Komunikasi pada Anak-anak dengan Gangguan Penglihatan Usia Dini

Weningsih

Pelatihan Guru Pelayanan Dini

Bandung, 7 – 11 Pebruari 2011

Apa itu komunikasi…..?

Pertukaran pesan antara dua orang atau lebih.

Proses memindahkan pemikiran, ide, informasi dan pesan dari seseorang kepada yang lainnya.

Sebuah bentuk interaksi yang bermakna dengan dikirimkan melalui penggunaan tanda-tanda kemudian diterima dan diterjemahkan oleh orang lain.

Apa itu komunikasi…?

Bagaimana anak dengan gangguan penglihatan usia dini berkomunikasi?

Reseptif dan ekspresif

Mulai dari perilaku hingga kata-kata (verbal dan non verbal)

Merupakan respon dari suatu stimulus

Fungsi

Mencari perhatian

Meminta “lagi”

Menolak

Mengungkapkan kebutuhan/ perasaan

Konkrit

Benda

nyata

Bagian dari

benda

“Menjiplak”

Gambar garis

Gambar yg dibuat anak

Gestur

Abstrak

-Isyarat

-Wicara

-Braille

-Abjad jari

-Huruf timbul

Foto

Semi kongkrit

Tahapan-tahapan berkomunikasi

-Ekspresi wajah

-Tatapan mata

-Perubahan pernafasan/ kegangan otot

Apa yang harus kita lakukan…?

Amati setiap perilaku

Dengar

Respon

Kembangkan menjadi “percakapan”

Apa yang harus kita lakukan…?

Amati

Setiap perilaku atau bahkan perubahan yang nampak pada anak, baik yang nampak dengan jelas maupun hanya sekilas saja.

Apa yang harus kita lakukan…?

Dengar

Setiap bentuk suara atau bunyi yang dibuat oleh anak, baik hanya berupa vocalisasi maupun yang berbentuk kata

Apa yang harus kita lakukan…?

Respon

Setiap perubahan yang teramati atau terdengar dengan segera

Apa yang harus kita lakukan…?

Kembangkan menjadi percakapan

Inti dari komunikasi adalah percakapan dua arah yang dilandasi oleh unsur-unsur tertentu

Banyangkan ………. anda sedang bercakap-cakap dengan seseorang tetapi anda merasa bosan .

Banyangkan….. anda bercakap-cakap dengan seseorang dan anda merasa sangat menikmati percakapan tersebut.

Percakapan….?

Imitasi

Mulai dari ketertarikan anak

Kembangkan kepercayaan

Bergantian

Lihat dan tunggu

Buatlah kontak

Posisi nyaman

Mengembangkan komunikasi

Ciptakan lingkungan yang mendukung Hindarkan dari gangguan

Perhatian tidak terpecah

Fasilitasi konsistensi pada orang, kejadian dan metode

Ubah rutinitas

Bentuklah respon anak menjadi simbol komunikasi yg bermakna