CONTOH&PEMBAHASAN KASUS

6
Pada November 2008, seorang anak berusia dua tahun ke dalam kondisi vegetatif karena cerebral palsy. Dokter menentukan peluangnya untuk bertahan hidup sangat kecil. Dokter melakukan terapi dengan stem cell. Sebulan kemudian, pasien menunjukkan tanda-tanda adanya kesadaran. Dua bulan kemudian, gejalanya meningkat secara signifikan. Beberapa bulan ke depan, gejala anak itu merasa lega kejang otot, ia bisa melihat, duduk, tersenyum, dan dapat mengatakan kata-kata sederhana. Empat bulan kemudian, anak itu secara independen dapat makan, berjalan dan berbicara empat kalimat kata. Gambar menunjukkan anak laki-laki di rumah sakit untuk pemeriksaan Dr Jensen dan rekan-rekannya, Profesor Pediatrik Hamelmann di Rumah Sakit Katolik Bochum (University Clinic of RUB) melaporkan kasus ini berhasil.

description

nn

Transcript of CONTOH&PEMBAHASAN KASUS

Pada November 2008, seorang anak berusia dua tahun ke dalam kondisi vegetatif karena cerebral palsy. Dokter menentukan peluangnya untuk bertahan hidup sangat kecil.Dokter melakukan terapi dengan stem cell. Sebulan kemudian, pasien menunjukkan tanda-tanda adanya kesadaran. Dua bulan kemudian, gejalanya meningkat secara signifikan. Beberapa bulan ke depan, gejala anak itu merasa lega kejang otot, ia bisa melihat, duduk, tersenyum, dan dapat mengatakan kata-kata sederhana. Empat bulan kemudian, anak itu secara independen dapat makan, berjalan dan berbicara empat kalimat kata.

Gambar menunjukkan anak laki-laki di rumah sakit untuk pemeriksaanDr Jensen dan rekan-rekannya, Profesor Pediatrik Hamelmann di Rumah Sakit Katolik Bochum (University Clinic of RUB) melaporkan kasus ini berhasil.Pengobatan cerebral palsy biasanya diambil cara perawatan, melalui latihan obat rehabilitasi untuk meningkatkan fungsi otak pasien, tetapi metode ini tidak dapat pengobatan akar. Selama perawatan, banyak pasien dan keluarga mereka kehilangan kepercayaan dalam perawatan, dan bahkan menyerah.Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan obat-obatan, terapi sel induk untuk keuntungan cerebral palsy menjadi semakin jelas. Sel induk hematopoietik dan organisasi lainnya adalah sel-sel yang paling primitif yang memiliki kemampuan dan potensi replikasi diri dari setiap seri diferensiasi sel, profesi medis sebagai "sel wildcard. Terapi sel induk adalah sel induk sebagai "obat" masuk ke dalam tubuh pasien untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan organ, untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit dan pengobatan. Terapi sel induk memiliki efek yang baik dari cerebral palsy, yang menghasilkan faktor neurotropik saraf atau faktor yang telah melunak, degenerasi dan nekrosis sel untuk mengembalikan beberapa fungsi, degenerasi saraf sehingga menghambat atau mempromosikan penggunaan regenerasi syaraf, merupakan pengobatan dasar cerebral palsy. Dengan kisah sukses tetap dilaporkan, cerebral palsy induk teknologi terapi sel telah menjadi semakin canggih, keamanan telah diverifikasi.A. Pembahasan Hukum1)Undang-Undang Kesehatan NO. 23/1992Tentang KesehatanPasal69:Litbangkes dilaksanakan untuk memilih dan menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang diperlukan dalamrangka meningkatkan derajat kesehatan, Litbang padamanusia dilaksanakan dengan memperhatikan etika penelitian dan norma hukum, agama, kesusilaan dan kesopanan dalammasyarakat serta denganmemperhatikan kesehatan dan keselamatan ybsPasal70: litbang padabedah mayatadalahuntuk penyelidikan sebab penyakit atau kematian serta pendidikan na-kes dilakukan oleh tenaga ahli dan berwenang denganmemperhatikan norma yang berlaku pada masyarakatSangsi terhadap penyimpangan UU NO.23/1992Barang siapa dengan sengaja menyelenggarakan penelitian dan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan pada manusia tanpa memperhatikan kesehatan dan keselamatan ybs serta norma yang berlaku dalam masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 th dan atau pidana denda paling banyak 140 jtBarang siapa dengan sengaja melakukan bedah mayat sebagaimana dimaksud dalam pasal 70: dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 th dan pidana denda paling banyak 100 jt2)PP NO. 39/1995Tentang Penelitian & Pengembangan KesehatanPasal 4:Litbangkes dilaksanakan berdasarkan standar profesi penelitian kesehatanPasal 5:Litbangkes dapat dilakukan terhadap manusia, mayat manusia, keluarga, masyarakat, hewan, tumbuh-tumbuhan, jasad renik atau lingkungan dengan memperhatikan norma yang berlaku dalam masyarakat serta upaya pelestarian lingkunganPasal 8:Persetujuan tertulis dapat dilakukan oleh orang tua atau ahli waris bila subjek peneliti tidak mampu atau jasadnya akan dipergunakan utk penelitian.Pasal 10: Calon subjek penelitian berhak mendapat informasi tentang tujuan, penggunaan hasil peneliti, jaminan kerahasiaan, metode, risikoPasal 13: Penelitian pada anak-anak hanya dapat dilakukan dalam rangka peningkatan kesehatan anak-anak, pada wanita hamil dan menyusui dalam rangka pembenahan masalah kehamilan, persalinan dan peningkatan derajat kesehatan, pada penyakit jiwa dalam rangka mengetahui etiologi, pengobatan dan rehabilitasi sosialPasal 15:Penerapan hasil litmangkes pada tubuh manusia hanya dapat dilakukan setelah sebelumnya diterapkan pada hewan.3)KEPMENKES 1031 th 2005: tentang pedoman nasional penelitian kesehatanYang dimaksud dengan penelitian kesehatan adalah sama denganbiomedical researchmenurut who yang meliputi penelitan tentang farmasetik, peralatan kesehatan, radiasi medik danimaging, prosedur bedah, cataatan medik, sampel biologik, penelitian epidemiologi, ilmu sosial dan psikologiPedoman nasional etik penelitian kesehatan 2005-Deklarasi helsinkiSuplemenI: etik pemanfaatan bahanbiologi tersimpan(bbt)suplemen II: etik penggunaan hewan cobasuplemen (dalampersiapan): tentang penelitian genetik:DNA. RNA, BBT GERM CELL4)KEPMENKES NO. 1333/2002Tentang Penelitian Kesehatan Pada Manusia5)KEPMENKES NO. 1334/2002-Tentang Pembentukan PNEPK(Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan)-Standar bagi semua lembaga yang melakukan penelitian kesehatan.PANDANGAN STEMCELL PADA HUKUM INDONESIA1. Undang-undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 64: Penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan serta larangan digunakan untuk reproduksi2. Sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal dari sel punca embrionikKetentuan lebih lanjut mengenai sel punca sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam peraturan mentri3. Peraturan lain yang mengatur penyelenggaraan sel punca:

1. Peraturan Menteri Nomor 833/Menkes/Per/IX/2009Pasal 2(1) Sumber sel punca yang dipergunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan adalah sel punca non-embrionik yang berasal dari donor manusiaKeputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia nomor 834/Menkes/SK/IX/2009

B. Pembahasan KasusSel punca adalah sel tubuh manusia yang memiliki kemampuan (self regenerate/self renewal)dan mampu berdiferensiasi menjadi sel lain. Metode pada kasus ini menggunakan hematopoietic stemcells yang umumnya diambil dari sumsum tulang belakang. Peraturan Menteri Nomor 833/Menkes/Per/IX/2009 Pasal 2 (1) Sumber sel punca yang dipergunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan adalah sel punca non embrionik yang berasal dari donor manusis. Sebenernya dalam hokum Islam stemcells dilarang tetapi disini masalahnya adalah stemcells bermafaat besar dalam bidang kedokteran. Pengobatan yang satu-satunya menggunakan sel punca mempunyai potensi penerapan dalam mengatasi berbagai macam jenis penyakit.