Communication of Patch Adams
-
Upload
endah-utami-tri-k -
Category
Documents
-
view
24 -
download
6
description
Transcript of Communication of Patch Adams
BAB I
PENDAHULUAN
Patch Adams merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata seorang tokoh
kemanusiaan, yakni Hunter Doherty “ Patch Adams”. Patch merupakan seorang sosok cerdas,
humoris, manusiawi, empati, imajinatif dan penuh rasa idealis. Dalam film Patch Adams ini
dikisahkan Patch merupakan seorang yang frustasi karena kehilangan seorang ayah. Patch
mencoba untuk bunuh diri namun sayangnya gagal, akhirnya Patch dimasukan ke dalam
rumah sakit jiwa. Disana ia bertemu teman-teman baru seperti Arthur Mendelson dan Rudi.
Suatu malam, Patch menemui Arthur yang merupakan ilmuan dan pasien penderita
penyakit sindrom kejeniusan yang tak berhasil membuktikan penemuan barunya untuk
masyarakat. Arthur mengajari Patch tentang bagaimana bisa berpikir secara potensial agar
bisa menemukan rahasia alam. Setelah mereka melakukan beberapa praktek untuk
membuktikan metode berpikir yang di ajarkannya, Patch baru percaya bahwa pria itu benar-
benar luar biasa dan tidak mengalami gangguan jiwa. Kemudian di malam berikutnya, Patch
mengalami sebuah peristiwa luar biasa, yaitu ketika dia membantu Rudi teman sekamarnya
yang menderita gangguan jiwa trauma dan takut terhadap hewan tupai untuk melupakan
masalahnya dengan cara mencoba memberikan sugesti kepada Ruddy guna membangkitkan
keberanian dalam dirinya dan ternyata Rudi pun berhasil membebaskan diri dari rasa takut
sehingga Patch pun kaget ketika melihat keberhasilan metodenya.
Berbagai pengalaman inilah, termasuk pertemuannya dengan dokter dan perawat yang
terkesan kaku dan tidak ramah terhadap pasien, yang akhirnya membuat Patch bertekad untuk
menolong teman-temannya. Seiring komunikasi yang ia lakukan dengan teman-temannya,
Patch mengerti bahwa pengobatan tidak hanya dari segi biologis saja tetapi juga kondisi
psikis sama pentingnya. Selama 2 tahun di rumah sakit jiwa Patch dapat menyembuhkan
beberapa teman-temannya. Latar belakang tersebut memantapkan niat Patch untuk menjadi
seorang dokter sehingga dapat menolong pasien.
Virginia Medica Universitas adalah tempat Patch belajar kedokteran setelah bebas
dari rumah sakit jiwa. Dengan modal kejeniusan serta semangat yang tinggi, Patch terus
mengorganisir dan berusaha mempengaruhi mahasiswa-mahasiswa lainnya dengan gagasan
dan metode yang dimilikinya. Tugas utama seorang dokter adalah membuat pasien merasa
hidupnya bermutu. Patch berkata, “A doctor’s mission shoud be not just to prevent death, but
also to improve the quality of life”, artinya bahwa misi seorang dokter tidak hanya mencegah
pasien supaya tidak meninggal, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, buatlah
seorang pasien merasa dihargai dan bermartabat.
Pada tingkat 1, mahasiswa dilarang untuk berhubungan langsung dengan pasien tetapi
pengalamannya dengan Rudi, Patch berusaha untuk mencari peluang agar dapat berhubungan
langsung dengan pasien untuk menerapkan metode sekaligus membuktikan metodenya secara
ilmiah. Patch pun menghalalkan segala cara agar dapat berhubungan langsung dengan pasien.
Ia masuk ke bangsal anak-anak penderita kanker, muka mereka pucat, rambut mereka sudah
rontok, wajah mereka sayu dan mereka hanya terbaring lemas. Kemudian ia mendekati
seorang anak, tersenyum dan menyapanya dengan mimik muka lucu. Anak ini tertawa. Anak-
anak lain di bangsal itu mendengar lalu menoleh. Patch kemudian mulai melucu bagaikan
badut di tengah bangsal. Semua anak bersorak. Mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai
melompat-lompat di ranjang.
Setelah beberapa komunikasi yang ia terapkan terhadap beberapa pasien di rumah
sakit, Patch melihat keberhasilan dari metodenya. Para perawat rumah sakit serta rekan
kampusnya sangat antusias melihat tindakannya yang memberi kemudahan sekaligus
pelajaran baru bagi mereka dalam upaya untuk menangani pasien. Pandangannya yang
menganggap bahwa obat terbaik bagi pasien yang ia temui adalah kegembiraan, ternyata
ditentang oleh dokter yang juga merupakan dekan di kampusnya, Mr. Walcott. Akibatnya
Patch diberikan sanksi karena telah mengganggu pasien dan membuat keributan di rumah
sakit.
Patch terus berjuang dengan tetap bertolak pada apa yang dipercayainya. Dengan
semangat yang membara dan cita-cita untuk membantu orang lain, ia pun mendapat ide untuk
membangun sebuah tempat penampungan praktik kedokteran atau rumah sakit gratis agar
dapat meninfestasikan perasaannya kepada pasien yang membutuhkan bantuan medis. Ia
bersama segenap kolega di dunia medis seperti Truman Schiff dan Carin, akhirnya
mendirikan Gesundheit Clinic. Namun hal ini juga akhirnya diketahui Mr. Walcott dan
mereka dituduh melanggar peraturan kampus karena membuka tempat praktek tanpa izin.
Patch pun terancam drop out.
Namun di sidang pemecatannya, Patch Adams memberi penjelasan secara rasional
dan sangat ilmiah, sehingga Dewan Senator kampus tidak menemukan alasan pemecatannya
dan tidak mempunyai alasan yang kuat untuk memberikan hukuman kepada Patch. Akhirnya
Patch Adams tidak jadi dikeluarkan dari kampus dan tiga tahun kemudian ia berhasil meraih
gelar dokter dengan predikat lulsan terbaik.
BAB II
PEMBAHASAN
Film Patch Adams ini memberikan gambaran tentang pentingnya komunikasi dalam
kehidupan. Fokus utama komunikasi yang digambarkan dalam film adalah mengenai
komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan antara
komunikator dengan komunikan yang bertujuan untuk proses penyembuhan. Komunikator
dalam film tersebut adalah dokter dan pasien adalah sebagai komunikan. Dokter
berkomunikasi dengan pasien dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien agar pasien
bisa sembuh. Adapun fase dalam hubungan terapeutik, yaitu :
1. Fase prainteraksi : Patch belum bertemu dengan pasien. Ia hanya mendapat informasi
pasien dan berusaha merekam, mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan pasien.
2. Fase orientasi/ perkenalan : ketika Patch bertemu dengan pasien, mulai membangun
kepercayaan dan keterbukaan dengan mereka.
3. Fase kerja : ketika Patch menolong pasien mengatasi cemas, meningkatkan
kemandirian dan tanggung jawab diri.
4. Fase terminasi : ketika Patch mulai menghentikan interaksi, reinforcing positif,
mengevaluasi proses dan hasil interaksi.
Komunikasi terapeutik yang terdapat di dalam film ini berupa komunikasi verbal dan
non verbal. Komunikasi verbal, yaitu mengungkapkan secara verbal terhadap perasaan dan
alasan reaksi emosi. Patch Adams sering melakukan kunjungan kerumah pasien. Ia
beranggapan bahwa untuk menganalisa (anamnesis) penyakit seorang pasien tidak hanya bisa
melalui wawancara dan pemeriksaan di ruang praktek saja. Dengan cara seperti ini, ia dapat
menjelaskan kepada keluarga pasien akan penyakit yang sedang dialami serta memberikan
masukan untuk mengobati penyakit dari sumbernya langsung. Komunikasi non verbal, yaitu
adanya kontak badan, gerak tangan dan kepala, arah pandang dan kontak mata serta ekspresi
wajah. Kontak badan dilakukan dengan cara merangkul pasien yang sedang sakit, berjabat
tangan dengan oma yang sudah beberapa hari tidak mau makan serta ia berjabat tangan
dengan pasien penderita Diabetes Melitus ringan. Patch juga menggunakan kostum badut
kepada pasien anak-anak dan kostum malaikat kepada Bill, sehingga tercapai tujuan dari
komunikasi tersebut.
Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya yang berjudul Effective Public
Relations, ada beberapa faktor yang menjadikan komunikasi berlangsung efektif, yakni :
1. Credibility yang berarti komunikator yang kredibel, terdiri dari :
a. Good Intention yang berarti komunikator harus memiliki itikad baik ketika
berkomunikasi. Seperti yang digambarkan dalam film Patch benar-benar
memiliki itikad baik untuk menolong pasien. Patch memahami kondisi psikis
pasien, sehingga dapat membuat pasien tertawa dan meringankan rasa sakit
mereka.
b. Trust Worthiness berarti kelayakan untuk dipercaya. Petugas kesehatan dalam
menyampaikan pesan kesehatan harus meyakinkan. Pesan yang meyakinkan
akan membuat pasien percaya terhadap validitas informasi yang diterima
sehingga dapat memahami serta mengaplikasikannya. Seperti Patch yang
menjelaskan manfaat tertawa kepada dekan Walcott sehingga pasien percaya
terhadapnya.
c. Competence or Expertness berarti keahlian. Pesan yang disampaikan harus
sesuai dengan keahlian ataupun orang yang menyampaikan pesan harus
seorang yang ahli di bidangnya. Patch adalah mahasiswa kedokteran yang
pintar yang mengetahui ilmu pengobatan sehingga pasien dapat menerima
pesan yang dia sampaikan.
d. Personality berarti kepribadian. Petugas kesehatan harus memiliki kepribadian
yang baik, bersikap sesuai etika tenaga kesehatan agar pasienpun dengan
senang hati menerima pesan yang disampaikan. Seperti penyampaian pesan
yang dicontohkan oleh Patch yang selalu tersenyum, bersikap ramah, supel
dan menghargai dalam mengobati pasien.
e. Character berarti watak. Petugas kesehatan harus memiliki watak yang baik
seperti kejujuran. Patch selalu jujur dalam menyampaikan informasi, tidak
dibuat-buat ataupun mengada-ada. Seperti pada adegan Patch berjanji
mewujudkan fantasi nenek yang ingin mandi di kolam mie, Patch berkata jujur
dengan menepati janjinya.
f. Dynamic berarti kondisi dinamika yang tinggi. Petugas kesehatan yang telah
memiliki jam terbang tinggi dalam hal menolong pasien, maka akan lebih
dipercaya. Patch sejak di rumah sakit jiwa telah mengobati teman-temannya.
Dia juga berhasil meringankan rasa sakit pasien penyakit kanker baik dari
anak-anak, dewasa hingga lansia. Setiap hari berkomunikasi secara intens
dengan pasien sehingga pasien dapat menerima pesan yang disampaikan.
2. Context diartikan sebagai kesesuian pesan dengan kondisi masyarakat. Pesan patch
yang membuat tertawa sesuai dengan keadaan anak-anak penderita kanker yang selalu
berkutat dengan mesin terapi dan merasakan penderitaan. Humor adalah hal yang
sesuai untuk meringankan rasa sakit mereka.
3. Content diartikan sebagai penggunaan kata yang sesuai dengan audiense/pasien.
Dalam penyampaian pesan kata yang digunakan disesuaikan misal dengan tingkat
pendidikan. Penyampaian pesan yang disampaiakan oleh Patch disesuaikan dengan
faktor umur, seperti saat menghibur anak-anak menggunakan dongeng dengan kata-
kata lucu. Sedangkan saat berkomunikasi dengan penderita pankreas menggunakan
syair-syair kematian yang agak rumit sesuai dengan kemampuan orang dewasa dalam
menerima informasi.
4. Clarity diartikan sebagai perumusan yang disampaikan jelas, terperinci dan tidak
membingungkan. Terlihat dalam adegan Patch menjelaskan bahwa tertawa dapat
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Alasan yang disampaikan tentang manfaat
tertawa bagi kesehatan jelas, rinci dan tidak membingungkan.
5. Continuity diartikan sebagai pengulangan pesan, tetapi pesan tidak monoton tetap
bervariasi dalam penyampaian. Pesan Patch untuk mendorong pasien tertawa selalu
diucapkan berulang-ulang tetapi dengan variasi penyampaian yang berbeda. Variasi
penyampaian itu diwujudkan dengan dongeng, menari-nari dan berperan sebagai
badut.
6. Consistency diartikan sebagai pesan yang disampaikan tidak bertentangan dari awal
sampai akhir. Dari awal hingga akhir cerita Patch selalu mengatakan bahwa
penyembuhan dapat dicapai dengan peningkatan kualitas hidup bukan dengan
memperpanjang hidup.
7. Capability diartikan sebagai kemampuan komunikator untuk menjelaskan dengan
akurat, dirancang untuk menarik perhatian, disampaikan menggunakan symbol-
simbol, memberikan motivasi dan solusi, serta adanya perimpitan kepentingan.
a. Pesan dirancang untuk menarik perhatian seperti pesan Patch yang menjadi
badut agar menarik perhatian anak penderita kanker sehingga lupa akan
sakitnya.
b. Menggunakan simbol-simbol yang sesuai dengan komunikan seperti simbol
Patch tersenyum dengan pasien sebagai tanda penghargaan.
c. Memberikan motivasi dan solusi. Patch memotivasi kakek dan nenek yang
sedang sakit parah dengan mewujudkan imajinasinya agar merasa dianggap
dan dibutuhkan sehingga bisa teratur menjalani pengobatan. Patch juga
memberikan solusi agar tercapai kesembuhan adalah peningkatan kualitas
hidup bukan mempertahankan hidup.
d. Adanya perimpitan kepentingan. Menurut Patch, tertawa dapat meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Patch menerapkan metode humor dalam pengobatan
untuk membuat pasien merasa gembira sehingga mereka bisa tertawa dan
tidak merasa sakit.
BAB III
PENUTUP
Film Patch Adams memberikan pelajaran yang sangat berharga dan memberikan
makna dalam bidang komunikasi kesehatan :
1. Komunikasi terapeutik sangat diperlukan dalam bidang kedokteran khususnya dalam
penyembuhan pasien. Adapun fase dalam komunikasi terapeutik yaitu prainteraksi,
orientasi, kerja dan terminasi. Keempat fase tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.
2. Komunikasi verbal dan non verbal juga sangat dibutuhkan dalam bidang kedokteran
sehingga kefektifan penyampaian pesan dapat diterima oleh klien.
3. Agar komunikan dapat menerima informasi dari komunikator perlu diterapkan
metode “7C”, yaitu credibility, context, content, clarity, continuity, consitency dan
capability.
4. Kemampuan, keterampilan dan seni komunikasi diperlukan dalam ilmu kedokteran,
sehingga mampu membantu seorang pasien untuk menghadapi penyakitnya atau
menemukan makna dalam penderitaannya dan mampu mendengar cerita-cerita dari
pasien, memahami dan menghormati makna-maknanya, dan tergerak untuk mengatasi
masalah pasien.
TUGAS TERSTRUKTUR
DASAR KOMUNIKASI
“PATCH ADAMS”
Disusun oleh :
Endah Utami Tri K. G1H012039
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
PURWOKERTO
2013