tertidur saat kau sibuk bicara dengan

    sisi gelapmu, sebab dia sama bijaksananya dengan aku

    Das Ich terperanjat. Kata-kata sederhana yang diucapkan

    oleh Uber Ich bukan hanya aneh, namun menusuk dan

    menendang bagian terdalam hatinya.

    Kenapa? tanya orang tua yang perlahan berdiri

    bergelayut dengan tongkatnya itu,

    kau kaget dengan kata-kataku?

    saat aku, sisi bijaksanamu berbicara, hatimu yang

    mendengarkan hanya akan bisa terdiam, tersentuh dan

    terkaget-kaget,

    namun saat sisi gelapmu yang berbicara dengan sama

    bijaksananya, kau akan mengumpulkan ribuan

    penolakan,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    27/50

    Conversations With Hitler Inside You

    27

    tetapi kami hanya dua bagian yang sama dari dirimu,

    nak,

    bedanya adalah, kau mengakui dan memuji aku,

    sementara kau mati-matian akan menolak Hitler dalam

    dirimu, meski pun dia juga memiliki kebijaksanaan yang

    demikian besar,

    aku akan berbicara kebijaksanaan dengan bahasa kasih

    dan kebahagiaan, sementara dia, sisi gelapmu akan

    berbicara dalam bahasa kebencian dan kepedihan,

    kau adalah manusia, dan kau begitu lemah, sehingga

    kau begitu manja padaku dan demikian memujaku,

    namun kau tidak mampu menerima Hiter dalam dirimusehingga kau mati-matian akan mengusirnya.

    Kini, Das Ich bukan hanya terperanjat kaget dan

    tersentuh, namun juga malu. Namun Uber Ich berbicara

    dengan santun dan senyumanya demikian manis,

    sehingga cukup menyamankan Das Ich.

    kau tidak mengakui, bahkan tidak pernah menyadari

    bahwa dalam dirimu ada kebencian yang sangat besar,

    kau tidak mengakui dan bahkan terkadang tidak sadar

    bahwa dalam dirimu ada kejahatan, ada kekejaman, ada

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    28/50

    Conversations With Hitler Inside You

    28

    keegoisan, haus kuasa dan bahkan ada bagian dalam

    dirimu yang sangat senang serta menikmati kekejaman,namun kau tidak sadar, dan saat kau sadar kau tidak

    mengakuinya.

    namun sekali lagi,

    kami berdua hanya sisi berbeda dalam dirimu dengan

    kebijaksanaan yang sama besarnya,

    kau hanya bisa menjadi benar-benar bijaksana, menjadi

    sepenuhnya bijaksana, saat kau menerima kebijaksanaan

    dari kami berdua, bukan hanya kebijaksanaan dariku

    Setelah berbicara demikian, Uber Ich menghampiri dan

    memeluk Hitler dari samping, fenomena yang bahkan

    membuat Das Ich semakin terheran-heran.

    saat kau bisa mendengarkan suara kebijaksanaan yang

    dibawa oleh kemarahan, kecemburuan, haus kuasa dan

    gila hormat,

    saat kau bisa mendengarkan pesan yang dibawa bagian

    gelap dalam dirimu, keegoisan, kekejaman dan sifat

    kesetanan, maka kau akan menikmati kebijaksanaan

    sejati, bukan hanya sorga ini.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    29/50

    Conversations With Hitler Inside You

    29

    Hitler datang ke dunia dengan pesan sederhana,

    anakku,

    dia menyampaikan padamu bahwa manusia bisa

    menjadi sangat berkuasa, sangat dipuja dan diagungkan

    bahkan dengan menjadikan kekejaman sebagai panji-

    nya, dengan menjadikan kejahatan dan kegelapan

    sebagai benderanya.

    Hitler tidak menjadi demikian berkuasa dan demikian

    berjaya karena berjuang sendiri, nak,

    dia menerima dukungan rakyat Jerman, dukungan

    loyalitas para prajuritnya, dan dukungan para ilmuan

    yang menjadi landasanya.

    Jermanmu saat sebelum Hitler berkuasa adalaha Jerman

    yang nagatertidurdan hampir mati.

    namun Hitler membangkitkan sang naga yang tertidur

    dan memberinya kejayaan,

    lalu, dengan mudah kalian akan memuja setan saat

    setan itu menjanjikan kebaikan bagi kalian.

    tidakkah itu juga adalah sifat setan?

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    30/50

    Conversations With Hitler Inside You

    30

    bukan hanya Jerman, semua negara, semua manusia

    juga demikian. Kalian akan dengan mudah mendukungdan membela Sisi Gelap saat sisi gelap itu menjanjikan

    terang yang menyamankan kalian?

    apa bedanya orang jahat dengan orang yang

    mendukung kejahatan?

    hanya saja, kalian selalu akan memiliki alasan untuk

    membenarkan apa yang kalian lakukan, jika yang kalian

    lakukan itu menjanjikan kebahagiaan dan kesenangan

    pada kalian.

    memakan manusia itu perbuatan nista, demikian kalian

    meyakininya,

    namun saat kau terdampar di pulau terpencil dan satu-

    satunya makanan yang ada adalah teman yang kau ajak

    terdampar itu, maka menjadi kanibal kau benarkan

    dengan alasan bertahan hidup

    aku tidak akan melakukan hal sekejam itu! tampik Das

    Ich cepat.

    kau hanya sedang berpikir tidak akan melakukanya,

    sebab kau masih memegang logika dan rasiomu,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    31/50

    Conversations With Hitler Inside You

    31

    namun kau belum pernah mengalami apa yang dialami

    kanibal terdampar seperti dalam kasus jatuhnya PesawatUruguay Air Force Flight 571 di Gunung Andes,

    mereka pun akan berpikir sepertimu sebelum batasan

    logika dan rasio kemanusiaanya diuji oleh kelaparan di

    pegunungan salju itu,

    sisi gelapmu hanya belum pernah merasakan

    bagaimana menjadi warga jerman yang terpuruk lalu

    datang Hitler yang membawa cahaya terang

    keselamatan, dan karenanya kau tidak akan bisa

    merasakan bagaimana menjadi Bangsa yang mendukung

    Hitler,

    bukan hal baru lagi, manusia kepepet bisa melakukan

    apa saja, bahkan melakukan hal yang menurutnya tidak

    akan pernah kau lakukan,

    dan manusia bisa menjadi sangat kejam, nak,

    tergantung dari situasi dan kondisi

    Kali ini senyuman Uber Ich benar-benar

    menghangatkan, sehingga Hitler dan Das Ich semakin

    tertarik mendengar kelanjutanya,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    32/50

    Conversations With Hitler Inside You

    32

    kau tidak akan bisa mengetahui batasan kekuatanmu,

    jika kau belum memilkul beban yang beratnya di luarbatasanmu

    Hitler kini maju mendekati Das Ich dan melepaskan

    pelukan Uber Ich di bahunya,

    dan, saat dia yang berbicara tentang aku, kau akan

    mulai mempercayainya,

    namun saat aku berbicara tentang sisi kejamku, kau

    akan menolaknya dengan segala cara,

    dasar manusia pemilih!

    Dengan nada tegang Das Ich berkata,

    Maksudmu kau merasa pembunuhan yang kau lakukan

    itu benar?!

    Hitler kembali tersenyum, melirik Uber Ich dan kembali

    bicara,

    kau tidak akan memahami kebenaran dari sudut lain

    sebelum kau berhenti mepertentangkanya dengan

    kebenaran dari sudut pandangmu,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    33/50

    Conversations With Hitler Inside You

    33

    tetapi aku tidak sedang mengatakan bahwa apa yang

    aku lakukan adalah hal yang mutlak benar,

    aku tidak datang ke dunia dan mengatakan bahwa

    menjadi pembunuh masal adalah tugas mulia kalian,

    yang sedang aku katakan adalah, ada sisi gelap yang

    sangat berbahaya dalam diri kalian, yang jika tidak kalian

    kuasai dengan baik, maka orang lain atau keadaanlah

    yang akan mengambil alih kuasa dan menjadikanya alat

    untuk memperdaya kalian,

    itulah yang aku lakukan, itulah yang para pemimpin

    besar lakukan, itulah yang dilakukan para kanibal di

    Gunung Andes,

    mereka tidak sadar akan sisi gelap dan sisi lemahnya,

    lalu orang lain dan keadaan lah yang mengambil alih

    kendali saat situasi dan kondisinya sudah tepat,

    kalian memiliki sisi bodoh, dan dengan mudah aku bisa

    memanfaatkanya,

    namun kalian selalu menolak sisi bodoh kalian sama

    seperti kalian menolak sisi gelap kalian, lalu aku

    memanfaatkan hal-hal yang kalian tolak dan menjadikan

    kalian hal yang kalian tolak tanpa pernah kalian sadari,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    34/50

    Conversations With Hitler Inside You

    34

    pikiran, anak muda, pikiran, kata Hitler,

    pikiran kalian memiliki banyak titik lemah yang bisa

    dimanfaatkan meski pikiran pula memiliki kuasa besar

    yang luar biasa,

    aku tahu titik lemah kalian, aku tahu kalian bahkan

    tidak tahu tentang pikiran kalian sendiri,

    aku tahu bahkan meski pun kalian demikian bangga

    dengan diri kalian, kalian bahkan gagal menjadi

    penguasa dari diri kalian, dan karena hal itulah kalian

    mudah dikuasai orang lain,

    aku tahu kalian suka diagungkan dan dibanggakan,

    karena itu aku mengagungkan satu bangsa dan

    mempergunakanya sebagai alat untuk menghancurkan

    bangsa lain,

    aku tahu, kalian terlalu diperdaya oleh harapan akan

    perubahan, lalu aku datang membawa janji pemenuhan

    atas harapan kalian dan dengan mudah kalian menjadi

    pendukungku,

    aku tahu kalian akan memaklumi kekejaman dan

    kebengisan saat kalian menjadi orang yang diuntungkan

    oleh kebengisan itu, dan itulah yang aku manfaatkan,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    35/50

    Conversations With Hitler Inside You

    35

    aku tahu semua dari kalian ingin menjadi bangsa

    superior, bangsa yang khusus dan bangsa yang lebihtinggi, lalu aku mempergunakan dorongan menjadi

    superior itu untuk memperdaya kalian,

    dan bukan hanya aku, agamu pun mengumpulkan

    pengikut dengan cara yang sama,

    dan lebih dari bagaimana pintarnya aku memanfaatkan

    sisi lain kalian yang tidak kalian akui itu, aku ingin

    menyampaikan pesan ini pada kalian,

    bukan hanya aku, siapa pun bisa mengambil kendali

    dan memperdaya kalian jika kalian terus menolak

    mengakui bahwa dalam diri kalian ada sisi gelap dan sisibodoh, yang harusnya kalian kenali dengan baik dan

    kemudian kuasai, bukan hanya menolak dan

    mengabaikanya,

    jika kalian terus menjadi bodoh, terus menjadi manusia

    yang mudah diperdaya pikiranya dengan menggunakansuperioritas, kebanggaan, bujuk rayu, rasa hormat dan

    harapan palsu, maka akan terus muncul Hitler-Hitler

    lain di bumi kalian,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    36/50

    Conversations With Hitler Inside You

    36

    kalian akan segera menghadapi kehancuran atas segala

    sesuatu yang hanya sisi baik dan sisi menyenangkanyasajalah yang kalian lihat,

    kekuatan ada dalam sisi gelap kalian, namun kalian

    terlalu ingin menjadi suci dan bercahaya sehingga sisi

    gelap itu menjadi bom waktu yang saat meledaknya akan

    dikendalikan keadaan

    Uber Ich terus menganggukan kepala atas pon-poin

    pembicaraan yang Hitler sampaikan, sebagai bukti

    bahwa apa yang Hitler sampaikan benar, meski sulit

    diakui,

    dan emosi kalian, emosi kalian adalah sisi gelap kalianyang paling tidak kalian kenal,

    para penjual keliling pun kini menguasai kalau emosi

    dan perasaan adalah sarana marketing yang sangat

    ampuh, sehingga bahkan sales jalanan pun bisa

    memanfaatkan emosi kalian demi keuntungan mereka,dan kalian tetap saja masih tertipu?

    inilah akibat kalian menjadi terlalu ingin dibanggakan

    dan diagungkan, sehingga saat kalian demikian

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    37/50

    Conversations With Hitler Inside You

    37

    ditinggikan untuk bisa dijatuhkan sampai mati pun

    kalian tidak akan sadar,

    aku, Hitler,

    aku tidak menjadi penuh kuasa karena gila, aku menjadi

    penguasa besar di dunia karena aku pintar

    memanfaatkan sisi gelap dan sisi bodoh kalian,

    karena aku tahu, sisi gelap dan sisi bodoh kalian itu

    adalah bagian yang sangat kuat daya kendalinya, yang

    kalian tidak pernah akui dan kenali,

    terima saja kenyataan kalau aku menjadi demikian

    berkuasa karena pintar memanfaatkan kebodohan

    manusia.

    Kata-kata terakhir Hitler benar-benar menyinggung Das

    Ich, dan spontan dia menjawab,

    bagiku kau tetap saja aib dan sampah!

    Tertawa kecil, kemudian Hitler menjawab,

    lihat, lihat betapa mudahnya emosi kalian dimanipulasi,

    dengan sedikit sentakan saja kalian sudah kehilangan

    akal sehat dan terbakar emosi,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    38/50

    Conversations With Hitler Inside You

    38

    lalu masih kah kalian menolak kata-kataku?

    Das Ich makin tersentak, dan dia merasa terjebak.

    Tetapi, Uer Ich mengambil alih percakapan,

    Hitler juga membawa pesan, bahwa manusia bisa

    memiliki kuasa yang sangat besar di dunia ini, bahkan

    kuasa untuk menghancurkan sekali pun,

    Hitler dan kedatanganya ke dunia juga berpesan, bahwa

    kalian memiliki potensi dan kuasa yang luar biasa dalam

    diri kalian,

    Kuasa yang didapatkan dengan memanfaatkan

    kebodohan kalian tentunya! Sanggah Hitler,

    Dengan tersenyum ramah, Uber Ich menimpali,

    Atau dengan memanfaatkan welas asih dan cinta dalam

    diri manusia, sebagaimana yang dilakukan oleh

    Mahatma Gandhi dan Bunda Teresa

    Hitler dan Uber Ich saling tersenyum akrab,

    kuasa gelap atau kuasa terang adalah kuasa yang bisa

    menguasaimu, dan akan tetap menguasaimu sampai kau

    menguasainya terlebih dahulu, sahut Hitler.

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    39/50

    Conversations With Hitler Inside You

    39

    Bagian Dua

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    40/50

    Conversations With Hitler Inside You

    40

    Das Ich duduk termenung di depan sebuah kuil surga.

    Dia masih memikirkan percakapan yang terjadidenganya dan Hitler.

    Dia belum bisa menerima, namun belum juga mampu

    menolak apa yang Hitler katakan padanya di taman itu.

    Percakapan itu mencerahkanya, namun dia masih belum

    bisa menyingkirkan sifat egoisnya yang menolak kata-

    kata sebijak apa pun yang keluar dari mulut Hitler, dia

    bahkan belum bisa sepenuhnya menerima kalau Hitler

    ada di surga bersamanya.

    Ternyata, kau masih memikirkan kata-katanya, ya?

    Uber Ich menghampirinya, kemudian meletakkan

    tongkat dan duduk di sampingnya.

    Das Ich melirik, lalu menyahut,

    di manakah Tuhan?,

    lalu dimanakah Tuhan jika kuasa dalam diri manusia

    demikian besar? Jika baik kegelapan dan cinta memiliki

    kuasa yang sama-sama dahsyatnya atas kehidupan dan

    atas manusia?

    Tersenyum, Das Uer Ich lalu menjawab,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    41/50

    Conversations With Hitler Inside You

    41

    Tuhan berdiam dalam hukum-hukum-Nya, nak,

    Tuhan berdiam dalam kuasa cinta kasih dan kuasa

    kegelapan, lalu berdiam dalam hukum yang mengikuti

    kegelapan dan cinta itu,

    Tuhan?! Hitler tiba-tiba muncul memotong

    pembicaraan,

    Tuhan, katamu?

    apakah yang kau maksud Tuhan adalah Tuhan yang

    akan memaafkanmu saat kau berdosa, dan akan

    menghukumku saat aku melakukan kejahatan padamu?

    apakah Tuhan yang kau maksud adalah Tuhan yang

    kau jadikan pahlawan penyelamat selama perang dan

    kau lupakan saat kesenangan surga ini memuaimu?

    apakah Tuhan yang kau maksud adalah Tuhan yang

    kau jadikan penghiburan atas kehidupanmu?

    Tuhan macam itu hanya ada dalam pikiranmu!

    kau katakan Tuhanmu Maha Besar dan Meliputi

    Segalanya, tetapi kemudian kau katakan Tuhan hanya

    menghuni surga dan tidak ada di neraka,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    42/50

    Conversations With Hitler Inside You

    42

    kau katakan Tuhanmu Maha Pengasih tapi kau katakan

    pula Tuhanmu menghukum dengan kejam orangsepertiku dengan neraka,

    Jelaslah Tuhan seperti itu hanya ada dalam pikiranmu,

    dan karena itulah aku ada di surga sekarang,

    Kau terlalu banyak bicara tentang Tuhan yang kau

    angan-angankan sesuai kepentinganmu dan isi otakmu,

    bahkan kau memiliki Tuhan yang dalam nama-Nya kau

    merasa dibenarkan untuk membunuh sesamamu,

    Saat kau membunuh sesamamu dalam Nama Tuhan

    yang ada dalam pikiranmu, kau sebut itu perang suci,

    dan saat aku membunuh dalam Nama Keagungan

    bangsaku, kau sebut itu kejam?

    lihat saja,

    seberapa sering kau telah menghianati dirimu sendiri

    atas konsep-konsep yang kau buat sendiri,

    lihat seberapa sering kau hianati Tuhanmu demi

    kepentinganmu, baru kemudian kau hakimi aku,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    43/50

    Conversations With Hitler Inside You

    43

    Jangan melihat aku begitu berbeda denganmu hanya

    karena cara kita menjalankan dan me-manage kejahatankita berbeda,

    kejahatan yang santun dan kejahatan yang kejam sama-

    sama jahat, kawan Kata Hitler mencerca sebelum

    sempat duduk sekali pun.

    Das Ich melanjutkan bertanya pada Uber Ich, mencoba

    mengabaikan Hitler namun secara diam-diam

    merenungi semua kata-katanya,

    benarkah cinta kasih dan kegelapan memiliki kuasa

    yang sama besarnya?

    Nak, sahut Uber Ich, kau bisa mempergunakan cinta

    untuk menguasai kegelapan, sebagaimana yang Gandhi

    telah contohkan pada dunia,

    Kau juga bisa mempergunakan kegelapan dengan kuasa

    yang sama besarnya, sebagaimana yang Hitler contohkan

    pada duniamu,

    kau pun bisa mempergunakan kegelapan untuk

    melahirkan kasih sayang,

    cinta kasih adalah terang dan kegelapan lawannya,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    44/50

    Conversations With Hitler Inside You

    44

    kuasa mana yang lebih besar, akan sangat tergantung

    dari apakah kau bisa menguasai keduanya, danmengarahkan keduanya dalam satu tujuan,

    setiap kali cahaya memudar, maka gelap akan makin

    pekat,

    gelap hanyalah kondisi dimana cahaya tidak ada,

    dirimu bisa menjadi gelap atau terang, tergantung dari

    apakah kau telah mengenali dirimu sepenuhnya, atau

    masih mengabaikan bagian-bagian lain dari dirimu,

    jika kau bisa menelusuri bagian paling buruk dari

    dirimu, bagian paling bodoh dan paling konyol, bagian-

    bagian paling gelap dari pikiranmu, maka sebenarnya

    kau telah menyinarinya dengan lentera pengetahuan,

    namun jika kau terus mengabaikan bagian lain dalam

    dirimu, bagian yang menurutmu tidak patut dan tidak

    layak, maka bagian itu akan tetap menjadi gelap, yang

    pada waktunya akan menguasai dirimu atau malah

    digunakan orang untuk menguasaimu

    Das Ich kemudian melanjutkan pertanyaanya,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    45/50

    Conversations With Hitler Inside You

    45

    lalu, bagaimanakah aku bisa mengenali bagian paling

    gelap dalam diriku?

    Tanyalah dirimu sendiri,

    menjadi apa kau saat menghadapi masa-masa paling

    sulit dan paling menyedihkan dalam hidupmu?

    menjadi siapa kau saat keadaan memaksamu dalamtekanan atau bujukan? Emosi apakah yang saat itu

    menguasaimu?

    tanyakan pula pada dirimu, sesering apa kau lepas

    kendali atas dirimu sendiri?

    apakah hal yang paling kau takutkan dari dirimu?

    apakah yang orang lain takutkan dari dirimu?

    dan apa yang kau takutkan?

    ketakutan adalah kuasa paling besar dari kegelapan, dan

    kuasa lainya adalah cinta yang wajahnya penuh

    kepalsuan,

    kenali dirimu, kenali pikiran dan jiwamu, kemudian

    pastikan semua itu ada dalam kendalimu, dalam keadaan

    dan situasi apa pun,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    46/50

    Conversations With Hitler Inside You

    46

    maka kau tidak akan dikuasai kegelapan

    Das Ich merasa sangat disegarkan saat mendengar kata-

    kata Uber Ich ini, dia seperti mendapatkan cahaya. Ah,

    cahaya itu adalah pengetahuan.

    Percakapan di taman bersama Hitler membuat Das Ich

    sangat ketakutan, takut pada dirinya sendiri, sebab dia

    sadar bahwa Hitler yang bercakap-cakap bersamanya di

    taman adalah bagian dalam dirinya sendiri, yang sekuat

    apa pun dia berusaha menolak dan mengabaikanya,

    bagian itu akan tetap ada.

    Tetapi dia kini dia sadar, kalau penyangkalan, penolakan

    atau pengutukan hanya akan membuat bagian gelap itu

    makin besar, dia kini sadar bahwa cara untuk mengusir

    kegelapan adalah dengan menyalakan pelita.

    Dia, dengan berani melihat sosok-sosok Hitler dalam

    dirinya, dia melihat sisi buruk dalam dirinya, dia

    mengakui keberadaan sisi gelap itu dalam dirinya danmenerimanya sebagai bagian manusiawi dirinya. Dia

    tidak mengutuk sisi Hitler dalam dirinya, dia menerinya

    dan sadar bahwa sosok-sosok Gndhi dan Bunda Teresa

    pun ada dalam dirinya juga, dan untuk memperkecil

    kuasa Hitler atas dirinya, dia harus menjadikan sosok

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    47/50

    Conversations With Hitler Inside You

    47

    Gandhi dan Bunda Teresa makin kuat, makin menguasai

    dirinya.

    Sisi gelap itu juga adalah dorongan instingtif dan

    timbunan sampah di pikiran bawah sadarnya,

    sampah yang datang dari kebutuhanya untuk menjadi

    benar, menjadi paling dihormati, sampah pengamalan

    emosional yang dia lupa pelajari maknanya, sampah

    penyesalan dan ketakutan yang bukanya dia sinari

    dengan maaf dan penerimaan, namun dia terus timbun.

    Dia sadar, kalau kehidupan adalah tentang dualitas yang

    dibangun pikiranya, dan dia tidak mengijinkan dualitas

    itu dikuasai pikiran gelap, namun menyinarinya dengan

    penerimaan.

    Dia tidak mengijinkan dirinya bersikap diskriminatif

    terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain, dan

    saat dia secara tidak sengaja bersikap diskriminatif

    terhadap dirinya atau orang lain, dia tidak membiarkan

    hal itu berubah menjadi gelap dengan semakin

    mendiskriditkan sikap diskriminatif dalam dirinya, dia

    menyalakan cahaya dengan meaafkan dirinya atas

    kesalahanya dan menjadikanya sebagai acuan dan

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    48/50

    Conversations With Hitler Inside You

    48

    feedback untuk semakin melatih penerimaan dan

    semakin mengasihi dirinya apa adanya.

    Dia memegang tegus prinsip cinta kasih, dan itu berarti

    dia juga mengasihi kegelapan. Dia pun menyinarkan

    cinta kasih dalam kebencian itu.

    Saat merasakan emosi ketidak nyamanan, saat merasa

    sedih, kesepian, atau emosi lain, dia tidak mengijinkan

    emosi-emosi itu dikuasai gelap, namun dia segera

    mengembalikan kebahagiaan ke dalam dirinya.

    Saat keadaan menjadi buruk, dia tetap memegang

    kendali atas dirinya, tidak membiarkan emosi dan

    pikiranya terbawa oleh keadaan, dia menjadi tuan atasdirinya, dan cahaya pun bersinar.

    Cahaya akan senantiasa bersinar, karena Das Ich

    menjadi tuan atas dirinya, menjadi Tuan atas Hitler dan

    Uber Ich dalam dirinya, dan mencintai mereka berdua

    sekaligus ....

    Das Uber Ich menasehatinya,

    saat kau mengakui kegelapan dalam dirimu, kau akan

    mencarikanya pelita,

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    49/50

    Conversations With Hitler Inside You

    49

    saat kau mengakui kebodohanmu, kau akan

    membelajarkan diri,

    saat kau mengakui adanya kecenderungan-

    kecenderungan setan dalam dirimu, kau akan menguasai

    dan mengendalikanya, bukan membiarkanya

    menguasaimu

    Hitler tidak pernah lagi mendebat, bersikap sinis atau

    membuatnya merasa tidak nyaman, semenjak Das Ich

    menerima Hitler sebagai bagian dalam dirinya, namun

    percakapan ketiganya senantiasa berlangsung, sebab

    terang dan gelap sama-sama memiliki kebijaksanaanya

    masing-masing, dan hanya dengan mendengarkan

    keduanya sekaligus maka kebijaksanaan Das Ich akan

    menjadi sempurna, akan menjadikan terangnya semakin

    bersinar ...

    Akhir Part I

  • 7/30/2019 Conversations With Hitler Part i (Pesan Dari Rumah Cahaya Putu Yudiantara)

    50/50

    Conversations With Hitler Inside You

    *** *** ***

    Rumah Cahaya adalah program non-profit dari

    Alaka Foundation

    yang menggalang donasi untuk berbagai aktifitas

    kemanusiaan yang

    difokuskan pada bidang pendidikan dan sosial

    dengan berbagai

    publikasi.

    Jika anda terketuk untuk memberikan donasiuntuk mendukung

    program kami, silahkan salurkan ke,

    Rekening BCA, 6115072912 a/n Putu

    YudiantaraInformasi Lebih lanjut silahkan hubungi,

    Web : www.putuyudiantara.com

    Twitter : @lahirhidupmati

    Facebook :putu yudiantara

    Email : [email protected]

    Phone : 085 333 993 039