contoh laporan kimia analitik

16
a. Judul Analisis Kation dan Anion ( Kualitatif ) b. Tujuan Percobaan Mahasiswa dapat mengidentifikasi anion dan kation menggunakan analisis kualitatif c. Dasar Teori Analisis kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Ada dua aspek pentig dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan idenitifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat peguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini sebgai sifvat periodic menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida, sulfide, hidroksida, karbonat sulfat, da garam-garam lainnya dari logam. Walaupun analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis kualitatif ini merupakan aplikasi prinsip- prinsip umum dan konsep-konsep dasar yang telah dipelajari dalam kimia dasar. Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalisis secara langsung,sebagian besar memerlukan proses pemisahan terlebih dahulu dari unsur yang menganggu. Karena itu cara-cara prosedur pemisahan karena merupakan hal penting yang juga dipelajari dari bidang ini. Ditinjau dari caranya,kimia analitik digolongkan menjadi Analisis klasik berdasarkan pada reaksi kimia dan stoikiometri yang telah diketahui dengan pasti. Cara ini sebut juga dengan cara absolut karena penentuan suatu komponen di dalam suatu sampel

description

kimia analitik

Transcript of contoh laporan kimia analitik

Page 1: contoh laporan kimia analitik

a. Judul Analisis Kation dan Anion ( Kualitatif )

b. Tujuan Percobaan Mahasiswa dapat mengidentifikasi anion dan kation menggunakan analisis kualitatif

c. Dasar Teori

Analisis kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali

atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat

dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Ada dua aspek pentig dalam

analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan idenitifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan,

kesamaan pembentukan senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat peguapan dan ekstraksi.

Sifat-sifat ini sebgai sifvat periodic menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida,

sulfide, hidroksida, karbonat sulfat, da garam-garam lainnya dari logam. Walaupun analisis

kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis kualitatif ini merupakan aplikasi

prinsip-prinsip umum dan konsep-konsep dasar yang telah dipelajari dalam kimia dasar.

Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalisis secara

langsung,sebagian besar memerlukan proses pemisahan terlebih dahulu dari unsur yang

menganggu. Karena itu cara-cara prosedur pemisahan karena merupakan hal penting yang

juga dipelajari dari bidang ini. Ditinjau dari caranya,kimia analitik digolongkan menjadi

Analisis klasik berdasarkan pada reaksi kimia dan stoikiometri yang telah diketahui dengan

pasti. Cara ini sebut juga dengan cara absolut karena penentuan suatu komponen di dalam

suatu sampel diperhitungkan berdasarkan perhitungan kimia pada rekasi yang digunakan.

Contoh analisis klasik yaitu gravimetric dan volumetric. Analisis instrumental berdasarkan

sifat fisika kimia zat untuk keperluan analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik

dengan zat menimbulkan fenomena absorpsi,emisi,hamburan yang kemudian dimanfaatkan

untuk teknik analisis spektroskopi.

1. Klasifikasi Kation

Kation-kation dikelompokkan dalam lima golongan yang bertujuan untuk analisis

kualitatif sistematik. Kation-kation digolongkan berdasarkan sifat-sifat kation terhadap

beberapa reagensia. Reagensia golongan yang biasanya digunakan untuk klasifikasi kation

adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi

ini didasarkan pada kemampuan suatu kation untuk  bereaksi dengan reagensia-reagensia

dengan membentuk endapan atau tidak. Ciri-ciri khas kelima golongan ini adalah:

Page 2: contoh laporan kimia analitik

a. Golongan I : Kation golongan I membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion

golongan ini adalah timbel, merkurium (I) (raksa), dan perak.  

b. Golongan II : Kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun dapat

membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion

golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (III), arsenik

(V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III)(IV)

c. Golongan III : Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer atau dengan

hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini membentuk

endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Kation-kation

golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium,

zink, dan mangan (II). d.

d. Golongan IV : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan

III. Kation-kation pada golongan IV membentuk endapan dengan amonium karbonat

dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation

golongan ini adalah: kalsium, strontium, dan barium.

e. Golongan V : Kation-kation pada golongan V adalah kation yang umum yang tidak

bereaksi dengan reagensia-reagensia pada golongan sebelumnya. Kation ini merupakan

golongan kation yang terakhir yaitu ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium,

litium, dan hidrogen.

1. Analisis Anion Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah

electron. Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Analisis anion tidak jauh berbeda

dengan analisis kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-

gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Analisis anion

tidak sesistematis analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan

pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.

Analisis anion dapat dilakukan dengan tiga cara: Bunsen, Gilreath dan Vogel. Bunsen

dengan cara menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam  bariumnya,

warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion

berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd, dan garam  perak. Cara vogel yaitu

menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion

Page 3: contoh laporan kimia analitik

yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion  berdasarkan reaksinya dalam

larutan. Analisis anion umumnya menggunakan cara vogel.

Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan utama yaitu: 

a. Golongan Sulfat : SO42-, SO3

2- , PO43- , Cr2O4

2- , BO2- , CO3

2- , C2O42- , AsO4

b. Golongan Halida : Cl- , Br- , I- , S2- 

c. Golongan Nitrat : NO3- , NO2

- , C2H3O2- 

Dari teori di atas dapat diketahui bahwa untuk identifikasi terdapat analisis kualitatif

yaitu analisis untuk mengidentifikasi zat pada sampel yang tidak diketahui. Dalam

identifikasi dikenal dengan identifikasi kation dan anion. Penggolongan kation dan anion

didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu reagensia.Kation anion biasanya bereaksi

dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan atau tidak. Jadi, bisa

dikatakan bahwa klasifikasi kation dan anion yang paling umum didasarkan atas perbedaan

kelarutan dari reagensia-reagensia tertentu.

Page 4: contoh laporan kimia analitik

d. Alat dan Bahan1. Alat

Nama Golongan Gambar Fungsi

Pipet I Untuk mengambil larutan dengan jumlah kecil

Tabung Reaksi I Sebagai wadah untuk sampel yang

akan diuji

Rak Tabung Reaksi

I Tempat meletakkan tabung reaksi

2. Bahan

No. Golongan Nama Sifat

Fisika Kimia1. NH4OH - Berbentuk cair

- Berbau tidak sedap

- Tidak berwarna

- Tidak stabil- Larutan basa- Mudah larut dalam

air- autonisasi

2. NH3 - titik didih : -33,40C

- titik leleh -77,70C- suhu kritis 1330C

- gasnya tidak berwarna

- Baunya sangat merangsang

- Mudah larut dalam air

3. NaOH - Titik leleh 3180C- Titik didih

13900C- Berbentuk pellet- Berwarna putih

- Bila dibiarkan diudara akan cepat menyerap CO2

- Mudah larut dalam air

4. Kalium Triosianat

- Berat molekul 97,181 g/mol

- Bentuk fisik :kristal

- Bereaksi secara kuantitatif dengan Pb(NO3)2 menghasilkan

Page 5: contoh laporan kimia analitik

- Titik leleh 173,20C

- Titik didih 5000C

Pb(SCN)2

- Merupakan produk awal untuk sistesis sulfida karbonil

5. Dinatrium Hidrogen Fosfat

6. AgNO3 - Padatan kristal- Tidak berwarna- Tidak berbau- Tidak aromatis

- Larut dalam air- Merupakan garam- Oksidator kuat- Dapat diisolasi- beracun

7. KBr8. HNO3 - massa jenis 1,502

g/cm3

- titik didih 860C- titik lebur -420C- berat molekul

60,02 g/mol

- merupakan oksidator yang kuat

- reaksi dengan NH3 menghasilkan NH4NO3

- reaksi dengan nikel sulfida menghasilkan garam nikel nitrat, nitrogen monoksida,belerang,dan air.

9. (NH4)2CO3

10. Sampel A - Berwarna biru muda/biru terang

- Berbau seperti plastisin

- Larutan11. Sampel B - Berwarna kuning

kecokelatan- Tidak berbau- Larutan

12 Sampel C - Bening- Berbau seperti air

mineral- Larutan

e. Prosedur Kerja

Page 6: contoh laporan kimia analitik

1. Sampel A - menambahkan NH4OH

- Menambahkan NH3

- Menambahkan NaOH

- Menambahkan Kalium

Triosianat

2. Sampel B- menambahkan NaOH

- Menambahkan NH3

- Menambahkan Na2HPO4

3. Sampel C

Endapan kemudian larut dalam kelebihan reaksi, laritan biru dari kompleks Cu (NH3)4

2-

Endapan biru Cu(OH)2

Endapan biru

Endapan hitam Cu(SCN)2

Setetes Larutan Contoh

Endapan putih Fe(OH)2

Endapan cokelat merah seperti gelatin Fe(OH)2

Endapan putih kekeringan FePO4

Setetes larutan contoh

Page 7: contoh laporan kimia analitik

- Menambahkan AgNO3

- Mensentrifuge

- Mencuci dengan air suling

- Menambahkan 10 tetes (NH4)2CO3

- Menambahkan HNO3

6M- Menambahkan setetes KBr 1M

f. Hasil Pengamatan

Larutan contoh

Endapan putih

Terpisah cokelat

Larut kembali

Lapisan ungu

Page 8: contoh laporan kimia analitik

Logam NH3 NaOH Kalium Triosianat

Na2HPO4 AgNO3

dan HNO3

Ket

A ↓biru ↓biru Cu(OH)2

↓hitam Cu(SCN)2

- - Cu2+

B ↓endapan cokelat seperti gelatin

Fe(OH)2

↓putih Fe(OH)2

- ↓putih kekuningan FePO4

- Fe (II)

C - - - - ↓putih Cl-

g. Pembahasan

Page 9: contoh laporan kimia analitik

1. Sampel AReagen yang digunakan untuk menganalisis sampel A yaitu NH3, NaOH, dan KSCN.

Diperoleh sampel A merupakan kation golongan II yaitu Cu2+. Ketika sampel ditambahkan NH3 terjadi endapan biru dengan reaksi seperti berikut. Cu2+ + NH3 endapan biru . Setelah itu, sampel ditambahkan NaOH terbentuk endapan biru Cu(OH)2 dengan reaksi NaOH + Cu2+

↓biru Cu(OH)2 . Kemudian selanjtnya, sampel ditambahkan KSCN terbentuk endapan hitam Cu(SCN)2 dengan reaksi Cu2+ + KSCN ↓hitam Cu(SCN)2.

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diidentifikasi bahwa sampel A tersebut mengandung kation golongan II yaitu Cu2+.2. Sampel B

Pada sampel yang kedua ini reagen pertama yang digunakan untuk menganalisis kandungan logam pada sampel B yaitu NaOH. Setelah ditambahkan NaOH terbentuk endapan putih Fe(OH)2 dengan reaksi Fe2+ + NaOH ↓putih Fe(OH)2. Selanjutnya sampel ditambahkan NH3 dan terbentuk endapan cokelat agak kemerahan seperti gelatin dengan reaksi NH3 + Fe2+ ↓cokelat kemerahan Fe(OH)2. Setelah itu, ditambahkan dinatrium hidrogen pospat dan terbentuk endapan putih kekuningan FePO4 dengan reaksi Fe2+ + Na2HPO4 ↓putih kekuningan FePO4.

Dari percobaan yang dilakukan dapat diidentifikasi bahwa sampel B mengandung logam Fe2+ yang merupakan kation golongan III.3. Sampel C

Sampel ketiga ini ditambahkan larutan AgNO3 dan HNO3 2M dan terbentuk endapan putih. Reaksinya sebagai berikut. AgNO3 + Cl- AgCl ↓putih + NO3

2- HNO3 + Cl- HCl ↓putih + NO3

2-

Dapat diidentifikasi sampel C ini mengandung Cl- yang merupakan golongan anion.

h. Kesimpulan

Page 10: contoh laporan kimia analitik

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sampel yang disediakan ketika diidentifikasi dengan analisis kualitatif didapatkan sampel A mengandung logam Cu2+, sampel B mengandung logam Fe2+, dan sampel C mengandung Cl- . Dengan metode analisis kualitatif ini kita dapat mengidentifikasi logam apa yangterkandung dalam sampel.

Daftar Pustaka

Page 11: contoh laporan kimia analitik

Teaching, Team. 2015. Modul Praktikum Analisis Kimia.Gorontalo: Laboratorium Kimia

Universitas Negeri Gorontalo

Adzhar. (2012). Identifikasi Kation dan Anion. (Online) available http://ruvictazhar.blogspot.com diakses pada 28 April 2015 pukul 21.00 wita

Mia, H. (2012). Identifikasi Kation dan Anion. (online) available http://himamiaumc.blogspot.com diakses pada 28 April 2015 pukul 21.00 wita

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

Page 12: contoh laporan kimia analitik

JUDUL : ANALISIS KATION DAN ANION (KUALITATIF)

PRODI/GUGUS : TEKNIK GEOLOGI / A

KELOMPOK : II (DUA)

1. FEBRIATNO S.H. TIMUMUN2. MUH. IQBAL ASIKI3. ERLIN ADAM4. WA USU5. WIDYA MEIFI PATIRO6. EKA OPI PUTERA7. SURANDI

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN AJARAN 2014/2015