CONTENT RUDY.pdf

18
PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN BALANCED Jurnal llrniah Akuntansi dan Humanika JlNAH Volume4 Nomor 2 Singaraja, Junl 2015 ISSN 2089-3310 SCORECARD Rudy Lizwaril Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama E-mail: [email protected] . ABSTRAK Koperasi di Indonesia pada saat ini belum memiliki kinerja yang memuaskan. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan atau unit tisaha hanya berdasarkan aspek finansial. Demikian pula halnya dengan koperasi, koperasi dinyatakan berkinerja baik jika memperoleh laba yang tinggi dan memiliki aset yang besar. Oleh karena koperasi memiliki tujuan yang tidak semata-mata bisnis, diperlukan stiatu metode trntuk mengukur kinerja koperasi dari berbagai aspek. SaIah satu metode yang dianggap tepat untuk mengukur kinerja koperasi adalah balanced scorecard. Hasil pengukuran kinerja Koperasi INTI dengan menggunakan metode balanced scorecard dari tahun 2008 s.d. 2009 berturut-turut 98,85; 85,27; 95,77; 76,90; 87,97; 89,96, namun demikian belum pernah mencapai skor 100. Pencapaian masing-masing perspektif selalu berubah, ha1 ini disebabkan Koperasi INTI belum dapat mempertahankan kinerja yang telah dicapai. Agar dapat mencapai skor yang optimal peneliti menyarankan agar koperasi perlu mempertahankan pencapaian skor yung telah ada dengan tetap berusaha mencapai target-target lainnya, beberapa unsur yang hams diperhatikan untuk masing-masing perspektif adalah: (a) Untuk p e r s p e w keuangan: Perputaran persediaan, melakukan perbaikan manajemen pembelian, sehingga dapat mengurangi hari terjual persediaan, (b) Untuk perspektif bisnis internal: Penyelesaian Laporan Keuangan Perlu disempurnakan sistem informasi akuntansi melalui penyediaan perangkat lunak sistem pelaporan keuangan, sehingga laporan keuangan dapat diselesikan lebih cepat, (c) Untuk perspektif belajar dun berkembang: Kaderisasi dan sumbang saran. Perlu dilakukan promosi pelatihan anggota sehingga lebih banyak lagi anggota yang ikut serta. Untuk sistem sumbang saran perlu dilengkapi dengan saran dun cara-cara melaksanakan saran tersebut, sehingga sistem sumbang saran ini menjadi lebih efektiJ:

Transcript of CONTENT RUDY.pdf

Page 1: CONTENT RUDY.pdf

PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN BALANCED

Jurnal llrniah Akuntansi dan Humanika JlNAH Volume4 Nomor 2 Singaraja, Junl 2015 ISSN 2089-3310

SCORECARD

Rudy Lizwaril Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

E-mail: [email protected]

. ABSTRAK

Koperasi di Indonesia pada saat ini belum memiliki kinerja yang memuaskan. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan atau unit tisaha hanya berdasarkan aspek finansial. Demikian pula halnya dengan koperasi, koperasi dinyatakan berkinerja baik jika memperoleh laba yang tinggi dan memiliki aset yang besar. Oleh karena koperasi memiliki tujuan yang tidak semata-mata bisnis, diperlukan stiatu metode trntuk mengukur kinerja koperasi dari berbagai aspek. SaIah satu metode yang dianggap tepat untuk mengukur kinerja koperasi adalah balanced scorecard.

Hasil pengukuran kinerja Koperasi INTI dengan menggunakan metode balanced scorecard dari tahun 2008 s.d. 2009 berturut-turut 98,85; 85,2 7; 95,77; 76,90; 87,97; 89,96, namun demikian belum pernah mencapai skor 100.

Pencapaian masing-masing perspektif selalu berubah, ha1 ini disebabkan Koperasi INTI belum dapat mempertahankan kinerja yang telah dicapai.

Agar dapat mencapai skor yang optimal peneliti menyarankan agar koperasi perlu mempertahankan pencapaian skor yung telah ada dengan tetap berusaha mencapai target-target lainnya, beberapa unsur yang hams diperhatikan untuk masing-masing perspektif adalah: (a) Untuk p e r s p e w keuangan: Perputaran persediaan, melakukan perbaikan manajemen pembelian, sehingga dapat mengurangi hari terjual persediaan, (b) Untuk perspektif bisnis internal: Penyelesaian Laporan Keuangan Perlu disempurnakan sistem informasi akuntansi melalui penyediaan perangkat lunak sistem pelaporan keuangan, sehingga laporan keuangan dapat diselesikan lebih cepat, (c) Untuk perspektif belajar dun berkembang: Kaderisasi dan sumbang saran. Perlu dilakukan promosi pelatihan anggota sehingga lebih banyak lagi anggota yang ikut serta. Untuk sistem sumbang saran perlu dilengkapi dengan saran dun cara-cara melaksanakan saran tersebut, sehingga sistem sumbang saran ini menjadi lebih efektiJ:

Page 2: CONTENT RUDY.pdf

PENDAHULUAN

Koperasi di Indonesia meskipun

sudah lama berdiri, masih belum memiliki

kine rja yang memuaskan. Secara umum,

perrnasalahan yang dihadapi koperasi adalah

kekurangan likuiditas, legalitas dan belum

meratanya pemanfaatan teknologi untuk

peningkatan efektivitas dan efisiensi

pelayanan (Choirul Djamhari, Deputi

Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi

dan UKM, www.bisnis.com, 2 1-05-20 14).

Sama halnya dengan jenis usaha

lainnya, pengukuran kinerja koperasi masih

bersifat tradisional. Pengukuran kine rja ini

lebih menitikberatkan pada aspek keuangan,

sehingga suatu koperasi dinilai baik jika

labanya tinggi dan likuiditasnya baik. i

Padahal sebuah koperasi punya tugas yang

lebih utama disamping memperoleh laba

yang tinggi yaitu meningkatkan

kesejahteraan anggotanya.

Untuk mengetahui kinerja koperasi

secara keseluruhan perlu digunakan suatu

metode yang dapat mengukur kinerja

koperasi bukan dari aspek keuangannya saja

melainkan juga aspek-aspek non keuangan.

Metode yang dianggap dapat memenuhi

keinginan untuk menilai kinerja

organisasiJperusahaan secara keseluruhan

adalah balanced scorecard. Dengan metode

ini diharapkan pengukuran kinerja tidak

hanya pada asepk keuangan saja melainkan

juga asepk lainnya yaitu perspektif

pelanggan, perspektif bisnis internal dan

perspektif perturnbuhan dan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pengukuran kinerja koperasi dengan

balanced scorecard. Adapun rumusan

maslaah dalam penelitian ini yakni

Bagaimanakah pengukuran kine rja koperasi

dengan metode balanced scorecard?

KAJIAN PUSTAKA

1.1. Kinerja

Pengertian kine rja dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan

oleh Balai Pustaka adalah :

1. sesuatu yang dicapai

2. prestasi yang diperlihatkan

3. kemampuan kerja (tt peralatan)

(1995503).

Siege1 dan Shim memberikan

batasan yang lebih rinci tentang kine rja yaitu

: "Pernyataan yang menyajikan ukuran hasil

yang sebenarnya dari beberapa kegiatan

pribadi atau kesatuan pada periode waktu

yang sarna. Hasil ini sebaiknya

dibandingkan dengan anggaran atau ukuran

standar yang diperoleh dengan beberapa

asumsi keadaan selama periode yang sama".

(1994:340).

Page 3: CONTENT RUDY.pdf

Pengertian kinerja menurut Cooper menentukan pencapaian kinerja perusahaan

dan Ijiri adalah : "General term applied to secara empiris. Dengan demikian informasi

part or all the conduct or activities of an

organization a period of time ". (1984 :

378).

Dari ketiga ungkapan di atas dapatlah ditarik

suatu pengertian dari kinerja yaitu :

1. Gambaran prestasi yang telah dicapai.

2. Selalu dibandingkan dengan ukuran

standar.

3. Sifatnya relatif tergantung pada tinggi

rendahnya standar yang digunakan.

Di lingkungan usaha, secara umum masih

ada anggapan bahwa laba merupakan salah

satu tolok ukur dalam mengukur kinerja

perusahaan. Sehingga perusahaan yang

labanya kecil dianggap berkinerja rendah,

paqlahal ada aspek lain yang hams dinilai.

Dengan demikian laba bukan satu-satunya

tolak ukur dalam menilai perusahaan.

Pada dasarnya kinerja dapat juga

diartikan sebagai hasil yang telah dicapai

dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

tentang kinerja yang diberikan dapat

mencerminkan hasil kegiatan yang

dilaksanakan oleh perusahaan dalam kurun

waktu tertentu. Berkaitan dengan masalah

ini, maka untuk menentukan keberhasilan

suatu perusahaan, Standards of Desirability

at& apa yang diharapkan perusahaan dalam

melakukan sesuatu hams dinyatakan secara

jelas. Dengan demikian, baik perusahaan

ataupun penilai dalam menentukan

keberhasilan perusahaan benar-benar

mengetahui apa yang diinginkan oleh

perusahaan.

1.2. Balanced Scorecard

Pengertian Balanced Scorecard menurut

Paul R. Niven (2002: 12):

We can describe the Balanced Scorecard as a carefully selected set of measures derived from an organization's strategy. The measures selected for the Scorecard represent a tool for leaders to use in

perusahaan. Dalam pembahasan ini kinerja communicating to employees and external stakeholders the outcomes dimaksudkan sebagai hasil yang telah and performance drivers by which

dicapai atas berbagai kegiatan yang the organization will achieve its mission and strategic objectives.

dilakukan dalam mendayagunakan sumber- Pengertian lainnya menurut Mulyadi

sumber yang tersedia. Balanced Scorecard merupakan

Namun demikian perlu dipahami, contemporary management tool yang bahwa perusahaan mempunyai berbagai

digunakan untuk mendongkrak kemampuan ragam kegiatan, sehingga untuk mengukur

organisasi dalam melipatgandakan kinerja kinerjanya perlu ditentukan aspek yang

keuangan (2001 : 1). Sedangkan Anthony, menjadi tolok ukur pengukuran kinecia Banker, Kaplan, dan Young (1997)

tersebut. Tolok ukur penting untuk

Page 4: CONTENT RUDY.pdf

mendefinisikan Balanced Scorecard "a hukum koperasi dengan melandaskan

measurement and mangement system that kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

views a busniess tinit's performance form sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

four perspectives: financial, customers, yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

internal business process and learning and Tujuan dibentuknya koperasi

growth". berdasarkan W No. 25 tahun 1992 adalah:

Dari uraian di atas, dapat ditarik memajukan kesejahteran anggota pada

suatu pengetian Balanced Scorecard yaitu khususnya dan masyarakat pada umumnya

sebuah konsep pendekatan baru dalarn' serta ikut membangun tatanan perekonomian

mengukur kinerja perusahaan, dimana tidak nasional dalam rangka mewujudkan

hanya perspektif keuangan saja yang diukur, masyarakat yang maju, adil dan makmur

tetapi juga perspektif non-keuangan , seperti berlandaskan Pancasila dan UUD 45.

: pelanggan, proses bisnis internal dan Mengingat tujuan koperasi tidak

proses pembelajaran dan pertumbuhan. semata-mata mencari keuntungan dan tugas

Pada dasarnya tujuan yang hendak koperasi yang lebih kompleks dibandingkan

dicapai sebuah organisasi adalah unit usaha lain, adalah menjadi tidak adil

menciptakan perubahan-perubahan dalam jika kinerja koperasi hanya dinilai dari sisi

pertambahan kekayaan yang bersifat keuangan saja, sehingga lebih tepat menilai

material dan immaterial, yang diwujudkan kinerja koperasi dari berbagai aspek. Salah

dalam visi organisasi. Dengan konsep satu metode yang dianggap tepat untuk

Balanced Scorecard, pencapaian visi menilai kinerja koperasi adalah Balanced

organisasi tersebut diturunkan secara Scorecard.

menyeluruh (komprehensif) ke dalam empat

perspektif : METODE PENELITIAN

1. Perspektif keuangan (fmansial). Teknik Analisis data

2. Perspektif pelanggan. Dalam penelitian ini jenis penelitian

3. Perspektif proses bisnis internal. . yang dilakukan adalah metode deskriptif

4. Perspektif pembelajaran dan yaitu jenis penelitian yang menggambarkan

pertumbuhan. apa yang dilakukan perusahaan

berbsarkan fakta-faktatkejadian-kejadian

1.3. Koperasi pada perusahaan tersebut untuk kemudian

Koperasi menurut UU No. 25 Tahun diolah menjadi data dan selanjutnya

1992 adalah adalah : badan usaha yang dianalisis sehingga pada akhirnya

beranggotakan orang seorang atau badan menghasilkan suatu kesimpulan. Sebelum

1640

Page 5: CONTENT RUDY.pdf

melakukan pengukuran kinerja penulis

melakukan langkah-langkah implementasi

Balanced Scorecard sebagai berikut :

1. Menentukan Jenis Usaha

Jenis usaha Koperasi INTI adalah

perdagangan umum dan simpan

pinjam.

2. Menentukan Visi Perusahaan

Visi perusahaan atau tujuan yang

hendak dicapai sebuah perusahaan di

masa depan merupakan ha1 yang

sangat penting dan memberikan

seluruh anggota organisasi

perusahaan suatu fokus yang terarah.

Visi Koperasi INTI zdalah Menjadi

penyedia solusi infokom terkemuka di

Indonesia.

i

'3. Membangun Perspektif

Berdasarkan metode Balanced

Scorecard perspektif yang dibangun

terdiri dari empat perspektif yaitu :

perspektif keuangan, perspektif

pelanggan, perspektif bisnis intemal,

dan perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran.

4. Menurunkan Visi Perusahaan ke

Setiap Perspektif

Visi perusahaan diturunkan ke setiap

perspektif sebagai berikut :

a. Keuangan yang sehat diturunkan

ke dalam perspektif keuangan.

b. Seluruh lapisan masyarakat adalah

pelanggan diturunkan dalam

perspektif pelanggan.

c. Berkembang dan terdepan dalam

keselamatan dan keandalan

diturunkan dalam perspektif

proses bisnis intemal.

d. Pelopor dalam pembangunan

benvawasan lingkungan

diturunkan dalam perspektif

pertumbuhan dan pembelajaran.

5. Mengidentifikasikan Faktor Kritis

Pada tahap ini kita identifikasikan

faktor-faktor kritis apa yang terdapat

dalam perusahaan dalam mencapai

visi yang diinginkan. Faktor-faktor

kritis tersebut bisa berbeda satu sarna

lain berdasarkan jenis industri.

6. Membangun Ukuran-ukuran

Faktor Kritis

Selanjutnya dalam tahap ini

ditentukan ukuran-ukuran kuantitatif

dari faktor kritis tersebut, sehingga

mudah untuk dimengerti dan

dilaksanakan pada level operasional.

7. Mendirikan Balanced Scorecards

yang Komprehensif

Setelah tahap-tahap diatas dilalui,

maka tahap berikutnya adalah

mendirikan suatu struktur Balanced

Scorecards yang komprehensif, yang

menggambarkan seluruh hasil

penurunan visi perusahaan ke setiap

perspektif yang diinginkan.

Page 6: CONTENT RUDY.pdf

8. Memformulasikan Target Rencana Kerja dan Anggaran

Target atau pun hasil yang diharapkan Koperasi Tahun 2008 sampai dengan

merupakan suatu komitmen dari hasil 2013.

konsensus anggota organisasi. 9. Mengukur Kinerja

Dimana target tersebut merupakan Pada tahap ini dilakukan pengukuran

hasil minimal yang hams diperoleh kinerja berdasarkan struktur Balanced

guna tercapainya visi perusahaan. Scorecards.

Dengan adanya target perusahaaq

dapat mengukur tingkat keberhasilan HASIL DAN PEMBAHASAN

dari usaha atau pun kegiatan yang Hasil Penelitian

selama ini dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan yang

Dalam ha1 ini target berdasarkan dilakukan untuk tahun 2008, diperoleh hasil

Keputusan Rapat Anggota Tentang sebagai berikut:

Tabel 5.1.

Pengukuran Kinerja Tahun 2008

Sumber : Penelitian 2014

Pencapaian kinerja pada tahun 2008 a. Untuk perspektif keuangan koperasi

secara keseluruhan memperoleh skor 76,85 berhasil melampaui target penjualan

dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan dan Net Profit Margin. Narnun untuk

demikian secara keseluruhan koperasi belum unsur perputaran persediaan masih di

dapat mencapai target yang diharapkan. bawah target yaitu mencapai 40 hari

Hasil pengukuran kinerja untuk masing- dari 30 hari yang ditargetkan.

masing perspektif adalah sebagai berikut:

No.

I.

II.

Ill.

Pencapaian Bobot

20

20

20

10

5

5

5

Perspektif

KEUPNGAN

PELANGGAN

PROSES BlSNlS

Jurnlah

Rp 32.249.478.000,00

-2,16% thd. Penjualan

40

20%

5%

1%

20

Bobot

22,Kl

2L47

15,m

lL@J

5,M)

5,m

3,75

Sasaran

lndlkator

a. Total Penjualan

b. Net Profit Terhadap Penjualan

c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)

a. Perolehan Kontrak

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Komplain JmlhTransaksi)

c. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)

a. Penyelesaian Laporan Keuangan Eulanan, tQ bulan berikutnya

Target

- Rp 25.041454.310,Kl

- 2,01% thd. Penjualan

30

10%

5%

1%

15

Page 7: CONTENT RUDY.pdf

b. Untuk perspektif pelanggan koperasi

berhasil melampaui target

perturnbuhan kontrak yang ditetapkan

yaitu 20%. Hal ini sangat mendukung

kesinambungan usaha koperasi, karena

kontrak-kontrak yang akan dijadikan

penjualan sudah diperoleh.

c. Untuk perspektif proses bisnis,

koperasi masih belurn dapat memenuhi

target penyelesaian laporan keuangan.

Hal ini disebabkan kompetensi sumber

daya manusia yang masih kurang.

Biasanya koperasi mempekerjakan

lulusan SMK untuk melakukan proses

pelaporan keuangan. Narnun demikian

untuk pegawai yang keluar (resign)

dapat ditekan hingga 1%. Ini

membuktikan bahwa kenyamanan

bekerja cukup baik.

d. Untuk perspektif belajar dan

berkembang, koperasi berhasil

melampaui target produktivitas

karyawan sebagai akibat

terlampauinya target penjualan. Untuk

pelatihan kepada anggota baru tercapai

43 orang dari target 50 orang. Hal ini

disebabkan ada anggota yang

mengundurkan din secara mendadak

padahal peserta dibatasi hanya 50

orang. Demikian pula halnya dengan

sumbang saran, masing-masing

karyawan diwajibkan untuk

memberikan satu saran dan . dilombakan, namun masih terdapat

karyawan yang belum memberikan

saran dengan alasan sakit atau cuti

pada saat saran dikumpulkan.

Dari hasil penilaian kinerja di atas,

beberapa unsur yang hams diperhatikan

adalah:

1) Untuk perspektif keuangan: Perputaran

persediaan

2) Untuk perspektif bisnis internal:

Penyelesaian Laporan Keuangan

3) Untuk perspektif belajar dan

berkembang: Kaderisasi dan surnbang

saran.

Berdasarkan hasil perhitungan yang

dilkukan untuk tahun 2009, diperoleh hasil

sebagai berikut:

Page 8: CONTENT RUDY.pdf

Tabel 5.2.

Pengukuran Kinerja Tahun 2009

Sumber : Penelitian 201 4

Pencapaian kinerja pada tahun 2009

secara keseluruhan memperoleh skor 65,74

dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan

demikian secara keseluruhan koperasi belum

dapat mencapai target yang diharapkan dan

memperoleh skor lebih rendah dari tahun

sebelumnya. Hasil pengukuran kine rja untuk

masing-masing perspektif adalah sebagai

berikut: c.

a. Untuk perspektif keuangan koperasi

berhasil melampaui target penjualan.

Namun untuk unsur Net Profit

Margin dan perputaran persediaan

masih di bawah target yaitu

mencapai 40 hari dari 30 hari yang

ditargetkan.

b. Untuk perspektif pelanggan koperasi

berhasil melampaui target

pertumbuhan kontrak yang

ditetapkan yaitu 20%, menekan

komplain pelanggan dan denda

keterlambatan. Hal ini sangat

mendukung kesinambungan usaha

koperasi, karena kontrak-kontrak

yang akan dijadikan penjualan sudah

diperoleh.

Untuk perspektif proses bisnis,

koperasi masih belum dapat

memenuhi target penyelesaian

laporan keuangan. Hal ini

disebabkan kompetensi sumber daya

manusia yalig masih kurang.

Biasanya koperasi mempeke rjakan

lulusan SMK untuk melakukan

proses pelaporan keuangan. Namun

demikian untuk pegawai yang keluar

Page 9: CONTENT RUDY.pdf

(resign) dapat ditekan hingga 1%. Ini karyawan yang belum memberikan

membuktikan bahwa kenyamanan saran dengan alasan sakit atau cuti

bekerja cukup baik. pada saat saran dikumpulkan.

d. Untuk perspektif belajar dan Dari hasil penilaian kinerja di atas,

berkembang, koperasi belum berhasil beberapa unsur yang hams diperhatikan

melampaui target produktivitas adalah:

karyawan sebagai akibat tidak 1 ) Untuk perspektif keuangan: Net

tercapainya target penjualan. Untuk Profit Margin dan Perputaran

pelatihan kepada anggota bam persediaan

tercapai 47 orang dari target 50 2) Untuk perspektif bisnis internal:

orang. Hal ini disebabkan ada Penyelesaian Laporan Keuangan

anggota yang mengundurkan diri 3) Untuk perspektif belajar dan

secara mendadak padahal peserta berkembang: Produktivitas

dibatasi hanya 50 orang. Demikian Karyawan, Kaderisasi dan sumbang

pula halnya dengan sumbang saran, saran.

masing-masing karyawan diwajibkan

untuk memberikan satu saran dan

dilombakan, namun masih terdapat \

Tabel 5.3.

Pengukuran Kinerja Tahun 2010

Surnber : Penelitian 20 14

No.

I.

II.

Ill.

IV.

Pencapaian Perspektif

KEUANGAN

PELANGGAN

PROSES BlSNlS

BEWRR DAN

BERKEMMG

Jumlah

Rp 40.075.769.633,00

- 2,08%M. Penjualan

35

6%

5%

1%

18

1%

- Rp679,25 jVOrangmn.

1

52 .

57

Jumlah

b b o t

21,31

22,00

17,14

6,00

5,m

5,m

4,17

5,50

4,M)

2,m

~ 208

0,97

74,46 100

Bobot

20

20

20

10

5

5

5

5

5

2

2

1

Sasaran

lndikator

a. Total Penjualan

b. Net Profit Terhadap Penjualan

c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)

a. Perdehan Kontrak

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Kmplain JmlhTransabi)

c. Peningbtan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)

a. Penyelesaian Laporan Keuangan Bulanan, tgl hlan krikutnya

b. Motiwi (Mab 2 %Resign)

a. ProduMivltas Kalyawan

- Profesionalisrne (Pelatihanf Kalyawan)

-Kadertsasi (Jurnlah AnggotaYg Oiterikan Pelatihan)

-Sumbang Saran (Jumlah Saranflaryawan)

Target

- Rp 37.619.~2.090,00

- 1,89% M. Penjuslan

30

10%.

5% '

1%

15

2%

- Rp.737,63 jV0rangKnn.

1

50

59

Page 10: CONTENT RUDY.pdf

Pencapaian kinerja pada tahun 2010 d. Untuk perspektif belajar dan

secara keseluruhan memperoleh skor 74,46 berkembang, koperasi belum berhasil

dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan melarnpaui target produktivitas

demikian secara keseluruhan koperasi belum karyawan meskipun penjualan

dapat mencapai target yang diharapkan, melampaui target. Hal ini disebabkan

namun demikian memperoleh skor lebih adanya penambahan 8 orang pegawai

tinggi dari tahun sebelumnya. Hasil baru sehingga angka pembagi menjadi

pengukuran kinerja untuk masing-masing. lebih besar. Untuk pelatihan kepada

perspektif adalah sebagai berikut: anggota tercapai 52 orang dari target 50

a. Untuk perspektif keuangan koperasi orang. Hal ini disebabkan semua

berhasil melampaui target penjualan. anggota dan cadangan peserta hadir

Namun untuk unsur Net Profit Margin semua. Demikian pula halnya dengan

dan perputaran persediaan masih di sumbang saran, masing-masing

bawah target yaitu mencapai 35 hari karyawan diwajibkan untuk

dari 30 hari yang ditargetkan namun memberikan satu saran dan

demikian ada perbaikan 5 hari dilombakan, masih terdapat karyawan

dibandingkan tahun lalu. yang belum memberikan saran dengan

b. Untuk perspektif pelanggan koperasi alasan sakit atau cuti pada saat saran

belum berhasil melampaui target dikumpulkan namun demikian terdapat

pertumbuhan kontrak yang ditetapkan perbaikan.

yaitu hanya 6%, namun demikian Dari hasil penilaian kinerja di atas,

berhasil menekan komplain pelanggan beberapa unsur yang hams diperhatikan

dan denda keterlambatan. adalah:

c. Untuk perspektif proses bisnis, koperasi 1) Untuk perspektif pelanggan:

masih belum dapat memenuhi target Pertumbuhan perolehan kontrak.

penyelesaian laporan keuangan. Hal ini 2) Untuk perspektif bisnis internal:

disebabkan kompetensi sumber daya Penyelesaian Laporan Keuangan

manusia yang masih kurang. Koperasi 3) Untuk perspektif belajar dan

mempekerjakan lulusan SMK untuk berkembang: Produktivitas Karyawan,

melakukan proses pelaporan keuangan. Kaderisasi dan sumbang saran.

Namun demikian untuk pegawai yang

keluar (resign) dapat ditekan hingga

1%. Ini membuktikan bahwa

kenyamanan bekerja cukup baik.

1646

Page 11: CONTENT RUDY.pdf

Tabel 5.4.

Pengukuran Kinerja Tahun 2011

Sumber : Penelitian 201 4

Pencapaian kinerja pada tahun 201 1

secara keseluruhan memperoleh skor 77,58

dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan

demikian secara keseluruhan koperasi belum ',

dapat mencapai target yang diharapkan.

Hasil pengukuran kinerja untuk masing-

masing perspektif adalah sebagai berikut:

a. Untuk perspektif keuangan koperasi

tidak berhasil melampaui target

penjualan. Hal ini disebabkan adanya

kebijkan pengurus untuk mengganti

kebijakan akuntansi berdasarkan

PSAK menjadi PSAK-ETAB.

Akibatnya koperasi tidak lagi

mengkonsolidasikan laporan keuangan

anak perusahaannya. Untuk unsur Net

Profit Margin berhasil melampaui

target dan perputaran persediaan masih

di bawah target yaitu mencapai 36 hari

dari 30 hari yang ditargetkan.

b. Untuk perspektif pelanggan koperasi

belum berhasil melampaui target

pertumbuhan kontrak yang ditetapkan

yaitu hanya 4%, namun demikian

berhasil menekan komplain pelanggan

dan denda keterlambatan.

c. Untuk perspektif proses bisnis,

koperasi masih belum dapat memenuhi

target penyelesaian laporan keuangan.

Hal ini disebabkan kompetensi sumber

daya manusia yang masih kurang.

Koperasi mempeke rjakan lulusan

SMK untuk melakukan proses

pelaporan keuangan. Namun demikian

untuk pegawai yang keluar (resign)

dapat ditekan hingga 1%. Ini

membuktikan bahwa kenyamanan

bekerja cukup baik.

d. Untuk perspektif belajar dan

berkembang, koperasi belum berhasil

Page 12: CONTENT RUDY.pdf

melampaui target produktivitas Dari hasil penilaian kinerja di atas,

karyawan meskipun penjualan beberapa unsur yang hams diperhatikan

melampaui target. Hal ini disebabkan adalah:

adanya perubahan kebijakan akuntansi 1) Untuk perspektif keuangan: Realisasi

sehingga angka penjualan menjadi Penjualan dan perputaran penjualan.

lebih kecil. Untuk pelatihan kepada 2) Untuk perspektif pelanggan:

anggota tercapai 51 orang dari target Pertumbuhan perolehan kontrak.

50 orang. Hal ini disebabkan semua 3) Untuk perspektif bisnis internal: . anggota dan cadangan peserta hadir Penyelesaian Laporan Keuangan

sernua. Demikian pula halnya dengan 4) Untuk perspektif belajar dan

sumbang saran, masing-masing berkembang: Produktivitas

karyawan diwajibkan untuk Karyawan.

memberikan satu saran dan Berdasarkan hasil perhitungan yang

dilombakan. dilkukan untuk tahun 20 12, diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 5.5.

Pengukuran Kinerja Tahun 2012

Sumber : ~enelitian 20 14

Pencapaian kinerja pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hasil

secara keseluruhan memperoleh skor 69,3 1 pengukuran kinerja untuk masing-masing

dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan perspektif adalah sebagai berikut:

demikian secara keseluruhan koperasi belum a. Untuk perspektif keuangan koperasi

dapat mencapai target yang diharapkan dan tidak berhasil melampaui target

No.

I.

II.

Ill.

N.

Perspektif

KEWWGAN

PELANGGAN

PROSES BlSNlS

BEWAR DAN

BERKEMBANG

Jumlah

Bobot

20

20

20

10

5

5

5

5

5

2

2

1

100 69,31

Sasaran

lndikator

a. Total Penjualan

b. Net Profit Terhadap Penjualan

c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)

a. Perolehan Kantrak

b. Peninghatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Kmplain Jmlh Transaksi)

c. Peninglatan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)

a. Penyelesaian lapwan Keuangan Bulanan, tgl bulan terikutnya

b. Motivasi (Maks 2 %Resign)

a. Prcduktivitas Karyamn

- Profesionalisme (Pelatihanl Katyawan)

- Kaderisasi (JumlahPnggotaYg Diberikan Pelatihan)

- Sumbang Saran (Jumlah Saranfiaryawan)

Pencapaian

Target

- Rp 14.777.562.272,34

-5,31% tM. Penjualan

30

10%

5%

1%

15

2%

- Rp.476,70jVOranglrtm.

1

50

31

Jurnlah

Rp 13.781.927.673,77

-2,74% tM. Penjualan

30

8%

5%

1%

15

1%

- Rp,574,25jt/Oranglr/Th.

1

50

31

Bobot

18,65

10.31

20,M

8,m

5,m

5,m

5,@

5 3

5,50

2,00

2,M)

100

Page 13: CONTENT RUDY.pdf

penjualan. Untuk unsur Net Profit

Margin belum berhasil melampaui

target dan perputaran persediaan

berhasil mencapai target yaitu

mencapai 30 hari dari 30 hari yang

ditargetkan.

b. Untuk perspektif pelanggan koperasi

belum berhasil melampaui target

pertumbuhan kontrak yang

ditetapkan yaitu hanya 4% akibat

tidak tercapainya target penjualan,

namun demikian berhasil menekan

komplain pelanggan dan denda

keterlam batan.

c. Untuk perspektif proses bisnis,

koperasi dapat memenuhi target

penyelesaian laporan keuangan. Hal

ini disebabkan adanya peningkatan 4

kompetensi sumber daya manusia

melalui kursus dan pelatihan.

Pegawai yang keluar (resign) dapat

ditekan hingga 1 %. Ini membuktikan

bahwa kenyamanan bekerja cukup

baik.

d. Untuk perspektif belajar dan

berkembang, koperasi berhasil

melampaui target produktivitas

karyawan karena penjualan

melampaui target. Untuk pelatihan

kepada anggota tercapai 50 orang > dari target 50 orang. Demikian pula

halnya dengan surnbang saran,

masing-masing karyawan telah

memberikan satu saran dan

dilombakan.

Dari hasil penilaian kinerja di atas,

beberapa unsur yang hams diperhatikan

adalah: Untuk perspektif keuangan:

Realisasi Penjualan dan Net Profit. Untuk

perspektif pelanggan: Pertumbuhan

perolehan kontrak. Berdasarkan hasil

perhitungan yang dilakukan untuk tahun

20 13, diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 14: CONTENT RUDY.pdf

Tabel 5.6.

Pengukuran Kinerja Tahun 2013

Sumber : Penelitian 20 14

Pencapaian kine rja pada tahun 20 13

',, secara keseluruhan memperoleh skor 89,3 1

dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan

demikian secara keseluruhan koperasi belum c.

dapat mencapai target yang diharapkan dan

lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hasil

pengukuran kinerja untuk masing-masing

perspektif adalah sebagai berikut:

a. Untuk perspektif keuangan koperasi

berhasil melampaui target penjualan.

Untuk unsur Net Profit Margin belum d.

berhasil melampaui target dan

perputaran persediaan belum berhasil

mencapai target yaitu mencapai 40

hari dari 30 hari yang ditargetkan.

b. Untuk perspektif pelanggan koperasi

berhasil melampaui target

perturnbuhan kontrak yang ditetapkan

No.

I.

II.

Ill.

N.

yaitu hanya 12% dan berhasil

menekan komplain pelanggan dan

denda keterlambatan.

Untuk perspektif proses bisnis,

koperasi belum dapat memenuhi

target penyelesaian laporan keuangan.

Pegawai yang keluar (resign) dapat

ditekan hingga 1 %. Ini membuktikan

bahwa kenyarnanan beke rja cukup

baik.

Untuk perspektif belajar dan

berkembang, koperasi berhasil

melampaui target produktivitas

karyawan karena penjualan

melampaui target. Untuk pelatihan

kepada anggota tercapai 45 orang dari

target 50 orang. Untuk sumbang

Perspektif

KEUANGAN

PELANGGAN

PROSES BlSNlS

INTERNAL

BEWAR DAN

BERKEMBANG

89,96

Bobot

20

20

20

10

5

5

5

5

5

2

2

1

Iumlah 100

Sasaran

lndikator

a Total Penjualan

b. Net Profit Terhadap Penjualan

c. Perputaran Persediaan (maks hari tejual).

a. Peltumbuhan Perolehan Kontrak

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (M& 5% Komplain hnlh Transaksi)

c. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 1% Denda)

a. Penyelesaian Laporan Keuangan Bulanan, tgl bulan berikutnya

b. Motivasi (Maks 2 %Resign)

a. Produktivitas Kalyawan

. Profesionalisme (Pelatihanf Karyawan)

- Kaderisasi (Jumlah Anggota Yg Diberikan Pelatihan)

- Sumbang Saran (Jumlah Saranparyawan)

Target

Up 18.693.704.728,OO

3,45%

30

10%

5%

1%

15

2%

Rp.667,63jt/0rangnnn

1

50

28

Pencapaian

Jumlah

Rp 28.536.557.280.00

- 2.61% thd. Penjualan

40

12%

5%

1%

18

4%

. Rp.1.019,16 jt/Oranmn.

1

45

25

Bobot

22,OO

15,10

15.00

1lOO

5,OO

5,OO

4,17

2,50

5 5 0

2,OO

1,80

0.89

Page 15: CONTENT RUDY.pdf

saran, hanya 25 dari 28 orang yang 2) Untuk perspektif bisnis internal :

memberikan saran. Penyelesaian Laporan Keuangan dan

Dari hasil penilaian kinerja di atas, Motivasi.

beberapa unsur yang hams diperhatikan 3) Untuk perspektif belajar dan

adalah: berkembang : Kaderisasi dan

1) Untuk perspektif keuangan: Net Profit Sumbang Saran

Margin dan Perputaran Persediaan.

Pembahasan

Tabel 5.7.'

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kinerja Dengan Balanced Scorecard

., Sumber : Penelitian 2014

Dari Tabel 5.7. di atas bahwa

pencapaian skor tertinggi terjadi pada tahun

2008 dan tidak terjadi lagi pada periode-

periode berikutnya. Dari data di atas juga

terlihat bahwa koperasi belum pernah

mencapai skor 100.

1) Untuk perspektif keuangan hanya

pada tahun 2010 yang melampui

target.

2) Untuk perspektif pelanggan hanya

pada tahun 2008,2009 dan 2013 yang

mencapai dan melampaui target.

3) Untuk perspektif bisnis internal hanya

tahun 2012 yang mencapai target.

4) Untuk perspektif belajar dan

berkembang 2008, 2012 dan 2013

yang mencapai target.

Perspektif

Keuangan

Pelanggan

Proses Bisnis Internal

Belajar & Berkembang

Jumlah

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat

disimpulkan bahwa

1) Hasil pengukuran kinerja Koperasi

INTI dengan menggunakan metode

balanced scorecard dari tahun 2008

sarnpai dengan 2009 berturut-turut

98,85; 85,27; 95,77; 76,90; 87,97;

89,96, namun demikian belum

pernah mencapai skor 100.

2009

46,17

21,oO

9,45

8,64

85,27

TARGET

60 20

10

10

100

2010

60,45

16,00

9,67

9,65

95,77

2008

58,47

21,00

9,25

10,14

98,85

2011

44,99

14,OO

9,91

8,OO

76,90

2012

48,97

18,M

10,50

10,50

87,97

2013

52,lO

21,OO

6/67

10,19

89,96

Page 16: CONTENT RUDY.pdf

2) Pencapaian masing-masing

perspektif selalu berubah, ha1 ini

disebabkan Koperasi INTI belum

dapat mempertahankan kinerja yang

telah dicapai.

Saran-saran

1) Agar dapat mencapai skor yang >

optimal koperasi perlu

mempertahankan pencapaian skor

yang telah ada dengan tetap berusaha

mencapai target-target lainnya.

2) Beberapa unsur yang hams

diperhatikan untuk masing-masing

perspektif adalah:

a) Untuk perspektif keuangan:

Perputaran persediaan,

melakukan perbaikan manajemen

pembelian, sehingga dapat

mengurangi hari terjual

persediaan.

b) Untuk perspektif keuangan:

Perlu dipersiapkan produkljasa

c) Untuk perspektif bisnis internal:

Penyelesaian Laporan Keuangan

Perlu disempurnakan sistem

informasi akuntansi melalui

penyediaan perangkat lunak

sistem pelaporan keuangan,

sehingga laporan keuangan dapat

diselesikan lebih cepat.

d) Untuk perspektif belajar dan

berkembang: Kaderisasi dan

sumbang saran.

Perlu dilakukan promosi

pelatihan anggota sehingga lebih

banyak lagi anggota yang ikut

serta. Untuk sistem sumbang

saran perlu dilengkapi dengan

saran dan cara-cara melaksankan

saran tersebut, sehingga sistem

sumbang saran ini menjadi lebih

efekti f.

baru dan bisnis baru agar

kesinambungan usaha terjamin.

Anthony, Robert N., John Derden , Norton

DAFI'AR PUSTAKA M. Bedford, No "Management :Control System" diterjemahkan Ir.

Atkinson, Anthony A, Rajiv D. Banker, Agus Maulana, MSM Erlangga,

Jakarta 1993 Robert S. Kaplan, S. Mark Young,

"Management Accounting", Brandon, Charlesh & Ralph E. Drtina,

Prentice Hall, Englewood Cliffs, "Management Accounting Strategic

Page 17: CONTENT RUDY.pdf

& Control", Mc Graw-Hill bC Y

Company Inc, Toronto, 1997 Translating Strategy Into Action

The Balanced Scorecard". Harvard Cooper W, W & Yuji Ijri (Edg) "KohlerS

Business School Press, Boston - Dictionary for Accountants", 6Ih

Massachusetts, 1996 Edition, Printice Hall of Private

Limited, Englewood Cliffs, 1984 Mulyadi, "Strategic Management System

dengan Pendekatan Balanced Cunningham, William H, "Introduction to

? Scorecard - Bagian Pertarna dari

Business" 2"d Edition, South- Dua Tulisan", Majalah Usahawan

Weternpublishing Co.,Cincinnati, No. 02 TH XXVIII Februari 1999

Ohio, 1989

, "Strategic Management System Friedman, Jack P., "Dictionary of Business

dengan Pendekatan Balanced Terms" , Baraon's Educational

Scorecard - Bagian Kedua dari Dua Series Inc., New York, 1987

Tulisan", Majalah Usahawan No. 03

Glueck, William F : Tauch Laurence R, TH XXVIII Maret 1999

Strategic Management and Business Mulyadi, & Johny Setiawan, "Sistem

i Policy ,Third Edition, New York Pelipatgandaa Kinerja Perusahaan

The Grow - Hill Book Company - Sistem Perencanaan &

1988. Pengendalian Manajemen, Salemba

Hansen, Mowen & R. Don Maryanne M, Empat, Jakarta, 200 1

"Management Accounting", Olve, Nils-G., Jan Ray & Magnus Wetter,

International Thomson Publishing, "Performances Drivers : A Pactical

Ohio, 1997 Guide to Using The Balanced

Hax, Arnold C. Majluf Nicolas S, Strategic Scorecard, John Wiley & Sons,

Management and Integrative West Sussex, 1999

Perspective, Prentice - Hill Robbins, Stephen P, Organization Theory

Company 1984. Structure Designs and Aplication,

Kaplan, Robert S. & David P. Norton, " The Third Edition, Prentice - Hall - Inc.

Strategy Focused Organization". 1990.

Harvard Business School Press, Siegel, Geri & Helena Ramanaukus

Boston - Massachusetts, 2001 Marconi, "Behavioral Accounting",

Page 18: CONTENT RUDY.pdf

South-Weternpublishing

Co.,Cincinnati, Ohio, 1989

John Wiley & Sons. Inc., Toronto,

1998

Siegel, Joel G. & Jae K. Shim, "Kamus Tim BSC Proyek ABC, "Balanced

Istilah Akuntansi", Alihbahasa Scorecard - Mencapai Sukses

Moh. Kurdi, PT Elex Media Kompetisi, Proyek ABC PT

Komputindo, Jakarta, 1994 Telekomunikasi Indonesia, Tbk,

Sondang P. Siogian, Manajemen Strategik, Bandung, 2000

Edisi Pertama, Jakarta Bumi ~ k s a r i Wheelen, Thomas L. & J. David Hunger

Sony Yuwono, Edi Sukarno, Muhammad

Ichsan, "Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard -

Menuju Organisasi Yang Berfokus

pada Strategi", Gramedia, Jakarta,

2002

\ Stem, Carl W. & George Stalk JR (Ed), t

"Perspectives on Strategy - From

"Strategic Management Business

Policy" 71h Edition, Prentice Hall,

New Jersey, 2000

W .J.S. Poenvadarminta, "Kamus Besar

Bahasa Indonesia", Balai Pustaka,

Jakarta, 1995

UU No.25 Tahun 1992

www.bisnis.com diunduh tanggl 21

Desember 20 14 The Boston Consulting Group',