Colitis

34
COLITIS COLITIS dr. Irmawan Farindra

description

colitis

Transcript of Colitis

  • COLITISdr. Irmawan Farindra

  • PENDAHULUANColitis dibagi 2 yaitu infeksi dan non-infeksiDi Indonesia yang terbanyak colitis infeksi dengan prevalensi colitis amebik tertinggiKurangnya penelitian epdemiologi untuk kasus colitis infeksi yang lain

  • DEFINISIKolitis adalah peradangan akut atau kronik yang mengenai daerah kolon. Kolitis berhubungan dengan enteritis (peradangan pada intestinal) dan proktitis (peradangan pada rektum)

  • KLASIFIKASI1. Kolitis infeksi-Kolitis amebik-Kolitis Shigelosis-Kolitis tuberkulosa-Kolitis pseudomembran -Kolitis karena virus/bakteri/parasit lain seperti Eschericia coli2. Kolitis non-infeksi-Inflamatory bowel disease (IBD)Kolitis ulseratifpenyakit CrohnsIndeterminate colitis-Kolitis radiasi-Kolitis iskemik

  • KOLITIS AMEBIKAmebiasis colonEtiologi : entamoeba hystolycaPrevalensi tertinggi didaerah tropis 50-80%

  • KOLITIS AMEBIKPatofisiologi : ingesti kista dlm makanan (melalui vektor, kontak interpersonal, hub.anal-oral) --> carrier dan terinfeksiCarrier hanya mengeluarkan kista pada tinjanyaTerinfeksi akut/kronis selain kista juga trofozoit --> trofozoid ini yang merusak mukosa colon

  • KOLITIS AMEBIKRusaknya mukosa colon menimbulkan ulkus berbentuk botol labu.Bila invasi sampai muskularis dapat mengakibatkan jaringan granulasi dan terbentuk massa yang disebut ameboma

  • KOLITIS AMEBIK

  • KOLITIS AMEBIKGejala klinis :Carrier : asimptomatis hingga keluhan ringan, sembuh sendiriDisentri amebik ringan : kembung, nyeri perut dan demam ringan, diare ringan dengan tinja berbau busuk bercampur darah dan lendirDisentri amebik sedang : kram perut, demam, lemah, hepatomegali dengan nyeri spontanDisentri amebik berat : diare disertai banyak darah, demam tinggi, mual, dan anemiaDisentri amebik kronis : disentri ringan yang hilang timbul, dapat terjadi bertahun-tahun

  • KOLITIS AMEBIKDiagnosis :Tes tinja untuk darah tersamar--->Negatif

    PositifPemeriksaan bisa dihentikan

    Pemeriksaan tinja segar (minimal 3 spesimen)Pewarnaan trichome untuk kistaPemeriksaan serologi anti amuba

    PositifNegatif

    kolonoskopi & biopsi(utamakan tepi ulkus)

    Positif

    Lakukan pengobatan dengan amebisidal

  • KOLITIS AMEBIKPenatalaksanaanCarrier : pemberian iodoquinolDisentri amebik ringan-sedang : tetrasiklinDisentri amebik berat : kombinasi obat metronidazol-tetrasiklin-emetin

  • KOLITIS SHIGELLAInfeksi akut pada ileum terminalis dan kolon yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella.Infeksi Shigella mudah terjadi di tempat pemukiman padat dengan sanitasi yang buruk, kekurangan air bersih dan tingkat kebersihan perorangan yang rendah.

  • KOLITIS SHIGELLAPatogenesis : Kuman shigella mengivasi sel intestinal secara langsung tanpa merusak sel intestinal.Perluasan invasi melalui cell-to-cellmenyebabkan edema, mikroabses, hilangnya sel goblet, kerusakan arsitektur jaringan, dan ulserasi mukosa. Bila berlanjut, terjadi penumpukan sel inflamasi pada lamina propria sehingga mengakibatkan abses

  • KOLITIS SHIGELLAGejala Klinis : bervariasi mulai dari infeksi asimtomatik, gastroenteritis ringan hingga disentri basilerdiawali nyeri perut bagian bawah, demam tinggi, tenesmus, diare dengan campur darah dan lendir, pada anak dapat mengakibatkan kejang.

  • KOLITIS SHIGELLADiagnosis : ditemukannya eritrosit dan sel PMN, diagnosis pasti kultur tinjaPenatalaksanaan : Rehidrasi cairanPemberian antibiotika ampisilin/ kotri / tetra

  • KOLITIS TUBERCULOSAInfeksi kolon oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Insidens infeksi tuberkulosis pada saluran cerna semakin meningkat bersamaan dengan semakin meningkatnya angka perpindahan penduduk dan infeksi HIV (human immunodeficiency virus) serta pengobatan imunosupresi

  • KOLITIS TUBERCULOSAPatogenesis : infeksi kuman ini ke dalam saluran cerna dapat terjadi secara primer dan sekunder. Infeksi primer terjadi melalui tertelannya mikroorganisme secara langsung ataupun penyebaran dari tuberkulosis milier.Infeksi sekunder terjadi melalui tertelannya material yang telah terinfeksi kuman ini seperti sputum dan penyebaran secara hematogenik

  • KOLITIS TUBERCULOSA

  • KOLITIS TUBERCULOSAGejala Klinis : Tidak khasDapat terjadi diare ringan tercampur darah, konstipasi, anoreksia, demam ringan, penurunan berat badan dan terdapat massa abdomen kanan bawah

  • KOLITIS TUBERCULOSADiagnosis : ditegakkan dengan ditemukannya kuman M. tuberculosis melalui pemeriksaan mikroskopik langsung ataupun kultur biopsi jaringan.Penatalaksanaan : Kategori I

  • KOLITIS PSEUDOMEMBRANDefinisi : peradangan kolon akibat toksin yang ditandai dengan terbentuknya lapisan eksudatif (pseudomembran) yang lekat di permukaan mukosaDisebut pula sebagai kolitis terkait antibiotik sebab umumnya timbul setelah menggunakan antibiotikkuman penyebab Clostridium difficile

  • KOLITIS PSEUDOMEMBRANPatofisiologi : pengunaan AB yg tidak tepat dapat menekan flora usus normal dan memberi kesempatan tumbuh serta terbentuknya kolonisasi C. difficile yang mengeluarkan toksinToksin A (enterotoksin) dan Toksin B (sitotoksin)Penularan melalui fecal-oral

  • KOLITIS PSEUDOMEMBRANGejala klinis : tampak setelah 3-9hari penggunaan AB, dapat juga dari hari pertama, bahkan 6minggu setelah AB dihentikanGejala yang paling sering diare cair atau mukoid disertai kram perut. Diare yang terjadi berbau busuk dan dapat disertai sedikit darah, dengan frekuensi sering (10-20 kali/hari), dapat terjadi ileus tetapi sangat jarang. Mual dan muntah serta demam ringan.

  • KOLITIS PSEUDOMEMBRANDiagnosis : kultur anaerob feses, pemeriksaan toksin kuman dan kolonoskopi. Gold standard ditemukannya toksin B (sitotoksin) pada tinja (mahal dan lama)Pemeriksaan lain toksin A (enterotoksin) dengan metode ELISA

  • KOLITIS PSEUDOMEMBRAN

  • KOLITIS PSEUDOMEMBRANPenatalaksanaan : hentikan ABUntuk eliminasi C. difficile dapat diberikan metronidazole, serta pemberian laktobacillus untuk peningkatan flora normal usus

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLI Salah satu bentuk dari gastroenteritis yang disebabkan oleh strain bakteri Escherichia coli (E.coli), yang menginfeksi usus besar dan menghasilkan racun (toksin) yang secara tiba-tiba menyebabkan diare berdarah atau tidak dan kadang-kadang dengan komplikasi lainnya yang serius.

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLIPatofisiologi : E. coli patogen melekat pada mukosa dan memproduksi toksin (Shiga like toxins) yang bekerja lokal dan sistemik. Kerusakan pembuluh darah kolon akibat toksin tersebut menyebabkan lipopolisakarida dan mediator inflamasi dapat beredar dalam tubuh dan memicu terjadinya SHU (Sindroma Hemolitik Uremik)

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLIshiga like

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLIGejala Klinis : bervariasi dapat berupa infeksi asimtomatik, diare tanpa darah, diare berdarah (kolitis hemoragika), SHU, purpura trombositopenia sampai kematian. Gejala klasik berupa kram abdomen yang hebat, diare diikuti diare berdarah, nausea dan vomitus, demam.

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLIKira-kira 5% dari orang yang terinfeksi E.coli berkembang menjadi SHU yang gejalanya terdiri dari :- anemia karena penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik) - trombosit yang menurun (trombositopenia) - gagal ginjal akut.

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLIDiagnosis : pemeriksaan tinja terhadap E.coli. Pada pemeriksaan kolonoskopi didapatkan gambaran mukosa edematous dan hiperemia, kadang-kadang ditemukan ulserasi superfisial

  • KOLITIS AKIBAT ESCHERICHIA COLIPenatalaksanaan : supportif dan simtomatikRehidrasi cairan yang utama