CONTENT RUDY.pdf
Transcript of CONTENT RUDY.pdf
PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN BALANCED
Jurnal llrniah Akuntansi dan Humanika JlNAH Volume4 Nomor 2 Singaraja, Junl 2015 ISSN 2089-3310
SCORECARD
Rudy Lizwaril Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
E-mail: [email protected]
. ABSTRAK
Koperasi di Indonesia pada saat ini belum memiliki kinerja yang memuaskan. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan atau unit tisaha hanya berdasarkan aspek finansial. Demikian pula halnya dengan koperasi, koperasi dinyatakan berkinerja baik jika memperoleh laba yang tinggi dan memiliki aset yang besar. Oleh karena koperasi memiliki tujuan yang tidak semata-mata bisnis, diperlukan stiatu metode trntuk mengukur kinerja koperasi dari berbagai aspek. SaIah satu metode yang dianggap tepat untuk mengukur kinerja koperasi adalah balanced scorecard.
Hasil pengukuran kinerja Koperasi INTI dengan menggunakan metode balanced scorecard dari tahun 2008 s.d. 2009 berturut-turut 98,85; 85,2 7; 95,77; 76,90; 87,97; 89,96, namun demikian belum pernah mencapai skor 100.
Pencapaian masing-masing perspektif selalu berubah, ha1 ini disebabkan Koperasi INTI belum dapat mempertahankan kinerja yang telah dicapai.
Agar dapat mencapai skor yang optimal peneliti menyarankan agar koperasi perlu mempertahankan pencapaian skor yung telah ada dengan tetap berusaha mencapai target-target lainnya, beberapa unsur yang hams diperhatikan untuk masing-masing perspektif adalah: (a) Untuk p e r s p e w keuangan: Perputaran persediaan, melakukan perbaikan manajemen pembelian, sehingga dapat mengurangi hari terjual persediaan, (b) Untuk perspektif bisnis internal: Penyelesaian Laporan Keuangan Perlu disempurnakan sistem informasi akuntansi melalui penyediaan perangkat lunak sistem pelaporan keuangan, sehingga laporan keuangan dapat diselesikan lebih cepat, (c) Untuk perspektif belajar dun berkembang: Kaderisasi dan sumbang saran. Perlu dilakukan promosi pelatihan anggota sehingga lebih banyak lagi anggota yang ikut serta. Untuk sistem sumbang saran perlu dilengkapi dengan saran dun cara-cara melaksanakan saran tersebut, sehingga sistem sumbang saran ini menjadi lebih efektiJ:
PENDAHULUAN
Koperasi di Indonesia meskipun
sudah lama berdiri, masih belum memiliki
kine rja yang memuaskan. Secara umum,
perrnasalahan yang dihadapi koperasi adalah
kekurangan likuiditas, legalitas dan belum
meratanya pemanfaatan teknologi untuk
peningkatan efektivitas dan efisiensi
pelayanan (Choirul Djamhari, Deputi
Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi
dan UKM, www.bisnis.com, 2 1-05-20 14).
Sama halnya dengan jenis usaha
lainnya, pengukuran kinerja koperasi masih
bersifat tradisional. Pengukuran kine rja ini
lebih menitikberatkan pada aspek keuangan,
sehingga suatu koperasi dinilai baik jika
labanya tinggi dan likuiditasnya baik. i
Padahal sebuah koperasi punya tugas yang
lebih utama disamping memperoleh laba
yang tinggi yaitu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
Untuk mengetahui kinerja koperasi
secara keseluruhan perlu digunakan suatu
metode yang dapat mengukur kinerja
koperasi bukan dari aspek keuangannya saja
melainkan juga aspek-aspek non keuangan.
Metode yang dianggap dapat memenuhi
keinginan untuk menilai kinerja
organisasiJperusahaan secara keseluruhan
adalah balanced scorecard. Dengan metode
ini diharapkan pengukuran kinerja tidak
hanya pada asepk keuangan saja melainkan
juga asepk lainnya yaitu perspektif
pelanggan, perspektif bisnis internal dan
perspektif perturnbuhan dan pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengukuran kinerja koperasi dengan
balanced scorecard. Adapun rumusan
maslaah dalam penelitian ini yakni
Bagaimanakah pengukuran kine rja koperasi
dengan metode balanced scorecard?
KAJIAN PUSTAKA
1.1. Kinerja
Pengertian kine rja dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan
oleh Balai Pustaka adalah :
1. sesuatu yang dicapai
2. prestasi yang diperlihatkan
3. kemampuan kerja (tt peralatan)
(1995503).
Siege1 dan Shim memberikan
batasan yang lebih rinci tentang kine rja yaitu
: "Pernyataan yang menyajikan ukuran hasil
yang sebenarnya dari beberapa kegiatan
pribadi atau kesatuan pada periode waktu
yang sarna. Hasil ini sebaiknya
dibandingkan dengan anggaran atau ukuran
standar yang diperoleh dengan beberapa
asumsi keadaan selama periode yang sama".
(1994:340).
Pengertian kinerja menurut Cooper menentukan pencapaian kinerja perusahaan
dan Ijiri adalah : "General term applied to secara empiris. Dengan demikian informasi
part or all the conduct or activities of an
organization a period of time ". (1984 :
378).
Dari ketiga ungkapan di atas dapatlah ditarik
suatu pengertian dari kinerja yaitu :
1. Gambaran prestasi yang telah dicapai.
2. Selalu dibandingkan dengan ukuran
standar.
3. Sifatnya relatif tergantung pada tinggi
rendahnya standar yang digunakan.
Di lingkungan usaha, secara umum masih
ada anggapan bahwa laba merupakan salah
satu tolok ukur dalam mengukur kinerja
perusahaan. Sehingga perusahaan yang
labanya kecil dianggap berkinerja rendah,
paqlahal ada aspek lain yang hams dinilai.
Dengan demikian laba bukan satu-satunya
tolak ukur dalam menilai perusahaan.
Pada dasarnya kinerja dapat juga
diartikan sebagai hasil yang telah dicapai
dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
tentang kinerja yang diberikan dapat
mencerminkan hasil kegiatan yang
dilaksanakan oleh perusahaan dalam kurun
waktu tertentu. Berkaitan dengan masalah
ini, maka untuk menentukan keberhasilan
suatu perusahaan, Standards of Desirability
at& apa yang diharapkan perusahaan dalam
melakukan sesuatu hams dinyatakan secara
jelas. Dengan demikian, baik perusahaan
ataupun penilai dalam menentukan
keberhasilan perusahaan benar-benar
mengetahui apa yang diinginkan oleh
perusahaan.
1.2. Balanced Scorecard
Pengertian Balanced Scorecard menurut
Paul R. Niven (2002: 12):
We can describe the Balanced Scorecard as a carefully selected set of measures derived from an organization's strategy. The measures selected for the Scorecard represent a tool for leaders to use in
perusahaan. Dalam pembahasan ini kinerja communicating to employees and external stakeholders the outcomes dimaksudkan sebagai hasil yang telah and performance drivers by which
dicapai atas berbagai kegiatan yang the organization will achieve its mission and strategic objectives.
dilakukan dalam mendayagunakan sumber- Pengertian lainnya menurut Mulyadi
sumber yang tersedia. Balanced Scorecard merupakan
Namun demikian perlu dipahami, contemporary management tool yang bahwa perusahaan mempunyai berbagai
digunakan untuk mendongkrak kemampuan ragam kegiatan, sehingga untuk mengukur
organisasi dalam melipatgandakan kinerja kinerjanya perlu ditentukan aspek yang
keuangan (2001 : 1). Sedangkan Anthony, menjadi tolok ukur pengukuran kinecia Banker, Kaplan, dan Young (1997)
tersebut. Tolok ukur penting untuk
mendefinisikan Balanced Scorecard "a hukum koperasi dengan melandaskan
measurement and mangement system that kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
views a busniess tinit's performance form sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
four perspectives: financial, customers, yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
internal business process and learning and Tujuan dibentuknya koperasi
growth". berdasarkan W No. 25 tahun 1992 adalah:
Dari uraian di atas, dapat ditarik memajukan kesejahteran anggota pada
suatu pengetian Balanced Scorecard yaitu khususnya dan masyarakat pada umumnya
sebuah konsep pendekatan baru dalarn' serta ikut membangun tatanan perekonomian
mengukur kinerja perusahaan, dimana tidak nasional dalam rangka mewujudkan
hanya perspektif keuangan saja yang diukur, masyarakat yang maju, adil dan makmur
tetapi juga perspektif non-keuangan , seperti berlandaskan Pancasila dan UUD 45.
: pelanggan, proses bisnis internal dan Mengingat tujuan koperasi tidak
proses pembelajaran dan pertumbuhan. semata-mata mencari keuntungan dan tugas
Pada dasarnya tujuan yang hendak koperasi yang lebih kompleks dibandingkan
dicapai sebuah organisasi adalah unit usaha lain, adalah menjadi tidak adil
menciptakan perubahan-perubahan dalam jika kinerja koperasi hanya dinilai dari sisi
pertambahan kekayaan yang bersifat keuangan saja, sehingga lebih tepat menilai
material dan immaterial, yang diwujudkan kinerja koperasi dari berbagai aspek. Salah
dalam visi organisasi. Dengan konsep satu metode yang dianggap tepat untuk
Balanced Scorecard, pencapaian visi menilai kinerja koperasi adalah Balanced
organisasi tersebut diturunkan secara Scorecard.
menyeluruh (komprehensif) ke dalam empat
perspektif : METODE PENELITIAN
1. Perspektif keuangan (fmansial). Teknik Analisis data
2. Perspektif pelanggan. Dalam penelitian ini jenis penelitian
3. Perspektif proses bisnis internal. . yang dilakukan adalah metode deskriptif
4. Perspektif pembelajaran dan yaitu jenis penelitian yang menggambarkan
pertumbuhan. apa yang dilakukan perusahaan
berbsarkan fakta-faktatkejadian-kejadian
1.3. Koperasi pada perusahaan tersebut untuk kemudian
Koperasi menurut UU No. 25 Tahun diolah menjadi data dan selanjutnya
1992 adalah adalah : badan usaha yang dianalisis sehingga pada akhirnya
beranggotakan orang seorang atau badan menghasilkan suatu kesimpulan. Sebelum
1640
melakukan pengukuran kinerja penulis
melakukan langkah-langkah implementasi
Balanced Scorecard sebagai berikut :
1. Menentukan Jenis Usaha
Jenis usaha Koperasi INTI adalah
perdagangan umum dan simpan
pinjam.
2. Menentukan Visi Perusahaan
Visi perusahaan atau tujuan yang
hendak dicapai sebuah perusahaan di
masa depan merupakan ha1 yang
sangat penting dan memberikan
seluruh anggota organisasi
perusahaan suatu fokus yang terarah.
Visi Koperasi INTI zdalah Menjadi
penyedia solusi infokom terkemuka di
Indonesia.
i
'3. Membangun Perspektif
Berdasarkan metode Balanced
Scorecard perspektif yang dibangun
terdiri dari empat perspektif yaitu :
perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif bisnis intemal,
dan perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran.
4. Menurunkan Visi Perusahaan ke
Setiap Perspektif
Visi perusahaan diturunkan ke setiap
perspektif sebagai berikut :
a. Keuangan yang sehat diturunkan
ke dalam perspektif keuangan.
b. Seluruh lapisan masyarakat adalah
pelanggan diturunkan dalam
perspektif pelanggan.
c. Berkembang dan terdepan dalam
keselamatan dan keandalan
diturunkan dalam perspektif
proses bisnis intemal.
d. Pelopor dalam pembangunan
benvawasan lingkungan
diturunkan dalam perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran.
5. Mengidentifikasikan Faktor Kritis
Pada tahap ini kita identifikasikan
faktor-faktor kritis apa yang terdapat
dalam perusahaan dalam mencapai
visi yang diinginkan. Faktor-faktor
kritis tersebut bisa berbeda satu sarna
lain berdasarkan jenis industri.
6. Membangun Ukuran-ukuran
Faktor Kritis
Selanjutnya dalam tahap ini
ditentukan ukuran-ukuran kuantitatif
dari faktor kritis tersebut, sehingga
mudah untuk dimengerti dan
dilaksanakan pada level operasional.
7. Mendirikan Balanced Scorecards
yang Komprehensif
Setelah tahap-tahap diatas dilalui,
maka tahap berikutnya adalah
mendirikan suatu struktur Balanced
Scorecards yang komprehensif, yang
menggambarkan seluruh hasil
penurunan visi perusahaan ke setiap
perspektif yang diinginkan.
8. Memformulasikan Target Rencana Kerja dan Anggaran
Target atau pun hasil yang diharapkan Koperasi Tahun 2008 sampai dengan
merupakan suatu komitmen dari hasil 2013.
konsensus anggota organisasi. 9. Mengukur Kinerja
Dimana target tersebut merupakan Pada tahap ini dilakukan pengukuran
hasil minimal yang hams diperoleh kinerja berdasarkan struktur Balanced
guna tercapainya visi perusahaan. Scorecards.
Dengan adanya target perusahaaq
dapat mengukur tingkat keberhasilan HASIL DAN PEMBAHASAN
dari usaha atau pun kegiatan yang Hasil Penelitian
selama ini dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan yang
Dalam ha1 ini target berdasarkan dilakukan untuk tahun 2008, diperoleh hasil
Keputusan Rapat Anggota Tentang sebagai berikut:
Tabel 5.1.
Pengukuran Kinerja Tahun 2008
Sumber : Penelitian 2014
Pencapaian kinerja pada tahun 2008 a. Untuk perspektif keuangan koperasi
secara keseluruhan memperoleh skor 76,85 berhasil melampaui target penjualan
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan dan Net Profit Margin. Narnun untuk
demikian secara keseluruhan koperasi belum unsur perputaran persediaan masih di
dapat mencapai target yang diharapkan. bawah target yaitu mencapai 40 hari
Hasil pengukuran kinerja untuk masing- dari 30 hari yang ditargetkan.
masing perspektif adalah sebagai berikut:
No.
I.
II.
Ill.
Pencapaian Bobot
20
20
20
10
5
5
5
Perspektif
KEUPNGAN
PELANGGAN
PROSES BlSNlS
Jurnlah
Rp 32.249.478.000,00
-2,16% thd. Penjualan
40
20%
5%
1%
20
Bobot
22,Kl
2L47
15,m
lL@J
5,M)
5,m
3,75
Sasaran
lndlkator
a. Total Penjualan
b. Net Profit Terhadap Penjualan
c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)
a. Perolehan Kontrak
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Komplain JmlhTransaksi)
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)
a. Penyelesaian Laporan Keuangan Eulanan, tQ bulan berikutnya
Target
- Rp 25.041454.310,Kl
- 2,01% thd. Penjualan
30
10%
5%
1%
15
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
berhasil melampaui target
perturnbuhan kontrak yang ditetapkan
yaitu 20%. Hal ini sangat mendukung
kesinambungan usaha koperasi, karena
kontrak-kontrak yang akan dijadikan
penjualan sudah diperoleh.
c. Untuk perspektif proses bisnis,
koperasi masih belurn dapat memenuhi
target penyelesaian laporan keuangan.
Hal ini disebabkan kompetensi sumber
daya manusia yang masih kurang.
Biasanya koperasi mempekerjakan
lulusan SMK untuk melakukan proses
pelaporan keuangan. Narnun demikian
untuk pegawai yang keluar (resign)
dapat ditekan hingga 1%. Ini
membuktikan bahwa kenyamanan
bekerja cukup baik.
d. Untuk perspektif belajar dan
berkembang, koperasi berhasil
melampaui target produktivitas
karyawan sebagai akibat
terlampauinya target penjualan. Untuk
pelatihan kepada anggota baru tercapai
43 orang dari target 50 orang. Hal ini
disebabkan ada anggota yang
mengundurkan din secara mendadak
padahal peserta dibatasi hanya 50
orang. Demikian pula halnya dengan
sumbang saran, masing-masing
karyawan diwajibkan untuk
memberikan satu saran dan . dilombakan, namun masih terdapat
karyawan yang belum memberikan
saran dengan alasan sakit atau cuti
pada saat saran dikumpulkan.
Dari hasil penilaian kinerja di atas,
beberapa unsur yang hams diperhatikan
adalah:
1) Untuk perspektif keuangan: Perputaran
persediaan
2) Untuk perspektif bisnis internal:
Penyelesaian Laporan Keuangan
3) Untuk perspektif belajar dan
berkembang: Kaderisasi dan surnbang
saran.
Berdasarkan hasil perhitungan yang
dilkukan untuk tahun 2009, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 5.2.
Pengukuran Kinerja Tahun 2009
Sumber : Penelitian 201 4
Pencapaian kinerja pada tahun 2009
secara keseluruhan memperoleh skor 65,74
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
demikian secara keseluruhan koperasi belum
dapat mencapai target yang diharapkan dan
memperoleh skor lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Hasil pengukuran kine rja untuk
masing-masing perspektif adalah sebagai
berikut: c.
a. Untuk perspektif keuangan koperasi
berhasil melampaui target penjualan.
Namun untuk unsur Net Profit
Margin dan perputaran persediaan
masih di bawah target yaitu
mencapai 40 hari dari 30 hari yang
ditargetkan.
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
berhasil melampaui target
pertumbuhan kontrak yang
ditetapkan yaitu 20%, menekan
komplain pelanggan dan denda
keterlambatan. Hal ini sangat
mendukung kesinambungan usaha
koperasi, karena kontrak-kontrak
yang akan dijadikan penjualan sudah
diperoleh.
Untuk perspektif proses bisnis,
koperasi masih belum dapat
memenuhi target penyelesaian
laporan keuangan. Hal ini
disebabkan kompetensi sumber daya
manusia yalig masih kurang.
Biasanya koperasi mempeke rjakan
lulusan SMK untuk melakukan
proses pelaporan keuangan. Namun
demikian untuk pegawai yang keluar
(resign) dapat ditekan hingga 1%. Ini karyawan yang belum memberikan
membuktikan bahwa kenyamanan saran dengan alasan sakit atau cuti
bekerja cukup baik. pada saat saran dikumpulkan.
d. Untuk perspektif belajar dan Dari hasil penilaian kinerja di atas,
berkembang, koperasi belum berhasil beberapa unsur yang hams diperhatikan
melampaui target produktivitas adalah:
karyawan sebagai akibat tidak 1 ) Untuk perspektif keuangan: Net
tercapainya target penjualan. Untuk Profit Margin dan Perputaran
pelatihan kepada anggota bam persediaan
tercapai 47 orang dari target 50 2) Untuk perspektif bisnis internal:
orang. Hal ini disebabkan ada Penyelesaian Laporan Keuangan
anggota yang mengundurkan diri 3) Untuk perspektif belajar dan
secara mendadak padahal peserta berkembang: Produktivitas
dibatasi hanya 50 orang. Demikian Karyawan, Kaderisasi dan sumbang
pula halnya dengan sumbang saran, saran.
masing-masing karyawan diwajibkan
untuk memberikan satu saran dan
dilombakan, namun masih terdapat \
Tabel 5.3.
Pengukuran Kinerja Tahun 2010
Surnber : Penelitian 20 14
No.
I.
II.
Ill.
IV.
Pencapaian Perspektif
KEUANGAN
PELANGGAN
PROSES BlSNlS
BEWRR DAN
BERKEMMG
Jumlah
Rp 40.075.769.633,00
- 2,08%M. Penjualan
35
6%
5%
1%
18
1%
- Rp679,25 jVOrangmn.
1
52 .
57
Jumlah
b b o t
21,31
22,00
17,14
6,00
5,m
5,m
4,17
5,50
4,M)
2,m
~ 208
0,97
74,46 100
Bobot
20
20
20
10
5
5
5
5
5
2
2
1
Sasaran
lndikator
a. Total Penjualan
b. Net Profit Terhadap Penjualan
c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)
a. Perdehan Kontrak
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Kmplain JmlhTransabi)
c. Peningbtan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)
a. Penyelesaian Laporan Keuangan Bulanan, tgl hlan krikutnya
b. Motiwi (Mab 2 %Resign)
a. ProduMivltas Kalyawan
- Profesionalisrne (Pelatihanf Kalyawan)
-Kadertsasi (Jurnlah AnggotaYg Oiterikan Pelatihan)
-Sumbang Saran (Jumlah Saranflaryawan)
Target
- Rp 37.619.~2.090,00
- 1,89% M. Penjuslan
30
10%.
5% '
1%
15
2%
- Rp.737,63 jV0rangKnn.
1
50
59
Pencapaian kinerja pada tahun 2010 d. Untuk perspektif belajar dan
secara keseluruhan memperoleh skor 74,46 berkembang, koperasi belum berhasil
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan melarnpaui target produktivitas
demikian secara keseluruhan koperasi belum karyawan meskipun penjualan
dapat mencapai target yang diharapkan, melampaui target. Hal ini disebabkan
namun demikian memperoleh skor lebih adanya penambahan 8 orang pegawai
tinggi dari tahun sebelumnya. Hasil baru sehingga angka pembagi menjadi
pengukuran kinerja untuk masing-masing. lebih besar. Untuk pelatihan kepada
perspektif adalah sebagai berikut: anggota tercapai 52 orang dari target 50
a. Untuk perspektif keuangan koperasi orang. Hal ini disebabkan semua
berhasil melampaui target penjualan. anggota dan cadangan peserta hadir
Namun untuk unsur Net Profit Margin semua. Demikian pula halnya dengan
dan perputaran persediaan masih di sumbang saran, masing-masing
bawah target yaitu mencapai 35 hari karyawan diwajibkan untuk
dari 30 hari yang ditargetkan namun memberikan satu saran dan
demikian ada perbaikan 5 hari dilombakan, masih terdapat karyawan
dibandingkan tahun lalu. yang belum memberikan saran dengan
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi alasan sakit atau cuti pada saat saran
belum berhasil melampaui target dikumpulkan namun demikian terdapat
pertumbuhan kontrak yang ditetapkan perbaikan.
yaitu hanya 6%, namun demikian Dari hasil penilaian kinerja di atas,
berhasil menekan komplain pelanggan beberapa unsur yang hams diperhatikan
dan denda keterlambatan. adalah:
c. Untuk perspektif proses bisnis, koperasi 1) Untuk perspektif pelanggan:
masih belum dapat memenuhi target Pertumbuhan perolehan kontrak.
penyelesaian laporan keuangan. Hal ini 2) Untuk perspektif bisnis internal:
disebabkan kompetensi sumber daya Penyelesaian Laporan Keuangan
manusia yang masih kurang. Koperasi 3) Untuk perspektif belajar dan
mempekerjakan lulusan SMK untuk berkembang: Produktivitas Karyawan,
melakukan proses pelaporan keuangan. Kaderisasi dan sumbang saran.
Namun demikian untuk pegawai yang
keluar (resign) dapat ditekan hingga
1%. Ini membuktikan bahwa
kenyamanan bekerja cukup baik.
1646
Tabel 5.4.
Pengukuran Kinerja Tahun 2011
Sumber : Penelitian 201 4
Pencapaian kinerja pada tahun 201 1
secara keseluruhan memperoleh skor 77,58
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
demikian secara keseluruhan koperasi belum ',
dapat mencapai target yang diharapkan.
Hasil pengukuran kinerja untuk masing-
masing perspektif adalah sebagai berikut:
a. Untuk perspektif keuangan koperasi
tidak berhasil melampaui target
penjualan. Hal ini disebabkan adanya
kebijkan pengurus untuk mengganti
kebijakan akuntansi berdasarkan
PSAK menjadi PSAK-ETAB.
Akibatnya koperasi tidak lagi
mengkonsolidasikan laporan keuangan
anak perusahaannya. Untuk unsur Net
Profit Margin berhasil melampaui
target dan perputaran persediaan masih
di bawah target yaitu mencapai 36 hari
dari 30 hari yang ditargetkan.
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
belum berhasil melampaui target
pertumbuhan kontrak yang ditetapkan
yaitu hanya 4%, namun demikian
berhasil menekan komplain pelanggan
dan denda keterlambatan.
c. Untuk perspektif proses bisnis,
koperasi masih belum dapat memenuhi
target penyelesaian laporan keuangan.
Hal ini disebabkan kompetensi sumber
daya manusia yang masih kurang.
Koperasi mempeke rjakan lulusan
SMK untuk melakukan proses
pelaporan keuangan. Namun demikian
untuk pegawai yang keluar (resign)
dapat ditekan hingga 1%. Ini
membuktikan bahwa kenyamanan
bekerja cukup baik.
d. Untuk perspektif belajar dan
berkembang, koperasi belum berhasil
melampaui target produktivitas Dari hasil penilaian kinerja di atas,
karyawan meskipun penjualan beberapa unsur yang hams diperhatikan
melampaui target. Hal ini disebabkan adalah:
adanya perubahan kebijakan akuntansi 1) Untuk perspektif keuangan: Realisasi
sehingga angka penjualan menjadi Penjualan dan perputaran penjualan.
lebih kecil. Untuk pelatihan kepada 2) Untuk perspektif pelanggan:
anggota tercapai 51 orang dari target Pertumbuhan perolehan kontrak.
50 orang. Hal ini disebabkan semua 3) Untuk perspektif bisnis internal: . anggota dan cadangan peserta hadir Penyelesaian Laporan Keuangan
sernua. Demikian pula halnya dengan 4) Untuk perspektif belajar dan
sumbang saran, masing-masing berkembang: Produktivitas
karyawan diwajibkan untuk Karyawan.
memberikan satu saran dan Berdasarkan hasil perhitungan yang
dilombakan. dilkukan untuk tahun 20 12, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 5.5.
Pengukuran Kinerja Tahun 2012
Sumber : ~enelitian 20 14
Pencapaian kinerja pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hasil
secara keseluruhan memperoleh skor 69,3 1 pengukuran kinerja untuk masing-masing
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan perspektif adalah sebagai berikut:
demikian secara keseluruhan koperasi belum a. Untuk perspektif keuangan koperasi
dapat mencapai target yang diharapkan dan tidak berhasil melampaui target
No.
I.
II.
Ill.
N.
Perspektif
KEWWGAN
PELANGGAN
PROSES BlSNlS
BEWAR DAN
BERKEMBANG
Jumlah
Bobot
20
20
20
10
5
5
5
5
5
2
2
1
100 69,31
Sasaran
lndikator
a. Total Penjualan
b. Net Profit Terhadap Penjualan
c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)
a. Perolehan Kantrak
b. Peninghatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Kmplain Jmlh Transaksi)
c. Peninglatan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)
a. Penyelesaian lapwan Keuangan Bulanan, tgl bulan terikutnya
b. Motivasi (Maks 2 %Resign)
a. Prcduktivitas Karyamn
- Profesionalisme (Pelatihanl Katyawan)
- Kaderisasi (JumlahPnggotaYg Diberikan Pelatihan)
- Sumbang Saran (Jumlah Saranfiaryawan)
Pencapaian
Target
- Rp 14.777.562.272,34
-5,31% tM. Penjualan
30
10%
5%
1%
15
2%
- Rp.476,70jVOranglrtm.
1
50
31
Jurnlah
Rp 13.781.927.673,77
-2,74% tM. Penjualan
30
8%
5%
1%
15
1%
- Rp,574,25jt/Oranglr/Th.
1
50
31
Bobot
18,65
10.31
20,M
8,m
5,m
5,m
5,@
5 3
5,50
2,00
2,M)
100
penjualan. Untuk unsur Net Profit
Margin belum berhasil melampaui
target dan perputaran persediaan
berhasil mencapai target yaitu
mencapai 30 hari dari 30 hari yang
ditargetkan.
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
belum berhasil melampaui target
pertumbuhan kontrak yang
ditetapkan yaitu hanya 4% akibat
tidak tercapainya target penjualan,
namun demikian berhasil menekan
komplain pelanggan dan denda
keterlam batan.
c. Untuk perspektif proses bisnis,
koperasi dapat memenuhi target
penyelesaian laporan keuangan. Hal
ini disebabkan adanya peningkatan 4
kompetensi sumber daya manusia
melalui kursus dan pelatihan.
Pegawai yang keluar (resign) dapat
ditekan hingga 1 %. Ini membuktikan
bahwa kenyamanan bekerja cukup
baik.
d. Untuk perspektif belajar dan
berkembang, koperasi berhasil
melampaui target produktivitas
karyawan karena penjualan
melampaui target. Untuk pelatihan
kepada anggota tercapai 50 orang > dari target 50 orang. Demikian pula
halnya dengan surnbang saran,
masing-masing karyawan telah
memberikan satu saran dan
dilombakan.
Dari hasil penilaian kinerja di atas,
beberapa unsur yang hams diperhatikan
adalah: Untuk perspektif keuangan:
Realisasi Penjualan dan Net Profit. Untuk
perspektif pelanggan: Pertumbuhan
perolehan kontrak. Berdasarkan hasil
perhitungan yang dilakukan untuk tahun
20 13, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.6.
Pengukuran Kinerja Tahun 2013
Sumber : Penelitian 20 14
Pencapaian kine rja pada tahun 20 13
',, secara keseluruhan memperoleh skor 89,3 1
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
demikian secara keseluruhan koperasi belum c.
dapat mencapai target yang diharapkan dan
lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hasil
pengukuran kinerja untuk masing-masing
perspektif adalah sebagai berikut:
a. Untuk perspektif keuangan koperasi
berhasil melampaui target penjualan.
Untuk unsur Net Profit Margin belum d.
berhasil melampaui target dan
perputaran persediaan belum berhasil
mencapai target yaitu mencapai 40
hari dari 30 hari yang ditargetkan.
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
berhasil melampaui target
perturnbuhan kontrak yang ditetapkan
No.
I.
II.
Ill.
N.
yaitu hanya 12% dan berhasil
menekan komplain pelanggan dan
denda keterlambatan.
Untuk perspektif proses bisnis,
koperasi belum dapat memenuhi
target penyelesaian laporan keuangan.
Pegawai yang keluar (resign) dapat
ditekan hingga 1 %. Ini membuktikan
bahwa kenyarnanan beke rja cukup
baik.
Untuk perspektif belajar dan
berkembang, koperasi berhasil
melampaui target produktivitas
karyawan karena penjualan
melampaui target. Untuk pelatihan
kepada anggota tercapai 45 orang dari
target 50 orang. Untuk sumbang
Perspektif
KEUANGAN
PELANGGAN
PROSES BlSNlS
INTERNAL
BEWAR DAN
BERKEMBANG
89,96
Bobot
20
20
20
10
5
5
5
5
5
2
2
1
Iumlah 100
Sasaran
lndikator
a Total Penjualan
b. Net Profit Terhadap Penjualan
c. Perputaran Persediaan (maks hari tejual).
a. Peltumbuhan Perolehan Kontrak
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (M& 5% Komplain hnlh Transaksi)
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)
a. Penyelesaian Laporan Keuangan Bulanan, tgl bulan berikutnya
b. Motivasi (Maks 2 %Resign)
a. Produktivitas Kalyawan
. Profesionalisme (Pelatihanf Karyawan)
- Kaderisasi (Jumlah Anggota Yg Diberikan Pelatihan)
- Sumbang Saran (Jumlah Saranparyawan)
Target
Up 18.693.704.728,OO
3,45%
30
10%
5%
1%
15
2%
Rp.667,63jt/0rangnnn
1
50
28
Pencapaian
Jumlah
Rp 28.536.557.280.00
- 2.61% thd. Penjualan
40
12%
5%
1%
18
4%
. Rp.1.019,16 jt/Oranmn.
1
45
25
Bobot
22,OO
15,10
15.00
1lOO
5,OO
5,OO
4,17
2,50
5 5 0
2,OO
1,80
0.89
saran, hanya 25 dari 28 orang yang 2) Untuk perspektif bisnis internal :
memberikan saran. Penyelesaian Laporan Keuangan dan
Dari hasil penilaian kinerja di atas, Motivasi.
beberapa unsur yang hams diperhatikan 3) Untuk perspektif belajar dan
adalah: berkembang : Kaderisasi dan
1) Untuk perspektif keuangan: Net Profit Sumbang Saran
Margin dan Perputaran Persediaan.
Pembahasan
Tabel 5.7.'
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kinerja Dengan Balanced Scorecard
., Sumber : Penelitian 2014
Dari Tabel 5.7. di atas bahwa
pencapaian skor tertinggi terjadi pada tahun
2008 dan tidak terjadi lagi pada periode-
periode berikutnya. Dari data di atas juga
terlihat bahwa koperasi belum pernah
mencapai skor 100.
1) Untuk perspektif keuangan hanya
pada tahun 2010 yang melampui
target.
2) Untuk perspektif pelanggan hanya
pada tahun 2008,2009 dan 2013 yang
mencapai dan melampaui target.
3) Untuk perspektif bisnis internal hanya
tahun 2012 yang mencapai target.
4) Untuk perspektif belajar dan
berkembang 2008, 2012 dan 2013
yang mencapai target.
Perspektif
Keuangan
Pelanggan
Proses Bisnis Internal
Belajar & Berkembang
Jumlah
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa
1) Hasil pengukuran kinerja Koperasi
INTI dengan menggunakan metode
balanced scorecard dari tahun 2008
sarnpai dengan 2009 berturut-turut
98,85; 85,27; 95,77; 76,90; 87,97;
89,96, namun demikian belum
pernah mencapai skor 100.
2009
46,17
21,oO
9,45
8,64
85,27
TARGET
60 20
10
10
100
2010
60,45
16,00
9,67
9,65
95,77
2008
58,47
21,00
9,25
10,14
98,85
2011
44,99
14,OO
9,91
8,OO
76,90
2012
48,97
18,M
10,50
10,50
87,97
2013
52,lO
21,OO
6/67
10,19
89,96
2) Pencapaian masing-masing
perspektif selalu berubah, ha1 ini
disebabkan Koperasi INTI belum
dapat mempertahankan kinerja yang
telah dicapai.
Saran-saran
1) Agar dapat mencapai skor yang >
optimal koperasi perlu
mempertahankan pencapaian skor
yang telah ada dengan tetap berusaha
mencapai target-target lainnya.
2) Beberapa unsur yang hams
diperhatikan untuk masing-masing
perspektif adalah:
a) Untuk perspektif keuangan:
Perputaran persediaan,
melakukan perbaikan manajemen
pembelian, sehingga dapat
mengurangi hari terjual
persediaan.
b) Untuk perspektif keuangan:
Perlu dipersiapkan produkljasa
c) Untuk perspektif bisnis internal:
Penyelesaian Laporan Keuangan
Perlu disempurnakan sistem
informasi akuntansi melalui
penyediaan perangkat lunak
sistem pelaporan keuangan,
sehingga laporan keuangan dapat
diselesikan lebih cepat.
d) Untuk perspektif belajar dan
berkembang: Kaderisasi dan
sumbang saran.
Perlu dilakukan promosi
pelatihan anggota sehingga lebih
banyak lagi anggota yang ikut
serta. Untuk sistem sumbang
saran perlu dilengkapi dengan
saran dan cara-cara melaksankan
saran tersebut, sehingga sistem
sumbang saran ini menjadi lebih
efekti f.
baru dan bisnis baru agar
kesinambungan usaha terjamin.
Anthony, Robert N., John Derden , Norton
DAFI'AR PUSTAKA M. Bedford, No "Management :Control System" diterjemahkan Ir.
Atkinson, Anthony A, Rajiv D. Banker, Agus Maulana, MSM Erlangga,
Jakarta 1993 Robert S. Kaplan, S. Mark Young,
"Management Accounting", Brandon, Charlesh & Ralph E. Drtina,
Prentice Hall, Englewood Cliffs, "Management Accounting Strategic
& Control", Mc Graw-Hill bC Y
Company Inc, Toronto, 1997 Translating Strategy Into Action
The Balanced Scorecard". Harvard Cooper W, W & Yuji Ijri (Edg) "KohlerS
Business School Press, Boston - Dictionary for Accountants", 6Ih
Massachusetts, 1996 Edition, Printice Hall of Private
Limited, Englewood Cliffs, 1984 Mulyadi, "Strategic Management System
dengan Pendekatan Balanced Cunningham, William H, "Introduction to
? Scorecard - Bagian Pertarna dari
Business" 2"d Edition, South- Dua Tulisan", Majalah Usahawan
Weternpublishing Co.,Cincinnati, No. 02 TH XXVIII Februari 1999
Ohio, 1989
, "Strategic Management System Friedman, Jack P., "Dictionary of Business
dengan Pendekatan Balanced Terms" , Baraon's Educational
Scorecard - Bagian Kedua dari Dua Series Inc., New York, 1987
Tulisan", Majalah Usahawan No. 03
Glueck, William F : Tauch Laurence R, TH XXVIII Maret 1999
Strategic Management and Business Mulyadi, & Johny Setiawan, "Sistem
i Policy ,Third Edition, New York Pelipatgandaa Kinerja Perusahaan
The Grow - Hill Book Company - Sistem Perencanaan &
1988. Pengendalian Manajemen, Salemba
Hansen, Mowen & R. Don Maryanne M, Empat, Jakarta, 200 1
"Management Accounting", Olve, Nils-G., Jan Ray & Magnus Wetter,
International Thomson Publishing, "Performances Drivers : A Pactical
Ohio, 1997 Guide to Using The Balanced
Hax, Arnold C. Majluf Nicolas S, Strategic Scorecard, John Wiley & Sons,
Management and Integrative West Sussex, 1999
Perspective, Prentice - Hill Robbins, Stephen P, Organization Theory
Company 1984. Structure Designs and Aplication,
Kaplan, Robert S. & David P. Norton, " The Third Edition, Prentice - Hall - Inc.
Strategy Focused Organization". 1990.
Harvard Business School Press, Siegel, Geri & Helena Ramanaukus
Boston - Massachusetts, 2001 Marconi, "Behavioral Accounting",
South-Weternpublishing
Co.,Cincinnati, Ohio, 1989
John Wiley & Sons. Inc., Toronto,
1998
Siegel, Joel G. & Jae K. Shim, "Kamus Tim BSC Proyek ABC, "Balanced
Istilah Akuntansi", Alihbahasa Scorecard - Mencapai Sukses
Moh. Kurdi, PT Elex Media Kompetisi, Proyek ABC PT
Komputindo, Jakarta, 1994 Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
Sondang P. Siogian, Manajemen Strategik, Bandung, 2000
Edisi Pertama, Jakarta Bumi ~ k s a r i Wheelen, Thomas L. & J. David Hunger
Sony Yuwono, Edi Sukarno, Muhammad
Ichsan, "Petunjuk Praktis
Penyusunan Balanced Scorecard -
Menuju Organisasi Yang Berfokus
pada Strategi", Gramedia, Jakarta,
2002
\ Stem, Carl W. & George Stalk JR (Ed), t
"Perspectives on Strategy - From
"Strategic Management Business
Policy" 71h Edition, Prentice Hall,
New Jersey, 2000
W .J.S. Poenvadarminta, "Kamus Besar
Bahasa Indonesia", Balai Pustaka,
Jakarta, 1995
UU No.25 Tahun 1992
www.bisnis.com diunduh tanggl 21
Desember 20 14 The Boston Consulting Group',