Contoh Kerangka Teori

11
BAB II – Kerangka Teori

description

Contoh

Transcript of Contoh Kerangka Teori

Page 1: Contoh Kerangka Teori

BAB II – Kerangka Teori

Page 2: Contoh Kerangka Teori

Definisi

• Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama dikenal oleh manusia, berhubungan dengan tempat tinggal di daerah urban, lingkungan yang padat, yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura

Page 3: Contoh Kerangka Teori

Epidemiologi• Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat

Indonesia menurun ke posisi lima dengan jumlah penderita TBC terbesar 429 ribu orang. Lima negara dengan jumlah tersbesar kasus insiden pada tahun 2009 adalah India, Cina, Afrika Selatan, Nigeria, dan Indonesia

• Di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 didapatkan bahwa penyakit pada sistem pernapasan merupakan penyebab kematian kedua setelah sistem sirkulasi. Pada SKRT 1992 disebutkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian kedua, sementara SKRT 2001 menyebutkan bahwa tuberkulosis adalah penyebab kematian pertama pada golongan penyakit infeksi.

Page 4: Contoh Kerangka Teori

Klasifikasi• Berdasarkan Tipe Penderita• Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada beberapa tipe penderita, yaitu :

– Kasus baru• Adalah penderita yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian).

– Kasus kambuh (relaps)• Adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,

kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan positif.– Kasus pindahan (Transfer In)

• Adalah penderita yang sedang mendapatkan pengobatan di suatu kabupaten dan kemudian pindah berobat ke kabupaten lain. Penderita pindahan tersebut harus membawa surat rujukan/ pindah.– Kasus lalai berobat

• Adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 minggu atau lebih, kemudian datang kembali berobat. Umumnya penderita tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.– Kasus Gagal

• Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan).• Adalah penderita dengan hasil BTA negatif gambaran radiologik positif menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan dan atau gambaran

radiologik ulang hasilnya perburukan.– Kasus kronik

• Adalah penderita dengan hasil pemeriksaan dahak BTA masih positif setelah selesai pengobatan ulang kategori 2 dengan pengawasan yang baik.– Kasus bekas TB

• Hasil pemeriksaan dahak mikroskopik (biakan jika ada fasilitas) negatif dan gambaran radiologik paru menunjukkan lesi TB inaktif, terlebih gambaran radiologik serial menunjukkan gambaran yang menetap. Riwayat pengobatan OAT yang adekuat akan lebih mendukung.

• Pada kasus dengan gambaran radiologis meragukan lesi TB aktif, namun setelah mendapat pengobatan OAT selama 2 bulan ternyata tidak ada perubahan gambaran radiologis (Amin Z dkk, 2009).

Page 5: Contoh Kerangka Teori

Faktor Resiko

TUBERKULOSIS PARU

Status gizi (malnutrisi)

Sosioekonomi (lingkungan yang buruk & pemukiman padat)

Pendidikan rendah

Faktor toksik (rokok, minuman keras)

Page 6: Contoh Kerangka Teori

Cara Penularan• Penularan penyakit ini sebagian besar melalui inhalasi

basil yang mengandung droplet nuclei, khususnya didapat dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau dahak yang mengandung basil tahan asam (BTA). Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Percikan dapat bertahan beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab

• Lingkungan hidup yang sangat padat dan pemukiman di wilayah perkotaan kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas peningkatan jumlah kasus TB.

Page 7: Contoh Kerangka Teori

Manifestasi Klinis• Batuk terus-menerus dan berdahak selama 3

minggu atau lebih, dahak bercampur darah, (batuk darah)

• sesak nafas dan rasa nyeri dada• berkeringat malam• demam lebih dari satu bulan • nafsu makan menurun• berat badan menurun• badan lemah• rasa kurang enak badan (malaise)

Page 8: Contoh Kerangka Teori

Pemeriksaan

Penunjang

Page 9: Contoh Kerangka Teori

Tatalaksana

• Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3• Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.

Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE)

• Kategori Anak: 2HRZ/4HR

Page 10: Contoh Kerangka Teori

Komplikasi

• Batuk darah• Pneumotoraks• Luluh paru• Gagal napas• Gagal jantung• Efusi pleura

Page 11: Contoh Kerangka Teori

Prognosis

• Prognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali jika infeksi disebabkan oleh strain resisten obat atau pasien berusia lanjut dengan debilitas atau mengalami gangguan kekebalan yang berisiko tinggi menderita tuberkulosis milier.